Top Banner
YOUNG SMART ‘N CREATIVE Riau Pos JUMAT 16 MEI 2014 40 TATA LETAK: SUHANDY REDAKTUR: AGUSTIAR Basecamp xpresi Riau Pos Kantor Pemasaran Iklan Riau Pos Lt. 3 Jl. Soekarno-Hatta No 132 Pekanbaru [email protected] www.xpresiripos.com Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini pe- rilaku negatif generasi muda termasuk para pelajar Indonesia sudah masuk dalam ta- hap yang sangat memprihatinkan. Salah satu perilaku negatif pelajar yang sering kita lihat adalah merokok. Kebiasaan mer- okok siswa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Ya, untuk di lingkungan sekolah , responden Xpresi Riau Pos yang terdiri dari siswa SLTP dan SLTA sederajat mengakui bah- wa 34,9 persen guru di sekolah, mere- ka merokok ketika berada di lingkungan sekolah. Sekolah Bebas Asap Rokok Ada yang merokok di kantin (68,9 persen), ruang majelis guru (23 persen) bahkan di kelas (8,2 persen). Alifia Iqbal, siswi SMPN 6 Pekanbaru, salah satunya yang mengaku memiliki guru perokok di sekolah. “ Di sekolah ada sih guru yang merokok, namun guru tersebut mer- okok di luar jam pelajaran. Walaupun begi- tu itu tetap tidak baik, menurut saya, guru merokok kayak gitu nggak bagus banget jadi tontonan para siswa walaupun diluar pela- jaran,” kata Alifia. Tentunya ini memang sangat tidak baik, SobeX tahu kenapa? Karena kata banyak orang guru adalah singkatan dari digugu dan ditiru. Tindakan dan per- buatan seorang guru cenderung diikuti dan dicontohi oleh anak didiknya. Apa yang dilakukan oleh guru akan dilakukan pula oleh anak didiknya. Memang guru perokok tidak dapat dipak- sa untuk berhenti merokok. Namun, seor- ang guru perokok yang karena sudah ke- canduan merokok tentulah harus dapat menentukan atau tempat dan waktu yang tepat dan pantas untuk merokok, terutama jika berada di lingkungan sekolah. Guru adalah panutan siswa. Apa yang dilakukan guru cenderung ditiru oleh siswa. Guru yang merokok pada saat mengajar se- cara tidak langsung memberikan contoh kepada siswa untuk merokok juga. Guru yang merokok telah memberikan contoh gaya hidup tidak sehat kepada siswa. Sadar atau tidak tindakan guru merokok akan diti- ru oleh siswa. Guru seharusnya menyampai- kan bahaya rokok terhadap siswa karena merokok bukanlah hal yang baik. Rokok bukan hanya dapat membahayakan keseha- tan si perokok saja, tetapi juga dapat mem- bahayakan kesehatan orang yang tidak mer- okok namun turut menghisap asap rokok. Hampir semua lembaga pendidikan melarang siswa merokok. Siswa merokok dalam lingkungan sekolah melangggar tata tertib sekolah. Siswa dinyatakan tidak disi- plin jika merokok. Sungguh sikap yang tidak demokratis jika guru merokok saat pem- belajaran, sementara di sisi lain siswa dila- rang merokok. Siswa akan merasakan adan- ya ketidakadilan dalam hal ini. Mengapa harus ada diskriminasi ,seharusnya per- lakuan aturan berlaku umum, baik bagi siswa maupun guru untuk tidak merokok. “Seharusnya pihak sekolah harus konsis- ten dan adil dalam memberlakukan aturan merokok di sekolah, tanpa membedakan apakah antara guru atau siswa. Sekolah seharusnya dijadikan ka- wasan bebas rokok,” tutur Mayumi, siswi SMK Dar- ma loka.(cs4/gus) Biasanya guru tersebut merokok dimana? Majelis guru 23,0% Di kelas 8,2% Di kantin 68,9% Apakah di sekolah SobeX memiliki guru perokok? Punya 34,9% Nggak 65,1% contoh buruk 40,6% Kenapa SobeX tidak suka dengan guru perokok? Tidak baik 25,7% Mubazir, buang-buang duit 28,0% mengganggu kesehatan 33,7% Apa pendapat SobeX dengan guru yang merokok di sekolah? Pribadi dia 14,9% kelakuan jelek 57,1% Feti Hafiza Ada lah. . ,pendpt sya sh. . , gx wajar. Shrusnya gru2 trsebt tau tempt,secra tdk lgsg dy mengajarkn anx murdnya merokok. Iya., ada. Menurut saya Keliatan gak bagus aj. Tu secara gak langsung dia, ngajarin murid nya hal negatif... smga gak ada guru yg kayak begono lagi hehehe... Amelia Amanda Jadi bila ingin hidup sehat maka berhenti merokok ! lalu terapkan pola hidup sehat dengan makan dengan menu makan- an sehat bergizi seimbang, olah raga teratur dan juga istirahat yang cukup.(net) Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh Penyakit Jantung osteoporosis Putus haid awal Bronkitis Batuk Penyakit ulser peptik Emfisima Otot lemah Penyakit gusi Kerusakan mata Kanker perut Kanker rahim Kanker mulut Kanker Esofagus Kanker tekak Kanker pankreas Kanker payudara Kanker paru-paru Capek dan Pegal-pegal Penyakit saluran pernafasan kronik Melahirkan bayi yang cacat Keguguran bayi Kemandulan Strok Responden 175 pelajar SLTP/SLTA sederajat di Pekanbaru Metode Poling : Cluster Random Sampling Instrumen Polling : Questioner Close Question Model : Herni (SMAN 5 Pekanbaru) Foto : Wiwin Xpresi Riau Pos Waktu : 21 April - 28 April Jenis Kelamin : Cowok : 36 % Cewek : 64 % Pendidikan : SLTA / SMK : 53,4 % SLTP : 46,6 % PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL IKLAN
1

