Top Banner
J u r n a l I l m i a h M a h a s i s w a FISIP Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA) Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. .1. Februari 2018 735-748 PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK PADA BERITA TINDAK ASUSILA DI HARIAN RAKYAT ACEH Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang kode etik jurnalistik pada berita tindak asusila di harian Rakyat Aceh. Kode etik merupakan pedoman atau aturan penting yang menjadi panduan bagi wartawan di lapangan baik dalam meliput dan menulis berita. Adapun fukus penelitian pada penelitian ini adalah kode etik jurnalistik pasal 3, 4 dan 5. Berdasarkan tiga pasal tersebut peneliti mengkategorisasikan kedalam beberapa ketegori. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis isi deskriptif. Perhitungan analisisnya dilakukan dengan uji reliabilitas Antar-Coder menggunakan rumus Holsty, dan hasil penelitian didapat CR = 99,2%. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan sampel total sampling yaitu sebanyak 54 berita. Data yang diperoleh dari lembar koding dianalisis dengan menggunkan tabulasi tunggal untuk mendapatkan hasil dari masing- masing kategori. Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan bahwa harian Rakyat Aceh tidak sepenuhnya menerapkan kode etik jurnalistik. Adapun pelanggaran tersebut yaitu pencampuran fakta dan opini yaitu sebanyak 28 kali atau 51,9%, pemberitaan tidak berimbang sebanyak yaitu 28 atau 51,9%, mengandung unsur cabul muncul sebanyak 22 kali atau 40,8%, penyebutan nama anggota keluarga korban terjadi sebanyak 12 kali atau 22,2%, unsur sadis dalam berita terdapat 11 kali atau 20,3%, dan untuk kategori menyebutkan nama korban kejahatan tindak asusila sebanyak 4 kali 7,4%. Kata Kunci : Analisis Isi, Kode Etik Jurnalistik, Tindak Asusila, Harian Rakyat Aceh
14

J r n a l FISIP - Unsyiah

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK PADA BERITA TINDAK

ASUSILA DI HARIAN RAKYAT ACEH

Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang kode etik jurnalistik pada berita tindak

asusila di harian Rakyat Aceh. Kode etik merupakan pedoman atau aturan

penting yang menjadi panduan bagi wartawan di lapangan baik dalam

meliput dan menulis berita. Adapun fukus penelitian pada penelitian ini

adalah kode etik jurnalistik pasal 3, 4 dan 5. Berdasarkan tiga pasal

tersebut peneliti mengkategorisasikan kedalam beberapa ketegori.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

kuantitatif dengan teknik analisis isi deskriptif. Perhitungan analisisnya

dilakukan dengan uji reliabilitas Antar-Coder menggunakan rumus

Holsty, dan hasil penelitian didapat CR = 99,2%. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan sampel total sampling yaitu sebanyak

54 berita. Data yang diperoleh dari lembar koding dianalisis dengan

menggunkan tabulasi tunggal untuk mendapatkan hasil dari masing-

masing kategori. Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan bahwa

harian Rakyat Aceh tidak sepenuhnya menerapkan kode etik jurnalistik.

Adapun pelanggaran tersebut yaitu pencampuran fakta dan opini yaitu

sebanyak 28 kali atau 51,9%, pemberitaan tidak berimbang sebanyak yaitu

28 atau 51,9%, mengandung unsur cabul muncul sebanyak 22 kali atau

40,8%, penyebutan nama anggota keluarga korban terjadi sebanyak 12 kali

atau 22,2%, unsur sadis dalam berita terdapat 11 kali atau 20,3%, dan

untuk kategori menyebutkan nama korban kejahatan tindak asusila

sebanyak 4 kali 7,4%.

