Top Banner
NOVEMBER 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur
128

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Apr 11, 2019

Download

Documents

phamphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

NOVEMBER 2018

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

Provinsi Kalimantan Timur

Page 2: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Publikasi ini dapat diakses secara online pada:

www.bi.go.id/web/id/publikasi

Salinan publikasi dalam bentuk hardcopy dapat diperoleh di:

Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan

Kantor Perwakilan Bank IndonesiaProvinsi Kalimantan Timur

Jl. Gajah Mada No. 1

Samarinda 75122, Kalimantan Timur

Telp: 0542 – 741 022, 741 023

Fax: 0542 – 732 644

Page 3: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |ii

KATA PENGANTAR

Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)

merupakan hasil asesmen rutin yang dilakukan setiap triwulan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Timur. Kajian ini berisi tentang informasi terkini mengenai

kondisi ekonomi makro daerah, keuangan Pemerintah, inflasi, stabilitas sistem keuangan

daerah, sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta prospek perekonomian

kedepan. Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi stakeholders di wilayah

Kaltim dalam melakukan perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan daerah.

Ekonomi Kaltim triwulan III 2018 tetap tumbuh positif pada level 1,78% (yoy), sedikit

lebih rendah dibandingkan triwulan II 2018. Pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2018

ditopang oleh peningkatan kinerja lapangan usaha konstruksi dan pertanian. Lebih lanjut,

kinerja perdagangan juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sehingga memberikan andil

pertumbuhan positif terhadap ekonomi Kaltim triwulan III 2018 walaupun tidak sekuat triwulan

sebelumnya. Di sisi lain, pertumbuhan lapangan usaha pertambangan masih terkontraksi

walaupun tidak sedalam triwulan sebelumnya. Di sisi pengeluaran, deselerasi pertumbuhan

investasi menjadi faktor utama penyebab melambatnya ekonomi Kaltim triwulan III 2018.

Analisa pada kajian ini menggunakan berbagai data dan informasi yang diperoleh secara

langsung dari kegiatan survei dan liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Timur. Kami juga menggunakan berbagai data dan informasi yang diperoleh dari pihak

eksternal, baik dari kalangan Pemerintah maupun swasta. Atas seluruh bantuan tersebut, kami

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan kajian ini. Besar

harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa

yang akan datang. Kami juga senantiasa mengharapkan kritikan, masukan, dan saran dalam

rangka peningkatan kualitas kajian ini sehingga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kemudahan kepada kita semua

dalam upaya mengembangkan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi

nasional pada umumnya.

Samarinda, November 2018 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Ttd.

Muhamad Nur Kepala Perwakilan

Page 4: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |iii

VISI BANK INDONESIA

Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan

terbaik diantara negara emerging markets.

MISI BANK INDONESIA

a. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter

dan bauran kebijakan Bank Indonesia.

b. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial

Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

c. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan

sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta mitra

strategis lain.

d. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal

dan reformasi struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

e. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk

infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.

f. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di

tingkat daerah.

g. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan

sistem informasi Bank Indonesia.

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA

Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah: (i) kejujuran dan integritas (trust and integrity); (ii)

profesionalisme (professionalism); (iii) keunggulan (excellence); (iv) mengutamakan

kepentingan umum (public interest); dan (v) koordinasi dan kerja sama tim (coordination and

teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

Page 5: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2

VISI BANK INDONESIA .................................................................................................................. 3

MISI BANK INDONESIA ................................................................................................................. 3

NILAI-NILAI STRATEGIS BANK INDONESIA .................................................................................... 3

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 4

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. 6

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................ 6

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... 10

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI ......................................................................................... 11

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................................. 14

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH .................................................................... 1

1.1 Gambaran Umum ......................................................................................................... 1

1.2 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha ................................................ 3

1.3 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran .................................................... 18

BOKS I.1 .................................................................................................................................. 30

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH.................................................................................... 35

2.1 APBD Pemerintah Provinsi ......................................................................................... 35

2.2 APBD Kabupaten/Kota ............................................................................................... 40

2.3 Alokasi APBN di Wilayah Kalimantan Timur ............................................................... 42

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH ................................................................................ 45

3.1 Gambaran Umum ....................................................................................................... 45

3.2 Inflasi Bulanan (mtm) ................................................................................................. 47

3.3 Inflasi Tahunan (yoy) .................................................................................................. 50

3.4 Inflasi Spasial Kota Pembentuk .................................................................................. 52

3.5 Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah..................................................................... 54

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM . 57

4.1 Asesmen Sektor Korporasi ......................................................................................... 57

4.1.1 Kinerja Keuangan Korporasi ............................................................................... 60

4.1.2 Eksposur Sektor Korporasi pada Sektor Perbankan ........................................... 63

4.2 Asesmen Sektor Rumah Tangga ................................................................................. 65

Page 6: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |v

4.2.1 Kinerja Rumah Tangga........................................................................................ 65

4.2.2 Eksposur Sektor Rumah Tangga pada Sektor Perbankan .................................. 66

4.3 Asesmen Sektor Perbankan ....................................................................................... 67

4.3.1 Asesmen Kondisi Intermediasi Perbankan ......................................................... 67

4.3.2 Asesmen Risiko Perbankan ................................................................................ 71

4.4 Asesmen Sektor UMKM ............................................................................................. 73

BOKS IV.1 ................................................................................................................................ 76

BOKS IV.2 ................................................................................................................................ 80

BOKS IV.3 ................................................................................................................................ 83

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH ............ 88

5.1 Penyelenggaran Sistem Pembayaran ......................................................................... 88

5.2 Pengelolaan Uang Rupiah .......................................................................................... 91

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ................................................................... 94

6.1 Ketenagakerjaan ...................................................................................................... 94

6.2 Kesejahteraan ........................................................................................................... 97

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH .............................................................................. 99

7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltim ..................................................................... 99

7.2 Prospek Inflasi Kaltim ............................................................................................... 102

DAFTAR ISTILAH ....................................................................................................................... 105

Page 7: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |vi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy) ............................. 4

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Pengeluaran (yoy) ................................. 18

Tabel I.3 Komoditas Utama Ekspor Kaltim ................................................................................. 26

Tabel I.4 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim .......................................................................... 26

Tabel I.5 Komoditas Utama Impor Kaltim .................................................................................. 29

Tabel I.6 Negara Asal Utama Impor Kaltim ................................................................................ 29

Tabel I.7 Top 5 Delta RCA (above and below average) .............................................................. 31

Tabel I.8 Strategi Pengembangan IM-EM .................................................................................. 32

Tabel I.9 Pemetaan Product Staging Kaltim ............................................................................... 33

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2017 dan

2018 (Rp Juta) ............................................................................................................................ 35

Tabel II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan 2018

(Rp Juta) ..................................................................................................................................... 39

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan

2018 (Rp Juta) ............................................................................................................................ 41

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan 2018 (Rp

Juta) ............................................................................................................................................ 42

Tabel II.5 Transfer Dana Desa Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta) . 43

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Tahun 2017 dan 2018 .............................. 44

Tabel III.1 Perbandingan Rata-Rata Inflasi BulananKaltim TriwulanII dan III 2018 (mtm) ......... 47

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan III 2018 (mtm) ..... 50

Tabel III.3 Inflasi Kaltim (yoy) ..................................................................................................... 51

Tabel III.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan II 2018 (yoy) ...................... 52

Tabel III.5 Inflasi Kaltim dan Kota Pembentuk (yoy) .................................................................. 53

Tabel III.6 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim Triwulan III 2018 ....... 56

Tabel IV.1 Cakupan Sektor Regional Financial Account and Balance Sheet (RFABS) ................. 77

Tabel IV.2 Ketentuan Rasio Loan To Value Untuk Kredit Properti, Rasio Financing To Value

Untuk Pembiayaan Properti ....................................................................................................... 83

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim .................................................. 94

Tabel VII.1Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur ...... 101

Tabel VII.2 Outlook Harga Komoditas Ekspor Utama Kalimantan Timur ................................. 102

DAFTAR GRAFIK

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim & Nasional ................................................................... 1

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2018 .............................. 1

Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Industri Pengolahan .................................................. 5

Grafik I.4 Sub-Lapangan Usaha Industri Pengolahan tahun 2017 ................................................ 5

Grafik I.5 Indeks LNG Kaltim ......................................................................................................... 5

Grafik I.6 Harga CPO Internasional............................................................................................... 6

Page 8: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |vii

Grafik I.7 Harga CPO Kaltim ......................................................................................................... 6

Grafik I.8 Volume Ekspor Bahan Kimia ......................................................................................... 7

Grafik I.9 Volume Ekspor Pupuk ................................................................................................... 7

Grafik I.10 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim ............................................................... 8

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Konstruksi ............................................................... 9

Grafik I.12 Penjualan Semen Kaltim ............................................................................................. 9

Grafik I.13 Kredit KPR Kaltim ........................................................................................................ 9

Grafik I.14 Kredit KPR Kaltim ........................................................................................................ 9

Grafik I.15 NPL Kredit Konstruksi dan KPR ................................................................................. 10

Grafik I.16 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertanian ............................................................... 11

Grafik I.17 Harga TBS Kaltim ...................................................................................................... 11

Grafik I.18 Kredit dan NPL Pertanian Kaltim .............................................................................. 11

Grafik I.19 Kredit dan NPL Perikanan Kaltim .............................................................................. 11

Grafik I.20 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertambangan....................................................... 12

Grafik I.21 Produksi Batubara Kaltim ......................................................................................... 14

Grafik I.22 DMO Batubara Kaltim............................................................................................... 14

Grafik I.23 Lifting Minyak Kaltim ................................................................................................ 14

Grafik I.24 Lifting Gas Kaltim ...................................................................................................... 14

Grafik I.25 Kredit dan NPL Industri Pertambangan Kaltim ......................................................... 15

Grafik I.26 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran ............................ 16

Grafik I.27 Kredit Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran .......................................... 16

Grafik I.28 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum ............................. 17

Grafik I.29 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kaltim .................................................................. 17

Grafik I.30 Jumlah Wisatawan Mancanegara............................................................................. 17

Grafik I.31 Kredit Akomodasi dan Makan Minum ...................................................................... 17

Grafik I.32 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - PMTB ..................................................................... 19

Grafik I.33 Penanaman Modal Asing Kaltim ............................................................................... 20

Grafik I.34 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltim ................................................................. 20

Grafik I.35 Kredit dan NPL Investasi Kaltim ................................................................................ 20

Grafik I.36 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah .......................................... 21

Grafik I.37 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga ..................................... 22

Grafik I.38 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim .......................................................... 22

Grafik I.39 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim .......................................................... 23

Grafik I.40 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri ............................................... 24

Grafik I.41 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltim .................................................................. 24

Grafik I.42 Neraca Migas Kaltim ................................................................................................. 24

Grafik I.43 Perkembangan Ekspor Nonmigas Kaltim ................................................................. 24

Grafik I.44 Ekspor Batubara Kaltim ............................................................................................ 25

Grafik I.45 Harga Batubara Acuan .............................................................................................. 25

Grafik I.46 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri ................................................ 27

Grafik I.47 Perkembangan Impor Migas Kaltim ......................................................................... 27

Grafik I.48 Perkembangan Harga Minyak Dunia ........................................................................ 27

Grafik I.49 Perkembangan Impor Nonmigas Kaltim ................................................................... 28

Page 9: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |viii

Grafik I.50 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltim .......................................................... 28

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim ....................... 36

Grafik II.2 Komponen Realisasi PADAPBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2017 37

Grafik II.3 Komponen Realisasi PAD APBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2018

.................................................................................................................................................... 37

Grafik II.4 Derajat Otonomi Fiskal Kalimantan Timur (Berdasarkan Anggaran) ........................ 37

Grafik II.5 Derajat Otonomi Fiskal Kalimantan Timur (Berdasarkan Realisasi s.d. Triwulan III

2018) .......................................................................................................................................... 37

Grafik II.6 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Wialyah Kalimantan Timur (Berdasarkan

Anggaran) ................................................................................................................................... 38

Grafik II.7 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Wialyah Kalimantan Timur (Berdasarkan

Realisasi s.d. Triwulan III 2018) .................................................................................................. 38

Grafik II.8 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim ............................... 40

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional ........................................................................................... 46

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan .......................................................................... 46

Grafik IV.1 Perkembangan Harga Komoditas Batubara ............................................................. 58

Grafik IV.2 Perkembangan Harga Komoditas CPO ..................................................................... 58

Grafik IV.3 Nilai Ekspor Batubara Kaltim .................................................................................... 58

Grafik IV.4 Nilai Ekspor CPO Kaltim ............................................................................................ 58

Grafik IV.5 Pangsa Impor Kaltim Triwulan III 2018..................................................................... 59

Grafik IV.6 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah, Impor Bahan Baku dan Barang Modal Triwulan III

2018............................................................................................................................................ 59

Grafik IV.7 Neraca Perdagangan Migas Kaltim .......................................................................... 60

Grafik IV.8 Neraca Perdagangan Non-Migas Kaltim .................................................................. 60

Grafik IV.9 Tren Asset Turnover ................................................................................................. 61

Grafik IV.10 Tren Inventory Turnover ......................................................................................... 61

Grafik IV.11 Tren Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) ....................................... 61

Grafik IV.12 Debt to Service Ratio dan Solvability Korporasi Sektor Pertambangan ................. 61

Grafik IV.13 Current Ratio dan Quick Ratio Korporasi Sektor Pertambangan ........................... 63

Grafik IV.14 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim .................................................................... 64

Grafik IV.15 Komposisi DPK Korporasi Kaltim ............................................................................ 64

Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim ................................................................. 65

Grafik IV.17 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha ................ 65

Grafik IV.18 Indeks Keyakinan Konsumen .................................................................................. 65

Grafik IV.19 Proporsi Belanja Rumah Tangga ............................................................................ 65

Grafik IV.20 PerkembanganKredit Rumah Tangga Kaltim ......................................................... 66

Grafik IV.21 Perkembangan Kredit Rumah Tangga Kaltim Berdasarkan Jenisnya ..................... 66

Grafik IV.22 Perkembangan DPK RT Kaltim ................................................................................ 67

Grafik IV.23 Komposisi DPK RT Kaltim........................................................................................ 67

Grafik IV.24 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional ............................................................... 68

Grafik IV.25 Komposisi DPK Kaltim............................................................................................. 68

Grafik IV.26 Perkembangan DPK Kaltim Berdasarkan Golongan Debitur .................................. 68

Grafik IV.27 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional ............................................................ 69

Page 10: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |ix

Grafik IV.28 Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan .......................................... 69

Grafik IV.29 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan Penggunaan ............................................... 69

Grafik IV.30 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha ......................................... 69

Grafik IV.31 Perkembangan Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim ........................ 70

Grafik IV.32 Komposisi Kredit Spasial Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim ................................ 70

Grafik IV.33 Perkembangan DPK Perbankan Syariah Kaltim ...................................................... 71

Grafik IV.34 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah Kaltim ........................................ 71

Grafik IV.35 Perkembangan Risiko Kredit .................................................................................. 71

Grafik IV.36 Risiko Kredit per Jenis Penggunaan ........................................................................ 71

Grafik IV.37 Risiko Kredit per Sektor Ekonomi ........................................................................... 72

Grafik IV.38 Risiko Kredit Spasial ................................................................................................ 72

Grafik IV.39 Perkembangan Likuiditas Perbankan ..................................................................... 73

Grafik IV.40 Perkembangan Risiko KreditPerbankan Syariah .................................................... 73

Grafik IV.41 Risiko Likuiditas Perbankan Syariah ....................................................................... 73

Grafik IV.42 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim ..................................................................... 74

Grafik IV.43 Perkembangan Rasio Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Kaltim ....................... 74

Grafik IV.44 Komposisi Kredit UMKM Kaltim Berdasarkan Jenis Penggunaan .......................... 74

Grafik IV.45 Komposisi Kredit UMKM Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha ............................ 74

Grafik IV.46 Network Analysis Net Posisi Kaltim ........................................................................ 78

Grafik IV.47 Pertumbuhan Indeks Harga Properti Balikpapan (yoy) .......................................... 84

Grafik IV.48 Pertumbuhan IHPR Balikpapan per tipe (%yoy) ..................................................... 84

Grafik IV.49 Pertumbuhan Indeks Harga Properti Samarinda (yoy) .......................................... 85

Grafik IV.50 Pertumbuhan IHPR Samarinda per tipe (%yoy) ..................................................... 85

Grafik IV.51 Total Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim ................................................................. 86

Grafik IV.52 Pangsa Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim .............................................................. 86

Grafik IV.53 NPL Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim ................................................................... 86

Grafik IV.54 Pangsa NPL KPR, KPA, dan Ruko Kaltim ................................................................. 86

Grafik IV.55 Nominal Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim ....... 87

Grafik IV.56 Realisasi Unit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim .............. 87

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Non-tunai Kaltim ............................................... 88

Grafik V.2Transaksi Non-tunai Kaltim Triwulan III 2018 Berdasarkan Instrumennya ................ 88

Grafik V.3 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Kaltim ..................................................... 89

Grafik V.4Perkembangan Volume Transaksi Kliring Kaltim ........................................................ 89

Grafik V.5 Perkembangan RTGS Generasi III Kaltim ................................................................... 89

Grafik V.6Nominal Kliring KTI Triwulan III 2018 Berdasarkan Provinsi ...................................... 90

Grafik V.7Nominal RTGS KTI Triwulan III 2018 Berdasarkan Provinsi ........................................ 90

Grafik V.8 Perkembangan Jumlah Agen LKD Kaltim................................................................... 90

Grafik V.9Perkembangan Jumlah Uang Elektronik Kaltim ......................................................... 90

Grafik V.10 Pengedaran Uang Kartal Kaltim .............................................................................. 92

Grafik V.11Pengedaran Uang Kartal Kaltim – Spasial ................................................................ 92

Grafik V.12 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltim ................................................................ 92

Grafik V.13 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak Edarterhadap InflowKaltim .............................. 92

Grafik VII.1 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan ............................................................. 103

Page 11: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |x

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional ......................................... 2

Gambar I.2 Output IM-EM Kalimantan Timur ............................................................................ 32

Gambar IV.1 Roadmap Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Kaltim ...................... 81

Page 12: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xi

TABEL INDIKATOR MAKROEKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI

sumber: BPS Provinsi Kaltim, diolah

EKSPOR DAN IMPOR

sumber: BPS Provinsi Kaltim, diolah

2016

TOTAL I II III IV TOTAL I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

PDRB TOTAL -0.36 3.90 3.60 3.47 1.61 3.13 1.77 1.81 1.78

Berdasarkan Lapangan Usaha

Pertanian 0.46 6.56 4.98 4.94 6.36 5.70 5.92 6.22 6.91

Pertambangan -3.52 2.56 2.78 1.39 -1.81 1.21 -2.10 -2.07 -0.24

Industri Pengolahan 5.46 6.79 2.56 3.97 0.72 3.47 1.93 1.53 0.05

Listrik dan Gas 8.32 5.33 3.62 8.01 10.02 6.78 12.38 11.31 9.19

Air 6.57 9.11 8.92 8.83 9.34 9.05 5.68 2.96 2.30

Konstruksi -3.41 3.83 8.56 6.94 9.89 7.33 8.50 9.44 9.34

Perdagangan 2.74 3.52 6.11 7.85 8.57 6.53 9.98 9.95 2.95

Transportasi dan Pergudangan 3.05 4.20 6.99 7.56 9.47 7.08 9.31 9.57 4.33

Akomodasi dan Makan Minum 6.79 8.11 8.97 9.96 9.59 9.17 9.97 12.13 7.45

Informasi dan Komunikasi 7.45 7.61 8.95 9.09 9.23 8.73 7.88 4.39 4.27

Jasa Keuangan 1.83 -1.27 -0.45 -0.01 -0.73 -0.61 2.98 2.92 4.68

Real Estate -0.83 0.04 3.01 4.29 6.10 3.35 6.96 6.59 3.53

Jasa Perusahaan -4.25 0.74 3.92 5.07 4.45 3.54 7.51 9.56 1.32

Adm. Pemerintahan -3.25 -5.49 -5.62 4.48 6.25 -0.23 8.52 5.33 2.35

Jasa Pendidikan 7.33 7.13 7.49 7.56 8.34 7.64 8.88 9.15 6.06

Jasa Kesehatan dan Sosial 9.31 8.43 6.41 6.97 6.90 7.16 7.97 8.87 7.90

Jasa lainnya 9.65 9.71 9.63 7.28 5.52 7.98 6.76 9.84 9.69

Berdasarkan Pengeluaran

Konsumsi Rumah Tangga 0.84 1.38 2.79 3.03 2.96 2.54 2.61 2.90 3.01

Konsumsi LNPRT -4.04 6.32 4.26 4.55 4.49 4.89 9.51 7.23 12.47

Konsumsi Pemerintah -13.44 8.40 -2.94 -8.70 -32.10 -15.28 11.06 -4.63 10.87

PMTB -6.91 2.70 -0.14 -0.37 9.83 3.01 5.88 15.35 4.55

Perubahan Inventori -65.19 -1.74 -5.14 -19.84 -37.96 -15.85 -32.30 -27.06 -8.53

Ekspor Luar Negeri -9.88 3.31 1.74 3.81 1.38 2.55 -6.20 -4.13 1.04

Impor Luar Negeri -12.70 -0.95 4.60 0.10 6.21 2.51 20.15 4.89 16.75

Net Ekspor Antar Daerah 34.82 4.47 14.75 6.55 4.76 7.57 28.40 3.93 9.15

2017 2018

Komponen PDRB

2016

TOTAL I II III IV TOTAL I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

EKSPOR TOTAL -20.50 29.24 26.28 31.63 19.50 26.31 6.16 9.11 3.73

Ekspor Migas -41.37 1.87 6.98 23.10 20.05 12.45 -24.79 -13.88 -29.41

Ekspor Nonmigas -8.23 42.08 33.94 34.64 19.33 31.53 16.56 16.39 14.40

TOTAL IMPOR -32.59 -23.53 -19.24 -15.25 4.82 -12.98 72.35 26.37 49.82

Impor Migas -36.83 -22.79 -13.75 -16.10 22.45 -8.05 76.18 13.81 46.45

Impor Nonmigas -19.79 -25.39 -31.72 -12.53 -26.88 -24.68 62.52 62.40 60.18

2017 2018

Ekspor dan Impor

Page 13: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xii

INFLASI

*)Sejak tahun 2016, inflasi Kaltim tidak lagi memperhitungkan inflasi Kota Tarakan

sumber: BPS Provinsi Kaltim, diolah

III IV I II III IV I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

IHK UMUM 3.69 3.39 3.89 4.54 3.65 3.15 2.59 2.60 3.61

Bahan Makanan 2.51 1.50 0.61 1.38 1.10 -0.24 2.34 5.46 4.53

Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 7.00 5.31 4.17 2.86 3.30 3.11 2.68 3.19 2.47

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 1.77 2.18 4.01 6.09 6.11 5.51 3.97 2.08 2.81

Sandang 2.70 2.63 2.12 2.01 2.18 2.77 3.48 2.59 2.72

Kesehatan 4.83 5.10 4.85 3.81 3.34 2.74 2.43 3.49 2.94

Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 3.42 2.71 2.41 2.40 2.43 2.24 2.28 2.17 3.81

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 4.52 5.29 8.14 9.82 4.51 4.12 0.57 -0.63 5.44

IHK Samarinda 3.53 2.83 3.27 4.30 4.31 3.69 2.85 2.63 3.35

IHK Balikpapan 3.90 4.13 4.69 4.86 2.79 2.45 2.24 2.55 3.94

2018

Inflasi

2016 2017

Page 14: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xiii

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

III IV I II III IV I II III

%yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy %yoy

DPK dan ASET

Dana Pihak Ketiga (KC/KCP) -11.08 0.85 3.46 0.76 6.21 5.33 4.91 5.26 8.94

Giro -22.84 -0.97 4.97 -12.62 6.28 8.22 2.92 0.26 12.19

Tabungan 4.23 2.39 2.81 0.43 4.22 6.17 10.92 10.55 12.89

Deposito -19.62 -0.25 3.40 10.87 8.80 2.36 -1.62 1.29 2.14

Aset -14.81 -0.97 1.29 2.25 8.69 4.11 5.99 4.18 5.53

KREDIT

Penyaluran Kredit (Lokasi Proyek) 1.24 2.05 3.82 -0.35 -2.46 -5.44 -0.02 5.67 9.80

Non Performing Loans (Lokasi Proyek) 7.01 6.54 7.04 8.01 7.80 5.89 5.61 5.14 5.49

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Modal Kerja -0.10 6.92 7.58 1.06 2.19 2.95 12.24 16.00 17.57

Investasi 2.18 -1.60 1.36 -3.58 -9.27 -16.85 -11.36 -1.88 5.65

Konsumsi 1.28 3.16 3.89 4.17 4.82 5.80 5.93 5.42 6.21

Berdasarkan Sektor Ekonomi

Pertanian dan Kehutanan 13.16 9.90 20.75 19.91 14.99 -0.12 -9.30 -7.99 -11.22

Perikanan -3.13 28.37 11.85 26.44 36.41 11.60 51.20 35.25 28.23

Pertambangan -14.90 -2.58 -14.32 -25.11 -25.16 -33.82 19.34 48.06 71.91

Industri Pengolahan 15.18 -1.22 3.62 -0.86 -11.81 -14.20 -16.65 -13.87 -3.30

Listrik, Gas dan Air 6.34 -8.16 3.36 -9.03 -27.36 -19.62 32.86 72.31 129.82

Konstruksi 2.69 0.55 0.82 -5.73 -2.70 11.60 9.94 18.90 22.57

Perdagangan Besar dan Eceran 1.11 5.02 7.94 -1.92 -0.16 2.93 -0.75 5.84 4.55

Akomodasi dan Makan Minum 25.41 -5.59 -11.65 -14.98 -12.40 1.11 -3.71 -0.49 -2.32

Transportasi, Gudang dan Komunikasi -3.90 -3.77 -4.93 -4.53 -11.69 -15.74 -1.10 2.41 8.13

Jasa Keuangan -31.88 -26.99 -39.83 -28.75 -23.39 -24.47 -3.71 0.66 21.03

Real Estate dan Jasa Perusahaan -17.00 1.71 2.88 -3.51 -3.93 -4.76 -6.41 -0.14 5.76

Administrasi Pemerintahan -12.68 -10.59 5.43 12.24 20.23 24.98 3.59 7.09 79.84

Jasa Pendidikan 56.77 42.01 28.67 22.63 27.67 26.98 7.96 -1.69 -10.33

Jasa Kesehatan dan Sosial -10.83 3.54 9.32 8.27 20.42 18.43 17.88 16.44 22.16

Jasa Kemasyarakatan -5.64 19.28 14.46 -0.69 5.88 -26.89 -13.73 2.58 -4.21

Jasa Perorangan 21.44 6.95 4.81 2.46 2.60 5.37 -0.89 -9.45 -14.04

Badan Internasional 0.00 0.00 0.00 -100.00 -100.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Lainnya -71.37 -65.15 -59.01 10.17 220.13 205.54 330.51 -16.22 -35.33

Rumah Tangga 1.28 3.16 3.89 4.17 4.82 5.80 5.93 5.42 6.21

SISTEM PEMBAYARAN

Inflow 27.07 32.05 -6.71 -5.99 7.82 6.20 -6.83 117.56 -26.22

Outflow -32.22 -20.36 54.76 12.53 -14.81 2.03 -4.09 6.24 17.71

RTGS n.a. n.a. -7.65 41.59 15.76 -22.39 -0.54 -33.96 -19.80

Kliring 41.55 6.76 -21.98 -33.16 -3.52 -3.65 -1.07 10.03 10.60

2018Kinerja Perbankan

dan Sistem Pembayaran

2016 2017

Page 15: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xiv

RINGKASAN EKSEKUTIF

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

NOVEMBER 2018

Ekonomi Kaltim triwulan

III 2018 tumbuh positif.

Kinerja lapangan usaha

pertambangan yang

lebih baik didukung oleh

cuaca pada triwulan III

2018 dan permintaan

dari India. Namun

demikian, industri

pengolahan mengalami

perlambatan akibat

pengurangan pasokan

gas untuk industri LNG.

Konstruksi mengalami

perlambatan sejalan

dengan penyelesaian

proyek infrastruktur

Pemda yang lebih

selektif. Adapun

akselerasi ekspor luar

negeri bersumber dari

harga komoditas yang

cukup tinggi pada

triwulan III 2018. Di sisi

lain, peningkatan harga

minyak dunia turut

menjadi faktor

peningkatan impor

Kaltim.

Perkembangan Ekonomi Makro Daerah

Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan III 2018

tumbuh 1,78% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltim lebih rendah

dibandingkan pencapaian nasional sebesar 5,17% (yoy). Dari sisi

lapangan usaha, ekonomi yang tumbuh lebih rendah disebabkan

oleh deselerasi industri pengolahan. Penurunan pasokan gas

mentah untuk industri LNG menyebabkan kinerja lapangan usaha

ini menurun. Lapangan usaha konstruksi juga mengalami

perlambatan seiring dengan keterbatasan fiskal pemerintah

untuk mengakselerasi proyek infrastruktur. Namun demikian,

kinerja pertambangan menjadi faktor utama penahan laju

perlambatan ekonomi Kaltim. Cuaca yang relatif kering pada

triwulan III menjadi momentum bagi pelaku usaha tambang

untuk mengoptimalkan produksi. Di sisi pengeluaran,

perlambatan ekonomi bersumber dari komponen investasi.

Sejalan dengan konstruksi yang melambat maka investasi untuk

pembangunan mengalami perlambatan. Impor luar negeri juga

mengalami akselerasi akibat harga minyak dunia yang meningkat.

Kinerja ekspor luar negeri mengalami akselerasi pada triwulan III

2018. Harga batubara yang tinggi serta peningkatan permintaan

dari India menyebabkan ekspor Kaltim tumbuh positif.

Pada triwulan IV 2018 diperkirakan ekonomi Kaltim tumbuh pada

rentang 2,61%-3,01%. Diperkirakan perbaikan kinerja sektor

pertambangan masih akan berlanjut sejalan dengan pelaku usaha

yang mengejar target produksi tahunan. Industri pengolahan

juga diperkirakan dapat tumbuh lebih tinggi seiring dengan

pasokan gas yang kembali normal dan permintaan yang masih

tinggi dari negara mitra. Di sisi pengeluaran, konsumsi rumah

tangga diperkirakan lebih tinggi di periode libur sekolah, Hari

Raya Natal, dan libur akhir tahun.

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh

dalam rentang 1,84%-2,24%. Pertumbuhan ekonomi Kaltim

diperkiran tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun 2017

sebesar 3,13% (yoy). Di sisi lapangan usaha, kontraksi

pertambangan disebabkan oleh cuaca Kaltim pada semester I

Page 16: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xv

2018 yang kurang mendukung aktivitas pertambangan.

Akibatnya, sebagian besar pelaku usaha tambang kesulitan untuk

memenuhi target produksi 2018. Di sisi pengeluaran, ekspor luar

negeri diperkirakan mengalami kontaksi akibat terganggunya

produksi batubara. Permintaan batubara asal Tiongkok juga

menjadi terbatas akibat diterapkannya beberapa kali restriksi

impor. Impor luar negeri diperkirakan meningkat akibat tingginya

kebutuhan pemenuhan barang konstruksi di sepanjang tahun

2018.

Kinerja keuangan

Pemerintah daerah di

wilayah Kalimantan

Timur pada triwulan III

2018 mengalami

peningkatan

dibandingkan periode

yang sama tahun

sebelumnya.

Peningkatan penyerapan

APBD didorong oleh

naiknya belanja modal

untuk pembangunan

jalan, irigasi, dan

jaringan.

Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) di

triwulan III 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2017.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan

triwulan III tahun 2018 tercatat Rp6,86 triliun atau 81,95% dari

target penerimaan tahun 2018. Dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya, realisasi pendapatan meningkat 11,70%

(yoy). Penyebab utama meningkatnya pendapatan daerah

Pemprov Kaltim triwulan III tahun 2018 adalah peningkatan

pendapatan transfer yang tercatat meningkat sebesar 13,24%

(yoy). Di sisi lain, realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan III

tahun 2018 tercatat Rp5,78 triliun atau 67,44% dari pagu

anggaran tahun 2018. Pada triwulan III tahun 2017, realiasi

belanja Pemprov Kaltim tercatat lebih rendah, sebesar Rp4,87

triliun atau 55,11% dari total pagu anggaran tahun 2017.

Sementara itu, realisasi belanja 10 Pemerintah kabupaten/kota

di wilayah Kaltim Triwulan III 2018 mencapai Rp11,83 triliun atau

53,81% dari pagu belanja tahun 2018, lebih tinggi jika

dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya

sebesar Rp10,68 triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya,

realisasi belanja Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim

triwulan III 2018 mengalami peningkatan sebesar 10,73% (yoy).

Peningkatan realisasi belanja tertinggi dialami oleh Pemkab

Kubar yang meningkat sebesar 31,17% (yoy). Peningkatan

tersebut disusul oleh Pemkab Berau sebesar 19,56% (yoy), Kota

Bontang sebesar 17,45% (yoy) dan Kota Balikpapan sebesar

17,11% (yoy).

Page 17: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xvi

Inflasi Kalimantan Timur

triwulan III 2018

mengalami kenaikan

dibandingkan triwulan

sebelumnya dengan

besaran yang relatif

terkendali, sesuai

dengan sasaran inflasi

Nasional tahun 2018.

Perkembangan Inflasi Daerah

Tekanan inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III 2018

tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, namun

tetap stabil dan terkendali. Inflasi Kaltim pada triwulan III 2018

tercatat 3,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2018

sebesar 2,60% (yoy). Capaian inflasi Kaltim triwulan III 2018

tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional yang

mengalami penurunan dari 3,12% (yoy) di triwulan II 2018

menjadi 2,88% (yoy). Secara regional, inflasi Kaltim pada triwulan

III 2018 tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi Kalimantan

sebesar 3,09% (yoy) dan inflasi Kawasan Timur Indonesia (KTI)

sebesar 2,89% (yoy). Inflasi Kaltim triwulan III 2018 merupakan

kelima tertinggi dari 18 provinsi di wilayah KTI setelah inflasi

Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara.

Peningkatan tekanan inflasi Kaltim triwulan III 2018 utamanya

dipengaruhi oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa

keuangan. Tekanan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi,

dan jasa keuangan mengalami peningkatan cukup tinggi di

triwulan III 2018 mencapai 5,44% (yoy) setelah pada triwulan

sebelumnya tercatat mengalami deflasi sebesar -0,63% (yoy).

Adapun tekanan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi, dan

jasa keuangan didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara yang

bersumber dari naiknya permintaan dikarenakan banyak pelaku

usaha tambang yang mencoba meningkatkan produksinya

dengan menambah banyak manpower yang berasal dari luar

Kaltim. Lebih lanjut, peningkatan manpower tersebut disebabkan

belum tercapainya target banyak pelaku usaha tambang selama

semester I 2018 serta ada rencana tambahan kuota produksi

batubara dari pemerintah hingga akhir tahun 2018. Peningkatan

tekanan inflasi Kaltim triwulan III 2018 juga disumbang dari

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang

tercatat tumbuh mencapai 2,81% (yoy) lebih tinggi dibandingkan

semester sebelumnya yang tercatat sebesar 2,08% (yoy) dan

memiliki andil sebesar 0,73% terhadap pembentukan inflasi

Kaltim. Hal tersebut didorong oleh adanya kenaikan harga bahan

bakar minyak non subsidi per liter seperti BBM nonsubsidi seperti

Pertamax dan Dexlite per 1 Juli 2018 sebesar Rp 800.

Tekanan inflasi Kaltim triwulan IV diperkirakan kembali

mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya pada

rentang 3,28-3,68 (yoy). Pada Oktober 2018, Kaltim tercatat

mengalami deflasi sebesar -0,16% (mtm), meningkat

dibandingkan deflasi September 2018 sebesar -0,26% (mtm).

Page 18: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xvii

Sampai dengan Oktober 2018, inflasi Kaltim tercatat 2,75% (ytd)

atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,64% (yoy).

Risiko inflasi Kaltim triwulan IV 2018 terutama bersumber dari

kelompok bahan makanan yang dipengaruhi oleh beberapa

komoditas pangan yang masih mengalami peningkatan harga

sampai dengan Oktober 2018 serta meningkatnya permintaan

menjelang periode libur akhir tahun. Selain itu, kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan juga berpotensi

meningkatkan tekanan inflasi Kaltim yang bersumber dari

kenaikan tarif angkutan udara terlebih dengan telah

dioperasikannya penerbangan luar daerah di Bandara APT

Pranoto, Samarinda.

