Top Banner
52

K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Feb 14, 2018

Download

Documents

hoangkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,
Page 2: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

i

K A T A P E N G A N T A R

Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan, karena atas ijin Nya maka dokumen Rencana Strategi ITS tahun 20014-2018 ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan dokumen Renstra ini dilakukan secara intensif melalui beberapa tahapan, mulai dari kajian pustaka, benchmarking serta Focus Group Discussion dengan beberapa forum stakeholder ITS. Hal ini dilakukan agar dokumen strategis yang tersusun dapat merepresentasikan keinginan ITS secara komprehensif.

Dokumen Renstra ini, sudah mengakomodasi perubahan-perubahan internal dan eksternal yang terjadi serta prediksi dinamika yang akan datang. Disamping itu, dokumen ini juga dilengkapi dengan sejumlah inisiatif strategis berserta sejumlah Key Performance Indicators (KPI’s) yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan program dan penetapan ukuran keberhasilan setiap programnya. Dengan demikian alignment antara Renstra dengan rencana implementasi program dengan pendekatan Hybrid, atau kombinasi top down dan bottom up mulai dari tingkat Jurusan, Fakultas dan Institut dapat terjadi.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh anggota Senat dan Dewan Pertimbangan yang telah memberikan arahan dalam finalisasi dokumen Renstra ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh kontributor yang terdiri dari para alumni, kolega dan pihak Perguruan Tinggi pembanding yang telah memberikan masukan selama proses penyusunan dokumen Renstra ini serta kepada seluruh Tim penyusun renstra yang telah bekerjasama dan bekerja keras dari awal hingga finalisasi dokumen.

Kami menyadari bahwa meskipun telah dilakukan dengan sebaik mungkin, namun masih dijumpai adanya kekurangan pada bebarapa bagian, oleh karena itu sebagai Rektor sekaligus Penanggung Jawab penyusunan saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata, semoga dokumen Renstra ini dapat menjadi acuan dalam menentukan arah program ITS ke depan dan membawa ITS menjadi lebih baik lagi.

Surabaya, 2 Mei 2014

Rektor

Prof. Dr. Ir. Tri Yogi Yuwono, DEA NIP. 19600129 198701 1 001

Page 3: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

ii

D A F T A R I S I

Halaman

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................................................. iv

RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

BAB II VISI, MISI DAN TATA NILAI......................................................................................... 3

BAB III REVIEW RENSTRA 2008-2017.................................................................................... 6

BAB IV ANALISIS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL ........................................................ 9

4.1. Analisis kondisi internal .............................................................................. 9

4.1.1. Organisasi dan Tata Kerja .................................................................. 9

4.1.2. Pendidikan ....................................................................................... 10

4.1.3. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ....................................... 13

4.1.4. Keuangan dan sarana prasana .......................................................... 15

4.2. Analisis Kondisi Eksternal ................................................................................. 18

4.2.1. Dinamika Peraturan Pemerintah terkait Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi ...............................................................................................

18

4.2.2. Dinamika Peraturan Pemerintah terkait Keuangan Perguruan Tinggi 19

4.2.3. Kebijakan Pembangunan Nasional Jangka Panjang ............................... 20

4.2.4. Tantangan Globalisasi ............................................................................ 21

4.2.5. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ........................... 23

Page 4: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

iii

Halaman

4.3. Isu-isu strategis ................................................................................................ 24

BAB V SASARAN, TUJUAN DAN STRATEGI INISIATIF ............................................................ 25

5.1. Sasaran Strategis ............................................................................................... 25

5.2. Tujuan Strategis ......................................................................................

26

5.3. Strategi dan Inisiatif Strategis ......................................................................... 26

5.3.1. Transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan GUG, kualitas pendidikan berstandar internasional dan penelitian berkualitas internasional serta penguatan sumber daya ...

26

5.3.2. Peningkatan kualitas pendidikan ITS berstandard internasional dalam rangka meningkatkan daya saing internasional .......................................... 27

5.3.3. Integrasi riset lintas disiplin berkualitas internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di tingkat lokal maupun nasional .................................

28

5.3.4. Penguatan sumber daya penunjang kegiatan tri dharma perguruan tinggi 29

Page 5: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sejarah berdirinya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diawali dengan didirikannya Perguruan Tinggi Teknik Sepuluh Nopember (PTT10N) pada 10 Nopember 1957 oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Dr. Ir Soekarno (Lembar Negara Republik Indonesia No. 27 Tahun 1961). ITS telah berkembang dengan memiliki enam fakultas yang mencakup matematika dan ilmu alam, teknologi industri, teknik sipil dan perencanaan, teknologi kalautan, teknologi informasi dan serta fakultas desain dan industri kreatif. Berbagai fakultas dan pendidikan vokasi tersebut didukung oleh luas wilayah kampus 178,95 ha, luas gedung 2,4 ha, guru besar 88 orang, dosen bergelar Doktor 310 orang.

Seiring dengan dinamika dunia pendidikan, pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dengan adanya UU No. 12/2012 dan PP No. 66 Tahun 2010. Perubahan eksternal ini menyebabkan diperlukannya review terhadap status pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Selain itu, surat keputusan MenKeu No. 363/KMK.05/2008 menetapkan ITS sebagai Badan Layanan Umum (BLU). ITS memiliki spirit menjadi perguruan tinggi riset berkelas dunia dibidang pengetahuan, teknologi dan seni. Berbagai kerangka persiapannya telah dilakukan seperti adanya masterplan sistem informasi, sistem pembelajaran terintegrasi dalam bentuk Lab Based Education (LBE) serta jumlah riset yang terus meningkat. Perubahan tersebut telah efektif dalam mencetak lulusan yang dapat diterima pasar nasional maupun internasional, meningkatkan publikasi internasional dan mengembangkan hasil riset yang aplikatif baik dalam pengembangan keilmuan maupun pembangunan.

Era globalisasi yang terjadi menyebabkan pula terjadinya pertukaran sumberdaya termasuk sumberdaya manusia secara tanpa batas (borderless regions). Dalam kerangka waktu 2015, Indonesia selaku penandatangan AFTA akan menjadi pasar terbuka untuk AEC (Asean Economic Community) dan pada tahun 2020, Indonesia harus siap dengan pemberlakuan WTO secara penuh, dimana pasar terbuka dunia akan berlaku. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan para lulusan perguruan tinggi menjadi lebih kompetitif dan bordeless dengan penekanan pada isu-isu dunia tertentu. Untuk menjawab ini, Indonesia telah memiliki konsep KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia melalui Perpres No. 8 Tahun 2012). Dengan demikian, ITS selaku pencetak sumberdaya manusia harus mampu memenuhi kualifikasi tuntutan pasar sesuai KKNI yang telah ditetapkan.

Dinamika perubahan eksternal dan internal yang terjadi menuntut ITS untuk melakukan refleksi sekaligus review terhadap Rencana Strategi ITS 2008-2017 yang selama ini menjadi acuan dalam operasionalisasi ITS khususnya dalam penyusunan program kerja rektor tahun 2011-2015. Renstra ITS tahun 2008-2017 disusun dengan semangat ITS menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum Pendidikan (PT BHP), namun kemudian dalam periode berjalan ada Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2 sehingga semangat perubahan bentuk ITS sebagai PT BHP menjadi kurang relevan dan diputuskan untuk bertransisi menjadi PK-BLU.

Page 6: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 v

ITS memiliki Visi menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, terutama yang menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Sedangkan misi ITS adalah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan sistem berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam menjalankan proses pendidikan, ITS berkomitmen untuk mengusung sejumlah tata nilai antara lain Etika dan Integritas (Ethics and Integrity), Kreativitas dan Inovasi (Creativity and Innovation), Ekselensi (Excellence), Kepemimpinan yang kuat (Strong Leadership), Sinergi (Synergy), Komunikasi dan Kerjasama Tim (Communication and Team Working). Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial (Socio-cohesiveness and Social Responsibility).

Renstra 2014-2018 disusun dengan memperhatikan alignment dengan Renstra Kemdikbud. Perencanaan strategis tidak lepas dari analisis kemampuan ITS dalam merespon berbagai perubahan lingkungan demi mencapai visi, misi dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan ITS sendiri. Paragraf berikut merupakan deskripsi ringkas dari analisis tersebut. Analisis kemampuan dijabarkan sebagai analisis kondisi internal, sementara perubahan lingkungan ditulis sebagai analisis kondisi eksternal. Hasil analisis internal dan eksternal ini selanjutnya bisa dipetakan dalam bentuk matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threat) yang menjadi salah satu dasar dalam perumusan strategis. Disamping itu, hasil analisis internal dan eksternal akan dapat memunculkan isu strategis yang menjadi dasar dalam perumusan tujuan strategis, strategi pencapaian dan strategi inisiatif dalam pencapaian visi dan misi. Isu strategis yang diangkat meliputi (1) Good University Governance (GUG), kepatuhan terhadap prinsip transparancy, accountability, responsibility, independency dan fairness, (2) Research University, dengan kriteria dana, intensitas output riset (publikasi/paten), jumlah publikasi tervisitasi oleh dunia akademik dan (3) World Class University, dengan kriteria student selectivity, administration support, employer dan management, curriculum, academic staff dan learning process, finance, facility dan output dan academic reputation. Berdasarkan isu-isu strategis yang dihadapi ITS lima tahun ke depan, maka tiga sasaran strategis yang ingin dicapai ITS selama periode 2014 – 2018 adalah (1) Kontribusi Nasional, memberikan kontribusi solutif terhadap problema masyarakat, dengan memperhatikan prioritas percepatan pencapaian target kriteria ITS sebagai Good University Governance dan Research University, (2) Reputasi Internasional, mempercepat pencapaian target kriteria ITS sebagai Research University dan World Class University, dengan prioritas pada peningkatan ranking ITS di kalangan perguruan tinggi di level internasional, jumlah publikasi internasional/paten, dan akreditasi internasional dan (3) Transformasi Organisasi, sukses melaksanakan PK-BLU dengan patuh menjalankan prinsip Transparancy, Accountable, Responsible, Independence and Fairness (TARIF) dengan terus berupaya meningkatkan otonomi kampusnya melalui penyesuaian bentuk organisasi yang relevan dan taat pada peraturan yang berlaku. Untuk mengukur tingkat ketercapaian sasaran tersebut juga telah dinyatakan sejumlah Key Performance Indicators (KPI) sebagai indikator keberhasilan.

Page 7: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 1

P E N D A H U L U A N

Sejarah berdirinya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diawali dengan didirikannya Perguruan Tinggi Teknik Sepuluh Nopember (PTT10N) pada 10 Nopember 1957 oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Dr. Ir Soekarno (Lembar Negara Republik Indonesia No. 27 Tahun 1961). Dalam perkembangannya, PTT10N ini berubah menjadi Institut Teknologi 10 Nopember berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1961. Dalam peresmian PTT10N, Dr. Ir. Soekarno mengungkapkan, ”pokok dari segala pokok ialah mental investment” (Amanat P.J.M Presiden Soekarno, dalam peresmian PTT10N). Dengan penekanan pada mental investment, ITS memiliki tanggungjawab untuk berkontribusi membangun SDM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyejahterakan masyarakat, memajukan negara dan meningkatkan nilai kemanusiaan. Dalam kondisi kekinian, ITS telah berkembang dengan memiliki enam fakultas yang mencakup matematika dan ilmu alam, teknologi industri, teknik sipil dan perencanaan, teknologi kalautan, teknologi informasi serta fakultas desain dan industri kreatif. Keenam fakultas itu dilengkapi pendidikan strata 1 sampai strata 3 serta layanan pendidikan vokasi D3/D4. Untuk meningkatkan efektivitas dukungnya terhadap kinerja ITS dalam memberikan kontribusi riil, maka pada saat ini disiapkan satu fakultas yaitu Fakultas Teknologi Sains dan Terapan yang dikonsentrasikan untuk pendidikan vokasi. Berbagai fakultas dan pendidikan vokasi tersebut didukung oleh luas wilayah kampus 178,95 ha, luas gedung 2,4 ha, guru besar 89 orang, dosen bergelar Doktor 335 orang. Cakupan fakultas dan pendidikan vokasi ini akan terus berkembang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan di masa depan. Seiring dengan dinamika dunia pendidikan, pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dengan adanya UU No. 12/2012 dan PP No. 66 Tahun 2010. Perubahan eksternal ini menyebabkan diperlukannya review terhadap status pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Selain itu, juga mempertimbangkan surat keputusan MenKeu No. 363/KMK.05/2008 menetapkan ITS sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Pola manajemen institusi tersebut menuntut ITS untuk mampu mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan

B A B

1

Page 8: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 2

bersumber dari pemerintah. BLU juga mendorong ITS untuk dapat menjadi institusi mandiri dengan membuka peluang kerjasama pada level nasional dan internasional. Sebagai institusi pendidikan, ITS memiliki spirit menjadi perguruan tinggi riset berkelas dunia dibidang pengetahuan, teknologi dan seni. Berbagai kerangka persiapannya telah dilakukan seperti adanya masterplan sistem informasi yang diimplementasikan dalam sistem informasi terintegrasi (Integra) ITS, pengintegrasiannya sistem pembelajaran dalam bentuk Lab Based Education (LBE) yang telah terdokumentasi dan diterapkan di beberapa program studi serta jumlah riset yang meningkat. Perubahan tersebut telah efektif dalam mencetak lulusan yang dapat diterima pasar nasional maupun internasional, meningkatkan publikasi internasional dan mengembangkan hasil riset yang aplikatif baik dalam pengembangan keilmuan maupun pembangunan. Dilain pihak, perkembangan ekonomi dunia menyebabkan adanya perubahan struktur ekonomi dunia, regional maupun lokal melalui terbentuknya pakta organisasi ekonomi seperti AFTA, G20, GATT dan WTO. Kesepakatan-kesepakatan tersebut menuntut dunia ekonomi menjadi tidak hanya efisien dan efektif tetapi lebih berkelanjutan. Berbagai isu lain di dunia yang telah membentuk negara-negara pada berbagai kelompok dunia adalah isu perubahan lingkungan melalui IPCC (intergovernmental panel on climate change), food security, isu pengurangan risiko, isu pengelolaan pesisir, efisiensi energi dan lainnya. Oleh karenanya, ITS selaku pencetak para pelaku ekonomi baik di Indonesia maupun dunia harus mampu merespon tuntutan perkembangan di dunia internasional tersebut. Melalui berbagai kesepakatan ekonomi dan isu dunia di atas, perspektif dunia pun menjadi berubah dari bagian yang terpisah-pisah menjadi area yang menyatu (globalised areas). Penyatuan ini menyebabkan pula terjadinya pertukaran sumberdaya termasuk sumberdaya manusia secara tanpa batas (borderless regions). Dalam kerangka waktu 2015, Indonesia selaku penandatangan AFTA akan menjadi pasar terbuka untuk AEC (Asean Economic Community) dan pada tahun 2020, Indonesia harus siap dengan pemberlakuan WTO secara penuh, dimana pasar terbuka dunia akan berlaku. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan para lulusan perguruan tinggi menjadi lebih kompetitif dan bordeless dengan penekanan pada isu-isu dunia tertentu. Untuk menjawab ini, Indonesia telah memiliki konsep KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia melalui Perpres No. 8 Tahun 2012). Dengan demikian, ITS selaku pencetak sumberdaya manusia harus mampu memenuhi kualifikasi tuntutan pasar sesuai KKNI yang telah ditetapkan. ITS selaku organisasi perguruan tinggi harus dapat adaptif. Sifat adaptif ini diperlukan untuk memenangkan persaingan, merespon pasar dan juga menjadi leading university bagi pemukhtahiran keilmuaan maupun berkontribusi dalam pembangunan. Oleh karenanya, Rencana Strategis 2014-2018 ini disusun untuk menyiapkan perangkat organisasi ITS dalam menyongsong kondisi berbagai perubahan di Indonesia dan juga tantangan di dunia.

