Top Banner
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. SEJARAH SINGKAT Program Studi Teknik Geologi merupakan salah satu Program Studi di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi yang didirikan pada Tahun 1980. Pendirian Program studi ini dilatar belakangi oleh banyaknya tenaga ahli asing pada tahun 1978 yang bekerja pada perusahaan minyak asing di Indonesia, sehingga dirasakan perlu untuk melakukan Indonesianisasi di perusahaan-perusahaan asing tersebut. Pendirian program ini disponsori oleh konsorsium lebih dari 40 perusahaan minyak di bawah koordinasi State Oil Company (PERTAMINA). Prodi Teknik Geologi pertama kali didirikan bersama Prodi Teknik Perminyakan berdasarkan piagam bersama antara PERTAMINA dan Universitas Trisakti pada tanggal 7 Juli 1979, dan mulai dioperasikan pada tahun 1980/1981 di bawah satu Departemen yaitu Teknik Energi yang merupakan bagian dari Fakultas Teknik. Pada Tahun 2000, status akreditasi “A” berhasil diperoleh Prodi Teknik Geologi berdasarkan SK BANPT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 018/BAN- PT/Ak-IV/S1/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000. Selanjutnya pada Tahun 2005, Prodi Teknik Geologi memperoleh status akreditasi “B” berdasarkan SK BANPT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 022/BAN-PT/Ak-IX/S1/XII/2005 Tanggal 8 Desember 2005. Dan yang terakhir pada tahun 2010 status akreditasi “B” diperoleh berdasarkan SK BANPT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 028/BAN-PT/ Ak-XIII/S1/XI/2010 tanggal 14 November 2010. Pada saat ini di wilayah DKI Jakarta (KOPERTIS Wilayah III), Program Studi Teknik Geologi Universitas Trisakti adalah satu-satunya Program Studi untuk bidang studi Teknik Geologi. B. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN 1. Visi: Menjadi Program Studi yang andal dalam bidang ilmu dan teknologi eksplorasi sumberdaya mineral dan energi yang berstandar internasional
128

Isi Juknis

Oct 27, 2015

Download

Documents

Alex Candra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Isi Juknis

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. SEJARAH SINGKAT

Program Studi Teknik Geologi merupakan salah satu Program Studi di Fakultas

Teknologi Kebumian dan Energi yang didirikan pada Tahun 1980. Pendirian Program

studi ini dilatar belakangi oleh banyaknya tenaga ahli asing pada tahun 1978 yang

bekerja pada perusahaan minyak asing di Indonesia, sehingga dirasakan perlu untuk

melakukan Indonesianisasi di perusahaan-perusahaan asing tersebut. Pendirian

program ini disponsori oleh konsorsium lebih dari 40 perusahaan minyak di bawah

koordinasi State Oil Company (PERTAMINA).

Prodi Teknik Geologi pertama kali didirikan bersama Prodi Teknik Perminyakan

berdasarkan piagam bersama antara PERTAMINA dan Universitas Trisakti pada

tanggal 7 Juli 1979, dan mulai dioperasikan pada tahun 1980/1981 di bawah satu

Departemen yaitu Teknik Energi yang merupakan bagian dari Fakultas Teknik.

Pada Tahun 2000, status akreditasi “A” berhasil diperoleh Prodi Teknik Geologi

berdasarkan SK BANPT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 018/BAN-

PT/Ak-IV/S1/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000. Selanjutnya pada Tahun 2005, Prodi

Teknik Geologi memperoleh status akreditasi “B” berdasarkan SK BANPT

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 022/BAN-PT/Ak-IX/S1/XII/2005

Tanggal 8 Desember 2005. Dan yang terakhir pada tahun 2010 status akreditasi “B”

diperoleh berdasarkan SK BANPT Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI No.

028/BAN-PT/ Ak-XIII/S1/XI/2010 tanggal 14 November 2010.

Pada saat ini di wilayah DKI Jakarta (KOPERTIS Wilayah III), Program Studi

Teknik Geologi Universitas Trisakti adalah satu-satunya Program Studi untuk bidang

studi Teknik Geologi.

B. VISI, MISI, SASARAN DAN TUJUAN

1. Visi:

Menjadi Program Studi yang andal dalam bidang ilmu dan teknologi

eksplorasi sumberdaya mineral dan energi yang berstandar internasional

Page 2: Isi Juknis

2

dengan memperhatikan nilai-nilai lokal untuk meningkatkan kualitas hidup

dan pembangunan yang berkelanjutan pada tahun 2015.

2. Misi:

a. Menyelenggarakan proses pendidikan yang profesional dan berstandar

internasional untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, mandiri

dan berjiwa wirausaha melalui pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi

dengan Semangat Trisakti.

b. Mengusahakan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia dalam

menguasai ilmu dan teknologi eksplorasi sumberdaya mineral dan

energi sebagai bagian dari masyarakat ilmiah internasional yang

berwawasan lingkungan dalam pembangunan yang berkelanjutan.

c. Melakukan pengembangan ilmu dan teknologi eksplorasi sumberdaya

mineral dan energi yang berstandar internasional berpedoman pada

nilai luhur Universitas Trisakti.

3. Sasaran:

a. Dihasilkannya lulusan yang andal dan mampu berkarya di dalam

maupun luar negeri.

b. Berkembangnya Program Studi yang profesional dan bertaraf

internasional yang sesuai kebutuhan masyarakat, industri dan

pemerintahan.

c. Dihasilkannya sumberdaya manusia yang mampu menguasai ilmu dan

teknologi eksplorasi sumberdaya mineral dan energi, serta

pengembangan wilayah berbasiskan kebencanaan geologi.

d. Tersedianya sumberdaya manusia yang dapat mengelola Program Studi

secara bertanggungjawab, profesional, loyal, kritis terhadap almamater

berdasarkan prinsip keterbukaan, demokratis, peduli terhadap kinerja institusi

melalui peluang pengembangan.

e. Meningkatnya hubungan alumni dengan almamater, komunikasi orang tua

mahasiswa dengan institusi, kepedulian alumni dalam pengembangan mutu

akademik dan kehidupan kampus serta tersedianya data rekam jejak alumni.

Page 3: Isi Juknis

3

f. Meningkatnya jumlah dosen yang terlibat dalam studi pelayanan jasa yang

diprakarsai oleh badan afiliasi dan pusat studi melalui kerjasama dengan

instansi lain.

4. Tujuan:

a. Menjadikan Program Studi yang profesional dan berstandar

internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam

pengusaan ilmu dan teknologi eksplorasi sumberdaya mineral dan

energi.

b. Menciptakan proses belajar mengajar yang produktif, efektif, efisien

dan profesional dengan memberikan pelayanan pendidikan yang

optimal dan merata serta menciptakan iklim dan budaya akademik

yang kondusif.

c. Menghasilkan lulusan yang mampu berfikir secara ilmiah, berkarakter

kepemimpinan, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan luas, cerdas,

sehat, mandiri, inovatif, mampu berkomunikasi, bekerja sama dan

mengembangkan jiwa kewirausahaan, unggul dalam bidang ilmu dan

teknologi eksplorasi sumberdaya mineral dan energi.

d. Meningkatkan pembinaan mahasiswa dan penjalinan kerja sama

dengan alumni secara terpadu dan berkelanjutan untuk menumbuhkan

budaya kebanggaan dan cinta almamater, serta saling memberikan

informasi perkembangan ilmu dan teknologi eksplorasi sumberdaya

mineral dan energi.

e. Mewujudkan budaya meneliti sebagai sumbangan karya nyata yang

bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara dan kemanusiaan dengan

mengebangkan ilmu kebumian dan teknologi eksplorasi sumberdaya

mineral dan energi.

f. Meningkatkan kualitas semberdaya manusia yang mampu menguasai,

mengembangkan dan menghasilkan ilmu kebumian dan teknologi

eksplorasi sumberdaya mineral dan energi sebagai keunggulan

kompetitif.

g. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga pendidikan tinggi lain,

dunia industri, pemerintah dan lembaga masyarakat baik di dalam

maupun di luar negeri melalui pusat studi dan badan afiliasi.

Page 4: Isi Juknis

4

C. PEMINATAN

Prodi Teknik Geologi dalam pelaksanaan kurikulumnya memfasilitasi empat (4)

fokus peminatan sebagai berikut:

1. Minyak dan Gas Bumi

2. Panas Bumi

3. Mineral Ekonomi

4. Geologi Teknik dan Lingkungan

5. Geologi Selekta

D. STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Program Studi : Ir. M. Ali Jambak, MT

Sekretaris Program Studi : Dr. Ir. Dewi Syavitri

Wakil Dekan III – Bidang Kemahasiswaan : Ir. Budi Wijaya, MT

Koordinator Mata Kuliah Tugas Akhir : Ir. Amar Rachmat P, MS

Koordinator Mata Kuliah Geologi Teknik : Ir. Abdurrahman Assegaf, MT

Koordinator Mata Kuliah Geofisika : Ir. Hidartan, MS

Koordinator Mata Kuliah Petrologi–Mineralogi : Ir. Denny Suwanda, MT

Koordinator Mata Kuliah Paleontologi-Stratigrafi : Ir. M. Ali Jambak, MT

Koordinator Mata Kuliah Geologi Dinamik : Ir. Afiat Anugrahadi, MS

Kepala Laboratorium Geologi Teknik : Sofyan Rahman, ST, MT

Kepala Laboratorium Geofisika : Ir. Hidartan, MS

Kepala Laboratorium Petrologi-Mineralogi : Ir. Amar Rachmat P, MS

Kepala Laboratorium Paleontologi-Stratigrafi : Ovinda, ST, MSc

Kepala Laboratorium Gelogi Dinamik : Ir. Arista Muhartanto, MT

E. DAFTAR NAMA DOSEN

1. Daftar Nama Dosen Tetap

NO NAME SPECIALISASI

1 Ir. Abdurrachman Assegaf, MT Hydrogeology

2 Ir. Afiat Anugrahadi, MS Geographic Information System

3 Ir. Agus Guntoro, PhD Tectonics and Basin Modelling

4 Ir. Amar Rachmat, P, MS Petrology

Page 5: Isi Juknis

5

5 Ir. Arista Muhartanto, MT Petroleum Geochemistry

6 Asyari Ismail Wardhana, ST, MSc Geographic Information System

7 Dr. Ir. Benyamin Petrophysics

8 Ir. Budi Wijaya, MT Petrology

9 Ir. Denny Suwanda D, MS Petrology

10 Dr. Ir. Dewi Syavitri Foraminiferal Biostratigraphy

11 Diah Ayu Setyorini, ST Petroleum Geology

12 Dr. Ir. Eko Widianto Geophysicist

13 Ir. Fajar Hensdrasto, Dipl. Geo, MT Geothermal

14 Prof. Dr. Harsono Pringgoprawiro Paleontology

15 Ir. Hidartan, MS Geophysicist

16 Dr. Ir. Karyono, HS Geochemistry

17 Ir. M. Ali Jambak, MT Biostratigraphy

18 Ir. M. Burhannudinnur, MSc Geophysicist

19 Ovinda, ST, MSc Sequence Stratigraphy

20 Sofyan Rachman, ST, MT Hydrogeology

21 Suherman Dwi Nuryana, ST, MT Petrology

22 Dra. Suyati Ibrahim Paleontology

23 Ir. Taat Purwanto, MT Petroleum Geology

24 Ir. Ulam P. Nababan, MM Paleontology

25 Ir. Untung Sumotarto, MS, PhD Petroleum Geology

2. Dosen Tidak Tetap (Penugasan dan Non Penugasan)

NO NAME SPECIALISASI

1 Anik, ST Bahasa Indonesia

2 Azizah, ST Bahasa Indonesia

3 Bambang Sutjondro, SH, MH Kadeham

4 Dr. Agung Purwanto Kimia Dasar, Kimia Fisika

6 Dra. Dedes Purwantoro, MACM Agama Kristen

7 Dra. Diah, MSi Kimia Fisika

8 Drs. Desmal D. Dipl. TEASL Bahasa Inggris 1, 2

Page 6: Isi Juknis

6

9 Fitri, ST Bahasa Indonesia

10 Dra. Inawati Matematika 1, Matematika 2

11 Ir. Indriarto, Y, MSi Fiisika 1, Fisika 2

12 Dr. Ir. Parwadi Matematika 1

13 Pulung Arya, P, ST, MT Geologi Teknik

14 Ir. Sri Susanto Ilmu Ukur Tanah

15 Dra. Suliestyah, MS Kimia Fisika

16 Ir. Sunarto Fisika 1

17 Ir. Syamidi Patian, MT Pancasila

18 Dr. Trubus Rahardiansah, SH, MS,

MH Pancasila

19 Ir. Wahyu BS, MT

Geomorfologi dan Geologi Foto

20 Prof. Dr. H. Zainal Arifin, M. Hum Bahasa Indonesia

F. KERJASAMA

Program kerjasama merupakan program kegiatan antara Program Studi Teknik

Geologi dengan pihak luar yang dilaksanakan atas dasar kepentingan dan manfaat

bersama. Pihak luar disini dapat terdiri atas Instansi/Lembaga Pemerintah,

Instansi/Lembaga Swasta Asing atau Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri.

