Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi - segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit “ atau kesehatan tersebut. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan 1
50

Isu Tren Keperawatan Komunitas

Jun 29, 2015

Download

Documents

Diah Wisda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Isu Tren Keperawatan Komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula

pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya

sendiri, tapi harus dilihat dari segi - segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah

“sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang

dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui

pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025.

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh

penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya

kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan,

sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan

melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri. Kegiatan pelayanan

diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit

(preventif), penyembuhan (kuratif), sertya pemeliharaan kesehatan (rehabilitative),

Upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer

(Primary Health Care/ PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika

profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat

mencapai hidup sehat dan produktif.

1

Page 2: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya

sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik

dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya

maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di

lingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu keperawatan

juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat

kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai

perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut

peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis

tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Komunitas serta Implikasinya

terhadap Perawat di Indonesia.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu berfikir kritis dan analisis dalam mengidentifikasi Isu dan

Kecenderungan kesehatan atau keperawatan komunitas

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu mengkaji dengan ketajaman analisis, mengidentifikasi isu

dan kecenderungan kesehatan keperawatan komunitas

Mahasiswa mampu mengkaji isu dan pendekatan dalam pelayanan kesehatan

komunitas.

1.3 METODE PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu

dengan penjabaran masalah-masalah yang ada dan menggunakan studi kepustakaan

dari literatur yang ada, baik di perpustakaan maupun internet.

2

Page 3: Isu Tren Keperawatan Komunitas

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan

BAB II : Terdiri dari definisi keperawatan komunitas, tujuan keperawatan

komunitas, sasaran keperawatan komunitas, trend keperawatan

medikal bedah dan implikasinya di indonesia, model pendekatan.

BAB III : Pembahasan

BAB IV : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas

3

Page 4: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah mencakup perawatan kesehatan keluarga

(Nurse Health Family) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta

memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada

mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain (WHO,1974).

Keperawatan komunitas adalah keperawatan kesehatan masyarakat adalah

suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan

lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari

individu, keluarga dan masyarakat Departemen kesehatan (RI, 1986).

Keperawatan komunitas adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang

membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan

masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan

meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk

(Winslow, 1920) :

1. Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir

2. Perbaikan kesehatan lingkungan

3. Mencegah dan memberantas penyakit menular

4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan

5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu

wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu

menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat secara optimal.

2.2 Tujuan keperawatan komunitas

Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat

melalui upaya :

4

Page 5: Isu Tren Keperawatan Komunitas

1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,

keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.

2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general

community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan

masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami

2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut

3. Merumuskan serta memecahkan masalah

4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami

5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan

secara mandiri (self care).

2.3 Sasaran keperawatan komunitas

Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat

maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.

a. Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,

psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang

dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju

kemandirian.

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala

keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah

5

Page 6: Isu Tren Keperawatan Komunitas

tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga

satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau

beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh

terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari

permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang

strategis :

a.   Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan

b.   Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan

seluruh anggota keluarga

c.   Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

d.   Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan

kesehatan

e.   Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha –

usaha kesehatan masyarakat.

c. Kelompok khusus

Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,

permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah

kesehatan antara lain :

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita,

anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin,

tuberculosis, AIDS, kusta dan lain-lain.

6

Page 7: Isu Tren Keperawatan Komunitas

2.4 Prinsip keperawatan komunitas

Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah

mempertimbangkan :

a. Kemanfaatan. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan

manfaat sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara

manfaat dan kerugian

b. Autonomi. Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan

atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas

c. Keadilan. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan

kemampuan atau kapasitas komunitas.

d. Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas

merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar

komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang

tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan

internal dan eksternal.

2.5 Trend Keperawatan Komunitas dan Implikasinya di Indonesia

Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu

lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar manusia dan

keterampilan terorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada

keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk

memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perawatan kesehatan masyarakat

ditujukan kepada individu-individu, keluarga, kelompok-kelompok yang

mempengaruhi kesehatan terhadap keseluruhan penduduk, peningkatan kesehatan,

pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan

keperawatan berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh

terhadap keluarga, kelompok dan masyarakat.

7

Page 8: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan

selama ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan

pembangunan kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang

diperoleh masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Meskipun di

dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah ditegaskan bahwa

tujuan pembangunan kesehatan masyarakat salah satunya adalah meningkatkan

kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya. Oleh karena itu

pemerintah maupun pihak-pihak yang memiliki perhatian cukup besar terhadap

pembangunan kesehatan masyarakat termasuk perawat spesialis comunitas perlu

mencoba mencari terobosan yang kreatif agar program-program tersebut dapat

dilaksanakan secara optimal dan berkesinambungan.

Salah satu intervensi keperawatan komunitas di Indonesia yang belum banyak

digali adalah kemampuan perawat spesialis komunitas dalam membangun jejaring

kemitraan di masyarakat. Padahal, membina hubungan dan bekerja sama dengan

elemen lain dalam masyarakat merupakan salah satu pendekatan yang memiliki

pengaruh signifikan pada keberhasilan program pengembangan kesehatan masyarakat

(Kahan & Goodstadt, 2001). Pada bagian lain Ervin (2002) menegaskan bahwa

perawat spesialis komunitas memiliki tugas yang sangat penting untuk membangun

dan membina kemitraan dengan anggota masyarakat. Bahkan Ervin mengatakan

bahwa kemitraan merupakan tujuan utama dalam konsep masyarakat sebagai sebuah

sumber daya yang perlu dioptimalkan (community-as-resource), dimana perawat

spesialis komunitas harus memiliki ketrampilan memahami dan bekerja bersama

anggota masyarakat dalam menciptakan perubahan di masyarakat. Terdapat lima

model kemitraan yang menurut anggapan penulis cenderung dapat dipahami sebagai

sebuah ideologi kemitraan, sebab model tersebut merupakan azas dan nafas kita

dalam membangun kemitraan dengan anggota masyarakat lainnya. Model kemitraan

tersebut antara lain:

1. kepemimpinan (manageralism) (Rees, 2005),

2. pluralisme baru (new-pluralism),

3. radikalisme berorientasi pada negara (state-oriented radicalism),

8

Page 9: Isu Tren Keperawatan Komunitas

4. kewirausahaan (entrepreneurialism)

5. dan membangun gerakan (movement-building) (Batsler dan Randall,

1992).

