Top Banner
vi Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG Nama : Kadek Widiandita Bhuanaputra NIM : 1306105034 Abstrak Indonesia merupakan negara agraris yang struktur ekonominya masih bergantung dengan sektor Pertanian. Semakin tahun terjadi pergeseran sektor primer ke tersier, khususnya di Bali sektor pertanian cenderung menurun yang dikarenakan pesatnya pertumbuhan pada sektor tersier yakni akomodasi makanan dan minuman. Sektor pertanian tetap dibutuhkan guna mempertahankan ketahanan pangan serta lahan dan menunjang sektor tersier dalam penyedia bahan belum jadi, disisi lain pertanian cenderung identik dengan kemiskinan. Guna mengurangi tingkat kemiskinan rumah tangga petani, pemerintah Provinsi Bali mencanangkan program sistem pertanian terintegrasi yang diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup petani menjadi lebih baik, namun dalam implementasinya masih terdapat permasalahan, bahwa program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida tidak berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas program SIMANTRI yang dilihat dari indikator input, proses dan output, dan mengetahui dampak program SIMANTRI terhadap pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani di Kecamatan Nusa Penida. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klungkung meliputi 17 GAPOKTAN yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Obyek penelitian ini meliputi efektivitas Program SIMANTRI, pendapatan, dan kesempatan kerja. Sampel pada penelitian ini berjumlah 78 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif guna melihat kecenderungan persepsi responden dan uji statistik inferensia, yaitu uji wilcoxon untuk menganalisis dampak program SIMANTRI terhadap pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa tingkat efektivitas program SIMANTRI dilihat dari variabel input sangat efektif, pada variabel proses cukup efektif, dan variabel output cukup efektif. Dengan demikian, Program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung tergolong cukup efektif dan Program SIMANTRI berdampak positif dan signifikan terhadap pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kata kunci: program simantri, efektivitas, pendapatan, kesempatan kerja.
21

Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

Mar 16, 2019

Download

Documents

trandien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

vi

Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI

TERHADAP PENDAPATAN DAN KESEMPATAN KERJA

RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN NUSA PENIDA

KABUPATEN KLUNGKUNG

Nama : Kadek Widiandita Bhuanaputra

NIM : 1306105034

Abstrak

Indonesia merupakan negara agraris yang struktur ekonominya masih

bergantung dengan sektor Pertanian. Semakin tahun terjadi pergeseran sektor primer

ke tersier, khususnya di Bali sektor pertanian cenderung menurun yang dikarenakan

pesatnya pertumbuhan pada sektor tersier yakni akomodasi makanan dan minuman.

Sektor pertanian tetap dibutuhkan guna mempertahankan ketahanan pangan serta

lahan dan menunjang sektor tersier dalam penyedia bahan belum jadi, disisi lain

pertanian cenderung identik dengan kemiskinan. Guna mengurangi tingkat

kemiskinan rumah tangga petani, pemerintah Provinsi Bali mencanangkan program

sistem pertanian terintegrasi yang diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup

petani menjadi lebih baik, namun dalam implementasinya masih terdapat

permasalahan, bahwa program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida tidak berjalan

dengan baik seperti yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas

program SIMANTRI yang dilihat dari indikator input, proses dan output, dan

mengetahui dampak program SIMANTRI terhadap pendapatan dan kesempatan kerja

rumah tangga petani di Kecamatan Nusa Penida.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klungkung meliputi 17 GAPOKTAN

yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Obyek penelitian ini meliputi efektivitas

Program SIMANTRI, pendapatan, dan kesempatan kerja. Sampel pada penelitian ini

berjumlah 78 responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain

observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini

menggunakan uji statistik deskriptif guna melihat kecenderungan persepsi responden

dan uji statistik inferensia, yaitu uji wilcoxon untuk menganalisis dampak program

SIMANTRI terhadap pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa tingkat efektivitas

program SIMANTRI dilihat dari variabel input sangat efektif, pada variabel proses

cukup efektif, dan variabel output cukup efektif. Dengan demikian, Program

SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung tergolong cukup

efektif dan Program SIMANTRI berdampak positif dan signifikan terhadap

pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani di Kecamatan Nusa Penida

Kabupaten Klungkung.

Kata kunci: program simantri, efektivitas, pendapatan, kesempatan kerja.

