Top Banner
Chapter III Anatomi Traktus Reproduksi pada Wanita Pembuluh limfe Pada endometrium banyak disuplai oleh pembuluh limfe murni, yang terutama paling banyak di lapisan basal. Pembuluh limfe myometrium jumlahnya semakin bertambah kearah permukaan serosa dan membentuk pleksus limfatikus yang sangat banyak di bawahnya. Pembuluh limfe dari servix berakhir di nodus iliaka interna, yang mana letaknya dekat dengan bifurkasio arteri iliaka komunis. Pembuluh limfe yang berasal dari korpus uteri didistribusikan ke dalam dua kelompok kelenjar limfe. Satu rangkaian pembuluh mengalir ke nodus iliaka interna. Rangkaian lainnya, setelah bergabung dengan pembuluh
15

Journal Reading Tasya

Dec 09, 2015

Download

Documents

Obgyn Karawang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Journal Reading Tasya

Chapter III

Anatomi Traktus Reproduksi pada Wanita

Pembuluh limfe

Pada endometrium banyak disuplai oleh pembuluh limfe murni, yang terutama

paling banyak di lapisan basal. Pembuluh limfe myometrium jumlahnya semakin

bertambah kearah permukaan serosa dan membentuk pleksus limfatikus yang sangat

banyak di bawahnya. Pembuluh limfe dari servix berakhir di nodus iliaka interna,

yang mana letaknya dekat dengan bifurkasio arteri iliaka komunis. Pembuluh limfe

yang berasal dari korpus uteri didistribusikan ke dalam dua kelompok kelenjar limfe.

Satu rangkaian pembuluh mengalir ke nodus iliaka interna. Rangkaian lainnya, setelah

bergabung dengan pembuluh limfe tertentu di daerah ovarium., berakhir di kelenjar

limfe paraaorta.

Persarafan

Persarafan pelvis berasal terutama dari system saraf simpatik, tetapi sebagian

juga berasal dari system serebrospinal dan parasimpatik. Sistem parasimpatik diwakili

di kedua sisi oleh nervus pelvikus, yang terbentuk dari beberapa serat yang berasal

Page 2: Journal Reading Tasya

dari nervus sakralis kedua, ketiga dan keempat. Nervus ini kehilangan identitasnya

pada ganglion servikalis Frankenhauser. Sistem simpatis memasuki pelvis melalui

pleksus iliaka interna yang berasal dari pleksus aorta tepat di bawah promontorium

sakrum. Setelah turun di tiap sisi, plexus ini juga memasuki pleksus uterovaginalis

Frankenhauser, yang terdiri dari ganglia berbagai ukuran, tetapi terutama terdiri dari

lempeng ganglion besar yang terletak di tiap sisi serviks, dekat dengan ligamentum

uterosakrale dan tepat di atas forniks posterior di depan rectum.

Berbagai cabang dari pleksus-pleksus ini mendarahi uterus, vesika urinaria,

serta vagina bagian atas. Pada nervus torakalis 11 dan 12, terdapat serat-serat sensoris

dari uterus yang menghantarkan rangsangan nyeri kontraksi ke susunan saraf pusat.

Saraf sensoris dari serviks dan bagian atas jalan lahir berjalan melalui saraf pelvis ke

nervus sakralis kedua, ketiga dan keempat. Yang berasal dari bagian bawah jalan lahir

berjalan terutama melalui nervus pudendus.

Tuba Uterina/ Tuba Falopi

Page 3: Journal Reading Tasya

Penonjolan berbentuk tubular dari uterus ini panjangnya bervariasi dari 8

sampai 14 cm, dan masing-masing tuba terbagi menjadi bagian interstisial, isthmus,

ampula, dan infundibulum. Bagian interstisial menyatu di dalam dinding otot uterus.

Isthmus, atau bagian sempit tuba, secara perlahan menjadi bagian yang lebih lebar di

lateral, atau ampula. Infundibulum atau ujung-ujung fimbria, adalah muara berbentuk

corong di ujung distal tuba uterine. Tuba uterina bervariasi dalam ketebalannya.

