Top Banner
Email Redaksi: [email protected] Tol Suramadu Pemekaran @kabarmaduranews TWITTER Putusan Sidang PHPU Mahkamah Konstitusi PAMEKASAN- Mahkamah Kon- stitusi (MK) me- mutuskan untuk menolak semua gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) dalam sidang perselisi- han hasil pemilihan umum (PHPU) di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (5/2). Penolakan MK atas nomor perkara 6/PHPU.D-XI/2013 ini, karena dinilai pihak KOMPAK tidak dapat mem- buktikan gugatannya secara objektif, sepihak atau hanya subjektif. J Bersambung ke Hal 6 INFOGRAFIS: RYAN KALIG PAMEKASAN- Me- nyusul aksi unjuk rasa sehari sebelumnya yang sempat diikuti kericuhan, Polres Pa- mekasan diprotes mas- sa pendemo, Selasa (5/2) kemarin. Namun terkait tudingan tindak represif yang dipertun- jukan apara kepolisian, pihak polres menilai apa yang dilakukan para pendemo dengan melakukan aksi bakar- bakar ban sudah di- anggap mengganggu. MASA jabatan Noer Tjah- ja-Fannan Hasib sebagai Bupati-Wakil Bupati Kabu- paten Sampang memang berakhir pada tanggal 26 Februari 2013 mendatang. Pelaksanaan pelantikan sendiri sudah dijadwalkan 26 Februari. Namun ada kabar, Bupati terpilih, Fannan Hasib, tidak bersedia dilantik pada 26 Februari 2013. Alasannya, menurut perhitungan atau primbon hari itu kurang bagus. Kemudian mengu- sulkan pelantikan ditunda sehari berikutnya. Ketua KPU Kabupaten Sam- pang, KH Abu Ahmad M Dhovier Shah, mengatakan, kalau pada 26 Februari 2013 tidak dilantik Bupati terpilih, maka harus ada pelaksana tugas (Plt). Sesuai peraturan KPU Nomor 9, pelantikan bupati terpilih dilaksanakan pada akhir masa jabatan Bu- pati sebelumnya. Pelantikan Bupati Terpilih Sampang Dikabarkan Berubah Dianggap Bukan Hari Baik, Terancam Ada Plt Gelaran pelantikan bupati terpilih Sampang dikabarkan bakal diubah dari rencana semula pada 26 Februari mendatang. Jabatan Bupati Sampang pun terancam bakal diisi pelaksana tugas (Plt). Ada apa? SYAIFUL ISLAM, Sampang KM/DOK MOLOR: Bupati Sampang Noer Tjahja (di dalam bangunan) dan Wakil Bupati Fannan Hasib saat sedang berziarah, beberapa waktu lalu. J Bersambung ke Hal 6 KM/FATHOR RAHMAN POLUSI: Massa pendemo saat menggelar aksi di areal Arek Lancor yang diwarnai dengan membakar ban bekas. Aksi Bakar-bakar Dianggap Mengganggu J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 PAMEKASAN- Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pengawas Pemilu (Panwaslu) Ka- bupaten Pamekasan mendapat penjagaan ketat dari pihak kepoli- sian. Penjagaan tersebut dilakukan mengingat dua hari terakhir ini, Pame- kasan terus diwarnai aksi unjuk rasa dari masyara- kat yang menyatakan ti- dak puas atas hasil pene- tapan Pemilukada KPU Jawa Timur. Terlebih, putusan Mahkamah Kon- stitusi (MK) kemarin me- nolak gugatan pemohon untuk seluruhnya. Sekalipun massa gen- car memblokade jalan dan mengganggu jalan- jalan perkotaan melalui pembakaran ban, itu tak lantas menciutkan se- mangat polisi menindak tegas mereka. Dipimpin langsung oleh Kapol- res AKBP Nanang Cha- darusman, keamanan Kabupaten Pamekasan terbilang tetap stabil. “Kami akan terus beru- paya memelihara ke- amanan ini. Pasukan, kami komando lang- sung,” ujar AKBP Na- nang Chadarusman sembari berharap, para masyarakat yang terli- bat dalam segala aksi demonstrasi, tidak sam- pai berbuat atau bertin- dak kekerasan. KPU-Panwaslu Dijaga Ketat KM/HAIRUL ANAM PASTIKAN AMAN: Peralatan keamanan tampak di halaman Kantor Panwaslu Pamekasan di Jalan Trunojoyo sejak dua hari terakhir ini. J Bersambung ke Hal 6 PAMEKASAN- An- caman sejumlah guru SMAN 3 Pamekasan yang akan melaporkan pimpinannya kepada Di- nas Pendidikan (Disdik) rupanya bukan sekadar gertak sambal. Pihak Di- nas Pendidikan Pame- kasan menyatakan telah menerima pengaduan para guru sekolah di- maksud. Kepala Bidang Ketena- gaan Disdik Pamekasan Nawawi mengatakan, pihaknya telah meneri- ma aduan dari sejumlah guru SMAN 3 terkait permasalahan yang diha- dapinya saat ini. ”Klarifi- kasi kita sudah lakukan dengan para guru dan dari yang bersangkutan sendiri (kepsek,red). KM/DOK GADUH : Para guru SMAN 3 Pamekasan yang mengkritisi kebijakan kepala sekolah yang dinilai seenaknya sendiri dalam penggunaan uang sekolah. Kepala SMAN 3 Terancam Dimutasi Cuaca Berubah, Bakal Sering Ditutup BANGKALAN-Cepatnya perubahan cuaca membuat jembatan tol Sura- madu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura, terpaksa ditutup sementara sebanyak 8 kali, penutupan. Ini akibat kecepatan angin berada di atas jembatan di atas batas normal. Lagi, Diungkit Wacana Provinsi Madura SUMENEP- Lama terdengar kabarnya, wacana lama pembentukan Provinsi Madura kembali mencuat. Sejumlah elemen masyarakat Madura melakukan unjuk rasa agar DPRD Sumenep merekomendasi kembali as- pirasi pembentukan Provinsi Madura. KM/ AHMAD AINOL HORRI INGIN BERPISAH: Puluhan massa melakukan demonstrasi di depan kantor dewan Sumenep. J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 6 Februari 2013 RABU AWE FOR KM JEMPOL: Bupati terpilih Pamekasan Achmad Sya’i bersama dengan istri dan sejumlah pendukungnya seusai mengikuti sidang gugatan Pemilukada Pamekasan di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (5/2) kemarin.
12

Kabar Madura

Mar 22, 2016

Download

Documents

Kabar Madura

daily news
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

Tol Suramadu

Pemekaran

@kabarmaduranewsTWITTER

Putusan Sidang PHPU Mahkamah

Konstitusi PAMEKASAN-Mahkamah Kon-stitusi (MK) me-mutuskan untuk menolak semua

gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kholilurrahman-Masduki (KOMPAK) dalam sidang perselisi-han hasil pemilihan umum (PHPU) di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (5/2). Penolakan MK atas nomor perkara 6/PHPU.D-XI/2013 ini, karena dinilai pihak KOMPAK tidak dapat mem-buktikan gugatannya secara objektif, sepihak atau hanya subjektif.

Bersambung ke Hal 6INFOGRAFIS: RYAN KALIG

PAMEKASAN-Me-nyusul aksi unjuk rasa sehari sebelumnya yang sempat diikuti kericuhan, Polres Pa-mekasan diprotes mas-sa pendemo, Selasa (5/2) kemarin. Namun terkait tudingan tindak represif yang dipertun-jukan apara kepolisian, pihak polres menilai apa yang dilakukan para pendemo dengan melakukan aksi bakar-bakar ban sudah di-anggap mengganggu.

MASA jabatan Noer Tjah-ja-Fannan Hasib sebagai Bupati-Wakil Bupati Kabu-paten Sampang memang berakhir pada tanggal 26 Februari 2013 mendatang. Pelaksanaan pelantikan sendiri sudah dijadwalkan 26 Februari.

Namun ada kabar, Bupati

terpilih, Fannan Hasib, tidak bersedia dilantik pada 26 Februari 2013. Alasannya, menurut perhitungan atau primbon hari itu kurang bagus. Kemudian mengu-sulkan pelantikan ditunda sehari berikutnya.

Ketua KPU Kabupaten Sam-pang, KH Abu Ahmad M

Dhovier Shah, mengatakan, kalau pada 26 Februari 2013 tidak dilantik Bupati terpilih, maka harus ada pelaksana tugas (Plt). Sesuai peraturan KPU Nomor 9, pelantikan bupati terpilih dilaksanakan pada akhir masa jabatan Bu-pati sebelumnya.

Pelantikan Bupati Terpilih Sampang Dikabarkan Berubah

Dianggap Bukan Hari Baik, Terancam Ada PltGelaran pelantikan bupati terpilih Sampang dikabarkan bakal diubah dari

rencana semula pada 26 Februari mendatang. Jabatan Bupati Sampang pun terancam bakal diisi pelaksana tugas (Plt). Ada apa?

SYAIFUL ISLAM, Sampang

KM/DOK

MOLOR: Bupati Sampang Noer Tjahja (di dalam bangunan) dan Wakil Bupati Fannan Hasib saat sedang berziarah, beberapa waktu lalu.

Bersambung ke Hal 6

KM/FATHOR RAHMAN

POLUSI: Massa pendemo saat menggelar aksi di areal Arek Lancor yang diwarnai dengan membakar ban bekas.

Aksi Bakar-bakar Dianggap Mengganggu

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pengawas Pemilu (Panwaslu) Ka-bupaten Pamekasan mendapat penjagaan ketat dari pihak kepoli-sian. Penjagaan tersebut dilakukan mengingat dua hari terakhir ini, Pame-kasan terus diwarnai aksi unjuk rasa dari masyara-kat yang menyatakan ti-dak puas atas hasil pene-tapan Pemilukada KPU Jawa Timur. Terlebih, putusan Mahkamah Kon-stitusi (MK) kemarin me-nolak gugatan pemohon untuk seluruhnya.

Sekalipun massa gen-car memblokade jalan dan mengganggu jalan-

jalan perkotaan melalui pembakaran ban, itu tak lantas menciutkan se-mangat polisi menindak tegas mereka. Dipimpin langsung oleh Kapol-res AKBP Nanang Cha-darusman, keamanan Kabupaten Pamekasan terbilang tetap stabil.

“Kami akan terus beru-paya memelihara ke-amanan ini. Pasukan, kami komando lang-sung,” ujar AKBP Na-n a n g C h a d a r u s m a n sembari berharap, para masyarakat yang terli-bat dalam segala aksi demonstrasi, tidak sam-pai berbuat atau bertin-dak kekerasan.

KPU-Panwaslu Dijaga Ketat

KM/HAIRUL ANAM

PASTIKAN AMAN: Peralatan keamanan tampak di halaman Kantor Panwaslu Pamekasan di Jalan Trunojoyo sejak dua hari terakhir ini.

Bersambung ke Hal 6

PAMEKASAN-A n -caman sejumlah guru SMAN 3 Pamekasan yang akan melaporkan pimpinannya kepada Di-nas Pendidikan (Disdik) rupanya bukan sekadar gertak sambal. Pihak Di-nas Pendidikan Pame-kasan menyatakan telah menerima pengaduan para guru sekolah di-maksud.

Kepala Bidang Ketena-gaan Disdik Pamekasan Nawawi mengatakan, pihaknya telah meneri-ma aduan dari sejumlah guru SMAN 3 terkait permasalahan yang diha-dapinya saat ini. ”Klarifi-kasi kita sudah lakukan dengan para guru dan dari yang bersangkutan sendiri (kepsek,red).

KM/DOK

GADUH : Para guru SMAN 3 Pamekasan yang mengkritisi kebijakan kepala sekolah yang dinilai seenaknya sendiri dalam penggunaan uang sekolah.

Kepala SMAN 3 Terancam Dimutasi

Cuaca Berubah, Bakal Sering DitutupBANGKALAN-Cepatnya perubahan

cuaca membuat jembatan tol Sura-madu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura, terpaksa ditutup sementara sebanyak 8 kali, penutupan. Ini akibat kecepatan angin berada di atas jembatan di atas batas normal.

Lagi, Diungkit Wacana Provinsi Madura SUMENEP-L a m a t e r d e n g a r

kabarnya, wacana lama pembentukan Provinsi Madura kembali mencuat. Sejumlah elemen masyarakat Madura melakukan unjuk rasa agar DPRD Sumenep merekomendasi kembali as-pirasi pembentukan Provinsi Madura.

KM/ AHMAD AINOL HORRI

INGIN BERPISAH: Puluhan massa melakukan demonstrasi di depan kantor dewan Sumenep.

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

6 Februari 2013RABU

AWE FOR KM

JEMPOL: Bupati terpilih Pamekasan Achmad Syafi ’i bersama dengan istri dan sejumlah pendukungnya seusai mengikuti sidang gugatan Pemilukada Pamekasan di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (5/2) kemarin.

Page 2: Kabar Madura

RABU 6 Februari 20132

Email Redaksi: [email protected]

S I N D I K A T N A R K O B A

Akses Suramadu Jalur TengkorakDua Hari Berturut-turut Jadi TKP Laka LantasKOTA-Dalam kurun waktu

2 hari berturut-turut akses Jembatan Suramadu me-makan korban. Sebagaima-na yang telah dilansir Ka-bar Madura, Selasa (5/2), sebuah mobil Xenia milik warga Jalan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Kota Bangkalan, Senin lalu (4/2), terguling akibat penge-mudinya mengantuk.

Untungnya, kecelakaan tunggal tersebut tak sampai menimbulkan korban jiwa. Pengemudi Xenia hanya mengalami luka ringan. Na-mun mobil yang terlibat laka lantas, jadi rusak parah di ba-gian depan. Kerugian materi, ditaksir sekitar Rp 30 juta.

Menyusul kecelakaan lalu-lintas (laka lantas), Senin (4/2) pagi sekitar pukul 05.00 itu, satu lagi peristiwa laka lantas kembali terjadi di kawasan akses Suramadu, tepatnya di Desa Baengas, Kecamatan Labang.

Berdasarkan data kepolisian sekitar pukul 09.00 Selasa kemarin, di lokasi tersebut, sebuah sepeda motor Honda Supra bernopol L 2985 CB, tertabrak mobil Daihatsu Xe-nia bernopol B 1953 BKI, dari arah belakang.

Menurut keterangan polisi, sepeda motor Honda Supra itu dikemudikan Nasir, 60, warga Kecamatan Labang. Dia memboncengkan rekan-nya, Suki, 60, juga warga Kecamatan Labang. Saat itu, kedua laki-laki lanjut usia (lansia) tersebut, melaju dari arah selatan ke utara.

Entah apa sebabnya , sepeda motor yang dik-endarai dua laki-laki lansia

itu, tiba-tiba lajunya tak lagi lurus mengikuti jalur untuk roda dua, tapi me-lenceng terlalu ke kanan. Pada saat yang bersamaan, mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan Arif Efendi, melaju dengan kencang dari arah yang sama. Tak pelak, sepeda motor itu pun terta-brak dari belakang.

Nasir, pengemudi sepeda motor beruntung. Dia se-lamat, hanya mengalami luka ringan di bagian dahi. Suki, rekannya, yang duduk di boncengan, justru men-galami luka serius di kepala bagian belakang. Kondisinya kritis, dan sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Bangkalan. Sementara, keru-gian materi, ditaksir sekitar 10 juta rupiah.

Data lain dari Satlantas Polres Bangkalan menye-butkan, selama Januari 2013, di seluruh wilayah hukum Polres Bangkalan, telah terjadi 17 laka lantas, dengan 2 korban meninggal dunia. Kemudian, korban luka berat 9 orang, dan luka

ringan 15 orang. Kerugaian materiil yang

terjadi mencapai Rp 87 juta. Sedangkan daerah yang rawan terjadi laka lantas adalah wilayah Kecamatan Burneh, dengan 4 kejadian, selama Januari tahun ini. Disusul Kecamatan Tanah Merah. Yang mencatat 2 ke-celakaan, selama bulan lalu. Semuanya itu disebabkan oleh faktor manusia yang kurang hati-hati.

Kendati demikian, menurut Kasat lantas Polres Bang-kalan AKP Yusis Budi, pi-haknya terus berupaya untuk menekan angka terjadinya laka lantas, dengan menga-jak seluruh elemen masyara-kat agar lebih santun saat berkendara.

Mengingat begitu besarnya risiko yang harus ditang-gung jika terjadi kecelakaan di jalan raya. “Penyebab utama terjadinya kecelakan itu manusianya sendiri. Mis-alnya berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman,” ung-kap Yusis kemarin. (jos/yoe)

KM/AGUS JOSIANDI

PENGEMUDINYA SELAMAT: Sepeda motor rusak agak parah, pada bagian belakang akibat kecelakaan yang terjadi di kawasan akses Suramadu kemarin (5/2)

KOTA-Sampai detik ini kabar tentang dana bagi hasil penge-lolaan Tol Jembatan Suramadu, tak kunjung ada kejelasan. Wa-laupun ada awal tahun lalu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan, Pemerintah Pusat telah menyetujui pencairan dana bagi hasil untuk 5 daerah yang “tersentuh” Jembatan Suramadu.

“Sampai saat ini kami belum dapat informasi lebih lanjut ter-kait dana bagi hasil itu,” ungkap Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Munawwar Cholil.

Padahal menurut Munawar, su-dah sejak lama Pemkab KBangka-lan menuntut segera terealisainya

dana bagi hasil Tol Suramadu, dan masyarakat sempat senang setelah mendengar informasi disetujuinya pencairan dana bagi hasil tersebut.

Sebagaimana diketahui, selama ini tuntutan Pemkab Bangkalan tersebut terkendala oleh aturan perundangan. Namun nyatanya, kabar menggembirakan yang diucapkan Pakde Karwo, di awal tahun lalu itu, ternyata cuma an-gin surga belaka.

Sebab, hingga kini, tidak juga ada tanda-tanda hak Bangkalan tersebut, segera mengucur. “Kami harap, dalam waktu dekat segera ada kejelasan terkait dana bagi hasil tersebut,” ucap Munawar

dengan nada mendesak.Dan berdasarkan s imulasi

perolehan dana bagi hasil yang pernah dilakukan DPRD Bang-kalan beberapa tahun lalu, di-perkirakan dana bagi hasil untuk Kabupaten Bangkalan persen-tasenya terbesar di bandingkan 4 daerah lain (Sampang, Pame-kasan, Sumenep, dan Surabaya).

“Kalau dari simulasi yang pernah kami ikuti, persentase Bangkalan paling besar,” ungkap Khotib Mar-zuki Anggota Komis B DPRD Bang-kalan. Sayangnya dia mengaku lupa soal angka persisnya, persentase dana bagi hasil yang akan didapat-kan Bangkalan. (fir/yoe)

Dana Bagi Hasil Tol Masih Buram

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

PUNDI-PUNDI UANG: Gerbang Tol Jembatan Suramadu, di sisi Madura (Bangkalan) setiap hari dilewati banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Tapi tak sepeserpun menetes ke Bangkalan.

Gerbang Masuk Madura Minim Pengawasan

KOTA-Wilayah Bangkalan, sebagai gerbang utama masuk ke Pulau Madura, ternyata merupakan salah satu akses masuknya narkoba di Madura. Bahkan sejak beroperasinya Jembatan Suramadu tren narkoba di Madura semakin meluas.

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kabupaten Bangkalan, Khotib Marzuki mengungkapkan, sebagai pintu masuk menuju Madura, Bangkalan meru-pakan lokasi tepat untuk menyelundup-kan beragam jenis barang haram itu.

Terlebih pasca beroperasinya Suramadu, sindikat narkoba menjadi lebih mudah memasok narkoba ke Madura karena minim sekali pengawasan jaringan nar-koba di Suramadu. “Aparat yang bertugas tentu sulit sekali memantau jalur narkoba pasca Suramadu,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan pasca beroperasinya Jembatan Suramadu juga membuat pergeseran sindikat narkoba di Bangkalan. Jika seblumnya dekat dengan Pelabuhan Kamal, sekarang bergeser ke arah timur, dekat dengan Suramadu.

Menurutnya hal tersebut terbukti dengan banyak diungkapnya beragam kasus narko-ba di dekat Jembatan Suramadu. Itu tengara, jalur narkoba Madura mudah diakses me-lalaui Jembatan Suramadu. “Di Bangkalan, saya lihat ada pergeseran daerah peredaran narkoba, dengan melihat penangkapan dari aparat kepolisian,” tandasnya.

Sedangkan terkait tren penyalahgunaan narkoba yang terjadi di bangkalan, Granat melihat sampai saat ini tidak ada penurunan malah cenderung meningkat. Bahkan Granat menengarai, anak-anak di bawah umur sudah mulai terlibat jaringan narkoba.

Beberapa bulan lalu kepolisian Bang-kalan berhasil mengungkap anak usia di bawah umur yang terlibat peredaran nar-koba. “Tidak ada penurunan, malah naik dan semakin luas,” ungkapnya. (fir/yoe)

Warga 4 Desa Belum Terima e-KTPKOKOP-Ribuan warga di 4

desa yang masuk wilayah Keca-matan Kokop, hingga kini belum menerima e-KTP. Rinciannya, Desa Bandar Soleh sebanyak 1.340 orang; Desa Lembong Gu-nung, 1.143 orang; Amparaan, 1.240 orang; dan Desa Manukan, 1.927orang. Totalnya 5.650 orang.

Idam Maulid, Kasi Pelayanan Masyarakat Kecamatan Kokop mengakui hal tersebut. “ Ya, benar mas, 4 desa itu sampai kini belum menerima e-KTP,” ujarnya, Selasa (5/2) kemarin.

Menurut Idam, keterlam-batan penerimaan itu bukan

disengaja, tapi sejak awal dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil) Bangkalan. “Pak Camat sudah melaporkan kekuran-gan e-KTP itu dan sampai saat ini kita masih menunggu dan pemberitahuan lebih lanjut dari Dispenduk Capil Kabupaten Bangkalan,” tuturnya.

