Top Banner

of 21

kabel tegangan tinggi.docx

Oct 09, 2015

Download

Documents

zaogamer
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    1/21

    januar

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    2/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kuat medan listrik dan kapasitas hantar arus adalah faktor terpenting dalam desain

    dan operasi kabel daya listrik sehingga pemilihan jenis tanah dan kedalaman penanaman

    kabel berpengaruh terhadap kuat medan listrik, kapasitas hantar arus, dan panas yang

    dihasilkan oleh kabel. Medan listrik timbul karena beda potensial antara dua titik. Kuat

    medan listrik yang berlebih akan menyebabkan umur bahan isolasi kabel menjadi

    berkurang. Kapasitas hantar arus (ampacity) pada kabel menentukan besarnya arus listrik

    yang diperbolehkan untuk mengalir sehingga suhu maksimal pada konduktor tidak

    melebihi batas suhu yang telah ditentukan.Penentuan kuat medan listrik dan kapasitas

    hantar arus maksimal adalah faktor terpenting dalam desain dan operasi kabel daya listrik.

    Kuat medan listrik pada kabel akan timbul apabila material dielektrik diberi tegangan.

    Kuat medan listrik yang berlebih akan menyebabkan umur bahan isolasi kabel menjadi

    berkurang. Permasalahan kapasitas hantar arus

    pada kabel adalah menghitung besarnya arus listrik yang diperbolehkan untuk

    mengalir sehingga temperature maksimum konduktor kabel tersebut tidak melebihi batas

    yang telah ditentukan. Kabel telah digunakan dalam jaringan transmisi dan distribusi sejak

    hari-hari awal dari industri tenaga listrik. Umumnya, panjang jarak transmisi listrik

    dilakukan melalui saluran udara. Namun, transmisi dan distribusi di daerah perkotaan

    yang berpenduduk padat sebagian besar menggunakan kabel bawah tanah. Meskipun

    secara signifikan lebih mahal daripada saluran udara, kabel lebih disukai di daerah

    perkotaan karena pertimbangan keselamatan, keandalan danestetis. Sebagai hasil dari

    pembangunan di isolasi bahan dan teknik manufaktur, teknologi kabeltegangan tinggi

    telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun. Dengan terusmeningkatnya

    panjang keseluruhan kabel, pertanyaan mengenai kehandalan jaringan, kegagalanmode

    dan diagnostik kabel tersebut telah mengasumsikan makna yang lebih besar.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    3/21

    1.2 Batasan Masalah

    Makalah ini membahas tentang berbagai aspek dari kabel listrik

    tegangan tinggi

    1.3 Tujuan

    Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai berbagai aspek

    dari kabel listrik tegangan tinggi

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    4/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik

    Bagian-bagian yang terpenting untuk penyaluran tenaga lsitrik antaran lain

    sebagai berikut :

    1. Sumber Tenaga Listrik

    Disini sumber tenaga untuk system jaringan yang kecil diambil dari

    pembangkit-pembangkit listrik (misalnya, PLTA, PLTD dll ).

    Untuk Sistem jaringan yang besar sumber tenaga listrik diambil; dari

    Gardu Induk, karena pada Gardu Induk tempat terkumpulnya tenaga

    listrik dari pembangkit-pembangkit listrik.

    2. Jaringan Distribusi Tegangan Tinggi

    Disini dibagi menjadi dua macam :

    a.

    Teganan Tinggi (30 KV, 70 KV, 150 KV)

    b. Tegangan Menengah (6 Kv, 20 KV)

    Jaringan Tegangan Tinggi ini dipakai untuk menghubungkan

    antara Gardu Induk dengan Gardu Induk; Pembangkit dengan Gardu

    Induk.

    Jaringan Tegangan Menengah untuk menghubungkan dari Gardu Induk

    ke Gardu Bagi.

    3. Gardu Induk

    Hasil tenaga listrik dari pembangkit-pembangkit dikumpulkan pada

    Gardu Induk, dari Gardu Induk ini tenaga listrik akan dibagi-bagikan ke

    Gardu Induk lain atau ke Gardu Hubung.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    5/21

    4. Gardu Hubung

    Tenaga listrik yang ada di Gardu Induk dibagi-bagikan ke Gardu

    Hubung, disini Gardu Hubung berfungsi membagi-bagikan ke Gardu

    Distribusi, biasanya dengan tegangan menengah.

