Top Banner
KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT TECHNIQUE PADA ONSET, DURASI, DAN INTENSITAS NYERI: LITERATURE REVIEW Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Oleh: TIARA TITIAN NINGTYAS J520170045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021
13

KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

Oct 31, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI

BLOK MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN

INDIRECT TECHNIQUE PADA ONSET,

DURASI, DAN INTENSITAS NYERI:

LITERATURE REVIEW

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada Jurusan Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:

TIARA TITIAN NINGTYAS

J520170045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

Page 2: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK

MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT

TECHNIQUE PADA ONSET, DURASI,

DAN INTENSITAS NYERI:

LITERATURE REVIEW

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

TIARA TITIAN NINGTYAS

J520170045

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

drg. Nina Runting, Sp.BMM

NIK/NIDN: 100.1971/060107832

Page 3: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

STUDI PUSTAKA

KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK

MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT

TECHNIQUE PADA ONSET, DURASI,

DAN INTENSITAS NYERI:

LITERATURE REVIEW

Oleh:

TIARA TITIAN NINGTYAS

J520170045

Telah disetujui dan disahkan oleh dewan penguji skripsi

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumat, 25 Juni 2021 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

Pembimbing

Nama : drg. Nina Runting, Sp.BMM (…………...)

NIK/NIDN : 100.1917/0601078302

Penguji

Nama : drg. Dendy Murdiyanto, MDSc (…………...)

NIK/NIDN : 1238/0629127903

Penguji

Nama : drg. Septriyani Kaswindiarti, MDSc., Sp.KGA (…………...)

NIK/NIDN : 1567/0622098901

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

drg. Dendy Murdiyanto, MDSc

NIK/NIDN: 1238/0629127903

Page 4: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam studi pustaka ini tidak terdapat

karya orang lain yang pernah diajukan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka

saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.

Surakarta, 25 Juni 2021

Penulis

Tiara Titian Ningtyas

Page 5: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

1

KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK

MANDIBULA DIRECT TECHNIQUE DAN INDIRECT TECHNIQUE

PADA ONSET, DURASI, DAN INTENSITAS NYERI: LITERATURE

REVIEW

Abstrak

Anestesi lokal merupakan hilangnya sensasi yang terbatas pada area tubuh

disebabkan oleh penghambatan serabut saraf perifer tanpa disertai hilangnya

kesadaran. Anestesi lokal dalam kedokteran gigi diindikasikan untuk berbagai

tindakan yang bisa menimbulkan rasa sakit. Anestesi lokal yang paling banyak

digunakan saat melakukan prosedur restoratif dan bedah di rahang bawah adalah

teknik inferior alveolar nerve block (IANB) yang terdiri atas direct technique dan

indirect technique. IANB direct technique dan indirect technique diharapkan

memberikan efektivitas yang baik yaitu mula kerja (onset) yang cepat, tidak

menyebabkan iritasi atau rasa sakit berlebihan pada daerah injeksi, dan lama kerja

(durasi) yang cukup panjang. Tujuan: Mengetahui kekurangan dan kelebihan

anestesi blok mandibua direct technique dan indirect technique dalam hal onset,

durasi, dan intensitas rasa nyeri. Metode: Desain penelitian yang digunakan

adalah literature review, data yang digunakan adalah data sekunder yang

dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencarian Science Direct, Pubmed,

Ebsco Host, dan Google Scholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel

dengan tahun terbit 2010-2020. Hasil: Berdasarkan artikel yang dikumpulkan

didapatkan hasil bahwa onset IANB direct technique antara 30 sampai 170 detik

dan IANB indirect technique yaitu 90 sampai 270 detik, durasi IANB direct

technique 90-260 menit sedangkan IANB indirect technique memiliki durasi 60-

194 menit, serta tidak ada perbedaan intensitas rasa sakit antara IANB direct

technique dan indirect technique, dimana rasa sakit yang ditimbulkan dari injeksi

kedua teknik tersebut merupakan nyeri ringan dengan presentase 38% sampai

54%. Kesimpulan: Anestesi blok mandibula direct technique memiliki kelebihan

dibandingkan indirect technique dalam hal onset dan durasi. Intensitas rasa nyeri

yang ditimbulkan dari injeksi IANB direct technique maupun indirect technique

menunjukkan tidak adanya perbedaan.

