KASUS KECIL
SEORANG LAKI-LAKI 73 TAHUN DENGAN
FEBRIS HARI 1 EC ISPA dd ISK, DM TIPE II NON OBESE DENGAN
NEUROPATI DAN RETINOPATI, AKI dd NEFROPATI DM, HIPERTENSI STAGE
II.
Oleh:
Alwidya Rosyid Akhmad Permana
G 99141138Ifanemagasaro MendrofaG 99141139Adigama Priamas
FebriantoG 99141140Tatas Bayu Mursito
G 99141141Residen
dr. FebriPembimbing
dr. Yulyani Werdiningsih, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDIS U R A K A R T
A2015
HALAMAN PENGESAHANLaporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan
judul:SEORANG LAKI-LAKI 73 TAHUN DENGAN
FEBRIS HARI 1 EC ISPA dd ISK, DM TIPE 2, HIPERTENSI STAGE
IIOleh:
Alwidya Rosyid Akhmad Permana
G 99141138Ifanemagasaro MendrofaG 99141139Adigama Priamas
FebriantoG 99141140Tatas Bayu Mursito
G 99141141
Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal:
dr. Yulyani Werdiningsih, Sp.PDSTATUS PENDERITAI. ANAMNESAA.
Identitas Penderita Nama:Tn. NUmur: 73 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Agama: IslamSuku:JawaPekerjaan: Petani
Status: Menikah
Alamat
:Gondangrejo KaranganyarNo. RM: 01050970Berat Badan: 58 kgTinggi
Badan:168 cmIMT:20,5 kg/cm2Tanggal masuk RS:25 Februari 2015Tanggal
dikasuskan
:26 Februari 2015
B. Data Dasar
Autoanamnesis dan alloanamnesis dilakukan saat hari kedua
perawatan.Keluhan UtamaDemam sejak 1 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Hari masuk rumah sakit, pasien datang ke IGD RS Dr. Moewardi
dengan keluhan demam sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam
dirasakan di seluruh badan. Panas dirasakan muncul mendadak, timbul
terus - menerus sepanjang hari. Pagi, siang, sore dan malam hari
panasnya dirasakan sama. Keluhan panas tidak disertai munculnya
bintik bintik merah pada kulit, mimisan, telinga sakit. Demam
membuat pasien merasa terganggu dalam aktivitas sehari hari. Panas
dirasakan turun apabila pasien meminum obat penurun panas yang
dibeli di warung, tapi tak lama kemudian panas timbul lagi.
Pasien juga mengeluh batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit Dr. Moewardi. Batuk dirasakan muncul mendadak, timbul terus -
menerus sepanjang hari. Pagi, siang, sore dan malam hari panasnya
dirasakan sama. Pasien mengatakan batuk bercampur dahak berwarna
putih dan kental. Keluhan batuk tidak dirasakan berkurang atau
bertambah dengan perubahan cuaca.
Pasien mengeluhkan mata kabur dan pandangan kurang jelas sejak 5
bulan sebelum masuk rumah sakit. Pandangan kabur, tidak berkurang
dengan pemakaian kacamata. Pandangan kabur dirasakan tidak
bertambah berat. Pasien juga mengeluh kedua telapak tangan dan kaki
sering terasa baal sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit, baal
dirasakan tiba-tiba. Rasa baal disarakan terus menerus, tidak
berkurang dengan beristirahat.Satu tahun sebelum masuk rumah sakit
Dr. Moewardi pasien mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan
menjalar sampai bagian leher, cengeng (+). Pasien menyangkal adanya
riwayat terbentur pada bagian kepala. Nyeri kepala muncul biasanya
ketika pasien merasa kecapaian dan berkurang dengan beristirahat.
Pasien kemudian ke dokter puskesmas, dan oleh dokter dikatakan
bahwa pasien menderita hipertensi. Pasien mengaku meminum obat
hipertensi yaitu captopril 3 kali sehari. Namun pasien mengaku
tidak mengonsumsi obat secara rutin, hanya saat keluhan pusing
munculSejak 7 tahun yang lalu pasien didiagnosis dokter sakit
diabetes. Saat itu pasien datang ke rumah sakit Dr. Moewardi dengan
keluhan adanya luka yang sangat besar di bagian kaki kanan bawah.