Kata Kunci : Analisis Isi, Kode Etik Jurnalistik, Tindak Asusila, Harian

Rakyat Aceh

Page 2: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

ABSTRACT

This study entitled "Implementation of journalism ethics code on the news of

immoral acts in the Harian Rakyat Aceh (content analysis study)". This study

examines the code of ethics of journalism on the news of immoral acts in the

Harian Rakyat Aceh. Code of Ethics is an important guideline or guidance for

journalists in the field both in covering and writing news. The focus of this

research is journalism ethics code chapters 3, 4 and 5. With these three things

researchers categorize some parts of the category. The approach used in this

research is a quantitative approach with descriptive content analysis techniques.

The calculation of the analysis is done by Inter-Coder reliability test using Holsty

formula, and the result obtained CR = 99,2%. This research use sampling

technique total sampling as much as 54 news. The data generated from the coding

sheet is analyzed by using a single tabulation to obtain the results of each

category. The results of this research indicate that the Harian Rakyat Aceh can

not apply the code of journalism ethics. As for the matter is to do mixing facts and

opinions that is as much as 28 times or 51.9%, unbalanced news as much as 28 or

51.9%, contains obscene elements appear as much as 22 times or 40.8%, the name

of the families victim more 12 times or 22.2%, sadistic elements in the news there

are 11 times or 20.3%, and for the number category of victims of crime acts

immoral 4 times 7.4%

Keywords : Content Analysis, Journalism Ethics Code, Immoral Acts, Harian

Rakyat Aceh

Pendahuluan

Surat kabar berfungsi untuk melaporkan berita, berita yang

disebarluaskan adalah suatu fakta dari sebuah peristiwa. Namun tidak

semua peristiwa dapat dilaporkan dan dijadikan berita. Suatu fakta atau

peristiwa dapat disebut sebagai berita apabila fakta atau peristiwa

tersebut memiliki nilai berita (news value) dan penting bagi masyarakat.

Setiap berita yang disebarkan haruslah berdasarkan fakta dan bukti yang

ada ditemukan di lapangan oleh wartawan, karena pers dituntut menjadi

alat perubahan bagi masyaratkat dan negara.

Assegaff (1991:110) mengatakan bahwa berita merupakan suatu

fakta atau gagasan (ide) yang akurat yang dapat menarik perhatian

banyak orang, disiarkan tepat pada waktunya, bertujuan memberitahukan

bersifat umum dan aktual, dan disiarkan untuk kepentingan khalayak

Page 3: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

media massa. Selain memiliki nilai, berita haruslah mempunyai tema yang

akan diangkat untuk dijadikan berita. Biasanya tema berita akan diketahui

dari peristiwa-peristiwa yang sedang dicari atau yang teraktual, yang

dianggap menarik dan penting untuk diketahui masyarakat. Berita yang

teraktual dan sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas

biasanya akan dimuat di tempat yang strategis dalam surat kabar yaitu di

halaman utama. Di antara banyaknya tema berita yang dimuat salah

satunya adalah berita tentang tindak asusila.

Selama proses pengumpulan dan penyajian berita, wartawan harus

memahami dan mengerti norma atau aturan kode etik jurnalistik. Karena

di dalam kode etik jurnalistik tersebut terdapat pilar dan aturan penting

yang menjadi panduan bagi wartawan di lapangan baik dalam meliput

dan menulis berita. Namun dalam praktiknya, tanpa disadari para

wartawan sering mengabaikan aturan-aturan jurnalistik tersebut. Misal,

sering menulis berita yang hanya pada satu sumber saja (one side), ini

menyebabkan ketidak-seimbangan dalam menulis berita. Wartawan juga

sering mencapurkan fakta dan opini dalam menulis berita, judul berita

sering dibumbui dengan unsur dramatis. Selain itu, cara penulisan yang

sadis dan sedikit vulgar (berbau erotis) juga sering digunkan oleh

wartawan terutama pada berita tindak asusila.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melihat penerapan kode

etik jurnalistik pada berita tindak asusila harian Rakyat Aceh periode

Januari – April 2016. Pembatasan masalah ditujukan untuk meningkatkan

efisien dan efektivitas dalam menyajikan informasi dan data, sehingga

menjadi lebih fokus dan spesifik untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan penelitian. Penelitian ini mengenai analisis isi berita tindak

asusila di Harian Rakyat Aceh ditinjau dari kode etik jurnalistik. Adapun

kode etik jurnalistik yang menjadi fokus penelitian ini berdasarkan Pasal 3,

Pasal 4, dan Pasal 5 yang nantinya akan dikategorikan lagi dalam

beberapa indikator.

