Top Banner
JOURNAL PSYCHOSOMATIC SYNDROME AND ANOREXIA NERVOSA ALAA ‘ULIL HAQIYAH H2A009001 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Diajukan Kepada : Dr. Hesti Anggriani, Sp.KJ
16

Journal Psikiatri

Jul 18, 2016

Download

Documents

alifiaassyifa

ref
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Journal Psikiatri

JOURNAL PSYCHOSOMATIC SYNDROME AND ANOREXIA NERVOSA

ALAA ‘ULIL HAQIYAHH2A009001

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Diajukan Kepada :Dr. Hesti Anggriani, Sp.KJ

Page 2: Journal Psikiatri

Beberapa faktor psikosomatis seperti alexithymia, intoleransi suasana hati, dan somatisasi diketahui berperan pada patogenesis maupun pemeliharaan anoreksia nervosa (AN), namun masih sedikit penelitian yang meneliti prevalensi sindrom psikosomatis pada AN.

PENDAHULUAN

The Diagnostic Criteria For Psychosomatic Research (DCPR) telah diusulkan untuk memperdalam aspek psikosomatik. Kriteria tersebut menunjukkan kerangka diagnostik baru karakteristik kondisi medis dan psikiatris untuk sindrom psikosomatik, melengkapi keterbatasan Diagnostic and Statistical Manual-IV (DSM-IV) dalam hal gangguan somatoform dan merumuskan pendekatan baru untuk DSM-V.

Page 3: Journal Psikiatri

DCPR dianggap lebih cocok dari kriteria kriteria DSM-IV dalam menggambarkan tekanan psikologis pada beberapa kondisi medis.

Sistem DCPR menawarkan alternatif untuk gangguan somatoform DSM-IV, tetapi juga memungkinkan dokter untuk mengkarakterisasi modus mempersepsi pasien, mengakui, pelabelan, dan menanggapi status kesehatan.

TUJUANmenggunakan The Diagnostic Criteria For Psychosomatic Research (DCPR) untuk menilai sindrom psikosomatik pada AN dan untuk mengevaluasi apakah sindrom psikosomatik dapat mengidentifikasi sub kelompok Pasien AN.

Page 4: Journal Psikiatri

METODE

Kriteria Inklusi :- full- kriteria diagnosis Anorexia Nervosa- berjenis kelamin perempuan

Kriteria Eksklusi :- komorbiditas medis sebelum onset AN (misalnya,epilepsi atau diabetes)- jenis kelamin laki-laki- psikosis murni atau ketergantungan obat

Page 5: Journal Psikiatri

Sampel awal adalah 120 orang, tapi 2 pasien menolak untuk dimasukkan dalam penelitian, 6 pasien adalah laki-laki, 3 menunjukkan komorbiditas medis yang parah dan 1 dikeluarkan karena psikosis, sehingga sampel terdiri dari 108 peserta.

Populasi penelitian terdiri dari 108 pasien rawat inap Anorexia Nervosa yang dirawat selama dua tahun berturut-turut di ED Centre dari University of Turin, Italia.

Semua sample yang memenuhi kriteria inklusi didistribusikan sebagai berikut: 76 dengan AN-R (retricting Subtype) dan 32 dengan AN-BP (binge-purging subtype)

Page 6: Journal Psikiatri

Semua pasien dinilai oleh psikiater dengan Structured Clinical Interview untuk Gangguan DSM -IV Axis - I (SCID - I).Semua peserta diminta untuk menyelesaikan tes psikometri, yaitu :

BSQ adalah kuesioner terdiri dari 34-item laporan diri yang menilai citra tubuh dan kekhawatiran tentang bentuk tubuh.

Para peserta harus menanggapi item tentang bagaimana mereka merasa tentang bentuk tubuh mereka dalam beberapa minggu terakhir.

1. Body Shape Questionnaire (BSQ)

Page 7: Journal Psikiatri

2. The Beck Depression Inventory (BDI)

BDI adalah kuesioner yang terdiri dari 13-item laporan diri yang digunakan untuk mengevaluasi keparahan gejala depresi.

EDI-2 adalah inventarisasi laporan diri yang mengukur sikap makan teratur dan perilaku serta kepribadian umum untuk orang yang didiagnosis dengan Eat Disorder.

3. The Eating Disorder Inventory – 2

Page 8: Journal Psikiatri

4. The Temperament and character inventory

TCI adalah kuesioner yang diberikan sendiri berisi 240-item dibagi menjadi 7 dimensi.

