Top Banner
177 PENDAHULUAN Jika berbicara masalah budaya populer, kita tidak akan pernah mene-mukan keaslian budaya. Budaya sudah terfusi, tersinkretisasi dengan elemen-elemen budaya lain. Namun (Faucaulth, 2012) mengatakan bahwa setiap teks dapat ditelusuri dari mana berasal. Orang Indonesia mempresentasikan dirinya di luar negeri dengan menggu- nakan batik, terlepas terdapat keanekara- gaman motif batik dari berbagai daerah. Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik Sri Hermawati Dwi Arini, Didin Supriadi, Saryanto Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur 13220 ABSTRACT Representation can be identified as the use of signs to illustrate something that is as a music character with elements, among others are playing and doing/processing technique. While, sign is everything that represents something, which is exhibiting of signs such as cengkok, imbal (patterns played by the elaborating instruments in the Javanese gamelan). This is considered as identifying characteristic that represents ethnic music of the Javaness, similarly with the exhibition of signs as ugal, cecandetan and kotekanare are treated as identifying characteristic that represent the identity of Ethnic music of Baliness. Keywords: Identity, Representation, Character, Javaness and Baliness Gamelan. ABSTRAK Representasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda untuk menggambarkan sesuatu, yakni karakter musik yang memiliki elemen, di antaranya teknik permainan dan garapan/pengolahan. Sedangkan tanda adalah segala sesuatu yang merepresentasikan sesuatu, yakni penampilan tanda-tanda seperti cengkok, imbal. Cengkok, imbal diperlakukan sebagai identitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Jawa, begitu pula penampilan tanda-tanda yakni ugal, cecandetan, kotekan diperlakukan sebagai identitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Bali. Kata kunci : Identitas, Representasi, Karakter, Gamelan Jawa dan Gamelan Bali Contoh lain representasi, adalah Taman Mini Indonesia Indah yang memiliki simbol-simbol budaya sebagai representasi kebudayaan daerah dan keanekaragaman budaya Indonesia. Hal ini dilakukan pemerintah saat itu untuk menanamkan pemahaman orang Indo-nesia tentang diri mereka sendiri. Analogi dalam musik dapat diambil contoh saluang, saronen, suling, dapat kita bedakan suara masing-masing alat musik tersebut, dan kita dapat mengenali identi-
12

Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

177

PENDAHULUANJika berbicara masalah budaya populer,

kita tidak akan pernah mene-mukankeaslian budaya. Budaya sudah terfusi,tersinkretisasi dengan elemen-elemenbudaya lain. Namun (Faucaulth, 2012)mengatakan bahwa setiap teks dapatditelusuri dari mana berasal.

Orang Indonesia mempresentasikandirinya di luar negeri dengan menggu-nakan batik, terlepas terdapat keanekara-gaman motif batik dari berbagai daerah.

Karakter Musik EtnikDan Representasi Identitas Musik Etnik

Sri Hermawati Dwi Arini, Didin Supriadi, SaryantoUniversitas Negeri Jakarta

Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur 13220

ABSTRACT

Representation can be identified as the use of signs to illustrate something that is as a musiccharacter with elements, among others are playing and doing/processing technique. While, sign iseverything that represents something, which is exhibiting of signs such as cengkok, imbal (patternsplayed by the elaborating instruments in the Javanese gamelan). This is considered as identifyingcharacteristic that represents ethnic music of the Javaness, similarly with the exhibition of signs asugal, cecandetan and kotekanare are treated as identifying characteristic that represent the identityof Ethnic music of Baliness.

Keywords: Identity, Representation, Character, Javaness and Baliness Gamelan.

ABSTRAK

Representasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda untuk menggambarkansesuatu, yakni karakter musik yang memiliki elemen, di antaranya teknik permainan dangarapan/pengolahan. Sedangkan tanda adalah segala sesuatu yang merepresentasikansesuatu, yakni penampilan tanda-tanda seperti cengkok, imbal. Cengkok, imbaldiperlakukan sebagai identitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Jawa, begitupula penampilan tanda-tanda yakni ugal, cecandetan, kotekan diperlakukan sebagaiidentitas yang merepresentasikan identitas musik etnik Bali.

