BUDAYA DAN OBJEK WISATA DI PULAU BALI
KARYA TULIS
Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Memenuhi Ujian
Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)SMA Negeri 3 Pemalang
Oleh :
Nama:Yoga Permadi Raynaldi NIS:5969Kelas:XII IPS 3Program:Ilmu
Pengetahuan Sosial
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANGDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
OLAHRAGASMA NEGERI 3 PEMALANG2014
27
iiiPERSETUJUAN / PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing karya tulisdan
disahkan oleh Kepala SMA Negeri 3 Pemalanguntuk memenuhi syarat
menempuhUjian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US)2014/2015
Pemalang, Maret 2015Pembimbing I
Dian Puspita Rini S.Sos,MA.NIP. 19821124 201001 2 015Pembimbing
II
Sri Ani Purwani S,Pd.NIP. 19661224 200801 2 006
Mengetahui Kepala SMA Negeri 3 Pemalang
Drs. Nur Edi Sukanto, M.Si.NIP. 19610419 198503 1 009
MOTTO
1. Salah satu kunci kesuksesan adalah ketika anda tulus
menjalani ( Hitam Putih )
2. Lebih baik mengerti sedikit dari pada salah mengerti ( Albert
Einstein)
3. Sebelum menulis, belajarlah berfikir dahulu (Boileau)
4. Arah yang diberikan pendidikan untuk mengawali hidup
seseorang akan menentukan masa depannya.(Elato)5. Jenius 1%
keringat 99% inspirasi(Thomas Alva Edison)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada :1. Ayah dan Ibu tercinta
dan tersayang2. Kepala SMA Negeri 3 Pemalang3. Kakak dan Adik
tercinta dan tersayang 4. Teman Teman tercinta5. Para pembaca yang
budiman
PRAKATA
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyusun Karya tulis yang berjudul Kebudayaan Masyarakat dan Objek
Wisata Pulau Bali guna melengkapi syarat menempuh Ujian Nasional di
SMA NEGERI 3 PEMALANG tahun ajaran 2014/2015. Karya tulis ini
penulis susun dari hasil survey tour yang penulis lakukan selama
berada Bali. Di dalam melaklukan survey penulis banyak mendapatkan
penjelasan dan pengarahan dari pemandu wisata maupun pendamping dan
para pembimbing. Karya Tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itulah, penulis sampaikan ucapan terimakasih
sebanyak-banyaknya kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Nur Edi
Sukanto, M.Si, selaku kepala SMA Negeri 3 Pemalang;2. Ibu Dian
Puspita Rini, S.Sos. MA, selaku Pembimbing I3. Ibu Sri Ani
Purwani,S.Pd. selaku Pembimbing II4. Semua pihak yang telah
membantu tersusunya karya tulis ini. Semoga bantuan dan kebaikannya
mendapatkan pahala yang berlimpah dan berlipat ganda dari Tuhan
Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan karya
tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan
pengetahuan penulis. Untuk itulah , Kritik dan Saran yang bersifat
membangun. Dari pembaca sangatlah penting dan sangatlah penulis
harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhirnya penulis
berharap semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca terutama
bagi adik-adik di kelas X dan XI yang akan meneruskan jejak
kami.
Pemalang,
Penulis
DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDULiPERSETUJUAN /
PENGESAHANiiMOTTOiiiPERSEMBAHANivPRAKATAvDAFTAR ISIviBAB
IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah1B. Alasan Pemilihan Judul1C.
Tujuan Penulisan 2D. Metode Penulisan2E. Sistematika Penulisan 2F.
Pembatasan Masalah 3BAB IIPROFIL PULAU BALI A. Sejarah Bali 4B.
Letak Geografi dan Administrasi 5C. Asal Nama Bali 6D. Profil Pulau
Bali 7BAB IIIMASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN DIPULAU BALI A. Identitas
Orang Bali 9B. Sistem Kekerabatan Orang Bali 10C. Sistem
Kemasyarakatan Orang Bali 12D. Agama dan Kepercayaan Masyarakat
Bali 13BAB IVOBJEK WISATA DI PULAU BALI A. Objek Alam 15B. Objek
Budaya 18C. Objek Pendidikan 20D. Objek Belanja 22BAB VPENUTUPA.
Simpulan25B. Saran25DAFTAR PUSTAKALAMPIRANBAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahIndonesia merupakan Negara kepulauan (
Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah Bali.
Bali merupakan salah satu Pulau yang dijadikan salah satu Pulau
yang dijadikan salah satu objek wisata yang terkenal di dunia
karena keindahan dan kebudayaannya yang masih kental. Hal tersebut
dapat merangsang timbulnya minat wisatawajn yang mengunjungi Bali.
Setiap tahunnya Bali tidak pernah sepi dari wisatawan yang ingin
berlibur, tidak hanya wisatawan domestik, wisatawan asingpun banyak
yang mengunjungi Bali untuk menikmati keindahan alam Bali. Tidak
hanya menikmati alamnya mereka juga tertarik kepada kebudayaan
masyarakat Bali yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik
meskipun banyak kebudayaan asing masuk ke Bali. Disamping itu hasil
seni masyarakat Bali menjadi salah satu objek untuk datang dan
berbelanja di pulau Bali. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba
menambah informasi mengenai kebudayaan masyarakat dan objek wisata
yang ada di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui
mengapa pulau Bali sangat terkenal di dunia Internasional dan apa
yang membuat wisatawan lebih tertarik pulau Bali, padahal banyak
pulau-pulau lain di Indonesia. Padahal banyak pulau yang tidak
kalah indah seperti pulau Lombok, pulau Rote, pulau Riau, yang
tidak kalah menawan dengan pulau Bali. Oleh karena itu, penuis
menyusun karya tulis yang berjudul KEBUDAYAAN MASYARAKAT DAN OBJEK
WISATA PULAU BALI
B. Alasan Pemilihan JudulDalam penulisan karya tulis ini,
penulis menulis judul KEBUDAYAAN MASYARAKAT DAN OBJEK WISATA PULAU
BALI adapun yang menjadi alasannya adalah sebagai berikut :1.
Penulis ingin menggambarkan lebih rinci mengenai profil pulau Bali
2. Penulis merasa tertarik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga
dengan baik dan tidak tergeser oleh masuknya budaya lain 3. Penulis
ingin memberikan informasi kepada pembaca mengenai pulau Bali
C. Tujuan MasalahKarya tulis ini disusun dengan tujuan :1. Untuk
memenuhi dan melengkapi syarat menempuh Ujian Nasional (UN) dan
Ujian Sekolah (US)di SMA Negeri 3 Pemalang 2. Menambah wawasan
tentang kebudaya dan objek wisata di pulau Bali3. Untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai pulau Bali
D. Metode PenulisanDalam penyusunan karya tulis ini, penulis
menggunakan beberapa metode antara lain : 1. Metode Wawancara Yaitu
metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung dengan
pemandu wisata dan beberapa narasumber yang dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan penulis 2. Metode Observasi Yaitu dengan
cara penulis melakukan pengamatan dengan cara mengunjungi
tempat-tempat objek wisata yang dikunjungi oleh penulis 3. Metode
KepustakaanYaitu dengan cara penulis memperoleh data-data tertulis
dari beberapa referensi buku dan internal
E. Sistematika PenulisanUntuk memudahkan pembaca dalam memahami
karya tulis ini, maka disajikan sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUANBerisi tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan
judul, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika BAB II
PROFIL PULAU BALI Berisi tentang Sejarah Pulau Bali, Letak Geograis
dan Administrasi, Asal Nama Bali, Profil Bali BAB III MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN DI PULAU BALI Berisi tentang Identifikasi Orang
Bali, Sistem Kekerabatan Orang Bali, Sistem Kemasyarakatan Orang
Bali, Agama dan Kepercayaan Orang Bali. BAB IV OBJEK WISATA DI
PULAU BALI Berisi tentang Objek Alam, Objek Budaya, Objek
Pendidikan, Objek BelanjaBAB V PENUTUPBerisi tentang simpulan, dan
saran.