Bagian tersempit isthmus berdiameter sekitar 2-3 mm, dan bagian terlebar ampula

sekitar 5-8 mm. Ujung fimbria infundibulum membuka ke rongga abdomen. Satu

penonjolan, fimbria ovarika, yang dianggap lebih panjang daripada fimbria lainnya,

membentuk cucuran dangkal yang mendekati atau mencapai ovarium.

Otot polos tuba tersusun dalam lapisan sirkular dalam longitudinal luar. Pada

bagian distal, kedua lapisan tersebut kurang jelas dan di dekat ujung fimbria,

digantikan oleh jalinan anyaman serat otot. Otot tuba mengalami kontraksi ritmis

secara konstan, yang jumlahnya bervariasi sesuai perubahan hormonal siklus ovarium.

Frekuensi dan intensitas kontraksi terbesar dicapai selama transport ovarium.

Page 4: Journal Reading Tasya

Tuba uterine dilapisi oleh selapis sel kolumnar, beberapa diantaranya bersilia

dan yang lainnya sekretorik. Sel bersilia sangat banyak di ujung fimbria, di tempat

lain ditemukan di bagian kecil tertentu. Terdapat perbedaan dalam perbandingan

kedua tipe sel ini di fase yang berbeda siklus ovarium. Karena tidak terdapat

submukosa, epitel berkontak sangat dekat dengan lapisan otot di bawahnya. Di

mukosa tuba, terdapat perubahan histologi siklik yang mirip dengan yang terdapat di

endometrium, namun dalam skala kecil. Mukosa tersusun dalam lipatan longitudinal

yang lebih kompleks kea rah ujung fimbria. Pada potongan melintang melalui bagian

uterus, empat lipatan sederhana ditemukan yang membentuk sebuah gambar mirip

Maltese cross (bentuk segiempat parasite yang menyerupai cincin di dalam sel darah

merah penderita babeosis). Isthmus mempunyai bentuk yang lebih kompleks. Pada

ampula, lumen hampir semuanya terisi oleh mukosa yang tumbuh bercabang-cabang,

yang terdiri dari lipatan-lipatan yang rumit. Gerakan yang dihasilkan oleh silia tuba

sedemikian sehingga arah alirannya menuju ke rongga uterus. Peristaltis tuba

dipercaya sebagai factor yang luar biasa penting dalam transport ovum.

Tuba sangat banyak mengandung serat elastik, pembuluh darah, dan limfatik.

Persarafan simpatik tuba bersifat ekstensif, berlawanan dengan persarafan

parasimpatiknya.

Divertikulum kadang dapat muncul dari lumen tuba dalam jarak yang

bervariasi ke dinding otot dan hampir mencapai serosa. Divertikulum dapat berperan

dalam timbulnya kehamilan ektopik. Untuk informasi lebih lanjut mengenai gross

anatomy, histologi, dan aspek ultrastruktural mengenai tuba uterine pada tubuh

disingkat jelas oleh Woodruff and Paurstein (1969).

Perkembangan embriologis pada uterus dan tuba uterine

Uterus dan tuba uterine berasal dari duktus müllerian, yang pertama muncul dekat

kutub atas dari krista urogenital pada minggu kelima dari perkembangan embrio.

Krista ini terdiri atas mesonephros, gonad dan duktus yang bersangkutan. Indikasi

awal perkembangan duktus müllerian adalah penebalan dari epitel coelomic kira-kira

pada T4. Penebalan ini menjadi fimbrated extremity pada tuba ovarium, yang akan

menginvaginasi dan tumbuh perlahan-lahan untuk membentuk tuba pada lateral dari

krista urogenital. Pada minggu keenam dari perkembangan embrio, ujung dari 2

duktus müllerian mendekati satu sama lain di pertengahan dan mencapai sinus pada 1

minggu setelahnya. Pada saat itu, penggabungan dari kedua duktus müllerian

Page 5: Journal Reading Tasya

memproduksi tuba uterine dan bagian yang tergabung menuju ke uterus. Lumen

uterina (dari fundus ke vagina) menjadi komplit saat bulan ketiga dari periode fetal.

