Top Banner

of 94

Jurnal Anisa

Mar 03, 2016

Download

Documents

jurnalku
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • VOL. 17. No.2. Juli 2012

    ALAMAT PENYUNTING DAN TATA USAHAPusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

    JI. IKPN Bintaro Tanah Kusir Jakarta Selatan 12330,Telepon: 021-7377738, Fax.: 021-73887763E-mail: puslitdlmas_@[email protected];[email protected]

    Tola Usaha dan PemasaranWahyu Andari Yanti Puspita

    Asep Syaiful Bahrl, SP., M.SiSTP TrisaktiChondro Suryono, SE.,MM., STP TrisaktiSurya fajar budiman. SST.Par .. M.Par.. STP Trisaktl

    Djoko Sudibyo . SE. MM. Ph.d STP TrisaktiMyrza Rahmanita. SE., M.Sc. STP Trisakti

    Ora. Santi palupi, MM.. STP Trisakti

    Penyunting Pelaksana

    Dr. Meutia F. Hatta Swasono, Universitas IndonesiaProf. Dr. M. Amin Suma, UIN SyarifHldayatullahNetty Harmtl. MA., UIN Syarlf HldayatullahJakartaDrs. Oka A. Yoetl. MBA.,STP TrisaktiDrs. Poerwanto. MA. Universitas JemberProf. Sulistyo Basukl. MS.. Ph.D .. Universitas IndonesiaIr.Syamsir Abduh. Ph.D .Universitas TrisaktiTrikarya Setiawan, S. Par.Jakarta Hilton Int" HotelProf. Dr. Ir.Ujang Sumarwan, MSc., Instltut PertanlanBogor

    Prof. Andreas Budihardjo. Ph.D., Prasetya MulyaBussiness School

    Prof. Azril Azaharl, Universitas TrisaktlOra. Bet EI SlIIsna Lagarense, MM.Tour.,STP Manadodr. David Makes. Menjangan Jungle and Beach Resort

    Dr. Dendy Sugondo. Pusat Bahasa JakartaProf. Dr. James J. Spillane. Universitas Sanata DharmaDr. Janet E. Cocrhane, Leeds Metropolitan University

    Dr. Ir.Mahyus Ekananda, MM.,ME. Pasca SarjanaUniversitas Indonesia

    Penyuntlng Ahll (Mitra Bestarl)

    Ketua Dewan PenyuntingKepala Pusat Penelitlan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

    Penanggung JawabKetua Sekolah Tinggi Pariwisata Trlsakti

    SUSUNAN PENGURUS JURNAL ILMIAH PARIWISATA

    Jurnaillmiah Pariwisata pertama kali terbit pada Oktober 1996 dengan nama JURNAL PENEUTIAN &KARYAILMIAH telah diakreditasi oleh DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan

    Nasional Republik Indonesia No. 55a1DiktilKep/2006 Terbit tiga kali dalam setahun pada bulan Maret, Julidan Nopember berisi tulisan dan karya ilmiah yang berkaitan dengan dunia pariwisata.

    DIPUBLIKASIKAN OLEHPUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRISAKTI

    ISSN 1411-1527JURN A L ILM IA H AKREDITASINo.55a1Dikti/Kep/2006

    PARIWISATA

  • VOL 17.NO.2,Juli 2012 I.......................................... 11 11 ..

    Copyright PUSLlTDIMAS,Juli 2006Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

    Sekolah Tinggi Pariwisata TrisaktiJakarta

    Kondisi DanPerkembanganPariwisata Dalam RangkaMeningkatkan EkonomiMasyarakat Kab. Bandung

    Sukamo Wibowo(157 169)

    BintaraBlnaWisata Nusantara

    PengaruhKompetensi Teori Perhotelan DanMotivast KerjaTerhadap Kfnerja Praktek Kerja LapanganMahasfswa

    (Studi kasusDi Hotel Bintang Lima Jakarta)DeelyWijayanto(139 156)

    Kajian Aspek SosfologfsWisatawan Di Objek Agrowisata(Kasusdi kampungWisata Ci,nangneng,Kabupaten BogorProvinsi Jawa barat)Dina Ratih Dew;& Hep; Hapsari (121 - 138)

    Sejarah Seni dan Budaya

    RegenerasiSenimanBatik m Era Industri Kreatif UntukMendorong PengembanganPariwisata Budaya

    Rara Sugiarti (102 120)

    SeNiBu

    IHerfanSuherfan& Brantas (83101)

    PengaruhCitra DanKepercayaan Institusi TerhadapKeputusan Lanjutan Studi(Studi KasusPadaSekolahTinggi Pariwisata Bandung)

    DikLatParPendlc:tlkan dan pelatlhanP"riwi5ata

    JURNAL ILMIAH

    PARIWISATAVolume 17, Tahun 2012

    ISSN 14111527AKREDITASI No.55a'DiktilKepl2OQ6

  • VOl.17 NO.2, lull 2012 r

    1. Naskah diketik dengan menggunakan komputer, program yang dipakai adalahMicrosoftWord/or Windows, dengan ukuran 2 spasi, jumlah halaman berkisar antara 14 sampai20 halaman ukuran kwarto di dalamnya sudah termasuk gambar, tabel, ilustrasi dan daf-tar pustaka. Margin kanan, atas dan bawah 3 em dan kiri 4 em. Naskah dikirim dengandua copyprint out dan satu copy disket.

    2. Naskah berupa hasil penelitian atau kajian pustaka yang setara dengan hasil penelitian,bersifat objektif, analitis dan sistematis.

    3. Sistematika penulisan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing, yang secara garisbesamya memuat abstract dalam bahasa Inggris, serta harus mencantumkan kata kunei(key words). Abstract ditulis dalam satu paragraf dengan jumlah kata tidak lebihdari 150 kata.

    4. Artikel (hasil penelitian) memuat:JudulNama Penulis dan alamat emailAbstractKata Kunci/Keyword (Italic)Pendahuluan (memuat permasalahan, tujuan dan sedikit kajian pustaka dengan sub ju-dul sesuai dengan kebutuhan)Metode PenelitianHasil dan PembahasanKesimpulan (dan Saran apabila diperlukan)Daftar Pustaka

    5. Artikel/Essay (setara hasil penelitian) memuat:JudulNama Penulis dan alamat emailAbstractKata Kunci/Keyword (Italic)Pendahuluan (tanpa sub judul)Subjudul (disesuaikan dengan kebutuhan)KesimpulanSaran apabila diperlukanDaftar Pustaka

    PERSYARATAN NASKAH UNTUK JURNAL ILMIAHPARIWISATA

    ISSN 1411-1527AKREDITASI No.55a1Dikti/KepQOO6

    Jumaillmiah PaliwisBla STP Tlisakti, Juli 2012, Vol. 17No.2

  • VOl.17 NO.2. Jull 2012

    6. Teknik pengutipan mengikuti format author date page (ADP) dengan mencantumkannama pengarang dan tahun penerbitan yang dikurung untuk teks pada awal atau tengahparagraf serta keseluruhan nama dan tahun dimasukkan kurung untuk teks akhirparagraf.

    7. Penulisan daftar pustaka mengikuti format author date page (ADP) denganmencantumkan (a) untuk buku : nama penulis, editor (bila ada), tahun penerbitan, judullengkap buku, volume, edisi, penerbit, kota (b) untuk terbitan berkala: nama-namapenulis, tahun penerbilan, judul tulisan, nama berkala, volume, penerbit, kota. Contohpenulisan pustaka adalah sebagai berikut:Boo, E. 1992. The Ecotourism Boom: Planning FO!~elopment And Management.

    Wildlife and Human Needs Program of the Woi'lOWildlife Fund, Washington, DC.Yoeti, Oka A. 2000. Pemikiran ke Arah Pariwisata SebagaiDisiplin Rmu. Iurnal Ilmiah

    Pariwisata. Vol. 5 No 1 Agustus 2000, Pusat Penelitian dan Pengabdian MasyarakatSTP Trisakti, Jakarta.

    8. Untuk naskah berbahasa Indonesia ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yangbaik dan benar, sedangkan untuk naskah berbahasa Inggris dapat digunakan gayaAmerican English atau British.

    9. Naskah asli, belum pemah dipublikasikan di media lainnya.

    10. Hindari penggunaan bahasa asing, kecuali bila diperlukan dan penulisannya denganmenggunakan tulisan miring.

    11. Naskah yang masuk serta pemuatan dalam jurnal merupakan hak prerogatif penyuntingdan dijadikan bank data serta tidak dapat diganggu gugat. Naskah yang tidak dimuattidak akan dikembalikan kecuali pengiriman naskah disertai dengan perangko balasan.

    12. Sistematika penulisan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing, secara garis besarmemuat abstrak dalam bahasa inggris, serta harus mencantumkan kata kunci (keywords).

    13. Kepastian penerimaan, penolakan dan pemuatan naskah akan diberitahukan kepadapenulis secara tertulis atau dengan media lainnya.

    Jumailimiah Pariwisata STP Trisakli, Juli 2012, Vol. 17, No.2ISSN 14111527AKREDITASI No.55alDlktllKep/2006

  • 'HetftJnScdIetftJn: Oosen WDI4hTIn", PaIfwkDlDSandlin,~""" : OMen Se!coIahDow f'attrdsqrq Sgnclunr

    Severalconclusionscanbedrawnfromthis study,includingbahwamixmaindimen-sions of theimage, thePersonality(characteristics), Reputation, Value/Ethics

    The studyexamines theeffect ofimageInstitutionsand trustBandungInstituteof TourismofFurther EducationDecisionoITourismforthe students,thirdgradeSMNSMKTourism inBandung. Researchmethodsused inthis studyis themethod ofexplanatorysurvey, thesurveymethodtoclarifythe relationship be-tween thevariablesthrough hypothesis testing. Dataanalysis techniquesusedaremeasures ofdescriptive statistics andpath analysis.

    Interests of prospectivestudentstochoose acollegeis:strongly influencedbytheirperceptions offactorssuchcolleges.Prospective students choose a college thatthey have knownandhave a good image. By knowing theimage oftheBandunglnstitute of Tourismintheminds of prospectivestudentsasconsumersandto know the factorsthat influencethe decision making processinselectingcandidatesforcollegestudentsoftourism, it canobtainauseful picturesoit canfocusmorepriority tothe things thatadesireandthe demands ofprospectivestudentsas potential customersin the form ofhigh satisfactionattributes.

    Abstract

    Herlan Suherlan1Brantas2

    (Studi Kasus Pada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung)

    PENGARUH CITRA DAN KEPERCAYAANINSTITUSI TERHADAP ImPUTUSAN

    LANJUTAN STUDI

    Dik Lat ParPendidtkan dan Pelatlhan & Pariwrsata

    lumaJ IImlaJll'rut.vlf4UJ.juli 2012, Vo/./7 No.2Hal.8l 101

  • .4

    sebagai tenaga kerja pariwisataprofesional dengan memberikan ilmupendidikan pariwisata dan ilmupendukung lainnya guna membentuktenaga kerja yang proiesional.

    SekolahTinggiPariwisataBandungsebagai salah satu Perguruan TinggiUnggulan dalam bidang pendidikanpariwisata di Indonesia memilikiperanan penting dalammembentuk danmenghasilkan tenaga kerja yangprofesional dalam bidang pariwi-sata.SekolahTinggiPariwisata Bandungberada di bawah KementerianPariwisata dan Industri Kreatif (2011)yang secara teknis akademis dibinaolehKementerian Pendidikan Nasional.Sebagai sebuah lembaga tinggi milikPemerintah, Sekolah Tinggi PariwisataBandung bertujuan untuk menyiapkantenaga kerja profesional dibidangpariwisata sebagai aset nasional yangberkualitas internasional, kreatif,berjiwawirausaha,berkepribadianIndo-nesia dan berbudi luhur.

    Visi Sekolah Tinggi PariwisataBandung sebagai Institusi Pendidikan

    Secara ekonomi, sektor pariwisatamemberikan kontribusi yang sangatberarti bagi Indonesia. Pada tahun2006 menduduki urutan ke-6 dalamperolehan devisa, maka pada tahun2008 meningkat menjadi urutan ke-4setelah migas, minyak sawit dan karetolahan. Kegiatan ekonomi juga telahberdampak terhadap penciptaan 6,98juta kesempatan kerja langsung atau6,81%dari lapangankerja nasional padatahun 2008. Dalam hal ini, Indonesiatermasuk 10 besar yang menyeraptenaga kerja bidang panwi-sata setelah China (64.625,1ribu), In-dia (24.265,5 ribu), Amerika Serikat(16.820,9 ribu), dan Jepang (7.180,0ribu), Indonesia (7.089,9 ribu).

    Penyediaan tenaga kerja dalambidang pariwisata tentu saja periuditunjang oleh pembentukan sumber.daya manusia yang menjadi tenagakeria pariwisata.Dalam hal ini,keberadaan perguruan tinggi atausekolah tinggi pariwisata cukup pentingsebagai wadah untuk membentuk danmenghasilkan sumber daya manusia

    PENDAHULUAN

    Keywords : Image, Assurance, Decision Making

    jumGlllmIcJh f'IuIwIscrID,JuI1 2012, \W 17 No.2 _

    (Value !Philosophy), CorporateIdentity, andthe factors that influencethetrustthat isProbity, in general,including thecategoryquitewell. Even forthereputationand trust, is includedin bothcategories ofstudentsviewthethirdgrade high school/vocational schoolinBandungTourism.This study alsoprovides information that the image of Bandung Institute of.Tourism has. apositive effect on decision processes of the Further Education students 10grade 3 SMUand SMKTourism in Bandung.