Page 9: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 3

VISI, MISI DAN TATA NILAI

Dinamika perubahan eksternal dan internal yang terjadi menuntut ITS untuk melakukan refleksi sekaligus review terhadap Rencana Strategi ITS 2008-2017 yang selama ini menjadi acuan dalam operasionalisasi ITS khususnya dalam penyusunan program kerja rektor tahun 2011-2015. Salah satu hal yang memicu perlunya untuk dilakukan review dan penyusunan kembali Renstra ITS adalah efektivitas sinkronisasi dan alignment Renstra ITS dengan Renstra Kemdikbud, hal ini perlu dilakukan mengingat ITS merupakan organisasi yang menjadi salah satu Satuan Kerja (Satker) Kemdikbud dengan sistem Pengelolaan Keuangan dalam bentuk Badan Layanan Unit (PK-BLU). Renstra ITS tahun 2008-2017 disusun dengan semangat ITS menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum Pendidikan (PT BHP), namun kemudian dalam periode berjalan ada Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2 sehingga semangat perubahan bentuk ITS sebagai PT BHP menjadi kurang relevan dan perlu dilakukan peninjauan kembali. Oleh karena itu, dilakukan review terhadap Renstra ITS dengan tetap mengusung semangat otonomi yang lebih luas. VISI ITS Menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, terutama yang menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan MISI ITS

Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan sistem berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

B A B

2

Page 10: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 4

Pendidikan :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis laboratorium (lab based education) dengan kurikulum, dosen dan metode pembelajaran berkualitas internasional.

2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang akuntabel dan yang berdaya guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Membekali lulusannya dengan pengetahuan technopreneurship. 4. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan

moral dan budi pekerti yang luhur. 5. Menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sesuai dengan

kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI). Penelitian :

1. Melakukan kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang didukung ICT yang menunjang bidang kelautan, pemukiman dan energi yang berwawasan lingkungan.

2. Berperan aktif dalam melakukan publikasi riset baik di skala nasional maupun internasional. Pengabdian kepada masyarakat :

Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat (baik untuk industri, pemerintah, Instansi lain maupun masyarakat umum). Manajemen :

1. Pengelolaan instansi dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata pamong yang baik (Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung jawab, Mandiri dan Berkeadilan).

2. Menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa, dosen, pegawai untuk dapat mengembangkan diri dan memberikan kontribusi maksimal.

3. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan perguruan tinggi, industri, masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam melakukan pengelolaan sistem instansi.

TATA NILAI

Etika dan Integritas (Ethics and Integrity) : dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, maupun menjalankan profesinya, selalu menjunjung tinggi kejujuran, berkomitmen dan

Page 11: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 5

berpegang teguh pada norma-norma dan peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat, negara, dan agama.

Kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation) : selalu mencari ide-ide baru untuk menghasilkan inovasi dalam menjalankan tugas/perannya dengan lebih baik.

Ekselensi (Excellence) : berusaha secara maksimal untuk mencapai hasil yang sempurna. Kepemimpinan yang kuat (Strong Leadership) : menunjukkan perilaku yang visioner, kreatif,

inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik, dan bertanggung jawab.

Sinergi (Synergy) : bekerja sama untuk dapat memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki.

Komunikasi dan Kerjasama Tim (Communication and Team Working) : Mampu berkomunikasi dengan baik, dapat bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial (Socio-cohesiveness and Social Responsibility) : menjaga kerukunan dan peduli terhadap masyarakat sekitar.

Page 12: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 6

REVIEW RENSTRA TAHUN 2008-2017

Renstra ITS 2008-2017 memiliki rentang waktu yang sama dengan renstra pada periode sebelumnya yaitu 10 tahun. Jangka periode tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa 10 tahun adalah waktu yang cukup untuk bisa mengakomodasi seluruh rencana strategis dengan sejumlah sasaran strategisnya. Selain itu, dalam rentang periode tersebut dipandang optimal dalam melihat sebuah capaian strategi yang signifikan. Dokumen Renstra sudah memuat estimasi kondisi masa datang, estimasi mengenai besarnya anggaran pendidikan pemerintah sepuluh tahun mendatang, estimasi mengenai kualifikasi dan jumlah kebutuhan tenaga kerja sepuluh tahun mendatang, serta mempertimbangkan ketatnya persaingan antar perguruan tinggi sepuluh tahun mendatang, dan beberapa hal lain yang relevan. Dinamika lingkungan memungkinkan diperlukannya perubahan dari yang bersifat operasional maupun yang bersifat strategis, oleh karena itu review terhadap Renstra perlu dilakukan secara periodik untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi baik internal maupun eksternal ITS. Hasil review bisa menghasilkan perubahan dokumen Renstra yang signifikan mengikuti perubahan lingkungan. Hal ini juga terjadi pada renstra ITS 2008-2017. Renstra ITS tahun 2008-2017 disusun dengan semangat ITS menuju Perguruan Tinggi Badan Hukum Pendidikan (PT BHP), namun kemudian dalam periode berjalan keluar Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII/2012 yang menyatakan bahwa PT BHP ditiadakan, sehingga semangat perubahan bentuk ITS menjadi PT BHP tidak relevan dan perlu peninjauan kembali. Namun demikian, ITS tetap menghendaki adanya otonomi Perguruan Tinggi yang lebih tegas dan mandiri dalam bentuk PT BHP, sehingga sewaktu-waktu secara legal diijinkan, ITS akan segera berbenah untuk menuju PT BHP tersebut. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk melakukan review kembali Renstra dalam tengah periode sekaligus untuk mengakomodasikan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi. Disamping itu, untuk menjaga alignment dengan Renstra Kemdikbud, maka periode Renstra yang baru (hasil review) akan diarahkan selaras masa berlakunya yaitu dalam kurun 5 tahun menjadi Renstra 2014-2018.

B A B

3

Page 13: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 7

Renstra 2008-2017 ini disusun sebagai road map perjalanan ITS tahun 2008 – 2017. Tiga sasaran utama RENSTRA ITS tahun 2008 – 2017 adalah: kontribusi nasional, reputasi internasional, dan transformasi organisasi. Dalam rangka mencapai sasaran strategis kontribusi nasional, beberapa inisiatif strategis akan dilakukan antara lain dengan program pengembangan produk unggulan. Melalui program ini ITS diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat menjawab secara langsung masalah-masalah nyata yang dihadapi masyarakat. Agar program ini bisa berjalan dengan baik, maka organisasi dan sumber daya manusia ITS akan dioptimalkan dan kebijakan pendanaan diprioritaskan untuk pengembangan produk unggulan. Dalam mencapai reputasi internasional, ada tiga bidang unggulan yaitu permukiman, kelautan, dan energi yang terbarukan yang akan diprioritaskan sebagai kendaraan strategis peningkatan daya saing. Strategi ini akan diikuti dengan pengalokasian dana penelitian yang diprioritaskan pada tiga bidang unggulan utama tersebut dan akuntabilitas yang diharapkan. Perubahan juga akan dilakukan pada pemberdayaan organisasi (laboratorium dan pascasarjana) untuk dapat menghasilkan penelitian-penelitian yang dapat dipublikasikan pada tingkat internasional. Dalam rangka transformasi organisasi yang transparan dan akuntabel, maka untuk lima tahun pertama RENSTRA ITS mengamanatkan penyiapan struktur organisasi, prosedur, dan sistem manajemen yang sudah sesuai dengan konsep Badan Hukum Pendidikan (BHP). Perbaikan sistem manajemen keuangan beserta infrastruktur dan mekanisme kepatuhan hukum, sehingga semua tindakan dan putusan ITS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, juga akan dilakukan pada lima tahun pertama RENSTRA. Berkenaan dengan hal tersebut, pada tahun 2008 – 2012 lebih banyak diisi dengan kegiatan pengembangan organisasi dan sistem manajemen. Pada akhir tahun 2012, diharapkan transformasi ITS ke bentuk BHP sudah selesai dilakukan. Pelaksanaan inisiatif strategis untuk mencapai sasaran kontribusi nasional, reputasi internasional, dan transformasi organisasi telah dilakukan oleh pimpinan melalui komitmen, kerjasama erat segenap stakeholder, dan pemanfaatan sumber daya secara lebih optimal. Harapan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi bidang technopreneurship juga telah cukup baik capaiannya. Program technopreneurship mahasiswa dikembangkan dalam unit inkubator, bidang kemahasiswaan, dan SAC (Student Advisory Center). Beberapa prestasi terkait dengan kemampuan technopreunership mahasiswa banyak dihasilkan. Selanjutnya hasil yang diperoleh tersebut akan juga mampu memberikan kontribusi kepada sasaran utama ITS, khususnya kontribusi nasional. Diantara tiga sasaran tersebut di atas, kontribusi nasional dan reputasi internasional telah memiliki capaian yang sangat baik, diantaranya dengan dihasilkannya karya-karya unggul baik dari dosen maupun mahasiswa, yang beberapa diantaranya mendapatkan pengakuan secara internasional. Reputasi internasional juga semakin baik seiring dengan semakin banyaknya kerjasama internasional baik dalam hal pendidikan, penelitian maupun kegiatan lainnya. Kehadiran mahasiswa asing yang semakin meningkat juga merupakan indikasi bahwa ITS memiliki reputasi internasional yang lebih baik.

Page 14: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 8

Sementara itu untuk sasaran transformasi organisasi yang dicanangkan dalam RENSTRA sedikit terkendala efektivitasnya dikarenakan adanya beberapa kondisi eksternal yang tidak mampu diantisipasi sebelumnya. Putusan MK tentang pembatalan PT BHP, membuat ITS juga harus melakukan reposisi struktur organisasi melalui perubahan Organisasi dan Tata Kelola nya. PT BHP menjadi tidak relevan sehingga keinginan untuk bertransformasi ke PT BHP pada tahun 2012 tidak bisa dilakukan. Konsep Organisasi dan Tatakelola yang sudah disiapkan dengan referensi PT BHP terpaksa direview kembali dan disesuaikan. Proses penyusunan OTK hingga persetujuan Kementerian PAN memakan waktu cukup panjang, dan baru mendapatkan persetujuan oleh Kementerian Penetapan Aparatur Negara (PAN) pada bulan September 2013. Berdasarkan hasil evaluasi implementasi renstra 2008-2017 melalui beberapa hasil laporan kinerja Rektor setiap tahunnya, maka tematik untuk terus meningkatkan pada kontribusi nasional dan internasional tetap perlu diteruskan dan bahkan perlu ditingkatkan menjadi perguruan tinggi yang berorientasi pada riset yang memberikan konsekuensi pada semua aspek baik pendidikan, penelitian maupun dukungan pengelolaan manajemen yang efektif dan efisien mengikuti kaidah Good Governance.

Page 15: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 9

ANALISIS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL

Perencanaan strategis tidak lepas dari analisis kemampuan ITS dalam merespon berbagai perubahan lingkungan demi mencapai visi, misi dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan ITS sendiri. Paragraf berikut merupakan deskripsi ringkas dari analisis tersebut. Analisis kemampuan dijabarkan sebagai analisis kondisi internal, sementara perubahan lingkungan ditulis sebagai analisis kondisi eksternal. Hasil analisis internal dan eksternal ini selanjutnya bisa dipetakan dalam bentuk matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threat) yang menjadi salah satu dasar dalam perumusan strategis. Disamping itu, hasil analisis internal dan eksternal akan dapat memunculkan isu strategis yang dihadapi ITS dalam beberapa tahun mendatang yang selanjutnya akan menjadi dasar dalam perumusan strategi inisiatif untuk pencapaian visi dan misi.

4.1. Analisis kondisi internal

Analisis kondisi internal meliputi kemampuan ITS dalam mengelola program tridharma (pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat) dan sumber daya (keuangan, sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur). Kemampuan ini dilihat dari kesiapan organisasi dan manajemen serta pencapaian kinerja dalam beberapa tahun terakhir. Analisis kondisi internal akan lebih mengelaborasi kelemahan dan kekuatan ITS sebagai Institusi dalam pencapaian visi dan misinya. Beberapa aspek internal yang penting untuk dianalisis kondisinya dan akan mempengaruhi kinerja ITS antara lain Organisasi dan Tata Kerja, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana serta tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.1.1. Organisasi dan Tata Kerja

Sejak digulirkannya isu tentang WTO dan GATTS pada akhir tahun 1990-an yang lalu, ITS berupaya untuk menata organisasi dan tata kerja yang lebih mengarah pada kepentingan stakeholder. Caranya adalah dengan mengadopsi struktur dan tata kerja yang menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance, atau, sekarang, lebih populer dengan good university governance (GUG). Prinsip-prinsip ini meliputi transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan

B A B

4

Page 16: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 10

responsibilitas. ITS juga mencanangkan diri menjadi kampus berwawasan lingkungan yang berimplikasi pada adanya strategi inisiatif terkait lingkungan melalui program eco-campus terpadu.

Pada tahun 2013 ini, upaya-upaya tersebut telah melahirkan Organisasi dan Tata Kerja (OTK) baru, yang pada prinsipnya, siap untuk dijadikan sebagai tools untuk menjalankan GUG yang lebih operasional. Didalam OTK baru ini, prinsip-prinsip transparansi dan efisiensi, antara lain dituangkan dengan pembentukan Lembaga Teknologi dan Sistem Informasi. Prinsip-prinsip akuntabilitas diwujudkan dengan pembentukan penjaminan mutu dan audit internal yang integratif. Sementara, prinsip-prinsip responsibilitas ada dalam uraian tugas dan wewenang setiap organ yang ada.

Diluar itu, OTK baru tersebut juga menyediakan wadah untuk pengembangan ITS menjadi research university dan world class university. Ini tergambar dari lahirnya Badan Inovasi dan Bisnis Ventura (BIBV) yang berfungsi menghasilkan dana demi mendukung biaya research dan program-program outreach, dan penguatan peran International Office yang bertugas sebagai garda depan promosi ITS ke dunia internasional.

Keberadaan OTK baru ini menuntut perubahan kultur organisasi yang besar. Oleh karena itu, ITS perlu menyiapkan masa transisi yang cukup, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusianya sehingga dapat secara efektif melaksanakan fungsi dan perannya sesuai yang diamanahkan dalam OTK baru. Selain itu, kebijakan untuk meningkatkan kualitas tiga proses utama yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat tetap perlu mendapatkan perhatian dan dukungan penuh.

