Top Banner
KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTWARE AGISOFT DAN PIX4DMAPPER DARI DATA PEMOTRETAN UAV (Studi Kasus Area Persawahan Kec.Dau, Malang) ) , . , ., . . ., . ) , . ) Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang Kampus I : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya permintaan akan pemetaan suatu wilayah dalam berbagai bidang, maka semakin berkembang pula berbagai macam metode pemetaan. Pemetaan fotogrametri merupakan pekerjaan pembuatan peta menggunakan media foto udara. Fungsi fotogrametri telah menggantikan sebagian besar pekerjaan teristris (Suharsana dalam Mukhlas 2014). Fotogrametri digital dapat diperoleh langsung melalui pemotretan dengan kamera digital atau secara tidak langsung melalui proses konversi data foto udara positif maupun negatif. Pada pemotretan dengan kamera digital dapat diperoleh hasilnya berupa data digital, sedangkan proses konversi dengan penyiaman menggunakan alat yaitu scanner. Scanner adalah alat yang berguna untuk mengubah foto udara menjadi foto digital yaitu mengubahnya menjadi pikselpiksel yang mempunyai nilai spectral (Soeta’at, dalam Mukhlas 2014). Dan untuk pengukuran dengan metode fotogrameti untuk saat ini mengalami perkembanagan yang sangat pesat. Salah satu kemajuan tersebut adalah wahana yang di gunakan untuk melakukan pemotretan udara. Dari wahana pesawat berawak, sekarang di kembangkan metode fotogrametri menggunakan UAV. Teknologi pemetaan tanpa awak UAV (Unmanned Aerial Vehicle) metode pemotretan udara mengunakan wahanan pesawat yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Untuk keperluan pemetaan fotogrametri wahana ini di lengkapi dengan kamera dalam ukuran kecil atau sedang. Dengan mengunakan UAV data yang diperoleh dengan biaya relative lebih murah, dan untuk pengukuran lebih cepat. Seiring perkemangan teknologi UAV pada pengumpulan data spasial, berkembang pula teknologi pemrosesannya, seperti Agisoft dan Pix4D. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikaji kedua software tersebut, dengan mempertimbangkan ketelitian data spasilal yang di hasilakan, waktu pemrosesan, jumlah GCP yang digunakan dan jumlah foto pada wilayah yang sama. Hal tersebut dilakuakan untuk mengetahui efisiensi yang lebih baik dianatara kedua software tersebut. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah apakah ada perbedaan antara hasil DSM pengolahan dengan software Agisoft dan software Pix4Dmapper dibandingkan dengan data topografi yang di anggap paling benar dan DSM mana yang paling teliti, dari hasil kedua software tersebut terhadap data topografi yang dianggap paling benar? Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan adalah foto udara hasil pemotretan UAV(Fixed Wing) dengan luasan ± 30ha 2. Membuat DSM dari pengolahan menggunakan software Agisoft dan Pix4Dmapper. 3. Mengkaji DSM hasil pengolahan mengunakan software Agisoft dan Pix4Dmapper terhadap data topografi yang dianggap paling benar. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menghasilkan DSM dari pengolahan dengan menggunakan software Agisoft dan Pix4Dmapper 2. Mengetahui tingkat ketelitian DSM dan efisiensi pemrosesan berdasarkan waktu pemrosesan, antara pengolahan menggunakan software Agisoft dan Pix4Dmapper. LANDASAN TEORI Fotogrametri Definisi Fotogrametri Fotogrametri merupakan seni, ilmu, dan teknologi perolehan informasi tentang obyek fisik dan lingkungan melalui proses perekaman, pengukuran, dan penafsiran foto udara (Thomson dan Gruner, 1980 dalam Gularso 2013). Istilah Fotogrametri berasal dari kata photos (=sinar), gramma (=sesuatu yang tergambar) dan metron (=mengukur). Secara sederhana maka fotogrametri dapat diartikan sebagai "pengukuran secara grafis dengan menggunakan sinar". Dari definisi tersebut dapat dimengerti bahwa fotogrametri meliputi (Wolf,1983 dalam Mukhlas 2014) : perekaman obyek (pemotretan),
20

KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Nov 30, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTWARE AGISOFT DAN PIX4DMAPPERDARI DATA PEMOTRETAN UAV

(Studi Kasus Area Persawahan Kec.Dau, Malang)), . , . , . . . , . ), . )Program Studi Teknik Geodesi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional (ITN) MalangKampus I : Jalan Bendungan Sigura-gura 2 Malang

PENDAHULUANLatar Belakang

Seiring dengan berkembangnya permintaan akan pemetaan suatu wilayah dalam berbagaibidang, maka semakin berkembang pula berbagai macam metode pemetaan. Pemetaan fotogrametrimerupakan pekerjaan pembuatan peta menggunakan media foto udara. Fungsi fotogrametri telahmenggantikan sebagian besar pekerjaan teristris (Suharsana dalam Mukhlas 2014). Fotogrametri digitaldapat diperoleh langsung melalui pemotretan dengan kamera digital atau secara tidak langsung melaluiproses konversi data foto udara positif maupun negatif. Pada pemotretan dengan kamera digital dapatdiperoleh hasilnya berupa data digital, sedangkan proses konversi dengan penyiaman menggunakan alatyaitu scanner. Scanner adalah alat yang berguna untuk mengubah foto udara menjadi foto digital yaitumengubahnya menjadi pikselpiksel yang mempunyai nilai spectral (Soeta’at, dalam Mukhlas 2014).

Dan untuk pengukuran dengan metode fotogrameti untuk saat ini mengalami perkembanaganyang sangat pesat. Salah satu kemajuan tersebut adalah wahana yang di gunakan untuk melakukanpemotretan udara. Dari wahana pesawat berawak, sekarang di kembangkan metode fotogrametrimenggunakan UAV. Teknologi pemetaan tanpa awak UAV (Unmanned Aerial Vehicle) metodepemotretan udara mengunakan wahanan pesawat yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Untukkeperluan pemetaan fotogrametri wahana ini di lengkapi dengan kamera dalam ukuran kecil atau sedang.Dengan mengunakan UAV data yang diperoleh dengan biaya relative lebih murah, dan untuk pengukuranlebih cepat.

Seiring perkemangan teknologi UAV pada pengumpulan data spasial, berkembang pula teknologipemrosesannya, seperti Agisoft dan Pix4D. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikaji kedua softwaretersebut, dengan mempertimbangkan ketelitian data spasilal yang di hasilakan, waktu pemrosesan, jumlahGCP yang digunakan dan jumlah foto pada wilayah yang sama. Hal tersebut dilakuakan untukmengetahui efisiensi yang lebih baik dianatara kedua software tersebut.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakangdiatas adalah apakah ada perbedaan antara hasilDSM pengolahan dengan software Agisoft dansoftware Pix4Dmapper dibandingkan dengandata topografi yang di anggap paling benar danDSM mana yang paling teliti, dari hasil keduasoftware tersebut terhadap data topografi yangdianggap paling benar?Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian iniadalah:

1. Data yang digunakan adalah foto udara hasilpemotretan UAV(Fixed Wing) dengan luasan ±30ha

2. Membuat DSM dari pengolahan menggunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper.

3. Mengkaji DSM hasil pengolahan mengunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper terhadap datatopografi yang dianggap paling benar.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan DSM dari pengolahan denganmenggunakan software Agisoft danPix4Dmapper

2. Mengetahui tingkat ketelitian DSM danefisiensi pemrosesan berdasarkan waktupemrosesan, antara pengolahan menggunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper.

LANDASAN TEORIFotogrametri

Definisi Fotogrametri Fotogrametrimerupakan seni, ilmu, dan teknologi perolehaninformasi tentang obyek fisik dan lingkunganmelalui proses perekaman, pengukuran, danpenafsiran foto udara (Thomson dan Gruner,1980 dalam Gularso 2013). Istilah Fotogrametriberasal dari kata photos (=sinar), gramma(=sesuatu yang tergambar) dan metron(=mengukur). Secara sederhana makafotogrametri dapat diartikan sebagai"pengukuran secara grafis dengan menggunakansinar". Dari definisi tersebut dapat dimengertibahwa fotogrametri meliputi (Wolf,1983 dalamMukhlas 2014) : perekaman obyek (pemotretan),

Page 2: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

pengukuran gambar obyek pada foto udara, danpemotretan hasil ukuran untuk dijadikan bentukyang bermanfaat (peta).

Pemetaan fotogrametri merupakanpekerjaan pembuatan peta menggunakan mediafoto udara. Fungsi fotogrametri telahmenggantikan sebagian besar pekerjaan terestris(Suharsana dalam Mukhlas 2014). Fotogrametridigital dapat diperoleh langsung melaluipemotretan dengan kamera digital atau secaratidak langsung melalui proses konversi data fotoudara positif maupun negatif.

Pada pemotretan dengan kamera digitaldapat diperoleh hasilnya berupa data digital,sedangkan proses konversi dengan penyiamanmengguanakan alat yaitu scanner. Scanneradalah alat yang berguna untuk mengubah fotoudara menjadi foto digital yaitu mengubahnyamenjadi piksel-piksel yang mempunyai nilaispectral (Soeta’at dalam Mukhlas 2014)

Saat ini pada umumnya pernyataan“membaca pola radiasi elektro magnetik”mengarah kepada citra digital yang direkammenggunakan sistem penginderaan jauh. Dalamhal ini perekaman digital secara langsung masihmerupakan alat utama dalam aplikasipenginderaan jauh. Namun dengan adanyakemajuan yang dicapai dalam teknologipenyiaman seperti makin canggihnya alatpenyiam (scanner) maka konversi citra menjadidigital lebih dimungkinkan (Saleh, dalamMukhlas 2014).

Dengan makin sempurnanya teknologipembuatan kamera digital maka diprediksikamera digital akan semakin banyakdipergunakan. Dengan demikian perkembanganpenggunaan digital fotogrametri akan semakinpenting.

Sistem Koordinat Dalam FotogrametriDigital

Ada beberapa sistem koordinat yangdilalui oleh sepasang foto udara format kecilyang saling bertampalan sebelum menjadisebuah foto.Sistem koordinat piksel

Foto udara yang di scan akanmenghasilkan suatu angka-angka yangmenunjukan nilai spaktral dari piksel-piksel.Angka-angka tersebut tersusun dalam kolom danbaris, oleh karena itu pada sistem koordinatpiksel, susunan atau urutan penyimpananmenunjukan kolom dan baris suatu piksel,sedangkan angkanya sendiri menunjukan nilaispektral.

Gambar 2.1. Sistem koordinat pikselOrigin pada sistem koordinat ini terletak

pada sudut kiri atas, nilai kolom semakinkekanan akan semakin besar, sedangkan nilaibaris akan semakin besar semakin kebawah.Sistem koordinat foto

Sistem koordinat foto merupakan sistemreferensi internal, sehingga semua obyek diatasfoto dapat ditentukan posisinya terhadap sistemkoordinat foto. Bidang foto (positif) merupakanbidang (x,y) dan sumbu Z tegak lurus padabidang (x,y). Sebagai origin sistem koordinatfoto adalah perpotongan garis fiducial. PrincipalPoint (PP) yang merupakan proyeksi dari PC(Proyection Center = pusat lensa + PerspectiveCenter) pada bidang foto umumnya tidakberimpit dengan perpotongan garis fidusial, ataumempunyai offset sebesar xo dan yo sepertiterlihat pada gambar II.2 (Soetaat, 2004). PC(titik pusat berkas sinar) mempunyai koordinatpada sistem foto sebesar.