    5. Gardu Distrubusi

    Tegangan menengah dari Gardu Hubungan tersebut sebelum dibagikan

    ke konsumen diturunkan lebih dahulu di Gardu Distribusi.

    6. Jaring Distribusi Tegangan Rendah

    Tegangannya sama dengan tegangan pada konsumen atau pamakai.

    Jaringan ini untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Pembagi ke

    Pemakai atau Konsumen.

    2.2 Klasifikasi Sistem Distribusi

    Sistem penyaluran tenaga listrik dapat di klasifikasikan dari bermacam-

    macam segi :

    1. Berdasarkan Arus Listrik

    - Sistem distribusi arus searah (DC Distribution Systems )

    - Sistem distribusi arus bolak-balik (AC Distribution Systems )

    2. Berdasarkan Ukuran Tegangan

    - Sistem penyaluran tenaga tegangan tinggi

    Misalnya : 6 KV, 20 KV, tegangan menengah

    30 KV, 70 KV, 150 KV, tegangan tinggi

    - Sistem penyaluran tenaga tegangan rendah.

    Misalnya : 127 / 220 V, 220 / 380 V.

    3.

    Berdasarkan Bentuk Jaringan

    - Jaringan radial terbuka

    - Jaringan tertutup

    - Jaringan Mesh.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    6/21

    Jaringan Radial Terbuka

    Sistem jaringan yang sederhana seperti pada gambar, adalah dengan system

    3 phasa maupun 1 phasa. Adapun system seperti tersebut masih mempunyai

    kekurangan-kekurangan yaitu apabila ada gangguan pada system jaringan

    tersebut misalnya pada Trafo jaringan tegangan tinggi, maka harus ada

    pemadaman, karena hanya ada satu saluran saja. Sehingga kontinuitas

    pelayanan kurang terjamin.

    2.3 Perlengkapan Sistem Penyaluran Tenaga Listrik

    Perlengkapan-perlengkapan utama antara lain sebagai berikut :

    1. Transformator

    Transformator berfungsi untuk merubah tegangan

    listrik. Transformator ini dapat menaikkan (step Up) maupun

    menurunkan tegangan (Step Down). Jenis transformator untuk 1 phasa

    maupun 3 phasa. Untuk transformator 3 phasa banyak dipakai dengan

    hubunan bintang segitiga (Y), maupun segitiga bintang (Y). Ukurantransformator antara lain sebagai berikut, 3 KVA, 5 KVA, 10 KVA, 25

    KVA, 37,5 KVA, 50 KVA, 100 KVA dan lain-lain.

    2. Penghantar

    Untuk penyaluran tenaga listrik yang kecil (beban kecil) dipakai

    penghantar tembaga dan biasanya dipakai kawat tembaga terbuka (Bare

    Copper Conductor dan pada tempat-tempat tertentu memakai kawat

    penghantar berisolasi. Untuk system penyaluran tenaga yang besar

    (beban yag besar) dipakai kawat alumunium (ACSR).

    Bentuk penghantar bias bermacam-macam antara lain :

    a. Penghantar tembaga untuk ( Solid )

    b.

    Penghantar tembaga bverurat banyak ( strainded )

    c. Penghantar tembaga berlobang ( Hallow )

    d.

    Penghantar telanjang ( termasuk No. a, b, c )

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    7/21

    e.

    Penghantar berisolasi atau kabel tanah.

    3. Tiang Listrik

    Berfungsi untuk menahan penghantar agar dalam penyaluran

    tenaga listrik dapat bebas dari gangguan-gangguan.

    Dalam system penyaluran tenaga dikenal beberapa macam tiang listrik

    antara lain:

    Tiang kayu

    Tiang besi

    Tiang Beton

    1) Tiang kayu

    Dipakai karena pengerjaannya sederhana dan harga relative lebih

    murah dari jenis tiang lainnya. Biasanya dipakai jenis kayu besi, jati

    dan lain-lain.