4.1.2. Pendidikan

Tujuan utama program-program pendidikan ITS adalah menghasilkan lulusan dibidang IPTEK yang bertaraf internasional. Meskipun tidak dijelaskan secara eksplisit, lulusan bertaraf internasional yang dimaksudkan mencerminkan lulusan yang berkualitas (menguasai IPTEK dan nilai-nilai akademik), dan memiliki relevansi yang tinggi dengan kebutuhan stakeholder. Kualitas dan relevansi lulusan ini merupakan salah satu modal ITS untuk mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan tingginya kepada publik, seperti yang dituntut dalam tata pamong perguruan tinggi yang baik (GUG). Oleh karena itu, ITS telah menyatakan deskripsi capaian pembelajaran (Learning Outcomes) untuk semua level dan program studi yang diselenggarakan. Hal ini sekaligus melaksanakan amanah sesuai ketentuan Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di ITS sudah melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan implementasinya mengalami perbaikan dari waktu ke waktu sejak 2004 sampai sekarang. Disadari bahwa sampai saat ini masih perlu peningkatan karena beberapa KBM masih menekankan pada pengembangan nalar akademis (berbasis kelas) dan hanya memberi sedikit porsi pada pengembangan keahlian (skill) dan attitude (managerial). KBM yang hanya berbasis kelas perlu disempurnakan menjadi KBM yang mampu menjamin pengembangan ketiga potensi diatas secara seimbang dan optimal. ITS memandang laboratorium memiliki sistem pendidikan yang mampu mengembangkan ketiga potensi tersebut melalui pelaksanaan TriDharma secara

Page 17: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 11

komprehensif dan terpadu. Oleh karena itu ITS mengembangkan sistem pendidikan berbasis laboratorium (Lab-Based Education, LBE) sebagai pengganti pendidikan berbasis kelas. LBE memberi ruang yang sangat luas untuk metoda pembelajaran berbasis SCL sekaligus LBE memudahkan ITS untuk menyusun suatu sistem pendidikan dengan kurikulum yang berorientasi pada learning outcome. Untuk itu, Program Pemberdayaan Laboratorium harus dilaksanakan. Sistem pendidikan berbasis LBE ini sangat mendukung visi ITS untuk menjadi Perguruan Tinggi Riset dengan reputasi internasional yang mampu berkontribusi positif dalam Pembangunan Nasional. Dalam periode satu tahun perintisan LBE, beberapa capaian penting antara lain sebanyak 26% laboratorium di ITS telah memiliki SOP, 25 laboratorium telah tersertifikasi LBE (telah memiliki kejelasan roadmap penelitian, kelompok riset, manajemen laboratorium, kerjasama penelitian dengan industri atau PT lain serta rintisan paten), naiknya angka jumlah jurnal ilmiah internasional ITS menjadi 222 melampaui target yang dicanangkan sebanyak 180 judul karya, serta tersusunnya pedoman mutu dan diimplementasikannya sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang mengintegrasikan ketiga misi TriDharma serta penyempurnaan pedoman penilaian untuk pemberian penghargaan program studi berkinerja terbaik dengan berpedoman pada sistem pembelajaran yang baru.

Beberapa indikasi kelemahan ITS dalam kaitan dengan reputasi internasional di bidang pendidikan antara lain adalah kemampuan berbahasa Inggris tenaga kependidikan yang masih kurang; perbandingan jumlah publikasi, paten dan karya inovatif dosen dan mahasiswa ITS terhadap jumlah total dosen yang masih kurang; jaringan dengan universitas Indonesia Timur belum sepenuhnya terjalin; fasilitas laboratorium riset di ITS secara umum masih kurang apalagi jika dikaitkan dengan standar riset internasional; ITS belum memperkenalkan dirinya dengan cara yang optimal ke belahan dunia seperti Asia Timur dan Selatan, Timur Tengah, Afrika bahkan negara-negara Balkan serta Link-match ITS dengan industri belum efektif sehingga tema-tema riset yang diambil mahasiswa kurang implementatif dan masih kurangnya dukungan financial dari industri. Oleh karena itu, ITS sangat berkepentingan untuk meningkatkan citra dan reputasi internasional melalui promosi dan peningkatan kerjasama akademik dengan universitas, lembaga penelitian maupun industri di dalam dan di luar negeri dalam rangka mewujudkan Visi ITS menjadi perguruan tinggi riset yang mampu berkontribusi positif dalam pembangunan nasional. Beberapa program kerja yang telah dirintis adalah pengoptimalan koordinasi antara Badan Akademik, Direktorat Pascasarjana, International Office, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), para Ketua Jurusan dan Badan Kemahasiswaan yang dikoordinasikan secara rapi oleh WR I, WR IV, Direktur Pascasarjana dan para Dekan Fakultas; Tersusunnya rencana program terobosan secara matang dengan dukungan dana APBN maupun PNBP seperti: Program Hibah Kerjasama Internasional (HKSI), Program Fast Track, Program Beasiswa Pascasarjana untuk Fresh Graduate, Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Program Beasiswa Unggulan untuk Calon Dosen dan Program Pra-Magister untuk Universitas Tertinggal; Terlaksananya aktivitas pendukung secara konsisten dengan dukungan dana PNBP seperti: Penerbitan Katalog Akademik/Profil ITS dalam bahasa Inggris, pembuatan kurikulum seluruh Program Studi dalam bahasa Inggris pada website ITS, melakukan roadshow ke berbagai negara dan mengikuti pameran pendidikan di dalam maupun di luar negeri; Tersusunnya Peraturan Tambahan dan Perubahan Peraturan Akademik sebagai dasar pedoman pelaksanaan program kerjasama akademik yang telah didiskusikan bersama Senat Akademik dan disetujui oleh Senat ITS serta

Page 18: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 12

terealisasinya penyusunan dan penandatangan MoA sebagai tindak lanjut dari MoU antara ITS dengan berbagai universitas mitra di luar negeri. Capaian terpenting dari reputasi internasional ini adalah jumlah kerjasama pendidikan internasional yang mencapai 24 buah di tahun 2012 melampaui target sebanyak 12 buah. Disamping itu pertukaran dosen/mahasiswa dengan mitra internasional tahun 2012 mencapai 39 buah melampaui target yang dicanangkan sebanyak 19 buah.

Keberhasilan reputasi internasional sangat bergantung pada suksesnya implementasi pola pendidikan berbasis laboratorium (LBE). Suksesnya LBE sangat bergantung pada mutu mahasiswa pascasarjana sebagai salah satu pelaku utamanya. Sayangnya, mutu mahasiswa pascasarjana belum begitu baik padahal ITS memiliki resource brilliant yang sangat luar biasa. Mahasiswa sarjana dengan IP diatas 3,25 cukup banyak, namun tidak banyak yang melanjutkan ke jenjang pascasarjana karena keterbatasan biaya. Kombinasi kekuatan mahasiswa ini dengan banyaknya doktor dan guru besar di ITS merupakan kekuatan untuk mendongkrak publikasi internasional. Oleh karena itu harus ada program-program terobosan yang memberi kesempatan kepada mahasiswa sarjana berprestasi untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana. Beberapa program yang dirancang untuk menaikkan mutu mahasiswa pascasarjana adalah beasiswa Fast Track, Fresh Graduate, doktor unggulan dan beasiswa unggulan calon dosen. Pemberdayaan pascasarjana tidak hanya dilakukan dengan meningkatkan mutu intake, namun juga dengan menjalin kerjasama internasional melalui program Joint Degree, Joint Supervision, Student Exchange, kerjasama pendidikan dengan industri serta kerjasama pendidikan dengan universitas Indonesia bagian timur melalui program PJJ dan Pra-S2. Capaian dalam kurun waktu satu tahun antara lain meningkatnya jumlah pendaftar pascasarjana sampai hampir 50%; meningkatnya jumlah mahasiswa Fresh Graduate yang melanjutkan ke jenjang S2 dengan sangat tajam, demikian pula dengan mahasiswa S2 yang melanjutkan S3; terjalinnya Joint Degree dengan 9 Universitas Perancis, 4 Universitas Jerman, beberapa Universitas di Jepang, Thailand, Taiwan dan Korea; masuknya 132 mahasiswa pra-S2 dari lebih dari 15 universitas Indonesia bagian timur; PJJ dengan Politeknik Gorontalo serta 4 kerjasama pendidikan dengan industri.

Kepemimpinan publik dalam bidang keilmuan-teknologi di Indonesia Timur dibuktikan dengan membentuk konsorsium 5 universitas negeri dalam kerjasama dengan Universitas Kumamoto Jepang, EPI-Unet, JICA Predict Phase I & II. Memiliki 42 MoU dengan negara Asia dan 34 PKS dengan negara Eropa, dengan Afrika 5 PKS, Australia dan Amerika masing-masing 4 PKS. Indikator lain peningkatan jumlah mahasiswa asing, postdoc fellow, pertukaran tenaga ahli dengan universitas LN, studi lanjut LN, berpartisipasi aktif dalam asosiasi pendidikan internasional (ASAIHL, ASEAN-Uninet, AUAP, affiliate member dari AUN-SEED/Net), sejumlah 12 program studi ITS mengembangkan 43 joint-degree dengan universitas LN. Selain itu ITS mencatat 20 event nasional berbagai kegiatan akademik di Indonesia.

Saat ini ITS menyelenggarakan 62 program studi yang terdiri dari 26 program studi S1, 17 program studi S2, 12 program studi S3, 6 program studi D3/D4 dan 1 program profesi. Sesuai dengan prinsip-prinsip kebebasan akademik (academic freedom), setiap program studi memiliki otoritas untuk merancang, melaksanakan dan mengembangkan seluruh kegiatan Tridharmanya sesuai visi dan misi program studi/Jurusan dengan tetap menjaga alignment terhadap Visi, Misi

Page 19: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 13

ITS dan Program Kerja Rektor. Dalam hal ini, pimpinan ITS berperan sebagai pengarah, mediator, fasilitator, dan pengendali mutu.

Berbagai program pengembangan berhasil meningkatkan kinerja program studi terkait ke level maksimal. Indikator keberhasilan ini dapat dilihat dari besarnya animo masyarakat untuk kuliah di ITS (antara lain peringkat nilai SNMPTN rata-rata selalu dalam 5 besar perguruan tinggi nasional), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa yang tinggi, dan waktu tunggu kerja rata-rata lulusan yang pendek. Dalam tiga tahun terakhir capaian ketiga indikator ini relatif konstan. Hanya indikator angka DO dan lama studi yang masih perlu mendapat perhatian.

Salah satu bentuk pengakuan atas prestasi program-program studi S1 diatas adalah hasil penilaian instansi eksternal seperti dari BAN. Sampai saat ini, dari 62 program studi di ITS yang masih dalam pengusulan akreditasi adalah 14 program studi meliputi 8 prodi S3, 1 prodi S2, 4 prodi S1, 1 prodi D4. Ke-14 prodi tersebut sesungguhnya adalah prodi yang baru berdiri dan belum pernah terakreditasi, bukan mati. Menurut UU No 12 tahun 2012, prodi baru telah terakreditasi C. Dari 48 Prodi yang sudah terakreditasi, 32 prodi terakreditasi A, 14 prodi terakreditasi B dan 2 prodi terakreditasi C (baru berdiri). Ini mengindikasikan bahwa, secara umum, program pendidikan yang diselenggarakan di ITS sudah sangat baik. Artinya, sebagai teaching university, ITS sudah diakui secara nasional. Prestasi ini akan terus dipertahankan dengan mengontrol mutu proses akademik secara berkala.

Kekuatan ITS sebagai teaching university nasional, menjadi modal dasar untuk melangkah menjadi teaching university internasional, sekaligus mengarahkan peran yang lebih besar sebagai research university. Dua target pengembangan ini berdampak pada internasionalisasi program pendidikan serta peningkatan jumlah serta jenis program pendidikan pascasarjana sebagai ujung tombak tercapainya research university. Saat ini dua program studi di ITS telah mendapatkan akreditasi internasional dari sisi kurikulum yaitu Jurusan Arsitektur dan Jurusan Teknik Kelautan, dan sedang dipersiapkan beberapa program studi untuk mendapatkan akreditasi internasional (ABET dan AUN) sehingga kedepan akan semakin meningkat proporsi jumlah program studi yang mendapatkan akreditasi internasional yang pada akhirnya akan memperkuat modal untuk melangkah dan menuju ITS sebagai universitas riset.

4.1.3. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Penyelenggaraan penelitian dan pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu misi ITS untuk menghasilkan produk-produk (teori, patent, disain, dll.) berkualitas dan relevan dengan kebutuhan stakeholder. Program ini pada dasarnya didisain, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap dosen atau kelompok dosen dalam rangka melaksanakan fungsi mereka sebagai pengembang ilmu. Dalam hal ini, LPPM, terutama sejak desentralisasi penelitian tahun 2012 yang lalu, berperan sebagai peer review, pengatur rencana dan alokasi anggaran serta pemantau dan pengevaluasi hasil-hasil penelitian.

Dalam tiga tahun terakhir, partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian sangat tinggi (>80 %, dengan jumlah dosen aktif 902 orang). Bahkan, pada tahun 2011, sebagai efek dari kebijakan desentralisasi penelitian oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI), jumlah dosen peneliti meningkat

Page 20: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 14

tajam sampai lebih dari 100 %. Ini mengindikasikan bahwa ada dosen yang memiliki lebih dari 2 judul penelitian pertahun dengan tetap mematuhi ketentuan berlaku dari DIKTI.

Disamping itu, kualitas penelitian juga terus meningkat. Indikasinya dapat dilihat dari peningkatan jumlah judul yang dipublikasikan pada media internasional. Dibandingkan data pada tahun 2012, pada tahun 2013, publikasi dalam seminar internasional meningkat dari 142 judul menjadi 260 judul, sementara tulisan dalam jurnal internasional naik dari 110 judul menjadi 222 judul.

Bila diasumsikan bahwa setiap satu judul mewakili satu kelompok dosen yang terdiri dari 2 atau 3 orang dosen berbeda, maka bisa disimpulkan bahwa 482 judul publikasi internasional tersebut (260 judul pada seminar internasional dan 222 judul pada jurnal internasional) sudah mewakili seluruh dosen ITS (902 orang). Kondisi ini mencerminkan bahwa, secara personal, para dosen ITS sudah siap menjadi bagian dari research university yang mendapat pengakuan internasional. Hal ini juga terlihat dari indikasi relative baiknya nilai rata-rata dana penelitian per dosen dalam tiga tahun terakhir yaitu Rp 32,1 juta/th/dosen (di luar dana BPPS dan Predict JiCA). Langkah berikutnya tinggal mendorong kelompok dosen ini untuk melakukan riset lebih banyak dan lebih berkualitas sehingga anggaran penelitian yang terserap sebanding dengan anggaran untuk pendidikan. Bila diasumsikan bahwa 2/3 dari anggaran tahun 2011 (sekitar Rp Rp. 563 M), atau sekitar Rp. 375 M, adalah untuk kegiatan tridharma selain penelitian, maka anggaran untuk penelitian adalah sekitar Rp.190 M. Peningkatan dana penelitian dan kegiatan penelitian hanya mungkin tercapai bila ITS secara terpusat ikut melakukan kegiatan riset, meningkatkan jumlah mahasiswa pascasarjana sebagai pekerja riset utama dan menggali dana kerjasama untuk riset dengan pihak mitra sebanyak mungkin.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat, atau outreach program mulai tahun 2011 difokuskan pada beberapa program diantaranya adalah Program Kerja Pengembangan Program Tanggap Bencana dan Problema Masyarakat dan efektivitas hasil yang diindikasikan dengan tingkat Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) ITS dalam permasalahan bencana dan penyelesaian problema masyarakat (jumlah per tahun). Meskipun belum maksimal, namun dalam kurun waktu 2 tahun terakhir kedua program tersebut menunjukkan peningkatan hasil yang cukup baik. Setiap tahun, mulai tahun 2012 – 2013 secara konsisten ITS telah melaksanakan program tanggap bencana sebanyak 2 program, sementara itu pemanfaatan teknologi tepat guna menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari 66 TTG (tahun 2012) meningkat menjadi 78 TTG (tahun 2013). Kegiatan ini perlu terus dijaga sustainabilitasnya dengan jumlah dan kualitas yang semakin baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya komunikasi yang efektif dengan masyarakat, sehingga kemanfaatan keilmuan ITS semakin nyata dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kedepan kegiatan penelitian yang dilakukan perlu diarahkan pada transfer knowledge dan teknologi pada masyarakat dan untuk itu ITS perlu mengoptimalkan perannya membentuk knowledge based-community. Saat ini ITS telah menjadi pusat rujukan pengembangan perguruan tinggi di wilayah Indonesia Timur baik dalam hal pendidikan maupun penelitian, hal ini merupakan modal dasar untuk ITS bisa terus mengembangkan impact nya pada skala yang lebih luas ditingkat nasional maupun global.