Hodori, Camat Kokop, juga mengakui hal tersebut. “Sam-bil membagikan e-KTP kepada warga, kita tunggu saja mungkin nanti akan menyusul datang-nya. Yang penting bagaimana cara menjelaskan kepada warga

dengan arif sehingga mereka memaklumi,” jelasnya.

Kabid Kependudukan Dispen-duk Capil Bangkalan, Jayus Sayuti mengatakan, keterlam-batan penerimaan e-KTP itu, akan segera diselesaikan dan dilaporkan ke Pemerintah Pusat. Yang perlu diketahui warga, lan-jut dia, e-KTP selesainya secara bertahap. Jadi, mungkin saja bagi warga yang belum mendapat e-KTP, agak belakangan sedikit dan segera menyusul. “Paling lambat Oktober 2013 e-KTP secara nasional sudah tuntas semuanya,” kata Jayus. (jos/yoe)

KM/AGUS JOSIANDI

HARUS SABAR: Para staf Seksi Pelayanan Masyarakat Kecamatan Kokop, banyak mendapat cecaran pertanyaan soal keterlambatan penerimaan e-KTP. Mereka pun berusaha memberi penjelasan.

Pagu Raskin Akhirnya TurunKOTA-Pagu beras untuk

masyarakat miskin (raskin) akhirnya turun juga. Se-bagaimana diungkapkan Wasisno, Kabag Perekono-mian Setdakab Bangkalan sebelumnya, untuk tahun ini penerima raskin secara nasi-onal mengalami penurunan. Begitu juga untuk Bangka-lan, yang menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) Bang-kalan, angka kemiskinanan-nya mengalami penurunan.

“Jadi secara nasional, pagu raskin tahun ini menurun, begitu juga di Bangkalan yang berdasarkan Pendataan Program Perlindungan So-sial (PPLS) yang didasari data kemiskinan BPS, terjadi penurunan,” tutur Wasisno, beberapa waktu yang lalu.

Saat ditemui kembali oleh Kabar Madura, Selasa (5/2), di ruang kerjanya, Wasisno mengatakan, data pagu raskin untuk Kabupaten Bangkalan sudah turun dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Berdasarkan Surat Gubernur Nomor 518 / 24531/021 2012, ditetapkan, per tahun 2013 ini kuota raskin untuk Bangkalan sebayak 85.068 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM).

Di mana dalam berkas terse-but juga dijelaskan, kuota per RTS-PM adalah 15 kilo-

gram beras per bulan dengan harga Rp 1.600 per kilogram. Sehingga dengan angkat tersebut setiap bulannya pagu raskin yang masuk ke Bangkalan adalah seberat 1.276.020 kilogram beras dan total 15.312.240 kilogram beras dalam setahun. Angka RTS-PM tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 102.102 RTS-PM.

Lalu, kapan raskin itu mu-lai didistribusikan? Wasisno mengaku, hal itu adalah kewenangan pihak Bulog. Namun demikian pihaknya mengatakan, akan ada launching penyaluran raskin di tingkat provinsi, 7 Febru-ari esok. “Mengenai kepas-tiannya, bisa ditanyakan ke Bulog, karena barang ini tidak disalurkan melalui kami,” tandas Wasisno.

“Tapi berdasarkan info yang saya terima, setidaknya tanggal 7 (Februari) besok, akan ada launching penyal-uran di provinsi (Pemprov-Jati, red)”, tegasnya.

Mengenai peran pemkab dalam penyaluran raskin itu, Wasisno mengatakan, pi-haknya tengah menyiapkan tim monitoring dan evaluasi yang nantinya akan melaku-kan pengawasan terhadap distribusi raskin ini hingga ke penerimanya. (jos/yoe)

KM/WWW.TEMPO.CO

JATAH DUAFA: Jumlah warga miskin Bangkalan yang berhak menerima raskin Tahun Anggaran 2013, menurun dibanding tahun sebelumnya.

Hakim Tolak Eksepsi TerdakwaKOTA-Pengadilan Negeri

(PN) Bangkalan kembali meng-gelar sidang kasus carok Kepala Desa (Kades) Kajjan, Kecamatan Blega, Selasa (5/2). Dalam si-dang yang beragendakan pem-bacaan putusan sela itu, majelis hakim menyatakan, menolak eksepsi yang diajukan oleh pe-nasehat hukum terdakwa. Aki-bat putusan itu, proses hukum bagi terdakwa dilanjutkan.

Sebagaimana dikabarkan sebe-lumnya, kasus ini bermula saat

Sukri bin Nariken, terdakwa kasus ini, pulang ke Blega, kam-pung halamannya untuk meng-hadiri pernikahan kerabatnya. Di sana dia berselisih degan Ridwan, Kades Kajjan.

Perselisihan itu berujung carok yang mengakibatkan terbunuh-nya Syafii, kakak Ridwan.

Dalam sidang berbeda untuk kasus yang sama, Mahfud, salah satu terdakwa carok tersebut, juga mengajukan eksepsi, tapi juga ditolak oleh mejelis hakim.

Pengacara Mahfud juga meru-pakan pengacara Sukri.

Sidang putusan sela yang dipimpin Fajarini, Ketua Maje-lis Hakim itu, berlangsung singkat. Kedua terdakwa akan terus menjalani proses persi-dangan hingga selesai. Mer-eka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancazman huku-mannya, maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati. (jos/yoe)

KM/FIRMAN GHAZALI AKHMADI

AKSES NERAKA: Jembatan Suramadu sedianya untuk memudahkan transportasi dari dan ke Madura. Tapi faktanya, justru memudahkan pula penyebaran narkoba.

Page 3: Kabar Madura

3RABU 6 Februari 2013

Email Redaksi: [email protected]

F L U B U R U N G

HILANG STNK Nopol M 4621 NK An Arif Setiawan jalan Imam Ghozali Honda Beat New CW tahun 2012 warna putih.

HILANG BPKB Motor Honda nopol M 4445 NO tahun 2011 no BPKB H.10806162 An Sujiono jalan perum barisan indah nomer 10 sampang

HILANG BPKB L300 mitsubishi nopol M 8622 N tahun 1994 no BPKB H 1828477 An H Dae dusun gunung kesan karangpenang sampang

HILANG BPKB dumptruck tahun 1994 no BPKB 2673270J nopol M 8765N an zain Fatahillah jalan trunojoyo 70 A Sampang.

KEHILANGAN

Potong Kompas Shore Base di BanyuwangiCAMPLONG-Pembangunan pelabuhan

yang terletak di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, hingga kini masih belum selesai seratus persen. Informasi yang berkembang, pelabuhan itu direncanakan akan menjadi pelabuhan kelak berfungsi sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal besar, skala regional, nasional, bahkan internasional.

Namun sesungguhnya, proyek pemban-gunan Pelabuhan Taddan tersebut digelar karena diasumsikan, ada sumber minyak bumi yang terkandung di daratan dan perairan Sampang, yang hingga saat ini sudah dieksplorasi tapi belum satu pun dieksploitasi.

Kabar itu diungkapkan Kabid Perumah-an dan Penataan Lingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikartarung) Kabupaten Sampang, Wahyu Prihartono, kemarin (5/2). Dia menegaskan, alasan utama pembangunan Pelabuhan Taddan tersebut, karena adanya minyak yang terkandung di situ.

“Saya tahu itu, karena dulunya saya masih di Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) dan saya juga turut mengonsepkan itu (proyek pemban-gunan Pelabuhan Taddan, red),” ujarnya sembari tersenyum.

Sebagai mantan pegawai yang pernah mengonsepkan alasan pembangunan pelabuhan tersebut, pihaknya pada saat itu menyayangkan jika Sampang tidak mempunyai pelabuhan. Padahal berdeka-tan dengan adanya sumur minyak yang

hingga saat ini sudah tereksplorasi dekat dengan pelabuhan tersebut.

“Daripada dia (perusahaan penambang minyak, red) ngambil shore base-nya dari Banyuwangi yang letaknya lebih jauh,” ungkapnya.

Selain itu, nantinya dengan adanya eksplorasi perminyakan tersebut, dapat mengakibatkan pelabuhan itu akan ter-pakai secara maksimal. Sebab, hal ini dapat menjadikan pelabuhan ini bukan lagi pelabuhan lokal, melainkan pelabu-han regional.

Bahkan sampai internasional. “ Itu karena kapal-kapal yang merapat di sana itu bukan cuma kapal-kapal loal, tapi berasal dari regional,” ulasnya kembali.

Sehingga dengan dihubungkan dengan jalur lingkar selatan nantinya, fungsi pelabuhan ini secara otomatis sangat berperan. Karena jarak tempuh antara Sampang sampai Kwanyar, Bangkalan, lebih dekat, ketimbang dari Sampang ke daerah lain Bangkalan.

“Masih terpaut sekitar dua kilometer lebih itu. Termasuk kalau kita mau nembus Sreseh, pastinya lebih deket,” paparnya.

Sekedar diketahui pembangunan tahap I pelabuhan terbesar di Selat Madura itu sebelumnya telah menelan anggaran berkisar, Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar. Sedangkan tahap II mencapai Rp 32,5 miliar, dan tahap III sekitar Rp 33 miliar.

Proses optimalisasi dan penyelesa-ian proyek pembangunan Pelabuhan Laut Taddan yang sempat terhenti, be-berapa waktu lalu dilanjutkan kembali. Pelabuhan laut yang dalam pemban-gunannya diperkirakan bakal menelan

dana APBN sebesar Rp 135 miliar, bahkan lebih itu, oleh Kementerian Perhubungan sempat pula ditargetkan akan beroperasi 2012 lalu.

Namun ketidakseriusan Kementrian Perhubungan sempat pula dituding men-jadi kendala utama tersendatnya pemban-gunan mega proyek di atas lahan seluas 139 hektare itu. (sya/yoe)

Pelabuhan Taddan untuk Pemburu Minyak

KM

/WW

W.P

AN

OR

AM

IO.C

OM

MEGA PROYEK : Proyek Pelabuhan Taddan, selama ini dikabarkan akan menjadi dermaga penyeberangan kapal feri yang menghubungkan Probolinggo-Situbondo, mengikuti perkembangan arus lalu lintas pasca Suramadu.

KOTA-Terhitung dari awal tahun 2012 hingga akhir Januari 2013, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang yang ditangani RSUD setempat, memang sangat

memprihatinkan. Hal ini berdasarkan dengan jumlah

pasien yang mencapai 193 pend-erita. Sehingga masyarakat dihantui oleh penyakit yang disebabkan oleh

nyamuk Aedes aegypti yang saat ini sudah menjangkiti terhadap kalangan dewasa maupun anak-anak.

Penyebaran kasus DBD memang meningkat pada musim penghujan

dan terdapat beberapa daerah yang paling banyak mengalami kasus DBD. “Ada beberapa daerah yang paling rawan penyakit ini. Sebab, kondisi hujan yang menyebabkan banykanya genangan air dapat menjadi sarang tempat bertelurnya nyamuk penyeban penyakit ini,” ujar Humas RSUD Sam-pang dr Yuliono, kemarin (5/2).

Selain itu, Yuliono menerangkan, tingginya jumlah penderita DBD di Sampang disinyalir karena musim penghujan. Sehingga banyak genan-gan air yang menjadi sarang nyamuk.

Dari jumlah 193 pasien yang sudah dirawat di RSUD Sampang tersebut, diungkapkan Yuliono, satu di anta-ranya meninggal dunia, karena diduga keterlambatan korban mendapat pen-anganan dari pihak rumah sakit. “Satu di antaranya meninggal, untuk data yang dewasa dan anak-anak masih kita rekap lagi,” ungkapnya.

Dijelaskan, dengan jumlah itu bukan hanya penderita demam berdarah saja, melainkan dengan jumlah penderita yang mendekati gejala tersebut. Seperti adanya demam tinggi dan masih belum menunjukkan adanya pendarahan. “Kalau dibiarkan akan lebih parah dan biasanya lebih cenderung jadi demam berdarah,” ucapnya kembali.

Di sisi lain, dokter ini meminta ma-syarakat untuk waspada karena ada kecenderungan meningkatnya kasus DBD. Dengan tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Sampang, pihaknya menekankan kepada ma-syarakat untuk tetap menjaga kebersi-han. Disamping itu terus menggiatkan 3 M. yakni menguras, menutup dan mengubur, sehingga jumlah penderita DB berkurang dan tidak ada lagi korban yang sampai meninggal. (sya/yoe)

Nihil karena Enggan LaporKOTA- Setelah digemborkan, banyak

wilayah yang akan terserang flu burung, beberapa waktu lalu, rupanya ini tidak terbukti adanya serangan wabah penyakit mematikan itu, di Kabupaten Sampang. Namun tidak menutup kemungkinan tetap ada, tapi luput dari pemeriksaan.

Akhir tahun 2012 Pemkab Sampang me-lalui DKPP (Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan) menerjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap unggas yang terserang virus mematikan yang bisa menular ke manusia tersebut.

Tapi sampai hari ini belum ditemukan kasus penularan virus flu burung di Ka-bupaten Sampang. Tim yang berjumlah 8 orang, dan disebut Tim Unit Reaksi Cepat Deteksi Dini Flu Burung tersebut, saat melakukan pemerikasaan selalu menemukan sampel yang menyatakan negatif terjangkit virus H5N1 ini.

Tim ini sudah mendapatkan pelatihan dan bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO), dalam melakukan deteksi dini virus H5N1 (avian Influenza).

Hal tersebut diungkapkan Halifatul Ummah, Kabid Kesehatan Hewan DKPP Sampang kepada Kabar Madura (5/2). Menurutnya beberapa sampel darah he-wan ternak yang dikirim ke laboratorium di Kabupaten Tuban, hasilnya masih negatif. “Beberap sampel yang dikirim masih negatif, belum ada tanda terjangkit virus H5 N1,” ujarnya.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilaku-kan tim, memang tidak ditemukan adanya gejala flu burung, kebanyakan unggas mati karena penyakit biasa dan karena perubahan cuaca.

Namun ada beberapa hal yang menu-rutnya belum dipahami peternak unggas di Sampang. Yakni tentang kesadaran untuk melaporkan kejadian kepada DKPP jika ditemukan unggas yang menanda-kan terserang penyakit. “ Masyarakat itu kurang kesadaran melaporkan jika ada unggas yang terserang penyakit,” terang nya. (waw/yoe)

KM/IST

TERLAMBAT: Keengganan peternak unggas melaporkan tanda-tanda serangan wabah fl u burung, akibatnya akan seperti ini. Ternak harus dimusnahkan.

KM/IST

FOGGING: Penanggulangan DBD dengan melakukan pemberantasan jentik-jentik nyamuk semacam ini, hasilnya kurang optimal. Lebih tepat menggalakkan gerakan 3 M.

Satu Meninggal, DBD Masih Jadi Momok

KOTA-Bilamana berbicara dengan peninggalan sejarah sebagai salah satu bentuk dan satu kesatuan dari tarbentuknya suatu daerah, maka barang tentu harus tidak melupakan benda bersejarah lainnya.

Seperti halnya pohon asam tertua dan terbesar yang diya-kini masih menyimpan banyak cerita dan keunikan tersendiri bagi masyarakat, khususnya warga di daerah Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang.

Pada zaman sekarang ban-yak masyarakat yang sudah melupakan proses bersejarah dari adanya beberapa benda yang dinilai masih mempunyai nilai sejarah yang unik sebagai salah satu proses terjadinya sejarah pembentukan kota sampang yang panjang. Di mana beredar banyak versi yang menyebutkan kabar ter-bentuknya kabupaten ini ma-sih saling berkaitan dengan sejarah-sejarah lainnya.

H Malik, salah satu warga Polagan yang tinggal dekat dengan pohon besar pening-galan zaman dulu tersebut

mengatakan semua cerita yang saat ini banyak beredar dimasyarakat sudah banyak melenceng dari cerita aslinya.

Di mana dikatakan hingga saat ini masih ada orang yang mengetahui betul sejarah dan cerita yang terjadi dulu. “Ban-yaknya yang salah dengan banyaknya cerita yang sudah banyak beredar di masyarakat saat ini,” ujarnya saat ditemui Kabar Madura secara santai di rumahnya, kemarin (5/2).

Ungkapan ini dilontarkan karena banyaknya cerita yang dinyatakan tidak sesuai den-gan cerita aslinya. Seperti po-hon asam ini diceritakan masih menyimpan banyak keunikan dan cerita lainnya yang hingga saat ini masyarakat mengang-gapnya berbeda.

Pohon yang sudah diperki-rakan berumur ratusan tahun ini berada sejak zaman kera-jaan. Dan berkaitan dengan proses terbentuknya Masjid Madegan yang berdampingan dengan situs Makam Ratoh Ebuh saat ini.

Pohon asam tersebut di-katakan sebagai pohon yang

mengandung banyak berkah dan hingga saat ini ukuran-nya tidak berubah tahun demi tahun. “Ukuran tinggi daun-nya tetap aja segini mas, gak pernah sampai ke bawah,” ucapnya kembali.

Kejelasan terkait pohon terse-but menurutnya masih sangat kontroversial. Orang yang mengetahui betul sejarahnya, kini tinggal di daerah De-mongan mengatakan, banyak sejarah yang beredar di ma-syarakat sudah tidak sesuai dengan aslinya. “Kalau yang tahu betul sejarah disampang ini namanya H Musa,” pung-kasnya.

Saat ini, masyarakat sekitar meyakini adanya kekera-matan terhadap pohon ter-tua yang berada disamping gapura pasarean pangeran Santo Merto di sampang. Pohon ini diyakini bila daun-nya diberikan kepada hewan, khususnya hewan kambing dapat menyebabkan kema-tian. Hal ini sudah beberapa kali dibuktikan dengan jangka waktu dua hari, hewan ternak tersebut meninggal. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

DAUNNYA MEMATIKAN: Pohon asam tertua dan terbesar ini diyakini masih berhubungan erat dengan silsilah sejarah sampang.

Peninggalan Bersejarah yang Terlupakan

Page 4: Kabar Madura

RABU 6 Februari 20134

Email Redaksi: [email protected]

T P I

Soal Sikap Represif Amankan DemontrasiKOTA-Massa Aliansi Mahasiswa

Perjuangan Rakyat (Ampera) kembali melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (5/2). Dalam unjuk rasa kali ini, mereka menuntut agar Kepala Polres Pame-kasan segera mengusut tuntas pelaku pemukulan terhadap massa Ampera yang beraksi pada Senin (4/2) kemarin, hingga menyebabkan satu orang luka di bagian kepala.

“Seharusnya tindakan tersebut tidak dilakukan anggota kepolisian, karena tindakan tersebut merupakan tindakan premanisme, kami minta Kepala Kapol-res mengusut tuntas adanya pemuku-lan pada warga serta yang melakukan harus ditindak tegas,” ujar Korlap aksi damai, Khairus Saleh.

Selain itu, Ampera menuntut agar Polres bertanggung jawab atas adanya segala kejadian yang telah membuat kerusakan pada sound sistem milik masyarakat, dan terhadap pedemo yang terluka.

Pihak Polres sendiri menegaskan, dalam pengamanan aksi sudah bekerja sesuai protap yang menjadi pedoman. “Semuanya mungkin sudah melihat kejadian aksi yang kemarin, bahwa kondisinya seperti apa. Kami mencoba untuk persuasif, dan menghimbau un-tuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak diinginkan,” ujar Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarus-man pada Kabar Madura, Selasa (5/2).

Lebih jauh Nanang menjelaskan, bahwa bakar-bakar ban yang dilakukan para peserta aksi secara otomatis sudah mengganggu masyarakat yang hendak melintas dan sejatinya meresahkan. Sebab bakar-bakar ban di Simpang Tiga Gurem dianggap sangat riskan karena merupakan akses lalu lintas.

“Yang perlu perlu dipahami juga kondisinya seperti apa, kalau aksi ke-marin sampai menimbulkan salah satu anggota pedemo yang terluka, karena

perbuatan salah satu anggota kami yang berlebihan, kami sebagai pimpi-nan menyampaikan permohonan maaf, sebab insiden tersebut juga tidak kami inginkan,” imbuhnya.

Lebih jauh Nanang juga menyatakan, jika pihak Polres sudah melakukan pemeriksaan terhadap semua anggota yang melaksanakan tugas pengamanan dalam aksi kemarin. Sejauh ini, pi-hak Polres tidak bisa mencari pemicu

kericuhan aksi kemarin lusa tersebut, karena Polres lebih menekankan pada tindakan persaudaraan.

“Sejauh ini yang diduga melakukan pemukulan masih belum kami temukan dan masih belum diperiksa karena kami masih melakukan idik, dan pihak yang ditengarai terluka juga belum kami periksa,” pungkas Kapolres.

Sementara itu, demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah per-

sonel pasukan dari Polres Pamekasan kembali diturunkan. Ini dilakukan un-tuk mengamankan beberapa titik yang dipandang rawan.

“Kami telah minta bantuan Brimob Polda Jatim untuk membantu pen-gamanan dan pada Dalmas untuk pengamanan di Pamekasan, selain itu juga pengamanan menjelang putusan MK,” tukas AKBP Nanang Chadarus-man, Selasa (5/2). (ong/h4d)

Polres Periksa Semua Anggota

KOTA-Aksi demontrasi massa Ampera (Aliansi Ma-hasiswa Perjuangan Rakyat), Senin (4/2), tak hanya me-munculkan kabar pemu-kulan salah satu peserta aksi oleh oknum petugas keamanan. Seorang warga juga melaporkan tindakan tak terpuji para peserta aksi.

Warga bernama Budi Hari-yanto itu mengaku sempat dipukuli massa saat akan melintas di perempatan Gading Pamekasan. Atas tindakan ini, warga Jalan Kabupaten, Kelurahan Bu-gih ini mendatangi Polres Pamekasan untuk melapor, Selasa (5/2).

“Saya saat itu bersama ibu mau keluar dari gang dan mau balik karena ada huru-hara. Melihat kondisi yang seperti saya mau balik putar arah, rupanya sepeda saya ditahan mau dibakar juga. Selain itu saya juga dipukuli oleh massa,” terang Budi ke-pada Kabar Madura.