F. Pembatasan Masalah Pada karya tulis ini penulis akan
membatasi masalah sebagai berikut : 1. Profil pulau Bali 2.
Masyarakat dan Kebudayaan di Pulau Bali 3. Objek wisata pulau
Bali
BAB IIKEADAAN UMUM WILAYAH PULAU BALI
A. Sejarah Bali Menurut uraian sebuah kitab bernama Usana Bali .
bahwa putusnya Pulau Jawa dengan Pulau Bali adalah disebabkan
kesaktian seorang pendeta bernama Mpu Sidhimantra Pendeta itu
bertempat tinggal di Jawa timur , bersahabat dengan Seekor Ular
besar yang bernama Naga Basukhih . Naga itu berliang didesa Baskih
yang terletak dikaki Gunung Agung, merupakan sebuah goa besar yang
dianggap suci. Karena persahabatan itu Mpu Shindimantra tiap-tiap
bulan purnama, selalu dating ke tempat Naga Basukih dengan membawa
madu , susu, dan mentega.Mpu Sindhimantra mempunyai anak laki-laki
bernama Ida Manik Angkeran. Anaknya itu gemar berjudi ia tidak
mendengarkan nasihat ayahnya. Pada suatu saat ketika menjelang
bulan purnama raya, Mpu Sidhimantra kebetulan sakit, tiada sanggup
mendapatkan sahabatnya pergi ke Bali. Kesempatan itu dipergunakan
oleh Ida Malik Angkeran untuk memuaskan nafsunya mencari modal
untuk berjudi. Sebuah bajra kepunyaan ayahnya lalu diambilnya
diam-diam, tanpa ijin orang tuanya ia lalu pergi ke Bali
mendapatkan Naga Basukih sahabat ayahnya lalu diambilnya diam-diam,
tanpa ijin orang tuanya ia lalu pergi ke Bali mendapatkan Naga
Basukih sabahat ayahnya itu. Sampai disana ia lalu duduk bersila
sambil membunyikan bajra yang dibawahnya itu sehingga Naga Basukih
keluar dari liangnya. Ida Manik Angkeran lalu menerangkan, bahwa
ayahnya masih sakit. Oleh karena itu, ia menjadi wakilnya membawa
pasuguh berupa madu, susu dan metega, yang biasanya dihidangkan
oleh Ayahnya tiap-tiap bulan. Pemberian Ida Manik Angkeran itu
diterima oleh Naga Basukih dengan senang hati. Kemudian ditanyakan
kepadanya apa yang dikehendakinya untuk bekalnya pulang kembali ke
Jawa. Ida Manik Angkeran menjawab, bahwa ia tiada minta apa-apa,
segera dipersilahkannya Naga Basukih supaya masuk ke goanya. Naga
Basukih lalu masuk ke goanya sedang ekornya yang begitu panjang
sebagian masih berada di luar. Ida Manik Angkeran kagum melihat
sebuah batu permata besar yang melekat pada ujung ekor Naga Basukih
itu, sehingga menimbulkan hasratnya hendak mengambil batu permata
yang tiada ternilai harganya itu. Terpikir olehnya, bahwa batu
permata itu cukup nanti dipakainya berjudi seumur hidup. Sejenak
berpikir demikian, ekor Naga Basukih itu lalu dipengganya batu
permata itu lalu dibawahnya lari. Akan tetapi baru ia sampai di
hutan Cemara Geseng tiba-tiba ia mati hangus terbakar, karena bekas
jejak kakinya dapat dijilat oleh Naga Basukih yang sedang marah
itu. Sekarang Mpu Sidhimantara, cemas mengenang nasib anaknya sudah
lama tiada pulang-pulang, sedang bajra pusakanya telah hilang. Ia
lalu pergi mendapatkan sahabatnya itu seraya menanyakan keadaan
anaknya yang sudah lama tidak pernah pulang. Naga Basukih lalu
menerangkan kepada sahabatnya itu, bahwa Ida Manik Angkeran sudah
mati, lantaran keberaniannya memenggal ekornya yang berisi batu
permata. Mpu Sidhimanta menyesali perbuatan anaknya itu
diampuninya. Ia berjanji kepada sahabatnya itu, apabila anaknya itu
dapat dihidupkan kembali, biarlah Ida Manik Angkeran selama
hidupnya tinggal di Bali untuk menjadi Abdipura Bekasih sebagai
pemangku (penyelenggara upacara di pura). Perminatan Mpu
Sidhimantra diluluskan, maka Ida Manik Angkeran lalu hidup kembali
berkat kesaktian Naga Basukih itu.Maka semenjak itulah Ida Manik
Angkeran disuruh oleh Ayahnya supaya bertempat tinggal di Bali.
Tidak diperbolehkan lagi pulang ke Jawa. Mpu Sidhimantra pulang
kembali ke Jawa, setelah anaknya hidup lagi seperti sediakala. Maka
untuk mencegah kemungkinan anaknya itu akan menyusul perjalannya
lalu digoreskannya tongkatnya. Sehingga dataran pulau Bali dengan
pulau Jawa menjadi putus karenanya. Demikian ceritanya, asal
mulanya ada selat Bali yang disebut SEGERA RUPEK yang memisahkan
Pulau Jawa dan Pulau Bali.
B. Letak Geografis dan AdmistrasiSecara geografis Provinsi Bali
terletak pada 80340- 805048 LS dan 1140255-11504240 BT. Relief dan
Topografi Pulau Bali ditengah-tengah terbentang pegunungan yang
memanjang dari barat ke timur.Provinsi Bali terletak diantara Pulau
Jawa dan Pulau Lombok. Batas fisiknya adalah sebagai berikut :
Utara : Laut Bali Timur: Selat Lombok ( Provinsi Nusa Tenggara
barat ) Barat : Samudera Indonesia Selatan: Selat Bali ( Provinsi
Jawa Timur ) Secara administrasi, Provinsi Bali terbagi menjadi 8
Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan,
Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem,
Kabupaten Klungkung, Kabupaten BaNGLI, Kabupaten Buleleng, dan Kota
Denpasar yang juga merupakan ibukota provinsi. Selain Pulau bali
Provinsi Bali juga terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil lainnya
yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, dan Pulau Nusa
Ceningan diwilayah Kabupaten Klungkung, Pulau Serangan diwilayah
Kota Denpasar, dan Pulau Menjangan di Kabupaten Buleleng. Luas
total wilayah Provinsi Bali adalah 5.634,40 km2 dengan panjang
pantai mencapai 529 km.