0

0

y

x}……..Offset kamera

C = f .........Panjang fokus kameraxoyo dan f merupakan elemen orientasi dalamkamera.

Gambar 2.2. Sistem koordinat fotoSistem koordinat model

Merupakan sistem koordinatrektangular yang digunakan untuk menentukanposisi titik pada model stereo (Soeta’at, 2004).Gambar 2.3 menunjukan bentuk geometri dari

Page 3: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

sistem koordinat model. Pada gambar ini panjangfoto kamera bernilai negatif karena berada antaraprojection center dengan negatif film.

Gambar 2.3. Sistem koordinat modelKeterangan gambar 2.3 :

x’, y’, z’ : Sistem koordinat foto kirix”, y”, z” : Sistem koordinat

foto kananX, Y, Z : Sistem koordinat model, , : elemen rotasibx, by, bz : komponen basisO1 dan O2 : pusat lensa foto kiri

dan kananf : panjang fokus

kameraFoto Udara

Secara sederhana peta foto (photomap)dapat diartikan sebagai foto udara yangdigunakan secara langsung sebagai subtitusi petaplanimetrik. Pada umumnya dilakukanperubahan skala foto ke skala yang dikehendakidengan jalan perbesaran atau pengecilan skala.Informasi tentang judul, nama tempat, dan datalain dapat ditumpangkan pada foto dengan caraserupa seperti yang dilakukan pada peta. Petafoto dapat dibuat dari satu foto udara, atau daribagian-bagian dua foto atau lebih untukmembentuk paduan gambar yang bersambung.Paduan ini biasa disebut mosaik (Wolf, 1993).Dengan demikian peta foto dihasilkan dari datadasar berupa foto udara.

Foto udara adalah gambaran rekamansuatu objek (biasanya berupa gambaran padafoto) yang dihasilkan dengan cara optik, elektrooptik, optik mekanik, atau elektronik (Sutanto,1979). Foto udara format kecil adalah foto yangdihasilkan dari pemotretan menggunakan kameradengan ukuran film atau frame sekitar 24 mm x36 mm dengan panjang fokus 35 mm (Warner,et. Al, 1996)

Foto udara format kecil menggunakankamera non metrik yang biasanya dipergunakanuntuk pemetaan yang tidak membutuhkanketelitian tinggi, seperti untuk pemantauankawasan lindung atau untuk monitoringperubahan kawasan. Foto udara format kecilmempunyai ciri yakni tidak adanya informasitepi foto seperti jam terbang, panjang fokus dann4o. Pada foto ini tidak dilengkapi fiducial mark,

panjang fokus terkalibrasi, lokasi titik utamatidak diketahui.

Keunggulan dari foto udara format kecilantara lain mudah dalam pengoperasian karenaperalatan yang digunakan dalam pemotretanlebih sederhana, dan dapat diperoleh foto udaradengan skala yang lebih besar karena wahanayang digunakan adalah pesawat ultra ringan yangdapat terbang rendah dibawah awan, sehinggaefek gangguan atmosfer dapat diminimalkan,biaya yang diperlukan lebih mudah diperolehdipasaran.

Selain memiliki keunggulan, foto udaraformat kecil juga memiliki beberapa kekurangan,antara lain menghasilkan foto yang secarageometrik tidak stabil. Hal ini disebabkan karenamenggunakan lensa yang lebar sehingga sistemlensanya tidak sempurna, panjang fokus danprinciple point tidak diketahui, dan adanyapergeseran bayangan (image motion) (Warner,W.S, Graham R. W., Read R. E., dalam Mukhlas2014).

Istilah berikut digunakan untuk tipe-tipefoto udara yang berbeda menurut arah daripadasumbu utama dibedakan menjadi (Ligterink,G.H, 19787) :

1. Miring tinggi : horizon pada udaradaerah yang diliputi terlihat, daerahnyaberbentuk trapezoid, skala menurun dari latardepan ke belakang.

2. Miring rendah : tidak ada horizontalpada foto udara daerah yang diliputi, adadaerah trapezoid, skala menurun dari latardepan ke latar belakang.

3. Foto tegak : kemiringan 40,daerah yang diliputi kecil, daerahnyaberbentuk persegi empat, skala seragamuntuk satu tingkatan (level).

Unmanned Aerial Vehicle (UAV)Unmanned Aerial Vehicle (UAV)

merupakan sistem tanpa awak (UnmannedSystem), yaitu sistem berbasis elektro-mekanikyang dapat melakukan misi-misi terprogram,dengan karakteristik: tanpa awak pesawat,beroperasi pada mode mandiri baik secara penuhatau sebagian, Sistem ini dirancang untuk dapatdipergunakan secara berulang (Wikantika, dalamMukhlas 2014).

Sistem pemotretan udara terdiri dari duabagian, yaitu sistem pada pesawat RC dan sistempada ground station. Sistem pemotretan udarapada pesawat RC. Sistem pada pesawat RCantara lain berupa perangkat bantu navigasi danperangkat pemotretan udara. Berikut ini instalasiperangkat yang digunakan dalam pemotretanudara pada pesawat RC (Widhi dalam Mukhlas2014):

Page 4: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

1. Antena GPS eksternal, diletakkan di sisi ataspesawat sehingga sinyal satelit GPS tidakterhalang bagian pesawat ataupun komponenelektronik lainnya.

2. Mikro kamera. Membidik ke arah depan -bawah dari pesawat RC untuk mengetahuiobyek yang akan dilewati di bawah pesawatpada saat melakukan pemotretan udara.

3. E-logger. Penerima input dan perekam dataGPS dari antena GPS, dihubungkan denganperangkat On Screed Display (OSD).

4. On Screen Display (OSD). Penerima sinyalvideo dari mikro kamera dan sinyal darieLogger (berisi data GPS). OSDdihubungkan dengan video transmitter. Hasiloutput OSD adalah tampalan video daribidikan mikro kamera dengan parameterposisi, kecepatan, azimuth dan ketinggianGPS navigasi dari eLogger.

5. Video transmitter (video Tx) 2,4 GHz.Penerima sinyal video-audio dari OSD dan

dikirimkan secara wireless kevideo receiver (video Rx) di ground

station.Berikut ini instalasi perangkat

pengendali terbang pesawat RCyang berada di ground station:

1. Flat patch antena 2,4 GHz 8 dBi dan videoreceiver. Antena dan video receiver adalahperangkat penerima sinyal yang dipancarkanoleh video transmitter di atas pesawat. Untukmenghindari sinyal yang diterima lemah atauhilang, antena diletakkan di area terbuka yangdapat di arahkan secara langsung ke pesawatpenerbangan

2. Eagleeyes FPV Station. Perangkat yangmengubah sinyal video dan telemetri GPSdari video receiver hingga dapat dibaca dilayar monitor TV portable dalam bentuk liveview video dan real time tracking GPSnavigasi di layar komputer. dan panel – panelyang digunakan untuk dapat menampilkanlive view video di layar TV portable dan realtime tracking GPS di layar monitor komputer.

3. TV portable, dihubungkan dengan EagleeyesFPV Station untuk menampilkan live viewvideo yang terekam mikro kamera di ataspesawat RC dengan menampalkan parameterkecepatan, ketinggian, azimuth dan posisiGPS.

4. Seperangkat laptop. Laptop yang terinstalsoftware Google Earthdihubungkan denganperangkat Eagleeyes FPV Stationmenggunakan kabel data.

5. Aki kering. Aki dengan voltase 12 voltdihubungkan dengan TV portable, video

receiver dan Eagleeyes FPV Station sebagaisumber power.

6. Radio transmitter. Lima dari 9 channel radiotransmitter digunakan untuk mengontrolsecara wireless gerakan tiap servo sesuaiinstalasi servo pada radio receiver.

Jenis-jenis pesawat model ditinjau darikonstruksi sayapnya antara lain (Prahita, dalamMukhlas 2014);

1. Pesawat terbang bersayap tetap (Fixed WingAircraft). Sayap dipasang pada airframe secaratetap (fixed) pada posisi di bawah badan pesawat(low wing), di tengah badan pesawat (middlewing) atau di atas badan pesawat (high wing).Pesawat jenis Fixed Wing dapat dilihat padagambar 2.6.

Gambar 2.6. Contoh Fixed Wing Aircraft2. Pesawat terbang bersayap putar (Rotary Wing

Aircraft). Pada jenis ini sayap tidak dipasangsecara tetap (fixed), tetapi diputar oleh satumesin. Pesawat jenis Rotary Wing dapat dilihatpada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Contoh Rotary WingAircraft

Ground control point (GCP)Ground control point atau titik kontrol

tanah adalah titik yang terdapat di lapangan dandapat diidentifikasi pada foto dan mempunyaikoordinat di kedua sistem, yaitu sistem koordinattanah dan sistem koordinat foto. GCP diperlukanuntuk kegiatan transformasi koordinat darisistem koordinat tertentu ke sistem koordinattanah. Titik kontrol ini terdapat pada keduasistem koordinat yang mempunyai posisi relatifpada obyek yang sama. Pada pengkoreksiansuatu citra diperlukan GCP, sehingga adaketerkaitan antara sistem citra dengan sistemtanah.

1. Antena GPS eksternal, diletakkan di sisi ataspesawat sehingga sinyal satelit GPS tidakterhalang bagian pesawat ataupun komponenelektronik lainnya.

2. Mikro kamera. Membidik ke arah depan -bawah dari pesawat RC untuk mengetahuiobyek yang akan dilewati di bawah pesawatpada saat melakukan pemotretan udara.

3. E-logger. Penerima input dan perekam dataGPS dari antena GPS, dihubungkan denganperangkat On Screed Display (OSD).

4. On Screen Display (OSD). Penerima sinyalvideo dari mikro kamera dan sinyal darieLogger (berisi data GPS). OSDdihubungkan dengan video transmitter. Hasiloutput OSD adalah tampalan video daribidikan mikro kamera dengan parameterposisi, kecepatan, azimuth dan ketinggianGPS navigasi dari eLogger.

5. Video transmitter (video Tx) 2,4 GHz.Penerima sinyal video-audio dari OSD dan

dikirimkan secara wireless kevideo receiver (video Rx) di ground

station.Berikut ini instalasi perangkat

pengendali terbang pesawat RCyang berada di ground station:

1. Flat patch antena 2,4 GHz 8 dBi dan videoreceiver. Antena dan video receiver adalahperangkat penerima sinyal yang dipancarkanoleh video transmitter di atas pesawat. Untukmenghindari sinyal yang diterima lemah atauhilang, antena diletakkan di area terbuka yangdapat di arahkan secara langsung ke pesawatpenerbangan

2. Eagleeyes FPV Station. Perangkat yangmengubah sinyal video dan telemetri GPSdari video receiver hingga dapat dibaca dilayar monitor TV portable dalam bentuk liveview video dan real time tracking GPSnavigasi di layar komputer. dan panel – panelyang digunakan untuk dapat menampilkanlive view video di layar TV portable dan realtime tracking GPS di layar monitor komputer.

3. TV portable, dihubungkan dengan EagleeyesFPV Station untuk menampilkan live viewvideo yang terekam mikro kamera di ataspesawat RC dengan menampalkan parameterkecepatan, ketinggian, azimuth dan posisiGPS.

