Top Banner

of 22

JAHE MERAH

Oct 16, 2015

Download

Documents

Novia Su
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

JAHE MERAHAdapun bahan-bahan yang disiapkan adalah sebagai berkut :1. Bibit (bibit jahe emprit, jahe merah, dll) yang sudah ditreatment secara organik(direndamPhefocuntuk menguatkan bibit dari penyakit, lalu direndam ke dalamSOTsupaya bibit lebih cepat dan lebih kuat dalam pertumbuhannya).2. Polybag ukuran 60x60 atau 50x50.3. Tanah yang sudah dicampurbokashi.4. Pacul/sekop/cetok untuk memasukkan campuran tanah+bokashike polybag.5.Pupuk organik cair.Langkah-langkah :1. Masukkan media tanam bisa menggunakan ke daamkarung /polybag yang telah diisi Bokashi dan tanah dengan perbandingan 1 : 1 atau 1: 2. Pengisian media tanam awalnya hanya perlu diisi setinggi kira-kira 10-15 cm.

2. Dengan perawatan sangat sederhana yakni pemupukan berkala denganbokashidanSOTyang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan pengocoran SOT hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai polybag terisi dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi tanah dan bokashi, maka yang dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 8 10 bulan.

3. Jika ingin hasilnya lebih dahsyat lagi, tambahkan pupuk organik cair, campurkan dengan air, kocorkan/semprotkan 2 minggu sekali.

JAHE MERAH

Pembibitan Jahe1. PersyaratanBibit Jahe: Bibit berkualitas adalah bibit yg memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yg tinggi), & mutu fisik. yg dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yg bebas hama & penyakit. Oleh karena itu kriteria yg harus dipenuhi antara lain:1. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).2. Dipilih bahan bibit dari tanaman yg sudah tua (berumur 9-10 bulan).3. Dipilih pula dari tanaman yg sehat & kulit rimpang tidak terluka atau lecet.2. Teknik Penyemaian Bibit : utk pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.2. Penyemaian pada peti kayu : Rimpang jahe yg baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida & zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yg paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.2. Penyemaian pada bedengan : Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m utk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, & di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari & sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah..Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan & setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & beratnya 40-60 gram.1. Penyiapan Bibit Jahe: Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.

Pemeliharaan Tanaman1. Penyulaman : Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan utk melihat rimpang yg mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yg benar.2. Penyiangan : Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yg tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar..3. Pembubunan : Tanaman jahe memerlukan tanah yg peredaran udara & air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan utk menimbun rimpang jahe yg kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam & diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan & sekaligus terbentuk sistem pengairan yg berfungsi utk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yg terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah & banyaknya hujan.4. Pemupukan :1. Pemupukan Organik : Pada pertanian organik yg tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan & obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 80 ton per hektar yg ditebar & dicampur tanah olahan. utk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 3 bulan, 4 6 bulan, & 8 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & bersamaan dengan kegiatan pembubunan.2. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yg digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yg berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela tanaman.5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman Jahe tidak memerlukan air yg terlalu banyak utk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;6. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yg utk disemai & pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yg mendorong pertumbuhan jahe.

PANEN1. Ciri & Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang & sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe yg sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning & batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan & akan berlangsung selama 15 hari atau lebih.2. Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah & kotoran lainnya yg menempel pada rimpang dibersihkan & bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab & penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.3. Periode Panen. : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.4. Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara 10-15 ton/hektar.PASCAPANEN1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran & tempatkan dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya & jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yg terlalu lama agar kualitas & senyawa aktif yg terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yg belubang-lubang agar sisa air cucian yg tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel & alasi bahan yg akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yg lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yg bisa mengkontaminasi..Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 C - 60 C. Rimpang yg akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven & pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yg dihasilkan4. Penyortiran Kering. : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yg telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yg kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yg bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yg jelas pada wadah tersebut, yg menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih & metode penyimpanannya.6. Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab & suhu tidak melebihi 30 C & gudang harus memiliki ventilasi baik & lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yg menurunkan kualitas bahan yg bersangkutan, memiliki penerangan yg cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang.

