Top Banner
ANDREAS TIMOTHY P T Bukit Asam Tbk (PTBA) memproyeksi- kan volume penjualan batu bara perseroan tahun ini akan meningkat 23% dari 12,95 juta ton pada 2010 menjadi 16,8 juta ton. Dengan dukungan sisi penjualan ini, perseroan yakin bakal meraup laba bersih minimal Rp3 triliun pada akhir 2011. “Laba bersih tahun ini kami targetkan mencapai kepala tiga (minimal Rp3 triliun),” kata Direktur Utama PTBA Sukrisno di Jakarta, kemarin. Tahun lalu laba bersih PTBA turun 35,3% dari Rp2,72 triliun pada 2009 menjadi Rp2,01 triliun. Penurunan itu terutama disebab- kan merosotnya pendapatan perseroan dari Rp8,95 triliun menjadi Rp7,91 triliun pada pe- riode yang sama tahun lalu. Meskipun volume penjualan batu bara 2010 tercatat naik 4% dan harga jual rata-rata tertim- bang di pasar ekspor mencapai US$67,50 per ton, atau naik 4,5% ketimbang harga jual 2009 US$64,59 per ton, hal tersebut tidak mampu mengangkat kinerja keuangan PTBA. Pasalnya, terang Sukrisno, harga jual rata-rata batu bara dalam negeri tahun lalu turun menjadi Rp612.366 per ton dari Rp747.417 per ton pada 2009. Hal itu cukup beralasan mengingat komposisi penjualan batu bara PTBA 63,5% untuk kebutuhan domestik dan sisanya ekspor. “Itu sebabnya meski volume penjualan naik, nilai penjualan kami turun,” jelasnya. Namun untuk tahun ini, ia melanjutkan, perseroan cukup optimistis kondisi akan jauh lebih baik. Optimisme tersebut dilandasi prediksi naiknya harga jual rata-rata batu bara di dalam negeri tahun ini ke level Rp815 ribu per ton. Dengan memperkirakan pen- jualan 2011 dapat mencapai 16,8 juta ton atau naik 23% dari tahun lalu, Sukrisno yakin pendapatan PTBA tahun ini diproyeksikan dapat mencapai Rp10 triliun. Kontrak baru Sukrisno menerangkan, ek- spektasi peningkatan volume penjualan sejalan dengan diraih- nya kontrak baru dengan PT PLN (Persero) untuk pasokan batu bara tambahan sebanyak 1 juta ton per tahun. Kontrak itu berlaku mulai 1 April 2011 sampai 31 Desember 2011 di harga Rp740.211 per ton. Perseroan juga menyepak- ati pasokan batu bara mulai 1 Januari 2011 sampai 31 Desem- ber 2011 untuk PLTU Bukit Asam sebesar 1 juta ton seharga Rp575 ribu per ton dan untuk PLTU Tarahan dengan harga Rp729.325 per ton sebanyak 0,7 juta ton. ”Secara total jumlahnya 9,1 juta ton dengan PLN. Ditambah dengan kontrak lain yang relatif kecil dengan berbagai industri di Tangerang dan Lampung, total deal-nya sudah lebih dari 10 juta ton,” ungkapnya. Untuk mendukung proyeksi itu, tahun ini volume angkut kereta api yang merupakan lini vital distribusi produk PTBA akan ditingkatkan. Perseroan bakal mendatangkan 6 lokomo- tif baru dan beberapa gerbong tambahan sebagai salah satu peningkatan kerja sama dengan PT Kereta Api. ”Peningkatan kapasitas ang- kut kereta api secara bertahap akan menjadi 22,7 juta ton per tahun mulai 2014. Kami yakin 2015 PTBA sudah emas (produksi 50 juta ton per ta- hun),” ujarnya. Untuk membiayai kebutu- han rutin dan aksi korporasi, perseroan menganggarkan be- lanja modal (capital expenditure/ capex) 2011 sebesar Rp1,8 triliun. Dana capex, aku Sukrisno, akan diambil dari kas internal yang saat ini tercatat Rp5 triliun. Saat ini kapasitas produksi PTBA sebanyak 20 juta ton per tahun dengan tingkat utilisasi 17 juta ton. Dari seluruh produksi tersebut, porsi penjualan ekspor sebesar 36,5% dan 63,5% untuk domestik. (Atp) [email protected] PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mengantongi total premi bisnis baru sebesar Rp3,7 