4. Seperangkat laptop. Laptop yang terinstalsoftware Google Earthdihubungkan denganperangkat Eagleeyes FPV Stationmenggunakan kabel data.

5. Aki kering. Aki dengan voltase 12 voltdihubungkan dengan TV portable, video

receiver dan Eagleeyes FPV Station sebagaisumber power.

6. Radio transmitter. Lima dari 9 channel radiotransmitter digunakan untuk mengontrolsecara wireless gerakan tiap servo sesuaiinstalasi servo pada radio receiver.

Jenis-jenis pesawat model ditinjau darikonstruksi sayapnya antara lain (Prahita, dalamMukhlas 2014);

1. Pesawat terbang bersayap tetap (Fixed WingAircraft). Sayap dipasang pada airframe secaratetap (fixed) pada posisi di bawah badan pesawat(low wing), di tengah badan pesawat (middlewing) atau di atas badan pesawat (high wing).Pesawat jenis Fixed Wing dapat dilihat padagambar 2.6.

Gambar 2.6. Contoh Fixed Wing Aircraft2. Pesawat terbang bersayap putar (Rotary Wing

Aircraft). Pada jenis ini sayap tidak dipasangsecara tetap (fixed), tetapi diputar oleh satumesin. Pesawat jenis Rotary Wing dapat dilihatpada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Contoh Rotary WingAircraft

Ground control point (GCP)Ground control point atau titik kontrol

tanah adalah titik yang terdapat di lapangan dandapat diidentifikasi pada foto dan mempunyaikoordinat di kedua sistem, yaitu sistem koordinattanah dan sistem koordinat foto. GCP diperlukanuntuk kegiatan transformasi koordinat darisistem koordinat tertentu ke sistem koordinattanah. Titik kontrol ini terdapat pada keduasistem koordinat yang mempunyai posisi relatifpada obyek yang sama. Pada pengkoreksiansuatu citra diperlukan GCP, sehingga adaketerkaitan antara sistem citra dengan sistemtanah.

1. Antena GPS eksternal, diletakkan di sisi ataspesawat sehingga sinyal satelit GPS tidakterhalang bagian pesawat ataupun komponenelektronik lainnya.

2. Mikro kamera. Membidik ke arah depan -bawah dari pesawat RC untuk mengetahuiobyek yang akan dilewati di bawah pesawatpada saat melakukan pemotretan udara.

3. E-logger. Penerima input dan perekam dataGPS dari antena GPS, dihubungkan denganperangkat On Screed Display (OSD).

4. On Screen Display (OSD). Penerima sinyalvideo dari mikro kamera dan sinyal darieLogger (berisi data GPS). OSDdihubungkan dengan video transmitter. Hasiloutput OSD adalah tampalan video daribidikan mikro kamera dengan parameterposisi, kecepatan, azimuth dan ketinggianGPS navigasi dari eLogger.

5. Video transmitter (video Tx) 2,4 GHz.Penerima sinyal video-audio dari OSD dan

dikirimkan secara wireless kevideo receiver (video Rx) di ground

station.Berikut ini instalasi perangkat

pengendali terbang pesawat RCyang berada di ground station:

1. Flat patch antena 2,4 GHz 8 dBi dan videoreceiver. Antena dan video receiver adalahperangkat penerima sinyal yang dipancarkanoleh video transmitter di atas pesawat. Untukmenghindari sinyal yang diterima lemah atauhilang, antena diletakkan di area terbuka yangdapat di arahkan secara langsung ke pesawatpenerbangan

2. Eagleeyes FPV Station. Perangkat yangmengubah sinyal video dan telemetri GPSdari video receiver hingga dapat dibaca dilayar monitor TV portable dalam bentuk liveview video dan real time tracking GPSnavigasi di layar komputer. dan panel – panelyang digunakan untuk dapat menampilkanlive view video di layar TV portable dan realtime tracking GPS di layar monitor komputer.

3. TV portable, dihubungkan dengan EagleeyesFPV Station untuk menampilkan live viewvideo yang terekam mikro kamera di ataspesawat RC dengan menampalkan parameterkecepatan, ketinggian, azimuth dan posisiGPS.

4. Seperangkat laptop. Laptop yang terinstalsoftware Google Earthdihubungkan denganperangkat Eagleeyes FPV Stationmenggunakan kabel data.

5. Aki kering. Aki dengan voltase 12 voltdihubungkan dengan TV portable, video

receiver dan Eagleeyes FPV Station sebagaisumber power.

6. Radio transmitter. Lima dari 9 channel radiotransmitter digunakan untuk mengontrolsecara wireless gerakan tiap servo sesuaiinstalasi servo pada radio receiver.

Jenis-jenis pesawat model ditinjau darikonstruksi sayapnya antara lain (Prahita, dalamMukhlas 2014);

1. Pesawat terbang bersayap tetap (Fixed WingAircraft). Sayap dipasang pada airframe secaratetap (fixed) pada posisi di bawah badan pesawat(low wing), di tengah badan pesawat (middlewing) atau di atas badan pesawat (high wing).Pesawat jenis Fixed Wing dapat dilihat padagambar 2.6.

Gambar 2.6. Contoh Fixed Wing Aircraft2. Pesawat terbang bersayap putar (Rotary Wing

Aircraft). Pada jenis ini sayap tidak dipasangsecara tetap (fixed), tetapi diputar oleh satumesin. Pesawat jenis Rotary Wing dapat dilihatpada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Contoh Rotary WingAircraft

Ground control point (GCP)Ground control point atau titik kontrol

tanah adalah titik yang terdapat di lapangan dandapat diidentifikasi pada foto dan mempunyaikoordinat di kedua sistem, yaitu sistem koordinattanah dan sistem koordinat foto. GCP diperlukanuntuk kegiatan transformasi koordinat darisistem koordinat tertentu ke sistem koordinattanah. Titik kontrol ini terdapat pada keduasistem koordinat yang mempunyai posisi relatifpada obyek yang sama. Pada pengkoreksiansuatu citra diperlukan GCP, sehingga adaketerkaitan antara sistem citra dengan sistemtanah.

Page 5: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Titik kontrol tanah ini dapat ditentukandengan berbagai cara. Untuk penentuankoordinat planimetrisnya (X,Y) dapat digunakanmetode trianggulasi, trilaterasi, poligon dan GPS.Sedangkan untuk penentuan tinggi titiknya (Z)dapat digunakan metode sipat datar atautrigonometris. Data pengukuran disini adalahpengukuran titik kontrol horisontal dan tinggi.Hasil dari pengukuran titik kontrolini adalah daftar koordinat tanah X, Y, Z padamasing-masing titik kontrol tanah yang dilaluijalur pengukuran.

Dalam pemotretan udara, titik kontroltanah ini diperlukan untuk trianggulasi udara.Trianggulasi udara adalah cara penentuankoordinat titik kontrol minor secarafotogrametris. Titik kontrol minor adalah titikkontrol tanah perapatan yang mengacu pada titikkontrol tanah hasil premarking. Titik kontrolminor ini sering disebut dengan postmark, karenaditentukan setelah pemotretan.

Titik kontrol tanah berfungsi sebagaidata masukan untuk proses hitungan titik bantuminor atau ikatan bantu secara fotogrametris.Hasil dari pekerjaan trianggulasi udara ini adalahkoordinat titik kontrol minor, baik titik kontrolpenuh (X, Y, Z), titik kontrol planimetris (X,Y)dan tinggi (Z) yang telah diratakan.

Tahapan trianggulasi udara ini sangatpenting karena titik-titik kontrol minor yangdiperoleh dari proses ini akan memberikankerapatan titik kontrol tanah. Titik-titik kontroltanah inilah yang digunakan untuk rektifikasi.Rektifikasi adalah suatu proses pekerjaan untukmemproyeksikan citra ke bidang datar danmenjadikan bentuk konform (sebangun) dengansistem proyeksi peta yang digunakan, jugadigunakan mengorientasikan citra sehinggamempunyai arah yang benar. Yang perludiperhatikan dalam penentuan atau pemilihantitik yang akan digunakan untuk rektifikasi iniadalah bahwa titik-titik kontrol tanah tersebutharus tersebar merata pada area pemotretan,mampu mewakili kondisi medan yangsesungguhnya, dan jumlahnya makin banyakmakin baik. Hal ini berkaitan dengan ketelitiandari hasil rektifikasi.

Titik kontrol tanah yang terdistribusimerata pada area pemotretan akan memberikanhasil rektifikasi yang lebih presisi. Selain itu,perlu dilakukan pemasangan titik kontrol tanahpada daerah-daerah ekstrim, agar diperoleh titik-titik kontrol tanah yang mewakili kondisi medanyang sesungguhnya. Hal ini berkaitan denganpergeseran relief. Semakin banyak titik kontroltanah yang digunakan untuk rektifikasi, akansemakin banyak kontrol hitungan yang

digunakan, sehingga semakin teliti hasilrektifikasi.Bundle Adjusment

Bundle adjustment adalah suatuhitungan yang digunakan untuk mencariparameter exterior orientation (EO) dan jugakoordinat tie point berdasarkan persamaankolinear.

Orientasi luar merupakan posisi danketinggian ruang (xo, yo,zo, ω, φ, danκ) tiap berkas sinar tiap foto terhadap/padasistem koordinat tanah. Setelah unsur-unsurorientasi luar dihitung, maka koordinat titikobyek pada foto terhadap sistem koordinat tanahdapat dihitung dengan memecahkan persoalanreseksi keruangan (space resection problem)seperti pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Hubungan antara sistemkoordinat foto dan tanahKeterangan gambar :(X, Y, Z) : sistem koordinat tanah (peta)dengan origin O(x, y, Z) : sistem koordinat foto denganorigin cF : fokus kamera(XA, YA, ZA) : titik A pada permukaan bumi(xa, ya, -f) : titik A pada bidang foto(ω, φ, κ) : rotasi pada bidang foto

Pada kasus triangulasi udara denganmetode bundle adjustment digunakan persamaankolinear untuk menghitung parameter-parameternya.Orientasi Absolut Dengan TransformasiKoordinat Konform 3D

Pekerjaan orientasi absolut adalahproses pengikatan sistem koordinat model kesistem pemetaan atau sistem tanah. Secaraanalitis, orientasi absolut tersebut adalahmelakukan transformasi sebangun 3D dari sistemkoordinat model ke sistem koordinat tanah(Soeta’at dalam Mukhlas 2014). Untuk dapatmelakukan orientasi absolut dibutuhkan minimaltiga titik pada model yang diketahui koordinattanahnya. Titik-titik tersebut biasanya disebuttitik kontrol yang koordinatnya diperoleh dariproses triangulasi udara pada sistem tanah.

Transformasi koordinat konform tigadimensi meliputi perubahan dari suatu sistemtiga dimensional ke sistem lainnya. Di dalam

Page 6: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

transformasi konform, bentuk yang benar tetapdipertahankan. Jenis transformasi koordinat inipenting di dalam fotogrametri analitik danfotogrametri komputasional sehubungan dengandua masalah pokok, yaitu: untuk mengubahkoordinat titik-titik dari sistem koordinat fotoyang mengalami kecondongan (tilt) ke sistemfoto tegak ekivalennya yang sejajar dengansistem ruang medan atau sembarang, dan untukmembentuk model jalur tiga dimensional darimodel stereo mandiri (Wolf,1993). Dalamtransformasi ini melibatkan tujuh faktortransformasi, yaitu: tiga sudut rotasi ω, φ, dan κ,satu faktor skala s, dan tiga faktor translasi TX,TY, TZ.Digital Elevation Model

Pembentukan model tiga dimensi atauproses pembentukan digital elevation model(DEM) adalah sebuah penyajian digital danmatematis dari sebuah obyek nyata atau obyekvirtual, beserta keadaan sekitarnya. Misalundulasi terrain terhadap suatu area tertentu.DEM merupakan sebuah konsep umum yangmenunjukkan ketinggian permukaan tanah,beserta beberapa layer diatasnya, sepertibangunan, pepohonan, segala yang ada diatasnya disebut digital surface model (DSM).