“Pada saat itu, karena melihat saya dipukuli dan dikeroyok massa, ibu saya berusaha membela. Saya tidak tahu alasan pemuku-lan tersebut dan saya juga tidak mengerti karena apa,” lanjutnya.

Sementara itu, Hj Khati-mah, Ibu Budi Hariyanto menjelaskan, dirinya dan anaknya sudah hendak pulang. Tapi ia kemudian mengurungkan niat menye-berang perempatan Gadin, seandainya disuruh pulang saja tanpa dipukuli, dirinya

sudah siap untuk pulang.“Karena anak saya sudah

dikeroyok, saya berusaha menyelamatkan anak saya dengan membantu anak saya dari pengeroyokan massa tersebut, sebelum itu anak saya saling tarik motor milik anak saya dengan massa. Saya tidak mengerti latar belakang pemukulan itu, karena saya tidak punya salah apa-apa. Maka saya akan meminta pertanggung-jawaban koordinatornya atas perbuatan tersebut,” ujar Hj. Khatimah.

Kapol res Pamekasan, AKBP Nanang Chadarus-man, membenarkan adanya laporan salah satu warga Pamekasan, yang beralamat RW 2 RT 2, Jalan Kabupaten, Kelurahan Bugih, yang telah menjadi korban pemukulan yang ditengarai dilakukan beberapa peserta aksi demo.

“Menurut laporannya, telah terjadi pengeroyokan di sim-pang empat Pegadaian, ada dua orang yang mengenda-rai motor, yaitu ibu dengan anak. Menurut pelaporan kedua warga tersebut telah dikeroyok atau di pukul,” jelas AKBP Nanang Chada-rusman, pada Kabar Madura, Selasa (5/2) kemarin.

Proses selanjutnya pihak kepolisian akan melaku-kan idik terlebih dahulu terhadap insiden tersebut. penanggung jawab aksi ke-mungkinan akan diperikas oleh pihak kepolisian untuk menindaklanjuti pelaporan tersebut. (ong/h4d)

KOTA-Akibat Tarif Dasar Listrik (TDL) men-galami kenaikan, manajemen Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Pamekasan beren-cana akan menaikkan tarif kepada setiap pelanggan yang ada.

Sebab, hal itu merupakan satu-satunya cara guna memaksimalkan kinerja PDAM pada tahap berikutnya. “Ya, kita akan menaikkan tarif karena tarif listrik saat ini juga naik, kalau itu tidak dilakukan maka PDAM nanti akan bangkrut,”tutur direktur PDAM Pame-kasan Agus Bahtiar, Selasa (5/2).

Kenaikan tarif PDAM itu, lanjut Agus, tidak lain sebagai upaya mengimbangi kenaikan TDL pada tahun 2013 ini. Sehingga tidak boleh tidak tarif PDAM akan dinaikkan pula.

“Sebetulnya tarif itu tidak naik, hanya saja mengimbangi kenaikan listrik. Ya, kalau tarif listrik tidak naik, kita tidak akan menaikkan tariff. Kita hanya menyesuaikan berapa ke-naikan tarif listrik itu,” dalih Agus.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Pame-kasan Husnan Ahmadi mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari PDAM terkait ke-naikan tarif tersebut. Namun kata Husnan, pihaknya masih melakukan pengkajian guna memandang efek dari kenaikan tersebut.

“Memang PDAM telah mengirimkan surat ke DPRD untuk menaikkan tarif dengan alasan, pertama karena sekitar 5 tahun tidak ada kenaikan tarif. Yang kedua kenaikan bi-aya produksi naik, termasuk kenaikan TDL, karena porsi terbesar PDAM itu adalah biaya listrik,” ungkapnya.

“Kita saat ini masih melakukan pertimban-gan, tentu saja kami melakukan pertimban-gan dari berbagai aspek, terutama menyang-kut keseimbangan antara tarif yang harus ditetapkan dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini

PDAM Pamekasan mendapat banyak soro-tan dari berbagai pihak, utamanya pelang-gan yang tidak puas atas pelayanan yang disuguhkan. Seperti seringnya pipa bocor dan pelayanan yang tidak memuaskan.

Namun Direktur PDAM Agus Bahtiar ber-janji, untuk perbaikan pipa bocor sudah men-

jadi agenda tahun 2013 ini mengingat aliran PDAM selalu tersendat karena disebabkan pipa yang sering bocor itu.

“Insya Allah tahun ini, semua pipa akan di-perbaiki, maksimal April sudah mulai tuntas, sehingga dipastikan tahun 2013 pipa tidak akan bocor lagi,”pungkasnya. (jck/h4d)

KOTA -Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Ter-padu (KPPT) Kabupaten Pamekasan mengaku tidak memiliki data terkait surat izin yang diajukan setiap perusahaan.

Sebab, KPPT yang berdiri di Pamekasan hanya ter-hitung sejak Agustus 2011 lalu, sehingga data perizinan sebelumnya tidak dimiliki KPPT. “Kami tidak memiliki data perizinan karena KPPT ini baru berdiri Agustus 2011 lalu,” ungkap Herman Suka-mto, Selasa (5/2).

Sebelumnya, proses periz-inan yang dilakukan setiap perusahaan ditangani oleh setiap instansi yang membi-

danginya, seperti pemban-gunan perumahan, rumah kos dan instansi.

“Dulu, yang menangani surat perizinan itu adalah Di-nas Pekerjaan Umum (PU). Badan Lingkungan Hidup (BLH), Bappeda dan instansi lain yang sesuai dengan porsinya. Makanya untuk data perizinan sebelum ta-hun itu kami tidak memiliki,” tandasnya.

Mengenai permasalahan yang diajukan masyarakat tentang pendirian tower di Dusun Bajur Timur, Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pas-ean, Pamekasan yang me-resahkan warga, pihaknya telah menerima laporan itu

namun diakuinya tidak me-miliki data perizinannya.

“Memang kami menerima laporan dari masyarakat itu,

tetapi yang jelas kami tidak memiliki datanya, sehingga itu bisa dipertanyakan kepa-da yang menangani masalah itu dulu,” tegas Herman Sukamto.

Sementara itu, Ketua Fo-rum Pemuda Peduli Pame-kasan (FPPP) Nurahmat mengatakan, pihaknya akan melakukan tembusan ke-pada setiap instansi yang membidangi surat perizinan pada waktu dulu.

“Kami telah mengirim surat kepada setiap instansi, seperti BLH, PU, Bapedda, KPPT, DPRD dan lain se-bagainya, jika nanti tidak segera ada tindak lanjut kami akan melakukan au-

diensi dengan dewan,” kata Nurrahmat.

Patut diketahui, masyara-kat Dusun Bajur Timur, Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pas-ean, Pamekasan diresahkan dengan pendirian tower sejak tahun 2009 lalu karena tanpa adanya pemberitahun dan kesepakatan.

Yang lebih menghawatir-kan lagi, tower yang telah sekian lama berdiri i tu seakan mau roboh ketika ada angin dan hujan turun, disamping mengganggu terhadap channel TV seki-tar. Sehingga masyarakat meminta tower tersebut dipindah atau bahkan di-robohkan. (jck/h4d)

Dianiaya Pedemo, Lapor Polres

KM/FATHOR RAHMAN

MELAPOR: Salah satu warga saat melapor ke Polres Pamekasan karena diduga telah dipukuli massa pedemo

KPPT Tidak Miliki Data Izin TowerKami telah mengirim

surat kepada setiap in-stansi, seperti BLH, PU, Bapedda, KPPT, DPRD

dan lain sebagainya, jika nanti tidak segera ada tindak lanjut kami akan melakukan audi-ensi dengan dewan.”

NURAHMAT Ketua FPPP

KM/FATHOR RAHMAN

PENGAMANAN: Sejumlah personel dari Polres Pamekasan melakukan persiapan untuk melakukan penjagaan di beberapa titik, Selasa (5/2).

Terkendala Minimnya FasilitasTLANAKAN-Keberadaan Tempat Pele-

langan Ikan (TPI) di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dinilai minim fasilitas. Tak heran jika pengop-erasian TPI tidak digunakan maksimal oleh para nelayan.

Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hus-nan Ahmadi mengatakan, adanya TPI yang telah berdiri itu masih membutuh-kan pembenahan untuk memaksimalkan penggunaannya.

Dia tidak memungkiri, jika penggunaan TPI saat ini masih jauh dari harapan awal. “Kalau saya amati, TPI itu masih kekuran-gan fasilitas, sehingga itu yang menjadi salah satu kendala,”ujarnya, Selasa (5/2).

Dalam upaya memaksimalkan, lanjut Husnan, banyak hal yang bisa dilakukan. Tetapi yang terpenting penambahan fasil-itas dari Pemkab Pamekasan mengingat hal itu sangatlah penting.

“Beberapa hal yang bisa dilakukan su-paya TPI itu bisa maksimal, yaitu penam-bahan fasilitas dan adanya kebiasaan dari para nelayan itu. semuanya memiliki peran mengenai persoalan itu,” tandasnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Nurul Widiastuti mengaku, adanya TPI un-tuk nelayan tersebut sudah berjalan meski sebagian masih melakukan transaksi diluar.

Pihaknya telah menambah fasilitas guna mempermudah para nelayan tatkala membutuhkan sesuatu. “Disana (TPI, red) sudah lengkap kebutuhan nelayan, sep-erti es dan fasilitas lainnya,”ungkapnya kepada Kabar Madura kala itu. (jck/h4d)

KM/DOK

SEPI: Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di desa Branta Pesisir kecamatan Tlanakan, Pamekasan masih kekurangan fasilitas.

Ikuti TDL, PDAM Naikkan Tarif

KM/MARZUKIY

NAIK: Sepeda motor sedang melintas di depan kantor PDAM Jalan Kabupaten, Pamekasan, Selasa (5/2).

Page 5: Kabar Madura

KOTA-Bantuan beras un-tuk nelayan yang sempat macet sejak 2010 akhirnya dibahas di Komisi B DPRD Sumenep, Selasa (5/2). Dalam pertemuan itu, hadir Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebagai perwakilan dari nelayan dan juga dari Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabu-paten Sumenep.

Bantuan untuk nelayan saat cuaca ekstrem selama ini tidak didistribusikan ke-pada nelayan yang ada di Sumenep. Bantuan tersebut macet sejak tiga tahun lalu, padahal setiap tahun alokasi bantuan tersebut disediakan oleh pemerintah pusat.

Ketua HNSI Sumenep, H. Afandi Magribi menyam-paikan, pihaknya mendesak agar bantuan beras untuk para nelayan saat cuaca buruk segera didistribusi-kan, karena saat ini kata H. Afandi, nelayan sedang menunggu bantuan tersebut.

”Kalau memang pendis-tribusiaan mudah, kenapa dipersulit. Kami minta agar bantuan itu segera dicairkan, biar dimakan oleh nelayan . Sebab, sekarang banyak tangkapan nelayan nihil, be-lum musim. Bahkan mereka tidak cukup untuk sakunya, makan saja tidak punya, apalagai modal,” ungkap pria asal Pulau Masalembu.

H. Afandi juga mendesak pemerintah agar tepat sasa-ran dalam mendistribusikan bantuan untuk para nelayan yang ada di Sumenep. Karena menurut informasi yang dia terima, di Pulau Kangean, bantuan kepada nelayan jus-tru diberikan kepada petani.

”Masak seorang petani diberi jaring untuk menang-kap ikan, itu kan sudah fatal sehingga bantuan yang di-kucurkan pemerintah tidak bermanfaat,” tandasnya.

K e d e p a n , p i h a k n y a berkomitmen bersama HNSI yang ada di tingkat keca-matan dan desa untuk men-gawal program bantuan para nelayan. Sebab, selama ini selain bantuan tidak turun seperti bantuan beras juga salah sasaran.

”Saya berharap ke depan kerjasama pemerintah ekse-kutif maupun legislatif bisa menjadi mitra HNSI untuk mengawal pemberdayaan nelayan di Sumenep. Untuk data nelayan, kami sudah setorkan ke Dinas Perikanan dan Kelautan, sehingga ke depan tidak ada alasan lagi, bantuan tidak turun karena tidak ada data,” katanya.

Sementara itu, Komisi B DPRD Sumenep selama ini tidak pernah tahu kalau ada bantuan beras untuk para nelayan saat cuaca buruk. Sehingga pada pertemuan itu, Dinas sosial tidak dihad-irkan untuk membicarakan proses bantuan tersebut.

”Mereka menanyakan ban-tuan beras nelayan pada cuaca buruk. Kami terus terang, tidak tahu kalau ada bantuan itu. Tadi tidak mengundang dinas sosial karena tidak tahu kalau itu bantuan melalui dinas Sos-ial, selanjutnya, kami akan undang dinas sosial untuk membicarakan hal itu agar bantuan tersebut sampai pada nelayan” terang Syaiful Rahman, anggota Komisi B DPRD Sumenep.(rei/h4d)

56 Februari 2013RABU

Email Redaksi: [email protected]

LINGKUNGAN

Bikin Pintu Air di Kali MarenganPemkab Antisipasi Banjir SusulanKOTA-Pasca luapan air sungai

akibat hujan yang mengakibat-kan banjir di sejumlah wilayah termasuk perumahan warga dan persawahan, mendapatkan perha-tian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Untuk meng-hindari dan mengantisipasi banjir susulan, pihak pemkab berencana membuka pintu air Kali Maren-gan, Kecamatan Kalianget. Ini dilakukan agar air hujan akan langsung mengalir ke laut.

Kepala Dinas PU Pengairan Sumenep, Edy Rasiyadi men-gatakan, berdasarkan hasil pan-tauan bersama Wakil Bupati Soengkono Sidik, langkah ter-cepat mengatasi banjir susulan, direncanakan bakal dibuat pintu air menuju lautan, yakni di Kali

Marengan Kecamatan Kalianget.”Sesuai perintah Bapak Wakil

Bupati, untuk merencanakan pembuatan pintu air di wilayah hilir, di Kali Marengan. Sistem-nya kerja pintu air ini buka tutup, yaitu pintu air akan ditutup di saat hujan lebat. Kemudian, air di Kali Marengan akan dipompa menuju lautan. Setelah debit air kembali normal, pintu akan dibuka lagi,” ujar Edy Rasiyadi, ketika melaku-kan pemantauan, Selasa (5/2).

Menurutnya, pembuatan pintu air tersebut memang membutuh-kan waktu. Dari itu, pihaknya ma-sih belum bisa memastikan kapan akan teralisasi. Kendati demikian, Edy mengaku akan berupaya untuk merealisasikannya secepat mungkin. Sebab, khawatir akan terjadi banjir susulan mengin-gat curah hujan di Kabupaten Sumenep semakin tinggi.

Dia menjelaskan, sebelum ter-

jadi banjir sebenarnya daerah luapan sungai sudah dilakukan pengerukan pada tahun 2012

kemarin. Namun, lanjutnya, untuk Kali Marengan, pengeru-kan tidak sampai keseluruhan.

”Makanya, tahun ini kami akan upayakan pengerukan hingga hilir sungai. Sedangkan di seki-tar Kali Sokra, yang perlu dilaku-kan adalah normalisasi saluran air C-8,” ujar Edy Rasiyadi.

Dari itu, pihaknya meminta kepada masyarakat Sumenep, terutamanya yang tinggal di tepi Kali Marengan, agar tidak mem-buang sampah ke sungai. Sebab, 90 persen pembuangan drain-ase di wilayah Kecamatan Kota Sumenep dan sekitarnya menuju Kali Marengan. ”Dengan begitu, kalau Kali Marengan dipenuhi sampah, maka secara otomatis tidak akan mampu menampung debit air hujan yang cukup ban-yak,” terangnya.

Sementara itu, terkait dengan rencana pengerukan sungai, belum bisa dipastikan akan di-lakukan karena dananya berasal dari APBN senilai Rp 2,5 miliar.

”Kami masih belum bisa memas-tikan kapan pengerukan sungai bisa dilakukan. Pemkab Sumenep hanya menyediakan dana untuk pembersihan kotoran disekitar Kali Marengan itu,” katanya.

Berdasarkan hasil analisa se-mentara, faktor utama terjadinya genangan air disebabkan debit air hujan meningkat, disertai air laut pasang. Padahal, biasanya jika hanya curah hujan tinggi tetapi tidak dibarengi air laut pasang, tidak akan terjadi genangan air.

Seperti diberitakan, sejumlah wilayah di Kecamatan Kota, Keca-matan Kalianget dan Kecamatan Batuan, serta sejumlah areal persawahan di Desa Nambakor Kecamatan Saronggi tergenang air akibat hujan, Minggu (2/2). Munculnya banjir tersebut akibat luapan dari Kali Marengan, Kali Sokra dan Kali Sindir, Kecamatan Lenteng, Sumenep. (bus/h4d)

KM / DOK

BANJIR: Para pengendara berusaha menghindari genangan air di salah satu ruas jalan protokol, Jalan Tronojoyo Kota Sumenep, Selasa (5/2)

HNSI Siap Kawal Bantuan Nelayan

KOTA-Kasus Dugaan Pungli E-KTP yang diduga dilakukan oknum UPT Disdukcapil Gand-ing sudah dianggap selesai oleh Komisi A DPRD Sumenep. Pasal-nya, pihak DPRD Sumenep men-gaku tidak akan lagi melakukan pemanggilan terhadap Disduk-capil terkait laporan GPMD (Ger-akan Pemberdayaan Masyarakat Madura) pada 22 Januari lalu.

K e t u a K o m i s i A D P R D Sumenep, Abrari Mannan me-nyatakan, sudah melakukan konfrontasi menyusul laporan GPMD. Abrari mengaku su-dah berkomunikasi langsung dengan Plt Kepala Disdukcapil Akhmad Zaini.

”Waktu LSM ke sini kita langsung konfrontasi ke dinas kependudukan. Bahwa dinas kependudukan sendiri memang mengakui adanya penarikan Rp 3 Ribu bagi pemilik KTP yang tidak memiliki identitas lama

untuk dibelikan matrai,” papar Abrari menceritakan ulang saat menghubungi Plt. Kepala Dis-dukcapil, (22/1) lalu.

”Tetapi Dinas Kependudukan melalui Plt kepala dinasnya itu sudah berjanji bahwa ke depan tidak ada lagi pungutan semacam itu setelah melakukan konsultasi hukum kepada Ba-gian Hukum Sekretariat Daerah yang menjelaskan bisa meng-gunakan surat pernyataan tanpa materai,” tambahnya.

Lebih lanjut Abrari memapar-kan, pihaknya masih menunggu bukti-bukti kongkrit lain terkati adanya dugaan pelanggaran hukum dari pihak GPMD. Jika sudah ada bukti-bukti yang dapat diterima, maka pihaknya akan melakukan pemanggilan ke ruang komisi untuk meng-konfrontasikan data tersebut dengan pihak kependudukan.

Di sisi lain, Anggota GPMD

Fery Arbania mengaku se-lama ini memang menunggu kejelasan kapan diadakannya forum klarifikasi tersebut. Dia membantah jika pada 22 Janu-ari lalu pihak komisi masih meminta bukti-bukti lagi ten-tang laporan pungutan yang dilakukan pihak Disdukcapil Kecamatan Ganding.

”Wah ini lucu. Dulu janjinya di depan teman-teman akan me-manggil pihak Disdukcapil un-tuk dimintai keterangan dalam ruang komisi A. Dan itu akan melibatkan kami sebagai pihak pelapor. Tapi sekarang kok malah seperti itu,” bantahnya.

Lebih lanjut, Fery mengaku kecewa dengan pihak Komisi A yang sudah lupa terhadap janji-janjinya. Sebab, pada pertemuan 22 Januari lalu, pihaknya sudah membeber fakta pungutan uang yang dilakukan oleh Upt. Disduk-capil Ganding.(aqu/h4d)

Dugaan Pungli e-KTP Tak Berlanjut

KM/DOK.

SIA-SIA: Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Madura (GPMD) yang membeberkan fakta di ruang Komisi A DPRD Sumenep pada 22 Januari lalu menemui jalan buntu.

Kepedulian MinimKOTA-Forum Belajar Bersama Rakyat

(FB2R) menilai terjadinya banjir di Sumenep sebenarnya momentum bagi Dinas Pendidikan untuk menggalakkan pendidikan berbasis lingkungan.

”Kami menilai, terjadinya banjir tersebut bukan semata-semata karena pemerintah, tetapi memang kepedulian warga ter-hadap lingkungan masih sangat minim,” ujar Tin Mayyah, Koordinator FB2R, Selasa (5/2).

Dia memaparkan, berbagai tempat sampah yang tersebar di perkotaan tidak pernah terisi. Masyarakat, menurutnya, lebih suka membuang sampah di luar tempat yang sudah disediakan.

”Budaya hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya itu belum terwu-jud. Dan saya rasa, dalam hal ini, pendi-dikan berbasis lingkungan menemukan momentumnya,” tambahnya.

Pernyataan senada juga diungkapkan Fendi, seorang Aktivis pendidikan, men-gatakan bahwa pendidikan lingkungan selama ini masih sebatas wacana. Belum ada langkah kongrit dari pihak pemerin-tah untuk merealisasikannya.

”Pendidikan lingkungan itu bisa ber-macam-macam. Tidak hanya fokus pada lembaga pendidikan sekolah. Tetapi me-wajibkan kepada para pejabat pemerintah untuk berperilaku ramah seperti tidak membuang puntung rokok atau sampah plastik sembarangan. Tentu kebijakan ini harus dari atas, dan didukung dengan sanksi tegas,” ungkapnya.

Fendi menambahkan, selama ini, logi-ka pemerintah dalam menanggulangi bencana seringkali muncul setelah ada kejadian yang luar biasa. Seperti kasus banjir yang menyerang Sumenep, kata Fendi, pemerintah baru turun mengontrol dreinase dan aliran sungai.

”Seakan kalau tidak ada korban, pemer-intah seperti tidak mau bertanggung jaw-ab atas lingkungan sekitarnya. Padahal yang mesti dibangun itu adalah mental kemanusiaannya. Ya kalau manusia tetap serampangan buang sampah seperti itu, meski Kali Marengan dikeruk, pendan-gkalan akan tetap meningkat, karena sungai jadi lahan membuang sampah,” sindirnya. (aqu/h4d)

SARONGGI-Terjangan banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep, bebera-pa hari terakhir, memaksa jaja-ran pemerintah mencari solusi. Sebab, bencana banjir tersebut merupakan kali pertama terjadi, namun langsung membawa dampak merugikan, termasuk tenggelamnya lahan pertanian milik masyarakat.