  • 85

    Perguruan Tinggi. Meskipun disadaribahwa tidak mudah membangun citra,dibutuhkan waktu yang lama danstrategi yang tepat, tetapi tetap harusdiupayakanoleh suatu Perguruan 1inggidalam hal ini Sekolah Tinggi PariwisataBandung sebagai perguruan tinggipariwisata unggulan di Indonesia. Agardapat menentukan strategi yang tepatdalam membangun citra, sebuahPerguruan Tinggi perlu melakukan risettentang tanggapan konsumen potensial-nya, dalamhal ini para calon mahasiswadan masyarakat luas, untuk mengetahuiposisi Perguruan Tinggi tersebutdibanding pesaingnya di benak calonmahasiswa tersebut.

    Dengan mengetahui citra SekolahTinggi Pariwisata Bandung di dalambenak calon mahasiswa sebagaikonsumendanmengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi proses pengam-bilan keputusan calon mahasiswa dalammemilih perguruan tinggi pariwisata,maka dapat diperoleh gambaran yangberguna sehingga dapat lebihmemfokuskan prioritas kepada hal-halyang menjadi keinginan dan tuntutancalon mahasiswa sebagai konsumenpotensialdalambentuk atribut kepuasanyang tinggi. Selain itu, kegiatanpenelitian ini juga dapat memberikanmasukan kepada pengeloJa SekolahTinggi Pariwisata Bandung dalamrangka meningkatkan manajemenpengelolaan dengan memperpendekjarak antara tawaran perguruan tinggidan keinginan masyarakat padaumumnya dan calon mahasiswa padakhususnya.

    Pariwisata Terbaik clan Berdaya SaingInternasional dituntut untuk terusmeningkatkan kualitas pendidikan bagimahasiswa dan calon mahasiswanyadengan mempersiapkan saran a daninfrastruktur untuk mendukungpembentukan tenaga kerja professionaldalam bidang pariwisata dan hospitality.STP Bandung juga perlu untukmembangun citra perguruan tinggipariwisata unggulan di kalanganmasyarakat luas sehingga menumbuh-kembangkan minat bagi calonmahasiswa yang ingin memperolehpendidikanpariwisata dengan dukungantenaga pengajaryang profesional,saranainfrastruktur yang memadai dankesempatan berkarir dalam bidangpariwisata.

    Minat calon mahasiswa untukmemilih perguruan tinggi sangatdipengaruhi oleh faktor persepsimereka terhadap perguruan tinggitersebut.Calon mahasiswa memilihperguruan tinggi yang telah merekakenai dan memiliki citra yang baik.Kotler (2000)menyatakan bahwa sikapdan tindakan seseorang terhaclapsuatuobjek sangat ditentukan oleh keyakinanmereka akan objek terse but, dian-taranya seperangkat keyakinan, ide danpengaruh yang di dapat seseorang darisuatu objek atau dengan kata lain citra.

    Proses pengambilan keputusancalon mahasiswa dalam memilihperguruan tinggi sangat penting untukdiketahuioleh pihakmanajemenSekolahTmggi PcniwisataBandung. Faktor citraPerguruan nnggi berpengaruh terhaclapkeputusan yang diambil oleh calonmahasiswa pada saat memilih suatu

  • 86

    Penelitian ini mengkaji PengaruhCitra Institusi dan KepercayaanSekolahTinggi Pariwisata Bandung terhadapKeputusan PendidikanLanjutan Pariwi-sata bagi Siswa-Siswi Kelas III SMA!SMKPariwisatadi Kota Bandung,yangmeliputi:1. Citra dan Kepercayaari Sekolah

    TInggi Pariwisata Bandung dalamPandangan Siswa-Siswi Kelas IIISMA/SMK Pariwisata di KotaBandung.

    2. Faktor yang mempengaruhi Kepu-tusan Siswa-SiswiKelas III SMA!SMKPariwisata di Kota Bandung.

    3. Pengaruh Citra Institusi danKepercayaan Sekolah TinggiPariwisata Bandung terhadapPengambilan Keputusan Siswa-Siswi Sekolah Menengah Umum/SekolahMenengah KejuruanKelasIII di Kota Bandung sebagaiPerguruan Tinggi Pilihan untukMelanjutkan Pendidikan Pariwi-sata.

    Berdasarkan kepada uraian diatas,maka dilaksanakan kegiatan peneIitianPengaruh Citra Institusi dan Keper-cayaan Sekolah Tinggi PariwisataBandung terhadap Keputusan Pendi-dikanLanjutanPariwisata(SurvaiSiswa-SiswiKelasm SMU/SMKPGriwisatadiKota Bandung) sehingga diperolehgambaran citra dan kepercayaan STPBandung dan pengaruhnya terhadapkeputusan pendidikan lanjutan bagicalon mahasiswa STP Bandung, yaitusiswa-siswi Kelas III SMU/SMKPcniwisatadi Kota Bandung.

    TUJUAN PENEUnAN

    KERANGKA PENDEKATAN STUDIPhilip Kotler (2005: 10), menya-

    takan bahwa pengertian pernasarandapat dibedakan antara definisi sosialdan rnanajerial, yaitu: Defini sosialmenunjukkan peran yang dimainkanoleh pemasaran di masyarakat. Seorangpemasar rnengatakan bahwa peranpemasaran adalah menghasilkanstan dar hidup yang lbih tinggi.Pemasaran adalah proses sosial yangdengan proses itu individu dankelompok mendapatkan apa yangmereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan, menawarkan dan secarabebas mempertukarkan produk dan jasayang bemilai dengan pihak lain. Untukdefinisi manajerial, pemasaran seringdigambarkan sebagai seni menjualproduk.

    Thgas pemasar adalah menyusunprogramatau rencana pemasaran untukmencapai tujuan yang diinginkanperusahaan.Program pemasaran terdiridari sejumlahkeputusan tentang bauranalat-alat pemasaran yang digunakan.Bauran pemasaran (marketing mix)adalahseperangkat alat pemasaranyangdigunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan perna-sarannyadi pasar sasaran (PhilipKotler: 2005).

    Berkenaan dengan bauranpemasaran, Zeithaml dan Bitnermengemukakan konsep bauranpemasaran barang terdiri dari 4P yaituproduct (Produk), Price (Harga), Place(Lokasi) dan Promotion (Promosi).Sementara itu untuk pemasaran jasaperlu bauran pemasaran yang diperluas

    Junllllllmklfll'ortwlsGtD.JuU 2012, ~ 17 No. 2

  • 87

    mempunyai manfaat-manfaat sebagaiberikut: i

    1) Daya saing yang kuat dalamjangka menengah dan jangka panjang.

    2) Memberikan proteksi selamamasa krisis.

    3) Menjadi daya tarik eksekutifhandal. '

    4) Meningkatkan efektivitasstrategi pemasaran.

    Oleh karena itu setiap perguruantinggi termasuk Sekolah TinggiPariwisata Bandung harus selaluberusaha meningkatkan citranua.Adapun unsur-unsur citra perguruantinggi menurut pendapat ShirleyHarison (1995), yaitu:1) Personality,keseluruhan karakteris-

    tik perusahaan yang dipahamiolehlingkungan di luar perusahaan.

    2) Reputation, keyakinan seseorangterhadap perusahaan berdasarkanpengalamanpribadi atau orang lainatas produk atau jasa perusahaan.

    3) Value/Ethics,nilai-nilai dan filosofiyang dianut perusahaan keramahanpelayanan, gaya kerja dankomunikasi baik internalperusahaan maupun interaksidengan pihak luar.

    4) CorporateIdentity, identitas dalamnama.simbol,logo,warnadanritualuntuk memunculkan perusahaan,merek dan kepentingan perusa-haan.Proses pengambilan keputusan

    yang rumit sering melibatkan beberapakeputusan. Suatu keputusan (decision)melibatkan pilihan di antara dua ataulebih alternatif tindakan (atau

    dengan penambahan unsure bauranpemasaran jasa, yaitu people (orang),physical evidence (Fasilitas fisik) danprocess (proses), sehingga menjaditujuh unsur (7P). Masing-masing daritujuh unsure bauran pemasarantersebut saling berhubungan danbergantung satu sarna lainnya danmempunyai suatu bauran yang optimalsesuai dengan karakteristik segmennya(Ratih Hurriyati, 2005).

    Seluruh bauran pemasaran jasayang dilakukan oleh perguruan tinggiakan membentuk citra yang berbeda-beda baik itu positif maupun negaifdibenak konsumen. Menurut Sutisna(2002), Citra adalah total persepsiterhadap suatu obyek, yang dibentukdengan memproses informasi dariberbagai sumber setiap waktu. Sasaranpenting dari strategi pemasaran adalahpersepsi terhadap merek, toko atauperusahaan.

    Fombrun (1996) menyatakanbahwa kumpulan citra dibenakkonsumen akan membentuk corporateimage. Corporate image mencerminkansuatu persepsi publik mengenaitindakan-tindakan masa lampau danakan menjadi prospek perusahaan dimasa mendatang yang menjelaskanpendekatan perusahaan secarakeseluruhan dari pihak-pihak terkait(stakeholder) ketika dibandingkandengan perusahaan lain yangterkemuka.

    Corporate image ._ memilikikedudukan yang sa~gat - penting,menurut SiswantoSutojo-'(2004).Corpo-rate Image yang baik dan kuat

  • pemasara dapat mengidentifikasirangsangan jyang paling seringmembangkitkan minat akan suatukategori produk. Pemasar kemudianmengembangkan strategi pemasaranyang memicuminat konsumen.

    2) Pencarian Informasi.Konsumen yang tergugah

    kebutuhannya akan mencari informasiyang disimpan di dalam ingatan(pencarian internal) dan mendapatkaninformasi yang relevan dengankeputusan dari Iingkungan (pencarian

    aa

    1) Pengenalan Kebutuhan.Proses pembelian dimulai saat

    pembeli mengenali sebuah masalahatau kebutuhan. Kebutuhan tersebutdapat dicetuskan oleh rangsangan inter-nal dan eksternal. Konsumenmempersepsikan perbedaan antarayang diinginkandan situasi aktual yangmemadai untuk membangkitkan danmengaktifkan proses keputusan.Pemasar perlu mengidentifikasikankeadaan yang memicu kebutuhantertentu. Dengan mengumpulkaninformasi dari sejumlah konsumen,

    Sumber : Kotler & Annstrong. 2006

    Pengenalan Penc:arlan Evaluasl Keputusan PerllakuI- SetelahKebutuhan Informasl Alternatlf Pembell Membell

    Gambar I.Model Lima Thhap Proses Pembelian

    dan psikologis (Kotler & Amstrong,2006).Sedangkankeputusan pembelianseorang konsumen dipengaruhi stimuli!rangsangan ekstern dan intern. Dalamstimuliekstem yang terdiri dari produkjelas mempengaruhikeputusan pembe-Han seorang konsumen, karena mern-berikan rangsangan-rangsangankepadakonsumen untuk melakukan proseskeputusan pembelian yang padaakhirnyamenghasilkansuatu keputusanuntuk membeli produk dengan merektertentu yang telah diketahui irnage-nya.

    Konsumen pada umumnya akanmelewati tahapan-tahapan keputusanpembelian yang digambarkan sebagaiberikut:

    perilaku).Keputusan selalu mensyarat-kan pilihan di antara beberapa perilakuyang berbeda. Pemasar biasanyatertarik pada perilaku pembeliankonsumen, terutama pilihan merekmana yang akan dibeli.

    Rangsangan pemasaran danlingkungan berpengaruh terhadapkeputusan pembeli, tetapi sebelumnyaharus melalui proses terlebih dahuluyang disebut sebagai kesadaranpembeli, jadi tugas perguruan tinggiadalah memahami yang terjadi dalamkesadaran pembeli antara datangnyarangsangan dan keputusan pembelian.

    Pembelian konsumen dipengaruhioleh factor-faktorbudaya,sosial, pribadi

    Jumd IImkIh PdrlwlsGla,jull 20/2, Mr/. /7 No.2

  • 89

    konsumen juga akan mengalami levelkepuasan atau ketidakpuasan tertentu.

    Mengacu kepada sumber-sumbertersebut ternyata bahwa kedudukancitra bagi perguruan tinggi sangatpenting karena citra yang terbentukpada akhirnya akan mempengaruhiperilaku seseorang terhadap perguruantinggi tersebut. Hal ini sesuai denganpendapat Engel (1994) bahwa, Citraperusahaan pada gilirannyamempengaruhi pilihan toko dan produkakhir atau pembelian merek. Jikapengalaman masa lalu memuaskan,makapilihannyaakan bersifat kebiasaan,kecuali jika factor-faktor lain telahberubah s~jak kunjungan terakhir.

    Unsut penting dalam pengambilankeputusan pembelian jasa suatuperusahaan dalam hal ini adalahperguruan tinggi adalah citra konsumenatau calon mahasiswa terhadapperusahaan tersebut.Hal terse butsesuai dengan pendapat Kenneth(1998) yang menyatakan bahwa Citraperusahaan merupakan opini konsumensecara umum atau keseluruhanterhadap suatu perusahaan atauorganisasi. Konsumen akan cenderungmenggunakan jasa perusahaan yangmenurut mereka memiliki citra yangbaik atau citra yang dimilikiperusahaankonsisten dengan harapan mereka.Pengalaman pribadi, informasi yangditerima dari orang lainm serta promosiyang dilakukan oleh perusahaanmempunyai dampaj terhadap citrakonsumen ,terhadap suatu perusahaan.