    2)

    Tiang Besi

    Tiang besi dipakai jika tiang diinginkan memiliki konstruksi lebih

    kuat.

    3) Tiang Beton

    Jenis tiang ini jarang dipakai karena konstruksinya lebih sukar

    dibandingkan dengan jenis lainnya.

    4. Alat Pelindung

    Untuk melindungi system dari gangguan diperlukan alat-alat

    pelindung agar bila ada gangguan tidak akan berakibat fatal terhadap

    alat-alat yang penting.

    Alat pelindung antara lain berupa :

    - Alat pelindung arus / beban lebih

    - Alat pelindung tegangan lebih

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    8/21

    Untuk bentuk jaringan yang makin sempuran (missal, Mesh) makin

    banyak tipe alat pelindung.

    Adapun alat pelindung berfungsi :

    - Melindungi system dari beban lebih

    - Mengisolir bagian system yang kena gangguan

    - Melindungi dari gangguan petir

    - Melindungi terhadap gangguan fisik dari luar.

    5. Isolator

    Fungsi Isolator

    Fungsi dari segi listrik :

    Mengisolasi / menyekat antara :

    - Kawat phasa dengan tanah

    - Kawat phasa dengan kawat phasa

    Fungsi dari segi mekanik :- Menahan berat dari kondoktor / kawat

    - Menahan adanya perubahan konduktor akibat perbedaan temperature

    dan angina.

    - Mengatur jarak dan sudut antara konduktor / kawat.

    Berdasarkan jenis bahan isolator :

    - Isolator gelas

    - Isolator keramik

    Biasanya untuk jaringan distribusi tegangan rendah banyak dipakai

    isolator gelas dan untuk tegangan tinggi banyak dipakai isolator

    keramik.

    Isolator gelas bersifat mengkondansir kelembaban usara, sehingga

    lebih sudah debu-debu melekat dipermukaan isolator gelas tersebut,

    sehingga kalu dipakai untuk tegangan tinggi makn mudah terjadinya

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    9/21

    peristiwa kebocoran arus listrik (leakage currant) lewat permukaan

    isolator tersebut yang berarti mengurangi sifat isolasinya.

    Kalau isolator keramik sukar dipengaruhi oleh perubahan suhu atau

    temperatir dan dibandingkan dengan bahan dari gelas, bahan persolin

    lebih kuat.

    Menurut kontruksinya, isolator dapat dibagi atas :

    1. Isolator gantung (Auspension type insulator)

    2. Isolator tarik (Strain type insulator)

    3. Isolator pasak (Pin type insulator)

    Jenis No. 1 dan No. 2 banyak dipakau untuk tegangan tinggi

    (S.U.T.T.) dan untuk tegangan menengah dan tegangan rendah banyak

    dipakai isolator jenis pasak dan hanya pada tiang-tiang sudut dan tiang-

    tiang achir baru dipergunakan isolator tarik, guna menahan gaya tarik

    kesamping dan gaya tarik lurus, disamping itu juga untuk menahan gaya

    berat penghantar.

    Isolator untuk tegangan menengah

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    10/21

    IIsolator untuk tegangan tinggi

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    11/21

    Maka makin tinggi tegangan :

    - Besar dan berat lebih besar

    - Lekuk / sirip lebih banyak / dalam

    2.4 Pengujian Tegangan Tinggi

    Tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi

    oleh teknisi listrik, sehingga dibutuhkan pengujian dan pengukuran. Standar

    tegangan tinggi di dunia umumnya berbeda-beda, tergantung kemajuan

    negaranya masing-masing. Di Indonesia, level tegangan dibagi menjadi 4

    macam, yakni: Tegangan Rendah (220-380 V), Tegangan Menengah (7-20

    kV), Tegangan Tinggi (30-150 kV), dan Tegangan Extra Tinggi (500 kV).

    Untuk transmisi biasa digunakan Tegangan Tinggi dan Extra Tinggi

    sedangkan untuk distribusi menggunakan Tegangan Rendah dan Menengah.

    Pengujian tegangan tinggi perlu dilakukan untuk beberapa tujuan,

    diantaranya:

    1.

    Menemukan bahan (di dalam atau yang menjadi komponen suatu alat

    tegangan tinggi) yang kurang baik kualitasnya, atau cara pembuatannya

    salah.