Page 21: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 15

4.1.4. Keuangan dan sarana prasana

Terhitung sejak tahun 2008 ITS termasuk salah satu Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengeloaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No: 363/KMK.05/2008 tanggal 18 Desember 2008. Oleh karena itu, tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Keuangan. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP.

Kekuatan anggaran ITS cukup baik dari tahun ke tahun, yang ditunjukkan oleh angka pendapatan total ITS tiga tahun terakhir berturut-turut yaitu Rp. 568.857.933.658 pada tahun 2011, Rp. 629.087.678.280 pada tahun 2012, dan Rp. 562.570.077.480 pada tahun 2013. Pada tahun 2013 pendapatan total turun karena dana APBN yang tertunda pencairannya karena terkena bintang (*) dan baru dapat dibuka pada akhir tahun sehingga kesulitan penyerapan sejumlah 200 M.

Dari porsi anggaran ini, rata-rata 51% berasal dari dana masyarakat atau Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) atau jasa BLU. Dana yang diperoleh tersebut selanjutnya di alokasikan untuk program-program yang selaras dengan pencapaian visi dan misi ITS. Beberapa kebijakan strategis terkait pengelolaan keuangan ITS antara lain (1) Melaksanakan Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan Keuangan efektif, efisien, transparan dan akuntabel, (2) Mewujudkan Penganggaran partisipasif, proporsional serta berkeadilan, (3) Meningkatnya Alokasi Anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan Tridharma (core process/bisnis inti), dan (4) Terwujudnya Pembangunan Fisik berbasis Eco-campus. Komitmen tersebut dibuktikan oleh hasil audit eksternal yang menyatakan secara dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012) ITS mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang menunjukkan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Disamping itu, proporsi alokasi dana untuk core business khususnya penelitian terus meningkat, demikian juga proporsi anggaran riset untuk setiap dosennya, dimana dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata per dosen berturut-turut 16.9 juta (2010), 23.69 juta (2011), 28.30 juta (2012) dan 36.19 (2013). Perkembangan atau trend positif ini menunjukkan kesiapan ITS untuk menuju universitas riset, yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2019 dengan angka rasio yang ditargetkan menjadi 59.85 juta per dosen.

Meskipun dana yang diperoleh ITS terus meningkat setiap tahunnya dan komitmen kegiatan Tridharma mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran, namun secara kuantitas dirasa belum cukup memadai untuk menuju universitas riset maupun world class university, oleh karena itu masih perlu diupayakan terus penggalian dana dari sumber PNBP lain yang dapat menambah pembiayaan ITS khususnya untuk pelaksanaan penelitian. Sumber pendapatan bisa digali dengan mengoptimalkan seluruh asset ITS baik SDM maupun sumberdaya lainnya terutama kerjasama riset dan scaling up produk-produk yang dihasilkan oleh ITS untuk bisa menghasilkan dana baru sehingga kekuatan penelitian bisa terus ditingkatkan.

Dari segi sarana dan prasarana, rata-rata umur bangunan gedung lama di ITS berkisar 32 tahun dan belum semuanya dilakukan assessment. Juga masih banyak peralatan yang belum diremajakan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efisiensi dan daya guna dari sarana dan

Page 22: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 16

prasarana, ITS meluncurkan beberapa program yaitu pengelolaan dan perawatan sarana & prasarana secara terpadu dan penggalakan program pemberdayaan sarana & prasarana produktif untuk meningkatkan pendapatan yang terdiri atas pemetaan dan inventarisasi kebutuhan sarana prasarana, peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana umum, serta komersialisasi sarana dan prasarana. Komitmen ITS terhadap upaya peningkatan kualitas sarana prasarana khususnya untuk mendukung core process ditunjukkan dengan direncanakannya untuk dibangun beberapa sarana pembelajaran diantaranya Gedung Riset Center, Menara Sains, PPTV, Asrama Mahasiswa Asing dan lain-lain. Belum adanya standar tarif penggunaan sarana dan prasarana serta belum optimalnya penggunaan sistem zona dan penggunaan fasilitas bersama merupakan beberapa hal yang perlu dibenahi, saat ini dokumen sudah disusun dan diajukan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan diteruskan pada Kementerian Keuangan untuk disahkan.

Program Eco Campus ditujukan untuk menjadikan ITS sebagai perguruan tinggi yang peduli serta berbudaya lingkungan dan telah melakukan pemberdayaan lingkungan secara sistematis dan berkesinambungan. Program Eco Campus ITS merupakan refleksi dari seluruh warga civitas academica yang berada dalam lingkungan kampus agar selalu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan di sekitarnya. Dalam mewujudkan kampus yang peduli terhadap lingkungan, ITS telah melaksanakan program-program Eco Campus yang dikelola oleh Badan Koordinasi, Pengendalian dan Komunikasi Program (BKPKP) yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Program Eco Campus mempunyai slogan “Think-Green, Action-Sustain”, yakni berupa gabungan antara pemikiran, tindakan lingkungan nyata yang berkelanjutan. Program yang telah berjalan sejak tahun 2011 ini merupakan program lanjutan dari tahun tahun sebelumnya melalui proses evaluasi berkala. Program Eco Campus yang telah dilaksanakan ITS meliputi aspek ekologi, sosiologi dan ekonomi dalam lingkungan ITS. Fokus dari program Eco Campus ITS adalah peningkatan pola pikir dan pola tindak warga kampus ITS untuk semakin peduli terhadap lingkungan. Program Eco Campus ITS juga telah melakukan pembuatan buku dan database biodiversity untuk semua fauna yang hidup di ITS. Selain itu, pada tahun ini juga direncanakan pembangunan dan perbaikan taman-taman berbasis Eco Campus di lima lokasi yang akan menambah keindahan kampus, juga akan menjadi lokasi belajar yang nyaman di alam bebas dengan fasilitas internet.

Sistem informasi dan komunikasi di ITS masih memiliki banyak kelemahan. Beberapa diantaranya adalah belum adanya standarisasi pembangunan database, belum adanya sistem database terpadu antar sistem informasi, masih banyak sistem informasi yang belum dilengkapi dengan dokumentasi termasuk manual, belum adanya SIM layanan fasilitas sarana dan prasarana (layanan sarana prasarana masih melalui surat, maillist dan telephone), beberapa perangkat lunak belum memiliki lisensi penggunaan dan belum terlindungi hak penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran ataupun penelitian, jumlah staf yang mempunyai kompetensi di bidang sistem innformasi masih kurang, dukungan perangkat server dan kapasitasnya yang masih belum memadai serta sistem pengelolaan bandwidth dan pengamanan layanan internet yang masih belum baik. Semua hal tersebut menjadi kendala layanan data dan akses antar jaringan. Untuk menunjang core business, perlu dikembangkan sistem informasi terpadu dan portal e-layanan ITS beserta peningkatan keandalan kinerjanya. Dalam rancangan terintegrasi, semua sistem e-layanan di ITS akan bermuara pada sebuah web portal yang disebut dengan portal www.its.ac.id. Terdapat tiga klaster e-layanan yang menjadi pondasi pembangunan layanan-layanan di ITS, yaitu

Page 23: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 17

klaster akademik, klaster keuangan, dan klaster sumber daya. Dalam konsep integrasi di ITS, keterpaduan database merupakan syarat mutlak dan harus didukung dengan kemutakhiran data serta mekanisme pengelolaan database ITS. Integrasi dan keselarasan database di ITS merupakan salah satu target reformasi tata kelola teknologi sistem informasi (TSI) di kampus ITS. Pengelolaan basis data di ITS dilakukan secara terpusat dan dikoordinasi oleh sebuah pusat yaitu Pusat Data dan Pelaporan yang berada dalam Badan Teknologi dan Sistem Informasi (BTSI). Salah satu kegiatan nyata yang dilakukan oleh BTSI dan biro SDMO menuju single sourced data di ITS adalah pelaksanaan pemutakhiran data kepegawaian yang dilakukan pada tahun 2012. ITS telah menerapkan integrasi basis data yang ada diberbagai sumber data baik yang dikelola terpusat maupun data yang berada di masing-masing program studi. Integrasi data antar sistem informasi manajemen diwujudkan dalam suatu model Pangkalan Data ITS. Kedepan, Pangkalan Data ITS (PD-ITS) akan selaras dengan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasi hasil analisis internal berupa kekuatan dan kelemahan ITS sebagai basis dalam penyusunan strategi dengan memperhatikan hasil analisis eksternal yang akan diuraikan pada bagian selanjutnya. Adapun kekuatan dan kelemahan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kekuatan :

1. ITS memiliki kualitas input mahasiswa, program pendidikan, serta staf pengajar yang baik, sehingga siap mengembangkan diri dari teaching university menjadi research university.

2. ITS sudah memiliki struktur dan tata kerja organisasi yang siap untuk pengembangan research university dan pengakuan internasional yang lebih baik.

3. ITS telah memiliki sistem informasi akademik dan kepegawaian yang membantu proses penjaminan mutu akademik yang telah terintegrasi dalam Sistem Informasi Terintegrasi (INTEGRA) ITS.

4. Penggabungan bidang akademik dan kemahasiswaan mendorong kegiatan akademik yang kreatif dan non-akademik yang terukur serta meningkatkan kualitas implementasi pembelajaran terintegrasi dalam bentuk LBE.

5. ITS telah memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang baku dalam beberapa proses pengelolaan SDM.

6. Kurikulum, proses pembelajaran dan suasana akademik di ITS telah dirancang dalam kebijakan untuk mendukung tercapainya visi, misi tujuan dan sasaran yaitu pencapaian reputasi internasional.

7. Komitmen manajemen yang kuat dalam menjaga prinsip sistem alokasi dana yang memprioritaskan core process.

8. Motivasi dosen yang tinggi dalam melakukan penelitian bersama dengan mahasiswa. Kelemahan :

1. Belum meratanya resources sharing dalam pelaksanaan kegiatan Tridharma, baik institusional maupun individual.

Page 24: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 18

2. Belum semua staf akademik dan non-akademik berpartisipasi aktif dalam perbaikan kualitas proses pembelajaran serta penjaminan mutu.

3. Link and match ITS dengan industri belum optimal. 4. Belum optimalnya pelaksanaan analisis jabatan pengelolaan SDM. 5. Masih kurangnya koordinasi terpusat yang mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di

kurikulum dan proses pembelajaran di setiap program studi. 6. Masih lemahnya implementasi tata kelola teknologi informasi yang baik, belum

standarnya struktur database dan lemahnya integrasi data antar sistem informasi yang telah beroperasi di ITS yang dikarenakan dukungan kompetensi tenaga kependidikan dibidang IT.

7. Belum semua laboratorium melakukan Tri Dharma terintegrasi (LBE). 8. Sumber daya (keuangan dan fasilitas) pendukung riset masih kurang. 9. Orientasi pada outreach program masih kurang. 10. Integrasi riset lintas disiplin dalam rangka menghasilkan riset unggulan yang berorientasi

pada kehidupan sosial-ekonomi masyarakat masih kurang. 11. Masih adanya indikasi Resistensi terhadap perubahan kultur organisasi yang berpeluang

memperlambat proses implementasi OTK ITS yang baru. 4.2. Analisis Kondisi Eksternal

Perkembangan organisasi disamping dipengaruhi oleh faktor internal, juga dipengaruhi oleh faktor eksternal kampus. Analisis eksternal dilakukan untuk mengantisipasi dampak kondisi eksternal yang berpotensi untuk mempengaruhi kinerja ITS. Analisis ini dilakukan terhadap beberapa aspek eksternal diantaranya adalah perubahan politik, ekonomi, sosial, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS). Sebagai Perguruan Tinggi publik, ITS akan dipengaruhi oleh berbagai perubahan aspek eksternal tersebut baik nasional maupun internasional. Analisis lingkungan eksternal berikut ini merupakan analisis tentang kondisi-kondisi penting yang sangat berpengaruh pada sistem manajemen ITS.

4.2.1. Dinamika Peraturan Pemerintah terkait Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

Peraturan perundangan dan Kebijakan yang paling besar dampaknya bagi penyelenggaraan ITS adalah Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, HELTS DIKTI 2003-2010, dan terakhir, RENSTRA DIKNAS 2005-2009. UU No. 20 tahun 2003 yang dikenal dengan UU SISDIKNAS undang-undang ini merupakan perubahan dari undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Implikasi dari UU tersebut menuntut seluruh institusi pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi untuk menjadi subjek hukum dalam bentuk institusi Badan Hukum Pendidikan. HELTS DIKTI 2003-2010 menekankan pada aspek-aspek desentralisasi pengelolaan Pendidikan Tinggi yang bermuara pada isu daya saing bangsa (nation competitiveness), otonomi dan organisasi yang sehat (organization health). Sementara RENSTRA DIKNAS 2010-2014 menyatakan visinya ”Terselenggaranya layanan prima Pendidikan dan Kebudayaan untuk membentuk Insan yang Cerdas dan Beradab” dengan memuat empat misi, yakni (i) Meningkatkan ketersedian layanan pendidikan dan kebudayaan, (ii) Memperluas

Page 25: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 19

keterjangkauan layanan pendidikan dan kebudayaan, (iii) Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kebudayaan, (iv) Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan dan kebudayaan, (v) Menjamin kepastian/keterjaminan memperoleh layanan layanan pendidikan dan kebudayaan dan (vi) Melestarikan dan memperkukuh kebudayaan Indonesia.

Pemberlakuan peraturan perundangan dan kebijakan-kebijakan di atas mengisyaratkan perubahan, perubahan standar mutu pendidikan ITS (dari lokal menjadi internasional), serta perluasan dan pemerataan akses ITS terhadap publik. Seluruh perubahan tersebut menuntut otonomi pengelolaan ITS, sehingga standar mutu dan tata nilai akademis yang dipakai ITS dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, baik secara moral maupun secara hukum. Namun, pelaksanaan otonomi ini belum dapat diteruskan, mengingat macetnya UU tentang BHP yang akan menjadi payung pelaksanaan perguruan tinggi otonom. Selanjutnya ITS untuk persiapannya ITS memutuskan satu masa transisi untuk menjadi PTN dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Unit sesuai dengan SK Menkeu No 363/KMK.05/2008 tgl 17 Desember 2008) PP No: 23 Tahun 2005 tentang PK BLU.

ITS telah membangun kinerja sistem manajemen dan pelayanan sejak saat berdirinya pada tahun 1960. Berbagai hal yang terkait dengan peningkatan kinerja manajemen institut telah dibangun dengan menyelenggarakan berbagai kompetisi internal dan pemberian reward. Jenis pelayanan yang diselenggarakan ITS adalah Tridharma Perguruan Tinggi, yang terdiri atas Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Pada Masyarakat.

Tridharma Perguruan Tinggi kedua dan ketiga, yaitu LPPM. Di ITS secara struktural dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). LPPM mengatur pengelolaan dana penelitian dan PPM yang berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ataupun dari instansi-instansi lainnya, penyelenggaranya dilakukan oleh para dosen. Kegiatan Tridharma Pendidikan Tinggi tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

4.2.2. Dinamika Peraturan Pemerintah terkait Keuangan Perguruan Tinggi

Hasil amandemen UUD 1945 dan Undang Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar dana pendidikan dialokasikan minimal 20% dari APBN dan APBD. Dalam tiga tahun terakhir ini pemerintah telah secara konsisten melaksanakan amanah UU tersebut, yang dibuktikan bahwa alokasi selalu minimal 20%. Anggaran ini sepenuhnya digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran pada semua level dan jenis pendidikan yang meliputi sarana prasarana, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan kurikulum serta hal-hal yang diperlukan dalam rangka upaya peningkatan kualitas sistem pendidikan di Indonesia.