    Citra yang baik dad suatuperguruan tinggi merupakan asset,karena citra mempunyai suatu dampak

    eksternal}. Melalui pengumpulaninformasi, konsumen mengetahuiten tang merek-merek yang bersaingdan keistimewaanmerek tersebut.Olehkarena itu, pemasar maupunperusahaan harus menerapkan strategiuntuk memasukkanmereknya ke dalamkumpulan kesadaran, kumpulanpertimbangan dan kumpulan pilihancalon pembeli.

    3) Evaluasi Altematif.Beberapa konsep dasar akan

    membantu memahami proses evaluasikonsumen. Pertama, konsumenberusaha untuk memenuhi suatukebutuhan.Kedua, konsumen mencarimanfaat tertentu dari solusiproduk.Ketiga, konsumen memandangmasing-masing produk sebagaisekumpulanatribut dengan kemampuanyang berbeda-beda dalam memberikanmanfaat kepuasan.

    4) Keputusan pembelian.Konsumen memperoleh alternatif

    yang dipilih atau pengganti yang dapatditerima bila perlu.Konsumenpada titiktertentu harus memutuskan antaramembeli atau tidak membeli.Dimanauntuk mengukur keputusan pembeliankonsumen menurut Kotler danAmstrong (2006) dapat dilakukanmelalui pilihan merek, pilihan produk,pilihan penyalur, waktu pembelian, danjumlah pembelian.

    5) Perilaku setelah Membeli.Konsumen mengevaluasi apakah

    alternatif yang dipilih memenuhiharapan segera sesudah digunakan,dan

  • 90

    proses pengambilan keputusan dalammemilih kuliah.Dengan demikian,metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode survai ex-planatory, yaitu metode survai untukmenjelaskan hubungan antara variabelmeialui pengujian hipotesis.

    Penelitian ini menggunakanpendekatan penelitian deskriptif danverifikatif.Dalam kegiatan ini penelitianverifikatif bertujuan untuk mengetahuipengaruh Citra STP Bandung terhadap

    METODE PENELITIAN

    Kecerangan :o ::Tidak dltellti - .... :: Tidak dttettt![J ::diteiit! .:: diteliti

    o Product Corporate Image Proses o Price Keputusano Place Kuliah Promotion Personolltyo Physical

    ReputationEvidence Value/Ethics

    o Pengenalan People Corporate

    Kebutuhan Process toemttv o Pencarian

    InformasiZ.lIhhoml & BilM' Probity (trust) o EvaluasiIRolih ""'oyoll }OOS}

    SM,'ty /lO'lson 1995 Alternalifo Keputusan

    Kuliah

    1(011.,& AmIlTOng 1006

    ;BAURAN BAURAN PEMASARANPEMASARAN JASA

    (7P)

    BAURANPEMASARANPRODUK

    4P

    r.. - ---- ..--~--_ - ,I

    terhadap persepsi konsumen (Sutisna,2002), sedangkan persepsi terjalin eratdengan kuptusan untuk melakukanpembelian (Tandjung, 2004), sehinggacitra yang dimiliki oleh Sekolah TinggiPariwisata Bandung akan mampumenarik lulusan Srvru/SMK Pariwisatauntuk melanjutkan pendidikannya diSekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

    Berdasarkan penjabaran terkaitcitra, keputusan pembelian dan penga-ruh an tara Citra terhadap keputusanpembelian dalam peneltian ini adalahpengaruh citra dan kepercayaan SekolahTinggi Pariwisata Bandung terhadapkeputusan pendidikan lanjutan pariwi-sata dapat digambarkan kerangkapendekatan studi yang dapat dilihatpada gambar berikut:

    Gambar 2.Kerangka Pendekatan Studi

    -------- ---- ----Jumoillmloh Poriwlsoto,Jul; 1011, Vol. 17 No.1

  • --_.._----91

    Nini= -x it

    NBerdasarkan kepada penghitungan

    sampel sesuai dengan rumus yangdipergunakan dan menghasilkan res-ponden 100yangmewakilidari populasimaka untuk pembagian sebaran darisampel pun digenapkan 100 sesuaidengan sampel, hal mi untuk

    Pariwisata di Kota Bandung, yangberjumlah 9972.

    Sampel dalam penelitian ini adalahsebagian dari populasi penelitian yaitusiswa/siswi kelas 3 SMA dan SMKPariwisata di Kota Bandung.Pengambilansampel yang diambilharusbisa mewakili dari populasi daripenelitian;berdasarkan hal tersebut adabeberapa car a menetukan jumlahsampel, dalam penelitian ini teknikpengambilan jumlah sampel yangdipergunakan adalah rumus sampelminimalis dari Harun Al Rasyid(1994:44), yaitu:

    Nn= 1+e2

    Berdasarkan pada rumus diatasmaka dapat dihitung besarnya sampeldari jumlah populsi yang ada, diperolehsampel sebanyak 100 responden.Sementara itu, penentuan ukuransampel dari masing-masing sekolahyang akan diteliti menggunakan teknikalokasi proporsional dengan tujuanuntuk mendapatkan sampel yangrepresentatif berdasarkan ukuransampel minimal diatas. Adapunrumusnya sebagai berikut :

    Dengan demikian,jumlah populasidari penelitian ini adalah jumlah darisiswa kelas tiga dari SMUNdan SMKN

    Swnber: Dinas PendidikanKota Bandung.2011JUMlAH 9972

    1 SMUN1 3722 SMUN2 3473 SMUN3 3~4 SMUN4 3825 SMUN5 3366 SMUN6 3187 SMUN7 3568 SMUN8 3429 SMUN9 31210 SMUN10 35211 SMUN11 31112 SMUN12 28613 SMUN13 27714 SMUN14 32915 SMUN15 31116 SMUN16 33717 SMUN17 34718 SMUN18 31719 SMUN19 32820 SMUN20 31921 SMUN21 32622 SMUN22 32923 SMUN23 31424 SMUN24 28425 SMUN25 32626 SMUN26 19927 SMUN27 27828 SMKN1 33129 SMKN3 29530 SMKN9 34131 SMKN15 325

    Jumlah SiswaKelas 3

    NamaSekolah

    No.

    18bel I.Populasi SMU/SMKdi KotaBandung

    I. Populasi, Sampel, dan TeknikSamplingPopulasi dari penelitian ini adalah

    para siswa kelas tiga (3) SMUN danSMKN Pariwisata yang ada di kotaBandung, sebagaimana tersaji dalamtabel sebagai berikut:

  • 92

    4. Teknik Analisis DataTeknik analisis yang dipergunakan

    pada kegiatan penelitian ini adalahanalisis deskriptif dan juga analisikuantitatif. Analisis deskriptifdigunakankhususnya bagi variabelyangbersifat kualitatif dan digunakan untukmelihat faktor penyebab, sedangkananalisis kuantitatif berupa pengujianhipotesis dengan menggunakan ujistatistik yang menitikberatkan kepadapengungkapan perilaku variabelpenelitian. Dengan menggunakankombinasimetode analisis tersebut akanmenghasilkan suatu analisis yang lebihkomprehensif.

    Teknik analisis data yangdigunakan adalah analisis jalur (pathanalysis).Analisajalur digunakanuntukmenentukan besarnya pengaruhvariabel independen, yaitu Citra STPBandung yang terdiri dari personality,reputation, value/ethics, corporate iden-tity, probity terhadap variabel dependenY, yaitu proses keputusan memilihtempat kuliah yang terdiri pengenalankebutuhan, pencarian informasi,evaluasi alternatif, dan keputusanpemilihan/pembelian.

    Pada penelitian ini diukurseberapabesar pengaruh dari variabel X (Citra

    Semen tara itu, pengujianreliabilitas instrumen teknik test belahdua dad Spearman-Brown (Bob E.Hayes,1998:48), dengan rumusmenggunakan korelasi product momentdengan rumus :

    3. Pengujian Validitas danReliabilitasPengujian validitas instrumen

    dalam penelitian ini menggunakankorelasi product moment denganrumus:

    n r XY) - (r x).(r Y)

    2. Teknik Pengumpulan DataAdapun teknik-teknik yang

    digunakanuntuk mengumpulkandata iniadalah sebagai berikut :

    1) Studi Pustaka, yaitu usahauntuk mengumpulkan infor-.masi yang berhubungan danmendukung kepada topikutama dan variabel daripenelitian yang terdiri dariCitralnstitusi dan Keperca-yaanSTP Bandungdan ProsesKeputusan Kuliah. Pengum-pulan data yang dilakukanbisadengan mempelajari literaturserta sumber informasitertulis lainnya

    2) Angket/Skala, prosespengum-pulan data primermelalui daftar pertanyaanyang dibuat secara tertulissehubungan dengan masalahyang sedang diteliti kepadaresponden dad penelitian,diklarifikasikanke dalam limaalternatif jawaban (Likert'sSummated), dimana setiappilihan jawaban terdiri darilima kriteria.

    menghindari bias dalam perhitungan.

    jumlll IlmIoIt f'ctIwIscruI.}uII 2012, \W 17No. 2

  • 93

    Sumber : Data olahao kuesioner 2011

    81,20 Buik500

    2500

    76.00 Cukup

    66.92 Cukup

    1000

    76,00 Buik2000

    74,23 Cukup30001 Ideotjtas lostjtysj : 1iogkat keleogkapanProgram Studio 2227Kemudahan Akses, Keragaman Alat Promosi,Kesesuaian Biaya, Keleluasaan Bangunao Sekolah,Keleogkapao Saraoa & Prasarana.

    2 Reputasj : Tingkat keyakioan kualitas lulusan, mutu 1520,pendidikan, akreditasi, dao kualitas gedung perkuliahan.

    3 NilaiIFilosofj : 1iogkat keramahan dan ketanggapan Staff 760dan Dosen

    4 Identjtas Instjtysj : Dikenalnya nama inatansi, 1673kemenarikan visi dan misi, dikenalnya logo instansi,kemenarikan gedung kuliah, dikenalnya staff dan dosen.

    5 Kepercayaan : STP Bandung Merupakan Perguruan 4061inggi Lanjutan Pariwisata Favorit/Unggulan,

    KategoriSkorAktual Ideal

    No. Bauran Dimensi Utamadan Indikator dari Citra

    'label 2.Skor Citra dan Kepercayaan STP Bandung dalam PandanganSiswa-Siswi Kelas III SMU/SMKPariwisata di Kota Bandung

    Secara garis besar, Citra SekolahTinggi Pariwisata Bandung danKepercayaan responden terhadap STPBandung sebagai Perguruan TinggiPariwisata cukup baik atau positif.Untuk lebihjelasnya, hasil analisisyangmengarah kepada citra STP Bandungdapat dilihat pada tabel berikut:

    pengujian : tolak H, jika F hitllll8< FtabelSedangkan pengujianmasing-

    masingvariableX terhadap Ydilakukandengan Uji t,dengan rumus :

    I, = Pn" ','-12 k, - . ,...,(1- RZ)(R,,)n-k-l

    Statistik uji di atas mengikutidistribusi t Student dengan derajatbebas(n-k-l). Dengan kriteria pengujian: tolak Ho. jika t ltitul1(/< t IlJbtlHASIL PENELITIAN1. Citra idan Kepercayaan STP Bandung

    dala~ Pandangan SfswaSfswfKelas IIISMU/SMKPariwisata di Kola Bandung.

    Pengujian hipotesis secarabersama-sama XI (Personality), X2,(Reputaion),x, (Value/ethics),X4, (Cor-porate Identity), Xs (Probity) terhadapvariabel Y dilakukan dengan meng-gunakan uji E dengan rumus :

    R21kF = ---,:-----(J-R2)/(n-k-I)

    Statistik uji diatas mengikutidistribusi F-Snedecore dengan derajatbebas VI = k dan v2 = n-k-L Kriteria

    STP Bandung) dengan bauran Xl (Per-sonality),Xz (Reputaion),~ (Value/eth-ics), X4, (Corporate Identity), ~ (Pro-bity) terhadap variabel Y (ProsesPemutusanKuliah).Polahubunganantarvariable yang diteliti dituangkan dalambentuk persamaan regresi linierberganda yang memiliki bentukpersamaanya:

    Hetfan Suheltflll& Sranras Pen,allih ClIrcr dan"~ Insrltwllelhadap lCefwlusan1.Dnjur4n..,

  • '4

    No. Item Indikator Skor Skor % KategoriAktual Ideal

    1 Tingkat keinginan mendapatkan kerja 357 500 71.4 C2 Tingkat keinginan meningkatkan status 358 500 71.6 C3 Tingkat keinginan melanjutkan pendidikan 359 500 71.8 C4 lingkat sumber informasi dari 386 500 77.2 B

    keluarga/orang tua5 Tingkat sumber informasi dari publik 300 500 60.0 C6 Tmgkat sumber informasi dari pengalaman 356 500 71.2 C7 Tingkat pemilihan karena citra 386 500 77.2 B8 liogkat pemilibaa karena sarana prasarana 365 500 73.0 C9 liogkat pemilihan karena biaya 354 500 70.8 C10 Tingkat pemilihan oleh Orang tua 301 500 60.2 C11 Tingkat pemilihan karena program studi 354 500 70.8 C12 lingkat keputusan karena citra 407 500 81.4 B13 Tiogkat keputuBao karena sarana prasarana 365 SOD 73.0 C14 Tingkat keputusan karena biaya 344 500 68.8 C15 Tingkat keputusan oleh Orang tua 355 500 71.0 C16 Tingkat keputus&n karena promosi 327 500 65.4 C17 lingkat Keputusan karena kualitas dosen 293 500 58.6 C18 1ingkat keputu88D kareoa Program Studi 361 500 72.2 C

    Jumlah 'lbtal 6328 9000 70,3 CSumber : Data otahankuesioner 2011

    2. Faldor yang mempengaruhi KepufusanSlswaSiswl Kelas III SMU/SMKPariwlsata di Kola Bandung untukmemilih Perguruan Tlnggl.Minat responden (siswa-siswi

    Kelas III SMU/SMKPariwisata) untukmelanjutkan pendidikan pariwisata diSTP Bandung, dengan menguraikandimensi yang mengarah kepadakeputusan, dapat dilihat pada tabelberikut:

    Thbel 3.Faktorfaktor yang mempengaruhi Siswa-Siswi Kelas III SMU/SMKPariwisata eli Kota Bandung Dalam Memilih STP Bandung

    Persentase tersebut tidak dapatterlepas dari bauran indikator lainnyaseperti kualitas tenaga pengajar,kualitas lulusan STP Bandung, saranadan prasarana pen unjang prosesperkuliahanserta mutu pendidikanyangdiberikan.

