Top Banner
Anuraga Jayanegara | Jangan Lari dari Ujian Hidup Copyright Anuraga Jayanegara [email protected] http://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/07/17/jangan-lari-dari-ujian-hidup/ Jangan Lari dari Ujian Hidup Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/jangan-lari-dari-ujian-hidup/ ََََََُِْﺎ ﻭَﺿِّ ﺍﻟﺮَََُِﺿَََُْْﻼﻫَْﺎ ﺍﺑًََََّْﺍ ﺃَََِّ ﺍﻟﻠََِِّﻼﺀَْ ﺍﻟَََِِِﺍﺀََْ ﺍﻟَََََُِِّّ ﺍﻟﺴ“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allah cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan Allah; namun barangsiapa yang murka, maka baginya kemurkaan Allah.” Sabda Rasulullah saw. ini ada dalam Kitab Sunan Tirmidzi. Hadits 2320 ini dimasukkan oleh Imam Tirmidzi ke dalam Kitab “Zuhud”, Bab “Sabar Terhadap Bencana”. Hadits Hasan Gharib ini sampai ke Imam Tirmidzi melalui jalur Anas bin Malik. Dari Anas ke Sa’id bin Sinan. Dari Sa’id bin Sinan ke Yazid bin Abu Habib. Dari Yazid ke Al-Laits. Dari Al-Laits ke Qutaibah. Perlu Kacamata Positif Hidup tidak selamanya mudah. Tidak sedikit kita saksikan orang menghadapi kenyataan hidup penuh dengan kesulitan. Kepedihan. Dan, memang begitulah hidup anak manusia. Dalam posisi apa pun, di tempat mana pun, dan dalam waktu kapan pun tidak bisa mengelak dari kenyataan hidup yang pahit. Pahit karena himpitan ekonomi. Pahit karena suami/istri selingkuh. Pahit karena anak tidak saleh. Pahit karena sakit yang menahun. Pahit karena belum mendapat jodoh di usia yang sudah tidak muda lagi. page 1 / 4
4

Jangan Lari dari Ujian Hidup - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara...Bencana”. Hadits Hasan Gharib ... kapan pun tidak bisa

Jul 24, 2019

Download

Documents

lethu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Jangan Lari dari Ujian Hidup - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara...Bencana”. Hadits Hasan Gharib ... kapan pun tidak bisa

Anuraga Jayanegara | Jangan Lari dari Ujian Hidup Copyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/07/17/jangan-lari-dari-ujian-hidup/

Jangan Lari dari Ujian Hidup

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2010/jangan-lari-dari-ujian-hidup/

إن عظم الجزاء مع عظم البالء وإن الله إذا أحب قوما ابتالهم فمن رضي فله الرضا ومن سخط فلهالسخط

“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Allahcinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha, makabaginya keridhaan Allah; namun barangsiapa yang murka, maka baginyakemurkaan Allah.”

Sabda Rasulullah saw. ini ada dalam Kitab Sunan Tirmidzi. Hadits 2320 inidimasukkan oleh Imam Tirmidzi ke dalam Kitab “Zuhud”, Bab “Sabar TerhadapBencana”.

Hadits Hasan Gharib ini sampai ke Imam Tirmidzi melalui jalur Anas bin Malik. DariAnas ke Sa’id bin Sinan. Dari Sa’id bin Sinan ke Yazid bin Abu Habib. Dari Yazid keAl-Laits. Dari Al-Laits ke Qutaibah.

Perlu Kacamata Positif

Hidup tidak selamanya mudah. Tidak sedikit kita saksikan orang menghadapikenyataan hidup penuh dengan kesulitan. Kepedihan. Dan, memang begitulahhidup anak manusia. Dalam posisi apa pun, di tempat mana pun, dan dalam waktukapan pun tidak bisa mengelak dari kenyataan hidup yang pahit. Pahit karenahimpitan ekonomi. Pahit karena suami/istri selingkuh. Pahit karena anak tidak saleh.Pahit karena sakit yang menahun. Pahit karena belum mendapat jodoh di usia yangsudah tidak muda lagi.

page 1 / 4

Page 2: Jangan Lari dari Ujian Hidup - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara...Bencana”. Hadits Hasan Gharib ... kapan pun tidak bisa

Anuraga Jayanegara | Jangan Lari dari Ujian Hidup Copyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/07/17/jangan-lari-dari-ujian-hidup/

Sayang, tidak banyak orang memahami kegetiran itu dengan kacamata positif.Kegetiran selalu dipahami sebagai siksaan. Ketidaknyamanan hidup dimaknaisebagai buah dari kelemahan diri. Tak heran jika satu per satu jatuh padakeputusasaan. Dan ketika semangat hidup meredup, banyak yang memilih lari darikenyataan yang ada. Atau, bahkan mengacungkan telunjuk ke langit sembariberkata, “Allah tidak adil!”

Begitulah kondisi jiwa manusia yang tengah gelisah dalam musibah. Panik. Merasasakit dan pahit. Tentu seorang yang memiliki keimanan di dalam hatinya tidak akanberbuat seperti itu. Sebab, ia paham betul bahwa itulah konsekuensi hidup. Semuakegetiran yang terasa ya harus dihadapi dengan kesabaran. Bukan lari darikenyataan. Sebab, ia tahu betul bahwa kegetiran hidup itu adalah cobaan dari Allahswt. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikitketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlahberita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)

Hadits di atas mengabarkan bahwa begitulah cara Allah mencintai kita. Ia akanmenguji kita. Ketika kita ridha dengan semua kehendak Allah yang menimpa dirikita, Allah pun ridha kepada kita. Bukankah itu obsesi tertinggi seorang muslim?Mardhotillah. Keridhaan Allah swt. sebagaimana yang telah didapat oleh parasahabat Rasulullah saw. Mereka ridho kepada Allah dan Allah pun ridho kepadamereka.