    2.

    Memberikan jaminan bahwa alat-alat listrik dapat dipakai pada tegangan

    normalnya dalam jangka waktu yang tidak terbatas.

    3. Memberikan jaminan bahwa isolasi alat-alat dapat tahan terhadap

    tegangan lebih (yang didapati dalam praktek operasi sehari-hari) untuk

    waktu terbatas.

    Pengujian tegangan tinggi dibagi menjadi dua jenis berdasarkan

    pengaruhnya terhadap bahan yang diujikan, yakni destruktif (merusak) dan

    non destruktif. Pengujian destruktif terdiri dari tiga tahap.

    1. Withstand Test(Uji Ketahanan). Pada tes ini, alat/bahan akan diberikan

    tegangan dalam jangka waktu tertentu. Jika tidak terjadi lompatan api,

    maka pengujian dianggap memuaskan.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    12/21

    2.

    Discharge Test (Uji Pelepasan). Pada tes ini, alat/bahan diberikan

    tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan sebelumnya. Tegangan

    terus dinaikkan hingga terjadi pelepasan pada benda yang diujikan.

    3.

    Breakdown Test(Uji Kegagalan). Pada tes ini, tegangan yang diberikan

    terus dinaikkan hingga terjadi kegagalan pada bahan/alat yang diujikan.

    Pengujian non destruktif adalah pengujian yang tidak merusak bahan.

    Contohnya Uji tahanan isolasi, faktor rugi-rugi dielektrik, korona,

    konduktivitas, medan elektrik, dan lain-lain.

    Berdasarkan jenis tegangannya, pengujian tegangan tinggi dibagi

    menjadi dua jenis, pengujian tegangan tinggi AC dan pengujian tegangan

    tinggi DC. Untuk tegangan AC, dibedakan berdasarkan frekuensi tinggi atau

    rendah.

    Pengujian tegangan tinggi AC frekuensi rendah dilakukan untuk

    menyelidiki apakah peralatan listrik yang terpasang pada jaringan tegangan

    tinggi dapat menahan tegangan yang melebihi tegangan operasinya untuk

    waktu yang terbatas. Hal ini dilakukan karena tidak selamanya tegangan

    yang diberikan ke peralatan tersebut stabil. Ada kalanya tegangan yang

    diberikan melebihi batas nominalnya karena putusnya kawat saluran atau hal

    lainnya.

    Pengujian tegangan tinggi AC frekuensi tinggi dilakukan untuk

    berbagai menguji adanya kerusakan-kerusakan mekanis (keretakan, kantong

    udara, dan lain-lain) pada isolator, terutama isolator porselen. Tegangan

    tinggi ini memungkinkan adanya lompatan api pada isolator tersebut.

    Frekuensi tinggi memungkinkan terjadinya rambatan pada kulit isolator

    yang diuji. Apabila isolator yang diuji tidak terdapat kerusakan mekanis,

    maka arus akan merambat melalui permukaan isolator. Apabila isolator yang

    diuji mengalami kerusakan mekanis, tidak akan terlihat percikan api pada

    bagian kulit karena arus merambat melalui bagian dalam isolator yang

    mengalami keretakan (adanya rongga udara).

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    13/21

    Tegangan tinggi DC juga perlu diuji. Meskipun tegangan ini tidak

    banyak digunakan pada sistem transmisi karena mahal dan sulit

    mentransformasikan level tegangannya, tegangan ini memiliki kelebihan jika

    digunakan pada sistem transmisi, antara lain:

    1. Dengan tegangan puncak dan rugi daya yang sama kapasitas penyaluran

    dengan tegangan searah lebih tinggi diibandingkan dengan tegangan

    bolak balik

    2. Pengisolasian tegangan searah lebih sederhana

    3. Daya guna (efisiensi) lebih tinggi karena faktor dayanya = 1

    4.

    Pada penyaluran jarak jauh dengan tegangan searah tidak ada persoalan

    perubahan frekuensi dan stabilitas

    5. Untuk rugi korona dan radio interferensi tertentu tegangan searah dapat

    dinaikkan lebih tinggi daripada tegangan bolak balik

    Pada tegangan tinggi, terdapat berbagai fenomena-fenomena yang terjadi,

    diantaranya:

    1.