Berkaitan dengan praktik keperawatan komunitas di atas, maka model

kemitraan yang sesuai untuk mengorganisasi elemen masyarakat dalam upaya

pengembangan derajat kesehatan masyarakat dalam jangka panjang adalah model

kewirausahaan (entrepreneurialism). Model kewirausahaan memiliki dua prinsip

utama, yaitu prinsip otonomi (autonomy) kemudian diterjemahkan sebagai upaya

advokasi masyarakat dan prinsip penentuan nasib sendiri (self-determination) yang

selanjutnya diterjemahkan sebagai prinsip kewirausahaan. Praktik keperawatan

mandiri atau kelompok hubungannya dengan anggota masyarakat dapat dipandang

sebagai sebuah institusi yang memiliki dua misi sekaligus, yaitu sebagai institusi

ekonomi dan institusi yang dapat memberikan pembelaan pada kepentingan

masyarakat terutama berkaitan dengan azas keadilan sosial dan azas pemerataan

bidang kesehatan. Oleh karenanya praktik keperawatan sebagai institusi sangat

terpengaruh dengan dinamika perkembangan masyarakat (William, 2004; Korsching

& Allen, 2004), dan perkembangan kemasyarakatan tentunya juga akan

mempengaruhi bentuk dan konteks kemitraan yang berpeluang dikembangkan

(Robinson, 2005) sesuai dengan slogan National Council for Voluntary Organizations

(NCVO) yang berbunyi : “New Times, New Challenges” (Batsler dan Randall, 1992).

Pada bagian lain, saat ini mulai terlihat kecenderungan adanya perubahan

pola permintaan pelayanan kesehatan pada golongan masyarakat tertentu dari

pelayanan kesehatan tradisional di rumah sakit beralih ke pelayanan keperawatan di

rumah disebabkan karena terjadinya peningkatan pembiayaan kesehatan yang cukup

besar dibanding sebelumnya (Depkes RI, 2004a, 2004b; Sharkey, 2000; MacAdam,

2000).

Sedangkan secara filosofis, saat ini telah terjadi perubahan “paradigma sakit” yang

menitikberatkan pada upaya kuratif ke arah “paradigma sehat” yang melihat penyakit

dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996).

9

Page 10: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Sehingga situasi tersebut dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan praktik

keperawatan komunitas beserta pendekatan kemitraan yang sesuai di Indonesia.

2.5.1 Pengembangan Kesehatan Masyarakat

Nies dan Mc. Ewan (2001) mendeskripsikan pengembangan kesehatan

masyarakat (community health development) sebagai pendekatan dalam

pengorganisasian masyarakat yang mengkombinasikan konsep, tujuan, dan

proses kesehatan masyarakat dan pembangunan masyarakat. Dalam

pengembangan kesehatan masyarakat, perawat spesialis komunitas

mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan

kemudian mengembangkan, mendekatkan, dan mengevaluasi tujuan-tujuan

pembangunan kesehatan melalui kemitraan dengan profesi terkait lainnya (Nies

& Mc.Ewan, 2001; CHNAC, 2003; Diem & Moyer, 2004; Falk-Rafael, et

al.,1999).

Bidang tugas perawat spesialis komunitas tidak bisa terlepas dari

kelompok masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di

dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus. Menurut Nies dan

McEwan (2001), perawat spesialis komunitas dalam melakukan upaya

peningkatan, perlindungan dan pemulihan status kesehatan masyarakat dapat

menggunakan alternatif model pengorganisasian masyarakat, yaitu: perencanaan

sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat. Pendekatan pengorganisasian

masyarakat dengan model pengembangan masyarakat (community

development).

Tujuan dari penggunaan model pengembangan masyarakat adalah

(1) agar individu dan kelompok-kelompok di masyarakat dapat berperan-serta

aktif dalam setiap tahapan proses keperawatan, dan

(2) perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan kemandirian

masyarakat yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan, perlindungan dan

pemulihan status kesehatannya di masa mendatang (Nies & McEwan, 2001;

Green & Kreuter, 1991). Menurut Mapanga dan Mapanga (2004) tujuan dari

proses keperawatan komunitas adalah meningkatkan kemampuan dan

10

Page 11: Isu Tren Keperawatan Komunitas

kemandirian fungsional klien / komunitas melalui pengembangan kognisi

dan kemampuan merawat dirinya sendiri. Pengembangan kognisi dan

kemampuan masyarakat difokuskan pada dayaguna aktifitas kehidupan,

pencapaian tujuan, perawatan mandiri, dan adaptasi masyarakat terhadap

permasalahan kesehatan sehingga akan berdampak pada peningkatan

partisipasi aktif masyarakat.

2.5.2 Model Kemitraan Keperawatan Komunitas dalam Pengembangan

Kesehatan Masyarakat

Menurut Hitchcock, Scubert, dan Thomas (1999) fokus kegiatan

promosi kesehatan adalah konsep pemberdayaan (empowerment) dan kemitraan

(partnership). Konsep pemberdayaan dapat dimaknai secara sederhana sebagai

proses pemberian kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi

transformatif kepada masyarakat, antara lain: adanya dukungan, pemberdayaan,

kekuatan ide baru, dan kekuatan mandiri untuk membentuk pengetahuan baru.

Sedangkan kemitraan memiliki definisi hubungan atau kerja sama antara dua

pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling

menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes RI, 2005). Partisipasi

klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan inisiatif diri

terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan kesehatan

dan kesejahteraan (Mapanga & Mapanga, 2004)

2.5.3 Ideologi Entrepreneurialisme dalam Kemitraan Keperawatan Komunitas

Profesi perawat memiliki implikasi pada pengembangan praktik

keperawatan yang profesional, etis dan legal (PPNI, 2004) sehingga profesi

perawat berhak menyelenggarakan praktik secara mandiri atau berkelompok.

Berdasarkan tugas dan fungsi perawat spesialis komunitas tersebut, penulis

berpandangan bahwa perawat spesialis komunitas dalam membina kemitraan di

masyarakat perlu memiliki ideologi kewirausahaan (entrepreunership) sebab

segala tindakan dan kebijakan yang diambil selalu berkaitan dinamika

perubahan kehidupan masyarakat, baik kehidupan sosial, ekonomi, dan politik

(William, 2004; Korsching & Allen, 2004).

11

Page 12: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Menurut Batsleer dan Randall (1992) ideologi entrepreneurialisme

memiliki dua karakter, yaitu: prinsip otonomi (autonomy) dan penentuan nasib

sendiri (self determination). Dalam prinsip otonomi, perawat spesialis

komunitas berupaya membela dan memperjuangkan hak-hak dan keadilan

masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, perawat

spesialis komunitas memainkan perannya sebagai advokator (pembela) dan

mitra (partner) bagi kliennya (masyarakat) (Stanhope & Lancaster, 1997).