Pertumbuhan ekonomi

Kaltim yang meningkat

pada triwulan III 2018

masih berdampak positif

terhadap stabilitas

keuangan daerah

dengan level risiko yang

masih terjaga. Meskipun

demikian, secara

sektoral, kinerja sektor

korporasi dan rumah

tangga mengalami

perlambatan seiring

dengan penurunan

kinerja komoditas batu

bara Kaltim. Sementara

itu, sektor perbankan

masih mengalami

kinerja positif dengan

peningkatan fungsi

intermediasi perbankan.

Stabilitas Keuangan Daerah, Pengembangan Akses

Keuangan dan UMKM

Kinerja korporasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III

2018 cenderung mengalami perlambatan dalam aspek

produktivitas dan profitabilitasyang terutama dipengaruhi oleh

perkembangan eksternal. Risiko pelemahan nilai tukar rupiah

akibat dari ketidakpastian ekonomi global, terutama kebijakan

Amerika Serikat untuk meningkatkan Fed Funding Rate (FFR)

serta harga komoditas yang cukup tinggimemberi tekanan pada

kinerja korporasi. Intensitas tingkat kerentanan eksternal pada

triwulan III 2018 meningkat dengan adanya perang dagang

antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang berdampak terhadap

pelemahan nilai tukar di sejumlah negara emerging market.

Kinerja penyaluran kredit perbankan kepada debitur Rumah

Tangga (RT) mengalami peningkatan pada triwulan III 2018. Laju

pertumbuhan di triwulan III 2018 tercatat sebesar 5,42% (yoy),

menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar

6,21%. Pertumbuhan kredit RT Kaltim masih ditopang oleh kredit

kendaraan bermotor yang meningkat pesat dari 2,78% (yoy) pada

triwulan II 2018 menjadi 11,45% (yoy) pada triwulan III 2018.

Pada triwulan III 2018, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi

Kaltim, intermediasi perbankan mengalami peningkatan dengan

meningkatnya pertumbuhan DPK yang diiringi oleh pertumbuhan

kredit. Pada periode laporan, DPK tumbuh sebesar 8,94% (yoy),

meningkat dari 5,26% (yoy) di triwulan sebelumnya. Arah

pertumbuhan DPK Kaltim pada periode laporan ini berbeda

dengan arah pertumbuhan DPK nasional yang cenderung

Page 19: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xviii

melambat dari triwulan sebelumnya yang pada triwulan III 2018

tercatat sebesar 6,60%. Berdasarkan jenis simpanan,

peningkatan kinerja DPK disebabkan oleh peningkatan pangsa

DPK dalam bentuk giro dari 18,95% pada triwulan II 2018 menjadi

20,46% pada triwulan III 2018. Sementara itu, Pertumbuhan

kredit tumbuh positif pada triwulan III 2018 sebesar 8,94% (yoy),

meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 5,26% (yoy). Tren

pertumbuhan kredit Kaltim pada periode pelaporan ini sejalan

dengan pertumbuhan kredit nasional yang tumbuh sebesar

12,7% (yoy). Kinerja kredit Kaltim yang tumbuh positif pada

triwulan III 2018 ini dipengaruhi oleh kredit investasi dan modal

kerja yang mendominasi penyaluran kredit Kaltim dengan

peningkatan masing-masing sebesar -1,88% (yoy) dan 16,00%

(yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 5,65% (yoy) dan 17,57%

(yoy) pada periode pelaporan.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit pada triwulan III 2018, kredit

usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim

menunjukkan pertumbuhan positif. Kredit UMKM Kaltim

triwulan III 2018 tumbuh sebesar 4,14% (yoy), meningkat dari

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,67% (yoy). Kredit

UMKM memiliki pangsa sebesar 20,55% pada total kredit Kaltim.

Pergerakan pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa

tahun terakhir belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Pada triwulan III 2018

transaksi pembayaran

tunai mengalami

penurunan sedangkan

transaksi non-tunai

Kaltim mengalami

kenaikan apabila

dibandingkan triwulan

sebelumnya sesuai

dengan pola seasonal-

nya. Seecara tahunan,

transaksi pembayaran

non-tunai Kaltim

triwulan III 2018

mengalami peningkatan

dibandingkan periode

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan

Pengelolaan Uang Rupiah

Secara nominal, transaksi non-tunai Kaltim triwulan III 2018

mengalami kenaikan apabila dibandingkan triwulan sebelumnya

sesuai dengan pola seasonal-nya. Pada triwulan III 2018, jumlah

transaksi non-tunai Kaltim mencapai Rp 17,57 triliun dengan

volume sebesar 297,49 ribu transaksi. Capaian ini mengalami

kenaikan dibandingkan triwulan II 2018 yang mencapai Rp 16,23

triliun dengan volume sebesar 277,48 ribu transaksi. Jika

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, transaksi

non-tunai Kaltim triwulan III 2018 tumbuh negatif sebesar -4,65%

(yoy). Berdasarkan jenis instrumennya, transaksi non-tunai

Kaltim triwulan III 2018 didominasi oleh transaksi non-tunai yang

menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

dengan pangsa 57,79% atau senilai Rp10,155 triliun tumbuh

dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan volume

transaksi, transaksi yang menggunakan SKNBI juga mendominasi

Page 20: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xix

yang sama tahun

sebelumnya. sebesar 97,87% atau sebanyak 297,49 ribu transaksi pada

triwulan III 2018.

Di sisi lain, jumlah transaksi tunai di wilayah Kaltim pada triwulan

III 2018 mengalami penurunan jika dibandingkan periode

sebelumnya, sesuai dengan pola seasonal-nya. Secara nominal,

nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) di

wilayah Kaltim mencapai Rp3,28 triliun pada triwulan III 2018

atau turun 17,71% (yoy). Sementara itu, nilai uang kartal yang

masuk ke Bank Indonesia (inflow) mencapai Rp2,97 triliun atau

mengalami penurunan sebesar 26,22% (yoy) dari periode yang

sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, pada triwulan III

2018 transaksi tunai di Kaltim berada pada posisinet inflow

sebesar Rp 318 triliun.Secara spasial, penurunan jumlah arus kas

di triwulan III 2018 terjadi di wilayah kerja Bank Indonesia

Provinsi Kalimantan Timur dan Bank Indonesia Balikpapan. Bank

Indonesia Provinsi Kaltim penurunan aliran masuk bersih (net

inflow) sebesar Rp50 triliun. Di sisi lain, Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Balikpapan mengalaminet outflow sebesar Rp368

triliun.

Kondisi ketenagakerjaan

di Kaltim mengalami

perbaikan yang

tercermin dari naiknya

beberapa indikator

ketenagakerjaan.

Namun demikian,

kesejahteraan Kaltim

yang tercermin dari

perkembangan nilai

tukar petani masih

mengalami defisit serta

ketimpangan

pendapatan juga

cenderung meningkat.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Jumlah angkatan kerja Kaltim tahun 2018 tercatat sebanyak 1,73

juta jiwa, mengalami kenaikan sebesar 4,69% (yoy) atau terjadi

penambahan sebesar 77,63 ribu jiwa dibandingkan angkatan

kerja tahun 2017 yang tercatat sebanyak 1,54 juta jiwa.

Peningkatan juga terjadi pada jumlah penduduk yang bekerja

yang tumbuh 5,04% (yoy) atau meningkat sebesar 77,61 ribu jiwa

dibandingkan tahun 2017. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) tahun 2018 tercatat 6,60% atau sebanyak 114,31

ribu jiwa, lebih rendah jika dibandingkan tahun 2017 yang

tercatat 6,91%. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) tahun 2018 tercatat 64,99% atau naik dibandingkan tahun

2017 yang tercatat sebesar 63,75%. Kenaikan TPAK memberikan

indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan

(supply) tenaga kerja.

Kesejahteraan Kaltim dari sisi NTP masih lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya. Nilai Tukar Petani merupakan

salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui

gambaran tentang perkembangan tingkat pendapatan petani

dari waktu ke waktu sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki

tingkat kesejahteraan petani. Nilai Tukar Pertani (NTP) Kaltim

triwulan III 2018 menurun dibandingkan periode sebelumnya,

Page 21: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xx

yaitu sebesar 95,91 atau lebih rendah dari pada triwulan

sebelumnya yang tercatat 96,56. Berdasarkan komponen

pembentuknya, indeks yang diterima petani (IT) yang sebesar

124,52 masih lebih rendah dibandingkan indeks yang dibayarkan

petani (IB) yang sebesar 129,84.

Ekonomi Kaltim triwulan

I 2019 diperkirakan akan

mengalami deselerasi

pertumbuhan yang

dipengaruhi oleh kinerja

lapangan usaha utama.

Namun demikian, secara

kumulatif tahunan

ekonomi Kaltim tahun

2019 diperkirakan

tumbuh lebih baik

dibandingkan periode

sebelumnya.

Prospek Perekonomian Daerah

Ekonomi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan tetap tumbuh positif

namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.

Deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan I 2019

dipengaruhi oleh kinerja seluruh lapangan usaha utama. Di

lapangan usaha pertambangan non-migas, normalisasi

permintaan negara mitra dagang utama pasca berakhirnya

musim dingin diperkirakan menjadi faktor utama perlambatan

kinerja lapangan usaha ini. Lebih lanjut, kebijakan restriksi impor

batubara di beberapa pelabuhan Tiongkok diperkirakan masih

terus berlanjut di tahun 2019. Dari sisi pengeluaran, kontraksi

pertumbuhan ekspor luar negeri dan deselerasi kinerja

komponen lainnya menjadi penyebab perlambatan ekonomi

Kaltim di triwulan I 2019. Penurunan ekspor luar negeri sejalan

dengan kinerja lapangan usaha utama yang juga mengalami

perlambatan pada triwulan I 2019. Normalisasi permintaan dari

negara mitra dagang utama pasca berakhirnya musim dingin

menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja ekspor luar

negeri Kaltim. Lebih lanjut, tren pelambatan harga batubara

internasional juga diperkirakan akan terjadi di awal tahun 2019

seiring dengan menurunnya permintaan. Penurunan kinerja

ekspor luar negeri juga dipengaruhi oleh output industri

pengolahan yang melambat seiring dengan terbatasnya jumlah

input bahan baku (lifting gas). Berdasarkan hasil asesmen

terhadap indikator-indikator makroekonomi di atas,

pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan

berada pada kisaran 1,63-2,03% (yoy).

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim 2019 diperkirakan

tumbuh positif lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan dan

peningkatan output industri pengolahan diperkirakan menjadi

pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2019. Di

tahun 2019, Pemerintah Indonesia merevisi target produksi

batubara nasional tahun 2019 dari semula 400 juta ton menjadi

530 juta ton berdasarkan Nota Keuangan RAPBN 2019. Angka ini

ditetapkan lebih tinggi dibandingkan prakiraan produksi

batubara nasional tahun 2018 sebesar 510 juta ton. Peningkatan

Page 22: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |xxi

target produksi ini menjadi faktor utama yang mendorong

perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan di tahun 2019.

Peningkatan kinerja lapangan usaha utama Kaltim tahun 2019

pada akhirnya akan mendorong kinerja ekspor luar negeri Kaltim

di tahun 2019. Namun demikian, terdapat downside risk bagi

kinerja ekspor luar negeri Kaltim yang bersumber dari pergerakan

harga komoditas yang diperkirakan mengalami perlambatan di

tahun 2019. Berdasarkan asesmen sampai dengan triwulan I

2019 dan beberapa indikator makro serta perkembangan

ekonomi global terkini, ekonomi Kaltim tahun 2019 diperkirakan

tumbuh pada kisaran 1,98-2,38% (yoy).

Tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan mengalami

penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Meredanya

tekanan inflasi Kaltim dipengaruhi oleh normalisasi permintaan

pada kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau serta kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan. Penurunan inflasi kelompok

bahan makanan triwulan I 2018 dipengaruhi oleh normalisasi

permintaan pasca natal dan perayaan tahun baru pada triwulan

sebelumnya. Meredanya tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2019

diperkirakan juga terjadi pada kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau. Inflasi kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau Kaltim triwulan I 2018

diperkirakan mengalami penurunan dibandingkan periode

sebelumnya. Berdasarkan asesmen terhadap risiko-risiko selama

triwulan IV 2018, inflasi Kaltim diperkirakan berada pada kisaran

3,09-3,49% (yoy).

Secara tahunan, inflasi Kaltim tahun 2019 diperkirakan masih

berada dalam sasara inflasi nasional, lebih rendah dibandingkan

periode sebelumnya. Meredanya inflasi Kaltim tahun 2019

dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan makanan yang

diperkirakan masih tetap terkendali. Perbaikan infrastruktur

seperti peningkatan kapasitas pelabuhan dan beroperasionya tol

Balikpapan-Samarinda diharapkan dapat mendukung efisiensi

biaya logistik pangan sehingga meredam tekanan inflasi bahan

makanan Kaltim di tahun 2019. Berdasarkan asesmen tersebut,

inflasi Kaltim tahun 2019 diperkirakan berada pada kisaran 3,04-

3,44% yoy), masih berada didalam target inflasi nasional tahun

2018 sebesar 3,50±1% (yoy).

Page 23: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |1

I. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAERAH

Ekonomi Kalimantan Timur triwulan III 2018 tumbuh positif, namun sedikit lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan

ekonomi Kaltim didorong oleh berkurangnya laju kontraksi kinerja lapangan usaha

pertambangan. Di sisi lain, deselerasi industri pengolahan menjadi faktor utama

perlambatan ekonomi Kaltim triwulan III 2018.

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan III 2018 tumbuh lebih rendah

dibandingkan periode sebelumnya. PDRB Kaltim tercatat tumbuh sebesar 1,78% (yoy), lebih

rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 1,84% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kaltim

triwulan III 2018 juga lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17%

(yoy) (Grafik I.1).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.2 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2018

Kinerja ekonomi Kaltim pada triwulan III 2018 tercatat lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan ekonomi Kalimantan maupun Kawasan Timur Indonesia (KTI)1 (Grafik I.2).

Ekonomi Kalimantan tercatat tumbuh dari 3,30% (yoy) menjadi 3,45% (yoy) pada triwulan III

2018. Adapun pertumbuhan ekonomi KTI triwulan III 2018 tercatat sebesar 4,26% (yoy),

melambat dari periode sebelumnya. Pertumbuhan di Pulau Kalimantan bersumber dari

penurunan kontraksi lapangan usaha pertambangan sejalan dengan puncak produksi yang

terjadi pada triwulan III 2018. Sementara itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di KTI

disebabkan dimulainya transisi produksi pertambangan Papua dari open pit ke underground.

1Kawasan Timur Indonesia terdiri dari 18 (delapan belas provinsi) di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Balinusra dan Mapua

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Nasional Kaltim

%yoy

1.8

3.5

-0.7

6.7 6.9

4.3

%yoy

Page 24: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |2

Berdasarkan pangsanya, ekonomi Kalimantan tetap mendominasi perekonomian KTI triwulan

III 2018 sebesar 42,04%, disusul oleh ekonomi Sulawesi sebesar 30,09%, Balinusra sebesar

14,91% dan Mapua sebesar 13,41% (Gambar I.1)

Gambar I.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berdasarkan Regional2

Sumber: BPS, diolah

Ekonomi Kaltim triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan

periode-periode sebelumnya. Peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan dan industri

pengolahan diperkirakan dapat mendorong ekonomi Kaltim triwulan IV 2018 tumbuh dalam

rentang 2,61%-3,01% (yoy). Perbaikan kinerja pertambangan diperkirakan bersumber dari

pelaku usaha yang akan mendorong produksi untuk mencapai target produksi tahunan serta

permintaan. Disamping itu, permintaan batubara India juga masih tinggi untuk pemenuhan

kebutuhan energi. Di sisi lain, kinerja industri pengolahan gas diperkirakan lebih baik sejalan

dengan peningkatan suplai gas mentah dari produsen.

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan IV diperkirakan bersumber dari

konsumsi rumah tangga dan investasi. Secara historis, pertumbuhan konsumsi rumah tangga

lebih tinggi pada triwulan IV sejalan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), libur

sekolah dan akhir tahun. Disamping itu, investasi (PMTB) diperkirakan meningkat untuk

mendukung pengerjaan tahap final proyek konstruksi, terutama proyek infrastruktur

pemerintah. Di sisi lain, impor luar negeri diperkirakan melambat sejalan dengan mulai

berkurangnya kebutuhan barang modal untuk proyek pemerintah maupun swasta. Pengerjaan

Finalisasi proyek MYC pemerintah diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2018. Dengan demikian

2Gambar I.1 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan regional, sedangkan tabel menunjukkan pangsa

perekonomian regional terhadap ekonomi Nasional dan Kawasan Timur Indonesia.

KALIMANTAN

2018-II 3,30% (yoy)

2018-III 3,45% (yoy) ▲

SUMATERA

2018-II 5,14% (yoy)

2018-III 5,30% (yoy) ▲

JAWA

2018-II 6,75% (yoy)

2018-III 6,82% (yoy) ▲

BALINUSRA

2018-II 3,74% (yoy)

2018-III -0,65% (yoy)

SULAWESI

2018-II 6,76% (yoy)

2018-III 6,74% (yoy)

MALUKU-PAPUA

2018-II 18,30% (yoy)

2018-III 6,87% (yoy)

NASIONAL

2018-II 5,27% (yoy)

2018-III 5,17% (yoy)

Wilayah

2018-I 2018-II 2018-I 2018-II

Kaltim 4.32 4.19 21.85 21.08

Kalimantan 8.25 8.05 41.73 40.53

Balinusra 3.03 3.06 15.34 15.41

Sulawesi 6.02 6.20 30.47 31.22

Maluku-Papua 2.46 2.55 12.46 12.84

Pangsa thdp

Nasional (%)

Pangsa thdp

KTI (%)

Page 25: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |3

impor barang modal telah dioptimalkan pada triwulan sebelumnya agar proses pengerjaan

pada triwulan IV tidak lagi menunggu barang.

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh dalam rentang 1,84%-

2,24%. Pertumbuhan ekonomi Kaltim diperkirakan tumbuh lebih lambat dibandingkan tahun

2017 sebesar 3,13% (yoy). Di sisi lapangan usaha, kontraksi pertambangan disebabkan oleh

cuaca Kaltim pada semester I 2018 yang kurang mendukung aktivitas pertambangan. Akibatnya,

sebagian besar pelaku usaha tambang kesulitan untuk memenuhi target produksi 2018.

Lapangan industri pengolahan juga tumbuh lebih lambat akibat pasokan gas yang terbatas.

Disamping itu, harga CPO pada tahun 2018 berada dalam tren penurunan sehingga memberi

persepsi negatif terhadap industri ini. Namun demikian, peningkatan kinerja konstruksi

diperkirakan menjadi faktor penahan perlambatan Kaltim. Pengerjaan proyek MYC pada tahun

2018 yang cukup ekspansif sehingga menjadi sumber pertumbuhan Kaltim. Di sisi pengeluaran,

ekspor luar negeri diperkirakan mengalami kontraksi akibat terganggunya produksi batubara.

Permintaan batubara asal Tiongkok juga menjadi terbatas akibat diterapkannya beberapa kali

restriksi impor untuk komoditas batubara. Impor luar negeri diperkirakan meningkat akibat

tingginya kebutuhan pemenuhan barang konstruksi di sepanjang tahun 2018. Namun demikian,

konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh positif sejalan dengan APBD-P TA 2018 yang lebih

tinggi dibandingkan tahun lalu.

1.2 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Ekonomi Kalimantan Timur triwulan III 2018 masih didominasi oleh 4 sektor utama,

yaitu pertambangan, industri pengolahan, konstruksi dan pertanian. Masing-masing lapangan

usaha memiliki pangsa sebesar 46,05%, 18,24%, 9,00%, dan 7,89% terhadap keseluruhan

ekonomi Kaltim (Tabel I.1). Lapangan usaha konstruksi menunjukkan pertumbuhan yang cukup

signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2011, lapangan usaha konstruksi memiliki

pangsa sebesar 5,86% terhadap ekonomi Kaltim, sementara triwulan III 2018 mencapai 9,00%.

Hal ini sejalan dengan langkah Pemerintah Pusat dan Daerah dalam membangun infrastruktur

guna memperkuat konektivitas antar daerah.

Pertumbuhan positif ekonomi Kaltim triwulan III 2018 didorong oleh perbaikan

kinerja lapangan usaha pertambangan dan pertanian. Cuaca yang relatif kering disepanjang

triwulan III cukup mendukung aktivitas pertambangan. Pelaku usaha tambang memanfaatkan

Page 26: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |4

momentum ini dengan mendorong optimalisasi produksi. Adapun peningkatan kinerja lapangan

usaha pertanian disebabkan oleh puncak panen padi yang terjadi pada bulan Agustus 2018.

Namun demikian di sisi lain, pada triwulan III 2018 kinerja lapangan usaha utama

lainnya menunjukkan perlambatan. Penurunan pasokan gas sebagai bahan baku utama

industri pengolahan LNG menjadi faktor utama perlambatan lapangan usaha industri

pengolahan. Di sisi industri pengolahan non-migas, volume ekspor CPO mulai meningkat

terutama ke Eropa. Namun demikian, industri CPO masih mendapatkan tekanan di sisi harga.

Perlambatan lapangan usaha perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta akomodasi

dan makan minum triwulan III 2018 disebabkan oleh normalisasi konsumsi paska Hari Raya Idul

Fitri.

Tabel I.1 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Lapangan Usaha (yoy)

*pangsa diperoleh dari angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Sumber: BPS, diolah

Industri Pengolahan

Lapangan usaha industri pengolahan Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya. Industri pengolahan tercatat tumbuh 0,05% (yoy), lebih

rendah dibandingkan 1,53% (yoy) pada triwulan II 2018 (Grafik I.3). Namun demikian,

pertumbuhan yang lebih lambat tertahan oleh peningkatan kinerja industri non-migas.

Penurunan produksi industri pengolahan LNG menjadi penyebab utama perlambatan di

lapangan usaha ini. Adapun pangsa industri batubara dan pengilangan migas mencapai 61,47%

terhadap lapangan usaha industri pengolahan Kaltim. Dengan demikian, penurunan kinerja

industri migas akan berdampak signifikan terhadap kinerja lapangan usaha industri pengolahan

(Grafik I.4).

2015 2016

TOTAL TOTAL I II III IV TOTAL I II

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

share*

(%)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.55 0.46 6.56 4.98 4.94 6.36 5.70 5.92 6.22 6.91 0.46 7.89

Pertambangan dan Penggalian -4.89 -3.52 2.56 2.78 1.39 -1.81 1.21 -2.10 -2.07 -0.24 -0.11 46.05

Industri Pengolahan 2.66 5.46 6.79 2.56 3.97 0.72 3.47 1.93 1.53 0.05 0.01 18.24

Pengadaan Listrik, Gas 30.43 8.32 5.33 3.62 8.01 10.02 6.78 12.38 11.31 9.19 0.00 0.05

Pengadaan Air 2.56 6.57 9.11 8.92 8.83 9.34 9.05 5.68 2.96 2.30 0.00 0.05

Konstruksi -0.94 -3.41 3.83 8.56 6.94 9.89 7.33 8.50 9.44 9.34 0.67 9.00

Perdagangan Besar & Eceran 1.42 2.74 3.52 6.11 7.85 8.57 6.53 9.98 9.95 2.95 0.16 5.36

Transportasi dan Pergudangan 2.76 3.05 4.20 6.99 7.56 9.47 7.08 9.31 9.57 4.33 0.13 3.65

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5.33 6.79 8.11 8.97 9.96 9.59 9.17 9.97 12.13 7.45 0.06 0.96

Informasi dan Komunikasi 7.66 7.45 7.61 8.95 9.09 9.23 8.73 7.88 4.39 4.27 0.07 1.25

Jasa Keuangan 2.05 1.83 -1.27 -0.45 -0.01 -0.73 -0.61 2.98 2.92 4.68 0.07 1.54

Real Estate 3.59 -0.83 0.04 3.01 4.29 6.10 3.35 6.96 6.59 3.53 0.03 0.87

Jasa Perusahaan -3.75 -4.25 0.74 3.92 5.07 4.45 3.54 7.51 9.56 1.32 0.00 0.20

Administrasi Pemerintahan 4.20 -3.25 -5.49 -5.62 4.48 6.25 -0.23 8.52 5.33 2.35 0.04 2.02

Jasa Pendidikan 9.88 7.33 7.13 7.49 7.56 8.34 7.64 8.88 9.15 6.06 0.09 1.60

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10.53 9.31 8.43 6.41 6.97 6.90 7.16 7.97 8.87 7.90 0.04 0.62

Jasa lainnya 8.81 9.65 9.71 9.63 7.28 5.52 7.98 6.76 9.84 9.69 0.05 0.66

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -1.21 -0.36 3.90 3.60 3.47 1.61 3.13 1.77 1.81 1.78 1.78 100.00

2018

Berdasarkan Lapangan Usaha

2017

III

Page 27: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |5

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.3 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Industri Pengolahan

Grafik I.4 Sub-Lapangan Usaha Industri Pengolahan tahun 2017

Kinerja industri pengolahan LNG sangat bergantung pada pasokan gas alam yang

diperoleh. Pasokan gas yang terbatas menyebabkan bahan baku olahan gas turun sehingga

output produksi industri pengolahan migas juga turun. Tercatat indeks produksi LNG Kaltim

triwulan III 2018 sebesar 57,87, turun dari 65,08 pada periode sebelumnya. Secara tahunan,

indeks produksi LNG Kaltim mengalami kontraksi sebesar -22,66% (yoy) (Grafik I.5). Produksi

yang lebih rendah bersumber dari penurunan pasokan bahan baku olahan berupa gas mentah.

Pada triwulan III 2018, pasokan gas mengalami penurunan akibat maintainance yang terjadi di

salah satu blok migas pemasok bahan baku. Disamping itu, beberapa wilayah kerja penghasil

gas alam Kaltim telah mengalami natural declining yang cukup dalam, menyebabkan pasokan

semakin terbatas. Sebagai wilayah kerja pemasok gas alam terbesar untuk industri LNG Kaltim,

rata-rata lifting gas harian di blok Mahakam sampai dengan September 2018 baru mencapai

72% dari target. Sebagai perbandingan, pada tahun 2017, lifting gas mencapai 96,7% dari target.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.5 Indeks LNG Kaltim

Kinerja industri pengolahan non-migas mulai menunjukkan perbaikan. Volume ekspor

industri pengolahan CPO Kaltim triwulan III 2018 tumbuh sebesar 2,06% (yoy), lebih tinggi

0.05

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Industri Pengolahan

%yoy

61.47%15.36%

13.89%

3.18%2.94% 3.17%

Batubara dan Pengilangan Migas Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

Makanan dan Minuman Kayu Olahan

Kertas dan Barang dari Kertas Lainnya

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Produksi Pertumbuhan (Rhs)

Indeks %yoy

Page 28: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |6

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 0,91% (yoy). Peningkatan volume ekspor CPO

bersumber dari tingginya pasokan Tandan Buah Segar (TBS) pada periode panen Juni – Agustus

2018. Di sisi lain, CPO Kaltim juga diekspor dalam kuantitas yang lebih besar ke Eropa dan

Bangladesh pada triwulan III 2018, relatif meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Peningkatan volume ekspor ke Eropa besumber pada pemanfaatan lebih tinggi minyak kelapa

sawit untuk kebutuhan energi terutama di Spanyol dan Italia. Beberapa perusahaan minyak

Eropa yang juga mendistribusikan listrik menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku

Biodiesel. Namun demikian, permintaan minyak kelapa sawit untuk kebutuhan industri

makanan mulai menurun sejalan dengan diterapkannya regulasi baru tentang batasan Glycidol

Ester dalam bahan makanan. Hal ini menyebabkan beberapa produsen margarine mulai

mengganti bahan baku berjenis minyak kelapa sawit. Tekanan industri CPO juga bersumber dari

harga yang masih rendah. Pada triwulan III 2018, harga CPO internasional mengalami kontraksi

sebesar -22,27% (yoy) (Grafik I.6) Searah dengan harga internasional, harga CPO Kaltim juga

masih mengalami kontraksi sebesar -12,00% (yoy) (Grafik I.7). Harga yang rendah masih

disebabkan oleh oversupply minyak kelapa sawit ditengah permintaan yang relatif tetap. Harga

CPO juga mendapatkan kompetisi dari harga minyak kedelai yang turun sebesar -8,77% (qtq)

pada triwulan III 2018. Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat menyebabkan

kelebihan pasokan kedelai di pasar internasional sehingga harga mulai turun.

Sumber: Worldbank, diolah

Grafik I.6 Harga CPO Internasional

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.7 Harga CPO Kaltim

Industri pengolahan bahan kimia anorganik Kaltim mencatatkan pertumbuhan cukup

tinggi pada triwulan III 2018. Ekspor bahan kimia anorganik berupa amonia Kaltim tercatat

tumbuh sebesar 91,24% (yoy), lebih tinggi dibandingkan -33,42% (yoy) pada triwulan

sebelumnya (Grafik I.8). Pertumbuhan tinggi pada ekspor amonia Kaltim didorong oleh base

effect rendahnya ekspor pada periode yang sama tahun lalu akibat maintainance pabrik.

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

0

200

400

600

800

1,000

1,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

CPO International CPO Kaltim (Rhs)

US$/mt Rp/Kg

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

CPO Kaltim TBS Kaltim (Rhs)

Rp/Kg Rp/Kg

Page 29: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |7

Disamping itu, peningkatan volume ekspor disebabkan oleh mulai dijualnya amonia Kaltim ke

Korea Selatan, Taiwan, di Australia di pasar spot sebagai bahan campuran pembuatan pupuk.

Lebih lanjut, kinerja industri pupuk di Kaltim juga masih positif dengan pertumbuhan volume

ekspor yang tercatat sebesar 14,54% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan periode

sebelumnya (Grafik I.9). Secara keseluruhan, kinerja ekspor pupuk triwulan III 2018 ditunjang

oleh harga pupuk internasional yang tercatat tumbuh sebesar 29,77% (yoy). Di sisi domestik,

produksi pupuk pada triwulan III 2018 juga diarahkan untuk memenuhi kebutuhan petani pada

musim tanam yang akan berlangsung selama bulan Oktober-Desember 2018.

Grafik I.8 Volume Ekspor Bahan Kimia

Grafik I.9 Volume Ekspor Pupuk

Perlambatan kinerja industri pengolahan juga tercermin dari penyaluran kredit yang

masih mengalami kontraksi. Kredit industri pengolahan triwulan III 2018 tercatat mengalami

kontraksi sebesar -3,30% (yoy). Namun demikian capaian tersebut lebih baik dibandingkan

periode sebelumnya. Perbaikan kredit diperikan bersumber dari sentimen positif pelaku usaha

industri kelapa sawit sejalan dengan dikeluarkannya kebijakan penggunaan Biodiesel oleh

pemerintah. Di sisi risiko kredit (Non Performing Loans – NPL), terjadi penurunan NPL dari

industri pengolahan dari 2,68% pada triwulan II 2018 menjadi 2,54% pada triwulan III 2018

(Grafik I.10).

-80

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

0

50

100

150

200

250

300

350

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Bahan Kimia Anorganik g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

-200

-100

0

100

200

300

400

500

0

100

200

300

400

500

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pupuk g.Volume Ekspor (Rhs)

Ribu ton %yoy

Page 30: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |8

Grafik I.10 Kredit dan NPL Industri Pengolahan Kaltim

Industri pengolahan diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan pada

triwulan IV 2018. Kinerja industri gas diperkirakan lebih baik sejalan dengan berakhirnya

periode maintainance di blok pemasok bahan baku gas alam. Di sisi lain, kinerja industri

pengolahan minyak kelapa sawit diperkirakan lebih baik meskipun masih mendapatkan tekanan

dari sisi harga komoditas di pasar internasional. Kebijakan pemerintah berupa perluasan

penggunaan B20 diperkirakan akan mulai menyerap produksi CPO dalam negeri di akhir tahun.

Secara tahunan, kinerja lapangan industri pengolahan Kaltim pada 2018 diperkirakan melambat

akibat penurunan pasokan minyak untuk industri pengolahan minyak yang terjadi pada triwulan

II 2018. Di sisi lain, penurunan pasokan gas alam juga menjadi faktor penahan laju pertumbuhan

industri pengolahan pada triwulan III 2018. Industri pengolahan minyak kelapa sawit juga masih

terkendala harga CPO internasional yang trennya menurun.

Konstruksi

Lapangan usaha konstruksi tercatat tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya. Pada triwulan III 2018, lapangan usaha konstruksi tumbuh sebesar 9,34% (yoy),

lebih rendah dibandingkan 9,44% (yoy) pada triwulan II 2018 (Grafik I.11). Meskipun mengalami

perlambatan, konstruksi masih menjadi lapangan usaha dengan kontribusi terbesar dengan

andil sebesar 0,67% terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III 2018.

Peningkatan pangsa lapangan usaha konstruksi dalam beberapa periode terakhir didorong oleh

penguatan konektivitas antar wilayah di Kaltim melalui pembangunan proyek infrastruktur.

Pertumbuhan lapangan usaha konstruksi yang lebih rendah pada triwulan III 2018 disebabkan

oleh mulai berkurangnya intensitas pembangunan seiring dengan finalisasi beberepa proyek

strategis nasional dan daerah. Disamping itu, Pemerintah Provinsi Kaltim memiliki kekurangan

anggaran sebesar Rp 450 miliar untuk penyelesaian seluruh proyek berskema multiyears

contract (MYC). Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim menjadi lebih selektif

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

-50

0

50

100

150

200

250

300

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Industri Pengolahan NPL (Rhs)

%yoy %

Page 31: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |9

dalam mengalokasikan anggaran, terutama karena APBD-P baru disetujui di akhir triwulan III

2018. Perlambatan sektor konstruksi juga terlihat dalam data penjualan semen yang tumbuh

lebih lambat sebesar 31,58% (yoy) pada Agustus 2018 (Grafik I.12). Namun demikian, beberapa

faktor yang menjadi penahan laju perlambatan lapangan usaha konstruksi Kaltim antara lain

akselerasi pembangunan bentang tengah jalan pendekat Jembatan Mahakam IV.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Konstruksi

Sumber: Asosiasi Semen, diolah

Grafik I.12 Penjualan Semen Kaltim

Perlambatan lapangan usaha konstruksi di sisi swasta tercermin dari penyaluran

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk tipe <21. Pada triwulan III 2018, kredit KPR<21m2

terkontraksi lebih dalam sebesar -7,65% (yoy) dari triwulan sebelumnya -6,62% (yoy). Namun

demikian, secara umum penyauluran KPR Kaltim triwulan III 2018 mengalami akselerasi dari

5,74% (yoy) menjadi 6,90% (yoy) (Grafik I.13). Berdasarkan pangsanya, KPR terbesar Kaltim

disalurkan untuk tipe rumah 22-70m2 sebesar 67,28% (Grafik I.14).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.13 Kredit KPR Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.14 Kredit KPR Kaltim

Di sisi risiko, terjadi peningkatan risiko kredit untuk penyaluran KPR, terutama untuk

KPR 22-70m2 dan KPR>70m2. Risiko kredit KPR 22-70M2 meningkat dari 7,00% menjadi 7,27%.

Adapun risiko kredit KPR>70m2 pada triwulan III 2018 tercatat sebesar 8,66%, meningkat dari

9.34

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Konstruksi

%yoy

-60

-40

-20

0

20

40

60

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

2015 2016 2017 2018

Kaltim Growth (Rhs)

Ribu ton %yoy

-50

0

50

100

150

200

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.KPR g.RT.KPR 22-70 g.RT.KPR >70 g.RT.KPR <21 (Rhs)

%yoy %yoy

7.59%

67.28%

25.13%

RT.KPR <21 RT.KPR 22-70 RT.KPR >70

Page 32: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |10

8,08% pada periode sebelumnya. Sementara secara keseluruhan lapangan usaha konstruksi,

risiko kredit juga mengalami peningkatan dari 5,99% menjadi 7,09% (Grafik I.15).

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.15 NPL Kredit Konstruksi dan KPR

Kinerja lapangan usaha konstruksi pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh lebih

tinggi dibandingkan triwulan laporan. Persiapan penyelesaian proyek Jembatan Mahakam IV

dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda akan dioptimalkan pada triwulan IV 2018. Hal tersebut

dilakukan mengingat operasionalisasi kedua proyek tersebut direncanakan dapat dimulai pada

semester I 2019. Disamping itu, realisasi belanja Pemerintah Provinsi Kaltim untuk

pembangunan jalan, irigasi dan jaringan masih mencapai 75,12% pada triwulan III 2018

sehingga diperkirakan akan dioptimalkan pada triwulan terakhir tahun 2018. Secara umum,

lapangan usaha konstruksi 2018 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017.