Menurut Koff (1933), canalis vagina menjadi utuh saat bulan keenam dari periode

fetal.

Ovarium

Ovarium adalah organ yang berbentuk seperti almond, berfungsi untuk

perkembangan dan ekstrusi ovarium dan juga untuk sekresi serta sekresi hormone

steroid. Besar ovarium bervariasi, dan dalam masa kehamilan sepanjang 2.5-5 cm,

lebar 1.5-3 cm dan tebal 0.6-1.5. Setelah menopause, besar ovarium berkurang

berangsur-angsur.

Ovarium terletak di bagian atas kavitas pelvis dan bertumpu pada dinding

lateral dari pelvis yang sedikit mengalami penurunan diantara pembuluh darah iliaka

interna dan eksterna-Fossa ovarium Waldeyer. Posisi dari ovarium letaknya bisa

berbeda-beda , dan sangat jarang ditemukan dua ovarium yang letaknya sama.

Ovarium bergantung pada ligamen melalui mesovarium. Ligamen utero-

ovarium melebar ke lateral dan posterior uterus, dibawah insersi tuba, uterine dan

bagian bawah dari ovarium. Biasanya, panjangnya beberapa cm dan diameter 3-4 mm.

Ovarium dilapisi peritoneum dan terdiri dari otot dan jaringan ikat yang secara

kontinu pada uterus. Infundibulopelvik atau ligament suspensori dari ovarium melebar

dari atas, atau tuba, kutub dari dinding pelvis. Melalui pembuluh darah ovarium dan

persarafab ovarium.

Page 6: Journal Reading Tasya

Permukaan exterior dari ovarium bervariasi sesuai usia. Pada wanita muda,

permukaannya lembut, berwarna putih kusam dan terdapat beberapa folikel kecil

bersih bercahaya. Pada wanita yang berumur, ovarium menjadi lebih mengkerut dan

permukaan exterior menjadi lebih keras.

Struktur general dari ovarium terdiri dari kortex dan medulla. Kortex (bagian

luar) bervariasi ketebalannya berdasarkan umur. Pada kortex terdapat ovarium dan

folikel graafian. Kortex dari ovarium terdiri dari jarinagan ikat berbentuk spindle dan

serat. Pada wanita yang lebih tua, jumlah folikel menjadi menurun. Bagian luar kortex

ternapat tunika albuginea yang berwarna putih dan pucat; pada permukaannya

terdapat lapisan epitel cuboidal, germinal epitel Waldeyer.

Medulla atau bagian yang lebih tengah. Terdiri dari jaringan ikat longgar yang

kontinu ke mesovarium. Pada medulla banyak terdapat arteri dan vena, dan terdapat

beberapa serat otot halus yang kontuni terhadap ligament suspensori; Serat otot

berfungsi pada pergerakan ovarium.

Kedua saraf simpatis dan parasimpatis menginervasi ovarium. Saraf simpatis

terbagi menjadi dua bagian, bagian yang besar terdiri plexus ovarian dan pembuluh

ovarium, sisanya dari plexus yang melingkari ovarian branch dari arteri uterina.

Ovarium disuplai oleh saraf dengan serat bermyelin, yang kebanyakan mengiringi

pembuluh darah. Saraf yang lain melingkari folikel atretik dan membrane granulosa.

Perkembangan ovarium

Page 7: Journal Reading Tasya

Perkembangan ovarium berubah pada system urogenital mulai minggu ketiga

gestasi setelah konsepsi sampai maturitas. Awalnya perubahan gonad sama pada

kedua sex. Tanda awal dari gonad yang muncul pada permukaan ventral dari ginjal

embrionik antara T8-L4 selama 4 minggu. Epitel coelomik menebal dan sel

menumpuk pada mesenkim dibawahnya. Epitel coelomik biasa disebut epitel

germinal. Dalam 4-6 minggu, terdapat sel ameboid yang besar pada daerah yang

berpindah ke embrio melalui yolk sac; sel ini dikenal saat minggu ketiga fetal. Sel

primordial dipisahkan bedasarkan size yang besar dan morfologi dan sitokemikal. Sel

ini beraksi kuat pada test untuk alkalin fosfatase.