Sedangkan dalam prinsip penentuan nasib sendiri, perawat sebagai profesi

berhak untuk melaksanakan praktik legal yang dapat diselenggarakan secara

mandiri maupun berkelompok sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.

1239 tahun 2001. Praktik keperawatan komunitas sebagai institusi perlu

dijalankan secara profesional agar dapat bertahan menghadapi perkembangan

kehidupan sosial, ekonomi dan politik yang dinamis.

2.6 Model Pendekatan

Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah kesehatan

masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

secara keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving

approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan

pendekatan epidemiologi yang dikatkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC).

Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat

diatsi oleh perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan

sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat

kesehatan masyarakat.

Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan

terhadapat keluarga binaan disebut dengan family approach, maka bila pembinaann

keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai

memerlukan tindak lanjut disebut dengan case approach, sedangkan bila pendekatan

12

Page 13: Isu Tren Keperawatan Komunitas

yang digunakan adalah pendekatan pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat

daerah binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat

disebut community approach.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Model Praktik Keperawatan Komunitas

13

Page 14: Isu Tren Keperawatan Komunitas

3.1.1 Model praktik keperawatan komunitas

A. Home Care

Kesehatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap

manusia, hal ini tercermin dari banyaknya jumlah penderita yang datang ke

pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.

Mereka datang dari berbagai golongan yang berbeda, mulai dari golongan

ekonomi kelas tinggi hingga ekonomi kelas bawah. Sebagaimana

pencanangan “Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan” pada 1

Maret 1999 oleh presiden RI, yang salah satu strateginya adalah

“Pembangunan Kesehatan Nasional Menuju Indonesia Sehat Tahun 2010”

dan diperkuat oleh perubahan amandemen UUD 1945, tap MPR No.3 th

2000 dan Tap MPR No. VI tahun 2002, membuktikan kuatnya kepedulian

pemerintah akan arti pentingnya sebuah bangsa yang sehat.

Semakin banyaknya pelayanan kesehatan saat ini menyebabkan

berbagai pelayanan memberikan service yang lebih memuaskan pelanggan,

hal ini menyebabkan tingginya tarif rumah sakit yang tidak mampu

ditanggung oleh masyarakat biasa / kelas menengah ke bawah. Tingginya

jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dan kurangnya perawatan yang

diberikan pada rumah sakit menyebabkan LOS (length of stay/lama tinggal

di RS) menjadi semakin panjang sehingga banyak di antara

penderita/keluarga merasa keberatan dengan biaya yang harus dibayar untuk

biaya perawatan. Hal ini terjadi hampir di semua bangsal perawatan.

Di sisi lain rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan untuk

meningkatkan kualitasnya, salah satu caranya dengan melakukan evaluasi

terhadap peningkatan ”Bed Occupancy Rates”, peningkatan rawat jalan

pasca bedah, pemulangan pasien lebih awal, yang merupakan trend untuk

peningkatan mutu pelayanan (Setyawati, 2004). Selain itu kasus penyakit

terminal yang tidak efektif dan tidak efisien di rawat di Rumah Sakit

diharapkan untuk mengikuti perawatan di rumah.

14

Page 15: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Hasil penelitian Rini dan Alin (2008) pada pasien pasca stroke

menyatakan mereka membutuhkan program pelayanan home care yang

dilakukan oleh home care agency karena pihak keluarga kurang mampu

melaksanakan perawatan dan rehabilitasi pasca stroke secara mandiri di rumah

selain juga karena keterbatasan waktu yang ada. Adapun penelitian Megawati

(2004) pada pasien yang sedang mengikuti home care di rumah sakit, mereka

setuju adanya home care dengan biaya lebih murah.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care

adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif 

diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang

bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan

kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan

akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan

pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan

melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

Salah satu tujuan dari pelayanan keperawatan professional adalah

memberikan pelayanan keperawatan yang holistic (menyeluruh ) bio, psiko,

sosio, dan cultural kepada individu, kelompok dan masyarakat sesuai

dengan kebutuhan dasarnya. Pelayanan yang bersifat holistic ini akan lebih

lengkap dengan pemberian pelayanan keperawatan lanjutan dirumah dengan

home health care.

Mengingat hal-hal tersebut diatas, maka Home health Care sebagai

jembatan antara rumah sakit dan masyarakat dalam sektor kesehatan harus

berperan aktif dalam ikut mendukung program pembangunan di masa yang

akan datang, namun dengan tidak mengabaikan aspek sosial dan menjaga

martabat moral etika sesuai dengan etika ketimuran yang ada dimasyarakat.

Berdasarkan pertimbangan yang ada sudah selayaknya terbentuk suatu jasa

pelayanan yang bersifat sosial sekaligus ekonomis yaitu dengan adanya jasa

pelayanan home health care. Oleh karena itu jasa pelayanan kesehatan yang

15

Page 16: Isu Tren Keperawatan Komunitas

bersifat sosial tetapi tetap memperhatikan nilai ekonomis maka perlu

disusun dalam suatu perencanaan baik.

B. Palliative Care

Menurut WHO Perawatan Paliatif adalah pendekatan yang

meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka menghadapi

masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui

pencegahan dan relief penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian

sempurna dan mengurangi rasa sakit dan masalah lain, fisik , psikososial dan

spiritual. Perawatan paliatif :

1. memberikan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya;

2. menegaskan hidup dan menganggap mati sebagai proses yang normal;

3. tidak bermaksud untuk mempercepat atau menunda kematian;

4. mengintegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual dari perawatan

pasien;

5. menawarkan sistem dukungan untuk membantu pasien hidup sebagai

aktif mungkin sampai mati;

6. menawarkan sistem dukungan untuk membantu keluarga

menanggulangi selama penyakit pasien dan dalam kematian mereka

sendiri;

7. menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan

keluarga mereka, termasuk kehilangan konseling, jika diindikasikan;

8. akan meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin juga positif

mempengaruhi perjalanan penyakit;

9. berlaku awal dalam perjalanan penyakit, dalam hubungannya dengan

terapi lainnya yang ditujukan untuk memperpanjang hidup, seperti

kemoterapi atau terapi radiasi, dan termasuk investigasi tersebut

diperlukan untuk lebih memahami dan mengelola komplikasi klinis yang

menyedihkan.

16

Page 17: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Definisi perawatan paliatif Anak menurut WHO. Pperawatan paliatif untuk

anak-anak merupakan khusus, meskipun terkait erat dengan bidang

perawatan paliatif dewasa. WHO definisi perawatan paliatif yang tepat

untuk anak-anak dan keluarga mereka adalah sebagai berikut dan prinsip-

prinsip yang berlaku untuk gangguan kronis lainnya pediatrik (WHO,

1998a):

1. perawatan paliatif untuk anak-anak adalah perawatan total aktif dari

tubuh anak, pikiran dan jiwa, dan juga melibatkan memberikan

dukungan kepada keluarga.