Akselerasi pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Strategis Daerah (PSD) yang

konsisten dilaksanakan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan lapangan usaha

konstruksi.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan III 2018 tumbuh

lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Lapangan usaha pertanian Kaltim tumbuh

sebesar 6,91% (yoy) pada triwulan III 2018, lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu sebesar

6,22% (yoy) (Grafik I.16). Dengan pangsa sebesar 7,89%, lapangan usaha ini memberikan andil

sebesar 0,46% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2018. Akselerasi

lapangan usaha ini bersumber dari puncak musim panen padi yang terjadi pada bulan Agustus

2018. Selain itu, pada periode Juni – Agustus 2018 merupakan masa awal musim panen TBS

kelapa sawit sehingga meningkatkan aktivitas di sub lapangan usaha perkebunan. Namun

demikian, panen raya kelapa sawit terjadi ditengah permintaan dunia terhadap CPO yang masih

0

5

10

15

20

25

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Konstruksi (Rhs) RT.KPR <21 g.RT.KPR 22-70

KPR RT.KPR >70

% %

Page 33: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |11

belum meningkat signifikan. Akibatnya, harga TBS Kaltim triwulan III 2018 turun dari

Rp1.524,08/kg menjadi Rp1.322,01/kg. Secara tahunan, harga TBS Kaltim mengalami kontraksi

sebesar 11,07% (yoy) (Grafik I.17). Musim panen juga terjadi di Malaysia sehingga secara global

terjadi oversupply TBS.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.16 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertanian

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim, diolah

Grafik I.17 Harga TBS Kaltim

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit lapangan usaha pertanian Kaltim pada

triwulan III 2018 masih mengalami kontraksi dengan risiko kredit yang menurun. Kredit

lapangan usaha pertanian masih terkontraksi sebesar –11,22% (yoy) (Grafik I.18). Hal yang sama

terjadi pada kredit lapangan usaha perikanan yang mengalami perlambatan menjadi 28,23%

(yoy) (Grafik I.19) Kontraksi kredit lapangan usaha pertanian disebabkan oleh harga TBS dan

CPO yang masih rendah. Namun demikian, risiko kredit lapangan usaha pertanian menurun dari

0,82% menjadi 0,73% pada triwulan III 2018. Risiko kredit perikanan triwulan III 2018 juga

menunjukan perbaikan dari 3,34% menjadi 2,17%.

Grafik I.18 Kredit dan NPL Pertanian Kaltim

Grafik I.19 Kredit dan NPL Perikanan Kaltim

Kinerja lapangan usaha pertanian Kaltim triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh lebih

tinggi. Kebijakan pemerintah untuk memperluas pemanfaatan biodiesel berpotensi

6.91

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

%yoy

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

TBS Kaltim Growth (Rhs)

US$/mt %yoy

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Pertanian dan Kehutanan NPL (Rhs)

%yoy %

0

5

10

15

20

25

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Perikanan NPL (Rhs)

%yoy %

Page 34: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |12

meningkatkan kinerja sub-lapangan usaha perkebunan. Kebijakan tersebut akan menyerap

oversupply tandan buah segar sehingga mendorong harga tbs untuk naik. Namun demikian,

kebijakan moratorium kebun kelapa sawit berisiko menahan laju pertumbuhan lapangan usaha

pertanian. Pada tahun 2018, lapangan usaha pertanian diperkirakan tumbuh lebih tinggi karena

peremajaan kebun kelapa sawit yang konsisten dilakukan.

Pertambangan dan Penggalian

Kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian pada triwulan III 2018 tumbuh

lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Lapangan usaha pertambangan tercatat tumbuh

-0,24% (yoy) pada triwulan III 2018, lebih baik dibandingkan -2,07% (yoy) (Grafik I.20). Dengan

pangsa yang dominan dalam ekonomi Kaltim (46,05%), kontraksi lapangan usaha

pertambangan memberikan andil sebesar-0,11% terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim

triwulan III 2018.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.20 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Pertambangan

Perbaikan kinerja lapangan usaha pertambangan bersumber dari peningkatan produksi

perusahaan P2KB sejalan dengan cuaca yang relatif kering. Pada periode Juli – September

peningkatan produksi dioptimalkan untuk mengejar target produksi akhir tahun. Sepanjang

semester I 2018, cuaca di Kaltim kurang mendukung aktivitas pertambangan sehingga pelaku

usaha pertambangan harus mengejar ketertinggalan produksi pada semester II 2018. Di sisi

permintaan, puncak musim panas di negara mitra menjadikan kebutuhan batubara untuk

keperluan listrik meningkat.

Berdasarkan data dari IHS Energy periode November 2018, produksi batubara Kaltim

triwulan III 2018 melambat dari 15,92% (yoy) menjadi 1,97% (yoy). Namun demikian, volume

produksi PKP2B triwulan III 2018 tercatat sebesar 45,7 juta ton, meningkat dari 42,9 juta ton

periode lalu (Grafik I.21). Meskipun secara tahunan produksi melambat, tetapi ekspor batubara

-0.24

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Pertambangan dan Penggalian

%yoy

Page 35: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |13

mengalami perbaikan. Kontraksi ekspor pada periode ini sebesar -0,15% (yoy), tidak sedalam -

10,92% (yoy) pada triwulan II 2018. Ekspor batubara tercatat meningkat untuk tujuan India dan

Taiwan. Pada puncak musim panas, kebutuhan negara akan listrik untuk keperluan pendingin

ruangan tinggi sehingga permintaan batubara meningkat. Di sisi lain, produksi batubara

domestik India masih menghadapi kendala distribusi akibat keterbatasan jalur kereta batubara

dari site. Kinerja lapangan usaha pertambangan juga didukung oleh Harga Batubara Acuan

(HBA) yang tumbuh lebih tinggi. Tren harga positif cukup menjaga optimisme pelaku usaha

tambang untuk berproduksi.

Domestic Market Obligation (DMO) batubara asal Kaltim secara keseluruhan berada

berada di atas target sebesar 26,1%. Berdasarkan data IHS Energy periode Agustus 2018, rasio

DMO Kaltim pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 27,38% atau 15,6 juta metrik ton (Grafik

I.22). Meskipun secara total Kaltim telah memenuhi kewajiban DMO, tetapi capaian perusahaan

PKP2B masih tercatat sebesar 20,19% pada triwulan III 2018. Berdasarkan Keputusan Menteri

ESDM Nomor 1395K/30/MEM/2018 tentang Harga Batubara untuk Penyediaan Tenaga Listrik

untuk Kepentingan Umum, harga batubara DMO ditetapkan sebesar US$70/mt untuk batubara

dengan kalori 6.200 kc GAR. Kebutuhan ketenagalistrikan Indonesia adalah batubara dengan

kalori 4.200 kc GAR sehingga harga DMO dihitung dengan menggunakan sistem pro-rata dengan

memperhitungkan kualitas moisture, sulfur dan ash content. Kewajiban DMO sebagaimana

tertuang pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 23K/30/MEM/2018 tentang Penetapan

Persentase Minimal Penjualan Batubara untuk Kepentingan Dalam Negeri Tahun 2018 menjadi

tantangan bagi para pelaku usaha ditengah harga komoditas internasional yang terus

mengalami peningkatan hingga triwulan II 2018. Untuk menjaga kuota produksi tahun 2019,

pelaku usaha pertambangan harus memenuhi target DMO yang diberikan dengan level harga

yang ditetapkan lebih rendah apabila dibandingkan harga internasional saat ini. Pada

praktiknya, beberapa perusahaan tambang kesulitan untuk memenuhi kuota untuk batubara

berkalori 4.200 kc GAR (rendah). Hal ini disebabkan site tertentu hanya memiliki batubara

dengan kualitas tinggi (diatas 5.000 kc GAR).

Page 36: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |14

Sumber: Mc Closkey Coal Report, diolah

Grafik I.21 Produksi Batubara Kaltim

Sumber: Mc Closkey Coal Report, diolah

Grafik I.22 DMO Batubara Kaltim

Pada sub-lapangan usaha pertambangan migas, lifting minyak bumi dan gas masih

dalam tren penurunan. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pertambangan dan Energi

Mineral (Distamben) Provinsi Kaltim, total lifting minyak bumi Kaltim triwulan III 2018 tercatat

sebesar 5,1 juta barel (Grafik I.23). Secara kumulatif, sampai dengan September 2018 lifting

minyak bumi Kaltim sebesar 17,5 juta barel atau mencapai 70% dari target lifting tahun 2018.

Lifting gas Kaltim triwulan III 2018 tercatat sebesar 70,63 juta mmbtu atau terkontraksi -35,48%

(yoy) (Grafik I.24). Secara umum, penurunan lifiting migas Kaltim disebabkan oleh natural

declining yang telah dialami oleh sebagian besar blok migas Kaltim. Adapun kontraksi yang lebih

dalam pada lifting gas disebabkan oleh maintainance yang sedang dialami oleh salah satu blok

penghasil gas Kaltim.

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.23 Lifting Minyak Kaltim

Sumber: Kementerian ESDM, diolah

Grafik I.24 Lifting Gas Kaltim

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke lapangan usaha pertambangan tumbuh

cukup signifikan. Pada triwulan III 2018, kredit pertambangan tumbuh sebesar 71,91% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya (Grafik I.25). Peningkatan kredit sejalan dengan

perbaikan ekonomi lapangan usaha tambang yang masih berlanjut. Pertumbuhan kredit yang

-40

-20

0

20

40

60

80

-

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Produksi g.Produksi (Rhs)

Juta ton %yoy

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

400

-

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

DMO g.DMO (Rhs)

Juta ton %yoy

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

-

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Lifting Minyak g.Lifting Minyak (Rhs)

Juta barel %yoy

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

-

50

100

150

200

250

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Lifting Gas g.Lifting Gas (Rhs)

Juta mmbtu %yoy

Page 37: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |15

tinggi mengindikasikan persepsi pelaku usaha yang optimis terhadap perekembangan tambang

di Kalimantan Timur. Akselerasi kredit disertai dengan peningkatan risiko kredit lapangan usaha

tambang. Tercatat pada triwulan III 2018 risiko kredit pertambangan meningkat dari 7,72%

menjadi 11,41%.

Kinerja lapangan usaha tambang triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat.

Peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan diperkirakan bersumber dari dorongan

perusahaan untuk mencapai target produksi secara optimal. Di sisi permintaan, volume ekspor

batubara ke India diperkirakan masih tinggi sejalan dengan produksi domestik yang masih

rendah. Disamping itu, kinerja tambang gas juga diperkirakan lebih baik sejalan dengan

selesainya masa maintainance di salah satu blok penghasil gas Kaltim. Secara umum, lapangan

usaha pertambangan tahun 2018 diperkirakan mengalami kontraksi. Cuaca disepanjang

semester I 2018 yang cukup buruk menjadi tantangan dalam produksi batubara.

Lapangan Usaha Lainnya

Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih

rendah dibandingkan periode sebelumnya. Tercatat pada triwulan III 2018 lapangan usaha ini

tumbuh sebesar 2,95% (yoy), lebih rendah dibandingkan 9,95% (yoy) pada triwulan sebelumnya

(Grafik I.26). Lapangan usaha perdagangan memiliki pangsa sebesar 5,36% sehingga

memberikan kontribusi sebesar 0,16% terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III

2018. Berdasarkan Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia, indeks

penghasilan mencatatkan penurunan dari 116,33 menjadi 110,17 pada triwulan III 2018.

Penghasilan yang lebih rendah berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat untuk

kebutuhan sehari-hari sehingga menekan lapangan usaha perdagangan. Berdasarkan Survei

Pedagang Eceran (SPE), kelompok pedagang yang menunjukkan penurunan penjualan adalah

Grafik I.25 Kredit dan NPL Industri Pertambangan Kaltim

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

-40

-20

0

20

40

60

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Pertambangan NPL (Rhs)

%yoy %

Page 38: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |16

makan, minum, dan tembakau. Indeks Penjualan Riil makan, minum, dan tembakau triwulan III

2018 tercatat 124,8, lebih rendah dibandingkan 137,5 pada triwulan sebelumnya.

Di sisi pembiayaan, penyaluran kredit ke lapangan usaha perdagangan juga

melambat. Pada triwulan III 2018, tercatat kredit lapangan usaha perdagangan tumbuh sebesar

4,55% (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Namun demikian, perlambatan

kredit disertai dengan perbaikan kualitas kredit. Risiko kredit perdagangan triwulan III 2018

tercatat sebesar 4,99%, lebih rendah dibandingkan 6,30% pada periode sebelumnya (Grafik

I.27).

Lapangan usaha perdagangan diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada triwulan IV

2018. Pemenuhan kebutuhan masyarakat pada akhir tahun relatif tinggi sejalan dengan Hari

Raya Natal dan libur akhir tahun. Disamping itu, sebagian sekolah akan mulai melangsungkan

libur semester-I tahun ajaran 2018/2019 sehingga mendorong kinerja lapangan usaha

perdagangan. Sementara itu untuk keseluruhan tahun 2018, lapangan usaha perdagangan

diperkirakan mengalami peningkatan pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang masih berlanjut cukup mendorong konsumsi masyarakat

sehingga menopang pertumbuhan perdagangan.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.26 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Perdagangan Besar dan Eceran

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.27 Kredit Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran

Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum (akmamin) Kaltim

triwulan III 2018 tumbuh lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Tercatat

penyediaan akmamin pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 7,45% (yoy), lebih rendah

dibandingkan 12,13% (yoy) pada triwulan lalu (Grafik I.28). Dengan pangsa sebesar 0,96%,

lapangan usaha ini berkontribusi sebesar 0,06% terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim pada

triwulan III 2018. Pertumbuhan yang lebih rendah disebabkan oleh berakhirnya periode peak

2.95

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Perdagangan Besar & Eceran

%yoy

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Perdagangan Besar dan Eceran NPL (Rhs)

%yoy %

Page 39: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |17

season libur sekolah yang sebelumnya jatuh pada bulan Juni 2018. Rata-rata inap wisatawan

turun dari 1,82 hari menjadi 1,8 hari pada triwulan laporan (Grafik I.29). Jumlah kunjungan

wisatawan asing juga tercatat mengalami penurunan. Pada triwulan III 2018, tamu

mancanegara yang masuk ke Kaltim tercatat sebanyak 573 orang (Grafik I.30). Penurunan

jumlah wisatawan mancanegara Kaltim yang cukup signifikan terjadi pada bulan Agustus 2018.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.28 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - Akomodasi dan Makan Minum

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.29 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Kaltim

Penyaluran kredit ke lapangan usaha akmamin pada triwulan III 2018 terkontraksi

lebih dalam. Kredit lapangan usaha akmamin mengalami kontraksi sebesar -2,32% (yoy), lebih

dalam dibandingkan -0,49% pada triwulan sebelumnya. Risiko kredit masih relatif tinggi sebesar

27,5% pada triwulan III 2018 (Grafik I.31).

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.30 Jumlah Wisatawan Mancanegara

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.31 Kredit Akomodasi dan Makan Minum

Kinerja lapangan usaha akmamin triwulan IV 2018 diperkirakan meningkat. Libur

sekolah dan akhir tahun diperkirakan menjadi penopang utama akmamin Kaltim pada triwulan

IV 2018. Disamping kedua periode libur tersebut, peningkatan pemanfaatan layanan akmamin

juga didorong oleh tingginya kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conference and Exhibition)

7.45

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

%yoy

1.82 1.80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2014 2015 2016 2017 2018

Rata-rata hari inap (Rhs)

Hari

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2014 2015 2016 2017 2018

Orang

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Akomodasi dan Makan Minum NPL (Rhs)

%yoy %

Page 40: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |18

menjelang akhir tahun. Kinerja lapangan usaha akmamin tahun 2018 diperkirakan lebih tinggi

dibandingkan tahun lalu. Frekuensi penyelenggaraan kegiatan MICE yang lebih tinggi

mendorong peningkatan hunian kamar terutama hotel berkelas menengah. Di samping itu,

peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum cukup mendorong pengeluaran untuk

hiburan.

1.3 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran

Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III 2018 dari sisi pengeluaran didorong

oleh perbaikan kinerja ekspor. Peningkatan kinerja ekspor Kaltim didorong oleh level harga

komoditas yang masih tinggi. Selain itu, batu bara sedang berada dalam puncak produksinya

sejalan dengan cuaca yang lebih baik sehingga mendorong produksi perusahaan PKP2B. Lebih

lanjut, produksi tersebut menyebabkan volume ekspor lebih tinggi untuk perusahaan PKP2B

ataupun IUP. Ekspor Kaltim tercatat tumbuh sebesar 1,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

triwulan lalu (Tabel I.2). Adapun perlambatan ekonomi disebabkan oleh investasi yang

melambat. Belum disetujuinya APBD-P peningkatan belanja daerah menjadikan pengeluaran di

sektor publik menjadi selektif. Akibatnya, investasi di sisi pemerintah menjadi lebih rendah.

PMTB (investasi) triwulan III 2018 tercatat melambat dari 6,96%(yoy) menjadi 4,55% (yoy).

Tabel I.2 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Berdasarkan Pengeluaran (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) - Investasi

Kinerja PMTB (Investasi) Kaltim triwulan II 2018 tumbuh lebih rendah dibandingkan

periode sebelumnya. Kinerja investasi melambat dari 6,96% (yoy) menjadi 4,55% (yoy) pada

triwulan III 2018 (Grafik I.32). Dengan pangsa sebesar 27,29%, PMTB berkontribusi sebesar

1,14% (yoy) terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2018. Perlambatan investasi

Kaltim berkaitan erat dengan lapangan usaha konstruksi yang juga melambat karena

keterbatasan fiskal pemerintah.

2015 2016

TOTAL TOTAL I II III IV TOTAL I II

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

yoy

(%)

andil

(%)

share*

(%)

Konsumsi RT 1.28 0.84 1.38 2.79 3.03 2.96 2.54 2.61 2.90 3.01 0.44 16.22

Konsumsi LNPRT 8.30 -4.04 6.32 4.26 4.55 4.49 4.89 9.51 7.23 12.47 0.05 0.47

Konsumsi Pemerintah -7.77 -13.44 8.40 -2.94 -8.70 -32.10 -15.28 11.06 -4.63 10.87 0.27 3.45

PMTB -1.47 -6.91 2.70 -0.14 -0.37 9.83 3.01 5.88 15.35 4.55 1.14 27.29

Perubahan Inventori -35.89 -65.19 -1.74 -5.14 -19.84 -37.96 -15.85 -32.30 -27.06 -8.53 -0.02 0.25

Ekspor LN -16.07 -9.88 3.31 1.74 3.81 1.38 2.55 -6.20 -4.13 1.04 0.52 41.98

Impor LN 3.49 -12.70 -0.95 4.60 0.10 6.21 2.51 20.15 4.89 16.75 2.83 13.89

Net Ekspor Antar Daerah 225.50 34.82 4.47 14.75 6.55 4.76 7.57 28.40 3.93 9.15 2.20 24.22

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -1.21 -0.36 3.90 3.60 3.47 1.61 3.13 1.77 1.81 1.78 1.78 100.00

2018

Berdasarkan Pengeluaran

2017

III

Page 41: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |19

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.32 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim - PMTB

Realisasi investasi swasta Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih lambat dibandingkan

periode sebelumnya. Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan III 2018 Kaltim masih mengalami

kontraksi sebesar -71,29% (yoy), lebih baik daripada kontraksi sebesar -72,54% (yoy) triwulan

lalu (Grafik I.33). Meskipun harga batubara menunjukkan tren positif disepanjang tahun 2018

tetapi belum mampu menarik investasi asing untuk masuk ke dalam negeri. Outlook harga

batubara yang lebih rendah dalam beberapa tahun kedepan menjadi salah satu faktor yang

mendasari keputusan investasi asing di Kaltim. Di sisi investasi swasta domestik, Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami perlambatan. Tercatat pada triwulan III 2018 PMDN

tumbuh sebesar 69,91% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

269,39% (yoy) (Grafik I.34). Perlambatan investasi dalam negeri triwulan III 2018 disebabkan

telah optimalnya investasi untuk pertambangan pada triwulan sebelumnya. Produksi batubara

yang cukup tinggi pada triwulan III umumnya didukung oleh cuaca. Dengan demikian, investasi

telah dipersiapkan triwulan sebelumnya untuk menjaga momentum produksi. Pada triwulan III,

investasi relatif lebih rendah dengan pertimbangan kondisi pertambangan batubara di triwulan

IV yang mulai rendah sejalan dengan cuaca yang relatif lebih basah. Kondisi pertambangan batu

bara yang produktif pada triwulan III menjadikan investasi telah disiapkan sebelumnya agar

momentum peningkatan produksi dapat didukung oleh cuaca.

4.55

-15

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB PMTB

%yoy

Page 42: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |20

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.33 Penanaman Modal Asing Kaltim

Sumber: DPMPTSP Kaltim, diolah

Grafik I.34 Penanaman Modal Dalam Negeri Kaltim

Di sisi pembiayaan, kredit investasi tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan lalu.

Kredit investasi tercatat membaik dari -1,88%(yoy) menjadi 5,65% (yoy) dengan risiko kredit

yang juga menurun (Grafik I.35). Perbaikan kredit ditengah perlambatan investasi disebabkan

oleh mulai tingginya keperluan barang-barang material terutama untuk proyek infrastruktur.

Hal ini juga terkonfirmasi dari peningkatan volume impor barang modal. Tren perbaikan

penyaluran kredit investasi telah terjadi di sepanjang tahun 2018 mencerminkan optimisme

pelaku usaha Kaltim. Keyakinan tersebut juga didorong oleh ekonomi yang tumbuh positif dan

stabil.

Grafik I.35 Kredit dan NPL Investasi Kaltim

PMTB Kaltim pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan

periode sebelumnya. Finalisasi proyek tahun jamak dengan target operasional awal tahun

2019 diperkirakan terjadi pada triwulan IV 2018. Di samping itu, penambahan belanja

pemerintah dalam APBD-P TA 2018 diperkirakan mendukung investasi pemerintah terutama

dalam bentuk konstruksi. Namun demikian, dampak perluasan kilang minyak Balikpapan belum

akan tercermin dalam investasi triwulan IV 2018 karena proses lelang yang baru akan

dilaksanakan pada bulan Desember 2018. Secara tahunan, diperkirakan investasi tumbuh lebih

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PMA g.PMA (Rhs)

US$ juta %yoy

-200

-100

0

100

200

300

400

500

600

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

PMDN g.PMDN (Rhs)

Rp miliar %yoy

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

g.Investasi NPL (Rhs)

%yoy %

Page 43: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |21

tinggi dibandingkan tahun lalu. Pembangunan infrastruktur pemerintah yang cukup masif serta

investasi untuk pertambangan menjadi faktor utama akselerasi investasi Kaltim 2018.

Konsumsi Pemerintah

Kinerja konsumsi Pemerintah Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi

dibandingkan periode lalu. Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 10,85% (yoy), meningkat

cukup tinggi dari kontraksi sebesar -3,38% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik I.36). Dengan

pangsa sebesar 3,45%, konsumsi Pemerintah memberikan andil sebesar 0,27% (yoy) terhadap

pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2018. Peningkatan konsumsi pemerintah disebabkan

mulai optimalnya pembayaran atas pekerjaan proyek yang dilakukan triwulan sebelumnya.

Umumnya, pekerjaan proyek akan dimulai pada triwulan II setelah penetapan program oleh

instansi teknis. Namun demikian, pembayaran akan mulai dilakukan setelah tampak progres

atas pekerjaan tersebut. Triwulan III juga menjadi periode disalurkannya Gaji ke-13 PNS

sehingga belanja pegawai akan lebih tinggi. Paska bulan Ramadan, berbagai instansi pemerintah

juga akan memulai kegiatan MICE untuk memonitoring program berjalan.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.36 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Pemerintah

Kinerja konsumsi Pemerintah Kaltim triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh lebih

lambat dibandingkan triwulan III 2018. Kegiatan MICE pemerintah telah dioptimalkan terjadi

pada triwulan III 2018. Disamping itu, pihak pemerintah juga telah memitigasi risiko tidak

tercapainya realisasi anggaran akhir tahun dengan mendorong program kerja terlaksana pada

triwulan III terkecuali yang bersifat musiman. Faktor yang menjadi penahan laju perlambatan

komponen ini adalah peningkatan pagu belanja dalam APBD-P TA 2018. Diperkirakan sebagian

besar belanja tersebut akan disalurkan untuk pengerjaan tahap akhir beberapa proyek

infrastruktur pemerintah. Peningkatan pagu anggaran belanja pemerintah terutama untuk

proyek infrastruktur menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi pemerintah 2018.

10.87

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Konsumsi Pemerintah

%yoy

Page 44: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |22

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi rumah tangga Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan

periode sebelumnya. Pada triwulan III 2018, konsumsi rumah tangga tumbuh dari 2,90% (yoy)

menjadi 3,01% (yoy) (Grafik I.37). Dengan pangsa sebesar 16,22%, konsumsi rumah tangga

memberikan andil sebesar 0,44% (yoy) terhadap ekonomi Kaltim triwulan III 2018. Survei

Pedagang Eceran (SPE) Bank Indonesia mencatatkan peningkatan signifikan dalam indeks

penjualan riil untuk kendaraan dan bahan bakar kendaraan bermotor. Peningkatan penjualan

kendaraan bersumber dari semakin membaiknya kondisi lapangan usaha tambang di Kaltim

sehingga mendorong perbaikan kesejahteraan karyawan. Di sisi lain, pada awal triwulan III 2018

disalurkan Gaji ke-13 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga peningkatan kesejahteraan

tidak terbatas dialami oleh lapangan usaha tambang. Lebih lanjut, peningkatan pendapatan

mendorong daya beli dan investasi masyarakat. Penyaluran kredit untuk kendaraan bermotor

triwulan III 2018 tercatat tumbuh sebesar 11,45% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2,78% (yoy)

triwulan lalu. Secara umum pada triwulan III 2018 kredit rumah tangga Kaltim tumbuh sebesar

6,21% (yoy) (Grafik I.38). Disisi investasi, DPK perseorangan Kaltim triwulan III 2018 juga

tumbuh 9,79% (yoy) sehingga peningkatan konsumsi tidak terjadi akibat shifting dari investasi.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.37 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Konsumsi Rumah Tangga

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.38 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim

Peningkatan konsumsi juga tampak dalam Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia. Indeks

Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 112,42, lebih tinggi dibandingkan periode lalu

sebesar 111,97 (Grafik I.39). Peningkatan pada komponen pembelian barang tahan lama dan

ketersediaan lapangan kerja mengindikasikan peningkatan konsumsi masyarakat yang didasari

atas persepsi positif atas ekonomi pada periode berjalan.

3.01

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Konsumsi RT

%yoy

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

0

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rumah Tangga KKB (Rhs)

%yoy %yoy

Page 45: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |23

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.39 Optimisme Konsumen Rumah Tangga Kaltim

Kinerja konsumsi rumah tangga triwulan IV 2018 diperkirakan mengalami

peningkatan. Berdasarkan pola historisnya, konsumsi rumah tangga pada triwulan IV akan

meningkat sejalan dengan perayaan Hari Raya Natal, libur akhir tahun, dan libur sekolah.

Disamping itu, bonus perusahaan akan disalurkan menjelang akhir tahun sehingga

meningkatkan daya beli masyarakat. Peningkatan konsumsi juga didukung oleh perkiraan

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan IV yang lebih tinggi dibandingkan triwulan laporan.

Berdasarkan Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Oktober 2018, Indeks Ekspektasi Konsumen

(IEK) mengalami peningkatan dari 119,50 menjadi 122,30. Adapun kinerja konsumsi rumah

tangga Kaltim 2018 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Peningkatan

konsumsi rumah tangga erat kaitannya dengan perbaikan ekonomi Kaltim yang tumbuh positif

di sepanjang tahun 2018.

Ekspor Luar Negeri

Ekspor luar negeri Kaltim triwulan III 2018 tumbuh positif. Tercatat ekspor tumbuh

sebesar 1,04% (yoy), lebih tinggi dibandingkan -2,11% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik

I.40). Ekspor luar negeri memiliki pangsa sebesar 41,98% dalam ekonomi Kaltim sehingga

menyumbang andil sebesar 0,52% terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2018.

Pada triwulan III 2018 neraca perdaganan Kaltim tercatat mengalami surplus sebesar

US$3.212,98 juta (Grafik I.41). Kinerja ekspor Kaltim periode ini ditopang oleh ekspor non-migas

yang tumbuh sebesar 14,4% (yoy) dengan dominasi komoditas batu bara. Dikarenakan

dominasi komoditas batu bara tersebut pada kinerja ekspor Kaltim, maka diperlukan

diversifikasi komoditas ekspor Kaltim yang memiliki daya saing tinggi baik di pasar domestik

maupun internasional untuk mendorong kinerja ekspor Kaltim yang lebih sustainable. Oleh

karena itu, trade outcome analysis diperlukan untuk melihat komoditas ekspor Kaltim yang

berdaya saing tinggi sebagaimana pada pembahasan Boks I.1.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

IKE Penghasilan

Pembelian barang tahan lama Ketersediaan lapangan kerja

Indeks

Page 46: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |24

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.40 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Ekspor Luar Negeri

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.41 Neraca Perdagangan Luar Negeri Kaltim

Neraca migas Kaltim triwulan III 2018 tercatat mengalami defisit akibat penurunan

pasokan gas. Pada triwulan III 2018, defisit perdagangan migas Kaltim sebesar US$202,17 juta

(Grafik I.42). Defisit perdagangan neraca migas merupakan yang pertama kali terjadi di

Kalimantan Timur yang bersumber dari penurunan ekspor untuk komoditas minyak mentah dan

gas. Kondisi tersebut disebabkan oleh natural declining pada blok penghasil migas utama

Kaltim. Disamping itu, terdapat blok gas yang sedang mengalami maintainance pada triwulan

III 2018 sehingga pasokan untuk ekspor LNG menjadi berkurang. Di sisi neraca non-migas,

Kaltim mencatatkan surplus sebesar US$2.467,56 juta, lebih tinggi dibandingkan periode

sebelumnya (Grafik I.43). Peningkatan nilai ekspor terutama bersumber dari komoditas

batubara dan bahan kimia anorganik (amonia).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai3, kinerja ekspor non-migas luar

negeri Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Nilai

3Dipublikasikan melalui Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor Kaltim oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim secara bulanan

1.04

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

PDRB Ekspor LN

%yoy

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspor Impor Net Ekspor

US$ miliar

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.42 Neraca Migas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.43 Perkembangan Ekspor Nonmigas Kaltim

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspor Migas Impor Migas Net Ekspor

US$ miliar

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspor Nonmigas Impor Non Migas Net Ekspor

US$ miliar

Page 47: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |25

ekspor luar negeri tercatat sebesar US$3.814,45 juta, lebih tinggi dibandingkan pada periode

lalu sebesar US$3.667,83. Nilai ekspor batubara triwulan III 2018 meningkat dari US$3.264,15

menjadi US$3.387,5 (Grafik I.44). Salah satu faktor yang mendasari peningkatan ekspor

tersebut adalah Harga Batubara Acuan (HBA) yang menyentuh US$105,76 atau tumbuh sebesar

24,5%(yoy) (Grafik I.45). Peningkatan ekspor batubara bersumber dari kebutuhan India untuk

menyalurkan listrik yang tinggi pada periode penulisan. Meskipun India merupakan sebuah

negara produsen batubara tetapi infrastruktur pendukung distribusi batubara masih minim.

Akibatnya, penambangan batubara menjadi terbatas. Berbeda dengan Indonesia yang

mengandalkan sungai sebagai media transportasi batubara, keadaan geografis India

mengharuskan batubara diangkut dengan kereta api. Adapun nilai ekspor batubara Kaltim ke

Tiongkok mengalami kontraksi sebesar -17,70% (yoy). Perang dagang Tiongkok dengan Amerika

Serikat menyebabkan devaluasi Renmimbi sehingga berdampak terhadap pada harga batubara

asal Kaltim yang menjadi kurang kompetitif apabila dibandingkan batubara domestik Tiongkok.

Disamping itu, Typhoon yang terjadi pada triwulan III 2018 menyebabkan beroperasinya

pembangkit listrik tenaga air di Tiongkok sehingga penggunaan batubara berkurang.

Grafik I.44 Ekspor Batubara Kaltim

Sumber: ESDM, diolah

Grafik I.45 Harga Batubara Acuan

Berdasarkan komoditasnya, ekspor luar negeri Kaltim triwulan III 2018 masih

didominasi oleh bahan bakar mineral dan batubara. Ekspor komoditas ini mencapai 92,60%

terhadap total keseluruhan ekspor Kaltim (Tabel I.3). Ekspor luar negeri Kaltim masih ditopang

oleh batubara. Adapun ekspor CPO memiliki pangsa sebesar 3,32% diikuti dengan bahan kimia

anorganik (amonia) sebesar 1,58%, pupuk sebanyak 1,00%, dan kayu sebesar 0,68%. Meskipun

secara nominal ekspor CPO Kaltim triwulan III 2018 menurun, tetapi terdapat peningkatan

volume terutama ke negara Eropa. Di sisi lain, peningkatan ekspor amonia lebih disebabkan

base effect rendahnya produksi pada periode yang sama tahun lalu.

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Batubara g.Nilai Ekspor (Rhs)

US$ juta %yoy

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

HBA Growth (Rhs)

US$/mt %yoy

Page 48: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |26

Komoditas ekspor Kaltim sebagian besar bertujuan ke negara-negara Asia. Ekspor ke

Tiongkok mencapai 21,91% dari keseluruhan ekspor Kaltim, dengan komoditas utama batubara

dan gas (Tabel I.4). Pangsa ekspor komoditas ke India sebesar 18,82%, diikuti Jepang sebesar

16,81%, Korea Selatan sebesar 10,44%, dan Taiwan sebesar 7,18%. Secara akumulatif, sebesar

43,51% ekspor batubara Kaltim bertujuan ke India dan Tiongkok. Adapun Jepang menjadi

negara tujuan ekspor utama untuk gas.

Tabel I.3 Komoditas Utama Ekspor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Tabel I.4 Negara Tujuan Utama Ekspor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Pada triwulan IV 2018, ekspor Kaltim diperkirakan tumbuh positif namun lebih

rendah dibanding tahun sebelumnya. Pada November 2018, harga batubara menunjukkan tren

perlambatan dengan level US$97,90/mt. Di sisi permintaan, ekspor batubara ke Tiongkok

diperkirakan melambat sejalan dengan diterapkannya kembali pembatasan impor. Peningkatan

impor batubara Tiongkok sampai dengan Oktober 2018 berakibat pada minimnya kuota untuk

2 bulan terakhir di tahun 2018. Permintaan dari India juga diperkirakan lebih rendah sejalan

dengan Hari libur Deepavali yang terjadi pada awal November 2018. Sebagai salah satu hari

libur utama di India, sebagian besar buyers batubara tidak melakukan transaksi. Tekanan ekspor

juga diperkirakan bersumber dari harga CPO yang belum menunjukkan tren peningkatan.

Kelebihan suplai kelapa sawit masih menjadi faktor utama yang menyebabkan harga sulit untuk

mengalami kenaikan. Ekspor luar negeri Kaltim tahun 2018 diperkirakan mengalami kontraksi.

Meskipun harga batubara mencapai US$100 tetapi laju pertumbuhan harga tahun 2018

diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Disamping itu, harga CPO

internasional juga menunjukkan tren negatif di sepanjang tahun 2018.

No Komoditas Ekspor Utama Pangsa (%)

1 Bahan Bakar Mineral dan Batubara (27) 92.60%

2 CPO (15) 3.32%

3 Bahan Kimia Anorganik (28) 1.58%

4 Pupuk (31) 1.00%

5 Kayu (44) 0.68%

99.18%Total 5 Komoditas

No Negara Tujuan Ekspor Utama Pangsa (%)

1 Tiongkok 21.91%

2 India 18.82%

3 Jepang 16.81%

4 Korea 10.44%

5 Taiwan 7.18%

75.15%Total 5 Negara

Page 49: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |27

Impor Luar Negeri

Kinerja impor luar negeri Kaltim triwulan III 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan

periode sebelumnya. Impor luar negeri tercatat tumbuh sebesar 16,75% (yoy) meningkat dari

4,89% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik I.46). Impor Kaltim triwulan III 2018 bersumber

dari peningkatan impor minyak mentah sebesar 34,07% (yoy) yang disebabkan peningkatan

harga minyak dunia (Grafik I.47). Pada triwulan III 2018, harga minyak dunia menyentuh US$

73,06/bbl, level tertingginya sejak tahun 2015 (Grafik I.48). Tingginya harga minyak dunia

disebabkan oleh pasokan dari negara produsen utama seperti Iran, Libya, dan Venezuela yang

terbatas akibat sanksi dan krisis. Disamping faktor harga minyak dunia, depresiasi nilai Rupiah

terhadap Dolar Amerika turut memperbesar nilai impor.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.46 Pertumbuhan Ekonomi Kaltim – Impor Luar Negeri

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.47 Perkembangan Impor Migas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.48 Perkembangan Harga Minyak Dunia

Impor non-migas Kaltim tercatat tumbuh lebih rendah dibandingkan periode

sebelumnya. Pada triwulan III 2018, impor non-migas melambat dari 62,40% (yoy) menjadi

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Crude oil, average ICP

US$/bbl

Page 50: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |28

60,18% (yoy) (Grafik I.49). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai4, penurunan nilai

impor non-migas terjadi pada komponen barang konsumsi dan barang modal. Meskipun

pertumbuhan nilai impor turun tetapi volume impor non-migas tercatat tumbuh sebesar

17,41% (yoy). Pertumbuhan volume impor tertinggi dialami oleh barang modal yang tercatat

tumbuh sebesar 112,73% (yoy). Peningkatan volume impor disebabkan meningkatnya impor

untuk komoditas kapal dan besi/baja, masing-masing tumbuh sebesar 120,51% (yoy) dan 2,03%

(yoy). Peningkatan impor tersebut sejalan dengan realisasi sektoral Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) yang meningkat untuk lapangan usaha tertentu. Investasi lapangan usaha

konstruksi triwulan III 2018, tercatat sebesar Rp 2,05 miliar, mengalami kenaikan dari triwulan

sebelumnya yang sebesar Rp 1,26 miliar. Salah satu komoditas yang digunakan dalam jumlah

besar untuk kegiatan konstruksi adalah besi/baja. Adapun pertumbuhan komoditas kapal

sejalan dengan investasi lapangan usaha tambang yang masih tumbuh sebesar 16,73% (yoy).