Khawatir banjir yang bertambah parah, Wakil Bupati Sumenep Sungkono Sidik bersama be-berapa dinas terkait, langsung terjun ke lokasi kejadian. Dalam kesempatan ini, Wabup meman-tau banjir yang menenggelam-kan lahan persawahan seluas 50 hektare di Desa Nambekor, Kecamatan Saronggi.

”Khawatir jika suatu hari ada hujan satu hari bisa tenggelam Sumenep ini. Nah, makanya ini cari pemecahan. Saya ajak, PU Pengairan, Pertanian dan PU Cipta Karya untuk mencari solusinya,” jelas Sungkono Si-dik kepada Kabar Madura, Selasa (5/2).

Sungkono menjelaskan, telah

memerintahkan Dinas PU Pen-gairan untuk melakukan pem-benahan drainase yang ada di kota. Ia juga menyebutkan untuk membangun pintu air dan rumah pompa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bambang Heriyanto mengatakan, terkait dengan gagal panen tidaknya, pihaknya masih menunggu empat hari dari ke-jadian banjir. Jika selama 4 hari air ternyata tidak susut, maka hal tersebut sudah di tetapkan sebagai gagal panen.

”Jika selama 4 hari masih be-lum susut, nah itu otomatis gagal panen, dan masuk kategori boso. Tapi sampai sekarang kan masih 2 hari, jadi masih belum bisa dipastikan sebagai gagal panen atau boso,” ungkapnya.

Bambang menegaskan, jika sudah di tetapkan sebagai gagal panen, pihaknya akan mengu-payakan ke pihak provinsi untuk mendapatkan bantuan benih dan sarana produksi pertanian lainnya. ”Karena untuk hal itu pihak provinsi yang mempunyai program,” lanjutnya. (aqu/h4d)

Pantau Banjir, Wabup Turun Lapangan

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

CARI SOLUSI: Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik (bertopi) ketika meninjau langsung lokasi banjir di Kecamatan Saronggi bersama jajaran dinas terkait, Selasa (5/2). Ini dilakukan agar banjir di Sumenep tidak bertambah parah.

Page 6: Kabar Madura

Sebagai dikutip dari situs resmi Mahkmah Konstitusi, www.mah-kamahkonstitusi.go.id, permo-honan pasangan KOMPAK ditolak seluruhnya oleh 9 majelis hakim konstitusi dalam rapat permusy-awaratan yang digelar Senin (4/2). Dalam sidang pleno yang dilaku-kan terbuka untuk umum, Selasa (5/2), kemarin 8 majelis hakim membacakan hasil putusan terse-but. “Dalam pokok permohonan, menolak semua permohonan Pemohon untuk seluruhnya,” ujar M Akil Muhtar membacakan amar putusan sebagaimana yang ada di situs resmi MK.

Hal ini juga ditegaskan oleh kuasa hukum KPU Jawa Timur, Agung Nugroho, selaku termohon dalam sidang majelis hakim yang diketuai M. Akil Mochtar, dan sebagai hakim anggota Hamdan Zoelva, dan Muhammad Alim, bertempat di ruang sidang pleno lantai 2 gedung MK. Agendanya adalah pembacaan putusan.

S a a t b e r h a s i l d i h u b u n g i wartawan Kabar Madura pukul 18.17, Agung Nugroho menegas-kan bahwa putusan DKPP dan PTUN berkenaan dengan Pemi-lukada Pamekasan, juga menjadi bahan pertimbangan utama.

“Seperti diketahui, pemohon (KOMPAK, red) merasa keberatan

atas putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Nomor 04/KptsKPU-Prov-014/Tahun 2013 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Kabupat-en Pamekasan tanggal 12 Januari 2013 dan surat keputusan Nomor 05/KptsKPU-Prov-014/Tahun 2013 mengenai penetapan pas-angan Achmad Syafii dan Khalil Asy’ari (ASRI),” ungkap Agung Nugroho saat dihubungi Kabar Madura, Selasa (5/2) petang.

Menurutnya, muara tuntutan itu ialah agar Pemilukada Pamekasan diulang dengan tanpa melibatkan pasangan ASRI. “Karena kuasa hukum KOMPAK tidak dapat membuktikan tuntutannya, akh-irnya MK menolak seluruh materi gugatannya,” tekannya.

Sementara itu, kuasa hukum yang juga ketua tim pemenan-gan pasangan KOMPAK, Chairil Utama, belum bisa dikonfirmasi. Hingga berita ditulis Chairil Utama belum bisa dikonfirmasi Kabar Madura.Namun begitu, sebelumnya, Chairil Utama sering menegaskan bahwa apapun kepu-tusan MK, pihaknya akan me-nerima dengan lapang dada.

Sementara itu, Ketua Tim Pe-menangan ASRI KH Ahmad Nawawi Thaha menyatakan senang dengan keputusan MK. Dalam hematnya, keputusan

tersebut patut diapresiasi oleh semua pihak. “Kami memang ya-kin sejak awal, gugatan tersebut akan ditolak oleh MK,” tegasnya.

Karena itu, Ketua Tim Advokasi ASRI Heru Budhi Prayitno, men-egaskan bahwa keputusan MK itu mutlak dilaksanakan. Dan pe-nolakan terhadap keputusan MK, dalam hematnya, adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. “Patuhilah hukum. Kasihanilah masyarakat Pamekasan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Advokasi ASRI, Muhammad Alim, merespons demonstrasi besar-be-saran yang selama beberapa hari terakhir ini menghiasi Kabupaten Pamekasan. Menurutnya, itu ger-akan yang sia-sia. “Dan kalaupun misalnya hendak mempengaruhi keputusan MK, itu tidak akan terwujud. Justru itu merugikan sendiri pada orang-orang KOM-PAK,” tegasnya.

Sampai saat ini, selanya, pihak ASRI tidak memiliki agenda khusus misalnya ada gerakan penolakan terhadap MK. Kalau itu terjadi, menurut Alim, amat disayangkan dan kian membuk-tikan bahwa pihak KOMPAK itu tidak siap kalah.

“Apalagi jargon KOMPAK adalah aman dan kondusif. Mestinya, ini betul-betul dilaksanakan. Jangan hanya sekadar jargon,” kritiknya.

Untuk diketahui, sebagaimana

ditegaskan Agung Nugroho, bahwa titik tekan dari gugatan KOMPAK ialah berkutat pada dualisme nama. Yakni Khalil Asy’ari dari pasangan Achmad Syafii. Sehingga, katanya, ma-teri gugatannya mengarah pada pencabutan SK KPU Jatim yang meloloskan Achmad Syafii-Khalil Asy’ari (ASRI) sebagai peserta Pemilukada Pamekasan.

“Karena itu, hasil penetapan KPU Jawa Timur pada 12 Januari 2013, yakni kemenangan pasan-gan ASRI, diminta dicabut dan di-langsungkan pemilihan kembali. Dengan catatan, pasangan ASRI tidak dilibatkan,” ujarnya.

Padahal, ujarnya, nama ganda yang sudah mendapatkan pene-tapan pengadilan, tidak dapat dikualifikasi sebagai persoalan ad-ministrasi persyaratan yang dapat menggagalkan seseorang untuk mengikuti pemilukada. “Sepanjang semua persyaratan yang terdapat dalam UU Nomor 12 Tahun 2008 juncto Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pe-milihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah telah di-penuhi, maka hak seseorang untuk menjadi peserta pemilukada tidak dapat dihalang-halangi,” tekannya.

Ditambahkan, berdasarkan saksi ahli pihak termohon Saldi Isra, KPU provinsi dan atau KPU kabupaten

atau kota tidak dapat menafsirkan sendiri ketentuan-ketentuan di-maksud selain yang termuat dalam peraturan dimaksud, apalagi penaf-siran yang menimbulkan kerugian bagi warga negara yang mengaju-kan diri sebagai calon kepala dae-rah dan wakil kepala daerah.

Menurutnya, Saldi yang didaulat sebagai ahli oleh pasangan ASRI yang menjadi piha terkait dalam gugatan ini, lembaga yang ber-hak menetapkan perubahan nama seseorang adalah pengadilan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 52 UU Nomor 23 Tahun 2006 ten-tang Administrasi Kependudukan yang menyatakan, “(1) Pencatatan perubahan nama dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadi-lan negeri tempat pemohon; (2) Pencatatan perubahan nama seb-agaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Instansi Pelaksana yang rnenerbitkan akta Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan penetapan pengadilan negeri oleh Penduduk.”

Adapun ketentuan tersebut men-gatur dua peristiwa pokok, yaitu penetapan perubahan nama dan pencatatan perubahan nama. Pene-tapan perubahan nama dilakukan oleh pengadilan, sedangkan pen-catatan perubahan nama dilakukan oleh badan pencatatan sipil. Kedua peristiwa tersebut merupakan dua

peristiwa yang berbeda namun sal-ing berhubungan.

Ditambahkan, keabsahan pe-rubahan nama ditetapkan oleh pengadilan. Artinya, perubahan nama sah sejak dikeluarkan pene-tapan pengadilan. Keabsahan perubahan nama bergantung pada kekuatan penetapan oleh pen-gadilan. “Ketika ketetapan sudah dikeluarkan, maka perubahan tersebut telah sah secara hukum dan telah boleh digunakan seka-lipun belum dicetak dalam pejabat pencatatan sipil,” terangnya.

Dengan demikian, katanya, berdasarkan ketentuan UU No-mor 3 Tahun 2006, maka peruba-han nama yang bersangkutan telah sah secara hukum. “Ahli berpendapat, Mahkamah berke-wajiban mencegah orang-orang yang berupaya memenangkan proses pemilu melalui pengadilan, karena ini adalah pilihan rakyat, bukan pilihan para Hakim,” kata Agung menirukan bahasa Saldi.

Untuk diingat, rekapitulasi Pemi-lukada Kabupaten Pamekasan, pas-angan nomor urut 1 Al Anwari Holil (AHO) meraup 6.905 suara (1,49%). Pasangan nomor urut dua KOMPAK meraih 205.902 suara (44,45%). Dan, pasangan ASRI mendulang 250.336 suara atau 54,51 persen. Keputusan MK kian meneguhkan bahwa ASRI pantas menjadi pemimpin Pame-kasan periode 2013-2018. (anm/zis)

Email Redaksi: [email protected]

6 RABU 6 Februari 2013

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI

TANDA PENGENAL, DAN DILARANG ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-

RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Kasiono (kepala), Firman Ghazali Akhmadi, Agus Josiandi, Abdur Rohim. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala), Wawan Awalluddin Husna, Ahmad Syaiful Ramadhan, Syaiful Islam. Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy, Fathor Rahman, Ahmadur Rusdi (pemasaran). Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri, Achmad Qusyairi Nurullah. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagihan: Ahmad Qoyyum, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Direktur Utama: Cholili Ilyas. Direktur : Disyahmain, Taufi q Rizqon, Edi Kurniadi. Wakil Direktur: Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Sambungan dari hal 1

“Selama bulan Januari hingga awal Feb-ruari kami sudah melakukan penutupan sementara sebanyak 8 kali, rata-rata selama penutupan berlangsung selama 25 menit,” ujar Kepala Gerbang Jembatan tol Sura-madu, Suharyono kepada Kabar Madura.

Dijelaskan Suharyono, penutupan seban-yak 8 kali tersebut dengan rincian penutupan total bagi roda dua dan roda empat dengan kecepatan angin 70 km/jam sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk roda dua sebanyak 5 kali dengan kecepatan angin di atas 40km/jam.

“Penutupan itu berlaku di dua pintu masuk baik dari arah Madura maupun dari arah Surabaya dan kami prediksi ke depan ma-sih berpotensi dilakukan penutupan karena angin kencang diprediksi terus berlangusng

hingga akhir Februari,” ungkapnya.Langkah penutupan tol Suramadu terse-

but dilakukan untuk mengantisipasi ke-jadian yang tidak diinginkan pada peng-endara di atas jembatan. Sebab, protap dari pengelola jembatan apabila angin di atas batas normal yang telah ditentukan harus dilakukan penutupan sementara hingga angin kembali normal.

“Tiap kali dilakukan penutupan, antrian panjang tidak terhindarkan dari dua arah Madura dan Surabaya, khususnya bagi roda dua yang sering kami lakukan pentupan, kami imbau untuk para pengendara untuk selalu waspada apabila terjadi angin ken-cang diatas jembatan,” pungkasnya.

BMKG Maritim Surabaya kondisi cuaca di Bangkalan sangat potensial tercipta angin kencang, terutama puting beliung.(fir/zis)

Puluhan massa yang ter-gabung dalam Panitia Pem-bentukan Persiapan Provinsi Madura (P4M) datang den-gan membawa poster besar. “Kami berani bermimpi ber-juang untuk kemakmuran Madura”, demikian salah satu bunyi poster. “Mari kita angkat harkat dan martabat masyarakat Madura yang kaya sumber alamnya”, bu-nyi poster lainnya.

Edy Junaidi, koordinator aksi, mengatakan, Madura memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun sam-pai saat ini, masih banyak masyarakat yang miskin. “Kalau Madura menjadi provinsi maka semua sum-ber alam seperti migas akan dikelola sendiri dan ma-syarakat akan makmur,” kata Edy Junaidi saat orasi di de-pan kantor DPRD, kemarin.

Meski berlangsung damai, aksi unjuk rasa tersebut di-kawal ketat puluhan polisi dari Polres Sumenep. Setela selesai berorasi, sebanyak 5 wakil massa pengunjuk rasa masuk gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi mer-eka kepada anggota DPRD.

Terpisah, Ketua Komisi A DPRD Sumenep, Abrary Mannan mengatakan, ma-suk akal kalau Madura men-jadi provinsi. Sebab, menu-rutnya, dari segi geografis, luas daerah Pulau Madura, penduduk, sosial budaya dan ekonomi telah siap pecah dari Provinsi Jawa Timur.

”Hanya sekarang yang perlu kita persiapkan, untuk pemekaran wilayah, apakah itu provinsi apakah itu ka-bupaten atau kota kan ada UU yang mengaturnya, UU 32 tahun 2004 sebagaimana juga dirinci di PP 78 tahun 2007 bahwa ada persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi, salah satu-nya kalau mau jadi provinsi itu harus terdiri dari 5 kabu-paten atau empat kabupaten satu kota” terang Abrary.

Sementara, kabupaten yang ada di Pulau Madura han-ya ada empat, sehingga un-tuk memenuhi syarat agar bisa menjadi provinsi adalah melakukan pemekeran ka-bupaten di Madura, apakah Sumenep atau kabupaten lain.

”Harus ada dari salah satu kabupaten yang dipecah, ini yang menjadi persoalan, tapi yang sangat memungkinkan

adalah Kabupaten Sumenep, karena wilayahnya hampir sepertiga wilayah provinsi Jawa Timur, artinya kepu-lauan di Sumenep men-jadi kabupaten tersendiri”, terangnya lebih lanjut.

Namun, lanjut Abrary, un-tuk membentuk kabupaten di kepulauan harus ada per-syaratan teknis dan admisni-tratif pula, seperti mendapat dukungan dari masyarakat kepulauan. ”Apakah ma-syarakat pulau setuju atau tidak, ini juga yang menjadi persoalan” imbuhnya.

Menurut Abrary, selain Sumenep, kabupaten yang siap melakukan pemekaran adalah Bangkalan, namun hingga saat ini pemekaran Kabupaten di Bangkalan maupun di Sumenep masih sebatas opini.

Sejak awal, ketika ada isu Madura dijadikan provinsi, Abrary mengaku setuju. Dia juga akan membawa gagasan itu ke kaukus parlemen di Madura untuk membicara-kan hal itu, agar gerakan Madura sebagai provinsi mas-sif di madura, tidak hanya di Sumenep.”Kita sangat men-dukung sekali jadi provinsi” pungkasnya. (rei/zis)

Sebab, katanya, segala bentuk kekerasan jelas melanggar hukum dan tidak bisa dimaafkan.

Dikatakan, masyarakat Pamekasan terbi-lang bermartabat selama ini. Dengan begitu, tegasnya, jangan sampai kemartabatan terse-but ternodai oleh tindakan yang tidak dilan-daskan pada pemikiran dan sikap matang serta bertanggung jawab.

Pantauan Kabar Madura, di Kantor KPU Pamekasan yang terletak di Jalan Brawijaya, dikelilingi kawat berduri. Di pintu masuk yang berada di sebelah timur, pagar betis anggota kepolisian dari Polres dan Brimob tampak siaga. Senapan dipegang dan

ditegakkan ke dadanya.Demikian halnya di Kantor Panwaslu yang

berada di Jalan Trunojoyo. Sekalipun empat hari terakhir disegel dan tidak ada petugas Panwaslu yang masuk kerja, penjagaan su-per ketat tetap dilakukan.

Sesekali, para anggota Polres dan Brimob menikmati makanan di warung dekat kantor penyelenggara pemilu tersebut. Taman yang berada di depannya yang tepat di pinggir jalan, menjadi tempat berteduh petugas dari terik matahari. Ahmad Yanto, salah seorang sekretariat Panwaslu, tampak berbaur den-gan petugas. Sekalipun mendapat teror dengan disegelnya Kantor Panwaslu, Ahmad Yanto tetap terlihat tenang. (anm/zis)

Untuk langkah langkah berikutnya kami masih komunikasikan dengan pihak terkait,” kata Nawawi ditemui Kabar Madura, Selasa (5/2) kemarin.

Ada beberapa kemungkinan, kata Nawawi, yang bisa ditempuh oleh Disdik Pamekasan dalam upaya me-nindaklanjuti persoalan yang sedang dihadapi oleh sekolah unggulan itu.

“Ya, apakah kita akan lakukan pem-binaan beberapa waktu dulu, atau kalau tidak memungkinkan dengan upaya upaya lain, kita bisa lakukan mutasi,”tegasnya.

Namun, imbuh Nawawi, titik persoa-lan yang kini telah dihadapinya bukan

semata-mata karena adanya dugaan penyelewengan uang sekolah, me-lainkan ada faktor lain yang membuat para guru tidak senang dengan gaya kepemimpinannya.

Langkah dengan melakukan pem-binaan kalau memungkinkan diambil untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Artinya, siswa tidak lagi dijadikan korban karena tidak sejalannya sejumlah guru dan kepala sekolah itu sendiri. “Itu supaya SMAN 3 Pamekasan tetap kondusif, proses belajar mengajar tetap lan-car dan siswa tidak menjadi korban, karena adanya permasalahan internal itu,”pungkasnya.

Terpisah, Kepala SMAN 3 Pame-

kasan, Dra. Tien Farihah, M.Si ke-pada Kabar Madura menyatakan, dirinya tidak mau berbicara banyak mengenai persoalan yang kini memo-jokkan dirinya. Sebab semua itu ada prosedur yang harus dilalui. “Ya, saya no comment masalah itu, tetapi saya akan mengikuti sesuai prosedur saja,”ungkapnya saat dihubungi Kabar Madura melalui telpon genggamnya.

Sebagaimana diketahui, sehari se-belumnya, sejumlah guru di SMAN 3 Pamekasan yang terletak di jalan Pintu Gerbang kecewa atas keputu-san yang diambil oleh kepsek dan ditengarai sebagian dana sekolah digunakan hanya untuk kepentingan pribadinya.(jck/zis)

Kapol res Pamekasan, AKBP Nanang Chadarus-man mengatakan pihaknya sudah berusaha bekerja dengan metode persuasif dan sudah sesuai dengan protap yang menjadi pedo-man Polres Pamekasan. “Semuanya mungkin sudah melihat kejadian aksi yang kemarin (kemarin lusa, red) bahwa kondisinya seperti apa, kami mencoba untuk persuasif, dan mengimbau untuk tidak melakukan tin-dakan-tindakan yang tidak diinginkan,” kata Nanang Chadarusman pada Kabar Madura, kemarin.

Leb ih lan ju t Nanang menjelaskan, aksi bakar-ba-kar ban yang dilakukan oleh pendemo secara otomatis su-dah mengganggu masyara-kat yang hendak melintas

dan sejatinya meresahkan, sebab bakar-bakar ban di simpang tiga gurem diang-gap sangat riskan karena merupakan akses lalu lintas.

“Yang perlu perlu dipahami juga kondisinya seperti apa, kalau aksi kemarin (kema-rin lusa, red) sampai men-imbulkan salah satu ang-gota pendemo yang terluka, karena perbuatan salah satu anggota kami yang berlebi-han, kami sebagai pimpinan menyampaikan permohonan maaf, sebab insiden tersebut juga tidak kami inginkan,” imbuhnya.

Semua anggota yang melaksanakan tugas dalam aksi kemarin (kemarin lusa, red), pihak Polres sudah melakukan pemanggilan un-tuk dilakukan pemeriksaan terkait insiden dalam aksi tersebut. Sejauh ini, pihak polres tidak bisa mencari pe-

micu kericuhan aksi kemarin lusa tersebut, karena Polres lebih menekankan pada tin-dakan persaudaraan.

Sementara itu, kemarin, aksi unjuk rasa masih tetap dilakukan sejumlah massa, salah satunya yang menga-tasnamakan Aliansi Maha-siswa Perjuangan Rakyat (Ampera) di areal Arek Lan-cor. Digelar tidak sebesar se-hari sebelumnya, aksi unjuk rasa itu dilakukan melalui aksi teatrikal, orasi dan lagi-lagi bakar-bakar ban yang menimbulkan polusi asap. Dalam aksi mereka, pengun-juk rasa kembali mengecam atas tindakan kepolisian yang dinilai telah melaku-kan tindakan yang represif terhadap para pendemo. Mereka menuntut kapolres untuk bertanggung jawab terhadap insiden tersebut. “Seharusnya tindakan terse-

but tidak dilakukan oleh anggota kepolisian, karena tindakan tersebut meru-pakan tindakan premanisme, kami minta kepada Kapolres untuk mengusut tuntas ad-anya pemukulan pada warga serta yang melakukan harus ditindak tegas,” ujar Koor-dinator Aksi Khairus Saleh.