Pada pelaksanaanya, program kerjasama ini umumnya telah disahkan terlebih

dahulu dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama (“Memory of Understanding”)

antara lembaga terkait dengan Prodi Teknik Geologi melalui perjanjian dengan

Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi maupun dengan Universitas Trisakti.

Berikut adalah beberapa kerjasama yang telah dilakukan oleh Prodi Teknik

Geologi:

NAMA INSTITUSI TAHUN BENTUK KERJASAMA

PT Schlumberger Geophysics Nusantara 2001 - sekarang

Bantuan Reservoir Simulation Software

Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

2006 - sekarang

Kerjasama Peningkatan dan Pengembangan Bidang Geologi

Direktorat Jendral Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan

Sumber Daya Mineral 2007 - sekarang

Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah

Page 7: Isi Juknis

7

TPA TOTAL PROF (Prof. Max Mille) – TOTAL INDONESIE, PERANCIS

2008 - sekarang Guest Lecture dari TPA, Perancis

Badan Diklat, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

2012 - sekarang

Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

PERTAMINA EP 2012

Bantuan sejumlah workstation dan komputer

PERUSAHAAN NEGARA GAS 2012

Bantuan pembelian peralatan komputer untuk Laboratorium Geokomputasi dan Geofisika

School of Geography, Environment and Earth Science, Victoria University of

Wellington, Wellington, New Zealand 2012 - sekarang

Pendidikan dan Pengajaran

School of Environment, The University of Auckland, Auckland, New Zealand

2012 - sekarang Pendidikan dan Pengajaran

Page 8: Isi Juknis

8

BAB II

PEDOMAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. SISTEM PENDIDIKAN

1. Satuan Kredit Semester (SKS)

Sistem pendidikan yang diacu oleh seluruh Jurusan/Program Studi di lingkup

Universitas Trisakti adalah Sistem Kredit Semester (SKS), yang dapat didefinisikan

sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan satuan kredit

semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, pengalaman belajar

mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program.

Semester merupakan penggal waktu yang berkelanjutan dimana mahasiswa

belajar dengan sejumlah sks yang telah direncanakan pada awal semester. Dalam

setiap semester diatur jadwal pelaksanaan kegiatan akademik selama 16 sampai 19

minggu. Selain pelaksanaan perkuliahan maupun praktikum, dalam masa ini

dilakukan kegiatan pendukung akademik lainnya termasuk penilaian atau evaluasi

belajar.

2. Beban Studi

Satuan Kredit Semester selanjutnya disingkat sks, adalah takaran penghargaan

terhadap pegnalaman belajar yang diperoleh selama satu semester, baik melalui

kegiatan perkuliahan terjadwal, praktikum, kerja lapangan ataupun kerja mandiri.

Untuk dapat mencapai gelar kesarjanaan, setiap mahasiswa harus dapat

menyelesaikan sejumlah beban yang telah ditetapkan oleh masing-masing

Jurusan/Program Studi. Beban studi mahasiswa dalam satu semster adalah jumlah

sks yang dapat diambil oleh mahasiswa dalam semester yag bersangkutan.

a. Pada semster pertama, mahasiswa wajib mengambil seluruh beban studi

yang tersaji sebagai paket yang telah ditetapkan.

b. Besar beban studi mahasiswa yang dapat diambil pada tiap semster

berikutnya tergantung pada presentasi mahasiswa yang bersangkutan

yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang telah diambil

pada semester sebelumnya.

Page 9: Isi Juknis

9

3. Indeks Prestasi

Indeks Prestasi (IP) adalah nilai prestasi rata-rata mahasiswa pada akhir

semster yang menggambarkan mutu hasil proses belajar mengajar. Indeks prestasi

dinyatakan dalam bilangan dengan 2 angka di belakang koma, yang dihitung

dengan menggunakan formula:

IP = Σ (K x N) / Σ K

Dengan K dan N masing-masing adalah bobot sks dan nilai dari setiap matakuliah

yang telah diselesaikan mahasiswa.

a. Indeks Prestasi Semester (IPS)

Indeks Prestasi Semester (IPS) merupakan indeks prestasi dari hasil kegiatan

proses belajar-mengajar pada satu semester. Dengan demikian, IPS dihitung dengan

menggunakan formula di atas, bahwa matakuliah yag diperhitungkan hanyalah

matakuliah yang diambil pada semester tersebut.

b. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan indeks prestasi dari hasil kegiatan

proses belajar-mengajar selama mahasiswa mengikuti kegiatan proses belajar

mengajar, yaitu sejak awal menjadi mahasiswa sampai akhir atau sampai dengan

saat evaluasi. IPK juga dihitung dengan menggunakan formula diatas. Dalam hal ini,

nilai yang disertakan adalah nilai terbaik dari setiap mata kuliah yang pernah

diambil.

B. BIAYA PENDIDIKAN

Untuk menempuh pendidikan di Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Universitas Trisakti setiap mahasiswa dikenakan biaya pendidikan. Biaya pendidikan

yang dikenakan kepada mahasiswa terdiri atas:

1. Biaya Mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI)

Mahasiswa warga negara Indonesia yang masuk ke Fakultas Teknologi

Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, akan dikenakan biaya pendidikan yang

terdiri atas:

a. Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP)

Dikenakan satu kali, yaitu pada saat yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa

Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti.

Page 10: Isi Juknis

10

b. Biaya Praktikum

Dibayarkan 1 (satu) kali selama menjadi mahasiswa Universitas Trisakti untuk

pelaksanaan seluruh kegiatan praktikum yang akan ditempuh mahasiswa.

Dibayarkan pada saat yang bersangkutan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas

Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti.

c. Biaya Penyelenggaran Pendidikan (BPP)

1) BPP Pokok

Dibayarkan setiap awal semester, dalam jumlah yang tetap.

2) BPP Tambahan

Dibayarkan setiap awal semester, dalam jumlah yang bervariasi menurut

jumlah sks yang akan diambil

Besaran BPP Pokok dan BPP Tambahan per sks untuk setiap mahasiswa

berlaku sama selama 10 (sepuluh) semester terhitung sejak terdaftar menjadi

mahasiswa. Ketentuan besaran BPP-Pokok dan BPP-Tambahan bagi mahasiswa

yang telah memasuki semester ke-11 (sebelas) akan disesuaikan dengan ketentuan

besaran BPP-Pokok dan BPP-Tambahan yang berlaku bagi mahasiswa terbaru.

d. Biaya Program Perbaikkan Hasil Belajar (PPHB)

1) Dibayarkan pada saat mahasiswa akan mengambil Program Perbaikan Hasil

Belajar (PPHB), yang diselenggarakan pada waktu sela semester.

2) Besaran pembayaran setiap sks mengikuti angkatan masing-masing.

3) SKS yang dapat diambil maksimum 8 sks (3 mata kuliah).

e. Biaya Lain-lain

Biaya lain-lain terdiri atas:

1) Dana Kegiatan Mahasiswa (DKM) yang dibayarkan setiap tahun.

2) Dana Kesehatan Mahasiswa (dibayarkan setiap semester)

3) Uang jaket (dibayarkan satu kali pada saat masuk di Fakultas Teknologi

Kebumian dan Energi Universitas Trisakti)

4) Biaya Pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa (dibayarkan satu kali pada saat

masuk di Universitas Trisakti).

5) Biaya lainnya yang ditentukan oleh SK Rektor atau SK Dekan dari fakultas

yang menyelenggarakan kerja praktek atau kuliah lapangan.

Page 11: Isi Juknis

11

2. Biaya Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA)

Biaya pendidikan bagi mahasiswa berkewarganegaraan asing terdiri atas biaya

SPP, BPP pokok, BPP tambahan dan Praktikum besarnya 2 (dua) kali lipat dari

ketentuan yang berlaku untuk mahasiswa warga negara Indonesia. Biaya SPP

disetarakan dengan peringkat 3.

3. Biaya Mahasiswa Tidak Aktif

Mahasiswa yang tidak aktif tanpa ijin cuti akademik atau terkena skorsing,

dikenakan biaya pendidikan sama dengan mahasiswa aktif; sedangkan bagi

mahasiswa yang tidak aktif dengan ijin cuti akademik sebelum masa UTS, diberi

keringanan BPP Pokok sebesar 50%.

4. Biaya Mahasiswa Perpanjangan Tugas Akhir

Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh beban akademik selain

Tugas Akhir dan diperkirakan dapat menyelesaikan Tugas Akhirnya dalam waktu

tidak lebih dari 3 bulan (setelah batas akhir semester), akan dikenakan pembayaran

BPP Pokok penuh dan biaya BPP Tambahan senilai dengan beban sks Tugas Akhir.

Pembayaran biaya pendidikan dilakukan melalui Bank BNI 1946 dengan tata

cara sebagai berikut:

a. Dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan

b. Mahasiswa mengambil slip pembayaran di sub bagian administrasi umum

dan Keuangan FTKE untuk selanjutnya dibayarkan ke Bank.

c. Mahasiswa menyerahkan bukti lunas dari Bank kepada sub bagian

administrasi umum dan Keuangan FTKE.

d. Mahaiswa yang tidak menyerahkan bukti lunas ini dianggap belum

melaksanakan pembayaran.

C. KEABSAHAN SEBAGAI MAHASISWA

Untuk menjadi mahasiswa Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas

Trisakti yang sah, setiap mahasiswa Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Universitas Trisakti wajib memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan.

Keabsahan dari mahasiswa harus selalu diperbaharui pada setiap semester dengan

melakukan registrasi yang terdiri atas:

Page 12: Isi Juknis

12

a. Registrasi Administrasi

Kewajiban yang harus dilakukan pada registrasi administrasi adalah:

1) Membayar biaya pendaftaran ulang

2) Membayar biaya BPP Pokok

3) Membayar Dana Kesehatan Mahasiswa

4) Membayar biaya Bimbingan dan Ujian Skripsi/Tugas Akhir bagi

mahasiswa yang menempuh Ujian Tugas Akhir.

5) Pada awal semester gasal, membayar Dana Kegiatan Mahasiswa (DKM).

Setelah

b. Registrasi Akademik

Registrasi akademik hanya dapat dilakukan apabila mahasiswa telah

melakukan registrasi administrasi.

Kewajiban yang harus dilakukan pada registrasi akademik adalah:

1) Atas persetujuan Dosen Wali merencanakan mata kuliah yang akan

diambil

2) Melakukan Pengisian KRS dengan menempel 2 buah pasfoto terbaru

ukuran 3X4cm.

3) Mengambil slip pembayaran BPP Tambahan sks di bagian Keuangan

Fakultas

4) Membayar BPP tambahan.

