1 PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL MUSLIMIN AD-DINUL QAYYIMU KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh J A U H A R I 151071028 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) MATARAM MATARAM 2011
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL MUSLIMIN AD-DINUL QAYYIMU KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
Oleh
J A U H A R I
151071028
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
MATARAM MATARAM
2011
11
ABSTRAK PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
NAHDLATUL MUSLIMIN AD-DINUL QAYYIMU KAPEK
GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Oleh: Jauhari
15.1.07.1.028
Penelitian yang berjudul “Peranan Perpustakaan Dalam
Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan perpustakaan Madrasah Tsanwiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011, Untuk mengetahui bagaimana minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dan bagaimana Peranan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayimu dalam meningkatkan minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan, baik itu berupa kegiatan dan peristiwa. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah Perpustakaan dan siswa yang menggunakan perpustakaan sebagai tempat untuk menumbuhkan kembangkan proses belajar mengajar secara umumnya dan meningkatkan minat baca secara khususnya.
Adapun prosedur pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data-data yang diperoleh mengenai Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 kemudian di analisis sehingga data yang diperoleh tersebut menjadi valid sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 sudah bisa mengantarkan siswa-siswi untuk lebih
12
meningkatkan minat baca siswa secara khususnya. Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan minat baca yaitu sebagai tempat belajar sendiri, belajar kelompok siswa-siswi, maupun guru dapat meminjam buku yang dibutuhkan di perpustakaan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Konteks Penelitian
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
membina pembangunan bangsa. Oleh karena itu, hal yang menyangkut
masalah pendidikan telah digariskan dalam Undang-Undang pendidikan
yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang berpendidikan
tinggi dan berpengalaman luas.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan
pendidikan dimana proses belajar mengajar itu terjadi antara guru dan
siswa yang merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan
yang menjadikan manusia yang berakhlak mulia, seperti yang
diterangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
2
beriman dan
3
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007
pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
(5) Perpustakaan sekolah/ madrasah mengembangkan layanan
perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
(6) Sekolah/ madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5%
dari anggaran belanja operasional sekolah/ madrasah atau belanja
barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk
pengembangan perpustakaan.
Selanjutnya pada pasal 35 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) bahwa standar sarana dan prasarana pendidikan
mencakup ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, loboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan berkreasi dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa
salah satu sumber yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah
perpustakaan, yang harus memungkinkan para tenaga pendidikan dan
para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
5
memperdalam pengetahuan melalui membaca buku dan koleksi lain
yang diperlukan.
Perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum, lebih luas lagi diungkapkannya perpustakaan adalah salah satu unit kerja berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sarana belajar yang menyenangkan.
Perpustakaan madrasah sebagai salah satu sarana pendidikan
penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat
penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (dengan akronim UU
SISDIKNAS) yaitu UU No 20. Tahun 2003 disebutkan dalam pasal 45
ayat (1) menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik. Adapun ayat (2) menyatakan bahwa ketentuan mengenai
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
Demikian juga dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
6
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan
masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan seperti di
sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik
sekolah dasar maupun sekolah menengah. Walaupun bukan merupakan
hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan definisi yang
salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan
perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku
pada suatu tempat tertertu disebut perpustakaan, memang salah satu ciri
perpustakaan adalah adanya bahan pustaka atau sering juga disebut
koleksi pustaka, tetapi masih ada ciri-ciri lain lebih mengarah kepada
arti perpustakaan.
Perpustakaan madrasah adalah perpustakaan yang melayani
siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu
pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah.
Perpustakaan madrasah yang menyediakan buku-buku, koleksi
pustaka lainnya adalah sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam
hubungannya dengan keperluan peningkatan proses belajar mengajar.
Dan khususnya bagi peserta didik, perpustakaan adalah sangat penting,
7
karena dapat menolong peserta didik untuk menghubung-hubungkan
satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Perpustakaan madrasah dapat berfungsi sebagai sumber
informasi untuk memperjelas dan memperluas ilmu pengetahuan serta
sebagai penunjang pembelajaran dan tempat mengadakan penelitian
sederhana bagi peserta didik dan guru. Perpustakaan tidak hanya
sebagai tumpukan buku tanpa adanya gunanya, tetapi secara prinsip,
perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber
informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain,
tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan
sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap
yang memerlukannya. Sudah barang tentu tingkat kemampuan
memberikan informasi tersebut tergantung kepada keadaan bahan
pustaka yang tersedia serta keahlian pustakawannya.
Jika dilihat dari pernyataan-pernyataan di atas, hakikat
perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi
bagi warga sekolah. Karena perpustakaan madrasah memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas
peserta didik serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Peserta didik dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik
maupun secara mental dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan
madrasah merupakan bagian integral dari program madrasah secara
keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan
8
lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran.
Jadi perpustakaan madrasah dapat membantu perkembangan
pemikiran peserta didik, sebagaimana diketahui, bahwa selama peserta
didik bergantung kepada keterangan guru, maka kemampuan peserta
didik akan terbatas. Sebaliknya jika peserta didik dapat mencari sendiri
bahan-bahan pelajaran yang ada di perpustakaan madrasah, maka
memudahkan untuk mengerti dan lebih menguasai bahan pelajaran,
karena dengan hal ini akan membantu peserta didik dapat secara aktif
dan mandiri dalam mencari bahan pelajarannya sendiri secara luas
sehingga wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikapnya dapat
ditumbuh kembangkan.
Idealnya perpustakaan dapat dijadikan tempat atau sarana
menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan
mendorong membiasakan siswa belajar mandiri.
Pada waktu melakukan observasi awal peneliti menemukan
pintu perpustakaan dalam keadaan terkunci, karena waktu itu Madrasah
Tsanawiyah Nahdatul Muslimin Kapek Gunungsari Lombok Barat pada
tahun pelajaran 2010/2011 sedang mengadakan ujian semester ganjil,
lalu peneliti minta izin dibagian kurikulum supaya dibukakan pintu
perpustakaan untuk mengadakan observasi awal.