Ketika sel primordial mencapai area genital, sebagian masuk ke epitel

germinal dan yang lain bergabung ke grup sel yang berproliferasi atau letaknya di

mesenkim. Pada akhir minggu kelima, perubahan yang terjadi pada sel berakibat pada

perkembangan genital ridge. Krista ini masuk ke kavitas tubuh secara medial ke

lipatan yang terdapat mesonefrik (wolffian) dan duktus müllerian. Karena

perkembangan dari permukaan gonad lebih cepat, maka sel lebih membesar secara

sentrifugal. Pada minggu ketujuh, sel berpisah dari mesonephros kecuali pada zona

sentral yang lebih sempit, future hilum, tempat pembuluh darah masuk. Pada saat ini

jenis kelamin dapat diidentifikasi karena testes dapat dikenali dengan sex cord. Cord

Page 8: Journal Reading Tasya

ini dipisahkan dari epitel germinal oleh mesenkim yang menjadi tunica albuginea. Sex

cords yang terdiri dari sel germ yang besar dan sel epiteloid yang kecil yang berasal

dari epitel germinal, yang nanti berkembang menjadi tubulus seminiferous dan tubuli

rete. Rete berasal dari elemen mesonephrik, membuat koneksi dengan tubulus

mesonefrik yang berkembang menjadi epididymis. Duktus mesonephrik menjadi vas

deferens.

Pada wanita, epitel germinal berlanjut berploriferasi dalam waktu yang lebih

lama. Grup sel itu awalnya berdiam di hilum. Saat jaringan ikat berkembang

diantaranya, baru terlihat sex cord tersebut. Pada bulan ketiga medulla dan kortex

dapat ditemukan. Organ terdiri atas kortex, germ, dan sel epiteloid yang bergrup,

tetapi tidak ada cord seperti di testis. Beberapa elemen dari sel membesar dari epitel

germinal menjadi massa kortikal dan terjadi mitosis yang banyak. Rangkaian mitosis

kelamaan mengecilkan besar sel germ; sel ini disebut oogonia. Beberapa oogonia

pada region medulla dibedakan dari beberapa perubahan nuclear. Massa nuclear yang

banyak dari kromatin muncul, sangat berbeda dengan kromosom yang menjadi

oogonia. Perubahan ini menandakan awal dari synapsis, yang mana melibatkan

interaksi antara kromososm yang berasal dari ayah dan ibu. Beberapa stage synapsis

kelamaan bisa terlihat pada kortex, karena perubahan yang mirip terjadi pada sel

adjacent (nest) muncul. Antara satu stage synapsis, kromatin mengumpul pada satu

sisi nucleus, dan cytoplasm menjadi sangat encer. Kecuali pada saat proses

pengawetan in vitro yang tepat dan sempurna, sel-sel ini tersebut terlihat menjadi

lebih menurun kualitasnya.

Pada bulan ke empat, beberapa sel germ, terutama di region medulla, yang

melewati synapsis, mulai membesar. Sel germ ini disebut primary oocytes pada saat

permulaan fase pertumbuhan yang kontinu sampai maturitas tercapai. Saat periode

pertumbuhan sel , banyak oocytes yang berdegenerasi, keduanya saat sebelum dan

setelah kelahiran. Primary oocytes lama kelamaan dikelilingi lapisan sel folikel yang

berasal dari epitel germinal. Struktur ini disebut primordial follicles dan pertama kali

diliat pada medulla dan lama kelamaan di kortex. Beberapa folikel mulai tumbuh

baik sebelum kelahiran dan berada di kortex sampai menopause.