    Tabel diatas menunjukkan bahwadari 5 (lima)bauran dimensi utama daricitra, yaitu Personality (karakteristik),Reputation (Reputasi), Value/Ethics(Nilai/Fil osofi), Corporatelden tity(Identitas), dan faktor yang sangatmempengaruhi kepercayaan yaitu Pro-bity, pada umumnya termasuk kategoricukupbaik.Bahkanuntuk reputasi dankepercayaan, sudah termasuk kategoribaik dalampandangansiswa-siswikelasIII SMU/SMK Pariwisata di KotaBandung.

    Hasil temuan diatas menunjukkanbahwaSTP Bandung dipercaya sebagaisebuah institusi pilihan untukmelanjutkan pendidikan dalam bidangpariwisatauntuk tingkat tinggiD IIJ/Sl.

    jvmd IbniGh~JuU 2012. MIl. 17No.2

  • . -+-~.

    9S

    pDari tabel 4. di atas, diperoleb temuan bahwa

    y XI Xl X3 X4 X5, .......... ..armouan 1.000 .~14 .461 .- .290 500xt .374 1.000 .t94 .309 .078 .114

    X2 .45t .1" t.OOO .2t4 .179 .199Xl .- .3Ot .214 1.000 t67 .059X4 .290 .078 .179 .167 t.OOO .063XI .500 .tt4 .199 .059 .063 1.000

    SIll. (1-1ai1OG) Y .000 .000 .000 .002 .000xt .000 .019 .001 .220 .t30X2 .000 .019 .018 .037 .024lCS .000 .001 .018 .048 .279X4 .002 .220 .037 .048 .267XI .000 .t30 .024 .279 .287

    N V tOO tOO 100 100 tOO tooXt tOO tOO too tOO 100 100X2 100 100 tOO 100 100 100Xl 100 tOO 100 100 tOO tOOX4 tOO tOO tOO 100 tOO 100XI tOO 100 tOO tOO 100 tOO

    Sumber : Data a hkas. SPSS 19.0, (2011)

    'Iabel 4.Hasil Analisis Korelasi XI ' ~ , ~ , X4 ' dan X5 Dengan Y

    Secara keseluruhan melalui hasilolahan data diatas dan penjelasansebelumnya, dapat ditarik simpulanbahwa minat responden (siswa-siswiSMU/SMKPariwisata Kelas ill di KotaBandung)cukup baik atau positif untukmelanjutkan pendidikan di STPBandung dalam jenjang perkuliahan.

    3. PengaruhCitraInstitusidan KepercayaanSTP Bandung terhadap PengambilanKepulusan Kelas III SMU/SMKPariwisata di Kota Bandung sebagaiPerguruan Tinggi Pilihan untukMelanjutkan Pendidikan Pariwisata.Untuk mengkaji pengaruh Citra

    Institusi STP bandung yang terdiri dariPersonality(X1), Reputaion(X2), Value(Xa), Corporate Identity(X4), Probity(Xs)terhadap Proses Keputusan PendidikanLanjutan (Y), maka data yang sudahberskala interval diolah denganmenggunakan alat bantu SPSS versi19,0 sehingga diperoleh beberapa hasilpenghitungan seperti yang disajikandalam beberapa tabel, diantaranya :

    Dari hasil olahan data yang terteradalam tabel diatas dapat disimpulkanbahwa minat atau keinginan untukmelanjutkan pendidikan di STPBandung cukup positif denganpersentase keseluruhan 70,3%. Hal inimenunjukkan bahwa responden inginatau memilikiminat menjadimahasiswadi STP Bandung. Faktor tertinggi yangmempengaruhi keputusan untukmelanjutkan pendidikan di STP adalahcitra STP Bandung dengan persentase81,4%. Faktor lainnyayang mendukungkeinginan responden untukmelanjutkan pendidikan pariwisata diSTP Bandung adalah Keluarga/OrangTua dengan persentase 77,8% dansarana prasarana 73%. Sedangkan nilaiyang paling rendah tetapi masih cukuppositif58,6% adalah kualitas dosen. Halini cukup wajar mengingat respondenbelum mengetahui dosen/tenagapengajar yang ada di STP Bandungsecara mendalam atau kurangnyainformasi yang terkait dosen/tenagapengajar STP Bandung.

    _________ _:.H_;_eMn-"--Suhetfa__ n_&_IInIntGS__ Pqanth C/rra den I

  • 96

    Berdasarkan hasil pada tabel 6,dapat disusun persamaan regresi linierberganda sebagai berikut :

    aDependentVariable: V

    Sumber : Data apJikasi SPSS 19.0, (2011)

    Unstandardlzed tandardizeCoefficients i--oefficienl.!

    ModE B td. Erro Beta t Slg.1 (consta 18.752 3.857 5.127 .000

    X1 .338 .141 .174 2.398 .018X2 .888 .204 .244 3.368 .001X3 1.384 .329 .304 4.141 .000X4 .354 .158 .157 2.241 .027X5 2.503 .433 .404 5.n9 .000

    Tabel 6 Basil AnaIisis Regresi LinierBerganda Xl ' Xz ' ~ , X4 ' Dan ~

    Terhadap Y

    Sample Kolmogorov-Smirnov Test,diperoleh harga simpangan bakusebesar 4,131, yang ternyata lebih besardari Standard Error 0/ estimate yanghanya 3,741. Oleh karena Standard Er-ror 0/ Estimatelebih keeil dari padasimpangan bakuKeputusan PendidikanLanjutan, maka model regresi lebih baikdalam bertindak sebagai prediktor untukKeputusan Pendidikan Lanjutan (Y),daripada hanya melihat nilai rata-ratapada variabel independen.

    Selanjutnya, untuk melihatbagaimana pola Pengaruh/pengaruhantar variabel yang diteliti, dapat dilihatdari persamaan regresi berganda. Olehkarena itu, untuk menentukanpersamaan garis regresi linier, makadata penelitian (berskala interval) diolahdengan SPSS Versi 19,00 sehinggadiperoleh hasil seperti disajikan padatabel berikut :

    Dari tabel 5.di atas juga diperolehharga Standard Error 0/Estimate adalah3,741 (satuan yang dipakai adalahvariabel dependent, dalam hal ini adalahKeputusan Pendidikan Lanjutan. PadaNorrnalitas Distribusi dengan One-

    semua sub variable X memilikihubungan positif dengan Y.Namun, dari5 (lima) sub variable yang diteliti,ternyata sub variable Probity (Xs)memiliki korelasi paling tinggi denganProses Keputusan Pendidikan Lanjutan(Y), yaitu sebesar 0,500, diikuti oleh,Value/ethics (X3 ) sebesar 0,46, danReputaion rx, ) sebesar 0,451.Selanjutnya, tingkat signifikansikoefisien korelasi satu sisi dari output(diukur dari probabilitas) menghasilkanangka 0,000 untuk semua sub variabelX, keeuali X4 sebesar 0,002. Olehkarena probabilitas jauh dibawah 0,05,maka korelasi antara variabel Xl ' Xz '~ , X4 ' dan Xs dengan Y adalah sangatnyata.

    Tingkat hubungan antara variabelPersonality (Xl ), Reputaion (Xz), Value/ethics ~), CorporateIdentity (X4)' Pro-bity (Xs) berkorelasi positif, dengankoefisien sebesar 0,750. Besarkoefisien tersebut bermakna bahwaterdapat hubungan yang kuat antaraCitra Institusidengan KeputusanPendidikan Lanjutan, sepertiterlihatpada tabel berikut :

    JumalI1mIah PruiwfsQ.JuU 2012, \til. 17 No. 2

  • 97----------------------------~---

    pengujian'koefisien jalur ~ , ~, ~ , X4 'dan ~ TerhadapY tersaji dalam table 7berikut:

    Selanjutnya, koefisien jalursebagaimana tersaji dalam gambardiatas,diujitingkat signifikansinya.Hasil

    0,114

    Gambar 3. Koefisien Jalur XI' X, , X~, X4 ~ dan X~ Terhadap Y

    1 satuan pada variabel ~,~,X4' dan Xs,masing-masing akan memberikanpeningkatan sebesar 0,686, 1,364,0,354, dan 2,503 satuan terhadapKeputusan Pendidikan Lanjutan.

    Sementara itu, untuk mendapatkaninformasi yang lengkap ten tangpengaruh 'Citra Institusi STP Bandungyang terdiri dari Personality (XD ),Reputaion (X, ), Value/ethics (Xf ), Cor-porate Identity (X" ), Probity (X... )terhadap Proses Keputusan PendidikanLanjutan (Y), digunakan analisis jalur(path analysis}.Hasil penghitungan yangdiperoleh dengan menggunakan SPSSseperti tersaji pada tabel 4 dan tabel 6,selanjutnya dipetakan dalam diagramjalur sebagaimana tersaji pada gambar3 berikut :

    Dari persamaan di atas terlihatnilai konstanta sebesar 18,752 yangmenyatakan bahwa jika tidak adavariabelPersonality (XO ), Reputaion (X,), Value/ethics (Xf ), Corporate Identity(X" ), Probity (X... ), maka KeputusanPendidikanLanjutan (Y) adalah sebesar18,752 satuan. Nilai koefisien regresidari variabel X, sebesar 0,338menyatakan bahwa setiap peningkatan1 satuan Personality lembaga akanmeningkatkan Keputusan PendidikanLanjutan sebesar 0,338 satuan.Demikian juga untuk keempat variabelyang lainnya, bahwa setiap peningkatan

    Y = 18.752+ 0.338XI+ 0.686~ +1.364~ + 0.364X4 + 2.503Xs+e

  • yeng dijadikan sebagai variabel predic-tor terhadap Keputusan PendidikanLanjutan di STP Bandung, diketahui

    '=-8 ------------------

    Tabel 8 di atas memberikaninformasi bahwa dari 5 (lima) SubVariabeldari Citra Institusi STP Bandung

    Varlabcl PengarubPengaruh Tldak Lllngsung Melalul : Sub- Total "10Langsung XI X2 Xl Total X, total

    X, 0.0303 ~.t.._ -_.,~..;.,t;. 0.0083 0,0164 0.0021 0,0080 0,0348 0,0651 6,51... ;:' '~-!"XJ 0,0595 0,0083

    . ;, ._-."0,0159 0,0068 0,0196 0,0505 0,1101 11.01.~ ',:;i."~;---- --~-- ... -x, 0,0924 0,0164 0,0159 1:.;::I):;i c! 0,0079 0.0072 0,0474 0,1398 13.98

    X~ 0,0246 0,0021 0.0068 0.0079 L;, " . '. 0,0040 0.0209 0,0455 4,55Xs 0,1632 0,0080 0,0196 0,0072 0,0040 0,0388 0,2021 20,21

    Total Pengaruh X.. X" X" Xdan X, 0,5626 56,26Pengaruh Vnriabel Luar (E) 0.4374 43,74

    Total 1,0000 100,00

    Karena semua variabel ataukoefisien jalurnya signifikan, dapat puladihitung besarnya persentase pengaruhuntuk masing-masing variabel,tujuannya untuk mengetahui besarnyapeningkatan terhadap KeputusanPendidikan Lanjutan. Cara menghitungpengaruh langsung dan tak langsungdari variabel eksogen terhadap variabelendogen adalah dengan memperhatikan .nilai koefisien jalur dan nilai koefisienkorelasi atau variabel eksogen, yaitu :

    Pengaruh langsung Xi terhadapY = (Pyxi).(Pyxi).Pengaruh tidak langsung Xi melaluiXj terhadap Y =(Pyxi).(rxixj).(Pyxj).Untuk menghitung pengaruh

    langsung dan tidak langsung variabel Xterhadap Y, digunakan hasilpenghitungan yang diperoleh denganmenggunakan SPSS seperti tersaji padatabel 4 dan tabel 6, dimana ringkasanpenghitungannya tersaji pada table8berikut:

    Thbel 8. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Xi Terhadap Y

    Ada jalurAda jalurAda jalurAda jalurAda jalur

    KesimpulanVariabel Koefisien thll.." t_ SignifikansiKeterangan Jalur

    X. 0,174 2,398 1,6612 0,018 lblak Hg~ 0,244 3,368 1,6612 0,001 lbJak HoX, 0,304 4,141 1,6612 0,000 lblak a,X. 0,157 2,241 1,6612 0,027 lblak a,x, 0,404 5,779 1,6612 0,000 lblak a,

    Tabel 7. Ringkasan Pengujian Koefisien Jalur

    JumGI trmIIrh f'fuIwIsa.}uIl20/2, \tL 17 No. 2

  • 99

    ics ~), Corporate Identity (X4), Probity

  • 100

    & Gary Amstrong, (2006),Principles of Marketing, PearsonInternational Edition, NewJersey:Pretice Hall.

