Top Banner
7 Disediakan Oleh: Hani Idzaida binti Ab Razak (11.2012.218) Hubungan Jenis Bakteri Aerob dengan Resiko Tuli Sensorineural Penderita OMSK Journal Reading Laporan Penelitian PERHATI-KL 2011 Pembimbing : Dr. Yuswandi Affandi, Sp THT-KL
30

Jurnal OMSK

Dec 29, 2015

Download

Documents

hunnymoreish

jurnal OMSK
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jurnal OMSK

7

Disediakan Oleh:Hani Idzaida binti Ab Razak

(11.2012.218)

Hubungan Jenis Bakteri Aerob dengan Resiko Tuli

Sensorineural Penderita OMSK

Journal ReadingLapo ran Pe ne l iti an

PERH ATI -KL 2011

Pembimbing : Dr. Yuswandi Aff andi, Sp THT-KL

Page 2: Jurnal OMSK

ABSTRAK Tuli sensorineural yang disebabkan oleh otitis media

supuratif kronis (OMSK) mekanismenya belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian telah menunjukkan peran toksin bakteri merusak telinga dalam, sehingga menyebabkan tuli sensorineural

Mengetahui hubungan antara jenis bakteri aerob dengan risiko tuli sensorineural penderita OMSK

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 45 penderita OMSK yang disertai tuli sensorineural di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, padaperiode 1 Januari 2005−31 Desember 2010. Kultur bakteri diambil dari swab antrum mastoid saat operasi mastoidektomi.

Page 3: Jurnal OMSK

ABSTRAK Rerata ambang hantaran tulang cenderung lebih tinggi

pada penderita dengan hasil kultur Staphylococcus aureus dibanding jenis bakteri lainnya. Hal ini berlaku padapenderita OMSK keseluruhan dan OMSK tipe maligna saja (p>0,05).

Terdapat hubungan bermakna antara jenis bakteri aerob dengan rerata ambang hantaran tulang penderita OMSK, khususnya OMSK tipe maligna.

Kata kunci: OMSK, tuli sensorineural, bakteri aerob, toksin, ambang hantaran tulang

Page 4: Jurnal OMSK

PENDAHULUAN

Otitis media supuratif kronis (OMSK) merupakan penyakit infeksi pada telinga yang masih sering dijumpai. Prevalensi OMSK di Indonesia 3,9%, antara negara dengan prevalensi OMSK tinggi.

OMSK berkaitan dengan derajat penurunan pendengaran.

Mekanisme OMSK menyebabkan tuli sensorineural belum diketahui pasti, penelitian menunjukkan ada peranan penting permeabilitas tingkap bundar.

Bakteri tersering bakteri aerob.

OMSK tanpa kolesteatoma Pseudomonas aeruginosa

OMSK + kolesteatoma Proteus mirabilis (58,5%), Pseudomonas (31,5%).

Page 5: Jurnal OMSK

METODE Desain cross sectional

Untuk mengetahui hubungan jenis bakteri aerob dengan risiko tuli sensorineural penderita OMSK yang dilakukan mastoidektomi

Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Dilaksanakan pada April 2011 sampai Juni 2011

Pada penderita OMSK yang berkunjung ke RSUD pada 1 Januari 2005−31Desember 2010.

Page 6: Jurnal OMSK

METODE

Kriteria Inklusi:

data audiometri,

data hasil kultur sekret OMSK

Usia < 60 tahun

Kriteria Ekslusi:

riwayat mastoidektomi sebelumnya pada telinga yang sama

Tuli sejak lahir

terbiasa terpapar suara bising

trauma kepala

penggunaan obat ototoksik.

Sampel penelitian adalah semua populasi terjangkau yang dilakukan tindakan pembedahan (mastoidektomi), memenuhi kriteria inklusi & ekslusi.

Page 7: Jurnal OMSK

METODEPenelitian ini menggunakan metode analisis:

Uji korelasi Spearman (Spearman Correlation Test) untuk menguji keeratan hubungan antara dua variabel

Uji t (T-Test) tidak berpasangan untuk menguji perbedaan variabel yang berskala numerik

Uji Mann Whitney untuk menguji perbedaan variabel yang berskala kategorik.

Page 8: Jurnal OMSK

HASIL Pada penelitian didapatkan sampel sebanyak 45 kasus

dengan rentang umur 8−52 tahun di mana laki-laki 55,6% dan perempuan 44,4%.

Hubungan antara jenis kelamin maupun umur dengan OMSK tidak signifikan dengan p>0,05

Kejadian OMSK paling banyak dijumpai pada umur 21–30 tahun sejumlah 13 kasus (28,8%).

Frekuensi kejadian OMSK terendah pada kelompok umur <10 tahun, yaitu 2 kasus (4,44%), disusul umur antara 51−60 tahun berjumlah 4 kasus (8,88%).

