Panduan Penilaian AMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan Pembangunan Jalan Disusun Oleh: Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007
Oct 23, 2015
Panduan PenilaianAMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan
Pembangunan Jalan
Disusun Oleh:Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak LingkunganDeputi MENLH Bidang Tata LingkunganKementerian Negara Lingkungan Hidup2007
Panduan Penilaian
AMDAL atau UKL/UPL untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
Disusun Oleh: Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan Deputi MENLH Bidang Tata Lingkungan Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007
PENGARAH
Hermien Roosita Plh. Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan EDITOR
Sri Wahyuni Herly Kabid Pengembangan Asdep Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan
Ary Sudijanto Kabid Penyelenggaraan Asdep Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan TIM PENYUSUN
Farid Mohammad Amanda Widyadwiana Rachma Venita Wahyu Puspita Sari Sena Pradipta
Jan Weber Idris Maxdoni Kamil
Puji dan Syukur ke hadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku panduan penilaian AMDAL atau UKL-UPL untuk kegiatan pembangunan jalan ini dapat tersusun dengan bekerjasama dengan GTZ. Buku panduan ini berisi tentang hal-hal yang yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan jalan. Penyusunan buku panduan ini ditujukan untuk mempermudah anggota Komisi Penilai AMDAL atau UKL-UPL dalam melakukan proses penilaian. Diharapkan dengan hadirnya buku panduan ini, proses penilaian dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan jalan menjadi lebih mudah dan terarah, sehingga kualitas dokumen AMDAL menjadi lebih baik. Masukan dan saran guna penyempurnaan buku panduan ini sangat diharapkan demi terwujudnya pembangunan jalan yang benar-benar memperhatikan aspek lingkungan melalui dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang baik. Jakarta, November 2007 Plh. Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Lingkungan
Ir. Hermien Roosita, MM
APRESIASI
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu penerbitan buku ini, khususnya kepada Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ), Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA, Dr. Ade Syafruddin, Ir. Russ Bona F, MT, Phd, Dr. Agung Suryanto, Harni Sulistyowati, Widhi Handoyo, Esther Simon, Endah Sri Sudewi, Muhammad Askary, Estamina Silalahi, Rachma Venita, Mawan Wicaksono, Tarmidi, Tanuwijaya, Pemi Suthiathirtarani, Istiqomah, Ira Haryani, Ahmad Djunaedi, Darno, Sopiyan, Khamim Huda, Suryatini Verias, dan seluruh pihak yang turut membantu terselesaikannya buku panduan ini.
Cetakan Pertama – 2007
Disclaimer Panduan ini adalah pedoman lepas dalam penilaian AMDAL atau UKL dan UPL kegiatan pembangunan jalan. Dampak yang potensial terjadi pada suatu rencana kegiatan sangat bergantung pada rencana kegiatan serta situasi, kondisi ekosistem, ekonomi, kesehatan masyarakat, dan sosial budaya setempat.
PENERBIT
ASISTEN DEPUTI URUSAN PENGKAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN DEPUTI MENLH BIDANG TATA LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Gedung A Lantai 6 Otorita Batam Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur Telp/Faks: 021 85904925/021 85906168 Email: [email protected] Website: www.menlh.go.id
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN....................................................................................................................... 1 DESKRIPSI KEGIATAN............................................................................................................ 2 1. Identitas Pemrakarsa ...................................................................................................... 2 2. Pelaksanaan Proyek......................................................................................................... 2 3. Lokasi Kegiatan ............................................................................................................... 2 4. Deskripsi Perencanaan Jalan ........................................................................................... 2 5. Deskripsi alternatif trase jalan/rute ................................................................................ 3 6. Deskripsi alternatif sumber bahan material ..................................................................... 3 7. Deskripsi alternatif lokasi sarana dan prasarana pendukung pembangunan jalan ........... 3 KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPERHATIKAN................................................................... 4 1. Komponen Tata Ruang..................................................................................................... 4
A. Kebijakan Tata Ruang ................................................................................................... 4 B. Penggunaan Lahan ....................................................................................................... 4 C. Transportasi................................................................................................................. 4 D. Kegiatan lain di sekitar .................................................................................................. 4
2. Komponen Fisik ............................................................................................................... 4 A. Fisiografi ..................................................................................................................... 4 B. Iklim ........................................................................................................................... 4 C. Kualitas Udara dan Kebisingan ....................................................................................... 5 D. Kualitas air permukaan dan air tanah .............................................................................. 5 E. Geologi........................................................................................................................ 5 F. Geohidrologi ................................................................................................................ 5
3. Komponen Biologi ............................................................................................................ 5 A. Biota terestrial ............................................................................................................. 5 B. Biota Akuatik ............................................................................................................... 5
4. Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya.......................................................................... 5 POTENSI DAMPAK YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN UNTUK DIKAJI ............................... 6 1. Untuk Jalan Non Tol:........................................................................................................ 6
A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:.................................................................................. 6 B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang Muncul: ......................................................................... 6
2. Untuk Jalan Tol: ............................................................................................................... 7 A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:.................................................................................. 7 B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang Muncul: ......................................................................... 7 C. Dampak Akibat Desain Jalan: ......................................................................................... 7
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN......................................................................... 8 PENUTUP................................................................................................................................ 11 LAMPIRAN Daftar Proses Penyusunan AMDAL dan UKL/UPL Kriteria Standar Evaluasi
LEMBAR INI SENGAJA DIKOSONGKAN
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
1
Jalan adalah bentuk infrastruktur utama yang memiliki peran vital dalam kehidupan karena aspek distribusi adalah satu dari tiga aspek pembentuk ekonomi selain produksi dan konsumsi. Saat ini, tingkat kebutuhan manusia terhadap jalan sebagai tulang punggung aspek distribusi semakin meningkat seiring dengan semakin ekstensifnya kegiatan produksi dan konsumsi. Kuantitas pembangunan jalan berbanding lurus dengan pengembangan ekonomi suatu wilayah. Semakin banyak akses jalan yang dimiliki oleh suatu wilayah maka semakin mudah pula proses jual beli dilaksanakan yang pada akhirnya membawa pengaruh peningkatan perekonomian wilayah tersebut. Terlebih lagi apabila jalan yang dibangun adalah jalan dengan kualitas yang mampu menampung angkutan-angkutan dengan kapasitas besar.
Namun demikian, pembangunan dan pengoperasian jalan seperti halnya dengan kegiatan pembangunan lain selalu memberikan pengaruh atau dampak kepada lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu dampak akibat keberadaan jalan tersebut dan dampak akibat lalu lintas yang berlangsung pada jalan tersebut. Salah satu ciri khas dari kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh lalu-lintas jalan adalah bahwa dampak terdiri dari sejumlah besar faktor individual yang kecil seperti emisi kendaraan bermotor dan sektor-sektor infrastruktur yang terkait dengan sistem lalu-lintas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, klasifikasi jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Undang-Undang tersebut dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status, dan kelas. Sedangkan Jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.
Guna mempermudah penilai AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan, maka panduan ini akan mengelompokkan jalan dalam dua kategori besar yaitu jalan tol dan jalan non tol. Berdasarkan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara jalan tol dan jalan non tol. Secara umum, jalan tol akan membelah satu wilayah menjadi dua bagian yang terpisah sehingga akan mengakibatkan aksesibilitas masyarakat sekitar lokasi kegiatan menjadi terputus, sedangkan jalan non tol justru akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat disekitar lokasi pembangunan dan pengoperasian jalan.
Mengingat berbagai potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan ini, maka sebagai upaya dalam melakukan pengendalian dampak lingkungan, baik pada saat pra konstruksi (tahap perencanaan kegiatan), konstruksi, dan operasi kegiatan pembangunan jalan tersebut, diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu dokumen pengelolaan lingkungan (dokumen AMDAL maupun UKL/UPL). Keterkaitan antara jalan dengan kegiatan disekitarnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perencanaan tata ruang wilayah, sehingga dalam pelaksanaanya harus selalu mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah baik Nasional, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota. Sebagai salah satu acuan dalam melakukan penyusunan dokumen pengelolaan lingkungan maupun dalam melakukan penilaian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup menerbitkan Pedoman Penilaian AMDAL atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan. Diharapkan, pedoman ini akan dapat bermanfaat bagi penilai AMDAL sebagai gambaran awal proses pembangunan dan pengoperasian jalan.
2
Dalam setiap dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan, deskripsi kegiatan yang akan dilakukan harus jelas dan harus mencakup antara lain:
1. IDENTITAS PEMRAKARSA
Terdapat penjelasan tentang nama dan alamat pemrakarsa, struktur organisasi, penanggungjawab proyek dan bagian yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan lingkungan.
2. PELAKSANAAN PROYEK
Terdapat penjelasan tentang jadwal waktu pelaksanaan setiap tahapan proyek (prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi).
3. LOKASI KEGIATAN
Terdapat informasi spesifik mengenai lokasi kegiatan termasuk didalamnya:
Nama desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, luas lahan yang akan digunakan harus jelas dan sebaiknya dilengkapi dengan letak geografis (koordinat);
Luas area yang dibutuhkan mencakup deskripsi layout proyek;
Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (sesuai dengan RTRW Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota), harus disertakan Peraturan Daerah yang mengatur tata ruang tersebut;
Kondisi ekosistem setempat (hutan, rawa, bukit, gunung, gambut dll).
Penjelasan umum tentang lokasi tersebut apakah membutuhkan kegiatan pemadatan atau pengurugan, datar atau berbukit (apakah akan dilakukan kegiatan cut and fill?), kemungkinan dilakukan reklamasi, dan kemungkinan relokasi penduduk.
Penjelasan umum tentang kondisi rencana tapak proyek
4. DESKRIPSI PERENCANAAN JALAN (DESAIN JALAN)
Sesuai dengan dampak yang ditimbulkan, secara garis besar panduan ini akan mengelompokkan jalan dalam dua kategori besar yaitu jalan tol dan jalan non tol. Dalam menilai dokumen AMDAL atau UKL-UPL kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan, harus diperhatikan deskripsi detail mengenai spesifikasi teknis dan desain jalan akan dibangun. Pada umumnya, baik jalan non tol (arteri dan kolektor) maupun jalan tol mencakup hal-hal seperti:
Panjang Jalan
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
3
Lebar RUMIJA (Ruang Milik Jalan), secara rinci dapat mengacu pada UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Lebar Jalur
Lebar dan Jumlah Lajur, adalah lebar bagian jalan untuk satu kendaraan
Lebar Median, adalah ukuran lebar pembatas antara dua jalur jalan
Lebar Bahu Luar, adalah ukuran lebar bahu jalan sebelah luar
Lebar Bahu Dalam adalah ukuran lebar bahu jalan sebelah dalam
Kecepatan rencana, adalah kisaran kecepatan yang direncanakan diperbolehkan untuk kendaraan yang melaju di jalan yang direncanakan
Tipe perkerasan
Konstruksi badan jalan
Deskripsi galian dan timbunan
Keberadaaan persimpangan
Saluran drainase
Jembatan yang dibangun (apabila ada)
Jembatan penyeberangan(apabila ada)
Underpass (apabila ada)
Overpass (apabila ada)
Khusus untuk jalan tol, perlu lebih diperhatikan terhadap:
Desain dalam mengelola aksesibilitas masyarakat sekitar rencana jalan tol, apakah cukup menggunakan jembatan penyeberangan, Underpass, atau Overpass
Desain dan Lokasi pintu keluar masuk Secara umum jalan tol akan membutuhkan RUMIJA yang lebih besar dari pada jalan non tol, sehingga akan lebih baik apabila dokumen AMDAL atau UKL-UPL juga
menyertakan Preliminary Design atau Basic Design dari rencana jalan yang akan dibangun, termasuk apabila ada perbedaan desain dari beberapa ruas jalan tersebut.
5. DESKRIPSI ALTERNATIF TRASE JALAN/RUTE
Perlu diperhatikan apakah Dokumen AMDAL atau UKL-UPL pembangunan jalan telah menyertakan deskripsi alternatif trase jalan/rute dalam kajiannya. Alternatif trase jalan/rute akan menjadi penting untuk menentukan trase jalan/rute yang paling layak baik secara ekonomi maupun lingkungan.
6. DESKRIPSI ALTERNATIF SUMBER BAHAN MATERIAL
Perlu dilihat juga sudahkah disampaikan dalam dokumen AMDAL atau UKL-UPL tersebut alternatif sumber bahan material (lokasi quarry) tanah urug, batu kerikil dan pasir. Disamping itu, perlu diuraikan pula berapa banyak material batu dan tanah urug yang diperlukan oleh masing-masing alternatif.
7. DESKRIPSI ALTERNATIF LOKASI SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG PEMBANGUNAN JALAN
Dokumen AMDAL atau UKL-UPL pembangunan jalan perlu menyertakan deskripsi alternatif sarana dan prasarana pendukung pembangunan seperti penempatan basecamp, material, mesin pengolah aspal (Asphalt Mixing Plant) dan mesin pengolah beton (Concrete Mixing Plant). Alternatif ini harus menjadi bahan kajian dalam prakiraan dampak.
4
Terdapat beberapa komponen lingkungan yang umumnya perlu diperhatikan
1. KOMPONEN TATA RUANG
A. Kebijakan Tata Ruang
Lokasi kegiatan harus sesuai dengan peruntukan rencana tata ruang wilayah setempat, harus dilampirkan Perda Tata Ruang Kabupaten atau Kota (jika tidak tersedia gunakan Perda Tata Ruang Provinsi) serta peta. Akan lebih baik apabila disertakan overlay antara lokasi kegiatan dengan peta tata ruang setempat.
Penilai harus memperhatikan pula prioritas tata ruang dalam menentukan kelayakan lingkungan suatu kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan. Sebagai contoh, adanya pembangunan dan pengoperasian jalan yang memanfaatkan wilayah yang sudah diperuntukkan sebagai sawah abadi ataupun hutan lindung.
B. Penggunaan Lahan
Meliputi luas penggunaan lahan, status lahan, dan produktivitas lahan.
C. Transportasi
Meliputi jaringan jalan yang sudah ada di sekitar rencana kegiatan, sistem transportasi regional dan lokal, prasarana transportasi lokal dan regional dan pola pergerakan penduduk.
D. Kegiatan lain di Sekitar
Pembangunan jalan akan sangat berhubungan erat dengan kegiatan lain yang telah eksis di rencana lokasi maupun yang berbatasan langsung dengan rencana kegiatan. Sehingga perlu diperhatikan dan diinvetarisasi keberadaan permukiman/perkampungan penduduk lokal, daerah wisata, situs bersejarah, kawasan budidaya, kawasan lindung (hutan lindung, kawasan konservasi dan lain sebagainya). Disamping itu, perlu diperhatikan pula keberadaan fasilitas umum di sekitar tapak proyek seperti pipa bawah tanah (air, minyak, gas), kabel listrik, jaringan serat optik, dan lain sebagainya.
2. KOMPONEN FISIK
A. Fisiografi
Yaitu kondisi topografi setempat, kemiringan lahan, perhatikan lokasi rencana kegiatan, badan air serta daerah-daerah terkait lain yang akan terkena dampak. Perlu diperhatikan pula potensi terjadinya perubahan fungsi lahan, terutama daya dukung tanah dan kestabilan tanah terhadap struktur jalan beserta kendaraan yang direncanakan melewatinya. Perhatikan lebih lanjut komponen lingkungan spesifik yang berkaitan.
B. Iklim
Diperlukan pula data iklim setempat yang mencakup curah hujan rata-rata, maksimum dan minimum; jumlah bulan hujan, bulan kering; suhu rata-rata, maksimum,
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
5
minimum; tekanan udara rata-rata, maksimum dan minimum; kelembaban rata-rata, maksimum dan minimum; penyinaran matahari, arah dan kecepatan angin.
C. Kualitas Udara dan Kebisingan
Kualitas udara dan kebisingan yaitu kondisi kimia fisika rona awal lingkungan kualitas udara dan kebisingan di tapak proyek.
D. Kualitas air permukaan dan air tanah
Kualitas air (air permukaan dan air tanah)
E. Geologi
Meliputi struktur tanah, bearing capacity, kondisi geologi, kegempaan, potensi tsunami, patahan, sesar.
F. Geohidrologi
Meliputi aliran air tanah (berikut pemanfaatannya), air larian dan potensi erosi serta land subsidence (amblesan tanah)
3. KOMPONEN BIOLOGI
A. Biota terestrial
Biota darat (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik daratan termasuk keragaman dan kerapatannya)
B. Biota Akuatik
Biota air (apakah terdapat vegetasi dan satwa endemik perairan termasuk keragaman dan kerapatannya)
4. KOMPONEN SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA
Meliputi tingkat pendapatan masyarakat lokal, jenis mata pencaharian dan demografi penduduk (jumlah dan komposisi penduduk), kesehatan masyarakat, nilai dan norma budaya masyarakat lokal.
6
Berikut adalah beberapa dampak-dampak yang umum timbul dari kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan:
1. UNTUK JALAN NON TOL:
A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:
1. Persepsi negatif masyarakat
Persepsi negatif masyarakat akan menjadi dampak yang selalu muncul dalam kegiatan pembangunan jalan terutama yang diakibatkan oleh kegiatan pembebasan lahan baik untuk pengembangan maupun pembuatan jalan baru.
2. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
Penurunan kualitas udara akibat kegiatan pembangunan jalan pada umumnya berasal dari tahap konstruksi dan kegiatan lalulintas kendaraan pada tahap operasi. Penurunan kualitas udara dan Peningkatan kebisingan pada kegiatan pembangunan jalan terutama berasal dari kegiatan konstruksi (seperti mobilisasi alat berat, pengangkutan material dan pemancangan apabila terdapat konstruksi jembatan)
3. Potensi erosi dan kestabilan lereng
Potensi dampak ini perlu diperhatikan karena inti dari pembangunan jalan adalah mengubah muka bumi yang sangat tidak
seragam. Apabila ada gangguan (dari kegiatan kostruksi) maka terdapat kemungkinan dampak erosi akan timbul. Begitu pula apabila tapak proyek berlokasi di lereng bukit atau gunung, maka tentu saja perlu diperhatikan aspek kestabilan lereng.
4. Peningkatan laju aliran permukaan (runoff) dan potensi genangan
Dengan pembangunan jalan, maka otomatis area resapan air menjadi berkurang dan selanjutnya berakibat meningkatnya runoff dan potensi genangan. Setelah proses pembangunan jalan, terutama pada kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan tanah serta pemadatan tanah pada tahap konstruksi, yang berpotensi mengubah pola aliran air permukaan (run off) dan pola genangan. Sebagai contoh, suatu wilayah yang tidak pernah dilanda banjir dapat terkena banjir setelah adanya jalan yang dibangun dan beroperasi.
B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang Muncul:
1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan
Pembangunan jalan di suatu kawasan tentunya akan memberikan perubahan fungsi dan tata guna lahan di sekitar lokasi jalan. Pengembangan suatu wilayah memiliki kecenderungan berada pada sekitar jalan karena adanya akses yang lebih mudah untuk mencapai suatu lokasi. Sebagai contoh, kasus
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
7
jalan Ladia Galaska, Aceh dimana pembangunan dan pengoperasian jalan yang melewati kawasan lindung telah memberikan dampak pengembangan wilayah yang sangat ekstensif terutama dalam hal perubahan fungsi dan tata guna lahan seperti perusakan hutan serta pembangunan permukiman yang berlebihan.
2. Perubahan volume lalu lintas
Pembangunan dan pengoperasian jalan akan menyebabkan bangkitan volume lalu lintas. Bangkitan lalulintas yang terjadi pada masa konstruksi diakibatkan dengan adanya penyempitan jalan karena adanya alat-alat berat, sedangkan perubahan volume lalulintas yang terjadi pada masa operasional jalan dapat bersifat positif berupa pengurangan kemacetan atau negatif yaitu dengan bertambahnya volume kendaraan karena kemudahan.
3. Peningkatan kecelakaan lalu lintas
Pengoperasian jalan akan berpotensi mengakibatkan kecelakaan lalu lintas termasuk kecelakaan akibat gangguan lintasan binatang, dengan demikian perlu disampaikan kajiannya pula.
2. UNTUK JALAN TOL:
Dampak-dampak yang terjadi dari pembangunan dan pengoperasian jalan tol berbeda dengan dampak dari pembangunan dan pengoperasian jalan non tol. Selain beberapa hal tersebut diatas, pembangunan dan pengoperasian jalan tol memiliki beberapa dampak yang lebih spesifik dari antara lain:
A. Dampak Akibat Keberadaan Jalan:
1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan
Pembangunan jalan di suatu kawasan tentunya akan memberikan perubahan fungsi dan tata guna lahan tersebut. Sebagai
contoh, sebuah kawasan yang tadinya memiliki fungsi sebagai sawah/lahan pertanian berubah menjadi jalan tol.
2. Terputusnya aksesibilitas
Perlu diperhatikan bahwa keberadaan jalan tol akan memisahkan sebuah komunitas sosial sehingga masyarakat tersebut harus mencari jalan memutar untuk mencapai sisi seberang dari jalan tersebut. Maka perlu disampaikan kajian yang menjelaskan aspek aksesibilitas masyarakat di sekitar jalan tol agar dapat diarahkan rencana pengelolaannya. Secara prinsip adalah, dampak yang terjadi pada saat pembangunan dan pengoperasian jalan tol tersebut harus tidak dibebankan kepada masyarakat di sekitar jalan tol.
B. Dampak Akibat Lalu Lintas yang Muncul:
Perubahan volume lalu lintas
Pembangunan dan pengoperasian jalan akan menyebabkan bangkitan volume lalu lintas terutama pada persimpangan dan pintu keluar masuk tol.
C. Dampak Akibat Desain Jalan:
Khusus untuk jalan tol, perlu diperhatikan dampak-dampak yang timbul ketika masa operasional jalan yang diakibatkan oleh desain jalan tol tersebut. Pada umumnya pengguna jalan tol akan melaju dengan kecepatan tinggi dan konstan karena merasa aman. Jalan tol harus di desain sedemikian rupa supaya aman untuk dilewati kendaran yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut. Apabila desain jalan tol dan peletakan rambu-rambu kurang tepat, akan mengakibatkan kecelakaan lalulintas.
8
Berikut adalah rencana pengelolaan dan pemantauan yang umum untuk mengelola dan memantau dampak-dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan dan pengoperasian jalan (metode pengelolaan dan pemantauan yang disampaikan disini tidak mutlak harus diikuti, melainkan akan sangat tergantung kepada kondisi lokal dan rencana kegiatan secara spesifik):
1. DAMPAK AKIBAT KEBERADAAN JALAN:
A. Persepsi negatif masyarakat
• Rencana Pengelolaan
Melakukan musyawarah dan melakukan sosialisasi
• Rencana Pemantauan
Wawancara langsung
B. Perubahan Fungsi dan Tata Guna
Lahan
• Rencana Pengelolaan
Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan tata guna lahan eksisting.
• Rencana Pemantauan
Memastikan kesesuaian kegiatan dengan tata ruang setempat secara berkala.
C. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
• Rencana Pengelolaan
Pemeliharaan mesin peralatan mobilisasi alat dan bahan sehingga tidak mengeluarkan emisi yang melebihi persyaratan;
Menghindari terjadinya ceceran tanah galian dan bahan bangunan dengan menutup bak truk pengangkut dengan kanvas atau bahan sejenis;
melakukan penyiraman, menghindari kerja pada malam hari, memasang sound barrier,
melakukan pekerjaan di waktu malam hari (apabila lokasi dekat dengan permukiman)
• Rencana Pemantauan
Pemantauan berkala
D. Potensi erosi dan kestabilan lereng
• Rencana Pengelolaan
Pencegahan terjadinya erosi dan kestabilan lereng, upaya pengelolaan yang dilakukan dapat berupa:
Melakukan kegiatan konstruksi pada musim kemarau;
Memasang jaring-jaring penahan, dinding penahan atau parit pengumpul air;
• Rencana Pemantauan
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
9
Melakukan pemantauan berkala terhadap jaring-jaring penahan, dinding penahan (memastikan alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik)
E. Peningkatan laju aliran permukaan
(runoff) dan potensi genangan
• Rencana Pengelolaan
Membangun jaringan saluran drainase yang baik dengan menyesuaikan terhadap debit runoff;
Membangun jalur hijau atau ruang terbuka hijau yang dapat menjadi pengganti daerah resapan air yang hilang;
Membangun selokan dan tindakan lain guna memperlambat dan mengendalikan limpahan air dan melindungi saluran drainase;
• Rencana Pemantauan
Melakukan pemantauan berkala terhadap saluran drainase dan air buangan (memastikan drainase bersih dari sampah dll.)
Melakukan pemantauan berkala terhadap jaring-jaring penahan, dinding penahan atau parit pengumpul air (memastikan alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan baik)
2. PAK AKIBAT LALU LINTAS YANG MUNCUL:
A. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan
• Rencana Pengelolaan
Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan tata guna lahan eksisting.
• Rencana Pemantauan
Memastikan kesesuaian kegiatan dengan tata ruang setempat secara berkala.
B. Perubahan volume lalu lintas
• Rencana Pengelolaan
Pemasangan rambu peringatan, pengaturan lalu lintas
• Rencana Pemantauan
Mencegah timbulnya terminal bayangan (ojek dan angkot menunggu penumpang)
C. Terputusnya Aksesibilitas
• Rencana Pengelolaan
Membuat jembatan penyeberangan dengan jarak yang efektif dan efisien. Khusus untuk jalan tol, dalam menentukan desain jalan harus sudah memperhatikan potensi perkembangan suatu daerah yang akan terpisah tersebut. Apabila diperhitungkan daerah yang akan terpisah tersebut memiliki potensi perkembangan daerah yang cukup tinggi, maka tidak cukup dibangun jembatan penyeberangan atau jembatan kecil yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, namun ada beberapa pilihan yaitu “mengangkat jalan tol” (dengan membangun fly over/overpass) atau membangun underpass yang bisa dilewati masyarakat dengan mudah.
• Rencana Pemantauan
Pengamatan langsung dan wawancara kepada masyarakat terkena dampak
D. Peningkatan kecelakaan lalu lintas
• Rencana Pengelolaan
Memasang rambu lalu lintas, membuat pagar pembatas
• Rencana Pemantauan
Pengamatan langsung dan wawancara kepada masyarakat terkena dampak
10
3. DAMPAK AKIBAT DESAIN JALAN:
Penentuan Desain Jalan, khususnya jalan tol harus lebih cermat daripada jalan non tol. Penentuan desain jalan harus benar-benar sesuai dengan rencana batasan kecepatan yang direncanakan. Sebagai contoh: apabila jalan tersebut tidak didesain untuk kecepatan
100 km/jam, maka jangan dipaksakan memberikan batasan maksimal kecepatan 100 km/jam. Karena, apabila dipaksakan akan banyak rambu-rambu yang mengakibatkan pengguna jalan tersebut tidak konstan dalam mengendarai kendaraan.
Panduan Penilaian AMDAL Atau UKL/UPL Untuk Kegiatan Pembangunan Jalan
11
Buku panduan ini adalah alat bantu penilaian dokumen AMDAL atau UKL-UPL yang bersifat umum dan cukup fleksibel terhadap kemungkinan perubahan terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan akibat perbedaan kondisi di lapangan.
Kegiatan pembangunan jalan memiliki beberapa aspek yang sangat tergantung pada kondisi setempat, sehingga diharapkan
penilai dapat memperhatikan pula kondisi lokal dalam melakukan penilaian. Semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat untuk terwujudnya pembangunan yang berwawasan lingkungan, khususnya pada pembangunan jalan.
Lampiran Daftar Proses Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (AMDAL, UKL/UPL)
DAFTAR PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
(AMDAL, UKL/UPL)
Jenis Proyek: JALAN
KONSTRUKSI DAN OPERASIONAL
1
DAFTAR PROSES
Jenis Proyek:
JALAN
KONSTRUKSI JALAN AND JEMBATAN
0.1 Permohonan:
[ ] AMDAL [ ] UKL/UPL [ ] Pemantauan/Inspeksi
0.2 Nama Proyek: ____________________________________________
__________________________________________________________
0.3 Lokasi: ___________________________________________________
__________________________________________________________
0.4 Surat Permohonan Diterima Oleh: _______________________________
0.5 Tanggal :__________________________________________
0.5 Date: ______________________
DOKUMEN TERLAMPIR / DOKUMEN YANG AKAN DILAMPIRKAN
0.6 Dokumen Resmi (Pembenaran, pemberitahuan, kesepakatan)
______________________________________________________
0.7 Dokumen Korespondensi/Komunikasi (Catatan, anotasi, rekomendasi)
______________________________________________________
0.8 Lampiran Penelitian Lain (Studi - studi tambahan, penilaian, prognosa, d.s.b., sesuai dengan Kerangka Acuan mengenai AMDAL)
______________________________________________________
2
BAGIAN 1: INFORMASI YANG DIPERLUKAN Catatan: Bagian ini menyatakan informasi yang harus diserahkan oleh pemrakarsa proyek sebagai lampiran pada Daftar Proses, tanpa lampiran ini pengajuan tidak akan diterima.
Lampiran Catatan 1.1
Peta Topografi, Memperlihatkan lokasi proyek (kesejajaran jalanan, lokasi jembatan - jembatan, dan komponen lain dll.) dan sesuatu bagian penting dari lanskap yang digunakan sebagai petunjuk (significant landmarks), atau diagram garis lurus dari badan-badan air serta daerah daerah relevan lain yang akan mengalami dampak yang penting dalam evaluasi proyek,
skala 1:50,000 skala 1:10,000
1.2 Disain/gambar teknik pra-rencana mengenai proyek, jalan akses,
akomodasi (sementara) pekerja serta perkantoran dan komponen lainnya termasuk penyediaan air minum dan tenaga listrik, pembuangan sampah dan air-buangan.
1.3 Inventarisasi daerah-daerah lindung dan daerah banjir di lokasi proyek dan sekitarnya.
Pada kedua sisi dalam jarak 1km Pada kedua sisi dalam jarak 5km
1.4 Sertifikat zona.
1.5 Perkiraan jadwal konstruksi
(diserahkan setelah tender dilakukan)
1.6 Inventarisasi bahan-bahan konstruksi dan asalnya (kualitas dan
kuantitas) Peta lubang-lubang galian dan lokasi penggalian bagi bahan
konstruksi.
1.7 Catatan konsep sebagai diserahkan kepada BRR..
1.8 Lain-lain (uraikan)
3
BAGIAN 2: INFORMASI UMUM 2.1 Nama Proyek ______________________________________________________ 2.2 Jalur Varian ________________________________________________________ 2.3 Lokasi Projek Desa: _____________________________________________________________ Kecamatan: _________________________________________________________ Kapubaten/kota: _____________________________________________________ Koordinat Geografis (Ditentukan dgn GPS): _______________________________ 2.4 Pemrakarsa ____________________________________________________ Petugas Penghubung: ________________________________________________
Alamat: _____________________________________________ Tlp/Fax #: _____________________________________________ Hp #: _____________________________________________ E-mail: _____________________________________________ 2.5 Kepemilikan Proyek
Jenis Kepemilikan: [ ] Kepemilikan Tunggal [ ] Kemitraan atau Kerjasama [ ] Perusahaan [ ] Koperasi [ ] Lain-lain ____________________________________________
2.6 Kontraktor _____________________________________________
Petugas Penghubung: _____________________________________________ Alamat: _____________________________________________
Tlp/Fax #: _____________________________________________ Hp #: _____________________________________________ E-mail: _____________________________________________ 2.7 Pihak – pihak Terkait
Kelompok masyarakat yang berpotensi mengalami dampak proyek a) Dalam jarak of < 100 m: _____________________________________________ b) Dalam jarak > 100 m: _______________________________________________
2.8 Informasi untuk Umum Pemberian informasi pada masyarakat dilakukan
[ ] Ya [ ] Tidak Dimana? __________________________________________ Kapan? __________________________________________ Oleh siapa? Nama: ____________________________________ Tlp.-no: ___________________________________
Tanggapan masyarakat/pemangku kepentingan yang perlu diserahkan sampai dengan tanggal pertemuan Komisi AMDAL guna menentukan KA-ANDAL Tanggal: _______________________________________
4
BAGIAN 3: DESKRIPSI PROJEK
3.1 Deskripsi Proyek / Tujuan ___________________________________________________________
3.2 Rencana Pelaksanaan
___________________________________________________________ 3.3 Total Panjang Jalan yang termasuk didalam proyek: __________ km 3.4 Biaya Proyek
Total (estimasi) Biaya Projek: ____________________ Cara Pendanaan Proyek: [ ] Dana Sendiri [ ] Pinjaman Bank [ ] Dana Pemerintah [ ] Lain-lain
3.5 Kepemilikan tanah
Total Luas Tanah: ______________________ Klasifikasi Umum Tanah: [ ] Tanah Negara [ ] Tanah Pribadi
Bila tanah Negara, apa klasifikasinya: ____________________________________ Status Kepemilikan Tanah: ____________________________________________
3.6 Klasifikasi Tata-Guna Tanah
Peruntukan tanah sekarang di lokasi yang akan tercakup oleh proyek; berdasarkan zona tata-guna tanah yang berlaku: [ ] Pertanian [ ] Perumahan [ ] Lain-lain (Sebutkan): [ ] Industri [ ] Kehutanan ___________________ [ ] Komersial [ ] Ruang terbuka ___________________ [ ] Pariwisata [ ] Kelembagaan ___________________ Apakah proyek sesuai dengan rencana tata-guna tanah sekarang ini? [ ] Ya [ ] Tidak Bila Tidak, jelaskan: _______________________________________________
3.7 Komponen Proyek 3.7.1 Jalan
Bagian Deskripsi Jarak (km)
Tanjakan/ Kemiringan
Bahan Konstruksi
1 2
3.7.2 Jembatan
Jembatan # Nama/Deskripsi Panjang
(linear m) Jumlah Rentang Rancang/ Disain
1
2 3.7.3 Komponen Lain (terowongan, pintu pembayaran toll, jalan akses dll.)
