Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (KP) setiap mahasiswa / mahasiswi sebagai salah satu syarat kelulusan program S1 Sarjana Teknik Sipil sangat penting sekali karena akan untuk meningkat kan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berkuantitas agar dapat terjun langsung kedalam masyarakat. Setiap mahasiswa dalam pelaksanaan KP diharap kan agar dapat membandingkan dunia kerja dan melihat secara langsung perkembangan teknologi yang maju secara pesat dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut agar dapat menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dilapangan, oleh sebab itu sangat diperlukan sebuah lembaga tinggi pendidikan agar dapat menunjang kuliatas mahasiswa tersebut, Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) merupakan salah satu sekolah tinggi agar dapat mencetak mahasiswa / 1
38

Isi Laporan Kerja Praktek Fix

Nov 28, 2015

Download

Documents

Merupakan contoh hasil pembuatan laporan kerja praktek yang bisa digunakan untuk acuan pembutan laporan kerja praktek lainnya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (KP) setiap mahasiswa /

mahasiswi sebagai salah satu syarat kelulusan program S1 Sarjana Teknik Sipil

sangat penting sekali karena akan untuk meningkat kan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas dan berkuantitas agar dapat terjun langsung kedalam masyarakat.

Setiap mahasiswa dalam pelaksanaan KP diharap kan agar dapat

membandingkan dunia kerja dan melihat secara langsung perkembangan teknologi

yang maju secara pesat dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut agar dapat

menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dilapangan, oleh sebab itu sangat

diperlukan sebuah lembaga tinggi pendidikan agar dapat menunjang kuliatas

mahasiswa tersebut, Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) merupakan salah satu

sekolah tinggi agar dapat mencetak mahasiswa / mahasiswi yang handal dan terampil

dalam bidang ilmu teknologi.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (KP)

Di zaman ini perkembangan dan kemajuan ilmu pegetahuan dan teknologi

(IPTEK) sangat lah pesat. Dengan adanya kemajuan ini akan membawa dampak

positif bagi kehidupan masyarakat, dunia kerja, dan pendidikan maka dari sebagai

seorang mahasiswa harus mengikuti perkembangan teknologi dan tidak hanya diam

1

Page 2: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

saja juga harus memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi agar tidak tertinggal

dalam perkembangan kemajuan teknologi. Oleh karena itu kita harus selalu mengikuti

perkembangan iptek pada saat sekarang ini.

Tujuan dari praktek kerja lapangan ialah;

1. Memenuhi persyaratan kurikulum Jurusan Teknik Sipil sebagai salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi.

2. Memperoleh pengalaman praktis sebelum menyelesaiakan studi.

3. Menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki mahasiswa

sebagai bekal dalam menghadapi dunia informasi yang semakin pesat.

4. Membina hubungan baik antara pihak kampus dan perusahaan tempat

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (KP).

5. Melatih mental dan disiplin terhadap dunia kerja sebenarnya.

1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (KP)

Pelaksanaan praktek kerja lapangan membawa manfaat bagi mahasiswa

perusahaan dan bagi pihak kampus. Manfaat dari praktek kerja lapangan meliputi:

A.    Manfaat Bagi Mahasiswa Yang Bersangkutan

Dari pengalaman penulis selama melakukan KP di CV. Global Globe

Informasi Indonesia di bagian pengolahan data, maka penulis dapat mengemukakan

tujuan KP tersebut yaitu;

2

Page 3: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

a)      Mempraktekkan dan menerapkan apa yang telah diperoleh dibangku kuliah

dengan sebenarnya di dunia kerja.

b)      Untuk mengenal situasi kerja yang sebenarnya dan membiasakan diri untuk

bekerja secara baik dan benar

c)      Menambah pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan

pekerjaan.

d)     Merubah perilaku seorang mahasiswa manjadi seorang pekerja.

e)      Menempah diri untuk disiplin kerja, baik waktu maupun tenaga dan pikiran.

f)       Dapat membandingkan antara teori dengan praktek.

