Top Banner
TUGAS DISUSUN OLEH MAXIMUS ARYANTO JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK 1 KARIMUN KEPULAUAN RIAU 2013
21

Kabel sepaksi

Jul 23, 2015

Download

Education

Eman Sy
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kabel sepaksi

TUGAS

DISUSUN OLEH

MAXIMUS ARYANTO

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN

SMK 1 KARIMUN

KEPULAUAN RIAU

2013

Page 2: Kabel sepaksi

A. Hub

Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central

connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan

oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke

komputer yang lain.Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak

sebagai repeater; meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat.

Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; membagi/memisahkan

sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network. Hub adalah central

untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau

dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang disediakan

hub central untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan

atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah. Kapabilitas yang

disediakan hub.

Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan

kemampuan berikut: memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau

pemindahan workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater),

menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda. (Ethernet,

Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault. Tolerance (isolasi

kerusakan) memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi

informasi, diagnostic).

Hub Ethernet

Jika orang berbicara mengenai "hub" pada jaringan, itu berarti sebuah hub

Ethernet. Hub Ethernet berfungsi menghubungkan beberapa komputer dalam

Page 3: Kabel sepaksi

sebuah jaringan melalui menggunakan kabel Ethernet. Hub Ethernet yang lama

menggunakan koneksi 10/100 yang berarti perangkat tersebut mendukung proses

transfer data dengan kecepatan antara 10 megabit per detik (mbps) dan 100 mbps.

Sementara untuk hub Ethernet terbaru saat ini, sudah mendukung kecepatan

transfer data hingga 1000 mbps.

Hub menerima pesan dari pengirim dan menjalankannya ke tujuan. Identik

dengan topologi star terdiri dari beberapa. Ini digunakan untuk memasang

konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlahnya, hub

terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32.

Hub menerima pesan dari node pengirim dan menjalankannya ke node tujuan.

Hub identik dengan topologi star. Hub terdiri dari beberapa port. Port ini

digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP.

Dilihat dari jumlah portnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Salah

satu port digunakan untuk hubungan antar-hub (cascading). Port yang digunakan

untuk hubungan antar-hub disebut port uplink. Hub awalnya mensupport

kecepatan ethernet 10 Mbps. Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan

data 100 Mbps.

Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal

dengan dengan dual-speed hubs.

Karakteristik Hub :

Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).

Tidak dapat membaca paket-paket data.

Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.

Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua

peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.

Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan

ke tujuan.

Page 4: Kabel sepaksi

Cara kerja HUB

Cara kerja alat ini adalah dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh

port pada hub sehingga paket data tersebut diterima oleh seluruh computer yang

berhubungan dengan hub tersebut kecuali computer yang mengirimkan. Hub

merupakan perangkat elektronik yang menghubungkan beberapa komputer

dalam jaringan agar dapat saling berkomunikasi, seperti mengirim dan menerima

data dan informasi serta mengakses koneksi internet. Sinyal yang dikirimkan

tersebut diulang-ulang walaupun paket data telah diterima oleh komputer tujuan

Keuntungan menggunakan HUB

Menggunakan hub memungkinkan Anda untuk atap-drop pada percakapan

dengan penganalisa protokol jaringan, sering disebut sebagai “sniffer

Kekurangan menggunakan HUB

Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka terima pada semua port

tiap terhubung terpasang NIC akan memiliki waktu yang lebih sulit mendapatkan

dengan lalu lintas ke jaringan. Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan

kabel tersendiri untuk berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak

berfungsi.Cara kerja Hub pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal

splitter). Iamengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan

copynyake tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub

akanmelihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang

akanmemprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket

yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host(meskipun ia

hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).

B. Switch

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor /

penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan

kedua alat ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan

Page 5: Kabel sepaksi

besaran kecepatan transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang

lebih besar dari Hub, dan Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi

dibanding dengan Hub .

Sampai saat ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps .

Sementara Switch telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan

kecepatan diatas 100 Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan

1Gbps . Perbedaan Switch dan Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja .

Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 .

Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada NIC ( Network Interface Card ) .

Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data itu akan dikirim dan

diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada jalur

pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain .

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala

pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data

link), cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch

memiliki sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-

port bridge). HUB itu membagi rata speed nya dengan jumlah port-nya (contoh:

HUB 512MB/s dengan 4 Port, maka setiap Port max mempunyai speed

128MB/s).

Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan

lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link

(layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI

Layer Model.Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN Switch merupakan

perluasan dari konsep bridge.

Sebuah Switch Jaringan Komputer dapat mendukung kecepatan transfer port

10/100 Mbit/s (Megabits per detik) atau 10/100/1000 Mbit/s. Hal ini

dimungkinkan untuk memiliki beberapa Switch Jaringan Komputer beroperasi

pada kecepatan yang berbeda pada jaringan yang sama.

Sebuah Switch Jaringan Komputer adalah mutlak penting dalam pengelolaan

jaringan komputer. Switch Jaringan Komputer berfungsi sebagai sistem

Page 6: Kabel sepaksi

manajemen lalu lintas dalam jaringan, mengarahkan paket data ke tujuan yang

benar. Alat ini digunakan untuk menghubungkan perangkat periferal ke jaringan

dan memastikan efektivitas biaya maksimum dan kemampuan untuk berbagi

sumber daya. Pengaturan khas dari Switch Jaringan Komputer dua komputer,

satu printer, dan router nirkabel. Semua perangkat yang terhubung ke switch

jaringan, dan item masing-masing harus secara jelas diidentifikasi dan

mempunyai aturan koneksi.

Setelah setup selesai, setiap komputer pada jaringan komputer, dapat

menggunakan printer yang sama. Semua komputer dapat mentransfer file satu

sama lain dan siapa saja dengan kartu nirkabel dapat mengakses file jaringan,

cetak dan transfer. Switch Jaringan Komputer dirancang untuk memungkinkan

sumber daya untuk dibagi tanpa mengurangi kinerja.

Ada empat jenis utama dari Switch Jaringan Komputer. Keempat jenis tersebut

unmanaged switch, switch managed, smart switch, dan managed companies

switch. Setiap jenis memiliki kekuatan dan kelemahan yang perlu

dipertimbangkan.

Switch unmanaged adalah pilihan termurah dan biasanya digunakan di kantor

atau bisnis kecil. Switch Jaringan Komputer ini melakukan fungsi dasar

mengelola aliran data antara printer bersama dan beberapa komputer. Mereka

dapat menjadi model desktop atau rak mount.

Sebuah managed switch memiliki antarmuka pengguna atau menawarkan

perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengubah pengaturan

switch. Ada beberapa metode untuk memperbarui switch jaringan, mulai dari

konsol serial ke aplikasi berbasis Internet. Jenis Switch Jaringan Komputer

mengharuskan pengguna berpengetahuan untuk menyesuaikan pengaturan yang

diperlukan.

Sebuah smart switch menawarkan produk tengah antara switch unmanaged dan

managed. Antarmuka pengguna berbasis web dan set dengan pengaturan default

yang paling populer. Penyesuaian terhadap satu hasil pengaturan dalam

penyesuaian otomatis untuk pengaturan yang terkait.

Page 7: Kabel sepaksi

Sebuah managed companies switch memiliki berbagai pengaturan yang dapat

disesuaikan untuk memungkinkan digunakan dalam perusahaan atau organisasi

besar. Jenis Switch Jaringan Komputer ini biasanya dikelola oleh spesialis

jaringan dan terus-menerus dipantau, karena ukuran dan kompleksitas jaringan.

Cara Kerja:

Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and

forward.

Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika

sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum

diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward

merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan

menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan

untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan

switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya

agar tidak mengganggu jaringan.

Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan

10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah

computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth

penuh.

Page 8: Kabel sepaksi

C. Coaxial Cable

Coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa

pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting),

dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :

Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung

luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan phisik

yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan

pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak

disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).

Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari

EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel

yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan

transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair

(yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).

Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari

luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi

dari luar.

Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial

secara umum.

Page 9: Kabel sepaksi

Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu

digunakan pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral

telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun

1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk

keperluan sambunganlangsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n,

kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing. Data di bawah ini

menunjukan kejeadian-kejadian penting terkait dengan perkembangan kable

coaxial di dunia.

Kabel coaxial menghasilkan spectrum frekwensi yang lebih besar bila

dibandingkan dengan kable twisted-pair. Kabel coaxial jaringan TV yang biasa

dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang

sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat

mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 1.0000 MHZ. Dari segi

kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar

dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapsitas sebesar ini, kabel coaxial dapat

digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas

ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system

di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai

dengan standard NTSC (National Television System Committee. Di Eropa,

dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz.

Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable coaxial juga akan

mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan

multimedia.

Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel

twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial

Page 10: Kabel sepaksi

akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang

berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan

cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate

sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih

kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan

untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan

menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setip jarak 2,5 km.

Kabel koaksial berkembang pada tahun 1920 sebagai kelanjutan dari penemuan

bentuk saluran dengan jumlah dua kawat yang sudah digunakan pada periode

jauh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1941, jaringan kabel koaksial buatan

laboratorium Bell jenis L1 digunakan untuk menghubungkan antar wilayah

perkotaan di daerah Amerika bagian Timur. Lalu ketika televisi menjadi suatu

teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata terbukti dapat juga digunakan

sebagai penyalur isi informasi siaran. Tahun - tahun berikutnya laboratorium Bell

terus melakukan pengembangan peralatan multipeks dan repeater ( penunjang )

untuk transmisi yang lebih efisien. Tahun 1953, sistem L1 kemudian

dioperasikan dengan kemampuan yang lebih besar daripada L1, yakni dalam

angka 1860 kanal. Pada akhir tahun 1960-an, kabel koaksial mampu

berpartisipasi dalam sistem mikrowave dimana keberadaan kabel koaksial dapat

menekan adanya biaya konstruksi dan pemeliharaan.

Konduktor utama: Konduktor kabel harus terbuat dari bahan tembaga

padat berbentuk silindris tanpa cacat berkonduktivitas tinggi. Untuk

diameter dari kabel tidak diperbolehkan melebihi 0,02 mm dan 1,53 mm.

Sedangkan untuk tahanan dari konduktor yang letaknya di dalam ( inner

conductor) adalah 1/58 per 1 meter.

Isolasi: Isolasi kabel terbuat dari bahan polietilena homogen dan

melingkari pada konduktor utama. Untuk diameter nominalnya yakni 0,97

mm dan juga tidak diperbolehkan melebihi 0,05 mm.

Konduktor bagian luar: Konduktor terbuat dari pita tembaga yang

memiliki tebal 0,25 mm dengan maksimum toleransi 0,2 mm pada posisi

Page 11: Kabel sepaksi

memanjang dan sedikit tumpang tindih. Untuk tahanannya adalah sebesar

1/52 per meter. Pada bagian atas pita tembaga ini dibalut secara helikod

dengan dua lapis pita baja yang memiliki tebal 0,15 mm yang digunakan

sebagai pelindung elektromagnetik.

Penggantung: Penggantung di sini terdiri dari tujuh bual lilit kawat baja

dengan ukuran 2 mm dan dengan daya kuat tarik sebesar 3,010 kgf.

Pembungkus luar: Pembungkus luar kabel terbuat dari polietilena yang

dicampur dengan karbon hitam sebanyak 2%. Untuk tebal rata – rata

pembungkus tidak diperbolehkan melebihi dari 2 mm dan juga tidak

boleh kurang dari 1,6 mm. Sementara untuk tebal dari bagian antara

penggantung dengan kabel adalah 3,4 mm dan dengan tinggi 3 – 4,5 mm.