Pada Agisoft dan Pix4Dmapper, digitalsurface model (DSM) dibentuk berdasarkan datapoint cloud. Point cloud yang dihasilkan masihterlihat kasar dan masih terdapat celah antar titik,serta obyek-obyek yang mempunyai ketinggianseperti pohon, bangunan belum terekonstruksisecara sempurna, hal ini dikarenakan pada saatpembentukan point cloud hanya mengidentifikasititik-titik yang mempunyai nilai piksel yangsama disebut sebagai tie point. Oleh karena itu,dilakukanlah pemodelan geometri.Software Agisoft PhotoScan Professional

Agisoft PhotoScan Professionalmerupakan software pengolahan foto udara yangdikembangkan oleh AgiSoft LLC Suport dariRusia. Software Agisoft PhotoScan Professionaldapat digunakan untuk proses pembentukanmosaic dengan pengidentifikasian tie pointsecara otomatis, pembentukan point cloudbeserta hasil residual hitungan bundleadjustment, pembentukan DEM dan DSM darimosaik yang dibentuk. Point cloud dalamsoftware ini adalah tie point yang secara otomatisdibentuk menjadi model tiga dimensi.

Secara umum point cloud merupakantitik-titik hasil perekaman data DTM ataupunDSM permukaan bumi yang tersusun denganmenggunakan system koordinat tiga dimensi.Titik-titik ini biasanya terdefinisikan dengankoordinat X,Y,Z dan biasanya dimaksudkanuntuk memberi gambaran suatu permukaan pada

suatu objek. Point cloud biasanya dihasilkan dariscanner tiga dimensional. Scanner ini secaraautomatis mengukur serta merekam banyak titikyang terdapat pada suatu objek dan dikeluarkandalam bentuk data.

Kelebihan dari software ini adalah dapatmelakukan pengolahan mosaic dalam waktusingkat dengan mosaik yang dihasilkanmempunyai color balancing yang baik, dansambungan antar foto yang tidak terlihat. Prosesortorektifikasi dilakukan secara otomatis olehprogram. Ortorektifikasi ini digunakan untukmenghapus efek kemiringan sumbu dan hasilnyaberupa ekuivalen foto tegak. Karena pergeseranletak gambar sehubungan dengan perubahanrelief, ekuivalen foto tegak masih mengandungskala yang tidak seragam. Di dalam prosespeniadaan pergeseran letak oleh relief padasembarang foto, variasi skala juga dihapussehingga skala menjadi sama bagi seluruh foto.Software Pix4Dmapper

Dengan lebih dari sepuluh tahunmemimpin penelitian ilmiah dan didirikan padatahun 2011, Pix4D telah menjadi penyedia utamadan industri standar untuk software pengolahandata (UAV) secara profesional. Dimulai sebagaispin-off dari EPFL (Ecole PolytechniqueFédérale de Lausanne) Lab Computer Vision diSwiss, Pix4D adalah Perusahaan yang dinamisdan berkembang pesat. Perusahaan ini telahberkembang dari tiga orang pada 2011, menjadienam orang pada tahun 2012, dan saat inimempekerjakan lima belas orang di kantor diEcublens, tidak termasuk staf temporer yangbekerja pada proyek-proyek penelitianbekerjasama dengan EPFL.

Pix4D mengembangkan algoritmapengolahan foto canggih untuk mengkonversifoto udara menjadi orthomosaics 2Dtergeoreferenced, 3D surface models dan pointclouds. Dengan triangulasi udara otomatis yangcanggih dan murni berdasarkan konten gambardan teknik optimasi yang unik, Pix4Dmemungkinkan drone sipil untuk menjadi Alatsurvei pemetaan generasi berikutnya. SoftwarePix4D menawarkan hingga ketelitian centimeterseperti 3D LIDAR dan mode pengolahaninstan“Rapid” and “Full” untuk pemroesanpenuh, Dilengkapi dengan fitur yang cangih,langkah kerja otomatis dan dapat langsungdigunakan oleh siapa saja, karena sangat intuitifdan mudah digunakan.

Hasil output dari program Pix4D dapatdibaca oleh setiap software geomatika antara lainESRI ArcGIS, Autodesk AutoCAD, TrimbleRealWorks dan Google Earth Enterprise dan

Page 7: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

berintegrasi dengan paket fotogrametritradisional.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Diagram AlirBerikut ini diagram alir kegiatan

penelitian yang dilaksanakan adalah sebagaiberikut.

`Tahapan Pengolahan Data

Tahapan pengolanhan mengunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper adalahsebagai berikut:Pengolahan mengunakan software Agisoft

Secara garis besar, pengolahan data fotoudara menggunakan Software Agisoft PhotoScanProfessional Versi 10.0 dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik meliputi langkah-langkah berikut ini :

1. Add PhotoPilih Add photo pada menubar Workflow,kemudian ambil data foto udara yang akandigunakan pada direktori penyimpanan.

Gambar III.1 Tampilan Menu Workflow –Add Photos

2. Import EXIFSetelah Add Photo, selanjutnya

melakukan proses Import EXIF yaitu denganmengambil metadata yang terdapat pada data

foto, berupa koordinat kamera atau koordinatpusat foto dalam sistem koordinattanah.Kemudian melakukan pengaturan

Ground Control, klik ikon setting Pada Coordinat System pilih WGS 84(EPSG::4326).

Gambar III.2 Tampilan Jendela GroundControl Setting

3. Align Photo

Proses selanjutnya adalah Align Photo .proses ini bertujuan untuk mencari pasangan tiepoint dan menyusun Orthofoto.

Gambar III.3 Tampilan Jendela Align PhotosTampilan point cloud hasil proses align photodapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar III.4 Tampilan point cloud hasilproses align photo

Proses align photo juga melakukan koreksigeometric, koreksi radiometric atau penyelarasannilai spectral.

4. Build GeometrySetelah proses pembentukan point cloud,

tahap selanjutnya adalah pembuatan modelgeometri. Pemodelan geometri pada langkah inihanya berdasarkan data point cloud saja.Melakukan proses penyusunan geometri 3Dhanya berdasar point cloud sebelummenempatkan titik GCP.

berintegrasi dengan paket fotogrametritradisional.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Diagram AlirBerikut ini diagram alir kegiatan

penelitian yang dilaksanakan adalah sebagaiberikut.

`Tahapan Pengolahan Data

Tahapan pengolanhan mengunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper adalahsebagai berikut:Pengolahan mengunakan software Agisoft

Secara garis besar, pengolahan data fotoudara menggunakan Software Agisoft PhotoScanProfessional Versi 10.0 dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik meliputi langkah-langkah berikut ini :

1. Add PhotoPilih Add photo pada menubar Workflow,kemudian ambil data foto udara yang akandigunakan pada direktori penyimpanan.

Gambar III.1 Tampilan Menu Workflow –Add Photos

2. Import EXIFSetelah Add Photo, selanjutnya

melakukan proses Import EXIF yaitu denganmengambil metadata yang terdapat pada data

foto, berupa koordinat kamera atau koordinatpusat foto dalam sistem koordinattanah.Kemudian melakukan pengaturan

Ground Control, klik ikon setting Pada Coordinat System pilih WGS 84(EPSG::4326).

Gambar III.2 Tampilan Jendela GroundControl Setting

3. Align Photo

Proses selanjutnya adalah Align Photo .proses ini bertujuan untuk mencari pasangan tiepoint dan menyusun Orthofoto.

Gambar III.3 Tampilan Jendela Align PhotosTampilan point cloud hasil proses align photodapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar III.4 Tampilan point cloud hasilproses align photo

Proses align photo juga melakukan koreksigeometric, koreksi radiometric atau penyelarasannilai spectral.

4. Build GeometrySetelah proses pembentukan point cloud,

tahap selanjutnya adalah pembuatan modelgeometri. Pemodelan geometri pada langkah inihanya berdasarkan data point cloud saja.Melakukan proses penyusunan geometri 3Dhanya berdasar point cloud sebelummenempatkan titik GCP.

berintegrasi dengan paket fotogrametritradisional.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Diagram AlirBerikut ini diagram alir kegiatan

penelitian yang dilaksanakan adalah sebagaiberikut.

`Tahapan Pengolahan Data

Tahapan pengolanhan mengunakansoftware Agisoft dan Pix4Dmapper adalahsebagai berikut:Pengolahan mengunakan software Agisoft

Secara garis besar, pengolahan data fotoudara menggunakan Software Agisoft PhotoScanProfessional Versi 10.0 dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik meliputi langkah-langkah berikut ini :

1. Add PhotoPilih Add photo pada menubar Workflow,kemudian ambil data foto udara yang akandigunakan pada direktori penyimpanan.

Gambar III.1 Tampilan Menu Workflow –Add Photos

2. Import EXIFSetelah Add Photo, selanjutnya

melakukan proses Import EXIF yaitu denganmengambil metadata yang terdapat pada data

foto, berupa koordinat kamera atau koordinatpusat foto dalam sistem koordinattanah.Kemudian melakukan pengaturan

Ground Control, klik ikon setting Pada Coordinat System pilih WGS 84(EPSG::4326).

Gambar III.2 Tampilan Jendela GroundControl Setting

3. Align Photo

Proses selanjutnya adalah Align Photo .proses ini bertujuan untuk mencari pasangan tiepoint dan menyusun Orthofoto.

Gambar III.3 Tampilan Jendela Align PhotosTampilan point cloud hasil proses align photodapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar III.4 Tampilan point cloud hasilproses align photo

Proses align photo juga melakukan koreksigeometric, koreksi radiometric atau penyelarasannilai spectral.

4. Build GeometrySetelah proses pembentukan point cloud,

tahap selanjutnya adalah pembuatan modelgeometri. Pemodelan geometri pada langkah inihanya berdasarkan data point cloud saja.Melakukan proses penyusunan geometri 3Dhanya berdasar point cloud sebelummenempatkan titik GCP.

Page 8: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Gambar III.5 Tampilan Jendela BuildGeometry

Hasil pembentukan geometri telah selesai, untukmelihat hasil pembentukan geometri dapat

menge-klik panel Shaded dan panel Solid

pada menubar. Klik panel Shaded untukmenampilkan geometri dalam bentuk shaded.

Gambar III.6 Tampilan Shaded GeometryKlik panel Solid untuk menampilkan geometridalam bentuk solid geometri.

Gambar III.7 Tampilan Solid Geometry5. Transformasi Koordinat Konform 3D

Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukanidentifikasi posisi GCP secara tepat denganmemberikan tanda (marker)

Gambar III.8 Tampilan marker point GCPPada Ground Control panel, masukan

nilai koordinat x dan y dan tinggi (z). Melakukanhal serupa untuk semua titik kontrol (GCP) yangdigunakan. tabel ground control seperti berikut.