Selain itu, massa juga menuntut agar Polres ber-tanggung jawab atas adanya segala kejadian yang telah membuat kerusakan pada sound sistem milik masyara-kat, dan terhadap pendemo yang terluka. “Sejauh ini masih belum yang diduga melakukan pemukulan ma-sih belum kami temukan dan masih belum diperiksa karena kami masih melaku-kan lidik, dan pihak yang ditengarai terluka juga be-lum kami periksa,” pungkas Nanang. (ong/zis)

“Kalau sampai tanggal 26 Februari tidak ada pelanti-kan, maka harus dibentuk Plt. Ini hasil konsultasi den-gan Gubernur Jatim yang dihadiri Asisten 1 Gubernur. Harus ada Plt walaupun be-berapa jam,” ucap Dhovier Shah pada Kabar Madura, Selasa (5/2) kemarin.

Ditanya siapa yang bakal menjadi Plt Bupati Sampang, ia mengatakan, boleh dari Sekda (sekretaris daerah) Sampang. Namun, perso-alannya Sekda Sampang sekarang bukan definitif, namun juga Plt.

“Pertanyaannya apakah Plt Sekda boleh menjadi Plt

Bupati, nanti akan konsulta-sikan kepada Gubernur. Jika Bupati terpilih tidak meng-inginkan adanya Plt, maka boleh mengajukan jadwal pelantikan dimajukan. Tapi, itu bukan urusan KPU. Me-lainkan urusan dewan dan Gubernur,” pungkasnya.

Tim Pemenangan Alfalah (Fannan Hasib-Fadilah Bu-diono), Parmadi, saat dikon-firmasi menyatakan, Fannan Hasib tidak bersedia pelan-tikannya dilaksanakan tang-gal 26 Februari. Ia menilai, hari itu kurang baik.“Pak Fannan tidak mau pelanti-kannya 26 Februari. Karena kata beliau harinya kurang bagus,” terang Parmadi.

Walau demikian, sambung

Parmadi, SK (surat keputu-san) pengangkatan tetap tu-run pada tanggal 26 Februari. Selanjutnya pada keesokan hari tepatnya tanggal 27 Feb-ruari disusul dengan pelanti-kan Fannan-Fadhilah sebagai Bupati-Wakil Bupati Sam-pang oleh Gubernur Jatim.

Sehingga tidak perlu ada Plt Bupati Sampang. Pasal-nya, SK pengangkatan turun di akhir masa jabatan bupati yang sekarang. Di samping itu, informasinya Gubernur Jatim pada 26 Februari juga ada agenda melantik Bupati di daerah lain.

“Jadi tidak ada Bupati pelaksana nanti. Kami tidak akan mengajukan pelantikan Bupati dimajukan, karena

masa jabatan Bupati sebel-umnya belum habis. Meski begitu, kami tetap mengikuti aturan main atau prosedur yang ada,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebel-umnya DPRD Kabupaten Sampang sudah menetapkan pelantikan Bupati-Wakil Bu-pati Sampang terpilih digelar 26 Februari 2013. Anggaran untuk pelantikan juga telah disepakati sebesar Rp 300 juta. Tidak hanya itu, terkait dengan pengamanan jalan-nya prosesi pelantikan, Polres Sampang juga sudah men-gundang personel Brimob Polda Jatim. Total setidaknya 120 personel kepolisian baik dari Polres Sampang sendiri dan Brimob Polda Jatim. (zis)

Gugatan KOMPAK Ditolak, ASRI Pimpin Pamekasan

Lagi, Diungkit Wacana Provinsi Madura Sambungan dari hal 1

Dianggap Bukan Hari Baik, Terancam Ada Plt

Sambungan dari hal 1

Aksi Bakar-bakar Dianggap MenggangguSambungan dari hal 1

KPU-Panwaslu Dijaga Ketat

Cuaca Berubah, Bakal Sering Ditutup Kepala SMAN 3 Terancam DimutasiSambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Page 7: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

RABU 6 Februari 2013 7

Bagi pembaca yang berminat mengirimkan karyanya, Silahkan kirim ke:

Kantor Redaksi KABAR MADURAdi San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No. 95) Pakuwon City

Surabaya. Diutamakan via email ke

[email protected].

Panjang tulisan maksimal dua lembar kertas ukuran folio dengan 1,5 spasi. Nama dan alamat terang,

serta foto diri harus dilampirkan.

MICRO-management menjadi lengkap ketika dikeluarkannya UU no 41 tahun 2008 yang salah satunya menyangkut pembatasan cost recovery sebagai bagian un-tuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dan undang-undang ini kemudian dijabarkan dalam Peraturan Men-teri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Nomor 22 tahun 2008. Sejak saat itu cost recovery menjadi salah satu agenda DPR dan pemerintah. UU 41 tahun 2008 setahun kemudian direvisi dengan UU no. 26 tahun 2009.

Indonesia yang menganut sistem bagi-hasil produksi minyak, mem-punyai mekanisme cost recovery sebagai jalan bagi kontraktor untuk mengklaim kembali biaya produksi dan investasi yang dikeluarkan. Ini termasuk gaji pegawai, perawatan/pembelian/sewa alat, dan lain se-bagainya. Micro management ini mencabut dari cost recovery semua program-program yang sifatnya sebagai pemberian insentif guna mencegah keluarnya karyawan. Dan yang paling konyol lagi tidak bisanya cost recovery untuk, quote, “surplus material yang berlebihan akibat kesalahan perencanaan dan pembelian. Pembangunan dan pengoperasian projek/fasilitas yang telah Place into Service (PIS) dan ti-dak dapat beroperasi sesuai dengan

umur ekonomis akibat kelalaian Kontraktor Kontrak Kerja Sama.” Perhatikan kata “ke-salahan” dan “kel-alaian” pada cuplikan peraturan menteri ini. Setiap orang yang waras yang bekerja di perusahaan yang berorientasi keuntun-gan tidak akan mau berbuat salah dengan sengaja sehingga pe-rusahaannya rugi.

Di satu sudut, BP Migas di-tekan untuk “berprestasi” dengan menekan cost dan cost recovery, se-hingga membuat BP Migas seperti auditor dan penyidik. Di sudut lain PSC menjadi enggan berinvestasi karena dihambat oleh gaya penyi-dik BP Migas dan takut biaya yang dikeluarkan tidak bisa mendapat-kan cost recovery. Akibatnya pem-bangunan penemuan-penemuan minyak mengalami hambatan. Dari pengalaman, terkadang produksi dari suatu penemuan ladang min-yak harus menunggu 4-6 tahun (bisa lebih lama). Padahal sebe-lum UU No. 22 Tahun 2001 dan reformasi, rata-rata hanya perlu 40 bulan bila memang temuan ladang minyak itu ekonomis untuk diproduksi. Produksi minyak Indo-nesia menurun drastis sejak krisis

moneter 1997 dan se-jak itu tidak pernah bisa mendongkrak produksi. Dan Tahun 2004 Indonesia men-jadi net-eksportir min-yak, tingkat produksi minyak mentah mulai menurun sejak masa reformasi 1998. Apak-ah suatu kebetulan atau cermin dari sema-kin parahnya campur-tangan pemerintah?

Negara yang kat-anya kaya akan sumber daya alam, kaya minyak, ternyata menjadi negara pengekspor minyak. Sema-kin berkurang perusahaan yang betul-betul mau investasi disektor minyak. Untuk tahun 2009 misal-nya, dari 17 blok eksplorasi minyak yang ditawarkan pemerintah, hanya 2 diambil peminat. Padahal tahun 2008 ketika UU yang mengatur cost recovery belum diterapkan, ada 25 blok konsesi yang ditawarkan dan 22 diambil peminat.

Walaupun masih banyak prospek cekungan-cekungan geologi yang mempunyai potensi cadangan min-yak, tetapi peminatnya menyurut sejak UU yang menyangkut cost recovery diberlakukan. Tragis, Indonesia berubah dari ekportir minyak menjadi importir minyak.

Kalau swasta tidak berminat,

kenapa tidak negara saja yang mengeksplorasi dan mengeksploi-tasi saja? Bukankah bunyi kalimat di UUD 45 adalah:

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya di-kuasai oleh

Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Bagi Pembaca yang kritis, skep-tis dan waras, pemerintah bukan organisme makhluk hidup yang perduli dan punya motivasi untuk memakmurkan rakyat dengan ker-ingatnya sendiri. Mereka adalah sekumpulan individu – politikus dan birokrat – yang mengejar ke-pentingannya sendiri. Ide bahwa sektor-sektor yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, kekay-aan alam dan sumber daya min-eral dikuasai oleh negara, terbatas menjadi ide bahwa swasta yang berkeringat mencari sumber-sum-ber alam, mengolahnya, menang-gung resiko gagal dan para bi-rokrat/politikus yang dapat nama dan keuntungan. Tetapi semua ada batasnya. Bisnis adalah bis-nis, bila resiko yang ditanggung swasta terlalu besar, maka mereka tidak akan berminat dan turunlah produksi minyak nasional.

*) Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya

Oleh:CHRISTORY GERSON

RICHARD Florida melontarkan teorinya dalam The Rise of the Cre-ative Class bahwa untuk memban-gun sebuah masyarakat yang kre-atif, diperlukan adanya teknologi, talenta, dan toleransi (3T).

Teknologi yang selalu dikem-bangkan oleh talenta-talenta inovatif yang datang dari penjuru dunia, melahirkan sebuah industri tangguh dan penuh daya ino-vasi. Ditambah lagi toleransi yang sedemikian besar sehingga ma-syarakat bisnisnya bisa menerima kegagalan orang lain dengan la-pang dada. Budaya yang luar biasa ini mendorong lahirnya banyak pengusaha yang berani memulai bisnis baru tanpa takut tersaingi.

Kebanyakan para pengusaha yang kreatif jarang dan peduli den-gan apa latar belakang pendidikan, warna kulit, etnis, agama, budaya, atau latar belakang keluarga ses-eorang. Yang mereka ingin tahu cuma satu, apakah Anda memiliki daya inovasi yang cukup tinggi. Itu sebabnya Steve Jobs yang drop-out dari bangku kuliah, dengan modal inovasinya yang brilian berhasil membangun Apple Inc yang menggemparkan dunia den-gan produk-produk mutakhirnya macam iPhones, iPod dan iTunes.

Tanpa toleransi yang cukup be-sar pula, boleh jadi inovator India Sabeer Bhatia, takkan melahirkan konsep e-mail gratis Hotmail. bah-kan mungkin bisa jadi juga, Vinod Khosla dan Becholensheim pun tak mungkin bisa memperkenalkan teknologi mutakhirnya dibawah bendera Sun Microsystems.

Lantas kenapa mesti jadi pen-

gusaha kreatif? Dalam gejolak bisnis sekarang ini,

ada sebuah paradigma baru yang sedang berkembang dan ramai menjadi topik bahasan para pakar di banyak sekolah kewirausahaan bergengsi di AS. Kira-kira seperti konsepnya Prof. Kim, ”Blue Ocean Strategy”, yang meledak di pasaran

Di tengah-tengah terungkap-nya keserakahan banyak CEO, para pemimpin visioner meyakini sebuah tujuan, yaitu bahwa mer-eka bekerja demi kepentingan diri mereka sekaligus orang lain. Mereka menyadari bahwa tujuan itu adalah visi dan “ruh” mereka, yang membuat para pegawai setia dan dengan sukarela memenuhi apa yang dituntut perusahaan dari mereka, bahkan tidak segan-segan melampauinya.

Berangkat dari premis bahwa kita berada di zaman ketika bisnis dan kerja menduduki posisi sentral

dalam kehidupan Mi-haly Csikszentmihalyi , seorang imigran asal Hungaria, mengung-kapkan bagaimana para pemimpin bisnis, manajer, dan bahkan pegawai dapat men-emukan “flow” dan tidak hanya berusaha mencari kebahagiaan mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi bagi terwujudnya se-buah masyarakat yang adil dan terus berkembang.

Csikszentmihalyi mengidentifi-kasikan faktor-faktor krusial bagi terselenggaranya sebuah bisnis yang baik (good business): keper-cayaan, komitmen untuk mendo-rong pertumbuhan personal dari para karyawan, dan dedikasi untuk menciptakan produk yang berman-faat bagi umat manusia. Konsep ini menelaah, bagaimana menghargai kontribusi positif dari para individu dalam dunia bisnis yang tak pernah berhenti berubah ini.

Csikszentmihalyi tak pelak lagi merupakan salah satu pakar terbaik di bidang kreativitas individu. Dia telah mencurahkan puluhan tahun dari hidupnya untuk menyelidiki fenomena kreativitas, termasuk mewawancarai banyak pemenang Hadiah Nobel dari bidang-bidang yang berbeda.

Salah satu kesimpulan yang didapatnya adalah (yang ditulis dalam bukunyaCreativity): Tidak ada tipe kepribadian tertentu yang bisa dikorelasikan dengan kemam-puan menjadi kreatif. Orang-orang kreatif bisa jadi adalah ekstrovert, tetapi banyak juga yang introvert. Raphael adalah seorang ekstrovert dan Michelangelo seorang introvert, dan keduanya adalah jenius besar.

Orang-orang kreatif bisa juga alim seperti para ulama, bisa juga jahat seperti Hitler. Ada yang hidung belang, tetapi ada juga yang setia sampai mati. Ada yang konservatif, ada yang berpikiran terlalu maju. Ada yang serius, ada yang santai. Tegasnya, tidak ada konsistensi di sini.

Bagaimana dengan pengaruh genetik? Pengaruh genetik me-mang tidak bisa diabaikan, tetapi pengaruhnya lebih ke menentukan kecendrungan bidang mana yang akan dikuasai seorang individu dengan baik. Orang yang dilahir-kan dengan sensitivitas yang tinggi terhadap suara akan cenderung menjadi ahli musik atau penyanyi yang baik. Bila hal itu digabung dengan latihan keras di bidang

tersebut, mereka den-gan mudah akan men-jadi ahli musik atau penyanyi yang sukses dan kreatif.

Csikszentmihalyi kemudian menyim-pulkan, kalaupun ada satu kata yang bisa dipakai untuk meny-impulkan sifat-sifat yang dimiliki orang-orang kreatif, maka kata tersebut adalah kompleks (complex).

Dengan istilah ini, Csikszent-mihalyi mengartikan kemampuan individu menunjukkan dua sifat ekstrim secara bersamaan, yang umumnya sulit ditunjukkan oleh orang-orang normal lainnya. Seb-agai contoh, individu yang kreatif bisa memiliki imajinasi yang meng-gila dan kesadaran akan keterba-tasan realitas pada saat yang sama. Kemampuan seperti itulah yang memungkinkan mereka berpikir secara “lain”.

Kemampuan menunjukkan sifat-sifat ekstrim tersebut sebenarnya dimiliki oleh setiap orang. Tetapi, pada kebanyakan dari kita, … kita telah melatih diri kita sehingga hanya satu sisi dominan saja yang muncul. Carl Jung, psikoanalis dari Swiss yang terkenal itu telah lama menyelidiki fenomena tersebut dan menciptakan istilahshadow.

Shadow adalah sisi lain dari sifat dominan kita yang jarang dikem-bangkan. Orang alim, misalnya, kadang ingin menjadi liar. Cowok macho kadang ingin menangis lepas. Menurut Jung, selama kita menekan shadow kita dengan keras dan berusaha menafikan keberadaannya, kita tidak bisa menjadi manusia seutuhnya.

Orang-orang kreatif, karenanya, adalah orang-orang yang bisa berdamai dengan shadow mereka. Lalu, apa saja sifat-sifat kontradik-tif yang sering ditunjukkan oleh orang-orang kreatif? Csikszentmi-halyi memberi sebuah daftar yang terdiri dari 10 pasangan sifat:

Energi fisik yang besar dan ketenangan. Mereka bisa bekerja keras sampai tidak mengenal wak-tu, bahkan pada usia tua; namun mereka tahu kapan harus berhenti dan mengisi ulang energi mereka.

Cerdas dan naif pada saat yang sama. Tentu tidak ada lagi yang meragukan kecerdasan orang-orang kreatif besar seperti Einstein, tetapi mereka sering melihat dunia melalui kaca mata seorang anak kecil (dan kadang menunjukkan sikap seperti anak kecil).

Suka bermain-main dan disip-lin. Mereka bekerja keras dan dis-iplin, tetapi juga melihat pekerjaan mereka sebagai permainan yang menyenangkan.

Berimaginasi dan realistis. Mereka berkhayal untuk mengek-splorasi kemungkinan-kemung-kinan masa depan, tetapi tidak melarikan diri dari realitas dan keterbatasan hari ini.

Ekstrovert dan introvert. Mer-eka mampu menjalin hubungan dengan orang-orang lain, tetapi suka sendirian juga.

Rendah hati dan bangga. Mer-eka sadar pengetahuan dan ciptaan mereka merupakan hasil dari indi-vidu-individu besar lainnya, tetapi mereka juga berambisi besar dan berbesar hati dengan pencapaian yang mereka peroleh.

Maskulin dan feminin. Jangan lihat ini sebagai kecendrungan seksual yang mengarah ke ho-moseksualitas. Namun istilah ini menunjukkan kecendrungan psikologis dalam pengertian yang lebih luas. Sebagai contoh: pria yang kreatif memiliki kemampuan yang lebih dalam mengungkapkan perasaan mereka dibanding rekan-rekan mereka; sementara wanita kreatif bersikap lebih dominan dibanding wanita-wanita yang “kurang” kreatif.

Pemberontak dan patuh. Orang kreatif memberontak dengan men-gajukan ide-ide baru, tetapi pada saat yang sama tetap mampu bekerja dan mengikuti peraturan di domainnya. Sebagai contoh: Anda tidak mungkin menjadi seorang pe-musik kreatif bila tidak mengikuti aturan-aturan dan prinsip-prinsip dasar musik.

Bergairah dan bersikap objektif terhadap pekerjaannya. Dengan gairah, mereka memelihara energi untuk berkarya, dan dengan sikap objektif mereka menilai validitas dan menjaga kredibilitas karya mereka.

Mudah disakiti dan dis-enangkan. Sikap sensitif, atau penolakan-penolakan membuat mereka mudah disakiti; namun berkarya untuk sesuatu yang benar-benar disukai membuat mereka mendapatkan kepuasan jiwa terus menerus.

Polaritas seperti itu, menurut Csikszentmihalyi, memang dibu-tuhkan agar kita bisa menjadi kre-atif. Tanpa kemampuan berpindah dari satu ujung ke ujung lainnya, kita sulit menciptakan sesuatu yang baru tetapi tetapi dihargai oleh dunia hari ini.

*) Banking Consultant

Sosialisme Sektor Ekonomi dan Produksi (2)

The Rise of The Creative Class

SEBAGAI seporter P-MU kita harus bisa belajar lebih dewasa lagi dan tidak akan mencaci apalagi menghujat kalau timnya kalah dalam sepak bola itu sudah biasa ada yg kalah dan yg menang,bola ini ibarat judi dalam persahabatan,bukan cuman seporter yg selalu mengengikan timnya menang pemain,pelatih,menijemen dan menijerpun juga sudah berusaha ingin ngasik yg terbaik buat seporter dan masyarakat madura umumnya tapi mungkin belum saatnya kita menang dan sebagai seporter kita harus men-dukung dgn seportif tidak dgn anarkis,,,,yg perduli dgn P-MU reng darma MECCAZENT

+6281235240022

AYO cpetan datang marcel km di tunggu suporter laskar sapeh kerap krna km yang bisa menciptakan gol.by ferdi cha2 cholo’ mania.

+6287750537344

KEKALAHAN xg D aLAmi PmU tdK LpaS Dri KUrangx KOrdINAsi dAN kRJA sMA anTAr lINi ..

KEkalahan Tu bIasa, Tp 3 Kali Brturut tUrut AMAZING dah bwt PMU, Tp Tetap SemANGat bWAt PMu,.. Pmu q hrap jgn peRMAlukan Wrga Madura, BKIn kMI bngGA D0nkz.. By: Aryk Avc Odhenk’z Apoy 94

+6281939297038

MET datang laskar speh kerrap meskipun u klah di tur papua g’ mslah kita jdikan pljaran brharga shoalx P mu msih termuda di ISL.

+6281913603496

P-MU semangat!! Buktkan team p-MU bsa memba2t lawan, do’aq slalu mexertai P_MU

LIAT Pemain p-mu fto2 jd pngen ikutan {fathoni,yanti tifadhira} gemilang waru

+6287850789766

P-MU...maju terus.bantai semua lawan2 mu.buktijan kamu bisa masuk ke liga ISL

by:ZEN B@MA SI ANAK MAMA WARU +6287850447613

Ayo PMU kibarkan semangat n tekat mu,kalah kan smua lwan2 mu,kami slalu mendukung mu........

Sukses slalu GO... GO...GO...PMU KU, BY PENDUKUNG FANATIK MU BADOENK FC

+6285331122086

Oleh:PANJI KARTIKO

Page 8: Kabar Madura

RABU 6 Februari 20138

Email Redaksi: [email protected]

Tergantung jumlah penduduknya. Di UU jelas kalau penduduk di

atas 1 juta jiwa kursinya harus

50.”

TAJUL ANWARAnggota

KPU Bangkalan

D A N A B A N P O L

Terkait Tuntutan Mundur kepada Anas Urbaningrum

SAMPANG-Konflik internal yang menghantam Partai Demokrat terkait keinginan sebagian kader yang meminta Anas Urbaningrum mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum DPP Partai De-mokrat sepertinya tidak berpengaruh di tingkat bawah.

Tingkat elektabilitas Partai Demokrat ditengarai semakin menurun di bawah kepemimpinan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat tersebut. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Munaji Research and Consulting (SMRC).

Namun demikian, pergolakan yang terjadi tersebut tidak berpengaruh terhadap pengu-rus di Sampang. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Sampang sejauh ini mengklaim diri tetap solid.