Kata kunci : Identitas, Representasi, Karakter, Gamelan Jawa dan Gamelan Bali

Contoh lain representasi, adalah TamanMini Indonesia Indah yang memilikisimbol-simbol budaya sebagai representasikebudayaan daerah dan keanekaragamanbudaya Indonesia. Hal ini dilakukanpemerintah saat itu untuk menanamkanpemahaman orang Indo-nesia tentang dirimereka sendiri.

Analogi dalam musik dapat diambilcontoh saluang, saronen, suling, dapat kitabedakan suara masing-masing alat musiktersebut, dan kita dapat mengenali identi-

Page 2: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

178Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

tas etnik asalnya. Begitu pula dengangamelan Bali, gamelan Jawa dan degung,instrumentasinya serupa, namun masing-masing gamelan memiliki kekhasan. Ketikakita mendengar suara gamelan Bali, musikini terkesan energik, ketika kita mende-ngarsuara degung musik ini terkesan ekspresif,dan ketika kita mendengar musik gamelanJawa, musik ini terkesan agung.

Musik etnik ini, tidak saja dapatdimainkan pada alat musik tradisi, namunkarakter etnik ini dapat pula dimainkanpada alat musik Barat. Contoh lagu“Fragmen” karya Jaya Suprana, nuansagending Jawa dapat dimainkan pada piano,begitu pula karakter etnik Bali dapatdimainkan pada Bass oleh Balawan, karak-ter Bali dan Papua dapat dimainkan pulapada alat musik electone.

Identitas dari sebuah musik ataukebudayaan sangat penting bagi suatubangsa. Musik etnik lahir dari buahinteraksi dinamis dengan pelbagai konteks,seperti gamelan Jawa menurut (Supanggah,2002) berasal dari kesenian keraton.Kesenian keraton ini diangkat sebagai gayakesenian Jawa baku atau standar, yangdigunakan sebagai rujukan masyarakat senidan sebagai materi ajar yang utama dilembaga-lembaga pendidikan kesenianformal, baik di Indonesia maupun diberbagai lembaga atau perkumpulan-per-kumpulan kesenian/karawitan di dunia.

Gaya karawitan di Jawa Tengah terdiriatas beberapa gaya. Namun gaya duakeraton berikut inilah yang dijadikanstandar, yaitu gaya Surakarta dan gayaYogyakarta. Gaya Surakarta atau gaya Soloterdapat di dua keraton yakni Kasunanan(Selatan) dan Mangkunegaran (Utara). Ga-ya karawitan Jawa dianggap agung karenadahulu gamelan difungsikan untuk upaca-ra-upacara di keraton.

Berbeda dengan gamelan Jawa, gam-elan Bali memiliki tiga puluh tiga gamelan.Menurut (Sukerta, 2001), di Bali, gamelanberfungsi sebagai pemberi suasana reli-gius. Faktor inilah yang melatarbelakangikarakter gamelan Bali. Identitas padadasarnya bersifat rela-sional, yang dapatdiartikan berupa relasi kesamaan danperbedaan (Lono Simatupang, 2015).

Dari latar belakang di atas, tampakbahwa hal ini sangat menarik untuk dikaji.Bagaimana karakter gamelan Jawa dan ga-melan Bali merepresentasikan identitasetniknya?

METODEMetode yang digunakan dalam pene-

litian ini adalah kualitatif interpretative,dengan teknik pengumpulan data studipustaka dan wawancara dengan pakarkarawitan Bali dan Jawa dari RRI Jakarta.Interpretasi, merupakan penafsiran terha-dap fakta dari sumber, dengan mengada-kan triangulasi sumber data. Tahap inter-pretasi ini, dilakukan dalam dua bentukanalisis dan sintesis dengan menggunakanteori.

Teori yang berkaitan sebagai pisauanalisis antara lain pengkajian atau analisismusikal pada dasarnya dapat dilihat daribanyak hal, salah satunya adalah dari ka-rakter. Menurut Supanggah (2002), elemenkarater/gaya adalah instrumentasi, laras,teknik permainan dan garapan/pengola-han yang dapat dikatakan sebagai cita rasa.