    Riduwan. (2004), Metode &Teknik .,MenyusunTesis.Bandung,Alfabeta

    Schiffman, Leon G. Dan Leslie LazerKanuk, (2004), Perilaku Kosumen,Jakarta: Prentice Hall InternationalInc.

    Singaribun, Masri dan SfyanEfendi.(1995), Metode PenelitianSurvei. Jakarta, LP3ES.

    Sugiyono.(2005), Metode PenelitianBisnis. Bandung, Alfabeta.

    _______. (2006), Metode PenelitianStatistika. Bandung, Alfabeta

    Sutisna.(2002), Perilaku konsumen,Bandung. Rosda Karya

    Sutojo, Siswanto. (2004), MembangunCitra Perusahaan. Jakarta. DamarMulia Pustaka

    Thndjung,Jenu Wijaya.(2004),Market-ing Management (pendekatan padaNilai-nilai Pelanggan). Bandung,Bayumedia.

    Umar,Husein. (2001).Metode PenelitianBisnis Untuk Skripsi Dan TesisBisnin. Jakarta, PT. GramediaPustaka Utama.

    Zeithaml,ValerieA. & Mary jo Bitner.(2006),ServiceMarketing Integrat-ing Cosyumer Focus Across TheFirm.Prentice Hall International,Inc. New Jersey: Prentice Hall.

    -------------------------

    Arikunto, Suharsimi. (2004), ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktis, Jakarta. Rineka Cipta.

    Assael, Henry. (1987), ConsumerBehaviour ; Motivating Research.Boston, Kent Pub. Co. (Boston,Mass.)

    BayuSwastha Dharmmesta dan T. HaniHandoko. (2000). ManajemenPemasaran, Analisa PerilakuKonsumen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

    Engel, James E, et al., (1994).PerilakuK~nsumen (jilid 1 & 2). Jakarta,Binarupa Aksara.

    Fombrun,J. Charles. (1996),Reputation(RealizingValue From the Corpo-rate Image). Harvard BusinessSchool: USA.

    Gujarati, Damodar.(2006), Dasar-dasarEkonometrika. Jakarta, Erlangga.

    Harrison, Shirley. (1995). Public Rela-tions: An Introduction. London,Routledge and Kegan Paul Ltd.

    Jetkins, Frank. (1994), Public RelationsTechniques. Rbhp 1rade Group

    Kotler, Philip. (2005), ManajemenPemasaran Edisi Bahasa IndonesiaJilid 1 dan 2, Jakarta.PT IndeksKelompokGramedia.

    ____ & Kevin L. Keller, (2006),Marketing Management, 12" Edi-tion, Pearson International Edition,New Jersey : Pretice Hall.

    DAFTAR PUSTAKA

    Jumol flmldll'arlwlsalG,lulJ 2012, \W. 17 No.2

  • 101

    Sons, Inc.Sofyani,Santi (2007), Pengaruh Corpo-

    rate Social Respondsibilityterhadap Corporate Image PT BankNegara Indonesia, Tbk. SkripsiSarjanaPendidikanFOIPSUPI,UPIBandung : tidak diterbitkan.

    Dinas Pendidikan Kota Bandung 2011/2012

    Website STP Bandung, 2011 :http://www.stp-bandung.ac.id/

    Brahmantyo, Kusmayadi, 2010 :http://tourism-hospitaliti. blogspot.com,http://www.dapodik.org/

    http:Ucarapandangku.blogspot.com/2011/07/uii-asumsi-klasik-dengan-spss-panduan 04.html#more.

    Handi Irawan. (2001, 21 November).Managing Director Marketing &Research ConsultantFrontier.Republika, halaman 15.

    Hidayat, Winda Nur. (2008), PengaruhCorporate Uimage TerhadapProses Keputusan Kuliah di PTSUniversitas Widyatama : Surveipada calon mahasiswa UniversitasWidyatama yang tidak melakukanregistrasi ulang untuk menjadimahasiswaUniversitas Widyatama.Skripsi Sarjana PendidikanManajemen Bisnis UPI, UPIBandung : tidak diterbitkan.

    Kurzt, DavidL, Keneth E. Clow,(2004).Service Marketing, John Wiley &

    JURNAL, DAN SUMBER LAIN

  • -------------102

    'Itora Sue/tlnJ: PenelJd pod4 PuI4t PenellrJondon Penpmba,,&,Gn POriwll4to don 8vdclyo (f'USPAlUJ U'f'M Unlvenitos Sebelos Morel 50:;;------

    Key words: Batik Artist, Creative Industry, Cultural Tourism, Regeneration.

    The objectives of the research were to explore the regeneration process ofbatik artists and to identify the synergy between batik and cultural tourismdevelopment in Surakarta. Data consisted of primary and secondary data andwere collected using site observation, interview, document study, and focusgroup discussion. Data were analyzedusing interactive model of analysis andthematic analysis. Results indicate that regeneration process of batik artists-in some batik industrial centers in the Surakarta area varies. In some batikindustrial centers regeneration process of batik artists runs well. In someother centers young people tend to avoid working as batik artists. Anotherresult shows that in the Surakarta area there has been a synergy betweenbatik and cultural tourism development.The synergy is in the form of empow-ering local guides to become batik interpreter, performing fashion show andbatik carnival, and performing the process of batik making as well as display-ing batik as craft products to become tourist attraction.

    Abstract

    Rara Sugiarti'

    REGENERASI SENIMAN BATIKDI ERA INDUSTRI KREATIF UNTUKMENDORONGPENGEMBANGAN

    PARIWISATA BUDAYA

    SeNiBuSei'~tah, Sent dan Bu~aya

    Jumd I1mIIIh 1'Vt1wIIQ,}1lIJ 201 I. 'bI. 17 No. 2 HaL 102 120

  • -.103

    Indonesia yang memiliki nilai budayaadiluhung serta menjadi identitas dankebanggaan nasional. Di beberapadaerah di: Indonesia dapat ditemukanberbagai rnacam batik dengan corakragamhias danmotifyangberbeda-beda.

    Batik Indonesia berbeda denganbatik yang dihasilkan oleh negara lainseperti Malaysia, India, dan China,karena batik Indonesia memiliki cirikhas yang tidak dimiliki negara lain.Batik di Indonesia merupakan teknikmembuatmotifkaindenganmenorehkancanting berisi lilin, sedangkan di negaralain hanya merupakan cetak atau cap(print) bermotif batik. Di samping itu,batik di Indonesia tumbuh danberkembang seiring dengan budayamasyarakatnya, sedangkan di negaralain batik lebih berkembang sebagaiindustri.

    Batik di Indonesia memiliki motifyangmengadung filosofi,bukan sekadarproduk industri. Batik is a famous rep-resentation of Indonesian cultures inwhich through its appearances we canlearn traditions, customs, spiritual wis-doms, social values, and Indonesianpeople's way 0/ life (YanyanSunarya &Achmad Syarief, 2007). Selembar kainbatik mampu berbicara banyak. Iamewakili sebuah perjalanan masa,membicarakan perpaduan berbagaibudaya, dan menggambarkanperjalanandari sebuah kekuasaan. Inilah salah satualasan mengapa UNESCO mengakuibatik sebagaiwarisanbudaya(worldheri-tage) dari Indonesia setelah melaluirisetbertahun-tahun. Batik dinilai sebagaiikonbudayayangmemilikikeunikandanfilosofimendalamserta mencakup siklus

    Batik merupakan salah satu karyaseni kerajinan tradisional yangmengandung nilai-nilai kultural danestetika yang tinggi serta memuat hal-hal yang merepresentasikan nilai-nilaisimbolis dan filosofis masyarakatpemiliknya. Di Indonesia, batikmempunyai sejarah yang panjang dantelah berakar kuat dalam kehidupanmasyarakat. Di samping menjadikekayaan budaya dan kebanggaanmasyarakat, batik juga telah menjadiidentitas nasional.

    Bangsa Indonesia perlu berbanggakarena pada tanggal 2 Oktober 2009batik telah diakui dan ditetapkan olehUNESCOsebagai warisan budayadunia(world heritage) dari Indonesia dandimasukkan ke dalam DaftarRepresentatif sebagai Budaya Tak-benda WarisanManusia (RepresentativeList of the Intangible Cultural Heritage0/ Humanity). Konsekuensi logis dariketetapan tersebut adalahbahwabangsaIndonesia perlu melakukan upaya yangsungguh-sungguh untuk melestarikanbatik. Salah satunya adalah dengantetap menjaga agar para seniman ataupengrajin batik terus berkarya danberkreasi dalam pembuatan batikmengingat seniman memegang pera-nan penting dalammewujudkan keber-langsungan eksistensi batik. Untuk ituperlu dilakukan regenerasi senimanbatik secara kontinyu dan intensif.

    Batik sudah banyak dikenal olehmasyarakat Indonesia sebagai senikerajinan tradisional yang khas, danmerupakansalah satu karya seni bangsa

    PENDAHUlUAN

  • yang besar. Terlebih lagi semakinbanyak orang asing yang tertarik untukmempelajari seni batik tradisionaI,termasuk cara pembuatannya.Semen tara generasi muda Indonesiasebagai generasi penerus kurangberminat untuk mempelajaripembuatanseni batik tulis. Apabilapembuatan ba-tik sebagaikarya seni tidak dilestarikansecara turun temurun kemungkinanakan terjadi hal yang sangat ironis dimana pada suatu waktu nanti bangsaIndonesiajustru harus belajarmembatikke negara lain.

    Di samping itu terdapat beberapafaktor eksternal yang merupakanancaman bagi upaya regenerasiseniman batik seperti peluang kerja dipabrik/ industri besar yang lebihmenjanjikan keajegan dan keteraturan,khususnya dalam hal pendapatanfinansial atau gaji. Oemikian pulabanyaknya industri tekstil yang dapatmenghasilkankain bermotif batik dalamjumlah atau skala besar juga menjadiancamanbagi keberlanjutan karya senibatik tradisional yang mensyaratkanadanya keterampilan, ketekunan,ketelitian, dan kesabaran pengrajinatausenimanbatik. Sedikitnyaupah senimanatau pengrajin batik juga merupakansalah satu faktor yang kemungkinandapat menyebabkanmenurunnya minatgenerasi muda untuk menjadi pengrajinbatik.

    Dalam konteks itulah penelitianmengenai regenerasi seniman batikmemiliki signifikansi dan urgensi yangtinggi untuk dilakukan. Dampak positifyang potensial akan ditimbulkan olehadanyaregenerasi seniman batik adalah

    104

    )....iunGI~IImJah-=..;_I'cuiwIJGtD.~=luJj~20:..;.;1:z.~MlI~.'..;...7N:..;.;o.;;.;;2~ .. . _

    kehidupanmanusia sehingga ditetapkansebagai warisan budaya tak benda.UNESCOjuga meneliti apakah Indone-sia memiliki masyarakat batik, industribatik, konsumen pemakai, serta sejarahbatik di Indonesia. Berdasarkan hasilpenelitian tersebut, UNESCOmenyetujui batik sebagai warisanbudaya dunia asal Indonesia. UNESCOmengakui bahwa Batik Indonesiamempunyai teknik yang khas danmenjadi identitas rakyat Indonesiamulai dari lahir sampai meninggal;bayidigendong dengan kain batik bercoraksimbol yang membawa keberuntungan,dan orang yang meninggal ditutupdengan kain batik.

    Namun demikian, banyak hal yangmenjadi permasalahan pengembanganbatik sebagai karya seni, antara lainadalah kurangnya minat generasi mudauntuk menjadi seniman atau pengrajinbatik, khususnya batik tulis, yangmenjadi ciri khas dan sekaligusmerupakan keunggulanbatik Indonesia.Sementara itu batik telah ditetapkanoleh UNESCOsebagai warisan budayadari Indonesia sehingga perludiupayakankeberlanjutannya, termasukkeberlanjutan seluruh unsur pendu-kungnyaseperti seniman atau pengrajinbatik yang memegang peranan pentingdalam kelangsungan eksistensi batiksebagai karya seni. Pada saat inisebagian besar (sekitar 90%) tenagapembatik yang ada berusia di atas 50tahun. Apabila tidak segera diawaliuntuk melakukan regenerasi secaraintensif maka tidak akan ada generasipenerus seniman batik. Hal ini tentusaja merupakan sebuah kekawatiran

  • ----------------------------------------------- 105

    mencapai tingkat yang lebih baik.Dalam rangka mempertahankan

    keberlangsungan kebudayaan suatubangsa agar dapat bertahan dalamkurunwaktu tertentu dan memiliki keber-langsungan serta tidak terpengaruholeh budaya luar, bangsa tersebut harusdapat melakukan regenerasi denganbaik. Upaya regenerasi dapat dilakukandengan berbagai cara sesuai dengankarakteristik produk kebudayaan,termasuk yang berupa seni kerajinantradisional seperti batik. Apabila usahamelakukan regenerasi dapat dilakukandengan baik dan mendapatkandukungan dari semua pihak, niscayaeksistensi dan keberlanjutan senitradisional sebagai salah satu produkkebudayaan akan dapat dipertahankan(Edi Sedyawati, 2004).

