Top Banner
{ JOURNAL READING Comparison of the efficacy of dexketoprofen and diclofenac in treatment of non-specific low back pain JONDRA WIDOD / 10711142
35

Journal Reading Ppt

Sep 02, 2015

Download

Documents

Widodo Wido

PPT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

JOURNAL READING

JOURNAL READING Comparison of the efficacy of dexketoprofen and diclofenac in treatment of non-specific low back pain

JONDRA WIDOD / 10711142{ Prevalensi LBP semakin meningkat dan mengganggu aktivitas penderita karena semakin banyak dokter yang merekomendasikan pasiennya untuk dirawat inap.Penelitian yang dilakukan Kuslich menggambarkan bahwa bagian yang bertanggung jawab terhadap munculnya gejala nyeri adalah : diskus intervertebralis, sendi facet, ligamen, fascia, akar saraf dan struktur dura. Jika bagian atau struktur2 tersebut terjadi kelainan patologis maka gejala nya disebut dengan LBP non spesifik, sedangkan nyeri yang disebabkan oleh kompresi akar saraf disebut dengan Sciatica (HNP).Faktor risiko : beban kerja, gaya hidup yang kurang baik, peningkatan obesitas dan kurangnya profilaksis yang adekuat.

INTRODUCTION NSAID adalah obat yang paling sering digunakan dalam penanganan LBP. Beberapa jenisnya berbeda pada komposisi kimia, potensi anti inflamasi dan analgesik dan aktivitas dalam menghambat siklooksigenase.Diklofenak adalah derivat asam aminofenilasetik dengan potensi anti inflamasi, analgesik dan antipiretik dengan cara menginhibisi siklooksigenase yang kebanyakan dalam bentuk COX-1 dibandingkan COX-2.Absorbsi melalui saluran cerna 99% terikat dengan protein dan mengalami metabolisme lintas pertama sebesar 40-50 %Waktu paruhnya 1-3 jamEfek samping : mual, gastritis, eritem kulit, sakit kepalaDosis 50 x 3/hari

INTRODUCTIONDexketoprofen derivat asam propionat, sebuah S-isomer terisolasi dari campuran ketoprofen racemic.Analgesik, antipiretik dengan anti inflamasi sedangEfek analgesik sama dengan aspirin90 % terikat protein plasma 90 % dosis yg diabsorbi akan dieksresikan melalui urinWaktu paruh di dalam plasma 2 jamEfek sampin : gangguan saluran cerna, reaksi hipersensitivitas, dsb.Dosis 100 mg x 2/hari

Membandingkan efek dua obat analgesik yang dinilai dari intensitas nyeri dan derajat disabilitas selama tatalaksana LBP kronis non spesifik.

TUJUANBAHAN DAN METODE Analisis retrospektif data berasal dari rekam medis 185 pasien di Klinik Rawat Jalan Institute of Rural Health di Lubin, Polandia Tenggara. Pasien yang dimaksud adalah pasien dalam perawatan LBP kronis. Kriteria inklusi :Pasien dewasa yang sedang diterapi LBP kronis non spesifik lebih dari 2 tahun.Mengikuti enam kali janji temu dengan dokter tiap minggu.

Kriteria eksklusi :Pasien yang mendapatkan terapi pembedahanPasien yang menderita LBP karena kankerPasien yang mendapat tidak efektif terhadap terapi dan mendapat terapi lain Pasien akan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok DEX (deketoprofen) dan DIC (diklofenak).Jenis kelamin, tempat tinggal dan penyebab nyeri (data demografi) juga akan dianalisis.Selama 6 kali kunjungan dokter akan melihat intensitas nyeri berdasarkan VAS (visual-analogue scale) mengukur dengan ekspresi wajah dan disabilitas dengan Oswestry Disability Index (ODI) menggukur ketidak mampuan/kecacatan

BAHAN DAN METODE

visual-analogue scale (VAS)

nyeri ringanTidak nyerinyeri mengganggunyeri menyedihkanNyeri sering, dan menyakitkanNyeri terburuk sangat menyakitkan

Oswestry Disability Index (ODI)

Oswestry Disability Index (ODI)

Perbedaan antara kelompok penelitian akan dievaluasi dengan analisis univariat atau multivariat dengan Df dan nilai Fishers test serta signifikasi statistik (p). Data demografi akan dianalisis dengan test non parametrik, Df, dan nilai p. Efek dari semua faktor yang dianalisis akan dinilai dengan rata-rata hasil analisis multivariat:Tempat tinggalPilihan terapiPilihan NSAIDDurasi terapi Korelasi antara intensitas nyeri dan disabilitas akan dianalisis dengan Pearsons coefficient.