Butir Nama/Deskripsi Jarak (km) Area (m2)
Tanjakan/ Kemiringan Bahan Konstruksi
1 2
3.8 Pengendalian Bahan Buangan 3.8.1 Sistem pengumpulan:
[ ] Pengumpulan bahan bekas konstruksi selama fase pra-konstruksi dan konstruksi
yang diatur oleh proyek.
5
[ ] Pengumpulan sampah selama tahap operasi, yang diatur oleh proyek.
[ ] Di-integrasikan kedalam sistim pengumpulan
sampah kotapradja.
[ ] Lain-lain (jelaskan):
____________________________________
Apakah akan diterapkan sistim pemisahan /pemilahan sampah sebelum pembuangan akhir?
[ ] Ada [ ] Tidak
3.8.2 Sistim Pembuangan
[ ] Pengendalian sampah padat secara ekologis (misalnya pembuatan kompos)
[ ] Tempat pembuangan akhir terbuka diluar lokasi proyek
[ ] Daerah landfill kotapradja
[ ] Lain-lain (jelaskan): _________________________________________
3.9 Siapa yang akan mengoperasikan sistim pengendalian sampah (pengumpulan dan
pembuangannya)?
[ ] Perusahaan
[ ] Lain-lain (jelaskan):
_________________________________________
3.10 Sistem Drainase
Jenis drainase (pada umumnya):
[ ] Saluran air terbuka
[ ] Saluran air bawah tanah / tertutup
[ ] Saluran menuju daerah terbuka
[ ] Lain - lain (sebutkan): _______________________________________
Dimanakah sistim drainase disalurkan?
[ ] Sistim drainase umum [ ] Badan air / tempat pembuangan
alami
Badan air apakah yang akan melayani / menerima kotoran dan sistim drainase (contohnya, sungai, parit, kali)? ________________________________________ Lokasi tempat ini? ________________________________
[ ] Lampirkan rencana drainase yang terinci?
6
3.11 Tenaga Kerja dan Pekerjaan Berapa banyak orang akan dipekerjakan oleh proyek?
Selama perioda pra-konstruksi/konstruksi:
___________________
Selama perioda operasi dan pemeliharaan: __________________
3.12 Jadwal Konstruksi
Berapa lama perioda pra-konstruksi/konstruksi akan berlangsung? _____________ Mulai: _______________ Berakhir: _______________
[ ] Lampirkan jadwal terinci mengenai tahapan dan bagian pembangunan proyek No. Deskripsi Jadwal Waktu Total
3.13 Peralatan Konstruksi
Jenis mesin/truk yang akan digunakan, tujuan penggunaan dan nomornya. Jenis mesin/truk Tujuan Penggunaan Jumlah units
7
BAGIAN 4: DESKRIPSI LOKASI PROYEK AND SEKITARNYA
4.1 Lingkungan Fisik
4.1.1 Sifat umum dari daerah proyek:
Nyatakan ketinggian dalam meter diatas permukaan laut. Guna menentukan ketinggian, agar
mengacu pada peta topografi, dimana diberikan garis kontur ketinggian serta sumber-sumber lain
seperti peta baru pada geo-risks dan foto satelit, dll.!
No. Ketinggian Estimasi % daerah/panjang total
< 0 m
0 – 5 m
5 – 20 m
20 -100 m
> 100 m
Sumber Informasi: _______________________________________________
4.1.2 Kemiringan dan topografi di dalam daerah proyek:
No. Kemiringan Estimasi % panjang daerah/ total
Daerah rata atau sangat landai (kemiringan 0 – 3 %)
Landai hingga berombak( kemiringan 3 – 8 %)
Landai hingga berombak (kemiringan 8 – 18 %)
Berombak hingga kecuraman sedang (kemiringan 18 - 30%)
Kemiringan curam (kemiringan 30 - 50%)
Sangat curam hingga bergunung (kemiringan > 50%)
4.1.3 Erosi tanah: Apakah terdapat daerah di lokasi proyek yang mengindikasikan terjadinya erosi?
[ ] [ ] Ada [ ] Tidak Sebab-sebab terjadinya erosi: [ ] Hujan lebat [ ] Lereng tidak stabil
[ ] Gerak tanah [ ] Lain-lain (jelaskan): _________ 4.1.4 Terjadinya longsor di lokasi proyek: [ ] Ada [ ] Tidak
Sebab-sebab terjadinya longsor: [ ] Gempa-bumi [ ] Banjir [ ] Lereng tidak stabil [ ] Gerak tanah [ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________________________
4.1.5 Jenis tanah di daerah tersebut:
8
No. Ketinggian Estimase % luas total
Tanah
Lempung
Tanah lempung berpasir
Lain-lain (jelaskan):
[ ] Lampirkan data terinci mengenai tanah! [ ] Apabila kondisi tanah kurang jelas, lakukan pengambilan sampel dan analisa jenis tanah!
4.1.6 Apakah wilayah proyek (atau sebagiannya) mengalami dampak tsunami 12/2004? [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, apakah daerah itu (atau sebagiannya) diliputi: [ ] Air laut [ ] Bahan hancuran [ ] Substansi berminyak [ ] Benda-benda logam [ ] Substansi lainnya yang diakibatkan tsunami (jelaskan): __________
4.1.7 Apakah daerah tersebut mengalami banjir selama musim hujan atau pada pasang laut besar? [ ] Ya [ ] Tidak
Sebab banjir: [ ] Daerah/ketinggian yang rendah [ ] Drainase yang jelek [ ] Daerah genangan air
[ ] Lain-lain (jelaskan): ________________________________________ Tanggal banjir terakhir: ________________________________________
4.1.8 Badan air terbuka di lokasi dan sekitarnya (Pada kedua sisi dalam jarak < 200 m) No. Jenis*) Nama Lokasi /
Bagian jalan (km) Perkiraan kapasitas
dalam m3
musim hujan
musim kering
*) misalnya: anak sungai, mata air, danau, tambak ikan, lain-lain Tandai semua badan air dalam peta topografi terlampir! Apabila badan air tidak bernama, nyatakan badan air dengan nomor.
4.1.9 Apakah daerah proyek berada dalam atau dekat wilayah tangkapan air? [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, jelaskan: ________________________________________________ Estimasi jarak: ________________ m 4.1.10 Apakah ada jalan akses menuju lokasi proyek?:
[ ] Ada [ ] Tidak Jenis jalan: _________________________________________ Panjang: ___________________ m
4.1.11 Iklim setempat (data dasar):
Musim hujan: dari _____________ sampai _______________
Musim kering: dari _____________ sampai _______________
Suhu rata-rata: ______ºC; maksimum _____ ºC; minimum _______ ºC
Curah hujan rata-rata: _______ m3/tahun
4.2 Lingkungan Biologis
9
4.2.1 Pepohonan yang ada serta vegetasi lain di lokasi proyek: Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah!
No. Lokasi / Bagian jalan
Jenis/Species Terancam?
Pohon:
Jenis/Species lainnya:
[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)!
[ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!
4.2.2 Habitat spesifik ekologis (kritis dan sensitif) di lokasi proyek dan sekitarnya (Pada kedua sisi dalam jarak < 500 m) Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah!
No. Lokasi / Bagian Jalan
Habitat Kritis / sensitif?
Di Lokasi:
Sekitarnya (jarak < 500 m):
[ ] Lampirkan daftar habitat dan spesies penunjuk – sesuai persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)!
[ ] Lampirkan lokasi yang tepat dari habitat yang dinyatakan (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!
4.2.3 Apakah proyek berlokasi disalah satu daerah berikut? [ ] Ya [ ] Tidak
Jenis daerah yang ada: [ ] Daerah hutan bakau asli
[ ] Bekas daerah hutan bakau (sekarang rusak) [ ] Daerah bakau direncanakan (berpotensi). [ ] Hutan lindung 4.2.4 Apakah wilayah proyek menunjukan struktur pepohonan yang mengalami dampak
tsunami 12/2004? [ ] Ya [ ] Tidak
4.2.5 Burung – burung dan bentuk kehidupan di lokasi proyek:
Berikan beberapa contoh pada kotak dibawah! No. Lokasi /
Bagian jalan Species Terancam?
Burung:
Jenis lain:
[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)!
[ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)! [ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang!
4.2.6 Sumber daya perikanan dalam badan-badan air di lokasi proyek: Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!
No. Lokasi / Bagian jalan
Sumber-daya perikanan Kritis / sensitif?
[ ] Lampirkan suatu daftar lengkap spesies sesuai dengan persyaratan Bapedalda (UKL/UPL) / Komisi AMDAL (KA-ANDAL)!
[ ] Lampirkan lokasi tepat dari struktur/spesies vegetasi yang disebut (peta)!
10
[ ] Lampirkan evaluasi mengenai kondisi sekarang! 4.3 Lansekap / bentang alam 4.3.1 Karakteristik bentang darat yang khas dan ciri-ciri tunggal yang unik di lolkasi proyek dan
sekitarnya surroundings (dalam jarak < 1.000 m) Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!
No. Lokasi / Bagian jalan
Deskripsi singkat
Karakteristik Lansekap:
Ciri-ciri tunggal:
[ ] Lampirkan foto-foto yang memperjelas! 4.3.2 Struktur pemukiman yang khas atau ciri tunggal yang penting di lokasi proyek dan sekitarnya
(radius < 1.000 m) [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, jelaskan: _____________________________________________ 4.3.3 Gangguan pandangan / penyimpangan bentang darat akibat (saat ini)
[ ] Pemukiman [ ] Pergerakan tanah / penambangan
[ ] Bangunan industry dan komersial / pembangkit listrik [ ] Infrastruktur (a.l. jalan, jembatan, saluran listrik, pelabuhan)
[ ] Erosi / tsunami / longsoran [ ] Lain-lain (jelaskan): ______________________________ Berikan beberapa contoh dalam kotak dibawah!
No. Lokasi / bagian jalan
Deskripsi singkat
[ ] Lampirkan foto-foto yang memperjelas! 4.3.4 Adakah potensi lansekap untuk (kegiatan) rekreasi atau pariwisata
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada, jelaskan: ____________________________________
4.4 Lingkungan Sosio-Ekonomi 4.4.1 Penggunaan tanah sekarang di lokasi proyek:
[ ] Tanah Murni Pertanian [ ] Kebun buah-buahan [ ] Padang rumput [ ] Rawa/Hutan bakau [ ] Kolam ikan [ ] Telah dibangun
[ ] Lain-lain (jelaskan) _________________________________ 4.4.2 Pemukiman yang ada di lokasi proyek:
[ ] Ya [ ] Tidak Bila ya: Jumlah rumah tangga atau keluarga: ________________
Jumlah pemilik resmi tanah: ________________ Jumlah penyewa: _______________ Jumlah penghuni liar: _________________
Sumber informasi: _________________________________________ 4.4.3 Jumlah total penduduk total masyarakat di sekitar proyek: __________ 4.4.4 Rata-rata jumlah orang per keluarga: __________________________ 4.4.5 Sumber kehidupan utama / sekunder:
[ ] / [ ] Pertanian [ ] / [ ] Perikanan [ ] / [ ] Ternak unggas [ ] / [ ] Penjaja / jual beli
[ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________ [ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): __________________________ 4.4.6 Organisasi lokal yang ada didaerah tersebut
(kelompok terorganisir seperti asosiasi, koperasi, dsb.) [ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, sebutkan: __________________________________________ 4.4.7 Infrastruktur sosial / budaya di wilayah tersebut
[ ] Sekolah [ ] Mesjid [ ] Tempat suci (a.l.. syah kuala) [ ] Lokasi arkeologis / bersejarah
11
[ ] RS / Puskesmas / klinik [ ] Tempat berkumpul [ ] Lain-lain (jelaskan): ______________________________
4.4.8 Apakah lokasi sesuai dengan rencana tata guna tanah kota / kotapraja? [ ] Ya [ ] Tidak Bila tidak, sebut nama kota/kotapraja serta uraian ke-tidak sesuaian!
_________________________________________________________ 4.9 Struktur, pembangunan, fasilitas pemukiman/ komersial atau industri sekitar lokasi proyek:
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada, catat dan tandai lokasinya (bagian jalan): ___________________________________________________
4.4.10 Apakah alokasi lahan dan garis jalan serta fasilitas lainnya terintegrasi ke dalam jaringan (jalan) dan pola pemukiman yang terdapat diluar batas – batas lokasi proyek?
[ ] Ada [ ] Tidak Bila tidak, jelaskan: ____________________________________ 4.4.11 Kelompok penduduk asli bermukim di lokasi atau sekitarnya (< 5 km)?
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada, catat dan nyatakan lokasinya: ____________________
Bila ada, apakah kelompok-kelompok ini disertakan dalam perencanaan proyek? [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, uraikan partisipasinya: ___________________________
12
BAGIAN 5: ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN (KAJIAN RISIKO)
Catatan: Bagian berikut ini mengatur identifikasi mengenai potensi dampak yang diakibatkan oleh proyek (kajian risiko lingkungan). Ini merupakan suatu kajian awal singkat yang menyatakan apakah suatu jenis dampak berkemungkinan terjadi atau tidak (opsi Ya/Tidak). Apabila diperlukan (misalnya sebagai hasil dari proses peliputan AMDAL – KA-ANDAL), maka perlu dilaksanakan pengumpulan data secara mendetil, analisis, kajian dan prognosa yang hasilnya dilampirkan pada Daftar Proses (studi tambahan), yang mengindikasikan pokok terkait dari bagian ini. Studi-studi tambahan ini harus dicatat pada Label (halaman 2) dari Daftar Proses ini (Bagian 0.8). Lampiran terlampir “Kriteria Standar Evaluasi untuk AMDAL (KSE)” memberikan pendekatan-pendektan awal pada risiko dari dampak yang tercatat dibawah ini; pokok terkait pada Lampiran ditandai pada sisi kanan masing-masing nomor dari bagian berikutnya (→ KSE). 5.1 Lingkungan Fisik 5.1.1 Kehilangan lapisan penutup tanah dan/atau kehilangan fungsi tanah yang penting. [ ] Ya [ ] Tidak
Karena: [ ] Pekerjaan pemindahan tanah (penggalian, pemotongan lereng, dsb.) [ ] Penutupan permanen (pengaspalan, fasilitas dan bangunan tambahan) [ ] Penutupan sementara (peralatan, bangunan, daerah pembuangan, konstruksi, jalan,
dsb..) Luas yang tercakup: ___________m2
(→ KSE: A.1.a) [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! 5.1.2 Risiko erosi dan tanah longsor
[ ] Ada [ ] Tidak Disebabkan:
[ ] Potongan tajam dan lereng tanpa vegetasi [ ] Lereng gundul (vegetasi pelindung telah dihilangkan) [ ] Drainase air tidak tepat [ ] Kegiatan pemindahan tanah [ ] Pembuangan yang tidak tepat (dari tanah, peralatan penggalian dan konstruksi
materials) Perinci dan tandai lokasinya: ___________________________________________
(→ KSE: A.1.c) [ ] Lampirkan rincian evaluasi risiko lebih lanjut!! [ ] Tandai daerah risiko pada peta terlampir! 5.1.3 Risiko berbagai dampak (sekunder) dari lubang galian dan galian bahan untuk konstruksi: [ ] Ada [ ] Tidak [ ] Tandai lubang galian dan lokasi galian pada peta terlampir!
[ ] Lampirkan daftar rincian bahan konstruksi dan asalnya (kualitas dan kuantitas) (berkaitan dengan bagian 1.6)
[ ] Dalam hal teridentifikasi risiko signifikan (Ada), perlu diprakarsai kegiatan evaluasi/pemantauan lingkungan yang sesuai untuk daerah dampak yang terkait (misalnya, lokasi tambang, pabrik bahan bangunan, dsb.) dengan menerapkan Daftar Proses (misalnya UKL/UPL, AMDAL dan/atau pemantauan yang diprakarsai badan bersangkutan)!
5.1.4a Risiko terjadinya sedimentasi / penyumbatan pada pola drainase atas aliran air permukaan akibat berseraknya timbunan persediaan tanah dan bahan lainnya.
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! 1 5.1.4b Risiko terjadinya penyumbatan pada aliran air tanah karena terpotongnya
lapisan akifer yang peka oleh badan konstruksi (badan jalan dan konstruksi lain) [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: A.2.a)
2 5.1.5 Risiko (a) polusi air tanah, (b) polusi air permukaan, (c) polusi tanah (a) / (b) / (c) (a) / (b) / (c)
13
[ ] / [ ] / [ ] Ada [ ] / [ ] / [ ] Tidak Disebabkan oleh:
[ ] / [ ] / [ ] Terbuangnya bahan berbahaya (a.l. minyak, bahan bakar, pelumas, emisi mesin, kecelakaan dan bahan konstruksi berbahaya) pada tahap (pra-) konstruksi,
[ ] / [ ] / [ ] Emisi mesin, kecelakaan, kebocoran minyak, bahan bakar, pelumas dan kerusakan dan aus selama masa operasional,
[ ] / [ ] / [ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap (pra-) konstruksi,
[ ] / [ ] / [ ] Limbah (pengendalian limbah kurang tepat) selama tahap operasional, [ ] / [ ] / [ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap (pra-)
konstruksi, [ ] / [ ] / [ ] Limbah domestik / sistim sanitasi kurang baik selama tahap
konstruksi, [ ] / [ ] / [ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah) [ ] / [ ] / [ ] Lain-lain (jelaskan): _______________________________
Lihat juga bagian 5.4.6 (→ KSE: A.2.b dan A.1.b) [ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air tanah! [ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi air permukaan! [ ] Lampirkan rincian lebih lanjut mengenai kajian risiko potensi polusi tanah (kontaminasi tanah)!