Page 2: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................................. .............. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ........................................................................... 15

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 15

1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 16

1.5 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESISError! Bookmark

not defined. 2.1 Landasan Teori dan Konsep .............................. Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Teori produksi ............................................. Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Faktor produksi ........................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Teori pendapatan........................................................................................ 20

2.1.4 Teori Kesempatan Kerja ............................. Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Konsep Pertanian ........................................ Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)Error! Bookmark not

defined. 2.1.7 Paket kegiatan utama SIMANTRI .............. Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Konsep Pembangunan Pertanian ................ Error! Bookmark not defined.

2.1.9 Konsep Kelompok Tani .............................. Error! Bookmark not defined.

2.1.10 Konsep Gapoktan ...................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.11 Pendamping SIMANTRI .......................... Error! Bookmark not defined.

2.1.12 Peranan pertanian dalam pembangunan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.13 Karakteristik petani ................................. Error! Bookmark not defined.3

2.1.14 Konsep Efektivitas .................................. Error! Bookmark not defined.3

2.1.15 Program SIMANTRI terhadap pendapatanError! Bookmark not

defined.5

2.1.16 Program SIMANTRI terhadap kesempatan kerja .................................. 35

2.2 Hipotesis Penelitian ........................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN............................ Error! Bookmark not defined.7

Page 3: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

viii

3.1 Desain Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.7

3.2 Lokasi Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.8

3.3 Obyek Penelitian ............................................... Error! Bookmark not defined.

3.4 Identifikasi Variabel .......................................... Error! Bookmark not defined.

3.5 Definisi Operasional Variabel ........................... Error! Bookmark not defined.

3.6 Jenis dan Sumber Data ...................................... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Jenis Data .................................................... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Sumber Data ............................................... Error! Bookmark not defined.

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan SampelError! Bookmark not

defined. 3.8 Metode Pengumpulan Data ............................... Error! Bookmark not defined.

3.9 Instrument Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Uji Validitas ................................................ Error! Bookmark not defined.

3.9.2 Uji Reliabilitas ............................................ Error! Bookmark not defined.

3.10 Teknik Analisis Data ....................................... Error! Bookmark not defined.

3.10.1 Efektivitas ................................................. Error! Bookmark not defined.

3.10.2 Uji Beda .................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PEMBAHASAN ........................................... Error! Bookmark not defined.

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ................. Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Geografis dan Topografi di Kecamatan Nusa Penida ............................... 52

4.1.2 Demografi di Kecamatan Nusa Penida ...................................................... 53

4.1.3 Mata Pencaharian di Kecamatan Nusa Penida ........................................... 53

4.1.4 Program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida ...................................... 54

4.2 Karakteristik Responden ................................... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Umur dan Jenis Kelamin............................. Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Tingkat Pendidikan ..................................... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pekerjaan Sampingan .................................. Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Jumlah Tanggungan .................................... Error! Bookmark not defined.

4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ............... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Uji Validitas ................................................ Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Uji Realibilitas ............................................ Error! Bookmark not defined.

4.4 Deskripsi Hasil Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Variabel Input ............................................. Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Variabel Proses ........................................... Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Variabel Output........................................... Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Efektivitas Program .................................... Error! Bookmark not defined.

4.4.5 Dampak Program SIMANTRI Terhadap PendapatanError! Bookmark not

defined. 4.4.6 Dampak Program SIMANTRI Terhadap Kesempatan Kerja ............. Error!

Bookmark not defined. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ............................. Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Efektivitas Program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida ................ 69

4.5.2 Dampak Program SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida ..................... 73

Page 4: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

ix

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................... Error! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ............................................................ Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran .................................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RUJUKAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ............................................................................................................... 81

Page 5: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Agraris yang struktur perekonomiannya masih

bergantung pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, hal ini dapat

ditunjukkan pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Distribusi Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun 2015 (%)

Su

mber : Badan Pusat Statistik Jakarta, 2016

Gambar 1.1 menunjukkan distribusi masing-masing sektor pada perekonomian

Indonesia pada tahun 2015. Kontribusi tertinggi diberikan oleh sektor industri

Page 6: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

2

pengolahan sebesar 20,84 persen, diikuti oleh sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan sebesar 13,51 persen pada perekonomian Indonesia. Besarnya distribusi

sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan mengindikasikan bahwa sektor pertanian,

perikanan, dan kehutanan masih menjadi basis perekonomian Indonesia dan menjadi

sektor yang berperan terhadap pembangunan.