Sebelumnya pasien merasa sering kesemutan dan ada rasa baal pada
kakinya. Luka semakin lama semakin membesar dan mengganggu
aktivitas pasien. Selama ini luka tersebut tidak dirawat dengan
baik. Saat itu dicek gula darah sewaktu, dan didapati gula darah
sewaktu yang tinggi yaitu 250 mg/dl. Pasien didiagnosis mengalami
ulkus diabetes melitus. Oleh dokter diputuskan untuk melakukan
amputasi pada bagian luka tersebut.
Saat itu pasien juga mengeluhkan frekuensi BAK yang semakin
meningkat dibanding sebelum-sebelumnya. BAK sekitar 10-12 kali/
hari. Setiap kali BAK sebanyak 1 - 2 gelas belimbing. Pasien juga
menjadi lebih mudah lapar dan makan 2x porsi biasanya sehari 4-5
kali. Pasien juga sering haus dan minum lebih banyak dari biasanya,
pasien bisa minum 2-3 botol air mineral @ 1,5 L. Pasien juga
mengaku berat badannya turun sekitar 10 kg dalam waktu 3 bulan.
Sejak saat itu, pasien rutin mengkonsumsi obat obat anti
hipertensi, tetapi 3 tahun sebelum masuk rumah sakit pasien mengaku
menggunakan suntik insulin sebagai obat diabetesnya. Pasien mengaku
rutin kontrol ke dokter setiap bulan dan dicek gula darah
sewaktunya.Buang air kecil berwarna kuning jernih, tidak disertai
dengan darah. Pasien tidak mengeluh buang air kecil panas, tidak
mengeluh terasa nyeri saat buang air kecil. Buang air besar normal
1 kali dalam sehari. Pasien tidak mengeluhkan adanya darah pada
tinja, tinja tidak berwarna hitam, tidak berlendir, dan tidak nyeri
saat buang air besar. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat PenyakitStatusWaktuKeterangan
Riawayat momokAda 7 tahun yang laluDilakukan amputasi pedis
dextra et causa ulkus DM di Rumah Sakit Dr Moewardi
Riwayat Penyakit Jantung Disangkal-Disangkal
Riwayat Penyakit GinjalDisangkal-Disangkal
Riwayat AsmaDisangkal-Disangkal
Riwayat AlergiDisangkal-Disangkal
Riwayat Penyakit Hepar Disangkal-Disangkal
Riwayat Keluarga
Keterangan:
= Pasien
Riwayat AlergiRiwayat Alergi
TahunBahan/ObatGejala
---
Riwayat KebiasaanMakanSehari 2-3 kali, dengan nasi lauk dan
sayur. Pasien suka makan gorengan dan jeroan.
MinumSehari 12 - 15 gelas belimbing sehari
Merokok Sejak usia 30 tahun, setiap hari 1 bungkus, pasien
berhenti merokok pada usia 40 tahun
Alkohol Disangkal
OlahragaJarang
Obat bebasDisangkal
II. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26
Februari 2015.1. Keadaan umum: Tampak sakit sedang, composmentis,
E4V5M6, kesan gizi cukup2. Tanda vital
Tensi: 160 /100 mmHg Nadi:116 kali /menit
Frekuensi nafas: 20 kali /menit Suhu: 38,40C VAS: 53. Status
gizi
BB: 58 kg TB: 168 cm BMI: 20,5 kg/cm2 Kesan: normoweight4.