5.1.6 Risiko terjadinya polusi badan air sekitarnya akibat pembuangan limbah konstruksi yang tidak benar
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.2.b) 5.1.7 Peningkatan debu karena pembersihan lahan, pemindahan tanah, pembuangan tidak terlindungi,
transportasi / pengangkutan. [ ] Ada [ ] Tidak disebabkan oleh: [ ] Pembersihan lahan (pebongkaran vegetasi pelindung dan lapisan tanah) [ ] Pemindahan tanah, pembuangan bahan galian dan konstruksi yang tidak dilindungi. [ ] Transportasi, pengangkutan
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! 5.1.8 Risiko terjadinya peningkatan dalam polusi udara dari lalu lintas.
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.3.a) 5.1.9 Risiko terjadinya perubahan signifikan dalam iklim mikro lokal.
[ ] Ada [ ] Tidak Disebabkan oleh:
[ ] Penyumbatan/pemutusan jalur aliran udara segar yang penting (penyediaan air segar untuk daerah sensitif, a.l. daerah pemukiman) akibat tanggul jalan yang panjang dan tinggi, dam, dinding, dsb.
[ ] pembersihan lahan (penghilangan lapisan vegetasi dan pohon-pohon) [ ] perubahan permukaan badan air dan kondisi luapan air. [ ] perubahan morfologi yang ada disekeliling / disekitar daerah. [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.3.b) 5.1.10 Risiko dari efek negative dalam iklim makro
[ ] Ada [ ] Tidak disebabkan oleh:
[ ] pembersihan lahan yang signifikan (pembersihan skala besar struktur vegetasi penting, a.l. hutan)
[ ] peningkatan signifikan dalam polusi udara. [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.3.c) 5.1.11 Peningkatan tingkat kebisingan
[ ] Ada [ ] Tidak disebabkan:
[ ] Kegiatan konstruksi, transportasi/truk pengangkut
14
[ ] Peledakan [ ] Lalu-lintas jalan [ ] Pembersihan lahan (penghilangan vegetasi pelindung dan pohon)
[ ] Lampirkan prognose kebisingan! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: A.3.d) 5.1.12 Risiko dampak lainnya pada lingkungan fisik
[ ] Ada [ ] Tidak Jelaskan: ___________________________________________________
5.2 Lingkungan Biologis
5.2.1 Kehilangan vegetasi akibat pembersihan lahan, kehilangan pohon: [ ] Ada [ ] Tidak
Daerah kena dampak: ___________m2 Jumlah pohon kena dampak: __________
[ ] Lampirkan daftar lengkap pohon-pohon dan unit vegetasi lainnya yang akan dihilangkan (lihat bagian 4.2.1)! [ ] Lampirkan peta lokasi pohon dan unit vegetasi lain yang akan dihilangkan!
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: B.1.a)
5.2.2 Risiko terjadinya gangguan atau pemusnahan hewan (terlindungi) dan habitat (sensitif) didalam wilayah lokasi dan sekitarnya:
[ ] Ada [ ] Tidak disebabkan:
[ ] Kehilangan daerah habitat oleh konstruksi itu sendiri [ ] Dihalanginya jalur-jalur migrasi [ ] Penghilangan vegetasi [ ] Polusi [ ] Kebisingan [ ] Pergerakan (lalu-lintas, dan kegiatan konstruksi) [ ] Kecelakaan (tubrukan kendaraan)
[ ] Lampirkan daftar lengkap hewan yang ditemukan dan berpotensi ada! (lihat Bagian 4.2.2)! [ ] Lampirkan peta yang menyatakan lokasi hewan yang ditemukan dan berpotensi ada! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (studi kehewanan) termasuk kajian risiko jangka panjang, dengan memfokuskan pada (kelompok) spesies: ___________________________________________________________
(→ KSE: B.2) 5.2.3 Risiko terjadinya fragmentasi dari ekosistim yang ada, jalur-jalur migrasi dan gangguan (tidak
langsung) pada daerah suaka alam sekitarnya: [ ] Ada [ ] Tidak
Jelaskan: ___________________________________________________ [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: B.3 dan B.4) 5.2.4 Risiko dampak lainnya pada lingkungan biologis:
[ ] Ada [ ] Tidak Jelaskan: ___________________________________________________ 5.3 Lansekap / Bentang alam 5.3.1 Perubahan visual, risiko gangguan atau kehilangan cirri-ciri bentang alam:
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada, jelaskan: __________________________________________________ [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! [ ] Lampirkan gambar visualisasi (nyatakan sudut pengambilan foto)!
(→ KSE: C.1) 5.3.2 Risiko terjadinya devaluasi / gangguan terhadap (potensi) daerah rekreasi / wisata dan daerah
cagar budaya:
15
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada, jelaskan: _________________________________________________
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: C.2 dan C.3)
5.3.3 Risiko lain dari dampak pada bentang alam: [ ] Ada [ ] Tidak
Jelaskan: __________________________________________________
5.4 Lingkungan Sosio-Ekonomi
5.4.1 Risiko adanya sengketa penggunaan tanah; risiko perubahan infrastruktur sosial: [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: D.1.a)
5.4.2 Pemindahan / Pemukiman kembali masyarakat atau komunitas; pembebasan lahan; sengketa hak jalan:
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan dokumentasi lengkap kepemilikan tanah yang mengalami dampak dan/atau kesepakatan (mengenai penggunaan lahan, pelanggaran).
5.4.3 Risiko perubahan jaringan jalan: peningkatan lalu-lintas; pengurangan akses pada- atau melalui-
daerah proyek [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: D.2.c)
5.4.4 Peningkatan kegiatan ekonomi didaerah tersebut karena peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan keperluan rumah dan layanan umum untuk pekerja sementara pada tahap (para-) konstruksi
[ ] Ada [ ] Tidak Jumlah pekerja sementara asal luar: _______________________
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! 5.4.5 Risiko peningkatan kejadian kejahatan dan kecelakaan pada tahap (pra-) konstruksi
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: D.2.b) 5.4.6 Peningkatan risiko bahaya / masalah kesehatan akibat potensi terpolusinya tanah, air dan udara,
bahan-bahan konstruksi berbahaya dan sampah (tertinggal setelah penyelesaian) [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: D.2.d dan D.2.e)
(Lihat 5.1.5) (→ KSE: A.2.b dan A.1.b) 5.4.7 Risiko dilewatinya daerah-daerah dengan nilai sejarah (a.l. situs arkeologis)
[ ] Ada [ ] Tidak [ ] Lampirkan peta yang menunjukkan lokasi situs demikian! [ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut!
(→ KSE: D.3.a) 5.4.8 Risiko dampak negatif pada tradisi, nilai-nilai budaya dan pola perilaku sebagai akibat adanya
pemukiman (sementara) dari para buruh serta timbulnya kegiatan ekonomi sekunder: [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! 5.4.9 Risiko gangguan pada lokasi-lokasi sensitif budaya, tradisi atau keagamaan sebagai akibat emisi
kebisingan, debu, dampak visual dsb.: [ ] Ada [ ] Tidak
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (Lihat 5.1.7, 5.1.11, 5.3.1, 5.3.2)(→ KSE: D.3.a)
5.4.10 Risiko terjadinya sengketa dengan kelompok penduduk asli [ ] Ada [ ] Tidak
16
[ ] Lampirkan rincian kajian risiko lebih lanjut! (→ KSE: D.3.b)
5.4.11 Perkiraan dampak positif pada struktur social: [ ] Ada [ ] Tidak
Bila ada, maka dampak positif pada: [ ] Ekonomi lokal [ ] Transportasi/jaringan jalan/akses [ ] Angkutan umum [ ] Kesehatan [ ] Tatanan pendidikan dan budaya [ ] Lain-lain (jelaskan): _______________________________________
5.4.12 Risiko lain akibat dampak pada lingkungan sosial: [ ] Ada [ ] Tidak
Jelaskan: __________________________________________________
17
BAGIAN 6: RENCANA / UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL/UKL)
dan RENCANA / UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL/UPL)
Catatan: Daftar isi berikut bertujuan mendukung identifikasi kemungkinan tindakan-tindakan memperkecil serta kegiatan-kegiatan pemantauan. Isi daftar ini diatur analog dengan bagian 5. (Sekali lagi dampak yang berpotensi disebutkan dalam kolom pertama.) Dengan memberi tanda pada kegiatan yang sesuai untuk diusulkan, maka daftar isian bagian 6 memenuhi persyaratan dari suatu rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan. Rincian tambahan dari rencana pemantauan - seperti lokasi dan frekwensi – dapat diatur pada kolom 4. Guna menentukan frekwensi*, gunakanlah kependekan-kependekan berikut: S = sekali sebelum pembukaan tanah M = setiap minggu K = setelah kejadian khusus (a.l. hujan berat) atau bila di-identifikasi ada masalah B = setiap bulan P = sekali setelah penyelesaian konstruksi, kemudian setiap ____ bulan.
18
6.1 Lingkungan Fisik
Dampak Tindakan Mitigasi Metoda Pemantauan Frequency* Dan Lokasi
Parameter / Indikator
6.1.1 Kehilangan tanah dan fungsi tanah
Pengendalian pembersihan lahan dengan dalam batas-batas yang di-izinkan.
Simpan lapisan tanah bagian atas pada tempat aman dan gunakan sebagai bahan pemerata akhir atau lapisan akhir
Secepat mungkin melakukan reboisasi
Observasi visual Pembuatan foto Periksa laporan
mengenai daerah bermasalah.
Periksa rambu-rambu yang ada dan tanda-tanda batas daerah pembersihan lahan.
- Daerah kena dampak dalam m2
- Prosentase lahan yang dibersihkan.
- Jumlah debu. - Kekeruhan air.
6.1.2 Risiko erosi dan longsoran tanah.
Buatkan selokan, parit dan langkah-langkah lain untuk memperlambat dan mengendalikan limpahan air permukaan dari daerah konstruksi, dan lindungi jalur-jalur drainase.
Lakukan kegiatan konstruksi selama musim kering.
Hindari galian dan bukaan tanah terpapar dengan lama.
Pemasangan jaring penahan, dinding penahan, parit penyela air, brangkal sisa bangunan.
Bentuk (kembali) lapisan vegetasi
Observasi visual Pembuatan foto Identifikasi daerah
dengan potensi ketidak stabilan, erosi, genangan air.
Periksa laporan mengenai daerah bermasalah.
Lakukan analisa kekeruhan air sebagai diarahkan oleh ahli/badan lingkungan.
- Prosentase daerah yang dibersihkan.
- Kekeruhan air - Penyumbatan
parit.
6.1.3 Risiko adanya dampak sekunder pada lubang gali dan galian bahan bangunan.
Hindari sedimentasi untuk masuk kedalam sungai atau danau di sekitar lokasi proyek
Restorasi termasuk bentuk kembali lapisan tanah, drainase, mengganti tanah dan vegetasi.
Prakarsai pelaksanaan proses UKL/UPL atau AMDAL secara mandiri (dengan menggunakan Daftar Proses yang terkait) bagi lokasi penggalian.
Observasi visual Periksa laporan
mengenai daerah bermasalah.
Lakukan diskusi dengan wakil-wakil masyarakat setempat.
Kaji daftar keluhan guna mengidentifikasi masalah yang belum ditangani.
Bila ada indikasi dampak signifikan dan tidak adanya UKL/UPL/AMDAL: Prakarsai tindakan kajian/pemantauan (dengan menggunakan Daftar Proses yang terkait)
- Daerah kena dampak dalam m2
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local.
- Kritik yang diungkapkan dalam media cetak.
- Parameter baku mutu AMDAL (308/05, Lampiran 1)
6.1.4 Risiko sedimentasi/penyumbatan
Buatkan parit dengan ukuran dan jenis yang memadai.
Bangun perangkap/kolam penahan endapan guna
Observasi visual Pembuatan foto. Identifiksi daerah
genangan air.
- Kekeruhan air. - Penyumbatan
parit.
19
pola drainase atau aliran air.
mencegah penyumbatan. Penyimpanan sisa brangkal
yang tepat (pada daerah rata dan jauh dari jalur drainase, jalur air, atau daerah berpohon).
Sisa brangkal dari bangunan agar digunakan sebagai bahan urugan/pengisi.
Periksa laporan mengenai daerah bermasalah.
Lakukan analisa kekeruhan air sebagai diarahkan oleh ahli/badan lingkungan.
6.1.5 Risiko polusi air dan kontaminasi tanah.
Setiap saat: hindari bahan berminyak, bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya memasuki tanah, daerah drainase, badan air setempat.
Segera bersihkan tumpahan bahan bakar peralatan berat, cairan hidrolik, dan tumpahan berkandungan minyak bumi lainnya.
Reboisasi daerah yang vegetasinya telah dihilangkan.
Pertahankan dan tanam pohon-pohon.
Pengambilan sampel dan analisa air.
Pengambilan sampel dan analisa tanah.
Observasi visual Pembuatan foto. Identifikasi daerah yang
berpotensi kerusakan. Periksa laporan
mengenai daerah bermasalah.
- Baku-mutu untuk bahan beracun dan berbahaya (B3).
- Daerah kena dampak dalam m2
- Prosentase lahan yang dibersihkan.
- Kekeruhan air. - Pengaduan -
keluhan. 6.1.6 Risiko polusi dari badan air sekitarnya
Dirikan mekanisme pembuangan sementara dalam daerah konstruksi, dan buang limbah padat dengan benar.
Bangun fasilitas MCK yang memadai.
Terapkan persyaratan pembuangan limbah dan sanitasi yang benar pada kontraktor.
Observasi visual. Pembuatan foto. Periksa laporan
mengenai pemasangan dan pemeliharaan fasilitas.
Identifikasi daerah yang berpotensi kerusakan.
Bila ada indikasi masalah: lakukan sampling dan analisa air.
- Baku-mutu untuk bahan beracun dan berbahaya (B3).
- Kekeruhan air. - Pengaduan.
6.1.7 Peningkatan terjadinya debu.
Padatkan (kompaksi) bidang yang akan dilalui kendaraan selama konstruksi dengan tepat waktu dan benar, serta basahi tanah yang terbuka.
Penyiraman teratur dan tutupi daerah yang tidak tertutup atau tanah yang terbuka.
Hilangkan tanah/lumpur dari roda-roda truk dan peralatan sebelum keluar daerah konstruksi.
Truk pengangkut harus ditutupi dengan kanvas atau bahan setara.
Bangun pagar sementara sekitar daerah konstruksi.
Observasi visual Pembuatan foto laporan mengenai
daerah bermasalah, atau adanya potensi daerah bermasalah.
Laksanakan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel untuk analisa kualitas udara.
Periksa laporan pengaduan dan pemantauan.
- Untuk emisi gas buangan: terapkan baku-mutu kualitas udara.
- Kuantitas debu.
- Keluhan.
20
6.1.8 Polusi udara asal lalu-lintas jalan.
Tanam/reboisasi jalur-jalur pada di-ke-dua sisi jalan (pohon, tanaman perdu).
Terapkan rencana pengendalian lalu-lintas yang dioptimisasi dengan tujuan pengurangan kecepatan dan panjang jalan yang harus dibersihkan.
Memindah jalur lalu-lintas kendaraan ke jalan yang kurang padat.
Laksanakan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel analisa kualitas udara.
Laksanakan sensus lalu-lintas.
- Untuk emisi gas buangan: terapkan baku-mutu kualitas udara.
- Jumlah kendaraan.
6.1.9 Risiko adanya dampak negatif pada iklim mikro.
Hindari dan/atau buka hambatan dalam jalur arus udara segar (misalnya: pada landasan pacu atau tanggul jalan, dam atau dinding-dinding.)
Sediakan bukaan guna memungkinkan arus udara bersih (misalnya: pada jembatan)
Rehabilitasi vegetasi. Tanam pohon Pengendalian tegas
pembersihan lahan dalam batas-batas yang di-izinkan.
Pengukuran kualitas udara
Observasi visual. Periksa laporan keluhan
dan pemantauan.
- Data iklim (suhu, kelembaban).
6.1.10 Risiko dampak negative pada iklim makro.
Hindari daerah dengan struktur vegetasi yang penting (a.l. daerah hutan lindung)
Terapkan rencana pengendalian lalu-lintas optimal dengan tujuan mengurangi panjang jalan, waktu tunggu, pola-pola penghambat (lingkaran putar) dan pembersihan jalan.
Observasi visual Pengambilan foto Laksanakan sensus
lalu-lintas. Periksa laporan
mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah.
Laksanakan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel analisa kualitas udara.
- Prosentase daerah yang telah dibersihkan.
- Data iklim. - Untuk emisi
gas buangan: terapkan baku-mutu kualitas udara.
- Jumlah kendaraan.