JAHE MERAHCara Penamanan Jahe Merah Dalam Keranjang Isi keranjang dengan tanahSetelah keranjang siap, isi keranjang tersebut dengan tanah yang sudah dicampur dengan kompos. Tinggi tanah sebaiknya sekitar 5 cm. Tanaman jahe merah dapat tumbuh subur di tanah yang gembur. Tekstur tanah yang sebaiknya digunakan untuk media tanam adalah tanah liat berpasir, tanah laterik, dan lempung berpasir. Masukkan bibit jahe yang akan di tanamTanam bibit bibit jahe yang sudah dipersiapkan sebelumnya di dalam keranjang. Kemudian timbun bibi tersebut dengan tanah sekitar 2 sampai 5 cm. Siram tanah dalam keranjangSetelah ditanam, sirami keranjang berisi bibit jahe dan tanah tersebut sampai tanah menjadi basah. Namun jangan sampai air yang digunakan terlalu banyak Letakkan keranjang berisi bibit jahe di tempat yang terbuka dan mendapatkan cukup sinar matahari Sirami tanaman jahe merah dua kali sehari sebaiknya setiap pagi dan sore dengan air secukupnya. Pastikan tanah berada dalam keadaan lembab Ketika jahe sudah mulai tumbuh besar dan rimpang jahe sudah mulai terlihat, timbun lagi dengan tanah sekitar 5 sampai 10 cm. Lakukan hal ini secara berulang sampai keranjang menjadi penuh. Setelah keranjang terisi penuh dan tidak dapat ditimbun tanah lagi, tunggu selama 3 sampai 4 bulan. Setelah itu, jahe merah pun sudah siap panen.

JAHE MERAHMedia pengisi karung atau polybag adalah tanah, pasir rambon dan pupukorganik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2TANAHTanah yang baik adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur artinyaremah dan komposisi liat, pasir, dan debunya seimbang. Subur berartibanyakkandunganunsurharanya.Jikatanahyangdigunakansudahsuburdan gembur, sebenarnya tidak diperlukan penambahan bahan lain. Namunkarena jarang didapatkan tanah yang subur dan gembur, maka diperlukanpenambahan bahan lain seperti pasir dan pupuk.PASIRPasir diperlukan jika tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yangcukup tinggi. Pasir yang digunakan adalah pasir ladu atau pasir yangbercampur dengan lumpur.Selain murah,pasir inijuga masihmengandungbahan-bahan mineral endapan.PUPUK ORGANIKPupuk organik bisa menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos ataubokashi (hasilfermentasimikroorganisme). Meskipun menggunakan pupukkandang, akan lebih bagus jika pupuk kandang yang telah dihancurkan dandifermentasi sehingga lebih cepat diserap oleh akar tanaman.Seluruh media tersebut dicampur merata sambil dibersihkan dari benda-bendayangmengganggu,misalnyaplastik,batuataubendalainnya.Kemudianmedia pengisi dimasukkan ke dalam karung atau polybag yang telah disiapkan.Pengisian karung atau polybag cukup bagian saja, karena selama pertumbuhantanaman nanti, akan dilakukan penambahan pupuk organik.

PERSYARATAN BIBITAN JAHE1. Berasal dari tanaman jahe yang sudah tua yang di tandai tajuk keringsekitar ber umur 9 sampai dengan 10 bulan.2. Rimpang Jahe sudah melewati masa dormansi (1 -1,5 bulan) masihssegar, tidak ada tanda bibit penyakit atau pembusukan.3. Kulit rimpang tidak lecet atau memar akibat galian.4. Pilih Rimpang yang besar dan subur.5. Bibit berkualitas adalah bibit yang baik (tidak disimpan terlalu lama)6. Memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuhtinggi), dan mutu fisik. Mutu fisik adalah bibit bebas hama danpenyakit7. Rimpang untuk dijadikan benih, sebaiknya dipotong-potong dengancuter steril atau di potes langsung, dengan menyisakan 2 - 3 bakal matatunas dengan bobot sekitar 25 - 60 g untuk jahe putih besar, 20 - 40 guntuk jahe putih kecil dan jahe merah8. Kebutuhan benih per ha untuk jahe putihbesar (panen tua)membutuhkan benih 2 - 3 ton/ha dan5 ton/ha untuk jahe putih besarpanen muda. Sedangkan jahe merah dan jahe emprit 1 1.5 tonPENGECAMBAHANJika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam terlebihdahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15 menit(untuk budidaya secara konvensional). Agar kelembabanterjaga, setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering.Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.PENYEMAIANSalah satu cara penyemaian adalah menggunakan peti kayu denganurutan kerja sebagai berikut:1. Pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis2. Beri abu gosok atau sekam padi, selanjutnya bakal bibit lagi beri abugosok atau sekam padi lagi seterusnya sehingga yang paling atas adalahabu gosok atau sekam padi.3. Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktusekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm(tumbuh 45 daun), bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya danditanam pada media polybag yang telah disiapkan,Ukuran polybag untukbibit adalah diameter 710 cm4. Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali pada pesemaian agar tumbuhbibit yang lain. Satu buah rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4 bibit5. Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkanpadaruangyangterbukadengansinarmataharilangsung,melainkanharus diadaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahuluhingga umur 1,5 - 2 bulan.