Page 9: Jurnal OMSK

HASIL

Page 10: Jurnal OMSK

Karakteristi k Klinis

Yang dikaji dalam penelitian ini:

1. Lama otore

2. Jenis bakteri (kultur sekret OMSK)

3. Kerusakan osikel

4. Jenis tuli

5. Ambang hantaran tulang

6. Antibiotik yang sensitif kuat terhadap bakteri penyebab OMSK.

Page 11: Jurnal OMSK

Lama Otore

• didapatkan kasus terbanyak pada kelompok lama otore 1−5 tahun (42,2%)

• Uji T menunjukkan tidak adanya perbedaan antara lama otore pada penderita OMSK tipe benigna dengan lama otore pada penderita OMSK tipe maligna (nilai p>0,05)

Jenis Bakteri

• Jenis bakteri terbanyak yang didapatkan dari kultur sekret OMSK (tabel2) :

• Staphylococcus aureus (31,1%),

• Proteus mirabilis (20%)

• Acinetobacter wolfii (15,6%),

• Pseudomonas aeruginosa (14,3%).

Sensitivitas Antibiotik

• Staphylococcus aureus sensitif kuat terhadap amoksisilin klavulanat (12,7%), gentamisin (12,7%), kotrimoksazol (12,7%).

• Pseudomonas aeruginosa sensitif kuat terhadap siprofloksasin (15,3%), fosfomisin (15,3%), norfloksasin (15,3%), amoksisilin (7,7%).

• Proteus mirabilis sensitif kuat terhadap siprofloksasin (25,6%) & amoksisilin klavulanat (12,8%).

Page 12: Jurnal OMSK

Karakteristi k Klinis

Page 13: Jurnal OMSK

Kerusakan Osikel

• Kerusakan osikel berhubungan cukup kuat dan signifikan dengan OMSK tipe benigna maupun maligna (p<0,05) dengan arah korelasi positif.

• Penderita OMSK tipe maligna cenderung mengalami kerusakan osikel daripada penderita OMSK tipe benigna.

Jenis Tuli

• Jenis tuli pada sampel penelitian ini lebih banyak tuli campuran dibandingkan tuli sensorineural (68,9%).

• Hasil uji:• Korelasi Spearman

(p>0,05)tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis tuli dengan OMSK tipe benigna maupun maligna.

• T-Test (p>0,05)

Rerata Ambang Hantaran Tulang

• Rerata ambang hantaran tulang :

• OMSK tipe benigna pada intensitas 26−30 dB (30%) & 31−35 dB (30%)

• OMSK tipe maligna intensitas 56−60 dB (37,1%).

Page 14: Jurnal OMSK

Karakteristi k Klinis rerata ambang tulang

Page 15: Jurnal OMSK

Hubungan lama otore dengan ambang hantaran tulang

• Uji Spearman tidak ada hubungan yang signifikan • Pada kelompok OMSK tipe benigna terdapat

hubungan signifikan (p<0,05) semakin lama keluhan otore penderita OMSK tipe benigna akan diikuti oleh peningkatan ambang hantaran tulang.

Hubungan Jenis Bakteri dengan jenis tuli penderita OMSK

• Hasil uji: Tidak ada

• Uji Korelasi Spearman (p>0,05) hubungan

• Uji Mann Whitney (p>0,05) signifikan

Hubungan antara jenis bakteri dan rerata ambang hantaran tulang

Page 16: Jurnal OMSK

DISKUSI Pada penelitian laki-laki

(55,6%)>perempuan (44,4%), berdasarkan umur 8−52 tahun.

berdasarkan lama otore, didapatkan kasus terbanyak pada kelompok lama otore 1−5 tahun (42,2%) uji T : (p>0,05)

Penelitian Mirza laki-laki (54%)>perempuan (46%), umur 6−65 tahun.

Penelitian Kaur terhadap 100 penderita OMSK (24% tuli SN) lama otore terbanyak dalam rentang waktu >15 tahun

Page 17: Jurnal OMSK

DISKUSI Jenis BakteriPenelitian ini Penelitian Loy

(S’pore)Penelitian FKUI/RSCM

• Staphylococcus aureus (31,1%),

• Proteus mirabilis (20%),

• Acinetobacter wolfii (15,6%)

• Pseudomonas aeruginosa (14,3%).

• Staphylococcus aureus (33,3%)

• Pseudomonas aeruginosa (33,3%).

Tipe Benigna:• Pseudomonas

aeruginosa (22,46%), • Staphylococcus aureus

(16,33%) • Acinetobacter anitratus

(14,29%).

Tipe Maligna:• Proteus mirabilis

(58,5%),• Pseudomonas

aeruginosa (31,5%)

Page 18: Jurnal OMSK

DISKUSI Jenis Bakteri

Page 19: Jurnal OMSK

DISKUSI Sensiti fi tas Anti bioti k

Penelitian ini Penelitian Loy (S’pore)

S. aureus :• Amoksisilin klavulanat

(12,7%), • Gentamisin (12,7%)• Kotrimoksazol (12,7%).