Kapal digunakan sebagai moda transportasi utama batubara dari area tambang menuju kapal

induk untuk ekspor ataupun pengiriman domestik.

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.49 Perkembangan Impor Nonmigas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik I.50 Impor Barang Modal dan Bahan Baku Kaltim

Berdasarkan komoditasnya, impor luar negeri terbesar Kaltim adalah bakar mineral

dan batubara, lebih spesifik minyak mentah. Komoditas ini memiliki pangsa sebesar 71,24%

terhadap keseluruhan total impor Kaltim triwulan III 2018 (Tabel I.5). Minyak impor mentah

merupakan bahan baku pengolahan kilang minyak Balikpapan sehingga volumenya relatif tetap

setiap periodenya. Lebih lanjut, komoditas non-migas yang juga diimpor Kaltim adalah reaktor

nuklir sebesar 14,93% untuk keperluan pertambangan dan besi/baja sebesar 2,45% untuk

kebutuhan konstruksi (Tabel I.6).

4Dipublikasikan melalui Berita Resmi Statistik Ekspor dan Impor Kaltim oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim secara bulanan

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Impor Non Migas Pertumbuhan (rhs)

US$ Juta %yoy

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Impor Nonmigas Modal Bahan Baku

%yoy

Page 51: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |29

Tabel I.5 Komoditas Utama Impor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Impor terbesar Kaltim sampai dengan September 2018 berasal dari Korea Selatan.

Sebesar 11,14% impor Kaltim berasal dari Korsel dengan komoditas besi/baja. Lebih lanjut,

impor dari Singapura, Turki, dan Tiongkok masing-masing memiliki pangsa sebesar 7,32%,

6,53%, dan 5,23% terhadap impor Kaltim

Tabel I.6 Negara Asal Utama Impor Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Impor luar negeri Kaltim pada triwulan IV 2018 diperkirakan melambat. Peningkatan

impor untuk keperluan konstruksi telah dilaksanakan pada triwulan III sehingga volumenya akan

menurun pada triwulan IV. Namun demikian, peningkatan nilai impor diperkirakan terjadi pada

neraca migas. Harga minyak mentah dunia pada bulan Oktober 2018 telah mencapai

US$76,73/bbl dengan tren yang masih meningkat. Amerika Serikat berencana untuk

memberlakukan sanksi terkait perdagangan dengan Iran sehingga berisiko menurunkan

pasokan minyak mentah dunia. Secara keseluruhan tahun 2018, impor luar negeri Kaltim

diperkirakan tumbuh lebih tinggi apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan impor

berkorelasi dengan pembangunan infrastruktur yang intensif dilakukan sepanjang tahun 2018.

Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia mendorong peningkatan nilai impor minyak mentah.

No Komoditas Impor Utama Pangsa (%)

1 Bahan Bakar Mineral dan Batubara (27) 71.24%

2 Reaktor Nuklir (84) 14.93%

3 Barang dari Besi atau Baja (73) 2.45%

4 Kendaraan Selain Kereta (87) 2.58%

5 Karet (40) 2.38%

93.57%

No Negara Asal Impor Utama Pangsa (%)

1 Korea Selatan 11.14

2 Singapura 7.32

3 Turki 6.53

4 Tiongkok 5.23

5 Amerika Serikat 4.12

34.35Total 5 Negara

Page 52: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |30

BOKS I.1

“Trade Outcome Analysis: Daya Saing Ekspor Kaltim”

Ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 1,78% dengan pencapaian

yang lebih rendah dari tahun lalu pada triwulan yang sama dengan pertumbuhan sebesar

3,47%. Hal ini dikarenakan, perekonomian Kaltim dari sisi lapangan usaha masih bergantung

kepada sektor pertambangan yang berbasis komoditas batu bara dengan share

pertambangan sebesar 46,05%.

Sementara dari sisi pengeluaran, ekonomi Kaltim didominasi oleh variabel ekspor luar negeri

dengan pangsa sebesar 42% pada triwulan III 2018 dengan kinerja ekspor dalam tujuh tahun

terakhir yang menunjukkan penurunan. Hal ini berdasarkan fakta bahwa harga komoditas,

terutama batu bara dan minyak mentah, yang pada periode 2014 -2016 mengalami

penurunan cukup signifikan sehingga hal tersebut menjadi faktor utama yang mempengaruhi

kinerja ekspor. Terlebih lagi, pada tahun 2018 ini pertumbuhan harga komoditas berbasis

tambang lebih rendah apabila dibandingkan tahun lalu yang tentunya akan mempengaruhi

kinerja ekspor Kaltim. Oleh karena itu, berdasarkan fakta bahwa ekonomi Kaltim bergantung

pada sektor pertambangan, sumber pertumbuhan ekonomi baru diperlukan. Di tengah

ketidakpastian ekonomi global saat ini yang berdampak terhadap pelemahan nilai tukar di

sejumlah negara emerging market, maka diperlukan komoditas potensial non-tambang yang

dapat meningkatkan kinerja ekspor Kaltim sehingga dapat berkontribusi terhadap perbaikan

Current Account Deficit (CAD) Indonesia.

Untuk mendukung daya saing ekspor Kaltim, trade outcome analysis dapat digunakan untuk

melihat sejauhmana daya saing ekspor Kaltim dan komoditas ekspor apa yang unggul dan

lebih lanjut dapat dikembangkan sehingga kinerja ekspor dapat meningkat positif. Analisis ini

mencakup tiga perspektif sebagai berikut:

Revealed Comparative Advantage (RCA)

Alat untuk mengukur perkembangan daya saing komoditas ekspor Kaltim yang dapat

mengimbangi perkembangan permintaan global. Berdasarkan toolkit RCA, secara

keseluruhan, daya saing komoditas ekspor Kaltim yang diukur dengan rata-rata delta RCA

sedikit mengalami penurunan sebesar -0,06 dari tahun 2007 ke tahun 2017. Hal ini

disebabkan oleh menurunnya komoditas dari sektor industri pengolahan yaitu perkayuan

Page 53: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |31

dengan berbagai tipe kayu yang berada di bawah rata-rata delta RCA yang berada di rentang

-20. Sementara, daya saing komoditas ekspor Kaltim yang mengalami peningkatan adalah

lignite yang merupakan produk derivatif dari batu bara yang delta RCA nya meningkat pesat

sebesar 24,8. Selain itu, komoditas ekspor Kaltim yang meningkat, namun memiliki daya

saing yang rendah yaitu kelapa sawit, perudangan, dan minyak nabati (Tabel I.7).

Tabel I.7 Top 5 Delta RCA (above and below average)

Komoditas ekspor Kaltim yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan lebih lanjut

adalah udang segar yang termasuk ke dalam kategori aquaculture (perternakan ikan).

Berdasarkan data Food and Agriculture Organisation (FAO) di bawah United Nations dan juga

Global Aquaculture Alliance (GOAL) tahun 2018, produksi udang diperkirakan akan

meningkat dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 2016-2019 sebesar 4.8%

dengan estimasi produksi sebesar 4,5 juta metric ton. Berdasarkan aquaculture outlook dari

The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan FAO (2018), trend

import komoditas aquaculture dari 2018 diperkirakan akan meningkat sampai tahun 2024.

Dari tahun 2018 sampai tahun 2024, komoditas aquaculture akan meningkat sekitar 10 ton

atau 25%. Oleh karena itu, udang diproyeksikan juga akan meningkat dimana komposisi

udang adalah 35% dalam ekosistem aquaculture. Dengan komposisi udang adalah sebesar

35%, maka diproyeksikan impor udang akan meningkat sebesar 8,75% pada tahun 2024.

Intensive & Extensive Margin

Nilai Intensive Margin (IM) menggambarkan seberapa besar pangsa komoditas ekspor Kaltim

terhadap total perdagangan global (total ekspor global). Sedangkan nilai Extensive Margin

(EM) menggambarkan seberapa besar pangsa ekspor suatu komoditas di global terhadap

total perdagangan seluruh komoditas di global (total ekspor global). Dengan mengetahui

besarnya nilai IM dan EM dari komoditas ekspor Kaltim, dapat dilakukan pemetaan potensi

komoditas ekspor Kaltim dalam perdagangan global. Pemetaan komoditas ekspor dilakukan

dalam suatu kuadran yang menunjukkan posisi komoditas dalam IM dan EM.

Above Average Delta RCA Below Average Delta RCA

1. Lignite 24,8 1. Kayu rotan -23,9

2. Kelapa sawit 2,47 2. Kayu (Fuel Wood ) -22,8

3. Udang Segar 2,07 3. Improved wood -17,2

4. Udang Olah 0,07 4. Wood based panel -3,4

5. Minyak Nabati 0,03 5. Mesin & Peralatan -1,5

Page 54: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |32

Berdasarkan nilai indikator IM dan EM, beberapa komoditas ekspor Kaltim khususnya dari

kelompok buah-buahan, kopi, minyak nabati, dan Ikan Segar memiliki nilai EM diatas rata-

rata, namun memiliki nilai IM relatif dibawah rata-rata (kuadran II). Komoditas yang terdapat

dalam kuadran II ini dapat dikategorikan sebagai “small fish in big pond”, yaitu komoditas

yang memiliki pangsa besar dalam perdagangan global (big pond), namun memiliki pangsa

yang kecil dalam struktur ekspor Kaltim (small fish). Hal ini mencerminkan adanya potensi

untuk diversifikasi baik dari sisi produk maupun pasar dari komoditas tersebut di Kaltim.

Di sisi lain, beberapa komoditas mentah dari sektor pertambangan dan pertanian seperti

Batu Bara, CPO, dan udang segar telah memiliki nilai EM dan IM diatas rata-rata (kuadran I).

Komoditas yang terdapat dalam kuadran I ini dapat dikategorikan sebagai “big fish in big

pond”, yaitu komoditas yang memiliki pangsa besar dalam perdagangan global (big pond),

dan merupakan komoditas utama ekspor Kaltim (big fish). Hal ini mencerminkan perlu

adanya upgrading kualitas maupun proses produksi agar memiliki daya saing lebih di pasar

global.

Gambar I.2 Output IM-EM Kalimantan Timur

Untuk mendorong daya saing ekspor Kaltim agar meningkat lebih tinggi sehingga positif,

maka diperlukan strategi pengembangan setiap kuadran sebagai berikut:

Tabel I.8 Strategi Pengembangan IM-EM

Kuadran Strategi Pengembangan I Komoditi batu bara dan kelapa sawit sudah mencapai titik optimal dan sebagai

sumber utama pertumbuhan ekonomi Kaltim. Oleh karena itu, perlu dikembangkan

lebih lanjut sektor udang agar pangsa ekspor dapat meningkat dengan perluasan

lahan tambak, yang saat ini masih terkonsentrasi di delta Mahakam dan juga

optimisasi proses produksi komoditi udang.

II Komoditi yang berada pada kuadran II masih memiliki daya saing yang sangat rendah.

Untuk meningkatkan pangsa komoditi tersebut sehingga memiliki daya saing yang

tinggi, maka diperlukan insentif dari Pemerintah Daerah untuk meningkatkan

produksi komoditas sehingga dapat menjadi sumber ekspor Kaltim yang baru.

IM

EM

SMALL FISH IN BIG POND

BIG FISH IN SMALL POND

AVERAGE IM

AVERAGE EM

1. Frozen Fish (342)2. Teh (741)3. Kayu Rotan (2482)4. Fuel Wood (2450)

1. Buah-buahan (579)2. Ikan Segar (341)3. Kopi (711)4. Minyak Nabati (813)

1. Batu Bara (3222)2. Kelapa Sawit (4222)3. Udang Segar (360)

1. Lignite (3223)2. Mineral (5621)3. Plywood (6342)

BIG FISH IN BIG POND

SMALL FISH IN SMALL POND

Page 55: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |33

III Diperlukan strategi untuk pengembangan plywood sebagai bagian dari sektor

industri pengolahan melalui ekstensifikasi dan perluasan lahan produksi.

IV Agar dapat bermigrasi ke kudaran I, diperlukan ekstensifikasi produksi dan

diversifikasi produksi serta peningkatan kualitas produksi.

Product Staging

Berdasarkan gambaran Revealed Comparative Advantage (RCA), maka dapat dilihat apakah

perkembangan daya saing komoditas ekspor Kaltim dapat mengimbangi perkembangan

permintaan global melalui product staging yang dapat dikelompokkan ke dalam enam

kategori, yaitu rising stars, lost opportunity, lagging opportunity, leading retreat, falling stars,

dan lagging retreat.

Berdasarkan product staging berdasarkan tabel I.9 di bawah, terdapat 5 dari 774 komoditas

di Kaltim yang berasal dari sektor pertambangan, udang, dan pertanian memiiki daya saing

tinggi seiring dengan semakin meningkatnya permintaan global (rising stars). Sedangkan 3

dari 774 komoditas di Kaltim mengalami penurunan daya saing ekspor ditengah

meningkatnya permintaan global (leading retreat).

Diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas komoditas yang tergolong dalam rising stars

sebagai upaya untuk mendorong daya saing ekspor Kaltim untuk dapat lebih bersaing

ditengah meningkatnya permintaan global. Disamping itu juga diperlukan strategi untuk

meningkatkan produksi komoditas yang tergolong dalam lost opportunity sebagai upaya

untuk mendorong ekspor Kaltim ditengah meningkatnya permintaan global.

Tabel I.9 Pemetaan Product Staging Kaltim

Sementara itu, agar jenis dan jumlah komoditas rising stars Kaltim dapat meningkat di masa

mendatang, diperlukan strategi pengembangan untuk komoditas non-rising stars sebagai

berikut:

Rising Stars Lost Opportunity Lagging Opportunity

Udang Segar Ikan Segar Konstuksi mesin tambang

Batu Bara Kopi Base metal

Kelapa Sawit Aluminium

Buah-buahan Baja

Tugs Batu Bara Tea

Kayu Rotan

Fuel Wood

Leading Retreat Falling Stars Lagging Retreat

Panel wood Karet Plywood

Wood based panel Reservoirs

Keramik

Page 56: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |34

Table 1.10 Strtaegi Pengembangan Komoditas Non-Rising Stars

Kategori Strategi Pengembangan

Lost Opportunity Diperlukan insentif bagi pelaku usaha komoditi di kategori ini dari

Pemerintah Daerah dan juga market access yang lebih mudah dengan

peningkatan konektivitas ekspor.

Lagging Opportunity Komoditi yang berada pada kategori ini merupakan komoditi sektor

pertambangan yang sudah mencapai titik optimum, dan berada pada

kategori ini karena sektor pertambangan sudah memasuki fase natural

declining production.

Leading Retreat Diperlukan ekstensifikasi produksi kayu agar pangsa kayu dapat

meningkat di Kaltim, namun kategori ini bukan menjadi prioritas

utama karena permintaan dunia sedang menurun.

Falling Stars Peningkatan kualitas produksi karet, namun kategori ini bukan

menjadi prioritas utama karena permintaan dunia sedang menurun.

Lagging Retreat Diperlukan strategi untuk pengembangan plywood sebagai bagian dari

sektor industri pengolahan melalui ekstensifikasi dan perluasan lahan

produksi, namun kategori ini bukan menjadi prioritas utama karena

permintaan dunia sedang menurun.

Page 57: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |35

II. KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Kinerja keuangan Pemerintah daerah di wilayah Kalimantan Timur pada triwulan III

2018 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan penyerapan APBD didorong oleh naiknya belanja modal untuk

pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan.

2.1 APBD Pemerintah Provinsi

Realisasi pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim)

di triwulan III 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2017. Berdasarkan data yang

diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi

pendapatan triwulan III tahun 2018 tercatat Rp6,86 triliun atau 81,95% dari target penerimaan

tahun 2018. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi pendapatan

meningkat 11,70% (yoy). Faktor utama meningkatnya pendapatan daerah Pemprov Kaltim

triwulan III tahun 2018 adalah kenaikan pendapatan transfer yang tercatat meningkat sebesar

13,24% (yoy) (Tabel II.1).

Tabel II.1 Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Pada triwulan III 2018 realisasi PAD mencatatkan pencapaian sebesar 84,50% dari

target tahun 2018 atau senilai Rp3,62triliun, lebih tinggi apabila dibandingkan realisasi triwulan

III 2017 sebesar Rp3,28triliun (Tabel II.1). Kontributor utama peningkatan realisasi PAD adalah

pajak daerah dan retribusi daerah dengan masing-masing peningkatan sebesar Rp489,91 miliar

dan Rp859,7 juta. Sementara itu, sub-komponen hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan

APBD-P APBD

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN (I+II+III) 8.223.731 6.137.703 74,63 8.366.250 6.855.742 81,95 718.039,0 11,70

I. PAD 4.167.590 3.279.445 78,69 4.281.264 3.617.484 84,50 338.039,7 10,31

Pajak daerah 3.275.137 2.485.893 75,90 3.320.000 2.975.804 89,63 489.910,7 19,71

Retribusi daerah 19.565 10.864 55,53 25.838 11.724 45,37 859,7 7,91

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan

212.334 208.749 98,31 217.297 176.454 81,20 (32.295,0) -15,47

Lain-lain PAD yang sah 660.553 573.938 86,89 718.129 453.502 63,15 (120.435,7) -20,98

II. Pendapatan Transfer (a+b) 4.032.147 2.852.567 70,75 4.048.253 3.230.245 79,79 377.678,4 13,24

a. Dana Perimbangan 4.024.647 2.845.067 70,69 4.048.253 3.230.245 79,79 385.178,4 13,54

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 2.166.182 1.657.105 76,50 2.162.780 1.715.088 79,30 57.983,2 3,50

Dana alokasi umum 714.907 536.985 75,11 767.682 639.735 83,33 102.750,4 19,13

Dana alokasi khusus 1.143.559 650.978 56,93 1.117.791 875.422 78,32 224.444,8 34,48

b. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 7.500 7.500 100 - - - (7.500,0) -100,00

Dana Penyesuaian 7.500 7.500 100 - - - (7.500,0) -100,00

III. Lain-lain Pendapatan yang sah 23.994 5.691 23,72 36.733 8.012 21,81 2.320,9 40,78

Pendapatan Hibah 8.630 5.691 65,95 11.982 8.012 66,87 2.320,9 40,78

Pendapatan Lainnya 15.365 - - 24.751 - - - 0,00

Selisih Growth

2017 2018

Realisasi Tw-III Realisasi Tw-III

Page 58: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |36

dan realisasi lain-lain PAD yang sah tercatat sebesar Rp176,45 miliar dan Rp453,2 miliar pada

triwulan III 2018, lebih rendah jika dibandingkan triwulan III 2017 yang tercatat sebesar

Rp208,75 miliar dan Rp573,94 miliar. Sumber pendapatan daerah terbesar bagi Pemprov Kaltim

berasal dari pajak daerah. Adapun pajak daerah masih dapat dioptimalisasi melalui pajak air

permukaan, mengingat kondisi geografis Kaltim sehingga mayoritas distribusi barang

menggunakan angkutan sungai.

Realisasi pendapatan transfer Pemprov Kaltim triwulan III tahun 2018 mengalami

peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2017, dengan pencapaiansebesar 79,79%

dari target tahun 2018. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan Dana Alokasi

Khusus (DAK) sebesar 34,48%, diikuti oleh Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 19,13%.

Kontributor utama pendapatan APBD Pemprov Kaltim triwulan III 2018 masih

didominasi oleh Pendapatan Asli Daerah yaitu sebesar 52,77%, relatf sama dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun 2017 (Grafik II.1). Dominasi oleh PAD ini dikarenakan

peningkatan pada PAD yang cukup baik, terutama pada pendapatan pajak daerah.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.1 Komponen Realisasi Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi Kaltim

Triwulan III Tahun 2017 dan 2018

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kaltim sampai dengan triwulan III 2018 didominasi

oleh pajak daerah sebesar 82%. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan yang

sama tahun sebelumnya sebesar 76% (Grafik II.2-3). Peningkatan pajak daerah triwulan III 2018

bersumber dari pajak kendaraan pasca kebijakan keringanan pajak kendaraan di tahun 2017

lalu. Pemprov Kaltim terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi ketergantungan

pendapatan yang bersumber dari dana transfer dengan cara menggali potensi penerimaan

pajak daerah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuka Samsat Payment Point dan

meningkatkan status Samsat Pembantu menjadi Samsat Penuh sehingga cek fisik kendaraan

Page 59: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |37

untuk penggantian STNK bisa langsung dilakukan di Samsat tersebut. Selain itu, Pemprov Kaltim

juga bekerjasama dengan beberapa perbankan terkait pembayaran pajak melalui ATM untuk

memudahkan masyarakat dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur

Grafik II.2 Komponen Realisasi PADAPBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2017

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur

Grafik II.3 Komponen Realisasi PAD APBD Pemerintah Provinsi KaltimTriwulan III Tahun 2018

Derajat Otonomi Fiskal (DOF) Provinsi Kaltim sampai dengan triwulan III 2018 tercatat

sebesar 52,77%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 sebesar 51,17% (Grafik II.4-5).

Pencapaian realisasi DOF yang lebih baik bersumber dari peningkatan kontribusi penghasilan

melalui pajak daerah triwulan III 2018. Namun demikian, pencapaian DOF triwulan III 2018,

masih lebih rendah dibandingkan realisasi DOF pada tahun 2017 sebesar 59,59%. Dalam 4 tahun

terakhir, realisasi DOF Kaltim selalu lebih tinggi dibandingkan targetnya terkecuali pada tahun

2017. DOF merupakan indikator yang digunakan untuk melihat kemampuan suatu daerah

dalam mencari pendapatan yang bersumber dari daerahnya masing-masing sehingga dapat

mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, diolah

Grafik II.4 Derajat Otonomi Fiskal Kalimantan Timur (Berdasarkan Anggaran)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, diolah

Grafik II.5 Derajat Otonomi Fiskal Kalimantan Timur (Berdasarkan Realisasi s.d. Triwulan III 2018)

Page 60: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |38

Secara spasial, Kota Balikpapan memiliki DOF tertinggi sementara Kabupaten Mahulu

memiliki DOF yang paling rendah. DOF Kota Balikpapan tahun 2018 sebesar 31,23% diikuti

Kota Samarinda sebesar 22,70% dan Kota Bontang sebesar 13,47% (Grafik II.6). Kontribusi PAD

terhadap pendapatan di wilayah perkotaan relatif tinggi dibandingkan kabupaten penghasil

sumber daya alam besar seperti Kukar dan Kutim. Konsentrasi aktivitas keuangan, perdagangan,

dan jasa lainnya yang terjadi di wilayah perkotaan berdampak pada kontribusi pajak dan

retribusi daerah lebih tinggi. Adapun nominal pendapatan yang besar bagi Kutim dan Kukar

bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Minerba yang berada dalam kategori pendapatan

transfer. Realisasi DOF hingga triwulan III 2018 menunjukkan Kota Samarinda memiliki DOF

terbesar dengan nilai 29,27% diikuti dengan Kota Bontang sebesar 19,57% dan Balikpapan

sebesar 19,26% (Grafik II.7). Realisasi DOF terendah masih terjadi di Kabupaten Mahulu sebesar

1,63%. Sebagai kabupaten yang baru berdiri pada tahun 2013, Mahulu masih bergantung pada

dana transfer sebagai sumber utama pendapatannya. Disamping itu, aktivitas ekonomi di

kabupaten tersebut masih relatif kecil sehingga belum dapat mengandalkan pendapatan dari

PAD.

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, diolah

Grafik II.6 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Wialyah Kalimantan Timur

(Berdasarkan Anggaran)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi

Kalimantan Timur, diolah

Grafik II.7 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Wialyah Kalimantan Timur

(Berdasarkan Realisasi s.d. Triwulan III 2018)

Realisasi Belanja

Penyerapan anggaran Pemprov Kaltim di triwulan III 2018 meningkat dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan III tahun

2018 tercatat Rp5,78 triliun atau 67,44% dari pagu anggaran tahun 2018. Pada triwulan III tahun

2017, realiasi belanja Pemprov Kaltim tercatat lebih rendah, sebesar Rp4,87triliun atau 55,11%

dari total pagu anggaran tahun 2017 (Tabel II.2).

Page 61: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |39

Tabel II.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi belanja operasional triwulan III tahun 2018 sebesar Rp3,20 triliun atau sebesar

62,31% dari pagu anggaran belanja operasional tahun 2018. Peningkatan belanja operasional

disebabkan oleh peningkatan realisasi sub-komponen belanja pegawai dan belanja hibah.

Komponen belanja hibah tercatat mengalami peningkatan dan memiliki porsi terbesar dari sisi

pencapaian dari pagu anggaran belanja operasional tahun 2018yaitu mencapai77,73%.

Realisasi belanja modal di triwulan III 2018 tercatat Rp971,99 miliar atau 63,62% dari

pagu belanja modal tahun 2018. Capaian ini lebih tinggi dari realisasi belanja modal di periode

yang sama pada tahun 2017 yang tercatat Rp596,82 miliar. Peningkatan realisasi belanja modal

Pemprov Kaltim di triwulan III 2018 ini disumbang oleh peningkatan yang cukup signifikan pada

belanja jalan, irigasi dan jaringan yang tercatat sebesar Rp852,04 miliar,lebih tinggi

dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2017 yaitu sebesar Rp492,51 miliar. Sementara

untuk realisasi belanja aset tetap, belanja peralatan mesin dan belanja bangunan dan gedung

masih relatif rendah sampai dengan posisi triwulan III tahun 2018.

Berdasarkan kontribusinya, belanja operasional masih mendominasi komponen

realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan IIItahun 2018 sebesar 55,34%. Komponen terbesar

kedua dimiliki oleh belanja transfer dengan pangsa 27,83% dan terakhir belanja modal sebesar

16,82%. Pangsa komponen transfer dan belanja modal mengalami kenaikan padadibandingkan

periode yang sama tahun 2017. Di sisi lain, pangsa komponen belanja operasional mengalami

penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 61,07%. (Grafik

II.8).

APBD-P APBD

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA (I+II+III+IV) 8.834.897 4.868.813 55,11 8.566.250 5.777.309 67,44 908.496,7 18,66

I. Belanja Operasional 5.705.336 2.973.459 52,12 5.130.416 3.196.881 62,31 223.422,2 7,51

Belanja Pegawai 1.942.639 1.182.338 60,86 1.887.819 1.234.840 65,41 52.501,9 4,44

Belanja Barang 2.001.135 1.120.003 55,97 1.629.787 835.394 51,26 (284.608,4) -25,41

Belanja Hibah 1.035.432 381.085 36,80 1.055.452 820.360 77,73 439.274,6 115,27

Belanja Bantuan sosial 5.010 - - 5.500 - - - 0,00

Belanja Bantuan Keuangan 721.121 290.033 40,22 551.859 306.287 55,50 16.254,0 5,60

II. Belanja Modal 1.019.251 596.818 58,55 1.527.764 971.990 63,62 375.172,5 62,86

Belanja Tanah 730 115 15,70 1.449 1.140 78,71 1.025,7 894,59

Belanja Peralatan Mesin 220.471 68.134 30,90 210.524 62.706 29,79 (5.427,9) -7,97

Belanja Bangunan dan Gedung 133.550 32.991 24,70 153.587 50.115 32,63 17.124,5 51,91

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 658.767 492.510 74,76 1.134.226 852.042 75,12 359.532,4 73,00

Belanja Aset Tetap Lainnya 5.732 3.069 53,53 27.978 5.986 21,40 2.917,8 95,09

Belanja Modal BLUD - - - - - - 0,00

III. Belanja tidak terduga 6.300 9 0,15 17.500 394 2,25 384,6 4207,55

Belanja tidak terduga 6.300 9 0,15 17.500 394 2,25 384,6 4207,55

IV. Transfer 2.104.010 1.298.527 61,72 1.890.571 1.608.045 85,06 309.517,5 23,84

Bagi Hasil Pajak ke Kab/Kota/Desa 2.104.010 1.298.527 61,72 1.890.571 1.608.045 85,06 309.517,5 23,84

Selisih Growth

2017 2018

Realisasi Tw-III Realisasi Tw-III

Page 62: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |40

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Grafik II.8 Komponen Realisasi Belanja APBD Pemerintah Provinsi Kaltim

Triwulan III Tahun 2017 dan 2018

2.2 APBD Kabupaten/Kota

Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan 10 Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim hingga triwulan

III 2018 mencapai Rp13,68 triliun atau 67,36% dari target pendapatan tahun 2018. Capaian

realisasi pendapatan hingga triwulan III 2018 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama

tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp12,43 triliun atau 62,24% dari target pendapatan tahun

2017. Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan realisasi pendapatan sebesar

10,03% (yoy) pada tahun 2018 (Tabel II.3).

Peningkatan realisasi pendapatan terbesar dialami oleh PemerintahKabupaten Kutai

Kartanegara (Pemkab Kukar) yang tercatat sebesar 30,89% (yoy) atau meningkat Rp598,05

miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab

Mahulu) menempati urutan kedua dengan tingkat peningkatan sebesar 37,67% (yoy) atau

meningkat sebesar Rp226,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya peningkatan

juga dialami oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (Pemkab PPU) sebesar 13,51%,

Pemerintah Kabupaten Paser (Pemkab Paser) sebesar 13,49%, Pemerintah Kota Samarinda

(Pemkot Samarinda) sebesar 11,45%, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim)

sebesar 8,44% dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pemkab Kubar) sebesar 6,48%.

Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan (Pemkot Balikpapan) mencatatkan penurunan

realisasi terbesar yaitu -15,96% (yoy) atau menurun Rp195,56 miliar dibandingkan tahun

sebelumnya disusul oleh Pemerintah Kabupaten Berau (Pemkab Berau) dan Pemerintah Kota

Bontang (Pemkot Bontang) yang masing-masing menurun 2,10%(yoy) dan 1,79%(yoy).

Sementara itu, apabila dilihat dari share realisasinya, Pemerintah Kota Samarinda (Pemkot

Page 63: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |41

Samarinda) menempati urutan pertama dalam hal realisasi anggaran pendapatan tertinggi yaitu

Rp1,78 triliun pada triwulan III 2018 atau 76,64% dari target pendapatan tahun 2018.

Tabel II.3 Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Realisasi Belanja

Realisasi belanja 10 Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim Triwulan III 2018

mencapai Rp11,83 triliun atau 53,81% dari pagu belanja tahun 2018, lebih tinggi jika

dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,68 triliun.

Dibandingkan tahun sebelumnya, realisasi belanja Pemerintah kabupaten/kota di wilayah

Kaltim triwulan III 2018 mengalami peningkatan sebesar 10,73% (yoy). Peningkatan realisasi

belanja tertinggi dialami oleh Pemkab Kubar yang meningkat sebesar 31,17% (yoy). Peningkatan

tersebut disusul oleh Pemkab Berau sebesar 19,56% (yoy), Kota Bontang sebesar 17,45% (yoy)

dan Kota Balikpapan sebesar 17,11% (yoy).

Dari 10 Pemerintah kabupaten/kota di wilayah Kaltim, hanya satu daerah yang

mengalami penurunan realisasi belanja dibandingkan periode yang sama pada tahun 2017 yaitu

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) yang mencatatkan penurunan

realisasi belanja sebesar -12,01% (yoy).

Adapun penyerapan anggaran tertinggi pada triwulan III tahun 2018 dicapai oleh

Pemkab Kutim yaitu Rp1,92 triliun atau 66,49% dari pagu belanja tahun 2018. Penyerapan

anggaran tertinggi kedua dicapai oleh Pemkot Samarinda dengan realisasi belanja triwulan III

tahun 2018 sebesar Rp1,37 triliun atau 58,92%. Sementara untuk penyerapan terendah dialami

oleh Pemkab Mahulu dengan realisasi triwulan III tahun 2018 sebesar Rp612,82 miliar atau

42,95% dari pagu tahun 2018. Tingkat rendahnya penyerapan disusul oleh Pemerintah

APBD-P APBD

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

PENDAPATAN

Kota Samarinda 2.363,20 1.598,49 67,64 2.324,58 1.781,57 76,64

Kota Balikpapan 1.938,31 1.225,36 63,22 2.161,65 1.029,80 47,64

Kota Bontang 1.021,58 759,77 74,37 1.108,26 746,20 67,33

Kab. Kutai Kartanegara 4.035,14 1.935,92 47,98 3.834,70 2.533,97 66,08

Kab. Kutai Barat 1.878,15 1.208,20 64,33 1.997,90 1.286,49 64,39

Kab. Kutai Timur 2.763,78 1.856,91 67,19 2.890,85 2.013,72 69,66

Kab. Paser 1.652,77 1.124,13 68,01 1.754,34 1.275,78 72,72

Kab. Penajam Paser Utara 1.222,41 674,20 55,15 1.155,35 765,26 66,24

Kab. Berau 1.945,60 1.444,68 74,25 1.915,60 1.414,32 73,83

Kab. Mahakam Ulu 1.149,88 601,66 52,32 1.157,99 828,27 71,53

Total Kab/Kota Kaltim 19.970,81 12.429,32 62,24 20.301,24 13.675,38 67,36

Kabupaten/Kota

2017 2018

Realisasi Tw-III Realisasi Tw-III

Page 64: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |42

Kabupaten Kutai Barat (Pemkab Kubar) dengan realisasi triwulan III tahun 2018 sebesar Rp1,12

triliun atau 44,33% dari pagu tahun 2018 (Tabel II.4).

Tabel II.4 Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota Kaltim Triwulan III Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta)

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Timur

2.3 Alokasi APBN di Wilayah Kalimantan Timur

Transfer Dana Desa

Pada tahun 2018, Provinsi Kaltim memperoleh alokasi anggaran dana desa sebesar

Rp731,71 miliar yang tersebar di 841 desa dari total Rp60 triliun anggaran dana desa yang

tercantum di APBN 2018. Kabupaten Kutai Kartanegara adalah daerah dengan alokasi dana desa

terbesar sebesar Rp159,90 miliar yang tersebar di 193 desa. Di sisi lain, Kabupaten Penajam

Paser Utara mendapatkan alokasi dana desa paling rendah di tahun 2018 sebesar Rp28,61 miliar

yang tersebar di 30 desa.

Sampai dengan September 2018, realisasi dana desa tahap I yang telah disalurkan dari

RKUN ke RKUD sebesar Rp146,34 miliar atau 20% dari total alokasi dana desa tahun 2018. Dari

dana desa tahap I yang telah disalurkan ke RKUD, sebanyak Rp143,48 miliar atau 98,04% telah

disalurkan ke rekening desa, dimana daerah yang telah menyalurkan secara penuh dana

tersebut ke RKD adalah Pemkab Kukar, Pemkab PPU, dan Pemkab Mahulu.

Sementara itu, realisasi dana desa tahap II yang telah disalurkan dari RKUN ke RKUD

sebesar Rp286,37 miliar atau 39,14% dari total alokasi dana desa tahun 2018. Dari dana desa

tahap II yang telah disalurkan ke RKUD, sebanyak Rp250,26 miliar atau 87,39% telah disalurkan

ke rekening desa, dimana daerah yang telah menyalurkan secara penuh dana tersebut ke RKD

adalah Pemkab PPU.