Pada waktu itu peneliti langsung wawancara bersama petugas
perpustakaannya di dalam perpustakaan tersebut peneliti bertanya
9
secara garis besar tentang perpustakaan misalnya: Bagaimana anda
memerankan perpustakaan ini dalam meningkatkan minat baca siswa
pada tahun ini? Dan bagaimana anda memfungsikan perpustakaan ini,
sehingga bisa katakan sebagai sumber belajar? Dan semua pertanyaan
bisa dijawab dengan baik bahkan secara tertulis pun dapat dijawab
dengan baik.
Seiring berjalannya wawancara, ada beberapa siswa yang masuk
ke perpustakaan untuk belajar dan meminjam buku pelajaran tetapi
petugas perpustakaan tidak memberikan siswa meminjam buku, alasan
petugas perpustakaan karena siswa-siswi di madrasah ini lagi
menghadapi semesteran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang sejauh mana “Peranan Perpustakaan
dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran
2010/2011”.
1. B. Fokus Kajian
Uraian suatu tulisan akan terarah apabila terdapat fokus
kajian. Berdasarkan uraian konteks penelitian di atas, maka yang
menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
10
1. 1. Bagaimanakah Keadaan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Sebelum penulis mendefinisikan perpustakaan madrasah,
sebaiknya penulis terlebih dahulu memahami arti atau
17
mendefinisikan perpustakaan sebab madrasah pada istilah
perpustakaan madrasah merupakan kata yang menerangkan kata
perpustakaan. Memahami perpustakaan secara umum merupakan
dasar memahami perpustakaan sekolah. perpustakaan sekolah
bagian dari perpustakaan umum.
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai
suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan perhimpunan,
pengelolaan dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam
informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dan
berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset,
tape recorder, video, komputer dan lain-lain, semua koleksi
sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu
dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegitan
membaca dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang
membutuhkannya.
Adapun definisikan lain adalah perpustakaan sebagai
lembaga pendidikan dan lembaga penyediaan informasi akan
memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen
yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan
mengarah pada upaya pencapaian tujuan yang telang
dicanangkan.
Bafadal, mendefinisikan perpustakaan adalah suatu unit
kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
18
bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan
berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis
menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Bertolak dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa, yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah
kumpulan bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun bukan
buku-buku (non book material) yang diorganisasikan secara
sistematis dalam ruang yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
didik dan guru, karena perpustakaan sekolah dapat memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan
aktivitas peserta didik serta meningkatkan kualitas pendidikan
dan pengajaran.
a. b. Tujuan Perpustakaan Madrasah
Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas
dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara
keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik, serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan menengah.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya
untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka,
tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat
membantu peserta didik dan guru menyelesaikan tugas-tugas
19
dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat
menunjang proses belajar mengajar.
Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari
sekolah, merupakan komponen utama pendidikan di sekolah
diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan
pendidikan. Sejalan dengan yang di atas, maka tujuan
perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. 1) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan
teknik membaca para peserta didik.
b. 2) Membantu menulis kreatif bagi para peserta didik
dengan bimbingan guru dan pustakawan.
c. 3) Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan
membaca para peserta didik.
d. 4) Menyediakan berbagai macam sumber informasi
untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.
e. 5) Mendorong, menggairahkan, memelihara dan
memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi
para siswa.
f. 6) Memperluas, memperdalam dan memperkaya
pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku
dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
20
g. 7) Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu
senggang melalui kegiatan membaca, khsusunya buku-
buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan
ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lain-lain.
Sumantri, memaparkan beberapa tujuan perpustakaan
yaitu sebagai berikut:
a. 1) Agar semua kepala sekolah, para guru, dan peserta
didik di sekolah dapat menyadari akan pentingnya
peranan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber
belajar dan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
serta budaya bangsa.
b. 2) Agar setiap sekolah dapat menyelenggarakan
perpustakaan sekolah yang tertata rapi dan benar, sesuai
dengan ketentuan ilmu perpustakaan sehingga dapat
memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan.
c. 3) Agar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan
penggunaannya bagi para peserta didik, guru dan orang
tua.
d. 4) Agar perpustakaan sekolah dapat merupakan cermin
budaya belajar dan baca siswa peserta didik untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan.
e. 5) Tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989.
21
Sedangkan Rahayuningsih, mengemukakan tujuan
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a. 1) Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus-
menerus menghimpun sumber informasi yang relevan
untuk dikoleksi
b. 2) Mengolah atau memproses bahan pustaka
berdasarkan suatu sistem tertentu.
c. 3) Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur,
menyusun, dan memelihara, agar koleksi rapi, bersih,
awet, utuh, lengkap, dan mudah diakses.
d. 4) Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian,
preservasi, rekreasi, dan kegiatan ilmiah lainnya.
e. 5) Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari
masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dengan demikian perpustakaan sekolah bertujuan untuk
menyerap dan menghimpun informasi, menumbuhkan
kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu
perkembangan kecakapan bahasa dan daya fikir, mendidik
peserta didik agar dapat menggunakan dan memelihara bahan
pustaka secara maksimal, serta memberikan dasar ke arah studi
mandiri.
Pada akhirnya, perpustakaan didirikan untuk
memfasilitasi tercapainya masyarakat yang cerdik, terpelajar,
22
terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi. Masyarakat yang
demikian itu mempunyai pandangan dan wawasan yang luas,
mandiri, percaya diri, dan terbuka untuk senantiasa mengikuti
perkembangan dan kemajuan zaman.
a. c. Fungsi Perpustakaan Madrasah
Secara umum, perpustakaan sekolah memang sebagai
pusat sumber belajar sebab segala kegiatan yang paling tampak
pada setiap kunjungan peserta didik adalah belajar. Akan tetapi
ditinjau dari sudut tujuan peserta didik mengunjungi
perpustakaan sekolah, maka ada yang datang untuk belajar,
untuk memperoleh informasi, bahkan ada hanya sekedar
rekreasi.
Perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagai sumber
informasi untuk memperjelas dan memperluas pengetahuan
teknologi dan penunjang pembelajaran serta tempat mengadakan
penelitian sederhana bagi peserta didik dan guru, tempat
mengembangkan minat membaca akan pengetahuan bagi peserta
didik secara mandiri dan bagi guru, perpustakaan sekolah
merupakan tempat mencari sumber informasi pengetahuan dan
rujukan bagi kepentingannya dalam mengajar.
Untuk lebih jelasnya tentang fungsi perpustakaan
sekolah, peneliti akan memaparkan beberapa fungsi
perpustakaan yang dikutip dari pendapatnya Darmono, yaitu
23
perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu: fungsi informasi,
fungsi pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi rekreasi, fungsi
penelitian, dan fungsi deposit.
a. 1) Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya
agar pengguna perpustakaan dapat:
a. a) Mengambil berbagai ide dari buku yang
ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu.
b. b) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menyerap informasi dalam berbagai bidang serta
mempunyai kesempatan untuk dapat memilih
informasi yang layak yang sesuai dengan
kebutuhannya.
c. c) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan
berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan
dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
d. d) Memperoleh informasi yang tersedia di
perpustakaan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
a. 2) Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya
24
sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui
fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:
a. a) Agar pengguna perpustakaan mendapat
kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara
berkesinambungan,
b. b) Untuk membangkitkan dan mengembangkan
minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan
mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual,
c. c) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan
masyarakat yang demokratis,
d. d) Mempercepat penguasaan dalam bidang
pengetahuan dan teknologi baru.
a. 3) Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya yang
dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. a) Meningkatkan mutu kehidupan dengan
memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman
budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan
mutu kehidupan manusia baik secara individu
maupun secara kelompok,
25
b. b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan
keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan
manusia terhadap cita rasa seni,
c. c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam
berkesenian,
d. d) Mengembangkan sikap dan sifat hubungan
manusia yang positif serta menunjang kehidupan
antar budaya secara harmonis,
e. e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan
pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
a. 4) Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya
untuk:
a. a) Menciptakan kehidupan yang seimbang
antara jasmani dan rohani.
b. b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna
melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu
senggang.
c. c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta
hiburan yang positif.
a. 5) Fungsi Penelitian
26
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan
berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian.
Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk
informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.
a. 6) Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban
menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya
rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan
yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah
Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan
Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU
No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun,
menyimpan, melestarikan dan mendayagunakan semua karya
cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik
Indonesia, atau karya cetak dan karya rekam tentang
Indonesia yang diterbitkan di wilayah Republik Indonesia.
a. 2. Minat Baca Siswa
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
maka semakin besar minatnya. Minat berhubungan dengan gaya
27
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada
hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang besar terhadap subyek
tersebut.
Jadi minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari,
mengagumi atau memiliki sesuatu, di samping itu minat merupakan
bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan
nilai, adapun pengertian selanjutnya minat merupakan pengerahan
perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal (ada unsur seleksi).
Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda
tetapi berkaitan, minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan
yang dapat dikembangkan jika ada motivasi, kebiasaan adalah
28
perilaku, yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat fisik atau
mental yang telah mendarah daging atau membudaya dalam diri
seseorang.
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui
membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan
dapat diperoleh, inilah motivasi pokok yang dapat mendorong
tumbuhnya dan berkembangnya minat baca, apabila minat ini sudah
tumbuh dan berkembang dalam arti bahwa orang yang bersangkutan
sudah mulai suka membaca maka kebiasaan membaca pun akan
berkembang.
Jadi minat baca pada hakikatnya dapat diekpresikan melalui
pernyataan yang menujukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
(membaca) dari pada hal lainnya, dan membaca itu sendiri pada
hakikatnya kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari
tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan
huruf-huruf.
Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh,
khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental,
karena bagian-bagian pikiran, khususnya persepsi dan ingatan
terlibat di dalamnya. Dari definisi ini dapat dipahami yaitu
menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama
membaca dan bukan mengenali huruf-huruf.
G. Metode Penelitian
29
a. 1. Pendekatan Penelitian
Untuk mengkaji dan memahami permasalahan Peranan
Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011, maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan berorientasi pada
gejala-gejala yang bersifat alamiah di lapangan.
Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Moleong adalah:
Bersifat alamiah, manusia sebagai alat (instrument), metode kualitatif,
analisa data secara induktif, teori dari dasar, deskriptif, lebih
mementingkan proses dari pada hasil, adanya batas yang ditentukan
oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang
bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati
bersama.
30
Selain itu, juga dikarenakan beberapa pertimbangan, hal
tersebut sebagaimana dikemukakan Moleong sebagai berikut:
Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini secara langsung menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena data-data yang
akan dikumpulkan adalah data-data yang bersifat deskriptif di mana
gejala-gejala atau fenomena yang diteliti dipaparkan secara sistematis,
akurat, serta jelas tentang sifat-sifat atau obyek yang akan diteliti.
Sehingga penulis dapat memperoleh keterangan yang lebih luas dan
mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pokok pembahasan yang
harus ditemukan jawabannya dalam skripsi ini sesuai dengan fakta
yang ada bukan rekaan semata. Fenomena yang akan diamati adalah
Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
A. A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
a. 1. Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah.
