Date post: | 08-Apr-2016 |
Category: |
Documents |
Author: | bayu-residewanto-putro |
View: | 17 times |
Download: | 1 times |
Indira Gurajala1, Gopinath Ramachandran1, Raju Iyengar2, Padmaja Durga1 dr. RudiyantoStudi Retrospektif : Faktor resiko sebelum dan selama operasi untuk PMV (early postoperative mechanical ventilation) pasca operasi skoliosis
Latar BelakangPasien2 pasca operasi skoliosis di Nizams Institute of Medical Sciences pada umumnya mendapat terapi ventilasi mekanis.Postoperative mechanical ventilation (PMV) & lama perawatan di ICU berhubungan dengan komplikasi spt pneumonia. Identifikasi faktor2 yang berkontribusi thd PMV sgt penting untuk dilakukan. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor2 preoperative & intraoperative terkait early PMV pasca op. Skoliosis.
Metode102 pasien pasca op.skoliosis periode Januari 2006 to Juli 2011 dianalisa secara retrospektif. Pasien yg tdk diekstubasi di OT dan berlanjut dengan pemakaian ventilator mekanik termasuk di dalam pasien2 yang mendapat PMV. Faktor2 preoperatif and intraoperatif yang turut dianalisa adalah usia, gender, BB, fs.kardiorespirasi, kyphosis, jumlah & level vertebra, teknik operasi (thoracoplasty +/-), lama operasi, vol darah yang hilang, cairan dan darah transfusi, hipetermia dan penggunaan atifibrinolytics.
Diskusi
Early PMV adalah semua tindakan ekstubasi yang dilakukan di luar OT.Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor2 preoperative & intraoperative terkait early PMV pasca op. Skoliosis.Pada studi ini, hipotermia dan luas kolum vertebra merupakan faktor penentu untuk ekstubasi.
DiskusiHipotesa semakin banyak jumlah kolum vertebra, waktu operasi akan memanjang dengan kecenderungan peningkatan jumlah darah yang hilang. Pendarahan masif ketidakstabilan hemodinamik dan penggunaan cairan, darah dan komponen darah. Selain peningkatan transmisi penyakit, tindakan transfusi komplikasi paru (transfusion-related acute lung injury, ventilator-associated pneumonia) & hipotermia yang berujung pada PMV.
DiskusiHipotermia biasa terjadi pada pasien yang dianestesi. Suhu tubuh menurun gangguan pusat regulasi suhu akibat pengaruh anestesi dan pengaturan aliran panas dari tubuh ke perifer.Hilangnya panas tubuh : -Terjadi melalui kulit -Penggunaan cairan infus yang dingin -Luka operasi. Hipotermia ringan melindungi saraf melalui penurunan aktifitas elektrofisiologi dan tingkat basal metabolisme, Kerugian seperti peningkatan resiko pendarahan.
DiskusiHipotermia dapat dicegah dengan : -Penggunaan cairan hangat, -Penutupan kulit yang terekspos -Penghangatan kulit secara aktif.Pada studi ini penggunaan cairan hangat (semua pasien) dan selimut udara hangat digunakan untuk mencegah hipotermia. Indeks bispectral & entropy digunakan dalam penilaian kedalaman anestesi untuk mencegah overdosis dan penundaan pemulihan kondisi pasien.
DiskusiShort acting drugs digunakan untuk memfasilitasi early PMV.Kontrol nyeri postoperatif dicapai dgn kombinasi tramadol iv, infiltrasi anestesi lokal pada luka pasca operasi dan NSAID. (adekuat dgn kepuasan pasien)
Kesimpulan Penggunaan ventilator mekanik pada pasien pasca op.skoliosis umum dilakukan. Studi ini menunjukan bahwa hipotermia dan longer fusions sbg faktor2 terkait early PMV. Hal ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yg lebih baik hipotermia selama operasi dapat dicegah.
TERIMA KASIH
Cairan hangat diunakan pada seluruh pasien*