APBD-P APBD

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

BELANJA

Kota Samarinda 2.541,34 1.230,92 48,44 2.331,27 1.373,53 58,92

Kota Balikpapan 2.022,02 1.038,17 51,34 2.253,47 1.215,77 53,95

Kota Bontang 1.096,22 540,39 49,30 1.178,26 634,70 53,87

Kab. Kutai Kartanegara 4.792,73 2.181,18 45,51 3.944,76 1.919,26 48,65

Kab. Kutai Barat 1.967,33 850,86 43,25 2.517,41 1.116,06 44,33

Kab. Kutai Timur 2.823,89 1.654,95 58,61 2.890,85 1.922,18 66,49

Kab. Paser 1.980,40 998,52 50,42 1.951,34 1.132,51 58,04

Kab. Penajam Paser Utara 1.616,49 710,13 43,93 1.492,13 800,89 53,67

Kab. Berau 2.582,03 921,65 35,69 1.997,68 1.101,95 55,16

Kab. Mahakam Ulu 1.150,91 556,53 48,36 1.426,84 612,82 42,95

Total Kab/Kota Kaltim 22.573,36 10.683,29 47,33 21.984,01 11.829,67 53,81

Kabupaten/Kota

2017 2018

Realisasi Tw-III Realisasi Tw-III

Page 65: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |43

Secara keseluruhan, sampai dengan September 2018, realisasi tahap I dan tahap II dana

desa tahun 2018 yang telah tersalurkan ke rekening desa hanya sebesar Rp432,71 miliar atau

59,14 % dari total alokasi sebesar dana desa Kaltim tahun 2018 yang sebesar Rp731,71 miliar

(Tabel II.5).

Tabel II.5 Transfer Dana Desa Berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2017 dan 2018 (Rp Juta)

Sumber: DPMPD Prov Kaltim

Belanja Kementerian dan Lembaga

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi

Kalimantan Timur, realisasi belanja APBN triwulan III 2018 sebesar Rp5,95 triliun atau 54,03%

dari pagu belanja APBN di wilayah Kaltim tahun 2018. Kota Bontang adalah wilayah dengan

nominal penyerapan belanja APBN tertinggi di wilayah Kaltim sebesar Rp141,41 miliar atau

66,97% dari pagu belanja tahun 2018. Kab. Kutai Kartanegara merupakan daerah dengan

realisasi belanja APBN tertinggi kedua dengan nominal realisasi sebesar Rp338,31 miliar atau

66,44% dari pagu belanja tahun 2018 disusul oleh Kabupaten Paser sebesar Rp233,57 miliar

atau 63,37% dari pagu belanja tahun 2018. Sementara itu, Kab. Berau merupakan daerah

dengan realisasi belanja paling rendah yaitu sebesar Rp245,52 miliar atau 49,94% dari pagu

belanja tahun 2018. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sendiri mencatatkan

realisasi belanja APBN lebih rendah dibandingkan semua kab/kota di bawahnya, yaitu sebesar

Rp653,14 miliar atau 45,41% dari pagu belanja tahun 2018. (Tabel II.6).

Rp Juta Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta %

Kab. Paser 106.475,89 21.295,18 20,00 19.049,92 89,46 41.040,80 38,54 25.687,86 62,59

Kab. Kutai Kartanegara 159.897,07 31.979,41 20,00 31.979,41 100,00 61.746,65 38,62 60.232,64 97,55

Kab. Berau 90.992,73 18.198,55 20,00 18.026,72 99,06 36.276,02 39,87 28.167,12 77,65

Kab. Kutai Barat 148.195,19 29.639,04 20,00 29.634,85 99,99 59.278,08 40,00 55.200,00 93,12

Kab. Kutai Timur 141.179,64 28.235,93 20,00 27.793,32 98,43 54.436,86 38,56 50.308,49 92,42

Kab. Penajam Paser Utara 28.609,38 5.721,88 20,00 5.721,87 100,00 11.443,75 40,00 11.443,75 100,00

Kab. Mahakam Ulu 56.364,02 11.272,80 20,00 11.272,80 100,00 22.144,02 39,29 19.216,18 86,78

TOTAL 731.713,91 146.342,78 20,00 143.478,90 98,04 286.366,18 39,14 250.256,04 87,39

Tahap II

Pempus-Pemda

(RKUN-RKUD)

Pemda-Pemdes

(RKUD-RKD)

Kabupaten/Kota

Alokasi Dana

Desa 2018

Realisasi 2018

Pemda-Pemdes

(RKUD-RKD)

Pempus-Pemda

(RKUN-RKUD)

Tahap I

Page 66: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |44

Tabel II.6 Realisasi Belanja APBN di Wilayah Kaltim Tahun 2017 dan 2018

Sumber: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur

Pagu Pagu

Rp juta Rp juta % Rp juta Rp juta %

Kota Samarinda 3.141.397 1.021.468 32,52 4.087.812 2.069.656 50,63

Kota Balikpapan 2.474.181 787.041 31,81 2.746.889 1.585.343 57,71

Kota Bontang 162.213 58.558 36,10 211.169 141.414 66,97

Kab. Kutai Kartanegara 232.238 99.040 42,65 509.171 338.314 66,44

Kab. Paser 165.275 63.728 38,56 368.581 233.566 63,37

Kab. Penajam Paser Utara 99.488 36.804 36,99 244.965 144.536 59,00

Kab. Berau 207.993 74.486 35,81 491.658 245.517 49,94

Kab. Kutai Barat 170.126 43.429 25,53 353.560 217.064 61,39

Kab. Kutai Timur 136.080 45.923 33,75 409.622 235.806 57,57

Kab. Mahakam Ulu 5.080 721 14,20 155.166 88.695 57,16

Prov. Kalimantan Timur 1.322.354 465.892 35,23 1.438.460 653.137 45,41

Total Kalimantan Timur 8.116.425 2.697.092 33,23 11.017.052 5.953.047 54,03

2017 2018

Realisasi Tw-III Realisasi Tw-IIIKabupaten/Kota

Page 67: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |45

III. PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Inflasi Kalimantan Timur triwulan III 2018 mengalami peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya dengan besaran yang relatif terkendali, sesuai dengan sasaran

inflasi Nasional tahun 2018.

3.1 Gambaran Umum

Tekanan inflasi Kalimantan Timur (Kaltim) triwulan III 2018 tercatat lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya, namun tetap stabil dan terkendali. Inflasi Kaltim triwulan

III 2018 tercatat 3,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2018 sebesar 2,60% (yoy).

Capaian inflasi Kaltim triwulan III 2018 tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional yang

mengalami penurunan dari 3,12% (yoy) di triwulan II 2018 menjadi 2,88% (yoy) (Grafik III.1).

Secara regional, inflasi Kaltim triwulan III 2018 tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi

Kalimantan sebesar 3,09% (yoy) dan inflasi Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebesar 2,89% (yoy)

(Grafik III.2). Inflasi Kaltim triwulan III 2018 merupakan kelima tertinggi dari 18 provinsi di

wilayah KTI setelah inflasi Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara.

Kenaikan tekanan inflasi Kaltim triwulan III 2018 utamanya dipengaruhi oleh

kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Tekanan inflasi pada kelompok transpor,

komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan cukup tinggi di triwulan III 2018 yang

mencapai 5,44% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tercatat mengalami deflasi sebesar -

0,63% (yoy). Adapun tekanan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan

didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara yang bersumber dari naiknya permintaan

dikarenakan banyaknya pelaku usaha tambang yang mencoba meningkatkan produksinya

dengan menambah banyak manpower yang berasal dari luar Kaltim. Lebih lanjut, peningkatan

manpower tersebut disebabkan belum tercapainya target banyak pelaku usaha tambang

selama semester I 2018 serta ada rencana tambahan kuota produksi batubara dari pemerintah

hingga akhir tahun 2018. Kenaikan tekanan inflasi Kaltim triwulan III 2018 juga disumbang dari

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang tercatat tumbuh mencapai 2,81%

(yoy) lebih tinggi dibandingkan semester sebelumnya yang tercatat sebesar 2,08% (yoy) dan

memiliki andil sebesar 0,73% terhadap pembentukan inflasi Kaltim. Hal tersebut didorong oleh

adanya kenaikan harga bahan bakar minyak non subsidi per liter seperti BBM nonsubsidi seperti

Pertamax dan Dexlite per 1 Juli 2018 sebesar Rp 800.

Page 68: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |46

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.1 Inflasi Kaltim & Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik III.2 Perbandingan Inflasi di Kalimantan

Tekanan inflasi Kaltim triwulan IV diperkirakan kembali mengalami kenaikan

dibandingkan triwulan sebelumnya pada rentang 3,28%-3,68% (yoy). Pada Oktober 2018,

Kaltim tercatat mengalami deflasi sebesar -0,16% (mtm), lebih rendah dibandingkan deflasi

September 2018 sebesar -0,26% (mtm). Sampai dengan Oktober 2018, inflasi Kaltim tercatat

2,75% (ytd) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,64% (yoy). Risiko inflasi Kaltim

triwulan IV 2018 terutama bersumber dari kelompok bahan makanan yang dipengaruhi oleh

beberapa komoditas pangan yang masih mengalami peningkatan harga sampai dengan Oktober

2018 serta meningkatnya permintaan menjelang periode libur akhir tahun. Selain itu, kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan juga berpotensi menaikkan tekanan inflasi Kaltim yang

bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara terlebih dengan telah dioperasikannya

penerbangan luar daerah di Bandara APT Pranoto, Samarinda.

Secara kumulatif tahun 2018, inflasi Kaltim diperkirakan lebih tinggi dibandingkan

tahun sebelumnya. Inflasi tahun kalender Kaltim sampai dengan Oktober 2018 mencapai 2,75

% (ytd) atau secara tahunan sebesar 3,64% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi

tahun kalender pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,26% (ytd). Tingkat inflasi

tahun kalender sampai dengan Oktober 2018 lebih dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan,

terutama terkait kenaikan harga daging ayam ras yang seringkali menjadi komoditas utama

penyumbang inflasi bulanan. Lebih lanjut, secara umum kenaikan harga daging ayam ras yang

terjadi di Kaltim disebabkan oleh peningkatan harga pokok penjualan (HPP) dikarenakan adanya

kenaikan biaya pakan. Kedepan, tekanan inflasi yang bersumber dari kelompok bahan makanan

diperkirakan akan lebih tinggi seiring dengan mulai masuknya musim penghujan yang membuat

berubahnya pola tanam dan terkendalanya distribusi pasokan pangan.

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Nasional Kaltim

%yoy 2018-IIIKaltim 2,60%

Nasional 3,12%

0

1

2

3

4

5

6

Nasional Kaltim Kalimantan KTI

2015 2016 2017 2018-III

%yoy

Page 69: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |47

3.2 Inflasi Bulanan (mtm)

Rata-rata inflasi bulanan Kaltim triwulan III 2018 tercatat mengalami penurunan

dibandingkan rata-rata inflasi bulanan triwulan II 2018. Rata-rata inflasi bulanan Kaltim

triwulan III 2018 tercatat 0,27% (mtm), menurun dibandingkan rata-rata inflasi bulanan

triwulan II 2018 sebesar 0,50% (mtm). Penurunan rata-rata inflasi bulanan Kaltim triwulan III

2018 dipengaruhi oleh menurunnya inflasi kelompok bahan makanan; kelompok makanan &

minuman, kelompok rokok dan tembakau; kelompok kesehatan; dan kelompok transportasi,

komunikasi dan jasa keuangan pada triwulan III 2018 (Tabel III.1). Penurunan rata-rata inflasi

bulanan Kaltim selama triwulan III 2018 terbesar terdapat pada kelompok bahan makanan

khususnya pada komoditas bawang merah dan ikan layang/benggol yang mengalami deflasi

pada beberapa bulan terakhir. Penurunan harga pada komoditas bawang merah didorong oleh

melimpahnya pasokan karena masih berlangsungnya panen pada daerah sentra produksi. Lebih

lanjut, ketua asosiasi Bawang Merah Indonesia mengkonfirmasi bahwa pada pertengahan

triwulan III 2018 sedang berlangsung panen raya di daerah sentra pemasok seperti Cirebon,

Brebes, Nganjuk, Weleri dan Nusa Tenggara Barat. Adapun komoditas ikan layang/benggol

mengalami penurunan harga yang disebabkan oleh melimpahnya pasokan dikarenakan

kondusifnya keadaan ombak dan angin untuk melaut menjelang akhir musim kemarau.

Tabel III.1 Perbandingan Rata-Rata Inflasi BulananKaltim TriwulanII dan III 2018 (mtm)

Sumber: BPS, diolah

Juli 2018

Inflasi Kaltim Juli 2018 tercatat 0,92% (mtm), lebih tinggi dibandingkan Juni 2018

sebesar 0,82% (mtm). Capaian inflasi Kaltim Juli 2018 berada diatas level inflasi nasional sebesar

0,28% (mtm). Peningkatan inflasi Kaltim Juli 2018 didorong oleh naiknya tekanan pada

kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok makanan & minuman, rokok

dan tembakau serta kelompok bahan makanan. Di kelompok perumahan, air, listrik, gas dan

bahan bakar, kenaikan harga bensin dan tarif air minum PAM menjadi komoditas utama

penyumbang inflasi periode Juli 2018. Kenaikan harga bensin mengalami kenaikan sebesar

Apr Mei JunRata-

RataJul Agt Sep

U M U M / T O T A L 0,30 0,37 0,82 0,50 0,92 0,15 -0,26 0,27 ↘

1 Bahan Makanan 0,93 1,09 0,32 0,78 0,94 -0,79 -2,33 -0,73 ↘

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 0,22 0,18 0,42 0,27 0,24 0,18 0,27 0,23 ↘

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 0,11 0,23 0,01 0,12 0,45 0,11 0,81 0,46 ↗

4 Sandang 0,14 0,18 0,09 0,14 -0,06 0,66 0,17 0,26 ↗

5 Kesehatan 0,22 0,36 0,66 0,41 0,31 0,03 0,11 0,15 ↘

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 0,00 0,15 0,00 0,05 2,12 0,45 0,74 1,10 ↗

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,15 0,13 1,29 0,52 2,38 1,07 -0,74 0,90 ↗

No Kelompok Barang

Triwulan II-2018 Triwulan III-2018

Rata-Rata

Page 70: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |48

1,57% (mtm) dan memberikan andil pembentukan inflasi sebesar 0,05% (mtm). Naiknya harga

bensin merupakan dampak dari PT. Pertamina (Persero) yang kembali menaikkan harga bahan

bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis pertamax series dan dex series per tanggal 1 juli 2018.

Penyesuaian tersebut terjadi seiring dengan harga minyak dunia yang menyentuh Rp 75

dolar/barel.

Selain itu kenaikan inflasi pada bulan Juli 2018 juga turut dibentuk oleh kelompok

bahan makanan yang didorong oleh kenaikan harga tomat sayur sebesar 19,84% (mtm) dan

memberikan andil sebesar 0,08% (mtm). Lebih lanjut, peningkatan harga tomat sayur tersebut

disebabkan oleh cuaca pada beberapa bulan terakhir yang kurang mendukung aktivitas

pertanian tomat, dimana curah hujan yang tinggi menyebabkan petani harus menyemprotkan

air atau anti hama tambahan sehingga meningkatkan biaya produksi tomat dan berujung

kepada peningkatan harga tomat.

Agustus 2018

Kaltim mengalami inflasi 0,15% (mtm) pada Agustus 2018, lebih rendah dibandingkan

dengan periode sebelumnya. Capaian inflasi Kaltim tersebut berada di atas level nasional yang

terdeflasi sebesar-0,05% (mtm). Penurunan tekanan inflasi Kaltim pada Agustus 2018 umumnya

didorong oleh meredanya tekanan inflasi yang diberikan oleh kelompok bahan makanan,

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, dan kelompok makanan & minuman,

rokok dan tembakau. Dari kelompok bahan makanan, meredanya tekanan inflasi disebabkan

oleh komoditas layang/benggol dan bawang merah yang mengalami deflasi masing-masing

sebesar -8,06% (mtm) dan -5,08% (mtm) serta memiliki andil sebesar -0,08% (mtm) dan -0,03%

(mtm). Deflasi ikan layang/benggol terjadi sejalan dengan kondisi cuaca yang baik sehingga

mendukung aktivitas penangkapan ikan di laut, sedangkan deflasi bawang merah disebabkan

oleh stok bawang merah yang tinggi pasca panen raya yang terjadi di daerah sentra produksi

bawang merah.

Penurunan tingkat inflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi kelompok transportasi,

komunikasi dan jasa keuangan yang bersumber dari peningkatan tarif angkutan udara sebesar

4,13% (mtm) dan memiliki andil sebesar 0,11% (mtm). Peningkatan tarif angkutan udara yang

masih relatif kuat disebabkan oleh tingginya permintaan dari sektor pertambangan yang masih

berlanjut hingga Agustus 2018, dimana menurut survei yang dilakukan oleh Garuda Indonesia

Balikpapan menyebutkan bahwa peningkatan permintaan tersebut disebabkan oleh pelaku

usaha tambang yang sedang mendorong produksi sehingga diperlukan manpower yang lebih

banyak untuk dapat mencapai target produksi. Selain kenaikan tarif angkutan udara, tekanan

Page 71: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |49

inflasi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga bersumber dari

kenaikan harga sepeda motor yang tercatat sebesar 2,93% (mtm) dan memberikan andil 0,04%

(mtm) terhadap inflasi Kaltim. Inflasi sepeda motor disebabkan oleh peningkatan harga jual

yang diterapkan oleh beberapa produsen otomotif untuk beberapa jenis model motor,

terutama jenis scooter. Hal tersebut didorong oleh depresiasi nilai rupiah terhadap dollar

Amerika Serikat sehingga menyebabkan harga bahan baku produksi sepeda motor yang diimpor

dari luar negeri mengalami peningkatan.

September 2018

Pada September 2018, Kaltim tercatat mengalami deflasi sebesar -0,26% (mtm)

setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 0,15% (mtm). Deflasi Kaltim tercatat

terkontraksi lebih dalam dibandingkan capaian nasional sebesar -0,18% (mtm), dimana deflasi

Kaltim dipengaruhi oleh deflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan, dan kelompok

transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Deflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan

bersumber dari dua komoditas utama, yaitu ikan layang/benggol dan bawang merah yang

kembali mengalami deflasi masing-masing sebesar -10,80% (mtm) dan -16,18% (mtm) serta

memiliki andil masing-masing sebesar -0,10% (mtm) dan -0,08% (mtm) terhadap tingkat inflasi

Kaltim. Deflasi ikan layang/benggol terjadi sejalan dengan cuaca yang relatif mendukung

aktivitas penangkapan di laut, sedangkan terdeflasinya bawang merah disebabkan oleh stok

bawang merah yang relatif banyak. Secara umum terdeflasinya kelompok bahan makanan

disebabkan oleh melimpahnya pasokan karena masih berlanjutnya panen pada daerah sentra

produksi sehingga ketersediaan stok di pasar induk menjadi meningkat, selain itu normalisasi

konsumsi masyarakat pada bulan September 2018 menyebabkan penurunan harga pada

beberapa komoditas pangan.

Di sisi lain, laju deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi yang terjadi pada

komoditas tukang bukan mandor. Inflasi pada komoditas ini tercatat sebesar 8,83% (mtm) dan

memberikan andil 0,21% (mtm) terhadap inflasi Kaltim, dimana peningkatan biaya tukang

bukan mandor tersebut didorong oleh percepatan penyelesaian proyek infrastruktur di Kaltim

menjelang akhir tahun. Adapun proyek infrastruktur pemerintah daerah yang diharapkan

selesai pada akhir tahun ini adalah proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda. Sementara itu,

tekanan inflasi juga turut disumbang oleh kenaikan biaya jaringan saluran TV sebesar 5,54%

(mtm) dan memiliki andil sebesar 0,03% (mtm) yang disebabkan oleh adanya substitusi paket

saluran TV dengan harga yang lebih kompetitif.

Page 72: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |50

Secara ringkas, komoditas-komoditas penyumbang inflasi bulanan Kaltim selama

triwulan III 2018 adalah sebagai berikut (Tabel III.2).

Tabel III.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Bulanan Kaltim Triwulan III 2018 (mtm)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

3.3 Inflasi Tahunan (yoy)

Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, inflasi Kaltim

triwulan III 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi Kaltim triwulan III 2018

tercatat sebesar 3,61% (yoy), lebih tinggi dari triwulan II 2018 sebesar 2,60% (yoy). Peningkatan

tersebut disumbang oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan diikuti oleh

kelompok pendidikan, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, serta kelompok

pendidikan, rekreasi, dan olah raga (Tabel III.4).

Pada triwulan III 2018, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami

inflasi sebesar 5,44% (yoy) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar -0,63% (yoy) dan

memberikan andil sebesar 0,95% (yoy) terhadap inflasi kaltim. Berdasarkan sub-kelompok nya,

transportasi menjadi sumber utama kenaikan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi, dan

jasa keuangan. Hal tersebut disebabkan masih tingginya tarif angkutan udara pada bulan Juli

hingga Agustus yang didorong oleh peningkatan permintaan dikarenakan banyak pelaku usaha

tambang yang tengah mendorong produksi sehingga diperlukan manpower yang lebih banyak

untuk dapat mencapai target produksi. Terdapat dua faktor yang menyebabkan perlu adanya

penambahan manpower, faktor pertama adalah para periode hari raya idul fitri terdapat

pengurangan aktivitas pertambangan karena menyesuaikan cuti bersama sehingga para pelaku

usaha tambang mendorong produksi pada bulan-bulan setelahnya untuk mencapai target

produksi tercapai di akhir tahun. Faktor kedua, hingga semester I 2018 produksi batubara Kaltim

mengalami penurunan, padahal di sisi lain terdapat penambahan kuota produksi batu bara dari

pemerintah pusat sehingga menyebabkan para pelaku usaha tambang meningkatkan jumlah

Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil Komoditas mtm andil

Tarip Pulsa Ponsel 6,51 0,16 Angkutan Udara 4,13 0,11 Tukang Bukan Mandor 8,83 0,21

Mobil 4,11 0,08 Sepeda Motor 2,93 0,04 Biaya Jaringan Saluran TV 5,54 0,03

Angkutan Udara 3,07 0,08 Kacang Panjang 5,06 0,02 Jeruk 6,27 0,02

Tomat Sayur 19,84 0,08 Minyak Goreng 1,96 0,02 Pisang 4,05 0,01

Daging Ayam Ras 4,73 0,07 Mobil 0,68 0,01 Akademi/Perguruan Tinggi 1,45 0,01

Bensin 1,57 0,05 Baju Kaos Berkerah W 14,77 0,01 Jagung Manis 4,60 0,01

Sekolah Dasar 4,07 0,04 Bahan Pelumas/Oli 4,03 0,01 Rokok Kretek 1,18 0,01

Seng 5,16 0,04 Kembung/Gembung/Banyar/Gembolo/Aso-Aso5,21 0,01 Udang Basah 3,08 0,01

Telur Ayam Ras 3,38 0,03 Sekolah Dasar 1,13 0,01 Minyak Goreng 1,13 0,01

Tarip Air Minum PAM 1,88 0,03 Udang Basah 3,29 0,01 Rokok Kretek Filter 0,38 0,01

Agustus 2018 September 2018Juli 2018

Page 73: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |51

pekerja yang datang dari luar Kaltim yang secara langsung meningkatkan permintaan

transportasi angkutan udara.

Di sisi lain, inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami

peningkatan dari 2,08% (yoy) di triwulan II 2018 menjadi 2,81% (yoy) pada triwulan III 2018 dan

memberikan andil sebesar 0,43% (yoy) terhadap pembentukan inflasi Kaltim. Berdasarkan sub-

kelompok nya, bahan bakar, penerangan dan air, menjadi sumber utama kenaikan inflasi

kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Hal tersebut disebabkan oleh PT.

Pertamina (Persero) yang kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi

jenis pertamax series dan dex series per tanggal 1 Juli 2018, adapun penyesuaian tersebut

terjadi seiring dengan harga minyak dunia yang menyentuh Rp 75 dolar/barel. Selain itu

kenaikan pada kelompok tersebut juga turut didorong oleh kenaikan tarif air minum PAM yang

mengalami kenaikan sebesar 3,75% (yoy) dan memiliki andil sebesar 0,05% (yoy) terhadap

inflasi Kaltim.

Tabel III.3 Inflasi Kaltim (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Angkutan udara merupakan komoditas utama penyumbang inflasi tahunan Kaltim

triwulan III 2018. Angkutan udara mengalami inflasi sebesar 13,99% (yoy) pada triwulan III

2018 dengan andil sebesar 0,33% (yoy) terhadap inflasi Kaltim. Inflasi pada angkutan udara

tersebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan pada bulan Juli hingga Agustus yang didominasi

oleh pekerja dari sektor pertambangan. Di urutan selanjutnya, tukang bukan mandor

mengalami inflasi sebesar 11,73% (yoy) dan memberikan andil inflasi sebesar 0,28% (yoy) pada

triwulan III 2018. Sementara itu, kenaikan juga terjadi pada komoditas daging ayam ras sebesar

21,09% (yoy) dengan andil sebesar 0,27% (yoy). Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan

harga pokok penjualan (HPP) dan tren depresiasi rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan

terakhir menyebabkan harga pakan ternak meningkat karena sebagian besar pakan

mengandalkan impor. Lebih lanjut, kenaikan harga di hulu produksi disebabkan pelarangan

penggunaan Antibiotic Growth Promotor (AGP) dalam pakan ternak sehingga daya tahan dan

I II III IV I II III IV I II III II III

U M U M / T O T A L 4,94 4,37 3,69 3,39 3,89 4,54 3,65 3,15 2,59 2,60 3,61 2,60 3,61

1 Bahan Makanan 8,00 5,60 2,51 1,50 0,61 1,38 1,10 -0,24 2,34 5,46 4,53 1,06 0,87

2 Makanan & Minuman, Rokok dan Tembakau 8,00 8,31 7,00 5,31 4,17 2,86 3,30 3,11 2,68 3,19 2,47 0,63 0,50

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan BB 1,70 1,46 1,77 2,18 4,01 6,09 6,11 5,51 3,97 2,08 2,81 0,54 0,73

4 Sandang 2,07 2,61 2,70 2,63 2,12 2,01 2,18 2,77 3,48 2,59 2,72 0,13 0,14

5 Kesehatan 4,93 5,31 4,83 5,10 4,85 3,81 3,34 2,74 2,43 3,49 2,94 0,18 0,16

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 3,82 3,79 3,42 2,71 2,41 2,40 2,43 2,24 2,28 2,17 3,81 0,14 0,25

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 4,35 3,58 4,52 5,29 8,14 9,82 4,51 4,12 0,57 -0,63 5,44 -0,11 0,95

2016 2017

Inflasi YOY

2018 2018

Andil

No Kelompok Barang

Page 74: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |52

pertumbuhan ayam menjadi terganggu sedangkan di sisi hilir produksi, rantai distribusi ayam

yang panjang membuat harga ayam tinggi.

Di sisi lain, deflasi pada beberapa komoditas menjadi penahan laju inflasi Kaltim

triwulan III 2018. Bawang merah mengalami deflasi sebesar -12,57% (yoy) dan memberikan

andil deflasi sebesar -0,06%. Selain itu, cabai rawit dan telepon seluler juga mengalami deflasi

masing-masing sebesar -12,31% (yoy) dan -5,86% (yoy) dengan andil masing-masing sebesar -

0,04% dan -0,03% (Tabel III.4)

Tabel III.4 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Kaltim Triwulan III 2018 (yoy)

Sumber: BPS, diolah (estimasi analis Bank Indonesia)

3.4 Inflasi Spasial Kota Pembentuk

Peningkatan inflasi Kota Balikpapan menjadi faktor pendorong inflasi Kaltim triwulan

III 2018. Inflasi Kota Balikpapan tercatat 2,94% (yoy) pada triwulan III 2018, meningkat

dibandingkan periode sebelumnya sebesar 2,55% (yoy). Peningkatan inflasi Kota Balikpapan

triwulan III 2018 terutama disebabkan oleh naiknya tekanan inflasi pada kelompok transpor,

komunikasi dan jasa keuangan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Sejalan dengan inflasi Kaltim angkutan udara

menjadi penyebab utama tingginya inflasi di Kota Balikpapan triwulan III 2018, dimana tercatat

inflasi angkutan udara Balikpapan sebesar 29,58% (yoy) dan memiliki andil sebesar 0,92% (yoy).

Selain angkutan udara, tarif pulsa ponsel dan mobil juga menjadi komoditas utama

penyumbang inflasi di Kota Balikpapan pada triwulan III 2018 dimana tercatat inflasi tarif pulsa

ponsel dan mobil Balikpapan masing-masing sebesar 5,87% (yoy) dan 10,99% (yoy) dengan andil

masing-masing sebesar 0,16% dan 0,32%. Tingginya inflasi mobil di Balikpapan merupakan

lanjutan dari efek kenaikan harga mobil di Balikpapan disebabkan oleh pencabutan subsidi Bea

Balik Nama Kendaraan Baru (BBNKB) oleh dealer sehingga pembayaran BBNKB dibebankan

kepada konsumen.

Komoditas yoy andil Komoditas yoy andil

Angkutan Udara 13,99 0,33 Bawang Merah -12,57 -0,06

Tukang Bukan Mandor 11,73 0,28 Cabai Rawit -12,31 -0,04

Daging Ayam Ras 21,09 0,27 Telepon Seluler -5,86 -0,03

Tarip Pulsa Ponsel 6,51 0,16 Gula Pasir -3,92 -0,02

Bensin 5,15 0,16 Bawang Putih -10,00 -0,02

Telur Ayam Ras 18,66 0,13 Air Kemasan -2,13 -0,02

Mobil 5,44 0,11 Wortel -9,83 -0,01

Sepeda Motor 7,02 0,10 Tongkol/Ambu-ambu -3,17 -0,01

Rokok Kretek 11,90 0,10 Daging Sapi -2,65 -0,01

Rokok Kretek Filter 4,08 0,09 Kol Putih/Kubis -15,30 -0,01

Andil Inflasi Andil Deflasi

Page 75: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |53

Sementara itu, inflasi Kota Samarinda triwulan III 2018 tercatat lebih tinggi

dibandingkan periode sebelumnya. Inflasi Kota Samarinda tercatat 2,90% (yoy) pada triwulan

III 2018, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan II 2018 sebesar 2,63% (yoy). Meningkatnya

tekanan inflasi di Kota Samarinda dipengaruhi oleh naiknya tekanan inflasi di hampir seluruh

kelompok pembentuk inflasi kecuali kelompok makanan & minuman, rokok dan tembakau,

kelompok sandang dan kelompok kesehatan. Adapun kenaikan terbesar terjadi pada transpor,

komunikasi dan jasa keuangan dimana tercatat inflasi pada kelompok tersebut 2,40% (yoy) di

triwulan III 2018 setelah pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 0,14% (yoy). Hal tersebut

didorong oleh mulai beroperasinya Bandara APT Pranoto yang pada awal triwulan III 2018 telah

aktif melayani penerbangan jarak dekat di Kaltim dan sudah mulai membuka penerbangan luar

daerah di penghujung triwulan III 2018. Selain itu juga terjadi kenaikan pada kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang tercatat mengalami inflasi sebesar 2,37% (yoy)

di triwulan III 2018 setelah pada triwulan II 2018 tercatat sebesar 1,87% (yoy), dimana hal

tersebut didorong oleh kenaikan tarif air minum PAM serta naiknya harga bensin di seluruh

wilayah Kaltim.

Tabel III.5 Inflasi Kaltim dan Kota Pembentuk (yoy)

Sumber: BPS, diolah

Pada Oktober 2018, Kota Samarinda mengalami inflasi sebesar setelah pada bulan

September 2018 mengalami deflasi. Inflasi Kota Samarinda tercatat sebesar 0,24% (mtm),

mengalami kenaikan setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar -0,01% (mtm). Kenaikan

inflasi Kota Samarinda didorong oleh naiknya tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan

yang bersumber dari kenaikan harga layang/benggol dan pepaya masing-masing sebesar 6.79%

(mtm) dan 12,34% (mtm) yang masing-masing memberikan andil pembentukan sebesar 0,05%

(mtm) dan 0,03% (mtm) terhadap inflasi kota Samarinda periode Oktober 2018. Sementara itu,

lebih tingginya tekanan inflasi juga terjadi pada kelompok makanan & minuman, rokok dan

tembakau yang bersumber dari kenaikan harga rokok kretek filter sebesar 3,93% (mtm) dan

memiliki andil 0,08% (mtm) terhadap inflasi kota Samarinda yang menjadi andil terbesar

terhadap pembentuk inflasi kota Samarinda. Kenaikan harga rokok kretek filter tersebut

disebabkan oleh adanya kenaikan cukai rokok dan Kalimantan Timur merupakan salah satu dari

Nasional Kaltim I II III IV I II III IV I II III

Kaltim 2,53 100,00 4,94 4,37 3,69 3,39 3,89 4,54 3,65 3,15 2,59 2,60 3,61

Samarinda 1,43 56,52 5,09 4,24 3,53 2,83 3,27 4,30 4,31 3,69 2,85 2,63 2,90

Balikpapan 1,10 43,48 4,75 4,55 3,90 4,13 4,69 4,86 2,79 2,45 2,24 2,55 2,94

Bobot Kota TD 2012 2017Wilayah

2016 2018

Page 76: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |54

tiga provinsi yang mengalami kenaikan inflasi rokok terbesar setelah Sulawesi Utara dan

Kepulauan Riau.

Kota Balikpapan mengalami deflasi yang lebih dalam di Oktober 2018 dibandingkan

September 2018. Deflasi Kota Balikpapan tercatat sebesar -0,68% (mtm) di Oktober 2018 lebih

dalam dibandingkan pada bulan September 2018 sebesar -0,60% (mtm). Lebih dalamnya

tingkat deflasi Kota Balikpapan utamanya disebabkan oleh kelompok transpor, komunikasi dan

jasa keuangan yang bersumber pada terkoreksinya tarif angkutan udara sebesar -24,88% (mtm)

dan memiliki andil -0,97% terhadap pembentukan inflasi kota Balikpapan. Terkoreksinya tarif

angkutan udara tersebut disebabkan oleh normalisasi tingkat permintaan setelah pada

beberapa bulan sebelumnya mengalami kenaikan permintaan yang relatif tinggi. Namun laju

inflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga daging ayam ras sebesar 4,57% (mtm)

dan memiliki andil sebesar 0,06% (mtm), dimana kenaikan harga tersebut disebabkan oleh

daerah pemasok daging ayam ras di Kota Balikpapan seperti Makassar, Surabaya, dan

Samarinda mengalami kenaikan sejalan dengan beberapa kota besar lainnya. Harga ayam

potong per ekor di pasar tradisional pada Oktober 2018 dengan ukuran sedang tercatat sebesar

Rp31.950/ekor, lebih tinggi dibandingkan bulan September 2018 yang mencapai Rp31.500/ekor

untuk ukuran yang sama.

3.5 Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah

Dalam menyikapi masih tingginya harga daging ayam ras pada triwulan III 2018,

berbagai upaya telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Kaltim

untuk menstabilkan harga. Daging ayam ras masih menjadi fokus utama TPID Provinsi Kaltim

untuk dilakukan pengendalian, oleh karena itu TPID kota Samarinda melibatkan BUMD guna

memotong rantai distribusi daging ayam ras. Adapun upaya lainnya yang dilakukan oleh TPID

kota Samarinda adalah mengadakan studi banding ke tiga BUMD pangan di DKI Jakarta untuk

didalami bisnis modelnya yang kemudian bisa diadaptasikan di Kaltim. Sejalan dengan hal

tersebut TPID Kota Balikpapan bersama dengan TPID Kab. Penajam Paser Utara (PPU) dan TPID

Kab. Paser melakukan rangkaian studi banding ke TPID Kota Kediri dan TPID Kab. Blitar.

Kunjungan ke TPID Kota Kediri yang merupakan pemenang TPID Awards 2018, berfokus pada

sharing program pengendalian inflasi yang dapat diterapkan di Balikpapan, PPU dan Paser.

Sementara itu, kunjungan ke TPID Kab. Blitar yang merupakan pemasok terbesar telur ayam ras

nasional, merupakan upaya untuk merintis Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan kabupaten

penghasil komoditas telur ayam ras yang cenderung bergejolak.

Page 77: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |55

Selain itu, TPID di wilayah Kaltim juga terus melakukan berbagai program

pengendalian inflasi selama triwulan III 2018 pada kelompok volatile foods dan administered

prices. Untuk pengendalian inflasi kelompok volatile foods, di bulan Juli 2018, TPID Kota

Samarinda melakukan monitoring harga di pasar induk, dan dilanjutkan oleh rapat evaluasi

triwulan II 2018 yang dipimpin oleh Walikota Samarinda untuk membahas kenaikan harga para

periode HBKN, tindak lanjut studi banding, serta langkah antisipatif menghadapi potensi

kenaikan harga pada Idul Adha. Sementara itu, TPID Kota Balikpapan melakukan High Level

Meeting antara lain dengan melakukan evaluasi pencapaian Inflasi Ramadhan 2018 dan

antisipasi kenaikan harga komoditas pangan strategis. Pada bulan Agustus 2018, koordinasi

TPID Provinsi Kaltim berfokus pada pemetaan penyebab inflasi tarif angkutan udara oleh karena

itu, TPID Provinsi Kaltim menyelenggarakan FGD dengan pihak airlines dan angkasa pura I.