Pembangunan mengandung makna yang luas sebagai suatu

proses multi dimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur

sosial, sikap-sikap masyarakat dan lembaga-lembaga nasional maupun lokal dan juga

akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, dan pemberantasan

kemiskinan (Todaro, 2000). Tujuan pembangunan harus diperjuangkan mengingat

selama ini pembangunan diidentikkan dengan industrialisasi sehingga kurang

memerhatikan aspek pemerataan. Pembangunan yang telah tercapai selama ini secara

makro memang tampak berhasil tetapi di sisi lain menimbulkan kesenjangan,

kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya.

Pembangunan dalam suatu wilayah hakekatnya adalah serangkaian kebijakan

sebagai usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menciptakan

pembangunan seimbang di berbagai daerah, menciptakan pembangunan ekonomi

yang hasilnya secara merata dinikmati oleh masyarakat, untuk menciptakan

kesempatan kerja semaksimal mungkin dengan melindungi pembangunan nasional.

Sasaran perluasan lapangan pekerjaan diperkirakan akan tercapai dengan

mengupayakan peningkatan kegiatan di sektor pertanian, sektor industri, sektor

perdagangan, sektor pengangkutan, dan sektor komunikasi.

Page 7: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

3

Sektor Pertanian merupakan salah satu sektor penggerak pertumbuhan

perekonomian suatu negara, karena sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja

yang besar, selain itu sektor pertanian juga berperan sebagai penyedia bahan baku

bagi kebutuhan sandang masyarakat maupun sebagai bahan baku sektor sekunder.

Sehubungan dengan itu, pengendalian lahan pertanian merupakan salah satu

kebijakan nasional yang strategis untuk tetap memelihara pertanian dalam kapasitas

penyediaan pangan dalam kaitannya untuk mencegah kerugian sosial ekonomi dalam

jangka panjang mengingat fungsi ganda lahan pertanian. Sektor

pertanian, khususnya usaha tani lahan sawah, memiliki nilai multifungsi yang besar

dalam peningkatan ketahanan pangan, kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian

lingkungan hidup. Keberlanjutan pertanian dengan program lahan pertanian abadi

akan dapat diwujudkan jika sektor pertanian dengan nilai multifungsinya dapat

berperan dalam pengentasan kemiskinan (Sudaryanto & Rusastra), karena sektor

pertanian, perikanan, dan kehutanan akan tetap penting meskipun kontribusinya

menurun terhadap perekonomian nasional. Permintaan untuk produk pertanian

terutama hewan akan meningkat dengan status ekonomi yang lebih baik dari

kebanyakan negara berkembang dan dalam era baru di butuhkan sistem produksi

pertanian dalam negara berkembang yang sebaiknya terintergrasi menjadi satu

kesatuan guna tercapai efisiensi (Dahlan,2003).

Negara agraris seperti Indonesia, kebijakan yang diambil pemerintah perlu

mempertimbangkan fungsi pertanian dalam struktur insentif sektor pertanian.

Komitmen dukungan insentif melalui pemahaman peran ganda sektor pertanian perlu

didefinisikan secara luas, bukan saja insentif ekonomi seperti subsidi dan proteksi,

Page 8: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

4

tetapi dukungan pengembangan sistem dan usaha agribisnis dalam arti luas.

Pengembangan lahan pertanian dapat memberikan manfaat bagi peningkatan

kesejahteraan petani dan pengentasan kemiskinan (Tahlim dkk,2006).

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi oleh hampir

setiap negara di dunia dan segala upaya yang telah dilakukan oleh Negara tersebut

untuk menguranginya. Jika dilihat dari faktor penyebab kemiskinan, dapat

dikategorikan menjadi tiga yaitu, kemiskinan struktural, kultural dan alamiah.