C. Asal Nama Bali Menurut legenda atau dongeng pada zaman dahulu
ketika kedatangan seorang Maha Resi Markondeya abad ke-7 memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan Penduduk Bali. Beliau
adalah pertapa sakti digunung Raung, Jawa Timur . Suatu hari beliau
mendapatkan bisikan gaib dari Tuhan untuk bertempat tinggal di
sebelah timur pulau Dawa (Pulau Jawa). Dawa artinya panjang, karena
memang dulunya pulau Jawa dan Bali menjadi salah satu daratan.
Dengan diikuti oleh 800 pengikutnya. Beliau mulai bergerak kearah
timur yang masih hutan belantara. Perjalanan beliau hanya sampai di
daerah Jembrana karena 3/4 pengikutnya tewas dimakan harimau dan
ular-ular besar yang menghuni hutan. Akhirnya beliau kembali ke
gunung Raung untuk bersemedi dan mencari pengikut baru. Dengan
semangat dan tekad yang kuat, perjalanan beliau yang kedua kalinya
sukses mencapai tujuan di kaki gunung Agung y ang sekarang disebut
Bekasih. Sebelum pengikutnya merabas hutan beliau melakukan ritual
Panca Dhatu berupa 5 jenis logam yang dipercayi mampu menolak
bahaya. Perabasan hutan sukses, tanah-tanah yang ada beliau bagikan
kepada pengikutnya untuk dijadikan sawah, tegalan, rumah dan tempat
suci yang dimanai Wakusih (Bekasih). Disinilah beliau mengajarkan
agama kepada pengiringnya yang menyebut Tuhan dengan nama Sang
Hyang Widhi melalui penyembahan surya 3 kali dalam sehari dengan
menggunakan alat-alat bebali, yaitu sesajen yang terdiri dari 3
unsur benda : air, api, bunga harum.ajaran agamanya disebut Bali.
Lambat laun pengikutnya menyebar ke daerah sekitar, sehingga daerah
dinamai daerah Bali, daerah dinamai Bali, daerah yang segala
sesuatunya mempergunakan Bebali (sesajen).Bisa disimpulkan nama
Bali berasal dari kata BE BALI yang artinya SESAJEN. Ditegaskan
lagi dalam kitab Ramayana yang disusun 1.200 SM ada sebuah tempat
di timur Dawa Dwipa yang bernama Vali Dwipa, dimana disana Tuhan
diberikan kesenangan dengan Bebali (sesajen). Vali Dwipa adalah
sebutan untuk Pulau Vali yang kemudian berubah menjadi Bali. D.
Profil Pulau Bali Pulau Bali sejak lama terkenal dengan sebutan
Pulau Dewata adalah salah satu provinsiyang merupakan pusat
pariwisata di Indonesia.Pulau Bali memiliki kurang lebih 130 lokasi
objek wisata. Daerah tingkat I Bali yang terdiri dari Pulau Bali,
Pulau Nusa Penida dan pulau kecil lainnya memiliki dataran dengan
luas seluruhnya 5.634,40 km2 dengan ibu kotanya Denpasar.Sebagian
besar wilayahnya terdiri atas pegunungan dan bukit yang membujur
dari barat ke timur. Gunung yang tertinggi adalah gunung Agung
(3.124 m) disamping itu masih ada beberapa gunung lainnya seperti
gunung Patas, Watu Karu, Penggiling, Batakan, Baneh, Batur dan
gunung Abang. Diantaranya gunung-gunung tersebut yang masih aktif
adalah gunung Batur dan gunung Agung.Perkembangan pariwisata di
Bali memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan sektor
perdagangan, hotel, restoran, industri, kerajinan, jasa,
pengangkatan dan komunikasi. Diseluruh Bali terdapat 26 daerah
sasaran utama pariwisata dengan 115 buah hotel dan 308 rumah
penginapan tersedia untuk keperluan akomodasi wisatawan.Pelabuhan
laut yang utama di Bali adalah Benoa. Disamping pelabuhan-pelabuhan
lainnya seperti Buleleng dan Cerukan Bawang. Pelabuhan Gilimanuk
adalah penyeberangan yang menghubungkan Bali dengan Pulau Jawa,
sedangkan pelabuhan Padangbai adalah pelabuhan penyeberangan yang
menghubungkan Pulau Bali dengan pulau Lombok di NTB.Sementara itu
Bnadar Udara Ngurah Rai adalah Bandar udara Nasional dan
internasional. Di pulau Bali sampai dengan akhir pelita II telah
dilaksanakan pembangunan berbagai. Fasilitas pendidikan, kesehatan,
serta fasilitas-fasilitas kesejahteraan masyarakat umumnya terutama
di daerah-daerah pedesaan.Sarana informasi di Bali telah berkembang
sedemikian rupa, sehingga sarana yang dibina jajaran kanwil Deppen
Bali meliputi :1. 8 ponpes di 8 kabupaten2. 2 stasiun radio (RRI)
masing-masing di Singaraja (Regional II) dan di Denpasar (Regional
I)3. 1 stasiun produksi siaran televise di Denpasar4. 290
klompencapir + LIS (Kpl 4)5. 14 radio siaran swasta siaga (anggota
PRSSNI Bali)6. 1 radio Pemerintah Daerah (RPKO Gianyar)7. 3 Surat
kabar harian (Bali Post, Nusa Tenggara karya Bhakti)8. 2 surat
kabar mingguan9. 41 gedung bioskop10. 54 penerbitan-penerbitan
intern berbagai instansi perguruan tinggi dan majalah yang
diterbitkan SWA dalam provinsi Bali.11. 25 rental video
kasetProvinsi Bali dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan
kabupaten di pimpin oleh Bupati dan kota Madya dipimpin oleh
seorang Walikota. Anak Agung Bagus Sutedja (1950-1958) I Gusti
Bagus Oka (1958-1959) Anak Agung Bagus Sutedja (1959-1965) I Gusti
Putu Martha (1965-1967) Soekarmen (1967-1978) Prof. Dr. Ida Bagus
Mantra (1978-1988) Prof. Dr. Ida Bagus Oka (1988-1993) Drs. Dewa
Made Beratha (1998-2008) I Made Mangku Pastika (2008-2013)
BAB IIIMASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN DI PULAU BALI
A. Identifikasi Orang Bali Suku bangsa Bali merupakan kelompok
manusia yang terikat oleh kesadaran akan kesatuan budayanya,
kesadaran itu diperkuat oleh adanya bahasa yang sama. Walaupun ada
kesadaran tersebut, namun kebudayaan Bali mewujudkan banyak variasi
serta perbedaan setempat. Agama Hindu yang telah lama
terintegrasikan ked lam masyarakat Bali, dirasakan juga sebagai
unsur yang memperkuat adanya kesadaran tersebut. Perbedaan pengaruh
dari kebudayaan Jawa Hindu diberbagai daerah di Bali dalam jaman
Majapahit dulu, menyebabkan ada dua bentuk masyarakat Bali yaitu
masyarakat Bali-Aga dan masyarakat Bali Majahpahit. Masyarakat Bali
Aga kurang sekali mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa-Hindu dari
Majapahit dan mempunyai struktur tersendiri. Orang Bali Aga pada
umumnya mendiami desa-desa di daerah-daerah pegunungan seperti
sembiran, cempaga sidatapa, pedawa, tiga was di kabupaten buleleng
dan desa teganan pegringsingan di Kabupaten Karangasem. Orang Bali
Majapahit yang pada umumnya diam didaerah-daerah dataran merupakan
bagian yang paling besar dari penduduk Bali. Pulau Bali dibelah dua
oleh suatu pegunungan yang membujur dari barat ke timur, sehingga
membentuk dataran yang agak sempit disebelah utara, dan dataran
