Top Banner
Jurnal Hasil Penelitian November 2013 Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013. Page 1 Jurnal Penelitian ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD MASOHI KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2013 The Analysis Of Medical Patient Satisfaction To The Quality Of Nursing In General Hospital Of Masohi, Regency Of Middle Moluccas 2013 Sufyan Amin Marasabessy (140 220 143) Dr. Arman, SKM., M. Kes. (Pembimbing I) Dr. R. Sudirman, M. Si. (Pembimbing II) Alamat Koresponden Jl. Sukaria 11 No. 39 Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakukkang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan 082110731112/082110731114 PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2013 19 54
24

Jurnal Penelitian Sufyan Amin Marasabessy2

Sep 25, 2015

Download

Documents

SUFYAN AMIN MARASABESSY
“Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013”

(95 Halaman + 17 Tabel + 11 Lampiran)

Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat di ukur dari tingkat kepuasan pasien. Pada umumnya pasien yang merasa tidak puas akan mengajukan protes pada pihak rumah sakit. Protes yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut. Rumah sakit terutama rumah sakit milik pemerintah harus dapat menjadi sarana kesehatan bagi masyarakat luas, oleh karena itu pelayanan yang diberikan harus berkualitas agar dapat memuaskan masyarakat sebagai konsumen. Banyaknya keluhan pasien dan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Masohi yang tidak baik seperti keterlambatan dalam menangani pasien, ketidakjelasan informasi tentang tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan dugaan pasien ataupun keluarga pasien tehadap kesalahan tindakan medis yang dilakukan oleh petugas RSUD Masohi membuat citra RSUD Masohi semakin tidak baik. Aspek-aspek kualitas ini menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pihak RSUD Masohi mengingat RSUD Masohi adalah satu-satunya Rumah Sakit yang ada di Kota Masohi.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap di RSUD Masohi Tahun 2013.
Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini 332 pasien. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 105 orang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di unit rawat inap RSUD Masohi, pasien sudah merasakan baik dan puas. Hal ini dapat dilihat dari 105 responden dari dimensi reliability (kehandalan) 75 (71,4%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas. Dari dimensi assurance (jaminan) (75,2%) mangatakan baik dan 50 (80,6%) menyatakan puas. Dari dimensi tangibility (bentuk fisik) 73 (69,5%) mangatakan baik dan 39 (62,9%) menyatakan puas. Dari dimensi empathy (empati), 70 (66,7%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas.Dari dimensi responsiveness (cepat tanggap) 74 (70,5%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas. Tidak adanya hubungan antara dimensi reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangibility (bentuk fisik) dan responsiveness (cepat tanggap). Adanya hubungan antara dimensi empathy (empati) terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD Masohi.
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada instansi terkait khususnya RSUD Masohi dalam rangka penyelenggaraan pelayanan yang lebih berkualitas, perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan terutama dimensi empathy (empati) mengingat RSUD Masohi adalah satu-satunya rumah sakit yang ada di Kota Masohi.

Daftar Pustaka : 29 (1995- 2010)
Kata Kunci : Tingkat Kepuasan Pasien (+)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 1

    Jurnal Penelitian

    ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD MASOHI

    KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2013

    The Analysis Of Medical Patient Satisfaction To The Quality Of Nursing In General Hospital

    Of Masohi, Regency Of Middle Moluccas 2013

    Sufyan Amin Marasabessy (140 220 143) Dr. Arman, SKM., M. Kes. (Pembimbing I) Dr. R. Sudirman, M. Si. (Pembimbing II)

    Alamat Koresponden Jl. Sukaria 11 No. 39

    Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakukkang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

    082110731112/082110731114

    PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

    MAKASSAR 2013

    1954

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 2

    ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DI RSUD MASOHI

    KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2013

    The Analysis Of Medical Patient Satisfaction To The Quality Of Nursing In General Hospital

    Of Masohi, Regency Of Middle Moluccas 2013

    PENULIS

    Sufyan Amin Marasabessy*

    Dr. Arman, SKM., M.Kes ** Dr. R. Sudirman, M. Si **

    NAMA INSTANSI

    *) Mahasiswa AKK FKM UMI **) Tim Pembimbing FKM UMI

    Sufyan Amin Marasabessy (140 220 143) Dr. Arman, SKM., M. Kes. (Pembimbing I) Dr. R. Sudirman, M. Si. (Pembimbing II)

    Alamat Koresponden Jl. Sukaria 11 No. 39

    Kelurahan Tamamaung Kecamatan Panakukkang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

    [email protected] 082110731112/082110731114

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 3

    The Analysis Of Medical Patient Satisfaction To The Quality Of Nursing In General Hospital Of Masohi, Regency Of Middle Moluccas 2013

    Sufyan Amin M.*, Arman**, R. Sudirman** Administration Policy of Health of Public Health Faculty of Indonesian Moslem University

    ABSTRACT

    Hospital in serving of medical patient could be measured by the satisfaction of medical patient. Generally, the medical patient who does not satisfied will submit a protest to official of hospital. The protest which does not respected will be cause of medical patient satisfaction to the hospital serving. Hospital should become health facility of public society. So that, serving that given should be qualify to make the medical patient to be satisfied as consumer. There are many complaint of medical patient and public society about health serving in general hospital regency of Masohi, such as slowness of patient serving, unclear of information about medical act which to the medical patient and also the assumption of medical patient and their family to the mistake of medical act that made by official of general hospital regency of Masohi, it is will broke the image of it hospital. These aspects quality become a big problem that should to have attention from official of general medical regency of Masohi as the only one hospital in Masohi.

    Generally, purpose of this research is to know the relationship of medical patient satisfaction to the quality of nursing in general hospital regency of Masohi 2013. This is quantitative research by use cross sectional study approach, it is purpose to see the relationship of medical patient satisfaction to nursing quality in general hospital regency of Masohi 2013. Populations in this research is 332 medical patients, the sample is got by use purposive sampling method till get the result samples is 105.

    Result of this research shows that medical patient satisfaction of nursing quality in general hospital regency of Masohi is medical patients feel better and satisfied, it is saw by 105 respondents from reliability dimension is 75 (71,4)% say good and 46 (74,2%) said that they are satisfied, from assurance dimension (75,2%) say good and 50 (80,6%) say that they feel satisfied, from tangibility dimension 73 (69,5%) say good and 39 (62,9%) say that they feel satisfied, from empathy dimension 70 (66,7%) say good and 46 (74,2%) say that they feel say good and 46 (74,2%) say that they feel satisfied. There is not relationship between empathy dimension to the medical patient satisfaction of nursing quality in general hospital regency of Masohi. By the result of this research, it is recommended to that institution specially general hospital regency of Masohi in implementation of better serving, it is needed in increasing serving quality firstly in empathy dimension for general hospital regency of Masohi as the only one hospital in Masohi.

    Keywords : The satisfaction of medical patient (+)

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 4

    Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah

    Tahun 2013

    Sufyan Amin M.*, Arman**, R. Sudirman**

    Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

    Universitas Muslim Indonesia

    RINGKASAN Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien dapat di ukur dari

    tingkat kepuasan pasien. Pada umumnya pasien yang merasa tidak puas akan mengajukan protes pada pihak rumah sakit. Protes yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan menurunnya kepuasan pasien terhadap kapabilitas pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut. Rumah sakit terutama rumah sakit milik pemerintah harus dapat menjadi sarana kesehatan bagi masyarakat luas, oleh karena itu pelayanan yang diberikan harus berkualitas agar dapat memuaskan masyarakat sebagai konsumen. Banyaknya keluhan pasien dan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Masohi yang tidak baik seperti keterlambatan dalam menangani pasien, ketidakjelasan informasi tentang tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan dugaan pasien ataupun keluarga pasien tehadap kesalahan tindakan medis yang dilakukan oleh petugas RSUD Masohi membuat citra RSUD Masohi semakin tidak baik. Aspek-aspek kualitas ini menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh pihak RSUD Masohi mengingat RSUD Masohi adalah satu-satunya Rumah Sakit yang ada di Kota Masohi.

    Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap di RSUD Masohi Tahun 2013. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study yang bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini 332 pasien. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 105 orang.

    Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di unit rawat inap RSUD Masohi, pasien sudah merasakan baik dan puas. Hal ini dapat dilihat dari 105 responden dari dimensi reliability (kehandalan) 75 (71,4%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas. Dari dimensi assurance (jaminan) (75,2%) mangatakan baik dan 50 (80,6%) menyatakan puas. Dari dimensi tangibility (bentuk fisik) 73 (69,5%) mangatakan baik dan 39 (62,9%) menyatakan puas. Dari dimensi empathy (empati), 70 (66,7%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas.Dari dimensi responsiveness (cepat tanggap) 74 (70,5%) mangatakan baik dan 46 (74,2%) menyatakan puas. Tidak adanya hubungan antara dimensi reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangibility (bentuk fisik) dan responsiveness (cepat tanggap). Adanya hubungan antara dimensi empathy (empati) terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD Masohi. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada instansi terkait khususnya RSUD Masohi dalam rangka penyelenggaraan pelayanan yang lebih berkualitas, perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan terutama dimensi empathy (empati) mengingat RSUD Masohi adalah satu-satunya rumah sakit yang ada di Kota Masohi. Kata Kunci : Tingkat Kepuasan Pasien (+)

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 5

    PENDAHULUAN

    Kesehatan merupakan hak azasi

    sehingga setiap masyarakat berhak

    memperoleh pelayanan kesehatan secara adil,

    merata dan bermutu yang menjangkau seluruh

    masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal

    tersebut diatas dan dengan diberlakukannya

    Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang

    Pemerintah Daerah serta Undang-undang No

    25 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintah Pusat dan Daerah, maka berbagai

    upaya dilakukan Pemerintah Daerah untuk

    meningkatkan pelayanan kesehatan agar

    masyarakat dapat meningkatkan akses

    pelayanan dan kualitas pelayanan kesehatan

    (Depkes RI, 2004).

    Rumah sakit sebagai bagian dari sistem

    kesehatan nasional dituntut untuk

    meningkatkan kualitas penyediaan fasilitas,

    pelayanan dan kemandirian, dengan demikian

    rumah sakit merupakan salah sati pelaku

    pelayanan kesehatan yang kompetitif harus

    dikelola oleh pelaku yang mempunyai jiwa

    wirausaha yang mampu menciptakan efisiensi,

    keunggulan dalam kualitas dan pelayanan,

    keunggulan dalam inovasi serta unggul dalam

    merespon kebutuhan pasien. (Jacobalis. S,

    1995).

    Hakikat dasar dari Rumah Sakit adalah

    pemenuhan kebutuhan dan tuntutan pasien

    yang mengharapkan penyelesaian masalah

    kesehatannya pada rumah sakit. Pasien

    memandang bahwa hanya rumah sakit yang

    mampu memberikan pelayanan medis sebagai

    upaya penyembuhan dan pemulihan atas rasa

    sakit yang dideritanya. Pasien mengharapkan

    pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan

    nyaman terhadap keluhan penyakit pasien.

    Rumah sakit terutama rumah sakit milik

    pemerintah harus dapat menjadi sarana

    kesehatan bagi masyarakat luas, oleh karena

    itu pelayanan yang diberikan harus berkualitas

    agar dapat memuaskan masyarakat sebagai

    konsumen. Bagi pasien mereka akan merasa

    puas apabila kinerja layanan kesehatan yang

    diperoleh baik dan sebaliknya ketidakpuasan

    akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan

    yang diperoleh tidak sesuai (Pohan, 2007).

    Menurut Parasuraman, dkk dalam

    Lupiyoadi dan Hamdani (2009) mengemukakan

    bahwa ada lima dimensi Service Quality yakni :

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 6

    a. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu

    perusahaan dalam menunjukkan

    eksistensinya kepada pihak eksternal.

    Penampilan dan kemampuan sarana dan

    prasarana fisik perusahaan yang dapat

    diandalkan keadaaan lingkungan sekitarnya

    merupakan bukti nyata dari pelayanan yang

    diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

    fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan

    lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang

    digunakan (teknologi), serta penampilan

    pegawainya.

    b. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan

    perusahaan untuk memberikan pelayanan

    sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat

    dan cepat. Kinerja harus sesuai dengan

    harapan pelanggan yang berarti ketepatan

    waktu, pelayanan yang sama untuk semua

    pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

    simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

    c. Ketanggapan (responsiveness), yaitu suatu

    kebijakan untuk membantu dan memberikan

    pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat

    kepada pelanggan, dengan penyampaian

    informasi yang jelas. Membiarkan konsumen

    menunggu persepsi yang negatif dalam

    kualitas pelayanan.

    d. Jaminan dan kepastian (assurance), yaitu

    pengetahuan, kesopansantunan, dan

    kemampuan para pegawai perusahaan

    untuk menumbuhkan rasa percaya para

    pelanggan kepada perusahaan. Hal ini

    meliputi beberapa komponen antara lain

    komunikasi (communication), kredibilitas

    (credibility), keamanan (security),

    kompetensi (competence), dan sopan

    santun (courtesy).

    e. Empati (emphaty), yaitu memberi perhatian

    yang tulus dan bersifat individual atau

    pribadi yang diberikan kepada para

    pelanggan dengan berupaya memahami

    keinginan konsumen. Dimana suatu

    perusahaan diharapkan memiliki pengertian

    dan pengetahuan tentang pelanggan,

    memahami kebutuhan pelanggan secara

    spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian

    yang nyaman bagi pelanggan.

    Menurut hasil penelitian yang di lakukan

    oleh Maulia Mardini (2002) tentang analisis

    kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat

    inap di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden

    Said Sukanto menunjukan proporsi responden

    yang puas sebesar 37,7%, sedangkan yang

    tidak puas sebesar 62,3%.

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 7

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    Masohi adalah rumah sakit milik Pemerintah

    Kabupaten Maluku Tengah dengan status

    rumah sakit Type C berdasarkan Surat

    Keputusan Menteri Kesehatan RI No :

    1232/Menkes/SK/IX/1997, tanggal 28 Oktober

    1997 dan Persetujuan Departemen Dalam

    Negeri pada bulan April 1998. Rumah Sakit

    Umum Daerah (RSUD) Masohi yang terletak di

    Ibukota Kabupaten Maluku Tengah yakni Kota

    Masohi dan merupakan pusat rujukan wilayah

    Kabupaten Maluku Tengah yang terdiri dari 14

    kecamatan, Kabupaten Seram Bagian Barat

    dan Kabupaten Seram Bagian Timur (RSUD

    Masohi, 2010).