Secara historis, Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu berdiri pada tahun 1948 yang dipelopori oleh
tiga orang sesepuh masyarakat, yaitu:
a. a. TGH. Abdul Muin
b.b. TGH. Umar Abdul Aziz
c. c. TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz
50
Para pendiri pada waktu itu memberikan nama Nahdlatul
Aulad yang lokasinya berada di Dusun Kapek Lendang Gunungsari
Lombok Barat Nusa Tenggara Barat.
Para pendiri telah berjuang dengan penuh keikhlasan dan
dengan kepercayaan yang diberikan oleh para pendiri kepada TGH.
Muhammad Sakaki Umar Abdul Aziz sebagai pimpinan sekaligus
sebagai kepala madrasah waktu itu. Pada masa ia menjabat sebagai
Kepala Madrasah, ia telah meletakkan dasar-dasar pendidikan
keimanan dan akhlakul-karimah serta ilmu pengetahuan umum
kepada semua anak didiknya sehingga mampu memberikan nuansa
baru kepada masyarakat terhadap output Nahdlatul Aulad. Hal ini
terindikasi dengan menyebarnya lulusan Nahdlatul Aulad sebagai
seorang pengajar Pendidikan Agama Islam di berbagai wilayah
Lombok Barat, bahkan banyak pula yang telah berhasil meraih gelar
dari masyarakat sebagai “Tuan Guru”.
Dalam perjuangan dan perkembangan selanjutnya, Madrasah
Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu tentu tidak
terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan seperti terjadinya
perubahan nama mulai dari Nahdlatul Aulad berubah menjadi
Nahdlatul Muslimin di bawah naungan organisasi Nahdlatul
Wathan, berubah lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Al-Aziziyah sehingga pada perkembangan selanjutnya,
51
tepatnya pada tahun 1991 berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu sampai sekarang ini.
Dalam masa perkembangannya, Madrasah ini terus
mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Hal ini terindikasi dari keberhasilan madrasah ini sebagai madrasah
yang berstatus Diakui pada tahun 1994. pada masa perkembangan
selanjutnya terjadi musibah yaitu meninggalnya bapak pimpinan
Alm. TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz pada hari Senin
tanggal 17 April 1999, sebagai gantinya ditetapkanlah KH. M.
Thohri AM. BA, S. Sos sebagai pimpinan Pondok pesantren melalui
musyawarah pengurus Yayasan Ad-Dinul Qayyimu.
Di bawah kepemimpinan H. M. Thohri, AM. BA, S. Sos
semangat TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz akan terus
dilanjutkan. Hal ini nampak jelas dengan paradigma baru Ad-Dinul
Qayyimu yang ditetapkan oleh Bapak Pimpinan yang merupakan
Visi dan Misi kedepan Ad-dinul Qayyimu, yaitu:
1). Visi Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 "UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM KREASI, DAN BERAKHALKUL KARIMAH DALAM PENAMPILAN"
2). Misi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 i. a) Penanaman keimanan dan ketakwaan melalui
pelaksanaan praktek-praktek ibadah kepada Allah SWT
ii. b) Membentuk perilaku berprestasi, pola pikir yang kritis dan kreatif pada peserta didik
52
iii. c) Meningkatkan kualitas peserta didik baik dibidang agama maupun umum
iv. d) Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab serta penghayatan dan pengalaman nilai-nilai Agama Islam untuk membentuk siswa-siswi yang berakhlakul karimah
v. e) Membuadayakan salam, maaf, terima kasih, dan permisi dalam kehidupan sehari-hari
vi. f) Menciptakan suasana aman, tertib, sehat, dan penuh rasa tanggung jawab serta kekeluargaan.
Sebagai indikasi dari optimalnya visi dan misi tersebut,
setidaknya termanifestasi dari beberapa sikap yang harus ada pada
setiap diri keluarga besar Ad-Dinul Qayyimu seperti memberi salam,
pemaaf, berterima kasih, dan permisi yang kami singkat menjadi
SMTP. Demi tercapainya tujuan tersebut, madrasah/sekolah
merupakan unit kerja terdepan dan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik
dan terarah, maka Madrasah Tsanawiyah perlu mempunyai program
pendidikan yang terencana, terarah, efektif, dan efisien.
Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut secara optimal,
diperlukan kecerdasan, keuletan, dan keteguhan hati yang dilandasi
oleh keimanan yang kuat oleh semua keluarga besar Pondok
Pesantren Ad-Dinul Qayyim yang teraktualisasi dalam kehidupan
sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai makhluk individu maupun
makhluk social.
53
i. 2. Keadaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara
lain dengan Kepala sekolah, guru-guru dan komponen sekolah
lainnya serta hasil studi dokumentasi diperoleh gambaran umum
Sekolah sebagai berikut:
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Bawah adalah sekolah berstatus Terakreditasi
“A”, yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan program kerja
yang ditetapkan melalui rapat kerja tahunan atau musyawarah
dengan melibatkan semua komponen sekolah seperti Kepala
sekolah, guru-guru/staf, orang tua siswa, komite sekolah dan pihak-
pihak lainnya yang terkait seperti pengawas dan Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten.
Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai
lembaga formal di bawah Departemen Pendidikan Nasional, MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah berupaya
dengan:
a. a. Meningkatkan peran dan fungsi MTs. Nahdlatul
Muslimin dalam pengembangan ilmu pengetahuan
melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sumber
daya kependidikan.
54
b. b. Memberikan bekal kemampuan dasar sebagai
perluasan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di Sekolah Dasar (SD).
c. c. Mempersiapkan MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu untuk mengikuti pendidikan tinggi atau
mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat.
d. d. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah
telah menyusun sebuah Rencana Strategis (Renstar)
untuk lima tahun ke depan yang dijabarkan dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan membuat visi,
misi, tujuan dan sasaran.