Landasan Konseptual

Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya pers harus

bertanggung jawab dan menghormati hak asasi setiap orang. Hal tersebut

Page 4: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

membuat pers dituntun untuk profesional dan terbuka. Untuk

menegakkan integritasnya, wartawan Indonesia memerlukan landasan

atau aturan moral dan etika profesi sebagai pedoman dalam mencari,

menulis, dan menyebarkan informasi sehingga dapat dipercaya oleh

publik. Atas dasar tersebut wartawan Indonesia harus mentaati kode etik

jurnalistik.

Beberapa isu dalam kode etik jurnalistik yang paling sering

dilanggar oleh wartawan (Sirikit:2011) adalah menerima amplop,

melanggar kesepakatan of the record, melanggar ketentuan cover both sides

atau prinsip keberimbangan, melanggar privasi, dan beberapa isu etika

lainnya.Pada penelitian ini, fokus kode etik jurnalistik yang diteliti

berdasarkan pada pasal 3,4 dan 5.

Pasal 3

“Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara

berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta

menerapkan asas praduga tak bersalah”.

Penafsiran :

a. Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang

kebenaran informasi itu.

b. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan

kepada masing-masing pihak secara proporsional.

c. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal

ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa

interpretasi wartawan atas fakta.

d. Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi

seseorang.

Pasal 4

“Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan

cabul”.

Penafsiran :

a. Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh

wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

Page 5: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

b. Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja

dengan niat buruk.

c. Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.

d. Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan

foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk

membangkitkan nafsu birahi.

e. Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan

mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.

Pasal 5

“Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas

korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang

menjadi pelaku kejahatan”.

Penafsiran :

a. Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri

seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak.

b. Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum

menikah.

Metodelogi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

analisis isi deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah kode etik

jurnalistik pada berita tindak asusila yang ada di harian Rakyat Aceh.

Penelitian ini hanya meneliti penerapan kode etik jurnalistik dalam berita

tindak asusila pada harian Rakyat Aceh kemudian akan dikategorikan

dalam beberapa kategori dan indikator sesuai dengan Pasal 3, Pasal 4, dan

Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik.Kategorisasi ini dapat juga disebut sebagai

koding sheet agar memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

Tabel 3.1. Kategori lembar koding

N

o Unit Analisis Kategori

Sub

Kategorisasi

1

Beritatindakasusila

TemaBerita

Pemerkosaan

danpencabula

n

Page 6: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

Beritatentang

perzinaan

2

Pasal 3

Wartawan Indonesia

selalumenguji

informasi,

memberitakansecara

berimbang, tidak

mencampurkanfakta

danopini yang

menghakimi, serta

menerapkanasas

pradugatakbersalah.

Berimbang

Pemberitaan

berimbang

Pemberitaanti

dak

berimbang

Pencampuranfakta

danopini

Ada

pencampuran

faktadanopini

Tidakada

pencampuran

faktadan

opini

3

Pasal 4

Wartawan Indonesia

tidakmembuatberita

bohong, fitnah, sadis,

dancabul.

Unsursadisdalam

berita

Ada

Unsursadis

Tidak Ada

unsursadis

Unsurcabuldalam

berita

Ada

unsurcabul

Tidak Ada

unsurcabul

FotoCabul Ada

Tidak Ada

4

Pasal 5

Wartawan Indonesia

tidakmenyebutkanda

n

menyiarkanidentitas

korbankejahatansusil

adantidakmenyebutk

an

identitasanak yang

menjadipelaku

kejahatan.

Menyebutkannamakorbank

ejahatantindakasusila

Namakorban

kejahatansusi

la

disamarkan.