2. Ini dimulai saat penyakit didiagnosa, dan terus peduli apakah atau tidak

anak menerima pengobatan yang ditujukan pada penyakit ini.

3. penyedia Kesehatan harus mengevaluasi dan meringankan penderitaan

anak fisik, psikologis, dan sosial.

4. perawatan paliatif yang efektif memerlukan pendekatan multidisiplin

yang luas yang meliputi keluarga dan memanfaatkan sumber daya

masyarakat yang tersedia; itu dapat berhasil diterapkan bahkan jika

sumber daya yang terbatas.

5. Hal ini dapat diberikan di fasilitas perawatan tersier, di pusat-pusat

kesehatan masyarakat dan bahkan di rumah anak-anak.

Perawatan paliatif adalah setiap bentuk perawatan medis atau

perawatan yang berkonsentrasi pada mengurangi keparahan penyakit gejala ,

daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya

perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan obat . Tujuannya

adalah untuk mencegah dan meringankan penderitaan dan meningkatkan

kualitas hidup bagi orang-orang menghadapi serius, penyakit yang

kompleks. rumah perawatan-perawatan paliatif rokok tidak tergantung pada

prognosis dan ditawarkan dalam hubungannya dengan kuratif dan segala

bentuk lain yang sesuai perawatan medis.

17

Page 18: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Di Amerika Serikat , pembedaan dibuat antara perawatan paliatif

umum dan perawatan rumah perawatan , yang memberikan paliatif peduli

kepada mereka pada akhir hidup ; dua aspek berbagi peduli filosofi yang

sama tetapi berbeda dalam sistem pembayaran mereka dan lokasi pelayanan.

Di tempat lain, misalnya di Britania Raya , perbedaan ini tidak operasi:

selain penampungan khusus, non-rumah perawatan berbasis tim perawatan

paliatif memberikan perawatan kepada mereka yang membatasi kehidupan-

penyakit pada setiap tahap penyakit.

Paliatif umumnya mengacu pada perawatan yang meredakan gejala,

apakah ada atau tidak ada harapan penyembuhan dengan cara lain, dengan

demikian, seorang baru-baru ini WHO pernyataan panggilan perawatan

paliatif "pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga

mereka menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam

jiwa. Perawatan paliatif juga dapat digunakan untuk mengurangi efek

samping pengobatan pengobatan, seperti membebaskan mual yang berkaitan

dengan kemoterapi .

Istilah "perawatan paliatif" ini semakin dipakai sehubungan dengan

penyakit lain selain kanker seperti kronis, gangguan paru progresif, penyakit

ginjal , gagal jantung kronis , HIV / AIDS, dan progresif kondisi

neurologis . Selain itu, bidang yang berkembang pesat perawatan

paliatif pediatrik telah jelas menunjukkan perlunya layanan ditujukan

khusus untuk anak-anak dengan penyakit serius. Meskipun perawatan

paliatif konsep bukanlah hal yang baru, kebanyakan dokter secara

tradisional berkonsentrasi pada berusaha untuk mengobati pasien.

Perawatan untuk pengentasan gejala dipandang sebagai berbahaya dan

dipandang sebagai kecanduan dan lain mengundang efek samping yang

tidak diinginkan. Fokus pada kualitas hidup pasien telah sangat meningkat

selama dua puluh tahun terakhir.

18

Page 19: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Di Amerika Serikat hari ini, 55% dari rumah sakit dengan lebih dari 100

tempat tidur menawarkan program perawatan paliatif, dan hampir seperlima

dari rumah sakit masyarakat memiliki program perawatan paliatif. Sebuah

perkembangan yang relatif baru adalah konsep perawatan kesehatan khusus

tim yang sepenuhnya diarahkan untuk pengobatan paliatif: tim perawatan

paliatif.

Tujuan Sementara perawatan paliatif tampaknya menawarkan berbagai

layanan yang sangat luas, tujuan perawatan paliatif sangat konkret: kelegaan dari

penderitaan, mengurangi rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya, perawatan

psikologis dan spiritual, sistem pendukung untuk membantu individu yang hidup

secara aktif mungkin, dan sistem dukungan untuk mempertahankan dan

merehabilitasi individu keluarga.

Perawatan Paliatif dimulai pada gerakan rumah perawatan dan sekarang

banyak digunakan di luar perawatan rumah perawatan tradisional. penampungan

pada awalnya tempat istirahat bagi wisatawan di abad ke-4. Pada abad ke-19

perintah agama didirikan penampungan untuk mati di Irlandia dan London .

Rumah perawatan modern adalah konsep yang relatif baru yang berasal dan

memperoleh momentum di Britania Raya setelah pendirian St Christopher's

Hospice pada tahun 1967. Ini didirikan oleh Dame Cicely Saunders , secara luas

dianggap sebagai pendiri gerakan rumah perawatan modern. Gerakan rumah

perawatan telah tumbuh secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Di

Inggris pada tahun 2005 ada layanan hanya di bawah 1.700 rumah perawatan

yang terdiri dari 220 unit rawat inap untuk orang dewasa dengan 3.156 tempat

tidur, 33 unit rawat inap untuk anak-anak dengan 255 tempat tidur, layanan

perawatan 358 rumah, 104 rumah perawatan di jasa rumah, jasa hari perawatan

263, dan 293 rumah sakit tim. Layanan ini bersama-sama membantu lebih dari

250.000 pasien pada tahun 2003 & 2004. Pendanaan bervariasi dari dana 100%

oleh National Health Service untuk dana hampir 100% oleh badan amal, tetapi

layanan ini selalu bebas untuk pasien.

19

Page 20: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Rumah perawatan di Amerika Serikat telah berkembang dari gerakan

sukarelawan yang dipimpin untuk meningkatkan perawatan untuk orang-orang

mati sendirian, terisolasi, atau di rumah sakit, ke bagian penting dari sistem

perawatan kesehatan. Pada tahun 2005 lebih dari 1,2 juta individu dan keluarga

mereka menerima perawatan rumah perawatan. Rumah perawatan adalah

keuntungan Medicare hanya itu mencakup obat-obatan, peralatan medis, dua

puluh empat jam / tujuh hari seminggu akses ke perawatan dan dukungan bagi

orang-orang tercinta setelah kematian. perawatan rumah perawatan Kebanyakan

disampaikan di rumah. Hospice perawatan juga tersedia untuk orang-orang di

tempat tinggal rumah-rumah perawatan seperti, perawatan rumah, fasilitas hidup

dibantu, fasilitas veteran ', rumah sakit, dan penjara.