Kemiskinan struktural berkaitan erat dengan kebijakan, peraturan, dan lembaga yang

ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

Sementara itu kemiskinan kultural lebih berhubungan dengan nilai-nilai sosial budaya

yang tidak produktif, tingkat pendidikan yang rendah, kondisi kesehatan dan status

gizi yang buruk. Masalah kemiskinan di Bali relatif besar, hal ini perlu mendapat

perhatian yang serius dari pemerintah daerah agar secepatnya dapat menanggulangi

masalah kemiskinan tersebut. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengentaskan

kemiskinan khususnya di wilayah pedesaan yang sebagian besar bekerja sebagai

petani adalah melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bekerja di

sektor pertanian sehingga peran penting sektor pertanian dalam pembangunan

ekonomi terletak dalam beberapa hal yaitu, penopang pertumbuhan ekonomi dan

penyedia lapangan kerja nasional, penyedia kebutuhan pangan masyarakat atau

penduduk suatu Negara, penghasil devisa, pendorong tumbuhnya sektor industri, dan

pengetasan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat pedesaaan dapat tercapai

(Fatah, 2006) Bali merupakan salah satu

provinsi di Indonesia yang perekonomian daerahnya masih bergantung pada sektor

Page 9: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

5

pertanian. Sebanyak 22,4 persen penduduknya masih bekerja pada sektor pertanian

(Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,2016). Berikut dapat di gambarkan pada Gambar

1.2 distribusi persentase PDRB Provinsi Bali atas dasar harga berlaku menurut

lapangan usaha tahun 2015.

Gambar 1.2 Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 (%)

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2016

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa di Bali persentase distribusi sektor pertanian,

kehutanan, dan perikanan berada di urutan kedua sebesar 14,92 persen setelah sektor

penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 22,82 persen, distribusi ini

menunjukkan bahwa perekonomian Provinsi Bali masih berbasis pada sektor

pertanian.

Page 10: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

6

Gambar 1.3 Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Sektor Tahun 2015 (%)

Sumber : BPS Provinsi Bali,2016

Terjadi pergeseran sektor primer ke tersier dilihat dari Gambar 1.3 yang

menunjukkan bahwa pada Provinsi Bali sektor tersier cenderung meningkat

dibandingkan sektor primer yang cenderung menurun, hal ini mengindikasikan

struktur perekonomian di Provinsi Bali bergantung pada sektor tersier namun

sebanyak 22,4 persen penduduk Bali masih menggantungkan hidupnya pada sektor

primer yang dalam hal ini adalah sektor pertanian yang menyebabkan adanya

masyarakat yang tidak dapat lapangan usaha yang dikarenakan pergeseran struktur

ekonomi tersebut, yang dapat menimbulkan kemiskinan.

Gambar 1.4 menunjukkan bahwa Kabupaten Karangasem yang memiliki

persentase penduduk miskin tertinggi di Provinsi Bali pada tahun 2015, lalu diikuti

Page 11: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

7

oleh Kabupaten Klungkung dengan persentase sebesar 6.91 persen pada tahun 2015

dan lebih tinggi dibandingkan dengan persentase penduduk miskin Provinsi Bali.

Penduduk miskin di Kabupaten Klungkung sebagian besar berada pada wilayah

Kecamatan Nusa Penida sebanyak 22,9 persen.

Gambar 1.4 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali Menurut

Kabupaten/Kota Tahun 2012-2015 (%)

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2016

Dengan luas lahan 563.666 ha, jumlah penduduk sebanyak 4.200.100 jiwa dan

memiliki 196.000 penduduk miskin yang tersebar di seluruh kota maupun desa di

wilayah Provinsi Bali. Secara umum penduduk miskin berada pada wilayah pedesaan

dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian. Kemiskinan di pedesaan

merupakan masalah yang memerlukan penanganan secara terkoordinasi baik

langsung maupun tidak langsung dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat

Page 12: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

8

sehingga tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Permasalahan utama yang dihadapi penduduk pedesaan adalah kurangnya

kemampuan masyarakat dalam mengakses permodalan, pengelolaan usaha dan

pemasaran hasil, sehingga pengelolaan sumber daya alam yang ada menjadi terbatas.

Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, sementara sumber daya alam khususnya

lahan dan air sebagai tumpuan utama kegiatan pertanian di pedesaan yang relatif tetap

dan bahkan semakin terbatas, telah mendorong terjadi marjinalisasi perdesaan.

Kondisi dan permasalahan dalam pembangunan usaha pertanian di perdesaan belum

tergarapnya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara optimal,

masih rendahnya insentif berusahatani karena belum diterapkannya rekomendasi

teknologi dan sistem usahatani yang terintegrasi, efektif, dan efisien (Wisnuardhana,

2009). Dilain pihak kemajuan yang terjadi di perkotaan belum sepenuhnya

mempunyai dampak yang positif bagi kehidupan di perdesaan.