6.1.11 Peningkatan tingkat kebisingan
Galakan/promosikan kesadaran masyarakat melalui pemberitahuan dan penyampaian informasi yang benar.
Gunakan peredam suara pada peralatan dan kendaraan; lakukan pemeliharaan dan servis secara teratur.
Jadwalkan kegiatan konstruksi
Periksa laporan mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah
Laksanakan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel analisa kebisingan dekat daerah yang sensitif
- Tingkat kebisingan dalam dB
- Baku-mutu emisi kebisingan dengan mempertimbangkan penggunaan lahan
21
yang bising diwaktu siang. Sediakan penghalang di
daerah kerja dimana diperkirakan akan digunakan peralatan dengan tingkat kebisingan tinggi pada tahap konstruksi.
(KepMen 11/1996)
disekitarnya. - Pengaduan. - Penggunaan
peralatan secara bersamaan.
6.1.12 Yang Lain
-
6.2 Lingkungan Biologis
Dampak Tindakan Mitigasi Metoda Pemantauan Frequency* Dan lokasi
Parameter / Indikator
6.2.1 Ke-hilangan vegetasi.
Minimasi penebangan pohon, pertimbangkan pohon-pohon yang ada dalam tata rencana (sejauh memungkinkan).
Buatkan pagar sementara untuk vegetasi yang akan dipertahankan.
Gunakan rambu-rambu dan pagar untuk mengarahkan lalu-lintas peralatan berat dalam lokasi konstruksi dan hindari kerusakan pada tanaman.
Reboisasi/ tanam spesies pohon dan tanaman asli.
Pembuatan foto Observasi visual and
inspeksi lapangan. Periksa laporan
mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah. (berdasar studi sebelumnya)
Periksa catatan pengaduan, koran, dll.
- Affected area in m2
- Jumlah tanaman/pohon yang terkena dampak (musnah).
- Jumlah spesies terlindung yang terkena dampak
- Pengaduan. - Kritik yang
ditulis dalam media.
6.2.2 Gangguan atau ke-hilangan margasatwa dan habitat sensitif dalam daerah pengaruh dampak.
(Sediakan studi jangka panjang mengenai flora dan fauna yang mengindikasikan tindakan mitigasi dan pemantauan yang sesuai).
Bentuk kembali atau simulasi habitat dari margasatwa yang kena dampak di daerah lain yang sesuai.
Tanam pohon/tanaman di daerah sekitarnya (bila memungkinkan).
Pasang rambu peringatan yang sesuai mengenai taman suaka margasatwa.
Pasang pagar pelindung. Jadwalkan kegiatan konstruksi
bising selama waktu siang hari.
Batasi jadwal operasi (a.l.
Periksa laporan mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah.
Observasi visual dan inspeksi lapangan.
Studi lapangan jangka panjang (berdasar studi sebelumnya).
Laksanakan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel untuk analisa polusi air dan tanah dekat daerah sensitif.
Periksa daftar pengaduan, koran, d.l.l.
- Daerah terkena dampak dalam km2.
- Jumlah spesies terkena dampak
- Spesies terancam.
- Pengaduan, keluhan dari komunitas local dan LSM.
- Kritik yang diterbitkan di media.
22
waktu malam) Menjalankan perawatan
terhadap peralatan dan peredam suara dengan teratur.
6.2.3 Fragmentasi dari ekosistim, jalur migrasi yang ada; gangguan pada daerah cagar alam.
Hindari melewati jalur migrasi yang penting..
Buatkan jembatan atau terowongan guna menyediakan jalan atau bukaan.
Sediakan parit dengan ukuran dan jenis yang memadai.
Buatkan pagar pelindung. Jadwalkan kegiatan
operasional pada siang hari. Batasi jadwal operasional (a.l.
waktu malam). Rambu peringatan yang
sesuai mengenai konservasi kehidupan hewan liar
Observasi visual dan inspeksi lapangan.
Studi lapangan jangka panjang disertai pengambilan sampel sepanjang jalan (perangkap)
Studi lapangan jangka panjang mengenai populasi hewan didaerah suaka.
Periksa daftar pengaduan, surat kabar d.l.l.
- Jumlah spesies terkena dampak (terancam)
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local dan LSM.
- Kritik yang diterbitkan dalam media.
6.2.4 Lain lain
-
6.3 Lansekap / Bentang Alam
3 Impact Mitigating Measures
Monitoring Method Frequency* and Location
Parameter / Indicator
6.3.1 Perubahan visual, risiko terganggunya ciri lansekap
Buatkan desain proyek berkesuaian dengan ciri bentang alam local.
Hindari penggalian terjal dan sub-struktur yang tinggi (fase perencanaan), rencanakan model bentang alam yang “halus”.
Tanam pohon-pohon (proteksi visual) (dimana memungkinkan).
Tanamkan/lindungilah vegetasi dan pohon sejauh memungkinkan.
Tutupi tanggul dengan vegetasi.
Observasi visual dan inspeksi lapangan.
Pembuatan foto. Periksa laporan dan
daftar pengaduan, koran, dsb.
- Daerah terkena dampak (km2).
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local dan LSM.
- Kritik yang diterbitkan dalam media.
6.3.2 Devaluasi daerah rekreasi/ turis, daerah budaya penting.
Laksanakan proteksi visual. Tanam pohon (dimana
mungkin) Buatkan akses baru ke daerah
rekreasi. Terapkan tindakan
pengurangan kebisingan dan debu.
Observasi visual dan inspeksi lapangan.
Lakukan pengukuran lapangan dan pengambilan sampel untuk analisa polusi kebisingan, udara dekat daerah sensitif
- Daerah terkena dampak dalam km2
- Kebisingan (dB).
- Jumlah pengunjung.
23
Optimisasi jalur jalan akses dengan mempertimbangkan daerah (rencana) wisata guna menjaga jarak yang tepat dan menghindari persilangan.
Periksa laporan dan daftar pengaduan, koran, dsb.
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local dan LSM.
- Kritik yang diterbitkan dalam media.
6.3.3 Lain Lain -
6.4 Lingkungan Sosio Ekonomi
4 Dampak Tindakan Mitigasi
Metoda Pemantauan Frequency* Dan Lokasi
Parameter / Indikator
6.4.1 Risiko sengketa penggunaan lahan dan dampak merugikan pada pembangunan local/ regional.
Hindari sedapat mungkin, melewati atau mendekati desa-desa dan tanah milik pribadi.
Bekerja erat dengan badan-badan Pemerintah RI dalam menangani kepentingan masyarakat berkaitan penyesuaian akhir jalan.
Lakukan koordinasi dengan masyarakat, LSM dan program donor lainnya, perencanaan dan penentuan waktu kegiatan konstruksi, serta perencanaan untuk pemeliharaan diwaktu mendatang.
Periksa laporan mengenai daerah bermasalah.
Bahas dengan wakil-wakil masyarakat setempat.
Teliti daftar pengaduan guna mengidentifikasi masalah-masalah yang belum terselesaikan.
- Daerah terkena dampak dalam m2.
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local.
- Kritik yang ditulis dalam media.
- Peningkatan vandalisme dan gangguan keamanan.
6.4.2 Perpindahan / pemukiman kembali masyarakat; pembebasan lahan; sengketa hak jalan.
Melaksanakan konsultasi dan capai kesepakatan sebelum menyelesaikan disain terinci.
Beri penjelasan dan kompensasi kepada para pemangku kepentingan sebelum mereka dimukimkan kembali.
Pemberitahuan yang tepat mengenai daerah yang terkena dampak dan perbaiki layanan secepat mungkin serta jadwalkan gangguan pada jam-jam bukan puncak.
Periksa laporan mengenai daerah-daerah bermasalah.
Lakukan diskusi dengan para wakil masyarakat setempat.
Teliti daftar pengaduan guna mengidentifikasi masalah yang belum terselesaikan.
- Jumlah keluarga terkena dampak.
- Pengaduan dari masyarakat setempat.
- Kritik yang ditulis di media.
6.4.3 Perubahan pada jaringan transportasi.
Terapkan rencana pengendalian lalu-lintas.
Perubahan jalur lalu-lintas kendaraan ke jalan-jalan yang kurang padat.
Sediakan akses ke daerah bangunan yang terkena dampak dan minimisasi
Inspeksi lapangan. Sensus lalu-lintas. Teliti daftar pengaduan,
berita harian, dsb.
- Kemacetan lalu-lintas yang meningkat.
- Pengaduan dari masyarakat setempat.
- Kritik yang
24
hambatan ke daerah-daerah tsb.
ditulis di media.
6.4.4 Peningkatan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi.
Prioritas penyewaan harus diberikan kepada penduduk lokal yang berhak.
Sediakan rumah barak dilokasi atau sewa perumahan diantara masyarakat sekitar apabila akomodasi tidak tersedia di tempat lokasi proyek (tahap konstruksi).
Patuhi peraturan bangunan perkotaan, bangunlah fasilitas sementara.
Diskusi dengan wakil-wakil masyarakat lokal;
Periksa laporan mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah.
Teliti daftar pengaduan, berita harian, dsb.
- Jumlah usaha kecil.
- Persepsi masyarakat tentang proyek ditinjau dari efektivitas pemanfaatan tenaga lokal.
- Kritik yang ditulis dalam media
6.4.5 Peningkatan kejadian kriminal-itas dan kecelaka-an.
Dengan tegas mengharuskan kontraktor dan karyawannya mematuhi peraturan keselamatan konstruksi dan di lokasi (dengan berkoordinasi dengan pejabat setempat).
Kembangkan dan laksanakan Rencana Tanggap Darurat Keselamatan dan Kesehatan Lokasi.
Sediakan peralatan keselamatan dan rambu-rambu peringatan yang sesuai.
Laksanakan pelatihan karyawan, pertemuan harian pra-kerja di bidang keselamatan, perlindungan karyawan, dsb.
Pengumpulan statistik mengenai jumlah kecelakaan yang terjadi.
Lakukan diskusi dengan para wakil masyarakat setempat.
Periksa laporan mengenai daerah-daerah berpotensi masalah ataupun yang sedang bermasalah.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan kumpulkan statistik kesehatan.
- Peningkatan kecelakaan di bidang konstruksi.
- Peningkatan kecelakaan lalu-lintas.
- Kritik yang ditulis dalam media.
6.4.6 Peningkatan risiko masalah berbahaya/ kesehatan.
Sediakan ruang bebas yang memadai, transportasi dan pembuangan yang mematuhi persyaratan dan standar lingkungan setempat.
Tempatkan kakus kimiawi atau yang efektivitas setara, yang dibersihkan secara teratur kedalam sistim air buangan, atau tangki septik atau ditimbun dalam landfill yang sesuai.
Jangan menimbun brangkal bangunan secara terbuka.
Terapkan tindakan penghilangan bau dan pengendalian binatang pengerat.
Obervasi visual dan inspeksi lapangan.
Buatlah foto-foto. Lakukan pengambilan
sampel dan analisa air dan tanah.
Teliti daftar pengaduan, berita harian.
- Baku-mutu untuk bahan beracun dan berbahaya (B3).
- Timbulnya penyakit menular dan tidak menular dengan berlangsungnya waktu.
6.4.7 Daerah-daerah yang dilewati memiliki arti sejarah /
Laporkan temuan ke badan-badan sejarah local, propinsi dan tingkat pusat serta lembaga lain yang terkait dalam bidang tersebut, segera
Lakasanakan /dukung pengawasan yang dilakukian oleh pejabat yang berwenang.
Pengawasan visual.
- Indikasi/ keluhan dari masyarakat lokal.
- Kritik yang
25
arkeologi yang signifikan
patuhi undang-undang yang berlaku dalam bidang tersebut dan minta pengawasan pejabat yang berwenang.
Buat foto-foto. Periksa kadaster
mengenai lokasi bersejarah.
Teliti daftar pengaduan, berita harian d.l.l.
diterbitkan dalam media.
6.4.8 Risiko dampak negatif pada adat, nilai-nilai, pola perilaku tradisional.
(Pertimbangkan pola tradisi sosial pada saat merencanakan tata-ruang proyek dan kelompok sasaran)
Laksanakan studi jangka-panjang mengenai struktur social.
Laksanakan pendidikan dan latihan untuk para karyawan.
Kerja-sama erat dengan badan-badan terkait guna menangani kepedulian masyarakat.
Sediakan infra-struktur yang memadai guna menghindari pembebanan berlebih pada daerah sekitarnya.
Periksa laporan mengenai daerah bermasalah.
Lakukan diskusi dengan wakil-wakil masyarakat setempat.
Periksa daftar pengaduan guna mengidentifikasi masalah yang belum tertangani.
- Pengaduan, keluhan dari masyarakat local.
- Kritik yang diterbitkan dalam media.
- Peningkatan vandalisme dan gangguan keamanan.
6.4.9 Risiko gangguan pada lokasi-lokasi budaya sensitif.
(Lihat tindakan-tindakan pada 6.1.7, 6.1.8, 6.1.11, 6.3.1 dan 6.3.2 )
(Lihat tindakan-tindakan pada 6.1.7, 6.1.8, 6.1.11, 6.3.1 dan 6.3.2 )
(Lihat 6.1.7, 6.1.8, 6.1.11, 6.3.1 dan 6.3.2 )
6.4.10 Risiko sengketa dengan kelompok asli setempat.
Lakukan hubungan dan kerja sama erat dengan wakil-wakil masyarakat setempat.
Lakukan studi jangka-panjang mengenai kelompok local dan prognosis (pra-kiraan) pembangunan social.
Pertimbangkan aspek-aspek sensitif khusus sementara merencanakan tata-ruang proyek.
Laksanakan pelatihan dan latihan karyawan dibidang aspek perilaku sosial.
Lakukan diskusi dengan wakil-wakil masyarakat setempat.
Periksa laporan daerah bermasalah.
Periksa daftar pengaduan guna mengidentifikasi masalah yang belum tertangani.
Lakukan kunjungan lapangan.
- Pengaduan dari masyarakat setempat.
- Kritik yang diterbitkan dalam media masa.
6.4.12 Lain lain -
LAMPIRAN
KRITERIA STANDAR EVALUASI untuk AMDAL
untuk
JALAN
dan Konstruksi Jembatan serta Proyek Pemeliharaan
1
Krite
ria
Sta
ndar
Eva
luas
i untu
k AM
DAL
D
afta
r per
iksa
krite
ria
untu
k diter
apka
n p
ada
AM
DAL
untu
k
Proye
k Konst
ruks
i dan
Pem
elih
araa
n J
alan
dan
Jem
bat
an
Pand
anga
n U
mum
K
riter
ia y
ang
perlu
dite
rapk
an a
dala
h ya
ng t
elah
dik
emba
ngka
n se
lam
a be
bera
pa t
ahun
ter
akhi
r be
rkai
tan
deng
an p
erlin
dung
an l
ingk
unga
n da
lam
bid
ang
kons
truks
i jal
an, y
ang
tela
h di
sesu
aika
n un
tuk
berb
agai
kon
disi
ling
kung
an se
rta n
ilai-n
ilai y
ang
berb
eda
yang
dik
aitk
an p
ada
fakt
or-f
akto
r yan
g di
eval
uasi
. D
afta
r lin
gkun
gan
seka
rang
ini b
erka
itan
deng
an d
ampa
k-da
mpa
k ba
ik d
alam
arti
an lu
as m
aupu
n ar
tian
sem
pit,
yang
terja
di a
dany
a ga
nggu
an p
ada
lingk
unga
n al
ami,
yang
tim
bul k
aren
a al
asan
-ala
san
kons
truks
i jal
an se
rta d
iper
luka
nnya
pem
elih
araa
n ja
lan-
jala
n te
rseb
ut.
Dam
pak-
dam
pak
ini d
apat
dib
agi a
tas:
-
dam
pak
lang
sung
yan
g m
elua
s -
dam
pak
tidak
lang
sung
yan
g lin
ier
- da
mpa
k se
tem
pat
- da
mpa
k ya
ng ti
mbu
l seb
agai
kon
sekw
ensi
Sa
lah
satu
cirr
i kha
s da
ri ke
rusa
kan
lingk
unga
n ya
ng d
iaki
batk
an o
leh
lalu
-lint
as ja
lan
adal
ah b
ahw
a da
mpa
k te
rdiri
dar
i sej
umla
h be
sar f
akto
r ind
ivid
ual y
ang
keci
l. S
ekto
r-se
ktor
infr
astru
ktur
yan
g te
rkai
t den
gan
sist
im la
lu-li
ntas
(pen
gila
ngan
bah
an b
akar
, tra
nspo
rtasi
bah
an b
akar
, ben
gkel
, tem
pat p
embu
anga
n) ju
ga
berk
ontri
busi
pad
a da
mpa
k in
i. Pe
ngan
daia
n ba
hwa
hal-h
al i
ni h
anya
men
yeba
bkan
sua
tu b
agia
n be
ban
pada
lin
gkun
gan
yang
dap
at d
iaba
ikan
aka
n m
enye
babk
an k
egag
alan
par
a pe
nggu
na ja
lan
dala
m m
erub
ah p
erila
ku m
erek
a ya
ng b
iasa
men
uju
cara
yan
g se
bena
rnya
dip
erlu
kan.