B.     Untuk Perusahaan

Di dalam sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan agar penulis dapat

melaksanakan KP yang di kerjakan oleh mahasiswa / mahasiswi, yaitu antara lain;

a)      Dapat menjalin hubungan yang baik antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

b)      Mahasiswa dapat ikut serta dalam meningkatkan dan memperluas penerapan bidang -

bidang konstruksi di perusahaan.

c)      Dapat memberikan informasi kepada para mahasiswa dalam menjalani KP.

d)     Membantu perusahaan untuk kelancaran penyelesaian tugas

e)      Mahasiswa ikut serta mensukseskan rencana pemerintah mencerdaskan kehidupan

bangsa.

f)       Memberikan masukan-masukan yang diperlukan oleh Perusahaan/Instansi dimana

tempat mahasiswa KP sehingga dapat membantu pegawai dalam melaksanakan tugas.

3

Page 4: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

C.    Untuk Sekolah Tinggi

Adapun manfaatnya bagi sekolah tinggi ialah;

a)      Dapat membina dan meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara pihak

sekolah dan perusahaan.

b)      Mempromosikan Sekolah Tinggi Teknik Harapan (STTH) terhadap dunia kerja.

c)      Menciptakan Mahasiswa yang siapa kerja.

1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Dalam pelaksanaannya, Kerja Praktek (KP) harus memiliki peranan penting

untuk mendidik mahasiswa/i agar dapat melaksanakan tanggung jawab dari tugas

yang diberikan dengan baik dan juga meningkatkan rasa percaya diri terhadap ruang

lingkup pekerjaan yang dihadapi.

Dalam ruang lingkup kerja pada pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tidak hanya

bertumpu pada aktifitas kerja tetapi juga menyangkut berbagai kendala dan

permasalahan yang dihadapi serta solusi yang diambil dengan tetap memperhatikan

prosedur dan batasan-batasan yang telah ditetapkan, sehingga kecakapan kerja yang

diperoleh seperti struktur organisasi, bidang kerja, hubungan sosial dan pada batasan-

batasan tertentu mengenai berbagi persoalan dan kendala yang dihadapi dan

bagaimana upaya pemecahannya.

4

Page 5: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

1.5. Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (KP), penulis memilh tempat

KP di CV. Global Globe Informasi Indonesia, Penulis memilih di perusahaan ini

karena apa yang dipelajari di Sekolah Teknik Harapan ada hubungan/kaitannya

dengan kegiatan yang ada di Pengolahan Data seperti Geographic Information

System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG).

1.6.Metodologi Praktek Kerja Lapangan

Dalam rangka melaksanakan kerja praktek dilakukan kegiatan meliputi;

1.      Tahap Persiapan

Mempersiapkan hal – hal yang perlu dalam melaksanakan kerja praktek seperti :

pengenalan perusahaan, membuat permohonan kerja praktek pada jurusan /

perusahaan dan konsultasi dengan koordinator kerja praktek.

2.      Studi Literatur

Mempelajari buku – buku yang berhubungan dengan sistem informasi terutama yang

berhubungan dengan GIS (Geographic Information System).

3.      Survei dan pengumpulan data

Mengadakan peninjauan langsung seperti praktek lapangan dan mengumpulkan data

– data yang berhubungan dengan laporan selama kerja praktek.

4.      Penulisan Laporan Kerja Praktek

Membuat laporan dari data – data dan informasi yang diperolah selama kerja praktek

laporan berisikan tentang jaringan

5

Page 6: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

BAB II

TINJAUAN UMUM

MENGENAI PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Mengenai Perusahaan

CV. Global Globe Informasi Indonesia di dirikan pada tahun 2000. Sejak awal

pertumbuhannya, perusahaan ini dikelola oleh sekelompok tenaga muda professional

yang mempunyai latar belakang pendidikan dari berbagai Perguruan Tinggi di

Indonesia.