Regulasi anggaran (Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang keuangan negara, Undang Undang No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara dan Undang Undang No. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara) mengamanatkan perlunya pengelolaan keuangan yang diselenggarakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab, serta harus memakai asas asas umum yang meliputi asas tahunan, asas

Page 26: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 20

universalitas, asas kesatuan dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai pencerminan best practices dalam pengelolaan keuangan negara. Regulasi ini menuntut perubahan dalam tata keuangan internal di ITS.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pada tanggal 17 Desember 2008 berdasarkan SK MenKeu No. 363/KMK.05/2008. Sehubungan dengan hal tersebut, ITS yang mulanya berstatus Perguruan Tinggi Negeri terkena ketentuan untuk menjalankan Pola Keuangan BLU, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 5/PMK.05/2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kinerja. Dan diatur juga dengan Undang-undang RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012. Disamping peraturan-peraturan tersebut, ITS sebagai (BLU) harus membuat laporan Rencana Bisnis dan Anggaran sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum. Dan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan.

4.2.3. Kebijakan Pembangunan Nasional Jangka Panjang

Salah satu aspek ekternal yang penting untuk diperhatikan dalam penyusunan Rencana Strategis ITS agar terjadi alignment dan efektivitas dalam memberikan kontribusi dan dukungan adalah kebijakan-kebijakan terkait pembangunan nasional jangka panjang. Salah satu kebijakan pembangunan nasional yang komprehensif yang telah dinyatakan oleh pemerintah dan dalam implementasinya diperlukan integrasi peran dari seluruh lintas kementerian dan masyarakat secara luas adalah disusunnya sebuah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI ini disusun dalam rangka mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh Bangsa untuk peningkatan kesejahteraan bangsa dan Negara Indonesia.

Dalam naskah MP3EI telah ditetapkan tiga tema pengembangan potensi ekonomi secara nasional yaitu (1) mengembangkan Potensi Ekonomi Melalui Koridor Ekonomi, (2) memperkuat konektivitas nasional, dan (3) memperkuat kemampuan Sumber Daya Manusia dan Iptek Nasional. Dalam naskah MP3EI telah dinyatakan bahwa dalam implementasi strateginya akan membagi wilayah Ekonomi Indonesia dalam 6 (enam) koridor ekonomi dengan masing-masing fokus pengembangan. Ketiga tema strategis tersebut sangat relevan dengan fungsi dan peran ITS sebagai Institusi pendidikan yang melalui kegiata Tridharma Perguruan Tingginya akan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam implementasi MP3EI. ITS harus memberikan komitmen berupa tersedianya sejumlah judul penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang relevan dengan kebutuhan MP3EI, karena keberhasilan pembangunan ditentukan oleh tersedianya SDM yang andal yang mampu mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah tinggi melalui intervensi teknologi.

Page 27: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 21

Kebijakan MP3EI juga sejalan denan kebijakan otonomi daerah. Pemerintah daerah akan bersinergi dengan pemerintah pusat untuk terus memacu daerah dalam mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan keunggulan di daerah tersebut. Perguruan Tinggi yang ada pada suatu daerah akan menjadi resources yang strategis untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional ini. Sebagai Perguruan Tinggi yang berbasis teknologi, ITS memiliki peran besar dalam menyumbang lulusan dan alumni dalam berbagai bidang disiplin keteknikan yang sangat diperlukan dalam implementasi MP3EI.

ITS sebagai salah satu PT terbaik di Indonesia dan berlokasi di Jawa Timur, sejak lama telah memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan daerah di Jawa Timur maupun pembangunan nasional melalui berbagai kegiatan kerjasama secara institusional, maupun melalui lulusan/alumni yang bekerja di berbagai institusi. Kekuatan ini akan terus ditingkatkan untuk memberikan kontribusi yang lebih secara nasional yang lebih besar. Sebelum tahun 2008, adanya Kepres No. 80 tahun 2003 yang membatasi sistem penunjukkan langsung Perguruan Tinggi dalam menjalin kerjasama menggunakan dana pemerintah menjadikan satu kendala bagi fleksibilitas ITS dalam melaksanakan fungsi dan perannya. Meskipun saat ini dengan keputusan ITS sebagai PTN dengan sistem Pengelolaan Keuangan dalam bentuk PK-BLU, sesuai dengan SK Menkeu No 363/KMK.05/2008 tgl 17 Desember 2008 dan berbasis PP No 23 Tahun 2005 tentang PK-BLU, ITS relative lebih fleksibel dalam pengelolaannya, namun dirasa masih kurang optimal. Untuk itu, semangat menjadi Institusi Pendidikan yang lebih otonom (PT Berbadan Hukum) tetap harus diperjuangkan, sehingga memiliki kebebasan lebih dalam melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia.

4.2.4. Tantangan Globalisasi

Kenyataan bahwa globalisasi terus bergulir dan diprediksi akan benar-benar berlaku menyeluruh di tingkat dunia pada tahun 2020, memberikan implikasi yang signifikan terhadap perlunya antisipasi dan penyiapan berbagai sektor termasuk pendidikan. Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam dan jumlah penduduk yang banyak merupakan daya tarik bagi pihak lain untuk datang baik berinvestasi usaha maupun menjadikan sebagai pasar potensial.

Perguruan Tinggi menurut GATS (General Agreement for Trade and Services), bagian dari WTO (World Trade Organization) tahun 2002, merupakan industri jasa komersial dalam era pasar bebas. Kesepakatan ini menimbulkan kompetisi global, baik dalam memperoleh mahasiswa maupun dalam memasarkan lulusan dan produk-produk penelitian dari Perguruan Tinggi. Konsekuensinya, ITS tidak lagi hanya bersaing dengan PT nasional, namun juga dengan PT dari negara lain, seperti negara-negara ASEAN dan Australia.

Menyadari hal tersebut, ITS tengah berusaha melakukan dua hal, memperbaiki dan menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan, dan mengupayakan ITS mendapat pengakuan internasional. Untuk itu, dilaksanakan perbaikan sistem manajemen mutu dengan mengacu pada ISO 9001:2000 yang mengutamakan pelanggan, Plan Do Check Action (PDCA) serta keterlibatan manajemen puncak pada proses manajemen. Sistem ini akan didukung dengan sistem

Page 28: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 22

dokumentasi yang baik dan adanya SOP (Standard Operating and Procedure) untuk setiap kegiatan, sehingga kelangsungan manajemen dapat dijaga tanpa bertumpu pada figur individu.

Telah diterbitkannya Peraturan Presiden No 8 tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang sekaligus merupakan pernyataan bahwa Indonesia telah memiliki National Qualification Framework setidaknya menjadi tumpuan untuk bisa mendapat kesetaraan dengan SDM asing. Disamping itu juga dapat melindungi SDM Indonesia dari gempuran SDM Asing sebagai implikasi globalisasi. Namun demikian, hal ini tidak akan berjalan dengan sendirinya melainkan disertai upaya riil bagi dunia pendidikan termasuk ITS untuk dapat menyelenggarakan pendidikannya lebih akuntabel dan berkualitas sehingga mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing baik di tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional.

Untuk menghantarkan ITS sebagai perguruan tinggi yang memperoleh pengakuan internasional, ITS telah membentuk International Office sebagai jembatan antara ITS dengan dunia internasional. Unit ini telah melakukan fungsinya dengan memfasilitasi kegiatan student exchange, seperti dengan Saga University, Kobe University, Kyoto University, Stratchlyde University dan memfasilitasi kedatangan mahasiswa asing (untuk program S1 dan S2) yang berasal dari : Cina, Papua Nugini, Aljazair, Sudan, Malawi, Ethiopia, Senegal, Kenya, Myanmar, Thailand, Angola, Malasya dan Iran. Seluruh mahasiswa asing tersebut memperoleh beasiswa dari pemerintah Indonesia dalam rangka kerjasama program Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Selain itu terdapat 3 (tiga) orang mahasiswa asing berbiaya sendiri berasal dari Malaysia dan Papua Nugini.

Pada tahun 2013, ITS mendapat tugas dari DIKTI untuk membina delapan orang mahasiswa asing dalam program Darmasiswa ini. Mereka berasal dari Ceko, China, Hungaria, Bangladesh, Inggris, Serbia dan Thailand. Mereka akan menetap di ITS selama enam bulan dan mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan di kampus ITS. Disamping itu, ITS juga telah menyelenggarakan program Community Technology (Comtech) yaitu program satu minggu dengan mengundang mahasiswa asing untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan teknologi unggulan ITS dalam bentuk acara gathering, seminar dan field trip di beberapa lokasi dimana teknologi tersebut diterapkan.

ITS telah menyusun Kriteria Kinerja untuk memperoleh Pengakuan Internasional berdasarkan versi-versi: Asia’s Best Universities Criteria, America’s Best Graduate School Criteria, dan UK’s Best Universities Criteria. Dari hasil pengukuran tersebut, ada beberapa kriteria yang mengalami perubahan menjadi lebih baik (student selectivity, administration support, employer dan management), yang bernilai sedang (curriculum, academic staff dan learning process), yang bernilai buruk (finance, facility dan output) dan yang bernilai sangat buruk (poor) (Academic Reputation). Untuk mendapatkan pengakuan internasional, ITS harus melakukan perbaikan yang sistematis pada kriteria yang memiliki nilai buruk dan sangat buruk terutama kriteria output dan academic reputation, karena kedua kriteria tersebut memiliki bobot yang cukup besar yaitu masing-masing 17 % dan 15 %. Beberapa potensi yang dimiliki oleh ITS untuk mendapatkan reputasi internasional salah satunya dapat dilihat dari kerjasama-kerjasama yang selama ini telah dijalin dengan beberapa perguruan

Page 29: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 23

tinggi luar negeri. Memang, persoalan ke depan adalah bagaimana memanfaatkan potensi tersebut agar mampu memberikan makna secara real bagi pengembangan ITS.

Berbagai peluang dan tantangan yang ada sebagai dampak dari Globalisasi di atas akan dapat diraih dan dapat dihadapi dengan tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan relevan. Pergeseran berbagai tuntutan atas kualifikasi SDM sudah tidak bisa lagi dihindari melainkan harus dihadapi dengan meningkatkan kompetensi lulusan dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Diterbitkannya Perpres no 8 tahun 2012 tentang KKNI sebagai National Qualification Framework (NQF) Indonesia akan meningkatkan posisi tawar SDM Indonesia dan membuka peluang besar untuk dapat disetarakannya dengan SDM Asing dari manapun dan dimanapun berada. Saat ini, sebagai bentuk akuntabilitas atas kualitas penyelenggaraan pendidikannya, ITS juga telah menyatakan capaian pembelajaran (learning outcomes) untuk semua program studinya pada setiap level yang diselenggarakan.

4.2.5. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menimbulkan efek yang luar biasa pada akses dan pengiriman informasi, termasuk informasi tentang pendidikan. Seseorang yang ingin memperoleh informasi tentang suatu ilmu, tidak lagi harus masuk perguruan tinggi terlebih dahulu. Informasi yang tersedia di situs-situs Web internet ataupun komunikasi dengan telepon genggam dengan berbagai nara sumber dapat digunakan sebagai sumber ilmu baru.

Perubahan ICT ini, menuntut Perguruan Tinggi selalu berperan sebagai sumber informasi keilmuan yang up to date, unggul dan bermanfaat. Untuk itu, Perguruan Tinggi harus mampu mengakses dengan cepat setiap perubahan informasi IPTEK dari dunia luar untuk kemudian mengolah dan melakukan inovasi serta improvisasi sehingga dihasilkan informasi IPTEK baru yang juga dapat dikomunikasikan secara cepat. ITS sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang berkecimpung dalam IPTEK telah mempersiapkan berbagai infrastruktur untuk ini, antara lain layanan internet untuk seluruh mahasiswa, hot spot internet di area kampus, dan fasilitas untuk mengakses berbagai jurnal internasional. Untuk kebutuhan publikasi, ITS memiliki 5 (lima) jurnal ilmiah yang terakreditasi, ITS-on line dan website ITS.

Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) di ITS telah mendorong DIKTI untuk menunjuk ITS sebagai perancang dan koordinator jaringan 32 perguruan tinggi di Indonesia yang berbasis Teknologi Informasi. Program ini dikenal sebagai program INHERENT.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diidentifikasi hal penting yang harus diperhatikan dari aspek eksternal dalam bentuk peluang dan sekaligus ancaman. Adapun peluang dan ancaman tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : Peluang :

1. Pertumbuhan ITS di masa mendatang semakin besar dan luas 2. ITS dan unit-unit yang ada di ITS memiliki jejaring nasional dan internasional yang

memadai

Page 30: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 24

3. ITS sebagai perguruan tinggi nasional dengan kompetensi inti pada bidang teknik dan sains banyak diminati oleh calon mahasiswa

4. Banyaknya tawaran beasiswa studi lanjut, diklat bagi SDM di ITS baik dari dalam & luar negeri

5. Tahun 2012 ITS telah mendapatkan dana tracer study dari BELMAWA untuk membangun kegiatan tracer study secara melembaga di tingkat institusi secara online.

6. Banyak kesempatan akses kerjasama penelitian dan pendidikan baik melalui kemdikbud, instansi pemerintah lainnya atau kerjasama dengan industri

7. Networking dengan industri yang semakin meningkat membuka kesempatan bagi ITS untuk meningkatkan kerjasamanya

Ancaman : 1. Dampak globalisasi dalam berbagai sektor, khususnya pendidikan yang menuntut

kekuatan kompetisi lulusan yang tangguh di taraf nasional dan internasional 2. Sebagai institusi pemerintah, pengelolaan bidang SDM di ITS, seperti rekrutmen,

pengangkatan PNS, sangat tergantung pada pemerintah pusat 3. Persaingan yang ketat dari PT lain yang telah mengembangkan kurikulum dan proses

pembelajarannya 4. Belum adanya master plan TIK yang terpadu dan sesuai dengan kebutuhan ITS kedepan 5. Masih rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Perguruan Tinggi di Indonesia Timur

di banding dengan Perguruan Tinggi di Indonesia wilayah Barat.

Dari analisis kondisi internal dan eksternal di atas dapat disimpulkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki ITS terkait dengan isu-isu strategis beberapa tahun mendatang. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ini dapat dilihat sebagai problema yang harus dipecahkan ITS demi mencapai tujuan-tujuan strategis yang diinginkan. Pada bagian ini yang selanjutnya berdasarkan analisis SWOT keseluruhan yang relevan pada setiap aspek akan mengerucut pada rumusan strategi pengembangan ITS dan pencapaiannya yang akan diuraikan pada bagian selanjutnya.

4.3. Isu-isu strategis

Berdasarkan hasil analisis internal dan eksternal yang telah diuraikan di atas dapat ditemukan tiga isu strategis yang sekaligus direkomendasikan menjadi tema strategis ITS ke depan yaitu :

1. Good University Governance (GUG), kepatuhan terhadap prinsip transparancy, accountability, responsibility, independency dan fairness (Permen BUMN No. PER-01/MBU/2011)

2. Research University, dengan kriteria dana, intensitas output riset (publikasi/paten), jumlah publikasi tervisitasi oleh dunia akademik (Research Infosource Inc., Canada, 2011)

3. World Class University, dengan kriteria student selectivity, administration support, employer dan management, curriculum, academic staff dan learning process, finance, facility dan output dan academic reputation. (Asia’s Best Universities Criteria, America’s Best Graduate School Criteria, dan UK’s Best Universities Criteria)

Page 31: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 25

SASARAN, TUJUAN DAN STRATEGI INISIATIF

Pada bagian sebelumnya telah dilakukan evaluasi diri ITS, baik dari kondisi internal maupun eksternalnya, yang digunakan untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terkait dengan tiga Isu Strategis yang dihadapi dalam beberapa tahun mendatang. Tiga Isu Strategis yang dimaksud adalah (a) Good University Governance, (b) Perguruan Tinggi Riset (Research University), dan (c) Perguruan Tinggi bertaraf internasional (World Class University). Komponen 7 ini disusun untuk merumuskan sasaran, tujuan, dan strategi yang akan digunakan untuk merespon isu-isu strategis di atas. 5.1. Sasaran Strategis Berdasarkan isu-isu strategis yang dihadapi ITS lima tahun ke depan, maka tiga sasaran strategis yang ingin dicapai ITS selama periode 2014 – 2018 adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi Nasional, memberikan kontribusi solutif terhadap problema masyarakat, dengan

memperhatikan prioritas percepatan pencapaian target kriteria ITS sebagai Good University Governance dan Research University.