Kata Kunci: Anestesi, Blok Mandibula, Teknik Langsung, Teknik Tidak

Langsung, Onset, Durasi, Intensitas Nyeri

Abstract

Local anesthesia is as loss of sensation in a circumscribed area of the body caused

by depression of excitation in nerve endings or inhibition of the conduction

process in peripheral nerves. Local anesthetics in dentistry are indicated for

various procedures that can cause pain. The most widely used local anesthetic for

restorative and surgical procedures in the mandibule is the inferior alveolar nerve

block (IANB) technique which consists of a direct technique and an indirect

technique. The IANB direct and indirect techniques are to provide good

effectiveness, such as: a fast onset of action, no irritation or excessive pain on

injection, and a long duration of action. Objective: To determine the advantages and disadvantages of direct and indirect mandibular block anesthesia in terms of

Page 6: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

2

onset, duration, and intensity of pain. Method: The design used is a literature

review, the data is secondary data collected using a search engine Science Direct,

Pubmed, Ebsco Host, and Google Scholar. The criteria used are articles published

in 2010-2020. Results: Based on the articles collected, the results showed that the

onset of the IANB direct technique is between 30 to 170 seconds and IANB

indirect technique is 90 to 270 seconds, the duration of the IANB direct technique

is 90-260 minutes, the IANB indirect technique has a duration of 60-194 minutes,

and there is no difference pain intensity between the IANB direct technique and

the indirect technique, whereas pain caused by the injection of the two techniques

is mild pain with a percentage of 38% to 54%. Conclusion: The direct mandibular

block anesthesia technique has advantages over the indirect technique in terms of

onset and duration. The intensity of pain caused by the direct and indirect

technique of IANB injection showed no significant difference.

Keywords: Anesthesia, Mandibular Block, Direct Technique, Indirect Technique,

Onset, Duration, Pain Intensity

1. PENDAHULUAN

Anestesi adalah hilangnya seluruh sensasi termasuk nyeri, sentuhan, suhu, dan

tekanan disertai gangguan fungsi motorik.1 Anestesi lokal didefinisikan sebagai

hilangnya sensasi yang terbatas pada area tubuh disebabkan oleh

penghambatan pada serabut saraf perifer tanpa disertai hilangnya kesadaran.2

Anestesi lokal yang paling banyak digunakan saat melakukan prosedur

restoratif dan bedah di rahang bawah adalah teknik inferior alveolar nerve

block (IANB).3 Anatomi bagian dalam ramus mandibula yang semakin ke

dorsal semakin divergen menyebabkan berbagai teknik anestesi lokal dapat

digunakan untuk membius saraf alveolaris inferior, diantaranya teknik

langsung (direct technique) dan teknik tidak langsung (indirect technique atau

teknik Fischer).4

Anestesi lokal yang dilakukan dalam prosedur gigi dan mulut diharapkan

dapat memberikan efektivitas yang baik yaitu mula kerja (onset) yang cepat,

tidak menyebabkan iritasi atau rasa sakit berlebihan pada daerah injeksi, dan

lama kerja (durasi) yang cukup panjang.2

Hal-hal tersebut perlu dijadikan

perhatian dalam menentukan teknik anestesi lokal yang akan digunakan oleh

operator dokter gigi. Anestesi lokal blok mandibula sulit mencapai

keberhasilan 100%, atau hanya sekitar 80-85%, lebih rendah jika dibandingkan

dengan anestesi lokal pada rahang atas.5 Penyebab utama kegagalan anestesi

Page 7: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

3

blok mandibula yaitu sulitnya identifikasi anatomi landmark dan rumitnya

inervasi persyarafan rahang bawah.6

Keberhasilan anestesi indirect berkisar

antara 70-90%,7 sementara direct technique antara 85-95%.

8

Masing-masing teknik anestesi memiliki kekurangan dan kelebihan yang

memengaruhi efektivitas kerjanya, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai

kekurangan dan kelebihan anestesi blok mandibula teknik langsung maupun

tidak langsung agar segala risiko dalam tindakan kedokteran gigi dapat

diminimalisir. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kekurangan

dan kelebihan anestesi blok mandibula direct technique dan indirect technique

dalam hal onset, durasi, dan intensitas nyeri.