    Sparkover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggiyang tidak melalui permukaan. Contohnya pada isolasi cair.

    2. Flashover, merupakan peristiwa pelepasan benda akibat tegangan tinggi

    yang melalui permukaan.

    3. Korona, merupakan peristiwa ionisasi molekul-molekul udara diantara

    dua kawat sejajar bertegangan tinggi, karena medan listrik yang kuat.

    Medan listrik itu akan mempercepat elektron, sehingga menumbuk

    molekul-molekul lain dan mengakibatkan terlepasnya ikatan muatan

    positif dan muatan negatif.

    4. Skin effect, merupakan peristiwa mengalirnya arus di kulit konduktor,

    akibat tegangan dengan frekuensi tinggi.

    Salah satu peralatan yang digunakan untuk pengujian ini adalah

    transformator penguji. Trafo ini berbeda dengan trafo daya. Ciri-ciri trafo

    penguji antara lain: perbandingan jumlah lilitan lebih besar dibandingkan

    dengan trafo daya, kapasitas kVA-nya kecil dibandingkan dengan kapasitas

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    14/21

    trafo daya. Biasanya dipakai transformator satu fasa, karena pengujian

    dilakukan fasa demi fasa.

    Karena udara merupakan media isolasi yang paling banyak digunakan

    dalam teknik tegangan tinggi, perlu diteliti bagaimana karakteristik udara

    akibat kenaikan tegangan yang diberikan. Hal ini berguna untuk

    perencanaan instalasi listrik. Kegagalan yang terjadi pada isolasi disebabkan

    oleh beberapa hal, seperti kerusakan mekanis, isolator yang sudah lama

    dipakai sehingga berkurang kekuatan dielektriknya, atau karena tegangan

    lebih. Tegangan tembus dari isolasi udara ini dipengaruhi bentuk elektroda

    dan juga jarak antar dua elektroda tersebut. Nilai tegangan tembus akan

    semakin tinggi apabila jarak antar elektroda semakin besar. Tegangan

    tembus juga lebih besar saat elektroda yang digunakan bertipe bola-flat.

    Pada tipe bola-flat, tegangan tembusnya lebih besar karena bentuk

    geometris elektroda bola. Bentuknya yang seperti itu menyebabkan

    distribusi muatan tersebar di seluruh permukaan bola. Elektron akan sulit

    terlepas dari elektroda ini. Dan untuk melepaskan elektronnya

    (menyebabkan terjadinya lompatan api), dibutuhkan energi yang besar. Oleh

    sebab itulah tegangan tembusnya juga semakin besar.

    Pada tipe jarum-flat, tegangan tembusnya lebih kecil karena bentuk

    geometrisnya. Elektron-elektron memiliki kecenderungan untuk berkumpul

    di titik sudut. Karenanya, tipe jarum ini sangat memungkin elektron-elektron

    berkumpul di bagian ujung elektrodanya. Elektron akan lebih mudah

    terlepas dari elektroda dan menimbulkan lompatan api. Sehingga energi

    yang dapat menyebabkan terjadinya lompatan api tidak terlalu besar

    dibandingkan bentuk bola, tegangan tembusnya pun lebih kecil.

    Untuk pengaruh jarak antar elektroda dan tegangan tembus, berkaitan

    dengan medan listrik yang berada diantara elektroda. Seperti yang diketahui,

    medan listrik secara matematis merupakan perbandingan antara tegangan

    antar elektoda dengan jaraknya. Nilai medan listrik yang menyebabkan

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    15/21

    terjadinya lompatan api, dipengaruhi oleh karakteristik suhu dan kerapatan

    udara, sehingga nilainya cenderung tetap. Oleh karena itu, apabila jarak

    antar elektroda semakin kecil, maka tegangan tembusnya juga semakin

    kecil. Apabila jarak antar elektroda semakin besar, maka tegangan

    tembusnya juga besar. Penjelasan lain adalah, apabila jarak antar elektroda

    kecil, energi yang diperlukan untuk mendorong terjadinya ionisasi diantara

    dua elektroda itu kecil. Jadi hanya dibutuhkan tegangan tembus yang kecil

    agar bisa menyebabkan terjadi lompatan api. Sebaliknya jika jarak antar

    elektroda besar, molekul-molekul udara yang harus diionisasi agar bisa

    menciptakan lompatan api sangat banyak, membutuhkan energi besar untuk

    mesinya. Sehingga tegangan tembusnya tinggi.