Tu
juan
nas
kah
ini a
dala
h un
tuk
men
ggam
bark
an ti
ndak
an-ti
ndak
an y
ang
dipe
rluka
n gu
na m
engu
rang
i dam
pak
yang
dia
kiba
tkan
ole
h la
lu-li
ntas
ken
dara
an
berm
otor
di j
alan
raya
, den
gan
cara
men
cega
h at
au d
enga
n ca
ra m
engo
pera
sika
n ke
ndar
aan
sede
mik
ian
sehi
ngga
men
gunt
ungk
an li
ngku
ngan
. Nas
kah
ini j
uga
mem
berik
an in
form
asi m
enge
nai b
eban
-beb
an li
ngku
ngan
yan
g di
seba
bkan
ole
h pr
oyek
-pro
yek
yang
mem
peng
aruh
i lal
u-lin
tas.
2
Tab
el: K
rite
ria
Stan
dar
Eva
luas
i unt
uk A
MD
AL
unt
uk P
roye
k K
onst
ruks
i dan
Pem
elih
araa
n Ja
lan
dan
Jem
bata
n Pe
rlun
ya A
MD
AL
dite
ntuk
an o
leh:
1
Pe
rMen
LH
308/2
005,
Lam
p.
1:
2
Kep
Men
LH
no.1
7/2
001:
Proy
ek K
onst
ruks
i dan
Pem
elih
araa
n Ja
lan
dan
Jem
bata
n G
.5:
a) P
emba
ngun
an ja
lan
tol:
sem
ua b
esar
an
b) P
emba
ngun
an ja
lan
layi
ng d
an
subw
ay:
≥
2 k
m
G.6
: Pem
bang
unan
dan
/ata
u pe
ning
kata
n ja
lan
deng
an p
eleb
aran
di l
uar d
aera
h m
ilik
jala
n:
a) K
ota
besa
r/met
ropo
lis:
-
Panj
ang:
≥ 5
km
- at
au lu
as: ≥
5 h
a b)
Kot
a se
dang
:
- Pa
njan
g: ≥
10
km
-
atau
vol
ume
peng
eruk
an: ≥
10h
a c)
Ped
esaa
n:
-
Panj
ang:
≥ 1
5 km
I.6:
a) P
emba
ngun
an ja
lan
tol:
sem
ua
besa
ran
b)
Pem
bang
unan
jala
n la
ying
dan
su
bway
:
≥ 2
km
I.7
: Pem
bang
unan
dan
/ata
u pe
ning
kata
n ja
lan
deng
an p
eleb
aran
di
luar
dae
rah
mili
k ja
lan:
a)
Kot
a be
sar/m
etro
polis
:
- Pa
njan
g: ≥
5 k
m
-
atau
luas
: ≥ 5
ha
b) K
ota
seda
ng:
-
Panj
ang:
≥ 1
0 km
- at
au v
olum
e pe
nger
ukan
: ≥ 1
0ha
c) P
edes
aan:
- Pa
njan
g: ≥
30
km
Po
tens
i Dam
pak
K
rite
ria
Ket
eran
gan
Lin
gkun
gan
Pand
uan
Nas
iona
l
A) L
ingk
unga
n Fi
sik
dan
Kim
iaw
i A
.1) B
umi:
tana
h, g
eolo
gi, b
entu
k la
han,
risi
ko e
rosi
, mas
alah
seis
mik
, dll.
a)
Keh
ilang
an ta
nah
kare
na p
engg
alia
n ta
nah
untu
k ba
han
kons
truks
i (u
ruga
n/pe
mot
onga
n)
dan
kare
na p
enut
upan
(p
enga
spal
an, b
adan
ja
lan)
.
Kua
ntita
tif:
• D
aera
h te
rpak
ai/te
rtutu
p da
lam
m2
• Ta
nah/
batu
an y
ang
di
guna
kan/
pind
ahka
n da
lam
m3
Kua
litat
if:
• N
ilai/f
ungs
i dar
i tan
ah
dan
batu
an y
ang
digu
naka
n/di
tem
pati
Suat
u ja
lan
men
ggun
gaka
n su
atu
jalu
r lah
an y
ang
diba
tasi
seca
ra
fisik
ole
h is
i jal
an a
tau
poto
ngan
jala
n te
rmas
uk se
loka
n da
n pe
kerja
an ta
mba
h la
in y
ang
seca
ra re
smi d
itent
ukan
ole
h la
han
yang
di
guna
kan
(hak
jala
n –
R.O
.W.).
Sec
ara
pote
nsia
l tan
ah y
ang
digu
naka
n di
gali
deng
an a
lat e
kska
vato
r ata
u bu
ldos
er d
ari p
arit-
parit
dan
gkal
lang
sung
dis
isi j
alan
men
urut
suat
u pr
oses
yan
g di
sebu
t “pi
njam
sisi
”. M
etod
a in
i men
ghem
at tr
ansp
orta
si n
amun
ju
ga m
enci
ptak
an k
eper
luan
aka
n ta
nah
tam
baha
n y
ang
cuku
p be
sar d
an m
enin
ggal
kan,
kec
uali
dipe
rsya
ratk
an m
erat
akan
nya,
lu
bang
-luba
ng se
panj
ang
jalu
r jal
an y
ang
beris
iko
eros
i dan
yan
g da
pat m
enja
di te
mpa
t bak
teri
path
ogen
apa
bila
ber
ubah
men
jadi
ku
bang
an lu
mpu
r. W
alau
pun
dila
kuka
n pe
ngam
bila
n ta
nah
atau
ba
tuan
dar
i tem
pat p
engg
alia
n, b
ekas
tem
pat i
ni h
arus
dik
emba
likan
ke
stat
us a
lam
i sem
ula
seja
uh m
emun
gkin
kan
sete
lah
peke
rjaan
di
ram
pung
kan.
Dem
ikia
n pu
la, s
ampa
h pr
oyek
, tan
ah d
an b
ahan
ba
ngun
an te
rsis
a da
n se
baga
inya
har
us d
ibua
ng d
enga
n
- UU
12/
1992
- S
NI 1
3-61
82-1
999
- SN
I 13-
4719
-199
8 - S
NI 1
3-47
20-1
998
- SN
I 13-
4721
-199
8 - S
NI 1
3-47
22-1
998
3
mem
perh
atik
an li
ngku
ngan
.
b) K
onta
min
asi t
anah
ol
eh p
emak
aian
dan
tu
mpa
han
min
yak,
ke
cela
kaan
.
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g ja
lan
km,
• D
aera
h da
mpa
k m
2 •
Nila
i kua
litas
bak
u un
tuk
baha
n be
rbah
aya
K
ualit
atif:
•
Nila
i dan
risi
ko p
oten
si
tana
h da
n la
pisa
n ba
wah
ya
ng te
rken
a da
mpa
k
Jala
n ya
ng se
ring
tidak
mer
ata
dan
kasa
r men
yeba
bkan
kea
usan
pa
da ro
da d
an p
elap
is ja
lan,
yan
g m
enga
ndun
g ba
han
bera
cun.
K
eaus
an re
m d
an p
iring
an k
oplin
g da
pat m
elep
aska
n su
bsta
nsi y
ang
sang
at b
erac
un se
perti
nic
kel d
an a
sbes
. Per
muk
aan
jala
n ya
ng
belu
m se
lesa
i mer
upak
an su
mbe
r deb
u ya
ng m
enye
babk
an ir
itasi
da
n m
enin
gkat
kan
risik
o ke
cela
kaan
, dan
bila
tida
k hu
jan,
dap
at
mer
ugik
an v
eget
asi.
Min
yak
serin
g bo
cor d
ari k
enda
raan
dan
pip
a-pi
pa d
ari k
enda
raan
yan
g tid
ak te
rpel
ihar
a.
Liha
t jug
a di
baw
ah A
.2.b
)!
- SN
I 06-
0012
-198
7
c) E
rosi
: seb
abny
a er
osi d
an p
erub
ahan
st
rukt
ur ta
nah
Kua
ntita
tif:
• D
aera
h da
mpa
k m
2 K
ualit
atif:
•
Type
of s
oil a
nd g
eolo
gy,
Jeni
s tan
ah d
an g
eolo
gi,
stru
ktur
dan
mek
anik
a ta
nah;
risi
ko
Pem
bers
ihan
laha
n ya
ng ti
dak
tepa
t, ga
gal m
empe
rhat
ikan
ka
rakt
eris
tik m
ekan
ika
tana
h da
ri ta
nah
yang
ada
, pen
ilaia
n ke
liru
dari
kest
abila
n po
tong
an a
tau
kem
iring
an y
ang
dipa
datk
an.
Kel
alai
an to
tal h
al d
asar
ini,
dapa
t men
gaki
batk
an lo
ngso
ran
tana
h pa
da ja
lan
ters
ebut
ata
u da
erah
lang
sung
seki
tarn
ya. T
erda
pat
kem
ungk
inan
bah
wa
tana
h da
pat b
erge
ser,
men
gend
ap, a
tau
terb
ilas
ke d
aera
h ya
ng lu
as, d
an m
enye
babk
an e
rosi
yan
g ek
sten
sif y
ang,
kh
usus
nya
dida
erah
ber
buki
t ata
u pe
gunu
ngan
. Bah
kan
lere
ng
batu
an y
ang
tam
pak
koko
h da
pat m
enja
di ti
dak
stab
il ap
abila
dib
uat
poto
ngan
jala
n ta
npa
mem
perh
atik
an d
enga
n be
nar s
trukt
ur
geol
ogin
ya a
tau
kare
na p
embu
kaan
jala
n de
ngan
pel
edak
an.
Dis
ampi
ng su
rvai
tana
h, p
eren
cana
an y
ang
bena
r, ol
eh a
hli s
erta
su
perv
isi r
esm
i dar
i pek
erja
an ta
nah
dan
peke
rjaan
bat
uan
guna
m
engu
rang
i ris
iko
long
sor s
emin
imum
mun
gkin
, mak
a ja
lan
dan
seki
tarn
ya h
arus
men
dapa
tkan
pem
elih
araa
n ko
nsta
n un
tuk
mem
perb
aiki
long
sora
n ke
cil t
ahap
aw
al d
an m
ence
gah
peny
ebar
anny
a.
Teru
tam
a pe
ntin
g un
tuk
daer
ah y
ang
tana
hnya
terp
apar
aga
r se
sege
ra m
ungk
in d
an se
dapa
t mun
gkin
den
gan
tana
man
loka
l (r
umpu
t, po
hon
penu
tup
laha
n) a
gar t
erca
pai k
esta
bila
n ta
nah.
- SN
I 13-
6790
-200
2 - S
NI 0
3-67
95-2
002
- SN
I 03-
6870
-200
2 - S
NI 0
3-68
71-2
002
- SN
I 03-
6872
-200
2 - S
NI 0
3-68
73-2
002
d) R
isik
o Se
ism
ik
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g k
m,
• Lu
as m
2 .
Dal
am k
eada
an g
empa
, jal
an-ja
lan
deng
an st
rukt
ur h
anya
sedi
kit
dan
sede
rhan
a (je
mba
tan
dan
tero
won
gan)
sepa
njan
g ja
lurn
ya,
kura
ng b
eris
iko
terh
adap
long
sora
n di
band
ing
yang
mem
iliki
st
rukt
ur ru
mit
dan
lebi
h di
reka
yasa
. Ret
akan
-ret
akan
dan
ges
eran
ak
an te
rbat
as k
aren
a di
men
siny
a le
bih
keci
l.
- Kep
Men
LH
49/
1996
- S
NI 0
4-38
90.2
.6 –
200
- S
NI 1
3-69
82.1
-200
4 - S
NI 1
3-69
82.2
-200
4
A.2
) Air
: Air
tana
h, a
ir pe
rmuk
aan
a) D
ampa
k pa
da
kese
imba
ngan
air
Kua
ntita
tif:
• D
aera
h ya
ng d
itutu
pi
bada
n ja
lan,
m2
• Pa
njan
g po
tong
an ja
lan,
da
lam
km
Tida
k te
rhin
dark
an b
ahw
a ak
an te
rdap
at g
angg
uan
pada
ke
seim
bang
an a
ir ya
ng a
da se
lam
a ja
lann
ya k
egia
tan
pem
bang
unan
ja
lan.
Apa
bila
jalu
r-ja
lur a
ir pe
rlu d
ialih
kan
untu
k m
engh
inda
ri di
poto
ngny
a ga
ris ja
lan,
mak
a ap
abila
kai
dah-
kaid
ah h
idro
logi
tida
k di
perh
atik
an m
aka
hal i
ni d
apat
men
gaki
batk
an p
erub
ahan
yan
g
- Kep
Men
LH
110
/200
3 - S
NI 0
6-14
16-1
989
- SN
I 03-
2527
-199
1 - S
NI 0
3-25
28-1
991
- SN
I 03-
2817
-199
2
4
Kua
litat
if:
• G
una/
fung
si a
ir ta
nah
(a.l.
unt
uk a
ir m
inum
, irr
igas
i dsb
.)
mer
ugik
an p
ada
tata
nan
peng
alira
n ai
r (ya
ng d
iaki
batk
an o
leh
peru
baha
n da
lam
kek
asar
an, k
emiri
ngan
ata
u pe
nam
pang
lapi
san
yang
dila
lui a
ir). T
erda
pat b
erba
gai c
ara
kese
imba
ngan
ken
a da
mpa
k, a
ntar
anya
ada
lah
kare
na te
rben
dung
nya
baik
seca
ra
seng
aja
atau
pun
tidak
ole
h ur
ugan
jala
n, p
enge
ringa
n la
han-
laha
n ba
sah
dan
raw
a-ra
wa,
pen
urun
an m
uka
air t
anah
, pen
dala
man
jalu
r ai
r kar
ena
peng
galia
n ba
han
dari
dasa
rnya
seca
ra b
erle
bih,
pe
kerja
an je
mba
tan
yang
dib
angu
n da
lam
bad
an a
ir de
ngan
risi
ko
men
gaki
batk
an p
enyu
mba
tan
oleh
runt
uhan
, dan
terc
ipta
nya
kola
m-
kola
m u
ntuk
tern
ak d
enga
n di
man
faat
kann
ya d
ampa
k pe
ngga
lian
untu
k ur
ugan
jala
n, d
enga
n m
asal
ah sa
mpi
ngan
ber
upa
peny
akit
infe
ksi d
an h
ama
peny
akit.
- SN
I 03-
3414
-199
4 - S
NI 0
6-65
96-2
001
- SN
I 19-
6728
.1-2
002
b) K
onta
min
asi t
anah
ol
eh p
emak
aian
dan
tu
mpa
han
min
yak
serta
em
isi l
ainn
ya,
kece
laka
an, d
an b
ahan
ba
ngun
an b
erba
haya
.
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g ja
lan
dlm
. km
, •
Dae
rah
dam
pak
dlm
. m2
• B
aku-
Mut
u un
tuk
Bah
an
Ber
baha
ya (B
3)
Kua
litat
if:
• Su
mbe
r pol
usi d
an
kom
pone
nnya
yan
g di
perk
iraka
n
• N
ilai,
fung
si d
an
peng
guna
an a
ir ta
nah;
ke
lem
ahan
Perlu
dip
ertim
bang
kan
risik
o-ris
iko
seriu
s per
ihal
terp
olus
inya
air
perm
ukaa
n da
n ai
r tan
ah. S
elam
a ta
hap
(pra
-) k
onst
ruks
i, se
jum
lah
terb
atas
bah
an y
ang
bers
ifat r
acun
terh
adap
tana
h da
n ai
r, se
perti
ba
han
baka
r, m
inya
k m
iner
al, b
ahan
pem
bers
ih k
imia
dan
pel
arut
, di
sim
pan,
ditr
ansp
orta
si d
an d
igun
akan
.
Perlu
dip
erha
tikan
kua
litas
bah
an-b
ahan
ban
guna
n, te
ruta
ma
ketik
a be
kerja
dek
at b
adan
-bad
an a
ir. B
ila te
rdap
at k
emun
gkin
an k
onta
k de
ngan
bad
an a
ir, m
aka
baha
n ba
ngun
an ti
dak
bole
h m
enga
ndun
g ba
han
bera
cun.
Se
lalu
terd
apat
kem
ungk
inan
terja
diny
a ke
cela
kaan
, dim
ana
seju
mla
h su
bsta
nsia
l bah
an b
erac
un a
kan
terle
pas d
alam
air.
Te
rdap
at ri
siko
kon
tam
inas
i air
perm
ukaa
n, a
ir ta
nah,
mau
pun
tana
h.
Akh
irnya
pol
usi j
angk
a pa
njan
g ak
ibat
pel
epas
an b
ahan
ber
acun
da
ri m
esin
-mes
in d
an ro
da-r
oda
perlu
dip
ertim
bang
kan.
Per
lu
dipe
rtim
bang
kan
terja
diny
a ak
umul
asi d
ampa
k ya
ng d
iaki
batk
an
oleh
min
yak,
bah
an b
akar
, pel
umas
dan
bah
an p
olut
an la
inny
a.
Liha
t jug
a di
baw
ah A
.1.b
)!