Selain itu, TPID Kaltim juga melakukan penguatan kelembagaan melalui capacity building ke

TPID Kabupaten Bangli, Bali bersama dengan seluruh TPID Kabupaten/Kota se- Kalimantan

Timur untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai fokus pembangunan infratsruktur dalam

menunjang ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi barang serta mempelajari

pengelolaan sentra bawang merah dari hulu ke hilir di Kabupaten Bangli. Pada bulan September

2018, koordinasi TPID Provinsi Kalimantan Timur melalui High Level Meeting berfokus pada

mengatasi permasalahan pasokan dengan pembahasan perdagangan antar daerah dan juga

kerjasama dengan perusaan daerah. Di lain sisi, TPID Kota Balikpapan telah mengambil langkah

strategis untuk mengendalikan harga pangan yaitu dengan melakukan pemantauan komoditas

secara berkala, mengakselerasi penyediaan kios penyeimbang pada pasar tradisional dan secara

aktif melakukan stabilisasi harga melalui Bulog untuk komoditas pangan strategis terutama

beras. (Tabel III.6).

Lebih lanjut, TPID di wilayah Kaltim juga melakukan pengendalian harga pada

kelompok administered prices untuk mengendalikan harga transportasi. Pada bulan Agustus

2018, koordinasi TPID Provinsi Kaltim berfokus pada pemetaan penyebab inflasi tarif angkutan

udara oleh karena itu TPID Provinsi Kaltim menyelenggarakan FGD dengan pihak airlines dan

Angkasa Pura I. Berdasarkan hasil diskusi tersebut diperoleh informasi bahwa peningkatan

permintaan seat untuk rute inbound Balikpapan bersumber dari pelaku usaha tambang yang

disebabkan oleh pelaku usaha tambang yang ingin mengejar target produksi di akhir tahun

(Tabel III.6).

Page 78: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |56

Tabel III.6 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Wilayah Kaltim Triwulan III 2018

Sumber: TPID Provinsi Kaltim (diolah)

No TPID TEMPAT TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN PIMPINAN KEGIATAN

1 Kota Samarinda Ruang Rapat Derawan, BI Kaltim 13 Juli Rapat Koordinasi Pembahasan awal mekanisme bisnis model PD PAUKepala Tim Pengembangan

Ekonomi BI Kaltim

2 Kabupaten Paser Ruang Rapat Sekda 16 Juli Rapat Teknis Pembahasan dan Evaluasi program Semester I Sekretaris Daerah

3 Kota BalikpapanRuang Rapat Beruang Madu Kantor

Perwakilan Bank Indonesia19 Juli HLM

Evasluasi inflasi semester I dan rencana program

TPID semester II

Kepala Perwakilan Bank

Indonesia Balikpapan

4 Kota Samarinda TPID DKI Jakarta 18-18 Juli Studi Banding

Studi banding kepada 3 BUMD Pangan DKI Jakarta

untuk mempelajari bisnis model sebagai acuan

dalam transformasi bisnis PD PAU

Sekda Kota Samarinda

5 Provinsi Kalimantan TimurRuang Aula Taka Lt. 3, Kantor

Gubernur23 Juli Rapat Koordinasi Wilayah

Rapat evaluasi Idul Fitri dan persiapan Idul Adha

serta persiapan Rakornas TPID. Dihadiri oleh

seluruh Kab/Kota

Kepala Biro Ekonomi

Pemprov

6 TPID Kota Balikpapan Dinas Pertanian Kota Balikpapan 28 Juli FGDPersiapan Pembentukan Klaster cabai sebagai

upaya pengendalian inflasi cabai

Kepala Dinas Pertanian Kota

Balikpapan

7 Kota Samarinda Pasar Segiri dan Distributor 30 Juli SidakMonitoring harga dan stok menjelang Idul Adha

serta isu kenaikan harga ayam dan telurWalikota

8 Kota SamarindaAula Rumah Jabatan Walikota

Samarinda1 Agustus Rapat Koordinasi

Rapat evaluasi inflasi Triwulan II , pembahasan

tindak lanjut kegiatan studi banding TPID Samarinda

ke TPID DKI Jakarta, rencana persiapan Idul Adha

Walikota Samarinda

9Kabupaten Penajam Paser

UtaraBangli, Bali 13-14 Agustus Capacity Building Capacity Building bersama dengan TPID Kaltim TPID Provinsi Kaltim

10 Kabupaten Paser Bangli, Bali 13-14 Agustus Capacity Building Capacity Building bersama dengan TPID Kaltim TPID Provinsi Kaltim

11 Kabupaten Paser Kab. Paser 30 Agustus Operasi PasarBulog membeli 500 ton beras lokal untuk

persediaan Kansilog Grogot Tana Paser

12 Kabupaten PaserRuang Rapat Bag. Perekonomian

Paser11 September Rapat Teknis

Rapat teknis rutin melakukan evaluasi dan

perencanaan strategis ke depan

13 Kabupaten Paser Jalan Provinsi 11 September Operasi PasarBulog melakukan operasi pasar di jalan protokol

Kab. PaserBulog

14 Provinsi Kalimantan Timur Ruang Rapat Taka Lt.3 18 September Rapat Koordinasi Rapat evaluasi PIHPS Kaltim bersama kab/KotaKepala Biro Ekonomi Provinsi

Kaltim

15 Kota Samarinda Ruang Rapat Wakil Walikota 19 September HLM

Rapat pembahasan rencana Kerjasama Antar

Daerah dengan Kab. Bantaeng (Sulsel) serta tindak

lanjut PD. PAU sebagai distributor daging ayam di

Kota Samarinda

Walikota Samarinda

Page 79: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |57

IV. STABILITAS KEUANGAN DAERAH, PENGEMBANGAN

AKSES KEUANGAN DAN UMKM

Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang meningkat pada triwulan III 2018 masih berdampak

positif terhadap stabilitas keuangan daerah dengan level risiko yang masih terjaga.

Meskipun demikian, secara sektoral, kinerja sektor korporasi dan rumah tangga

mengalami perlambatan seiring dengan penurunan kinerja komoditas batu bara

Kaltim. Sementara itu, sektor perbankan masih mengalami kinerja positif dengan

peningkatan fungsi intermediasi perbankan.

4.1 Asesmen Sektor Korporasi

Kinerja korporasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III 2018 cenderung

mengalami perlambatan dalam aspek produktivitas dan profitabilitas yang terutama

dipengaruhi oleh perkembangan eksternal. Risiko pelemahan nilai tukar rupiah merupakan

akibat dari ketidakpastian ekonomi global, terutama kebijakan Amerika Serikat untuk

meningkatkan Fed Funding Rate (FFR) serta harga komoditas yang cukup tinggi memberi

tekanan pada kinerja korporasi. Intensitas tingkat kerentanan eksternal pada triwulan III 2018

meningkat dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang

berdampak terhadap pelemahan nilai tukar di sejumlah negara emerging market. Terdapat 3

(tiga) faktor yang menjadi sumber kerentanan kinerja korporasi di Kaltim yaitu sebagai berikut:

Penurunan harga komoditas utama Kalimantan Timur

Komoditas unggulan Kalimantan Timur adalah batu bara dan CPO yang kinerjanya dipengaruhi

oleh harga komoditas utama internasional maupun domestik. Peningkatan harga komoditas

internasional akan mendorong kinerja sektor korporasi di Kaltim, dan begitu pula sebaliknya.

Pada triwulan III 2018, risiko eksternal dari komoditas batu bara perlu menjadi perhatian.

Meskipun harga batu bara internasional dan domestik yang masing-masing meningkat sebesar

26,30% dan 24,45% (yoy), pertumbuhan harga batu bara Kaltim pada triwulan III 2018 tidak

setinggi pertumbuhan pada triwulan III 2017 yang sebesar 45,44% sehingga berpotensi

mempengaruhi kinerja korporasi di Kaltim pada triwulan III 2018 (Grafik IV.1). Sementara itu,

risiko eksternal yang bersumber dari penurunan harga internasional CPO sebesar 15,21%telah

diikuti oleh harga CPO dalam negeri yang menunjukkan penurunan sebesar 12,00% (yoy) pada

periode pelaporan (Grafik IV.2).

Page 80: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |58

Sumber: Worldbank dan ESDM, diolah

Grafik IV.1 Perkembangan Harga Komoditas Batubara

Sumber: Worldbank dan Disbun Kaltim, diolah

Grafik IV.2 Perkembangan Harga Komoditas CPO

Perlambatan pertumbuhan nilai ekspor komoditas utama Kalimantan Timur

Sebagian besar korporasi di Kaltim terpapar risiko yang berasal dari kinerja ekspor Kaltim. Hal

ini sejalan dengan dominasi ekspor komoditas batubara dan CPO di perekonomian Kaltim.

Peningkatan pertumbuhan nilai ekspor komoditas tersebut akan berdampak positif terhadap

kinerja korporasi Kaltim, demikian juga sebaliknya. Nilai ekspor batubara pada triwulan III 2018

tumbuh sebesar 13,66%, menurun dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 18,86%

(Grafik IV.3). Sementara itu, pertumbuhan nilai ekspor CPO juga mengalami perlambatan

pertumbuhan dari sebesar -4,98% pada triwulan sebelumnya menjadi -5,86% pada triwulan III

2018 (Grafik IV.4).

Grafik IV.3 Nilai Ekspor Batubara Kaltim

Grafik IV.4 Nilai Ekspor CPO Kaltim

Volatilitas Nilai Tukar Rupiah

Komposisi impor luar negeri Kaltim adalah impor barang modal dan bahan baku sebagai input

untuk proses produksi dengan pangsa masing-masing sebesar 57,19% dan 42,00% (Grafik IV.5).

Pergerakan nilai tukar akan berpengaruh pada kebijakan perusahaan untuk melakukan impor

dalam aspek bahan baku yang pertumbuhannya berkorelasi positif dengan nilai tukar.

Sementara, barang modal tidak mempengaruhi kebijakan perusahaan untuk melakukan impor

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Coal, International HBA

US$/mt

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

10.000

0

200

400

600

800

1.000

1.200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

CPO International CPO Kaltim (Rhs)

US$/mt Rp/Kg

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Batubara g.Nilai Ekspor (Rhs)

US$ juta %yoy

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

CPO g.Nilai Ekspor (Rhs)

US$ Juta %yoy

Page 81: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |59

dikarenakan pertumbuhan barang modal berkorelasi negatif dengan nilai tukar (Grafik IV.6).

Apabila nilai tukar rupiah terdepresiasi lebih tinggi dari yang diperkirakan, maka harga bahan

baku menjadi lebih mahal sehingga biaya produksi meningkat dan berdampak negatif terhadap

profitabilitas perusahaaan. Depresiasi rupiah selain berdampak negatif pada peningkatan biaya

produksi, di sisi lain dapat memberikan dampak positif terhadap korporasi yang berorientasi

ekspor. Depresiasi menyebabkan meningkatnya daya saing ekspor dengan lebih murahnya

harga jual produk apabila dibandingkan negara lain sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan

ekspor.

Grafik IV.5 Pangsa Impor Kaltim Triwulan III 2018

Grafik IV.6 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah, Impor Bahan Baku dan Barang Modal Triwulan III 2018

Pelemahan nilai tukar Rupiah telah berdampak pada neraca perdagangan migas yang mencatat

defisit sebesar US$202,17 juta pada triwulan III 2018 (Grafik IV.7). Defisit perdagangan neraca

migas tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di Kalimantan Timur yang bersumber dari

penurunan ekspor untuk komoditas minyak mentah dan gas. Kondisi tersebut juga disebabkan

oleh natural declining pada blok penghasil migas utama Kaltim. Disamping itu, terdapat blok

gas yang sedang mengalami maintainance pada triwulan III 2018 sehingga pasokan untuk

ekspor LNG menjadi berkurang. Sementara itu, pelemahan nilai tukar Rupiah belum berdampak

terhadap neraca perdagangan non-migas Kaltim yang didominasikan oleh komoditas batu bara

dengan persentase komposisi sebesar 89%. Neraca perdagangan non-migas Kaltim

mencatatkan surplus sebesar US$2.467,56 juta, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya

(Grafik IV.8). Peningkatan nilai ekspor terutama bersumber dari komoditas batu bara dan bahan

kimia anorganik (amonia).

0,81%

57,19%

42,00%

Konsumsi Modal Bahan Baku

12.500

13.000

13.500

14.000

14.500

15.000

15.500

0

50

100

150

200

250

I II III IV I II III

2017 2018

Bahan Baku Barang Modal Nilai Tukar Rupiah (RHS)

Corr NT- Bahan Baku: 0,28Corr NT- Barang Modal: -0,47

Juta US$ Rupiah

Page 82: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |60

Sumber: BPS, diolah

Grafik IV.7 Neraca Perdagangan Migas Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik IV.8 Neraca Perdagangan Non-Migas Kaltim

4.1.1 Kinerja Keuangan Korporasi5

Kinerja sektor korporasi yang didominasi oleh sektor pertambangan cenderung

mengalami perlambatan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini sejalan dengan

perlambatan ekspor komoditas pertambangan dan kontraksi kinerja sektor pertambangan

sebagai sektor utama ekonomi Kaltim. Pemulihan ekonomi global yang terbatas belum cukup

untuk mendorong peningkatan ekspor walaupun sudah terdapat perbaikan harga beberapa

komoditas ekspor pertambangan sehingga dapat mendorong peningkatan nilai ekspor.

Sementara itu, pertumbuhan harga komoditas batubara tahun ini tidak setinggi tahun

sebelumnya yang disertai dengan perlambatan nilai ekspor. Fakta tersebut tentunya

mempengaruhi kinerja keuangan korporasi yang bergerak di bidang usaha batubara. Kinerja

korporasi dapat diukur dengan 5 (lima) aspek keuangan yaitu sebagai berikut:

Produktivitas6

Tingkat efisiensi korporasi batubara sedikit mengalami peningkatan pada triwulan II 2018 dari

sisi efisiensi aset. Hal tersebut dapat diukur dari asset turnover yang meningkat dari 0,72 pada

triwulan sebelumnya menjadi 0,76 pada triwulan II 2018. Sementara, apabila diukur dengan

pergerakan inventory dengan rasio inventory turnover, efisiensi mengalami sedikit penurunan

dari 28,41 dari triwulan sebelumnya menjadi 27,42 pada periode pelaporan (Grafik IV.9-10).

Dengan penjelasan tersebut, indikator yang paling mempengaruhi kinerja korporasi adalah

rasio inventory turnover karena indikator tersebut mengindikasikan sejauh mana korporasi

dapat menjual komoditas pada periode tertentu yang berdampak terhadap pendapatan dan

5Data yang digunakan untuk asesmen kinerja keuangan korporasi ini berdasarkan data Bloomberg Tw-2 2018 terkini. 6Produktivitas dapat dikukur dengan Asset Turnover yang merupakan kemampuan dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan

aset nya untuk menghasilkan pendapatan. Selain itu, produktivitas dapat diukur dengan Inventory Turnover yang merupakan berapa kali jumlah stok/barang yang dapat dijual dalam satu periode.

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspor Migas Impor Migas Net Ekspor

US$ miliar

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Ekspor Nonmigas Impor Non Migas Net Ekspor

US$ miliar

Page 83: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |61

profitabilitas korporasi. Oleh karena itu, pada triwulan II 2018, produktivitas korporasi perlu

menjadi perhatian.

Sumber: Bloomberg, diolah (diestimasi oleh Staf Bank Indonesia)

Grafik IV.9 Tren Asset Turnover

Sumber: Bloomberg, diolah (diestimasi oleh Staf Bank Indonesia)

Grafik IV.10 Tren Inventory Turnover

Profitabilitas

Profitabilitas korporasi batubara yang tercermin dari indikator Return on Asset (ROA) dan

Return on Equity (ROE) cenderung mengalami penurunan pada triwulan II 2018 dari triwulan

sebelumnya yang masing-masing menurun dari 10,55% dan 26,96% menjadi 10,49% dan

26,05% (Grafik IV.11). Penurunan indikator tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan harga

batubara yang lebih rendah dibanding tahun 2017 serta penurunan nilai ekspor batubara yang

berdampak negatif terhadap pendapatan korporasi batubara.

Sumber: Bloomberg, diolah (diestimasi oleh Staf Bank Indonesia)

Grafik IV.11 Tren Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)

Sumber: Bloomberg, diolah (diestimasi oleh Staf Bank Indonesia)

Grafik IV.12 Debt to Service Ratio dan Solvability Korporasi Sektor Pertambangan

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rasio

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rasio

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

ROA (%) ROE (%)

%

0

2

4

6

8

10

12

14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Debt Service Ratio (%) Interest Coverage Ratio (RHS)

% Rasio

Page 84: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |62

Solvabilitas7

Debt to Service Ratio (DSR) korporasi di subsektor batubara mengalami peningkatan. Pada

triwulan II 2018, DSR korporasi batubara sebesar 24,87%, meningkat dibandingkan periode

sebelumnya sebesar 22,04%. Rasio DSR merefleksikan kemampuan korporasi dalam melakukan

pembayaran utang atas pendapatan yang diperoleh. Semakin besar rasio DSR maka beban

utang korporasi semakin tinggi. Korporasi-korporasi yang sedang melakukan investasi akan

memiliki rasio DSR tinggi, namun dalam batas tertentu rasio tersebut diperbolehkan karena

diinvestasikan dalam kegiatan yang produktif. Interest Coverage Ratio (ICR) korporasi subsektor

batu bara juga mengalami peningkatan dari 2,85 di triwulan I 2018 ke 3,77 pada triwulan II 2018

(Grafik IV.12). ICR merupakan rasio hutang dan profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemudahan korporasi dalam membayar bunga pinjamannya. Semakin rendah ICR korporasi,

maka semakin besar porsi pembayaran bunga hutang tersebut dapat mempengaruhi kesehatan

keuangan perusahaan. Oleh karena itu, solvabilitas korporasi batu bara pada triwulan II 2018

masih dalam batas wajar dalam rangka meningkatkan produktivitas di tengah tren penurunan

pertumbuhan harga batu bara dan juga nilai ekspor. Meskipun demikian, solvabilitas korporasi

perlu menjadi perhatian agar kinerja korporasi dapat lebih sustainable.

Likuiditas

Likuiditas korporasi batubara sedikit mengalami penurunan berdasarkan indikator likuiditas

current ratio dan quick ratio8 yang masing-masing menurun dari 1,58 dan 0,73 pada triwulan I

2018 menjadi 1,55 dan 0,61 pada triwulan II 2018 (Grafik IV.13). Berdasarkan asesmen

likuiditas, penurunan likuiditas ini dapat disebabkan oleh penurunan nilai kinerja ekspor

batubara yang berdampak terhadap penurunan profitabilitas korporasi sehingga likuiditas

korporasi mengalami penurunan.

7Level DSR dan ICR pada publikasi KEKR ini berbeda dari publikasi KEKR sebelumnya yang dikarenakan penambahan korporasi 8Rasio current ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk melakukan pembayaran obligasi jangka pendek dengan aset likuid

pada neraca perusahaan, sementara rasio quick ratio mengukur likuiditas jangka pendek korporasi tanpa memasukkan aset inventori korporasi

Page 85: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |63

Sumber: Bloomberg, diolah (diestimasi oleh Staf Bank Indonesia)

Grafik IV.13 Current Ratio dan Quick Ratio Korporasi Sektor Pertambangan

4.1.2 Eksposur Sektor Korporasi pada Sektor Perbankan

Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang bersumber dari korporasi Kaltim triwulan III

2018 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2018, DPK

korporasi tercatat sebesar Rp 14,5 triliun, meningkat dari Rp13,7 triliun pada triwulan II 2018.

Pertumbuhan DPK juga mengalami kenaikan dari 2,71% (yoy) menjadi 13,21% (yoy) pada

periode triwulan III 2018 (Grafik IV.14). Peningkatan pertumbuhan DPK korporasi bersumber

dari jenis simpanan giro yang mengalami peningkatan dari 8,79% pada triwulan II 2018 menjadi

25,20% (yoy) pada triwulan III 2018.

Peningkatan pertumbuhan DPK korporasi Kaltim triwulan III 2018 belum diikuti

dengan peningkatan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kondisi usaha Kaltim sesuai dengan hasil

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Provinsi Kaltim. SBT kondisi usaha Kaltim

triwulan III 2018 masih mengalami persistensi penurunan dari triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 2,89% pada triwulan II 2018 menjadi 2,18% pada triwulan III 2018. Berdasarkan

jenisnya, giro masih memiliki pangsa terbesar dalam DPK korporasi Kaltim sebesar 58,22%.

Sementara deposito dan tabungan masing-masing memiliki pangsa sebesar 32,90% dan 15,24%

(Grafik IV.15). Peningkatan pertumbuhan giro korporasi mengindikasikan adanya penyelesaian

pembayaran komitmen kepada rekanan ataupun pihak ketiga untuk penyelesaian proyek yang

ditargetkan untuk selesai pada akhir tahun.

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

0,70

0,80

0,90

1,00

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Current Ratio Quick Ratio (RHS)

Rasio

Page 86: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |64

Grafik IV.14 Perkembangan DPK Korporasi Kaltim

Grafik IV.15 Komposisi DPK Korporasi Kaltim

Penyaluran kredit korporasi Kaltim di triwulan III 2018mengalami pertumbuhan

positif. Kredit kepada debitur korporasi pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 15,81% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,47% (yoy) (Grafik

IV.16). Pertumbuhan ini didorong oleh korporasi sektor pertambangan yang yang tumbuh

signifikan sebesar 71,91% (yoy).

Upaya perbankan dalam menjaga risiko kredit tampak dari Non Performing Loan (NPL)

yang masih menujukkan perbaikan pada triwulan III 2018 meskipun masih di atas threshold

5%.NPL sektor korporasi mengalami penurunan dari 6,02 % di triwulan II 2018 menjadi 5,49%

di triwulan III 2018 (Grafik IV.17). Lapangan usaha dengan NPL tertinggi adalah sektor

pertambangan yang meningkat dari 7,72% menjadi 11,41%. Peningkatan NPL ditengarai oleh

menurunnya kinerja korporasi pertambangan yang dikarenakan oleh peningkatan harga batu

bara triwulan III 2018 yang tidak setinggi pada tahun lalu dengan triwulan yang sama. Lebih

lanjut, untuk membahas interkoneksi antar korporasi dan perbankan, Bank Indonesia kini

tengah mengembangkan Regional Financial Account and Balance Sheet (RFABS) yang

menyajikan data posisi dan arus dalam perekonomian baik regional, antar regional maupun

dalam skala internasional sebagaimana pembahasan pada boks IV.1.

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

DPK Korporasi Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

58,22%

15.24%

32,90%

Giro Tabungan Deposito

Page 87: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |65

Grafik IV.16 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim

Grafik IV.17 Perkembangan Kredit Korporasi Kaltim

Berdasarkan Lapangan Usaha

4.2 Asesmen Sektor Rumah Tangga

4.2.1 Kinerja Rumah Tangga

Kondisi ekonomi dan optimisme konsumen mengalami penurunan pada triwulan III

2018. Hal tersebut ditandai dengan penurunan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang menurun

signifikan dari 119,97 pada triwulan sebelumnya menjadi 96,26 pada triwulan III 2018 (Grafik

IV.18). Penurunan ITK pada periode pelaporan ini terutama dipengaruhi oleh melemahnya

pendapatan rumah tangga dan volume konsumsi rumah tangga dengan masing-masing indeks

mengalami penurunan dari 136,22 dan 121,69 pada triwulan sebelumnya menjadi 91,29 dan

101,81 pada triwulan III 2018.

Sumber: BPS, diolah

Grafik IV.18 Indeks Keyakinan Konsumen

Grafik IV.19 Proporsi Belanja Rumah Tangga

Sejalan dengan penurunan ITK, proporsi tabungan masih menjadi komponen proporsi

belanja rumah tangga terbesar dengan persentase sebesar 53,63% pada triwulan III 2018

sebagai antisipasi terhadap pelemahan pendapatan lebih lanjut di masa mendatang (Grafik

IV.19).

0

2

4

6

8

10

12

14

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Korporasi NPL (Rhs)

%yoy %

-50

0

50

100

150

200

250

300

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kaltim Pertanian Pertambangan PHR Industri (Rhs)

%yoy %yoy

80

90

100

110

120

130

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2014 2015 2016 2017 2018

ITK Pendapatan Tingkat Konsumsi

Indeks

23,75%

53,63%

22,62%

Konsumsi Tabungan Pinjaman

Page 88: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |66

4.2.2 Eksposur Sektor Rumah Tangga pada Sektor Perbankan

Kinerja penyaluran kredit perbankan kepada debitur Rumah Tangga (RT) mengalami

peningkatan pada triwulan III 2018. Laju pertumbuhan di triwulan III 2018 tercatat sebesar

5,42% (yoy), menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,21% (Grafik

IV.20). Pertumbuhan kredit RT Kaltim masih ditopang oleh kredit kendaraan bermotor yang

meningkat pesat dari 2,78% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 11,45% (yoy) pada triwulan III

2018.

Peningkatan laju pertumbuhan kredit RT Kaltim triwulan III 2018 diiringi dengan risiko

kredit yang masih mengalami peningkatan.Pada triwulan III 2018, NPL kredit RT Kaltim sedikit

meningkat dari 3,69% pada triwulan sebelumnya menjadi 3,76% (Grafik IV.21). Peningkatan

risiko kredit disebabkan oleh peningkatan risiko kredit properti dan multiguna yang masing-

masing meningkat dari 7,62% menjadi 7,89% dan 1,33% menjadi 1,37%. Sementara NPL untuk

kredit kendaraan bermotor mengalami penurunan dari 2,70% menjadi 2,54%. Berdasarkan hasil

kegiatan liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, tingginya NPL sektor properti

dipicu oleh tingginya suku bunga kredit perbankan yang disertai dengan penurunan pendapatan

sehingga kapasitas pembayaran hutang dari nasabah berkurang. Selain itu, penurunan kinerja

sektor pertambangan juga masih berdampak pada kondisi finansial masyarakat sehingga

berdampak pada peningkatan jumlah kredit macet. Faktor lain yang juga menyebakan tingginya

risiko kredit properti adalah harga properti yang terlalu tinggi sehingga ketika rumah agunan di

lelang sulit untuk mendapatkan pembeli terlebih ketika ekonomi belum sepenuhnya pulih.

Grafik IV.20 PerkembanganKredit Rumah Tangga

Kaltim

Grafik IV.21 Perkembangan Kredit Rumah Tangga

Kaltim Berdasarkan Jenisnya

Kinerja DPK perbankan yang bersumber dari perseorangan (rumah tangga) Kaltim

masih mengalami peningkatan pada triwulan III 2018. Pertumbuhan DPK rumah tangga

meningkat dari 7,91% (yoy) di triwulan II 2018 menjadi 9,79% (yoy) pada triwulan III 2018 (Grafik

0,0

0,5

1,0

1,5

2,0

2,5

3,0

3,5

4,0

4,5

0

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rumah Tangga NPL (Rhs)

%yoy %

0

20

40

60

80

100

120

140

160

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Rumah Tangga Properti Kend. Bermotor Multiguna (Rhs)

%yoy %yoy

Page 89: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |67

IV.22). Ketiga komponen pembentuk DPK mencatatkan pertumbuhan positif. DPK dalam bentuk

giro dan tabungan tumbuh paling tinggi yang masing-masing mengalami peningkatan dari

5,37% (yoy) dan 10,78% (yoy) pada triwulan II 2018 menjadi 14,72% (yoy) dan 12,70% (yoy)

pada triwulan III 2018. Sementara itu, DPK dalam deposito cenderung stabil yang meningkat

dari 3,19% (yoy) dari triwulan sebelumnya menjadi 3,20% (yoy). Berdasarkan jenis DPK,

tabungan masih mendominasi DPK perseorangan Kaltim. Sebesar 62,88% dari keseluruhan DPK

perseorangan Kaltim disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito yang memiliki pangsa

sebesar 62,88% dan 34,28% (Grafik IV.23). Gambaran ini konsisten dengan perilaku rumah

tangga Kaltim yang cenderung untuk menabung penghasilannya dan sebagai bentuk antisipasi

dari pelemahan pendapatan masyarakat lebih lanjut di masa mendatang.

Grafik IV.22 Perkembangan DPK RT Kaltim

Grafik IV.23 Komposisi DPK RT Kaltim

4.3 Asesmen Sektor Perbankan

Pada triwulan III 2018, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim, intermediasi

perbankan mengalami peningkatan dengan meningkatnya pertumbuhan DPK yang diiringi

oleh pertumbuhan kredit. Meskipun demikian, peningkatan risiko kredit perlu diwaspadai yang

bersumber dari sektor pertambangan. Peningkatan harga batu bara yang lebih rendah apabila

dibandingkan tahun lalu menyebabkan repayment capacity pelaku usaha/korporasi

pertambangan berkurang sehingga berdampak terhadap risiko kredit sektor perbankan.

Dengan adanya indikasi peningkatan risiko kredit tersebut, risiko likuiditas perbankan masih

terjaga pada level yang aman.

4.3.1 Asesmen Kondisi Intermediasi Perbankan

Kinerja DPK Kaltim di triwulan III 2018 mengalami pertumbuhan positif. Pada periode

laporan, DPK tumbuh sebesar 8,94% (yoy), meningkat dari 5,26% (yoy) di triwulan sebelumnya

(Grafik IV.24). Arah pertumbuhan DPK Kaltim pada periode laporan ini berbeda dengan arah

0

5

10

15

20

25

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

DPK Perseorangan Pertumbuhan (Rhs)

%yoyRp Miliar

3,12%

62,60%

34,28%

Giro Tabungan Deposito

Page 90: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |68

pertumbuhan DPK nasional yang cenderung melambat dari triwulan sebelumnya yang pada

triwulan III 2018 tercatat sebesar 6,60%. Berdasarkan jenis simpanan, peningkatan kinerja DPK

disebabkan oleh peningkatan pangsa DPK dalam bentuk giro dari 18,95% pada triwulan II 2018

menjadi 20,46% pada triwulan III 2018 (Grafik IV.25).

Grafik IV.24 Perkembangan DPK Kaltim dan Nasional

Grafik IV.25 Komposisi DPK Kaltim

Sementara berdasarkan golongannya, peningkatan DPK disebabkan oleh pertumbuhan

positif DPK korporasi yang tumbuh dari 2,71% (yoy) dari triwulan sebelumnya menjadi 13,21%

(yoy) pada triwulan III 2018 (Grafik IV.26). Hal ini dikarenakan peningkatan giro korporasi

sebesar 25,20% (yoy) pada triwulan III 2018 seiring dengan penyelesaian pembayaran

komitmen kepada rekanan ataupun pihak ketiga untuk penyelesaian proyek yang ditargetkan

selesai pada akhir tahun.

Grafik IV.26 Perkembangan DPK Kaltim Berdasarkan Golongan Debitur

Pertumbuhan penyaluran kredit menunjukkan tren positif yang sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaltim pada triwulan III 2018. Kondisi ini mengindikasikan

bahwa adanya optimisme pelaku ekonomi terhadap kondisi ekonomi Kaltim ke depan.

Pertumbuhan kredit tumbuh positif pada triwulan III 2018 sebesar 8,94% (yoy), meningkat dari

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kaltim Nasional

%yoy 2018-III: Kaltim 8,94%2018-III: Nasional 6,60%

18,95 20,46

47,31 46,34

33,74 33,20

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2018 Tw-2 2018 Tw-3

Giro Tabungan Deposito

Persen

-20

-10

0

10

20

30

40

50

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

DPK Kaltim DPK Perorangan DPK Korporasi

%yoy%yoy

Page 91: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |69

triwulan sebelumnya sebesar 5,26% (yoy). Tren pertumbuhan kredit Kaltim pada periode

pelaporan ini sejalan dengan pertumbuhan kredit nasional yang tumbuh sebesar 12,7% (yoy)

(Grafik IV.27). Kinerja kredit Kaltim yang tumbuh positif pada triwulan III 2018 ini dipengaruhi

oleh kredit investasi dan modal kerja yang mendominasi penyaluran kredit Kaltim dengan

peningkatan masing-masing sebesar -1,88% (yoy) dan 16,00% (yoy) pada triwulan sebelumnya

menjadi 5,65% (yoy) dan 17,57% (yoy) pada periode pelaporan (Grafik IV.28-29).

Grafik IV.27 Perkembangan Kredit Kaltim dan Nasional

Grafik IV.28 Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis

Penggunaan

Berdasarkan sektornya, kontribusi penyaluran kredit Kaltim terbesar masih kepada

sektor pertanian. Pada triwulan III 2018, pangsa penyaluran kredit ke sektor pertanian sebesar

17,23% dari total kredit. Sektor lain yang juga memiliki pangsa tinggi adalah sektor

perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 15,25%, dan industri pertambangan sebesar 12,89%

(Grafik IV.30).

Grafik IV.29 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan

Penggunaan

Grafik IV.30 Komposisi Kredit Kaltim Berdasarkan

Lapangan Usaha

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kaltim Nasional

%yoy 2018-III: Kaltim 9,80%2018-III: Nasional 12,70%

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

KREDIT TOTAL Modal Kerja Investasi Konsumsi

%yoy

36,06%

40,90%

23,05%

Modal Kerja Investasi Konsumsi0,05

1,54

4,30

5,16

5,26

5,52

9,76

12,89

15,25

17,23

Lainnya

J. Lainnya

LGA

Konstruksi

Trans & Kom

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Industri

Pertambangan

PHR

Pertanian

%

Page 92: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |70

Secara spasial, kinerja pertumbuhan kredit yang positif juga didukung oleh sebagian

besar kabupaten/kota di wilayah Kaltim, kecuali Samarinda, Kutim, dan Bontang.

Kabupaten/kota dengan tingkat pertumbuhan kredit tertinggi adalah Kota Kubar sebesar

42,73% (yoy) dan diikuti oleh Berau sebesar 25,74% (yoy) (Grafik IV.31). Sementara itu,

penyaluran kredit masih terkonsentrasi di Kota Balikpapan dan Samarinda, kedua wilayah

tersebut menyumbang pangsa sebesar 55,50 % terhadap total kredit di Kaltim (Grafik IV.32).

Kondisi ini sejalan dengan keadaan kedua kota tersebut sebagai pusat aktivitas ekonomi daerah.

Tingginya penyaluran kredit di Kota Balikpapan didorong oleh banyaknya perusahaan besar

asing ataupun nasional yang memiliki kantor cabang di Kota Balikpapan. Adapaun penyaluran

kredit di Kota Samarinda didominasi oleh sektor perdagangan.

Grafik IV.31 Perkembangan Kredit Spasial

Kabupaten/Kota di Wilayah Kaltim

Grafik IV.32 Komposisi Kredit Spasial Kabupaten/Kota

di Wilayah Kaltim

4.3.1.1 Asesmen Intermediasi Perbankan Syariah

Sejalan dengan peningkatan intermediasi perbankan Kaltim secara umum,

intermediasi perbankan syariah juga mengalami peningkatan pada triwulan III 2018. Hal ini

terlihat dengan pertumbuhan DPK yang sedikit meningkat dari 9,22% (yoy) menjadi 9,76% (yoy).

Meskipun demikian, pangsa DPK syariah sedikit menurun dari 6,74% pada triwulan lalu menjadi

6,51% pada periode pelaporan (Grafik IV.33). Pertumbuhan DPK syariah yang positif didukung

oleh pembiayaan syariah yang juga mengalami peningkatan dari 9,64% (yoy) pada triwulan lalu

menjadi 20,76% (yoy) pada triwulan III 2018. Pertumbuhan positif ini didukung oleh pangsa

pembiayaan syariah yang meningkat dari 9,61% dari triwulan lalu menjadi 10,10% pada periode

pelaporan (Grafik IV.34). Peningkatan pertumbuhan pembiayaan syariah yang cukup pesat ini

didukung oleh pertumbuhan pembiayaan di sektor perikanan, pertambangan, dan jasa

keuangan sosial yang masing-masing meningkat dari 73,51%, 60,41%, dan 5,44% pada triwulan

lalu menjadi 114,01%, 87,53%, dan 18,86% pada periode pelaporan. Dengan cukup tingginya

-8,67

-7,90

0,06

2,68

6,70

20,50

21,97

25,74

42,73

Btg

Ktm

Smr

Ppu

Psr

Kkr

Bpn

Ber

Kbr

2018-III

2018-II

%yoy 1,52

2,50

3,24

6,09

7,21

9,83

14,05

23,60

31,90

Ppu

Kbr

Psr

Ber

Btg

Ktm

Kkr

Smr

Bpn

%

Page 93: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |71

pertumbuhan intermediasi perbankan syariah di Kaltim, maka terdapat potensi pengembangan

ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, diperlukan sebuah

roadmap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Timur sebagaimana

pembahasan pada boks IV.2.