Dalam rangka itulah, MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu dalam penyelenggaraan pendidikannya memiliki visi dan
misi kedepan terhadap anak didiknya. Semua ini dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membangun manusia
Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai hal ini, maka kepala
madrasah sebagai pimpinan dan penanggung jawab pendidikan
beserta semua dewan guru dan pegawai serta seluruh siswa MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu harus mampu
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab.
55
Berdasarkan Profil Sekolah, sebagaimana yang ditampilkan
dalam data peneliti adalah:
a. 1) Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Bawah Gunungsari
Status : Terakreditasi “A”
Desa : Kapek Bawah
Kecamatan : Gunungsari
Kabupaten : Lombok Barat
Propinsi : Nusa Tenggara Barat
a. 2) Identitas Kepala sekolah
Nama Lengkap : Drs. H. Abdul Karim
Pendidikan Terakhir : Sarjana S1
Jurusan : Ilmu Pendidikan (Kurikulum dan Tehnologi
Pendidikan)
STRUKTUR ORGANISASI
MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK – GUNUNGSARI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
56
Keterangan : : Garis Komando dan Tanggung Jawab : Garis Konsultasi
57
STRUKTUR ORGANISASI KESISWAAN/BP MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK – GUNUNGSARI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Keterangan :
: Garis Komando dan Tanggung Jawab : Garis Konsultasi
STRUKTUR ORGANISASI PENGURUS OSIS MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK –
GUNUNGSARI PERIODE 2010/2011
58
Keterangan : Garis Komando dan Tanggung Jawab
: Garis Konsultasi
a. 3. Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
Sebagaimana diketahui bahwa guru merupakan salah satu
unsur penting dalam ruang lingkup administrasi sekolah, secara
59
umum guru berperan sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing
serta sebagai administrator di sekolah. Guru merupakan sosok yang
memiliki peran besar dalam membantu keberhasilan siswa demi
tercapainya tujuan pendidikan, meskipun diakui ada banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.
Tenaga pengajar atau guru yang dimiliki lembaga pendidikan
Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 sudah cukup
memadai dalam arti akan terus ditingkatkan baik jumlah koleksi berupa
buku-buku dan perlengkapan perpustakaan, jumlah karyawan dan
kualitas sistem pelayanannya.
A. B. Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
89
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih, ketika
seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi
berminat kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasaan, ketika
kepuasaan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat
tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sederhana atau dapat
berubah-ubah.
Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang,
masalah, atau situasi yang mempunyai kegiatan dengan dirinya. Artinya
minat harus dipandang sebagai suatu yang sadar, karenanya minat
merupakan aspek psikologi seseorang untuk menaruh perhatian yang
tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan
untuk melakukan kegiatan.
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa minat
merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran
yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas
dengan penuh ketekunan dan kecenderungan menetap, dimana aktivitas
tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan
penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.
Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam
disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca dapat
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.
90
Adapun teori lain mendefinisikan sebagai sikap positif dan adanya rasa
ketertarikan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap
buku bacaan.
Minat baca adalah merupakan kemampuan seseorang
berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang
terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi yang
didapat akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna
bacaan.
Minat baca adalah merupakan karakteristik tetap dari proses
pembelajaran sepanjang hayat yang berkontribusi pada perkembangan,
seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain,
menimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta
penghargaan yang bertambah terhadap aktivitas keseharian.
Minat baca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk
menganalisa dan mengingkat serta mengevaluasi bacaan yang telah
dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar menggembirakan dan
akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam
menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut
juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa
diasah sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir.
Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari
91
ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga
diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada
juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa
senang. Minat mengandung arti keinginan memperhatikan atau
melakukan sesuatu. Minat juga berarti sesuatu yang disenangi tanpa
terikat atau terpaksa. Membaca adalah proses untuk memperoleh
pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.
Membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan disengaja,
dalam hal ini berupa proses berpikir yang di dalamnya terdiri dari
pelbagai aksi pikir yang bekerja sescara perpadu mengarah kepada satu
tujuan yaitu memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan.
Aksi-aksi pada waktu membaca tersebut berupa memperoleh
pengetahuan dari simbul-simbul huruf atau gambar yang diamati,
pemecahan masalah-masalah yang timbul serta menginterprestasikan
simbul-simbul huruf atau gambar-gambar, dan sebagainya.
Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk
membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud
dengan kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-
huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih
luas daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat memahami
makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah membaca merupakan
92
kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap, dan
tindakan yang positif. Fungsi dari membaca itu sendiri adalah dapat
membuka cakrawala pengetahuan menjadi lebih luas, pengetahuan kita
menjadi bertambah banyak sehingga menjadi manusia yang tidak picik.
Membaca adalah suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarannya, menginterprestasikan, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca tidak hanya mengoperasikan pelbagai keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga kemampuan menginterprestasi, mengevaluasi, sehingga memperoleh pemahaman yang komprehensif.
Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca,
kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah
buku bacaan yang pernah dibaca. Minat baca bukanlah sesuatu yang
lahir begitu saja pada diri seseorang. Akan tetapi minat baca harus
dipupuk dan dibina semenjak masih dini.
Pembinaan minat baca merupakan suatu jenis pelayanan
perpustakaan dalam membantu dan memberi guidance kepada para
pengunjung atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan.
Pembinaan minat baca ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan
selera dalam membaca, terampil dalam menyeleksi, dan menggunakan
buku, mampu mengevaluasi materi bacaan dan memiliki kebiasaan
efektif dalam membaca informasi, serta memiliki kesenangan membaca.
93
Pembinaan minat baca merupakan proses yang berkelanjutan
untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian, tujuan umum pembinaan minat baca adalah
mengembangkan minat baca masyarakat dan beberapa tujuan khusus
yang dalam pencapaiannya perlu kerja sama dengan berbagai pihak
yang terkait.