    Mengingat semakin gencarnyapengaruh perubahan sosial budaya ditingkat global maka diperlukan upayadan perhatian yang sungguh-sungguhuntuk melakukan regenerasi seniman.Dalam kaitannya dengan regenerasi,terdapat dua faktor penting yangberpengaruh dalam perubahan sosialbudaya, yaitu faktor kekuatan darimasyarakat sendiri (internal forces) danfaktor kekuatan yang berasal dari luar(external forces) (Endah Susilantini,2007).

    Salah satu upaya untukmelestarikan batik telah dilakukan olehpihak Pemerintah, utamanya Perne-rintah Pusat.hal ini antara lain dapatdilihat dari adanya dukungan penuhmelalui himbauan Presiden RI agarmasalahregenerasi seniman batik diberiperhatian serius. Upaya pelestarian

    1. RegenerasiRegenerasi adalah upaya untuk

    melakukan pengalihan atau pentrans-feran nilai baik secara fisikmaupun nonfisik(psikis)dari satu pihakke pihaklainyang pada dasarnya digunakan untukmempertahankan keberlanjutan nilaitersebut. Dengan kata lain regenerasipada dasarnya adalah upaya untukmempertahankan kelangsungan se-suatu. Salah satu indikator keber-hasilan dari sebuah proses regenerasiadalah ketika generasi yangmeneruskan (generasi pelanjut) dapatmemiliki capaian yang lebih baik darigenerasi sebelumnya. Kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan olehgenerasi sebelumnya dievaluasi dandibetulkan atau diperbaiki guna

    KAJlAN PUSTAKA

    Penelitian ini secara khususditujukan untuk mengeksplorasi prosesregenerasi seniman batik yangberlangsung di wilayah Surakarta sertamengkaji sejauh mana telah terwujudsinergi antara batik dengan pengem-bangan pariwisata budaya di wilayahtersebut.

    TUJUAN PENELITIAN

    kelestarian dan keberianjutan eksistensibatik yang sekaligus akan dapat menjadidaya tarik wisata budaya, baik dalambentuk batik sebagai produk/karya seniyang tangible maupunproses pembuatanbatik yang unik yang dapat memberikanpengalaman tersendiri bagi wisatawan.

    -----_._-----

  • 106

    fashion, film and video, interactive lei-sure software,music, the performing arts,publishing, software and computer ser-vices, television & radio. Beberapacontoh industri kreatif antara lainadalahindustri batik, industri jasa arsitektur,dan industri jasa periklanan."

    Di dalam rangka mengembangkanekonomi kreatif, industri kreatifmerupakan pilar utama yang diharapkandapat menciptakan dampak positif bagikehidupan berbangsa dan bernegara.Industri kreatif banyak bertumpu padapemanfaatan kreatifitas, ketrampilanserta bakat seseorang untuk mewu-judkan kesejahteraan serta menye-diakan lapangan pekerjaan denganmenghasilkandan selalu mengupayakandaya kreasi dan daya cipta orangterse but. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa industri kreatifadalah industri yang unsur utamanyaadalah kreativitas, keahlian, dan talentayang berpotensi mening-katkankesejahteraan melalui pena-warankreasi intelektual. Pada dasarnyaindustri kreatif terdiri atas penyediaanproduk kreatif langsung kepadapelanggan dan pendukung penciptaannilaikreatif pada sektor lain yang secaratidak langsung berhubungan denganpelanggan (Simatupang (2007).

    3. Pariwisata BudayaBerkaitan dengan pariwisata

    budaya Hall (2003: 293) menyebutkanbahwa "cultural tourism encompasseshistorical sites, arts and crafts,fairs andfestivals, museums of all kinds, the per-forming arts and the visual arts and other

    Industri kreatif adalah industrimasa depan yang bertumpu pada dayakreasi manusia. Industri kreatifmerupakan modal intelektual yangberkaitan erat dengan seni, teknologi,budaya, dan bisnis. Adapun arahkebijakan pengembangan industrikreatif antara lain meliputi beberapa halyakni menciptakan iklim yangmendorong kreativitas, mengembang-kan kemampuanpenciptaannilaikreatif,dan meningkatkan peluang ataupermintaan terhadap produk kreatif(Simatupang (2007). Menurut Depar-temen Perdagangan RI (2006) industrikreatif mengacu pada "...industrieswhichhave their origin in individual cre-ativity, skill & talent, and which have apotential for wealth and job creationthrough the generation and exploitationof intellectualproperty. This includes ad-vertising, architecture, the art and an-tiques market, crafts, design, designer

    2. Industri Kreatil

    bukan hanya dalambentuk memeliharakeberadaanatau eksistensi batik, namunjuga melakukan regenerasi senimanbatik.Hal ini karena regenerasi senimanatau pengrajin batik itu sangat pentingdan merupakan salah satu kuncikeberlangsungan industri batiknusantara. Karenabatik merupakan senikerajinantradisionalyangmembutuhkansentuhan jreatif dari para pengrajinnyamaka keberlanjutan eksistensi batikamat tergantung pada keberlangsunganketersediaan pengrajin atau senimantersebut.

    Jumd IImIah fIIttIwIso,JuII 201Z. \bI. 17 No. 2

  • 107-----------------_---------------_ ....

    perwakilandari berbagai unsur pemang-ku kepentingan baik dari unsur pem-erintah, swasta maupun masyarakat.Sektor pemerintah terdiri atas DinasKebudayaan, Pariwisata, Pemuda, danOlah Raga (DISBUDPARPORA) diwilayah Surakarta (Solo Raya). Datasekunder !yangdikumpulkan antara lainberupa dokumen dan catatan sertastatistik yang berkaitan dengan batikdan pariwisata di wilayah Surakarta.

    Pengumpulan data dilakukandengan menggunakan beberapa metodetermasuk metode observasi (penga-matan lapangan), wawancara, dandiskusi kelompok terarah (FGD).Selainitu juga dilakukan pengumpulan datadengan metode simak

  • 108

    dikatakan orang di depan umum denganapa yang dilakukan secara pribadimengenai regenerasi seniman batik,membandingkan data hasil pengamatan(observasi) dengan data hasil wawancarayang berkaitan dengan regenerasiseniman batik, membandingkan hasilwawancara dengan isi suatu dokumenyang berkaitan dengan regenerasiseniman batik, dan membandingkandata hasil wawancara dengan data yangdigali melalui diskusi kelompok terarah(FGD) yang melibatkan seluruh elemenpemangku kepentingan (stakeholder)terkait dengan regenerasi seniman ba-tik. Teknik triangulasi tersebutdiharapkan dapat meningkatkan danmenjamin validitas hasil penelitian yangberkaitan dengan regenerasi senimanbatik di era industri kreatif untukmendorong pengembangan pariwisatabudaya.

    Penelitian im menggunakananalisis interaktif sebagaimanadikemukakan oleh Miles & Huberman(1984) dengan menelaah semua data,mereduksi, dan memeriksa keabsahandata untuk menghasilkan kerangkaanalisis yang memiliki bingkai maknadengan menafsirkan data untukmemperoleh kesimpulan. Selain analisisinteraktif juga digunakan analisistematik (Kvale. 1996 & Hayes, 1997)yang menekankan pada deskripsi temadan sub tema berkaitan dengan isu yangberkaitan dengan regenerasi senimanbatik di era industri kreatif untukmendorong pengembangan pariwisatabudaya.

    JItmIIIIlmIIIIt ~J!!F 2011. VoI..!.!...No.2 _, _

    dilakukan dengan melibakan seluruhelemen pemangku kepentingan terkait,yakni perwakilan dari berbagai instansipemerintah terkait, seperti DinasKebudayaan, Pariwisata, Pemuda, danOlah Raga, akademisi, budayawan, sertapara pengusaha dan pengrajin batik diwilayah Surakarta. Pengumpulan datasekunder melalui analisis isi (metodesimak) dilakukan dengan mengum-pulkan berbagai dokumen tertulis yangrelevan yang berkaitan dengan temapenelitian, yakni regenerasi senimanbatik di era industri kreatif untukmendorong pengembangan pariwisatabudaya.

    Ke-empat macam teknik pengum-pulan data tersebut digunakan untuksaling melengkapi sehingga data-datayang tidak diperoleh melalui salah satuteknik pengumpulan data dapatdilengkapi dengan data-data yangdidapatkan melalui teknik pengumpulandata yang lain sehingga dapat memenuhitarget yang ditetapkan dan dapatmembantu proses pengolahan dananalisis data secara optimal.

    Guna memperoleh validitas data,dalam \ penelitian 101 digunakantriangulasi sumber data (Moleong, 1987),yaitu sebuah teknik untuk memperolehderajat kepercayaan yang lebih tinggidengan cara membandingkan danmengecek batik derajat kepercayaansuatu informasi yang diperoleh dari satusumber melalui sumber informasi yangberbeda. Prosedur ini dapat dilakukandengan cara membandingkan apa yang

  • 109-----------_----------.

    sentra industri batik cenderungmengalarni penurunan. Di samping itu,pada saat ini sebagian besar pengrajinbatik di wilayah Surakarta dan sekitar-nya adalah perempuan setengah bayayang usinya berkisar 30 tahun ke atas.Di hampir seluruh sentra pembuatanbatik di wilaya tersebut sangat jarangterdapat pengrajin yang berusia mudadi bawah tiga puluh tahun. Hal inimenunjukkan bahwa generasi mudatidak banyak yang berminat untukbekerja sebagai pengajin batik. Dengandemikian di hampir seluruh sentra ba-tik di wilayah Surakarta terdapatmasalah yang berkaitan denganregenerasi seniman batik.

    Proses regenerasi yang terjadi dimasing-masing sentra industri batik diwilayah Surakarta memiliki karak-teristik yang berbeda-beda. Namun padadasarnya [harnpir di seluruh daerahsentra industri kerajinan batik terdapatpermasalahan mengenai regenerasiseniman atau pengrajinnya. Di beberapasentra sebagian pengrajin batik mulaibelajar membatik sejak dari kelas empatSD atau kira-kira pada saat merekaberumur to (sepuluh) tahun. Sejak itumereka terus menekuni pekerjaansebagai pernbatik meskipun denganupah yang relatif kecil. Sebagianpengrajin telah bekerja selama puluhantahun seba~ai pembatik. Pada umumnyamereka tertarik untuk bekerja sebagaipengrajin i batik karena pekerjaanmembatikl sudah menjadi kebiasaansejak dulu sehingga mereka merasacanggung untuk berpindah ke bidangpekerjaan I lainnya. Namun demikian

    1. Proses Regenerasi Seniman Batik diWilayah Surakarla

    Dalam penelitian ini pengertianseniman batik dibatasi pada pengrajin(pembatik) yang bekerja untukmenindaklanjuti karya seni yang telahdihasilkan oleh desainer yangmerancang pola, gambar atau motif ba-tik agar dapat tampil sebagai produkyang bernilai seni tinggi. Dengandemikian istilah seniman dalam hal iniadalah pengrajin, yaitu orang-orangyang berkarya untuk tujuan tertentu,khususnya tujuan untuk mendapatkanpenghasilan ekonomi. Seorang pengrajinpada umumnya menghasilkan karyayang disebut applied art atau seni pakai,yaitu karya yang diperuntukkan untukkeperluan, fungsi atau tujuan tertentu,termasuk tujuan untuk memperolehpenghasilan. Dalam konteks penelitianini istilah seniman mengacu padapengrajin yang mengerjakan danmenghasilkan karya seni pakai untuktujuan mencari nafkah atau untukmendapatkan penghasilan ekonoini.Pengrajin batik melakukan pekerjaanyang berkaitan dengan fungsi tertentu,utamanya adi busana. Dari kegiatanmembatik seorang pengrajin mem-p~roleh penghasilan yang dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhanhidupnya dan/atau keluarganya. Namundemikian pekerjaan sebagai pengrajinbatik selama ini semakin kurangdiminati oleh masyarakat. Dari waktu kewaktu jumlah pengrajin batik di sentra-

    HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 110---------_ ...__._--

    Gambar 1.Parapengrajin batik di Desajarum Kecamatan Bayatl

  • III

    adanya sistem denda yang diberlakukanpada saat pengrajin yang baru bekerjatersebut melakukan kesalahan.

    Namuti sayangnya rneskipunpekerjaan I sebagai pengrajin telahdiawali dengan sistern magang, budayaperusahaan/pabrik batik tetap memper-tahankan rumus mereka, yakni bahwaperempuan sebagai pengrajin batik tulishalus atau pengubeng tidak dihargaisebagai tukang sebagaimana laki-Iakiatas keahliannya. Sebagai pembatik tulishalus seorang perempuan pengrajin ba-tik hanya dihargai sebagai buruh kuli.Oleh karena itu upah yang merekaterima amat rendah. Kedudukan dariseorang pengubeng bukan hanyadidasarkan' atas kemampuan membatiktetapi didasarkan juga atas nilai-nilailain yaitu etos kerja pengabdian. Seorangpengubeng akan dihargai dan dipercayaiatas pekerjaannya di suatu perusahaanbatik manakala mereka dapat men un-jukkan etos kerja yang baik, termasukkesetiaan membantu pekerjaan rumahtangga majikan.