Pada dasarnya CV. Global Globe Informasi Indonesiaa merupakan Perusahaan

Jasa Konsultasi Swasta Nasional yang berfokus pada kegiatan Survey Pemetaan dan

GIS. Dalam pelaksanaannya sendiri CV. Global Globe Informasi Indonesia didukung

oleh tenaga - tenaga ahli yang berpengalaman dari berbagai disiplin ilmu. CV. Global

Globe Informasi Indonesia telah banyak melaksanakan berbagai proyek milik

Pemerintah maupun Swasta yang berlokasi menyebar di seluruh wilayah Sumatera.

Untuk mencapai hasil terbaik dalam melaksanakan tugasnya, CV. Global Globe

Informasi Indonesia selalu memberikan pelayanan yang efisien, efektif, tepat guna

serta memuasakan kepda pemberi pekerjaan. Hal ini dimungkinkan bukan saja karena

dukungan staff yang kuat dan berdedikasi tetapi juga berkat pengalaman yang

diperoleh selama bekerjasama dengan instansi instansi terkait. Adapun beberapa

contoh proyek proyek dari beberapa instansi yang telah dipercayakan diantaranya:

6

Page 7: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

1. Instansi Pemerintahan

BAPPEDA Mandailing Natal

BAPPEDA Kab. Karo

BAPPEDA Kota Gunung Sitoli

BAPPEDA Kab. Aceh Jaya

BPMPD Batubara

Dinas Pertanian Kab. Deli Serdang

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pariwisata Kab.Simeulue

Dinas Pekerjaan Umum Kab. Deli Serdang

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pekerjaan Umum Kab. Langkat

Dinas Pekerjaan Umum Nias Barat

Dinas Pekerjaan Umum Nias Utara

Dinas Cipta Karya dan Pertambangan Kab. Deli Serdang

Dinas Pekerjaan Umum Tobasa

Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Sidempuan

Dinas Pendapatan Daerah Kab. Deli Serdang

2. Instansi Swasta

PT. MPA Langkat

PT. OKTA HEDRON

PT. TAIPAN INTERNATIONAL RESORT

PT SALMA AROWANA ABADI

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

7

Page 8: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

STRUKTUR ORGANISASI CV. GLOBAL GLOBE INFROMASI INDONESIA

2.3. Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek Perusahaan

8

KOMISARIS

Ir. Musliono

DIREKTUR

Suyatno, ST

SEKRETARIS

MEYERIKA SINAGA, S.Kom.

DIVISI I

(GIS)Budi Azhari Syah, ST

DIVISI II

(Terestrial Survey)Riki Novialdi, ST

DIVISI III

(Bathimetric Survey)Dhonny Zakaria

Randa,ST

ADMINISTRASI

Yunda Pangestu

Gambar 1 Struktur Organisasi CV. Global Globe

Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 9: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

Lingkup kegiatan adalah melakukan survey dan perencanaan data base jaringan jalan,

yang meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan

Mengumpulkan data dan informasi serta melakukan konsultasi dengan pemberi

kegiatan di lingkungan Instansi Terkait

2. Survey Lapangan

Pekerjaan Survey Sekunder dan Primer : survey lapangan dalam rangka

menginventarisasi data yang hendak di survey dengan menggunakan standar

survey yang umum (form K1 dan K10). Survey lapangan dilakukan untuk

mengumpulkan data-data karakteristik, penentuan titik koordinat dan visualisasi

multimedia kondisi eksisting dilapangan sesuai dengan objek kegiatan.

3. Memetakan kembali kondisi hasil survey dengan menggunakan program

software AutoCAD/GIS

4. Membuat daftar informasi kondisi setiap hasil yang disurvey.

5. Melakukan validasi data terhadap program yang telah dibuat tersebut.

6. Pembuatan Peta Digital versi AutoCAD/GIS

7. Diskusi dan asistensi kepada pengguna jasa.

8. Pembangunan Sistem Informasi dan Aplikasi. Pembangunan system dan aplikasi

database berbasiskan web yang bersifat efisien dan efektif, bebas redudansi

9

Page 10: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

(dalam batas tertentu), fleksibel serta dapat diakses secara bersama dalam

lingkungan jaringan.