Gambar III.9 TampilanTabel GCP JendelaGround Kontrol

Kesalahan (RMSE) dapat dilihat padahalaman tampilan list GCP, seperti gambar

Gambar III.10 Tampilan Ground Control

Gambar III.11 Point Marker GCP6. Build Texture

Proses Build Texture pada menuWorkflow. Pada Mapping mode pada pilihanOrthofoto. Pilih Mosaic pada kolom Blendingmode. Checklist Fill holes, pada Atlas width danAtlas height di isikan sesuai keperluan.Kemudian klik OK.

Gambar III.12 Tampilan Jendela buildtexture

7. Export DEMExport output berupa DEM hampir serupa

seperti menyimpan orthofoto hanya saja menuyang dipilih adalah menu File Export DEM.Pada Projection Type pilih WGS84/UTM Zone49S. Menentukan resolusi DSM atau biarkansesuai resolusi hasil pengolahan.

Gambar III.5 Tampilan Jendela BuildGeometry

Hasil pembentukan geometri telah selesai, untukmelihat hasil pembentukan geometri dapat

menge-klik panel Shaded dan panel Solid

pada menubar. Klik panel Shaded untukmenampilkan geometri dalam bentuk shaded.

Gambar III.6 Tampilan Shaded GeometryKlik panel Solid untuk menampilkan geometridalam bentuk solid geometri.

Gambar III.7 Tampilan Solid Geometry5. Transformasi Koordinat Konform 3D

Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukanidentifikasi posisi GCP secara tepat denganmemberikan tanda (marker)

Gambar III.8 Tampilan marker point GCPPada Ground Control panel, masukan

nilai koordinat x dan y dan tinggi (z). Melakukanhal serupa untuk semua titik kontrol (GCP) yangdigunakan. tabel ground control seperti berikut.

Gambar III.9 TampilanTabel GCP JendelaGround Kontrol

Kesalahan (RMSE) dapat dilihat padahalaman tampilan list GCP, seperti gambar

Gambar III.10 Tampilan Ground Control

Gambar III.11 Point Marker GCP6. Build Texture

Proses Build Texture pada menuWorkflow. Pada Mapping mode pada pilihanOrthofoto. Pilih Mosaic pada kolom Blendingmode. Checklist Fill holes, pada Atlas width danAtlas height di isikan sesuai keperluan.Kemudian klik OK.

Gambar III.12 Tampilan Jendela buildtexture

7. Export DEMExport output berupa DEM hampir serupa

seperti menyimpan orthofoto hanya saja menuyang dipilih adalah menu File Export DEM.Pada Projection Type pilih WGS84/UTM Zone49S. Menentukan resolusi DSM atau biarkansesuai resolusi hasil pengolahan.

Gambar III.5 Tampilan Jendela BuildGeometry

Hasil pembentukan geometri telah selesai, untukmelihat hasil pembentukan geometri dapat

menge-klik panel Shaded dan panel Solid

pada menubar. Klik panel Shaded untukmenampilkan geometri dalam bentuk shaded.

Gambar III.6 Tampilan Shaded GeometryKlik panel Solid untuk menampilkan geometridalam bentuk solid geometri.

Gambar III.7 Tampilan Solid Geometry5. Transformasi Koordinat Konform 3D

Pada tahap ini terlebih dahulu dilakukanidentifikasi posisi GCP secara tepat denganmemberikan tanda (marker)

Gambar III.8 Tampilan marker point GCPPada Ground Control panel, masukan

nilai koordinat x dan y dan tinggi (z). Melakukanhal serupa untuk semua titik kontrol (GCP) yangdigunakan. tabel ground control seperti berikut.

Gambar III.9 TampilanTabel GCP JendelaGround Kontrol

Kesalahan (RMSE) dapat dilihat padahalaman tampilan list GCP, seperti gambar

Gambar III.10 Tampilan Ground Control

Gambar III.11 Point Marker GCP6. Build Texture

Proses Build Texture pada menuWorkflow. Pada Mapping mode pada pilihanOrthofoto. Pilih Mosaic pada kolom Blendingmode. Checklist Fill holes, pada Atlas width danAtlas height di isikan sesuai keperluan.Kemudian klik OK.

Gambar III.12 Tampilan Jendela buildtexture

7. Export DEMExport output berupa DEM hampir serupa

seperti menyimpan orthofoto hanya saja menuyang dipilih adalah menu File Export DEM.Pada Projection Type pilih WGS84/UTM Zone49S. Menentukan resolusi DSM atau biarkansesuai resolusi hasil pengolahan.

Page 9: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Gambar III.13 Tampilan Jendela ExportDEM

Menentukan nama dan direktori untukmenyimpan DEM. Pada Save as type pilihformat DEM yang disimpan sesuai keperluan(*.tif, *asc, *bil, *.xyz). Lalu klik Save.

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pengolahan mengunakan software Pix4dmapperUntuk pengolahan mengunakan

software Pix4Dmapper dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik langkah-langkahnya sebagi berikut:

1. Setting ProjectPada tahapan ini di lakuakan pengaturan

project dengan memilih jenis project adalahareal nadier, karena project UAV yg digunakanmengunakan sistem pemotretan dari udara.

Gambar III.14 Tampilan Jendela Setting Project2. Import Photo dan Metadata

Foto yang akan di olah dimasukan projecttermasuk metadatanya, karena metadata dariproject uav ini tidak sesuai, maka metadata dihapus untuk proses pengolahan lanjutan.

Gambar III.15 Tampilan Jendela Import dataFoto dan Metadata

3. GCP markerPada tahapan ini memasukan GCP yang

digunakn pada foto UAV. Jumlah GCP adalah 3,6, 9titik tersebar merata pada wilayah penelitian.

Gambar III.16 Tampilan Jendela Import dataGCP

Gambar III.17 Tampilan Jendela Marking pointGCP

4. Prosesing DataPada prosesing ini dilakukan beberpa

tahapan meliputi: tahap 1. Inisial Prosesing,tahap 2. Point Cloud Generate dan tahap 3.DSM and Orthomozaic Generation seperti padaGambar III.18. Cek list pada ketiga optiontersebut kemudian klik Start.

Gambar III.18 Tampilan Option Prosesing padaPix4D

Inisial Prosesing itu diproses dari datapendekatan berupa metadata yang di input padatahap awal. Selanjutnya dari hasil prosespendekatan dan koreksi dari GCP dilakukanpembuatan point cloud serta di teruskan menjadiDSM

Gambar III.13 Tampilan Jendela ExportDEM

Menentukan nama dan direktori untukmenyimpan DEM. Pada Save as type pilihformat DEM yang disimpan sesuai keperluan(*.tif, *asc, *bil, *.xyz). Lalu klik Save.

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pengolahan mengunakan software Pix4dmapperUntuk pengolahan mengunakan

software Pix4Dmapper dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik langkah-langkahnya sebagi berikut:

1. Setting ProjectPada tahapan ini di lakuakan pengaturan

project dengan memilih jenis project adalahareal nadier, karena project UAV yg digunakanmengunakan sistem pemotretan dari udara.

Gambar III.14 Tampilan Jendela Setting Project2. Import Photo dan Metadata

Foto yang akan di olah dimasukan projecttermasuk metadatanya, karena metadata dariproject uav ini tidak sesuai, maka metadata dihapus untuk proses pengolahan lanjutan.

Gambar III.15 Tampilan Jendela Import dataFoto dan Metadata

3. GCP markerPada tahapan ini memasukan GCP yang

digunakn pada foto UAV. Jumlah GCP adalah 3,6, 9titik tersebar merata pada wilayah penelitian.

Gambar III.16 Tampilan Jendela Import dataGCP

Gambar III.17 Tampilan Jendela Marking pointGCP

4. Prosesing DataPada prosesing ini dilakukan beberpa

tahapan meliputi: tahap 1. Inisial Prosesing,tahap 2. Point Cloud Generate dan tahap 3.DSM and Orthomozaic Generation seperti padaGambar III.18. Cek list pada ketiga optiontersebut kemudian klik Start.

Gambar III.18 Tampilan Option Prosesing padaPix4D

Inisial Prosesing itu diproses dari datapendekatan berupa metadata yang di input padatahap awal. Selanjutnya dari hasil prosespendekatan dan koreksi dari GCP dilakukanpembuatan point cloud serta di teruskan menjadiDSM

Gambar III.13 Tampilan Jendela ExportDEM

Menentukan nama dan direktori untukmenyimpan DEM. Pada Save as type pilihformat DEM yang disimpan sesuai keperluan(*.tif, *asc, *bil, *.xyz). Lalu klik Save.

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pengolahan mengunakan software Pix4dmapperUntuk pengolahan mengunakan

software Pix4Dmapper dengan mengunakan dataFoto 15, 20, 25foto dan titik kontrol/GCP 3, 6,9titik langkah-langkahnya sebagi berikut:

1. Setting ProjectPada tahapan ini di lakuakan pengaturan

project dengan memilih jenis project adalahareal nadier, karena project UAV yg digunakanmengunakan sistem pemotretan dari udara.

Gambar III.14 Tampilan Jendela Setting Project2. Import Photo dan Metadata

Foto yang akan di olah dimasukan projecttermasuk metadatanya, karena metadata dariproject uav ini tidak sesuai, maka metadata dihapus untuk proses pengolahan lanjutan.

Gambar III.15 Tampilan Jendela Import dataFoto dan Metadata

3. GCP markerPada tahapan ini memasukan GCP yang

digunakn pada foto UAV. Jumlah GCP adalah 3,6, 9titik tersebar merata pada wilayah penelitian.

Gambar III.16 Tampilan Jendela Import dataGCP

Gambar III.17 Tampilan Jendela Marking pointGCP

4. Prosesing DataPada prosesing ini dilakukan beberpa

tahapan meliputi: tahap 1. Inisial Prosesing,tahap 2. Point Cloud Generate dan tahap 3.DSM and Orthomozaic Generation seperti padaGambar III.18. Cek list pada ketiga optiontersebut kemudian klik Start.

Gambar III.18 Tampilan Option Prosesing padaPix4D

Inisial Prosesing itu diproses dari datapendekatan berupa metadata yang di input padatahap awal. Selanjutnya dari hasil prosespendekatan dan koreksi dari GCP dilakukanpembuatan point cloud serta di teruskan menjadiDSM

Page 10: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Gambar III.19 Tampilan Jendela Prosesing padaPix4D

Gambar III.20 Tampilan Jendela hasil pointcloud Pix4D

5. Penyimpanan Data DSMUntuk proses penyimpanan data sudah

automatis data DSM, Orthophoto, sudahtersimpan di dalam folder project Pix4D denganformat(*.tif, *.xyz, *.tfw)

Gambar III.21 Tampilan Jendela folderpenyimpanan data olahan Pix4D

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pemilihan Data CekDalam penelitian ini data cek yang

digunakan adalah data topografi yang diukurdengan total stasion (TS), dengan mengunakan 2titik kontrol yang diukur mengunakan GPS(Global Positioning System) dengan mengunakanmetode Static diferensial yang diikatkan ke titikkontrol orde 3(tiga).

Untuk pemilihan titik ceknya dipilihsecara merata agar mencakup semua DSM yangakan dikaji seperti pada Gambar III.22. dandidapatkan 50 data titik cek dari data TS sepertiTabel 3.1, data selengkapnya lihat dilampiran.