triliun di 2010 atau naik 250% dari Rp1 triliun pada 2009. Sementara total premi meningkat menjadi Rp5,9 triliun atau naik 145% dari Rp2,4 triliun. “2010 merupakan tonggak penting bagi Manulife Indo- nesia. Kami merayakan 25 tahun keberadaan di Indonesia dan memecahkan rekor untuk penjualan bisnis baru,” ungkap Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Alan Marten melalui siaran persnya, kemarin. Menurutnya, total dana kelo- laan yang terkait dengan bisnis asuransi jiwa Manulife Indo- nesia juga meningkat 60% dari Rp10,3 triliun di 2009 menjadi Rp16,5 triliun akhir 2010. Ber- dasarkan skema annual premium equivalent, total premi bisnis baru tumbuh sebesar 22% dari Rp483 miliar akhir 2009 men- jadi Rp588 miliar di 2010. “Pencapaian luar biasa di 2010 melalui penguatan kapa- sitas distribusi, branding initia- tives, serta produk yang inovatif mencerminkan kami sebagai penyedia asuransi dan wealth management yang berorientasi ke depan di Indonesia. Kami yakin akan kembali menghasil- kan kinerja yang luar biasa di 2011,” jelas Alan. Sementara itu, Executive Vice President dan Chief Agency Of- cer Manulife Indonesia Prem- raj Thuraisingam menyatakan pencapaian bisnis baru di 2010 merupakan hasil perluasan jaringan. Perusahaan mem- bukukan rekor pertumbuhan agen serta kerja sama dengan perbankan di tahun itu. “Pengembangan kapasitas distribusi yang kuat membuat kami memindahkan sejumlah kantor pemasaran ke kantor yang berukuran lebih luas, seperti di Pontianak dan Me- dan, serta mendirikan beberapa kantor pemasaran yang baru di Jakarta dan Lhok Seumawe,” katanya. Manulife Indonesia juga me- luncurkan produk simpanan baru yaitu Golden Protector. Produk ini dirancang untuk membantu nasabah masa purnakarya untuk meningkatkan investasi. Selain itu, akan menikmati pembayaran tahunan hingga usia 69 tahun, termasuk survival bonus. Selain itu, perseroan juga meri- lis produk asuransi tambahan yaitu Hospital Benet Plus. Ini merupakan asuransi tambahan pada asuransi dasar yang mem- berikan penggantian biaya rawat inap. Asuransi ini dipasarkan melalui pemasaran langsung dan telemarketing. (*/E-5) MASKAPAI penerbangan milik pemerintah Singapura, Singa- pore Airlines (SIA), akan me- naikkan fuel surcharges (biaya tambahan bahan bakar) untuk kedua kalinya pada tahun ini. Langkah itu diambil karena harga bahan bakar pesawat terus meroket. Dalam siaran pers yang di- rilis perseroan disebutkan, fuel surcharges akan dinaikkan US$2 hingga US$26 tergantung pada jarak dan kelas perjalanan. Adapun pengenaan tambahan biaya itu akan dipungut mulai Kamis (17/3) untuk setiap penerbangan SIA dan anak usahanya, SilkAir. “Singapore Airlines akan meningkatkan biaya tambahan bahan bakar untuk tiket yang dikeluarkan pada atau setelah 17 Maret 2011, sebagai akibat dari terus meningkatnya harga bahan bakar pesawat,” tulis pernyataan itu. Adapun harga bahan bakar pesawat saat ini melampaui US$130 per barel atau yang tertinggi dalam dua tahun tera- khir. Penaikan biaya tambahan tersebut adalah yang kedua untuk tahun ini. Sebelumnya, maskapai itu telah menaikkan fuel surcharges pada Januari 2011. Namun, jika dihitung sejak Desember 2010, penaikan fuel surcharges ini merupakan yang ketiga kalinya. Pada 2 Desember 2010, saat harga bahan bakar pesawat melonjak di atas US$95 per barel, perseroan juga telah me- naikkan fuel surcharges. “Singapore Airlines akan terus memantau harga bahan bakar dan menjaga agar biaya tambahan selalu dikaji ulang.” Sementara