D. PINDAH KULIAH DALAM LINGKUP UNIVERSITAS TRISAKTI

Pada prinsipnya Universitas Trisakti dapat menerima mahasiswa pindahan dari

berbagai universitas dengan ketentuan mahasiswa yang bersangkutan dapat

memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dan berlaku di Universitas Trisakti

serta bersedia membuat pernyataan tertulis untuk mentaati semua ketentuan yang

berlaku di Universitas Trisakti

1. Ketentuan Umum

a. Mengajukan permohonan pindah kuliah Kepada Rektor dengan

tembusan Dekan Fakultas selambat-lambatnya 3 bulan sebelum awal

semester.

Page 13: Isi Juknis

13

b. Melampirkan:

1) Transkrip akademik yang dilegalisir

2) Fotokopi Ijazah SMA/SMK yang dilegalisasi oleh Kepala Sekolah bagi

SMA/SMK Negeri, serta oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional

setempat bagi SMA/SMK Swasta.

3) Surat keterangan pindah dan status terakhir mahasiswa dari Prodi

Fakultas Asal

4) Surat keterangan sehat dan bebas Narkoba dari Pusat Medis Trisakti.

c. Mendapat Surat Persetujuan dari Rektor dan Dekan Fakultas yang

bersangkutan.

d. Membayar SPP yang besarnya sesuai dengan ketentuan berlaku pada

Tahun Akademik berjalan.

2. Ketentuan Khusus

a. Mutasi disahkan disahkan oleh Surat Keputusan Rektor berdasarkan

pertimbangan Dekan yang bersangkutan

b. Pembayaran SPP yang sudah dilakukan dapat diperhitungkan kembali,

sebelum habis masa berlakunya, masa berlaku pembayaran SPP adalah 5

(lima) tahun.

3. Ketentuan Akademik

a. Masih dalam batas masa studi dan tidak putus studi/drop out (DO)

b. Sudah menjalani kuliah minimal 2 (dua) semester dengan IPK 2.50

c. Lulus Ujian Khusus untuk penentuan penerimaan mahasiswa

Jurusan/Program Studi yang bersangkutan.

d. Mentaati ketentuan akademik yang berlaku dalam lingkup Kebumian dan

Energi Universitas Trisakti.

e. Transkrip nilai dikonversi oleh Jurusan/Program Studi dan diajukan ke

Fakultas untuk dibuatkan penyetaraan

f. Setelah memperoleh NPM, Dekan mengusulkan penyetaraan mata kuliah

kepada Wakil Rektor I untuk mendapat persetujuan yang dibuat rangkap

3 (tiga)

g. Masa studi dari Fakultas/Jurusan/Program Studi asal, diperhitungkan di

dalam masa studi Fakultas/Jurusan /Program Studi yang baru sesuai sks

yang diterima.

Page 14: Isi Juknis

14

h. Jumlah sks yang diakui ditetapkan melalui proses penyetaraan, dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila Apabila status Akreditasi Perguruan Tinggi asalnya adalah

“SAMA” atau “LEBIH TINGGI“, maka yang diakui adalah maksimal 80%

dari sks yang dibawa dengan nilai minimal C, atau paling banyak

adalah 100sks.

2) Apabila status Akreditasi Perguruan Tinggi asalnya adalah “LEBIH

RENDAH SATU TINGKAT“, maka yang diakui adalah maksimal 70%

dari sks yang dibawa dengan nilai minimal C, atau paling banyak

85sks.

3) Apabila status Akreditasi Perguruan Tinggi asalnya adalah “LEBIH

RENDAH DUA TINGKAT“, maka yang diakui adalah maksimal 60% dari

sks yang dibawa dengan nilai minimal C, atau paling banyak 70sks.

i. Jumlah sks yang diperoleh mahasiswa yang bersangkutan dari Fakultas

asal tiap semester paling sedikit adalah 12 (dua belas) sks tanpa nilai D

dan E, sebagai contoh: Mahasiswa yang telah menjalani perkuliahan

selama 2 (dua) semester sejak tahun masuk ke Fakultas, maka jumlah sks

yang diperoleh minimal 24 sks (2 semester x 12 sks), sedangkan yang

telah menjalani perkuliahan selama 4 (empat) semester sejak tahun

masuk ke Fakultas, maka jumlah sks yang diperoleh minimal 48sks.

E. PROSES PENGISIAN KRS

Pada setiap awal semester semua mahasiswa diwajibkan menentukan

matakuliah-matakuliah yang akan diambil dengan bimbingan Dosen Wali. Daftar

nama Dosen Wali untuk setiap mahasiswa ditetapkan oleh Jurusan/Program Studi

masing-masing.

Proses pengisian KRS dilakukan secara On Line dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Proses pengisian KRS dilaksanakan pada jadwal yang telah

ditentukan, dan dilakukan oleh mahasiswa bersangkutan (setiap

mahasiswa memliki “User ID” masing-masing)

2. Status Status mahasiswa aktif dan telah melunasi BPP Pokok/ BPP

Tambahan dan sudah melapor ke Bagian Keuangan FTKE.

Page 15: Isi Juknis

15

3. Konsultasi dengan Dosen Wali dan mengisi KRS dengan

memperhatikan jumlah sks maksimum yang diizinkan sesuai

ketentuan yang tercantum pada Buku Pedoman Pendidikan USAKTI.

Pengisian KRS hendaknya seteliti mungkin, karena tanggungjawab

pengisian sepenuhnya ada pada mahasiswa.

4. Setelah pengisian KRS akan dikeluarkan print-out peserta matakuliah

dan KRS dikembalikan sebagai tanda peserta Ujian.

5. Tanpa Peserta Ujian ini mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian

tersebut.

6. Untuk mengetahui kebenaran proses pemasukan dari KRS mahasiswa

dapat melihat pada Akademik “On Line” dan apabila ternyata ada hal

yang tidak sesuai, maka mahasiswa wajib melaporkannya kepada

Dosen Wali pada jadual yang telah ditentukan. Bila pada jadual

tersebut mahasiswa tidak melapor, maka kesalahan ini merupakan

tanggungjawab mahasiswa sendiri.

7. Selain ketentuan ini, setiap awal semester Fakultas menerbitkan

pengumuman yang berisi petunjuk atau informasi yang lebih rinci

mengenai jadwal pengisian KRS, sehingga diwajibkan mahasiswa pro-

aktif memperhatikan jadwal yang telah ditentukan.

F. PROSES PEMBELAJARAN

Mahasiswa yang tidak melakukan seluruh ketentuan dan proses yang telah

ditentukan tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan akademik pada semester

tersebut. Setelah sah menjadi mahasiswa Universitas Trisakti, mahasiswa akan

menjalani seluruh proses pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Jurusan/Program

Studi dalam berbagai jenis pembelajaran dengan masing-masing ketentuan untuk

setiap jenis pengajaran tersebut.

1. Jenis Pembelajaran

Berdasarkan materi, tujuan dan tuntutan kompetensi yang terkandung

dalam program pembelajaran, maka jenis pembelajaran dibedakan atas:

a. Pembelajaran yang bersifat teori, yaitu suatu program pembelajaran

yang mengkaji (dengan memberikan) teori-teori ilmu pengetahuan

tertentu dengan tujuan membina (memberi dan menambah)

kemampuan akademik mahasiswa. Penyampaiannya dapat dilakukan

Page 16: Isi Juknis

16

dengan berbagai cara, seperti pemberian kuliah, ceramah, diskusi

kelompok, seminar, penugasan dan cara-cara lain yang dianggap

perlu. Pemberian kuliah dilakukan oleh seorang Dosen yang

membahas materi mata kuliah sesuai dengan silabus dan rencana

pembelajaran yang telah ditentukan. Penyampaian materi matakuliah

dapat dilakukan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.

b. Pembelajaran yang bersifat praktek ialah suatu program

pembelajaran yang melatih mahasiswa untuk membuat rencana dan

rancangan atau melakukan eksperimen atau percobaan dalam bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu. Program ini berisikan

praktikum di Laboratorium atau di tempat praktek lainnya. Praktikum

diberikan oleh Dosen dan/atau Asisten Dosen dan dapat dibantu oleh

Mahasiswa Asisten Dosen.

c. Pembelajaran Pembelajaran yang bersifat Kerja Lapangan ialah suatu

program pembelajaran yang memberi pengalaman nyata kepada

mahasiswa dalam bidang studinya di luar kampus untuk memperoleh

pengetahuan dan kemampuan profesional yang dituntut oleh

Jurusan/Program Studi yang dipilihnya.

d. Pembelajaran yang bersifat Kuliah Usaha Mandiri llmu Teknologi

Terapan (KUM-ITT) adalah suatu program pembelajaran yang

memberi pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk memperoleh

kemampuan memecahkan masalah di lingkungan masyarakat dengan

pendekatan multi/inter disiplin. Kegiatannya meliputi kuliah

pembekalan di ruang kuliah dan kerja lapangan.

e. Pembelajaran yang bersifat Asistensi/Tutorial/Responsi adalah

kegiatan yang menunjang atau melengkapi perkuliahan. Tugas ini

membantu mahasiswa dalam kegiatan terstruktur, atau dalam

melakukan eksperimen/percobaan di laboratorium atau di tempat

praktek lainnya. Pemberian asistensi/tutorial ini dilakukan oleh Dosen

Mata Kuliah yang bersangkutan dan/atau oleh seorang Asisten

Dosen, serta dapat pula dilakukan oleh Mahasiswa Asisten Dosen

yang ditugaskan untuk hal tersebut.

Page 17: Isi Juknis

17

f. Bimbingan Tugas Akhir/Skripsi: Dalam rangka memenuhi salah satu

syarat penyelesaian Pendidikan Program Sarjana (S1), mahasiswa

dibimbing untuk dapat menghasilkan suatu karya ilmiah/rancangan,

antara lain berupa penulisan Skripsi atau Tugas Akhir.

g. Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu strategi

Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Sistem ini bertujuan agar

mahasiswa belajar secara aktif, mandiri, komprehensif, mampu

berpikir kritis dan menjunjung tinggi etika.

2. Ketentuan Pelaksanaan Kuliah, Asistensi/Responsi dan Praktikum

a. Kuliah, Asistensi/Responsi dan Praktikum harus dilaksanakan tepat waktu

sesuai dengan jadwal.

b. Mahasiswa diwajibkan hadir mengikuti Kuliah, Asistensi/Responsi dan

Praktikum sesuai dengan yang tercantum dalam Kartu Rencana Studi

masing-masing. Kehadiran mahasiswa dicatat dalam daftar hadir Mahasiswa.

c. Pada kuliah pertama, Dosen wajib memberitahukan:

1) Rencana pembelajaran

2) Daftar buku acuan (buku teks/referensi) yang digunakan

3) Tata tertib Perkuliahan dan Sistem penilaian dan (serta) pembobotan

masing-masing komponen penilaian yang digunakan

4) Ada atau tidaknya kuis (ujian-ujian kecil)

5) Tata tertib dan peraturan yang berlaku di Universitas Trisakti

6) Bahaya penyalahgunaan Narkoba dan sanksinya

7) Menunjuk salah seorang mahasiswa peserta mata kuliah tersebut sebagai

ketua kelas.

d. Jika Dosen berhalangan, sehingga kehadirannya tidak sesuai dengan

ketentuan jadwal perkuliahan, maka Dosen tersebut wajib:

1) Memberitahukan ketidakhadirannya kepada Subbag Perkuliahan dan

Ujian di Fakultas atau Sekretariat Jurusan/Program Studi.

2) Menggantikan kuliahnya pada kesempatan yang lain atau diisi dengan

kegiatan yang sama oleh dosen pengganti.

3) Mahasiswa wajib menunggu kehadiran dosen di kelas dalam waktu 15

menit. Apabila sesudah 15 menit ternyata dosen belum juga hadir tanpa

pemberitahuan, maka ketua kelas melaporkan kepada Subbag

Perkuliahan dan Ujian di Fakultas atau Sekretariat Jurusan/Program Studi.