Gambar III.22 Tampilan Jendela persebaran titikcek

Tabel 3.1. Data tiitk cek .Titik cek pengukuran TS

No Point XC (m) YC (m) ZC (m)1 m1 671582.900 9122867.276 791.2842 m2 671600.865 9122861.682 789.2543 m3 671636.436 9122860.170 787.0434 m4 671651.002 9122853.563 786.4745 m5 671706.759 9122853.616 784.2066 m6 671730.666 9122852.589 781.6607 m7 671774.231 9122848.808 778.5098 m8 671841.738 9122831.921 770.5469 m9 671829.941 9122783.868 769.742

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174

Kajian PerbandinganData DSM hasil dari pengolahan

mengunakan sofware Agisoft dan pix4dmapperdi bandingkan dengan data cek dari pengukurantotal stasion(TS) yang di anggap paling benar.Sehingga di peroleh perbedaan hasil pengolahanmengunakan Agisoft dengan data topografi danhasil pengolahan Pix4dmapper dengan datatopografi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari serangkaian pengolahan datafoto UAV di peroleh data-data yang akandigunakan dalam pembahasan dan analisis dalampenelitian ini, hasil yang diperoeh adalah sebagaiberikut:Hasil Pengolahan Foto UAV Software Agisoftdan Pix4Dmapper

Hasil penolahan mengunakan softwareAgisoft dan Pix4Dmapper anatara lain adalahsebagai berikut:25 Foto

Berikut adalah dari pengolahan Agisoftdan Pix4Dmapper dengan data 25foto,Dengan variasi data titik kontrol 3, 6 dan9GCP. Seperti berikut:

3 GCP

Gambar III.19 Tampilan Jendela Prosesing padaPix4D

Gambar III.20 Tampilan Jendela hasil pointcloud Pix4D

5. Penyimpanan Data DSMUntuk proses penyimpanan data sudah

automatis data DSM, Orthophoto, sudahtersimpan di dalam folder project Pix4D denganformat(*.tif, *.xyz, *.tfw)

Gambar III.21 Tampilan Jendela folderpenyimpanan data olahan Pix4D

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pemilihan Data CekDalam penelitian ini data cek yang

digunakan adalah data topografi yang diukurdengan total stasion (TS), dengan mengunakan 2titik kontrol yang diukur mengunakan GPS(Global Positioning System) dengan mengunakanmetode Static diferensial yang diikatkan ke titikkontrol orde 3(tiga).

Untuk pemilihan titik ceknya dipilihsecara merata agar mencakup semua DSM yangakan dikaji seperti pada Gambar III.22. dandidapatkan 50 data titik cek dari data TS sepertiTabel 3.1, data selengkapnya lihat dilampiran.

Gambar III.22 Tampilan Jendela persebaran titikcek

Tabel 3.1. Data tiitk cek .Titik cek pengukuran TS

No Point XC (m) YC (m) ZC (m)1 m1 671582.900 9122867.276 791.2842 m2 671600.865 9122861.682 789.2543 m3 671636.436 9122860.170 787.0434 m4 671651.002 9122853.563 786.4745 m5 671706.759 9122853.616 784.2066 m6 671730.666 9122852.589 781.6607 m7 671774.231 9122848.808 778.5098 m8 671841.738 9122831.921 770.5469 m9 671829.941 9122783.868 769.742

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174

Kajian PerbandinganData DSM hasil dari pengolahan

mengunakan sofware Agisoft dan pix4dmapperdi bandingkan dengan data cek dari pengukurantotal stasion(TS) yang di anggap paling benar.Sehingga di peroleh perbedaan hasil pengolahanmengunakan Agisoft dengan data topografi danhasil pengolahan Pix4dmapper dengan datatopografi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari serangkaian pengolahan datafoto UAV di peroleh data-data yang akandigunakan dalam pembahasan dan analisis dalampenelitian ini, hasil yang diperoeh adalah sebagaiberikut:Hasil Pengolahan Foto UAV Software Agisoftdan Pix4Dmapper

Hasil penolahan mengunakan softwareAgisoft dan Pix4Dmapper anatara lain adalahsebagai berikut:25 Foto

Berikut adalah dari pengolahan Agisoftdan Pix4Dmapper dengan data 25foto,Dengan variasi data titik kontrol 3, 6 dan9GCP. Seperti berikut:

3 GCP

Gambar III.19 Tampilan Jendela Prosesing padaPix4D

Gambar III.20 Tampilan Jendela hasil pointcloud Pix4D

5. Penyimpanan Data DSMUntuk proses penyimpanan data sudah

automatis data DSM, Orthophoto, sudahtersimpan di dalam folder project Pix4D denganformat(*.tif, *.xyz, *.tfw)

Gambar III.21 Tampilan Jendela folderpenyimpanan data olahan Pix4D

Lakukan langkah seperti diatas untukmengolah data 15, 20, 25foto dan titikcontrol/GCP 3, 6, 9titik untutk menghasilkandata DSM masing-masing data tersebut.

Pemilihan Data CekDalam penelitian ini data cek yang

digunakan adalah data topografi yang diukurdengan total stasion (TS), dengan mengunakan 2titik kontrol yang diukur mengunakan GPS(Global Positioning System) dengan mengunakanmetode Static diferensial yang diikatkan ke titikkontrol orde 3(tiga).

Untuk pemilihan titik ceknya dipilihsecara merata agar mencakup semua DSM yangakan dikaji seperti pada Gambar III.22. dandidapatkan 50 data titik cek dari data TS sepertiTabel 3.1, data selengkapnya lihat dilampiran.

Gambar III.22 Tampilan Jendela persebaran titikcek

Tabel 3.1. Data tiitk cek .Titik cek pengukuran TS

No Point XC (m) YC (m) ZC (m)1 m1 671582.900 9122867.276 791.2842 m2 671600.865 9122861.682 789.2543 m3 671636.436 9122860.170 787.0434 m4 671651.002 9122853.563 786.4745 m5 671706.759 9122853.616 784.2066 m6 671730.666 9122852.589 781.6607 m7 671774.231 9122848.808 778.5098 m8 671841.738 9122831.921 770.5469 m9 671829.941 9122783.868 769.742

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174

Kajian PerbandinganData DSM hasil dari pengolahan

mengunakan sofware Agisoft dan pix4dmapperdi bandingkan dengan data cek dari pengukurantotal stasion(TS) yang di anggap paling benar.Sehingga di peroleh perbedaan hasil pengolahanmengunakan Agisoft dengan data topografi danhasil pengolahan Pix4dmapper dengan datatopografi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari serangkaian pengolahan datafoto UAV di peroleh data-data yang akandigunakan dalam pembahasan dan analisis dalampenelitian ini, hasil yang diperoeh adalah sebagaiberikut:Hasil Pengolahan Foto UAV Software Agisoftdan Pix4Dmapper

Hasil penolahan mengunakan softwareAgisoft dan Pix4Dmapper anatara lain adalahsebagai berikut:25 Foto

Berikut adalah dari pengolahan Agisoftdan Pix4Dmapper dengan data 25foto,Dengan variasi data titik kontrol 3, 6 dan9GCP. Seperti berikut:

3 GCP

Page 11: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Pengolahan data 25 foto denganmengunakan titik kontrol 3 GCP adalahsebagai berikut:1. DSM

Berikut hasil pengolahan DSMmengunakan software Agisoft danPix4D dengan data 25foto dan 3 GCP.

Gambar IV.1. Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software

Agisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCPadalah sebagai berikut:

Gambar IV.2 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan

mengunakan software Agisoft danPix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti GambarIV.3.

Gambar IV.3 Tampilan Jendela JalurTitik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.3 diperoleh50 data titik elevasi dari DSM hasilpengolahan mengunakan software Agisoftdan Pix4D,seperti yang ditunjukan padaTabel 4.1 berikut: Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.1. Hasil nilai elevasi pada DSMAgisoft dan Pix4D dengan 25 foto 3

GCP.

3 GCP Titik cek pengukuran TSData 25 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.871 792.553

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 790.298 790.182

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 787.015 787.032

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 786.018 786.228

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.628 783.388

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 780.921 780.542

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 777.537 777.011

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 769.580 768.964

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 768.562 768.101

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 770.966 771.023

4. RMSESetelah mendapat data elevasi

diatas, maka dapat dicari RMSE darikedua DSM hasil pengolahan Agisoftdan Pix4D dibandingkan dengan datatitik cek TS, yang mana diperoleh datasebagai berikut: Tabel 4.2. Langkahhitungan lebih lengkapnya dapatdilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.2. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM

Agisoft dan Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D25Foto dan 3GCP

Agisoft Pix4DSUM 155.333 SUM 98.779AVG 3.107 AVG 1.976

RMSE 1.763 RMSE 1.406

6 GCPPengolahan data 25 foto

dengan mengunakan titik kontrol 6 GCPadalah sebagai berikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM

mengunakan software Agisoft danPix4D dengan data 25foto dan 6 GCP.

Gambar IV.4 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 6 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software

Agisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCPadalah sebagai berikut:

Page 12: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Gambar IV.5 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 6 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan

mengunakan software Agisoft dan Pix4Ddicek dengan data cek titik topografidengan jalur sepeti Gambar IV.6.

Gambar IV.6 Tampilan Jendela JalurTitik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.6 diperoleh50 data titik elevasi dari DSM hasilpengolahan mengunakan software Agisoftdan Pix4D,seperti yang ditunjukan padaTabel 4.3 berikut: Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.3. Hasil nilai elevasi pada DSMAgisoft dan Pix4D dengan 25 foto 6

GCP.

6 GCP Titik cek pengukuran TSData 25 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.091 792.174

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 789.702 789.959

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.640 787.160

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.844 786.479

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.741 784.024

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 781.274 781.408

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.215 778.252

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 770.835 770.588

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 769.486 769.461

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.231 772.675

4. RMSESetelah mendapat data elevasi

diatas, maka dapat dicari RMSE darikedua DSM hasil pengolahan Agisoft

dan Pix4D dibandingkan dengan datatitik cek TS,yang mana diperoleh datasebagai berikut: Tabel 4.4 Langkahhitungan lebih lengkapnya dapatdilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.4. Hasil perhitungan nilai RMSEhasil dari perbandinagan antara DSM

Agisoft dan Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D

25Foto dan 6GCP

Agisoft Pix4D

SUM 66.833 SUM 19.028

AVG 1.337 AVG 0.381

RMSE 1.156 RMSE 0.617

9 GCPPengolahan data 25 foto dengan

mengunakan titik kontrol 9 GCP adalahsebagai berikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM

mengunakan software Agisoft danPix4D dengan data 25foto dan 9 GCP.

Gambar IV.7 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 9 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software

Agisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCPadalah sebagai berikut:

Gambar IV.8 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 25foto dan 9 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan

mengunakan software Agisoft danPix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti GambarIV.9.

Page 13: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Gambar IV.9 Tampilan JendelaJalur Titik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.9 diperoleh50 data titik elevasi dari DSM hasilpengolahan mengunakan software Agisoftdan Pix4D,seperti yang ditunjukan padaTabel 4.5 berikut: Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.5. Hasil nilai elevasi pada DSMAgisoft dan Pix4D dengan 25 foto 9

GCP.