    Dalam memberikan pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat RSUD Masohi

    Kabupaten Maluku Tengah memiliki beberapa

    jenis pelayanan, yaitu ; instalasi rawat rawat

    jalan (poliklinik umum, poliklinik spesialis

    penyakit dalam, poliklinik spesialis penyakit

    bedah, poliklinik spesialis obgyn, poliklinik gigi

    dan mulut), Instalasi Gawat Darurat (IRD),

    Instalasi Rawat Inap (IRNA penyakit dalam,

    penyakit obgin, IRNA penyakit anak, IRNA

    penyakit bedah, IRNA kelas utama), instalasi

    bedah central, penyelenggaraan pelayanan

    rekam medik dan informasi, instalasi penunjang

    (instalasi laboratorium/UTDRS, instalasi

    farmasi, instalasi radiologi, instalasi gizi,

    instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit)

    dan bagian administrasi dan manajemen

    (RSUD Masohi, 2010).

    Menurut data RSUD Masohi jumlah

    tenaga dokter 18 orang, tenaga perawat

    berjumlah 141 orang, tenaga apoteker 15

    orang, tenaga gizi 3 orang, tenaga. Jumlah

    tempat tidur yang di miliki oleh Instalasi rawat

    inap RSUD Masohi berjumlah 101 TT dengan

    LOS (Length Of Stay) 5 hari, GDR (Gross

    Death Rate)

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 8

    rumah sakit mengalami kesulitan dalam

    meningkatkan kualitas pelayanannya.

    Banyaknya keluhan pasien dan

    masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di

    RSUD Masohi yang tidak baik seperti

    keterlambatan dalam menangani pasien,

    ketidakjelasan informasi tentang tindakan

    medis yang diberikan kepada pasien dan

    dugaan pasien ataupun keluarga pasien

    tehadap kesalahan tindakan medis yang

    dilakukan oleh petugas RSUD Masohi

    membuat citra RSUD Masohi semakin tidak

    baik. Aspek-aspek kualitas ini menjadi masalah

    yang harus diperhatikan oleh pihak RSUD

    Masohi mengingat RSUD Masohi adalah satu-

    satunya Rumah Sakit yang ada di Kota Masohi.

    BAHAN DAN METODE

    Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah penelitian analitik dengan

    menggunakan pendekatan cross sectional

    study.

    Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum

    Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah

    Propinsi Maluku pada bulan Februari sampai

    Maret 2013.

    Populasi dan Sampel

    Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    pasien rawat inap RSUD Masohi yang telah

    dirawat 1 x 24 jam, dengan rata-rata pasien

    yang dirawat inap adalah 332 pasien

    perbulannya.

    Sampel

    Sampel dalam penelitian pasien yang sedang

    menjalani perawatan di instalasi rawat inap

    RSUD Masohi dengan jumlah sampel 105

    orang. Adapaun cara pengambilan sampel yaitu

    dengan menggunakan metode purposive

    sampling yaitu pengambilan sampel yang

    didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau

    karakteristik tertentu, yang merupakan ciri

    pokok populasi.

    HASIL PENELITIAN

    Karakteristik Responden

    Karakteristik Pasien Rawat Inap Di RSUD Masohi Tahun 2013

    NO. KARAKTERISTIK n % 1.

    Kelompok Umur : 15-24 25-34 35-44 45-54 > 55

    17 24 28 14 22

    16,2 22,9 26,7 13,3 21,0

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 9

    Total 105 100 2.

    Tingkat Pendidikan : Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Akademi/PT

    14 4

    13 56 18

    13,3 3,8

    12,4 53,3 17,1

    Total 105 100 3.

    Pekerjaan : PNS/TNI/POLRI Petani Nelayan Wiraswasta Tidak Bekerja

    25 23 8

    19 30

    23,8 21,9 7,6

    18,1 28,6

    Total 105 100 4.

    Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

    55 50

    52,4 47,6

    Total 105 100 5.

    Jenis Pasien Jamkesmas Askes Umum

    21 30 54

    20,0 28,6 51,4

    Total 105 100 Sumber : Data Primer

    Berdasarkan karakteristik responden

    menurut kelompok umur menunjukkan bahwa

    dari 105 responden yang memanfaatkan

    pelayanan kesehatan pada unit rawat inap

    RSUD Masohi, dengan distribusi tertinggi ada

    pada kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 28

    responden (26,7 %) dan terendah pada

    kelompok umur 45-54 dengan jumlah 14

    responden (13,3 %). Berdasarkan tingkat

    pendidikan menunjukkan bahwa dari 105

    responden yang memanfaatkan pelayanan

    pada unit rawat inap RSUD Masohi, dengan

    distribusi tertinggi ada pada pendidikan tamat

    SMA/MA sebanyak 56 responden (53,3 %),

    dan terendah adalah tamat SD/MI sebanyak 4

    responden (3,8 %). Menurut pekerjaan dapat di

    lihat bahwa responden tidak bekerja dengan

    jumlah 30 responden (28,6 %). Sedangkan

    jenis pekerjaan yang paling rendah adalah

    nelayan dengan jumlah 8 responden (7,6 %).

    Berdasarkan jenis kelamin responden

    menunjukkan bahwa pasien yang lebih

    banyak memanfaatkan pelayanan pada unit

    rawat inap RSUD Masohi adalah laki-laki

    sebanyak 55 responden (52,4%). Sedangkan

    perempuan sebanyak 50 responden (47,6).

    Manurut jenis pasien menunjukkan bahwa dari

    105 responden jumlah jenis pasien tertinggi

    adalah Umum dengan jumlah sebesar 54

    responden (51,4%) dan yang paling rendah

    adalah jenis pasien Jamkesmas dengan jumlah

    21 responden (20,0%).

    Variabel Yang Di Teliti

    Distribusi Responden Menurut Dimensi RATER Di Unit Rawat Inap RSUD Masohi

    Tahun 2013 NO. VARIABEL PENELITIAN n % 1.

    Reliability (Kehandalan) Baik Kurang Baik

    75 30

    71,4 28,6

    Total 105 100 2.

    Assurance (Jaminan) Baik Kurang Baik

    79 26

    75,2 24,8

    Total 105 100

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 10

    3.

    Tangibility (Bentuk Fisik) Baik Kurang Baik

    73 32

    69,5 30,5

    Total 105 100 4.

    Empathy (Empati) Baik Kurang Baik

    70 35

    66,7 33,3

    Total 105 100 5.

    Responsiveness (Cepat Tanggap)

    Baik Kurang Baik

    74 31

    70,5 29,5

    Total 105 100 6.

    Kepuasan Pasien Puas Kurang Puas

    62 43

    59,0 41,0

    Total 105 100 Sumber : Data Primer

    Berdasarkan dimensi reliability

    (keandalan) menunjukkan dari 105 responden

    yang mengatakan baik adalah 75 responden

    (71,4 %) dan yang mengatakan kurang baik

    hanya 30 responden (28,6 %). Dimensi

    assurance (jaminan) menunjukan bahwa dari

    105 responden yang mengatakan baik adalah

    79 responden (75,2%) dan yang mengatakan

    kurang baik hanya 26 responden (24,8%).

    Dimensi tangibility (bentuk fisik) menunjukan

    bahwa dari 105 responden yang mengatakan

    baik adalah 73 responden (69,5%) dan yang

    mengatakan kurang baik hanya 32 responden

    (30,5%). Dimensi empathy (empati)

    menunjukan bahwa dari 105 responden yang

    mengatakan baik berjumlah 70 responden

    (66,7%) dan yang mengatakan kurang baik

    hanya 35 responden (33, 3%). Dan dimensi

    responsiveness (cepat tanggap) menunjukan

    bahwa dari 105 responden yang mengatakan

    baik berjumlah 74 responden (70,5%) dan yang

    mengatakan kurang baik hanya 31 responden

    (29, 5%). Sedangkan menurut kepuasan pasien

    menunjukan bahwa dari 105 responden yang

    mengatakan puas berjumlah 62 responden

    (59,0%) dan yang mengatakan kurang puas

    hanya 43 responden (41,0%).

    Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap

    Kualitas Pelayanan

    Hubungan Kepuasan Pasien Berdasarkan Dimensi RATER Di Unit Rawat Inap RSUD

    Masohi Tahun 2013

    VARIABEL PENELITIAN

    Kepuasan Pasien Total

    value

    Puas Kurang Puas n % n % N %

    Reliability (Kehandalan) Baik Kurang Baik

    46 16

    74,2 25,8

    29 14

    67,4 32,6

    75 30

    71,428,6

    ,296

    Total 62 100 43 100 105 100 Assurance (Jaminan) Baik Kurang Baik

    50 12

    80,6 19,4

    29 14

    67,4 32,6

    79 26

    75,224,8

    ,095

    Total 62 100 43 100 105 100 Tangibility (Bentuk Fisik) Baik Kurang Baik

    39 23

    62,9 37,1

    34 9

    79,1

    20.90

    73 32

    69,530,5

    ,059

    Total 62 100 43 100 105 100 Empathy (Empati) Baik Kurang Baik

    46 16

    74,2 25,8

    24 19

    55,8 44,2

    70 35

    66,733,3

    ,040

    Total 62 100 43 100 105 100 Responsiveness (Cepat Tanggap) Baik Kurang Baik

    46 16

    74,2 25,8

    28 15

    65,1 34,9

    74 31

    70,529,5

    ,216

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 11

    Total 62 100 43 100 105 100 Sumber : Data Primer

    Berdasarkan hubungan antara dimensi

    reliability (kehandalan) terhadap tingkat

    kepuasan pasien menunjukan bahwa dari 75

    responden (71,4%) yang menilai pelayanan dari

    dimensi kehandalan (reliability) baik adalah 46

    responden (74,2%) yang merasa puas dengan

    pelayanan yang di berikan dan yang

    merasakan kurang puas dengan pelayanan di

    berikan hanya 29 responden (32,6%).

    Sedangkan dari 30 responden (28,6%) yang

    menyatakan pelayanan dari dimensi

    kehandalan (reliability) kurang baik, 16

    responden (25,8%) merasakan puas dan 14

    (32,6%) merasa tidak puas dengan pelayanan

    yang di berikan. Uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

    antara kehandalan (reliability) dengan

    kepuasan pasien rawat inap RSUD Masohi

    dengan nilai value ,296.

    Berdasarkan hubungan antara dimensi

    assurance (jaminan) terhadap tingkat kepuasan

    pasien menunjukan bahwa dari 79 responden

    (75,2%) yang menilai pelayanan dari dimensi

    jaminan (assurance) baik adalah 50 responden

    (80,6%) yang merasa puas dengan pelayanan

    yang di berikan dan yang merasakan kurang

    puas dengan pelayanan di berikan hanya 29

    responden (67,4%). Sedangkan dari 26

    responden (24,8%) yang menyatakan

    pelayanan dari dimensi jaminan (assurance)

    kurang baik, 12 responden (19,4%) merasakan

    puas dan 14 (32,6%) merasa kurang puas

    dengan pelayanan yang di berikan. Uji statistik

    dengan Chi-Square Test menunjukkan bahwa

    tidak ada hubungan antara jaminan (assurance)

    dengan kepuasan pasien rawat inap RSUD

    Masohi dengan nilai value ,095.

    Berdasarkan hubungan antara dimensi

    tangibility (bentuk fisik) terhadap tingkat

    kepuasan pasien menunjukan bahwa dari 73

    responden (69.5%) yang menilai pelayanan dari

    dimensi bentuk fisik (tangibility) baik adalah 39

    responden (62,9%) yang merasa puas dengan

    pelayanan yang di berikan dan yang

    merasakan kurang puas dengan pelayanan

    yang di berikan hanya 23 responden (37,1%).

    Sedangkan dari 32 responden (30,5%) yang

    menyatakan pelayanan dari dimensi bentuk

    fisik (tangibility) kurang baik ada 23 responden

    (37,1%) merasakan puas dan 9 (20,9%)

    merasa tidak puas dengan pelayanan yang di

    berikan. Uji statistik dengan Chi-Square Test

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 12

    menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

    antara bentuk fisik (tangibility) dengan

    kepuasan pasien rawat inap RSUD Masohi

    dengan nilai value ,059.

    Berdasarkan hubungan antara dimensi

    empathy (empati) terhadap tingkat kepuasan

    pasien menunjukan bahwa dari 70 responden

    (66,7%) yang menilai pelayanan dari dimensi

    empaty (empathy) baik adalah 46 responden

    (74,2%) yang merasa puas dan yang

    merasakan kurang puas dengan pelayanan di

    berikan hanya 29 responden (55,8%).

    Sedangkan dari 35 responden (33,3%) yang

    menyatakan pelayanan dari dimensi empaty

    (empathy) kurang baik, 16 responden (25,8%)

    merasakan puas dan 19 (44,2%) merasa

    kurang puas dengan pelayanan yang di

    berikan. Uji statistik dengan Chi-Square Test

    menunjukkan bahwa ada hubungan antara

    empaty (empathy) dengan kepuasan pasien

    rawat inap RSUD Masohi dengan nilai value

    ,040.

    Sedangkan berdasarkan hubungan

    antara dimensi responsiveness (cepat tanggap)

    terhadap tingkat kepuasan pasien menunjukan

    bahwa dari 74 responden (70,5%) yang menilai

    pelayanan dari dimensi cepat tanggap

    (responsiveness) baik adalah 46 responden

    (74,2%) yang merasa puas dan yang

    merasakan kurang puas dengan pelayanan di

    berikan hanya 28 responden (65,1%).

    Sedangkan dari 31 responden (29,5%) yang

    menyatakan pelayanan dari dimensi cepat

    tanggap (responsiveness) kurang baik, 16

    responden (25,8%) merasakan puas dan 15

    (34,9%) merasa kurang puas terhadap

    pelayanan yang di berikan. Uji statistik dengan

    Chi-Square Test menunjukkan bahwa tidak ada

    hubungan antara cepat tanggap

    (responsiveness) dengan kepuasan pasien

    rawat inap RSUD Masohi dengan nilai value

    ,216.

    PEMBAHASAN

    Karakteristik Responden

    Umur

    Berdasarkan hasil penelitian

    menunjukkan bahwa sebagian besar

    responden yang berkunjung di unit rawat inap

    RSUD Masohi adalah kelompok umur 35-44

    tahun dengan jumlah kunjungan sebesar 28

    responden (26,7 %). Kelompok umur

    responden yang banyak merasakan puas ada

    pada kelompok umur 35-44 tahun sebesar 17

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 13

    responden, sedangkan 11 responden

    menyatakan kurang puas terhadap pelayanan

    yang di berikan. Hal ini sesuai dengan

    pendapat Finkelstein dalam Hamsar (2005)

    menyatakan bahwa pada umumnya pasein

    dengan usia antara 25-40 tahun lebih

    cenderung melaporkan kepuasan terhadap

    pelayanan lebih baik.