    Dalam konteks pekerjaan diperusahaan batik terdapat strukturkriteria pekerja yang terdiri atas :tukang (sebagai jenjang yang tertinggi),kedua buruh inti atau buruh tetap, ketigapembantu rumah tangga, keempat kuliajegan dan kelirna kuli dinan. Seorangpengrajin batik dapat memiliki posisisebagai buruh inti/buruh tetap, namunjarang sekali pengrajin batik, yangsebagaian besar adalah perempuan,yang memiliki posisi sebagai tukang,sehingga penghasilan mereka relatifsedikit.

    Di sebagian lingkungan perusa-haan batik yang lebih diutamakan adalahtenaga kerja laki-laki sebagai tukangcap atau kuli dibandingkan denganperempuan. Iumlah tenaga keria perem-puan relatif lebih sedikit dan merekadisebut sebagai pengubeng atau buruhpembatik canting yang mengerjakanpembuatan batik tulis halus. Para tenagakerja perempuan ini pada umumnyamemiliki kemampuan seni yang baik.Bagaimana sebenarnya seorang pengu-beng dapat memiliki kemampuan untukmengembangkan karya batik tulis halus?Pada saat awal mereka memulai peker-jaan sebagai pengrajin batik merekadiwajibkan mengikuti magang, yaknibekeria dengan mengikuti contoh yangdiberikan oleh pekerja lain yang lebihsenior dan lebih terampil agar dapatmeningkatkan keterampilan mernbatiksecara baik. Dalam sis tern magang initerdapat beberapa hal yang unik, seperti

    1 Surakarta 35 1.050(Laweyandan Kauman)

    2 Klaten ijarum Bayat) 10 3003 Karanganyar 1 300

    (Girilayu Matesih)4 Sragen 70 1.100

    (Masaran & Plupuh)5 Sukoharjo 25 350

    (BekonangMojolaban)6 Wonogiri 1 25

    (Bedinginlirtomoyo)

    Sumber: Wawancara(2010).

    Jumlah JumlahPeru- Senimansahaan

    NO. Sentra Batik

    Thbell. Jumlah Pembatik di SentraBatik di Wilayah Surakarta.

  • dilakukan di dalam rumah, tidak harusberpanas-panas eli bawah terik matahari danpengha-silannyapun dapat digunakan untukmenghidupi keluarga. Di sarnpingmenikmati pekerjaan membatik karenasetidaknya dapat menopang pereko-norniankeluarga, scbagian pengrajin mengatakanbahwa pckcrjaan membatik mcrupakanpekerjaan yang rnenye-nangkan karenamereka menikmatinya dalarn kontcks ba-tik sebagai karya seni dan budaya. Oenganmernbatik mcreka beranggapan dapatmendukung lerciptanya proses pclcstarianseni budaya. Dengan demikian mcrckaberanggapan memiliki kontribusi dalammelestarikan seni budaya.

    Dalam kaitannya dengan pckcrjaanmembatik untuk mencukupikebutuhaneko-nomi keluarga, sebagain pengrajinmerasakan bahwa pekerjaan membatikdapat mcncukupi kebutuhan keluargaselama rnereka dapat hidup sederhana dan

    112

    Mengingat pekerjaan sebagaipengrajin batik tidak menghasilkan incomeyang tinggi,maka tidak semua orang tertarikuntuk bekerja sebagai pcngrajin batik.Namun dernikian, mereka yang bekerjasebagai pengrajin batik menyatakan bahwapacladasarnya mereka tidak pcrnah merasaterpaksa atau merasa bahwa tidak adaketerpaksaan untuk bekerja sebagaipembatik karena ternyata menurut merekabelajar membatik dan bekerja sebagaipcrnbatik itu menyenangkan. Mereka jugarnerasa tidak terpaksa karcna merekamenyadari betul bahwa kemampuan merekaadalah membatik dan bukan pacta bidangpekerjaan lainnya. Pekerjaan mcmbatikmerupakan pekerjaan yang menyenangkansehingga sebagian besar pembatikmenikmati pekerjaan tersebut. Sebagianpengrajinmerasa bahwa mereka menikmatidan senang dengan kegiatan atau pekerjaanmembatik karena pekerjaan tersebut

    Gambar 2. Beberapa anak laki-laki di desa wisata batik Masaran sedang mengcrjakanbatik eolet. Mereka diajari oleh para orang tua rnereka untuk menjadi pengrajin batikmulai dari pembuatan balik dengan proses yang paling mudah, yakni meneolcl.

    jumoillmioh PortwiJato.ju6 2012. Vol.17 No. 2

  • 113

    Gambar 4. Para pengrajin batik tulis yang bekerja dengan keras demi menopang perekorniankeluargaFenghasilan yang minim ~ ~ batik merupakan salah satu faror pcnyembsemakin berkurangnya minat generasi mllda untuk bekerja sebagai pengrajin batik.

    Gambar 3. Para pengrajin batik tulis elibanyak scntra industri batik traelisi eli wilayahSurakarta d,U1sekitarnya sebagian besar merupakan gencrasi tua yang perlu dircgenc-rasi demi kcberJangsungan eksistcnsi batik sebagai karya seni aciiluhllng.

    kerja bagi para pengangguran karenapekcrjaan membatik dapat elilakukansecaraf1eksibel baik siang maupun rnalarn, dandapal dilakukan jika ada waktu longgar scrtadapat dilakukan di rurnah scndiri tanpaharus pcrgi bekerja eli rumah juragan ataupemilik perusahaan.

    tidak bermewah-mewahan. Seba-gianpengrajin justru berpendapat bahwapekerjaan sebagai pengajin batik dapatmenopang kcbutuhan hidup sehari-hari.Pekerjaan mcrnbatik bahkan dapateligunakan untuk membantu rnasyarakatmiskin dan dapat menciptakan lapangan

  • ---, ----, ---,--------

    tidak memiliki pengetahuan yang luas.Oleh karena itu saat ini merekaberupaya untuk menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke jenjangpenelidikanyang tinggi dengan harapanagar anak-anak mereka dapatmemperoleh pekerjaan yang lebih baik.Namun demikian, terdapat pulabeberapa orang yang merasa sangatmenyukaikegiatanmembatik meskipunorang tua mereka tidak menginginkanmereka bekerja sebagai pembatik.Kalau pun mereka bekerja di bidangperbatikanmakanyangmereka inginkanadalah agar anaknya dapat menjadipengusaha batik, bukan sebagai pekerjaatau pembatiknya. Namun, bagi parapengrajin yang menyukai danmenikmati pekerjaan membatikmenyatakan bahwa mereka memangmenginginkan agar anak-anak merekakelak juga bekerja sebagai pembatik,meskipun keinginan mereka tersebutmengarah pada status sebagaipengusaha batik dan bukan buruh yangbekerja eliperusahaan batik.

    Menurut sebagian pengrajin kelakmasih akan banyak orang yang tertarikuntuk menjadi seniman atau pengrajinbatik karena masih banyak anak-anaksekolah dari SD sampai SMA yangseringbelajarmembatikelitempat mere-ka. Mereka justru tidak menginginkananak-anak mereka menekuni pekerjaanlain. Dengan demikian pada dasarnyaproses regenerasi seniman batik dibeberapa daerah sentra industri batikmasih berlangsung dengan baik. Dibeberapa daerah sentra industri batiktersebut sebagian besar para pemba-tiknya bahkan merupakan angkatan

    114

    .(!malllmIGIt I'tufwfsata.JuIl 2012. Vol. 17 No. 2

    Para keluargayang bekerja sebagaipengrajinbatik mengakuibahwasumberpendapatan mereka sebagian besarmemang berada di tempat membatik(perusahaan/ pabrik batik). Di beberapadaerah terdapat juga pengrajin yangmemiliki mata pencaharian utamasebagai petani. Namun demikian, padasaat kegiatan pertanian mulai berhentidan tidakmemerlukan tenaga kerja lagi,maka mereka beralih ke bidangpekerjaanmembatik. Dengan demikian,banyak pengrajin batik yang mengang-gapbahwapekerjaanmembatikhanyalahmerupakan pekerjaan sambilan.Namunbanyak juga pengrajin batik yang tidakmemiliki alternatif pekerjaan lainnyasehingga mereka merasa bahwapekerjaansebagaipembatik adalahmatapencaharian utama.

    Sebagianbesar pengrajinbatikyangterdapat di wilayah eks-KaresidenanSurakarta menekuni pekerjaan sebagaipembatik secara turun temurun. Padaumumnya orang tua mereka jugabekerja sebagai pembatik. Namundemikian,sebenarnya orang tua merekatidakmenginginkananak-anaknyauntukbekerja sebagai pembatik. Demikianpula yang terjaelipada generasi saat ini.Sebagian pembatik saat ini juga tidakmenginginkan anaknya untuk bekerjasebagai pembatik. Dahulu, ketika usiasekolah, mereka menyadari bahwa or-ang tua tidak dapat membiayai sekolahsehingga akhirnya mereka tidakmelanjutkan sekolah pada jenjang yanglebih tinggi, dan seolah-olah terpaksaharus bekerja sebagai pembatik. Hal inijuga dikarenakan tingkat pendidikanorang tua yang minim sehinggamereka

  • 115

    tarik wisata, baik dengan melihatprosesnya maupun denganberpartisipasi pada proses pembuatanbatik tersebut maka batik akanmendapatkan dukungan untuk tetapeksis, lestari, dan berkembang.Oemikian pula wisatawan yang datangdapat membeli produk batik sebagaioleh-oleh atau cendera mata bagi sanakfamili dan teman-temannya. Banyakwisatawan yang datang ke daerahSurakarta i dan sekitamya hanya karenaingin menyaksikan proses pembuata~batik dan sekaligus ingin membehprodukkerajinanbatik.Namundemikianyang masih perlu disayangkan adalahbahwa pada saat ini batik di Surakartabelum dapat menjadi daya tarik wisatasecara optimal.Selama ini sinergi antarabatik dan pengembangan pariwisatabudaya antara lain telah dilakukanmelalui beberapa hal termasukmelakukan pemberdayaan pemanduwisata lokal sebagai interpreter batik,menyeleriggarakan fashion show dancarnival batik, serta menyajikan prosespembuatan dan produk batik sebagaidaya tarik wisata.

    a. Pemberdayaan Pemandu WisataLokal sebagai Interpreter BatikOi Kota Surakarta penguatan

    sinergi antara batik dengan pariwisatadi masa mendatang dapat dilakukandariberbagai ,sisi. Salah satunya adalahmelalui pemberdayaan pemandu wisatalokal di daerah-daerah yang merupakansentra industri batik, seperti kampoengbatik Laweyan dan Kauman di KotaSurakarta, desa wisata batik Masaran diKabupaten Sragen, dan sebagainya.

    Pariwisatadi wilayahSurakarta dansekitarnya banyak didominasioleh dayatarik wisatabudaya.Di wilayahtersebutterdapat beraneka ragam daya tarikbudaya seperti tempat atau gedungpeninggalanbersejarah, upacara tradisi,seni pertunjukan, dan seni kerajinan.Salah satu kerajinanyang memilikidayapikat bagi wisatawan adalah batik.Hampir di sebagian besar wilayah eks-Karesidenan Surakarta terdapat sentraindustri kerajinanbatik. Oleh karena itubatik dan pariwisata dapat disinergikanuntuk mendatangkan manfaat bagikeduanya.

    Selama ini batik dan pariwisatatelah memiliki sinergi yang terbanguncukup kuat. Di satu sisi pengembanganpariwisatabudayamemerlukan berbagaisumber daya budaya (cultural resources)yang dapat memperkuat diversifikasiprodukwisata. Semakin banyak sumberdaya yang dapat menopang pariwisatauntuk dijadikansebagaidayatarikwisatamaka pariwisata akan semakin kayadengan daya tarik. Hal ini tentu sajaakan membuat wisatawan tinggal lebihdi suatu daerah untuk menikmatiserangkaian daya tarik wisata yangdimiliki oleh suatu daerah, antara lainberupabatik. Di sisi lain, dengan adanyapengembangan pariwisata dan denganbanyaknya wisatawan yang datanguntuk menikmati batik sebagai daya

    Sinergi antara Batik dengan Pengembangan Pariwisata Budaya

    2.

    muda. Pengrajin yang sudah tua hampirtidak ada lagi.