9 GCP Titik cek pengukuran TSData 25 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.356 791.957

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 789.906 789.785

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.853 786.944

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.995 786.317

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.845 783.963

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 781.376 781.380

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.255 778.225

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 770.872 770.709

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 769.453 769.494

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.262 772.698

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas, maka

dapat dicari RMSE dari kedua DSM hasilpengolahan Agisoft dan Pix4D dibandingkandengan data titik cek TS,yang mana diperolehdata sebagai berikut: Tabel 4.6. Langkahhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat padaLampiran C.

Tabel 4.6. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM Agisoft dan

Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D

25Foto dan 9GCP

Agisoft Pix4D

SUM 64.302 SUM 20.035

AVG 1.286 AVG 0.401

RMSE 1.134 RMSE 0.633

20 Fotopengolahan data 20 foto dengan

mengunakan titik kontrol 3 GCP adalahsebagai berikut:

3 GCP1. DSM

Berikut hasil pengolahan DSMmengunakan software Agisoft danPix4D dengan data 20foto dan 3 GCP.

Gambar IV.10 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 20 foto dan 3 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software

Agisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCPadalah sebagai berikut:

Gambar IV.11 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 20 foto dan 3 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan

mengunakan software Agisoft danPix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti GambarIV.6.

Gambar IV.6 Tampilan JendelaJalur Titik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.6 diperoleh50 data titik elevasi dari DSM hasilpengolahan mengunakan software Agisoftdan Pix4D,seperti yang ditunjukan padaTabel 4.7 berikut: Untuk lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Page 14: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Tabel 4.7. Hasil nilai elevasi pada DSM Agisoftdan Pix4D dengan 20 foto 3 GCP.

3 GCP Titik cek pengukuran TSData 20 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.774 792.569

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 790.233 790.176

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.883 787.014

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.973 786.244

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.555 783.416

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 780.863 780.518

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 777.499 776.980

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 769.702 768.800

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 768.739 767.992

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 771.110 771.058

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas, maka

dapat dicari RMSE dari kedua DSM hasilpengolahan Agisoft dan Pix4D dibandingkandengan data titik cek TS,yang mana diperolehdata sebagai berikut: Tabel 4.8. Langkahhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat padaLampiran C.

Tabel 4.8. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM Agisoft dan

Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft danPix4D

20Foto dan 3GCPAgisoft Pix4D

SUM 167.770 SUM 99.313AVG 3.355 AVG 1.986

RMSE 1.832 RMSE 1.409

6 GCPpengolahan data 20 foto dengan

mengunakan titik kontrol 6 GCP adalah sebagaiberikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM

mengunakan software Agisoft dan Pix4Ddengan data 20foto dan 6 GCP.

Gambar IV.12 Tampilan Jendela DSM Agisoftdan Pix4D, 20 foto dan 6 GCP

2. Mozaik

Hasil mozaik dari software Agisoft danPix4D, 25foto dan 3 GCP adalah sebagai berikut:

Gambar IV.13 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 20 foto dan 6 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan mengunakan software

Agisoft dan Pix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti Gambar IV.14.

Gambar IV.14 Tampilan Jendela JalurTitik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.14 diperoleh 50 datatitik elevasi dari DSM hasil pengolahanmengunakan software Agisoft dan Pix4D,sepertiyang ditunjukan pada Tabel 4.9 berikut: Untuklebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.9. Hasil nilai elevasi pada DSMAgisoft dan Pix4D dengan 20 foto 6

GCP.

6 GCP Titik cek pengukuran TSData 20 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.205 792.136

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 789.812 789.956

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.688 787.166

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.929 786.503

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.758 784.091

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 781.311 781.480

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.185 778.264

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 770.947 770.792

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 769.630 769.545

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.376 772.730

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas, maka

dapat dicari RMSE dari kedua DSM hasilpengolahan Agisoft dan Pix4D dibandingkandengan data titik cek TS,yang mana diperolehdata sebagai berikut: Tabel 4.10. Langkah

Page 15: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

hitungan lebih lengkapnya dapat dilihat padaLampiran C.

Tabel 4.10. Hasil perhitungan nilaiRMSE hasil dari perbandinagan antaraDSM Agisoft dan Pix4D terhadap titik

cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft danPix4D

20Foto dan 6GCP

Agisoft Pix4D

SUM 75.701 SUM 14.158

AVG 1.514 AVG 0.283

RMSE 1.230 RMSE 0.532

9 GCPpengolahan data 20 foto dengan

mengunakan titik kontrol 9 GCP adalah sebagaiberikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM

mengunakan software Agisoft dan Pix4Ddengan data 20foto dan 9 GCP.

Gambar IV.15 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 20foto dan 9 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software Agisoft dan

Pix4D, 25foto dan 3 GCP adalah sebagaiberikut:

Gambar IV.16 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 20 foto dan 9 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan mengunakan

software Agisoft dan Pix4D dicek dengandata cek titik topografi dengan jalur sepetiGambar IV.17.

Gambar IV.17 Tampilan Jendela Jalur TitikCek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.17 diperoleh 50 datatitik elevasi dari DSM hasil pengolahanmengunakan software Agisoft dan Pix4D,sepertiyang ditunjukan pada Tabel 4.11 berikut: Untuklebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.Tabel 4.11. Hasil nilai elevasi pada DSM Agisoft

dan Pix4D dengan 20 foto 9 GCP.

9 GCP Titik cek pengukuran TSData 20 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.765 791.919

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 790.233 789.749

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 787.150 786.904

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 786.254 786.245

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 784.005 783.944

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 781.581 781.395

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.342 778.246

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 771.050 770.742

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 769.573 769.561

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.396 772.737

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas,

maka dapat dicari RMSE dari kedua DSMhasil pengolahan Agisoft dan Pix4Ddibandingkan dengan data titik cek TS,yangmana diperoleh data sebagai berikut: Tabel4.12. Langkah hitungan lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.12. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM Agisoft dan

Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D

20Foto dan 9GCP

Agisoft Pix4D

SUM 65.166 SUM 15.218

AVG 1.303 AVG 0.304

RMSE 1.142 RMSE 0.552

15 Foto3 GCP

pengolahan data 15 fotodengan mengunakan titik kontrol 3 GCPadalah sebagai berikut:

1. DSM

Page 16: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Berikut hasil pengolahan DSM mengunakansoftware Agisoft dan Pix4D dengan data 15fotodan 3 GCP.

Gambar IV.18 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 3 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software Agisoft dan

Pix4D, 25foto dan 3 GCP adalah sebagaiberikut:

Gambar IV.19 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 3 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan mengunakan software

Agisoft dan Pix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti Gambar IV.20.

Gambar IV.20 Tampilan JendelaJalur Titik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.20 diperoleh 50 datatitik elevasi dari DSM hasil pengolahanmengunakan software Agisoft dan Pix4D,sepertiyang ditunjukan pada Tabel 4.13 berikut: Untuklebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.13. Hasil nilai elevasi padaDSM Agisoft dan Pix4D dengan 15

foto 3 GCP.

a3 GCP Titik cek pengukuran TSData 15 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 793.442 792.689

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 790.529 790.362

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 787.044 787.281

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.914 786.562

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.532 783.987

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 780.295 781.221

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.107 777.840

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 770.531 770.296

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 768.979 769.061

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 771.118 771.842

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas, maka

dapat dicari RMSE dari kedua DSM hasilpengolahan Agisoft dan Pix4D dibandingkandengan data titik cek TS,yang mana diperolehdata sebagai berikut: Tabel 4.14. Langkahhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat padaLampiran C.Tabel 4.14. Hasil perhitungan nilai RMSE hasil

dari perbandinagan antara DSM Agisoft danPix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D15Foto dan 3GCP

Agisoft Pix4DSUM 277.606 SUM 72.198AVG 5.552 AVG 1.444

RMSE 2.356 RMSE 1.202

6 GCPpengolahan data 15 foto

dengan mengunakan titik kontrol 6 GCPadalah sebagai berikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM

mengunakan software Agisoft danPix4D dengan data 15foto dan 6 GCP.

Gambar IV.21 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 6 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software

Agisoft dan Pix4D, 25foto dan 3 GCPadalah sebagai berikut:

Gambar IV.22 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 6 GCP

Page 17: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan mengunakan

software Agisoft dan Pix4D dicek dengandata cek titik topografi dengan jalur sepetiGambar IV.23.

Gambar IV.23 Tampilan Jendela JalurTitik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.23 diperoleh 50 datatitik elevasi dari DSM hasil pengolahanmengunakan software Agisoft dan Pix4D,sepertiyang ditunjukan pada Tabel 4.15 berikut: Untuklebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.15. Hasil nilai elevasi padaDSM Agisoft dan Pix4D dengan 15

foto 6 GCP.

6 GCP Titik cek pengukuran TSData 15 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 791.962 792.174

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 789.367 789.959

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.149 787.160

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.360 786.479

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.161 784.024

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 780.412 781.408

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.644 778.252

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 771.665 770.588

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 770.175 769.461

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.611 772.675

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas,

maka dapat dicari RMSE dari kedua DSM hasilpengolahan Agisoft dan Pix4D dibandingkandengan data titik cek TS,yang mana diperolehdata sebagai berikut: Tabel 4.16. Langkahhitungan lebih lengkapnya dapat dilihat padaLampiran C.

Tabel 4.16. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM Agisoft dan

Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D

15Foto dan 6GCP

Agisoft Pix4D

SUM 165.610 SUM 10.537

AVG 3.312 AVG 0.211

RMSE 1.820 RMSE 0.459

9 GCPpengolahan data 15 foto dengan

mengunakan titik kontrol 9 GCP adalah sebagaiberikut:

1. DSMBerikut hasil pengolahan DSM mengunakan

software Agisoft dan Pix4D dengan data 15fotodan 9 GCP.

Gambar IV.1 Tampilan Jendela DSMAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 9 GCP

2. MozaikHasil mozaik dari software Agisoft dan

Pix4D, 25foto dan 3 GCP adalah sebagai berikut:

Gambar IV.24 Tampilan Jendela MozaikAgisoft dan Pix4D, 15 foto dan 9 GCP

3. Data ElevasiDSM hasil pengolahan mengunakan software

Agisoft dan Pix4D dicek dengan data cek titiktopografi dengan jalur sepeti Gambar IV.25.

Gambar IV.25 Tampilan JendelaJalur Titik Cek Agisoft dan Pix4D

Dari Gambar IV.25 diperoleh 50 datatitik elevasi dari DSM hasil pengolahanmengunakan software Agisoft dan Pix4D,sepertiyang ditunjukan pada Tabel 4.17 berikut: Untuklebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.17. Hasil nilai elevasi pada DSMAgisoft dan Pix4D dengan 15 foto 9 GCP.

Page 18: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

9 GCP Titik cek pengukuran TSData 15 Foto

Agisoft Pix4d

No Point XC (m) YC (m) ZC (m) ZA (m) Zp (m)

1 m1 671582.900 9122867.276 791.284 792.765 791.785

2 m2 671600.865 9122861.682 789.254 790.038 789.649

3 m3 671636.436 9122860.170 787.043 786.874 786.916

4 m4 671651.002 9122853.563 786.474 785.856 786.279

5 m5 671706.759 9122853.616 784.206 783.451 784.083

6 m6 671730.666 9122852.589 781.660 780.817 781.561

7 m7 671774.231 9122848.808 778.509 778.846 778.437

8 m8 671841.738 9122831.921 770.546 771.822 771.042

9 m9 671829.941 9122783.868 769.742 770.096 769.740

10 m10 671814.909 9122789.108 773.174 772.601 772.905

4. RMSESetelah mendapat data elevasi diatas,

maka dapat dicari RMSE dari kedua DSMhasil pengolahan Agisoft dan Pix4Ddibandingkan dengan data titik cek TS,yangmana diperoleh data sebagai berikut: Tabel4.18. Langkah hitungan lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.18. Hasil perhitungan nilai RMSE hasildari perbandinagan antara DSM Agisoft dan

Pix4D terhadap titik cek TS.