PENANAMANPenanaman bibit Jahepada karung ataupolybag harus hati-hati.Buatlahlubang sebesar ukuran polybag bibit, masukkan bibit Jahe bersama medianyake dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya danpadatkan sekedarnya saja.Setelah penanaman, mediadan bibit harusdisiramdengan air bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak denganmedia.MEMELIHARAPemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah.Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan dan penggemburan media,pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.PENYIRAMANPenyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama saattidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merahdengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman danmengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam

diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisadihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fasesenecense(mengering)saat tua dan mendekati panen.PEMANGKASANPerlakuan Pemotongan batang jahe ketika umur 2 bulan, dilakukan untukmemacu pertumbuhan calon tunas baru serta memperbanyak jumlah batang yangtumbuh seragam dalam 1 pot/polybag.PENYIANGAN DANPENGGEMBURANRumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang agar tidakmengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, dimana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan mulsajerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan,media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburandimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman danmemperbaiki sirkulasi udara dalam media.PEMUPUKAN DAN PEMBUBUNANPemupukan dan pembumbunan dilakukan 2 bulan sekali seiringpertumbuhantanaman,denganmenambahkanpupukorganikpadamediatanam.Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan,kira-kira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisadiberikan 3 kali selama umur tanaman.Pembumbunan lebih baik bila dilakukan secara berkala yaitu di saat adapertumbuhan rimpangjahe baruyang munculdidekat permukaantanah.Timbun rimpang yang muncul ke permukaan menggunakan media yang telah disiapkandengan ketebalan sekitar 5 cm.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITSebenarnya kasus serangan hama dan penyakit yang serius pada tanamanJahe jarang terdengar. Namun akan lebih baik jika kita mengetahui danmengantisipasi hal tersebut.Hama yang sering menyerang tanaman Jahe adalah belalang dan ulat yangmemakan daun terutama daun muda. Untuk pengendaliannya, kita bisamenggunakan beberapa cara yaitu:1.Cara mekanis, dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama terutama ulatyang sering memakan daun, atau dengan menggunakan perangkap seranggaberupa plastik berwarna cerah (kuning atau merah) yang dipasang denganbambu dan diolesi lem.2.Cara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisidayang tepat untukmengendalikan belalang dan ulat. Insektisida yang dianjurkan adalahinsektisida organik berbahan aktif tembakau atau yang lainnya.3.Sedangkan penyakit yang mungkin bisa menyerang tanaman Jahe adalahpenyakit Layu Bakteri dan BusukRimpang yang disebabkan oleh jamur.Untuk mencegah penyakit tersebut, kesehatan benih dan sanitasi lingkunganpertanamanperlu diperhatikan.Pastikan benih merupakan benih sehat danberasal dari induk yang sehat. Lingkungan pertanaman juga perlu dijaga agarbersih dan tidak terlalu lembab atau tergenang air. Untuk tanaman yang telahterserang penyakit, bisa disemprot dengan bakterisida atau fungisida, jikaperlu dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman yang lain.MEMANENTanaman Jahe bisa dipanen setelah kira-kira 10 bulan. Tanaman yang sudahcukup tua dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana daun danbatangnyaberubahmenjadikuningdanmengering.PemanenanJahedarimediakarung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu menggali dengan susah

payah.Kitacukupmenggalidengancetokdanmembukakarungataupolybagyang sudah mulai lapuk. Angkat rimpang Jahe dengan hati-hati agar tidak rusak,bersihkan daritanahdankotoranyang menempel,danjikaperlucucidenganairbersih.SaturumpuntanamanJahedalam1mediatanamkarungukuran50kg,bisamenghasilkanrimpangJahesegar2hingga5kg.