Berkaitan dengan karakter adalahgarapan adalah kreativitas pengrawitdalam membuat variasi tabuhan. Dalamgarapan ada dua konsep yang pentingyakni variasi dan kaitmengait. Membuatvariasi dan kait-mengait adalah berbicaratentang cita-rasa. Variasi dan kait- mengaitantara gaya gamelan Jawa dan Bali memi-

Page 3: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

179Arini, dkk: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

liki perbedaan. Perbedaan ini merupakanidentitas.

IdentitasIdentitas terbagi menjadi identitas ke-

lompok, identitas suku/etnik, dan identi-tas nasional. Identitas nasional adalah in-terpretasi atas pola nilai, simbol, dan tradi-si yang membentuk warisan bangsa yangunik, serta identitas individu dengan poladan warisan tersebut beserta unsur-unsurbudayanya (Wacana Jurnal Ilmu Pengeta-huan Budaya UI, 2005).

Musik etnik, menurut Lono Simatu-pang (2011) adalah musik nonwestern ataumusik tradisi yang pentatonik, sebagaiekspresi budaya, suatu kelompok etnikberupa peng-organisasian bunyi. Ekspresimelibatkan instrumentasi, teknik perma-inan, dan citarasa.

Representasi (Marcel Danesi, 2004)dapat didefinisikan sebagai penggunaantanda untuk menghubungkan/meng-gam-barkan sesuatu, sedangkan tanda adalahsegala sesuatu yang merepresentasikansesuatu. Jika digambarkan seperti padabagan.

Penampilan tanda-tanda ini diper-lakukan sebagai identitas yang merepresen-tasikan identitas etnik. Hal yang samadikatakan oleh Piere (Lono Simatupang,2011) bahwa hubungan antara tanda danyang diwakilinya adalah hubungan simbolmerujuk pada hubungan keterkaitan tandadan yang diwakilinya

HASIL DAN PEMBAHASANPembahasan karakter adalah ber-bicara

sumber bunyi (instrumentasi), laras, teknikpermainan, dan citarasa. Namun yang akandibahas dalam hal ini adalah perbedaanyang merupakan identitas, instrumentasitidak dibahas karena bentuk dan bahan alatmusik gamelan Jawa dan Bali memilikikesamaan.

TitilarasDalam seni musik karawitan, titila-ras

memegang peranan yang penting, sebabdengan menggunakan titilaras kita dapatmencatat, mempelajari, dan menyimpanlagu yang sudah dinotasikan untuk dapatdipelajari dari generasi ke generasi.

Bagan 1.Metode Analisis

Page 4: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

180Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

Titilaras kepatihan (notasi musik Jawa),dibuat tahun 1910 oleh Kanjeng R.M. HaryoWreksadiningrat di Keraton Surakartadengan penyebutan ji ro lu mo nem (RahayuSupanggah, 2002).

Titilaras ding-dong (notasi musik Bali),dibuat oleh pegawai di Singhamandawa896 M, tidak berupa angka, tetapi berupalambang ( ), ( ), ( ), ( ), ( )/ dong,deng, dung, dang, ding yang digunakanuntuk mencatat dan mempelajari gambelanBali (I Made Bandem, 1983).

Adapun yang dimaksud laraspentatonik yaitu susunan nada yangmemiliki 5 nada, jarak nadanya tergantungdari laras dan patetnya.

Dalam pembahasan ini, untuk me-mudahkan pemahaman dan penyamaankonsep, akan digunakan notasi angka dananalogi musik diatonis.

Pembahasan ini hanya menjelaskanperbedaan, dalam hal ini perbedaantitilaras, teknik menabuh, dan garapan/pengolahan.

Gamelan JawaLaras karawitan Jawa adalah sebagai

berikut:Slendro: urutan lima nada yang me-

miliki pola jarak yang hampir sama.

Nada-nada dan penyebutan dalamlaras gamelan Jawa adalah:- Penunggul/bonang diberi simbol I, :

disebut ji- Gulu diberi simbol II: disebut ro- Dhadha diberi simbol III: disebut lu

- Lima diberi simbol V: d: disebut ma- Nem diberi simbol VI: disebut nem

Pelog : Urutan lima atau tujuh nadayang memiliki pola jarak nada yang tidaksama.

Ada pelog tujuh nada dan lima nada.Jika pelog yang dipergunakan adalah limanada, nada yang tidak dipakai adalah nadake VI (pat) dan ke VII (pi) (Sumber: RahayuSupanggah).