    Tingkat Pendidikan

    Hasil penelitian menunjukkan tingkat

    pendidikan sebagian besar responden adalah

    tamat SMA/MA dengan jumlah responden 56

    responden (53,3 %). Berdasarkan tingkat

    pendidikan responden yang paling banyak

    menyatakan puas adalah responden dengan

    tingkat pendidikan tamat SMA/MA dengan

    jumlah 33 responden sedangkan 23 responden

    menyatakan kurang puas. Hal ini di karenakan

    semakin tingginya pendidikan seorang maka

    semakin tinggi pula keinginan, harapan, dan

    kepercayaan dari pasien atau keluarga pasien

    terhadap segala pelayanan yang di rasakan.

    Hal ini sejalan dengan penelitian yang di

    lakukan oleh Yuniarta (2011) di RSUP Dr.

    Kariadi Semarang, dimana menunjukkan

    bahwa pasien dengan tingkat pendidikan yang

    lebih tinggi, maka tingkat kepuasannya

    terhadap pelayanan juga lebih tinggi

    dibandingkan pasien dengan tingkat pendidikan

    yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan semakin

    tingginya pendidikan seorang pasien maka

    semakin tinggi pula keinginan, harapan, dan

    kepercayaan dari pasien atau keluarga pasien

    terhadap pelayanan yang diberikan demi

    keselamatan dan kesembuhan pasien tersebut.

    Pekerjaan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat di

    lihat bahwa sebagian besar responden tidak

    bekerja dengan jumlah 30 responden (28,6 %).

    Sedangkan jenis pekerjaan yang paling rendah

    adalah nelayan dengan jumlah 8 responden

    (7,6 %). Berdasarkan pekerjaan responden

    yang paling banyak menyatakan puas terhadap

    pelayanan di unit rawat inap RSUD Masohi

    adalah responden yang tidak bekerja dengan

    17 responden sedangkan yang kurang puas

    sebesar 12 responden. Menurut Notoadmojo

    (2005) pekerjaan erat kaitannya dengan

    kejadian kesakitan dimana timbulnya penyakit

    melalui beberapa jalan yakni karena adanya

    faktor lingkungan langsung yang dapat

    menimbulkan kesakitan yang penuh dengan

    stress, ada tidaknya gerak badan dalam

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 14

    lingkungan pekerjaan dan adanya kesibukan

    akibat pekerjaan.

    Jenis Kelamin

    Hasil penelitian menunjukkan sebagian

    besar adalah laki-laki dengan jumlah 55

    responden (52,4%) sedangkan jumlah

    perempuan adalah 50 responden (47,6%).

    Menurut jenis kelamin yang paling banyak

    merasakan puas terhadap pelayanan yang

    diberikan adalah laki-laki, sebesar 33

    responden merasakan puas dan 22 responden

    merasakan kurang puas dengan pelayanan

    yang di berikan.

    Jenis Pasien

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    dari 105 responden jumlah jenis pasien tertinggi

    adalah jenis pasien umum dengan jumlah

    sebesar 54 responden (51,4%) dan yang paling

    rendah adalah jenis pasien JAMKESMAS

    dengan jumlah 21 responden (20,0%).

    Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka

    dapat gambarkan bahwa sebagian besar

    pasien di unit rawat inap RSUD Masohi adalah

    pasien umum. Berdasarkan jenis pasien

    responden di temukan jenis pasien yang

    banyak merasakan puas adalah jenis pasien

    umum sebesar 32 responden dan 22

    responden merasakan kurang puas terhadap

    pelayanan yang di berikan.

    Variabel Yang Di Teliti

    Reliability (Kehandalan)

    Penilaian pasien terhadap kualitas

    pelayanan rawat inap RSUD Masohi dari

    dimensi reliability (kehandalan) meliputi

    prosedur pelayanan yang singkat, pelayanan

    cepat dan tepat, kegiatan administrasi dan

    pemberian pelayanan yang memuaskan sesuai

    dengan kebutuhan pasien.

    Hasil penelitian menunjukkan

    sebanyak 75 responden (71,4%) mengatakan

    pelayanan berdasarkan reliability (kehandalan)

    sudah baik. Dengan alasan bahwa kagiatan

    administrasi rapi dan teratur serta tenaga medis

    dan karyawan memberi pelayanan yang

    memuaskan sesuai dengan kebutuhan pasien.

    Sedangkan yang mengatakan kurang baik

    sebesar 30 responden (28,6 %). Dengan

    alasan bahwa prosedur pelayanan RSUD

    Masohi yang singkat dan pelayanan

    pemeriksaan, pengobatan dan perawatan tidak

    cepat dan tepat.

    Hal ini menunjukkan penilaian pasien

    terhadap kualitas pelayanan dari dimensi

    reliability (kehandalan) di unit rawat inap RSUD

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 15

    Masohi baik. Hal ini sejalan dengan hasil

    penelitian yang dilakukan oleh Manurung, dkk

    (2012) tentang gambaran tingkat kepuasan

    pasien terhadap pelayanan kesehatan di

    Puskesmas Pasundan Kota Bandung yang

    menunjukkan bahwa 84,54% pasien menilai

    kualitas pelayanan dari dimensi reliability

    (kehandalan) baik.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 75 responden (71,4%) mengatakan

    pelayanan berdasarkan reliability (kehandalan)

    baik hanya 46 responden (74,2%) yang

    mengatakan reliability (kehandalan) yang

    dirasakan baik dengan kepuasannya yang

    dirasakan sudah puas, sedangkan 29

    responden (67,4%) mengatakan reliability

    (kehandalan) baik namun tingkat kepuasan

    yang dirasakan kurang puas. Sedangkan dari

    30 responden (28,6%) yang mengatakan

    pelayanan dari dimensi reliability (kehandalan)

    kurang baik, 16 responden (25,8%) dan 14

    responden (32,6%) kurang puas terhadap

    pelayanan yang di berikan. Hal ini menunjukkan

    bahwa tingkat kepuasan pasien di RSUD

    Masohi sudah puas dengan pelayanan yang di

    diberikan dari dimensi reliability (kehandalan).

    Hal ini di sejalan dengan penelitian

    yang dilakukan Erna (2006) di Rumah Sakit

    Plamonia, dimana terdapat 115 responden

    diperoleh, 101 responden (87.83%)

    menyatakan puas dan 14 responden (12.17%)

    menyatakan tidak puas. Untuk mengetahui

    kepuasan pasien dapat dilihat dari prosedur

    pelayanan yang cepat, singkat dan

    menghasilkan kualitas kerja yang memuaskan

    pasien.

    Hasil uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa nilai value ,296 ( >

    0,05) berarti Ho diterima. Tidak ada

    hubungan antara kehandalan (reliability)

    dengan kepuasan pasien unit rawat inap RSUD

    Masohi. Hal ini di sebabkan pasien rawat inap

    di RSUD Masohi tidak memperhatikan kualitas

    pelayanan yang diberikan dari dimensi

    kehandalan (reliability)) yang terdiri dari

    prosedur pelayanan, pelayanan pemeriksaan,

    pengobatan dan perawatan cepat dan tepat,

    kegiatan administrasi rapi dan teratur dan

    tenaga medis dan karyawan memberi

    pelayanan yang memuaskan sesuai dengan

    kebutuhan pasien.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan

    penelitian yang dilakukan Idris (2012) di RSUD

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 16

    Pariaman menujukkan bahwa Tidak ada

    hubungan kehandalan (reliability) dari perawat

    dengan tingkat kepuasan pasien diruangan

    rawat inap RSUD Pariaman tahun 2012 dengan

    value = 0,0432 ( > 0,05).