Page 18: Isi Juknis

18

Apabila sudah ada kepastian bahwa dosen pengganti belum (tidak) ada,

mahasiswa dapat meninggalkan ruang kuliah, setelah menandatangani

daftar hadir.

4) Apabila Dosen melalaikan kewajiban-kewajiban tersebut di atas

(memberikan kuliah kurang dari 70% tatap muka terjadwal dalam satu

semester), pimpinan fakultas/Jurusan/Program Studi dapat memberikan

teguran/peringatan dan sanksi mulai dari yang ringan sampai dengan

yang berat (dalam bentuk pemberhentian).

e. Untuk membantu kelancaran perkuliahan, dipilih salah satu mahasiswa untuk

menjadi ketua kelas.

3. Kehadiran Mahasiswa Dalam Perkuliahan

Mahasiswa diwajibkan hadir minimal 70% dari jumlah tatap muka. Petugas

administrasi perkuliahan akan menghitung jumlah kehadiran tiap mahasiswa yang

digunakan sebagai prasyarat untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester.

4. Kesetaraan Jam Perkuliahan Dengan Bobot SKS

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Trisakti, maka tabel

berikut memberi pedoman untuk mengatur jam masing-masing jenis perkuliahan

dalam hubungannya dengan bobot sks mata kuliah yang bersangkutan dalam satu

semester.

Tabel 2.1. Kesetaraan Jam per-minggu Perkuliahan dengan Bobot sks

Jenis

Pengajaran Bobot sks

Jam/Minggu

Tatap

Muka

Kegiatan

Terstruktur

Kegiatan

Mandiri

Jumlah

Kuliah 1 1 1 1 3

Seminar 1 1 1 1 3

Praktikum 1 2 1 1 4

Kerja Lapangan 1 4 2 2 8

KUM-ITT 1 4 2 2 8

Penelitian/Skripsi

/Tugas Akhir

1 - 1 2 3

Pengertian di atas menyiratkan adanya beban, baik untuk dosen maupun mahasiswa

yang harus dipenuhi untuk setiap sks dengan menggunakan ketentuan sebagai

berikut:

Page 19: Isi Juknis

19

a. Untuk kegiatan perkuliahan, dalam satu semester tiap satu minggu beban 1 sks

mencakup:

1) 1 jam kegiatan perkuliahan terjadwal (tatap muka)

2) 1 jam kegiatan terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal, tetapi

dalam pengendalian dosen (penulisan karangan ilmiah, pekerjaan

rumah/tugas, partisipasi aktif dalam kelas, persentasi, kuis/tes kecil).

3) 1jam kegiatan mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan

mahasiswa/dosen secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan diri

dalam pelaksanaan perkuliahan, seperti membaca buku referensi /

kepustakaan.

b. Untuk kegiatan seminar atau kapita selekta, dalam satu semester tiap satu

minggu, beban 1 sks mencakup:

1) 1 jam terjadwal memberikan penyajian di depan suatu forum

2) 1 jam kegiatan terstruktur

3) 1 jam kegiatan mandiri

c. Untuk kegiatan praktikum atau kegiatan sejenis, dalam satu semester tiap satu

minggu, beban 1 sks mencakup:

1) 2 jam kegiatan praktikum atau kegiatan sejenis yang terjadwal

2) 1 jam kegiatan terstruktur

3) 1 jam kegiatan mandiri

d. Dalam hal kerja lapangan, dalam satu semester tiap satu minggu, beban 1 sks

mencakup:

1) 4 jam kegiatan kerja lapangan

2) 2 jam kegiatan terstruktur

3) 2 jam kegiatan mandiri

e. Beban 1 sks untuk KUM-ITT dalam satu semester tiap satu minggu mencakup :

1) 4 jam kegiatan kerja lapangan

2) 2 jam kegiatan terstruktur

3) 2 jam kegiatan mandiri

f. Beban 1 sks untuk penelitian, penyusunan Skripsi/Tugas Akhir dan sejenisnya

diukur berdasarkan kegiatan 3 jam tiap minggu selama satu semester.

(Catatan: 1 jam kegiatan setara dengan 50 menit)

Page 20: Isi Juknis

20

5. Matakuliah Kompetensi

Matakuliah Kompetensi adalah matakuliah yang memiliki nilai signifikan

terhadap tuntutan kompetensi. Jumlah matakuliah tersebut adalah 6-10 matakuliah.

Jenis dan penyebarannya pada semester tertentu ditetapkan oleh Jurusan/Program

Studi masing-masing.

6. Pengelompokkan Matakuliah

a. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

b. Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

c. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

d. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)

e. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

7. Pengembangan Materi Pembelajaran

Agar program pendidikan pembelajaran dapat berhasil dengan maksimal,

maka program pembelajaran baik yang bersifat perkuliahan maupun praktek perlu

dilengkapi dengan modul, paket belajar dan audio visual yang dapat dipergunakan

oleh mahasiswa, asisten dan dosen dalam proses belajar mengajar. Disamping itu,

dilakukan perbaikan yang terus menerus (kontinyu) terhadap materi pembelajaran,

sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta tuntutan zaman.

8. Pedoman Pengambilan Beban Studi

Jumlah beban studi yang dapat diambil setiap semester ditentukan oleh

perolehan IPS semester sebelumnya, seperti tercantum dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Perolehan IPS dan Jumlah Beban Studi

Perolehan IPS Maks Beban Studi (sks)

≥ 3,00 24

2,50 - 2,99 22

2,00 - 2,49 20

1,50 - 1,99 18

1,00 - 1,49 16

< 1,00 14

Page 21: Isi Juknis

21

9. Tata Nilai

Dalam menentukan keberhasilan studi mahasiswa ditetapkan macam dan

bobot penilaian ditentukan dalam Tabel 2.3, sedangkan tata cara penilaian diatur

dengan menggunakan Tabel 2.4.

Tabel 2.3. Hubungan antara Nilai dalam Huruf, Bobot dan Angka

N I L A I

HURUF BOBOT ANGKA

A 4.00 80 n 100

A - 3.75 77 n 80 B + 3.50 74 n 77

B 3.00 68 n 74 B - 2.75 65 n 68

C + 2,50 62 n 65 C 2.00 56 n 62

D 1.00 45 n 56 E 0 n < 45

Tabel 2.4. Hubungan antara Nilai dan Status

STATUS BOBOT KETERANGAN

T (Tunda)

IN 0 Incomplete: Persyaratan Tugas belum lengkap

MG 0 Missing grade: Nilai tidak ada karena tidak mengikuti UAS

F (Gagal)

NR 0 No Record of Attendance: Jumlah kehadiran tidak memenuhi syarat

W 0 Withdrawal: Mengundurkan diri sebelum UTS

FR 0 Fraud: Mahasiswa melakukan kecurangan

Keterangan :

a. Nilai huruf dipergunakan untuk nilai akhir.

b. Nilai angka penyetaraan skala 0-4 dipergunakan untuk menghitung IPS

dan IPK.

c. Nilai angka penyetaraan skala 0 - 100 dipergunakan dalam penilaian

dari tiap kegiatan

d. Nilai E berarti gagal, dan wajib diulang.

Page 22: Isi Juknis

22

e. Nilai D dapat diulang dan dimasukkan dalam KRS.

f. IN dapat diperbaiki dengan melengkapi tugas dalam waktu maksimal 3

(tiga) bulan, sesuai dengan kebijakan program studi masing-masing.

Setelah waktu tersebut, nilai dinyatakan batal dan mahasiswa wajib

mengulangi seluruh komponen terkait.

g. FR setara dengan 0 dan diperhitungkan dalam IP

h. Bagi yang tidak ikut UTS, maka nilai komponennya adalah 0

i. W, IN, MG dan NR tidak diperhitungkan dalam perhitungan IP, dan

mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti PPHB

Tabel 2.5. Pedoman Penentuan Bobot Penilaian

Komponen Rentang

Nilai % Bobot

Terstruktur: Tugas, Kuis, Makalah, Presentasi dan Partisipasi Aktif di kelas

0 –100 5 - 30 %

Ujian Tengah Semester (UTS) 0 – 100 20 - 40 %

Ujian Akhir Semester (UAS) 0 – 100 20 - 50 %

Jumlah nilai dalam angka 100 %

Keterangan :

Dalam sistem SKS, komponen penilaian harus termasuk didalamnya tugas

terstruktur.

Untuk memperoleh nilai akhir maka jumlah nilai angka dikonversi menjadi nilai

huruf.

10. Evaluasi Hasil Belajar (EHB)

Evaluasi hasil belajar dapat dilaksanakan dengan berbagai cara ujian dan

kegiatan terstruktur sesuai dengan jenis serta tingkat kompetensi yang dituntut

dalam Kurikulum Operasional (KO).

Macam-macam Evaluasi Hasil Belajar:

a. Ujian, terdiri atas:

1) Ujian Tengah Semester (UTS)

2) Ujian Akhir Semester (UAS)

3) Ujian Komprehensif

4) Ujian Tugas Akhir

Page 23: Isi Juknis

23

b. Evaluasi kegiatan terstruktur, selain ujian-ujian tersebut di atas terdapat

kegiatan-kegiatan terstruktur lain yang berbentuk:

1) Penulisan karangan ilmiah/makalah

2) Pekerjaan rumah/tugas

3) Partisipasi aktif dalam kelas

4) Presentasi dan sebagainya

5) Kuis/tes kecil

11. Persyaratan Peserta Ujian

a. Terdaftar sebagai mahasiswa yang sah pada Jurusan/Program Studi

b. Memenuhi jumlah kehadiran kuliah minimal 70% dari jumlah seluruh

perkuliahan atau jumlah tatap muka

c. Membawa Kartu Peserta Ujian (KPU)/Kartu Rencana Studi (KRS) yang berlaku.

d. Mentaati tata tertib ujian

12. Pelanggaran Ujian

a. Segala bentuk kecurangan akademik akan ditindak sesuai dengan tata tertib

dan ketentuan yang berlaku.

b. Pembocoran soal/kunci jawaban ujian, pemalsuan nilai dan transkip, praktek

perjokian dan perbuatan curang lainnya akan dikenakan sanksi sesuai

dengan peraturan yang berlaku baik mahasiswa maupun karyawan.

c. Diberikan nilai akhir 0 (tidak lulus) status FR.

13. Program Peningkatan Hasil Belajar (PPHB)

Program Peningkatan Hasil Belajar adalah program yang diselenggarakan

pada rentang waktu di antara 2 (dua) semester reguler yang bertujuan untuk

memberi kesempatan kepada mahasiswa agar lebih memahami dan menguasai

materi pembelajaran yang telah diterima sebelumnya sehingga dapat meningkatkan

nilai mata kuliah serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Adapun ketentuan dari PPHB

adalah sebagai berikut:

a. Ketentuan Administrasi

1) Membayar uang sks yang besarnya berdasarkan ketentuan yang berlaku

sesuai dengan tahun angkatannya.

Page 24: Isi Juknis

24

2) Matakuliah yang dapat diikutkan dalam PPHB adalah bila pesertanya

berjumlah minimal 5 mahasiswa atau disesuaikan dengan kebijakan

Jurusan/Program Studi masing-masing.

b. Ketentuan Akademik

1) Maksimum matakuliah yang boleh diambil setiap mahasiswa adalah 3

(tiga) matakuliah.

2) Telah memiliki nilai terendah D untuk mata kuliah tersebut.

3) Jumlah kehadiran selama perkuliahan PPHB minimal 70%.