Pembinaan minat baca meliputi empat macam kegiatan, yaitu
merencanakan program penumbuhan dan pengembangan minat baca,
serta menilai pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan
minat baca, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pada dasarnya pembinaan minat baca mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan,
dan tolak ukur atau parameter keberhasilan upaya menumbuh
kembangkan minat baca.
Berdasarkan data prestasi belajar yang ada di BAB II, Tabel 2
prestasi belajar pada halaman 60 sebagai salah satu bukti yang nyata
kalau proses belajar mengajar didasarkan dengan rasa motivasi belajar,
bakat dan minat baca yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran
2010/2011 sehingga menghasilkan prestasi yang cukup baik.
94
Terkait dengan prestasi belajar dapat di peroleh melalui aktivitas
atau tindakan yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik melalui
perjuangan-perjuangan, akan tetapi prestasi belajar tidak akan diperoleh
begitu saja, tinggi rendanya prestasi belajar peserta didik dapat
dipengaruhi beberapa faktor antara lain yaitu motivasi belajar, minat dan
perhatian siswa.
Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban
dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya
suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki.
Adapun salah satu tempat menumbuh kembangkan motivasi
belajar, minat dan perhatian siswa adalah perpustakaan, karena
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
warga sekolah.
A. C. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa
di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Peran perpustakaan sangat sentral dalam membina dan
menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bisa
dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang
memadai baik dalam segi jumlah maupun kualitas bacaan.
Perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang penting dalam
mengembangkan dan membina anak didik, baik dari segi kognitif,
95
afektif maupun psikomotorik, untuk menjalankan peranannya sebagai
unit kerja di sekolah, perpustakaan harus menyediakan berbagai sumber
belajar berupa buku-buku ataupun non cetak yang mencakup berbagai
aspek disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Di lingkungan anak usia sekolah usaha pengembangan minat baca dapat dilakukan dengan prinsip jenjang dan pikat. Prinsip pertama perlu adanya usaha untuk memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan membaca, prinsip kedua perlu adanya upaya untuk mengondisikan perlunya penyediaan materi bacaan yang sesuai dengan perkembangan anak yang dapat memperkuat minat baca anak, yang senantiasa mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca yang berkualitas. Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan
dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan
sekolah adalah sebagai berikut:
a. 1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna
perpustakaan.
b. 2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelayanan (di
sekolah) dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan.
c. 3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan
bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan.
d. 4. Memberikan kebebasan dalam membaca secara leluasa
kepada pemakai perpustakaan. Ini dimaksudkan untuk
memotivasi anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan
yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat
96
menumbuhkan kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran
bahan bacaan yang diminatinya.
e. 5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai
merasa betah dan kerasan berkunjung ke perpustakaan.
Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai dari SDM
sampai pada anggaran, dan koleksi yang disajikan, sampai pada
tata ruang perpustakaan.
f. 6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada
masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan
berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca
siswa.
g. 7. Menamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan
bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam mencapai keberhasilan sekolah.
h. 8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan
kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini bisa
dilakukan oleh perpustakaan sekolah bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, atau dengan
Perpustakaan Umum. Lomba minat baca sudah merupakan
kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional
maupun Perpustakaan Nasional Propinsi. Kegiatan ini
97
dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekitar bulan Mei
bertepatan dengan Bulan Buku Nasional.
i. 9. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku
nasionla. Dalam kesempatan ini perpustakaan bisa melakukan
pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku
nasional.
j. 10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak
meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu
misalnya catur wulan atau sekali dalam 1 tahun.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya
apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peranan yang
dapat dilakukan adalah: Menjadi media antara pemakai dengan koleksi
sebagai sumber informasi pengetahuan. Menjadi lembaga
pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran
pentingnya belajar sepanjang hayat. Mengembangkan komunikasi
antara pemakai dan atau dengan penyelenggara sehingga tercipta
kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan
manusia.
Dengan adanya perpustakaan sekolah ini, para anak didik dan guru akan selalu sadar bahwa dunia mereka tidak hanya
98
terbatas pada keempat dinding ruang kelasnya saja; pengetahuan dan pengalaman mereka akan luas dan juga diperkaya sebab tidak hanya membatasi diri pada subjek-subjek/ materi-materi yang dikandung dalam teks book-teks book yang umumnya diwajibkan oleh guru ataupun pihak-pihak yang lebih atas. Akibat yang nyata adalah bahwa proses belajar dan mengajar di sekolah akan lebih hidup (terjadinya two ways traffic dalam teaching approach). Suasana dan materi pelajaran akan lebih erat berhubungan dengan alam kehidupan yang nyata, dan para siswa pun akan lebih tertarik/interested pada bahan-bahan yang diajarkan di dalam kelas. Berdasarkan pernyataan di atas, kekuatan perpustakaan tidak
hanya tergantung pada pustakawan dan koleksinya saja, melainkan yang
lebih penting yaitu pengguna perpustakaan sekolah aktif dalam
mengembangkan minat baca sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Karena tingkat budaya membaca masih rendah maka
sebagus apapun bangunan perpustakaan dan selengkap apapun buku
yang di dalamnya, tetap saja perpustakaan hanya akan menjadi tempat
terasing di antara kelas dan kantin sekolah.
Dalam Islam pun membaca sangat dianjurkan, dalam hal ini
tercantum dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-Alaq 1-5)”.
Berdasarkan ayat di atas, perintah pertama dalam Islam adalah
membaca. Kaitannya dengan fokus penelitian ini, perpustakaan sebagai
99
tempat orang untuk membaca dan mencari materi atau bahan pelajaran
apa yang belum diketahui, perpustakaan merupakan suatu tempat yang
paling mendukung guna mengembangkan dan memperdalam ilmu
pengetahuan khususnya, sebab menerima pelajaran di kelas tidak cukup,
harus ada tambahan atau siswa sendiri yang akan mencarinya.