2. Reputasi Internasional, mempercepat pencapaian target kriteria ITS sebagai Research University dan World Class University, dengan prioritas pada peningkatan ranking ITS di kalangan perguruan tinggi di level internasional, jumlah publikasi internasional/paten, dan akreditasi internasional.

3. Transformasi Organisasi, sukses melaksanakan PK-BLU dengan patuh menjalankan prinsip Transparancy, Accountable, Responsible, Independence and Fairness (TARIF) dengan terus berupaya meningkatkan otonomi kampusnya melalui penyesuaian bentuk organisasi yang relevan dan taat pada peraturan yang berlaku.

B A B

5

Page 32: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 26

5.2. Tujuan Strategis Tiga Sasaran Strategis yang ingin dicapai ITS selama periode 2014–2018, selanjutnya dijabarkan menjadi empat Tujuan Strategis, yang meliputi:

1. Transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan GUG, kualitas pendidikan berstandar internasional dan penelitian berkualitas internasional serta penguatan sumber daya.

2. Melanjutkan program peningkatan kualitas pendidikan ITS berstandard internasional dalam rangka mempromosikan program pendidikan ITS bertaraf internasional.

3. Mengintegrasikan riset lintas disiplin berkualitas internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di tingkat lokal maupun nasional.

4. Melakukan penguatan sumber daya penunjang kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

5.3. Strategi dan Inisiatif Strategis Strategi dan inisiatif strategis yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis dan tujuan strategis adalah sebagai berikut: 5.3.1 Transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan

GUG, kualitas pendidikan berstandar internasional dan penelitian berkualitas internasional serta penguatan sumber daya

Strategi untuk pencapaian tujuan transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan GUG, kualitas pendidikan berstandar internasional dan penelitian berkualitas internasional serta penguatan sumber daya meliputi :

a. Penguatan organisasi dan manajemen ITS yang selaras dengan kebutuhan implementasi GUG yang efektif.

b. Pengembangan kurikulum berdasarkan nilai-nilai ITS, visi ilmiah, kebutuhan pasar global, mengandung muatan kemampuan technopreneurship, komunikasi dan wawasan lingkungan.

c. Penguatan kualitas SDM yang sesuai dan relevan dengan tugas pokok, peran dan fungsinya dalam organisasi.

Sementara itu, strategi tersebut di atas dapat dilakukan melalui beberapa inisiatif strategis berikut:

1. Aspek Sistem :

a. Sosialisasi OTK pada seluruh stakeholder ITS. b. Penyiapan semua kelengkapan administrasi untuk implementasi OTK 2013. c. Implementasi OTK 2013 secara penuh dan melengkapi kebutuhan organisasi untuk

pencapaian visi dan misi secara bertahap.

Page 33: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 27

d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi OTK. e. Menyusun sistem remunerasi yang berbasis pada kinerja baik organisasi maupun

individu. f. Membangun moral, etika dan nasionalisme dalam kurikulum maupun proses

pembelajaran dengan tenaga pengajar sebagai role model utama.

2. Aspek Manajemen : a. Pelatihan pimpinan pada awal periode jabatan tentang pemahaman OTK dan aspek

manajerial khususnya tentang pengelolaan PT dan leadership. b. Memberikan perhatian lebih pada program studi yang memiliki kinerja, baik dari sisi dana

maupun fasilitas lainnya. c. Memberikan dukungan fasilitas dan akses pada jurusan berkinerja baik untuk bisa

mendapatkan akreditasi internasional dan memperkuat SDM nya melalui sertifikasi. d. Melakukan pengelolaan fasilitas secara terpusat dan terintegrasi. e. Mengimplementasikan sistem penilaian tenaga diktendik yang transparan, akuntabel,

responsible, independen dan jujur. 3. Aspek Tenaga Pendidik dan Kependidikan :

a. Memfasilitasi dosen dan karyawan untuk mendapatkan sertifikasi profesi di tingkat nasional dan internasional.

b. Memberikan dukungan fasilitas dan akses pada dosen dan karyawan yang berkinerja baik untuk bisa mendapatkan sertifikasi nasional dan internasional.

4. Mahasiswa :

a. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan kapasitas kepribadian dan membangun karakter mahasiswa pada tingkat awal, tengah dan akhir.

b. Implementasi program dan kegiatan kemahasiswaan untuk peningkatan moral dan etika mahasiswa.

5.3.2 Peningkatan kualitas pendidikan ITS berstandard internasional dalam rangka meningkatkan daya saing internasional:

Strategi untuk tujuan peningkatan kualitas pendidikan ITS berstandard internasional dalam rangka meningkatkan daya saing internasional adalah sebagai berikut :

a. Penyediaan sistem promosi ITS pada masyarakat berdasarkan klaster yang efektif dan

efisien b. Pengembangan sistem penerimaan mahasiswa baru yang efektif sehingga mampu

menjaring mahasiswa yang berkualitas dan berkeadilan c. Pengembangan kurikulum yang terintegrasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas d. Pengembangan progam-program S1 internasional.

Page 34: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 28

Inisiatif Strategis untuk melaksanakan strategi tersebut di atas adalah : a. Pemetaan potensi pasar, baik untuk calon mahasiswa untuk semua level (strata) maupun

pengguna lulusan dan karya unggul ITS lainnya b. Penyusunan metode promosi yang efektif berdasarkan sasaran yang dituju sesuai

pemetaan yang dilakukan c. Perbaikan kualitas penerimaan mahasiswa baru pada semua level yang diselenggarakan d. Perancangan konsep dan implementasi sistem pembelajaran yang mengacu pada sistem

terstandarisasi internasional e. Pengembangan sistem Laboratory Based Education (LBE) dalam rangka menanamkan

tata nilai keprofesian. f. Pengembangan metode belajar-mengajar non-konvensional seperti: Student Centered

Learning (SCL), e-learning, magang dan inkubator di semua jurusan. g. Penyiapan program-program studi berkinerja terbaik untuk mendapatkan akreditasi

internacional. h. Pemberian insentif yang memadai bagi jurusan maupun tenaga diktendik yang

mnyelenggarakan dan mengelola program/kelas internasional i. Mengembangkan jejaring dan kerjasama pendidikan dan penelitian di tingkat nasional

dan internasional. j. Merealisasikan MoU kerjasama pendidikan dalam rangka menjaring mahasiswa S1

internasional dan meningkatkan rekognisi internasional k. Intensifikasi proses pembimbingan sehingga menghasilkan prestasi kegiatan PKM

(Program Kreativitas Mahasiswa) di dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan Kegiatan Kompetisi Internasional.

l. Implementasi program dan kegiatan kemahasiswaan untuk penguasaan soft-skill dan technopreneurship yang berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada (SAC dan Inkubator) serta kerjasama dengan mitra ITS.

m. Pengembangan sistem serta bentuk pendampingan penalaran dan ketrampilan organisasi kemahasiswaan berbasis TSI yang interaktif sehingga mahasiswa mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif di tingkat nasional dan internasional yang berwawasan lingkungan..

5.3.3 Integrasi riset lintas disiplin berkualitas internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di tingkat lokal maupun nasional.

Strategi yang digunakan untuk terwujudnya integrasi riset lintas disiplin berkualitas internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di tingkat lokal maupun nasional antara lain :

a. Mengembangkan dan merealisasikan kerjasama riset secara terpadu. b. Mendesain riset-riset unggulan yang kompetitif.

Page 35: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 29

c. Mendorong riset-riset yang berorientasi pada transfer IPTEK serta perbaikan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.

d. Meningkatkan peran mediasi dan fasilitasi ITS dalam isu-isu publik.

Strategi tersebut di atas, dapat dilaksanakan melalui beberapa inisiatif strategis sebagai berikut : a. Penyusunan road-map riset, baik yang ada pada pusat-pusat studi unggulan (top-down),

maupun yang ada di laboratorium-laboratorium program studi (bottom-up). b. Meningkatkan alokasi sumber daya penelitian. c. Pengembangan dan Penguatan Peran Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). d. Mendorong dan memfasilitasi para peneliti dalam menyusun dokumen paten. e. Pemberian insentif dan keperpihakan pada penulisan karya ilmiah internasional bagi

mahasiswa S-3. f. Revitalisasi dan restrukturisasi laboratorium. g. Pemberian bantuan bagi dosen yang mematenkan hasil karyanya. h. Penguatan Sistem Informasi dan database Hasil-Hasil Tri Dharma PerguruanTinggi. i. Pengkajian, evaluasi dan tindak lanjut MoU yang sudah ada, dan membuat MoU baru. j. Kerjasama dengan pihak swasta dalam realisasi program Corporate Social Responsibility

(CSR) untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi. k. Pengembangan database Alumni, terintegrasi dengan Tracer Study Alumni, dan

menggalang partisipasi alumni untuk meningkatkan partisipasi ITS dalam wacana publik 5.3.4 Penguatan sumber daya penunjang kegiatan tri dharma perguruan tinggi

Kebutuhan sumber daya untuk mencapai tujuan strategis meliputi kebutuhan sumber daya manusia (dosen dan karyawan), keuangan, peralatan dan gedung, teknologi, dan lain-lain. Kebutuhan sumber daya dihitung berdasarkan inisiatif strategis yang akan dilakukan. Penambahan jumlah mahasiswa, pendirian fakultas, pendirian lembaga dan unit organisasi baru; revitalisasi laboratorium; penyediaan tenaga akademik dan non-akademik untuk unit organisasi baru yang akan dibentuk, penyiapan infrastruktur, dan lain-lain akan menyebabkan kebutuhan sumber daya bertambah. Estimasi kebutuhan akan sejumlah sumber daya tersebut tersaji di dalam Tabel 5.1 (terlampir), yang selanjutnya akan menjadi pijakan dalam perencanaan operasional.

1. Strategis di bidang sumber daya keuangan

Sumber keuangan ITS pada dasarnya terbagi menjadi dua sumber, yaitu (1) anggaran negara, dan (2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sumber keuangan ITS yang bersumber dari anggaran negara diperoleh dari sumber dana pemerintah yang didasarkan pada alokasi dari pusat, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang besarannya didasarkan pada kinerja pengelolaan keuangan dan perkembangan kebutuhan Institusi. Disamping itu, pemerintah sejak tahun 2012 telah mengalokasikan dana BOPTN (APBN) yang besarannya bergantung pada kinerja Perguruan Tinggi khususnya akreditasi Institusi dan program studi serta kemampuan untuk mendapatkan dana mandiri melalui optimalisasi aset PT.

Page 36: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 30

Sedangkan sumber keuangan ITS yang bersumber dari PNBP bisa diperoleh dari kerjasama pendidikan dan non-pendidikan, pemberdayaan Program Pascasarjana, serta berbagai upaya lain yang dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi dari seluruh aset yang dimiliki oleh ITS. Tingkat PNBP yang dihasilkan sekaligus menjadi indikasi kesiapan ITS untuk kelak bertransisi sebagai PTN Berbadan Hukum (BH). Oleh karena itu, strategi ITS untuk memaksimalkan sumber keuangannya, dapat diringkas sebagai berikut: a. Meningkatkan efisensi penggunaan dan pengelolaan keuangan ITS yang berasaskan

TARIF. b. Mengintensifikasikan penggalian keuangan eksternal di luar yang diperoleh dari

mahasiswa.

Inisiatif Strategis di bidang sumber daya keuangan :

a. Pengembangan transaksi keuangan satu pintu (Rekening Rektor). b. Implementasi sistem perencanaan berbasis aktifitas (activity based costing),

pengalokasian berbasis kinerja (performance based budgeting), dan pengelolaan berbasis TARIF sesuai implementasi PK-BLU.

c. Pemberdayaan aset dan unit-unit revenue generator potensial selain aset dan unit yang selama ini sudah dioperasikan untuk meningkatkan pendapatan dari PNBP, dalam rangka persiapan kelak bertransisi sebagai PT Berbadan Hukum (BH).

d. Memberdayakan sistem endowment (dana abadi) melalui efektivitas hubungan dengan para pemangku kepentingan ITS.

2. Strategi di bidang SDM

Perencanaan kebutuhan SDM dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan Insitusi khususnya pada kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Oleh karena itu, strategi ITS untuk mengembangkan SDM-nya adalah sebagai berikut: a. Peningkatan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) komprehensif, terstruktur serta

transparansi dan mengutamakan pada kualitas, untuk semua siklusnya mulai dari rekruitmen, seleksi, pengembangan karir, sistem kompensasi dan penghargaan serta pemesiunannya.

Inisiatif Strategis di bidang SDM

a. Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi S-3 dan Guru Besar harus digalakkan, sehingga jumlah dosen berkualifikasi S-3 mencapai kurang lebih 64% dan dapat mendukung pencapaian.

b. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan yaitu teknisi, laboran, dan pustakawan harus dilakukan dengan memberikan pelatihan bersertifikat dan studi lanjut ke program vokasional, sehingga dapat dikualifikasikan sebagai pranata laboratorium pendidikan (PLP) yang handal yang mampu mengelola laboratorium yang berstandar ISO.

Page 37: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 31

c. Penurunan jumlah PNS administrasi dilakukan secara phasing-out dan digantikan dengan peningkatan penggunaan TSI. Penilaian kinerja dilakukan secara lebih ketat berdasarkan merit based system.

d. Pengembangan SDM ITS (dosen dan karyawan) dilakukan secara sistemik dan terstruktur, sebagai berikut: (a) pengadaan (perekrutan) SDM harus disesuaikan dengan kebutuhan strategis SDM ITS secara proporsional; (b) pengembangan kompetensi SDM ITS harus berorientasi pada upaya maksimalisasi potensi dan bakat masing-masing melalui pendidikan lanjut, pelatihan-pelatihan maupun pensertifikasian, dan ITS wajib memberikan peluang dan memberikan fasilitas serta menjamin terlaksananya proses secara berkesinambungan; (c) Pengembangkan karir SDM di bidang akademis ataupun non-akademis, yang meliputi proses kenaikan pangkat, kenaikan jabatan fungsional, wajib didorong oleh ITS, dan proses mutasi jabatan struktural dilakukan secara proporsional berdasarkan kompetensi SDM dan kebutuhan organisasi; (d) pengevaluasian SDM harus senantiasa dikaji dan terukur kinerjanya secara jelas dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan SDM.

3. Strategi di bidang sumber daya fasilitas

Fasilitas ITS meliputi (1) peralatan, dan (2) tanah dan bangunan, termasuk diantaranya tanah/lahan, bagunan untuk ruang perkuliahan, dosen, administrasi, laboratorium, dan perpustakaan. Strategi ITS yang terkait dengan sumber daya fasilitasnya, adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan sistem inventarisasi sumber daya fasilitas berbasis TSI dalam rangka (1) peremajaan dan penambahan peralatan, dan (2) standarisasi fungsi bangunan sesuai Standard Nasional Pendidikan (SNP).

b. Perencanaan fisik ITS dalam master plan kampus harus memperhatikan faktor efisiensi lahan, representasi ITS, fleksibel kemanfaatannya (resource sharing), dan ramah lingkungan dan pengguna.