Yang Manis Terasa Lebih Manis

Kepahitan hidup yang dicobakan kepada kita sebenarnya hanya tiga bentuk, yaituketakutan, kelaparan, dan kekurangan harta. Orang yang memandang kepahitanhidup dengan kacamata positif, tentu akan mengambil banyak pelajaran. Cobaanyang dialaminya akan membuat otaknya berkerja lebih keras lagi dan usahanyamenjadi makin gigih. Orang bilang, jika kepepet, kita biasanya lebih kreatif, lebihcerdas, lebih gigih, dan mampu melakukan sesuatu lebih dari biasanya.

Kehilangan, kegagalan, ketidakberdayaan memang pahit. Menyakitkan. Tidakmenyenangkan. Tapi, justru saat tahu bahwa kehilangan itu tidak enak, kegagalanitu pahit, dan ketidakberdayaan itu tidak menyenangkan, kita akan merasakanbahwa kesuksesan yang bisa diraih begitu manis. Cita-cita yang tercapai manisnya

page 2 / 4

Page 3: Jangan Lari dari Ujian Hidup - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara...Bencana”. Hadits Hasan Gharib ... kapan pun tidak bisa

Anuraga Jayanegara | Jangan Lari dari Ujian Hidup Copyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/07/17/jangan-lari-dari-ujian-hidup/

begitu manis. Yang manis terasa lebih manis. Saat itulah kita akan menjadi orangyang pandai bersyukur. Sebab, sekecil apa pun nikmat yang ada terkecap begitumanis.

Itulah salah satu rahasia dipergilirkannya roda kehidupan bagi diri kita. Sudahmenjadi ketentuan Allah ada warna-warni kehidupan. Adakalanya seorang menataphidup dengan senyum tapi di saat yang lain ia harus menangis.

“Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir)itu pun (pada perang Badar) mendapat luka serupa. Dan masa (kejayaan dankehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapatpelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (denganorang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai)syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (Ali ‘Imran: 140)

Begitulah kita diajarkan oleh Allah swt. untuk memahami semua rasa. Kita tidakakan mengenal arti bahagia kalau tidak pernah menderita. Kita tidak akan pernahtahu sesuatu itu manis karena tidak pernah merasakan pahit.

Ketika punya pengalaman merasakan manis-getirnya kehidupan, perasaan kitaakan halus. Sensitif. Kita akan punya empati yang tinggi terhadap orang-orang yangtengah dipergilirkan dalam situasi yang tidak enak. Ada keinginan untuk menolong.Itulah rasa cinta kepada sesama. Selain itu, kita juga akan bisa berpartisipasi secarawajar saat bertemu dengan orang yang tengah bergembira menikmati manisnyamadu kehidupan.

Bersama Kesukaran Selalu Ada Kemudahan

Hadits di atas juga berbicara tentang orang-orang yang salah dalam menyikapiKesulitan hidup yang membelenggunya. Tidak dikit orang yang menutup nalarsehatnya. Setiap kegetiran yang mendera seolah irisan pisau yang memotongsyaraf berpikirnya. Kenestapaan hidup dianggap sebagai stempel hidupnya yangtidak mungkin terhapuskan lagi. Anggapan inilah yang membuat siapa pun dia,tidak ingin berubah buat selama-lamanya.

page 3 / 4

Page 4: Jangan Lari dari Ujian Hidup - achamad.staff.ipb.ac.idachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Anuraga Jayanegara...Bencana”. Hadits Hasan Gharib ... kapan pun tidak bisa

Anuraga Jayanegara | Jangan Lari dari Ujian Hidup Copyright Anuraga Jayanegara [email protected]://anuragaja.staff.ipb.ac.id/2010/07/17/jangan-lari-dari-ujian-hidup/

Parahnya, perasaan tidak berdaya sangat menganggu stabilitas hati. Hati yangdalam kondisi jatuh di titik nadir, akan berdampat pada voltase getaran iman.Biasanya perasaan tidak berdaya membutuhkan pelampiasan. Bentuk bisakemarahan dan berburuk sangka. Di hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi diatas, bukan hal yang mustahil seseorang akan berburuk sangka terhadap cobaanyang diberikan Allah swt. dan marah kepada Allah swt. “Allah tidak adil!” begitugugatnya. Na’udzubillah! Orang yang seperti ini, ia bukan hanya tidak akan pernahberanjak dari kesulitan hidup, ia justru tengah membuka pintu kekafiran bagidirinya dan kemurkaan Allah swt.

Karena itu, kita harus sensitif dengan orang-orang yang tengah mendapat cobaan.Harus ada jaring pengaman yang kita tebar agar keterpurukan mereka tidak sampaimembuat mereka kafir. Mungkin seperti itu kita bisa memaknai hadits singkatRasulullah saw. ini, “Hampir saja kemiskinan berubah menjadi kekufuran.” (HR.Athabrani)

Tentu seorang mukmin sejati tidak akan tergoyahkan imannya meski cobaandatang bagai hujan badai yang menerpa batu karang. Sebab, seorang mukminsejati berkeyakinan bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan. Setelah hujan akanmuncul pelangi. Itu janji Allah swt. yang diulang-ulang di dalam surat Alam Nasyrahayat 5 dan 6, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Jadi, jangan lari dari ujian hidup!

page 4 / 4