”Kami tidak terpengaruh adanya konflik internal di pusat. Pergolakan tersebut terjadi di tingkat pusat, bukan di sini (Sampang, red),” terang Ketua I DPC Partai Demokrat Sampang, Mohammad Hodai, kepada Kabar Madura, kemarin.

Ia menjelaskan, pihaknya tetap meng-hargai hasil survei yang dilakukan be-berapa lembaga. Hal semacam itu akan dijadikan cambuk dalam berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat.

Ia menandaskan, dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat, dibutuhkan sebuah kerja keras. Salah satunya den-gan cara memperjuangkan kepentingan rakyat. Sehingga mereka tetap percaya terhadap partai Demokrat.

”Hasil survei akan dijadikan koreksi

bagi kami. Kami akan buktikan kalau kader demokrat masih di Sampang solid dan mendapat kepercayaan dari masyara-kat dalam pileg nanti,” ungkapnya.

Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang tersebut

mengatakan bahwa pihaknya menarget-kan bakal mendapatkan 14 kursi dalam pileg 2014 mendatang untuk DPRD Sam-pang, setiap kecamatan ditargetkan bakal dapat satu kursi.

Target tersebut tidak asal patok. Melainkan

sudah melalui perhitungan secara matang dan hasil survei yang dilakukan di internal parpol. Caleg yang akan diberangkatkan dari Partai Demokrat harus mempunyai elektabilitas yang tinggi. Serta dipercaya oleh tokoh masyarakat di akar rumput.

”Kami yakin target ini bisa tercapai karena adanya koordinasi yang baik dan intensnya komunikasi antara pengurus DPC dengan PAC. Kami akan bekerja keras dan memaksimalkan kekuatan yang ada,” tandasnya. (ful/rr)

WWW.KOMPAS.COM

TINGKAT ELEKTABILITAS MENURUN: Sebagian kader yang menginginkan Anas Urbaningrum mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Sampang Tak Pengaruh Konfl ik Pusat

BANGKALAN-Jika mengacu pada data jumlah penduduk Bang-kalan pada Pemilukada Bangka-lan, Desember tahun lalu, jumlah penduduk Bangkalan telah men-capai angka di atas 1 juta jiwa yang tersebar di 273 desa dan delapan kelurahan di 18 kecamatan.

Jumlah penduduk tersebut berbanding dengan bertam-bahnya jum-lah kursi di DPRD Bang-kalan dalam Pemilu Legis-latif 2014 se-banyak lima k u r s i d a r i sebelumnya 45 kursi men-jadi 50 kursi. Hal tersebut kini ramai di-perbincang-kan anggota DPRD Bangkalan.

Khotib Marzuki, Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, mengungkapkan berdasarkan data jumlah penduduk yang ada di Bangkalan, maka pada Pemilihan Legislatif 2014 nanti jumlah kursi di DPRD Bangka-lan akan bertambah menjadi 50 dari semula 45 kursi.

“Kalau mengacu data pen-duduk Bangkalan, saat ini jum-lah penduduk Bangkalan sudah di atas 1 juta jiwa, artinya 2014 nanti akan ada tambahan 5 kursi menjadi 50,” ungkapnya.

Hal tersebut dibenarkan Ang-gota KPU Bangkalan, Tajul An-war. Menurutnya jika memang jumlah penduduk Bangkalan di atas 1 juta jiwa, maka sesuai

undang-undang jumlah kursi di DPRD yang akan diperebutkan harus 50. ”Tergantung jumlah penduduknya. Di UU jelas kalau penduduk di atas 1 juta jiwa kursinya harus 50,” ungkapnya.

Namun Tajul enggan menjelas-kan lebih lanjut apakah sudah

ada kepastian terkait hal terse-but. Bertambahnya jumlah kursi tersebut, menurutnya, walaupun data yang ada menunjukkan jumlah penduduk Bangkalan sudah berada di atas 1 juta jiwa, tetap harus menunggu keputu-san KPU Pusat. (fir/rr)

Laporan Sering TerlambatSAMPANG - Pencairan dana bantuan

politik atau banpol untuk partai politik (Parpol) yang mendapatkan kursi di DPRD Sampang sudah rampung. Namun, yang sering menjadi persoalan pengurus parpol terkadang telat menyampaikan laporan pertanggungjawaban.

Hal ini dikhawatirkan, akan mempenga-ruhi pencairan dana banpol berikutnya. Se-hingga pengurus parpol yang mendapatkan banpol diwanti-wanti supaya melaporkan pertanggungjawaban tepat waktu.

“Pencairan banpol tahun 2012 sudah selesai, tinggal laporannya saja. Tapi, terkadang pertangungjawaban terlambat dari parpol,” terang Kepala Bakesbangpol Kabupaten Sampang, H Rudi Setiadi SE MM, melalui Kabid Hubungan Antar Lembaga, Abd Fatah, kemarin.

Ia menjelaskan, pihaknya hanya sebatas memfasilitasi terkait pencairan dana ban-pol. Pasalnya, dalam pencairan dana lang-sung ke rekening parpol masing-masing. Bakesbangpol hanya sebatas melakukan verifikasi dan evaluasi bersama tim.

Dimana untuk proses pengajuan dana banpol, diajukan terlebih dulu dengan dilengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan. Setelah dinyatakan lengkap, baru diajukan kepada Bupati. “Pencairan banpol langsung dikirim ke rekening par-pol penerima,” ucapnya.

Menurut Fatah, dana yang dialokasikan untuk banpol sebesar Rp 864.560.605.00. Adapun besaran dana banpol yang diterima masing-masing parpol berbeda tergantung dari jumlah suara yang diperoleh saat pileg kemarin. Paling besar parpol yang menerima banpol yakni PKB sebesar Rp 199.521.743. Disusul PPP yang memperoleh suntikan dana banpol senilai Rp 129.499.442. Kemu-dian PBR sebesar Rp 72.618.062. Sedangkan parpol yang mendapatkan banpol paling se-dikit adalah Partai Karya Perjuangan (PKP) senilai Rp 19.714.344.(ful/h4d)

PAMEKASAN – Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 mendatang, dua partai politik besar di Pamekasan, yakni Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) sama-sama membi-dik target minimal meraih tambahan tiga kursi.

Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai De-mokra t Pamekasan , H Hermanto menegaskan, pihaknya menar-getkan partainya meraih minimal 8 kursi di DPRD Pamekasan. Saat ini, partai ber-lambang mercy tersebut sudah mengantongi 5 kursi. Dengan demikian, untuk mencapai target minimal, ting-gal menambah 3 kursi lagi.

“Saat ini, kami sudah dan se-dang melakukan penjaringan calon legislatif (caleg) dari setiap keca-matan. Persiapan sudah matang,” tegas H Hermanto sembari menekankan, pi-haknya juga memberikan peluang kepada siapapun untuk berproses atau men-empuh karir politiknya di Partai Demokrat.

Partai yang menjadi pen-gusung utama pasangan

calon bupati dan wakil bu-pati terpilih Achmad Sy-afii-Khalil Asy’ari (ASRI) ini, cukup optimis menang dalam pemilu 2014 nanti. Sebab, mesin politik sudah lama dipersiapkan sekaligus digerakkan.

Hal demikian juga diteg-uhkan pengurus PAN Pame-kasan. Heru Budhi Prayitno, sekretaris PAN Pamekasan mengatakan, bahwa kader-

kader potensial PAN sudah di-siapkan. “Dan k a m i s u d a h melakukan koor-dinasi secara in-tens di Surabaya. Dalam hal itu, kami akan beru-paya memberi-kan yang ter-baik. Peraturan dalam berpartai, juga perlu diper-hatikan secara sungguh-sung-guh,” terangnya.

Ditambahkan Ketua Tim Advokasi ASRI ini, kendaraan politiknya su-dah melakukan pendekatan secara masif untuk meraup banyak dukungan.

Sebab, ujarnya, pendeka-tan secara emosional dan d i lakukan secara ber -kesinambungan, bisa men-jadi senjata utama dalam memenangkan pertarungan dalam politik. (anm/h4d)

KM/DOK

HERMANTO Ketua DPC Partai

Demokrat Pamekasan

Demokrat dan PAN Bidik Tambahan 3 Kursi

Kursi DPRD Bangkalan Bakal Bertambah

Tajul Anwar, Anggota KPU Bangkalan

Page 9: Kabar Madura

Email Redaksi: [email protected]

RABU 6 Februari 2013 9

PENYELENGGARA PEMILU

DP4 Pilgub Jatim Masih Simpang SiurKPU Jatim Bingung, Berdasarkan Data e-KTP atau Data Lainnya

SAMPANG-Ajang Pemili-han Gubernur (Pilgub) Ja-tim sudah di ambang mata. Para komisioner KPU di daerah (provinsi dan ka-bupaten/kota), tentu sudah melakukan sejumlah per-siapan.

Salah satu faktor yang pal-ing penting dalam pilgub maupun pemilukada lain-nya adalah DP4 (Data Pen-

duduk Potensial Pemilih Pemilu). Hingga saat ini, DP4 yang direncanakan di-setorkan kepada KPU Jatim masih berbasis pada data Dispendukcapil di daerah. Sehingga hal ini dinilai ma-sih belum adanya kepastian dan ketidaksinkronan.

DP4 seperti dalam pemilu-kada yang baru beberapa bu-lan lalu kelar, masih meme-gang peranan penting dalam penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) nantinya sebelum ditetapkan nantinya sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub jatim.

Sesuai dengan porsinya, DP4 tersebut biasanya ber-

sumber dari data Dispen-dukcapil setempat. Namun, belum tuntasnya program e-KTP di beberapa keca-matan di Sampang, masih dijadikan polemik yang sangat berhubungan erat dengan daftar tersebut.

Salah satu anggota KPU Kabupaten Sampang Her-nandi Kusuma Hadi men-gatakan, hingga saat ini dalam persiapan tahapan Pilgub Jatim, pihaknya ma-sih sampai pada pengumpu-lan data DP4.

Data DP4 dari KPU terse-but, nanti akan menjadi pembanding terhadap data DP4 dari Dispendukcapil

setempat. “Nantinya akan digunakan pembanding saja dengan DP4 hasil dari dinas,” ujarnya saat ditemui Kabar Madura, kemarin (5/2).

Se la in i tu , p ihaknya menekankan fungsinya DP4 sebagai otak penentuan dari DPS maupun DPT nanti-nya haruslah sesuai dengan yang sebenarnya. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan timbulnya banyak perbandingan dalam pilgub mendatang.

“Harus riil lah data yang disampaikan, sebab data itu nantinya akan jadi cikal bakal dari data-data selan-

jutnya (DPS dan DPT, red),” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, pihak KPU Jatim hingga saat ini masih belum dapat memastikan apakah DP4 dalam Pilgub Jatim 2013 mendatang, akan berdasar-kan pada data e-KTP secara keseluruhan, atau pada data lainnya.

Sebab hal ini masih belum ada keputusan bersama ter-kait kebijakan itu. Di mana tahapan-tahapan pilgub jatim yang masih akan disu-sun oleh KPU Jatim nanti-nya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat. (sya/yoe)

KM/ ACHMAD SYAIFUL RAMADHAN

NYANTAI: Anggota KPU Kabupaten Sampang Hernandi Kusuma Hadi menyatakan, pihaknya hanya mempersiapkan DP4 sebagai pembanding untuk mendapatkan data yang riil.

Parpol Jangan Jual RekomSUMENEP-Manuver politik Pe-

milihan Gubernur (Pilgub) Jatim mendatang, tidak akan lepas dari peran partai politik yang ada. Peran partai dalam memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat sangat dibutuhkan, sehingga rekomendasi parpol terhadap kandidat yang akan maju bersaing di perebutan pemimpin Jatim benar-benar suara yang muncul dari bawah.

Selama ini, sering terjadi komersial-isasi rekomendasi parpol dalam setiap kontes pemilihan, baik pemilihan kepala daerah kabupaten maupun provinsi. Sehingga yang terjadi di lapangan, banyak kader partai yang

tidak konsisten dalam dukungannya.” Rekomendasi dari salah satu

parpol kepada kandidat sering tidak sejalan dengan keinginan kader di bawah. Partai dukung si A, namun kader justru dukung si B. Diduga, semua itu karena banyak partai yang ‘ menjual’ rekom, ” kata Hidayat Ar-rahman, Pengamat Kebijakan Publik Selasa (5/2).

Padahal pilihan partai semestinya merupakan representasi dari kader yang ada di bwah sehingga, rekom yang dikeluarkan oleh partai juga mendapat dukungan dari kader yang ada dibawah, ” Seharusnya parpol melakukan poling lah ke kader yang

ada di bawah, bukan jual rekomen-dasi kemudian sosialisasi ke bawah” sindirnya.

Dalam momentun Pilgub Jatim mendatang, Hidayat berharap parpol yang mendukung salah satu calon melakukan penjaringan suara dari bawah agar pilihan parpol dengan kader di bawah tidak simpang siur.

”Karena hal itu merupakan pendi-dikan politik pada masyarakat. Terus terang saya terkadang naif ketika parpol seperti dagang sapi dalam rekomedasi. Sehingga masyarakat menjadi korban dalam dunia politik praktis,” ujarnya.

Sementara itu, Zaini Rahman, juga

berharap agar Pilgub Jatim men-datang benar-benar dijadikan ajang demokrasi. Masyarakat bukan men-jadi objek kerakusan kekuasaan namun bagaimana mereka terididik dengan adanya politik praktis.

”Dan yang sangat berperan dalam dukung mendukung ini adalah par-pol. Saya sangat menyesalkan ketika parpol hanya menerbitkan rekomedasi dengan cara komersialisasi tanpa me-lihat kebutuhan masyarakat terutama kader di bawah, siapa kandidat yang pantas. Parpol jangan memaksakan diri, namun harus mendengar suara kader,” kritik pengurus Gemasaba Sumenep itu. (rei/yoe)

SAMPANG-Sejumlah partai politik (parpol) yang dinyatakan lolos oleh KPU pusat masih belum ada greget. Buktinya, sampai saat ini parpol tersebut belum mendaftar pelaksana kampanye di KPU Sampang.

Padahal, pendaftaran sudah di-buka sejak beberapa waktu lalu. Di-perkirakan parpol belum mendaftar disinyalir karena masa kampanye berlangsung lama. Sehingga mereka

masih santai-santai saja.“Masih belum ada greget. Hingga

sekarang belum ada parpol yang mendaftar pelaksana kampanye,” terang Ketua KPU Kabupaten Sam-pang, KH Abu Ahmad M Dhovier Shah, pada wartawan Kabar Madura.

Ia menjelaskan, pihaknya tidak tahu secara pasti alasan parpol belum mendaftarkan pelaksana kampanye ke KPUD. Namun, diprediksi mereka be-

lum mendaftar karena masa kampanye untuk pileg masih panjang.

Ada 10 parpol yang dinyatakan lolos oleh KPU pusat. Diantaranya PKB, PDI P, Partai Demokrat, Gerindra dan PPP. Sebenarnya saat proses verifikasi parpol yang dilakukan KPU Sampang, ada 22 parpol yang ikut diverifikasi.

Awalnya hanya ada 16 parpol yang ikut proses verifikasi. Namun, karena ada putusan dari DKPP akhirnya ada

tambahan 6 parpol lagi. Hasil verifi-kasi yang dilakukan KPU Sampang beberapa waktu lalu hanya ada satu parpol yang tidak lolos.

“P31 tidak lolos karena ada salah satu persyaratan yang tidak di-penuhi. Kemudian hasil verifikasi ini disampaikan ke KPU Provinsi, setelah sebelumnya dilakukan rapat pleno terbuka di tingkat kabupaten,” paparnya. (ful/zis)

Belum Ada Parpol Daftar Kampanye

Februari, Pembentukan PPK dan PPS

SUMENEP-Tahapan pendaftahan calon anggota legislatif DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten, akan mulai dibuka April mendatang oleh KPU Sumenep. Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep masih belum me-nentukan waktu rekrutmen Panitia Pe-milihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Anggota KPU Sumenep, Hidayat Andi-yanto mengatakan, tahapan rekrutmen pembentukan PPK dan PPS akan dilaku-kan bulan Februari 2013 ini. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan tanggal berapa tahapan tersebut akan dilaksanakan. Cuma, dia memastikan sudah masuk pada tahapan Pemilu di bulan Februari.

”Rekrutmen anggota PPK dan PPS akan dilakukan di bulan Februari ini. Cuma, kepastiannya masih menunggu tahapan-tahapan. Makanya, kapan waktunya yang pasti, kita tunggu dulu mas,” kata Hidayat.

Anggota Bidang Hukum dan Penga-wasan tersebut menjelaskan, berdasarkan rekrutmen PPK dan PPS 2009 lalu, nanti-nya akan terdapat petunjuk teknis tentang rekrutmen anggota PPK dan PPS baru.

Persyaratan yang akan dilaksanakan memang tidak terlalu ribet dan tidak harus lulus sarjana. Tetapi, meminimal memiliki kemampuan yang mempuni. ”Makanya, nantinya KPU menerima pendaftaran calon, melakukan tes tulis, wawancara, sesuai dengan petunjuk yang akan turun dari KPU pusat,” tuturnya.

Muhammad Ilyas, anggota KPU yang lain mengatakan, masing-masing Keca-matan akan mengambil lima orang ang-gota PPK dan tiga orang anggota PPS ditingkat desa atau kelurahan. Salah satu tahapan berikutnya, rekrutmen anggota PPK dan PPS. Akan tetapi, keduanya ma-sih menunggu keputusan atau instruksi dari KPU RI.

”Kami saat ini masih menunggu tahapan berikutnya yang akan ditentukan oleh KPU RI yaitu pembentukan PPK dan PPS. Direncanakan, tahahan rekrutmen PPK dan PPS mulai bulan November 2012 hingga bulan Pebruari 2013. Tapi, hingga saat ini kami masih belum mendapatkan instruksi dari KPU RI,” ujar Ilyas, be-berapa waktu lalu. (bus/yoe)

KM/DOK

HIDAYAT ANDIANTOAnggota KPU Sumenep

OGAH-OGAHAN: Merasa sudah lolos verifi kasi faktual membuat sejumlah parpol jadi sedikit jumawa. Karena Pileg 2014 masih lama, banyak yang belum mendaftar ke KPU.

KM/DOK

Page 10: Kabar Madura

Evaluasi RKAS BOSSAMPANG-Penyaluran BOS

(Biaya Operasional Sekolah) di wilayah Kabupeten Sampang tahun 2012 lalu, masih ditemu-kan banyak kelemahan. Seperti pemahaman bendahara yang minim tentang pengelolaan dana BOS, dan lainnya.

”Banyak juga peng-SPJ-annya yang melampaui batas RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran Sekola) yang sudah diajukan,” ungkap Abdussalam, Wakil Ketua Komisi D DPRD Sampang kepada Kabar Madura.

Termasuk juga sering berganti-gantinya bendahara di sekolah. ”Sehingga pemahaman tentang pengelolaannya menjadi tidak maksimal,” imbuh Abdussalam.

Minimnya keterlibatan Komite Sekolah juga dipersoalkannya. Diakui, selama ini untuk wilayah pedesaan di Sampang, banyak ditemui sekolah yang dalam pengelolaan BOS hanya meli-batkan kasek dan bendahaara. Sementara keberadaan Komite Sekolah seringkali diabaikan. ”Perlu ada transparansi yang melibatkan komite wali murid dan guru,” lanjut Abdussalam.

Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini mengungkapkan, selama ini Komite Sekolah han-ya bisa tanda tangan. Padahal tidak mengetahui bagaimana isi RKAS yang ada.

”Penyelenggaraan BOS itu se-harusnya melibatkan komite dan anggotanya serta satu perwakilan wali murid di luar komite,” ung-

kap anggota komisi yang membi-dangi pendidikan ini.

Dikatakan pula, ketidakefek-tifan Komite Sekolah tersebut kebanyakan terjadi di tingkat sekolah dasar. ”Tapi memang, sebagian sudah ada yang efek-tif,” pungkasnya.

Sementara di 2013, pemerintah melalui Kementerian Pendidi-kan dan Kebudayaan (Kemen-dikbud) membuat kebijakan penyaluran BOS melalui kepala sekolah (kasek) langsung. Kebi-jakan tersebut ditegaskan dalam Juknis (Petunjuk Teknis) BOS 2013. Dimana penyaluran dana BOS langsung masuk ke reken-ing kasek masing-masing.

Setelah RKAS selesai dibuat oleh kasek, secara otomatis dana BOS akan turun ke rekening kasek. Sebelumnya, pada juknis tahun 2012, untuk mencairkan dana BOS harus mendapat reko-mendasi dari dinas pendidikan (disdik) setempat.

Akibatnya, saat ini disdik hanya bisa menerima SPJ (su-rat pertanggungjawaban) dari kasek, bukan memverifikasi seperti pada juknis sebelumnya. Sedangkan untuk proses verifi-kasi dilakukan oleh pengawas, sebelum diserahkan ke disdik. Dengan kebijakan seperti ini, perlu pengawasan lebih ketat di sekolah-sekolah. (waw/ed)

Email Redaksi: [email protected]

RABU 6 Februari 201310

RSBI Bubar, Tak Pengaruhi SMPN 5 Bangkalan BANGKALAN-Memang, melalui

putusan MK (Mahkamah Konstitu-si), RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dinyatakan bubar. Karena dianggap tidak memiliki lan-dasan hukum yang kuat. Imbasnya pula, otomatis SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) juga bubar.

Seperti diberitakan banyak media beberapa waktu lalu, RSBI dinilai sekolah eksklusif dan cenderung menimbulkan perlakuan diskrimina-tif di bidang pendidikan. Sehingga bertentangan dengan prinsip pen-didikan. Hanya anak-anak orang kaya saja yang bisa masuk RSBI. Dikarenakan biaya yang dikenakan jauh lebih tinggi dibanding sekolah biasa atau regular.