Menyebutkan

Namakorban

kejahatansusi

la

Menyebutkanalamatkorban

kejahatantindakasusila

Ada

Tidak Ada

Menyebutkannamakeluarga Ada

Page 7: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

korbankejahatantindakasusi

la Tidak Ada

Menyebutkanidentitasanak

yang

menjadipelakukejahatan

Ada

Tidakada

Menampilkanfotokorbankej

ahatanasusila

Ada

Tidakada

Menampilkanfotoanak yang

menjadipelakukejahatan

Ada

Tidakada

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini ialah sebanyak 53 berita.

Teknikanalisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

analisis isi kuantitatif. Adapun teknik analisis data dilakukan dengan

penyusunan kategorisasi, coding, dan uji reliabilitas. Untuk menguji hasil

dari setiap pengkoding peneliti menggunakan rumus holsty, yaitu:

CR =

Keterangan :

CR = Coeficient Reability

M = Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan

periset

N1, N2 = Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim)

dan periset

Hasil dan Pembahasan

Persentase sampel koding yang diambil dalam uji reliabilitas dalam

penelitian ini adalah 20% dari 54 berita yang diteliti atau sebesar 11 berita.

Berita yang dipilih secara acak akan diisi menerut kategori yang telah

ditentukan pada lembar koding. Maka hasil reliabilitas yang diperoleh

adalah dibagai berikut :

= 0,992 atau 99,2 %

Page 8: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

Dari hasil diatas diperoleh nilai CR (Reliabilitas Antar Coder)

adalah sebesar 0,992 atau 99,2 %. Artinya kategori yang digunakandalam

penelitian ini dianggap reliabel, dimana nilai reliabilitas lebih besar dari

nilai ambang batas reliabilitas yang ditentukan yaitu 0,75 %.

Tabel 1. Frekuensi Tema Berita Tindak Asusila pada Januari – April

2016 di Harian Rakyat Aceh

Indikator Frekuensi Persentase

PemerkosaandanPencabulan 36 66,7%

Perzinaan 18 33,3%

Total 54 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk kategori

tema berita pemerkosaan dan pencabulan muncul lebih banyak yaitu

sebanyak 36 kali atau sebanyak 66,7%, sedangkan indikat berita tentang

perzinaan lebih sedikit yaitu sebanyak 18 kali atau 33,3%.

a. Kategori Berimbang

Tabel 2. Kategori Berimbang

Indikator Frekuensi Persentase

PemberitaanBerimbang 26 48,1%

TidakBerimbang 28 51,9%

Total 54 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa untuk ketegori

berimbang, pemberitaan berimbang lebih sedikit muncul yaitu sebanyak

26 kali atau 48,1%, sedangkan pemberitaan tidak berimbang lebih banyak

yaitu 28 atau 51,9%.

b. Kategori Pencampuran fakta dan opini

Tabel 3. Kategori Pencampuran Fakta dan Opini

Indikator Frekuensi Persentase

Ada pencampuranfaktadanopini 28 51,9%

Page 9: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

Tidakadapencampuranfaktadanopini 26 48,1%

Total 54 100%

Berdasarkan tabel di atas, indikator pencampuran fakta dan opini lebih

banyak yaitu sebanyak 28 kali atau 51,9%, sedangkan untuk indikator

tidak ada pencampuran fakta dan opini sebanyak 26 kali atau 48,1%.

c. Kategori Unsur Sadis dalam Berita

Tabel 4. Kategori Unsur Sadis dalam Berita

Indikator Frekuensi Persentase

Ada unsursadis 11 20,3%

Tidakadaunsursadis 43 79,7%

Total 54 100%

Pada tabel di atas harian Rakyat Indonesia tidak sepenuhnya

menerapkan kode etik jurnalistik, haria Rakyat Aceh masih terdapat

memberitakan berita yang mengandung unsur sadis yaitu sebanyak 11

kali atau 20,3%. Sedangkan, tidak mengandung unsur sadis sebanyak 43

atau 79,7%

d. Kategori Foto Cabul

Tabel 5. Kategori Foto Cabul

Indikator Frekuensi Persentase

Ada 0 0%

Tidak Ada 54 100%

Total 54 100%

Berdasarkan hasil data dari tabel di atas, tidak terdapat pelanggaran

kategori kode etik terhadap foto cabul.