2. METODE

Desain penelitian ini menggunakan metode literature review. Studi literature

review merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

sumber berdasarkan topik tertentu, baik berasal dari jurnal, buku, dan sumber

pustaka lain untuk dievaluasi kembali. Literature review menggunakan data

sekunder yang didapatkan dari peneliti terdahulu, bukan dari pengamatan

secara langsung. Pecarian sumber ilmiah berasal dari PubMed, Science Direct,

Ebsco Host dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci yaitu

“anesthesia, mandibular block, direct technique, indirect technique, onset,

duration, pain intensity”.

Kriteria inklusi literature review ini menggunakan sumber ilmiah berupa

jurnal yang diterbitkan tahun 2010-2020 yang dapat diakses full-text dalam

bentuk pdf, artikel penelitian dengan dengan isi dan pembahasan anestesi blok

nervus alveolaris inferior baik direct technique maupun indirect technique,

artikel penelitian dengan sampel penelitian pasien dianestesi menggunakan

teknik blok nervus alveolaris inferior baik direct technique maupun indirect

technique. Kriteria eksklusi dari literature review ini yaitu: artikel penelitian

yang tidak dapat diakses full-text, bukan merupakan artikel publikasi, dan

bukan merupakan artikel jurnal penelitian.

Page 8: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelusuran data pada halaman Science Direct, PubMed, Ebsco

Host, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “anesthesia,

mandibular block, direct technique, indirect technique, onset, duration, pain

intensity” diperoleh artikel terpublikasi sesuai dengan topik yang akan dibahas

sebanyak 6 artikel, hasil penyaringan data tersebut yang lebih detail dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil pencarian literature review

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil

1. Yongki dkk (2016) Effectiveness

Comparison of

Inferior Alveolar

Nerve Block

Anesthesia Using

Direct and

Indirect

Technique

Onset teknik

langsung lebih

cepat, langsung,

durasi teknik

langsung lebih

lama.

2. Tijanic dkk (2020) Assessment of

Conduction

Anesthesia

Effectiveness

Using the

Angulated Needle

Approach for the

Inferior Alveolar

Nerve Block

Onset teknik

langsung lebih

cepat, durasi

teknik langsung

lebih lama,

intensitas nyeri

teknik tidak

langsung lebih

tinggi.

3. Costa dkk (2013) Comparison of

Pain Intensity

during Inferior

Alveolar Nerve

Block

Tidak ada

perbedaan

signifikan nyeri

antara teknik

direct dengan

vazirani-akinosi.

4. Haghighat dkk (2015) Comparison of

Success Rate and

Onset Time of

Two Different

Anesthesia

Techniques

Onset direct

technique lebih

cepat, rasa nyeri

Gow-Gates lebih

rendah.

5. Mohajerani dkk (2014) Anesthetic

Efficacy of

Inferior Alveolar

Onset direct

technique lebih

cepat, intensitas

Page 9: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

5

Nerve Block:

Conventional

versus Akinosi

Technique

nyeri relatif

sama

6, Uthophia dkk (2015) Successful

Percentage of

Action in

Mandibular Block

Injection Training

Using Fischer’s

Technique

Tingkat

keberhasilan

teknik Fischer

adalah 88%,

rata-rata onset

kerja 2,33 menit

dan durasi

194,07 menit.

Arikel yang membahas anestesi blok mandibula direct technique adalah

sebanyak 62,5% yaitu Yongki dkk (2016), Tijanic dkk (2020), Costa dkk

(2013), Haghighat dkk (2015), dan Mohajerani dkk (2014), sementara indirect

technique dibahas sebanyak 37,5% yaitu dalam penelitian Yongki dkk (2016),

Tijanic dkk (2020), dan Uthophia dkk (2015). Penyaringan dengan melihat

seluruh isi artikel yang menyajikan hasil penelitian mengenai onset, durasi, dan

rasa sakit pada injeksi menggunakan IANB baik direct technique maupun

indirect tehnique dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2. Parameter onset anestesi

Penulis Direct Technique Indirect Technique

Sampel Waktu (s) Sampel Waktu (s)

Yongki dkk

(2016)

10 22,5 8,02 10 159 25,10

Tijanic dkk

(2020)

30 95,53 58,39 30 174,90 98,48

Mohajerani dkk

(2014)

40 169,2 - -

Haghighat dkk

(2015)

68 90,4 - -

Uthophia dkk

(2015)

88 - 139,8

Onset merupakan mula kerja atau waktu yang diperlukan oleh obat

untuk menimbulkan efek. Perbandingan onset anestesi IANB direct technique

dan indirect technique dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan tabel tersebut

diketahui bahwa mula kerja untuk IANB direct technique adalah antara 30

Page 10: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

6

sampai 170 detik dan IANB indirect technique yaitu 90 sampai 270 detik.