9. Pembutan laporan pada foto dokumentasi, meliputi :

a. Laporoan Pendahuluan

b. Laporan Antara (Data Pengukuran)

c. Laporan Akhir

d. Gambar-gambar : Album Foto dan Album Peta (Daftar K1 dan K10)

10

Page 11: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

BAB III

URAIAN PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Dalam menjalankan Praktek Kerja Lapangan di CV. Global Globe Informasi

Indonesia penulis melakukan beberapa kegiatan rutin yang dilakukan. Adapun

kegiatan yang dilakukan penulis sebagai berikut :

1. Pengolahan hasil Survey

Kegitan awal yang dilakukan penulis ketika melakukan Praktek Kerja Lapangan

adalah melakukan pengolahan data hasil survey. Yaitu mengedit data hasil

tarcking survey dengan software Mapsource. Mapsource berguna untuk

mengkonversi hasil tarcking GPS yang berformat MPS menjadi KMZ yang

nantinya akan di edit dalam program Google Earth.

11

Gambar 3 Pengolahan Hasil Survey dengan Google Earth

Gambar 2 Pengolahan Hasil Survey dengan Map Source

Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 12: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

2. Mengedit hasil konversi dari Map Source

Setelah berhasil dikonversikan file data survey akan diedit dan dipilah pilah

berdasarkan jenisnya. Jika datanya berupa track maka data tersebut berupa jalan

dan jika berupa waypoints (titik) data tersebut adalah bangunan jembatan atau

semacamnya. Jika data survey telah dipilah berdasarkan jenisnya maka data

tersebut dapat langsung di save kedalam format KML yang nantinya akan

dikonversi lagi menjadi format SHP agar bisa dibaca oleh software Arc GIS.

3. Melayout Peta dengan Software Arc GIS

Jika hasil data survey yang telah diedit sudah berubah kedalam format SHP maka

bisa langsung melayout peta pada Arc GIS. Hasil data yang berupa SHP

dimasukan pada kolom layer dan digabungkan dengan data Administrasi lainnya

yang berupa batas kabupaten, batas kecamatan, titik pengenal dan data - data

penunjang lainnya. Proses pembuatan peta harus berdasarkan syarat syarat yang

12

Gambar 4 Layout Arc GIS

Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 13: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

telah ada, seperti harus memiliki judul peta, legenda, tanda arah, skala, simbol,

warna peta, Inset peta, Garis tepi Peta, Garis Lintang dan Bujur, dan Sumber Peta.

4. Pengolahan Data Tabel

Untuk menunjang hasil layout peta harus disertakan data tabel. Data tabel hasil

survey dibuat dengan software Microsoft Excel yang disusun dengan rapi dan

sistematis untuk memudahkan dalam pembacaan datanya.

5. Mencetak hasil Laporan dan Peta

Setelah data tabel telah disatukan kedalam satu layout arc gis maka peta pada

layout arc gis dapat langsung dicetak sebagai hasil output dari pekerjaan proyek.

13

Gambar 5 : Data Tabel Excel

Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 14: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

14

Gambar 6 : Hasil Layout Peta yang telah Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 15: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

BAB IV

DESKRIPSI TEORI

MENGENAI SIG / GIS

4.1. Defenisi SIG / GIS

Definisi SIG kemungkinan besar masih berkembang, bertambah, dan sedikit

bervariasi. Hali ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai

sumber pustaka. Berikut adalah beberapa definisi SIG yang telah ada :

a) Marbel et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

b) Burrough (1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan

untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan

mengaktifkan kembalai data yang mempunyai referensi keruangan untuk

berbagai tujuan yang berkaiatan dengan pemetaan dan perencanaan.

c) Berry (1988), SIG merupakan sistem informasi, refernsi internal, serta

otomatisasi data keruangan.

d) Arnoff (1989), SIG adalah suatu sistem bebrbasis komputer yang

memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu

pemasukan data, manajemendata (penyimpanan dan pemanggilan

kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir

(output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan

keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

15

Page 16: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

e) Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan

keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi - deskripsi

lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut.

SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan

yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur

organisasi

f) Chrisman (1997), Sig adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,

perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan meyebarkan

informasi - informasi mengenai daerah - daerah di permukaan bumi.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu

titik tertentu di bumi, menggabungkanya, menganalisa, dan akhirnya memetakan

hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang

berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu,

sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa

pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dam pemodelan. Kemampuan inilah

yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.

4.2. Sub-sistem SIG

16

Page 17: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:

a) Data Input

Subsitem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan

menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem

ini pula yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau

mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang

dapat digunkan oleh perangkat SIG yang bersangkutan.

b) Data Output

Sub-sitem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilakan keluaran

(termasuk mengekspornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau

sebagaian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun

hardcopy sperti halnya tabel, garfik, report, peta dan lain sebagainya.

c) Data Management

Sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel - tabel

atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikan rupa

sehingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve, diupdate, dan diedit.

d) Data Manipulation & Analysis

17

Page 18: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

Sub-sistem ini menentukan informasi - informasi yang dapat dihasilkan

oleh SIG. Selain itu Sub-sistem ini juga melakuakn manipulasi (evaluasi

dan penggunaan fungsi - fungsi dan operator matematis & logika).

Sub-sistem SIG diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 7 : Ilustrasi Uraian Sub-sistem SIG

4.3. Sejarah Pengembangan GIS

18

Tabel

Laporan

Pengukuran Lapangang

an

Peta (tematik, topografi, dll)

Foto Udara

Citra staelit / radar

DEM (srtm, dll)

Data lainnya

INPUT

Storage /Basis data

Retrieval

Processing

Output

Tabel

Peta

Laporan

Softcopy

Sumber : CV. Global Globe Informasi Indonesia

Page 19: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-

Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai

rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen

struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang

terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk

pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya

untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta

dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras

komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan

menjadiamultifungsiapadaaawalatahuna1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di

Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya.

Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS

- SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang

dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) -

sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada

dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam

bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000.

Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GISadenganagvSIG. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari

19

Page 20: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay),

penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem

koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis

sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional

pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson

kemudianaadisebuta"BapakaSIG".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk

penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi

pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph.

Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI,

CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan

generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan

pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database.

Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan

SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20,

pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan

menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan

data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar padaaformaadataadanatransfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI

mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan

20

Page 21: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan,

teknologiadanariset.

4.4. Aplikasi GIS dalam Bidang Konstruksi

Aplikasi teknologi GIS dalam industri konstruksi dapat

dibagikan dalam dua jenis informasi Yaitu:

a) informasi yang berkait dengan perencanaan pembangunan pada lokasi

pembangunan proyek yang diperlukan pada tahap kajian awal,

persiapan rencana dan desain. Informasi ini diperlukan ketika membuat

permohonan dan untuk mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah

(PEMDA). Penggunaan GIS di bagian ini biasanya dilakukan oleh

pihak PEMDA itu sendiri. Data-data tersebut adalah seperti

penzoningan kawasan, guna tanah yang direncanakan, komponen

pembangunan atau komponen bangunan, utilitas, status tanah, status

pemilik dan segala persyaratan yang ditetapkan oleh PEMDA.

b) informasi yang terkait dengan tahap perencanaan proyek dan

operasional lahan seperti jadual kerja, pengelolaan dokumen, bahan

bangunan dan dana proyek. Penggunaan teknologi GIS pada bagian ini

adalah khusus pada managemen proyek konstruksi yang

mempersiapkan proyek dari mula hingga akhir pekerjaan konstruk

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

21

Page 22: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman kegiatan Kerja Praktek (KP) di CV. GLOBAL GLOBE

INFORMASI INDONESIA selama hampir satu bulan (27 hari) terhitung sejak

tanggal 21 Novemberr 2013 sampai tanggal 18 Desember 2013, penulis banyak

menemukan kegiatan-kegiatan dalam dunia kerja. Segala kegiatan telah diuraikan

pada bab sebelumnya dengan memberikan kesimpulan pada penulis yaitu :