    Assurance (Jaminan)

    Assurance (jaminan) dalam penelitian

    ini adalah pengetahuan yang luas, keramahan,

    dan kesopanan karyawan yang harus dimiliki

    oleh para staf rawat inap RSUD Masohi dalam

    memberikan rasa percaya serta keyakinan

    kepada para pasien. Penilaian pasien terhadap

    kualitas pelayanan rawat inap RSUD Masohi

    dari dimensi assurance (jaminan) meliputi

    pemberian jaminan apabila terjadi kesalahan

    pada hasil kinerja tenaga medis dan karyawan,

    tenaga medis dan karyawan memiliki sifat

    sopan santun, ramah, jujur dan dapat di

    percaya, penarikan tarif sesuai dengan kualitas

    pelayanan yang diterima dan tenaga medis dan

    karyawan mempunyai kemampuan,

    pengetahuan yang luas dan kecakapan dalam

    menjalankan tugas.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 105 responden yang mengatakan baik

    berjumlah 79 responden (75,2%). Hal ini di

    karenakan pesien menilai dalam memberikan

    pelayanan kepada pasien tenaga medis dan

    karyawan selalu ada sesuai jadwal dan

    prosedur penyampaian informasi yang jelas

    dan mudah di mengerti. Sedangkan 26

    responden (24,8%) menilai kurang baik. Alasan

    pasien yang menilai kualitas pelayanan di unit

    rawat inap RSUD Masohi kurang baik adalah

    pelayanan dimulai tidak tepat waktu dan tenaga

    medis dan karyawan kurang memberikan

    tanggapan yang baik dan cepat terhadap

    keluhan pasien. Hasil penelitian ini

    menggambarkan bahwa kualitas pelayanan di

    unit rawat inap RSUD Masohi dari dimensi

    assurance (jaminan) baik.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 79 responden (75,2%) yang menilai

    kualitas pelayanan demensi assurance

    (jaminan) baik hanya 50 responden (80,6%)

    yang mengatakan jaminan (assurance) yang

    dirasakan baik dengan kepuasannya yang

    dirasakan sudah puas, dan 29 responden

    (67,4%) mengatakan kurang puas dengan

    pelayanan yang di berikan. Sedangkan dari 26

    responden (24,8%) yang menyatakan

    pelayanan dari dimensi jaminan (assurance)

    kurang baik, 12 responden (19,4%) merasakan

    puas dan 14 (32,6%) merasa kurang puas

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 17

    dengan pelayanan yang di berikan. Hal ini

    menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien

    di RSUD Masohi sudah cukup puas dengan

    pelayanan yang di diberikan dari dimensi

    jaminan (assurance).

    Hasil uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa nilai value = 0,095

    ( > 0,05) berarti Ho diterima. Tidak ada

    hubungan antara jaminan (assurance) dengan

    kepuasan pasien unit rawat inap RSUD Masohi.

    Hal ini di sebabkan pasien rawat inap di RSUD

    Masohi tidak memperhatikan kualitas

    pelayanan yang diberikan dari dimensi jaminan

    (assurance) yang terdiri dari jaminan, sifat

    tenaga medis dan karyawan, tarif yang sesuai

    dan kemampuan tenaga medis dan karyawan

    di RSUD Masohi.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan

    penelitian yang dilakukan Idris (2012) di RSUD

    Pariaman menujukkan bahwa Tidak ada

    hubungan jaminan (assurance) dari perawat

    dengan tingkat kepuasan pasien diruangan

    rawat inap RSUD Pariaman tahun 2012 dengan

    value = 0,0629 ( > 0,05).

    Tangibility (Bentuk Fisik)

    Tangibility (bentuk fisik) merupakan

    penilaian kualitas pelayanan rawat inap RSUD

    Masohi meliputi kenyamanan di ruang

    pelayanan, tenaga medis dan karyawan

    berpenampilan rapi, sopan dan keserasian

    seragam dalam menjalankan tugasnya, fasilitas

    fisik yang memadai seperti gedung, tempat

    parker dan toilet serta peralatan medis yang di

    gunakan bersih.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 105 responden yang mengatakan baik

    berjumlah 73 responden (69,5%). Dengan

    alasan bahwa unit rawat inap RSUD Masohi

    memiliki fasilitas fisik yang memadai seperti

    gedung, tempat parkir dan toilet serta peralatan

    medis yang di gunakan bersih. Sedangkan

    yang mengatakan kurang baik sebesar 32

    responden (30,5%). Dengan alasan kurangnya

    kenyamanan di ruang pelayanan rawat inap

    dan kurangnya tenaga medis dan karyawan

    yang berpenampilan rapi, sopan dan

    keserasian seragam dalam menjalankan

    tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa

    penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan

    unit rawat inap RSUD Masohi dari dimensi

    tangibility (bentuk fisik) sudah baik.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 73 responden (69,5%) yang menilai

    kualitas pelayanan dari dimensi bentuk fisik

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 18

    (tangibility) baik hanya 39 responden (62,9%)

    yang mengatakan bentuk fisik (tangibility) yang

    dirasakan baik dengan tingkat kepuasan pasien

    yang dirasakan puas, dan 34 responden

    (79,1%) mengatakan bentuk fisik (tangibility)

    kurang baik tetapi kepuasan pasien yang

    dirasakan puas. Sedangkan dari 32 responden

    (30,5%) yang merasakan kualitas pelayanan

    dari dimensi bentuk fisik (tangibility) kurang baik

    ada 23 responden (37,1%) merasakan puas

    dengan pelayanan yang di berikan dan 9

    reseponden (20.9%) merasakan kurang puas

    dengan pelayanan yang di berikan. Hal ini

    menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien

    di RSUD Masohi sudah puas dengan

    pelayanan yang di diberikan dari dimensi

    bentuk fisik (tangibility).

    Penelitian ini sejalan dengan

    penelitian sebelumnya yang dilaksanakan

    oleh Irda sari (2007) tentang studi kepuasan

    pasien peserta ASKES pada rawat jalan

    terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas

    Antang Perumnas, dimana menunjukkan

    bahwa bukti langsung (tangible) merupakan

    unsur pendukung pelayanan kesehatan yang

    bermutu dan memberi kepuasan kepada

    pasien di Puskesmas sehingga adanya

    ketersediaan fasilitas yang lengkap akan

    mendukung penyelenggaraan pelayanan

    Puskesmas yang optimal kepada masyarakat.

    Hasil uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa nilai value = 0,059

    ( > 0,05) berarti Ho diterima. Tidak ada

    hubungan antara bentuk fisik (tangibility)

    dengan kepuasan pasien unit rawat inap RSUD

    Masohi. Hal ini disebabkan pasien unit rawat

    inap RSUD Masohi kurang memperhatikan

    kualitas pelayanan yang di berikan dari dimensi

    bentuk fisik (tangibility) yang terdiri dari

    kenyamanan di ruang pelayanan rawat inap,

    penampilan tenaga medis dan karyawan,

    fasiitas fisik dan kebersihan peralatan yang di

    gunakan.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan

    hasil penelitian yang di lakukan Muli (2009)

    yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

    bukti fisik (tangibility) dengan kepuasan pasien

    rawat inap di Puskesmas Kota Medan dengan

    niilai value = 0,481 ( > 0,05).