Pseudomonas aeruginosa• Siprofloksasin (25,6%)• Amoksisilin klavulanat

(12,8%).

S. aureus :• Sefaleksin• Kloksasilin,• Klindamisin • Baktrim.

Pseudomonas aeruginosa• Siprofloksasin• Seftazidim• Piperasilin• Amikasin.

Page 20: Jurnal OMSK

DISKUSI Kerusakan Osikel

Kerusakan osikel berhubungan cukup kuat dan signifikan dengan OMSK tipe benigna maupun maligna (p<0,05)

Menunjukkan bahwa penderita OMSK tipe maligna cenderung mengalami kerusakan osikel dibanding penderita OMSK tipe benigna.

Page 21: Jurnal OMSK

DISKUSI Kerusakan Osikel

OMSK tipe

maligna

OMSK tipe

benigna

kerusakan tulang karena efek

penekanan oleh penumpukan debris keratin

dan akibat aktivitas enzim

osteoklas.

kerusakan mukosa yang

menetap, sehingga dapat

mengerosi tulang

kerusakan tulang yang

meliputi kanalis semisirkularis menyebabkan

gangguan keseimbangan

ke koklea menyebabkan tuli sensorineural.

Page 22: Jurnal OMSK

DISKUSI Jenis Tuli

Pada sampel penelitian ini tuli campuran > tuli sensorineural (68,9%).

Uji korelasi Spearman (p>0,05) tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis tuli dengan OMSK tipe benigna maupun maligna.

Literatur frekuensi tuli sensorineural sebagai akibat OMSK lebih sedikit dibanding dengan tuli konduktif atau campuran.

Page 23: Jurnal OMSK

DISKUSI Ambang hantaran tulang

Rerata ambang hantaran tulang penderita OMSK tipe maligna relatif lebih rendah dengan rerata = 44,6571 dB dibandingkan dengan ambang hantaran tulang penderita OMSK tipe benigna dengan rerata = 48,0dB.

Penelitian Kaur rerata: 29,7dB pada 100 penderita

Page 24: Jurnal OMSK

DISKUSI

Hubungan antara lama

otore dengan ambang hantaran

tulang

OMSK keseluruhan

OMSK Tipe maligna

OMSK Tipe benigna

(-)

P>0,05 (-)

P<0,05 (+)

semakin lama keluhan otore penderita OMSK tipe benigna akan diikuti oleh peningkatan ambang hantaran tulang.

Page 25: Jurnal OMSK

Lamanya keluhan otore lamanya penyakit berlangsung.

TNF-α, IL1-ß, & IL-8 produksi mukus

dengan ↑ MUC5AC & MUC5B oleh sel-sel goblet telinga

tengah.

IL-ß ↑aktivitas transport Na+ K+ & Cl- menghambat transport

cairan pada channel Na+ cairan menumpuk di telinga tengah.

IL-8 memperpanjang sekresi musin

oleh sel goblet memperlama OM

IL1-ß & TNF-α menginduksi

platelet activating factor

(PAF).

Page 26: Jurnal OMSK

PAF menstimulasi sekresi glikoprotein mukus

dan menghambat permbersihan

mukosilier.

Disfungsi mukosilier dapat

terjadi pada telinga tengah terjadi

penumpukan mukus di telinga tengah.

Tertumpuknya pus, sekret, mediator

inflamasi dan toksin bakteri atau

lipopolisakarida (LPS)

↑↑permeabilitas membran tingkap

bundar.Absorpsi ke koklea

Kontaminasi perilimf

Merusak sel rambut

TULI SENSORINEURAL

Page 27: Jurnal OMSK

DISKUSI hubungan yang cukup kuat

dan signifikan dengan ambang hantaran tulang (p<0,05)

Arah korelasi negatif tergantung hasil kultur

Page 28: Jurnal OMSK

DISKUSI Bakteri hasil kultur pada penelitian ini pada

umumnya adalah bakteri gram negatif kecuali S.aureus

Schachern S.aureus (eksotoksin) rusak permeabilitas membran tingkap bundar

Lundman Bakteri gram negatif eksotoksin A + faktor virulensi (LPS, pili dll) merusak permeabilitas tingkap bundar ↑absorpsi perubahan kimiawi cairan di telinga dalam tuli sensorineural

Page 29: Jurnal OMSK

KESIMPULAN

Dari penelitian ini didapati hubungan yang bermakna antara jenis bakteri aerob dengan peningkatan rerata ambang hantaran tulang (risiko tuli sensorineural) penderita OMSK, khususnya OMSK tipe maligna.

Page 30: Jurnal OMSK

SEKIAN TERIMA KASIH