4) Nilai maksimal yang dapat dicapai dalam PPHB adalah B (setara nilai

mutu 3.00)

G. PENGASUH PEMBELAJARAN

1. Dosen Wali

a. Pengertian Dosen Wali

Dosen Wali merupakan jabatan fungsional bagi dosen biasa, sehingga selain

mempunyai tugas untuk mengajar, juga mempunyai fungsi untuk membantu

mahasiswa bimbingannya dalam berbagai permasalahan yang dihadapi,

terutama permasalahan yang berkaitan dengan proses studi mahasiswa tersebut.

b. Ketentuan

1) Peran Dosen Wali

a. Menumbuhkan disiplin mahasiswa.

b. Memberikan pandangan dan saran-saran yang memungkinkan

mahasiswa membuat keputusan bagi dirinya sendiri.

2) Tugas Dosen Wali

a. Memberikan bantuan / pengarahan kepada mahasiswa mengenai:

(1) Cara menyusun strategi urutan pengambilan mata kuliah.

(2) Pelaksanaan Proses Pendaftaran Ulang pada setiap awal semester.

(3) Kebijakan studi

(4) Peraturan dan ketentuan yang berlaku dari pemerintah, Universitas,

Fakultas dan Jurusan / Program Studi.

b. Memberikan pertimbangan kepada mahasiswa tentang banyaknya sks

yang patut diambil.

Page 25: Isi Juknis

25

c. Menyetujui mata kuliah yang direncanakan mahasiswa.

d. Mengesahkan usulan cuti akademik.

e. Membantu memacu kelancaran studi mahasiswa asuhannya dengan cara:

(1) Mendorong mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan sebaik

mungkin.

(2) Memberi pengarahan mengenai cara belajar yang baik.

(3) Memberi pengarahan cara menggunakan kepustakaan dan fasilitas

belajar lainnya.

(4) Memonitor kelancaran studi mahasiswa bimbingannya.

(5) Mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar mahasiswa

berdasarkan IPK dan jumlah sks yang telah diselesaikan mahasiswa.

(6) Mengindentifikasi dan menganalisa masalah-masalah yang dihadapi

mahasiswa untuk kemudian memberikan bantuan pemecahannya.

Bila diperlukan dosen wali dapat meminta bantuan ke UPT Psikologi

dan Konseling.

(7) Menjadi penghubung dengan dosen penanggungjawab suatu

matakuliah apabila ada masalah dalam mata kuliah tersebut.

(8) Membuat laporan secara lisan atau tulisan kepada Ketua Jurusan /

Program Studi / Dekan bila ada mahasiswa bimbingannya yang tidak

aktif atau terancam putus studi.

c. Kelengkapan Administrasi

Dalam menjalankan tugas dan perannya tersebut, dosen wali dilengkapi dengan

informasi mengenai:

1) Data pribadi mahasiswa

2) Kartu Rencana Studi dan Hasil Studi setiap semester

3) Data perkembangan prestasi akademik mahasiswa.

2. Dosen Mata Kuliah

Dosen mata kuliah adalah Dosen yang telah memiliki kewenangan mengajar

penuh sesuai dengan jabatan akademik dan mendapat tugas dari Dekan untuk

mengasuh suatu mata kuliah di bidang keahliannya.

Page 26: Isi Juknis

26

3. Asisten Dosen

Asisten Dosen adalah Dosen yang belum memiliki kewenangan mengajar

penuh, berperan membantu tugas kelancaran dosen mata kuliah.

Usulan pengangkatan sebagai Asisten Dosen dilakukan oleh dosen mata

kuliah melalui Ketua Jurusan/Program Studi atau Wakil Dekan I bagi Fakultas yang

tidak memiliki Jurusan/Program Studi.Tugas Asisten Dosen meliputi:

a. Mendiskusikan kembali materi mata kuliah yang sudah disampaikan oleh

Dosen yang bersangkutan.

b. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang ada kaitannya dengan mata kuliah

4. Mahasiswa Asisten Dosen

Mahasiswa Asisten Dosen diangkat dalam rangka usaha melancarkan dan

mengintensifkan proses belajar mengajar dalam lingkungan Fakultas Teknologi

Kebumian dan Energi dan tidak berstatus sebagai karyawan tetap Fakultas Teknologi

Kebumian dan Energi.

a. Fungsi

1) Sebagai asisten responsi mata kuliah

2) Sebagai asisten praktikum

b. Persyaratan

1) Mahasiswa yang telah mengumpulkan minimal 90sks dengan IPK minimal

2,75.

2) Minimal mempunyai nilai B untuk mata kuliah yang diasuh.

3) Berkepribadian serta berkelakuan baik yang dibuktikan melalui surat

rekomendasi Dosen Wali.

4) Pengangkatan Mahasiswa Asisten Dosen dapat dilakukan setiap semester

pada Semester Gasal atau Genap dan dapat diusulkan kembali dengan

beban maksimal 15 jam tatap muka perminggu atau 60 jam perbulan.

c. Kategori Mahasiswa Asisten Dosen

1) Yunior, adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi yang

pertama kali diangkat menjadi Mahasiswa Asisten Dosen.

Page 27: Isi Juknis

27

2) Senior adalah Mahasiswa Asisten Dosen yang telah bertugas minimal selama

2 (dua) semester berturut-turut dengan hasil yang baik.

d. Prosedur Pengangkatan

1) Data kelengkapan yang diajukan kepada Dekan berupa :

a. Surat Permohonan Pelamar.

b. Daftar Riwayat Hidup.

c. Evaluasi prestasi akademik mulai semester pertama (transkrip)

d. Evaluasi kepribadian dan kelakuan baik 1 (satu) tahun terakhir dari Wakil

Dekan III.

e. Pasfoto, ukuran 4 x 6 cm sebanyak 1 lembar.

f. Rekomendasi dari Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan khusus untuk

Asisten Mata Kuliah. Usulan Mahasiswa Asisten Dosen diajukan kepada

Rektor melalui Wakil Rektor I sebelum kegiatan akademik dimulai,

tembusannya diberikan kepada Ketua Jurusan/Program Studi yang

bersangkutan.

2) Setelah mengadakan evaluasi mengenai pelamar oleh Dekan bersama

dengan para Wakil Dekan dan Ketua Jurusan / Program Studi yang terkait,

bagi para pelamar yang memenuhi persyaratan dimintakan persetujuan

Rektor.

3) Persetujuan Rektor tentang pengangkatan Mahasiswa Asisten Dosen

diberikan kepada Dekan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu

setelah tanggal penerimaan Surat permintaan persetujuan tersebut.

4) Pengangkatan Mahasiswa Asisten Dosen ditetapkan dengan Surat Keputusan

Dekan berdasarkan persetujuan tertulis dari Rektor / Wakil Rektor I.

5) Pengusulan kembali Mahasiswa Asisten Dosen tetap melalui prosedur yang

sama (harus membuat surat permohonan), tanpa melampirkan data

kelengkapan lamaran.

e. Honorarium

Kepada mereka yang diangkat sebagai Mahasiswa Asisten Dosen diberikan

honorarium menurut ketentuan yang berlaku. Prosedur pengajuan honorarium

maksimal 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan kegiatan diajukan ke Biro Administrasi

Akademik untuk pencairan dananya, yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 28: Isi Juknis

28

Pengajuan daftar honorarium melampaui batas waktu 1 (satu) bulan terhitung dari

pelaksanaan kegiatan tidak dapat dibayarkan.

H. CUTI AKADEMIK

Cuti Akademik adalah cuti yang diberikan kepada mahasiswa untuk tidak

mengikuti kegiatan akademik selama 1 (satu) semester tanpa berpengaruh pada

perhitungan masa studinya.

Cuti dapat diberikan maksimal 2 (dua) semester berturut-turut atau 4

(empat) semester tidak berturut-turut, sebelum batas masa studinya berakhir.

Cuti Akademik dapat diberikan atas permintaan sendiri atau karena alasan sakit /

membela negara / tugas Universitas Trisakti dan lain sebagainya.

Untuk mendapatkan cuti, mahasiswa harus mengajukan permohonan cuti

kepada Dekan yang diketahui oleh Dosen Wali dan Ketua Jurusan/Program Studi .

1. Tata Cara dan Persyaratan

a. Permohonan cuti diajukan kepada Dekan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan

sebelum semester dimulai.

b. Sudah mengikuti kegiatan akademik minimal 2 (dua) semester

c. Melakukan registrasi ulang dengan ketentuan seperti penjelasan terdahulu

d. Cuti dapat dilaksanakan setelah Dekan menerbitkan Surat Keputusan

pemberian Cuti yang memuat :

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa/Nomor Induk Mahasiswa (NPM/NIM)

A l a m a t

Fakultas/Jurusan/Program Studi

Alasan Cuti Akademik

Mulai dan berakhirnya Cuti Akademik

2. Persyaratan Cuti Akademik Karena Sakit

Apabila mahasiswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena alasan

sakit minimal selama 1 (satu) bulan atau setara dengan 4 (empat) kali tatap muka

berturut-turut yang didukung dengan Surat Keterangan Sakit dari Dokter, maka

yang bersangkutan dapat segera mengajukan cuti akademik pada saat itu juga

yang berlaku untuk semester berjalan.

Page 29: Isi Juknis

29

3. Persyaratan Cuti Akademik Karena Tugas Negara (Membela Nama Baik

Universitas Trisakti)

a. Permohonan cuti diajukan dengan melampirkan surat tugas yang

ditandatangani oleh Wakil Rektor III.

b. Cuti karena tugas negara berlaku sejak diterbitkannya Surat Keputusan

Dekan.

5. Tata Cara Persyaratan Aktif Kembali

a. Mengajukan permohonan aktif kembali kepada Dekan, yang diketahui Dosen

Wali dan Ketua Jurusan/Program Studi, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan

sebelum cuti berakhir.

b. Menyelesaikan semua kewajiban administrasi akademik dan keuangan.

c. Melakukan regristrasi ulang dengan ketentuan seperti penjelasan terdahulu.

I. BATAS MASA STUDI, EVALUASI KELAYAKKAN DAN PUTUS STUDI

1. Masa Studi

Masa Studi adalah jangka waktu penyelesaian studi mahasiswa yang

dinyatakan dalam satuan semester dengan beban studi sekurang-kurangnya 146 sks

dan sebanyak-banyaknya 160 sks serta dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester,

dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-

lamanya 14 semester.

2. Batas Masa Studi

Batas masa studi adalah 14 semester untuk setiap Jurusan/Program Studi. Hal ini

tidak termasuk bagi mahasiswa yang pernah mengambil cuti akademik dalam kurun

waktu masa studinya.

3. Evaluasi Kelayakkan Masa Studi

Agar proses belajar berjalan lancar dilakukan evaluasi kelayakan studi

mahasiswa secara bertahap. Tahapan Evaluasi adalah sebagai berikut :

a. Evaluasi Semester Pertama

Pada akhir semester pertama, bila mahasiswa tidak memperoleh Indeks

Prestasi Semester (IPS) minimal 2.00, akan diberi ‘peringatan tertulis’.

Page 30: Isi Juknis

30

b. Evaluasi Semester Kedua

Pada akhir semester kedua, mahasiswa minimal wajib memperoleh 20 sks

dengan IPK minimal 2.00. Apabila tidak mencapai ketentuan tersebut,

mahasiswa akan diberi ‘peringatan tertulis’, yang menyatakan bahwa

mahasiswa yang bersangkutan disarankan untuk mengundurkan diri atau

pindah Jurusan / Program Studi.

c. Evaluasi Semester Ketiga s/d Semester Kedua Belas

Pada setiap akhir semester, mulai semester ketiga sampai dengan semester

kedua belas, mahasiswa wajib memperoleh minimal n x 10 sks dengan IPK

minimal 2.00 (n adalah semester yang telah dijalani)

Apabila tidak tercapai, maka mahasiswa yang bersangkutan diminta

mengundurkan diri atau pindah Jurusan / Program Studi atau dinyatakan

putus studi (DO).

