+ All Categories
Home > Documents > jenis kabel

jenis kabel

Date post: 27-Dec-2015
Category:
Author: wisnu-roy-steyr-aug
View: 38 times
Download: 1 times
Share this document with a friend
Embed Size (px)
of 14 /14
Kelistrikan Elektron mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah . 1. Jika ada elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi maka seolah-olah ada muatan positif yg bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pengertian inilah yang selanjutnya disebut arus listrik. 2. Arus listrik mengalir selama ada beda potensial. Menurut macamnya aliran listrik ada 2: AC : Arus Bolak balik memiliki yang tidak memiliki kutub namun memiliki phasa dan netral DC : Arus Searah yang memiliki kutub yang biasa disebut kutub (+) dan kutub (-) Contoh gambar rangkaian listrik AC Hukum yang ada dalam kelistrikan : Hukum Ohm (Ω) Perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus yang melalui penghantar adalah konstanta yang disebut resistansi
Transcript
  • Kelistrikan

    Elektron mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah .

    1. Jika ada elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial

    tinggi maka seolah-olah ada muatan positif yg bergerak dari

    potensial tinggi ke potensial rendah. Pengertian inilah yang

    selanjutnya disebut arus listrik.

    2. Arus listrik mengalir selama ada beda potensial.

    Menurut macamnya aliran listrik ada 2:

    AC : Arus Bolak balik memiliki yang tidak memiliki kutub namun memiliki phasa dan netral

    DC : Arus Searah yang memiliki kutub yang biasa disebut kutub (+) dan kutub (-)

    Contoh gambar rangkaian listrik AC

    Hukum yang ada dalam kelistrikan :

    Hukum Ohm () Perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus yang melalui penghantar adalah

    konstanta yang disebut resistansi

  • Hukum Kirchoff

    Jumlah arus masuk pada titik-titik percabangan sama dengan arus yang keluar dari titik

    tersebut

    Hukum Coulumb

    Besarnya gaya tarik-menarik / gaya tolak menolak antara 2 benda berlawanan sebanding

    dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua

    benda

    Hukum Lorentz

    Besarnya magnet sebanding dengan kuat medan magnet, kuat arus listrik, dan panjang kawat.

    Kabel NYA

    Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode

    warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di

    perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah

    cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

    Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau

    saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi

    yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

    => Kabel NYM

  • Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang

    berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya

    lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan

    dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

    => Kabel NYAF

    Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut

    berisolasi PVC.

    Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.

    kabel NYAF

    Kabel NYY

    Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.

    Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi

    yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi

    yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

  • =>Kabbel NYFGbY

    Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam

    saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap

    gangguan

    mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan

    dioperasikan.

    => Kabel ACSR

  • Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat

    baja.Kabel ini

    digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara

    menara/tiang

    berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk

    itu digunakan

    kawat penghantar ACSR.

    => Kabel AAAC

    Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran

    elektris tinggi yang

    berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat

    dari paduan

    aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga

    daya hantarnya

    lebih baik.

  • Kabel ACAR

    Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran,

    sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.

    Kabel BC

    Kabel ini dipilin/stranded, disatukan.

    Ukuran / tegangan mak = 6 500 mm2 / 500 V Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan

    simbol-simbol

  • Posted by Dewa Zhaahira P at 01.56 0 comments

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

    Pembelajaran di STEMAPAL IV

    MULTIMETER Definisi :

    Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter

    sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur

    Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter).

    Konfigurasi Multimeter :

    Multimeter yang diuraikan pada modul ini adalah Multimeter Analog yang menggunakan

    kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang

    banyak dipakai karena harganya relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil

    pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada

    Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala. Lihat

    gambar 1 dan gambar 2.

  • Konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah Multimeter

    diperlihatkan pada gambar

    Kabel Probes + dan sangat dibutuhkan untuk multimeter gunanya menjepit kutub-kutub komponen yang akan diukur

    Penjelasan kegunaan setiap display multimeter :

    Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-

    skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

    Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas

    ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ), saklar

    ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-

    DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur.

    Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250

    ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

    Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka

    nol (sebelah kiri papan skala).

    Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera jarum

    penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai

  • tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol

    diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

    Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter.

    Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap

    terdapat juga lubang untuk mengukur hfetransistor (penguatan arus searah/DCmA oleh

    transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

    Batas Ukur (Range)

    Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 25 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 500 mA.

    Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50 250 500 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10

    Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt,

    demikian seterusnya.

    Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k). Untuk batas ukur

    (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali

    dengan 10 (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k), semua hasil

    pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k), Untuk batas ukur

    (range) x10k (10k), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan

    10k.

    Baterai

    Baterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk

    mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk

    mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai

    dihubungkan secara seri dengan lubang kabel penyidik/probes(+/out) dimana kutub negatip

    baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel penyidik.

    Kriteria Multimeter

    Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan,

    misalnya 20 k/v untuk DCV dan 8 k/v untuk ACV. (20 k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA = 50 A). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A)

    untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang diukur.

    Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfetransistor

    (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda,

    dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat

    elektronik.

  • Simbol-simbol

    Secara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran, pengukur tegangan (Volt-meter),

    pengukur kuat arus (Ampere-meter), dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter)

    ditampilkan dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar.