Untuk mengetahui fungsi dan peranannya data keadaan
perlengkapan perpustakaan sebagaimana tertera dalam BAB II Paparan
Data dan Temuan dalam halaman 67-68 dan data keadaan siswa-siswi
mengunjungi perpustakaan yang peneliti jadikan sampel dari jumlah
populasi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu yang sebanyak 427 siswa.
100
Daftar Hadir Siswa Mengunjungi Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Pada
Tahun Pelajaran 2010/2011
No
Hari / Tanggal
Nama Pengunjung
Jabatan
Farap
Tujuan / Keperlu
an 1 Senin
09/05/11 Watiah Siswa Membac
a 2 Senin
09/05/11 Hikmawati Siswa Membac
a 3 Senin
09/05/11 Nur Hidayah Siswa Membac
a 4 Senin
09/05/11 A. Rozi Siswa Meminja
m 5 Senin
09/05/11 Laeli Hidayati Siswa Membac
a 6 Senin
09/05/11 Nurul Hilal Siswa Meminja
m 7 Senin
09/05/11 Nirwati Siswa Meminja
m 8 Senin
09/05/11 Marliana Siswa Membac
a 9 Senin
09/05/11 Sisva Siswa Membac
a 10
Senin 09/05/11
Rihul PPL Membaca
11
Senin 09/05/11
Zema Juliana Aulan
Siswa Meminjam
12
Senin 09/05/11
Sahrul Hadi Guru Membaca
13
Senin 09/05/11
Muhasib Guru Meminjam
14
Selasa 10/05/11
Siti Maya Zahrani
Siswa Membaca
15
Selasa 10/05/11
Eva Hidayati Siswa Membaca
16
Selasa 10/05/11
Silaturrahmi Siswa Belajar
17
Selasa 10/05/11
Hana Rodhia Siswa Belajar
18
Selasa 10/05/11
Mardiatun Jannah
Siswa Membaca
1 Selasa Azriatun Aeni Siswa Membac
101
9 10/05/11 a 20
Selasa 10/05/11
Husmaeni Siswa Meminjam
21
Selasa 10/05/11
Yuliana Rahmi Siswa Membaca
22
Selasa 10/05/11
Nurul Hilal Siswa Meminjam
23
Selasa 10/05/11
Nirwati Siswa Meminjam
24
Selasa 10/05/11
Irma Miranti Siswa Membaca
25
Selasa 10/05/11
M. Fauzi Siswa Belajar
26
Selasa 10/05/11
Marliono Siswa Belajar
27
Selasa 10/05/11
Wawan Hadi Siswa Belajar
28
Selasa 10/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
29
Selasa 10/05/11
Sobirin Siswa Belajar
30
Selasa 10/05/11
Lisa Astiana Siswa Meminjam
31
Selasa 10/05/11
Fahrurrozi Siswa Membaca
32
Rabu 11/05/11
Fauziah Siswa Membaca
33
Rabu 11/05/11
Maulafi Siswa Membaca
34
Rabu 11/05/11
Nur Azizah Siswa Meminjam
35
Rabu 11/05/11
Fahriani Siswa Meminjam
36
Rabu 11/05/11
Fitriani Siswa Meminjam
37
Rabu 11/05/11
Diana Sari Siswa Membaca
38
Rabu 11/05/11
Paoziah Siswa Membaca
39
Rabu 11/05/11
Nida Ulfitria Siswa Meminjam
40
Rabu 11/05/11
Isnaini Hasanah Siswa Meminjam
4 Rabu Yunita Dewi Siswa Membac
102
1 11/05/11 a 42
Rabu 11/05/11
Sri Suhartini Siswa Membaca
43
Rabu 11/05/11
Hani Malkan Siswa Membaca
44
Rabu 11/05/11
Yuliani Siswa Membaca
45
Rabu 11/05/11
Siti Maryam Siswa Membaca
46
Kamis 12/05/11
Erni Hafazah Siswa Meminjam
47
Kamis 12/05/11
Fahriani Siswa Belajar
48
Kamis 12/05/11
Yunita Siswa Belajar
49
Kamis 12/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
50
Kamis 12/05/11
Firman Siswa Membaca
51
Kamis 12/05/11
Ahmad Rozy Siswa Membaca
52
Kamis 12/05/11
Fahrurrozy Siswa Membaca
53
Kamis 12/05/11
Wardatul Jannah
Siswa Meminjam
54
Kamis 12/05/11
Ismawati Siswa Meminjam
55
Kamis 12/05/11
Hendrawan Siswa Belajar
56
Kamis 12/05/11
Faizul Bayani Siswa Belajar
57
Kamis 12/05/11
M. Fikri Siswa Belajar
58
Kamis 12/05/11
M. Rizal Siswa Meminjam
59
Kamis 12/05/11
Febriani Siswa Meminjam
60
Kamis 12/05/11
Dewi Siswa Membaca
61
Kamis 12/05/11
Yanti Mulyani Siswa Membaca
62
Kamis 12/05/11
Nurjannah Siswa Membaca
6 Kamis Isnawati Siswa Membac
103
3 12/05/11 a 64
Kamis 12/05/11
Zema Juliana Siswa Meminjam
65
Kamis 12/05/11
Nuriaki Siswa Meminjam
66
Kamis 12/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
67
Sabtu 14/05/11
Sobirin Siswa Membaca
68
Sabtu 14/05/11
Hikmawati Siswa Membaca
69
Sabtu 14/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
70
Sabtu 14/05/11
Firman Siswa Membaca
71
Sabtu 14/05/11
Paoziah Siswa Membaca
72
Sabtu 14/05/11
M. Fikri Siswa Membaca
73
Sabtu 14/05/11
Hendrawan Siswa Membaca
74
Sabtu 14/05/11
Febriani Siswa Membaca
75
Sabtu 14/05/11
Lisa Astiana Siswa Membaca
76
Sabtu 14/05/11
Dewi Siswa Belajar
77
Sabtu 14/05/11
Nurjannah Siswa Belajar
78
Sabtu 14/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
79
Sabtu 14/05/11
Fahriani Siswa Belajar
80
Sabtu 14/05/11
Sri Suhartini Siswa Belajar
81
Sabtu 14/05/11
M. Rizal Siswa Belajar
82
Sabtu 14/05/11
Fahrurrozy Siswa Belajar
83
Sabtu 14/05/11
M. Sukri Siswa Belajar
84
Senin 16/05/11
M. Fauzi Siswa Belajar
8 Senin Watiah Siswa Belajar
104
5 16/05/11 86
Senin 16/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
87
Senin 16/05/11
Zema Juliana Siswa Membaca
88
Senin 16/05/11
Yunita Siswa Membaca
89
Senin 16/05/11
Azmil Umur Siswa Membaca
90
Senin 16/05/11
Hamdani Siswa Belajar
91