- *U
U 0
7/20
04
- *PP
82/
2001
- P
erM
en K
es
528/
XII
/198
2 - P
erM
en K
es
416/
IX/1
990
A.3
) Air
: air
qual
ity, m
icro
and
mac
ro c
limat
e, n
oise
a)
Pol
usi u
dara
ole
h em
isi l
alu-
linta
s jal
an
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g ja
lan
dlm
. km
, •
Jum
lah
kend
araa
n ya
ng
dipe
rkira
kan.
•
Nila
i bak
u-m
utu
udar
a K
ualit
atif:
•
Fung
si lo
kal u
dara
/ ke
deka
tan
terh
adap
da
erah
pek
a (a
.l. d
aera
h pe
rum
ahan
); ke
lem
ahan
-ke
lem
ahan
Bah
an p
olus
i uda
ra b
ukan
han
ya b
erba
haya
terh
adap
man
usia
, na
mun
juga
mer
upak
an b
ahay
a te
rhad
ap h
ewan
, tan
ah, t
umbu
han
dan
iklim
. Dam
pak
jauh
(jau
h ba
ik w
aktu
mau
pun
ruan
g) p
erlu
di
perti
mba
ngka
n; p
erlu
di-i
ngat
bah
wa
kom
bina
si d
ari b
ahan
pe
ncem
ar u
dara
bis
a le
bih
berb
ahay
a di
band
ingk
an m
asin
g-m
asin
g ba
han
ters
ebut
send
iri (d
ampa
k sin
erge
tik).
Zat p
ence
mar
uta
ma
yang
em
isik
an o
leh
lalu
-lint
as b
erke
ndar
aan
adal
ah:
Kar
bon
mon
o-ok
sida
, hid
roka
rbon
terte
ntu,
ozo
n, ti
mba
h hi
tam
dan
lo
gam
ber
at la
inny
a, b
eban
jela
ga (k
arbo
n di
oksi
da).
- UU
No.
14/
1992
- P
P 41
/199
9 - K
epM
en L
H 2
52/2
004
- Kep
Men
LH
45/
1997
- B
aped
al D
ecre
e 20
5/19
96
- Kep
Men
LH
13/
1995
- K
epM
en L
H 3
5/19
93
- SN
I 19-
1429
-198
9 - S
NI 1
9-14
30-1
989
- SN
I 19-
1431
-198
9 - S
NI 1
9-14
32-1
989
5
- S
NI 1
9-14
33-1
989
- SN
I 19-
1666
-198
9 - S
NI 0
9-27
65-1
992
- SN
I 09-
2766
-199
2 - S
NI 1
9-28
80-1
992
- SN
I 19-
2965
-199
2 - S
NI 0
9-36
78-1
995
b) P
erub
ahan
iklim
m
ikro
K
uant
itatif
: •
Panj
ang,
km
dan
/ata
u •
Dae
rah
dam
pak,
m2
• Ja
rak
ke d
aera
h pe
ka, m
K
ualit
atif:
•
Fung
si lo
kal u
dara
/ ke
deka
tan
terh
adap
da
erah
pek
a (a
.l. d
aera
h pe
rum
ahan
); ke
lem
ahan
-ke
lem
ahan
Kon
stru
ksi j
alan
sela
lu m
enye
babk
an p
erub
ahan
dal
am li
ngku
ngan
ik
lim m
ikro
. Bad
an ja
lan
men
utup
i stru
ktur
laha
n da
n tu
mbu
han
yang
mem
bent
uk ik
lim lo
kal:
gera
kan
udar
a, su
hu, k
elem
baba
n,
laju
pen
guap
an, d
sb.
Tang
gul-t
angg
ul d
an p
emot
onga
n la
han
dapa
t mem
utus
kan
jalu
r al
iran
air l
okal
(a.l.
mas
a ai
r din
gin
dari
buki
t kea
rah
lem
bah)
. Te
rhal
angn
ya g
erak
an a
ir da
n ud
ara,
men
yeba
bkan
aki
bat
baya
ngan
, yan
g m
ence
gah
pele
pasa
n pa
nas d
an d
ingi
n ka
rena
hi
lang
nya
pem
bent
ukan
kel
emba
ban,
serta
aki
bat d
ihas
ilkan
nya
tiupa
n ba
han-
baha
n, y
ang
men
yeba
bkan
per
ubah
an d
alam
iklim
m
ikro
yan
g da
pat b
erda
mpa
k at
au m
erus
ak si
stim
yan
g ad
a.
c) P
erub
ahan
iklim
m
akro
K
uant
itatif
: •
Panj
ang,
km
dan
/ata
u •
Dae
rah
dam
pak,
m2
Kua
litat
if:
• Fu
ngsi
stru
ktur
(tu
mbu
han)
pem
bent
uk
iklim
mak
ro se
kara
ng,
yang
hila
ng
Iklim
mak
ro ju
ga m
enga
lam
i per
ubah
an a
kiba
t kon
stru
ksi j
alan
. K
adan
g-ka
dang
sulit
unt
uk m
empe
rkira
kan
dam
pak
yang
rele
van.
Pa
ndua
n m
asya
raka
t dap
at d
iper
oleh
dar
i ker
angk
a pe
rlind
unga
n ik
lim n
asio
nal (
a.l.
perih
al b
ahan
-bah
an p
enye
bab
peni
pisa
n la
pisa
n oz
one
atau
mas
alah
per
ubah
an ik
lim).
Dam
pak
yang
rele
van
pada
ik
lim m
akro
dap
at te
rjadi
apa
bila
stru
ktur
tum
buha
n ya
ng b
esar
ya
ng m
emili
ki fu
ngsi
iklim
(a.l.
hut
an) d
iam
bil a
lih o
leh
kons
truks
i ja
lan.
- UU
No.
6/1
994
- Kep
Men
LH
35/
1999
d) K
ebis
inga
n K
uant
itatif
: •
Panj
ang,
km
dan
/ata
u •
Dae
rah
dam
pak,
km
2 •
Ting
kat k
ebis
inga
n da
lam
dB
(per
lu st
udi
kebi
sing
an)
• B
aku-
mut
u po
lusi
ke
bisi
ngan
den
gan
mem
perti
mba
ngka
n ta
ta-g
una
tana
h se
kita
rnya
. K
ualit
atif:
•
Ked
ekat
an p
ada
daer
ah
sens
itif (
a.l.
daer
ah
Keb
isin
gan
dide
finis
ikan
seba
gai s
emua
bun
yi y
ang
dian
ggap
ora
ng
seba
gai m
engg
angg
u at
au m
enek
an p
eras
aan.
Kon
sekw
ensi
ber
kisa
r da
ri ga
nggu
an te
rhad
ap k
enya
man
an a
tau
gang
guan
terh
adap
pe
nden
gara
n pe
mbi
cara
an sa
mpa
i gan
ggua
n se
rius d
an
men
yeba
bkan
saki
t-sak
it.
Tind
akan
-tind
akan
men
cega
h ke
bisi
ngan
men
caku
p:
-
sele
ksi p
erm
ukaa
n ja
lan
ber-
kebi
sing
an re
ndah
,
- p
emba
tasa
n ke
cepa
tan
di d
aera
h re
leva
n,
-
opt
imas
i tat
anan
dan
kem
iring
an ja
lan
guna
men
ghin
dari
peru
baha
n pe
rsne
lling
yang
tida
k pe
rlu.
- m
engu
rang
i lal
u-lin
tas l
ewat
dis
ekita
r pus
at k
ota,
per
umah
an,
rum
ah sa
kit,
seko
lah
dan
tem
pat i
bada
h, m
aupu
n da
erah
lain
yan
g se
nsiti
f ter
hada
p ke
bisi
ngan
.
- a
kses
terb
atas
pad
a w
aktu
-wak
tu te
rtent
u di
daer
ah te
rlind
ungi
(a
.l. k
enda
raan
pen
gang
kut b
erat
dila
rang
dar
i dae
rah
pusa
t kot
a di
wak
tu m
alam
),
- p
endi
dika
n pe
ngem
udi,
khus
usny
a so
pir t
ruk,
tapi
juga
unt
uk
- Kep
Men
LH
48/
1996
- K
epM
en L
H 4
9/19
96
- SN
I 04-
3901
-199
5 - S
NI 1
9-68
78-2
002
6
peru
mah
an, r
ekre
asi,
nila
i bud
aya
dsb.
) ser
ta
kele
mah
anny
a
supi
r bus
dan
ken
dara
an p
enum
pang
bes
ar.
-
tin
daka
n pe
rlind
unga
n pa
sif k
ebis
inga
n se
perti
tang
gul
pena
han
kebi
sing
an, d
indi
ng a
tau
jend
ala
(han
ya la
yak
dala
m h
al-
hal t
erte
ntu)
. D
iman
a vo
lum
e pe
kerja
an k
ecil
dan
tekn
ik-te
knik
yan
g di
guna
kan
sede
rhan
a, k
ebis
inga
n ba
ngun
an m
erup
akan
suat
u pe
rtim
bang
an
keci
l dal
am p
emba
ngun
an ja
lan.
B) L
ingk
unga
n B
iolo
gis
B.1
) Flo
ra
a) K
ehila
ngan
V
eget
asi
Kua
ntita
tif:
• D
aera
h da
mpa
k, m
2 •
Jum
lah
spes
ies
berd
ampa
k K
ualit
atif:
•
Fung
si d
an n
ilai d
ari
flora
yan
g se
kara
ng
• Sp
esie
s dan
hab
itat
tera
ncam
kep
unah
an
Unt
uk k
onst
ruks
i jal
an tu
mbu
han
perlu
dih
ilang
kan.
Seb
agia
n da
ri da
erah
yan
g te
lah
dibe
rsih
kan
dapa
t dita
nam
i kem
bali
sete
lah
taha
p ko
nstru
ksi.
Dam
pakn
ya h
arus
dik
aji d
enga
n m
empe
rtim
bang
kan
nila
i dar
i flo
ra y
ang
terk
ena
dam
pak.
Keh
ilang
an st
rukt
ur tu
mbu
han
prim
er/a
lam
i ser
ta sp
esie
s yan
g te
ranc
am a
kan
men
yeba
bkan
de
grad
asi y
ang
kada
ng-k
adan
g tid
ak d
apat
dip
erba
iki k
emba
li..
St
rukt
ur v
eget
asi y
ang
terk
ena
dam
pak
mun
gkin
mem
puny
ai su
atu
fung
si se
kund
er, m
isal
nya
seba
gai p
elin
dung
terh
adap
ero
si a
tau
ada
kegu
naan
unt
uk p
erta
nian
, mer
upak
an h
al-h
al y
ang
haru
s di
perh
atik
an.
Pena
ngan
an y
ang
tepa
t dar
i veg
etas
i (te
ruta
ma
huta
n da
n da
erah
pe
poho
nan)
, pel
esta
rian
huta
n-hu
tan
mar
gina
l yan
g ad
a, a
tau
poho
n-po
hon
teris
olas
i, re
bois
asi,
pela
pisa
n pe
nutu
p hu
mus
, dan
pe
nana
man
dae
rah-
daer
ah y
ang
baru
yan
g ta
nahn
ya te
reks
pose
be
rsam
aan
deng
an p
eraw
atan
jang
ka p
anja
ng u
ntuk
dae
rah-
daer
ah
dem
ikia
n m
emer
luka
n te
knik
-tekn
ik y
ang
mem
adai
yan
g ak
an
dite
tapk
an o
leh
piha
k m
anaj
emen
serta
dal
am re
ncan
a pe
man
taua
n.
- UU
5/1
990
- UU
5/1
994
- UU
29/
2000
(?)
- Kep
Pres
4/1
993
- Kep
Pres
2/1
997
- Kep
Pres
48/
1991
- K
epM
enLH
39/
1996
- P
P 28
/198
5 - P
P 45
/200
4 - P
P 27
/199
1 - S
NI 1
3-47
19-1
998
- SN
I 13-
4720
-199
8 - S
NI 1
3-47
21-1
998
- SN
I 13-
4722
-199
8
B.2
) Fau
na
a) K
ehila
ngan
hew
an
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g ja
lan,
km
•
Perk
iraan
jum
lah
spes
ies
terk
ena
dam
pak
(stu
di
acua
n)
Kua
litat
if:
• A
dany
a se
kara
ng
(inve
ntar
is) s
pesi
es y
ang
berh
arga
, lem
ah d
an/a
tau
tera
ncam
Tubr
ukan
dan
kec
elak
an d
enga
n he
wan
dap
at m
enye
babk
an
kehi
lang
an si
gnifi
kan
hew
an m
aupa
n pe
ngur
anga
n si
gnifk
an d
ari
popu
lasi
(lok
al) k
esel
uruh
an.
Ris
iko
kece
laka
an d
an d
ampa
knya
pad
a pe
ning
kata
n po
pula
si
apab
ila ja
lur m
igra
si a
tau
daer
ah h
abita
t dili
ntas
i ole
h su
atu
proy
ek
jala
n. M
udah
terk
enan
ya sp
esie
s yan
g be
rpot
ensi
terk
ena
dam
pak
berv
aria
si se
cara
sign
ifika
n da
n te
rgan
tung
ber
baga
i fak
tor,
sepe
rti
pola
per
ilaku
indi
vidu
al b
erka
itan
deng
an o
byek
ber
gera
k (m
obil)
, je
nis g
erak
, dsb
.
- Kep
Pres
4/1
993
b) H
ilang
nya
dan/
atau
te
rgan
ggun
ya h
abita
t K
uant
itatif
: •
Panj
ang,
km
•
Dae
rah
dam
pak
m2
Kua
litat
if:
Keh
ilang
an h
abita
t dap
at te
rjadi
lang
sung
kar
ena
daer
ahny
a di
tem
pati
bada
n ja
lan.
Sem
enta
ra, d
aera
hnya
mun
gkin
lebi
h be
sar
dala
m ta
hap
kons
truks
i dan
dap
at (s
ebag
ian)
dih
utan
kan
kem
bali
sete
lah
peny
eles
aian
taha
p ko
nstru
ksi.
7
• Te
rdap
atny
a se
kara
ng
(inve
ntar
is) s
pesi
es
berh
arga
, ber
risik
o da
n/at
au te
ranc
am d
an
habi
tatn
ya
• K
epek
aan
khas
sp
esie
s/po
pula
si te
rhad
ap
gang
guan
yan
g be
rbed
a (k
ebis
inga
n, g
erak
an,
dsb.
)
Ber
baga
i dam
pak
nega
tive
lain
nya
dapa
t men
ggan
ggu
habi
tat f
auna
se
perti
mem
oton
g ja
lur m
igra
si, k
ebis
inga
n da
n je
nis p
olus
i lai
nnya
, ga
nggu
an k
esei
mba
ngan
air
serta
tata
nan
air (
mun
gkin
teng
gang
da
mpa
k lu
as),
peru
baha
n st
rukt
ur v
eget
asi,
dam
pak
seku
nder
yan
g di
akib
atka
n ol
eh in
fras
trukt
ur y
ang
baru
, a.l.
pen
ingk
atan
in
tens
ifika
si p
engg
unaa
n la
han,
pen
ingk
atan
pen
ggun
aan
laha
n,
kena
ikan
frek
wen
si k
egia
tan
men
ggan
ggu
oleh
per
oran
gan
dan
pem
ukim
an se
baga
i aki
bat i
nfra
stru
ktur
yan
g ba
ru.
B.3
) Eko
sist
im: h
abita
t, un
it-un
it ek
olog
i /al
ami,
jalu
r mig
rasi
, dsb
. a)
Fra
gmen
tasi
, po
tong
an m
elin
tas
ekos
istim
yan
g ad
a
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g se
ksi m
elin
tas,
dlm
km
•
Dae
rah
dam
pak
dlm
n
km2
Kua
litat
if:
• Ja
lur m
igra
si y
ang
dilin
tasi
jala
n ke
reta
api
, fu
ngsi
/nila
i, •
Nila
i/pen
tingn
ya h
abita
t/ ek
osis
tim y
g ke
na
dam
pak/
; kep
ekaa
n
Jala
n m
emot
ong
laha
n. T
erci
pta
suat
u pe
ngha
lang
terh
adap
man
usia
da
n he
wan
serta
men
ghen
tikan
pel
inta
san
geog
rafis
. Jal
ur-ja
lur
mig
rasi
hew
an m
ungk
in te
rgan
ggu.
Ter
gang
guny
a pe
linta
san
anta
ra
bagi
an-b
agia
n ha
bita
t (a.
l. ha
bita
t pem
biak
an d
an h
abita
t mak
an)
dapa
t men
yeba
bkan
selu
ruh
habi
tat d
iting
galk
an. D
ampa
k ga
nggu
an d
apat
dis
ebab
kan
oleh
: - k
onst
ruks
i bad
an ja
lan
itu se
ndiri
(pen
gasp
alan
, tan
ggul
, pe
mot
onga
n, in
fras
trukt
ur p
endu
kung
),
- lal
u-lin
tas (
gera
kan,
keb
isin
gan,
kec
elak
aan
dsb.
),
- keh
ilang
an st
rukt
ur tu
mbu
han
sebe
lum
nya
(a.l.
hut
an) d
idal
am d
an
disa
mpi
ng d
aera
h ko
nstru
ksi,
- p
engg
unaa
n pe
stis
ida
dan
tinda
kan
pem
elih
araa
n la
inny
a.