DSM dari pengolahan Agisoft dan Pix4D15Foto dan 9GCP

Agisoft Pix4DSUM 127.672 SUM 14.887AVG 2.553 AVG 0.298

RMSE 1.598 RMSE 0.546

Analisis Perbandingan

Dari data table hasil perbandinganantara DSM Agisoft dan Pix4D mengunakandata 15foto, 20foto, 25foto, dan titikcontrol/GCP 3titik, 6titik dan 9titik, terhadaptitik cek menghasilakan nilai akurasi RMSE,Diperoleh data seperti Tabel 4.19, adalah sebagaiberikut : Langkah hitungan lebih lengkapnyadapat dilihat pada Lampiran C.

Tabel 4.19. Hasil perhitungan nilai RMSE dariperbandinagan antara DSM Agisoft dan Pix4D

terhadap titik cek TS

Dari hasil analisa perbandinganpengolahan foto diatas antara software Agisoft

dan Pix4D dengan mengunakan variasi data foto(15.20,25 tile), titik GCP (3, 6, 9 titik) dansample cek (50 titik) yang sama, maka dapatdisimpulkan pengolahan foto mengunakan Pix4Dlebih akurat dari pada menggunakan Agisoft.

Pembahasan

Pembahasaan Berdasarkan Proses

a) AgisoftDalam pemrosesan pada software Agisoftada bebrapa tahapan yaitu mulai daripembuatan Projcet sampai penyimpanandata DSM hasil pemrosesan dalam format*.tif dan data XYZ, oleh karena itudibutuhkan ketelitian dan kecermatandalam tahap demi tahap pemrosesananyaagar tidak ada yang terlewat.

b) Pix4DmapperBerbeda dengan software Agisoft,langkah pemrosesan softwarePix4Dmapper lebih sederhana, yaitu:pembuatan project, setting Projcet danpemrosesan. Setelah setting project hanyamembutuhkan satu klik ‘Star’ padalangkah pemrosesan untuk mendapatkandata DSM.

Pembahasaan Lama Pemrosesan

dalam pemrosesan ini menggunakanspesifikasi PC/laptop dengan kemampuansebagai berikut:

Tabel 4.20. Hasil Estimasi pemrosesan DSMAgisoft dan Pix4D.

Dari kedua hasil pengolahan software diatasdisimpulkan bahwa pengolahan menggunakansoftware Agisoft lebih cepat dari pada softwarePix4Dmapper.

Pembahasaan Pengarauh Titik Kontrol/GCP

Pengolahan mengunakan software Agisoftdan Pix4Dmapper dengan menggunakkan variasidata titik control/GCP Tabel 4.5. Hasilperhitungan nilai RMSE dari perbandinaganantara DSM Agisoft dan Pix4D terhadap titik cekTS, menunjukan bahwa RMSE dari pengolahaan

Agisoft Pix4D Selisih Agisoft Pix4D Selisih Agisoft Pix4D Selisih15 2.356 1.202 1.155 1.820 0.459 1.361 1.598 0.546 1.05220 1.832 1.409 0.422 1.230 0.532 0.698 1.142 0.552 0.59025 1.763 1.406 0.357 1.156 0.617 0.539 1.134 0.633 0.501

Jumlah Foto

Hasil RMSE Dari DSM Pengolahan Agisoft Dan Pix4D Terhadap Titik Cek TS

3 GCP 6 GCP 9 GCPJumlah titk Kontrol/GCP

770.1250 4m 54s1250.2300 1h 03m 01s

157.2370Tahapan Pemrosesan

align photobuild geometrybuild texture

Initial ProcesingDensification dan Filtering point clod

OS windows 7, 64bit

Agisoft Pix4Dmapper

Lama Pemrosesan

Spesifikasi PC/laptop

36 menit 68 menit

Laptop ASUS seri N43SProcesor core i3

Memory RAM 4gbHDD 640gb

Page 19: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

DSM Agisoft mengalalami peningkatanketelitaian seiring bertambahnya jumlah GCPyang digunakan. Sedangkan untuk pengolahanmengunakan Pix4Dmapper banyaknya titik GCPjuga mempengaruhi tingkat ketelitian, akanteteapi peranan oprator yang berpengalaman jugaberpengaruh pada ketelitian DSM yangdihasilkan dari kedua software tersebut pada saatpemasangan point marker ketelitian dari opratorsangat di butuhkan untuk mendapatkan tinggkatakurasi yang tinggi.

Hasil RMSEz Dari DSM Pengolahan Agisoft Dan Pix4DTerhadap Titik Cek TS

Jumlah titk Kontrol/GCP

Jumlah Foto

3 GCP 6 GCP 9 GCP

Agisoft

Pix4D

Agisoft

Pix4D

Agisoft

Pix4D

15 2.356 1.202 1.820 0.459 1.598 0.546

20 1.832 1.409 1.230 0.532 1.142 0.552

25 1.763 1.406 1.156 0.617 1.134 0.633

Pembahasaan Pengaruah Jumlah Foto

Untuk pengaruh jumlah foto dari pengolahanke dua software memiliki perbedaan antara laindilihat dari Tabel 4.5. Hasil perhitungan nilaiRMSE dari perbandinagan antara DSM Agisoftdan Pix4D terhadap titik cek TS, untuk softwareagisoft nilai RMSE yang di hasilakan dari variasijumlah foto diatas menunjukan tinggkatan yangtidak jauh dan tidak mengalamai perubahan yangsignifikan.

Untuk hasil RMSE dari Pix4Dperubahannya juga tidak memiliki perubahanyang cukup jauh dan tidak bias dikatakanmengalami perubahan karena tidak mengalamiperubahan yang signifikan, antara data 15foto,20foto, 25foto.

Hasil RMSE Dari DSM Pengolahan Agisoft Dan Pix4D Terhadap TitikCek TS

Jumlah Foto

titkKontrol/GCP

15 foto 20 foto 25 foto

Agisoft Pix4D Agisoft Pix4D Agisoft Pix4D

3 GCP 2.356 1.202 1.820 0.459 1.763 1.406

6 GCP 1.820 0.459 1.230 0.532 1.156 0.617

9 GCP 1.598 0.546 1.142 0.552 1.134 0.633

PENUTUP

KesimpulanDari hasil kajian diatas dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dari penelitian diatas juga mendapatkandata DSM, antara DSM Agisoft danDSM Pix4D.

2. Dari kesesuaian bentuk model DSM-nya dengan data 15 foto, 20 foto, 25foto dan titik kontrol/GCP 3 titik, 6titik, 9 titik, tidak memiliki perbedaanyang cukup jauh, keduanyamenghasilkan tampilan 3D yang sesuaidengan keadaan seperti yangsebenarnya di lapangan.

3. Hasil analisa tingkat ketelitianmenunjukan DSM yang dihasilkan olehPerangkat lunak Pix4Dmapper lebihakurat dibandingkan dengan Agisoft.

4. Langkah pengolahan datanya lebihsederhana bila mengunakanPix4Dmapper dibandingkan denganpengolahan mengunakan Agisoft.

5. Bila ditinjau dari efisensi waktupengolahan, perangkat lunak Agisoftlebih efisien dari pada perangkat lunakPix4Dmapper.

SaranDalam penelitian yang telah dilakukan ini,

saran yang dapat diberikan antara lain1. Proses pengolahan dengan banyak foto

menggunakan software AgisoftProfessional Versi 10.0 dan Pix4Dmappersebaiknya menggunakan perangkatkomputer dengan spesifikasi yang bagus.Minimal processor yang digunakan IntelCore I-5, RAM diatas 8 GB, harddiskdiatas 500 GB,VGA NVIDIA CUDAGT500 2GB atau lebih agar prosespengolahan datanya tidak membutuhkanwaktu yang sangat lama.

2. Penggunaan software Agisoft ProfessionalVersi 10.0 dan Pix4Dmapper perludiperhatikan untuk proses point marker(pemasnagan titik kontrol/GCP) yangmembutuhkan tingkat ketellitian yangtinggi untuk mendapatkan hasil yangmaksimal. Hal ini dapat dilakukan denganmelakukan proses yang cermat danberulang.

DAFTAR PUSTAKA

Darren Turner. 2013, dalam penelitiannyadengan judul Direct Georeferencing ofUltrahigh-Resolution UAV Imagery.

Page 20: KAJIAN PEMBUATAN DSM MENGGUNAKAN SOFTW ARE …eprints.itn.ac.id/1294/2/Jurnal Dwi Admoko.pdf · Sistem koordinat foto Sistem koordinat foto merupakan sistem referensi internal, sehingga

Muklas (2014) dalam penelitiannya dengan judulPembuatan “Digital Surface Model(DSM) Dari Citra Foto Unmanned AerialVehicle (UAV) Menggunakan SoftwareAgisoft PhotoScan Professional Versi0.9”

Gularso (2013) dalam penelitiannya denganjudul “ Tinjauan Pemotretan UdaraFormat Kecil Menggunakan PesawatModel Sky Walker 1680 ”.

Pantimena,Leo dan Purwanto,Hery. 2010.Pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle(UAV) Untuk Pemetaan, Jurnal SpectraFTSP ITN Malang. 15(VIII): 16-26.

Matthews, N. A. 2008. Aerial and Close-RangePhotogrammetric Technology: ProvidingResource Documentation, Interpretation,and Preservation. Technical Note 428.U.S. Department of the Interior, Bureauof Land Management, NationalOperations Center, Denver, Colorado. 42pp.

Darren Turner. 2012. An Automated Techniquefor Generating Georectified Mosaics fromUltra-High Resolution Unmanned AerialVehicle (UAV) Imagery, Based onStructure from Motion (SfM) PointClouds. ISSN 2072-4292www.mdpi.com/journal/remotesensing

Akhmad Didik Prastyo. dalam penelitiannyadengan judul Aplikasi Fotogrametri JarakDekat untuk Pemodelan 3D CandiGedong Songo.

Christoph Strecha. dalam penelitiannya denganjudul “AUTOMATIC MAPPING FROMULTRA-LIGHT UAV IMAGERY”

Poser, Jason. 2012. Comparative ImageryAnalysis of Non-Metric Cameras fromUnmanned Aerial Survey Aircraft.Volume 14, Papers in Resource Analysis.20 pp. Saint Mary’s University ofMinnesota Central Services Press.Winona, MN. Retrieved (date) fromhttp:// www.gis.smumn.edu

Birute Ruzgiene.2014. PhotogrammetricProcessing of UAV Imagery: CheckingDTM.http://dx.doi.org/10.3846/enviro.2014.242

Wolf Paul R.. 1983. Elemen fotogrametri denganinterpretasi foto udara dan penginderaanjauh, edisi kedua; diterjemahkan olehGunadi, Toto Gunawan dan Zuharnen.Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Wolf, P., R. 1993, Elemen Fotogrametri denganInterpretasi Foto Udara danPenginderaan Jauh, Penerjemah :Gunadi, Gunawan, T., Zuharnen, Edisikedua, Yogyakarta : Gadjah MadaUniversity Press.