Pertama Amerika Serikat berbasis rumah sakit program perawatan paliatif

dimulai pada akhir 1980-an di beberapa lembaga seperti Klinik Cleveland dan

Medical College of Wisconsin. Sejak itu telah terjadi peningkatan dramatis

dalam program berbasis rumah sakit perawatan paliatif, sekarang berjumlah lebih

dari 1200. Lebih dari 55% dari rumah sakit AS lebih dari 100 tempat tidur

memiliki program. Angka ini hanya simbolik karena rumah sakit vew sangat

memiliki layanan perawatan paliatif aktif terlibat dalam melayani pasien sekarat.

perawatan kuratif adalah praktek yang dominan dan beberapa pasien memiliki

kematian yang baik. Sebagian besar pasien sekarat hanya menghasilkan uang

mesin di ICU rumah sakit dan juga digunakan sebagai kelinci percobaan untuk

perawatan kuratif inovasi baru dan untuk dokter pemula untuk berlatih prosedur

invasif berbahaya. Sebagian besar perawatan, diagnostik, dan obat-obatan yang

diberikan kepada pasien yang sekarat tidak diperlukan. warga senior dan pasien

sembuh sebagian besar korban situasi ini karena mereka membuat mayoritas

kematian rumah sakit. Sebagian besar fasilitas perawatan kesehatan membual

bahwa mereka memiliki layanan perawatan paliatif, tapi kebanyakan pada

dasarnya adalah layanan yang tidak terpakai yang ada di atas kertas untuk

memenuhi persyaratan peraturan. Sebagian besar pasien masih mati di ICU,

20

Page 21: Isu Tren Keperawatan Komunitas

sementara yang disiksa hingga saat kematian dengan sia-sia heroik perawatan

kuratif.

Rumah Sakit program perawatan paliatif hari ini merawat pasien non-

terminal serta rumah perawatan pasien. Program perawatan paliatif di rumah

sakit bisa mahal untuk beroperasi - perawatan paliatif dapat memerlukan banyak

waktu dan tim besar untuk memberikan, dan pasien mungkin tidak memiliki

asuransi yang memadai atau tabungan untuk menutupi biaya. Strategi untuk

mendanai program-program perawatan paliatif, oleh karena itu, biasanya

berfokus pada pemotongan biaya rumah sakit selama menghasilkan pendapatan.

The Perlindungan Pasien dan Terjangkau Undang-Undang Perawatan saat ini

sedang diperdebatkan oleh rumah dan senat akan berusaha untuk memperluas

perawatan paliatif di AS. Pusat pan-Eropa pertama yang disediakan untuk

meningkatkan perawatan paliatif pasien dan perawatan akhir hidup didirikan di

Trondheim, Norwegia tahun 2009. Pusat ini berbasis di NTNU Fakultas

Kedokteran dan Rumah Sakit St Olavs Universitas / Trondheim Rumah Sakit,

dan mengkoordinasikan usaha-usaha antara kelompok-kelompok dan individu

peneliti di seluruh Eropa, khususnya Skotlandia, Inggris, Italia, Denmark, Jerman

dan Swiss, bersama dengan Amerika Serikat, Kanada dan Australia.

Di Amerika Serikat rumah perawatan dan perawatan paliatif merupakan

dua aspek yang berbeda dari perawatan dengan filosofi yang sama, tetapi dengan

sistem pembayaran yang berbeda dan lokasi pelayanan. Layanan perawatan

paliatif yang paling sering disediakan di rumah sakit perawatan akut diorganisir

sekitar layanan konsultasi interdisipliner dengan atau tanpa akut bangsal rawat

inap perawatan paliatif. Perawatan paliatif juga dapat diberikan di rumah orang

sekarat itu sebagai jembatan "Program" antara layanan perawatan di rumah

tradisional Amerika Serikat dan perawatan rumah perawatan atau diberikan

dalam jangka panjang fasilitas perawatan. Sebaliknya lebih dari 80% dari

perawatan rumah perawatan di AS disediakan di rumah pasien dengan sisanya

diberikan kepada pasien yang berada di fasilitas perawatan jangka panjang atau

di rumah perawatan fasilitas perumahan berdiri bebas. Di rumah perawatan

21

Page 22: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Inggris dipandang sebagai salah satu bagian dari khusus perawatan paliatif dan

tidak ada pembedaan dibuat antara 'rumah perawatan' dan 'perawatan paliatif ".

Di sebagian besar negara rumah perawatan dan perawatan paliatif

disediakan oleh tim interdisipliner yang terdiri dari dokter , perawat terdaftar ,

perawat asisten , pekerja sosial , ulama rumah perawatan , fisioterapi, terapis

okupasi, terapis komplementer, relawan, dan yang paling penting, keluarga .

Fokus tim adalah untuk mengoptimalkan kenyamanan pasien. Tambahan

anggota tim cenderung termasuk asisten perawat bersertifikat atau pembantu

rumah perawatan kesehatan, relawan dari masyarakat (sebagian besar tidak

terlatih namun beberapa personel yang medis terampil), dan pembantu rumah

tangga.

Di Inggris layanan perawatan paliatif menawarkan rawat inap, perawatan

rumah, perawatan hari, dan layanan rawat jalan, dan bekerja sama erat dengan

layanan utama. Penampungan sering rumah lengkap jasa dan profesional untuk

pasien baik anak dan dewasa. Di AS layanan perawatan paliatif dapat ditawarkan

kepada pasien tanpa pembatasan terhadap penyakit atau prognosis. perawatan

Hospice bawah Medicare Hospice Benefit Namun, mengharuskan bahwa dua

dokter menyatakan bahwa pasien memiliki kurang dari enam bulan untuk hidup

jika penyakit tersebut berikut kursus biasa. Ini tidak berarti, meskipun, bahwa

jika pasien masih hidup setelah enam bulan di rumah perawatan ia akan dibuang

dari layanan tersebut. pembatasan tersebut tidak ada di negara-negara lain

seperti Inggris.