Namun, berbeda halnya dengan SMP Negeri 5 Bangkalan, sekolah RSBI satu-satunya di Bangkalan. Meski RSBI dibubarkan, namun tidak berpengaruh signifikan ter-hadap sekolah tersebut. Sebab, kata Moh. Subaidi selaku Wakil Kepala (Waka) SMPN 5 Bangkalan saat ditemui oleh Kabar Madura di ru-ang kerjanya, SMPN 5 Bangkalan tetap menerapkan proses belajar mengajar dengan jumlah jam bela-jar seperti ketika sekolah tersebut berstatus RSBI.

Begitu pun juga dengan guru-guru yang mendapat jam tambahan, tetap mengajar seperti biasanya dan dibayar sendiri oleh pihak sekolah. Tentunya diambilkan dari dana ban-tuan pemerintah sebelumnya. ”Guru yang mengajar di jam tambahan, tetap dibayar oleh sekolah,” ujarnya.

Subaidi lantas menerangkan men-gapa pembubaran RSBI tidak ber-

dampak serius terhadap sekolah. Sebab, akunya, meskipun SMPN 5 Bangkalan berstatus RSBI, pihak sekolah tidak menambah biaya seko-lah. Sehingga siswa dan orang tua siswa tidak merasa terbebani dengan status RSBI. Khususnya terkait mem-bayar biaya-biaya tambahan.

”Tidak ada pungutan biaya tam-bahan sepeser pun, meski SMPN 5 Bangkalan berstatus RSBI,” tegas Moh. Subaidi.

Diakui juga, di SMPN 5 Bangka-lan, penerapan RSBI yang sudah berlaku empat tahun, sangat terasa sisi positifnya. Terbukti, 75 persen siswanya diterima melalui jalur PMDK. Yakni, siswa yang melan-

jutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi diterima tanpa tes.

Subaidi menegaskan, meski polemik bergulir, pihaknya lebih mement-ingkan dan mengutamakan untuk mempertahankan reputasi kecerdasan siswa dari pada membahas polemik mengenai RSBI. Dalam hal ini, apa pun yang diputuskan pemerintah, baik menggunakan status RSBI atau Seko-lah Standar Nasional (SSN), SMPN 5 Bangkalan akan mengikuti prosedur yang akan ditetapkan.

”Yang terpenting adalah bagaima-na caranya mempertahankan reputa-si kecerdasan siswa agar tidak kalah bersaing dengan sekolah-sekolah favorit lainnya,” timpalnya.

Namun, pembubaran RSBI oleh putusan MK beberapa waktu yang lalu, dampak psikologisnya juga dirasakan oleh siswa SMPN 5 Bang-kalan. Sebab, RSBI yang diterapkan di sekolahnya dirasa berhasil men-gangkat prestasi siswa.

Seperti yang utarakan Hafid Ade Wirianto, siswa Kelas VII A ketika ngobrol dengan Kabar Madura. Dia mengatakan, RSBI seharusnya jan-gan dibubarkan. Sebab, dirinya bisa lebih lama belajar di sekolah tanpa ada rasa jenuh.

”Meskipun lama di sekolah, kan belajar mas. Bukan bermain. Bukti-nya, nilaiku bagus-bagus,” ujarnya polos. (roh/ed)

Pemberlakuan Kurikulum 2013BANGKALAN-Langkah-

langkah pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), mengem-bangan Kurikulum 2013, selain melibatkan sejumlah pakar dan praktisi pendidi-kan, kabarnya juga sudah melalui uji publik.

I tu , sebaga imana d i -katakan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum SMP/SMA Di-nas Pendidikan (Disdik) Pemkab Bangkalan, Risman Iriyanto. Bahwa, uji publik dimaksud melalui dua jalur. Yakni, melalui internet dan media cetak.

”Sebenarnya uji publik Kuri-kulum 2013 sudah selesai. Namun pemerintah masih menyosialisasikannya agar lebih kurikulum baru ini lebih matang di tahun ajaran baru mendatang,” ujar Risman-sapaan Risman Iriyanto.

Saat dijumpai di ruang kerjanya, Risman juga men-gatakan bahwa tujuan dari adanya uji publik itu sendiri untuk mendapatkan tang-gapan dari berbagai elemen masyarakat. Apa kekuran-gannya dan mana yang ha-rus dibenahi.

”Setelah uji publik, baru akan dilakukan penyem-purnaan dan selanjutnya ditetapkan menjadi Kuriku-lum 2013,” timpalnya.

Risman melanjutkan, inti dari Kurikulum 2013, adalah adanya upaya penyederha-naan dan tematik-integratif. Sehingga akan tercipta gen-erasi yang siap menghadapi masa depan. Diharapkan, pada akhirnya siswa bisa mengantisipasi perkemban-gan masa depannya.

Namun yang terpent-ing menurut Risman, tu-juan dari Kurikulum 2013 ini adalah untuk mendorong

peserta didik lebih baik dalam mengobservasi, bertanya, ber-nalar, dan mengkomunika-sikan atau mempresentasi-kan apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pem-belajaran. ”Obyeknya ada pada penekanan daripada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya,” sambungnya lagi.

Adanya bebarapa mata pe-lajaran yang dintegrasikan dengan mata pelajaran lain-nya, otomatis jumlah mata pelajaran akan berkurang. Namun dalam jumlah jam belajar, siswa nantinya akan ditambah. Seperti mata pela-jaran SMP yang pada awal-nya 32 jam perminggu, akan menjadi 38 jam perminggu-nya. ”Inilah yang dinamakan penyederhanaan tematik integratif,” katanya.

Dia juga mencontohkan dengan mata pelajaran Baha-sa Indonesia yang awalnya 6 jam perminggu akan menjadi 8 jam perminggu. Sedang-kan maksud dari lama ting-gal di sekolah, dalam hal ini adalah penambahan dalam jam pelajaran. (roh/ed)

Melalui Uji Publik

Meski RSBI, Biaya Tetap Gratis

Banyak Tak Melibatkan Komite Sekolah

KM/ABDUR ROHIEM

RISMAN IRIYANTOKasi Kurikulum SMP/

SMA Disdik Bangkalan

DNS 30 Sekolah Belum Ter-upload

BANGKALAN-Jika tak ada perubahan, Ujian Nasional (Unas) 2013 bakal digelar April mendatang. Untu itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan melalui Dinas Pendidikan (Disdik), mewajibkan setiap sekolah mengisi Daftar Nominasi Sementara (DNS) peserta Unas.

Untuk selanjutnya, Disdik berkewajiban mencetak DNS peserta Unas persekolah dimulai Januari sampai akhir Februari. Sehingga semua peserta sementara unas tervalidasi. Nantinya, DNS persekolah tersebut yang akhirnya akan menjadi Daftar Nominasi Tetap Ujian Nasional (DNTUN) tahun 2013.

Khusus wilayah Bangkalan, menurut Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Disdik Pemkab Bangkalan, Moh. Ya’kub, semua satuan pendidikan yang ada sudah me-nyetorkan DNS. Mulai tingkat sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA). Meskipun, akunya, saat ini masih ada beberapa sekolah yang belum ter-upload secara on-line.

”Semua satuan pendidikan bisa mengecek ataupun mengambil print out melalui website yang disediakan melalui operator pelaksana,” tegas Moh. Ya’kub, waktu ditemui di kantornya.

Disampaikan, data offline-nya semua satuan pendidikan sudah masuk. Namun, sekitar DNS 30 sekolah masih belum ter-upload. (roh/ed)

Obyeknya ada pada penekanan

daripada fenomena alam, sosial, seni, dan

budaya.”

BANGKALAN-Seiring akan digantinya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Kurikulum baru, ada satu hal yang menarik dari pemberlakuan Kurikulum 2013. Dimana nanti, guru tidak lagi dibebani membuat silabus dalam pengajaran ter-hadap siswanya, seperti yang terjadi di kurikulum terdahulu (KTSP 2006).

Saat dikonfirmasi setelah rapat, Risman Iriyanto selaku Kasi Kurikulum SMP/SMA Di-nas Pendidikan (Disdik) Bang-kalan, mengatakan, untuk mengurangi beban kerja guru dalam proses pembelajaran di kelas, guru memang tidak diwajibkan membuat silabus. Namun untuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) guru tetap wajib membuatnya.

”Nantinya silabus itu akan disediakan oleh pusat. Se-dangkan RPP tetap menjadi kewajiban guru,” ujar Risman.

Dia melanjutkan, masalah yang cukup signifikan juga datang dari banyaknya Lem-bar Kerja Siswa (LKS) yang tidak sesuai. Apalagi dituding, adanya LKS ini disebabkan terbatasmua kemampuan guru dalam membuat soal latihan untuk murid. Sehingga peng-gunaan LKS ini menjadi pili-han guru.

”Oleh karena itu, nanti-nya pembuatan LKS akan digabung dengan pembuatan RPP. Sehingga LKS itu me-mang sesuai dengan RPP yang dibuat guru,” ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Efendy Yunanto, Wakil Kepala (Waka) Kurikulum SMA Ma’ari f

Bangkalan menyambut baik pelimpahan pembuatan si-labus oleh pusat yang pada awalnya menjadi tugas guru. Sebab, implementasi riil KTSP 2006 di lapangan memang sangat membebani tugas guru.

Karena kemampuan guru un-tuk membuat Silabus dan RPP bermacam-macam.

Menurut Efendy, meskipun guru sudah tidak dipusingkan lagi membuat perangkat sila-bus, namun dia menambahkan bahwa akan timbul permasala-han baru dengan pelimpahan silabus ke pusat. Sebab, se-benarnya pembuatan silabus adalah wewenang guru. Dan di masing-masing daerah berbeda dalam pengemban-gannya.

”Yang ngerti kan guru di daerah, bukan orang pusat,” ujar Efendy.

Namun diakui, sosialisasi Kurikulum 2013 ini masih belum merata. Terutama di sekolah-sekolah swasta. Pa-dahal kurikulum baru ini akan segera diterapkan di

tahun ajaran baru, tepatnya Juli nanti.

Jika sosialisasi ini terlambat, maka akan muncul kekhawati-ran dari semua guru. Sehingga guru benar-benar tidak tahu apa yang akan dilakukannya di dalam kelas untuk melaku-kan proses belajar-mengajar.

Selain dari itu, satu hal yang disesalkan Efendy Yunan-to adalah terlalu seringnya pemerintah menggonta-ganti kurikulum. Ini, akunya, seak-an-akan pergantian kurikulum hanya sebatas program coba-coba pemerintah. Bagaimana tidak, kurikulum lama belum tuntas sudah diganti dengan kurikulum baru yang belum teruji keberhasilannya.

”Seharusnya satu kurikulum yang belum tuntas jangan di-ganti dulu,” tutupnya. (roh/ed)

SEMENTARA mulai Juli nanti, tepatnya di tahun ajaran baru, Kurikulum 2013 akan diberlakukan. Banyak perubahan-perubahan yang mendasar antara kurikulum terdahulu (KTSP 2006) den-gan kurikulum 2013 yang akan datang. Terutama pada banyaknya jumlah mata pe-lajaran yang akan diajarkan di sekolah.

Untuk tingkat sekolah dasar (SD), kurikulum yang akan diterapkan adalah bersifat tematik integratif. Sehingga ada beberapa mata pelajaran yang akan diajarkan menjadi berkurang.

”Ada beberapa mata pe-lajaran yang dimerger, se-hingga mata pelajarannya berkurang. Seperti IPA dan IPS,” Ujar Moh. Ya’kub, Ke-pala Seksi (Kasi) Kurikulum TK/SD Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan.

Sementara itu menurut Risma Iriyanto, Kasi Kuri-

kulum SMP/SMA Disdik Bangkalan, kurikulum yang diajarkan di sekolah menen-gah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, pendekatannya melalui mata pelajaran. Oleh karena itu, jumlah mata pe-lajaran yang diajarkan tidak banyak perubahan.

Hanya saja, memang ada beberapa mata pelajaran yang akan diintegrasikan yang bersifat tematik. Hal ini memang sesuai dengan biasanya, bahwa guru SMP dan SMA disebut guru mata pelajaran. Sedangkan guru SD adalah guru kelas.

”Seperti pelajaran TIK, nantinya akan diintegrasi-kan dengan beberapa mata pelajaran yang mempunyai unsur-unsur TIK,” jelasnya sambil mencontohkan.

Selain itu, keterampilan, muatan lokal, dan pengem-bangan diri nantinya akan diintegrasikan. (roh/ed)

Beda Jumlah Mata Pelajaran

D I SD I K

KM/ABDUR ROHIEM

MOH. YA’KUB

Kurikulum 2013 Ringankan Beban Guru

KM/ISTIMEWA

EFENDY YUNANTO Waka Kurikulum SMA

Ma’arif Bangkalan

KM/ABDUR ROHIEM

SEMBURAT: Usai bel pulang sekolah berbunyi, siswa-siswi SMPN 5 Bangkalan meninggalkan lingkungan sekolahnya.

KM/DOK

BUTUH ULURAN: Salah seorang pengajar menyampaikan materi pelajaran ke siswanya di salah satu kelas darurat.

Page 11: Kabar Madura

RABU 6 Februari 2013 11K-CONK MANIA

Email Redaksi: [email protected]

13

A

KEDATANGAN Ferry N So-mah ke PSB membuat sedikit

perubahan komposisi pemain di lini depan Laskar Suramadu. Men-gusung strategi satu striker, Nus harus mengorbankan goal getter Fandi Ahmad lebih ke belakang.

Nus lebih memilih striker jang-kung asal Liberia tersebut sebagai target man dan menarik Fandi sebagai penyokongnya. Menang-gapi peran barunya tersebut, Fandi mengaku tidak begitu mempermasalahkannya.

”Saya kira tak ada masalah dengan posisi baru saya. Kedatangan Somah justru akan meningkatkan kualitas

tim, khususnya lini se-rang. Itu bagus untuk

meningkatkan kuali-

tas lini depan Perseba,” ujarnya.Ia menambahkan, semakin banyak

pilihan pemain membuat pelatih lebih banyak memiliki variasi dalam menurunkan komposisi pemain. ”Justru masuknya Somah semakin bagus. Apalagi selama ini saya juga sering bermain di posisi sec-ond striker atau gelandang serang sehingga tidak butuh waktu lama untuk adaptasi,” imbuhnya.

Posisi second striker akan membuat Fandi bisa lebih berkreasi dalam men-yokong kineerja ujung tombak. Posisi tersebut juga bukan menjadi halangan baginya untuk mencetak gol.

”Posisi second striker yang diper-cayakan oleh pelatih kepada saya akan dijawab dengan penampilan maksimal. Kalau memang memiliki kesempatan bagus, saya juga akan

menyumbangkan gol,” semangat pemain berusia 21 tahun tersebut.

Fandi sangat optimistis PSB mam-pu menaklukkan tuan rumah PSBK Kota Blitar dalam laga sore ini, mengingat bermain di Stadion Soepriyadi Blitar akan membawa keuntungan tersendiri bagi PSB.

Mayoritas skuad Laskar Suramadu saat ini adalah eks-penggawa Laskar PETA, julukan PSBK Kota Blitar, musim lalu. Bahkan pelatih Nus Yadera dan manajer Ayu Sartika Virianti merupakan duet pelatih dan manajer PSBK musim lalu.

”Kami sangat optimistis bisa meraih hasil maksimal. Mayoritas pemain Perseba saat ini adalah mantan pe-main PSBK musim lalu sehingga tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan lapangan,” imbuhnya. (bai/rr)

EL CAPITANO: Danilo Fernando yang

didapuk sebagai kapten tim Perseba Super

Bangkalan mengemban tugas berat memimpin rekan-rekan melakoni

laga perdana Kompetisi Divisi Utama Liga

Indonesia di kandang PSBK Kota Blitar.

KM/AHM

AD BAIQUNI

Fandi Siap Mainkan Peran Baru

Wajib Menang!Nus Yadera Mantap Mainkan Pola 4-2-3-1

BLITAR-Kedatangan dua pemain baru, Ferry Aman Saragih dan Ferry N Somah, membuat skema permain-an Perseba Super Bangkalan (PSB) berubah. Pakem 4-2-3-1 resmi diusung oleh pelatih Nus Yadera meng-gantikan formasi 4-4-1-1 yang biasa dimainkan oleh Danilo Fernando dan kawan-kawan.

Skema permainan terse-but akan dijabarkan oleh peng-gawa Laskar Suramadu saat menantang tuan rumah PSBK Kota Blitar dalam laga per-dana mereka di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Soepriyadi, Blitar, Rabu (6/2).Nus menekankan kepada

anak asuhnya untuk meman-tapkan pola serangan dengan mengandalkan trio pendobrak dari lini tengah yang diisi Ferry Aman Saragih dan Fandi Ah-mad dengan dikomando Danilo Fernando. Mantan pelatih PSBK di musim

lalu tersebut menegaskan jika ketiganya akan dipasang secara

bersamaan sejak menit awal dengan peran menjadi penyokong pergerakan

Ferry N Somah yang diplot sebagai ujung tombak tunggal.

Trio jenderal lini tengah PSB tersebut dilapis suplai bola dari sektor gelandang tukang air yang diisi Victor da Silva dan La Umbu. Suplai bola dari Victor da Silva diharapkan bisa mengalir dari sektor ten-gah tersebut untuk diteruskan kepada Ferry N Somah.

Meski mengusung pola permainan me-nyerang, Nus tidak melupakan barisan pertahanan. Duet stopper Fendi Taris

dan Mujib Ridwan akan menjadi benteng kokoh di jantung pertahanan PSB yang akan dikawal penjaga gawang M. Juni Irawan. Duet Fendi dan Mujib disokong oleh Mochammad Rokip di kanan dan Kodari Amir di kiri.

Tanpa George Dakkar Mitchell, lini per-tahanan PSB mengalami sedikit keti-

dakseimbangan yang membuat La Umbu harus bekerja ekstra keras untuk merebut lini tengah. ”Inti-nya bagaimana peran La Umbu di posisi gelandang bertahan. Kalau dia bermain bagus, maka kendali

permainan kita yang pegang,” un-gkap Nus Yadera, kemarin.

Pelatih berusia 46 tahun tersebut mengatakan secara non-teknis anak asuhnya sudah siap dengan melakukan adaptasi terhadap lapangan sejak Senin (4/2). ”Sejak kemarin (Senin, red) kami sudah berlatih di Stadion Soepriyadi. Mudah-mudahan cukup bagi anak-anak dalam melakukan adaptasi.” Terang Nus. (bai/rr)

an ta

p

PSBK: Bayu Prisma (kiper); Nugroho

Mardianto, Slamet Santoso, Suprianto, Godstime (belakang); Olisa, Bambang Priyo, Andri Gepeng Budianto, Larry

Quiah, Sigit Oktarianto (tengah); Nurhuda, Purwanto Suwondo (depan).

Pelatih: Muhadi

PERSEBA SUPER: M. Juni Irawan (kiper); Kodari Amir, Mujib Ridwan, Fendi Taris, M. Rokip

(belakang); La Umbu, Victor da Silva, Danilo Fernando, Fandi Ahmad, Ferry

Aman Saragih (tengah); Ferry N Somah (depan).

Pelatih: Nus Yadera

PRAKIRAAN SUSUNAN PEMAIN

PAMEKASAN-Dua keka-lahan dalam laga tandang Persepam Madura United (P-MU) ke bumi Cenderawa-sih dari Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena adalah kekelahan yang menyakit-kan bagi seluruh penggawa Laskar Sape Kerap.

Tidak heran jika dua laga yang akan berlangsung di kandang, yakni ketika melay-ani Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat adalah pertandingan yang mengem-ban misi balas dendam.

”Saatnya Madura membalas kekalahan dari tim Papua,” ujar pemain gaek P-MU, Indriyanto Nugroroho, Se-lasa (5/2). Pemain jebolan Pri-vamera tersebut menuturkan

jika kekalahan yang terjadi kemarin bukanlah tanda ki-amat bagi P-MU, sebab masih ada 31 pertandingan lagi yang harus dilakoni skuad P-MU.

”Di Divisi Utama musim lalu, kami juga mengalami kekalahan di laga-laga awal. Pertandingan di kandang besok adalah saatnya untuk membalas kekalahan ter-hadap tim asal Papua,” ujar pemain asal Solo tersebut.

Dalam rangka menghadapi dua tim asal Papua tersebut, pelatih Daniel Roekito su-dah mempersiapkan tim asu-hannya semaksimal mungkin, salah satunya mengoptimal-kan status sebagai tuan rumah.

”Sudah saatnya kami tidak membicarakan mental dan

skil individu pemain seperti di tiga laga awal lalu. Kali ini target kami mendapat enam poin dari dua kemenangan di kandang atas Persidafon dan Persiram,” tutur pelatih asal Rembang tersebut.

Belum mencetak sebiji gol dan sudah kebobolan 10 gol dalam tiga laga bagi sebagian besar suporter P-MU adalah prestasi yang meyesakkan dada. Posisi juru kunci klasemen semen-tara ISL harus ditebus den-gan tampilan impresif dan meraih kemenangan dalam laga perdana di kandang.

“Kami selaku suporter san-gat berharap jumlah kemasu-kan gol tersebut tidak bert-ambah. Justru kini saatnya P-MU mencetak gol perdana

di ISL. Kita semua warga Madura harus

menyatukan tekad untuk meraih ke-menangan,” ujar Abdul Rahem,

Koordinator Lapan-gan Taretan Mania.Seruan serupa juga

disampaikan Erwin, pentolan suporter P-MU

asal Pamekasan. Menu-rutnya, kritik pedas dan

hujatan kepada pemain sudah saatnya dihentikan

untuk memompa semangat perang pemain P-MU.”Jangan ada lagi pemain

yang dikritik karena man-dul tidak bisa mencetak gol. Semuanya harus me-nyatukan tekad agar misi balas dendam terhadap dua tim Papua betul-betul terwujud. (bri/rr)

Ngonggahi Blitar Sewa Satu Bus

BANGKALAN-Momen laga perdana PSB di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, sore iini, tidak dilewatkan begitu saja oleh pendukung fanatik PSB, K-Conk Mania. Komunitas su-porter yang bermarkas di Jalan HOS Cokroaminoto No.50 Bangkalan terse-but siap ‘menyerbu’ Stadion Soepriyadi untuk mendukung Danilo Fernando dan kawan-kawan.

