Top Banner
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 1
18

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

Dec 27, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 1

Page 2: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 2

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN TAMAN WISATA HUTAN RAYA

BUNDER, GUNUNG KIDUL DAERAH INTIMEWA YOGYAKARTA

Selvina Sri Rahayu1

Lily Handayani2

Sri Yuniarti3

Abstrak

Objek wisata Taman Hutan Raya Bunder memiliki daya tarik untuk rekreasi rest area,

berkemah, dan pabrik minyak kayu putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung

fisik rest area, area berkemah, dan pabrik minyak kayu putih, serta ketersediaan sarana dan

prasarana rest area, area berkemah, dan pabrik minyak kayu putih.

Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya dukung fisik yang meliputi

waktu kunjungan wisata, jumlah pengunjung, panjang jalur dan luas area, penggenangan tanah,

permeabilitas tanah, tekstur tanah, serta seberapa besar daya dukung sarana prasarana yang

meliputi toilet, tempat sampah, air, dan warung. Analisis data menggunakan analisis desktiptif,

dimana data diperoleh langsung dilapangan, kemudian dianalisis menggunakan rumus PCC

panjang jalur, RCC faktor alam, dan PCC luas area.

Berdasarkan pengunjung yang diperoleh dari lapangan, yaitu rest area 100 wisatawan/hari, area

berkemah 500 wisatawan/hari, dan pabrik minyak kayu putih 100 wisatawan/hari, serta

ketersediaan sarana prasarana yang masih mendukung. Daya dukung fisik berdasarkan luas area

yang terdapat pada Rest Area PCC sebesar 369 orang/hari, Area Berkemah PCC sebesar 1538

orang/hari, Area Pabrik Minyak Kayu Putih PCC sebesar 92 orang/hari. Hasil perhitungan jumlah

pengunjung dan daya dukung fisik berdasarkan luas area, maka daya dukung fisik dan sarana

prasarana masih mendukung, sedangkan daya dukung fisik berdasarkan luas area menunjukkan

bahwa daya dukung fisik di Taman Hutan Raya Bunder mampu mendukung kepuasan

(kenyamanan wisatawan untuk bergerak bebas pada tiap area wisata). Perhitungan daya dukung

sarana dan prasarana di Taman Hutan Raya Bunder menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan

prasarana belum mendukung kepuasan wisatawan, sehingga masih perlu penambahan sarana

tempat sampah sebanyak 3 unit, kantin 9 unit di rest area.

Kata Kunci : Taman Hutan Raya Bunder, Daya Dukung Fisik, Ketersediaan Sarana Prasarana

CARRYING CAPACITY OF BUNDER FOREST PARK IN GUNUNG

KIDUL, SPECIAL DISTRICT OF YOGYAKARTA

Abstract

Forest Park attraction has appeal Bunder rest area for recreation, camping, and eucalyptus

oil mill. This study aims to determine the physical carrying capacity of the rest area, camping

area, and eucalyptus oil mills, as well as the availability of facilities and infrastructure rest areas,

camping areas, and eucalyptus oil mill.

The method of research was conducted to determine how much physical carrying capacity of

tourist visits, including time, number of visitors, the path length and the area, flooding the land,

soil permeability, soil texture, and how much carrying capacity of infrastructure facilities which

include toilets, trash, water, and stalls. Data analysis using descriptive analysis, where the data

was obtained directly in the field, then analyzed using path length formula PCC, RCC natural

factors, and PCC area.

1 Mahasiswa STTL “YLH” 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II

Page 3: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3

Based on the visitor from the field, rest area 100 tourists / day, camping area 500 tourists /

day, and eucalyptus oil mill 100 tourists / day, and the availability of infrastructure that is

supportive. Physical carrying capacity based on the area contained in Rest Areas PCC by 369

tourists / day, PCC Camping Area for 1538 tourists / day, Eucalyptus Oil Factory Area PCC for

92 tourists / day. The results of the calculation of the number of visitors and the physical carrying

capacity based on the area, the carrying capacity and physical infrastructure still support, while

the physical carrying capacity based on the area indicates that the physical carrying capacity in

Forest Park Bunder able to support satisfaction (comfort travelers to move freely on each tourist

area). Calculation of carrying capacity of infrastructure and facilities in Forest Park Bunder

indicate that the availability of facilities and infrastructure does not yet support satisfaction

rating, so it will still need additional bins means 3 units, 9 units cafeteria at the rest area.

Keywords : Bunder Forest Park, Physical Capability, Availability Infrastructure

I. PENDAHULUAN

Pariwisata sebagai sub sektor

ekonomi merupakan industri terbesar

dan tercepat perkembangannya di

dunia. Menurut WTTC (World

Travel and Tourism Council),

terbukti bahwa pada tahun 1993

pariwisata merupakan industri

terbesar di dunia dengan pendapatan

lebih dari US$ 3,5 trilyun atau 6%

dari pendapatan kotor dunia

(Lascurain, 1993 dalam Fandeli,

2005). Pembangunan pariwisata

merupakan salah satu pembangunan

yang perlu dikembangkan, karena

dari sektor ini dapat meningkatkan

penerimaan devisa negara,

memperluas lapangan kerja, serta

dapat memperkenalkan kebudayaan

bangsa dan tanah air.

Pada hakikatnya daya dukung

pariwisata ditentukan oleh beberapa

faktor. Faktor yang sangat signifikan

mempengaruhi daya dukung ODTW

(Objek dan Daya Tarik Wisata) atau

kawasan adalah jumlah wisatawan,

aktivitas wisatawan, intensitas,

pengaruh wisatawan, kualitas dan

daya pulih secara alami serta tingkat

pengelolaan. Perencanaan pariwisata

yang tidak memperhatikan daya

dukung lingkungan akan

menurunkan kualitas lingkungan dan

rusaknya ekosistem yang dipakai

untuk pariwisata itu sehingga akan

menghambat bahkan menghentikan

perkembangan pariwisata itu.