Kriteria yang paling mendekati mengenai penduduk miskin adalah bahwa pada

umumnya mereka yang tinggal di daerah-daerah pedesaan, dengan mata pencaharian

pokok di bidang pertanian dan kegiatan lain-lainnya yang erat hubungannya dengan

sektor ekonomi tradisional. Penduduk miskin masih menggantungkan kehidupan

mereka dari pola pertanian yang subsisten, baik sebagai petani kecil atau buruh tani

yang berpenghasilan rendah, hal ini dapat dijelaskan pada tabel 1.1 yang

menunjukkan pada Provinsi Bali 24,95 persen penduduk miskinnya bekerja pada

sektor pertanian dan Kabupaten Klungkung memiliki penduduk miskin paling

tertinggi yang bergantung pada sektor pertanian yakni 54,40 persen.

Page 13: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

9

Tabel 1.1 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Yang Bekerja

Pada Sektor Pertanian, Tahun 2015

No Kabupaten/Kota Sektor Pertanian (%)

1 Jembrana 11,55

2 Tabanan 17,60

3 Badung 11,37

4 Gianyar 29,68

5 Klungkung 54,40

6 Bangli 47,89

7 Karangasem 47,14

8 Buleleng 17,24

9 Denpasar 0,00

Provinsi Bali 24,95

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2016

Mengatasi permasalahan kemiskinan pada penduduk yang bekerja pada sektor

pertanian, Pemerintah Daerah Provinsi Bali telah melakukan pengembangan

pembangunan pertanian di Bali seperti program Prima Tani dengan optimalisasi

pemanfaatan sumber daya lokal dengan inovasi diharapkan mampu menumbuhkan

usaha tani produktif, tidak meninggalkan kearifan lokal serta tidak melakukan

eksploitasi yang dapat menguras keberadaan sumber daya yang ada.

Adopsi model Prima Tani ini juga ditindak lanjuti dengan nota kesepahaman

antara Badan LitBang Pertanian dengan Pemda Bali No:075/12/KB/B PEM/2009 dan

No:680/HM.240/1.10/09 pada tanggal 28 Oktober 2009 dengan tindak lanjut

pengembangan Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) Bali Mandara secara

berkelanjutan yaitu upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian

dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan,untuk meningkatkan

dukungan Pemda Tingkat II ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman antara

Page 14: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

10

Gubernur dengan Bupati se Bali, sehingga dalam pembangunan pertanian diharapkan

dapat bersinergi. Program tersebut memprioritaskan SIMANTRI untuk menuju

pertanian secara berkelanjutan, khususnya di Nusa Penida serta Bali pada umumnya.

SIMANTRI tersebut diawali dengan pertanian terintegrasi yang menyasar

tempat-tempat potensial dan komoditi unggulan dalam hal ini di Kecamatan Nusa

Penida ditunjuk sebagai daerah pengembangan bibit sapi Bali menurut Keputusan

Menteri Pertanian dengan no 348 tahun 2016. Selama ini hasil dari kotoran ternak

belum dimanfaatkan secara maksimal, dengan adanya SIMANTRI yang bertujuan

mendorong pertanian terintegrasi, petani telah mampu menghasilkan produk yang

memiliki nilai tambah melalui pengolahan serta mampu mengintegrasikan sektor

pertanian, peternakan, perikan, dan kehutanan.

Menurut Fouzia (2011), integrasi dilakukan untuk mendaur ulang sumber daya

alam secara efisien. Integrasi ternak, ikan dan tanaman terbukti menjadi sistem

pertanian yang berkelanjutan. Menurut Chellamuthu (Patel, 2004), sistem pertanian

didefinisikan sebagai integrasi yang berbeda tanam dan sistem pertanian disesuaikan

dengan kebutuhan dan basis sumber daya dari petani.

