Top Banner

Click here to load reader

of 21

Journal Reading OBGYN

Dec 11, 2015

Download

Documents

boorayscar

journal reading obgyn
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

JOURNAL READING

Pengaruh umur ibu terhadap kematian janin: apakah umur kehamilan berpengaruh?

JOURNAL READINGObjektif: sasaran objektif dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keterkaitan kematian janin terhadap umur ibu dengan umur kehamilan.Jenis penelitian: jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian populasi yang mencakup semua kehamilan setelah 16 minggu di Norwegia selama 1967-2006 (n=2,182,756).

Hasil: resiko terjadinya kematian janin 1.4 kali lebih tinggi pada wanita dengan umur 40-44 tahun dibandingkan pada wanita dengan umur 20-24 tahun pada kehamilan tengah bulan, namun 2.8 kali lebih tinggi pada kehamilan cukup umur. Pada usia kehamilan di 42-43 minggu, resikonya meningkat menjadi 5.1 kali lebih tinggi pada ibu dengan usia 40 tahun atau lebih. Kesimpulan: wanita dengan usia 40 tahun atau lebih memiliki resiko paling tinggi untuk mengalami kematian janin selama usia kehamilan, umumnya pada usia kehamilan belum cukup bulan dan lebih bulan.Tingkat kematian janin cenderung meningkat pada usia kehamilan 20-22 minggu dan menurun pada usia kehamilan 27-33, sebelum resiko tersebut meningkat dengan tajam pada usia kehamilan 37-43 minggu. Pemeriksaan USG obstetri pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat kesehatan di Norwegia pada pertengahan tahun 1980-an dan setelah itu hampir seluruh kehamilan diperiksaan pada usia kehamilan ke 17-19 minggu.Materi dan Metode

Populasi penelitian meliputi kelahiran setelah kehamilan 16 minggu di Norwegia selama 1967-2006, total 2,337,392 kelahiran.janin adalah kematian janin setelah 16 minggu kehamilan.Kami mempelajari resiko kematian janin pada usia kehamilan; 16-22, 23-29, 30-63, dan 37 atau lebih.Kehamilan yang berlangsung selama 38 minggu atau lebih dibagi kedalam 2 kelompok dengan interval 2 minggu; 38-39, 40-41, dan 42-43 minggu kehamilan.Umur ibu: kami kelompokan menjadi dibawah 20 tahun, 20-24 (refrensi), 25-29, 30-34, 35-39,40-44 dan lebih dari 45 tahun. Untuk singkatnya, dalam 30-36 minggu, hanya wanita hamil yang melahirkan setelah minggu ke 30 diikutsertakan dalam penelitian.

Paritas diartikan sebagai jumlah kehamilan sebelumnya setelah kehamilan 16 minggu dikodekan dengan 0,1,2,3 dan 4 atau lebih. Pluralitas dibagai kedalam 2 kelompok: 1 dan 2 atau lebih keturunan. Tahun kelahiran (periode) 1967-1971, 1972-1976, 1977-1981, 1982-1986, 1987-1991, 1992-1996, 1997-2001, dan 2002-2006. Usia ayah dikategorikan yaitu, lebih muda dari 30 tahun, 30-39 tahun, 40 tahun atau lebih tua. Preeklamsia didefinisikan sebagai meningkatnya tekanan darah ibu diatas 140/90mmHg dan proteinuria.

HasilTotal 22,754 kamtian janin terjadi pada 2,182,756 kelahiran selama penelitian , 1.04% dari semua kelahiran setelah 16 minggu kehamilan. Dari seluruh kehamilan, 10,3% pada wanita dengan usia 35 taun atau lebih tua dan 93.2% kelahiran dari usia kehamilan 37 minggu atau lebih.

Wanita dengan usia 40 tahun atau lebih memiliki resiko paling tinggi mengalami kematian janin pada sepanjang usia kehamilan, namun puncak resiko terjadi pada usia kehamilan awal dan pada usia kehamilan cukup. Setelah usia kehamilan 36 minggu, resiko kematian janin meningkat tajam pada seluruh grup usia. Namun, resiko paling tinggi terjadi pada wanita dengan usia 40 tahun dan lebih.

Peningkatan tejadinya kematian janin pada usia kehamialn 16-22 minggu adalah 3.45% pada wanita dengan usia 4-44 tahun dibandingkan dengan wanita pada usia 20-24 tahun, dan menjadi 1.95% setelah penyesuaian untuk waktu saat melahirkan, paritas, pluralitas dan usia ayah.Pada usia kehamilan 23-29 minggu, peningkatan peningkatan resiko kematian janin pada ibu dengan usia 40-44 tahun 1.43% dibandingkan dengan wanita dengan usia 20-24 tahun.

Resiko relatif pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih adalah 2.80%. Wanita dengan usia lebih muda dari 35 tahun tidak memiliki resiko relatif yang meningkat selama kehamilan dibandingkan dengan wanita usia lebih muda.

Pendapat

Keterbatasan penelitian ini meliputi reabilitas terhadap kematian janin dan akta kelahiran bayi dan tidak mencakup bayi yang lahir dengan kelainan kongenital.Namun, data kami selama 40 tahun menunjukkan penurunan yang cukup besar terhadap resiko kematian janin pada kehamilan cukup bulan, dan penurunan ini lebih sering terjadi pada ibu dengan usia lebih dari 40 tahun.

Pada kehamilan belum cukup umur, kematian janin pada umumnya sering terjadi selama proses persalinan dan disebabkan oleh imaturitas. Setelah kehamilan 36 minggu, peningkatan resiko kematian janin pada kelompok yang berbeda yaitu wanita dengan usia lebih tua dan lebih muda mulai diperhatikanNamun, terhambatnya pertumbuhan janin tidak memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatan resiko kematian jani pada kehamilan trimester ke 3 pada kelompok wanita dengan usia lanjut dibandingkan dengan usia muda.

Menurunnya resiko terjadinya kematian janin pada kehamilan cukup bulan pada wanita lanjut usia setelah tahun 1986, hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan usia melahirkan pada wanita dan lebih berpendidikan.

TERIMA KASIH