Pada bulan kedelapan gestasi, ovarium menjadi panjang, sempit, menjadi

struktur berlobul yang melekat pada dinding tubuh pada garis hilum (tepatnya di

mesovarium) yang berada di epoophoron. Pada stage perkembangan, epitel germinal

dipisahkan dari sebagian kortex oleh jaringan ikat (tunica albuginea), disebut sebagai

Page 9: Journal Reading Tasya

cord of Pflüger. Antara beberapa cord terdapat sel yaitu oogonia yang kelamaan

menjadi mirip sel epitel yang lain akibat dari mitosis berulang. Pada kortex terdapat

dua zona. Zona superficial terdapat sel germ, cord of Pflüger dan serat jaringan ikat.

Pada zona yang lebih dalam, terdapat sel germ, primary oocytes, sel folikuler dan

beberapa folikel primordial.

Berbagai macam sel ovarium pada fetus perempuan masih dapat ditemukan.

Terdapat juga folikel vesicular pada medulla, yang mana bisa terjadi degenerasi.

Struktur mikroskopis pada ovarium

Dari stage pertama dar perkembangan sampai setelah menopause, ovarium

mengalami perubahan yang konstan. Jumlah oocytes pada onset pubertas kira-kira

200.000-400.000. Karena hanya satu ovum yang keluar saat siklus ovarium.

Mosman and co-workers mengklarifikasi terminology dari elemen glandular

dari ovarium wanita dewasa; interstisial, thecal dan sel luteal. Elemen glandular

interstitial dibentuk dari sel dari theca interna dari folikel yang berdegenerasi atau

atretik. Sel glandular thecal dibentuk dari theca interna folikel yang matang. Dan sel

luteal berasal dari sel granulasi dari folikel yang terovulasi dan stroma

disekelilingnya.

Page 10: Journal Reading Tasya

Folikel primordial saat kelahiran menurun saat maturasi sexual. Block

menemukan bahwa ada penurunan dr 439.000 oocytes pada wanita dibawah 15 tahun

daripada 34.000 wanita diatas umur 36 tahun.

Pada wanita muda, ovarium berada di kortex, yang terisi folikel primordial.

Bagian tengah ovarium merupakan puncak pada stage pertumbuhan ovarium. Pada

wanita muda, kortex lebih tipis tetapi masih memiliki folikel primordial yang banyak

yang dipisahkan oleh jaringan ikat., yang berbentuk spindle atau oval. Masing-masing

folikel primordial terdiri atas oosit dan dikelilingi lapisan sel epitel, yang kecil dan

tipis, bentuk spindle dan stroma yg memiliki sel spindle lebih kecil.

Oosit lebih besar, sel spherical yang terdapat sel sitoplasma dan nucleus yang

besar yang terletak di dekat ovum. Pada nucleus, terdapat nucleoli yang besar dan

yang lebih kecil, dan kromatin yang banyak. Diameter dari oosit yang kecil pada

ovarium wanita 33π-20mπ.

Sisa embrio

Parovarium, dapat ditemukan pada sedikit jaringan ikat pada ligamen yang

luas di sekitar mesosalphinx, termasuk tubulus vertical sempit yang dibatasi oleh

epitel ciliata. Tubulus ini bergabung pada upper end dengan duktus longitudinal yang

melebar di bawah ovarium ke batas lateral dari uterus; terkadang bisa melebar secara

lateral menurun kea rah vagina kearah hymen. Kanal ini merupakan bekas dari duktus

mesonephric (wolffian) pada wanita, biasanya dikenal duktus Gartner. Parovarium

juga merupakan bekas dari duktus wolffian, yang homolog, sevara embrionik, dengan

kaput epididymis pada pria. Bagian cranial dari parovarium adalah epoophoron atau

Rosenmüller; sedangkan bagian caudal atau paroophoron merupakan grup dari

tubulus vestigial mesonephrik yang berada di atau sekitar ligamen. Sifatnya homolog,

secara embriologi dengan paradidimis pada pria. Biasanya paroophoron pada wanita

dewasa menghilang, tetapi saat kista makroskopik terbentuk pada bekas paroophoron.