    Empathy (Empati)

    Dimensi empathy (empati) merupakan

    penilaian kualitas pelayanan rawat inap RSUD

    Masohi meliputi RSUD Masohi memberikan

    kemudahan pelayanan dalam akses pelayanan

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 19

    kesehatan, tenaga medis dan karyawan tidak

    membiarkan pasien menunggu pelayanan

    terlalu lama, tenaga medis dan karyawan

    memberikan perhatian yang baik kepada

    pasien dan komunikasi pasien dengan tenaga

    medis dan karyawan berjalan dengan baik.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 105 responden yang mengatakan baik

    berjumlah 70 responden (66,7%). Pasien yang

    menilai kualitas pelayanan unit rawat inap di

    RSUD Masohi baik dikarenakan RSUD Masohi

    memberikan kemudahan pelayanan dalam

    akses pelayanan kesehatan dan tenaga medis

    dan karyawan memberikan perhatian yang baik

    kepada pasien. Sedangkan pasien yang

    mengatakan kurang baik sebesar 35 responden

    (33, 3%). Dengan alasan tenaga medis dan

    karyawan membiarkan pasien menunggu

    pelayanan terlalu lama dan tenaga medis dan

    karyawan kurang memberikan perhatian yang

    baik kepada pasien dan komunikasi pasien

    dengan tenaga medis dan karyawan kurang

    baik. Berdasarkan hasil penelitian itu maka

    dapat di gambarkan bahwa kualitas pelayanan

    di unit rawat inap RSUD Masohi dari dimensi

    empathy (empati) sudah baik.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 70 responden (66,7%) yang menilai

    kualitas pelayanan unit rawat inap di RSUD

    Masohi dari dimensi empati (empathy) baik

    hanya 46 responden (74,2%) yang

    mengatakan empaty (empathy) yang dirasakan

    baik dengan kepuasannya yang dirasakan

    sudah puas dan 29 responden (55,8%)

    merasakan kurang puas dengan pelayanan

    yang di berikan. Sedangkan dari 35 responden

    (33,3%) yang menyatakan pelayanan dari

    dimensi empati (empathy) kurang baik, 16

    responden (25,8%) merasakan puas dan 19

    (44,2%) merasa kurang puas dengan

    pelayanan yang di berikan. Hal ini menunjukkan

    bahwa tingkat kepuasan pasien di RSUD

    Masohi sudah cukup puas dengan pelayanan

    yang di diberikan dari dimensi empati

    (empathy).

    Hasil uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa nilai value = 0,040

    ( > 0,05) berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

    Ada hubungan antara empati (empathy)

    dengan kepuasan pasien unit rawat inap RSUD

    Masohi. Hal ini disebabkan karena pasien rawat

    inap di RSUD Masohi sangat memperhatikan

    kualitas pelayanan yang di berikan pada

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 20

    dimensi empati (empathy) yang terdiri dari

    kemudahan pelayanan, waktu menunggu

    pelayanan, perhatian yang baik dari tenaga

    medis dan karyawan, dan komunikasi yang

    berjalan dengan baik. Hasil penelitian ini

    sejalan dengan penelitian yang di lakukan

    Asma (2013) yang menunjukkan bahwa ada

    hubungan antara empati (empathy) dengan

    kepuasan pasien Jamkesda di ruang rawat inap

    RSUD Salewangang Maros dengan value

    ,032.

    Responsiveness (Cepat Tanggap)

    Responsivenes (cepat tanggap) dalam

    penelitian ini adalah kesediaan para staf RSUD

    Masohi untuk membantu para pasien dan

    memberikan pelayanan yang tepat dan cepat.

    Penilaian pasien terhadap kualitas pelayanan

    rawat inap RSUD Masohi dari dimensi

    responsiveness (cepat tanggap) meliputi

    pelayanan dimulai tepat waktu, tanggapan yang

    baik dan cepat terhadap keluhan pasien,

    prosedur penyampaian informasi yang jelas

    dan mudah di mengerti dan tenaga medis dan

    karyawan selalu ada sesuai jadwal.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    yang mengatakan baik berjumlah 74 responden

    (70,5%). Alasan pasien menilai kualitas

    pelayanan di unit rawat inap RSUD Masohi

    baik, disebabkan pelayanan di mulai tepat

    waktu dan petugas selalu ada sesuai jadwal.

    Sedangkan yang mengatakan kurang baik

    sebesar 31 responden (29, 5%). Dengan

    alasan bahwa petugas kurang memberikan

    tanggapan yang baik dan cepat terhadap

    keluhan pasien dan prosedur penyampaian

    informasi kurang jelas dan kurang di mengerti

    oleh pasien. Hal ini menunjukan bahwa

    penilaian pasien tentang kualitas pelayanan

    unit rawat inap RSUD Masohi dari dimensi

    responsiveness (cepat tanggap) baik. Hal ini

    sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

    Khairani (2011) tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi kepuasan pasien rawat jalan

    RSUD Pasaman Barat yang menunjukan

    bahwa (58,7%) responden menyatakan

    persepsi ketanggapan petugas kesehatan baik

    dan (41,3%) responden menyatakan persepsi

    ketanggapan petugas tidak baik. Baiknya

    kualitas pelayanan pada variabel ini merupakan

    interpretasi kemampuan para dokter dan

    perawat untuk memberikan pelayanan yang

    prima bagi pasien meskipun berada didaerah.

    Hal ini tentunya merupakan implementasi

    kesesuaian kualitas pelayanan yang

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 21

    dikomunikasikan oleh RSUD Masohi kepada

    pasien.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa

    dari 74 responden (70,5%) yang menilai

    kualitas pelayanan dimensi cepat tanggap

    (responsiveness) baik hanya 46 responden

    (74,2%) yang mengatakan cepat tanggap

    (responsiveness) yang dirasakan baik dengan

    kepuasannya yang dirasakan sudah puas dan

    28 responden (65,1%) merasakan kurang puas

    dengan pelayanan yang di berikan. Sedangkan

    dari 31 responden (29,5%) yang menyatakan

    pelayanan dari dimensi cepat tanggap

    (responsiveness) kurang baik, 16 responden

    (25,8%) merasakan puas dan 15 (34,9%)

    merasa kurang puas dengan pelayanan yang di

    berikan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat

    kepuasan pasien di RSUD Masohi sudah puas

    dengan pelayanan yang di diberikan dari

    dimensi cepat tanggap (responsiveness).

    Hasil uji statistik dengan Chi-Square

    Test menunjukkan bahwa nilai value = 0,216

    ( > 0,05) berarti Ho diterima. Tidak ada

    hubungan antara cepat tanggap

    (responsiveness) dengan kepuasan pasien unit

    rawat inap RSUD Masohi. Hal ini disebabkan

    pasien unit rawat inap RSUD Masohi kurang

    memperhatikan kualitas pelayanan yang di

    berikan dari dimensi cepat tanggap

    (responsiveness) yang terdiri dari pelayanan

    dimulai tepat waktu, tanggapan yang baik dan

    cepat terhadap keluhan pasien, prosedur

    penyampaian informasi dan Tenaga medis dan

    karyawan selalu ada sesuai jadwal. Hasil

    penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di

    lakukan Muli (2009) yang menunjukkan bahwa

    tidak ada hubungan daya tanggap dengan

    kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas

    Kota Medan dengan nilai value = 0,096 ( >

    0,05).