yang lebih luas disebelah selatan. Pegunungan tersebut yang
sebagian besar masih tertutup oleh hutan rimba, mempunyai arti yang
penting dalam pandangan hidup dan kepercayaan penduduk di wilayah
pegunungan itulah terletak kuil-kuil (pura) yang di anggap suci
oleh orang Bali, seperti Pura Pulaki, anggap suci oleh orang Bali,
seperti Pura Pulaki, pura Batukaru dan yang terutama sekali Pura
Bekasih yang terletak di kaki gunung Agung.Sedangkan arah membujur
dari gunung tersebut telah menyebabkan penunjukkan arah yang
berbeda untuk orang Bali Utara dan Orang Bali Selatan. Dalam Bahasa
Bali, Kaja berarti ke gunung, dan kelod berarti ke laut. Untuk
orang Bali utara Kaja berarti selatan, sedangkan Bali Selatan kaja
berarti utara. Sebaliknya kelod untuk orang Bali utara berarti
utara, dan untuk orang Bali selatan berarti selatan. Perbedaan ini
tidak saja tampak dalam penunjukkan arah dalam Bahasa Bali, tapi
juga dalam aspek kesenian dan juga sedikit aspek bahasa. Konsep
kaja kelod itu Nampak juga dalam kehidupan sehari-hari, dalam
upacara agama, letak susunan bangunan-bangunan rumah kuil dan
sebagainya.Bahasa Bali termasuk keluarga Bahasa Indonesia dilihat
dari sudut perbendaharaan kata dan strukturnya, maka bahasa Bali
tak jauh berbeda dari bahasa Indonesia lainnya. Peninggalan
prasasti zaman kuno menunjukkan adanya suatu dalam bahasa Bali kuno
yang berbeda dari bahasa Bali sekarang. Bahasa Bali kuno tersebut
disamping banyak mengandung bahasa Sansekerta, pada masa
kemudiannya juga terpengaruh oleh bahasa Jawa kuno dari zaman
Majapahit ialah zaman waktu pengaruh Jawa beasr sekali pada
kebudayaan Bali. Bahasa Bali mengenal juga apa yang disebut
perbendaharaan kata-kata hormat. Walaupun tidak sebanyak
perbendaharaan dalam bahasa Jawa. Bahasa hormat (bahasa halus)
dipakai kalau berbicara dengan orang-orang tua atau tinggi. Di Bali
juga berkembang kesusastraan lisan dan tertulis baik dalam bentuk
puisi maupun prosa. Disamping itu sampai saat ini didapat juga
sejumlah hasil kesusastraan Jawa kuno (kawi) dalam bentuk prosa
maupun puisi yang dibawa ke Bali tatkala Bali dibawah kekuasaan
kerajaan Majapahit.
B. Sistem Kekerabatan Orang Bali Perkawinan merupakan suatu,
yang sangat penting dalam kehidupan orang bali, karena pada saat
itulah ia dianggap sebagai warga penuh dari masyarakat, dan baru
sesudah itu ia memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban seorang
warga komuniti dan warga kelompok kerabat.Menurut anggapan adat
lama yang amat di pengaruhi oleh sistem klen-klen (dadia) dan
sistem kasta (wangsa), maka perkawinan itu sedapat mungkin
dilakukan diantara se-klen atau setidak-tidaknya antara orang yang
dianggap sederajat dalam kasta. Demikian, perkawinan adat di Bali
itu bersifat endogamy klen, sedangkan perkawinan yang
dicita-citakan oleh orang Bali yang masih kolot adalah perkawinan
antara anak-anak dari dua orang saudara laki-laki. Keadaan ini
memang menyimpang dari lain-lain masyarakat yang berklen, yang pada
umumnya bersifat eksogam.Orang-orang seklen di Bali itu, adalah
orang-orang yang setingkat kedudukannya dalam adat dan agama, dan
demikian juga dalam klennya sehingga dengan berusaha untuk kawin
dalam batas klennya terjagalah kemungkinan akan
ketegangan-ketegangan dan noda-noda keluarga yang akan terjadi
akibat perkawinan antar kasta yang berbeda derajatnya. Dalam hal
ini terutama harus dijaga agar anak wanita dari kasta yang tinggi
jangan sampai kawin dengan pria yang lebih rendah derajat kastanya,
karena perkawinan itu akan membawa malu pada keluarga, serta
menjatuhkan gengsi dari seluruh kasta dari anak wanita
tersebut.Dahulu, apabila ada perkawinan semacam itu, maka wanitanya
akan dinyatakan keluar dari dadianya dan secara fisik suami-istri
akan dihukum buang (maselong) untuk beberapa lama ketempat yang
jauh dari tempat asalnya. Semenjak tahun 1951, hukuman semacam itu
tidak pernah dijalankan lagi dan pada saat ini hukuman campuran
relative lebih banyak dilaksanakan. Bentuk perkawinan lain yang
dianggap pantang adalah perkawinan bertukar saudara perempuan suami
dengan saudara laki-laki istri (makadengan nged), karena perkawinan
demikian itu dianggap dapat mendatangkan bencana (panes). Pada
umumnya seorang pemuda Bali memperoleh seorang istri dengan dua
cara, yaitu dengan meminang (memodik, ngidin) kepada keluarga
gadis, atau dengan cara melarikan seorang gadis (mrangat ngorod)
kedua cara ini berdasarkan adat Bali.Sesudah pernikahan,
suami-istri yang baru biasanya menetap secara virilokal di komplek
perumahan dari orang tua suami walaupun tidak sedikit suami istri
yang menetap secara neolokal dengan mencari atau membangun rumah
baru. Sebaliknya pula suami-istri baru yang menetap secara
uxorilokal akan diperhitungkan secara matrilineal menjadi warga
dadia si istri, dan mewarisi harta pusaka dari klen itu. Dalam hal
ini kedudukan si istri adalah sebagai sentana (penerus
keturunan).Suatu rumah tangga di Bali biasanya terdiri dari suatu
keluarga batih yang bersifat monogamy, sering ditambah dengan anak
laki-laki yang sudah menikah bersama keluarga batih mereka
masing-masing dan dengan orang lain yang menumpang baik orang yang
masih kerabat maupun orang yang bukan kerabat. Beberapa waktu
kemudian terdapat anak laki-laki yang sudah maju dalam masyarakat
sehingga ia merasa mampu untuk berdiri sendiri, memisahkan diri
dari orang tua dan mendirikan rumah tangga sendiri yang baru. Salah
satu anak laki-laki biasanya tetap tinggal di komplek perumahan
orang tua (ngerob), untuk nanti pada membantu orang tua mereka
kalau sudah tidak berdaya lagi untuk selanjutnya menggantikan dan
melanjutkan rumah tangga orang tua.Tiap-tiap keluarga batih maupun
keluarga luas, dalam sebuah kerabatnya yang lebih luas yaitu klen
(tunggal dadi). Struktur tunggal dadia ini berbeda-beda di berbagai
tempat di Bali. Di desa-desa solidaritas anggota-anggota dari suatu
klen kecil.Disamping itu ada lagi kelompok kerabat yang lebih besar
yang melengkapi beberapa kerabat tunggal dadia (sanggah) yang
memuja kuil leluhur yang sama disebut kuil (pura) paibon atau
panti. Dalam prakteknya, suatu tempat pemujaan di tingkat paibon
juga hanya mempersatukan suatu lingkaran terbatas dari kaum kerabat
yang disimpan sebagai pusaka oleh salah satu dari keluarga.