itu, analis Stan- dard & Poor’s Equity Research Aviation Shukor Yusof mengata- kan SIA hanya memiliki sedikit pilihan selain menaikkan fuel surcharges untuk mengimbangi pengaruh peningkatan biaya bahan bakar pesawat. “Harga minyak yang terus melonjak, saat ini sudah berada pada tahap yang mengancam kesehatan keuangan sebagian besar perusahaan penerbang- an. Jika Anda melihat harga bahan bakar pesawat, terlihat telah melampaui tingkat yang dapat ditampung sebagian besar maskapai,” kata Shukor kepada AFP. Karena itu, lanjutnya, impli- kasi yang ditimbulkan cukup banyak terutama untuk menjaga agar maskapai tetap untung dan mampu membayar utang. Shukor menambahkan, jika kenaikan bahan bakar pesa- wat ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin SIA akan merasakan dampak yang lebih besar. Pasalnya, maskapai ini mengoperasikan armada yang diisi pesawat berbadan lebar yang mengonsumsi lebih ba- nyak bahan bakar. Per 31 Desember 2010, SIA mengoperasikan 109 pesawat penumpang, termasuk 11 su- perjumbo A380. (Ant/E-4) Peningkatan kapasitas angkut kereta api secara bertahap akan menjadi 22,7 juta ton per tahun mulai 2014. Premi Manulife Melonjak 250% SIA kembali Naikkan Fuel Surcharges Trikomsel Mendapat Pinjaman PRESDIR PT Trikomsel Oke Tbk Sugiono Wiyono Sugialam (te- ngah) disaksikan (dari kiri) Direktur Citibank Bagus Tanu Rahardja, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok, Wakil Presiden BCA Jahja Setiaatmadja, dan Senior Vice President Bank Danamon Agus Pratama menandatangani perjanjian pinjam- an di Jakarta, kemarin. PT Trikomsel Oke Tbk mendapat pinjaman Rp1,065 miliar untuk pengembangan usahanya. (Sas/E-2) Bank Panin Luncurkan Buku Batik PENULIS buku berjudul Teknik dan Ragam Batik Yogya dan Solo Sri Soedewi Samsi (tengah) bersama Vice President of Panin Bank Roosniati Salihin (kiri) dan Founder Titian Foundation Lily Kasoem memperhatikan buku tersebut saat peluncurannya di Jakarta, kemarin. Bank Panin meluncurkan buku itu untuk mem- perkenalkan warisan budaya bangsa kepada generasi penerus. Buku tersebut memuat teknik-teknik pembuatan batik dan aneka ragam koleksi motif batik tradisional Yogya dan Solo. (Sas/E-2) Telkom Vision, Flexi Gandeng Mandiri DIRUT Telkom Vision Elvizar KH (kanan) dan VP Bank Mandiri Tri Setyo Prayitno (kiri), disaksikan Executive GM Divisi Telkom Flexi Mas’ud Khamid bertukar naskah kerja sama di Jakarta, Rabu (9/3). Telkom Vision, Telkom Flexi, dan Bank Mandiri meluncurkan paket Yes TV, Flexinet, dan Mandiri Power Bills dengan waktu pemanfaat- an internet dan program TV selama satu tahun. (Sas/E-2) Bukit Asam Ingin Cetak Laba Rp3 Triliun SEKILAS INFO ANTARA/AUDY ALWI MI/USMAN ISKANDAR ANTARA/AUDY ALWI 16 C ORPORATE NEWS JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA Kami yakin akan kembali menghasilkan kinerja yang luar biasa di 2011.” Alan Marten CEO Manulife Indonesia SERAH TERIMA KUNCI: Direktur PT Lippo Karawaci Jopy Rusli (kanan) berbincang dengan konsumen seusai serah terima kunci di Kemang Village, Jakarta, kemarin. Tiga menara pertama telah diserahterimakan ke konsumen. Tahun ini Kemang Village akan meluncurkan 2 menara residensial, 1 menara perkantoran, 1 menara SOHO (small office home office), dan Kemang Village Mall. MI/ADAM DWI BIAYA TAMBAHAN: Pesawat Singapore Airlines mendarat di Swiss beberapa waktu lalu. Maskapai tersebut akan menaikkan biaya tambahan bahan bakar untuk kedua kalinya pada tahun ini. AP/KEYSTONE, STEFFEN SCHMIDT
1

JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA SEKILAS INFO Bukit … · Mas’ud Khamid bertukar naskah kerja sama di Jakarta, Rabu (9/3). Telkom Vision, Telkom Flexi, dan Bank Mandiri meluncurkan

Jul 14, 2019

Download

Documents

hatruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA SEKILAS INFO Bukit … · Mas’ud Khamid bertukar naskah kerja sama di Jakarta, Rabu (9/3). Telkom Vision, Telkom Flexi, dan Bank Mandiri meluncurkan

ANDREAS TIMOTHY

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memproyeksi-kan volume penjualan batu bara perseroan

tahun ini akan meningkat 23% dari 12,95 juta ton pada 2010 menjadi 16,8 juta ton. Dengan dukungan sisi penjualan ini, perseroan yakin bakal meraup laba bersih minimal Rp3 triliun pada akhir 2011.

“Laba bersih tahun ini kami targetkan mencapai kepala tiga (minimal Rp3 triliun),” kata

Direktur Utama PTBA Sukrisno di Jakarta, kemarin.

Tahun lalu laba bersih PTBA turun 35,3% dari Rp2,72 triliun pada 2009 menjadi Rp2,01 triliun. Penurunan itu terutama disebab-kan merosotnya pendapatan perseroan dari Rp8,95 triliun menjadi Rp7,91 triliun pada pe-riode yang sama tahun lalu.

Meskipun volume penjualan batu bara 2010 tercatat naik 4% dan harga jual rata-rata tertim-bang di pasar ekspor mencapai US$67,50 per ton, atau naik 4,5% ketimbang harga jual 2009 US$64,59 per ton, hal tersebut tidak mampu mengangkat kinerja keuangan PTBA.

Pasalnya, terang Sukrisno, harga jual rata-rata batu bara dalam negeri tahun lalu turun menjadi Rp612.366 per ton dari Rp747.417 per ton pada 2009. Hal itu cukup beralasan mengingat komposisi penjualan batu bara PTBA 63,5% untuk kebutuhan

domestik dan sisanya ekspor. “Itu sebabnya meski volume penjualan naik, nilai penjualan kami turun,” jelasnya.

Namun untuk tahun ini, ia melanjutkan, perseroan cukup optimistis kondisi akan jauh lebih baik. Optimisme tersebut dilandasi prediksi naiknya harga jual rata-rata batu bara di dalam negeri tahun ini ke level Rp815 ribu per ton.

Dengan memperkirakan pen-jualan 2011 dapat mencapai 16,8 juta ton atau naik 23% dari tahun lalu, Sukrisno yakin pendapatan PTBA tahun ini diproyeksikan dapat mencapai Rp10 triliun.

Kontrak baruSukrisno menerangkan, ek-

spektasi peningkatan volume penjualan sejalan dengan diraih-nya kontrak baru dengan PT PLN (Persero) untuk pasokan batu bara tambahan sebanyak

1 juta ton per tahun. Kontrak itu berlaku mulai 1 April 2011 sampai 31 Desember 2011 di harga Rp740.211 per ton.

Perseroan juga menyepak-ati pasokan batu bara mulai 1 Januari 2011 sampai 31 Desem-ber 2011 untuk PLTU Bukit Asam sebesar 1 juta ton seharga Rp575 ribu per ton dan untuk PLTU Tarahan dengan harga Rp729.325 per ton sebanyak 0,7 juta ton.

”Secara total jumlahnya 9,1 juta ton dengan PLN. Ditambah dengan kontrak lain yang relatif kecil dengan berbagai industri di Tangerang dan Lampung, total deal-nya sudah lebih dari 10 juta ton,” ungkapnya.

Untuk mendukung proyeksi itu, tahun ini volume angkut kereta api yang merupakan lini vital distribusi produk PTBA akan ditingkatkan. Perseroan bakal mendatangkan 6 lokomo-tif baru dan beberapa gerbong

tambahan sebagai salah satu peningkatan kerja sama dengan PT Kereta Api.

”Peningkatan kapasitas ang-kut kereta api secara bertahap akan menjadi 22,7 juta ton per tahun mulai 2014. Kami yakin 2015 PTBA sudah emas (produksi 50 juta ton per ta-hun),” ujarnya.

Untuk membiayai kebutu-han rutin dan aksi korporasi, perseroan menganggarkan be-lanja modal (capital expenditure/capex) 2011 sebesar Rp1,8 triliun. Dana capex, aku Sukrisno, akan diambil dari kas internal yang saat ini tercatat Rp5 triliun.