Pengasuh, baik keluarga dan relawan , sangat penting untuk sistem

perawatan paliatif. Perawat dan pasien sering bentuk persahabatan yang erat

selama perawatan. Sebagai konsekuensi pengasuh mungkin menemukan diri

mereka di bawah tekanan emosional dan fisik yang berat. Peluang untuk

pengasuh istirahat adalah beberapa layanan penampungan untuk

mempromosikan pengasuh memberikan kesejahteraan. Istirahat mungkin

berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari (yang terakhir biasanya

22

Page 23: Isu Tren Keperawatan Komunitas

dilakukan dengan menempatkan pasien di panti jompo atau rumah perawatan

pasien unit-in untuk beberapa hari). Karena perawatan paliatif semakin melihat

berbagai macam kondisi pada pasien di berbagai tahap penyakit mereka maka

tim perawatan paliatif yang menawarkan berbagai perawatan. Hal ini bisa

berkisar dari mengelola gejala fisik pada pasien yang menerima pengobatan

untuk kanker, untuk mengobati depresi pada pasien dengan penyakit lanjut,

untuk perawatan pasien di hari terakhir dan jam. Banyak pekerjaan yang

melibatkan membantu pasien dengan kompleks atau parah fisik, psikologis,

sosial, dan masalah spiritual. Di Inggris lebih dari setengah pasien ditingkatkan

cukup untuk pulang. Kebanyakan rumah perawatan organisasi menawarkan

kehilangan konseling untuk pasien pasangan atau keluarga yang harus ia mati.

Dalam sertifikasi dewan dokter di AS untuk perawatan paliatif adalah

melalui Dewan Amerika Hospice dan Paliatif Kedokteran , baru-baru ini diganti

harus dilakukan melalui salah satu dari 11 dewan khusus yang berbeda-disetujui

melalui prosedur ABM. Lebih dari 50 program beasiswa memberikan pelatihan

1-2 tahun khusus mengikuti residensi primer. Dalam perawatan paliatif Inggris

telah menjadi khusus penuh obat sejak tahun 1989 dan pelatihan diatur oleh

peraturan yang sama melalui Royal College of Physicians sebagai dengan

spesialisasi medis lainnya. Pendanaan untuk rumah perawatan dan perawatan

paliatif layanan bervariasi. Di Inggris dan banyak negara lain semua perawatan

paliatif yang ditawarkan gratis kepada pasien dan keluarga mereka, baik melalui

National Health Service (seperti di Inggris) atau melalui badan amal bekerja

dalam kemitraan dengan layanan kesehatan setempat. Layanan perawatan

paliatif di AS dibayar oleh filantropi, biaya-untuk mekanisme pelayanan, atau

dari rumah sakit langsung, sedangkan dukungan perawatan rumah perawatan

diberikan sebagai tunjangan Medicare; manfaat rumah perawatan yang sama

ditawarkan oleh Medicaid dan asuransi kesehatan yang paling pribadi.

Berdasarkan Medicare Hospice Manfaat (MHB) tanda-tanda dari mereka pasien

Medicare Bagian A (pembayaran rumah sakit) dan mendaftar di MHB dengan

hati-hati langsung diberikan oleh agen rumah perawatan Medicare bersertifikat.

23

Page 24: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Berdasarkan ketentuan dari badan Hospice MHB bertanggung jawab atas

Rencana Perawatan dan tidak mungkin tagihan untuk layanan pasien. Badan

rumah fakir miskin, bersama-sama dengan dokter utama pasien, bertanggung

jawab untuk menentukan Rencana Care. Semua biaya yang terkait dengan

penyakit terminal dibayar dari uang saku tingkat (~ US $ 126/day) bahwa badan

rumah perawatan menerima dari Medicare - ini termasuk semua obat-obatan dan

peralatan, perawatan, pelayanan sosial, kunjungan pendeta, dan layanan lainnya

yang dianggap tepat oleh agen rumah perawatan; Medicare tidak membayar

untuk perawatan kustodian. Pasien dapat memilih untuk menarik diri dari MHB

dan kembali ke Medicare Bagian A dan kemudian mendaftarkan kembali di

rumah perawatan.

Pusat pan-Eropa pertama yang disediakan untuk meningkatkan perawatan

paliatif pasien dan perawatan akhir hidup didirikan di Trondheim, Norwegia

tahun 2009. Pusat ini berbasis di NTNU Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit

St Olavs Universitas / Trondheim Rumah Sakit, dan mengkoordinasikan peneliti

di seluruh Eropa, khususnya Skotlandia, Inggris, Italia, Denmark, Jerman dan

Swiss, bersama dengan Amerika Serikat, Kanada dan Australia.

Kunci untuk perawatan paliatif yang efektif adalah untuk menyediakan

cara aman bagi individu untuk alamat fisik dan psikologis penderitaan mereka,

artinya total penderitaan mereka, konsep yang pertama terpikir oleh Cicely

Saunders , dan sekarang banyak digunakan, misalnya oleh penulis seperti

Twycross atau Woodruff. Berhubungan dengan total penderitaan melibatkan

berbagai keprihatinan, dimulai dengan mengobati gejala-gejala fisik seperti

nyeri, mual dan sesak napas. Tim perawatan paliatif menjadi sangat terampil

dalam penulisan resep obat untuk gejala fisik, dan telah berperan penting dalam

menunjukkan bagaimana obat-obatan seperti morfin dapat digunakan secara

aman sambil mempertahankan fakultas penuh pasien dan fungsi. Namun, bila

pasien menunjukkan gejala fisiologis, ada sering psikologis, sosial, atau gejala

spiritual juga. Tim lintas disiplin, yang sering termasuk pekerja sosial atau

seorang konselor dan pendeta, dapat memainkan peran dalam membantu pasien

24

Page 25: Isu Tren Keperawatan Komunitas

dan keluarga mengatasi global dengan gejala-gejala tersebut, bukan tergantung

pada intervensi farmakologi medis / sendirian. Biasanya, kekhawatiran pasien

adalah perawatan paliatif nyeri, ketakutan tentang masa depan, hilangnya

kemerdekaan, kekhawatiran tentang keluarga mereka, dan merasa seperti beban.

Sementara beberapa pasien akan ingin membahas masalah psikologis atau rohani

dan beberapa tidak akan, secara fundamental penting untuk menilai setiap

individu dan pasangan dan keluarga perlu untuk jenis dukungan. Menyangkal

individu dan sistem pendukung mereka kesempatan untuk mengeksplorasi

masalah psikologis atau rohani sama berbahaya seperti memaksa mereka untuk

menangani masalah yang mereka juga tidak memiliki atau memilih untuk tidak

berurusan dengan.

C. Terminal care

Perawatan Terminal bukan hanya perawatan kanker tapi penyakit terkait

lainnya termasuk gagal jantung , gagal pernafasan , gagal ginjal kronis , gagal

hati , penyakit neurologis tertentu seperti multiple sclerosis dan penyakit motor

neuron dan AIDS . Setiap dapat membawa tantangan tersendiri dalam hal

penyediaan layanan terminal. Sebuah studi tahap akhir pasien PPOK misalnya

menemukan bahwa pasien tersebut cenderung tidak aktif meminta bantuan dan

diskusi tentang dukungan mungkin perlu diprakarsai oleh pekerja kesehatan.