Empat dimensi ini menilai temperamen Novelty seeking [NS], Menghindari Bahaya [HA], Reward Dependence [RD] dan Kegigihan [P]).

3 dimensi lain menilai karakter, didefinisikan sebagai ciri-ciri kepribadian keseluruhan diperoleh melalui pengalaman (mengarahkan diri sendiri [self-directedness] [SD], kegotongroyongan [C], dan transendensi diri [ST]).

Page 9: Journal Psikiatri

Kriteria diagnostik untuk penelitian psikosomatik (The Diagnostic Criteria for Psychosomatic Research

(DCPR))

DCPR adalah kerangka konseptual dan diagnostik dari sindrom klinis dan konsep kepribadian yang digunakan untuk mengartikan variabel psikososial yang berasal dari Psychosomatics menjadi alat yang mampu mengidentifikasi individu pasien dalam psikosomatik dan pengobatan.

Page 10: Journal Psikiatri

Suatu wawancara terstruktur dikembangkan untuk menilai adanya 12 sindrom: kecemasan kesehatan, suasana hati mudah tersinggung, demoralisasi, penyangkalan keadaan sakit, alexithymia, perilaku tipe A, thanatophobia, fobia penyakit, gejala somatik fungsional sekunder untuk gangguan kejiwaan, somatisasi persisten, sindrom konversi, dan reaksi ulang tahun

The Diagnostic Criteria for Psychosomatic Research ( DCPR) mengidentifikasi dimensi psikologis yang tidak memenuhi kriteria DSM-IV .

Page 11: Journal Psikiatri

HASILFitur sosiodemografi dan klinis sampel

Page 12: Journal Psikiatri

Penilaian kejiwaanPasien AN-BP melaporkan skor yang lebih tinggi pada TCI, pada skor EDI-2 dalam bulimia, asketisme, impulsif, dan skala kerawanan sosial, dan juga di BDI. Skor BSQ sangat mirip antara AN-R dan AN-BP

6,4% dari pasien AN (6,6% AN-R; 6,1% AN-BP) tidak menunjukkan sindrom psikosomatik, 46,8% 1 sampai 3 sindrom psikosomatik (51,3% AN-R, 36,4% AN-BP), dan 46,8% dari peserta lebih dari 3 sindrom psikosomatik (42,1% AN-R, 57,5% AN-BP). Tidak ada perbedaan yang ditemukan antara subkelompok AN-R dan AN-BP (Chi -Square 2,286, p < 0.319).

Page 13: Journal Psikiatri

Analisis Cluster mengidentifikasi tiga kelompok: kelompok psikosomatik sedang (49%) diwakili oleh pasien AN-R yang seringkali hanya melaporkan penyangkalan keadaan sakit dan alexithymia sebagai sindrom DCPR, kelompok somatisasi (26%) menunjukkan simtomatologi makan dan depresi yang lebih parah Sindrom DCPR Thanatophobia juga diwakili dalam kelompok ini, dan kelompok psikosomatik parah (25%) melaporkan durasi keadaan sakit yang lebih lama, semua pasien ditemukan menunjukkan sindrom DCPR alexithymia.

Penyangkalan penyakit (63%) dan alexithymia (54,6%) adalah sindrom DCPR yang paling umum, bahkan, mereka ditemukan di lebih dari 50% dari seluruh sampel AN

Page 14: Journal Psikiatri

KESIMPULAN

Keterbatasan penelitian:-Penelitian cross – sectional- Adanya simtomatologi organik di individu AN bisa menjadi bias-sampel hanya memasukkan Pasien AN rawat inap sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi untuk pasien kurang parah (tidak indikasi rawat inap)-Kurangnya kelompok kontrol

Page 15: Journal Psikiatri

Penelitian ini melaporkan bahwa memang mayoritas Pasien AN menunjukkan unsur-unsur psikosomatik dan juga bahwa unsur-unsur tersebut relevan untuk menilai pasien dan perawatannya.

Hal ini dapat mendukung pengenalan praktek klinis yang lebih kompleks mampu memberikan perawatan yang disesuaikan dalam hubungannya dengan sistem diagnostik kategoris pasien .

Secara khusus, alexithymia dan penyangkalan penyakit menjadi sindrom umum pada individu AN : sindrom ini juga menjelaskan beberapa faktor inti resistensi pasien AN untuk perawatan dan drop-out.

Page 16: Journal Psikiatri

TERIMAKASIH