PENYAKITPENYAKIT LAYU BAKTERIGejala:Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan menggulung kemudian terjadiperubahanwarnadarihijaumenjadikuningdanmengering.Kemudiantunasbatangmenjadibusukdanakhirnyatanamanmatirebah.Biladiperhatikan,rimpang yang sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpangdipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit inimenyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yang paling berpengaruhadalah faktor suhu udara yang dingin, genangan air dan kondisi tanah yang terlalulembab.Pengendalian: jaminan kesehatan bibit jahe; karantina tanaman jahe yang terkena penyakit; pengendalian dengan pengolahan tanah yang baik; pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%)PENYAKIT BUSUJ RIMPANGPenyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuhdengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C dan terus berkembang akhirnyamenyebabkan rimpang menjadi busuk.Gejala :Daun bagian bawah yang berubah menjadi kuning lalu layu dan akhirnya tanamanmati.Pengendalian: penggunaan bibit yang sehat; penerapan pola tanamyang baik; penggunaan fungisida.PENYAKIT BERCAK DAUNPenyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui lukamaupun tanpa luka.Gejala:Pada daun yang bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercakbercak ituberwarnaabu-abudanditengahnyaterdapatbintik-bintikberwarnahitam,sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yang terserang bisa mati.Pengendalian :Baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun samahalnya dengan cara-cara yang dijelaskan di atas.PENGENDALIAN HAMADAN PENYAKIT SECARA ORGANIKDalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimiaberbahayamelainkandenganbahan-bahanyangramahlingkunganbiasanyadilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari seranganhama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian HamaTerpadu) yang komponennya adalah sbb:1.Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggulyang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hamadari sejak awal pertanaman2.Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami3.Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hamadan penyakit.4.Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.5.Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpangsari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanamanpada setiapmasatanamnyauntuk memutuskansikluspenyebaran hamadanpenyakit potensial.6.Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungandan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanenma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalamkeadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh darihasil pengamatan.Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dandigunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:1.Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untukinsektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untukserangga kecil misalnya Aphids.

2.Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrinyang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang uratsyaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada seranggaseperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah.

3.Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenoneuntuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dansemprotan.

4.Neemtreeataumimba(Azadirachtaindica)yangmengandungazadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutamapadaseranggapenghisapsepertiwerengdanseranggapengunyahsepertihama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektifuntuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro.

5.Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitupakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida danlarvasida.

6.Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponenutama asaron dan biasanya digunakan untuk racun seranggadan pembasmicendawan, serta hama gudang Callosobrocus.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM1.Persiapan Lahan : utk mendapatkan hasil panen yg optimal harus diperhatikansyarat-syarat tumbuh yg dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah ygada tidak sesuai dengan keasaman tanah yg dibutuhkan tanaman jahe, makaharus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.

2.Pembukaan Lahan : Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kuranglebih dari 30 cm dengan tujuan utk mendapatkan kondisi tanah yg gemburatau remah & membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit & hama akanmati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakanbelum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yg kedua sekitar2-3 minggu sebelum tanam & sekaligus diberikan pupuk kandang dengandosis 1.500-2.500 kg.

3.Pembentukan Bedengan : Pada daerah-daerah yg kondisi air tanahnya jelek &sekaligus utk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadibedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm,sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.