Inisiatif Strategis di bidang sumber daya fasilitas

a. Pengembangan berbagai sistem informasi pengelolaan fasilitas terpadu, seperti sistem informasi pemantauan operasi dan pemeliharaan peralatan, sistem informasi penggunaan ruang kuliah, dan sebagainya.

b. Pengembangan manajemen pengelolaan fasilitas kampus, diantaranya untuk ruang kelas, laboratorium, pelayanan, umum/komersial, harus terintegrasi dan tersinergi satu dengan lainnya.

c. Perencanaan zoning area kampus yang jelas dan sesuai dengan kegiatan pokoknya, yang meliputi zona pusat kampus, akademik, olah raga, asrama dan perumahan dosen, taman teknologi, fasilitas umum maupun komersial, dan area hijau. Pemanfaatan ruang tanah hijau (RTH) tetap dipertahankan sebesar minimal 60% sesuai dengan komitmen ITS sebagai eco-campus.

Page 38: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 32

d. Perencanaan sistem transportasi, drainase, lansekap, utilitas, dan pengelolaan lingkungan yang memperhatikan faktor efisiensi, ramah lingkungan, dan pengguna.

e. Peningkatan jumlah peralatan dilakukan dengan penggantian alat lama dan penambahan alat baru khususnya untuk laboratorium baru

f. Perluasan ruang perkuliahan, laboratorium, dan ruang dosen guna mencapai standar layanan secara bertahap, dengan mengacu pada SNP.

4. Strategi di bidang sumber daya TSI

Mengintensifkan implementasi dan penggunaan TSI dalam proses layanan tri dharma perguruan tinggi secara seoptimal di semua unit.

Inisiatif di bidang sumber daya fasilitas

a. Teknologi Sistem Informasi harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memperkuat “internal network” serta terjadinya reformasi birokrasi internal ITS.

b. Penyusunan Master Plan, pengembangan TSI guna memetakan kebutuhan investasi penambahan aplikasi berlisensi, hardware, serta infrastruktur yang terpadu, sebagai impelementasi menuju university resource planning dan world class university.

c. ITS harus mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) bidang administrasi sehingga dapat memberikan layanan secara profesional, efektif dan efisien antara lain: Manajemen Anggaran/Keuangan, Kepegawaian, Kinerja serta Kemitraan dan Kehumasan.

d. ITS harus mengembangkan sistem informasi untuk mengelola kegiatan Tridharma serta mengembangkan Sistem Pengelolaan Pengetahuan untuk mendorong terjadinya knowledge sharing, seperti digital library, open content ITS, dan lain-lain.

e. Semua sistem tersebut akan bermuara pada Portal ITS yang akan menjadi pintu gerbang pemberian e-layanan (e-services) kepada para pemangku kepentingan.

f. TSI ITS harus dikembangkan untuk mendukung sistem layanan PTN binaan ITS di Indonesia kawasan timur.

Baseline (tahun 2013) dan target (tahun 2018) dari beberapa Key performance indicator (KPI) yang terkait dengan Tujuan Strategis, Strategi dan Inisiatif Strategis pada Bab IV, disajikan pada Tabel 5.2.

Page 39: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

33

Tabel 5.1. Gambaran kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan inisiatif strategis.

Jumlah = 902 Jumlah = 1294S1 = 62 (6.9%) S1 = 25 (2%)S2 = 505 (56%) S2 = 622 (48%)

S3 = 335 (37.1%) S3 = 647 (50%) - Peningkatan jumlah dosen dengan kualifikasi S3 dan Guru BesarGB = 89 (9.9%) GB = 12% sesuai standar BAN : S3 > 35 % dan GB > 20 %

- Rata rata studi dan lulus S3 sebanyak 20 dosen / tahunTeknisi 105 175Laboran 69 150Pustakawan 24 40

PNS = 652 PNS turun 10 % - Sarana kerja berbasis ICT dan pashing-out Non PNS = 484 Non PNS turun 20% - Penataan fungsi dan efisiensi organisasi

Penurunan prosentase berdasarkan tahun 2013

Rp. 429 M Rp. 500 M

5 PNBP Rp. 265 M Rp. 400 M

7 Gedung- Tanah/Lahan 1.789.300 m2 tetap Digunakan untuk gedung baru dan Laboratorium baru- Ruang Perkuliahan 20.413 m2 naik 20 % dari th 2013 Menambah untuk mencapai standar layanan untuk jurusan tertentu- Ruang Dosen 5460 m2 naik 10 % dari th 2013 Jumlah dosen tetap kecuali jurusan tertentu- Ruang Administrasi 14.406 m2 turun 20 % dari th 2013 Pengurangan karyawan secara pashing-out dan penggunaan TIK- Ruang Laboratorium 28.079,32 m2 naik 20 % dari th 2013 Bagi jurusan yang belum punya laboratorium ideal- Ruang Perpustakaan 9.977 m2 tetap Ruang tetap tetapi menambah e-jurnal dan bandwith

8 TIK 400 Mbps 600 Mbps Investasi dan pengembangan University Resource Planning InformationLisensi software Lisensi software dan lisensi software secara bertahapHot spot Hot spot

Aset Barang Milik Negara (Tanah, Gedung , Alat dll)

Pemberdayaan mahasiswa pascasarjana untuk mengakses kerjasama penelitian dari pihak non pemerintah (industri)Optimalisasi pemanfaatan aset ITS baik intelektual maupun fisik untuk pelayanan pada mitra

Secara proaktif mengajukan proposal pembiayaan untuk pengembangan fisik sesuai dengan Materplan ITS yang bersumber dari dana APBN Catatan : Pemerintah masih ikut membiayai gaji sebagai tanggung jawab terhadap pendidikan, sehingga akan ada kenaikan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah PNS di ITS

Rp. 2,085 TPenggantian alat lama dan penambahan alat baru khususnya Laboratorium baru dan pembangunan gedung serta pengembangan jaringan (kenaikan diluar nilai tanah)

6

SUMBERDAYA MANUSIA

2

3

1

Pelatihan bersertifikat dan studi lanjut ke vokasional bagi tenaga administrasi atau tenaga tidak tetap (honorer)

Anggaran Negara APBN

Tenaga akademik

Tenaga Non Akademik

- Jumlah mahasiswa tahun 2013 = 20.489; 2016 = 22.000 Mhs (karena ada pertam bahan jurusan baru), sehingga dibutuhkan jumlah dosen dengan rasio = 1 : 17 sebesar 1.294 pada tahun 2016.

4KEUANGAN

naik 4 % dari th 2013

GEDUNG DAN PERALATAN

TEKNOLOGI INFORMASI

Page 40: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 34

Tabel 5.2. Tujuan strategis, strategi pencapaian dan inisiatif strategi

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan

GUG, kualitas pendidikan berstandar

internasional dan penelitian berkualitas

internasional serta penguatan sumber

daya

Terimplementasikannya Merit based performance

Ada tapi belum komprehensif

Merit sistem sudah terlaksana secara penuh dan

komprehensif

1. Penguatan organisasi dan manajemen ITS yang selaras dengankebutuhan implementasi GoodUni-versityGovernance yang efektif.

2. Pengembangan kurikulum berdasarkan nilai-nilai ITS, visi ilmiah, kebutuhan pasar global, mengandung muatankemampuan tech-nopreneurship, komunika-si dan wawasanling-kungan.

3. Penguatan kualitas SDM

yang sesuai dan relevan dengan tugas pokok, peran dan fungsinyada-lam organisasi.

Sistem: a. Sosialisasi OTK pada seluruh stakeholder ITS. b. Penyiapan semua kelengkapan administrasi

untuk implementasi OTK 2013. c. Implementasi OTK 2013 secara penuh dan

melengkapi kebutuhan organisasi untuk penca-paian visi dan misi secara bertahap.

d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi OTK.

e. Menyusun sistem remunerasi yang berbasis pada kinerja baik organisasi maupun individu.

f. Membangun moral, etika dan nasionalisme dalam kurikulum maupun proses pembelajaran dengan tenaga pengajar sebagai role model utama.

Manajemen: a. Pelatihan pimpinan pada awal periode

jabatan tentang pemahaman OTK dan aspek manajerial khususnya tentang pengelolaan PT dan leadership .

b. Memberikan perhatian lebih pada program studi yang memiliki kinerja, baik dari sisi dana maupun fasilitas lainnya.

c. Memberikan dukungan fasilitas dan akses pada jurusan berkinerja baik untuk bisa mendapatkan akreditasi internasional dan memperkuat SDM nya melalui sertifikasi.

Tersedianya semua kebijakan, panduan dan SOP setiap aktifitas

Sudah tersedia sebagian (50%)

Sudah tersedia kebijakan,

panduan dan SOP untuk semua

aktivitas Jumlah prodi yang mendapatkan akreditisasi/sertifikasi internasional

Dua Prodi (7 %) Lima Prodi (20 %)

Prosentase laboratorium yang dilengkapi SOP/RPPM 78 90

Tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja ITS

sangat baik sangat baik

Status laporan keuangan dari Konsultan Akuntan Publik (eksternal) untuk setiap tahunnya

Status Wajar Tanpa

Perkecualian (WTP)

Status Wajar Tanpa

Perkecualian (WTP)

Page 41: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 35

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Transformasi kultur organisasi dan sistem manajemen ITS untuk memenuhi tuntutan

GUG, kualitas pendidikan berstandar

internasional dan penelitian berkualitas

internasional serta penguatan sumber

daya

Terimplementasikannya Merit based performance

Ada tapi belum komprehensif

Merit sistem sudah terlaksana secara penuh dan

komprehensif

1. Penguatan organisasi dan manajemen ITS yang selaras dengankebutuhan implementasi GoodUni-versityGovernance yang efektif.

2. Pengembangan kurikulum berdasarkan nilai-nilai ITS, visi ilmiah, kebutuhan pasar global, mengandung muatankemampuan tech-nopreneurship, komunika-si dan wawasanling-kungan.

3. Penguatan kualitas SDM

yang sesuai dan relevan dengan tugas pokok, peran dan fungsinyada-lam organisasi.

d. Melakukan pengelolaan fasilitas secara terpusat dan terintegrasi.

e. Mengimplementasikan sistem penilaian tenaga diktendik yang transparan. akuntabel, responsible, independen dan jujur.

Tenaga Pendidik dan Kependidikan: a. Memfasilitasi dosen dan karyawan untuk

mendapatkan sertifikasi profesi di tingkat nasional dan internasional.

b. Memberikan dukungan fasilitas dan akses pada dosen dan karyawan yang berkinerja baik untuk bisa mendapatkan sertifikasi nasional dan internasional.

Mahasiswa: a. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan

kapasitas kepribadian dan membangun karakter mahasiswa pada tingkat awal, tengah dan akhir.

b. Implementasi program dan kegiatan kemahasiswaan untuk peningkatan moral dan etika mahasiswa.

Tersedianya semua kebijakan, panduan dan SOP setiap aktifitas

Sudah tersedia sebagian (50%)

Sudah tersedia kebijakan,

panduan dan SOP untuk semua

aktivitas Jumlah prodi yang mendapatkan akreditisasi/sertifikasi internasional

Dua Prodi (7 %) Lima Prodi (20 %)

Prosentase laboratorium yang dilengkapi SOP/RPPM 78 90

Tingkat kepuasan stakeholder terhadap kinerja ITS

sangat baik sangat baik

Status laporan keuangan dari Konsultan Akuntan Publik (eksternal) untuk setiap tahunnya

Status Wajar Tanpa

Perkecualian (WTP)

Status Wajar Tanpa

Perkecualian (WTP)

Page 42: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 36

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Peningkatan kualitas pendidikan ITS

berstandard internasional dalam

rangka meningkatkan daya saing

internasional.

Jumlah prodi yang mendapatkan akreditisasi/sertifikasi internasional

Dua Prodi (7 %) Lima Prodi (20 %)

1. Penyediaansistem pro-mosiITS pada masyarakat berdasarkan klaster yang efektif dan efisien.

2. Pengembangan sistem penerimaan mahasiswa baru yang efektif sehingga mampu menjaring maha-siswa yang berkualitasdanberkeadilan.

3. Pengembangan kurikulum yang terintegrasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

4. Pengembangan progam-program S1 internasional.

5. Pengembangan program pascasarjana.

6. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan terintegrasi.

a. Pemetaan potensi pasar, baik untuk calon mahasiswa untuk semua level (strata) maupun pengguna lulusan dan karya unggul ITS lainnya.

b. Penyusunan metode promosi yang efektif berdasarkan sasaran yang dituju sesuai pemetaan yang dilakukan.

c. Perbaikan kualitas penerimaan mahasiswa baru pada semua level yang diselenggarakan.

d. Perancangan konsep dan implementasi sistem pembelajaran yang mengacu pada sistem terstandarisasi internasional.

e. Pengembangan sistem laboratorim based-education (LBE) dalam rangka menanamkan tata nilai keprofesian.

f. Pengembangan metode belajar-mengajar non-konvensional seperti: Student Centered Learning (SCL), e-learning, magang dan inkubator di semua jurusan.

g. Penyiapan program-program studi berkinerja terbaik untuk mendapatkan akreditasi internacional.

h. Pemberian insentif yang memadai bagi jurusan maupun tenaga diktendik yang mnyelenggarakan dan mengelola program/kelas internasional

Jumlah prodi yang memiliki kelas internasional 1 3

Prosentasi Prodi yang memiliki paling sedikit satu matakuliah yang diberikan dalam bahasa Inggris

18 36

Jumlah Mahasiswa Asing di ITS 75 125

Jumlah mahasiswa/staf ITS yang mengikuti program exchange per tahun

108 150

Jumlah Dosen yang Melakukan PostDoc atau Pertukaran Dosen di LN (per tahun)

15 25

Prosentase mahasiswa pasca sarjana (S2 dan S3) terhadap total mahasiswa

14.59 20

Jumlah publikasi mahasiswa pasca sarjana di jurnal dan/atau seminar internasional yang bereputasi

195 buah di jurnal

internasional dan 330 buah di

seminar internasional

275 buah di jurnal

internasional dan 450 buah di

seminar internasional

Page 43: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 37

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Peningkatan kualitas pendidikan ITS

berstandard internasional dalam

rangka meningkatkan daya saing

internasional.

Jumlah dosen yang mendapat penghargaan akademik tingkat nasional dan internasional

48 110

1. Penyediaansistem pro-mosiITS pada masyarakat berdasarkan klaster yang efektif dan efisien.

2. Pengembangan sistem penerimaan mahasiswa baru yang efektif sehingga mampu menjaring maha-siswa yang berkualitasdanberkeadilan.

3. Pengembangan kurikulum yang terintegrasi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

4. Pengembangan progam-program S1 internasional.

5. Pengembangan program pascasarjana.

6. Pengembangan kegiatan kemahasiswaan terintegrasi.

i. Mengintensifkan pelaksanaan AMAI sampai unit terkecil pelaksana akademik.

j. Meningkatkan rasio jumlah mahasiswa S2 dan S1.

k. Mengembangkan jejaring dan kerjasama pendidikan dan penelitian di tingkat nasional dan internasional.

l. Merealisasikan MoU kerjasama pendidikan dalam rangka menjaring mahasiswa S1 internasional dan meningkatkan rekognisi internasional.

m. Intensifikasi proses pembimbingan sehingga menghasilkan prestasi kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) di dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional dan Kegiatan Kompetisi Internasional.

n. Implementasi program dan kegiatan kemahasiswaan untuk penguasaan soft-skill dan technopreneurship yang berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada (SAC dan Inkubator) serta kerjasama dengan mitra ITS.

o. Pengembangan sistem serta bentuk pendampingan penalaran dan ketrampilan organisasi kemahasiswaan berbasis TSI yang interaktif sehingga mahasiswa mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif di tingkat nasional dan internasional yang berwawasan lingkungan.