BAHAN DAN METODE Dari 185 pasien, 32 pasien tidak mengikuti penelitian sampai selesai (Lihat Table1)Kegagalan terapi biasanya disebabkan karena nyeri yang tidak tertahankan sehingga analgetik harus diganti dengan Tramadol atau opioid dosis rendah.Rata-rata usia seluruh pasien adalah 61,36 tahun.Jenis kelamin dan penyebab nyeri tidak berbeda bermakna, tetapi tempat tinggal berbeda bermakna antar kelompok (lihat Table 2) oleh karena itu perbedaan daerah tempat tinggal tidak dianalisis lebih jauh lagi.RESULTSTable 1. Jumlah pasien dalam masing-masing kelompok dan pasien yang tidak menyelesaikan tes sesuai jadwal.

Table 2. Data demografis dari kelompok pasien

perkotaanpedesaanKelainan discussingnifikanPada minggu 0, perbedaan nilai VAS tidak signifikan antara kelompok DEX dan DIC, namun pada minggu 1 dst, perbedaannya signifikan (lebih baik yang kelompok DEX).Sedangkan untuk derajat disabilitas sejak awal sampai akhir penelitian tidak berbeda secara signifikan.Korelasi antara intensitas nyeri (VAS) dengan disabilitas (ODI) lebih tinggi pada kelompok DEX.Analisis multivariat juga menunjukkan bahwa perbedaan pilihan NSAID (DEX atau DIC) memberi perbedaan yang sangat signifikan terhadap efek terapi (p < 0,0000) Lihat Table 4. RESULTSNilai-nilai numerik dari intensitas nyeri VAS dan derajat kecacatan ODI disajikan sebagai sarana dan standar deviasi dalam tahap uji selanjutnya

Gambar. 3. Hasil korelasi antara intensitas nyeri dan derajat disability kelompok dexketoprofen

Gambar. 4. Hasil korelasi antara intensitas nyeri dan derajat disability kelompok diclofenac

Dampak berbagai faktor keberhasilan terapi. Analisis multivariate

LBP kronis sering menimbulkan disabilitas akibat rekurensi nya (kekambuhan) yang menghambat pekerja dan produktivitas pasien pencegahan terjadinya nyeri berulang menjadi target manajemen kasus LBP kronis. Penelitian sekarang telah menunjukkan bahwa pemberian DEX dapat memberikan hasil penurunan intensitas nyeri yang cepat dan signifikan, begitu juga dengan derajat disabilitas pasien.Berdasarkan literatur, tidak ada perbedaan intensitas nyeri antara LBP kronis non-spesifik yang disebabkan oleh diskopati dan degenerasi spinal.

DISCUSSION Berdasarkan metaanalisis 45 penelitian sebelumnya DEX dinyatakan memiliki potensi analgetik kuat baik pada nyeri akut maupun kronis.Penelitian yang membandingkan DIC dan DEX sudah ada sebelumnya tetapi tidak dapat dibandingkan dengan penlitian sekarang karena nyeri pada subjek adalah nyeri akut dan obat dimasukkan secara intramuskular.DIC hanya mencapai efek maksimal pada dosis 100 mg di minggu ke-3. DISCUSSIONDexketoprofen memberikan efikasi yang lebih besar pada manegement LBP kronis non-spesifik dengan efek penurunan intensitas nyeridan disabilitas yang lebih signifikan.Pengobatan ini memberikan perbaikan pada pasien sehingga dapat mengembalikan pasien dalam aktivitas fisik seperti sebelumnya.

CONCLUSIONSCRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

Cont

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

CRITICAL APPRAISAL SKILLS PROGRAMME (CASP)

Selesai