Sifat-sifat elektris

Pada dasarnya kabel koaksial memakai kawat tunggal yang menggelantung di

tengah konduktor yang berbentuk silindris. Kawat tersebut berada pada tengah

tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi

semacam bahan isolator piringan. Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat

kecil dengan pelindung yang sangat kebal akan kemungkinan interfensi dan

gangguan radiasi elektomaknetik. Walupun saluran – saluran koaksial yang

memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil

dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata

lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang

berbentuk bulat. Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak

yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering

disebut kabel berdielektris udara.

Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah

dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang

digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan. Kawat – kawat tersebut semuanya

berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan

juga pelindung yang terbuat dari timah hitam. Kawat – kawat bercelah ini dapat

dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater

Page 12: Kabel sepaksi

yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak

berawak ( unantended ). Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka

kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel

multipleks.

Penyambungan

Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar

proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari

tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena

dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita

tembaga dengan tebal 2 mm. Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya

terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang

membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah :

Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara

oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir )

Semua dielektrik polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi (

mencetak )

Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga

Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang

mudah mengerut akibat kondisi yang panas

Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan

konektor – konektor khusus

Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel

tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula

Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil –

kecilnya

Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi

Page 13: Kabel sepaksi

Keunggulan

Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik

yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel

koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih

tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat

dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya

yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang

semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum

yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan

kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek.

Kelemahan

Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi

dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi

menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya

pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya

terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk

mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi

sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang

terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi

terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni

adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh

pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini

ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga

mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan

terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.

Terdapat 2 jenis kabel coaxial yang dapat dipakai, yaitu :

1. Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )

Page 14: Kabel sepaksi

Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC,

singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor

yang dipakai, bukan nama kabelnya.

Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :

Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.

Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor

BNC.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :

Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.

Impedansi Terminator 50 Ohm.

2. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )

Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai

untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel

Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini

dapat menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai

backbone jaringan.

Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :

Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.

Page 15: Kabel sepaksi

Impedansi terminator 50 Ohm.

Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver.

Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan

menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan Attachment

Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk

DB-15

Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh

lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas

data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai

penghubung antar gedung.

D. Unshielded twisted-pair (UTP)

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang

menggunakan bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan

Page 16: Kabel sepaksi

shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering

digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang

rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel

UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik

atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi

tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.

Kabel UTP merupakan kabel jaringan yang terdiri dari delapan buah pin kabel

yang dipilin menjadi satu dan setiap pin kabel mempunyai warna yang berbeda -

beda. kabel UTP biasanya dipasang dengan koneltor RJ-45 yang akan

dihubungkan ke LAN Card atau perangkat jaringan yang mempunyai port RJ-45.

Kecepatan kabel UTP 10% lebih cepat dibandingkan dengan kabel coaxial. Pada

kabel UTP dikenal dengan standart pengurutan kabel yang digunakan untuk men-

standartkan urutan pemasangan kabel. Ada 2 standart yang digunakan untuk

pengurutan warna pada kabel UTP yaitu EIA/TIA 568A/568B dan AT&T 258A.

Berikut urutan warna pada masing-masing standarisasi.

Standar EIA/TIA 568A/568B

1. Putih Hijau 2. Hijau

3. Putih Orange 4. Biru 5. Putih Biru

6. Orange 7. Putih Coklat

8. Coklat

Standar AT&T 258A

1. Putih Orange

2. Orange 3. Putih Hijau

4. Biru 5. Putih Biru 6. Hijau

7. Putih Coklat 8. Coklat

Untuk pemasangan kabel UTP tergantung dari perangkat yang akan dihubungkan,

yaitu Straight atau Crossover. Straight digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat

Page 17: Kabel sepaksi

yang berbeda (contoh: Swith dengan komputer) sedangkan Crossover untuk

menghubungkan 2 perangkat yang sama (Contoh: komputer dengan komputer).