Grafik IV.33 Perkembangan DPK Perbankan Syariah

Kaltim

Grafik IV.34 Perkembangan Pembiayaan Perbankan

Syariah Kaltim

4.3.2 Asesmen Risiko Perbankan

Risiko Kredit

Risiko kredit perbankan pada triwulan III 2018 sedikit meningkat dengan level yang masih di

atas threshold 5%. Peningkatan pertumbuhan kredit perbankan di Kaltim pada triwulan III 2018

disertai oleh peningkatan risiko kredit dengan peningkatan NPL dari 5,14% menjadi 5,49%

(Grafik IV.35). Peningkatan risiko kredit ini didukung oleh meningkatnya risiko Kredit Modal

Kerja (KMK) dengan NPL yang meningkat dari 5,06% dari triwulan lalu menjadi 6,26% pada

triwulan III 2018, dan Kredit Konsumsi (KI) yang sedikit mengalami peningkatan dari 3,69%

menjadi 3,76% (Grafik IV.36).

Grafik IV.35 Perkembangan Risiko Kredit

Grafik IV.36 Risiko Kredit per Jenis Penggunaan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

Pangsa Syariah (RHS) Pertumbuhan DPK

% %

0

2

4

6

8

10

12

-10

-5

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

Pangsa Syariah (RHS) Pertumbuhan Pembiayaan

% %

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-10-505

10152025303540

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pertumbuhan kredit NPL

%%

0

2

4

6

8

10

12

2017 Tw-3 2018 Tw-2 2018 Tw-3

KI KK KMK

%

Page 94: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |72

Berdasarkan sektor utama ekonomi Kaltim, pada triwulan III 2018, risiko kredit sektor

pertambangan mengalami peningkatan dengan NPL sebesar 11,41% yang meningkat dari

triwulan sebelumnya sebesar 7,72%. Selain sektor pertambangan, sektor utama ekonomi yang

masih di atas threshold 5% adalah sektor transportasi dan komunikasi (13,45%), dan sektor

konstruksi (7,09%). Risiko kredit yang rendah berada pada sektor Listrik, Gas, dan Air (LGA), dan

pertanian dengan NPL dibawah 1% (Grafik IV.37). Berdasarkan spasial, Kota Balikpapan memiliki

risiko kredit tertinggi di triwulan III 2018 dengan NPL sebesar 9,33%. Selain itu, kota yang

memiliki angka NPL di atas treshold 5% adalah Kota Samarinda dengan NPL sebesar 7,35%

(Grafik IV.38).

Grafik IV.37 Risiko Kredit per Sektor Ekonomi

Grafik IV.38 Risiko Kredit Spasial

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas perbankan Kaltim yang diukur dengan Alat Likuid (AL)/DPK masih pada level

yang memadai meskipun adanya indikasi peningkatan risiko kredit. AL/DPK pada triwulan III

2018 tercatat pada level 9,78% berada di atas batas aman yang relatif meningkat dari triwulan

II 2018 yang berada pada level 9,12% (Grafik IV.39). Peningkatan likuiditas perbankan ini seiring

dengan bertambahnya alat likuid perbankan yang bersumber dari peningkatan kas,

penempatan pada BI, dan penempatan pada bank lain. Dengan demikian, perbankan Kaltim

memiliki buffer likuiditas apabila adanya tekanan (shocks) dari perlambatan ekonomi dan juga

antisipasi dari peningkatan risiko kredit lebih lanjut.

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00

2017 Tw-3

2018 Tw-2

2018 Tw-3

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha Trans & Kom LGA

Konstruksi Industri Pengolahan Pertambangan

Pertanian

%

0,48

1,04

1,48

1,56

3,02

3,28

4,24

7,35

9,33

Ktm

Btg

Ppu

Kkr

Kbr

Ber

Psr

Smr

Bpn

%

Page 95: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |73

Grafik IV.39 Perkembangan Likuiditas Perbankan

4.1.1.1 Asesmen Risiko Perbankan Syariah

Risiko pembiayaan dan likuiditas perbankan syariah berada pada level yang aman dan

lebih rendah dari risiko perbankan konvensional pada triwulan III 2018. Untuk risiko kredit,

Non Performing Financing (NPF) Syariah yang tercatat sebesar 3,91% pada triwulan III 2018

berada pada level yang lebih rendah dari perbankan konvensional yang tercatat sebesar 5,49%

(Grafik IV.40). Risiko pembiayaan syariah ini mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 4,16%. Di samping itu, risiko likuiditas perbankan syariah, AL/DPK pada

triwulan III2018 yang tercatat sebesar 19,26% berada di atas perbankan konvensional yang

tercatat sebesar 9,78% (Grafik IV.41). AL/DPK perbankan syariah tersebut meningkat dari

triwulan sebelumnya yang sebesar 15,75%.

Grafik IV.40 Perkembangan Risiko KreditPerbankan

Syariah

Grafik IV.41 Risiko Likuiditas Perbankan Syariah

4.4 Asesmen Sektor UMKM

Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan kredit umum, kredit usaha mikro, kecil

dan menengah (UMKM) Kaltim masih menunjukkan pertumbuhan positif. Kredit UMKM

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

02468

1012141618

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018Alat Likuid AL/DPK Batas Normal

Batas Aman

Alat Likuid: Kas+Penempatan BI+Penempatan Antar Bank

%

7,50%

Rp M

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

NPF Syariah NPL Konvensional

%

02468

101214161820

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

AL/DPK Syariah AL/DPK Konvensional Batas Normal

Batas Aman 7,50%

Page 96: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |74

Kaltim triwulan III 2018 tumbuh sebesar 4,14% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 2,67% (yoy) (Grafik IV.42). Kredit UMKM memiliki pangsa sebesar 20,55% pada

total kredit Kaltim. Pergerakan pangsa kredit UMKM di Kaltim dalam beberapa tahun terakhir

belum menunjukkan peningkatan yang signifikan (Grafik IV.43). Namun demikian, rasio

tersebut masih berada diatas level minimum rasio kredit UMKM sesuai Peraturan Bank

Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total

portofolio kredit perbankan sebesar 15% pada tahun 2017.

Grafik IV.42 Perkembangan Kredit UMKM Kaltim

Grafik IV.43 Perkembangan Rasio Kredit UMKM

Terhadap Total Kredit Kaltim

Pada triwulan III 2018, kredit UMKM masih menghadapi berbagai risiko. Hal ini

tercermin dari NPL kredit UMKM Kaltim yang sedikit mengalami peningkatan dari 6,57% pada

triwulan sebelumnya menjadi 6,73% pada triwulan III 2018. Berdasarkan lapangan usaha, NPL

kredit UMKM tertinggi dialami oleh sektor konstruksi sebesar 14,42%, dan diikuti oleh sektor

listrik, gas, dan air sebesar 13,60% meskipun sudah menurun dari triwulan sebelumnya yang

sebesar 14,32%.

Grafik IV.44 Komposisi Kredit UMKM Kaltim

Berdasarkan Jenis Penggunaan

Grafik IV.45 Komposisi Kredit UMKM Kaltim

Berdasarkan Lapangan Usaha

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kaltim UMKM NPL (Rhs)

%yoy %

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kredit UMKM Kredit NonUMKM

65,68%

34,32%

Modal Kerja Investasi0,05

0,20

2,71

3,12

5,80

6,71

10,35

11,69

16,56

42,81

Lainnya

LGA

Industri

Pertambangan

Trans & Kom

J. Lainnya

J. Keuangan, R.E. dan J. Usaha

Konstruksi

Pertanian

PHR

%

Page 97: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |75

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit UMKM di Kaltim pada triwulan III 2018

masih didominasi oleh jenis kredit modal kerja. Kredit modal kerja menyumbang pangsa

65,58% terhadap total kredit UMKM Kaltim. Adapun kredit investasi UMKM di triwulan III 2018

memiliki pangsa 34,32% (Grafik IV.44). Jenis usaha UMKM yang tidak capital intensive

menjadikan pembiayaan lebih besar untuk operasionalisasi UMKM ataupun pembelian bahan

baku. Selain itu, umumnya kredit investasi mensyaratkan usaha telah berjalan 1-2 tahun

sehingga sulit didapatkan oleh pengusaha baru. Berdasarkan lapangan usahanya, sebesar

42,81% dari kredit UMKM Kaltim disalurkan untuk sektor Perdagangan Hotel dan Restoran

(PHR). Sektor yang memiliki pangsa terbesar kedua adalah pertanian dengan pangsa sebesar

16,56% (Grafik IV.45).

Page 98: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |76

BOKS IV.1

Regional Financial Account Balance Sheet (RFABS) Kalimantan Timur

Krisis keuangan global (global financial crises) pada tahun 2008 menyisakan pelajaran yang

sangat berharga bagi seluruh pengambil kebijakan untuk mampu menyediakan data yang

dapat mencerminkan transaksi antar sektor domestik maupun lintas batas internasional.

Data tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang interconectedness

(keterkaitan), financial imbalances (ketidakseimbangan keuangan), dan potensi terjadinya

krisis ataupun jalur efek menular (contagion effects) yang berpotensi menimbulkan risiko

sistemik. Lebih lanjut, penyusunan data tersebut merupakan salah satu butir rekomendasi

Data Gaps Initiative (DGI) negara G-20 yang diinisiasi oleh International Monetary Fund (IMF)

dan Financial Stability Board (FSB) pada tahun 2009, dimana kerangka data yang digunakan

oleh rekomendasi #15 DGI dikenal dengan Sectoral Account yang merupakan Integrated

Macroeconomics Statistics yakni penggabungan data mengenai sektor (atau subsektor)

institusi, aktivitas, fungsi, serta pembentukan kekayaan sehingga sangat bermanfaat dalam

penyusunan kebijakan moneter dan stabilitas sistem keuangan. Sejalan dengan rekomendasi

tersebut, Bank Indonesia berkolaborasi dengan stakeholders terkait telah menginisiasi

penyusunan National Balance Sheet (NBS), yaitu neraca terintegrasi yang menggambarkan

aktivitas ekonomi keuangan antar sektor institusi (integrated sectoral account) sejak tahun

2014. Data NBS bermanfaat untuk menggambarkan keterkaitan antar sektor serta kondisi

perekonomian, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis risiko keuangan yang

bersumber dari ketidakseimbangan keuangan (financial imbalances) antar sektor di

Indonesia maupun di tingkat regional.

Dalam kaitannya dalam asesmen ekonomi regional, Bank Indonesia kini tengah

mengembangkan Regional Financial Account and Balance Sheet (RFABS) yang menyajikan

data posisi dan arus (flows) yang menggambarkan keterkaitan antar unit institusi dalam

perekonomian baik regional, luar regional (rest of Indonesia) maupun internasional (rest of

the world), antara sektor sektor finansial dan non-finansial guna mengetahui konsistensi

kegiatan antar berbagai sektor. Lebih lanjut, penyusunan RFABS merupakan upaya untuk

mengisi gap ketersediaan kerangka data regional yang mampu menggambarkan sistem

keuangan regional secara komprehensif serta mampu mengidentifikasi regional imbalances.

Page 99: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |77

Analisis data RFABS dilakukan dengan menggunakan data transaksi dan neraca setiap agen

ekonomi di seluruh propinsi dengan periode data triwulanan. Adapun beberapa jenis

instrumen keuangan yang digunakan pada penyusunan RFABS adalah Monetary Gold, Debt

securities, Equity, Financial derivatives, Currency and deposits, Loans, Insurance and dan

Other accounts receivablle dengan cakupan sektor-sektor sebagai berikut:

Tabel IV.1 Cakupan Sektor Regional Financial Account and Balance Sheet (RFABS)

Non Financial Corporation (NFC)/

Korporasi Non-Finansial

Korporasi publik, korporasi swasta dan asing yang memiliki

atau menguasai perusahaan, termasuk juga cabang dari

korporasi tersebut.

Other Depository Corporation

(ODC)/Perbankan

Bank komersial, bank tabungan, koperasi, dan Bank

Perkereditan Rakyat.

Other Financial Corporation

(OFC)/Institusi Keuangan Non-Bank

(IKNB)

Lembaga keuangan selain bank sentral dan perbankan

(lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi, koperasi, dll)

Local Government (LG)/ Pemerintah

Daerah

Pemerintah daerah yang berada di bawah wewenang

pemerintah pusat dan memiliki otoritas fiskal, legislatif,

dan eksekutif.

Households (HH) / Rumah Tangga (RT) Sekelompok orang yang tinggal bersama mengumpulkan

sebagian atau seluruh pendapatan/kekayaannya dan

mengkonsumsi barang atau jasa secara kolektif.

Rest of Indonesia (ROI) Sektor institusi diluar regional tersebut (korporasi, bank

sentral, pemerintah pusat, dll)

Rest of the World (ROW) Sektor institusi non-residen yang melakukan transaksi

dengan sektor institusi residen atau mempunyai hubungan

ekonomi residen-non residen.

Sumber: Bank Indonesia

Lebih lanjut, analisis indikator ketidakseimbangan keuangan dalam RFABS diantaranya

menggunakan metode sectoral risk profile analysis dan network analysis, dimana risk profile

analysis merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengindentifikasi risiko dan

kerentanan mencakup risiko likuiditas, risiko kredit, risiko hutang, risiko solvensi, risiko

Page 100: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |78

kredit, risiko nilai tukar serta risiko eksternal sedangkan network analysis merupakan metode

untuk menggambarkan potensi resiko yang terjadi dalam interaksi antar sektor.

Dari sisi analisis network analysis net posisi, terlihat bahwa sektor korporasi dan rumah

tangga menjadi sektor yang memiliki interkoneksi relatif tinggi dengan sektor lainnya, dimana

sektor korporasi berada dalam posisi net liabilities pada triwulan II 2018 (Grafik IV.51). Sektor

korporasi (NFC) memiliki liabilitas terhadap sektor perbankan (ODC) yang sebagian besar

tercatat dalam bentuk loans. Kondisi ini sejalan dengan peningkatan kredit modal kerja

sebesar 16 persen (yoy) pada triwulan II 2018. Lebih lanjut berdasarkan sektor ekonomi,

sektor pertambangan yang berkontribusi sebesar 46 persen ekonomi Kaltim mencatatkan

pertumbuhan kredit sebesar 48 persen (yoy) pada triwulan II-2018. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa korporasi yang memiliki liabilitas di bank merupakan perusahaan

tambang batu bara. Di sisi lain, sektor rumah tangga (HH) berada dalam posisi net asset

dimana sektor rumah tangga melakukan penempatan asset ke sektor korporasi, sektor

perbankan, dan ROI. Penempatan aset pada sektor korporasi umumnya dalam bentuk

ekuitas dan penempatan asset di perbankan dalam bentuk currency and deposit dimana hal

tersebut sejalan dengan pertumbuhan tabungan sebesar 10,55 persen (yoy) pada Triwulan

II-2018.

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik IV.46 Network Analysis Net Posisi Kaltim

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa sektor korporasi dan rumah tangga

Kaltim memiliki potensi kerentanan yang cukup tinggi, dimana apabila terjadi pergerakan

pada kedua sektor tersebut maka akan bisa berpengaruh sistemik kepada sektor lainnya. Hal

tersebut terkonfirmasi dari pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mengalami kontraksi sebesar

-1,20 persen (yoy) pada tahun 2015 dikarenakan turut terkontraksinya sektor pertambangan

Kaltim sebesar -4,89 persen (yoy) yang merupakan sektor korporasi utama di Kaltim. Lebih

lanjut pemanfaatan data RFABS di Kaltim akan lebih disempurnakan kedepannya dengan

Page 101: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |79

menggunakan data-data keuangan yang lebih komprehensif terutama mengenai data dari

sektor korporasi yang menjadi sektor dengan tingkat potensi ketergantungan yang tinggi.

Page 102: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |80

BOKS IV.2

“Roadmap Pengembangan Ekonomi & Keuangan Syariah Kaltim”

Ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 1,78% dengan

pencapaian yang lebih rendah dari tahun lalu pada triwulan yang sama dengan

pertumbuhan sebesar 3,47%. Hal ini dikarenakan, perekonomian Kaltim masih bergantung

kepada sektor pertambangan yang berbasis komoditas batu bara dengan share

pertambangan sebesar 46,05%. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, tentunya kinerja

ekonomi Kaltim yang berbasis sumber daya alam yang tak terbarukan merupakan tantangan

utama yang perlu mendapat perhatian karena perekonomian Kaltim rentan terhadap faktor

gejolak harga, regulasi, maupun masalah sosial-operasional di sektor tambang, yang dapat

berpengaruh terhadap kinerja ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, perekonomian

KTI perlu menggali sumber pertumbuhan ekonomi baru sebagai alternatif penopang

perekonomian KTI.

Tingginya faktor eksternal tersebut menjadikan tidak banyak usaha yang dapat dilakukan

oleh Pemerintah ketika lapangan usaha tersebut mengalami kemunduruan. Padahal, sebaik-

baiknya ekonomi adalah suatu sistem ekonomi yang dapat dikontrol langsung oleh

pemerintahnya sehingga kebijakan yang dihasilkan dapat tepat sasaran dan inklusif bagi

masyarakat luas. Disamping itu, lapangan usaha pertambangan juga tergolong capital

intensive sehingga tidak banyak menyerap tenaga kerja relatif terhadap lapangan usaha lain.

Dengan perlunya mengembangkan ekonomi dengan perluasan sektor lapangan usaha

dengan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Kaltim dan membuka lapangan kerja,

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kaltim dapat menjadi salah satu alternatif

sebagai sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim yang dapat diintegrasikan dengan

kebijakan ekonomi dan keuangan daerah untuk menciptakan kesejehteraan sosial di wilayah

Kalimantan Timur.

Ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru

yang memiliki nilai-nilai keadilan dan etika yang dapat menciptakan kesejehteraan sosial di

wilayah KTI. Sebagai gambaran bahwa berdasarkan laporan perekonomian syariah global,

yaitu State of the Global Islamic Economy Report 2018/2019, Indonesia secara umum masuk

ke dalam top 10 expenditure di setiap industri, namun belum menjadi pemain utama.

Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, total spending industri halal di Indonesia pada

Page 103: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |81

akhir tahun 2017 adalah sebesar USD 218,9 miliar di seluruh lini sektor industri halal yang

terdiri dari keuangan, food, modest fashion, wisata halal, media, dan kosmetik. Hal ini

merefleksikan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang cukup tinggi melalui

pengembangan industri halal.

Di wilayah Kalimantan Timur, dengan pangsa perbankan syariah di Kaltim yang masih

terbatas dengan kisaran 7% pada triwulan ke-3 2018 ini, Kaltim sebenarnya memiliki potensi

ekonomi syariah yang dapat digali dengan keberadaan Islamic centre dan mesjid yang dapat

menjadi pusat pemberdayaan umat, potensi zakat yang mencapai Rp 1.2 triliun beserta

tanah wakaf yang seluas 737 Ha, dan keberadaan 139 Pondok Pesantren yang dapat

dikembangkan potensi ekonominya. Dengan potensi ekonomi syariah Kaltim tersebut,

sejalan dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, BI telah

memiliki cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui tiga pilar utama

pengembangan yaitu 1. Pilar Pemberdayaan Usaha, 2. Pilar Pendalaman Pasar Keuangan

Syariah, dan 3. Penguatan Riset dan Edukasi. Oleh karena itu, sebuah roadmap

pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Kaltim diperlukan untuk

menumbuhkembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Kaltim sebagai berikut:

Gambar IV.1 Roadmap Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Kaltim

Phase 1: 2019 – 2021“Meletakkan Landasan PengembanganEkonomi & Keuangan Syariah di Kaltim”

Phase 2: 2022 – 2024“Akselerasi PengembanganEkonomi & Keuangan Syariah di Kaltim”

Phase 3: 2025 – 2027“Menjadikan Kaltim sbgSentra Ekonomi & KeuanganSyariah di Wilayah KTI”

PilarPengembangan

PemberdayaanEkonomiPesantren(Pilar 1)

1. Mengidentifikasi klaster binaan

pesantren yg dapat mendukung

ketahanan pangan;

2. Mengidentifikasi UMKM dan

pariwisata halal yang dapat

membangun halal value chain di

Kaltim;

3. Mengidentifikasi aset wakaf produktif

yang berpotensi tinggi utk

pemberdayaan umat.

1. Kaltim dpt menjadi “Role Model”

pemberdayaan ekonomi

pesantren di wilayah KTI

2. Memperluas jaringan pesantren

mentor dan pesantren binaan di

wilayah KTI;

1. Memperluas pesantren binaan di

wilayah Kaltim dgn variasi bisnis model;

2. Pesantren mentor dpt menjadi role

model untuk kualitas binsis model yg

mumpuni dgn tata kelola yg baik.

PengembanganUMKM & Usaha Halal (Pilar 1)

1. Mengidentifikasi Pesantren Binaan dan

Pesantren Mentor dgn bisnis model

yang tepat;

2. Meningkatkan kualitas bisnis model

dan tata kelola pesantren untuk

pemberdayaan umat

1. Pengembangan klaster binaan

pesantren yg dpt mendukung supply

side perekonomian;

2. Pengembangan halal value chain yg

dapat link dgn halal value chain

nasional.

1. Pengembangan klaster pesantren

unggulan dgn jaringan pesantren

di wilayah

2. Pengembangan halal value chain

yg dapat link dgn halal value

chain nasional.

Page 104: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |82

PengembanganSukuk sbgPembiayaanInfrastrukturDaeraah (Pilar 2)

1. Melakukan program edukasi dan vokasi

yg disesuaikan dgn kebutuhan pelaku

ekonomi dan keuangan syariah;

2. Integrasi kurikulum ekonomi syariah

dgn kurikulum nasional utk jenjang

Perguruan Tinggi;

3. Melakukan FESyar di Kaltim dgn tempat

Balikpapan.

1. Pembiyaan mega project melalui

penerbitan sukuk di wilayah KTI.

1. Memperbanyak penerbitan municipal

sukuk untuk meningkatkan pangsa

pembiayaan syariah Kaltim.

PeningkatanPemahamanMasyarakatterkait EkonomiSyariah (Pilar 3)

1. Mengidentifikasi projek Pemda yang

dapat dibiayai melalui penerbitan

municipal Sukuk;

2. Penerbitanmunicipal Sukuk.

1. Sertfikasi program edukasi ekonomi dan

keuangan syariah dgn universitas

ternama di Kaltim;

2. Integrasi kurikulum ekonomi syariah dgn

kurikulum nasional utk semua jenjang

pendidikan;

3. Melakukan kampanye ekonomi syariah

melalui koordinasi dgn berbagai

stakeholders.

1.Kolaborasi dgn universitas ternama

di wilayah KTI untuk menyusun

program edukasi ekonomi syariah;

2. Integrasi kurikulum ekonomi

syariah dgn kurikulum nasional utk

semua jenjang pendidikan di

wilayah KTI ;

3.Melakukan kampanye ekonomi

syariah secara serentak di wilayah

KTI.

Page 105: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |83

BOKS IV.3

“Dampak Kebijakan Pelonggaran LTV/FTV di Kaltim”

Dalam rangka mendorong berjalannya fungsi intermediasi perbankan yang seimbang dan

berkualitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan tetap menjaga

stabilitas sistem keuangan, Per 1 Agustus 2018 Bank Indonesia memutuskan untuk

menerapkan kebijakan makroprudensial yang lebih akomodatif di sektor properti melalui: (i)

penyesuaian rasio Loan to Value (LTV) untuk kredit properti (KP) serta rasio Financing to

Value (FTV) untuk pembiayaan properti (PP), (ii) penyesuaian jumlah maksimum fasilitas KP

atau PP untuk pemilikan properti yang belum tersedia secara utuh (inden), dan (iii)

penyesuaian pengaturan tahapan dan besaran pencairan KP/PP untuk pemilikan properti

inden sebagaimana pada tabel IV.2. Kebijakan tersebut didasari oleh pertumbuhan kredit

properti (KP) dan pembiayaan properti (PP) yang masih berada pada fase akselerasi dan

bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kepada masyarakat terutama first time buyer

dalam memenuhi kebutuhan rumah pertama melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Adapun

besaran uang muka yang ditetapkan dalam kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Bank

Indonesia No 20/8/PBI/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel IV.2 Ketentuan Rasio Loan To Value Untuk Kredit Properti, Rasio Financing To Value Untuk Pembiayaan Properti

Sumber: Bank Indonesia

Dari paparan tersebut terlihat bahwa untuk fasilitas pembiayaan pertama besaran rasio

LTV/FTV diserahkan kepada kebijakan bank dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-

hatian dalam pemberian kredit atau pembiayaan. Lebih lanjut, pelonggaran rasio LTV/FTV,

Page 106: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |84

jumlah KP/PP Inden dan tahapan serta besaran pencairan KP/PP inden berlaku hanya untuk

Bank dengan rasio NPL total kredit atau NPF total pembiayaan secara neto <5% dan NPL KP

atau NPF PP secara bruto < 5%.

Dampak dari kebijakan LTV tersebut bisa ditinjau dari sisi penyaluran kredit maupun sisi

harga, dari sisi harga, Bank Indonesia juga secara rutin melakukan pemantauan terhadap

harga properti residensial yang dilakukan secara triwulanan di 16 Kota yaitu Jabodetabek dan

Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makassar, Denpasar,

Pontianak, Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam, dan

Balikpapan. Adapun sejak triwulan I-2018 terdapat tambahan dua kota yaitu Pekanbaru dan

Samarinda, sehingga total sampel menjadi 18 Kota dan dikelompokan menjadi tiga tipe

bangunan yaitu: Kecil (tipe 0 ≤ 36), Menengah (tipe > 36 - 70), dan Besar (Type > 70). Jika

merujuk kepada hasil SHPR, tercatat bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) nasional

hanya tumbuh sebesar 0,42% (qtq) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 0,76% (qtq). Adapun secara tahunan, kenaikan harga properti residensial

juga melambat dari 3,26% (yoy) di triwulan II 2018 menjadi 3,14% (yoy) pada triwulan III 2018

yang indeksnya mencapai 206,62.

Lebih lanjut, secara tahunan IHPR Balikpapan pada Triwulan III 2018 tercatat mengalami

perbaikan sebesar -0,74% (yoy) atau mencapai 118,15 lebih tinggi jika dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat terkontraksi cukup dalam sebesar -0,81% (yoy) (Grafik IV.52).

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan pada rumah tipe kecil yang mengalami

pertumbuhan sebesar -0,69% (yoy) di triwulan III 2018 lebih tinggi dibandingkan triwulan II

2018 yang terkontraksi sebesar -0,89% (yoy) (Grafik IV.53).

Sumber: SHPR Bank Indonesia

Grafik IV.47 Pertumbuhan Indeks Harga Properti Balikpapan (yoy)

Sumber: SHPR Bank Indonesia

Grafik IV.48 Pertumbuhan IHPR Balikpapan per tipe (%yoy)

117,00

117,50

118,00

118,50

119,00

119,50

QI Q II QIII QIV QI QII QIII

2017 2018

-1,00

-0,80

-0,60

-0,40

-0,20

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

Pertumbuhan Indeks Harga Properti Balikpapan (yoy)

IHPR g-IHPR (%)

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

QI Q II QIII QIV QI QII QIII

2017 2018

Pertumbuhan IHPR Balikpapan per tipe (%yoy)

Kecil Menengah Besar

Page 107: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |85

Sejalan dengan hal tersebut, IHPR Samarinda tercatat mengalami pertumbuhan sebesar

2,80% (yoy) di triwulan III 2018 atau dengan indeks mencapai 103,30 (Grafik IV.54). Secara

umum kenaikan indeks harga properti Samarinda tersebut didorong oleh kenaikan indeks

harga rumah tipe kecil yang tercatat tumbuh sebesar 5,66% (yoy) di triwulan III 2018 lebih

tinggi dibandingkan triwulan II 2018 yang tercatat tumbuh sebesar 4,22% (yoy) (Grafik IV.55).

Dari sisi harga, dapat disimpulkan bahwa semenjak kebijakan LTV dikeluarkan terjadi

perbaikan harga properti residensial yang terjadi baik di Balikpapan maupun Samarinda.

Sumber: SHPR Bank Indonesia

Grafik IV.49 Pertumbuhan Indeks Harga Properti Samarinda (yoy)

Sumber: SHPR Bank Indonesia

Grafik IV.50 Pertumbuhan IHPR Samarinda per tipe (%yoy)

Dari sisi penyaluran kredit, berdasarkan total penyaluran kredit kelompok Kredit Pemilikian

Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dan Ruko Kaltim tercatat pada triwulan III

2018 mengalami pertumbuhan sebesar 5,05% (yoy) dengan total nilai mencapai Rp 8,60

Triliun setelah pada triwulan III 2017 hanya mencapai Rp 8,19 Triliun (Grafik IV. 56). Adapun

jika dilihat berdasarkan pangsanya, proporsi kredit rumah tangga KPR Tipe 22-70 merupakan

yang terbesar dan berkontribusi sebesar 60,68% terhadap total kredit kelompok KPR, KPA,

dan Ruko Kaltim yang diikuti oleh RT KPR Tipe > 70 dengan persentase sebesar 22,66% (Grafik

IV.57).

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

99,50

100,00

100,50

101,00

101,50

102,00

102,50

103,00

103,50

QI QII QIII

2018

Pertumbuhan Indeks Harga Properti Samarinda (yoy)

IHPR g-IHPR (%)

-1,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

QI QII QIII

2018

Pertumbuhan IHPR Samarinda per tipe (%yoy)

Kecil Menengah Besar

Page 108: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |86

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik IV.51 Total Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik IV.52 Pangsa Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

Lebih lanjut, tingginya pertumbuhan total kredit kelompok KPR, KPA, dan Ruko Kaltim juga

diikuti dengan tingkat NPL pada kelompok tersebut yang mengalami pertumbuhan pada

triwulan III 2018 mencapai 7,89% atau setara dengan Rp 678 Miliar (Grafik IV.58). Tingkat

NPL tertinggi berada pada kategori KPA yang pada triwulan III 2018 mencapai 12,10% dan

diikuti oleh Ruko dengan persentase sebesar 11,38%, adapun untuk KPR 22-70 yang

merupakan kelompok dengan penyaluran kredit terbesar memiliki tingkat NPL sebesar 7,27%

(Grafik IV.59).

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik IV.53 NPL Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

Sumber: Bank Indonesia, diolah

Grafik IV.54 Pangsa NPL KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

Dari paparan diatas dapat terlihat bahwa semenjak kebijakan LTV tersebut diumumkan,

secara umum kredit rumah tangga untuk kelompok KPR, KPA, dan Ruko mengalami

peningkatan yang masih sesuai dengan tren namun tetap dengan resiko kredit yang juga

masih cukup tinggi dan berada di atas threshold (5%). Lebih lanjut, menurut hasil liaison KPw

BI Kaltim kepada sektor perbankan di Kaltim menyebutkan bahwa manfaat dari kebijakan

pelonggaran LTV sangat baik untuk meningkatkan kredit di sektor properti dan diproyeksikan

akan berdampak cukup signifikan pada triwulan IV 2018 seiring dengan meningkatnya

awareness masyarakat mengenai kebijakan ini.

6.800

7.000

7.200

7.400

7.600

7.800

8.000

8.200

8.400

8.600

8.800

-1,00%

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

Total Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

Nominal (Rp Miliar) % growth (yoy)

6,84%

60,68%

22,66%

0,38%

8,69%

Pangsa Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim Tw III 2018

KPR <21 KPR 22-70 KPR >70 RT KPA Ruko

0,00%

1,00%

2,00%

3,00%

4,00%

5,00%

6,00%

7,00%

8,00%

9,00%

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2015 2016 2017 2018

NPL Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim

NPL Persentase Nominal NPL (Rp Miliar)

5,75%

7,27%

8,66%12,10%

11,38%

Pangsa NPL Kredit KPR, KPA, dan Ruko Kaltim Tw III 2018

KPR <21 KPR 22-70 KPR >70 RT KPA Ruko

Page 109: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |87

Terakhir jika ditinjau berdasarkan realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

Kaltim, secara nominal pada triwulan III 2018 FLPP Kaltim mencapai Rp 8,83 Triliun atau

tumbuh sebesar 176,5% (yoy) apabila dibandingkan triwulan III 2017 yang hanya mencapai

Rp 3,19 Triliun (Grafik IV.60). Adapun secara unit, tercatat realisasi FLPP Kaltim mencapai 75

unit atau tumbuh sebesar 158,6% (yoy) apabila dibandingkan triwulan III 2017 yang hanya

mencapai 29 unit (Grafik IV.61).

Sumber: Kementerian PUPR

Grafik IV.55 Nominal Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim

Sumber: Kementerian PUPR

Grafik IV.56 Realisasi Unit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim

Secara nasional, realisasi FLPP Kaltim hanya berkontribusi sebesar 0,88% atau sebesar Rp 17

Miliar terhadap realisasi FLPP nasional yang mencapai Rp 1,94 Triliun dan jika ditinjau dengan

wilayah Kalimantan lainnya capaian kontribusi Kaltim merupakan kedua terendah setelah

Kaltara dan tercatat rata-rata kontribusi Kalimantan mencapai 2,70% terhadap nasional. Hal

tersebut menunjukan sejak adanya kebijakan pelonggaran LTV tersebut tidak terlalu

berpengaruh untuk mendorong realisasi FLPP di Kaltim. Lebih lanjut rendahnya realisasi FLPP

di Kaltim dan juga beberapa wilayah di Indonesia disebabkan oleh masih kurangnya sosialisasi

FLPP ke masyarakat serta jumlah cicilan yang relatif tinggi karena ditiadakannya down

payment (DP).

(0)

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

-200,0%

-100,0%

0,0%

100,0%

200,0%

300,0%

400,0%

500,0%

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2015 2016 2017 2018

Bill

ion

s

Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim

Realisasi Nominal g-realisasi (yoy)

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

-150,0%

-100,0%

-50,0%

0,0%

50,0%

100,0%

150,0%

200,0%

250,0%

Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2015 2016 2017 2018

Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Kaltim

Unit g-unit (yoy)

Page 110: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |88

V. PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN

PENGELOLAAN UANG RUPIAH

Pada triwulan III 2018 transaksi pembayaran tunai mengalami penurunan sedangkan

transaksi non-tunai Kaltim mengalami kenaikan apabila dibandingkan triwulan sebelumnya

sesuai dengan pola seasonal-nya. Seecara tahunan, transaksi pembayaran non-tunai Kaltim

triwulan III 2018 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya.

5.1 Penyelenggaran Sistem Pembayaran

Secara nominal, transaksi non-tunai Kaltim triwulan III 2018 mengalami kenaikan

apabila dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai dengan pola seasonal-nya. Pada triwulan

III 2018, jumlah transaksi non-tunai Kaltim mencapai Rp 17,57 triliun dengan volume sebesar

297,49 ribu transaksi. Capaian ini mengalami kenaikan dibandingkan triwulan II 2018 yang

mencapai Rp 16,23 triliun dengan volume sebesar 277,48 ribu transaksi (Grafik V.1). Jika

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, transaksi non-tunai Kaltim triwulan III

2018 tumbuh negatif sebesar -4,65% (yoy). Berdasarkan jenis instrumennya, transaksi non-

tunai Kaltim triwulan III 2018 didominasi oleh transaksi non-tunai yang menggunakan Sistem

Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dengan pangsa 57,79% atau senilai Rp10,155 triliun

tumbuh dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan volume transaksi, transaksi yang

menggunakan SKNBI juga mendominasi sebesar 97,87% atau sebanyak 297,49 ribu transaksi

pada triwulan III 2018 (Grafik V.2).

Grafik V.1 Perkembangan Nominal Transaksi Non-tunai

Kaltim

Grafik V.2Transaksi Non-tunai Kaltim Triwulan III 2018

Berdasarkan Instrumennya

Pada triwulan III 2018, jumlah transaksi yang menggunakan Sistem Kliring Nasional

Bank Indonesia (SKNBI) mengalami peningkatan. Nominal transaksi SKNBI triwulan III 2018

250

260

270

280

290

300

310

320

330

340

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III

2016 2017 2018

Nominal Volume (RHs)

Rp tril iun Ribu transaksi

58%

42%

98%

2%

SKNBI RTGS

*Bagian dalam menggambarkan nominal*Bagian luar menggambarkan volume

Page 111: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |89

tercatat tumbuh sebesar Rp10,16 triliun atau 12,15% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan

II 2018 yang tumbuh 11,95% (yoy) dengan nominal sebesar 9,29 triliun (Grafik V.3). Peningkatan

juga terjadi secara volume transaksi, dimana transaksi via SKNBI di wilayah Kaltim triwulan III

2018 mengalami kenaikan sebanyak 297,49 ribu transaksi dibandingkan triwulan II 2018

sebanyak 277,48 ribu transaksi, tumbuh sebesar 6,80% (yoy) (Grafik V.4).