Keluarga yang masih merasa dirinya senior ialah keturunan langsung
dan salah satu cabang yang tua dalam klen. C. Sistem Kemasyarakatn
Orang Bali 1. BanjarMerupakan bentuk kesatuan-kesatuan sosial yang
didasarkan atas kesatuan wilayah. Kesatuan sosial itu diperkuat
oleh kesatuan adat dan upacara-upacara keagamaan yang keramat. Di
daerah pegunungan, sifat keanggotaan Banjar hanya terbatas kepada
orang-orang asli yang lahir di wilayah Banjar tersebut. Sedangkan
di daerah diatas, sifat keanggotannya tidak tertutup dan terbatas
kepada orang-orang asli yang lahir di banjar itu. Orang dari
wilayah lain atau lahir di wilayah dan kebetulan menetap di banjar
bersangkutan dipersilahkan untuk menjadi anggota (karma banjar)
kalau yang bersangkutan menghendaki.Pusat dari bale banjar adalah
bale banjar, dimana warga banjar bertemu pada hari-hari yang tetap.
Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang disebut kelian banjar.
Ila dipilih dengan masa jabatan tertentu oleh warga banjar.
Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan
kehidupan sosial dari banjar sebagai suatu komuniti tapi juga
lapangan kehidupan keagamaan. Kecuali itu ia juga harus memecahkan
masalah yang menyangkut adat kadang kelian banjar juga mengurus
hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintah.
2. SubakSubak di Bali seolah-olah lepas dari banjar dan
mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi warga subak tidak
semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota banjar. Warga subak
adalah pemilik atau para penggarap sawah yang menerima air
irigasinya dari bendungan-bendungan yang diurus oleh warga Subak.
Sudah tentu semua warga subak tadi hidup dalam suatu banjar.
Sebaliknya ada seorang warga banjar yang mempunyai banyak sawah
yang terpencar dan mendapat air irigasi dari bendungan yang diurus
oleh beberapa warga subak. Dengan demikian warga banjar tersebut
akan menggabungkan diri dengan semua subak dimana ia mempunyai
sebidang tanah.
3. SekahaDalam kehidupan kemasyarakatan desa di Bali ada
organisasi-organisasi yang bergerak dalam lapangan kehidupan yang
khusus, ialah sekaha. Organisasi ini bersifat turun temurun tapi
ada pula yang bersifat sementara. Ada sekaha yang fungsinya adalah
menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara yang berkenan dengan
desa, misalnya sekaha baris (perkumpulan tari baris). Sekaha teruna
teruni, sekaha tersebut sifatnya permanen tapi ada juga sekaha yang
sifatnya sementara, yaitu sekaha yang didirikan berdasarkan atas
suatu kebutuhan tertentu, misalnya sekaha memula (perkumpulan
menanam) sekah amanyi (perkumpulan menuai) sekaha gong (perkumpulan
gamelan) dan lain-lain sekaha. Sekaha diatas biasanya merupakan
perkumpulan yang terlepas dari organisasi banjar maupun desa.
4. Gotong royongDalam kehidupan berkomuniti dalam masyarakat
Bali dikenal sistem gotong royong (ngupoin) yang meliputi
lapangan-lapangan aktivet di sawah (seperti menanam, menyiangi,
panen dan sebagainya) sekitar rumah tangga (memperbaiki atap rumah,
dinding rumah, menggali sumur dan sebagainya) dalam
perayaan-perayaan atau upacara-upacara yang diadakan oleh suatu
keluarga masih ada acara gotong royong antara sekaha dengan sekaha.
Cara serupa ini disebut ngadek (menarik) misalnya suatu upacara
adalan. Bentuk yang terakhir adalah kerja bakti (ngoyah) untuk
keperluan agama, masyarakat maupun pemerintah.
D. Agama dan Kepercayaan Masyarakat BaliAgama yang dianut oleh
sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95% dari jumlah
penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut Islam, Kristen,
Katolik, Budha dan Konghucu. Hindu merupakan sebuah anutan yang
mengutamakan keselarasan yang bernilai kedamaian universal dengan
memandang bahwa setiap manusia berada dalam atap kekeluargaan.
Tujuan Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti
yaitu wujud Brahmana (Sang Pencipta), Wisnu (Sang Pelindung dan
pemelihara) dan Siwa (Sang Perusak). Tempat ibadah di Bali disebut
Pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci
agama Hindu adalah Weda yang berasal dari India.Orang y ang
meninggal dunia pada orang Hindu diadakan upacara Ngaben yang
dianggap sangat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah
meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surge. Ngaben
itu sendiri adalah upacara pembakaran mayat. Hari raya umat Hindu
adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru Saka pada
tanggal 1 dari bulan 10 (kedosa), selain itu ada juga hari raya
Galungan, Kuningan, Saraswati, tumpak landep, tumpak uduh dan siwa
tatri. Pedoman dalam ajaran agama Hindu antara lain :1. Fatwa
(filsafat agama)2. Etika (susila)3. Upacara (Nyadnya)Menurut
kepercayaan agama dan adat Bali ada 5 macam upacara (Panca Yadnya)
Manusia Yadnya yaitu upacara masa kehamilan sampai masa dewasa
Pitra Yadnya yaitu upacara yang ditunjukkan kepada roh-roh leluhur
Dewa Yadnya yaitu upacara yang diadakan di pura / kuil keluarga
Resi Yadnya yaitu upacara dalam rangka pelantikan seorang pendeta
Bhuta Yadnya yaitu upacara untuk roh-roh halus disekitar manusia
yang mengganggu manusia.
BAB IVOBJEK WISATA DI PULAU BALI
A. Objek Alam1. Tanah LotSebuah objek wisata di Bali menawarkan
keindahan alam untuk melihat matahari terbenam / sunset, karena
pesona yang ditawarkan ini menjadikannya banyak dikunjungi pada
waktu sore hari, pada waktu sore hari kawasan ini juga mempentaskan
tari Kecak pada sore hari dengan latar belakang sunset. Tanah Lot
terletak di bagian wilayah Desa Beraben Kecamatan Kediri Kabupaten
Tabanan ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Kawasan ini
ada dua pura keduanya terletak di atas batu besar.Satu terletak di
atas bongkahan batu karang, apabila keadaan air pasang pura ini
akan kelihatan dikelilingi air laut sehingga kita hanya bisa
menyaksikan dari jarak agak jauh. Keberadaan pura satunya lagi,
berada sebelah utara pura Tanah Lot, terletak diatas batu karang
juga menjorok ke laut atas tebing keduanya akan memberikan
pemandangan menakjubkan apalagi sang mentari tenggelam.Menurut
legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh seorang Brahmana dari Jawa.