Dalam kaitannya dengan daya

dukung lingkungan menurut fungsi

kawasan, maka secara normatif

apabila suatu wilayah dapat

menjalankan fungsinya menjaga

kelestarian alam dan lingkungan

hidup manakala mampu

mengalokasikan peruntukkan ruang

kawasan menurut ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, upaya pelestarian dan

peningkatan serta daya dukung

lingkungan hidup merupakan sarana

penting untuk mempertahankan dan

meningkatkan keseimbangan

ekosistem dan fungsi perlindungan

suatu wilayah.

Secara administrasi, kawasan

Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder

terletak di Desa Gading, Kecamatan

Playen, Kabupaten Gunung Kidul

Provinsi D.I Yogyakarta. Yaitu di

tepi jalan raya Yogya-Wonosari,

sepanjang perjalanan menuju Tahura

ini banyak dijumpai buah Sawo dan

kerajinan kayu yang dijajakan oleh

penduduk di sekitarnya. Sebelum

memasuki kawasan di tepi hutan

Bunder terdapat rest area (tempat

peristirahatan), shelter, ruang

pertemuan, tempat bermain anak-

anak, warung dan toko untuk

kebutuhan sehari-hari, baik bagi

Page 4: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 4

pengunjung maupun masyarakat di

sekitarnya.

Taman Hutan Raya adalah

kawasan pelestarian alam untuk

tujuan koleksi tumbuhan dan atau

satwa yang alami atau buatan, jenis

asli dan atau bukan asli, yang

dimanfaatkan bagi kepentingan

penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya,

budaya, pariwisata dan rekreasi. Oleh

sebab itu, Pengembangan Taman

Hutan Raya BUNDER merupakan

suatu pilihan yang tepat dalam

melakukan konservasi sumberdaya

alam hayati dan ekosistemnya, yang

sekaligus untuk mendukung

spesifikasi Yogyakarta sebagai kota

pendidikan dan kota wisata. Selain

itu terdapat persemaian dan pabrik

pengelolaan minyak Kayu Putih

”Sendang Mole”. Sumberdaya

wilayah harus senantiasa dikelola

secara seimbang untuk menjamin

keberlanjutan pembangunan.

Penerapan prinsip-prinsip

pembangunan yang berkelanjutan

(sustainable development) di seluruh

sektor dan wilayah menjadi prasyarat

utama dalam pembangunan wilayah.

Salah satu aspek penting dan

prasyarat utama dalam menjaga

pembangunan wilayah berkelanjutan

adalah perlunya memperhatikan daya

dukung lingkungan.

A. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah

berdasarkan latar belakang di atas

adalah :

1. Seberapa besar daya dukung

lingkungan fisik wisata di

Taman Hutan Raya Bunder ?

2. Bagaimana daya dukung

lingkungan sarana dan

prasarana wisata di Taman

Hutan Raya Bunder ?

B. Batasan Masalah

Dalam hal ini penyusun

membatasi masalah pada :

1. Kondisi lingkungan fisik

Taman Hutan Raya Bunder,

yaitu : Penggenangan tanah,

Permeabilitas tanah, Tekstur

tanah, dan ketersediaan air

2. Faktor sarana dan prasarana

Taman Hutan Raya Bunder,

yaitu Rest Area, tempat

bermain dan berkemah yang

meliputi : Toilet, Tempat

Sampah dan Sistem

pembuangan sampah.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Mengkaji daya dukung

lingkungan fisik Taman Hutan

Raya Bunder

2. Mengkaji Daya Dukung

lingkungan Sarana dan

Prasarana Wisata di Taman

Hutan Raya Bunder

D. Manfaat Penelitian

Dilakukan penelitian ini

diharapkan bermanfaat untuk :

1. Untuk pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya

konservasi lingkungan yang

berkaitan dengan pengelolaan

objek wisata.

2. Mengurangi kerusakan

lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lingkungan Hidup

Menurut Undang-undang RI

No. 32 tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup adalah kesatuan

ruang dengan semua benda, daya,

keadaan dan makhluk hidup, termauk

manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan

Page 5: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 5

perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup

lainnya.

B. Komponen penyusun

lingkungan hidup

Dalam undang-undang RI

No. 32 tahun 2009 disebutkan bahwa

lingkungan hidup adalah sistem yang

meliputi lingkungan sosial. Menurut

Soerjani (1987) lingkungan hidup

terdiri atas lingkungan hidup sosial,

alam dan buatan.lingkungan hidup

sosial menentukan seberapa jauh

lingkungan hidup alam mengalami

perubahan menjadi lingkungan

buatan. Selama ketiganya masih

dalam keseimbangan, maka

lingkungan hidup masih baik dan

sehat.

Tanjung (1991) dalam

Soerjani (1987) mengemukakan

bahwa lingkungan hidup disusun

oleh tiga komponen atau sering

disebut dengan A, B, C Environment

yaitu

A : Abiotic Environment atau

lingkungan non hayati yang terdiri

atas unsur-unsur air, udara dan energi

serta mineral yang terkandung

didalamnya

B : Biotic Environment atau

lingkungan hayati yang terdiri dari

unsur-unsur hewan, tumbuhan dan

margasatwa.

C : Cultural Environment

atau lingkungan budaya yang terdiri

atas unsure-unsur atau system-

system sosial, ekonomi, budaya dan

kesejahteraan. ketiga komponen ini

tidak dapat dipisahkan kareana saling

mempengaruhi.

C. Hipotesis

Pada dasarnya hipotesis

merupakan suatu kesimpulan

sementara atau asumsi tentang

hubungan antara dua variabel atau

lebih. Berdasarkan latar belakang

permasalahan, tujuan, dan tinjauan

pustaka, maka dirumuskan hipotesis

penelitian, yaitu :

− Kondisi fisik Taman Hutan

Raya Bunder sudah

mendukung daya dukung

lingkungan wisata di Taman

hutan Raya Bunder, DIY.

− Sarana dan prasarana Taman

Hutan Raya Bunder belum

mendukung daya dukung

lingkungan wisata Taman

Hutan Raya Bunder, DIY

III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat Penelitian

- Alat tulis untuk mencatat

data primer

- Kamera untuk

dokumentasi

- Kalkulator untuk

mengolah data

2. Bahan Penelitian

- Peta administrasi

kabupaten gunung kidul

- Peta lokasi penelitian di

Taman Hutan Raya

Bunder.

B. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dibagi dalam tiga

tahap :

1. Tahap awal (pengambilan

data)

Tahap pengambilan data ini

diambil dari data sekunder

yang berasal dari pengelola

Taman Hutan Raya Bunder.

Sebelum mengambil data,

penyusun mengurus surat ijin

lokasi terlebih dahulu.

2. Pengumpulan Data

Pengambilan data yaitu data

sekunder yang diperoleh dari

instansi terkait dari

Page 6: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 6

penelitian, kemudian

pengambilan data primer

melalui pengamatan langsung

di lapangan, dan wawancara.

3. Tahap analisa data

Setelah data-data sekunder

terkumpul kemudian

dilanjutkan dengan tahap

yang kedua yaitu tahap

pengolahan data dan analisa

data.

4. Tahap akhir

Setelah proses pengolahan

data dan analisa data

kemudian dilanjutkan dengan

proses akhir yaitu

penyusunan skripsi

C. Teknik Analisa Data

Daya dukung Fisik Beberapa

macam daya dukung yang

perhitungannya, berdasarkan hasil

survey sebagai berikut (Fandeli,

2005)

1. PCC = panjang jalur x

wisatawan/meter x waktu

buka

2. RCC = PCC x ( 100 – FP

)/100 x ( 100 – FE )/100 x (

100 – FS )/100

Dalam hal ini :

FP : Faktor hujan

FE = Faktor erosi

FS = Faktor kelerengan

3. Daya dukung fisik

Beberapa macam daya

dukung yang

diperhitungkannya,

berdasarkan hasil survey

(Fandeli, 2000 ) sebagai

berikut :

Rumusnya : PCC = A x x

Rf

Dalam hal ini :

PCC : Physical Carrying

Capacity daya dukung fisik

A : Luas Area yang digunakan

untuk wisata

B : Luas area yang dibutuhkan

oleh seorang wisatawan

untuk berwisata dengan

tetap memperoleh kepuasan,

dalam hal ini digunakan

nilai tetap yang diberikan

untuk area piknik oleh

Douglas (1975) yaitu 65 m2

= 0.0065 ha untuk berwisata

dengan tetap memperoleh

kenyamanan

Rf : Faktor rotasi dalam

beraktifitas wisata yaitu rata-

rata lama waktu berwisata.

Analisa data :

Analisa data menggunakan data

deskriptif, adapun analisa data

sebagai berikut :

1. Berdasarkan data-data yang

didapat untuk PCC panjang

jalur, RCC factor alam, PCC

luas area

2. Menghitung dengan

menggunakan rumus PCC

panjang jalur, RCC factor

alam, PCC luas area

3. Jawaban dari perhitungan

yang didapat dimasukkan ke

dalam data dan di analisis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam kepariwisataan, daya

dukung suatu zona wisata sangat

penting karena daya dukung ini

berkaitan erat dengan kerusakan

pada beberapa aspek yaitu kondisi

lingkungan dan jumlah serta

perilaku wisatawan. Oleh karena itu

suatu lingkungan mempunyai

kendala, maka peraturan terhadap

jumlah dan perilaku wisatawan

perlu dilakukan.

Page 7: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 7

Besaran daya dukung

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Fandeli (2002), daya

dukung ditentukan oleh beberapa

variabel, yaitu luasan area

pariwisata, jumlah pengunjung,

waktu berlangsungnya aktivitas

wisata, area fasilitas, jumlah petugas

dan jasa pelayanan, serta presepsi

wisatawan. Dalam penelitian ini

daya dukung kawasan Tahura

didekati dengan kebutuhan area

untuk aktivitas wisatawan dan

dalam waktu atau lama kunjungan

dalam melakukan aktivitas wisata.

Pendekatan yang digunakan adalah

perhitungan daya dukung fisik dan

ketersediaan sarana dan prasarana

dengan menggunakan rumus

Cifuentes ( 1993 ) termodifikasi (

Fandeli dan Mukhlison, 2000 ).

Besarnya daya dukung pada Zona

wisata hutan di Tahura Bunder

adalah sebagai berikut :

1.1 Daya Dukung Fisik

berdasarkan Panjang Jalur

Tabel 4.1 Data Panjang Jalur di Taman Hutan Raya Bunder

Sumber : Data Primer april 2013

a. Rest Area

PC = Panjang jalur x

Wisatawan/meter x Waktu

buka

= 0,1 km x 1 m x 8 jam

perhari

= 100 m x 1 m x 8 jam perhari

= 800 wisatawan/hari

Jadi daya tampung Rest

Area untuk panjang jalur

dapat menampung

wisatawan sebesar 800

wisatawan per hari.

b. Area Berkemah

PCC = Panjang jalur x

Wisatawan/meter x Waktu

buka

= 0,3 km x 1 m x 8 jam/hari

= 300 m x 1 m x 8 jam/hari

= 2400 wisatawan/hari

Jadi daya tampung Area

Berkemah untuk panjang

jalur dapat menampung

wisatawan sebesar 2400

wisatawan perhari.

c. Pabrik minyak kayu putih

PCC = Panjang jalur x

Wisatawan/meter x Waktu

buka

= 0,2 km x 1 m x 8 jam/hari

= 200 m x 1 m x 8 jam/hari

= 1600 wisatawan per hari

Jadi daya tampung Pabrik

Minyak Kayu Putih dapat

menampung wisatawan

No. Rest Area Area

Berkemah

Pabrik Minyak Kayu

Putih

1. Panjang Jalur 0,1 Km x

1000 =

100 m

0,5 Km x 1000

= 500 m

0,6 Km x 1000 =

600 m

2. Lebar jalur 1 m 1 m 1 m

3. Jam Buka 8 jam

perhari

8 jam perhari 8 jam perhari

Page 8: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 8

sebesar 1600 wisatawan perhari.