- per
ubah
an ik
lim m
ikro
(lih
at d
iata
s).
- pen
ggun
aan
seku
nder
laha
n, p
emuk
iman
, int
rusi
.
- UU
5/1
990
- UU
5/1
994
B.4
) Dae
rah
terl
indu
ng: D
aera
h lin
dung
nas
iona
l dan
inte
rnas
iona
l a)
Dam
pak
nega
tive
pada
tuju
an
perli
ndun
gan
suat
u da
erah
Kua
ntita
tif:
• D
aera
h da
mpa
k dl
m. k
m2
• Ja
rak
ke d
aera
h lin
dung
dl
m. m
K
ualit
atif:
•
Pent
ingn
ya d
aera
h da
mpa
k •
Para
hnya
, tid
ak d
apat
di
kem
balik
an d
an
kem
ungk
inan
m
empe
rkec
il da
mpa
k
Dae
rah-
daer
ah d
emik
ian
men
caku
p da
erah
yan
g m
emili
ki v
eget
asi
yang
per
lu d
ilest
arik
an, a
tau
yang
per
lu d
itera
pkan
per
lindu
ngan
be
ntan
gan
alam
nya
atau
pel
esta
rian
alam
, dae
rah
perta
nian
ber
nila
i tin
ggi,
daer
ah b
angu
nan
pada
t ata
u ge
dung
-ged
ung
bers
ejar
ah, d
an
dala
m k
eada
an k
husu
s, da
erah
kha
s, ek
osis
tim k
ecil,
dae
rah
perb
urua
n da
n la
han
pers
edia
an fa
una.
Dam
pak
dapa
t dis
ebab
kan
- d
itutu
pnya
seca
ra la
ngsu
ng d
aera
h lin
dung
- p
emot
onga
n (li
hat d
iata
s) a
tau
- dam
pak
gang
guan
dar
i lua
r dae
rah
lindu
ng: j
alan
han
ya m
elew
ati,
nam
un e
mis
i keb
isin
gan
dan
polu
si, g
angg
uan
visu
al se
rta d
ampa
k pe
mot
onga
n ja
lur m
igra
si d
apat
men
gaki
batk
an d
ampa
k pa
da tu
juan
pe
rlind
unga
n su
atu
daer
ah y
ang
berlo
kasi
(lan
gsun
g) d
idek
atny
a.
- UU
5/1
990
- UU
5/1
992
+ 10
/199
3 - U
U 5
/199
4 - U
U 2
5/20
00
- PP
68/1
998
- Kep
Pres
4/1
993
- Kep
Pres
32/
1990
C) B
enta
ng A
lam
C
.1) V
isua
l: pa
ndan
gan
bent
anga
n, b
entu
k la
han,
ciri
-ciri
fisi
k ya
ng k
has
a) P
erub
ahan
fisi
k da
n K
uant
itatif
: D
ampa
k pa
da ta
mpa
k vi
sual
ben
tang
ala
m te
rgan
tung
pad
a - U
U 2
4/19
92
8
visu
al d
ari k
arak
ter
bent
ang
alam
•
Dae
rah
dam
pak
dlm
. km
2 •
Panj
ang
jala
n dl
m. k
m
• D
imen
si k
ompo
nen
kons
truks
i dlm
. m
Kua
litat
if:
• K
epek
aan
unit
bent
ang
alam
yan
g ke
na d
ampa
k (k
has,
rusa
k)
• Ta
mpa
k ko
mpo
nen
bada
n ko
mpo
nen
baru
kara
kter
istik
dan
kep
ekaa
nnya
terh
adap
gan
ggua
n (r
ata/
berb
ukit/
berg
unun
g, a
lam
i/bua
tan/
indu
stri)
mau
pun
pada
ta
mpa
k ko
nstru
ksi j
alan
. Tan
ggul
yan
g tin
ggi d
an je
mba
tan-
jem
bata
n da
pat m
erub
ah k
arak
teris
tik a
slin
ya.
Den
gan
men
erap
kan
atur
an-a
tura
n tra
disi
onal
pem
buat
an ja
lan
dapa
t men
gura
ngi t
ampa
k pe
ruba
han
buat
an te
rseb
ut. A
pabi
la
atur
an-a
tura
n tid
ak d
ituru
ti de
ngan
cer
mat
seba
gaim
ana
seha
rusn
ya,
poto
ngan
-pot
onga
n ya
ng d
alam
ata
u ur
ugan
yan
g te
rlalu
ting
gi a
kan
mem
oton
g ga
ris-g
aris
ala
mi d
an m
engg
angg
u ta
mpa
k da
ri be
ntan
g al
am te
rseb
ut.
C.2
) Rek
reas
i, pa
riw
isat
a: d
aera
h re
krea
si, t
aman
, ben
tang
ala
m b
ebas
, situ
s kun
jung
an, “
daer
ah tu
juan
wis
ata”
, dae
rah
lindu
ng
a) D
eval
uasi
K
uant
itatif
: •
Luas
dae
rah
dlm
. km
2 •
Jum
lah
kunj
unga
n (f
rekw
ensi
) (m
enun
jukk
an n
ilai
rekr
easi
) K
ualit
atif:
•
Nila
i/pen
tingn
ya d
aera
h da
mpa
k; k
epek
aan
terh
adap
dam
pak
Sang
at b
erka
itan
deng
an ta
mpa
k vi
sual
dar
i ben
tang
ala
m, n
ilai d
an
pent
ingn
ya b
enta
ng a
lam
unt
uk re
krea
si d
an p
araw
isat
a da
pat
men
gala
mi d
ampa
k ne
gativ
e ak
ibat
tran
sfor
mas
i fis
ik b
enta
ng a
lam
te
rseb
ut. (
lihat
dia
tas)
D
ampa
k la
inny
a da
pat t
erja
di k
aren
a ke
bisi
ngan
, pol
usi d
an a
kiba
t se
kund
er se
perti
pem
ukim
an b
aru
serta
per
ubah
an ta
ta-g
una
tana
h.
(liha
t dia
tas)
- UU
9/1
990
tour
ism
us
- UU
5/1
992
kultu
r - P
P 10
/199
3 - P
P 67
1996
(?)
C.3
) Tem
pat p
entin
g bu
daya
, iba
dah
atau
ber
seja
rah:
dae
rah
kunj
unga
n, m
onum
en, l
okas
i ark
eolo
gi, o
byek
khu
sus
a) D
eval
uasi
Liha
t C.2
) Li
hat C
.2)
Liha
t C.2
)
D) A
spek
sosi
al, e
kono
mi d
an b
uday
a D
.1) T
ata
guna
tana
h da
n pe
renc
anaa
n re
gion
al
a) D
ampa
k pe
mba
ngun
an re
gion
al
yang
mer
ugik
an
Kua
litat
if:
• D
ata
dem
ogra
fis: a
nalis
is
dan
kajia
n st
rukt
ur so
sio-
ekon
omi s
ekar
ang
dan
yang
dip
erki
raka
n
• R
enca
na d
an k
ebija
kan
pem
bang
unan
yan
g ad
a
Jang
kaua
n ke
giat
an m
anus
ia y
ang
lebi
h in
tens
if ya
ng lu
ar b
iasa
ak
an ti
mbu
l kar
ena
pem
bang
unan
jala
n, d
an k
aren
a itu
mus
tahi
l un
tuk
mer
inci
dam
pakn
ya (g
erak
mig
rasi
, pen
gem
bang
an
pem
ukim
an ta
k te
rken
dali,
per
ubah
an ta
ta-g
una
tana
h, d
sb.)
seca
ra
men
detil
dis
ini.
Dis
ampi
ng it
u ak
an te
rjadi
per
ubah
an d
alam
ko
ndis
i sos
io-b
uday
a s
osio
-eko
nom
i, da
n in
ipun
, dal
am
kapa
sita
snya
seba
gai d
ampa
k se
kund
er, p
erlu
dib
erik
an
perti
mba
ngan
yan
g te
liti.
Perlu
dip
ikirk
an p
ula
cara
-car
a un
tuk
men
ghin
dark
an d
ampa
k pe
mba
ngun
an y
ang
mer
ugik
an a
tau
dipe
rkec
il de
ngan
men
gam
bil t
inda
kan
kola
tera
l (re
ncan
a ta
ta-g
una
tana
h, p
erat
uran
mig
rasi
, ser
ta p
eman
taua
n ke
patu
han
pada
pe
ratu
ran
dem
ikia
n).
D.2
) Str
uktu
r so
sial
dan
eko
nom
i di d
aera
h pe
muk
iman
a)
Dam
pak
pada
K
uant
itatif
D
aera
h pe
muk
iman
bia
sany
a di
bang
un p
adat
unt
uk m
emun
gkin
kan
- UU
4/1
992
9
pend
uduk
yan
g be
rmuk
im d
i kot
a da
n pe
desa
an
• D
ata
dem
ogra
fis:
perk
iraan
pen
dudu
k ya
ng
akan
terk
ena
dam
pak
• Pe
muk
iman
terk
ena
dam
pak
dlm
. km
2 •
Panj
ang
dlm
. km
K
ualit
atif:
•
Stru
ktur
dan
kua
litas
da
erah
terk
ena
dam
pak
(a.l.
dae
rah
pem
ukim
an).
jala
n te
rmbu
s lan
gsun
g. N
amun
apa
bila
jala
n de
mik
ian
teta
p di
bang
un m
aka,
dam
pak
mer
ugik
an a
dala
h ke
bisi
ngan
(lih
at d
iata
s A
.3.d
), em
isi g
as b
uang
, dan
risi
ko k
ecel
akaa
n ya
ng le
bih
besa
r. N
amun
, wal
aupu
n da
mpa
k je
nis i
ni y
ang
dise
babk
an o
leh
peng
guna
an la
han
yang
lebi
h in
tens
if, k
epad
atan
ban
guna
n se
ringk
ali m
asih
men
ingk
at d
i wila
yah
dem
ikia
n, d
iser
tai d
ampa
k lin
gkun
gan
dala
m b
idan
g a.
l. hi
drol
ogi d
an ik
lim lo
kal.
A
pabi
la d
iusa
haka
n un
tuk
men
ghen
tikan
dam
pak
dem
ikia
n de
ngan
m
emba
ngun
suat
u ja
lan
by-p
ass,
mak
a st
rukt
ur so
cial
lam
a ya
ng
ada
serin
gkal
i rus
ak a
tau
diha
ncur
kan
dan
sege
ra b
angu
nan
baru
ak
an m
uncu
l sep
anja
ng ja
lan
by-p
ass t
erse
but,
mes
kipu
n ya
ng
dem
ikia
n da
mpa
k m
erug
ikan
kar
enan
ya d
apat
dih
inda
rkan
den
gan
pere
ncan
aan
lingk
unga
n ya
ng b
enar
.
- Kep
pres
36
(?)*
Al
so se
e un
der A
), es
peci
ally
: A.
3.a)
Air
Pol
lutio
n da
n A.
3.d)
Noi
se.
b) K
esel
amat
an y
ang
berk
uran
g ka
rena
risi
ko
kece
laka
an (*
)
Kua
ntita
tif:
• Pa
njan
g dl
m. k
m,
• Pe
rkira
an fr
ekw
ensi
lalu
-lin
tas;
K
ualit
atif:
•
Stan
dar k
esel
amat
an la
lu-
linta
s, •
Dae
rah
risik
o (a
.l. d
aera
h pe
rum
ahan
).
Kec
elak
aan
yang
lebi
h se
rius d
an le
bih
serin
g da
pat d
iseb
abka
n ol
eh k
ecep
atan
yan
g le
bih
tingg
i, ya
ng d
imun
gkin
kan
sete
lah
pem
bang
unan
jala
n.
c) P
erub
ahan
aks
es p
ada
jarin
gan
trans
porta
si
Kua
ntita
tif:
• D
ata
kepa
data
n la
lu-li
ntas
se
kara
ng d
an p
raki
raan
; K
ualit
atif:
•
Sist
im tr
ansp
orta
si lo
cal
dan
regi
onal
seka
rang
.
Jala
n ba
ru m
enye
babk
an a
rus l
alu-
linta
s yan
g be
rbed
a. D
an
peru
baha
n ak
ses p
ada
sist
im tr
ansp
orta
si (m
akro
) dap
at te
rjadi
. D
alam
keb
anya
kan
kead
aan,
hal
ini m
enga
rah
pada
aks
es y
ang
lebi
h ba
ik y
ang
akan
men
duku
ng a
tau
bahk
an m
empr
akar
sai
pem
bang
unan
eko
nom
i. Ju
ga d
apat
men
gara
h pa
da a
kses
abili
tas
yang
lebi
h ru
mit
bila
mis
alny
a hu
bung
an-h
ubun
gan
lam
a di
poto
ng
dala
m k
onte
ks p
emba
ngun
an ja
lan
baru
, ata
u ap
abila
frek
wen
si
mem
asuk
i jal
an te
rseb
ut d
ikur
angi
(a.l.
pad
a ja
lan
toll
dan
jala
n ra
ya
kece
pata
n-tin
ggi)
diba
ndin
gkan
den
gan
kead
aan
sebe
lum
nya.
d) S
anita
si d
an k
eseh
atan
*
K
ualit
atif:
•
Stan
dar p
enye
hata
n m
asya
raka
t, •
Stat
us sa
nita
si d
an
peny
ehat
an m
asya
raka
t, •
Vek
tor r
isik
o ya
ng
mer
ugik
an k
eseh
atan
.
Kem
ungk
inan
dam
pak
nega
tive
pada
sist
im k
eseh
atan
dan
pe
nyeh
atan
mas
yara
kat t
idak
bol
eh d
iterim
a.
Poko
k in
i jug
a m
enca
kup
kese
hata
n da
n ke
aman
an u
ntuk
par
a pe
kerja
pem
bang
unan
jala
n.
- UU
23/
1993
- K
epM
en K
es 2
61/1
998
D.3
) Asp
ek b
uday
a, tr
adis
iona
l dan
kea
gam
aan
a) D
ampa
k pa
da
loka
si/d
aera
h ba
ngun
an y
ang
sens
itif
Kua
ntita
tif:
• Ja
rak
ke d
aera
h se
nsiti
ve
dlm
m,
• N
ilai b
aku-
mut
u em
isi;
Kua
litat
if:
• Pe
ntin
gnya
dan
Seko
lah,
mes
jid, r
umah
saki
t, ku
bura
n, m
onum
ent,
tem
pat
perte
mua
n, p
asar
, dsb
. dap
at m
enga
lam
i dam
pak
lalu
-lint
as p
ada
dan
jalu
r bar
u de
ngan
kon
sekw
ensi
keb
isin
gan,
pol
usi u
dara
, pe
ngha
lang
dan
bah
kan
kehi
lang
an d
aera
h ya
ng su
dah
diba
ngun
.
- UU
23/
1993
- U
U 5
/199
2 +
PP
10/1
993
- PP
19/1
995
lihat
juga
dib
awah
10
kere
ntan
an d
ari d
aera
h ba
ngun
an y
ang
terk
ena
dam
pak.
•
Jeni
s dam
pak/
polu
si.
A.3.
a) P
olus
i Uda
ra d
an
A.3.
d) K
ebis
inga
n
b) P
erub
ahan
pol
a pe
rilak
u, c
ara
hidu
p tra
disi
onal
; kel
ompo
k pr
ibum
i/lok
al
Kua
ntita
tif:
• Ju
mla
h ke
lom
pok
loka
l at
au p
ribum
i, •
Sum
ber k
ehid
upan
, ju
mla
h ke
luar
ga, p
emili
k ta
nah
dsb.
. K
ualit
atif:
•
Dat
a de
mog
rafis
: id
entit
as d
an st
rukt
ur
sosi
al k
elom
pok
loka
l at
au p
ribum
i.
Den
gan
mas
ukny
a st
rukt
ur so
sial
bar
u, k
egia
tan
ekon
omi d
an
pend
uduk
bar
u at
au se
men
tara
(bur
uh) m
aka
stru
ktur
eko
nom
i lok
al
(trad
isio
nal)
dan
buda
ya d
apat
men
gala
mi p
erub
ahan
. Keg
iata
n ek
onom
i lok
al, m
isal
nya
perik
anan
, per
lu d
iper
hatik
an se
baga
iman
a ju
ga p
ola
tata
-rua
ng p
engg
unaa
n la
han
peru
mah
an d
an te
mpa
t-te
mpa
t keg
iata
n ek
onom
i den
gan
dam
pak
lanj
utan
pad
a si
stim
tra
nspo
rtasi
mau
pun
pada
pol
a so
sial
dan
per
ilaku
yan
g be
rbed
a (b
ukan
trad
isio
nal).
Pe
rhat
ian
khus
us p
erlu
dib
erik
an b
ila te
rdap
at k
emun
gkin
an a
da
dam
pak
pada
mas
yara
kat p
ribum
i. Pe
nelit
ian
etno
logi
s dan
kaj
ian
risik
o ja
ngka
pan
jang
har
us m
empe
rtim
bang
kan
dam
pak
lang
sung
da
n se
kund
er p
ada
kelo
mpo
k-ke
lom
pok
ini m
eski
pun
mer
eka
berlo
kasi
lebi
h ja
uh.