Jumat 16 mei 2014

Feb 15, 2016

Download

Documents

Xpresi Online

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jumat 16 mei 2014

YOUNG SMART ‘N CREATIVE

Riau Pos

JUMAT16 MEI 201440

TATA LETAK: SUHANDY REDAKTUR: AGUSTIAR

Basecamp xpresi Riau Pos Kantor Pemasaran Iklan Riau Pos Lt. 3 Jl. Soekarno-Hatta No 132 Pekanbaru [email protected]

Sudah bukan rahasia lagi jika saat ini pe-rilaku negatif generasi muda termasuk parapelajar Indonesia sudah masuk dalam ta-hap yang sangat memprihatinkan. Salahsatu perilaku negatif pelajar yang seringkita lihat adalah merokok. Kebiasaan mer-okok siswa itu sangat dipengaruhi olehlingkungannya. Baik itu di lingkungansekolah maupun di lingkungan rumah. Ya,untuk di lingkungan sekolah , respondenXpresi Riau Pos yang terdiri dari siswaSLTP dan SLTA sederajat mengakui bah-wa 34,9 persen guru di sekolah, mere-ka merokok ketika beradadi lingkungan sekolah.

Sekolah Bebas Asap RokokAda yang merokok di kantin (68,9 persen),ruang majelis guru (23 persen) bahkan dikelas (8,2 persen).

Alifia Iqbal, siswi SMPN 6 Pekanbaru,salah satunya yang mengaku memiliki guruperokok di sekolah. “ Di sekolah ada sih guruyang merokok, namun guru tersebut mer-okok di luar jam pelajaran. Walaupun begi-tu itu tetap tidak baik, menurut saya, gurumerokok kayak gitu nggak bagus banget jaditontonan para siswa walaupun diluar pela-jaran,” kata Alifia. Tentunya ini memang

sangat tidak baik, SobeXtahu kenapa? Karena

kata banyak orang guruadalah singkatan dari

digugu dan ditiru.Tindakan dan per-buatan seorang guru

cenderung diikuti dan dicontohi oleh anakdidiknya. Apa yang dilakukan oleh guruakan dilakukan pula oleh anak didiknya.