Beliau bernama Danghyang Niratha, menganut ajaran Hindu. Beliau
berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk lebih
menaati serta meresapi ajaran agama Hindu ini, mengenalkan konsep
Sadkah Yangan Bandesa. Beratan merasa tersaingi banyak pengikutnya
yang meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Niratha
kemudian Bandesa menyuruh Danghyang Niratha pergi meninggalkan
Tanah Lot.Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot
dengan segala kekuatan rohaninya sanggup memindahkan bongkahan batu
karang ke tengah pantai, kemudian membangun sebuah pura disana. Ia
juga selendangnya menjadi ular yang mempunyai ciri-ciri berekor
putih seperti ikan warna hitam belang kuning. Bandesa beratan
merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Niratha.
2. BedugulDanau Beratan atau lebih dikenal dengan nama danau
Bedugul merupakan salah satu objek wisata yang menawarkan
pemandangan alam danau dan pegunungan yang menyejukkan. Berada di
jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar dan Singaraja,
membuat danau ini cukup strategis dan mudah untuk ditemukan. Danau
ini lebih dikenal dengan nama Danau Bedugul karena letak danau ini
berada di daerah Bedugul, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti,
Tabanan, Bali. Danau ini adalah danau terluas kedua setelah Danau
Batur yang luasnya 1.607,5 ha.Danau Bedugul merupakan salah satu
danau penting untuk irigasi. Danau Bedugul dikenal sebagai danau
gunung suci. Kawasan ini sangat subur, terletak pada ketinggian
1.200 meter dan beriklim sejuk. Menurut mitos yang ada di
masyarakat Bali sebenarnya Danau Bedugul ini merupakan danau
tersebar di pulau Bali awalnya. Namun pada suatu ketika terjadi
gempa bumi yang sangat dahsyat dan akhirnay danau Beratan ini
terbagi menjadi tiga bagian, Beratan, Tamblingan dan Buyan. Nama
Beratan diambil dari kata Brata yang berarti mengendalikan diri
dengan menutup 9 lubang kehidupan kata-kata. Brata ini dapat kita
jumpai dalam istilah Tapa Brata yang memiliki arti bersemedi atau
bermeditasi untuk mencapai ketenangan agar dapat manunggal dengan
alam dan berkomunikasi dengan yang Maha Gaib.Danau Bedugul bisa
diakses dari 2 tempat yang pertama adalah tempat yang biasa menjadi
pemberhentian bus-bus pariwisata. Sedangkan tempat yang satunya
biasa menjadi tempat pembehentian mobil-mobil dan motor. Ditempat
yang kedua kita bisa memarkir mobil di pinggiran danau, sedangkan
ditempat pertama harus jalan kaki terlebih dahulu.Banyak kegiatan
yang bisa dilakukan didanau Bedugul ini. Untuk menikmati
pemandangan didanau ini anda bisa menyewa kapal boat, kapal atau
sampan. Setelah membeli tiket anda akan diantar mengelilingi danau
menikmati pemandangan dan hawa sejuk. Jika ingin mencoba sesuatu
yang lebih menantang anda bisa mencoba water sport seperti
paracyling dan jetsky. Anda juga bisa menikmati keindahan danau ini
sambil memancing. Disini tersedia beberapa orang yang menyediakan
penyewaan peralatan pancing. Atau ingin mengabadikan moment indah
ini, tersedia jasa foto kilat di beberapa tempat sekitar
danau.Disekitar danau Bedugul juga terdapat tempat makan dan juga
penjual souvenir. Selain keindahan danau dan pegunungan yang
mengelilinginya. Disisi lain danauini terdapat sebuah pura yang
bernama Pura Ulun Danu. Pura objek wisata Danau Bedugul. Sedangkan
diseberang jalan dari danau juga terdapat sebuah masjid yang cukup
besar dan pondok pesantren.
3. Tanjung BenoaTanjung Benoa terletak di ujung selatan pulau
Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali.
Tanjung Benoa ini adalah nama pantai yang berujung sempit. Jarak
tempuh bila hendak ke pantai ini kira-kira 12 km dari bandara
Ngurah Rai, lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan
bermotor.Pantai Tanjung Benoa adalah salah satu pantai yang cukup
terkenal di Bali, dengan keindahan pantai dan wisata airnya yang
beraneka ragam telah membuat pantai Tanjung Benoa dikenal sebagai
pusat wisata air (water sport) dan menjadi salah satu objek tujuan
wisata. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di pantai ini seperti
bersantai bersama teman atau keluarga, berjemur, berjalan-jalan
sepanjang pantai, berenang dan lain-lainnya.Pantai Tanjung Benoa
sangat tenang airnya, berbeda dengan di Kuta, Sanur atau Uluwatu
yang berombak besar sehingga menjadi kawasan Pantai Tanjung Benoa
ini sebagai satu-satunya tempat untuk bermain permainan olah raga
air yang menyenangkan.
4. Pantai KutaPantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang
terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali. Kuta terletak
di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata
turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan pulau
Bali sejak awal 20-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai
pantai matahari terbenam (sunset beach).Sebelum menjadi objek
wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Dimana produk dari
local diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke 19
Mads Large, seorang pedagang Denmark datang ke Bali dan mendirikan
basis perdagangan di Kuta. Keahliannya dalam bernegosiasi membuat
Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal diantara raja-raja Bali
dengan Belanda.Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku
berjudul Praise to Kuta yang berisi ajakan kepada masyarakat
setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya
untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Buku ini kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun
fasilitas wisata seperti penginapan, restoran, dan tempat
hiburan.Di kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dna tempat
pemandian, serta menjemur diri. Selain keindahan pantai-pantai Kuta
juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan
restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian, Rosovivo, Ocean
beach Club, Kamasutra adalah beberapa club paling ramai di
sepanjang pantai Kuta. B. Objek Budaya 1. Tari KecakTari Kecak
biasa disebut tari cak atau tari api (firedance) merupakan tari
pertunjukkan masal atau hiburan dan cenderung sebagai Sendratari
yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni
peran dan lakon pewayangan seperti Rama Sinta dan tidak secara
khusus digunakan dalam ritual agama Hindu seperti pemujaan adalan
dan upacara lainnya.Tari Kecak diciptakan oleh Wayan Limbak dan
Walter Spies seorang pelukis dari Jerman sekitar tahun 1930.
Sebenarnya tari Kecak berasal dari ritual Sang Hyang, yaitu tidak
sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan
kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Tidak
sulit untuk mengambil definisi atau kenapa disebut tari Kecak.