Indikator keberhasilan dari Program SIMANTRI yaitu terciptanya usahatani

produktif, terciptanya lapangan kerja melalui pengembangan diversifikasi,

berkembangnya lembaga usaha ekonomi perdesaan yang bermuara pada peningkatan

pendapatan petani. Sejalan dengan hal tersebut. Sistem pertanian terintegrasi

merupakan sistem pertanian dengan mengoptimalkan semua potensi sumber daya

lokal yang ada dengan orientasi pada kegiatan usahatani bebas limbah. Pada

pelaksanaannya diharapkan mampu menumbuhkan integrasi horizontal dan vertikal

Page 15: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

11

sehinga diharapkan mampu memberikan keuntungan antara lain peningkatan

produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah pada produk usahatani yang akhirnya

mampu memberikan peningkatan pendapatan petani. Dalam Program

SIMANTRI Bali Mandara mempunyai beberapa kriteria yang nantinya dapat

mencapai tujuan dari Program SIMANTRI yang pertama desa yang memiliki potensi

pertanian dan memiliki komoditi unggulan sebagai titik ungkit, yang kedua Terdapat

Gapoktan yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan terintegrasi, dan yang ketiga

dapat dilaksanakan pada desa dengan Rumah Tangga Miskin yang memiliki SDM

dan potensi untuk pengembangan agribisnis. Adanya hal tersebut, sehingga rumah

tangga petani miskin yang ada di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung

menjadi sasaran utama dari Program SIMANTRI.

Paket kegiatan utama SIMANTRI pada tahap awal yang disyaratkan

meliputi, Pengembangan komoditi tanaman pangan, peternakan, perikanan dan

intensifikasi perkebunan sesuai potensi wilayah, pengembangan ternak sapi atau

kambing dan kandang koloni sebanyak 20 ekor, bangunan instalasi biogas sebanyak 3

unit, kapasitas 11 m3 sebanyak 1 unit dan kapasitas 5 m

3 masing masing 1 unit

dilengkapi dengan kompor gas khusus sebanyak 5 unit, bangunan instalasi biourine

sebanyak 1 unit, bangunan pengolah kompos dan pakan masing-masing sebanyak 1

unit, pengembangan tanaman kehutanan sesuai kondisi dan potensi masing-masing

wilayah (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 2010). Program Sistem Pertanian

Terintegrasi (SIMANTRI) yang dilaksanakan pada tahun 2009, yang merupakan

program utama Gubernur Bali di dalam mengatasi masalah daerah terutama masalah

Page 16: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

12

kemiskinan yang bertujuan menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan

pendapatan rumah tangga petani.

Sistem penganggaran SIMANTRI menggunakan pola Bansos sesuai proposal,

RAB, dan Rencana Usaha Kelompok (RUK), yang sasarannya adalah GAPOKTAN

dalam satu desa dengan satu kelompok inti sebagai pengelola ternak dengan

fasilitasnya dalam program SIMANTRI.

Gabungan Kelompok Tani yang disingkat GAPOKTAN adalah kumpulan

petani atau peternak yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan

kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk meningkatkan

dan mengembangkan usaha anggota. Jumlah anggota GAPOKTAN terdiri atas 20

orang atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usaha taninya

(Deptan, 2007).

Gambar 1.5 Jumlah Gabungan Kelompok Tani SIMANTRI Kabupaten/Kota

Tahun 2010-2015

0

100

200

300

400

500

600

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jembrana

Tabanan

Badung

Denpasar

Gianyar

Klungkung

Karangasem

Buleleng

Bangli

Provinsi Bali

Sumber : Bappeda Provinsi Bali, 2016

Page 17: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

13

Kriteria Gapoktan yang dimaksud adalah desa yang memiliki potensi pertanian

dan terdapat komoditas unggulan, terdapat Gapoktan yang mau dan mampu

melaksanakan kegiatan terintegrasi dan prioritas pada desa dengan Rumah Tangga

Miskin (RTM) lebih dari 35 persen. Adapun jumlah GAPOKTAN per

kabupaten/Kota di Provinsi Bali ditunjukkan pada Gambar 1.5

Gambar 1.5 menunjukkan jumlah gabungan kelompok tani (GAPOKTAN)

pada Kabupaten Klungkung berada pada urutan ketujuh yang berjumlah 54

GAPOKTAN setelah Kabupaten Jembrana, Karangasem, Gianyar, Tabanan, Bangli,

dan Buleleng yang memiliki jumlah masing-masing 55,70,71,75,76, dan 100

GAPOKTAN. Persentase GAPOKTAN di Kabupaten Klungkung adalah 9,85 persen

dari keseluruhan GAPOKTAN di Provinsi Bali.