Dalam agenda ngongghai Blitar terse-but, Mimit dan kawan-kawan berencana tidak turun dalam jumlah besar. Selain karena pertandingan digelar pada hari kerja, beberapa alasan lain menjadi pertimbangan komunitas dengan warna khas kombinasi merah-putih tersebut.

”Tidak banyak, hanya satu bus saja. Beberapa anggota tidak bisa hadir lang-sung ke stadion di Blitar karena alasan pekerjaan dan sebagian lain ada yang sekolah,” ungkap Mimit kepada Kabar Madura, kemarin.

Alasan lain minimnya keberangkatan jumlah anggota K-Conk Mania ke Blitar karena suporter yang sudah berusia tiga tahun tersebut juga sedang berkon-sentrasi mempersiapkan pertemuan akbar suporter se-Madura menjelang bergulirnya beberapa laga di SGB.

Rencananya meeting terse-but akan digelar Kamis (7/2) mendatang di Bangkalan. Setelah itu, K-Conk Mania akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, panitia pelak-sana (panpel) pertandingan, dan suporter tamu. (bai/rr)

Siap Adu KreasiPERTANDINGAN PSBK Kota Blitar

melawan PSB sore ini bakal berlangsung meriah. Kehadiran dua kelompok suporter yang akan melakoni pertandingan Grup C Divisi Utama Liga Indonesia tersebut menjadi penyebab utama.

”Komunikasi antara K-Conk Mania dan PETA Mania sudah intens dilakukan.

Mereka antusias dengan kedatangan kami dan sepertinya stadion akan ramai oleh aksi kreasi kami,” ungkap Mimit, Dirijen K-Conk Mania.

Aksi berupa yel-yel selamat datang dari pihak suporter tuan rumah pun akan diterima K-Conk Mania. ”Informasinya mereka (PETA Mania, red) juga akan memberikan aksi khusus untuk menyam-but rombongan K-Conk Mania,” imbuh pria yang akrab disapa Mimit Jenggot tersebut.

Di luar acara memberi dukungan kepada PSB, Mimit dan kawan-kawan juga beren-cana akan melakukan ziarah ke makam Bung Karno, beberapa jam sebelum kick off dimulai.

Tingginya jumlah penonton saat per-tandingan PSBK berlangsung, merupakan buah dari kemenangan demi kemenan-gan yang diraih Laskar PETA saat Divisi Utama, musim lalu.

Selain PSBK, Blitar juga mempunyai PSBI Blitar yang bermain di Divisi Utama PSSI yang dioperatori PT Liga Primer In-donesia Sportindo (LPIS). (bai/rr)

KM/TABRI S MUNIR

BIKIN PERHITUNGAN: Striker P-MU, Indrianto Nugroho, siap membalas dua kekalahan di Papua terhadap dua tim asal Papua yang lain di Stadion Gelora Bangkalan.

Usung Misi Balas Dendam

P MU mendi ISwarg

m

AK

gaSe

disapento

asal Prutnya

hujatansudah s

untuk meperang pe”Jangan

yang dikridul tidak gol. Semunyatukan

Sosok Mohammad Rochip memang tidak

sulit untuk dikenali dalam skuad Perseba

Super Bangkalan (PSB). Secara penampilan, pemain yang berop-

erasi sebagai wing back kanan tersebut terbilang unik dengan perawakan,

warna kulit, dan ben-tuk wajah yang terlihat oriental. Siapakah dia

sebenarnya?

AHMAD BAIQUNI, Bangkalan

BENTUK mata yang sipit dan rambut lurus yang dimil-iki Mohammad Rochip mem-buatnya sangat mirip dengan warga keturunan etnis Cina. Menurut pengakuannya, empunya ciri-ciri tersebut merupakan asli keturunan Jawa dan tidak memiliki hubungan darah sama sekali dengan etnis Cina.

Lahir di Jepara, Jawa Ten-gah, pada 15 Maret 1984, Rochip memulai karir sepak-bolanya di SSB Putra Sabi-lan di Jepara pada tahun 2000. Selama dua tahun di sana, keterampilan bermain sepakbolanya memikat mata

pemandu bakat tim yunior Persijap Jepara.

Ia pun ditarik untuk mem-perkuat Persijap U-18 yang dipersiapkan untuk mengi-kuti sejumlah turnamen dan kejuaraan. Nasib mujur terus menaungi Rochip. Bersama rekan-rekannya, bungsu dari empat bersaudara tersebut langsung berhasil membawa pulang tropi juara Piala So-eratin edisi tahun 2002.

Setahun berselang, pemain yang identik dengan nomor punggung 27 tersebut lang-sung dipercaya bermain di skuad senior Persijap yang saat itu masih berkutat di Di-visi I. Usai memperkuat tim berjuluk Laskar Kalinyamat, Rochip berpetualang mem-perkuat PSIR Rembang dan Persewangi Banyuwangi.

Mitra Kukar menjadi klub profesional pertama bagi Rochip yang dibelanya pada musim kompetisi 2007 hing-ga 2009 sebelum akhirnya berlabuh di tanah Madura memperkuat PSB musim ini.

Tidak hanya bermain sepakbola, sebagai putra daerah Jepara yang terke-nal dengan seni ukir kayu, Rochip juga tidak ingin ke-hilangan identitas. Berbekal pengalaman membantu pe-kerjaan mengukir di pe-rusahaan milik kakaknya, ia terbilang piawai dalam membuat sebuah ukiran.

Bahkan ia selalu diminta

membantu membuat ukiran di luar aktivitasnya di dunia sepakbola. ”Kalau sedang libur sering diminta bantu di perusahaan kakak. Luma-yan sambil cari penghasilan tambahan di luar sepakbola” imbuhnya sambil tersenyum.

Di lapangan, Rochip ter-bilang pemain yang sangat disiplin. Menurutnya, salah satu kunci dalam memper-tahankan penampilan untuk bersaing di level profesional baginya adalah kedisiplinan. Tidak hanya saat bersama tim, namun pemilik tinggi 173 cm itu juga mengaku tetap harus disiplin secara individu.

”Disiplin itu sangat perlu. Tidak hanya saat bersama tim seperti tepat waktu dan lain sebagainya. Namun

hal-hal kecil juga ikut ber-pengaruh,” ujarnya mencoba membagi resep kedisiplinan.

Salah satu ciri khas Rochip ketika berada di atas lapan-gan yakni selalu memasuk-kan ujung kaos ke dalam celana. Ia mengaku hanya menuruti cara berpakaian dalam olahraga dan meru-pakan salah satu wujud kedi-siplinan seorang pemain. (rr)

KM/AHMAD BAIQUNI

BUKAN CINA : Mohammad Rochip sangat garang dalam mengawal lini pertahanan tim yang diperkuatnya.

Mengenal Sosok Mohammad Rochip, Wing Back Kanan Perseba Super Bangkalan

Wong Jepara yang Juga Piawai dalam Hal Seni Ukir Kayu

BIODATANAMA:

Mohammad Rochip

TTL: Jepara, 15 Maret 1984

Alamat: Teluk Awur, RT.03/RW.01,

Tahunan, Jepara

Tinggi : 173 cmBerat : 64 kgPosisi : Wing Back

KananNo Punggung : 27

Page 12: Kabar Madura

Keluarga BesarKeluarga Besar

KADES DASUK, KECAMATAN PADEMAWU, PAMEKASANKADES DASUK, KECAMATAN PADEMAWU, PAMEKASAN

Sebagai Bupati dan Wakil Bupati PamekasanPeriode 2013-2018

Sebagai Bupati dan Wakil Bupati PamekasanPeriode 2013-2018

M E N G U C A P K A NM E N G U C A P K A N

SELAMAT ATAS TERPILIHNYADRS H ACHMAD SYAFII, M.SI& DRS KHALIL ASY'ARI (ASRI)DRS H ACHMAD SYAFII, M.SI& DRS KHALIL ASY'ARI (ASRI)

H AGUS MULYADIKades Dasuk, Pademawu, Pamekasan

H AGUS MULYADIKades Dasuk, Pademawu, Pamekasan

Semoga Dapat Membawa Perubahan Pamekasan Menjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan Pamekasan Menjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan Pamekasan Menjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan Pamekasan Menjadi Lebih Baik

Lebih Awal ke Bangkalan, Adaptasi Lapangan

PAMEKASAN-“Lupakan kekalahan dan meraih kembali harga diri Madura yang ter-cabik”. Demikian tema yang diusung oleh skuad Laskar Sape Kerap usai berdarah-darah dalam tiga laga awal Indonesia Super League (ISL) musim ini.

Untuk itu rencananya Firly Apriansyah dan kawan-kawan langsung bertolak ke Bang-kalan, Selasa (5/2), untuk melakukan persiapan guna menghadapi laga selanjutnya menjamu Persidafon Dafon-soro dan Persiram Raja Ampat, 9 dan 14 Februari mendatang.

Namun sayang, rencana terse-but terpaksa ditunda karena terkait dengan fasilitas pen-ginapan serta lapangan ma-sih belum bisa digunakan di Bangkalan. Keberangkatan tim ke Bangkalan terpaksa ditunda siang ini karena alasan tersebut.

Ditundanya keberangkatan Zaenal Arif dan kawan-kawan ke Bangkalan tersebut dis-ampaikan oleh Pelatih P-MU, Daniel Roekito, sebagai upaya untuk semakin memperkuat adaptasi pemain terhadap la-pangan Stadion Gelora Bang-kalan (SGB).

”Kami ingin berbenah mem-perbaiki seluruh kekurangan tim agar pemain betul-betul bisa menampilkan karakter permainan yang telah kami siapkan,” tandas Daniel.

Pelatih asal Rembang, Jawa Tengah, tersebut menyebut jika tingkat percaya diri anak asuhnya sudah mulai mem-baik pasca melakoni laga su-per berat saat bertandang ke

kandang Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena.

”Dua laga tersebut memang menguras mental dan fisik pe-main. Ternyata anak-anak bisa melaluinya dengan baik meski kami gagal mempersembah-kan poin untuk masyarakat Madura. Kini saatnya titik balik kebangkitan mental pemain di ISL,” jelas pelatih yang pernah menukangi PSS Sleman, Persik Kediri, Persib Bandung, dan Persisam Putra

Samarinda tersebut.Ungkapan Daniel bukan

diucapkan tanpa bukti nya-ta. Beberapa pemain P-MU yang sebelumnya belum per-nah merasakan bertanding di arena ISL sudah mulai bisa menampilkan kreasinya di lapangan.

Hal tersebut terlihat kala P-MU meladeni Persiwa di Stadion Pendidikan Wamena. Pada laga tersebut, M. Hus-sen, Alfonsius Kelvan, Rossy

Norpihanis, dan Issac Djober mulai menampilkan skill indi-vidunya. Bahkan mereka sudah tidak sungkan untuk melayani duel dengan pemain lawan.

Sementara persforma pemain asingnya P-MU yang saat ini berjumlah empat peng-gawa, masing-masing Kim Sung Yeon, Kwon Jun, Kris-tian Adelmund, dan Osas Marvelous Ikpefua Saha, diakui Daniel berada dalam tahap perkembangan yang

menggembirakan.Daniel mengatakan jika ke-

empat legiun asingnya terus berupaya bangkit dan me-nampilkan permainan ter-baiknya untuk memberikan kemenangan perdana bagi Laskar Sape Kerap.

”Mereka berjanji di hadapan saya, siap bekerja keras di la-pangan untuk memberikan ke-menangan bagi P-MU,” ungkap pelatih berkacamata tersebut. (bri/rr)

Email Redaksi: [email protected]

12 RABU 6 Februari 2013

Saatnya Bangkit, Cong!

KM/TABRI S MUNIR

LATIHAN PERDANA: Dipimpin pelatih Daniel Roekito, skuad P-MU menjalani latihan pertama pasca melakoni tur Papua di Lapangan Pendapa Ronggosukawati, Pamekasan, Selasa (5/2) sore.

LIMA penggawa P-MU yang tidak dibawa serta ke Papua karena sakit dan cedera, antara lain: Muham-madou Tassiou Bako, Galih Firmansyah, Busari, Denny Rumba, dan Anton Samba, menyatakan sudah fit untuk turun ke lapangan di laga berikutnya.

Kesiapan tersebut diungkap Anton Samba. ”Saya sudah sembuh dan siap bermain melawan Persidafon dan Persiram,” ujar pemain asal Paloppo, Sulawesi Selatan, kepada Kabar Madura, Se-lasa (5/2) usai latihan.

Tenaga mantan pemain PSMS Medan tersebut me-mang sangat diharapkan bisa turun dalam laga perdana P-MU di kandang. Kontribusi pemain yang biasa berposisi sebagai gelandang bertahan tersebut sangat dibutuhkan untuk menambah kekuatan benteng pertahanan Laskar Sape Kerap.

Harapan besar juga dis-ematkan kepada Deny Rum-ba. Pemain asal Semarang yang pernah memperkuat PSIS Semarang dan PSMS Medan tersebut juga tidak dibawa serta dalam rombon-gan P-MU ke Papua.

”Jika dipercaya pelatih,

saya siap turun di SGB saat menjamu Persidafon dan Persiram. Saat ini kondisi sudah membaik dan smoga tidak ada masalah lagi den-gan dengan lutut saya,” jelas Rumba, panggilan akrab pe-main mungil tersebut.

Rumba yang biasa ber-peran di bek sayap kanan atau kiri tersebut diharap-kan segera bisa merumput menyusul cedera yang men-impa Micahel Orah saat per-tandingan kontra Persipura Jayapura. Orah masih sering bermasalah dengan engkel kaki kirinya.

Sementara Busari yang bisa bermain sama bagusnya di posisi gelandang sayap mau-pun striker tersebut sudah menunjukkan perkemban-gan yang menggembirakan terkait cederanya.

Menurut Kepala Tim Medis P-MU, Hermanto, mantan pemain Persibo Bojonegoro dan Persiba Bantul tersebut mengalami hamstring ke-tika P-MU meladeni Persela Lamongan pada laga per-dana ISL di Stadion Sura-jaya, Lamongan, 16 Januari silam. ”Cedera Busari sudah membaik. Insya Allah dia bisa turun di Bangkalan,” ujar Hermanto. (bri/rr)

Cedera Membaik, Anton dkk Siap Tempur

Laga Persepam Madura United (P-MU) kontra tuan rumah Per-

siwa Wamena, Minggu (3/2) lalu, seolah menjadi titik balik kebangi-tan mental penggawa P-MU yang

sebelumnya tidak pernah mera-sakan ketatnya berkompetisi di Indonesia Super League (ISL),

salah satunya Issac Y.M. Djober.

TABRI S. MUNIR, Pamekasan

MUSIM lalu pemain asal Papua tersebut tercatat memperkuat dua klub Divisi Utama. Sebelum ber-gabung dengan Laskar Sape Kerap, pemain kelahiran Merauke, 3 Agus-tus 1989 tersebut tercatat bermain untuk klub Divisi Utama lain, Per-sikota Kota Tangerang.

Bahkan sebelum memperkuat tim berjuluk Bayi Ajaib tersebut, Issac bermain di klub Persiwon Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Musim ini menjadi momen bersejarah bagi pemain bernomor punggung 7 tersebut dalam karirnya sebagai pemain sepakbola. Ya, musim ini menjadi tahun pertama bagi Issac merumput di ISL.

Pemain yang sering mempertontonk-an kemampuannya dalam melaku-kan dribbling cepat dalam menga-

cak-acak barisan pertahanan lawan tersebut sempat mengalami ‘demam panggung’ pada dua laga awalnya saat menantang tuan rumah Persela Lamongan dan Persipura Jayapura.

Namun suasana mulai mencair saat pertandingan ketiga melawan Per-siwa di Stadion Pendidikan Wamena, Minggu (3/2) lalu. Issac terlihat mulai menikmati pertandingan ISL dan menunjukkan kemampuannya.

Penampilan di Lembah Baliem saat itu bertolak belakang dengan dua

laga sebelumnya yang dimainkan-nya. Dalam dua laga awal tersebut Issac seakan betul-betul mati kutu dan menjadi ‘pesakitan’ di atas la-pangan karena tampil serba salah.

Namun pada laga melawan Persiwa, penampilannya tidak hanya bisa men-gangkat performa tim, tetapi juga me-narik simpati dari sejumlah suporter tuan rumah yang memadati stadion.

Aksi Issac beberapa kai merepotkan barisan belakang anak asuh pelatih Suharno. Bahkan pelatih P-MU,

Daniel Roekito, memuji Issac dan mengaku bangga melihat mental bertanding pemainnya mulai bangkit dan mulai bisa menyesuaikan den-gan atmosfer ISL.

”Atmosfer kompetisi ISL memang beda dengan kompetisi Divisi Utama. Di ISL tekanan sangat kuat, baik ter-hadap teknik maupun mental pemain. Skuad P-MU rata-rata diperkuat pe-main yang belum pernah merasakan atmosfer ISL sehingga mereka cang-gung di laga awal,” beber Daniel yang menuturkan bahwa ia mulai mera-sakan mental pemain asuhannya mulai menyesuaikan dengan atmosfer ISL.

Penampilan Issac yang sangat menonjol di sisi sayap kiri pada pertandingan tersebut membuat ia mendapat pengawalan ketat oleh pemain lawan. tak jarang 2-3 pemain Persiwa mengeroyok Issac untuk mematikan pergerakannya yang liar.

Yang patut digarisbawahi, meski ter-us mendapatkan pressing ketat hingga terpaksa harus dilanggar, emosi Issac tetap stabil dan tidak terpancing se-dikitpun. Ia tetap enjoy bermain dan tidak terpengaruh provokasi pemain lawan Hingga pada akhirnya, Camara, pemain Persiwa asal Kamerun habis kesabarannya dengan memukul Issac.

Sikap Camara yang tidak bisa mengontrol emosi, serta kemampuan Issac menjaga emosinya menjadikan pemain tersebut dihadiahi kartu kun-ing untuk kemudian mendapatkan kartu merah.(rr)

KM/TABRI S MUNIR

NAIK KELAS: Pergerakan liar Issac Djober dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan membuatnya harus dikawal ketat oleh dua pemain Persiwa Wamena.

Issac Djober, Pemain Divisi Utama yang Mulai Menyesuaikan Atmosfer ISL

Sempat Demam Panggung, Tampil Enjoy pada Laga Ketiga

KM/TABRI S MUNIR

SIAP MERUMPUT: Anton Samba (empat dari kanan) menyatakan kesiapannya turun ke lapangan membela P-MU melawan Persidafon dan Persiram usai mengalami cedera.

Satukan Visi Angkat Derajat Madura

USAI melakoni dua laga berat di tanah Papua, skuad Laskar Sape Kerap mulai kembali melahap porsi latihan ringan untuk mengembalikan kebugaran yang sempat terkuras oleh lamanya waktu perjalanan.

Latihan ringan tersebut digelar di Lapangan Pandapa Ronggosukawati, Pamekasan, Se-lasa (5/2) sore. Sebelumnya, pemain sempat direncanakan akan melakukan latihan di Bangkalan, tepatnya di SGB, yang akan menjadi arena pertandingan P-MU dalam menjamu lawannya di ISL. Sayang, rencana tersebut harus tertunda satu hari karena segala keperluan di Bangkalan seperti tem-pat menginap pemain hingga ketersediaan lapangan untuk latihan masih belum siap.

”Kami memang berencana hari ini (kema-rin, red) untuk berangkat ke Bangkalan. Ber-hubung masih ada kendala teknis, terutama tempat penginapan dan lapangan untuk lati-han, terpaksa kami tunda hingga besok (hari ini, red),” jelas Daniel Roekito kepada Kabar Madura, kemarin di sela memimpin latihan.

Rencana merapat lebih awal ke Bangkalan tersebut bertujuan sesegera mungkin melaku-kan persiapan sebelum untuk melakoni laga kandang perdana P-MU di ISL. Menurut Daniel, hal tersebut dilakukan karena ia menginginkan tim asuhannya tampil dengan kekuatan 100 persen, sekaligus memanfaat-kan kesempatan sebagai tuan rumah.

”Kami datang lebih awal ke Bangkalan karena ingin betul-betul tampil sebagai tuan rumah yang mengenal lebih karakter lapangan dan sudut-sudut stadion,” tutur Daniel yang mengaku semakin merasakan soliditas tim, terutama antarpemain yang mulai terjalin dengan baik.

”Kami sudah melakukan evaluasi dan me-nyamakan persepsi. Semua pemain sepakat memiliki komitmen untuk mengangkat dera-jat tim asal Madura di persepakbolaan nasi-onal,” imbuh pelatih asal Rembang tersebut.

Usai melakukan evaluasi kemarin, semangat membara muncul dari seluruh pemain dan tim pelatih P-MU. Mereka siap untuk tampil habis-habisan di laga kandang perdanannya dengan target memberikan hiburan dan kemenangan bagi seluruh suporter dan masyarakat Madura.

Sebelumnya semangat tim P-MU dihawat-irkan oleh sejumlah pihak akan terjun bebas setelah menelan tiga kali kekalahan berun-tun. Pada latihan kemarin, seluruh pemain hadir di lapangan kecuali Kim Sung Yeon yang sedang sakit. (bri/rr)

Sebagai Bupati dan Wakil Bupati PamekasanPeriode 2013-2018Sebagai Bupati dan Wakil Bupati PamekasanPeriode 2013-2018

M E N G U C A P K A NM E N G U C A P K A N

SELAMAT ATAS TERPILIHNYADRS H ACHMAD SYAFII, M.SI& DRS KHALIL ASY'ARI (ASRI)DRS H ACHMAD SYAFII, M.SI& DRS KHALIL ASY'ARI (ASRI)

Semoga Dapat Membawa Perubahan PamekasanMenjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan PamekasanMenjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan PamekasanMenjadi Lebih BaikSemoga Dapat Membawa Perubahan PamekasanMenjadi Lebih Baik

Keluarga BesarKeluarga Besar

DPC PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN PAMEKASANDPC PARTAI DEMOKRAT KABUPATEN PAMEKASAN

H HERMANTO

Ketua DPC Demokrat Pamekasan