1.2 Daya Dukung Realitas Berdasarkan Faktor Alam

Tabel 4.2 Data Realitas di Taman Hutan Raya Bunder

No. Rest

Area

Area

Berkemah

Pabrik Minyak Kayu

Putih

1.Faktor Curah Hujan ( FP ) 7 % 7 % 7 %

2.Faktor Kelerengan ( FE ) 15 % 15 % 20 %

3.Faktor Erosi 15 % 15 % 20 %

PCC ( wisatawan/hari ) 800 2400 1600

Sumber : Data Primer april 2013

a. Rest Area

RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x

(100 – FE )/100 x ( 100 –

FS )/100

= 800 x ( 100 – 7 )/100 x

(100 – 15 )/100 x ( 100 –

15 )/100

= 800 x ( 0.93 x 0.85 x 0.85)

= 800 x 0.671925

= 537 wisatawan/hari

Berdasarkan perhitungan PCC

untuk faktor alam, Rest Area

dapat menampung wisatawan

sebesar 537 wisatawan per hari.

b. Area Berkemah

RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x (

100 – FE )/100 x ( 100 –

FS )/100

= 2400 x ( 100 – 7 )/100 x

(100 – 15 )/100 x ( 100 –

15 )/100

= 2400 x ( 0.93 x 0.85 x

0.85 )

= 2400 x 0.671925

= 1612 wisatawan/hari

Berdasarkan perhitungan

PCC untuk faktor alam, Area

Berkemah dapat menampung

wisatawan sebesar 1612

wisatawan per hari.

c. Area Pabrik Minyak Kayu Putih

RCC = PCC x ( 100 – FP)/100 x

(100 – FE )/100 x ( 100 –

FS )/100

= 1600 x ( 100 – 7 )/100 x

(100 – 20 )/100 x ( 100 –

20 )/100

= 1600 x ( 0.93 x 0.8 x 0.8 )

= 1600 x 0.5952

= 952 wisatawan/hari

Berdasarkan perhitungan PCC

untuk faktor alam, Area Pabrik

Minyak Kayu Putih dapat

menampung wisatawan sebesar

952 wisatawan per hari.

1.3 Daya Dukung Fisik Berdasarkan Luas Area

kawasan Taman Hutan Raya

(Tahura) Bunder terletak di Desa

Gading, Kecamatan Playen,

Kabupaten Gunung Kidul Provinsi

D.I. Yogyakarta. Luas area yang

disediakan untuk umum di kawasan

taman hutan raya bunder adalah 6.5

Ha yaitu berada dipetak 19 dan petak

22 yang diperuntukkan sebagai zona

wisata hutan. Jenis atraksi yang

dikembangkan di Taman hutan raya

bunder adalah keindahan sungai,

berkemah, area pabrik minyak kayu

putih. Untuk pembagian tiap-tiap

Page 9: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 9

zona dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.3 Luas Area yang Tersedia Di Taman Hutan Raya Bunder

No. Zona Wisata Luas Area ( ha )

1 Rest area 1.2

3 Area Berkemah 5

4 Pabrik Minyak Kayu Putih 0.3

Jumlah 6.5

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY, april 2013

a. Rest Area

Merupakan tempat

peristirahatan berada di gerbang

utama Tahura Bunder dan daerah

tepian sungai.Dengan luas area

yang tersedia untuk umum adalah

1.2 Ha atau 12000 m2 . Kawasan

dibuka dari pukul 08.00 – 16.00

WIB atau selama 8 jam,

sementara wisatawan

membutuhkan waktu untuk

istirahat adalah 4 jam.

Dari hasil perhitungan maka

diperoleh besarnya rotasi

kunjungan sebesar 2 kali perhari [

]. Untuk luas area yang

dibutuhkan yaitu sebesar 65 m2

atau 0.0065 Ha ( dalam hal ini

digunakan nilai tetap yang

diberikan untuk area piknik oleh

Douglas dalam Fandeli untuk

berwisata dengan tetap

memperoleh kenyamanan ).

PCC = A x x Rf

PCC = 1,2 ha x 1/0.0065

ha x 2

= 369 wisatawan/hari

Jadi daya dukung di Rest Area

dapat menampung pengunjung

369 wisatawan perhari dengan

rotasi dua kali sehari.

b. Area Berkemah

Merupakan area khusus untuk

Camping Ground yaitu kegiatan

berkemah. Luas area yang tersedia

untuk umum adalah 1 Ha atau

10.000 m2 . Kawasan dibuka dari

pukul 08.00 – 16.00 WIB atau

selama 8 jam, sementara

wisatawan membutuhkan waktu

untuk istirahat adalah 4 jam. Dari

hasil perhitungan maka diperoleh

besarnya rotasi kunjungan sebesar

2 kali perhari [ ]. Untuk luas

area yang dibutuhkan yaitu

sebesar 65 m2 atau 0.0065 Ha (

dalam hal ini digunakan nilai tetap

yang diberikan untuk area piknik

oleh Douglas dalam Fandeli untuk

berwisata dengan tetap

memperoleh kenyamanan ).

PCC = A x x Rf

PCC = 5 ha x 1/0.0065 ha x 2

= 1538 wisatawan/hari

Daya dukung di Area Berkemah

dapat menampung pengunjung

1538 wisatawan perhari dengan

rotasi dua kali sehari.

c. Pabrik minyak kayu putih

Area ini terdapat pada petak

22 terletak paling ujung. Di area

ini terdapat penyulingan pabrik

minyak kayu putih dengan luas

area yang tersedia untuk umum

adalah 0,3 Ha atau 3000 m2.

Kawasan dibuka dari pukul 08.00

– 16.00 WIB atau selama 8 jam,

sementara wisatawan

membutuhkan waktu untuk

istirahat adalah 4 jam. Dari hasil

Page 10: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 10

perhitungan maka diperoleh

besarnya rotasi kunjungan sebesar

2 kali perhari [ ]. Untuk luas

area yang dibutuhkan yaitu

sebesar 65 m2 atau 0.0065 Ha (

dalam hal ini digunakan nilai tetap

yang diberikan untuk area piknik

oleh Douglas dalam Fandeli untuk

berwisata dengan tetap

memperoleh kenyamanan ).

PCC = A x x Rf

PCC = 0,3 ha x 1/0.0065 ha x

2

= 92 wisatawan/hari

Daya dukung di Pabrik Minyak

Kayu Putih dapat menampung

pengunjung 92 wisatawan perhari

dengan rotasi dua kali sehari.