Tabel 1.2 Jumlah Gabungan Kelompok Tani SIMANTRI Kabupaten

Klungkung Tahun 2015

No Kecamatan Jumlah GAPOKTAN

(unit) (%)

1 Nusa Penida 17 31,48

2 Banjarangkan 13 24,08

3 Dawan 8 14.81

4 Klungkung 16 29,63

Kabupaten Klungkung 54 100

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, 2016

Data pada Tabel 1.2 menunjukkan pada Kabupaten Klungkung persebaran

GAPOKTAN paling banyak berada pada Kecamatan Nusa Penida yakni sebanyak 17

GAPOKTAN yang mengikuti program SIMANTRI.

Pekembangannya Program SIMANTRI pada Kecamatan Nusa Penida

dikabarkan tidak berhasil berkembang di Kecamatan Nusa Penida, berita ini di

publikasi pada media elektronik oleh Bali Post di halaman utama pada tanggal 20

Page 18: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

14

November 2014, dalam berita tokoh masyarakat Kecamatan Nusa Penida atas nama

Bapak Nengah Setar mengatakan bahwa program SIMANTRI tidak di urus dengan

baik oleh petugas, dan ditanggapi oleh Bapak I Wayan Durma selaku Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten klungkung memberikan penjelasan bahwa beberapa aspek

SIMANTRI belum berjalan dengan optimal, hal ini mengindikasikan bahwa

SIMANTRI pada kecamatan Nusa Penida belum efektif. Efektivitas

secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang

terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut

Hidayat (2005) yang menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai,

dimana makin besar persentase target yang dicapai, maka semakin tinggi

efektivitasnya. Berdasarkan pengertian efektivitas

tersebut dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh

manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.Pengukuran

tingkat efektivitas pada variabel input, proses dan output dilakukan pada masing-

masing indikator. Setelah mendapatkan tingkat efektivitas dari masing-masing

indikator pada variabel input, proses dan output. Maka dari latar belakang tersebut

peneliti tertarik untuk meneliti tentang tingkat efektivitas dan dampak dari program

SIMANTRI terhadap pendapatan dan kesempatan kerja rumah tangga petani di

Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Page 19: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

15

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah Tingkat Efektivitas Program Sistem Pertanian Terintegrasi

(SIMANTRI) di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung?

2) Bagaimanakah Dampak Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)

Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Kecamatan Nusa Penida,

Kabupaten Klungkung?

3) Bagaimanakah Dampak Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)

Terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Petani di Kecamatan Nusa Penida,

Kabupaten Klungkung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk Menganalisis Tingkat Efektivitas Program Sistem Pertanian Terintegrasi

(SIMANTRI) di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

2) Untuk Menganalisis Dampak Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)

Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani di Kecamatan Nusa Penida,

Kabupaten Klungkung.

3) Untuk Menganalisis Dampak Program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)

Terhadap Kesempatan Kerja Rumah Tangga Petani di Kecamatan Nusa Penida,

Kabupaten Klungkung.

Page 20: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

16

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut.

1) Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan diharapkan menjadi media perantara dalam

penerapan konsep yang telah diperoleh dalam masa studi serta memperluas

wawasan melalui temuan-temuan baru di lapangan dan agar dapat menjadi acuan

dalam penelitian selanjutnya.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Petani dan

sebagai acuan untuk pemerintah daerah dalam membuat kebijakan kedepannya

mengenai SIMANTRI di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan penelitian ini disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara

sistematis, sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang

erat. Adapun penyajiannya adalah sebagai berikut.

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis. Dalam

kajian pustaka dibahas mengenai hukum permintaan dan penawaran,

teori konsumen, teori produsen, teori konsumsi, jenis-jenis struktur

Page 21: Judul : EFEKTIVITAS DAN DAMPAK PROGRAM SIMANTRI … · kemiskinan, serta masalah-masalah sosial budaya. ... ada dimasyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

17

pasar, pengertian pasar, hubungan antara pendapatan dengan pola

belanja rumah tangga, hubungan antara pendidikan dengan pola

belanja rumah tangga serta rumusan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai desain penelitian, lokasi dan ruang

lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel,

definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel

dan metode pengumpulan sampel, metode pengumpulan data, serta

teknik analisis data.

Bab IV : Data Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan gambaran umum lokasi penelitian dan

pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Dalam bab ini dikemukakan simpulan-simpulan mengenai hasil

pembahasan dan saran-saran yang akan ditujukan sebagai masukan.