Memang guru perokok tidak dapat dipak-sa untuk berhenti merokok. Namun, seor-ang guru perokok yang karena sudah ke-canduan merokok tentulah harus dapatmenentukan atau tempat dan waktu yangtepat dan pantas untuk merokok, terutamajika berada di lingkungan sekolah.

Guru adalah panutan siswa. Apa yang

dilakukan guru cenderung ditiru oleh siswa.Guru yang merokok pada saat mengajar se-cara tidak langsung memberikan contohkepada siswa untuk merokok juga. Guruyang merokok telah memberikan contohgaya hidup tidak sehat kepada siswa. Sadaratau tidak tindakan guru merokok akan diti-ru oleh siswa. Guru seharusnya menyampai-kan bahaya rokok terhadap siswa karenamerokok bukanlah hal yang baik. Rokokbukan hanya dapat membahayakan keseha-tan si perokok saja, tetapi juga dapat mem-bahayakan kesehatan orang yang tidak mer-okok namun turutmenghisap asap rokok.

Hampir semua lembaga pendidikan

melarang siswa merokok. Siswa merokokdalam lingkungan sekolah melangggar tatatertib sekolah. Siswa dinyatakan tidak disi-plin jika merokok. Sungguh sikap yang tidakdemokratis jika guru merokok saat pem-belajaran, sementara di sisi lain siswa dila-rang merokok. Siswa akan merasakan adan-ya ketidakadilan dalam hal ini. Mengapaharus ada diskriminasi ,seharusnya per-lakuan aturan berlaku umum, baik bagisiswa maupun guru untuk tidak merokok.

“Seharusnya pihak sekolah harus konsis-ten dan adil dalam memberlakukan aturanmerokok di sekolah, tanpa membedakan

apakah antara guru atau siswa.Sekolah seharusnya dijadikan ka-

wasan bebas rokok,” tuturMayumi, siswi SMK Dar-

ma loka.(cs4/gus)

Biasanya guru tersebutmerokok dimana?

Majelis guru

23,0% Di kelas

8,2%Di kantin

68,9%

Apakah di sekolah SobeXmemiliki guru perokok?

Punya

34,9%Nggak

65,1%

contohburuk

40,6%

Kenapa SobeX tidak sukadengan guru perokok?

Tidakbaik

25,7%

Mubazir,buang-buang

duit

28,0%

mengganggukesehatan

33,7%

Apa pendapat SobeX denganguru yang merokok di sekolah?

Pribadi dia

14,9%kelakuan

jelek

57,1%

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Feti HafizaAda lah. . ,pendpt sya sh. . ,gx wajar. Shrusnya gru2trsebt tau tempt,secra tdklgsg dy mengajarkn anxmurdnya merokok.

Iya., ada.Menurut sayaKeliatan gakbagus aj. Tusecara gak

langsung dia, ngajarin muridnya hal negatif... smga gakada guru yg kayak begono lagihehehe...Amelia Amanda

Jadi bila ingin hidupsehat maka berhentimerokok ! laluterapkan pola hidupsehat dengan makandengan menu makan-an sehat bergiziseimbang, olah ragateratur dan jugaistirahat yangcukup.(net)

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh Penyakit Jantung osteoporosis Putus haid awal Bronkitis Batuk Penyakit ulser peptik Emfisima Otot lemah Penyakit gusi Kerusakan mata Kanker perut Kanker rahim Kanker mulut Kanker Esofagus Kanker tekakKanker pankreas

Kanker payudara Kanker paru-paru Capek dan Pegal-pegal Penyakit saluran

pernafasan kronik Melahirkan bayi yang cacat

Keguguran bayi Kemandulan Strok

Responden175 pelajar SLTP/SLTA

sederajat di PekanbaruMetode Poling :

Cluster Random SamplingInstrumen Polling :

Questioner Close QuestionModel :

Herni (SMAN 5 Pekanbaru)Foto : Wiwin Xpresi Riau Pos

Waktu : 21 April - 28 AprilJenis Kelamin :

Cowok : 36 %Cewek : 64 %Pendidikan :

SLTA / SMK : 53,4 %SLTP : 46,6 %

PROFILPROFILPROFILPROFILPROFILIKLAN