K3 FARMASI RUMAH SAKIT Disampaikan pada PENDIDIKAN APOTEKER BERKELANJUTAN III 20-21Maret 2007 Dra. Tutik Prianganingsih, Apt
K3 FARMASI RUMAH SAKIT
Disampaikan pada
PENDIDIKAN APOTEKER BERKELANJUTAN III20-21Maret 2007
Dra. Tutik Prianganingsih, Apt
PENDAHULUAN• Era Globalisasi menuntut pelaksanaan
K3 termasuk sektor kesehatan• Hasil penelitian tentang K3 di sarana
kesehatan menggambarkan banyaknya kasus K3
• Kecenderungan peningkatan kasus K3• Permasalahan K3 perlu penanganan yg
lebih profesional
PENGERTIAN K3Menurut1. Akreditasi : Keselamatan Kerja,
Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
2. Depkes : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
3. Depnaker : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pandangan Lama
• Penerapan K3 dianggap beban biaya perusahaan
• Hanya masalah fisik• Tanggung jawab ahli K3• Keselamatan berarti tidak ada
kecelakaan
Pandangan Baru• Penerapan K3 sebagai kebutuhan untuk
memenuhi tuntutan pasar global• Perusahaan yg tidak memfasilitasi
sesuai persyaratan yg diminta (HAM, lingkungan dan K3) produknya dapat ditolak
• Tanggung jawab pihak management• Semua resiko & bahaya potensial dapat
dikendalikan
Permasalahan Aspek K3
• Organisasi• Kegiatan K3 memerlukan biaya
besar• Data K3• Kurangnya pengertian dari
karyawan• Tingginya biaya
infestasi/pemeliharaan
RUMAH SAKIT
•Kondisi lingkungan RS semakin berkembang
•Jenis & jumlah pekerja sangat bervariasi sesuai dg fungsi RS
•Penyakit akibat kerja di RS umumnya berkaitan dg faktor biologis, kimia, ergonomik, fisik dan psikososial
FARMASI RUMAH SAKIT
Merupakan unit pelaksana fungsional yg bertanggungjawab dalam meningkatkan mutu pelayanan farmasi secara menyeluruh di RS dalam ruang lingkup :1. Pelayanan Produk2. Pelayanan Farmasi Klinik K3
Program K3 RS meliputi :
1.Kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana
2. Pencegahan & pengendalian kebakaran
3. Keamanan pasien IPSRS4. Kesehatan kerja bagi pekerja5.Pengelolaan jasa, bahan dan
barang berbahaya (B2)
6. Kesehatan lingkungan kerja7. Sanitasi RS kesling8. Pengelolaan, pemeliharaan dan
sertifi-kasi sarana dan prasarana 9. Pengelolaan limbah padat, cair &
gas kesling10.Pelatihan11.Pengumpulan, pengolahan,
dokumentasi dan pelaporan
Program K3 yg berkaitan dg Farmasi :
1. Kewaspadaan, Upaya Pencegahan & Pengendalian Bencana
a. Inventarisasi tempat2 yg beresiko & membuat denahnya (Produksi, Gudang Bahan Baku, Gudang Gas Medis)
b. Membuat kebijakan & prosedur c. Memberikan alat pelindung diri (APD)d. Membuat rambu2/tanda khususe. Mempunyai sistem internal/eksternal
RS
2. Pencegahan & Pengendalian Kebakaran
a.Inventarisasi tempat2 yg beresiko keba-karan beri tanda peringatan (Dilarang Merokok)
b.Menyediakan peralatan : pemadam, alarm/ alat mendeteksi api/kebakaran
c.Menyusun kebijakan & prosedur ttg pen-cegahan & penanggulangan kebakaran (termasuk cara evakuasinya)
3. Kesehatan Kerja
a. Pemeriksaan kesehatan pra pekerjaan
b. Pemeriksaan kesehatan berkalac. Pemeriksaan kesehatan khususd. Melakukan pekerjaan sesuai SOPe.Penyerasian beban kerja,
kapasitas kerja & lingkungan kerja
4. Pengelolaan Jasa, Bahan dan B2
a. Inventarisasi jasa, bahan & B2 b. Membuat kebijakan & prosedur
penga-daan, penyimpanan dan penanggu-langan bila terjadi kontaminasi acuan MSDS (Material Safety Data Sheet)
5. Kesehatan Lingkungan Kerja
a.Melakukan pemantauan terhadap faktor2 yg mempengaruhi kes. kerja (kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja/ PAK) :•fisik ; suhu ekstrim panas (otoklaf/kurang ven-
tilasi & tanpa AC) heat stroke bising gangguan pendengaran
• kimiawi; berbagai BB dapat masuk kdl tubuh
peker-ja mll mulut, pernafasan, kulit• biologis ; bakteri, virus, jamur dll kondisi
petugas• ergonomis ; banyak duduk, menggunakan
comp mata lelah
• psikososial ; hubungan kerja dg atasan,
kejenuhan kerja, peran yg tidak jelas
b.Menyusun kebijakan dan prosedur pemantauan lingkungan kerja
Tips Ergonomi• Tulang punggung, pinggang hrs tegak• Persendian pd posisi netral• Mendekatkan pekerjaan pd tubuh pekerja• Hindarkan membungkuk• Hindarkan perputaran tulang belakang• Hindarkan pergerakan & kekuatan
mendadak• Hindarkan posisi & pergerakan yg sama pd
waktu yg lama• Cegah kelelahan otot• Istirahat pendek & sering lebih baik dp
sekali & lama
6. Pengelolaan, Pemeliharaan dan Sertifikasi Sarana dan Prasarana
a.Sertifikasi kelaikan sarana, mis. instalasi alarm, kalibrasi pemadam kebakaran
b. Izin : IMB, Rekom Dinas Kebakaran RS
c. Menyusun manual penggunaan alatd.Menyusun prosedur pemeliharaan alat,
termasuk kalibrasi/sertifikasie. Meyusun prosedur pemeliharaan APD
7. Pelatihan
a. Diklat seminar, workshop dllb.Latihan/simulasi (praktek bid.