Saat ini kapasitas produksi PTBA sebanyak 20 juta ton per tahun dengan tingkat utilisasi 17 juta ton. Dari seluruh produksi tersebut, porsi penjualan ekspor sebesar 36,5% dan 63,5% untuk domestik. (Atp)

[email protected]

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) mengantongi total premi bisnis baru sebesar Rp3,7 triliun di 2010 atau naik 250% dari Rp1 triliun pada 2009. Sementara total premi meningkat menjadi Rp5,9 triliun atau naik 145% dari Rp2,4 triliun.

“2010 merupakan tonggak penting bagi Manulife Indo-nesia. Kami merayakan 25 tahun keberadaan di Indonesia dan memecahkan rekor untuk penjualan bisnis baru,” ungkap Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Alan Marten melalui siaran persnya, kemarin.

Menurutnya, total dana kelo-laan yang terkait dengan bisnis asuransi jiwa Manulife Indo-nesia juga meningkat 60% dari Rp10,3 triliun di 2009 menjadi Rp16,5 triliun akhir 2010. Ber-dasarkan skema annual premium equivalent, total premi bisnis baru tumbuh sebesar 22% dari Rp483 miliar akhir 2009 men-jadi Rp588 miliar di 2010.

“Pencapaian luar biasa di 2010 melalui penguatan kapa-sitas distribusi, branding initia-tives, serta produk yang inovatif mencerminkan kami sebagai penyedia asuransi dan wealth management yang berorientasi ke depan di Indonesia. Kami yakin akan kembali menghasil-kan kinerja yang luar biasa di 2011,” jelas Alan.

Sementara itu, Executive Vice President dan Chief Agency Of-fi cer Manulife Indonesia Prem-raj Thuraisingam menyatakan

pencapaian bisnis baru di 2010 merupakan hasil perluasan jaringan. Perusahaan mem-bukukan rekor pertumbuhan agen serta kerja sama dengan perbankan di tahun itu.

“Pengembangan kapasitas distribusi yang kuat membuat kami memindahkan sejumlah kantor pemasaran ke kantor yang berukuran lebih luas, seperti di Pontianak dan Me-dan, serta mendirikan beberapa kantor pemasaran yang baru di

Jakarta dan Lhok Seumawe,” katanya.

Manulife Indonesia juga me-luncurkan produk simpanan baru yaitu Golden Protector. Produk ini dirancang untuk membantu nasabah masa purnakarya untuk meningkatkan investasi. Selain itu, akan menikmati pembayaran tahunan hingga usia 69 tahun, termasuk survival bonus.

Selain itu, perseroan juga meri-lis produk asuransi tambahan yaitu Hospital Benefi t Plus. Ini merupakan asuransi tambahan pada asuransi dasar yang mem-berikan penggantian biaya rawat inap. Asuransi ini dipasarkan melalui pemasaran langsung dan telemarketing. (*/E-5)

MASKAPAI penerbangan milik pemerintah Singapura, Singa-pore Airlines (SIA), akan me-naikkan fuel surcharges (biaya tambahan bahan bakar) untuk kedua kalinya pada tahun ini. Langkah itu diambil karena harga bahan bakar pesawat terus meroket.

Dalam siaran pers yang di-rilis perseroan disebutkan, fuel surcharges akan dinaikkan US$2 hingga US$26 tergantung pada jarak dan kelas perjalanan. Adapun pengenaan tambahan biaya itu akan dipungut mulai Kamis (17/3) untuk setiap penerbangan SIA dan anak usahanya, SilkAir.

“Singapore Airlines akan meningkatkan biaya tambahan bahan bakar untuk tiket yang dikeluarkan pada atau setelah 17 Maret 2011, sebagai akibat dari terus meningkatnya harga bahan bakar pesawat,” tulis pernyataan itu.

Adapun harga bahan bakar pesawat saat ini melampaui US$130 per barel atau yang tertinggi dalam dua tahun tera-khir. Penaikan biaya tambahan tersebut adalah yang kedua untuk tahun ini.

Sebelumnya, maskapai itu telah menaikkan fuel surcharges pada Januari 2011. Namun, jika dihitung sejak Desember 2010, penaikan fuel surcharges ini merupakan yang ketiga kalinya. Pada 2 Desember 2010, saat harga bahan bakar pesawat melonjak di atas US$95 per barel, perseroan juga telah me-naikkan fuel surcharges.

“Singapore Airlines akan terus memantau harga bahan bakar dan menjaga agar biaya tambahan selalu dikaji ulang.”