1.4 Daya dukung Sarana dan Prasarana

Tabel 4.4 Ketersediaan sarana dan prasarana pada

masing – masing area wisata

No Zonasi Ketersediaan sarana dan prasarana

T TS TP1 K M HS TI G TP2

1 Rest area 5 3 2 3 1 - - - -

3 Berkemah - - - - - - - - -

4 Pabrik

kayu

putih

6 3 4 - - - - - -

Sumber : Data Primer april 2013

keterangan :

T = toilet/ wc umum

TS = tempat sampah

TP1 = tempat peneduh

TP2 = tempat penyewaan

M = mushola

HS = home stay

K = kantin

G = guide

TI= tempat informasi

a. Analisis Ketersediaan Sarana

dan Prasarana

Analisis ketersediaan

sarana dan prasarana

mencakup hasil observasi

maka diperoleh jumlah tiap

sarana dan prasarana yang ada

dan diperoleh jumlah

kebutuhan akan sarana dan

prasarana yang sesuai dengan

daya dukung fisik untuk

menunjang atau memenuhi

kebutuhan wisatawan pada

setiap area akan kualitas

wisata Taman Hutan Raya

Bunder.

Menurut Wagar dalam

Douglas ( 1975 ) menyatakan

bahwa suatu kawasan wisata

mempunyai kualitas wisata

tinggi bila menyebabkan

wisatawan sangat nyaman,

sementara kualitas rendah bila

wisatawan tidak nyaman. Dari

hasil observasi sarana dan

Page 11: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 11

prasarana didapatkan sebagai

berikut :

1. Rest Area

Pada Rest Area diketahui daya

dukung fisiknya sebesar 369.

Untuk mengatahui ketersediaan

sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk dapat

menunjang aktifitas wisatawan di

Rest Area ini, dari hasil observasi

diketahui jumlah sarana dan

prasarana yang tersedia seperti

berikut ini :

a. Sarana Prasarana tempat sampah

Dalam modul pelatihan

pengelolaan sarana penyehatan

lingkungan permukiman

dinyatakan bahwa kapasitas

wadah harus mampu menampung

sampah untuk 3 hari yakni 40-60

liter, hal ini terkait dengan waktu

pembusukan dan

perkembangbiakan lalat. Kriteria

jenis wadah sampah menurut SNI

dapat dilihat pada tabel 1.5

dibawah ini .

Tabel 4.5 jenis pewadahan

No

. Jenis wadah Kapaitas Pelayanan

Umur

wadah Keterangan

1 Kantong 10-40 liter 1 KK 2-3 hari

2 Bin 40 liter 1 KK 2-3

tahun

3 Bin 120 liter 2-3 KK 2-3

tahun

4 Bin 240 liter 2-3 KK 2-3

tahun

5 Kontainer 1000 liter 80 KK 2-3

tahun Komunal

6 Kontainer 500 liter 40 KK 2-3

tahun Komunal

7 Bin 30-40 liter Pejalan kaki 2-3

tahun

Sumber : Standart SNI T – 13 – 1990

Berdasarkan data realita

dilapangan untuk sarana prasarana

tempat sampah yaitu jumlah tempat

sampah sebanyak 3 unit atau 3 bin,

dengan kapasitas 1 bin 30 liter.

Berdasarkan data realita dilapangan

didapatkan perhitungan sampah

sebagai berikut :

Jumlah pengunjung : 100 orang/bln :

30 liter/hari : 3 orang/hari x 30

liter/hari : 90 liter.

Berdasarkan data luas area yang

didapat dilapangan didapatkan

perhitungan sampah sebagai

berikut:

Jumlah pengunjung : 369 orang/bln

: 30 liter/hari : 12 orang/hari x 30

liter/hari : 360 liter/hari.

Perhitungan kapasitas tempat

sampah adalah 360 liter/hari dengan

kapasitas volume 1 unit tempat

sampah adalah 30 liter/hari, jika

dibandingkan tempat sampah yang

ada di lapangan saat ini ada 3 unit,

maka sarana prasarana tempat

sampah yang ada di rest area saat ini

masih belum mendukung sehingga

Page 12: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 12

harus ada penambahan tempat

sampah sebanyak 3 unit atau 3 bin.

b. Sarana Prasarana pemakaian air

bersih

Tabel 4.6 Pemakaian Air Bersih

bagi Kegiatan Wisata Alam

No Jenis

kegiatan

wisata alam

Kebutuhan air

(dalam liter)

per orang/hari

1 Tempat

berkemah

150-200

2 Tempat

piknik

dengan toilet

6

Sumber : Data Primer 2013

Berdasarkan data realita

dilapangan untuk sarana prasarana

air besih dengan perhitungan sebagai

berikut :

Jumlah pengunjung : 100 orang/bln x

6 liter/hari : 3 orang/hari x 6 liter/hari

: 18 liter/hari.

Berdasarkan PCC untuk luas

area yang didapat dilapangan, maka

dapat dihitung pemakaian air bersih

sebagai berikut :

Pemakaian air bersih untuk piknik

dengan toilet : Jumlah pengunjung :

369 orang/bln x 6 liter/hari : 12

orang/hari x 6 liter/hari

Volume total air bersih adalah 72

liter/org/hari.

Volume total air yang ada di rest area

adalah 275 liter.

c. Sarana Prasarana pemakaian toilet

Tabel 4.7 Banyaknya ruangan pada satu kesatuan dengan jumlah pemakain

untuk keperluan pria dan wanita yang dipisahkan

No Jumlah pemakain

( orang )

Banyaknya ruangan

Mandi Cuci Kakus

1 10 – 20 2 1 2

2 21 – 40 2 2 2

3 41 – 80 2 3 4

4 81 – 100 2 4 4

5 101 – 120 4 5 4

6 121 – 160 4 5 6

7 161 – 200 4 6 6

Sumber : SNI 03-2399-200 “Untuk Penentuan Toilet” Kapasitas Pelayanan

Berdasarkan jumlah

pengunjung yang diperoleh

dilapangan yaitu jumlah toilet

sebanyak 5 unit dengan perhitungan

sebagai berikut :

Jumlah pengunjung : 100 orang/hari :