    2.5 Klasifikangionisasi Saluran Transmisi

    Selama ini ada pemahaman bahwa yang dimaksudtransmisi adalah

    proses penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi saja.

    Bahkan ada yang memahami bahwa transmisi adalah proses penyaluran

    energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi dan melalui saluran

    udara (over head line). Namun sebenarnya, transmisi adalah proses

    penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, yang besaran

    tegangannya adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan Ekstra Tinggi

    (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV), dan Tegangan

    Rendah (LV).

    Transmisi Tegangan Tinggi,adalah:

    Berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu

    induk lainnya.

    Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower)

    melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.

    Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 30 KV, 70

    KV dan 150 KV.

    http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-transmisi.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/tegangan-transmisi-dan-rugi-rugi-daya.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/tegangan-transmisi-dan-rugi-rugi-daya.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/10/saluran-transmisi.html
  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    16/21

    Beberapa hal yang perlu diketahui:

    Transmisi 30 KV dan 70 KV yang ada di Indonesia, secara berangsur-

    angsur mulai ditiadakan (tidak digunakan).

    Transmisi 70 KV dan 150 KV ada di Pulau Jawa dan Pulau lainnya di

    Indonesia. Sedangkan transmisi 275 KV dikembangkan di Sumatera.

    Transmisi 500 KV ada di Pulau Jawa.

    Di Indonesia, kosntruksi transmisi terdiri dari :

    Menggunakan kabel udara dan kabel tanah, untuk tegangan rendah,

    tegangan menengah dan tegangan tinggi.

    Menggunakan kabel udara untuktegangan tinggi dan tegangan ekstra

    tinggi.

    Saluran Transmisi Udara

    http://3.bp.blogspot.com/-yz4YHzyEevU/Tx-DcMtwIKI/AAAAAAAAAHk/18UmtqHAwtQ/s320/sutet.jpg
  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    17/21

    Underground Cable

    Berikut ini disampaikan pembahasan tentang transmisi ditinjau dari

    klasifikasi tegangannya:

    1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 Kv500 Kv

    Pada umumnya digunakan pada pembangkitan dengan kapasitas di

    atas 500 MW.

    Tujuannya adalah agar drop tegangan dan penampang kawat dapat

    direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang

    efektif dan efisien.

    Permasalahan mendasar pembangunan SUTET adalah: konstruksi

    tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah yang

    luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga pembangunannya

    membutuhkan biaya yang besar.

    Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET adalah

    masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan,

    antara lain: Timbulnya protes dari masyarakat yang menentang

    pembangunan SUTET, Permintaan ganti rugi tanah untuk tapak

    tower yang terlalu tinggi tinggi, Adanya permintaan ganti rugi

    sepanjang jalur SUTET dan lain sebagainya.

    Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai

    dengan 500 km.

    http://www.nordagrar.com/yahoo_site_admin/assets/images/Underground-Cable-Laying.292100815_std.jpg
  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    18/21

    2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 Kv150 Kv

    Tegangan operasi antara 30 KV sampai dengan 150 KV.

    Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit,

    dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya

    hanya 3 kawat dan penghantar netralnya digantikan oleh tanah

    sebagai saluran kembali.

    Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada

    masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau

    Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor.

    Jika transmisi ini beroperasi secara parsial, jarak terjauh yang paling

    efektif adalah 100 km.

    Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop

    voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi

    rendah.

    Untuk mengatasi hal tersebut maka sistem transmisi dihubungkan

    secara ring system atau interconnection system. Ini sudah diterapkan

    di Pulau Jawa dan akan dikembangkan di Pulau-pulau besar lainnya

    di Indonesia.

    3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 Kv150 Kv

    SKTT dipasang di kota-kota besar di Indonesia (khususnya di Pulau

    Jawa), dengan beberapa pertimbangan :

    Di tengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena

    sangat sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.

    Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari

    masyarakat, karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung

    tinggi.

    Pertimbangan keamanan dan estetika.

    Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    19/21

    Jenis kabel yang digunakan:

    Kabel yang berisolasi (berbahan) Poly Etheline atau kabel jenis

    Cross Link Poly Etheline (XLPE).

    Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan

    minyak (oil paper impregnated).

    Inti (core) kabel dan pertimbangan pemilihan:

    Single core dengan penampang 240 mm2300 mm2 tiap core.

    Three core dengan penampang 240 mm2800 mm2 tiap core.

    Pertimbangan fabrikasi.

    Pertimbangan pemasangan di lapangan.

    Kelemahan SKTT:

    Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibanding SUTT.

    Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan

    penanganan yang kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak,

    misal : pemerintah kota (Pemkot) sampai dengan jajaran terbawah,

    PDAM, Telkom, Perum Gas, Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan

    lain-lain.

    Panjang SKTT pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300

    meter. Untuk desain dan pesanan khusus, misalnya untuk kabel laut, bisa

    dibuat tanpa sambungan sesuai kebutuhan.

    Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTT bawah laut (Sub

    Marine Cable) dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu:

    Sub marine cable 150 KV GresikTajungan (JawaMadura).

    Sub marine cable 150 KV KetapangGilimanuk (JawaBali).

    Beberapa hal yang perlu diketahui:

    Sub marine cable ini ternyata rawan timbul gangguan.

    Direncanakan akan didibangun sub marine cable JawaSumatera.

    Untuk JawaMadura, saat ini sedang dibangun SKTT 150 KV yang

    dipasang (diletakkan) di atas Jembatan Suramadu.

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    20/21

    2.6 Gangguan Pada Transmisi Tenaga Listrik

    Didalam penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke

    pemakai tenaga listrik atau konsumen, sering dijumpai bermacam-macam

    gangguan.

    Kurang lebih 2/3 bagian dari seluruh gangguan adalah terletak pada

    saluran transmisinya.

    Gangguan-gangguan tersebut antara lain disebabkan oleh karena sbb. :

    - Gangguan mekanis

    - Gangguan thermis

    - Gangguan yang diakibatkan oleh tegagan lebih listrik.

    Gangguan seperti tersebut diatas antara lain dapat menyebabkan :

    - Gangguan hubung singkat

    - Gagguan ketanah

    - Konduktor putus

    - Isolator retak, dll

    Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada saluran

    transmisi tegangan tinggi antara lain sbb :

    1) Petir

    Gangguan dari petir ini dapat menyebabkan terjadinya tegangan lebih

    yag dikenal dengan nama surya petir (lightning surge).

    2) Burung-burung atau daun-daun

    Jika burung-burung ataupun daun-daun yang berterbangan dan

    mendekati isolator gantung maka akan terjadi berkurangnya

    CLEARACE (kelonggaran) sehingga akan timbul FL OVER.

    3) Polusi ( debu )

    Debu menempel pada isolator yang berarti akan mengurangi sifat

    isolasi dari isolator tersebut dan juga dapat menyebabkan FLASH

    OVER

  • 5/19/2018 kabel tegangan tinggi.docx

    21/21

    4) Keretakan isolator yang mungkin diakibatkan oleh karena peristiwa

    mekanis maupun thermi, ini dapat mengakibatkan terjadinya BREAK

    DOWN apabila ada petir yang menyambar.

    Gangguan Hubung Singkat

    Pada peristiwa gangguan hubung singkat akan menimbulkan arus lebih (

    over courant )

    Arus lebih tersebut atau arus gangguan besarnya tergantung dari pada :

    - Jenis dan sifat gangguan hubung singkat tersebut

    - Kapasitas dari power atau tenaga pada sistem

    - Methode hubungan netral dari transformator

    - Jarak terjadinya hubung singkat tersebut.

    Macam-macam gangguan hubung singkat yag mugkin terjadi antara lain :

    - Gangguan satu phasa ke tanah

    - Ganguan antara phasa dengan phasa

    - Gangguan dua phasa ke tanah- Gangguan tiga phasa.