    Persiapan Awal

    Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang

    dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.

    Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter

    sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur

    Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter)

    Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada

    pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih

    Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel

    yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang

    berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common

    Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah

    berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup

    pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-)

    Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur.

    Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas

    ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan

    bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal

    yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-

    DCA), dan tahanan/resistan (resistance)

    Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub

    positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan

    yang akan diukur.

    Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan

    besarnya kuat arus yang mengalir.

    Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas

    ukur (range) atau k (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol

    pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).

    Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV.

  • Sumber : Teguh Setio Budi Santoso Dan Saifuddin ulinnuha ahmad (UNESA) Posted by Dewa Zhaahira P at 01.44 0 comments

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

    Location: Buduran, Indonesia

    JUMAT, 05 AGUSTUS 2011

    Pembelajaran di Stemapal III

    KOMPONEN AKTIF

    Dioda adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik hanya satu

    arah dan biasanya digunakan sebagai penyearah arus

    -Macam-macam diode :

    -Dioda detector

    -Dioda rectifier

    -Dioda zener

    -Dioda LED ( light emitting diode )

    Dioda detector

    Adalah diode crystal berfungsi untuk memisahkan frekuensi dari frekuensi pembawanya (Carrier)

    dan biasa digunakan pada radio penerima.

    Dioda rectifier

    Adalah diode penyearah yaitu diode yang digunakan untuk menyearahkan arus AC

    - Contoh :

    -Mengubah arus AC ke DC (Adaptor)

    Dioda zener

    Adalah diode yang digunakan untuk menstabilkan tegangan

    - Contoh :

    -Stabilisator

    Dioda LED

    Yaitu diode yang dapat mengeluarkan sinar dan biasa digunakan pada lampu indicator

    Dioda

    dapat dibuat dari silicon & germanium. Yang mana dari masing-masing bahan memiliki batas

    tegangan yang berbeda-beda.

  • Germanium => 0,3 v

    Silikon => 0,7 v

    Transistor

    Adalah merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 3 lapisan semikonduktor.

    -Contoh :

    -NPN

    -PNP

    Transistor mempunyai 3 kaki : basis, emitor, collector

    Basis => Pengatur gerak electron

    Emitor => Sebagai penyuplai muatan

    Collector => Sebagai pembawa muatan pengumpul dan menyalurkan keluar

    transistor

    Untuk jenis transistor PNP terdiri atas semikonduktor P (+)

    Untuk jenis transistor NPN terdiri atas semikonduktor N (-)

    Transistor digunakan untuk :

    -Penguat arus

    -Penguat tegangan

    -Penguat daya baik AC / DC

    -Sebagai penyearah arus AC ke DC

    -Sebagai mixer

    -Sebagai pembangkit atau oscillator

    -Sebagai switch

    Jenis-jenis transistor

    -UNI JUNCTION TRANSISTOR (UJT)

    -Adalah transistor yang mempunyai 1 kaki emitor dan 2 basis

    -FIELD EFFECT TRANSISTOR

    -FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET) adalah suatu jenis transistor khusus.

    Tidak seperti transistor biasa yang akan menghantar bila diberi arus di

    basis, transistor jenis FET akan menghantar bila diberikan tegangan (bukan arus).

    Kaki-kakinya diberi nama GATE (G), Drain (D), dan Source (S)

  • -MOSFET

    -Adalah suatu jenis FET (Field Effect Transistor) adalah 1 jenis FET yang

    mempunyai 1 Drain, 1 Source, 1 Gate. Adapun penggunaan MOSFET sebagai RF

    Amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang

    rendah.

    TRAFO ( transformator )

    Adalah suatu alat elektronika untuk memindahkan energy dari 1 Sirkuit elektronik ke sirkuit

    lainnya melalui pasangan magnet. Sisi primer biasa disebut sisi input dan sisi sekunder disebut

    sisi output.

    *NB :

    Jika trafo step-up lilitan di sisi primer lebih kecil dari sisi sekunder

    Jika trafo step-down lilitan disisi sekunder lebih sedikit dari sisi primer

    IC ( Integrated Circuit )

    IC adalah rangkaian terpadu yang merupakan gabungan dari beberapa rangkaian elektronika.

    Yang disusun ke dalam kemasan semikonduktor yang kecil dan ringan.

    -Menurut konstruksi :

    -IC Monolithik

    -IC Hybrida

    IC monolithik

    Yaitu IC yang terbuat dari keping semikonduktor yang tipis kaki-kaki IC disambung dengan

    ultrasonic dan dikontrol dengan mikroskop.

    IC hybrid

    Yaitu IC yang terbuat dari PCB yang di Etsa dengan system fotografi mikro yang kemudian

    dipasang semikonduktor / komponen lain pada PCB tersebut.

    -Jenis-jenis IC dilihat dari fungsi :

    -IC Linier

    -IC TTL ( Transistor transistor logic )

  • IC CMOS

    IC linier berfungsi sebagai penguat daya

    IC TTL

    Berfungsi sebagai switching dan gerbang-gerbang logika pada system pengukuran digital

    IC CMOS

    Berfungsi sebagai switching dan gerbang-gerbang logika pada system pengukuran digital *NB : dalam prakteknya CMOS lebih baik dari TTL


Recommended