15 pengunjung/hari : 6 orang/hari

Berdasarkan PCC untuk luas area

yang diperoleh dari lapangan dengan

hasil perhitungan PCC sebesar 369

wisatawan/hari, dimana :

Jumlah pengunjung : 369 orang/hari :

15 pengunjung/hari : 24 orang/hari

Kapasitas untuk 5 toilet dalam sehari

bisa menampung sebanyak 24

orang/hari dengan asumsi kebutuhan

1 orang = 5 menit untuk buang air

kecil dan 15 – 20 menit untuk buang

air besar ( data observasi ).

d. Sarana Prasarana kantin

Sarana prasarana kantin dengan

jumlah pengunjung yang

diperoleh dilapangan dimana :

Jumlah pengunjung : 100

orang/hari : 40 orang/hari : 2

unit

Page 13: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 13

Sarana dan prasarana kantin

berdasarkan perhitungan PCC

untuk luas area yaitu : Jumlah

pengunjung : 369 orang/hari : 40

orang/hari : 9 unit.

Sarana prasarana yang ada saat ini

ada 3 unit, jika dianalisa kantin

sebanyak 3 unit masih belum

mendukung kepuasan wisatawan

dalam berwisata, sehingga harus

ada penambahan sarana prasarana

kantin sebanyak 9 unit.

2. Sarana prasarana area berkemah

Sarana prasarana untuk kebutuhan

air bersih, dengan data

pengunjung yang diperoleh

dilapangan yaitu 500

wisatawan/hari, maka diperoleh

perhitungan sebagai berikut :

Jumlah pengunjung : 500

orang/bln : 100 liter/hari : 17

orang/hari x 100 liter/harI : 1700

liter

Sarana dan prasarana kebutuhan

air bersih berdasarkan PCC luas

area yaitu

Jumlah pengunjung : 1538

orang/bln : 100 liter/hari : 51

orang/hari x 100 liter/harI : 5100

liter/hari

Sarana prasarana air bersih

sampai saat ini untuk area

berkemah belum mendukung

sama sekali.

3. Sarana prasarana pabrik kayu

putih

a. Sarana prasarana tempat

sampah

Kriteria jenis wadah sampah

menurut SNI dapat dilihat pada

tabel 4.14 dibawah ini .

Tabel 4.8 jenis pewadahan

No. Jenis wadah Kapaitas Pelayana

n

Umur

wadah

Keterangan

1 Kantong 10-40 liter 1 KK 2-3 hari

2 Bin 40 liter 1 KK 2-3 tahun

3 Bin 120 liter 2-3 KK 2-3 tahun

4 Bin 240 liter 2-3 KK 2-3 tahun

5 Kontainer 1000 liter 80 KK 2-3 tahun Komunal

6 Kontainer 500 liter 40 KK 2-3 tahun Komunal

7 Bin 30-40 liter Pejalan

kaki

2-3 tahun

Sumber : Standart SNI T – 13 – 1990

Berdasarkan data pengunjung

yang diperoleh dilapangan yaitu 100

wisatawan/hari, maka diperoleh hasil

perhitungan sebagai barikut :

Jumlah pengunjung : 100 orang/bln :

30 liter/har : 3 orang/hari x 30

liter/hari Volume kapasitas sampah

: 90 liter/hari

Berdasarkan PCC luas area yang

diperoleh dari lapangan, didapatkan

perhitungan sampah sebagai berikut :

Jumlah pengunjung : 92 orang/bln :

30 liter/hari : 3 orang/hari x 30

liter/hari

Volume kapasitas sampah : 90

liter/hari

b. Pemakaian air bersih untuk

piknik dengan toilet :

Kebutuhan air bersih untuk

pabrik minyak kayu putih

berdasarkan pengunjung yang

diperoleh dilapangan, maka

Page 14: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 14

diperoleh perhitungan sebagai

berikut :

Jumlah pengunjung : 100

orang/bln x 6 liter/hari : 3

orang/hari x 6 liter/hari

Volume total air bersih adalah

18 liter/org/hari.

Kebutuhan air bersih

berdasarkan PCC luas area yaitu

:

Jumlah pengunjung : 92

orang/bln x 6 liter/hari : 3

orang/hari x 6 liter/hari

Volume total air bersih adalah

18 liter/org/hari. Berdasarkan

hasil perhitungan sarana

prasarana untuk air bersih

dengan realita dilapangan cukup

mendukung hal ini dapat dilihat

dari pemakaian air yang tidak

terlalu besar.

c. Kapasitas pemamaian toilet

Tabel 4.9 Banyaknya ruangan pada satu kesatuan dengan jumlah pemakain

untuk keperluan pria dan wanita yang dipisahkan

No Jumlah pemakain

( orang )

Banyaknya ruangan

Mandi Cuci Kakus

1 10 – 20 2 1 2

2 21 – 40 2 2 2

3 41 – 80 2 3 4

4 81 – 100 2 4 4

5 101 – 120 4 5 4

6 121 – 160 4 5 6

7 161 – 200 4 6 6

Sumber : SNI 03-2399-200 “Untuk Penentuan Toilet” Kapasitas Pelayanan

Berdasarkan pengunjung

yang diperoleh dari lapangan yaitu

100 wisatawan/hari, maka diperoleh

perhitungan sebagai berikut :

Jumlah pengunjung : 92 orang/hari :

15 pengunjung/hari

: 6 orang/pengunjung.

Berdasarkan PCC luas area, maka

diperoleh perhitungan sebagai

berikut :

Jumlah pengunjung : 92 orang/hari :

15 pengunjung/hari : 6

orang/pengunjung.

Berdasarkan perhitungan untuk

sarana prasarana pemakaian toilet di

pabrik minyak kayu putih cukup

mendukung kepuasan wisatawan.

Pembahasan

1.1 Daya Dukung Fisik

a. Jumlah Pengujung

Salah satu wisata alam

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

adalah Taman Hutan Raya Bunder,

dalam lima tahun terakhir ini

mengalami peningkatan pengunjung.

Jam kunjungan untuk wisata dalam

sehari adalah 8 jam dari pukul 08.00 –

16.00 WIB. Jumlah pengunjung

dilapangan, yaitu rest area 100

wisatawan/hari, area berkemah 500

wisatawan/hari, dan pabrik minyak

kayu putih 100 wisatawan/hari.