Anestesi IANB direct technique memerlukan waktu yang lebih cepat untuk

memblokade nervus alveolaris inferior dibandingkan dengan IANB indiret

technique, dikarenakan pada teknik langsung, larutan anestesi langsung

disuntikkan pada nervus alveolus inferior, sehingga onset kerja (onset) lebih

cepat. Sedangkan bila teknik tidak langsung, nervus alveolus inferior

diinjeksi paling akhir sehingga onset kerja lebih lambat.

Tabel 3. Parameter durasi anestesi

Penulis Direct Technique Indirect Technique

Sampel Waktu (m) Sampel Waktu (m)

Yongki dkk

(2016)

10 91,88 8,37 10 60,2 0,07

Tijanic dkk

(2020)

30 204,43 62,57 30 142,30 20,98

Uthophia dkk

(2015)

100 - 88 194

Penilaian durasi kerja anestesi dapat dilihat di tabel 3. Dari ketiga

literatur tersebut disebutkan bahwa durasi kerja direct technique lebih lama

dibandingkan indirect technique disebabkan karena pada teknik langsung,

nervus alveolaris inferior sebagai target utama anestesi disuntik paling awal,

sehingga menyebabkan larutan anestesi dengan adekuat memblokade nervus

tersebut. Durasi kerja anestesi yang dibutuhkan oleh prosedur kedokteran gigi

yaitu durasi anestesi yang cukup panjang, IANB direct technique memiliki

durasi 90-260 menit sedangkan IANB indirect technique memiliki durasi 60-

194 menit, maka IANB direct technique dapat dikatakan lebih baik

dibandingkan indirect technique.

Tabel 4. Parameter intensitas nyeri

Penulis Teknik n

Intensitas Nyeri

Tidak

Ada Ringan Sedang Berat

Tijanic dkk

(2020)

Direct 30 0 23

(76,77%)

7

(23,33%)

0

Indirect 30 0 16 (53,33%)

10 (30%) 4 (13,33%)

Page 11: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

7

Costa dkk

(2013)

Direct 30 0 16

(53,33%)

8

(26,67%)

6 (20%)

Haghighat

dkk (2015)

Direct 68 38

(56,15%)

17

(24,65%)

2

(2,73%)

11

(16,43%)

Mohajerani

dkk (2014)

Direct 40 29

(72,5%)

8 (18,8%) 2 (5%) 1 (3,8%)

Prosedur anestesi cukup memberikan kecemasan bagi pasien

disebabkan rasa sakit selama injeksi jarum. Beberapa artikel penelitian

membahas tingkat nyeri selama prosedur anestesi dengan tujuan mengetahui

teknik yang paling minimal menimbulkan rasa sakit bagi pasien.

Perbandingan intensitas rasa nyeri pada direct technique dan indirect

technique dapa dilihat dari tabel 4. Didapatkan hasil sebanyak 39,9% tidak

mengalami respon nyeri, 38,1% nyeri ringan, 11,3% nyeri sedang, dan 10,7%

nyeri berat, sedangkan artikel jurnal IANB indirect technique hanya

berjumlah satu dengan hasil sejumlah 53,3% nyeri ringan, 30% nyeri sedang,

dan 13,3% nyeri berat. Dari kedua hasil perhitungan tersebut, diketahui

bahwa tidak ada perbedaan intensitas rasa sakit antara IANB direct technique

dan indirect technique, dimana rasa sakit yang ditimbulkan dari injeksi kedua

teknik tersebut paling banyak menimbulkan nyeri ringan dengan presentase

38% sampai 54%.

4. PENUTUP

Berdasarkan enam literatur yang telah dikaji, anestesi blok mandibula direct

technique memiliki kelebihan dibandingkan indirect technique dalam hal onset

dan durasi. Intensitas rasa nyeri yang ditimbulkan dari injeksi IANB direct

technique maupun indirect technique menunjukkan tidak adanya perbedaan.

DAFTAR PUSTAKA

Chitre, A. P. (2010). Manual of Local Anaesthesia in Dentistry. JP Medical Ltd,

242-251.