4.Pengapuran : Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur haradidalamnya, Terutama fosfor (p) & calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersediaatau sulit diserap. Kondisi tanah yg masam ini dapat menjadi mediaperkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp & pythiumsp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kaliumyg sangat diperlukantanaman utk mengeraskan bagian tanamanyg berkayu, merangsangpembentukan bulu-buluakar, mempertebal dinding sel buah & merangsangpembentukan biji.1.Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.2.Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.3.Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha

JAHE MERAHBenih untuk bibit Jahe diambil dari rimpangnya. Rimpang untuk benih yang baik adalah rimpang yang segar (tidak disimpan terlalu lama), sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah cukup tua dan sehat. Karena asal-usul induk harus jelas, maka sebaiknya rimpang untuk benih di ambil dari kebun petani, bukan dari pasar konsumsi kalau bisa.Cara Pengecambahan JaheJika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15 menit. Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada tempat yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih harus di kontrol dan di siram air jika terlalu kering. Benih akan mulai berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.Penyemaian JaheSelama mengecambahkan benih, kita bisa menyiapkan tempat persemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi dengan batubata dan diisi dengan pasir dan pupuk organik. Tempat persemaian sebaiknya tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada media tersebut, benih yang telah berkecambah kita tanam dengan kedalaman kira-kira 4-5 cm. Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktu sekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media karung atau polibag yang telah disiapkan. Rimpang yang tersisa bisa ditanam kembali pada persemaian agar tumbuh bibit yang lain. Satu buah rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4Cara Menanam JahePenanaman bibit Jahe pada karung atau polibag harus hati-hati. Buatlah lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media di sekitarnya dan padatkan. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media. Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus di adaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga umur 2,5 bulan.Cara Pemeliharaan Tanaman JahePemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah. Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan/menghilangkan rumput-rumput yang menghalanginya dan penggemburan media, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.Penyiraman JahePenyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisa dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.

Penyiangan dan Penggemburan MediaRumput yang tumbuh pada media tanam perlu di siangi agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok. Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.

Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman, dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa diberikan 3 kali selama umur tanaman.

JAHE MERAHPEMBIBITAN :Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam / atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam.Ada beberapa teknik penyemaian. Disini saya bahas salah satunya saja yaitu penyemaian jahe dalam kotak kayu.

Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan.Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC selama 15 menit lalu keringkan. (Larutkan 1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir, diamkan selama 15 menit, larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan).Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3 sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap disemaikan.Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: isi kotak kayu dengan tanah+bokashi 3:1 lalu benamkan rimpang jahe tutup dgn tanh/daun kering tipis-tipis, rawat dengan menyirami 2x sehari.Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah siap dipindah ke karung/polibag/keranjang tanam

PENANAMANsiapkan alat dan bahan : - cangkul / sekop (untuk mengaduk) - karung / polibag / keranjang (pakai yg bekas) -ember -bokashi - tanahAmbil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas.Lalu buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polibag/keranjang dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas agar ketinggian sesuai.kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 3-4 titik tanam untuk hasil yang maksimal)Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar seminggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.

PERAWATAN / PEMUPUKAN

Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.(SOT 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2 liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2minggu-4 minggu sekali.(bahan untuk menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 0,5 liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.

Lakukan pengurukan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm.Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.

JAHE MERAHPemilihan BibitTipspemilihan bibit merupakan langkah yang paling penting sebelum memahamiteknik budidayatanaman jahe emprit. Bibit jahe dapat diperoleh dari perkebunan ataupembibitanjahe emprit yang sudah ada. Saat memilih bibit, pilihlah bibit jahe yang bagus dan berkualitas. Pastikan bahwatanamanjahe memiliki varietas tinggi yaitu dapat tumbuh tinggi dan menghasilkan jahe yang berkualitas atau tidak cacat.Persiapan Media TanamMedia tanam yang harus dipersiapkan untuk pohon jahe polybag. Jumlah polybag harus disesuaikan dengan jumlah bibit jahe yang akan ditanam. Setelah polybag disiapkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Tanah yang bagus untuk menanam jahe emprit adalah tanah yang gembur dan sedikit berpasir sehingga memudahkan tanaman jahe untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang. Polybag yang digunakan untuk menanam bibit jahe juga harus besar yaitu berukuran 60 x 40 cm karena jahe akan tumbuh besar dan memerlukan banyak tempat untuk pertumbuhan rimpangnya.PenanamanTeknik menanambibit jahe sebaiknya ditanam sedalam 5 sampai 7 cm dengan tunas bibit yang menghadap ke atas. Jangan sampai terbalik karena bisa menghambat pertumbuhan tanaman jahe. Penanaman bibit jahe sebaiknya dilakukan saat musim penghujan sehingga Anda tidak perlu repot repot untuk menjaga kelembaban bibit jahe yang baru ditanam tersebut.PerawatanPohonjahe yang sudah ditanam di dalam polybag memerlukan perawatan yang cukup rutin agar hasil panen jahe emprit dapat memuaskan. Berikut ini langkah perawatan dalamcara budidaya jahe emprit dalam polybag.