Proses pembuatan sistem informasi geografis dibuat dengan hasil tracking

GPS yang dilakukan oleh Surveyor yang nanti akan di proses agar berbentuk

data spasial yang akurat dan dapat dipergunakan untuk tahapan selanjutnya,

yaitu tahapan pembangunan dan tahapan pelaksanaan. Pemprosesan dan

pengelolaan informasi menggunakan teknologi GIS telah terbukti memberi

kelebihan yang sangat luar biasa terhadap setiap pihak yang terkait dalam

industri ini dibandingkan dengan pengendalian informasi secara

tradisional. Penggunaan teknologi GIS dapat menghasilkan pekerjaan yang

teratur, efektif dan menghematkan biaya.

Seiring dengan perkembangan teknologi dibidang informasi yang begitu

22

Page 23: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

pesat, penggunaan GIS diperkirakan menjadi lebih mudah, murah dan

dapat memproses informasi dengan cepat. Informasi juga dengan mudah

dipakai bersama oleh beberapa pihak terutama melalui Web GIS yang

mampu melaksanakan fungsi-fungsi GIS seperti yang terdapat pada software

GIS yang beredar di pasaran.

5.2. Saran

Saran-saran yang dapat saya simpulkan setelah melakukan Kerja Praktek pada CV.

Global Globe Informasi Indonesia adalah sebagai berikut :

Pengalaman dan aplikasi GIS dalam industri konstruksi dunia telah menjadi satu

cambuk dan tantangan tersendiri bagi indutri konstruksi Indonesia dan Sumatera

Utara khususnya. Sudah saatnya industri konstruksi kita dapat lebih membuka mata

untuk bergerak lebih maju meninggalkan cara konvensional bagi kompetisi yang

lebih tajam pada masa depan terutamanya tantangan dunia global.

Dan juga diharapkan kepada adik-adik mahasiswa / i yang nantinya akan

melaksanakan Kerja Praktek (KP) agar dapat menyiapkan segala sesuatu dengan baik

agar tidak mengalami hambatan dan gangguan yang mungkin akan menjadi

penghalang bagi kelancaran kegiatan Kerja Praktek (KP).

23

Page 24: Isi Laporan Kerja Praktek Fix

DAFTAR PUSTAKA :

Aronoff, S. (1989). Geographical Information Systems: A Management Perspective. Pp. 39. Ottawa : WDL Publications. Klosterman, R.E. (2001). The What If? Planning Support System. In Brail R.K. and Klosterman R.E. (eds.), Planning Support Systems. Pp. 263. Redlands, California: ESRI Press.

Moore, J. Patrick (1998). Building A Baseball Stadium Using GIS. Integral GIS Inc., Seattle, Washington.

Ofori, George (1990). The Construction Industry, Aspects of its Economic and Management. Pp. 20. Singapore: Singapore University Press.

Yaakup A.B, Zulherman, Mohd. Nuruddin Abdul Kadir, and Nuha Musa(2001). “GIS For Geohazard Assessment In Monitoring Urban Development In Klang Valley Region Malaysia.” Makalah yang dipresentasikan pada ‘CUPUM2001’ di Hawaii.

Yaakup, A., Jama’an, J., Abu Bakar, Y. and Sulaiman, S. (2001). Web-based GIS for Public Participation in Urban Planning and Management; Case Study: Klang Valley Region. Proceeding of Asia GIS 2001, Tokyo, Japan.

Yaakup, A.B., Johar, F. and Yusof, I.M. (1997). Development Control System and GIS for Local Authority in Malaysia: A Case at Kuala

Lumpur City Hall. Proceeding of the 5th International Conference in Computers in Urban Planning and Urban Management, Bombay, India.

Zulherman. (2002). Analysis Of Flood Zone Using Geographic Information System - GIS, MSc. Thesis. Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Built Environment, Universiti Teknologi Malaysia.

24