Grafik V.3 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring

Kaltim

Grafik V.4Perkembangan Volume Transaksi Kliring

Kaltim

Transaksi RTGS Kaltim menunjukkan penurunan selama triwulan III 2018, baik dari

sisi nominal maupun volume transaksi. Nominal transaksi RTGS Kaltim pada triwulan III 2018

mengalami kenaikan sebesar Rp7,41 triliun namun terkontraksi -19,80% (yoy), dibandingkan

triwulan II 2018 dengan nominal sebesar Rp6,94 triliun atau terkontraksi-33,96% (yoy). Di sisi

lain, volume transaksi RTGS Kaltim triwulan III 2018 tercatat sebesar 6,47 ribu transaksi lebih

baik dibandingkan triwulan sebelumnya atau tumbuh melambat sebesar 2,85% (yoy) (Grafik

V.5).

Grafik V.5 Perkembangan RTGS Generasi III Kaltim

Secara spasial, transaksi non-tunai Kaltim menduduki urutan ke-3 pada transaksi yang

menggunakan SKNBI dan RTGS menduduki urutan ke-4 yang mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada transaksi non-tunai triwulan III yang menggunakan

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kliring Nominal g.Nominal (Rhs)

Rp miliar %yoy

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

-

50

100

150

200

250

300

350

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kliring Volume g.Volume (Rhs)

Ribu transaksi %yoy

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

2016 2017 2018

Nominal Rp Miliar Volume Transaksi (Rhs)

Rp Miliar Transaksi

Page 112: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |90

SKNBI, Bali masih merupakan provinsi dengan transaksi tertinggi diwilayah KTI dengan nominal

sebesar Rp 8,89 triliun, disusul oleh Sulawesi Selatan dengan nominal sebesar Rp7,51 triliun

(Grafik V.6). Pada transaksi non-tunai yang menggunakan sistem RTGS, Kalbar merupakan

provinsi dengan transaksi tertinggi diwilayah KTI dengan nominal sebesar Rp 32,09 triliun.

Selanjutnya, diurutan kedua terdapat Kalsel dengan nominal sebesar Rp 28,59 triliun (Grafik

V.7).

Grafik V.6Nominal Kliring KTI Triwulan III 2018

Berdasarkan Provinsi

Grafik V.7Nominal RTGS KTI Triwulan III 2018

Berdasarkan Provinsi

Sementara itu, kinerja Layanan Keuangan Digital (LKD) Kaltim terus menunjukkan

kinerja positif pada triwulan III 2018.Jumlah agen LKD yang ada di wilayah Kaltim tercatat

sebanyak 4.137 agen pada triwulan III 2018, atau tumbuh 35,15% (yoy) dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3.061 agen (Grafik V.8). Lebih lanjut, jumlah uang

elektronik yang beredar di wilayah Kaltim tercatat 21.482 unit atau tumbuh 29,59% (yoy)

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 16.577 unit (Grafik V.9).

Grafik V.8 Perkembangan Jumlah Agen LKD Kaltim

Grafik V.9Perkembangan Jumlah Uang Elektronik

Kaltim

Sebagai bentuk tindak lanjut Gerakan Nasional Non-tunai (GNNT), Bank Indonesia

bersama dengan Pemerintah Daerah dan industri perbankan melakukan berbagai program

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 Rp Triliun

0

5

10

15

20

25

30

35 Rp Triliun

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

2016 2017 2018

Jumlah Agen

Agen

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

No

v

Jan

Ma

r

Ma

y

Jul

Sep

2016 2017 2018

Jumlah Uang Elektronik

Kartu

Page 113: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |91

pengembangan elektronifikasi di wilayah Kaltim. Berbagai layanan elektronifikasi yang terdiri

dari produk-produk atau program perbankan seperti e-tax, e-parking, hingga uang elektronik

terus mengalami perkembangan di wilayah Kaltim, terutama di Kota Samarinda dan Balikpapan.

Bank Indonesia Provinsi Kaltim telah bekerjasama dengan Pemerintah daerah dan perbankan

untuk pembelian bahan bakar khusus (BBK) di SPBU Pertamina dengan menggunakan uang

elektronik (E-Money). Sementara itu, penerapan GNNT juga diimplementasikanuntuk

pembayaran tagihan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) melalui Loket Payment Point

Online Bank(PPOB) yang sudah dilakukan kerjasama denganpihak swasta dan PDAM Kota

Samarinda.Lebih lanjut, program elektronifikasi juga diterapkan untuk pembayaran e-Samsat

Kaltim dan pembayaran pajak daerah lainnya. Budaya transaksi non-tunai atau cashless society

ini dilakukan dengan melihat efisiensi kegiatan perekonomian dan meminimalisir peredaran

uang palsu.

5.2 Pengelolaan Uang Rupiah

Jumlah transaksi tunai9 di wilayah Kaltim pada triwulan III 2018 mengalami

penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya, sesuai dengan pola seasonal-nya. Secara

nominal, nilai uang kartal yang diedarkan oleh Bank Indonesia (outflow) di wilayah Kaltim

mencapai Rp3,28 triliun pada triwulan III 2018 atau turun 17,71% (yoy). Sementara itu, nilai

uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) mencapai Rp2,97 triliun atau mengalami

penurunan sebesar 26,22% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik V.10).

Dengan demikian, pada triwulan III 2018 transaksi tunai di Kaltim berada pada posisi net inflow

sebesar Rp318 triliun.Secara spasial, penurunan jumlah arus kas di triwulan III 2018 terjadi di

wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dan Bank Indonesia Balikpapan.Bank

Indonesia Provinsi Kaltim penurunan aliran masuk bersih (net inflow) sebesar Rp50 triliun. Di

sisi lain, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mengalami net outflow sebesar Rp368

triliun (Grafik V.11).

9 Total transaksi inflow dan ouflow di Bank Indonesia Provinsi Kaltim di Samarinda dan Bank Indonesia Balikpapan

Page 114: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |92

Grafik V.10 Pengedaran Uang Kartal Kaltim

Grafik V.11Pengedaran Uang Kartal Kaltim – Spasial

Sementara itu, dalam rangka meningkatkan kualitas dan ketersediaan uang yang

beredar di masyarakat, Bank Indonesia secara berkala melakukan penarikan Uang Tidak

Layak Edar (UTLE) atau disebut juga Clean Money Policy (CMP).Pada triwulan III 2018,

penarikan UTLE yang dilakukan Bank Indonesia di wilayah Kaltim tercatat 8,22% (yoy)

mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar -3,16%

(yoy) (Grafik V.12). Dengan demikian, rasio penarikan UTLE terhadap inflow pada triwulan III

2018 tercatat 31,75% (yoy), lebih tinggidibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai

5,62% (yoy) (Grafik V.13).

Grafik V.12 Penarikan Uang Tidak Layak Edar Kaltim

Grafik V.13 Rasio Penarikan Uang Tidak Layak

Edarterhadap InflowKaltim

Bank Indonesia terus berupaya untuk mengedarkan Rupiah keseluruh wilayah Kaltim

dalam jumlah dan pecahan yang sesuai dan kualitas uang yang layak edar di masyarakat.

Dalam memastikan ketersediaan Rupiah di seluruh pelosok Kaltim dalam jumlah dan pecahan

yang sesuai, Bank Indonesia memiliki 4 (tiga) lokasi kantor kas titipan yang terletak di Sangatta

(Kabupaten Kutai Timur), Tanjung Redeb (Kabupaten Berau), Sendawar (Kabupaten Kutai Barat)

dan Tana Paser (Kabupaten Paser). Sementara itu,untuk meningkatkan kualitas uang layak edar

di masyarakat, Bank Indonesia juga melakukan kas keliling hingga ke daerah terpencil di wilayah

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Inflow Outflow Netflow

Rp tril iun

INFLOW

OUTFLOW -5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

SMR-Inflow SMR-Outflow BPP-Inflow

BPP-Outflow SMR-Netflow BPP-Netflow

Rp tril iun

INFLOW

OUTFLOW

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2014 2015 2016 2017 2018

Kaltim Samarinda Balikpapan g.Kaltim (Rhs)

Rp tril iun %yoy

0

10

20

30

40

50

60

70

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2014 2015 2016 2017 2018

Inflow CMP Rasio CMP to Inflow (Rhs)

Rp tril iun %

Page 115: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |93

Kaltim. Kas keliling dilakukan di dalam kota yaitu Samarinda dan Balikpapan, serta ke luar kota

mulai dari Bontang, Tenggarong, Melak, Kota Bangun, Muara Wahau, Penajam, Samboja, Batu

Kajang hingga Sangkulirang.

Sementara itu, jumlah uang palsu yang ditemukan di wilayah Kaltim mengalami

kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Pada triwulan III 2018, uang palsu yang

ditemukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim mencapai 248 bilyet, turun dibandingkan

triwulan II 2018 yang mencapai 342 bilyet. Pada periode laporan terdapat 185 lembar temuan

uang palsu yang didominasi uang pecahan Rp100.000,00. Secara spasial, jumlah uang palsu

yang ditemukan oleh Bank Indonesia Provinsi Kaltim tercatat 148 bilyet dan 100 bilyet oleh Bank

Indonesia Balikpapan selama triwulan III 2018. Bank Indonesia secara rutin terus melakukan

edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) di

wilayah Kaltim dengan peserta mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, pelaku usaha maupun

SKPD.

Page 116: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |94

VI. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Kondisi ketenagakerjaan di Kaltim mengalami perbaikan yang tercermin dari naiknya

beberapa indikator ketenagakerjaan. Namun demikian, kesejahteraan Kaltim yang

tercermin dari perkembangan nilai tukar petani masih mengalami defisit serta

ketimpangan pendapatan juga cenderung meningkat.

6.1 Ketenagakerjaan

Kondisi ketenagakerjaan Kaltim tahun 2018 mengalami perbaikan dibandingkan

tahun sebelumnya. Jumlah angkatan kerja Kaltim tahun 2018 tercatat sebanyak 1,73 juta jiwa,

mengalami kenaikan sebesar 4,69% (yoy) atau terjadi penambahan sebesar 77,63 ribu jiwa

dibandingkan angkatan kerja tahun 2017 yang tercatat sebanyak 1,54 juta jiwa. Peningkatan

juga terjadi pada jumlah penduduk yang bekerja yang tumbuh 5,04% (yoy) atau meningkat

sebesar 77,61 ribu jiwa dibandingkan tahun 2017. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) tahun 2018 tercatat 6,60% atau sebanyak 114,31 ribu jiwa, lebih rendah jika dibandingkan

tahun 2017 yang tercatat 6,91%. Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun

2018 tercatat 64,99% atau naik dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 63,75%.

Kenaikan TPAK memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan

(supply) tenaga kerja. (Tabel VI.1).

Tabel VI.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Dibandingkan capaian nasional dan beberapa provinsi di wilayah KTI, TPT Kaltim

tahun 2018tergolong tinggi. TPT nasional tahun 2018 tercatat mengalami penurunan dari 5,5%

menjadi 5,34%. Di wilayah KTI, TPT Maluku masih merupakan yang tertinggi dibandingkan

wilayah lainnya. TPT Maluku tahun 2018 tercatat 7,27% menurun dibandingkan tahun 2017

yang tercatat sebesar 9,29%. Di sisi lain, Bali masih merupakan provinsi yang memiliki TPT

terendah di wilayah KTI maupun secara nasional yaitu sebesar 1,37% pada tahun 2018 (Grafik

Orang %

Jumlah Penduduk 15+ 2.595.992 2.665.909 69.917 2,69

Jumlah Angkatan Kerja 1.654.964 1.732.598 77.634 4,69

Jumlah Bekerja 1.540.675 1.618.285 77.610 5,04

Jumlah Penganggur 114.289 114.313 24 0,02

Bukan Angkatan Kerja 941.028 933.311 (7.717) -0,82

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 63,75 64,99

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,91 6,60

1,24

-0,31

2017 2018Kondisi KetenagakerjaanPertumbuhan

Page 117: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |95

IV.1). Walaupun mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, TPT Kaltim 2018

merupakan yang tertinggi ketiga di wilayah KTI dan menjadi urutan keenam tertinggi secara

nasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Kaltim relatif tinggi

dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia.

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.1 Perbandingan TPT Berdasarkan Provinsi

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga kerja Kaltim tahun 2018 masih didominasi

oleh tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMTA. Jumlah penduduk yang bekerja dengan

tingkat SMTA pada tahun 2018 mencapai 622,51 ribu jiwa atau mengalami kenaikan 4,95% (yoy)

dibandingkan tahun sebelumnya. Penduduk yang bekerja dengan tingkat pendidikan SD

menduduki urutan kedua dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 457,71 ribu jiwa atau naik

sebesar 3,21% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 443,48 ribu jiwa.

Sementara itu, penduduk dengan tingkat pendidikan SMTP tercatat 262,36 ribu jiwa pada tahun

2018 atau mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan tingkatan pendidikan yang lain yaitu

sebesar10,72% (yoy) dibandingkan tahun 2017 yang berjumlah 236,96 ribu jiwa (Tabel IV.2).

Tabel VI.2 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Berdasarkan status usahanya, peningkatan tenaga kerja sebagai buruh/karyawan

mengalami peningkatan paling tinggi pada tahun 2018. Tenaga kerja yang bekerja sebagai

buruh/karyawan tahun 2018 tercatat sebanyak 906,88 ribu jiwa, meningkat dibandingkan

periode sebelumnya yang tercatat sebesar 867,68 ribu jiwa atau meningkat 4,52% (yoy).

Pangsa

Orang % %

<SD 443.488 457.711 14.223 3,21 28,28

SMTP 236.959 262.358 25.399 10,72 16,21

SMTA 593.161 622.507 29.346 4,95 38,47

Diploma keatas 267.067 275.709 8.642 3,24 17,04

Total 1.540.675 1.618.285 77.610 5,04 100,00

Pertumbuhan2017Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan 2018

Page 118: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |96

Peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar kedua terdapat pada tenaga kerja dengan status

berusaha sendiri yang mencapai 317,2 ribu jiwa pada tahun 2018 atau naik 7,35% (yoy) dari

tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 295,47 ribu jiwa. Berdasarkan pangsanya, status usaha

tenaga kerja Kaltim tahun 2018 paling banyak sebagai buruh/karyawan dengan pangsa sebesar

56,04%, disusul oleh tenaga kerja yang berusaha sendiri sebesar 19,6% dan tenaga kerja yang

berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 9,15% (Tabel VI.3).

Tabel VI.3 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Status Usaha Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Berdasarkan lapangan usahanya, sektor perdagangan menyerap tenaga kerja paling

banyak di kaltim pada tahun 2018. Status usaha tenaga kerja Kaltim tahun 2018 paling banyak

bekerja pada lapangan usaha perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel dengan

pangsa sebesar 26,87%, disusul oleh tenaga kerja yang bekerja di lapangan usaha pertanian,

kehutanan, perburuan dan perikanan sebesar 21,50% dan tenaga kerja di lapangan usaha jasa

kemasyarakatan sebesar 19,65%. Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang mengalami

peningkatan terbesar pada tahun 2018 tercatat pada lapangan usaha pertambangan dan

penggalian yang sebanyak 144,72 ribu jiwa, meningkat sebesar 15,16% (yoy) dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya sebelumnya yang tercatat sebesar 125,66 ribu jiwa.

(Tabel VI.4).

Tabel VI.4 Penduduk Yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Provinsi Kaltim

Sumber : BPS, diolah

Pangsa

Orang % %

Berusaha Sendiri 295.473 317.197 21.724 7,35 19,60

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 144.909 148.012 3.103 2,14 9,15

Berusaha dibantu buruh tetap 56.132 62.669 6.537 11,65 3,87

Buruh/Karyawan 867.684 906.878 39.194 4,52 56,04

Pekerja bebas 59.940 60.809 869 1,45 3,76

Pekerja keluarga/tak dibayar 116.537 122.720 6.183 5,31 7,58

Total 1.540.675 1.618.285 77.610 5,04 100,00

Penduduk Yang Bekerja Menurut Status UsahaPertumbuhan

2017 2018

Pangsa

Orang % %

Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 328.448 347.901 19.453 5,92 21,50

Pertambangan dan penggalian 125.663 144.717 19.054 15,16 8,94

Industri Pengolahan 101.695 115.908 14.213 13,98 7,16

Listrik, gas dan air 13.615 15.107 1.492 10,96 0,93

Bangunan 83.247 84.908 1.661 2,00 5,25

Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel 413.571 434.865 21.294 5,15 26,87

Angkutan, pergudangan dan komunikasi 89.955 88.195 (1.760) -1,96 5,45

Keuangan, asuransi, sewa dan jasa perusahaan 65.021 68.728 3.707 5,70 4,25

Jasa kemasyarakatan 319.460 317.956 (1.504) -0,47 19,65

Total 1.540.675 1.618.285 77.610 5,04 100,00

Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan UsahaPertumbuhan

2017 2018

Page 119: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |97

6.2 Kesejahteraan

Kesejahteraan Kaltim dari sisi NTP masih lebih rendah dibandingkan periode

sebelumnya. Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk

mengetahui gambaran tentang perkembangan tingkat pendapatan petani dari waktu ke waktu

sebagai dasar kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan petani. Nilai Tukar Pertani

(NTP) Kaltim triwulan III 2018 menurun dibandingkan periode sebelumnya, yaitu sebesar 95,91

atau lebih rendah dari pada triwulan sebelumnya yang tercatat 96,56 (Grafik VI.2). Berdasarkan

komponen pembentuknya, indeks yang diterima petani (IT) yang sebesar 124,52 masih lebih

rendah dibandingkan indeks yang dibayarkan petani (IB) yang sebesar 129,84.

Berdasarkan jenisnya, hanya NTP Kaltim pada sektor perikanan dan peternakan yang

mengalami surplus. Penurunan NTP Kaltim triwulan III 2018 terjadi hampir di seluruh sub-

lapangan usaha pertanian kecuali peternakan dan perikanan. Rendahnya NTP pada sektor

tanaman pangan mengindikasikan masih rendahnya efisiensi sektor pertanian terutama dari sisi

distribusi yang memiliki rantai panjang dan akses masuk pasar yang terbatas bagi produsen. Di

sisi lain peningkatan NTP pada sektor peternakan banyak dipengaruhi oleh kuatnya posisi

produsen sebagai pemasok dalam distribusi komoditas hasil peternakan, sementara pada saat

yang sama demand di Kaltim cukup tinggi. (Grafik VI.3).

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.2 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kaltim Berdasarkan Komponen

Ketimpangan pendapatan Kaltim tahun 2018 mengalami peningkatan dibandingkan

tahun sebelumnya. Ketimpangan pendapatan yang tercermin dari rasio gini mengalami

peningkatan dari 0,330 di tahun 2017 menjadi 0,342 pada tahun 2018.Dibandingkan dengan

provinsi lain di wilayah Kalimantan, Kaltim menempati peringkat dengan rasio gini tertinggi

setelah Kalimantan Selatan (Kalsel). Tercatat rasio gini Kalsel pada tahun 2018 sebesar 0,344

Page 120: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |98

(Grafik VI.4). Adapun rasio gini Kaltim masih berada dibawah rasio gini nasional sebesar 0,389

pada tahun 2018. Rasio gini menunjukkan ketimpangan pendapatan yang terjadi di sebuah

wilayah. Sebuah wilayah dikategorikan mengalami ketimpangan pendapatan ketika angka rasio

gini mendekati 1. Sebaliknya, semakin mendekati 0 maka perbedaan pendapatan antara

golongan berpendatapatan tertinggi dan terendah semakin kecil.

Sumber: BPS, diolah

Grafik VI.4 Gini Rasio Kalimantan

Page 121: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |99

VII. PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

Ekonomi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan mengalami deselerasi pertumbuhan yang

dipengaruhi oleh kinerja lapangan usaha utama. Namun demikian, secara kumulatif

tahunan ekonomi Kaltim tahun 2019 diperkirakan tumbuh lebih baik dibandingkan

periode sebelumnya.

7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Kaltim

Ekonomi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan tetap tumbuh positif namun lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Deselerasi pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan

I 2019 dipengaruhi oleh kinerja seluruh lapangan usaha utama. Di lapangan usaha

pertambangan nonmigas, normalisasi permintaan negara mitra dagang utama pasca

berakhirnya musim dingin diperkirakan menjadi faktor utama perlambatan kinerja lapangan

usaha ini. Lebih lanjut, kebijakan restriksi impor batubara di beberapa pelabuhan Tiongkok

diperkirakan masih terus berlanjut di tahun 2019. Berdasarkan analisis yang diperoleh dari salah

satu konsultan pertambangan internasional, Impor batubara Tiongkok diperkirakan akan

mengalami penurunan sekitar 5% pada tahun 2019, pada level 208 juta ton yang dipengaruhi

oleh peningkatan output energi baru terbarukan (EBT) dan naiknya pasokan batubara domestik

pasca berakhirnya inspeksi lingkungan yang dilakukan pemerintah Tiongkok. Perlambatan

kinerja juga diperkirakan terjadi pada lapangan usaha pertambangan migas. Sebagian besar

blok migas Kaltim saat ini telah berada dalam fase natural declining. Upaya pengeboran sumur

baru dan aplikasi teknologi yang dilakukan oleh operator hanya mampu menahan laju

penurunan namun tidak bisa meningkatkan level produksi. Sementara itu, kinerja lapangan

usaha industri pengolahan Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan juga mengalami perlambatan.

Penurunan input pada industri pengolahan migas pasca normalisasi produksi salah satu blok

migas Kaltim menjadi faktor utama perlambatan kinerja lapangan usaha ini. Produksi Blok

Jangkrik sempat menyentuh level 680 MMscfd pada semester I 2018 yang lalu, namun saat ini

produksi blok migas tersebut hanya sebesar 650 MMscfd. Kurangnya pasokan input bahan baku

menjadi kendala utama bagi industri migas Kaltim untuk meningkatkan produksinya. Saat ini

tingkat utilisasi industri gas Kaltim hanya berkisar antara 50-60% saja. Lebih lanjut, Jepang

sebagai salah satu importir utama LNG Kaltim saat ini lebih memilih untuk membeli LNG dari

Australia karena harga yang lebih murah dibandingkan LNG Indonesia. Penghapusan kebijakan-

kebijakan pemerintah terkait eksplorasi dan pengembangan sektor migas yang tidak perlu

menjadi faktor utama yang mendukung peningkatan produktivitas sektor migas Australia

Page 122: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |100

sehingga mampu menekan level harga LNG. Deselerasi pertumbuhan juga terjadi pada lapangan

usaha pertanian. Berakhirnya periode musim panen menjadi faktor utama penyebab turunnya

produksi hasil pertanian tabama. Lebih lanjut, tingginya level stok tandan buah segar (TBS)

diperkirakan akan berdampak pada perlambatan kinerja perkebunan terutama dari sisi harga

komoditas yang terus mengalami tren penurunan. Di sisi lain, kinerja lapangan usaha

transportasi dan pergudangan Kaltim diperkirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan

I 2019. Penambahan rute penerbangan dari Bandara Samarinda Baru – APT Pranoto ke luar

wilayah Kaltim menjadi faktor utama meningkatknya kinerja lapangan usaha ini.

Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan ekspor luar negeri dan deselerasi

kinerja komponen lainnya menjadi penyebab perlambatan ekonomi Kaltim di triwulan I 2019.

Penurunan ekspor luar negeri sejalan dengan kinerja lapangan usaha utama yang juga

mengalami perlambatan pada triwulan I 2019. Normalisasi permintaan dari negara mitra

dagang utama pasca berakhirnya musim dingin menjadi faktor utama yang mempengaruhi

kinerja ekspor luar negeri Kaltim. Lebih lanjut, tren pelambatan harga batubara internasional

juga diperkirakan akan terjadi di awal tahun 2019 seiring dengan menurunnya permintaan.

Penurunan kinerja ekspor luar negeri juga dipengaruhi oleh output industri pengolahan yang

melambat seiring dengan terbatasnya jumlah input bahan baku (lifting gas). Kinerja konsumsi

rumah tangga dan pemerintah diperkirakan juga mengalami perlambatan pada triwulan I 2019

seiring dengan normalisasi permintaan pasca akhir tahun sesuai dengan pola seasonal-nya.

Perlambatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan hasil survei konsumen (SK) Bank Indonesia

Provinsi Kaltim periode September 2018 yang menyatakan bahwa adanya penurunan Indeks

Ekspektasi Konsumen di seluruh kompoen pembentuknya. Di sisi investasi, pembentukan

modal tetap bruto (PMTB) Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan juga mengalami perlambatan.

Belum adanya realisasi investasi yang bersumber dari pemerintah serta pergeseran proses

konstruksi pada proyek peningkatan kapasitas kilang minyak di Kota Balikpapan menjadi

penyebab utama melambatnya kinerja investasi Kaltim. Berdasarkan hasil asesmen terhadap

indikator-indikator makroekonomi di atas, pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan I 2019

diperkirakan berada pada kisaran 1,63-2,03% (yoy).

Secara kumulatif tahunan, ekonomi Kaltim 2019 diperkirakan tumbuh positif lebih

tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Diperkirakan pada triwulan III 2019, ekonomi Kaltim

akan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan cuaca yang mendukung aktivitas tambang. Disamping

itu, pada periode yang sama diperkirakan industri pengolahan akan tumbuh lebih tinggi sejalan

Page 123: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |101

dengan tidak adanya rencananya maintainance tambang migas. Secara umum, perbaikan

kinerja lapangan usaha pertambangan dan peningkatan output industri pengolahan

diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2019. Di tahun

2019, Pemerintah Indonesia merevisi target produksi batubara nasional tahun 2019 dari semula

400 juta ton menjadi 530 juta ton berdasarkan Nota Keuangan RAPBN 2019. Angka ini

ditetapkan lebih tinggi dibandingkan prakiraan produksi batubara nasional tahun 2018 sebesar

510 juta ton. Peningkatan target produksi ini menjadi faktor utama yang mendorong perbaikan

kinerja lapangan usaha pertambangan di tahun 2019. Lebih lanjut, upaya ini adalah satu strategi

pemerintah dalam mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit) yang saat ini

menjadi salah satu permasalahan utama bagi perekonomian Indonesia. Sementara itu, rencana

pengembangan proyek migas Jangkrik yang akan mengembangkan usahanya ke lapangan

Merakes di Blok Sepinggan menjadi upside risk bagi kinerja lapangan usaha industri pengolahan

migas Kaltim di tahun 2019. Produksi Lapangan Merakes diperkirakan sebesar 150 MMscfd dan

nantinya akan masuk ke unit fasilitas pengolahan blok Jangkrik. Peningkatan kinerja lapangan

usaha utama Kaltim tahun 2019 pada akhirnya akan mendorong kinerja ekspor luar negeri

Kaltim di tahun 2019. Namun demikian, terdapat downside risk bagi kinerja ekspor luar negeri

Kaltim yang bersumber dari pergerakan harga komoditas yang diperkirakan mengalami

perlambatan di tahun 2019.

Tabel VII.1Outlook Ekonomi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama Kalimantan Timur10

Sumber : IMF dan Consensus Forecast, diolah

Di sisi lain, outlook pertumbuhan ekonomi dunia dan beberapa negara mitra dagang

Kaltim mengalami koreksi negatif dan menjadi downside risk bagi pertumbuhan ekonomi

Kaltim. International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook (WEO) dan

Consensus Forecast (CF) periode Oktober 2018 sama-sama melakukan koreksi angka

pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019, masing-masing 0,2 dan 0,1 basis poin. Koreksi ini

10IMF menggunakan negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam untuk mewakili ASEAN. Sementara itu,

Consensus Forecast menggunakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2018 2019

World 3.6 3.4 3.2 3.8 3.9 3.9 3.7 ↘ 3.7 ↘ 3.3 3.2 3.2 ↘ 3.1 ↘

Euro 1.3 2.1 1.8 2.3 2.2 1.9 2.0 ↘ 1.9 → 2.2 1.8 2.0 ↘ 1.8 →

Jepang 0.4 1.4 0.9 1.7 1.0 0.9 1.1 ↗ 0.9 → 1.1 1.1 1.1 → 1.2 ↗

Tiongkok 7.3 6.9 6.7 6.9 6.6 6.4 6.6 → 6.2 ↘ 6.6 6.4 6.6 → 6.3 ↘

India 7.4 8.2 7.1 6.7 7.3 7.5 7.3 → 7.4 ↘ 7.4 7.5 7.4 → 7.5 →

ASEAN-5 4.6 4.8 5.0 5.3 5.3 5.3 5.3 → 5.2 ↘ 5.1 5.0 5.0 ↘ 4.8 ↘

Jul-18 Oct-18

2019 2019

Negara

2018 2018

Realisasi*WEO IMF Consensus Forecast

Jul-18 Oct-18

Page 124: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |102

dipengaruhi oleh penurunan kinerja ekonomi negara-negara maju seiring dengan relaksasi

stimulus fiskal Amerika Serikat. WEO juga melakukan koreksi angka pertumbuhan ekonomi

Tiongkok, India dan ASEAN tahun 2019 yang dipengaruhi oleh realisasi kinerja perdagangan

yang tercatat dibawah perkiraan sebelumnya. Di sisi lain, CF tetap optimis dengan kondisi

perekonomian Jepang tahun 2019 dan merevisi positif angka pertumbuhan ekonominya (Tabel

VII.1).

Tabel VII.2 Outlook Harga Komoditas Ekspor Utama Kalimantan Timur

Sumber : Worldbank, diolah

Dari sisi harga, indeks Harga Ekspor (IHEx) Kaltim tahun 2019 diperkirakan mengalami

kontraksi walaupun tidak sedalam perkiraan sebelumnya. Berdasarkan proyeksi harga yang

diperoleh dari Worldbank dalam Commodity Markets Outlook bulan Oktober 2018, IHEx Kaltim

diperkirakan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -4,5% (yoy) pada tahun 2019, tidak

sedalma perkiraaan sebelumnya yang terkontraksi -6,9% (yoy). Revisi pertumbuhan IHEx Kaltim

tahun 2019 didorong oleh perbaikan perkiraan harga batubara, minyak mentah dan crude palm

oil (CPO). Berdasarkan asesmen sampai dengan triwulan I 2019 dan beberapa indikator makro

serta perkembangan ekonomi global terkini, ekonomi Kaltim tahun 2019 diperkirakan tumbuh

pada kisaran 1,98-2,38% (yoy).

7.2 Prospek Inflasi Kaltim

Tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan mengalami penurunan

dibandingkan periode sebelumnya. Meredanya tekanan inflasi Kaltim dipengaruhi oleh

normalisasi permintaan pada kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakauserta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.Penurunan inflasi

kelompok bahan makanan triwulan I 2018 dipengaruhi oleh normalisasi permintaan pasca natal

dan perayaan tahun baru pada triwulan sebelumnya. Lebih lanjut, Tim Pengendalian Inflasi

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Coal Coal Australia -17.1 -16.0 12.2 33.9 -4.0 -11.8 22.0 ↗ -7.4 ↗

LNG Japan LNG 0.5 -31.8 -32.6 16.7 2.3 1.7 16.2 ↗ -3.0 ↘

Crude Oil Oil Brent, Dubai, WTI (Average) -7.5 -47.3 -15.6 23.3 23.1 0.0 36.4 ↗ 2.8 ↗

CPO Crude Palm Oil -4.1 -31.9 14.2 1.6 6.3 2.2 -12.2 ↘ 3.9 ↗

Wood Logs Malaysia -7.7 -12.8 11.5 -3.3 1.7 1.9 1.7 → 1.9 ↘

IHEx -9.5 -17.6 15.9 35.6 -0.2 -6.9 13.5 ↗ -4.5 ↗

Realisasi*World Bank

Apr-18 Oct-18

2018 2019

Komoditas

Page 125: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |103

Daerah (TPID) Provinsi Kaltim dan Kabupaten/Kota di bawahnya terus melakukan berbagai

program-program pengendalian harga terhadap komoditas-komoditas pangan yang sering

menjadi penyebab inflasi di wilayah Kaltim. Sidak pasar dan gudang distributor, rapat koordinasi

pangan, pasar murah dan penyediaan informasi harga pangan kepada masyarakt melalui media

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) merupakan beberapa program yang terus

dilakukan oleh TPID di wilayah Kaltim.

Meredanya tekanan inflasi Kaltim triwulan I 2019 diperkirakan juga terjadi pada

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Inflasi kelompok makanan jadi,

minuman, rokok dan tembakau Kaltim triwulan I 2018 diperkirakan mengalami penurunan

dibandingkan periode sebelumnya. Sejalan dengan inflasi kelompok bahan makanan,

penurunan inflasi kelompok ini dipengaruhi oleh normalisasi permintaan pasca natal dan

perayaan tahun baru. Penurunan tekanan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau juga terkonfirmasi dari hasil SK Bank Indonesia Provinsi Kaltim periode Oktober 2018

yang menunjukkan bahwa tingkat ekspektasi masyarakat terhadap kondisi harga-harga

komoditas pada 6 bulan kedepan mengalami penurunan (Grafik VII.1).

Grafik VII.1 Ekspektasi Harga 3 dan 6 bulan ke depan

Di sisi lain, inflasi kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan diperkirakan

mengalami peningkatan pada triwulan I 2019 dibandingkan periode sebelumnya. Naiknya

tekanan inflasi kelompok ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan terhadap angkutan udara

yang diperkirakan terjadi sejak periode sebelumnya. Tingginya tekanan inflasi pada periode

sebelumnya didorong oleh tingginya permintaan selama periode natal dan tahun baru. Lebih

lanjut, penambahan rute baru ke luar wilayah Kaltim di Bandara Samarinda Baru – APT Pranoto

turut mendukung peningkatan tekanan inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan. Berdasarkan asesmen terhadap risiko-risiko selama triwulan I 2019, inflasi Kaltim

diperkirakan berada pada kisaran 3,02%-3,42% (yoy).

80

100

120

140

160

180

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III Oct

2014 2015 2016 2017 2018

Ekspektasi Harga 6bln yad Ekspektasi Harga 3bln yad

Indeks

Page 126: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |104

Secara tahunan, inflasi Kaltim tahun 2019 diperkirakan masih berada dalam sasara

inflasi nasional, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Meredanya inflasi Kaltim

tahun 2019 dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan makanan yang diperkirakan masih tetap

terkendali. Perbaikan infrastruktur seperti peningkatan kapasitas pelabuhan dan

beroperasionya tol Balikpapan-Samarinda diharapkan dapat mendukung efisiensi biaya logistik

pangan sehingga meredam tekanan inflasi bahan makanan Kaltim di tahun 2019. Penurunan

tekanan inflasi Kaltim juga didukung oleh terjaganya ekspekstasi inflasi masyarakat pasca

tercapainya target inflasi dalam beberapa tahun terkahir serta upaya pengendalian inflasi

daerah yang secara intensif terus dilakukan oleh pemerintah daerah dan pusat melalui TPID. Di

sisi lain, risiko peningkatan inflasi Kaltim tahun 2019 bersumber dari kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan. Tren

peningkatan harga minyak mentah dunia yang masih terus berlanjut diperkirakan menjadi

faktor utama yang mendorong harga energi nasional di tahun 2019. Berdasarkan asesmen

tersebut, inflasi Kaltim tahun 2019 diperkirakan berada pada kisaran 3,04%-3,44% (yoy), masih

berada didalam target inflasi nasional tahun 2018 sebesar 3,50±1% (yoy).

Page 127: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |105

DAFTAR ISTILAH

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Rencana keuangan tahunan Pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh

Pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Clean Money Policy

Kebijakan Bank Indonesia untuk menarik uang tidak layak edar dan memusnahkannya serta

menyediakan uang layak edar bagi masyarakat.

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan

tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai

dengan prioritas nasional.

Dana Alokasi Umum (DAU)

Merupakan salah satu transfer dana Pemerintah kepada Pemerintah daerah yang bersumber

dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan

antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan

memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan angka persentase tertentu untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana Perimbangan

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan

kewenangan Pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana yang dihimpun perbankan dari masyarakat, yang berupa giro, tabungan atau deposito.

Ekspor-Impor

Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar

provinsi.

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Indeks Ekspektasi Konsumen

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi 6

bulan mendatang dengan skala 1-100.

Page 128: KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA Provinsi Kalimantan Timur · Halaman |ii KATA PENGANTAR Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hasil

Halaman |106

Inflasi

Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent).

Liaison

Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang

dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai

perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan

dalam bentuk laporan.

Month to month (mtm)

Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Non Performing Loan (NPL)

Kredit/pembiayaan yang bermasalah atau nonlancar yang terdiri dari kredit dengan klasifikasi

kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas

aktiva produktif.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah,

retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB)

Kegiatan pemusnahan uang bagi uang yang sudah tidak layak edar.

Pertumbuhan Ekonomi

Perubahan nilai PDRB atas harga konstan dalam suatu periode tertentu (triwulanan atau

tahunan).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu

wilayah tertentu.

Purchasing Managers Index (PMI)

Merupakan indeks gabungan dari berbagai indikator bertujuan untuk mengukur tingkat

produksi, mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.

Year on year (yoy)

Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.