Senin 16/05/11
Purqan Shaleh Siswa Belajar
92
Senin 16/05/11
Wardatul Jannah
Siswa Belajar
93
Senin 16/05/11
Lutfika Puadi Siswa Belajar
94
Senin 16/05/11
Yandi Siswa Belajar
95
Senin 16/05/11
Isnawati Siswa Belajar
96
Senin 16/05/11
Samsul Hadi Siswa Membaca
97
Senin 16/05/11
Ernawati Siswa Membaca
98
Senin 16/05/11
Faizul Bayani Siswa Membaca
99
Senin 16/05/11
M. Amrullah Siswa Belajar
100
Senin 16/05/11
Ardianto Siswa Belajar
101
Senin 16/05/11
Mura’ah Siswa Membaca
102
Senin 16/05/11
Wahyu Siswa Membaca
103
Senin 16/05/11
Wawan Hadi Siswa Belajar
104
Selasa17/05/11
Hikmawati Siswa Membaca
105
105
Selasa17/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
106
Selasa17/05/11
Firman Siswa Membaca
107
Selasa17/05/11
Paoziah Siswa Membaca
108
Selasa17/05/11
M. Fikri Siswa Membaca
109
Selasa17/05/11
Hendrawan Siswa Membaca
110
Selasa17/05/11
Febriani Siswa Belajar
111
Selasa17/05/11
Lisa Astiana Siswa Belajar
112
Selasa17/05/11
Dewi Siswa Belajar
113
Selasa17/05/11
Nurjannah Siswa Belajar
114
Selasa17/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
115
Selasa17/05/11
Fahriani Siswa Belajar
116
Selasa17/05/11
Sri Suhartini Siswa Membaca
117
Selasa17/05/11
M. Rizal Siswa Membaca
118
Selasa17/05/11
Fahrurrozy Siswa Membaca
119
Rabu 18/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
106
120
Rabu 18/05/11
M. Fauzi Siswa Membaca
121
Rabu 18/05/11
Watiah Siswa Membaca
122
Rabu 18/05/11
Dini Rauhul Siswa Belajar
123
Rabu 18/05/11
Siti Maya Zahrani
Siswa Belajar
124
Rabu 18/05/11
Eva Hidayati Siswa Membaca
125
Rabu 18/05/11
Silaturrahmi Siswa Membaca
126
Rabu 18/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
127
Rabu 18/05/11
Mardiatun Jannah
Siswa Membaca
128
Rabu 18/05/11
Azriatun Aeni Siswa Belajar
129
Rabu 18/05/11
Husmaeni Siswa Belajar
130
Rabu 18/05/11
Yuliana Rahmi Siswa Belajar
131
Rabu 18/05/11
Nurul Hilal Siswa Belajar
132
Kamis 19/05/11
Nirwati Siswa Membaca
133
Kamis 19/05/11
Marliono Siswa Membaca
134
Kamis 19/05/11
Wawan Hadi Siswa Membaca
107
135
Kamis 19/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
136
Kamis 19/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
137
Kamis 19/05/11
Zema Juliana Siswa Membaca
138
Kamis 19/05/11
Yunita Siswa Membaca
139
Kamis 19/05/11
Azmil Umur Siswa Membaca
140
Kamis 19/05/11
Hamdani Siswa Membaca
Data Siswa Yang Meminjam Buku Di Perpustakaan Madrasah
Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
melengkapi keterbatasan persediaan buku pelajaran yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas
pendidikan.
121
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepektif Islam. Jakarta: Prenada Media Kencana. 2005.
Abdurrahmat Fathoni. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Bunda Lucy. Mendidik Sesuai dengan Minat & Bakat Anak (Painting Your
Childre’n Future). Jakarta: PT Tagga Pustaka, 2010. Darmono. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007. Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. F. Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Husaini, Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa STAIN Mataram, Mataram. Fakultas Tarbiyah. IAIN Mataram, 1998.
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cetakan Keenam.
Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Isyatun Hasanah, Peranan Perpustakaan Sekolah Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI dalam Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim Lombok Barat. Skripsi, IAIN Mataram, 2009.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2010. Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung: PT Alumni, 1987. Nur Sa’adah, Peranan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Siswa SLTPN 5 Mataram, Mataram. Fakultas Tarbiyah. IAIN Mataram, 1999.
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pranada Media Group, 2007.
122
R. Masri Sareb Putra . Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT
Indeks, 2008. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Remaja Rosda Karya, 2008. Tampubolon. Mengembangakan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada
Anak. Bandung: Angkasa, 1991. Tim Penyusun, Asnawi dkk. Pedoman Penulisan Skripsi. IAIN Mataram: 2010. Undang-Undang No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Sinar
Grafika, 2010. Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Undang-
Undang 43 2007 Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Timur, 2010.
Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 dilengkapi AD/ART dan
Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010