Jumlah penghargaan eksternal prestasi mahasiswa dalam bidang seni dan olah raga (per tahun)

34 50

Jumlah penghargaan prestasi mahasiswa tingkat nasional per tahun

91 100

Jumlah penghargaan prestasi mahasiswa tingkat Internasional per tahun

24 30

Jumlah MOU dengan Perguruan Tinggi Mitra International

22 30

Diversifikasi program (double degree, dll) (Komulatif)

43 100

Jumlah Penyelenggaraan Event Berskala Internasional 27 30

Page 44: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 38

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Mengintegrasikan riset lintas disiplin berkualitas

internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada

masyarakat di tingkat lokal maupun nasional

Jumlah mahasiswa S1 ITS yang melanjutkan ke S2 ITS 567 1000

1. Mengembangkan dan me-realisasikan kerjasama ri-set secara terpadu.

2. Mendesain riset-riset ung-gulan yang kompetitif.

3. Mendorong riset-riset yang berorientasi pada transfer IPTEK serta per-baikan ekonomi dan kehi-dupansosial masyarakat.

4. Meningkatkan peran me-diasi dan fasilitasi ITS dalam isu-Isu publik.

a. Penyusunan road-map riset, baik yang ada pada pusat-pusat studi unggulan (top-down), maupun yang ada di laboratorium-laboratorium program studi (bottom-up).

b. Meningkatkan alokasi sumber daya penelitian.

c. Pengembangan dan Penguatan Peran Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

d. Mendorong dan memfasilitasi para peneliti dalam menyusun dokumen paten.

e. Pemberian insentif dan keperpihakan pada penulisan karya ilmiah internasional bagi mahasiswa S-3.

f. Revitalisasi dan restrukturisasi laboratorium. g. Pemberian bantuan bagi dosen yang

mematenkan hasil karyanya. h. Penguatan Sistem Informasi dan database

Hasil-Hasil Tri Dharma PerguruanTinggi. i. Pengkajian, evaluasi dan tindak lanjut MoU

yang sudah ada, dan membuat MoU baru. j. Kerjasama dengan pihak swasta dalam

realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

k. Pengembangan database Alumni, terintegrasi dengan Tracer Study Alumni, dan menggalang partisipasi alumni untuk meningkatkan partisipasi ITS dalam wacana publik.

Jumlah mahasiswa S2 ITS yang melanjutkan ke S3 ITS 214 450

Jumlah Kerjasama Riset di tingkat Internasional 31 40

Rasio Nilai Kerjasama Riset dan PPM/Total Anggaran ITS 2.24 2.49

Jumlah Penelitian Seluruhnya 440 600

Jumlah publikasi Jurnal Internasional 222 440

Jumlah publikasi dalam seminar internasional 260 520

Jumlah MOU dengan Perguruan Tinggi Mitra International

22 30

Prosentase Dosen yang Terlibat dalam Organisasi Profesi/Peneliti Internasional

13 30%

Jumlah konsorsium/forum riset nasional yang melibatkan peneliti ITS

11 15

Page 45: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 39

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Mengintegrasikan riset lintas disiplin berkualitas

internasional dan mengembangkan outreach program untuk memberikan kontribusi kepada

masyarakat di tingkat lokal maupun nasional

Jumlah konsorsium/forum riset internasional yang melibatkan peneliti ITS

8 18

1. Mengembangkan dan me-realisasikan kerjasama ri-set secara terpadu.

2. Mendesain riset-riset ung-gulan yang kompetitif.

3. Mendorong riset-riset yang berorientasi pada transfer IPTEK serta per-baikan ekonomi dan kehi-dupansosial masyarakat.

4. Meningkatkan peran me-diasi dan fasilitasi ITS dalam isu-isu publik.

a. Penyusunan road-map riset, baik yang ada pada pusat-pusat studi unggulan (top-down), maupun yang ada di laboratorium-laboratorium program studi (bottom-up).

b. Meningkatkan alokasi sumber daya penelitian.

c. Pengembangan dan Penguatan Peran Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

d. Mendorong dan memfasilitasi para peneliti dalam menyusun dokumen paten.

e. Pemberian insentif dan keperpihakan pada penulisan karya ilmiah internasional bagi mahasiswa S-3.

f. Revitalisasi dan restrukturisasi laboratorium. g. Pemberian bantuan bagi dosen yang

mematenkan hasil karyanya. h. Penguatan Sistem Informasi dan database

Hasil-Hasil Tri Dharma PerguruanTinggi. i. Pengkajian, evaluasi dan tindak lanjut MoU

yang sudah ada, dan membuat MoU baru. j. Kerjasama dengan pihak swasta dalam

realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

k. Pengembangan database Alumni, terintegrasi dengan Tracer Study Alumni, dan menggalang partisipasi alumni untuk meningkatkan partisipasi ITS dalam wacana publik.

Jumlah aktivitas yang terealisasi dari kerja sama internasional: joint degree, sandwich, short course, joint supervision dan pertukaran dosen

43 90

Jumlah Dosen yang menulis jurnal nasional dan internasional (per tahun)

21 35

Jumlah Publikasi Terindex Scopus 758 1500

Jumlah paten dan teknologi baru (akumulatif) 127 227

Jumlah penelitian unggulan lintas laboratorium/antar jurusan di ITS

95 120

Jumlah hasil riset yang diaplikasikan oleh masyarakat (industri, instansi dan masyarat umum)

78 85

Persentase dosen yang menerbitkan buku teks/ referensi

3 8

Page 46: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 40

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Melakukan penguatan sumber daya penunjang

kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

I. BIDANG KEUANGAN

Pengalokasian dana ke unit kerja berdasarkan unit cost dan performance based budgeting

Alokasi berdasarkan

pendapatan unit kerja dan

kategori jumlah pendapatan

Alokasi dana sepenuhnya

berdasarkan unit cost dan kinerja

1. Meningkatkan efisensi penggunaan dana ITS.

2. Mengintensifikasikan penggalian dana eksternal di luar dana yang dipe-roleh dari mahasiswa.

a. Pengembangan transaksi keuangan satu pintu (Rekening Rektor).

b. Implementasi sistem perencanaan berbasis aktifitas (activity based-costing) dan pengalokasian berbasis kinerja (performance based-budgeting).

c. Pemberdayaan aset dan unit-unit revenue generator potensial selain aset dan unit yang selama ini sudah dioperasikan.

d. Memberdayakan sistem endowment (dana abadi) melalui efektivitas hubungan dengan para pemangku kepentingan ITS

Jumlah dana penelitian dari pemerintah (milyar rupiah) 33 60

Jumlah dana penelitian dari industri/masyarakat (milyar rupiah)

54 59

Jumlah dana penelitian dari sumber internasional (milyar rupiah)

3.2 8

Jumlah Dana yang diperoleh dari pemanfaatan aset di ITS 17 Milyar 25 Milyar

Jumlah Dana Abadi NA 5 Milyar

Page 47: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 41

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Melakukan penguatan sumber daya penunjang

kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

II. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA

Perbandingan dosen lulusan S3/total dosen 328 : 960 500 : 1000

Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kepen-didikan.

a. Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi S-3 dan Guru Besar harus digalakkan, sehingga jumlah dosen berkualifikasi S-3 mencapai kurang lebih 40% dan dapat mendukung pencapaian.

b. Peningkatan kompetensi teknisi, laboran, dan pustakawan harus dilakukan dengan memberikan pelatihan bersertifikat dan studi lanjut ke program vokasional, sehingga dapat dikualifikasikan sebagai pranata laboratorium pendidikan (PLP) yang handal yang mampu mengelola laboratorium yang berstandar ISO.

c. Penurunan jumlah PNS administrasi dilakukan secara phasing-out dan digantikan dengan peningkatan penggunaan TSI.

d. Penilaian kinerja dilakukan secara lebih ketat berdasarkan merit based system.

Jumlah Tenaga Kependidikan Mengikuti Studi Lanjut (per tahun)

15 20

Persentasi tenaga kependidikan berijazah D3 ke atas yang memiliki kemampuan bahasa Inggris (aktif/pasif)

35 40

Page 48: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 42

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Melakukan penguatan sumber daya penunjang

kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

II. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA

Perbandingan dosen lulusan S3/total dosen 328 : 960 500 : 1000

Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kepen-didikan.

e. Pengembangan SDM ITS (dosen dan karyawan) dilakukan secara sistemik dan terstruktur, sebagai berikut: (1) Pengadaan (perekrutan) SDM harus

disesuaikan dengan kebutuhan strategis SDM ITS secara proporsional.

(2) Pengembangan kompetensi SDM ITS harus berorientasi pada upaya maksimalisasi potensi dan bakat masing-masing melalui pendidikan lanjut, pelatihan-pelatihan maupun pensertifikasian, dan ITS wajib memberikan peluang dan memberikan fasilitas serta menjamin terlaksananya proses secara berkesinambungan.

(3) Pengembangkan karir SDM di bidang akademis ataupun non-akademis, yang meliputi proses kenaikan pangkat, kenaikan jabatan fungsional, wajib didorong oleh ITS, dan proses mutasi jabatan struktural dilakukan secara proporsional berdasarkan kompetensi SDM dan kebutuhan organisasi.

(4) Pengevaluasian SDM harus senantiasa dikaji dan terukur kinerjanya secara jelas dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan SDM.

Jumlah Tenaga Kependidikan Mengikuti Studi Lanjut (per tahun)

15 20

Persentasi tenaga kependidikan berijazah D3 ke atas yang memiliki kemampuan bahasa Inggris (aktif/pasif)

35 40

Page 49: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 43

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Melakukan penguatan sumber daya penunjang

kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

III. BIDANG SUMBER DAYA FASILITAS

Proporsi Lab dengan struktur SDM sesuai OTK ITS 2013 80 100

Perencanaan fisik ITS dalam master plan kampus harus memperhatikan faktor efisiensi lahan, representasi ITS, fleksibel kemanfaatannya (resource sharing), danramah ling-kungan dan pengguna.

a. Pengembangan berbagai sistem informasi pengelolaan fasilitas terpadu, seperti sistem informasi pemantauan operasi dan pemeliharaan peralatan, sistem informasi penggunaan ruang kuliah, dan sebagainya.

b. Pengembangan manajemen pengelolaan fasilitas kampus, diantaranya untuk ruang kelas, laboratorium, pelayanan, umum/komersial, harus terintegrasi dan tersinergi satu dengan lainnya.

c. Perencanaan zoning area kampus yang jelas dan sesuai dengan kegiatan pokoknya, yang meliputi zona pusat kampus, akademik, olah raga, asrama dan perumahan dosen, taman teknologi, fasilitas umum/komersial, dan area hijau.

d. Perencanaan sistem transportasi, drainase, lansekap, utilitas, dan pengelolaan lingkungan yang efisien, dan ramah ling-kungan serta ramah pengguna.

Tingkat utilitas penggunaan fasilitas N/A 75%

Prosentase ruang terbuka hijau (RTH) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

80% min 65%

Prosentase bangunan yang memenuhi standard hemat energi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

73,1% (136,68 ha) Minimal 60%

Terdapat minimal satu fasilitas mahasiswa yang memenuhi standar internasional

Belum ada paling sedikit satu (asrama

mahasiswa asing)

Page 50: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 44

STRATEGIC OBJECTIVES Key Performance Indicators Baseline (akhir 2013) TARGET 2018 STRATEGI PENCAPAIAN INISIATIF STRATEGIS

Melakukan penguatan sumber daya penunjang

kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

IV. BIDANG SUMBER DAYA TSI

Prosentase implementasi Master Plan TSI 90 100

Mengintensifkanimple-mentasidan penggunaan TSI dalam proses layanan tri dharma perguruan tinggi secara seoptimal di semua unit.

a. Teknologi Sistem Informasi harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memperkuat “internal network” serta terjadinya reformasi birokrasi internal ITS.

b. ITS harus menyusun Master Plan Teknologi dan Sistem Informasi guna memetakan kebutuhan dan ketersediaan kebutuhan aplikasi, hardware, serta infrastruktur secara terpadu.

c. ITS harus mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) bidang administrasi sehingga dapat memberikan layanan secara profesional, efektif dan efisien antara lain: ManajemenAnggaran/Keuangan, Kepega-waian, Kinerja serta Kemitraan dan Kehumasan.

d. ITS harus mengembangkan sistem informasi untuk mengelola kegiatan Tridharma serta mengembangkan Sistem Pengelolaan Pengetahuan untuk mendorong terjadinya knowledge sharing, seperti digital library, open content ITS, dan lain-lain.

e. Semua sistem tersebut akan bermuara pada Portal ITS yang akan menjadi pintu gerbang pemberian e-layanan (e-services) kepada para pemangku kepentingan.

f. TSI ITS harus dikembangkan untukmendukung sistem layanan PTN binaan ITS di Indonesia kawasan timur.

Prosentase ketersediaan operasi jaringan 90 100

Prosentase layanan berbasis TSI yang sudah terintegrasi 58 100

Sistem PDCA berbasis TIK yang lengkap, rinci, dan efektif

90 100

Terimpelentasikannya sistem manajemen paperless (tanpa kertas)

50 75

Page 51: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 45

P E N U T U P Rencana Strategis ITS periode 2014-2018 ini merupakan revisi dari Rencana Strategis periode 2008-2017 yang dilakukan karena adanya perubahan internal maupun eksternal yang penting untuk diakomodasikan. Selanjutnya dokumen ini akan menjadi acuan bagi pimpinan dalam penyusunan program kerja dan anggaran tahunan yang dilakukan secara sistematis dengan melibatkan seluruh unit dan level manajemen di ITS.

Rencana strategis yang disusun dalam periode 5 (lima) tahun ini, memberikan arahan yang jelas atas harapan dan cita-cita ITS kedepan. Namun demikian, keberhasilan dalam meraih harapan dan cita-cita tersebut tidak bisa terwujud tanpa komitmen dan konsistensi dari seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan fungsi dan perannya masing-masing. Pencapaian akan optimal, jika dilakukan koordinasi yang efektif di semua level manajemen ITS dan kemampuan dalam memberdayakan semua potensi yang dimiliki baik dari sisi asset sumber daya manusia maupun asset lainnya.

Penyusunan Rencana Strategis ini dilakukan berdasarkan analisis kondisi saat ini dan yang akan datang. Beberapa estimasi dilakukan berdasarkan data historis yang dimiliki oleh ITS dan juga berdasarkan estimasi lima tahun kedepan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Menyadari bahwa perubahan lingkungan tetap bisa terjadi sehingga dimungkinkan terjadi perubahan atas Rencana Strategis yang telah disusun, maka diperlukan evaluasi dan monitoring secara periodik agar relevansi tetap terjaga.

Komunikasi dan koordinasi yang efektif semua level baik secara horisontal maupun vertikal sangat diperlukan agar pemahaman yang sama atas substansi Rencana Strategis ini dapat terjadi. Hal ini akan sangat menentukan keberhasilan implementasi Rencana Strategi ke dalam program kerja di setiap level yang selaras dan efektif. Selanjutnya mengingat pentingnya dokumen Rencana Strategis ini, maka sosialisasi harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk jika terjadi perubahan dalam perjalanannya.

B A B

6

Page 52: K A T A P E N G A N T A R - pilrek.its.ac.idpilrek.its.ac.id/wp-content/uploads/renstra_its-covered.pdf · i K A T A P E N G A N T A R Puji syukur ke hadirat Allah swt dipanjatkan,

Renstra ITS 2014-2018 45