4. Pengunduran Diri dan Putus Studi

a. Pengunduran Diri

Mahasiswa yang mengundurkan diri diwajibkan mengajukan permohonan

kepada Dekan Fakultas , untuk kemudian akan diterbitkan Surat Keputusan

Rektornya sesuai ketentuan yang berlaku, dilampiri dengan transkrip akademik asli

yang sah.

b. Putus Studi

Putus studi diberlakukan bagi mahasiswa :

a. Yang tidak memenuhi ketentuan evaluasi akhir semester ketiga sampai

dengan semester kedua belas.

b. Selama 3 (tiga) semester berturut-turut tidak melakukan pendaftaran ulang

dan atau tidak mengisi KRS tanpa cuti akademik.

c. Selama dua tahun pertama, tiga kali memperoleh IP semester < 1,50

d. Pada tahun ketiga dan keempat, tiga kali berturut-turut memperoleh IP

semester <1,50

J. SKRIPSI/TUGAS AKHIR

1. Pengertian

Page 31: Isi Juknis

31

Skripsi/Tugas Akhir adalah karya tulis ilmiah/rancangan yang disusun oleh

seorang mahasiswa untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan Jurusan / Program Studi Sarjana dalam lingkup Universitas Trisakti

dengan bobot 3 sampai dengan 8 sks. Fungsi Skripsi/Tugas Akhir dalam

keseluruhan Jurusan/Program Studi ialah untuk menguji secara komprehensif

pencapaian tujuan pendidikan program sarjana.

2. Persyaratan

Untuk dapat menyusun Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa harus telah menempuh mata

kuliah yang diwajibkan oleh Jurusan / Program Studi masing-masing dengan syarat

sebagai berikut:

1) Minimal nilai C dari mata kuliah yang berkaitan langsung dengan materi

Skripsi / Tugas Akhir

2) IPK 2.00 untuk jumlah sks tertentu (Mata Kuliah Kompetensi) yang

jumlahnya ditetapkan oleh Jurusan/Program Studi masing-masing.

3) Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas/Jurusan/Program

Studi tentang Pedoman Penyusunan Skripsi/Tugas Akhir.

3. Bimbingan Skripsi

Bimbingan Skripsi/Tugas Akhir adalah kegiatan institusional dosen berupa

pemberian pengarahan dan petunjuk kepada seorang mahasiswa yang memenuhi

syarat dalam menyusun Skripsi/Tugas Akhirnya.

a. Jangka waktu bimbingan adalah 1 (satu) semester. Jika tidak dapat selesai

dalam 1 (satu) semester mahasiswa mendapat nilai IN (Incomplete), dan

untuk semester berikutnya harus mengisi KRS baru.

b. Bimbingan dilaksanakan dalam bentuk tatap muka minimal 10 (sepuluh) kali

dalam rentang waktu minimal 4 (empat) bulan.

c. Skripsi/Tugas Akhir wajib ditandatangani oleh pembimbing utama dan

pembimbing pendamping.

4. Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir

Pembimbing skripsi terdiri atas:

1) Pembimbing Utama, adalah Dosen Biasa yang oleh Dekan Fakultas, yang

bersangkutan diberi tugas membimbing skripsi/tugas akhir dan bertanggung

Page 32: Isi Juknis

32

jawab penuh atas keseluruhan kegiatan bimbingan skripsi/tugas akhir yang

bersangkutan.

2) Pembimbing pendamping/ko-pembimbing adalah Dosen Biasa atau Dosen

Luar Biasa yang diberi tugas oleh Dekan Fakultas yang bersangkutan untuk

mendampingi pembimbing utama dalam semua atau sebagian kegiatan

bimbingan skripsi/tugas akhir.

3) Setiap pembimbing utama tanpa pembimbing pendamping, membimbing

maksimal 12 mahasiswa pada setiap semester, kecuali ada ketetapan lain dari

Dekan.

5. Syarat Sidang Tugas Akhir

1) Sebelum sidang Tugas Akhir, mahasiswa wajib memiliki nilai TOEFL yang

masih berlaku dengan besaran nilai ditentukan oleh masing-masing

Jurusan/Program Studi.

2) Ketentuan-ketentuan lain akan ditentukan oleh masing-masing Jurusan/

Program Studi.

6. Penilaian

Kriteria penilaian skripsi/tugas akhir adalah :

a. Mutu materi skripsi/tugas akhir

b. Metode Penulisan dan atau Penelitian

c. Penguasaan Materi

d. Penyajian materi skripsi/tugas akhir

e. Keaslian

Skripsi/tugas akhir mahasiswa harus asli, apabila terbukti hasil dari plagiat

dinyatakan tidak lulus dan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

f. Syarat Kelulusan: nilai akhir minimal C.

K. KELULUSAN

Seorang mahasiswa dinyatakan lulus bila telah menyelesaikan seluruh

matakuliah dengan jumlah 146 sks, serta tidak bertentangan dengan Surat

Keputusan MENDIKNAS/DIKTI. Selanjutnya Rektor menerbitkan Surat Keputusan

Page 33: Isi Juknis

33

tentang Pelaksanaan Yudisium untuk Fakultas/Jurusan / Program Studi pada setiap

semesternya. Dalam hal menetapkan kelulusan perlu diperhatikan ketentuan sebagai

berikut:

1. Syarat Kelulusan

Ketentuan mengenai syarat kelulusan adalah sebagai berikut:

a. Lulus Sidang Sarjana dengan nilai minimal C

b. IPK 2,00

c. Tidak ada nilai E

d. Nilai-nilai mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), mata kuliah

Keilmuan dan Ketrampilan Geologi (MKK) dan mata kuliah Perilaku Berkarya

(MPB), minimal > C.

e. Nilai-nlai mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan Dasar Teknik serta mata

kuliah Keahlian Berkarya > D dan jumlah nilai D tersebut maksimum 3% dari

jumlah SKS.

2. Hak Kelulusan

a. Mahasiswa yang telah mencapai kelulusan program Sarjana disebut lulusan.

b. Lulusan berhak memperoleh ijazah dan menggunakan gelar akademik

Pascasarjana dan Sarjana dalam bidang ilmu yang dituntutnya sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

L. YUDISIUM

Yudisium adalah pernyataan kelulusan mahasiswa menjadi Sarjana yang

dilakukan melalui Sidang Yudisium.

a. Persyaratan diikutkan dalam Sidang Yudisium

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa adalah bilamana yang

bersangkutan telah memenuhi ketentuan sebagaimana tertuang dalam Surat

Keputusan Dekan mengenai Syarat dan Predikat Kelulusan yang tertulis di atas, serta

Ketentuan Jurusan / Program Studi sebagai tambahan.

b. Penyelenggaraan Sidang Yudisium

1. Sidang yudisium adalah forum yang diadakan untuk melakukan evaluasi dan

menyatakan kelulusan mahasiswa menjadi Sarjana.

Page 34: Isi Juknis

34

2. Dasar penyelenggaraan sidang adalah surat keputusan rektor mengenai

penyelenggaraan sidang yudisium. Dekan dapat menerbitkan surat perintah

untuk melaksanakan sidang yudisium.

3. Tujuan penyelenggaraan Sidang adalah untuk menetapkan kelulusan

mahasiswa menjadi Sarjana berikut predikat kelulusannya.

4. Sifat sidang adalah tertutup dan terbatas, hanya diikuti oleh peserta sesuai

yang ditentukan dan pembicaraan dalam sidang tidak disebarluaskan

kecuali keputusan akhir tentang kelulusan yang dimaksud serta hanya

membicarakan mengenai kelulusan mahasiswa menjadi Sarjana.

5. Peserta sidang adalah Dekan, para Wakil Dekan, Ketua Jurusan / Program

Studi, Ketua Bagian, Sekretaris Jurusan / Program Studi, Sekretaris Jurusan /

Program Studi Kemahasiswaan, Kepala Tata Usaha/Kasubag. Dikjar beserta

para pejabat dan dosen yang dianggap perlu dan terkait dengan kelulusan

mahasiswa yang bersangkutan.

6. Pimpinan Sidang adalah Dekan, yang bilamana berhalangan akan diwakili

oleh Wakil Dekan I. Sedangkan Sekretaris Sidang adalah Ketua Jurusan /

Program Studi, yang bilamana berhalangan hadir akan diwakili oleh

Sekretaris Jurusan / Program Studi Bidang Akademik.

7. Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Dekan/Wakil Dekan I, Ketua

Jurusan/ Program Studi, Ketua Bagian dan lima puluh persen dari undangan.

c. Keputusan Sidang Yudisium

Hasil Keputusan sidang yudisium adalah:

1. Pernyataan lulus atau tidak lulus sebagai sarjana

2. Predikat kelulusan setiap mahasiswa

3. Lulusan terbaik

d. Prosedur Sidang Yudisium

1. Mahasiswa : mendaftarkan diri untuk diikutkan dalam Sidang dengan

mengisi formulir yang disediakan, menyampaikan bukti pembayaran BPP dan

menyerahkan buku Tugas Akhir/Skripsi yang telah diuji, disetujui dan

disahkan oleh pembimbing/tim penguji dan bebas pinjaman buku serta

persyaratan lain yang ditentukan oleh Fakultas.

Page 35: Isi Juknis

35

2. Bilamana diperlukan Jurusan/Program Studi dapat menyelenggarakan Sidang

Pra Yudisium.

M. PREDIKAT KELULUSAN

Ketentuan mengenai predikat kelulusan adalah sebagai berikut :

a. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: Memuaskan, Sangat

Memuaskan dan Dengan Pujian atau Cum Laude yang dinyatakan pada

transkrip akademik.

b. Indeks prestasi kumulatif (dalam dua digit di belakang koma) sebagai dasar

penentuan predikat kelulusan program Sarjana :

1) IPK 2.00 – 2.75 : Memuaskan

2) IPK 2.76 – 3.50 : Sangat Memuaskan

3) IPK 3.51 – 4.00 : Dengan pujian / Cum Laude

c. Predikat kelulusan dengan pujian atau Cum Laude ditentukan dengan

memperhatikan masa studi maksimum, yaitu tidak lebih dari 10 (sepuluh)

semester . Apabila masa studi lebih dari 10 (sepuluh) semester, maka

predikat kelulusan menjadi sangat memuaskan.

N. WISUDA

Wisuda adalah upacara akademik berupa rapat terbuka senat Universitas

yang dilaksanakan dalam rangka pelantikan dan penyerahan ijazah kepada para

lulusan Program Pascasarjana dan Sarjana Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Universitas Trisakti, yang ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Rektor Universitas

Trisakti. Wisudawan/Wisudawati adalah peserta didik yang telah lulus ujian Sarjana

telah mendaftarkan diri sebagai peserta wisuda.

Ketentuan mengenai Wisuda adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Wisuda

Pelaksanaan wisuda dibawah tanggungjawab Bidang Akademik, yang

dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun , yakni pada Semester Gasal dan

Semester Genap.

Page 36: Isi Juknis

36

Pada upacara wisuda, setiap peserta wisuda wajib mengenakan pakaian dan

atribut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas Trisakti.

b. Syarat-syarat Wisudawan/Wisudawati

1) Setiap mahasiswa yang telah memenuhi syarat kelulusan akademik dan

administratif berhak untuk diwisuda pada semester yang bersangkutan.

2) Melakukan pendaftaran sebagai peserta Wisuda di Fakultas masing-masing

3) Membayar uang wisuda.

4) Bagi yang berhalangan mengikuti upacara wisuda, maka data pribadi, foto,

judul Tugas Akhir/Skripsi akan tetap dicantumkan dalam buku wisuda sesuai

pada semester kelulusan dan dapat diwisuda pada semester berikutnya

dengan seizin Dekan Fakultas yang bersangkutan

5) Hal-hal lain yang ditentukan oleh Universitas sebagai kewajiban sebelum

wisuda.

O. ETIKA DAN SANGSI AKADEMIK

Etika Akademik adalah seperangkat aturan dan kesepakatan tertulis yang

disusun sebagai salah satu penciri atmosfer akademik di lingkungan Universitas.

Atas pelanggaran etika akademik dikenakan sanksi akademik.