Perhitungan PCC di dapatkan

bahwa daya dukung fisik

berdasarkan panjang jalur pada Rest

Area 800 wisatawan/hari, Area

Berkemah 1600 wisatawan/hari,

Pabrik Minyak Kayu Putih 2400

wisatawan/hari. Daya dukung realitas

berdasarkan faktor alam pada Rest

Page 15: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 15

Area 537 wisatawan/hari, Area

Berkemah 1612 wisatawan/hari,

Pabrik Minyak Kayu Putih 952

wisatawan/hari. Daya dukung fisik

berdasarkan luas area pada Rest Area

369 wisatawan/hari, Area Berkemah

1538, Area Pabrik Minyak Kayu

Putih 92 wisatawan/hari. Taman

Hutan Raya Bunder dapat

menampung pengunjung dalam

jumlah yang cukup besar.

1.2 Daya Dukung Sarana dan

Prasarana

a. Rest Area

Ketersediaan sarana dan

prasarana di Rest Area masih sangat

minim, dimana toilet hanya 5 unit,

tempat sampah 3 unit, kantin 3 unit,

tempat peneduh 2 unit, mushola 1

unit. Berdasarkan hasil perhitungan

pengunjung dilapangan untuk sarana

prasarana, yaitu jumlah 100

wisatawan/hari dengan volume total

kapasitas sampah 90 liter/hari,

tempat sampah yang tersedia saat ini

adalah 3 unit, dimana 1 unit/bin bisa

menampung sampah sebanyak 30

liter/hari. Kebutuhan air bersih 180

liter/hari, volume total air bersih

yang tersedia di rest area saat ini

adalah 275 liter. Pemakaian untuk

toilet adalag 6 pengunjung/hari, serta

kantin 2 unit. Berdasarkan hasil

perhitungan daya dukung fisik ( PCC

) untuk luas area, yaitu Rest Area

369 wisatawan perhari. Berdasarkan

perhitungan Daya dukung sarana dan

prasarana, sarana dan prasarana di

Rest Area masih sangat minim untuk

menunjang kebutuhan dan aktifitas

wisatawan untuk memperoleh

kenyamanan. Daya dukung fisik (

PCC) 369 wisatawan per hari dengan

volume sampah 360 liter/hari,

sedangkan tempat sampah yang

tersedia di rest area hanya 3 unit.

Volume total air bersih adalah 72

liter/org/hari, kapasitas untuk

penggunaan toilet sebanyak 24

orang/pengunjung/hari. Hasil

perhitungan sarana prasarana di rest

area untuk kapasitas tempat sampah,

air bersih dan kantin belum

mendukung, sehingga perlu

penambahan sarana prasarana kantin

9 unit, serta penambahan tempat

sampah sebanyak 3 unit. Perhitungan

antara jumlah pengunjung

dilapangan dan daya dukung untuk

luas area menunjukkan bahwa

perhitungan untuk pengunjung

dilapangan ketersediaan sarana

prasarana masih mendukung,

sehingga pengunjung masih bisa

merasakan kepuasan dalam

berwisata, perhitungan daya dukung

fisik untuk luas area menunjukkan

bahwa sarana prasarana untuk tempat

sampah dan kantin masih belum

mendukung.

b. Sarana prasarana area berkemah

Bangunan sarana dan prasarana

di Area Berkemah belum ada.

Sehingga dengan PCC 1538

wisatawan perhari. Berdasarkan hasil

perhitungan jumlah pengunjung

dilapangan untuk kebutuhan air bersih

yaitu 1700 liter/hari. Wisatawan yang

melakukan kegiatan berkemah tidak

memperoleh kenyamanan dalam

berwisata. Kebutuhan air bersih

berdasarkan perhitungan daya dukung

untuk luas area di area berkemah

sebesar 5100 liter/hari, berdasakan

data realita dilapangan Kebutuhan air

bersih di area berkemah masih sangat

minim, hal ini disebabkan karena

belum beroperasinya pompa air,

sehingga pengunjung harus

mengambil air sendiri di sumber mata

air Sendang Mole.

Page 16: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 16

c. Sarana prasarana pabrik kayu

putih

Berdasarkan hasil perhitungan

pengunjung dilapangan untuk sarana

prasarana, yaitu jumlah 100

wisatawan/hari dengan volume total

kapasitas sampah 90 liter/hari,

tempat sampah yang tersedia saat ini

adalah 3 unit, dimana 1 unit/bin bisa

menampung sampah sebanyak 30

liter/hari. Kebutuhan air bersih 18

liter/hari, volume total air bersih

yang tersedia di rest area saat ini

adalah 275 liter. Pemakaian untuk

toilet adalah 6 pengunjung/hari,

sedangkan hasil perhitungan daya

dukung fisik luas area, dengan

volume total sampah sebesar 90

liter/hari, volume pemakain air

sebesar 18 liter/hari, dan kapasitas

untuk pemakaian toilet sebesar 6

orang/pengunjung, dari perhitungan

sarana dan prasarana di pabrik kayu

putih menunjukan bahwa

ketersediaan sarana prasarana sudah

mendukung wisatawan dalam

berwisata, di lihat dari data realita

pengunjung dilapangan sarana dan

prasarana di pabrik minyak kayu

putih cukup mendukung bagi

wisatawan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Bertitik pada permasalahan,

tujuan, dan telaah pustaka maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Besarnya nilai daya dukung

fisik ( PCC ) wisatawan di

Taman Hutan Raya Bunder

berdasarkan hasil perhitungan

untuk rest area, area

berkemah dan pabrik minyak

kayu putih menyatakan cukup

memadai dalam berwisata.

2. Besarnya daya dukung fisik (

PCC ) untuk pengunjung

dilapangan yaitu rest area 100

wisatawan/hari, area

berkemah 500

wisatawan/hari, dan pabrik

minyak kayu putih 100

wisatawan/hari. Sedangkan

hasil perhitungan sarana

prasarana PCC untuk

pengunjung dilapangan di rest

area yaitu, volume kapasitas

tempat sampah 90 liter/hari,

kebutuhan air bersih 18

liter/hari, kapasitas

pemakaian toilet 6 orang/hari,

kantin 2 unit. Sarana

prasarana kebutuhan air

bersih di area berkemah 1700

liter/hari, serta sarana

prasarana di pabrik minyak

kayu putih yaitu, volume

kapasitas tempat sampah 90

liter/hari, kebutuhan air

bersih 18 liter/hari, kapasitas

pemakaian toilet 6

pengunjung/hari.