Ketika penari laki-laki menarikan tarian tersebut terdengar kata
cakcakcak dari sanalah kata kecak diambil. Tarian kecak ini tidak
seperti tarian lainnya dari Bali. Tari kecak tidak menggunakan alat
musik apapun, justru alunan tercipta dari teriakan cakcakcak yang
membentuk aluran musik murni dan kinangan yang dipasang di kaki
para pemain.Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan
dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa
dilihat adalah segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk
pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayan
tapi juga bagian-bagian cerita yang lain.Kemudian dari segi
pementasan juga mulai mengalami perubahan dan pekembangan. Tidak
hanya ditemui disatu tempat seperti desa Bona, Gianyar namun juga
didesa-desa lain di Bali terdapat puluhan group kecak dimana
anggotanya biasannya para anggota banjar, kegiatan seperti festifal
tari juga sering dilakukan di Bali baik oleh kegiatan pemerintah
ataupun oleh sekolah seni yang ada di Bali, serta dari jumlah
penari terbanyak yang pernah di pentaskan dalam tari kecak tercatat
pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu
dengan mengambil cerita dari bMaha Barata Namun rekor ini
dipecahkan oleh pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan
kecal kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 september 2006 di
tanah lot , Tabanan Bali. Sebagai suatu pertunjukan tari kecak
didukung oleh beberapa factor yang sangat penting. Lebih-lebih
dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian-tarian sebagai
pengantar cerita, tentu music dihasilkan dari perpaduan suara
anggota cak yang berjumlah sekitar 50-70 orang semuanya akan
membuat music secara akapela, seorang akan bertindak sebagai
pemimpin yang meberikan nada awal seorang lagi bertindak sebagai
penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah
seorang lagi akan bertindak sbagi kidalun yang mengantarkan alur
cerita.
2. Garuda Wisnu Kencana ( GWK ) Taman budaya Garuda Wisnu
Kencana ini berada diketinggian 146 meter diatas permukanan tanah
atau 263 meter diatas permukaan laut didaerah perbukitan baru kapur
dan cadas seni tepatnya atas bukit pecatu Nusa Dua, Kabupaten
Badung kira-kira 40 km dari sebelah selatan kota Denpasar Bali.
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana merupakan jendela seni dan budaya
Pulau Dewata dengan Latar belakang alam serta panorama yang sangat
mengagumkan, menjadikan salah satu tujuan utama untuk berbagai
pertunjukkan kesenian, pameran konferensi ataupun kunjungan
keagamaan.Area ini dulu aslinya adalah bukit batu yang miring dan
terjal lalu didiubah menjadi kawasan yang indah dan menabjubkan
dengan arsitektur yang menawan. Pilar-pilar raksasa seperti
bangunan dimesir tapi tetap dengan nuansa Bali.Dari kawasan taman
budaya Garuda Wisnu Kencana ini kita bias melihat betapa indahnya
pemandangan Pantai Kuta, Jimbaran, Bandara Ngurah Rai, dan
Pelabuhan Wisnu Kencana ini kita melihat betapa indahnya
pemandangan Pantai, Kuta , Jimbaran, Bandara Ngurah Raid an
Pelabuhan Benoa. Luas area taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini
kurang lebih 250 hektar direncanakan akan didirikan Landmark atau
mascot Bali, berupa patung berukuran raksasa, patung tersebut
adalah patung Dewa Wisnu yang sedang menunggai burung Garuda.
Patung ini proyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak
pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat dilihat dari kuta dan
nusa dua.Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan symbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran
tembaga dan baja seberat 4000 ton dengan tinggi 75 meter dan lebar
60 meter, dibuat oleh pematung Bali Nyoman Nuarta. Jika pembuatnya
selesai bisa menandingi Patung Liberty di Amerika Saat memasuki
kawasan ini akan dijumpai beberapa buah batu cadas alami setinggi
25 meter yang berdiri kokoh tidak begitu jauh dari patung Dewa
wisnu terdapat sebuah mata air keramat yang dinamakan Yangan Samaka
Ciri kenapa dikatakan keramat, karena air tersebut keluar dari
bukit kapur yang gersang. Air ini dipercaya dapat menyembuhkan
berbagai penyakit, juga digunakan sebagai salah satu syarat
memanggil hujan.
C. Objek Pendidikan 1. Museum Bali Museum Bali terletak dilokasi
yang strategisb di pusat kota Denpasar. Tepatnya dijalan Mayar
Wisnu pada bagian sebelah selatan mueum terdapat pura Jagatnartha,
sedangkan lapangan puputan Badung dan puputan tempat wajah (Patung
Catur Muka) berada di depan Museum Bali. Bila menggunakan kendaraan
bermotore, jarak tempuh menuju museum bali memerlukan waktu
kira-kira kurang lebih 45 menit lebih kurang 132 km perjalanan dari
Bandara Nyuruh Rai.Museum Bali ini merupakan museum tertua yang ada
di Bali. Jenis museum ini termasuk museum etonografi ini bisa
dilihat berdasarkan dari koleksi-koleksi yang tersimpan seluruh
unsur kebudayaan Bali terdiri koleksi arkeologi koleksi historika
koleksi senirupa dan koleksi etnografika akan dijumpai disini
seperti perlengkapan hidup, perlengkapan upacara adat, perkembangan
agama dan aspek budaya masyarakat Bali sejak dari zaman prasejarah
sampai saat ini.Museum Bali ini didirikan pada beberapa tahun
setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu tahun 1910
Perencanaan awal ( Pendiri Museum Bali adalh pejabat pemerintahan
Belanda, Asisten Residen yang bernama W.Fikroon yang dalam
pelaksanaan pengembangnya dibantu oleh arsitek Jerman bernama Curt
Grundler, ( Gusti Ngurah Alit (Bestunder Panegara Badung ) ( Gusti
Bagus Jelatik ( Raja Karangasem), ( Gusti Ketut Gedhe Kandel,
(Gusti Ketut Raid an (Gusti Alit Ngurah .Bentuk bangunan museum
merupakan perpaduan arsitektur antara pura dan puri didirikan
diatas areal seluas 2.600 m2 meliputi 3 halaman yaitu halaman luar
( Juba ) halaman tengah ( Jaba Tengah ) dan halaman dalam ( Jeroan
) yang dibatasi tembok dan gapura pada dasarnya seni bangunan
tradisional ( Bali baik bangunan suci, rumah, tempat tinggal selalu
berdasarkan pada agama Hindu, seperti halnya museum ini
pelantaranya dibagi atas 3 bagian pokok yaitu halaman luar, halaman
tengah, halaman dalam, masing-masing halaman dihubungkan dengan
candi (pintu Gerbang). 2. Universitas UdayanaUniversitas Udayana
secara sah berdiri tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan
tinggi tertua di daerah provinsi Bali. Sebelumnya, sejak tanggal 29
September 1958 di Bali sudah berdiri sebuah fakultas yang bernama
Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga
Surabaya. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari
pada berdirinya Universitas Udayana. Berdasarkan Surat Keputusan
Menteri PTP No. 104 / 1962, tanggal 19 Agustus Universitas Udayana
secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962. Tetapi oleh
karena hari lahir Universitas Udayana jatuh bersamaan dengan Hari
Proklamai Kemerdekaan Republik Indonesia maka Hari Ulang Tahun
mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri
sejak 1958.Dalam perjalanannya sampai saat ini, Universitas Udayana
memiliki sepuluh fakultas, satu program pasca sarjana dan dua
program studi setingkat fakultas antara lain :1. Fakultas Sastra2.