Sementara itu, analis Stan-dard & Poor’s Equity Research Aviation Shukor Yusof mengata-kan SIA hanya memiliki sedikit pilihan selain menaikkan fuel surcharges untuk mengimbangi pengaruh peningkatan biaya bahan bakar pesawat.

“Harga minyak yang terus melonjak, saat ini sudah berada pada tahap yang mengancam kesehatan keuangan sebagian besar perusahaan penerbang-an. Jika Anda melihat harga bahan bakar pesawat, terlihat telah melampaui tingkat yang dapat ditampung sebagian

besar maskapai,” kata Shukor kepada AFP.

Karena itu, lanjutnya, impli-kasi yang ditimbulkan cukup banyak terutama untuk menjaga agar maskapai tetap untung dan mampu membayar utang.

Shukor menambahkan, jika kenaikan bahan bakar pesa-wat ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin SIA akan merasakan dampak yang lebih besar. Pasalnya, maskapai ini mengoperasikan armada yang diisi pesawat berbadan lebar yang mengonsumsi lebih ba-nyak bahan bakar.

Per 31 Desember 2010, SIA mengoperasikan 109 pesawat penumpang, termasuk 11 su-perjumbo A380. (Ant/E-4)

Peningkatan kapasitas angkut kereta api secara bertahap akan menjadi 22,7 juta ton per tahun mulai 2014.

Premi Manulife Melonjak 250%

SIA kembali Naikkan Fuel Surcharges

Trikomsel Mendapat Pinjaman

PRESDIR PT Trikomsel Oke Tbk Sugiono Wiyono Sugialam (te-ngah) disaksikan (dari kiri) Direktur Citibank Bagus Tanu Rahardja, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok, Wakil Presiden BCA Jahja Setiaatmadja, dan Senior Vice President Bank Danamon Agus Pratama menandatangani perjanjian pinjam-an di Jakarta, kemarin. PT Trikomsel Oke Tbk mendapat pinjaman Rp1,065 miliar untuk pengembangan usahanya. (Sas/E-2)

Bank Panin Luncurkan Buku Batik

PENULIS buku berjudul Teknik dan Ragam Batik Yogya dan Solo Sri Soedewi Samsi (tengah) bersama Vice President of Panin Bank Roosniati Salihin (kiri) dan Founder Titian Foundation Lily Kasoem memperhatikan buku tersebut saat peluncurannya di Jakarta, kemarin. Bank Panin meluncurkan buku itu untuk mem-perkenalkan warisan budaya bangsa kepada generasi penerus. Buku tersebut memuat teknik-teknik pembuatan batik dan aneka ragam koleksi motif batik tradisional Yogya dan Solo. (Sas/E-2)

Telkom Vision, Flexi Gandeng Mandiri

DIRUT Telkom Vision Elvizar KH (kanan) dan VP Bank Mandiri Tri Setyo Prayitno (kiri), disaksikan Executive GM Divisi Telkom Flexi Mas’ud Khamid bertukar naskah kerja sama di Jakarta, Rabu (9/3). Telkom Vision, Telkom Flexi, dan Bank Mandiri meluncurkan paket Yes TV, Flexinet, dan Mandiri Power Bills dengan waktu pemanfaat-an internet dan program TV selama satu tahun. (Sas/E-2)

Bukit Asam InginCetak Laba Rp3 Triliun

SEKILAS INFO

ANTARA/AUDY ALWI

MI/USMAN ISKANDAR

ANTARA/AUDY ALWI

16 CORPORATE NEWS JUMAT, 11 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

Kami yakin akan kembali

menghasilkan kinerja yang luar biasa di 2011.”

Alan MartenCEO Manulife Indonesia

SERAH TERIMA KUNCI: Direktur

PT Lippo Karawaci Jopy

Rusli (kanan) berbincang

dengan konsumen

seusai serah terima kunci di

Kemang Village, Jakarta, kemarin.

Tiga menara pertama telah

diserahterimakan ke konsumen.

Tahun ini Kemang Village akan

meluncurkan 2 menara

residensial, 1 menara

perkantoran, 1 menara SOHO

(small office

home office), dan Kemang Village

Mall. MI/ADAM DWI

BIAYA TAMBAHAN: Pesawat Singapore Airlines mendarat di Swiss beberapa waktu lalu. Maskapai tersebut akan menaikkan biaya tambahan bahan bakar untuk kedua kalinya pada tahun ini.

AP/KEYSTONE, STEFFEN SCHMIDT