3. Besarnya daya dukung fisik (

PCC ) untuk panjang jalur

yaitu rest area 800

wisatawan/hari, area

berkemah 2400

wisatawan/hari dan pabrik

minyak kayu putih 1600

wisatawan/hari. Daya dukung

fisik ( RCC ) rest area 537

wisatawan/hari, area

berkemah 1612

wisatawan/hari dan pabrik

minyak kayu putih 952

wisatawan/hari. Daya dukung

fisik ( PCC ) untuk luas area

yaitu, rest area 369

wisatawan/hari, area

berkemah 1538

wisatawan/hari dan pabrik

Page 17: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 17

minyak kayu putih 92

wisatawan/hari.

4. Untuk sarana prasarana

tempat sampah dengan hasil

perhitungan timbulan sampah

dari jumlah pengunjung yang

datang untuk rest area adalah

360 liter/hari, kebutuhan air

bersih sebesar 72 liter/hari,

kapasitas untuk pemakaian

toilet sebesar 24

pengunjung/hari,

penambahan sarana kantin 9

unit. Area berkemah

kebutuhan air bersihnya 5100

liter/hari. Pabrik kayu

timbulan sampah sebesar 90

liter/hari, kebutuhan air

bersih 180 liter/hari, kapasitas

pemakaian toilet sebesar 6

pengunjung/hari.

5. Sarana prasarana di rest area

dan area berkemah belum

mendukung, sedangkan

sarana prasarana di pabrik

minyak kayu putih sudah

cukup mendukung.

B. Saran

1. Bagi pemerintah dan

Pengelola Taman Hutan Raya

Bunder Pemerintah lebih ikut

terlibat dalam pengembangan

Taman Hutan Raya Bunder

sebagai daerah wisata potensi

lokal dan bekerja sama

dengan pengelola Taman

Hutan Raya Bunder (swasta)

dan masyarakat lokal untuk

memberikan masukan bagi

perekonomian masyarakat di

Taman Hutan Raya Bunder

misalnya menyediakan sarana

dan prasarana penunjang

aktivitas wisatawan pada

kawasan Rest Area,

Berkemah, dan Pabrik

Minyak Kayu Putih,

diharapkan semua pihak

dapat bekerja sama dalam

pengembangan Pariwisata di

Taman Hutan Raya Bunder.

2. Bagi Penelitian berikutnya

Hendaknya melakukan

penelitian lebih lanjut untuk

mengkaji lebih dalam potensi

Kawasan Wisata Taman

Hutan Raya Bunder.

Berkaitan dengan standar

daya dukung fisik dan

ketersediaan sarana dan

prasarana

Page 18: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 …ejurnal.ity.ac.id/berkas/0523066401_DAYA_DUKUNG...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 3 Based on the visitor

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.12/NO.1/April 2012 Page 18

DAFTAR PUSTAKA

Anggariani, Niniek, 2005, Dampak

Kegiatan Pebangunan

Kepariwisataan Alam Terhadap

Lingkungan, Prosiding Seminar

Nasional Rekayasa Perencanaan

IV, Surabaya : Peningkatan

Kualitas Lingkungan Hidup

Ditinjau dari Intergrasi Teknik

Lingkungan Fakultas Teknik

Sipil dan Perencanaan UPN

“Veteran”, Jatim.

Fandeli, C. Dkk, 2000, Pengusahaan

Ekowisata, Diterbitkan atas

Kerjasama Fakultas Kehutanan

UGM dan Unit Konservasi

Sumberdaya Alam DIY,

Yogyakarta Pustaka Pelajar

Offset.

Fandeli, Chafid. 2002, Perencanaan

Kepariwisataan Alam,

Yogyakarta : Fakultas

Kehutanan Universitas Gadja

Mada.

Fandeli, C dan Nurdin. 2005.

Pengembangan Ekowisata

Berbasis Konservasi Di Taman

Nasional, Yogyakarta : Fakultas

kehutanan UGM bekerja sama

dengan Pusat Studi Pariwisata

UGM dan Kantor Kementrian

Lingkungan Hidup.

Fandeli, Chafid. 2012.Bisnis

konservasi , Pendekatan

Baru(dalam pengelolaan

Sumberdaya Alam dan

Lingkungan Hidup) Yogyakarta

: Universitas Gadjah Mada

Johara. T, Jayadinata.1999. Tata guna

tanah, Bandung : dalam

perencanaan pedesaan, perkotaan,

dan wilayah ITB.

Keputusan Mentri Pekerjaan Umum

Nomor 640/Kpts/1986

tentang Perencanaan Tata Ruang

Kota.

Muta’Ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung

Lingkungan Untuk Perencanaan

Pengembangan

Wilayah,Yogyakarta :

Universitas Gadjah Mada

Marsono, Djoko. H.2004.Pedoman

Skripsi, Yogyakarta : Sekolah

Tinggi Teknik Lingkungan.

Soerjani, Muhamad, Rofig, Munir.

1987. Lingkungan : Sumberdaya

Alam dan Kependudukan Dalam

Pembangunan. Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia

Soemarwoto, 1989, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

Soemarwoto, 2001, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta : Dhambatan.

Undang-undang Nomor 26 tahun 2007

tentang Penataan Ruang, Jakarta

Undang-undang Nomor 32 tahun 2009

tentang Pengelolaan

Pengendalian Lingkungan

Hidup, Jakarta

http://jendelagertak.blogspot.com/201

0/04/wisata-di-yogyakarta.html,

di unduh senin tanggal 13

Januari 2014 pukul 11:33

http://sepedasembada.wordpress.com/

2009/04/04/bunder-taman-hutan-

raya-di-tepi-jalan-wonosari/ di

unduh senin tanggal 13 Januari

2014 pukul 11:33