Fakultas Kedokteran3. Fakultas Hukum4. Fakultas Ekonomi5. Fakultas
Teknik6. Fakultas Pertanian7. Fakultas Peternakan8. Fakultas MIPA9.
Fakultas Kedokteran Hewan10. Fakultas Teknologi Pertanian11.
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)12. PS Pariwisata13.
Program Pasca Sarjana
D. Objek Belanja 1. JogerJoger berdiri tanggal 19 Januari 1981
dimana sejak saat itu nama Joger menjadi salah satu hak cipta yang
secara tegas membatasi pembelian produk melarang penjualan semua
produk bermerk dagang dan bertanda tangan Joger untuk
diperjualbelikan sebagai komoditi biasa di luar gerai Joger itu
sendiri.Mr. Joger begitulah panggilan akrab bagi Josep Theodorus
Wuliandi pendiri Joger itu sendiri yang mana nama Joger itu
merupakan penggabungan antara 2 huruf depan antara Joseph Theodorus
Wuliandi dengan 3 huruf depan temannya yang membmeri hadiah
pernikahan padanya sebesar $20.000 yaitu Mr. Gerarh Seeger. Nama
Joger pun akhirnya mudah diingat dan unik ditambah dengan salah
khas mereka yang selalu selamat pagi walau hari telah petang
sekalipun.Diawali dengan uang 500 ribu rupiah Mr. Joger memulai
bisnisnya dengan rangkaian kata yang dibuat sendiri, disablonkan ke
orang lain serta dijualnya dari rumah ke rumah yang kesemuanya
menggunaka proses kerja manual. Namun saat ini banyak orang harus
antri di gerai Joger untuk membelinya. Adapun produk yang pertama
kali dibuat dengan kata belanja tidak belanja tetap thank
you.Pendirian yang teguh untuk selalu mempertahankan keaslian merk
Joger di pulau Bali memang terbukti. Hal ini terlihat dari
kenyataan bahwa semua produk yang dihasilkan Joger tidak bisa
dibeli diluar Pulau Bali, sehingga apabila seseorang memakai Joger
berarti pernah berlibur ke Pulau Bali.Penggunaan bahan yang
berkualitas membuat semua produk yang dihasilkan Joger tidak kalah
dengan barang luar negeri bermerk Billabong atau Quicksilver namun
harga tetap terjangkau untuk orang Indonesia.2. Pasar Seni
SukawatiPasar Seni Sokawati sudah ada sejak lama namun baru era
tahun 80-an pasar ini menjual dan memasarkan produk kerajinan
tangan yang menjadi cirri khas Bali sampai saat ini Pasar Seni
Sokawati masih menjadi salah satu pilihan yang menarik sebagai
objek wisata.Di pasar Seni Sokawati terdapat berbagai bentuk karya
seni, kerajinan tangan untuk dan menarik yang dijual dan dipasarkan
seperti lukisan, baju barong, sarung / kain pantai, patung, tas,
domet, paying, sandal, bedcover, kalung dan berbagai bnetuk
kerajinan tangan.Pasar Seni Sokawati buka dari jam 8 pagi sampai
jam 6 sore sebelum mereka memulai beraktivitas terlebih dahulu
bersembahyang. Setiap hari pasar ini selalu ramai di kunjungi oleh
berbagai lapisan masyarakat juga para wisatawan yang bertujuan
belanja dan membeli kerajinan khas Bali untuk dijadikan sebagai
koleksi souvenir dan cinderamata, pasar Seni Sokawati tutup saat
hari Raya Nyepi dan Galungan.Bila berbelanja di Pasar Seni Sokawati
dipagi hari para pedagang disana akan menganggap dan percaya bila
orang pertama datang dan membeli barang dagangan mereka dianggap
awal yang baik mendapatkan penglaris dan akan mempermudah jualan
mereka di siang hari biasanya pembeli pertama mendapat harga
relative lebih murah.Di Pasar Seni Sokawati ini juga berlaku tawar
menawar dalam transaksi jual beli seperti halnya pasar seni atau
pasar tradisional lainnya. Dalam hal ini kita tidak pernah tau
harga yang pasti karena setiap orang mendapatkan harga yang
berbeda.Pasar Seni Sokawati ini terletak di daerah Gianyar tidak
jauh dari daerah Ubud dengan waktu tempuh 1 jam dari Kuta atau 1,5
jam dari Bandara Ngurah Rai Bali dengan perjalanan darat.3. Krisna
Krisna Bali merupakan toko yang menawarkan berbagai produksi cirri
khas Bali yang menarik berupa beraneka ragam bentuk T-shirt kartun
tentang Bali yang diproduksi sendiri, design lucu dan menarik yang
tidak ada ditempatkan lain. Selain itu di Krisna juga terdapat
cemilan, kerajinan tangan, bedcover, pernak-pernik, tas kreasi
silver, lukisan, seni pahat, anyaman dan masih banyak produk-produk
hasil karya para perajin Bali, yang tidak kalah bagusnya.Hanya
barang di Krisna tidak jauh beda dengan ditempat lain seperti di
Sukawati, di Krisna pengunjung yang datang tidak perlu susah-susah
menawar, bahannya sedikit lebih bagus dengan pilihan yang lebih
banyak.Pembangunan Krisna Bali berawal dari ide pemikiran Gusti
Ngurah Anom pemilik Cok Konfeksi dengan melihat cela pangsa pasar
yang ada, pada tanggal 16 Mei 2007 Krisna Bali didirikan dibawah
Manajemen Cok Konfeksi.
BAB VPENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :1. Bali merupakan pulau yang sangat
terkenal di dunia Internasional karena memiliki keindahan alam dan
seni budaya yang sangat menarik.2. Bali memiliki kebudayaan yang
melekat sejak lahir, meskipun budaya luar banyak berdatangan ke
pulau Bali.3. Kesenian di Pulau Bali memiliki daya saing dengan
Negara lain yang menjadi andalan di sekitar wisata belanja4. Pulau
Bali merupakan asset daerah yang dapat menambah devisa Negara,
karena pulau Bali tidak pernah sepi pengunjung baik dari dalam
maupun luar negeri.B. SaranSetelah mengetahui hasil observasi
penulis menyarankan :1. Hendaknya Pemerintah dan masyarakat Bali
menjaga kebudayaan Bali yang merupakan bagian dari warisan leluhur
bangsa Indonesia.2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan rasa
nyaman kepada para wisatawan sehingga dapat membuat wisatawan ingin
kembali ke Bali.3. Mempromosikan objek wisata yang ada di Pulau
Bali agar wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dan dapat
menambah devisa Negara.4. Pemerintah seharusnya menjaga keamanan
pulau Bali agar wisatawan dapat merasakan tenang.
DAFTAR PUSTAKA
www.baliprov.go.id
oviefendi.wordpress.com
www.cakrawayu.org
baliantique.tripod.com
olestyck.wordpress.com
indoline-indonesia.com
www.balitourclub.com
www.wisatadewata.com
kebudayaanindonesia.net
www.unud.ac.id
LAMPIRAN