Titilaras gamelan BaliNotasi musik Bali menggunakan:

Laras pelog memiliki interval

Laras pelog terdiri dari dua macam laras1. Laras pelog panca nada yang

terdiri dari susunan nadanya

Page 5: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

181Arini, dkk: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

2. Laras pelog sapta nada yangterdiri dari susunan nadanya

Laras SlendroUrutan nada-nada dalam 1 oktaf yang

mempunyai interval jarak.

Sumber : I Gusti Bagus Arsaja)

Persamaan garapan/pengolahan antaragamelan Jawa dan gamelan Bali

Garapan/pengolahan bermakna per-ubahan yang disebut variasi. Pangrawitdapat mengubah melodi dan irama sesuaidengan citarasa.

Ada beberapa macam pengertianvariasi yakni variasi mekanis dan variasipilihan.

Variasi mekanis adalah mengubahmelodi dan irama berdasarkan aturan,contoh:

RepetisiNada pelog 3 5 3 2Variasi 3 3 5 5 3 3 2 2Contoh lain :PenyisipanNada pokok 3 5 3 2Variasi 1 3 1 5 1 5 1 2Contoh lain :Nada pokok 2 3 5 6Variasi 2233 2233 5566 5566

Sedangkan variasi pilihan adalahmengubah irama, tempo dan menambahhiasan pada melodi.

Gamelan JawaPada gamelan Jawa terdapat pukulan

variasi pilihan yang disebut cengkok.

CengkokCengkok bukan saja untuk tembang

melainkan juga terdapat pada permainangamelan. Pakemnya adalah variasi yangdipilih harus bertemu dengan melodipokoknya atau berakhir bersamaan denganmelodi pokok.

Garapan/PengolahanVariasi Pilihan

Di bawah ini satu contoh cengkok yangdimainkan pada saron/gender.

Hiasan bergantung pada laras (tangganada) dan pathet (modus atau karakter

Gambar 1.Gender, Sumber: Central Javanese

gamelan instruments (From JTTiton [ed.]. Worlds of Music 235)

Page 6: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

182Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

tangga nada) yang berlaku dalam gendhing(komposisi) yang sedang dimainkan; bisajuga bergantung pada fungsi dan kegunaangendhing yang sedang dimainkan; bisatergantung pada konteks lingkungan,waktu, dan tempat; dan bisa bergantungpada selera pribadi dan latar belakangpendidikan pemusiknya.

Teknik yang harus dikuasai oleh sebuahpengrawit Jawa adalah memithet yaknimeredam bunyi yang baru saja ditabuh, jugameredam bunyi bersamaan ketika menabuh.

Gamelan BaliContoh variasi pilihan adalah ugal.

ugal dimainkan pada alat musik trompong.Ugal menghiasi lagu pokok dengan

tambahan atau perubahan ritmis, namun

pada nada akhir pada setiap gatra harussama dengan nada pokok.

Contoh lainGatra adalah satuan atau unit yang

merupakan bagian dari gending, merupa-kan kalimat lagu.

Teknik Menabuh Gamelan Bali1. Pukulan Keklenyongan2. Pukulan Nyacah3. Pukulan Cecandetan

1. Pukulan KeklenyonganPukulan Keklenyongan, teknik pukulan

bersama alat musik wilahan, beriramalambat, tempo tidak tetap, namun tidakmengubah irama.

(Sumber : Buku Gong LPSN)

T : KentongG : Gong

Gambar 2. Trompong

Page 7: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

183

2. Pukulan NyacahPukulan nyacah, teknik pukulan ber-

sama alat musik wilahan, namun mengubahirama dengan repetisi nada, setiap ketukanmendapat satu pukulan nyacah.

3. Pukulan CecandetanPukulan cecandetan adalah pukulan

melodi pemade, ada macam-macampukulan cedendetan.