K3, mis. evakuasi, penanggulangan kebakaran)
8. Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi dan Pelaporan
a.Menyusun pencatatan dan pelaporan penanggulangan kecelakaan kerja, PAK, kebakaran & bencana
b.Menyusun prosedur pengolahan dan dokumentasi data kecelakaan kerja, PAK, kebakaran & bencana
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Membentuk Panitia K3 2. Menyusun kebijakan K33. Menyusun Pedoman dan SOP K34. Melaksanakan program K35. Melakukan evaluasi pelaksanaan
Program K36. Melakukan internal audit K37. Mengikuti akreditasi
ORGANISASIPOKJA K3 RS
POKJA K3 IFRS
Penanggung Jawab :Ketua Pokja :Anggota : 1............... 2............... 3...............
KEBAKARAN
KETENTUAN UMUMKlasifikasi Kebakaran :a. Kelas A : kebakaran benda
padatb. Kelas B : kebakaran benda cairc. Kelas C : kebakaran akibat
aliran listrikd. Kelas D : kebakaran oleh LPG dll
Jenis Alat Pemadam Kebakaran :
a. Air : Hidranb. Busa (foam)c. Gas CO2dll
Petunjuk Umum :
a. Jangan Panikb. Selamatkan dahulu jiwa
manusiac. Jauhkan barang2 mudah
terbakar dari api harus ada gudang tahan api
d. Mencegah meluasnya api
PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Dilarang merokok2. Dilarang membiarkan orang
lain main api3. Dilarang menyalakan lilin4. Dilarang memasak dg cookplat
listrik atau kompor gas5. Dilarang membakar sampah
atau sisa2 bahan pengemas
6. Dilarang lengah menyimpan bahan mudah terbakar (LPG, aseton dll)
7. Dilarang membiarkan orang yg tidak berkepentingan berada di tempat yg peka terhadap bahaya kebakaran
PENCEGAHAN MELUASNYA KEBAKARAN
1. Semua karyawan menyiapkan alat pemadam api dan peralatan lainnya
2. Melakukan tindakan bila dianggap api merembet bangunan di unit kerja lain
3. Cek kesiapan alat pemadam kebakaran
PROSEDUR UMUM BILA TERJADI KEBAKARAN
A. Karyawan yg Menemukan Kebakaran1. Tutup pintu gudang tahan api2. Dapatkan alat pemadam api ringan (APAR),
buka segel dan padamkan api3. Lapor kepada : a. Ka Sub Instalasi (Ka Gudang), telp: ........ b. Ka Instalasi Farmasi, telp: ...........
c. Satpam, telp : .............. d. Dinas Pemadam Kebakaran, telp: ........ e. Sentral telp. sifat & lokasi kebakaran telp : ............. f. Instalasi/Unit Gawat Darurat, telp: ........4. Beritahu karyawan di sekitarnya agar me-
nyelamatkan diri mll pintu darurat5. Jangan berteriak, agar yg lain tidak panik
B. Kepala/Penanggungjawab Gudang Farmasi
1. Tutup pintu gudang tahan api2. Kunci gudang: obat, alkes dll3. Kosongkan koridor dan jalan
penghubung4. Siapkan evakuasi obat bius,
injeksi, obat resusitasi dll5. Catat nama staf yg bertugas
6. Hubungi Posko/Dinas Pemadam Kebakaran
Sebutkan situasi, lokasi, nama dan bagian tempat dinas
7. Siapkan kebutuhan darurat
Contoh Kebutuhan Darurat:
1. Perban dan kassa2. Kapas dan plester3. Bahan luka bakar : sofratulle dll4. Tensimeter5. Alat transfusi6. Spuit7. Cairan infusdll
C. Kepala Instalasi Farmasi1. Awasi karyawan yg berada di
tempat berbahaya2. Perintahkan penutupan jendela
dan pintu diantara anda dan asap/api
3. Perintahkan agar jalan2 menuju pintu bebas hambatan
4. Matikan listrik/gas5. Selamatkan dokumen2 penting
6. Kumpulkan daftar staf yg bertugas dan pastikan semuanya selamat
7. Ikuti petunjuk dari petugas pemadam kebakaran
8. Jika sudah aman, segera kembali ke lokasi kerja
CARA MEMATIKAN ALIRAN LISTRIK
1. Kebakaran kecil Panel listrik yg menuju lokasi
kebakaran dimatikan2.Kebakaran besar Aliran listrik di seluruh gudang
dimatikan