e. Kategori Menyebutkan Nama Korban Kejahatan Asusila

Tabel 7. Kategori Menyebutkan Nama Korban Kejahatan Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Disamarkan 50 92,6%

Menyebutkan 4 7,4%

Total 54 100%

Page 10: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

Hasil data dari tabel di atas menjelaskan terdapat 4 atau 7,4%

pelanggaran yang menyebutkan nama korban kejahatan tindak asusila,

dan 50 atau 92,6% tidak menyebutkan nama korban tindak asusila

f. Kategori Menyebutkan Alamat Korban Kejahatan Asusila

Tabel 8. Kategori Menyebutkan Alamat Korban Kejahatan Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Menyebutkan 10 18,5%

TidakMenyebutkan 44 81,5%

Total 54 100%

Berdasarkan data pada tabel menunjukkan bahwa terdapat 10 kali atau

18,5% menyebutkan alamat korban kejahatan asusila. Sedangkan 44 atau

81,5% tidak menyebutkan

g. Kategori Menyebutkan Nama Keluarga Korban Kejahatan Asusila

Tabel 9. Kategori Menyebutkan Nama Keluarga Korban Kejahatan

Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Menyebutkan 12 22,2%

Tidakmenyebutkan 42 77,8%

Total 54 100%

Berdasarkan data pada tabel menunjukkan bahwa terdapat 12 kali atau

22,2% menyebutkan nama keluarga korban kejahatan asusila. Sedangkan

42 atau 77,8% tidak menyebutkan

h. Kategori Menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku

kejahatan asusila

Tabel 10. Kategori Menyebutkan Identitas Anak yang Menjadi

Pelaku Kejahatan Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Menyebutkan 0 0%

TidakMenyebutkan 54 100%

Total 54 100%

Berdasarkan hasil data dari tabel di atas, tidak terdapat pelanggaran

kategori kode etik terhadap kategori menyebutkan identitas anak yang

menjadi pelaku kejahatan asusila.

Page 11: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

i. Kategori Menampilkan Foto Korban Kejahatan Asusila

Tabel 11. Kategori Menampilkan Foto Korban Kejahatan Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Menampilkan 0 0%

Tidakmenampilkan 54 100%

Total 54 100%

Berdasarkan hasil data dari tabel di atas, tidak terdapat pelanggaran

kategori kode etik terhadap kategori yang menampilkan foto korban

kejahatan asusila.

j. Kategori Menampilkan Foto Anak yang Menjadi Pelaku Kejahatan

Untuk Kategori menampilkan foto anak yang menjadi pelaku

kejahatan tidak terdapat pelanggaran kategori kode etik terhadap kategori

yang menampilkan foto anak yang menjadi pelaku kejahatan asusila.

Tabel 12. Kategori Menampilkan Foto Anak yang Menjadi Pelaku

Kejahatan Asusila

Indikator Frekuensi Persentase

Menampilkan 0 0%

Tidakmenampilkan 54 100%

Total 54 100%

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti berdasarkan

pengelompokan kategori yaitu tema berita, berimbang, pencampuran

fakta dan opini, unsur sadis, unsur cabul, foto cabul, menyebutkan nama

korban kejahatan asusila, menyebutkan alamat korban kejahatan asusila,

menyebutkan nama anggota keluarga korban asusila, menyebutkan

identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan asusila, menampilkan foto

korban kejahatan asusila, dan menampilkan foto anak yang menjadi

pelaku kejahatan, pada bemberitaan Harian Rakyat Aceh terdapat

melakukan pelanggaran kode etik jurnalistik ksususnya pada pasal 3,4,

dan 5. Hasil analisis dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif

deskriptif, dari keseluruhan kategori pada penelitian terdapat kategori

tema berita bahwa kemunculan sebanyak 66,6% atau 36 terdapat berita

tentang pemerkosaan dan pencabulan, sedangkan indikator atau kategori

Page 12: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

berita tentang perzinaan lebih sedikit yaitu sebanyak 18 kali atau 33,3%.