CecandetanAdalah bermacam-macam variasi pada

instrumen pemade.Macam-macam Cecandetana. Pukulan cecandetan Nedetb. Pukulan cecandetan Cek Megelutc. Pukulan cecandetan Ubit-ubitand. Pukulan cecandetan Ngucek

a. Cecandetan NedetAdalah pada hitungan ketiga diisi oleh

pukulan penghias pada nada sampirannya

atau pada hitungan keempat diisi olehpukulan polos.

b. Cecandetan Cek Megelut (Sinkop)

c. Cecandetan Ubit-ubitanDimainkan pada Pemade ataupun

Reyong pada nada yang sama, setiap baratau birama diberi not sisipan, sinkop,istilah bar/birama dalam musik tradisiadalah gatra.

d. Cecandetan ngucek: dimainkandengan tempo cepat sekali

Teknik Menabuh Gamelan JawaAlat Musik Gender

Gambar 3. Pemade

Arini, dkk: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

Gambar 4. Reyong(Sumber Gambar 1, 2, 3: www.anakswarasanti.com/images/

instrument/gamelan/jpg)

Page 8: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

184Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

- Tabuhan gembyungan: tangan kanandan tangan kiri masing-masingmemainkan melodi yang berbeda

- Tabuhan kempyung: tabuhan mengapitdua nada

- Tabuhan pendawan: tabuhan mengapittiga nada

- Tabungan gembyang: tabuhanmengapit empat nada

- Tabuhan samparan: menabuh dua nadadengan cara menyaruk

- Tabuhan ukel: menabuh beberapa nadadengan naik turun pada suatu wilayahnada tertentu.

Garapan/PengolahanKait-mengait (Interlocking)

Teknik untuk menghasilkan kesatuanmusik yang lebih cepat, lebih rumit, danlebih ekspresif dengan cara:1. Dapat dimainkan pada alat musik yang

sama, artinya satu waditra/alat musikdimainkan oleh dua orang sampaiempat orang.

2. Permainan dapat pula dimainkan padaalat musik sejenis, artinya satu waditradimainkan oleh satu pengrawit.

Gamelan JawaImbal

Teknik kait-mengkait ketat dalamgamelan Jawa disebut Imbal. Imbal adalahteknik mengambil serangkaian nada lalumembagi rata nada-nada tersebut. Polanyaadalah nada yang jatuh pada mat utamadimainkan pada alat musik A dan semuanada yang jatuh di antara mat utamadimainkan pada alat musik B namunsejenis.

Namun berbeda dengan Bali, yangmemiliki tempo permainan yang cepat

Gambar 5: BonangSumber : Ratihgroup.com

(Sumber : Gong Buku PSN)

Page 9: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

185Arini, dkk: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

sekali, pada Jawa Imbal dimainkan padatempo yang sangat lambat.

Imbal mengisi kekosongan, dan men-jelang nada balungan selanjutnya, pemainmemilih hiasan supaya bisa bertemudengan nada balungan. Seperti halnya teorimusik barat, nenek moyang kita punmemiliki pemikiran yang serupa, misalpada musik barat, lagu berakhir padatonika. Pada gamelan, nada berakhir padanada pokok dalam istilah diatonis adalahtonika atau do.

KotekanPada musik Bali, teknik kait-mengkait

atau kotekan merupakan unsur yang sangatmenonjol, dimainkan cepat sekali. Kotekandimainkan pada pemade, tetapi dapatdimainkan juga pada kantilan.

Kadang-kadang kotekan bukan meru-pakan variasi, melainkan seperti interlude

sebagai bagian khusus di tengah komposisibesar (gending)/ komposisi keseluruhanpermainan gamelan.

Permainan kotekan seperti ini biasa-nya dimainkan pada reyong oleh empatpemain, dua pemain membawakan polosdan dua pemain membawakan (keduaparuh) melodi yang disebut sangsihpermainan kotekan harus bertemu/ ber-

(Sumber : Gong Buku PSN)

Tabel 1: Representasi Identitas

Jenis : Tanda Hubungan Antara Tanda danSumber Acuan

Simbol Tanda yang dirancang untuk mengandikansumber acuan melalui kesepakatan ataupersetujuan

Sumber : Marcel Danesi

Page 10: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

186Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

akhir dengan nada pokok atau dalam istilahmusik diatonis adalah tonika atau do.Misal:Tanda 1 : Titilaras Jawa

2 : Laras Jawa3 : Garapan

Titilaras JawaSlendro: urutan lima nada yang

memiliki pola jarak yang hampir sama.