Kulit: Ikterik (-), kulit pucat (-), turgor menurun (-),
hiperpigmentasi (-),kulit kering (-), teleangiektasis (-), petechie
(-), striae (-), granulasi (-), ekimosis (-)
5. Kepala:Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, uban (+),
rambut rontok (-), luka (-), benjolan abnormal6. Wajah: Moon face
(-), atrofi muskulus temporalis(-), malar rash (-)7. Mata:Mata
cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter (3
mm/3 mm), reflek cahaya(+/+), edema palpebra (-/-), strabismus
(-/-), ptosis (-/-)8. Telinga:Tofus (-/-), serumen (-/-), keluar
sekret (-/-), keluar darah(-/-), nyeritekan mastoid (-/-), nyeri
tekan tragus (-/-), gangguan fungsi pendengaran (-/-), telinga
berdenging (-/-)9. Hidung:Nafas cuping hidung (-), keluar sekret
(-), epistaksis (-), gangguan fungsi pembauan (-), septum deviasi
(-), polip nasi (-), nyeri tekan sinus frontalis (-), nyeri tekan
sinus ethmoidalis (-)10. Mulut:Bibir sianosis (-), bibir kering
(-), ulkus oral (-), luka pada sudut bibir (-), tepi lidah
hiperemis (-),lidah tremor (-), papil lidah atrofi (-), gusi
berdarah (-), oral trush (-), bibir pucat (-)11. Leher: JVP R +2
cm, trakea ditengah,simetris, pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar getah bening(-), kaku kuduk(-), distensi
vena-vena leher (-) bekas operasi di leher belakang bagian kanan
(+)12. Thorax:Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan
=kiri,retraksi intercostal (-), pernafasan abdominothorakal, sela
iga melebar(-), spider naevi (-), atrofi muskulus pektoralis
pembesaran kelenjar getah bening supraclavicula (-/-), subclavia
(-/-), axilla (-/-)
13. Jantung Inspeksi:Ictus kordis tidak tampak Palpasi:Ictus
kordis tidak kuat angkat, teraba di 1 cm sebelah medial SIC V linea
medioclavicularis sinistra, thrill(-) Perkusi: Batas jantung kanan
atas: SIC II linea sternalis dextra Batas jantung kanan bawah: SIC
IV linea parasternalis dekstra Batas jantung kiri atas: SIC II
linea sternalis sinistra Batas jantung kiri bawah: SIC V1 cm medial
linea medioklavicularis sinistra Pinggang jantung : SIC III lateral
parasternalis sinistra konfigurasi jantung kesan tidak melebar
Auskultasi:Bunyi jantung I-II murni, intensitas normal, reguler,
bising(-), gallop (-) 14. Pulmoa. Depan Inspeksi Statis:
Normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak
mendatar
Dinamis:Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak
melebar, retraksi intercostal (-) Palpasi Statis:Simetris
Dinamis: Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri
Perkusi Kanan:Sonor, redup pada batas relatif paru-hepar pada SIC
VI linea medioclavicularis dekstra, pekak pada batas absolut paru
hepar
Kiri:Sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC VI linea
medioclavicularis sinistra Auskultasi Kanan:Suara dasar vesikuler
normal, suara tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi
basah halus (-), krepitasi (-) Kiri:Suara dasar vesikuler normal,
suara tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah
halus (-), krepitasi (-)b. Belakang Inspeksi Statis: Normochest,
simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar
Dinamis:Pengembangan dada simetris kanan=kiri, sela iga tidak
melebar, retraksi intercostal (-) Palpasi Statis: Simetris
Dinamis:Pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan =kiri Perkusi
Kanan: Sonor. Kiri: Sonor. Peranjakan diafragma 5 cm Auskultasi
Kanan: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-),
ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus (-), krepitasi (-) Kiri:
Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-), ronkhi
basah kasar (-), ronkhi basah halus (-), krepitasi (-)15.
Abdomen
Inspeksi:Dinding perut sejajar dinding thorax, ascites (-),
venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-), darm
steifung (-), darm contour (-) Auskultasi:Bising usus (+) normal,
bruit hepar (-), bising epigastrium (-) Perkusi: Timpani, pekak
alih (-), pekak sisi (-) Palpasi:Supel, nyeri tekan epigastrium
(-); hepar dan lien tidak teraba16. Genitourinaria : Rectal Toucher
: inspeksi : merah (-), benjolan (-). Palpasi
:Tonus muskulus sfingter ani (+) normal, massa (-), mukosa
licin, feces (-) hitam. Nyeri ketok kostovertebra : (-)17.
Ekstremitas _
_
_ _
_
_
__Akraldingin Oedem
++++5555Sensorik Motorik
Superior Ka/KiOedem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin
(-), ikterik (-), luka (-), kuku pucat (-), spoon nail (-), clubing
finger (-), flat nail (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-),
deformitas (-)
Inferior Ka/KiOedem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin
(-), ikterik (-), luka (-), kuku pucat (-), spoon nail (-), clubing
finger (-), flat nail (-), nyeri tekan dan nyeri gerak genu
bilateral (-), deformitas (-)
III. PEMERIKSAAN PENUNJANGA. Laboratorium Darah 26 Februari
2015PemeriksaanHasilSatuan Nilai rujukan
Hb10,1gr/dL12,1-17,6
Hct30%33-45
AE3,31106/ul4,5-11.0
AL9,0103/uL4.5-11.0
AT291103/uL150-450
Gol DarahO
GDS195mg/dL60-140
SGOT30u/l0-35
SGPT18u/l0-45
Ur64Mg/dl