PenyiramanTanaman jahe di dalam polybag harus disiram secara teratur setiap hari yaitu pagi dan sore. Pastikan tanah di dalam polybag tidak sampai kekeringan dan selalu berada dalam keadaan lembab sehingga tanaman jahe tidak akan mati.

PemupukanSelain disiram, tanaman jahe dalam polybag juga harus dipupuk. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kandang beruba kotoran domba atau kotoran sapi. Beri pupuk setiap polybag setelah tanaman mulai tumbuh. Kemudian setelah tanaman memasuki bulan keempat, tanaman jahe bisa diberi pupuk kandang agar lebih subur. Menyiangi gulmaDalam polybag, biasanya akan ada rumput rumput penganggu yang tumbuh dalam polybag. Hal ini akan menganggu pertumbuhan jahe dan rimpangnya. Oleh sebab itu, penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara intensif. Gulma biasanya banyak tumbuh saat tanaman jahe mulai berumur 6 bulan. Namun, penyiangan sebaiknya mulai dilakukan saat tanaman jahe berumur 4 bulan agar tidak merusak akar yang nantinya dapat merusak benih benih jahe.

PenyulamanMenyulam tanaman jahe yang tidak tumbuh dapat dilakukan saat bibit jahe berumur 1 bulan setelah tanam dengan benih cadangan yang telah disemaikan

PembubunanPembubunan atau pendangiran dilakukan saat tanaman telah berbentuk rumpun dengan empat atau lima anakan. Hal ini dilakukan agar rimpang jahe emprit selalu tertutup tanah. Dengan adanya pembumbunan, drainase juga akan selalu terjaga.

Pengendalian hama tanamanPengendalian hama dapat dilakukan sesuai keperluan. Biasanya penyakit utama pada jahe emprit adalah busuk rimpang yang disebabkan karena bakteri Ralstonia solanacearum. Saat ini masih belum ada cara pengendalian yang memadai. Cara pencegahannya adalah perlakuan benih sehat, penggunaan benih sehat, perglran tanaman, pembuatan irigasi, dan penyiangan gulma. Tanaman yang diserang bakteri sebaiknya segera dicabut dan dibakar agar serangan bakteri tidak meluas.Demikiancara budidaya jahe emprit dalam polybagyang dapat Anda lakukan sebagai alternatif untuk membudidayakan jahe di tempat yang terbatas.

JAHE MERAHBudidaya Tanaman1.Pembibitana.Persyaratan Bibit Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhisyarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuhyangtinggi),danmutufisik.Yangdimaksuddenganmutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit.Oleh karena itu kriteriayang harus dipenuhi antara lain: 1)Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan daripasar).2)Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua(berumur 9-10 bulan).3)Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulitrimpang tidak terluka atau lecet.

b.Teknik Penyemaian BibitUntuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.

1)Penyemaian pada peti kayuRimpang jahe yang baru dipanen dijemursementara (tidak sampai kering), kemudian disimpansekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebutdengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1hari. Selanjutnyapotongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalamkarung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalamlarutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkankedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian denganpeti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar petikayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnyadiberi abu gosok atau sekam padi, demikianseterusnya sehingga yang paling atas adalah abugosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggulagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.2)Penyemaian pada bedenganBuat rumah penyemaian sederhana ukuran 10x8muntukmenanambibit1ton(kebutuhanjahegajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaiantersebut dibuat bedengan dari tumpukan jeramisetebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun padabedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnyadiberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikianseterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapisrimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatanbibit pada bedengan dapat dilakukan denganpenyiraman setiap hari dan sesekalidisemprot denganfungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudahbertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidakterbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasilseleksi itudipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potonganmemiliki 3-5 mata tunas danberatnya 40-60 gram.c.Penyiapan BibitSebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dariancaman penyakit dengan cara bibit tersebutdimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalamlarutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur2-4 jam, barulah ditanam.2.Pengolahan Media Tanam (penjelasan di atas2)Pemeliharaan Tanaman1)Penjarangan dan PenyulamanSekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknyadiadakan untuk melihat rimpang yang mati. Bilademikian harus segeradilaksanakan penyulaman agarpertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggaldengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik sertapemeliharaan yang benar.