Malamed, S. F. (2019). Handbook of Local Anesthesia. Elsevier Health Sciences,

Page 12: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

8

2, 204- 207, 239-264.

Balaji, S. M., & Balaji, P. P. (2013). Textbook of Oral & Maxillofacial Surgery-E

Book. Elsevier Health Sciences, 168-172.

Baart, J. A. (2009). Local Anaesthesia in Dentistry H. S. Brand (Ed.). Oxford:

Wiley- Blackwell, 73-86.

Badr, N., & Aps, J. (2018). Efficacy of Dental Local Anesthesia and Pain

Medicine, J Dent Anesth Pain Med. 18(6), 319-332.

Yadav, P., & Kumar, V. R. (2010). Evaluation of Local Anaesthetic Failures in

Dental Practice. J Int Oral Health, 2(4), 16-21.

Uthophia, N., Gunawan, K. L., & Yuza, A. T. (2015). Successful Percentage of

Action in Mandibular Block Injection Training Using Fischer’s

Technique. Padjadjaran Journal of Dentistry, 27(2), 112-115.

Anuradha, M., Yashavanth Kumar, D. S., Harsha, V. B., & Rahul, S., 2014.

Variants of Inferior Alveolar Nerve Block. CODS. J Dent, 6(1), 35-39.

Allman, Keith G., & Wilson Lain H. (2016). Oxford Handbook of Anaesthesia

4th Edition. Oxford University Press, 3-5.

Tijani M. Buri . tojanovi . Buri . (2020). Assessment of

Conduction Anesthesia Effectiveness Using the Angulated Needle

Approach for the Inferior Alveolar Nerve Block. Journal of Cranio-

Maxillofacial Surgery, 48(6), 607-615.

Waikakul, A., & Punwutikorn, J. (1991). A Comparative Study of The Extra-

Intraoral Landmark Technique and the Direct Technique for Inferior

Alveolar Nerve Block. Journal of Oral and Maxillofacial Surgery, 49(8),

804-808.

Thangavelu, K., Kannan, R., & Kumar, N. S. (2012). Inferior Alveolar Nerve

Block: Alternative Technique. Anesthesia, Essays and Eesearches, 6(1),

53-57.

Niraj, S., Shivayogi M., Aakansha, P., Chandrashehkhar, Madhura M., &

Shreyas, S. (2019). Alternative Approach for Inferior Alveolar Nerve

Technique in Children: A Review. Acta Scientific Dental Science, 3(2),

10-16.

Novianti, N. & Nurilawati, V. (2017). Farmakologi. Jakarta: Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia.

Becker, D. E., & Reed, K. L. (2012). Local Anesthetics: Review of

Pharmacological Considerations. Anesthesia Progress, 59(2), 90-102.

Ikhsan, M., Mariati, N. W., & Mintjelungan, C. (2013). Gambaran Penggunaan

Bahan Anestesi Lokal untuk Pencabutan Gigi Tetap oleh Dokter Gigi di

Kota Manado. E-GiGi, 1(2), 105-114.

Logothetis, D. D. (2016). Local Anesthesia for the Dental Hygienist. Elsevier

Page 13: KAJIAN KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ANESTESI BLOK …

9

Health Sciences, 177-201.

Khoirunnisa, N., & Novitasari, R. W ( 2015). Assessment Nyeri. Cermin Dunia

Kedokteran, 42(3), 214-234.

Yongki, R., Kawulusan, N. N., & Purwanti, I. (2016). Effectiveness Comparison

of Inferior Alveolar Nerve Block Anesthesia Using Direct and Indirect

Technique. J Dentomaxillofac Sci, 1(3), 171-176.

Costa, F. A., Souza, L. M. A., & Groppo, F. (2013). Comparison of Pain Intensity

During Inferior Alveolar Nerve Block. ev or o au o, 14(3), 165-

168.

Haghighat, A., Jafari, Z., Hasheminia, D., Samandari, M. H., Safarian, V., &

Davoudi, A. (2015). Comparison of Success Rate and Onset Time of

Two Different Anesthesia Techniques. Medicina Oral, Patologia Oral Y

Cirugia Bucal, 20(4), 459-463.

Mohajerani, H., Pakravan, A. H., Bamdadian, T., & Bidari, P. (2014). Anesthetic

Efficacy of Inferior Alveolar Nerve Block: Conventional Versus Akinosi

Technique. Journal of Dental School. 32(4), 210-215.