Untuk memahami fungsi kabel UTP maka lebih baik kita membahas dahulu tentang

apa itu pengertian kabel UTP atau kepanjangannya Unshielded twisted-pair. Kabel

UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi

dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan

kerusakan fisik.

Kabel UTP terdiri dari empat pasang inti kabel yang saling berbelit yang masing-

masing pasang memiliki kode warna berbeda. Kabel UTP tidak memiliki pelindung

dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak digunakan karena

harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar

yang diharapkan.

Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network)

pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi

kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan

kemampuannya sebagai penghantar data.

Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai kabel

jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem jaringan

suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP yang

tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras,

masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik.

Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa

kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti

tertulis dalam tabel berikut.

Kategori Kegunaan

Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog

Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik

Page 18: Kabel sepaksi

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per detik

Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 1000 megabit per detik

Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz

Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5

(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam

jaringan berbasis teknologi Ethernet.

Kategori 1

Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah,

yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan

sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone

Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai

untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan

komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.

Kategori 2

Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk

mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data

hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan

node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik

kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa

kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4,

atau Category 5.

Category 3

Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk

mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.

Page 19: Kabel sepaksi

Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4

pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3

merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan

teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja.

Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang

berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.

Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP

Category 3 pada beberapa frekuensi.

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10

MHz

Nilai pada frekuensi 16

MHz

Attenuation (pelemahan

sinyal) 27 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki

Near-end Cross-Talk

(NEXT) 26 dB/1000 kaki 23 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Category 4

Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk

mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel

ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat

pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat

mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM

Token Ring 16 megabit per detik.

Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP

Category 4 pada beberapa frekuensi.

Page 20: Kabel sepaksi

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10 MHz Nilai pada frekuensi 20 MHz

Attenuation 20 dB/1000 kaki 31 dB/1000 kaki

Near-end Cross-Talk 41 dB/1000 kaki 36 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impedansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Category 5

Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih

baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk

mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per

detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat

yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah

distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication

Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT),

hingga Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer,

mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih

mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan

yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi

jaringan.

Page 21: Kabel sepaksi

Karakteristik Nilai pada frekuensi 10

MHz

Nilai pada frekuensi 100

MHz

Attenuation 20 dB/1000 kaki 22 dB/1000 kaki

Near-end Cross-

talk 47 dB/1000 kaki 32.3 dB/1000 kaki

Resistansi 28.6 Ohm/1000 kaki 28.6 Ohm/1000 kaki

Impendansi 100 Ohm (±15%) 100 Ohm (±15%)

Kapasitansi 18 picoFarad/kaki 18 picoFarad/kaki

Structural return

loss 16 dB 16 dB

Delay skew 45 nanodetik/100 meter 45 nanodetik/100 meter

Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan menggunakan kabel UTP Category

5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover cable dan Straight-through

cable. Kabel Crossover digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang sama

(NIC dengan NIC lainnya, hub dengan hub yang lainnya dan lain-lain), sementara

kabel Straight-through digunakan untuk menghubungkan NIC dengan hub atau NIC

dengan switch.

E. Contoh Pemanfaatan Coaxial Cable dan UTP Cable dalam

Kehidupan

Coaxial cable biasanya digunakan pada kabel antenna TV, dan antenna jaringan yang

menghubungkan antara antenna dan pesawat televisi. Selain itu coaxial cable juga

digunakan pada system jaringan komputer yang besat. Pada jaringan telepon juga

menggunakan kabel koaksial ini.

Sedangkan kabel UTP biasanya digunakan untuk penyambungan jaringan computer di

kantor, sekolah, maupun instansi lainnya. Pada jaringan telepon juga menggunakan

kabel UTP ini selain serat optic.