Sedangkan indikator pencampuran fakta dan opini lebih banyak yaitu

sebanyak 28 kali atau 51,9%, sedangkan untuk indikator tidak ada

pencampuran fakta dan opini sebanyak 26 kali atau 48,1%.

Pada ketegori berimbang, pemberitaan berimbang lebih sedikit

muncul yaitu sebanyak 26 kali atau 48,1%, sedangkan pemberitaan tidak

berimbang lebih banyak yaitu 28 atau 51,9%. Dari hasil ini dapat dilihat

bahwa harian Rakyat Aceh tidak sepenuhnya menulis berita tindak

asusila yang bersifat berimbang. Analisis juga membuktikan dari

pemberitaannya harian Rakyat Aceh masih menyiarkan berita yang

mengandung pencampuran fakta dan opini yaitu sebanyak 28 kali atau

sebanyak 51,9%. Selain itu, harian Rakyat Aceh juga menyiarkan berita

yang bersifat cabul atau tulisan yang bersifat vulgar. Berita yang

mengandung unsur cabul muncul sebanyak 22 kali atau 40,8% dan tidak

ada unsur cabul sebanyak 32 kali atau 59,2%.

Pada kategori penyebutan nama anggota keluarga korban terjadi

sebanyak 12 kali atau 22,2%. Untuk kategori unsur sadis dalam berita

terdapat 11 kali atau 20,3% dan 4 kali atau 7,4% menyebutkan nama

korban kejahatan tindak asusila. Sedangkan untuk kategori foto cabul,

menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan,

menampilkan foto korban kejahatan asusila, dan menampilkan foto anak

yang menjadi pelaku kejahatan tidak ada pelanggaran.

Dari hal tersebut diatas menandakan bahwa kategori yang paling

tinggi persentasenya adalah kategori pemberitaan tidak berimbang,

pencampuran fakta dan opini, unsur cabul, menyebutkan nama keluarga

korban, unsur sadis, menyebutkan alamat korban, dan menyebutkan

nama korban kejahatan asusila.

DAFTAR PUSTAKA

Assegaff, Djafar. 1991. Jurnalistik Massa Kini. Jakarta : Ghalia Indonesia

Deddy Iskandar Muda. 2008. Jurnalis TV Profesional. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Fitrotin, Jamilah. 2014. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: Dunia

Cerdas

Page 13: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 3, Nomor 1 :Februari 2018

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Penerapan Kode Etik Jurnalistik pada Berita Tindak Asusila Di Harian

Rakyat Aceh (Dini Khairani, Dr. Hamdani M. Syam, MA)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 3. №.1. Februari 2018 735-748

Lamintang, D.A.F & Theo. 2009. Delik-Delik Khusus Kejahatan Melanggar

Norma Kesusilaan & Norma Kepatutan. Jakarta: Sinar Grafika

Leden Marpaung. 2008. Asas Teori Praktik Hukum Pidana. Jakarta: Sinar Grafika

Sirikit Syah. 2011. RAMBU-RAMBU JURNALISTIK Dari Undang-undang

Hingga Hati Nurani. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2007. MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

da R&D. Bandung :ALFABETA

Yulia, Rena. 2013.Viktimologi Perlindungan Hukum Terhadap Korban

Kejahatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Page 14: J r n a l FISIP - Unsyiah

Jurn

alIlm

iah Mahasiswa

FISIP

JurnalIlmiahMahasiswa FISIP Unsyiah

Volume 2, Nomor4 :November 2017

www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP

Corresponding Author : [email protected]

JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 4, November 2017: 1-12