    KESIMPULAN

    1. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh

    RSUD Masohi kepada pasien rawat inap

    dari dimensi reliability (kehandalan)

    dinyatakan baik, assurance (jaminan)

    dinyatakan baik, tangibility (bentuk fisik)

    dinyatakan baik, empathy (empati)

    dinyatakan baik dan responsiveness (cepat

    tanggap) dinyatakan baik, sehingga

    pelayanan rawat inap yang diberikan

    RSUD Masohi dinilai baik.

    2. Tingkat kepuasan pasien rawat inap

    terhadap kualitas pelayanan yang

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 22

    diberikan oleh RSUD Masohi dari dimensi

    reliability (kehandalan) pasien sudah

    merasakan puas, assurance (jaminan)

    pasien sudah merasakan puas, tangibility

    (bentuk fisik) pasien sudah merasakan

    puas, empathy (empati) pasien sudah

    merasakan puas dan responsiveness

    (cepat tanggap) pasien sudah merasakan

    puas, hal ini menunjukkan bawha pasien

    merasa puas terhadap pelayanan rawat

    inap yang diberikan RSUD Masohi.

    3. Berdasarkan uji statistik dengan Chi-

    Square manujukkan bahwa tidak adanya

    hubungan antara dimensi reliability

    (kehandalan), assurance (jaminan),

    tangibility (bentuk fisik) dan

    responsiveness (cepat tanggap) terhadap

    tingkat kepuasan pasien rawat inap di

    RSUD Masohi.

    4. Berdasarkan uji statistik dengan Chi-

    Square menunjukkan bahwa ada hubungan

    antara dimensi empathy (empati) terhadap

    tingkat kepuasan pasien rawat inap di

    RSUD Masohi.

    SARAN

    1. Perlu adanya peningkatan kualitas

    pelayanan dari dimensi reliability

    (kehandalan), assurance (jaminan),

    tangibility (bentuk fisik), empathy (empati)

    dan responsiveness (cepat tanggap),

    mengingat RSUD Masohi adalah satu-

    satunya rumah sakit yang ada di Kota

    Masohi.

    2. Dalam usaha untuk meningkatkan tingkat

    kepuasan pasien RSUD Masohi harus

    lebih memperhatikan dimensi empathy

    (empati) yang terdiri dari kemudahan

    pelayanan dalam akses pelayanan

    kesehatan, waktu tunggu pasien, perhatian

    kepada pasien dan komunikasi dengan

    pasien. Karena dimensi empathy (empati)

    sangat mempengaruhi tingkat kepuasan

    pasien.

    3. Perlu adanya perhatian khusus semua

    petugas terhadap kebutuhan pasien

    sehingga pasien merasa puas terhadap

    pelayanan yang di berikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Afridian, W. A., 2001. Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Outcomes Bidang Kesehatan : Studi Empiris di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang; Padang

    Andriani, R.B, 2005. Analisis Kepuasan Pasien

    terhadap Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Muwardi

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 23

    Surakarta, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 02/04/2005, Universitas Gajah Mada;Yogyakarta.

    Anief, Moh, 2000. Prinsip Dan Dasar

    Manajemen: Pemasaran Umum Dan Farmasi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

    Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu

    Pendekatan Praktek, Rineka Cipta; Jakarta.

    Asma, 2013. Hubungan Kualitas Pelayanan

    Dengan Kepuasan Pasien Jamkesda Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Salewangang Kabupaten Maros Tahun 2013. Skripsi tidak diterbitkan, Jakarta, FKM, UMI.

    Assauri. S. 2003. Costumer Service Yang Baik

    Landasan Pencapaian Costumer Satisfaction Dalam Usahawan. No. 01. Tahun XXXII. Januari, Jakarta.

    Awinda, Devi. 2004. Tingkat Kepuasan Pasien

    Perusahaan dan Pasien Pribadi Terhadap Mutu Pelayanan Ruang Rawat Inap Kelas II Rumah Sakit Permata Bunda Medan. Tesis Pascasarjana-USU, Medan

    Deira, Fenny. 2003. Hubungan Persepsi

    Keluarga Pasien Dengan Tingkat Kepuasannya Terhadap Pelayanan Rawat Inap Kelas II & III di Rumah Sakit Haji Medan. Skripsi FKM-USU, Medan.

    Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional,

    Jakarta. Erna, 2006. Tingkat Kepuasan Pelayanan Pada

    Pasien Unit Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Plamonia, Skripsi STIK Tamalate, Makassar.

    Harmana, Tisa, dkk. Faktor-Faktor Yang

    Mempengaruhi Pembiayaan Kesehatan Daerah Bersumber Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun 2006, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Volume 09 No.03 September, 2006.

    Hasan, A., 2009, Marketing, Media Pressindo: Jakarta.

    Hamsar, Adriaana, 2005. Analisis Mutu

    Pelayanan Rawat Inap Dan Hubungannya Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Peserta Askes Plus Di Rumah Sakit Umum Permata Bunda Medan Tahun 2005. Tesis Pascasarjana-USU, Medan

    Irawan, H, 2003. 10 Prinsip Kepuasan

    Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.

    Jacobalis. S. 1995. Liberalisasi Bisnis Jasa

    Kesehatan Dan Dampaknya Bagi Rumah Sakit Indonesia, IRSJAM XXXVII, Jakarta.

    Khairani, Laila, 2011. Faktor Faktor Yang

    Mempengaruhi Kepuasan Pasien Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat. Skripsi PS KARS Unand, Padang

    Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2008,

    Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Ketigabelas, Erlangga, Jakarta.

    Kotler, Philip. 2005, Manajemen Pemasaran,

    Jilid 2, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

    Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, 2009,

    Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

    Mardini, M. 2002. Analisis Kepuasan Pasien

    Terhadap Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Tahun 2002. Skripsi tidak diterbitkan, Jakarta, FKM, UI.

    Muli, Zuliati, C., 2009. Pengaruh Kualitas

    Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Puskesmas Kota Medan Tesis Pascasarjana-USU, Medan.

    Purnaweni, H., 2003. Globalisasi Dan

    Kebijakan Pendidikan. Humanika, Vol. I Th. I. Oktober-Maret.

    Purwanto, 2007. Kepuasan pasien terhadap

    pelayanan rumah sakit. (Oneline)

  • Jurnal Hasil Penelitian November 2013

    Sufyan Amin M., 140220143, Analisis Hubungan Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2013.

    Page 24

    http://klinis.wordpress.com/2007/12/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-rumah-sakit/ diakses 23 Mei 2013.

    Pohan, Imbalo, S, 2007. Jaminan Mutu

    Pelayanan Kesehatan, Cetakan I, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

    Ratminto dan Winarsih, Atik Septi (2005),

    Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

    RSUD Masohi, 2010, Profil Rumah Sakit Umum

    Daerah Masohi, RSUD Masohi; Masohi. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Depkes RI: Jakarta.

    Soejadi, 1996, Pedoman Penilaian Kinerja

    Rumah Sakit Umum, Ketiga Bina; Jakarta.

    Sedarmayanti, 2004, Good Governance

    (Kepemerintahan yang baik), Mandar Maju; Bandung.

    Sari W, Irine Diana, 2008, Manajemen

    Pemasaran Usaha Kesehatan, Mitra Cendikia Press; Yogyakarta.

    Thoha, M,. 2003. Perilaku Organisasi,. Raja

    Grafindo Persada; Jakarta. Tjiptono, F., dan Chandra, G., 2005, Service,

    Quality & Satisfaction, Penerbit Andi; Yogyakarta.

    Wijono. Djoko, 1999. Manajemen Mutu

    Pelayanan Kesehatan, Vol. 1. Airlangga University Press; Surabaya