Standar Emas Kerangka didukung oleh badan-badan otoritatif banyak dan

merupakan standar keunggulan yang harus kita cita-citakan. Mereka meringkas

sebagai tugas utama mereka, 7 Cs:

1. Komunikasi

2. Koordinasi

3. Kontrol gejala

4. Kontinuitas termasuk luar jam

5. Lanjutan belajar

6. Dukungan pengasuh

7. Perawatan di fase sekarat

25

Page 26: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Salah satu faktor kunci dalam perawatan terminal mengelola adalah

lembaga perawatan seperti pada waktu yang tepat. Hal ini melibatkan estimasi

prognosis. Standar Emas Kerangka telah mengembangkan Indikator prognosis

Panduan untuk membantu dalam proses ini.

a. Persyaratan di rumah

Untuk pasien yang ingin mati di rumah harus ada cadangan cukup. Hal ini

biasanya berarti orang dekat seperti pasangan, mitra jangka panjang, kerabat

dekat atau tim yang tersedia 24 jam sehari. jasa pengasuh Malam tersedia

tapi mahal. wali harus siap menghadapi baik kebutuhan emosional dan fisik

pasien dan ini dapat berdua akan sangat menuntut.

b. Tim pendekatan

Perawatan pasien sekarat di rumah memerlukan pendekatan tim yang

melibatkan dokter, perawat kabupaten, mungkin Macmillan perawat dan

apapun dengan masukan profesional lainnya. Ini mungkin termasuk Sosial.

Sangat sering seorang menteri agama akan mengunjungi juga. Harus ada

seorang pekerja kunci yang merupakan titik kontak utama bagi pasien,

keluarga dan anggota tim lainnya. Pekerja kunci sering tidak anggota tim

paling senior tetapi adalah orang penting yang bekerjasama dan yang

ascertains bahwa tidak ada yang belum selesai atau digandakan. Jika ada

mungkin ada masalah out-of-jam penyedia lokal perawatan terjadwal harus

diberitahu. Mereka harus memiliki daftar semua pasien terminal.

penghubung yang memadai dapat mencegah kunjungan yang tidak perlu

termasuk, jika keluarga setuju, menunggu sampai pagi untuk menyatakan

kematian.

c. Kebutuhan emosional

Kematian akan datang kepada kita semua tapi ketika itu menjadi

dekat, emosi terikat harus kuat. Ketakutan umum. Berapa lama waktu yang

akan? Apa rasanya? Cobalah untuk jujur dengan pasien dan menjawab

pertanyaan untuk yang terbaik dari kemampuan Anda, termasuk bersikap

jujur tentang ketidakpastian. Kebanyakan orang menginginkan jawaban

26

Page 27: Isu Tren Keperawatan Komunitas

langsung tetapi Anda membutuhkan intuisi terbesar untuk mengetahui

berapa banyak pasien benar-benar ingin tahu dan berapa banyak dia benar-

benar ingin tersembunyi. Banyak orang menghadapi kematian akan berbalik

kepada Allah baik untuk pertama kalinya atau sebagai kembali ke iman

hilang. Menempatkan mereka dalam kontak dengan seorang menteri agama

jika diperlukan tetapi tidak upaya untuk mempengaruhi suatu daerah yang

bukan dalam bidang Anda.

Mereka juga mungkin ingin membuat perdamaian untuk mengakhiri

permusuhan dengan keluarga atau teman. Jika wasiat belum dibuat, bahkan

kemudian pada tahap akhir harus dilakukan sebagai wasiat sekarat hampir

selalu menyebabkan komplikasi.

d. Kelesuan Umum

Sebagai pendekatan kematian pasien akan menjadi lemah. Dia akan

memerlukan bantuan dalam dan keluar dari tempat tidur dan ke toilet.

Mungkin tidur berlebihan. Biasanya nafsu makan berkurang dan berat badan

turun. Berhati-hati dalam memutuskan jika makanan intensif adalah demi

kepentingan pasien. Makanan padat kalori sering kurang diserap dan dapat

menghasilkan diare dan tekanan dari inkontinensia feses. Inkontinensia urin

sering diikuti oleh inkontinensia tinja. Ini menyedihkan bagi pasien, tidak

menyenangkan untuk penjaga dan menambah beban cucian. Pads, tahan air

bawah-lembar, dll berguna. Selain ketidaknyamanan tersebut, inkontinensia

adalah bahaya bagi integritas kulit dan dalam kondisi ini jika itu rusak itu

tidak mungkin menyembuhkan lagi. Sebuah kateter kemih mungkin

diperlukan tapi jangan terlalu bersemangat dan mendiskusikan pilihan

dengan semua pihak pertama. Imobilitas, sirkulasi yang buruk dan gizi

kurang semua predisposisi ulkus tekanan. Sering balik, kulit domba dan

kasur riak semua dipertimbangkan. Turning kadang-kadang bisa sangat

menyakitkan, tetapi diperlukan.

27

Page 28: Isu Tren Keperawatan Komunitas

e. Rasa sakit dan marabahaya

Nyeri adalah apa yang paling ditakuti oleh pasien meskipun pada

kenyataannya fitur lain seperti dispnea mungkin lebih menyedihkan. Ada

rentang yang sangat luas masalah lain yang akan dihadapi dan kebanyakan

pasien akan menderita beberapa dari mereka. Sebuah penelitian besar

memberikan masalah dan frekuensi mereka sebagai berikut :

1. Insomnia (59%)

2. Anoreksia (48%)

3. Sembelit (33%)

4. Berkeringat (28%)

5. Mual (27%)

6. Dispnea (24%)

7. Disfagia (20%)

8. Neuropsikiatri gejala (20%)

9. Muntah (20%)

10. Gejala urin (14%)

11. Dispepsia (11%)

12. Paresis (10%)

13. Diare (6%)

14. Pruritus (6%)

15. Gejala dermatologis (3%)

Ini rumah perawatan telah melakukan banyak gerakan untuk pengetahuan lebih

lanjut tentang pengelolaan nyeri dan tertekan dalam perawatan terminal. Dokter

harus percaya diri dalam kemampuannya untuk mengelola rasa sakit dan ini

harus dikirimkan ke pasien dan penjaga.

a. Perlu untuk pengobatan oral selama mungkin.

b. Cobalah untuk menghindari suntikan.

c. Patch untuk obat-obatan seperti fentanil mahal namun bermanfaat. Syringe

driver dapat berharga.