2)PenyianganPenyiangan pertama dilakukan ketika tanamanjaheberumur2-4minggukemudiandilanjutkan3-6minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. Namun setelah jaheberumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukanpenyiangan lagi, sebab pada umur tersebutrimpangnya mulai besar.

3)PembubunanTanamanjahememerlukantanahyangperedaran udara dan air dapat berjalan dengan baik,maka tanah harus digemburkan. Disamping itutujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jaheyangkadang-kadangmunculkeataspermukaantanah.Apabila tanaman jahe masih muda, cukuptanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun denganjarakkuranglebih30cm.Padabulanberikutnyadapat diperdalam dan diperlebar setiap kalipembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligusterbentuk sistem pengairan yang berfungsi untukmenyalurkan kelebihan air.Pertama kali dilakukan pembumbunan padawaktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiriatas 3-4 batang semu, umumnya pembubunandilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe.Namun tergantung kepada kondisi tanah danbanyaknya hujan.

4)PemupukanSelain pupuk dasar (pada awal penanaman),tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua(padasaat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yangdigunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha.Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandangdan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan.Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen(60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha).Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan Kdiberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya(2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan denganditebarkan secara merata di sekitar tanaman ataudalam bentuk alur danditanam di sela-sela tanaman.

5)Pengairan dan PenyiramanTanamanJahetidakmemerlukanairyangterlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapipada awal masa tanam diusahakan penanaman padaawal musim hujan sekitar bulan September

;6)Waktu Penyemprotan PestisidaPenyemprotan pestisida sebaiknya dilakukanmulai darisaat penyimpanan bibit yang untuk disemaidan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisidapada fase pemeliharaan biasanya dicampur denganpupuk organik cair atau vitamin-vitamin yangmendorong pertumbuhan Jahe.

JAHE MERAHPEMBUATAN MEDIA TANAM1.Disiapkan tanah, arang sekam dan pupuk kandang (kompos).2.Campurkan media tanam tersebut dengan menggunakan perbandingan 1 tanah :1 arang sekam dan 1pupuk kandang(kompos).3.Kemudiancampurkanmediatanamtersebutdenganmenggunakancacahanpelepahpisanguntukmempercepat dekomposisi media tanam.4.Kemudiancampurkanpupukorganikcairuntuktanamanjahe yangberfungsiuntukmempercepatpertumbuhantanamanjahe(bisamenggunananpupukBiofarm,BioP60maupunpupukyanglainnya).

PERSEMAIAN BENIH JAHE MERAHBenih jahe merah terlebih dahulu disemaikan di dalam karung Gini maupun di dalam kardus yangtelah dibasahi dengan menggunakan air. Benih jahe merah sebaiknya di siram menggunakan air untukmempercepat pertumbuhan tunas.Setelah tumbuh tunas benih jahe merah di potong-potong rimpangnya. Masing-masing rimpangterdiri dari 2-3 mata tunas. Kemudian benih jahe merah siap ditanam di dalam media tanam.

PENANAMAN JAHE MERAH-Dalam penanaman jahe merah mata tunas jahe harus dihadapkan di atas.-Dalam 1 polybag terdiri dari 6-10 titik tunas jahe.-Untuk titikyang palingtengah sebaiknya menggunakanbibit jaheyang besar dan memiliki banyakmata tunas

PEMELIHARAAN TANAMAN-Penyulaman dilakukan antara 2-3 minggu setelah tanam-Penyiangan dilakukan terhadap pada gulma-gulma dan tanaman lain yang tumbuh dengan dicabuti.-Dilakukan pemangkasan setiapkaliterdapatdauntua.Masing-masing polybag hanyadisisakan 1-2daun saja. Pemangkasan dilakukan untuk dapat memperbesar umbi dan pertunasan jahe merah.