Pelog : Urutan lima atau tujuh nadayang memiliki pola jarak nada yang tidaksama.

LarasSlendro: urutan lima nada yang

memiliki pola jarak yang hampir sama.

Pelog : Urutan lima atau tujuh nadayang memiliki pola jarak nada yang tidaksama.

GarapanImbal, Cengkok

Jadi dapat diinterpretasikan mengutipRahayu Supanggah (2002) dalam tulisan-nya dalam Buku Bothekan I menyebutkan

bahwa, dari karawitan-karawitan di Jawaterdapat gaya Yogyakarta dan Surakarta,ada juga gaya Semarang dan gayaBanyumasan, namun semua mengacu padagaya Yogyakarta dan Surakarta dan me-miliki kesamaan pada titilaras, laras danteknik menabuh.

Kesamaan pada unsur-unsur inilahyang menunjukkan representasi identitasetnik Jawa (Eriksen, 1993 dalam LonoSimatupang, 2013) yang mengatakanbahwa penegasan identitas berupa onjolanbeberapa ciri-ciri, sementara ciri-ciri lainyakni garapan/pengolahan diabaikan ataubahkan direduksi.

Hasil tringulasi sumber data denganpakar, menjelaskan bahwa sekolah-sekolahformal di tanah Jawa melalui kearifan lokalmempelajari musik karawitan yang standaryang mengacu dari sumber gamelanyogyakarta dan Surakarta.

Misal:Tanda 1 : Titilaras Bali

2 : Laras Bali3 : Pengolahan

Notasi musik Bali menggunakan:

Page 11: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

187Arini, dkk: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

Laras pelog memiliki interval

Laras pelog terdiri dari dua macam laras1. Laras pelog panca nada yang terdiri

dari susunan nadanya.

2. Laras pelog sapta nada yang terdiridari susunan nadanya

Laras SlendroUrutan nada-nada dalam 1 oktaf yang

mempunyai interval jarak.

(Sumber : I Gusti Bagus Arsaja)

PengolahanUgal, cecandetan, kotekan

Mengutip tulisan I Made Bandem,kesenian Bali yang sudah ada sejak zamanpra Hindu dan penulis Pande Made Sukertayang mengatakan saat ini di Bali terdapat33 (tiga puluh tiga) jenis perangkatgamelan. Gamelan ini memiliki titilaras,

laras dan teknik menabuh yang sama,walaupun memiliki pengolahan yangberbeda, namun dari kesamaan unsur-unsur musik tersebut menunjukkanrepresentasi identitas. Jika dideskripsikanadalah sebagai berikut:

Mempertegas lagi pernyataan Eriksenbahwa identitas berupa penonjolan bebe-rapa ciri-ciri, sementara ciri-ciri laindiabaikan.

Kesamaan pada unsur titilaras, laras,teknik menabuh yang menunjukkanrepresentasi identitas etnik Bali.

SIMPULANRepresentasi dapat didefinisikan seba-

gai penggunaan tanda untuk menggam-barkan sesuatu, yakni karakter musik, yangmemiliki elemen, di antaranya teknikpermainan dan garapan/ pengolahan.Sedangkan tanda adalah segala sesuatu(simbol) yang merepresentasikan sesuatu(nada dan irama dari etnik tertentu).Penampilan tanda-tanda yakni cengkok,imbal, diperlukan sebagai identitas yangmerepresentasikan identitas etnik Jawa,begitu pula penampilan tanda-tanda yakniugal, cecandetan, kotekan diperlakukansebagai identitas yang mempresentasikanidentitas etnik Bali.

Page 12: Karakter Musik Etnik Dan Representasi Identitas Musik Etnik

188Panggung Vol. 25 No. 2, Juni 2015

Daftar Pustaka I Gusti Bagus Arsaja1975 Metode Pendidikan Seni Karawitan

Bali untuk Sekolah MenengahPertama. Departemen Pen-didikandan Kebudayaan Proyek Pendi-dikan dan Pembinaan TenagaTeknik Kebudayaan.

I Made Bandem1983 Ensiklopedi Gamelan Bali. Denpasar:

Proyek Penggalian Seni Tradi-sional dan Kesenian BaruPemerintah Daerah Tingkat I Bali.