28

Page 29: Isu Tren Keperawatan Komunitas

d. Membiarkan orang lain, termasuk pasien atau wali, memutuskan untuk

meningkatkan dosis jika diperlukan tapi menyimpan gambaran umum untuk

memastikan bahwa rezim rasional berada di tempat.

e. Jika dosis terlalu jauh terpisah nyeri menjadi parah dan melemahkan dan

membutuhkan dosis yang sangat tinggi untuk menekannya. Oleh karena itu

pasien menghabiskan separuh waktu tertekan dengan rasa sakit yang tidak

terkendali dan setengahnya lagi dibius oleh obat berat.

f. Pada tahap terminal memutuskan apa obat rutin dapat dihentikan.

g. Tindakan anxiolytic tengah opiat sangat penting dan obat-obatan termasuk

benzodiazepine , trisiklik antidepresan dan fenotiazin dapat meningkatkan

efek. Meskipun pengaruh mereka untuk menekan drive pernapasan mereka

juga dapat berharga dalam mengurangi beberapa tekanan dari dispnea dari

pernafasan atau gagal jantung tetapi mereka harus digunakan dengan hati-hati.

Isu-isu etika seputar keputusan tentang sedasi paliatif dan peran asupan

makanan dan cairan dalam perpanjangan hidup sangat kompleks. Tinjauan

sistematis telah menemukan inkonsistensi dalam pendekatan dan panggilan

untuk multisenter, prospektif, dan internasional studi longitudinal untuk

membantu menginformasikan proses.

Tugas kita adalah untuk memperpanjang kehidupan, bukan untuk

memperpanjang kematian dan sementara itu dapat dikatakan bahwa cukup

sedikit sedasi dapat mempersingkat fase terminal, ini tidak sama dengan

euthanasia. Selain itu, tidak boleh diasumsikan bahwa bantuan yang memadai

dari rasa sakit tentu akan mempercepat kematian. Kadang-kadang pasien atau

keluarga dapat memohon untuk kesehatan profesional untuk mengakhiri fase

terakhir tragis. Berulang-ulang permintaan yang sulit untuk dihadapi. Satu

studi menemukan bahwa respon adalah variabel dan memanggil bagi para

profesional kesehatan untuk berbagi pengalaman kasus mengganggu dan

konflik moral dan harus didukung dan mendengar dalam lingkungan non-

menghakimi.

29

Page 30: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Sebagai pendekatan kematian, jumlah waktu yang dihabiskan atau koma

meningkatkan mengantuk, waktu jelas menurun dan peningkatan obat yang

biasa dengan dosis dan frekuensi meningkat. ini adalah biasa dan clinician

tidak boleh terlalu khawatir atau terkejut ketika terjadi. Sebelum tahap

terminal dan khususnya pasien sedangkan pikiran sehat, tak terhalang oleh

obat, ia mungkin ingin mempertimbangkan perawatan terminal dan

bagaimana ia menginginkannya untuk dikelola. Arahan Advance , juga

disebut kehendak hidup, adalah kendaraan untuk ini.

a. Merawat

Merawat orang yang dicintai yang sekarat adalah waktu yang sangat

menuntut. Gejolak emosional, mungkin diperparah oleh kurang tidur harus

mengambil korban. Melihat orang tua satu, saudara atau pasangan

tergelincir dari yang kuat dan independen orang menjadi lemah, tergantung,

tdk bertarak dan mungkin pada saat-saat bingung bayangan dirinya mantan

yang paling menyedihkan dan dapat menghasilkan perasaan marah atau

bersalah. Mungkin suami melihat setelah ia sekarat istri mengalami

kesulitan menghadapi dengan inkontinensia ganda atau wanita rapuh sedang

berjuang dengan angkat berat. Penjaga, seperti pasien, perlu tahu apa yang

diharapkan. Kematian "bunyi" pernapasan terminal atau Cheynes-Stokes

pernapasan mereka mungkin menemukan yang paling menyedihkan. Semua

perhatian pada pasien sekarat. Jangan lupa kebutuhan orang-orang yang

peduli.

Ingat rincian praktis juga seperti siapa yang harus dihubungi jika

diperlukan dan apa yang harus dilakukan saat kematian terjadi. Mereka

tidak harus, dalam ketidaktahuan. Apakah mereka berbicara dengan pasien

tentang detail praktis termasuk pengaturan pemakaman dan mana yang

diajukan? Bila Anda menyatakan kematian berbicara kepada wali untuk

membiarkan mereka tahu bahwa Anda peduli tentang mereka juga. Atur

untuk melihat mereka dalam operasi beberapa saat setelah pemakaman atau

30

Page 31: Isu Tren Keperawatan Komunitas

ke dokter mereka sendiri jika mereka tidak pasien Anda. Biasanya adalah

waktu yang sibuk sampai pemakaman dan itu adalah setelah semua orang

telah meninggalkan kekosongan muncul.

Sementara kebutuhan mereka dapat menantang, penjaga juga harus

dilihat dalam cahaya yang positif sebagai sekutu dan sumber daya. Mereka

sering orang terbaik untuk membantu kesehatan profesional dalam

mengambil keputusan mengenai perawatan pasien sekarat. Tinjauan

sistematis menunjukkan bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus

dilakukan dalam wali mengajar keterampilan praktis seperti perawatan

dasar.

BAB IV

PENUTUP

31

Page 32: Isu Tren Keperawatan Komunitas

3.1. Kesimpulan

Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah dijalankan

selama ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara pendekatan

pembangunan kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat, manfaat yang

diperoleh masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan. Salah satu

intervensi keperawatan komunitas di Indonesia yang belum banyak digali adalah

kemampuan perawat spesialis komunitas dalam membangun jejaring kemitraan di

masyarakat. Situasi dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan praktik

keperawatan komunitas beserta pendekatan kemitraan yang sesuai di Indonesia

yaitu dengan cara pengembangan kesehatan masyarakat, model kemitraan

keperawatan komunitas dalam pengembangan kesehatan masyarakat dan ideologi

entrepreneurialisme dalam kemitraan keperawatan komunitas.

3.2 Saran

a. Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan

isu keperawatan Komunitas di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam

tatanan layanan keperawatan.

b. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut melalui

kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Elizabeth T. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori Dan Praktek, Ed.3.

2006. Jakarta : EGC.

32

Page 33: Isu Tren Keperawatan Komunitas

Dian Roslan Hidayat S.Kep M.Kes. Tren dan Isu Mutakhir Praktek Perawat. Dibuka

tanggal 20 Maret 2010. Pada pukul 13.00 di

http://cita09060144.student.umm.Ac.id/20 10/02/05/ tren-dan-isu-mutakhir-

praktek-perawat/

Warta Warga. Asuhan Keperawatan Komunitas. Dibuka tanggal 17 Maret 2010. Pada

pukul 19.00 di http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/asuhan-keperawatan.

http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/04/02/indonesia-sehat-2010/komunitas/

http://en.wikipedia.org/wiki/Palliative_care

33