  • menyuguhkan batik sebagai atraksiwisata kepada wisatawan danmasyarakat luas melaJui kegiatan SoloBatik Fashion dan Solo Batik Carnival.Kegiatan yang digelar setiap tahuntersebut mampu menarik perhatianbanyak orang termasuk wisatawandomestik dan mancanegara. Kegiatantersebut telah dicantumkan secara resmipada Solo Calendarof Events yang telahdisebarluaskan melalui berbagai media,utamanya leaflet dan booklet yangditerbitkan oleh Dinas Kebudayaan danPariwisata Kota Surakarta. Dalamrangka mempublikasikan kegiatan SoloBatik Fashion dan Solo Batik Carnivalleaflet dan booklet tersebut jugadisebarluaskan melalui ASITA (AsosiasiPengusaha Perjalanan Wisata) yangberanggotakan berbagai biro perjalananwisata. Leaflet dan booklet yang antaralain berisi Solo Calendar of Eventstersebut juga disebarluaskan padaberbagai pameran pariwisata, baik didalam maupun di luar negeri. Disamping itu, Solo Calendar of Eventstersebut juga dipublikasikan di websiteagar dapat diakses dengan mudah darimana saja, baik di dalarn maupun di luarnegeri. Dengan adanya Solo Calendarof Events calon wisatawan akan dapatmengetahui secara pasti tentangberbagai kegiatan budaya, termasuk SoloBatik Fashion dan Solo Batik Carnivalsehingga mereka dapat mengaturkegiatan perjalanannya dengan lebihtepat. Demikian juga bagi biro-biroperjalanan wisata yang akan menjualpaket wisata, mereka akan sangatterbantu oleh adanya Solo Calendar ofEvents tersebut.

    116

    JutrKllIImIGh I'tuIwfsGta,JuIi20/2, ""- 17No. 2

    Dalam hal ini peran pemandu wisatalokal amat penting karena merekasekaligus diharapkan menjadi ujungtombak pemasaran. Di satu sisi,pemandu wisata lokal dituntut untukmampu memberikan interpretasi ataupenjelasan yang tepat kepada wisatawanmengenai batik dengan segala selukbeluknya kepada wisatawan sehinggasetiap pertanyaan yang diajukan olehwisatawan mengenai batik hendaknyadapat dijawab dengan baik danmemuaskan. Di sisi lain, pemanduwisata lokal diharapkan dapat menjadipartner dari pengusaha batik dalambidang promosi dan pemasaran produksecara profesional. Dalam kontek iniseorang pemandu wisata diharapkanmemiliki sensitivitas yang tinggisehingga mampu menangkap seleratamu yang datang. Mereka harusmampu mengetahui selera batik untukseniman mancanegara yang datang danbatik untuk masyarakat biasa. Selama inidi Kota Surakarta belum dipersiapkankondisi seperti ini sehingga ban yakbelum banyak pemandu wisata lokalyang secara profesional dapatmenempatkan dirinya pada fungsi-fungsi yang berbeda. Oleh karena itumasih banyak hal yang harus dilakukanuntuk mengembangkan batik Solo(Surakarta dan sekitarnya) sebagai dayatarik wisata budaya.

    b. Penyelenggaraan Batik Fashiondan Batik CarnivalDi samping itu dalam rangka

    mendukung kebijakan revitalisasi batikdanmenunjang program promotionman-agement, Pemerintah Kota Surakarta

  • 117

    menyaksikan kegiatan dan prosesmembatik. Para pengunjung tersebutbiasanya tertarik untuk belajar mem-batik, memegang canting, dan akhirnyalaIumembeli produk batiknya. Adajugayang membeli saputangan putih untukkemudian digunakan sebagai bahanpraktek membatik di rumah. Parapengrajin menyatakan bahwa merekaakan mendapatkan keuntungan darikedatangan wisatawan tersebut secaratidak langsung melalui pembelianproduk batik di showroom. Keuntungansecara tidak langsung lainnya adalahberkaitan dengan promosi. Jika adawisatawan mancanegara yang membelimaka mereka akan mengenalkan batiktersebut sampai ke negara merekamasing-masing.Keuntungan seperti inimerupakan keuntungan yang berdam-pak luas bagiindustri-industri batikyangpadaakhirnyajuga akan menetes kepadapara pengraiin batik. Keuntungan ataumanfaat lainnya dari kunjungan parawisatawan ke tempat-tempat pern-buatan batik adalah bahwa merekasering memberi masukan dan kritikanyang bersifat membangun agar industribatik menjadi lebih maju. Wisatawan,baik wisatawan asing maupun wisata-wan nusantara, yang berkunjung disentra-sentra pembuatan kerajinan ba-tik untuk melihat kegiatan membatik,selalu ~enanyakan berbagai halmengenai batik. Setelah itu sebagianbesar dan mereka membeli produk ba-tik yang sesuai dengan pilihan mereka.Hal ini menunjukkan bahwa merekamemiliki kepedulian yang tinggi.Sebagain dari mereka bahkan inginbelajar tentang bagaimanamembuat ba-

    c. Penyajian Proses Pembuatandan Produk Batik sebagai DayaTarik WisataDalamkaitannya dengan pariwisata

    beberapa pengrajin menyatakan bahwawisatawanasing sering berkunjung danmenyaksikan kegiatan membatik.Sebagian wisatawan tersebut berasaldari Iepang, India dan dari negara-negara di benua Eropa. Para wisatawantersebut selalu datang denganrombongan. Mereka tidak hanyasekedar berbelanja produk batikmelainkan juga tertarik untuk melihatbagaimana proses pembuatan batiksecara tradisionaIdari tahap awaIsampaiakhir. Proses tersebut dapat dikemasmenjadi paket wisata yang menarikdengan memberdayakan pemandu atauinterpreter yang berpengalaman danprofesional sehingga mampu membe-rikan layanan informasi yang memuas-kan kepada wisatawan. Kepiawaianseorang pemandu wisata pada saatmemberikan penjelasan mengenai batikpada umumnya akan berdampak positifpada penjualan produk batik. Denganmengetahui proses pembuatannyayangcukup rumit dan memahami maknafilosofiyang terkadung dalammotif ba-tik, wisatawan pada umumnya akantertarik untuk membeli batik danmereka akan menyadari apabila sebuahproduk batik dijual dengan harga yangrelatif tinggi. Di samping dikunjungioleh wisatawan mancanegara, merekajuga pemah dikunjungioleh rombongandari kementerian negara. Demikianpularombongan masyarakat umum jugabanyak berkunjung, baik untukberbelanja membeli batik maupun

  • II.

    yang pada dasarnya bertujuan untukmeningkatkan penghasilan pengrajinsehingga dapat mengangkat statusprofesi sebagai pembatik dan menarikminatgenerasi mudauntuk melanjutkanprofesisebagaipengrajinbatik; (2) perludibangun komitmen untuk mengim-plementasikan secara sungguh-sungguhkebijakan/programpengintegrasian ba-tik ke dalamkurikulumberbasis muatanlokal di sekolah-sekolah, baik sekolahmenengah pertama maupun atas, didaerah kabupaten/kota yang memilikisentra kerajinan batik sehinggawawasan, pengetahuan, dan keteram-pilan mengenai batik dapat dilestarikandari generasi ke generasi; (3) perludibangun jejaring dan kerjasama yangsinergis dan berkesinambungan antarapemerintah kabupaten/kota, swasta(pengusaha batik) dengan PerguruanTinggi atau institusi terkait lainnya se-cara kelembagaandalam rangka meles-tarikan dan mengembangkan (mere-vitalisasi) batik sebagai seni kerajinantradisional yang merupakan salah satuwujud kearifan lokal masyarakat diwilayahSurakarta dan sekaligus sebagaiidentitas budaya nasional; dan (4) perludilakukanpengembangan sentra-sentrabatik, termasuk peningkatan kualitasproduk batik sehingga citra batiksebagai karya seni kerajinan tradisionaldapat tetap dipertahankan karen amampu menunjukkan kekhasan dankeistimewaan yang dapat menciptakankebanggaan, kenyamanan serta keper-eayaandiri yang besar bagi pemakainya.

    ._---------

    Berdasarkan hasil dan pembahasantersebut dapat eliajukanbeberapa saranuntuk mendukung terciptanya regene-rasi seniman batik di wilayahSurakarta,utamanya dalam rangka menunjangpengembanganindustri kreatif, mendu-kung revitalisasi batik, dan menopangpengembangan pariwisata budaya.Beberapa saran tersebut adalah: (1)perlu dibangunsistem insentif bagi parapengrajin dengan melibatkan semuastakeholders terkait. Mengingat hal initidak mudah dilakukanmaka diperlukanadanya komitmen yang kuat antarseluruh stakeholders, utamanya peme-rintah dan swasta atau pengusaha ba-tik, untuk duduk bersama mewujudkankesepahaman dan membuat kesepa-katanmengenai sistem insentif tersebut

    PENUTUP

    JllmallImk1h I'orlwIrGt4,Jllli 2012. "'" 17 No. 2

    tik. Dari kaea mata pariwisata haltersebut memilikipotensi untuk menjaclidaya tarik wisata edukasi, di sampingjuga dapat digolongkansebagai kegiatanwisata budaya. Namun demikian amatdisayangkan karen a minat generasipenerus untuk melanjutkan kegiatanpembatikan semakin menurun. Banyakpemuda yang saat ini tidak inginmenjadi seniman atau pengrajin batikkarena faktor ekonomi, khususnyakaerena upah sebagai pengrajin batikrelatif rendah. Akibatnyamereka lebihmemilih untuk meneari pekerjaan lainseperti menjacliburuh elipabrik elikota-kota besar atau pabrik di daerahterdekat.

  • 119

    Kebudayaan dan Pariwisata.

    Endah Susilantini, 2007, EksistensiWayang wong PanggungPuraksata Yogyakarta, Iantra. Vol.II No.4, ISSN 1907-9605,Yogyakarta: Balai PelestarianSeiarah dan Nilai Tradisional.

    HaU,C. M. 2003. Special Interest Tour-ism: .An Introduction to tourism.Melbourne.Longman.

    Hayes, N. 1997. Doing qualitatuveanalysis in psychology. Dalam RaraSugiarti. (1998): The potential fordeveloping ecologically sustainablerural: tourism in Surakarta, CentralJava,' Indonesia. A master thesis.Jame1sCook University Australia.

    i

    Kvale, S.' 1996. Interviews: an intro-duction to qualitative research in-terviewing. Dalam Rara Sugiarti.(1998). The potential for develop-ing ecologically sustainable ruraltourism in Surakarta, Central Java,Indonesia. A master thesis. JamesCook University Australia.

    Leila Retno Komala, 2003, "PerananNilai:-Nilai Tradisional dalamKehidupan Modern dan IntegrasiBangsa", naskah pidato pembukaanSimposium Nasional'Peranan Nilai-Nilai Tradisional dalam KehidupanModern dan In tegrasi Bangsa',tanggal 13 Ianuari di Surakarta(Kerjasama Forum Komunikasi danInformasi Keraton Nusantara danBappenas).

    Miles, M. B. & Huberman. A. M. 1984.Qualitative Data Analysis: A

    Departemen Perdagangan RI. 2006.Studi pemetaan Industri KreatifIndonesia dan kontribusinyaterhadap perekonomian dalamrentang waktu 2002-2006. Sumber:http://industrikreatif-depdag.blogspot.com/

    Edi Sedyawati. 2004. Pariwisata danPengembangan Budaya. ProceedingKonferensi Kepariwisataan Indone-sia: Pariwisata MembangunBangsa. Jakarta: Kementerian

    DAFTAR PUSTAKA

    Tim peneliti Pusat Penelitian danPengembangan Pariwisata dan Budaya(PUSPARI) Lembaga Penelitian danPeIigabdian kepada Masyarakat (LPPM)Universitas Sebelas Maret mengu-capkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Penelitiandan Pengabdian kepada Masyarakat(DP2M) Direktorat Ienderal PendidikanTInggi (DIKTI) Departemen PendidikanNasional yang telah memberikankesempatan dan kepercayaan sertamemfasilitasi dana penelitian melaluiprogram penelitian Hibah StrategisNasional sehingga penelitian yangsecara lengkap berjudul "RegenerasiSeniman Batik Untuk MendukungRevitalisasi Seni Kerajinan TradisionalMenuju Industri Kreatif dan UntukMendorong Pengembangan PariwisataBudaya" dapat diselenggarakan denganbaik, dan hasilnya antara lain telah kamirangkum dalam artikel ini.

    Ram SIIJIOt!!_ - Re,eIlOIlISI SenimCln 80tIk dI Eru IndusttilCteorJ( untulc Mendoru",_------'

    UCAPAN TERIMA KASIH

  • 120

    Togar Simatupang. 2007. Industrikreatif Iawa Barat. Sekolah Bisnisdan Manajemen ITB. Makalahsebagai masukan untukPemerintah Provinsi Jawa Barat.

    Warto & Rara Sugiarti. 2009.Revitalisasi Seni PertunjukanTradisionalReog PonorogoSebagaiIdentitas BudayaNasional MelaluiPengembangan Pariwisata.Surakarta: Universitas SebelasMaret (Laporan Penelitian).

    Wiendu Nuryanti. 1992. Cultural tour-ism: Conserving or degrading cul-ture?Yogyakarta:GadjahMadaUni-versity Press.

    Yanyan Sunarya & Achmad Syarief.2007. Program Penelitian - RisetUnggulanITB 2007 (PP) THE SE-MANTICSOF BATIKCLOTHES:Identifying users' perception to-ward the appearance of colors, pat-terns, and textures ofTasikmalayan's batik clothes ofWest Java. http://www.fsrd.itb.ac.id: http://www.fsrd.itb.ac.id . Diunduh 22Nopember 2009.

    Sourcebook of New Methods. Lon-don: Sage PUblications.

    Mohammad Takdir Ilahi. 2009.RevitalisasiSeni 'Iradisi di Sleman[www.kabarindonesia.com ],diakses 19-Jan 2009,09:53:50 WIB dalam Warto. 2009.

    Moleong, Lexy J. 1987. MetodePenelitian Kualitatif.Bandung:Cv.Remaja Karya.