Etika dan Sanksi Akademik yang dapat dikenakan adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang sampai dengan batas

waktu yang ditentukan tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan

akademik.

b. Mahasiswa yang tidak mengisi KRS sampai dengan batas waktu yang

ditentukan tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik.

c. Mahasiswa yang dalam rentang waktu satu semester tidak melaksanakan

pelunasan biaya penyelenggaraan pendidikan sampai dengan batas waktu

yang ditentukan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik semester

berikutnya, kecuali bagi mahasiswa yang menjalani cuti akademik.

d. Mahasiswa yang terbukti ‘menyontek’ dalam pelaksanaan ujian, praktikum

dan mengerjakan tugas akademik lainnya, dikenakan sanksi berupa status

FR/Fraud, yang berarti mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan tidak

mengikuti mata kuiah tersebut.

Page 37: Isi Juknis

37

e. Jika mahasiswa melakukan pelanggaran pada butir 1 lebih dari 1 (satu) kali

selama menempuh studi, dikenakan sanksi skorsing 1 (satu) semester.

f. Mahasiswa yang menggunakan/memanfaatkan ‘joki’ dalam kegiatan ujian

dan praktikum, maka kepada kedua-duanya dikenakan sanksi diberhentikan

sebagai mahasiswa. Jika joki bukan mahasiswa Universitas Trisakti akan

diproses melalui jalur hukum.

g. Skripsi yang terbukti merupakan hasil plagiat dinyatakan batal dan kepada

mahasiswa yang bersangkutan dikenakan sanksi diberhentikan sebagai

mahasiswa.

h. Melakukan pemalsuan dokumen akademik atau manipulasi nilai dikenakan

sanksi skorsing sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemberian sanksi terhadap pelanggaran akademik tersebut di atas dilaksanakan

secara langsung oleh pimpinan Fakultas.

P. PLAGIAT

Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa yang terbukti plagiat dinyatakan tidak lulus

dan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Page 38: Isi Juknis

38

BAB 3

KURIKULUM

Kurikulum yang diterapkan pada Program Studi Teknik Geologi Tahun Ajaran

2012/2013 adalah Kurikulum Operasional 2012 dan disusun dengan

mempertimbangkan kompetensi lulusan yang dituju berdasarkan visi misi Program

Studi. Kurikulum yang disajikan terdiri atas Kurikulum Inti dan Kurikulum

Institusional. Kurikulum Inti atau nasional adalah matakuliah yang wajib disajikan di

seluruh Program Studi Teknik Geologi di Indonesia, sedangkan Kurikulum

Institusional adalah matakuliah yang dipilih untuk disajikan di Program Studi Teknik

Geologi Universitas Trisakti. Matakuliah seluruhnya berjumlah 75 matakuliah dengan

komposisi 56 matakuliah wajib dan 19 matakuliah pilihan.

Berdasarkan kelompoknya, kurikulum pada Prodi Teknik Geologi terdiri atas 6

kelompok mata ajaran, yaitu:

1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

2. Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Dasar Teknik (MKK-DT)

3. Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Geologi (MKK-G)

4. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

5. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)

6. Matakuliah Berkehidupan dan Bermasyarakat (MKB)

Adapun rumusan kompetensi yang diharapkan dari masing-masing kelompok

matakuliah tersebut adalah sebagai berikut:

KELOMPOK MATAKULIAH

RUMUSAN KOMPETENSI

Matakuliah Pengembangan Kepribadin (MPK)

Mampu memahami dan mengembangkan kecerdasan intelegensia, emosional, spiritual dan kebangsaan

Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Dasar (MKK)

Mampu berfikir logis dan analitis

Mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu geologi

Page 39: Isi Juknis

39

Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)

Mengetahui dan memahami ilmu dan teknologi kebumian yang mencakup semua aktivitas, mulai dari kegiatan eksplorasi hingga produksi.

Mampu mengidentifikasi dan memformulasikan masalah-masalah dalam keteknikan, perancangan dan perencanaan eksplorasi.

Mampu mengimplementasikan hasil-hasil pemecahan masalah dan mempunyai wawasan yang luas sehingga dapat memahami keterkaitan antar kegiatan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya

Matakuliah Perilaku Berkarya

(MPK)

Mampu berkomunikasi dengan baik dan daat menyampaikan idenya baik secara lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

Memahami dan mampu mengimplementasikan tanggung jawab dan etika profesi

Matakuliah Kehidupan Bermasyarakat (MKB)

Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat bekerjasama dengan orang lain

Mampu menggunakan ilmu geologi yang dipelajari untuk hidup mandiri

Berdasarkan Kepmendiknas no.045/U/2002, maka kurikulum Prodi Teknik Geologi

mencakup 3 kompetensi, yaitu Kompetensi Utama, Kompetensi Pendukung dan

Kompetensi Lainnya, dengan uraian masing-masing sebagai berikut:

1. Kompetensi utama, bersifat dasar untuk mencapai kompetensi lulusan,

merupakan acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi, dan

ditetapkan oleh kalangan perguruan tinggi (program studi sejenis) bersama

masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi utama ini merupakan

penciri suatu lulusan program studi tertentu, dan ditetapkan sebesar 40–80%

dari keseluruhan beban studi. Pada Program Studi TEKNIK GEOLOGI,

kurikulum ini mencakup 45% dari keseluruhan beban studi

2. Kompetensi pendukung, bersifat khusus dan mendukung kompetensi

utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara

program studi. Kompetensi pendukung disepakati berkisar antara 20-40%

dari keseluruhan beban studi. Kompetensi Pendukung Lulusan merupakan

ciri khas Program Studi dan tidak terlepas dari empat kompetensi lulusan,

yakni: 1. Pemikiran dan kemampuan intelektual, 2. Keterampilan intelektual,

3. Keterampilan Praktis, 4. Keterampilan yang bisa di transfer. Kurikulum

pendukung Program Studi TEKNIK GEOLOGI mencakup 39% dari

keseluruhan beban studi

Page 40: Isi Juknis

40

3. Kompetensi lainnya adalah kemampuan yang ditambahkan yang dapat

meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan, serta

kebutuhan lingkungan Perguruan Tinggi, equivalen dengan beban studi

sebesar 0-30% dari keseluruhan. Kurikulum ini pada Program Studi TEKNIK

GEOLOGI mencakup 16% dari keseluruhan beban studi

Berikut adalah rumusan kompetensi yang disusun berdasarkan kelompok

kompetensi di atas:

KELOMPOK KOMPETENSI

KODE RUMUSAN KOMPETENSI

Kompetensi Utama

KU1 Mengetahui dan memahami ilmu dan teknologi kebumian yang mencakup semua aktivitas eksplorasi dan inventarisasi sumberdaya alam .

KU2 Mampu mengidentifikasi dan menganalisis data geologi serta dapat menginterpretasikan.

KU3 Mampu mengimplementasikan hasil-hasil pemecahan masalah dan mempunyai wawasan yang luas, sehingga dapat memahami keterkaitan antar kegiatan eksplorasi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya

KU4 Mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu geologi

KU5 Mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat menyampaikan idenya, baik secara lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan teknologi terkini

KU6 Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat bekerja sama dengan orang lain

KU7 Memahami dan mampu mengimplementasikan tanggung jawab dan etika profesi

Kompetensi Pendukung

KP1 Mampu berpikir logis dan analitis

KP2 Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan keteknikan dalam suatu kegiatan di bidang geologi

Kompetensi lainnya

KL1 Mampu menggunakan ilmu geologi yang dipelajari untuk hidup mandiri

KL2 Mampu memahami dan mengembangkan kecerdasan intelegensia, emosional, spiritual dan kebangsaan

Berdasarkan jenis kurikulum, kelompok matakuliah dan kompetensinya, maka

kurikulum Prodi Teknik Geologi tersusun sebagai berikut:

Page 41: Isi Juknis

41

No Kelompok Mata

Ajaran MATA KULIAH Beban

Studi

I MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian

KU/Inti 1 Pendidikan Agama dan Etika 3

KU/Inti 2 Bahasa Indonesia 3

KU/Inti 3 Pendidikan Kewarganegaraan/Kadeham 3

KU/Inti 4 Pancasila 2

KP/Institusional 5 Bahasa Inggris 1 2

KP/Institusional 6 Bahasa Inggris 2 2

KP/Institusional 7 Bahasa Inggris 3 2

KU/Inti 8 Pengetahuan Lingkungan/Ilmu Kealaman Dasar/Pengantar Ilmu Kebumian dan Energi

2

Sub-total - I 19

No Kelompok Mata

Ajaran MATA KULIAH Beban

Studi

II MKK Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan Dasar Teknik

KL/Inti 1 Matematika-1 3

KL/Inti 2 Matematika-2 3

KL/Inti 3 Ilmu Ukur (Numerik) 2

KL/Inti 4 Fisika -1 + Praktikum 4

KL/Inti 5 Fisika -2 3

KL/Inti 6 Kimia + Praktikum 4

KL/Institusional 7 Kimia Fisika 3

KL/Inti 8 Statistika 2

KL/Inti 9 Teknologi Informasi 2

KL/Institusional 10 Ilmu Ukur Tanah 3

Page 42: Isi Juknis

42

Sub. Total – II 29

No Kelompok Mata Ajaran

MATA KULIAH Beban Studi

III MKK Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Geologi

KU/Inti 1 Geologi Dasar 3

KU/Inti 2 Mineralogi 3

KU/Inti 3 Petrologi 3

KU/Inti 4 Mineral Optik 3

KU/Inti 5 Petrografi 3

KU/Inti 6 Sedimentologi & Stratigrafi 3

KU/Inti 7 Paleontologi 3

KU/Inti 8 Geomorfologi dan Geologi Foto 3

KU/Inti 9 Geologi Struktur 3

KP/Institusional 10 Mikropaleontologi 3

KP/Institusional 11 Penyusunan Laporan Geologi dan Seminar Pemetaan

3

Sub. Total - III 35

No Kelompok Mata Ajaran

MATA KULIAH Beban Studi

IV MKB Matakuliah Keahlian Berkarya

KP/Institusional 1 Penginderaan Jauh 2

KU/Inti 2 Geologi Sejarah 2

KU/Inti 3 Geofisika 3

KU/ nti 4 Geokimia 2

KU/Inti 5 Tektonika 2

Page 43: Isi Juknis

43

KU/Inti 6 Vulkanologi 2

KP/Institusional 7 Geologi Laut 2

KU/Inti 8 Geologi Indonesia 2

KU/Inti 9 Hidrogeologi 3

KU/Inti 10 Geologi Teknik 3

KU/Inti 11 Endapan Mineral 2

KU/Inti 12 Geologi Batubara 2

KU/Inti 13 Geologi Hidrokarbon 3

KU/Inti 14 Geologi Panas Bumi 2

KP/Institusional 15 Geofisika Eksplorasi 3

KP/Institusional 16 Geologi Eksplorasi 2

KP/Institusional 17 Geologi Tata Lingkungan 2

KP/Institusional 18 Sistem Informasi Geografis 3

KP/ nstitusional 19 Bencana Geologi 2

Sub. Total - IV 46

No Kelompok Mata

Ajaran MATA KULIAH Beban

Studi

V MPB Matakuliah Perilaku Berkarya

KP/Institusional 1 Geologi Kuarter 2

KP/Institusional 2 Stratigrafi Terapan 2

KP/Institusional 3 Geofisika Terapan 3

KP/Institusional 4 Geofisika Hidrokarbon 3

KP/Institusional 5 Geokimia Hidrokarbon 2

KP/Institusional 6 Mekanika Batuan 2

KP/Institusional 7 Petrogenesa Batuan Sedimen 2

KP/Institusional 8 Petrogenesa Batuan Beku dan Metamorf 2

Page 44: Isi Juknis

44

KP/Institusional 9 Mineral Alterasi 2

KP/Institusional 10 Karakterisasi Formasi 2

KP/Institusional 11 Hidrogeologi Lanjut 2

KP/Institusional 12 Oceanografi 2

KP/Institusional 13 Mikrofosil Terpadu 2

KP/Institusional 14 Geologi Tanah 2

KP/Institusional 15 Geokimia Panas Bumi 2

KP/Institusional 16 Geokimia Mineral 2

KP/Institusional 17 Struktur Mineralisasi 2

Sub. Total - V 41

No Kelompok Mata

Ajaran MATA KULIAH Beban

Studi

VI MBB Matatakuliah Berkehidupan dan Bermasyarakat

KU/Inti 1 Ekonomi Teknik dan Kewirausahaan 2

KU/Inti 2 Kuliah Lapangan 3

KU/Inti 3 Pemetaan Geologi 3

KU/Inti 4 Tugas Akhir 5

KP/Institusional 5 KUM ITT 2

KP/Institusional 6 Kerja Praktek 2

Sub. Total - VI 17

Selanjutnya secara operasional distribusi matakuliah yang disajikan adalah sebagai

berikut:

Semester – 1

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks NAMA DOSEN Pra-syarat

K R P

1. UBA.201 Bahasa Inggris–1 2 2 2 Drs. Desmal –

Page 45: Isi Juknis

45

2. IFI.301 Fisika–1 3 2 3 Ir. Sunarto, Ir. Indriyarto –

3. MGD.309 Geologi Dasar 2 3 3 Ir. Afiat Anugrahadi, MS, Ir. Bambang Sutarso

4. MPU.207 Pengantar Ilmu Kebumian dan Energi

2 2 Tim Dosen –

5. UBA.304 Bahasa Indonesia 3 3

Prof. Drs. Zainal, Ani, ST, Azizah, ST, Fitri, ST

6. MKI.303 Kimia 3 2 3 Dra. Suliestyah, MS –

7. PUM.306 Matematika 1 3 2 3 Dra. Inawati, Ir. Sri Susanto, Dr. Parwadi

8. Pendidikan Agama & Etika : 3 3

UAG.306 Islam Drs. Endang Kosasih –

UAG.307 Kristen Dra. Dedes –

UAG.308 Katholik –

UAG.309 Budha Parwadi –

UAG.310 Hindu –

Jumlah 22

Semester – 2

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks NAMA DOSEN Pra-syarat

K R P

1. IFI.302 Fisika–2 3 2 3 Ir. Sunarto D IFI.301

2. MKI.101 Praktikum Kimia 3 1 Tim Laboratorium Kimia D MKI.303

3. UKD.300 Pendidikan

Kewarganegaraan/Kadeham 3 3 Sucondro, SH, MMhum –

4. IFI.103 Praktikum Fisika 3 1 Tim Laboratorium Fisika D IFI.301

5. MGN.321 Mineralogi 2 3 3 Ir. Amar Rachmat, P, MS D MGD.309

6. UBA.202 Bahasa Inggris–2 2 2 Drs. Desmal D UBA.201

7. PUM.307 Matematika-2 3 2 3 Ir. Sri Susanto D PUM.306

8. MKI.304 Kimia Fisika 3 2 3 Dra. Suliestyah, MS D MKI.303

9. PUM.208 Statistika 2 2 Ir. Sri Susanto N PUM.306

Page 46: Isi Juknis

46

Jumlah 21

Semester – 3

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks NAMA DOSEN Pra-syarat

K R P

1. MGD.323 Geologi Struktur 2 3 3 Dr. Ir. Karyono N MGD.309

2. MGD.305 Geomorfologi & Geologi Foto 2 3 3 Ir. Bani Nugroho, MT N MGD.309

3. MGS.321 Paleontologi 2 3 3 Dra. Suyati Ibrahim N MGD.309

4. MGD.328 Ilmu Ukur Tanah 2 2 3 3 Ir. Sri Susanto –

5. MGN.322 Petrologi 2 3 3 Ir. Amar Rachmat P, MS N MGD.309

N MGN.321

6. MGS.319 Sedimentologi-Stratigrafi 2 3 3 Ir. Bambang Sutarso,

Ovinda, ST, MSc

N MGD.309

7. PUM.210 Ilmu Ukur (Numerik) 2 2 2 Ir. Sri Susanto N PUM.306

8. UPA.200 Pancasila 2 2 Ir. Ulam Nababan, MM,

Ir. Syamidi Patian, MT,

Dr. Trubus, SH, MM

_

Jumlah 22

Semester – 4

N

o. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks NAMA DOSEN Prasyarat

K R P

1. MGN.306 Mineral Optik 2 3 3 Ir. Denni Suwanda, MS D MGN.321

2. MGS.322 Mikropaleontologi 2 3 3 Dr. Ir. Dewi Syavitri

Ir.Ulam Nababan, MM C MGS.321

3. MGD.214 Penginderaan Jauh 2 2 2 Dr. Ir. Afiat Anugrahadi D MGD.323 D MGD.305

4. MGN.212 Geokimia 2 2 2 Dr. Ir. Karyono, DEA D MGN.321,

D MGN.322

5. MGF.225 Vulkanologi 2 2 2 Ir. Denny Suwanda D MGN.322

D MGD.309

Page 47: Isi Juknis

47

6. UBA.203 Bahasa Inggris–3 2 2

Asyari Ismail, ST, MSc

D UBA.201

D UBA.202

7. MGS.226 Geologi Batubara 2 2 Ir. Kusnadi Sumantri D MGN.322,

D MGS.319

8. MGU.321 Kuliah Lapangan 8 3 Tim Dosen

Prasyarat

lihat di

juknis

Jumlah 19

Semester – 5

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks NAMA DOSEN Prasyarat

K R P

1. MGF.321 Geofisika 3 3 3 Ir. Hidartan, MSc D IFI.301,

D MGD.309

2. MGT.321 Hidrogeologi 3 2 3 Ir. Abdurrachman Assegaf, MT D MGS.319

3. MGS.325 Geologi Hidrokarbon 3 2 3 Ir. Taat Purwanto, MT

Ir. Arista M, MT

D MGD.323,

D MGS.319

4. MGS.224 Geologi Sejarah 2 2

Ir. Ali Jambak, MT C MGS.321,

C MGS.322,

C MGS.319

5. MGT.322 Geologi Teknik 2 3 3

Ir. Bani Nugroho, MT D MGN.322,

D MGD.305,

D MGD.323

6. MGN.204 Endapan Mineral 2 2 Ir. Budi Wijaya, MT C MGN.322,

C MGD.309

7. MGF.223 Teknologi Informasi 2 2 2 Dr. Ir. Untung Sumotarto –

8. MGN.307 Petrografi 2 3 3 Ir. Deni Suwanda, MT D MGN.322

D MGN.306

Jumlah 21

Semester – 6

No. NOTASI MATA KULIAH Jam sks Prasyarat

Page 48: Isi Juknis

48

K R P

1. MGD.208 Geologi Indonesia 2 2 Dr. Ir. Agus Guntoro, Ir. Ulam

Nababan

D MGD.309

D MGD.323

2. MGF.322 Geofisika Eksplorasi 3 2 3 Dr. Ir. Eko Widianto D MGF.321

3. MGD.205 Sistem Informasi Geografis 2 2 2 Ir. Afiat Anugrahadi, MS

Asyari Ismail, ST, MSc C MGD.214

4. MGD.228 Geologi Laut 2 2

Dr. Ir. Yusuf

D MGD.309

D MGD.323,

D MGD.305,

5. MGU.301 Pemetaan Geologi 3 8 3 Tim Dosen Prasyarat lihat di

juknis

6. Matakuliah Pilihan (sesuai

peminatan) 6

lihat matakuliah pilihan,

bagi yang memilih geologi selecta, minimal mengambil 9 sks

Jumlah 18

Semester – 7

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks

Prasyarat

K R P

1. MGU.207 Geologi Eksplorasi

2 2 Ir. Ali Jambak, MT C MGU.301,

D MGF.322

2. MGF.224 Geologi Panas Bumi 2 2 Dr. Ir. Untung Sumotarto D MGN.212,

D MGF.321

3. MGU.225 Ekonomi Teknik &

Kewirausahaan 2 2 2 Ir. Siti Nuraeni

D MGD.208,

D MGN.204

4. MGD.211 Tektonika 2 2 Dr. Ir. Agus Guntoro D MGD.309 ,

D MGD.323

5. MGU.303 Penyusunan Laporan Geologi

dan Seminar Pemetaan 3 3 Dr. Ir. Dewi Syavitri

C MGU.301,

C UBA.304

6. MGT.205 Geologi Tata Lingkungan 2 2 2 Ir. Abdurrachman Assegaf,

MT

D MGT.321,

D MGT.322

7. MGT.228 Bencana Geologi 2 2 Ir. Abdurrachman Assegaf,

MT

D MGF.225

D MGD 208

Page 49: Isi Juknis

49

8. Matakuliah Pilihan (sesuai

peminatan) 3

lihat matakuliah pilihan,

bagi yang memilih geologi selecta, minimal mengambil 9 sks

Jumlah 18

Semester – 8

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

Sks

NAMA DOSEN Prasyarat

K R P

1. MGU.523 Tugas Akhir/Skripsi 1

5 5

S 126 SKS

IPK ≥ 2

Jumlah 5

Matakuliah Pilihan:

No. NOTASI MATA KULIAH

Jam

sks

NAMA DOSEN Prasyarat

K R P

A. Aspek Kajian: M I G A S

1. MGS.227 Stratigrafi Terapan 2 2 Ir. Taat Purwanto, MT C MGS.319

2. MGS.229 Geokimia Hidrokarbon 2 2 2 Ir. Arista Muhartanto, MS C MGN.212,

C MGS.325

3. MGF.326 Geofisika Hidrokarbon 3 3 Dr. Ir. Eko Widianto C MGF.322

4. MGF.228 Karakterisasi Formasi 2 2 Dr. Ir. Benyamin C MGF.322,

C MGS.325

B. Aspek Kajian: Panas Bumi, Geologi Teknik dan Lingkungan dan Mineral Ekonomi

5. MGF.327 Geofisika Terapan 3 3 Dr. Ir. Agus Guntoro C MGF.322

C. Aspek Kajian: Panas Bumi dan Mineral Ekonomi

6. MGN.228 Mineral Alterasi 2 2 Ir. Budi Wijaya, MT C MGN.204

C MGN.307

D. Aspek Kajian: Panas Bumi dan Geologi Selecta

7. MGN.203 Petrogenesa Batuan

Beku-Metamorf 2 2

Ir. Budi Wijaya, MT C MGN.322

C MGN.307

Page 50: Isi Juknis

50

E. Aspek Kajian: Panas Bumi

8. MGN.219 Geokimia Panas Bumi 2 2 Ir. Fajar Hendrasto, Dipl.Geo. C MGN.212

F. Aspek Kajian: Mineral Ekonomi

9. MGN.214 Geokimia Mineral 2 2 Dr. Ir. Karyono C MGN.212

10. MGD.222 Struktur Mineralisasi 2 2

Dr. Ir. Karyono

C MGD.323

C MGN.321

C MGN.322

G. Aspek Kajian: Geologi Teknik dan Lingkungan

11. MGT.224 Mekanika Batuan 2 2

Ir. Bani Nugroho, MT

C. MGT.322

C. MGT.205

12. MGT. 226 Hidrogeologi Lanjut 2 2 Ir. Abdurrahman Assegaf, MT C MGT.321

13. MGT.227 Geologi Tanah 2 2 Sofyan Rahman, ST, MT C MGT.322

H. Geologi Selecta

14. MGT.225 Geologi Kuarter 2 2 Ir. Ali Jambak, MT C MGS.224

D MGD.211

15. MGD.231 Oceanografi 2 2 Ir. Wahyu Budi S C MGD.208

16. MGN.226 Petrogenesa Batuan

Sedimen 2 2

Ir. Budi Wijaya, MT C MGN.322

C MGN.307

17. MGS.228 Mikrofosil Terpadu 2 2

Prof.Dr.Harsono Pringgoprawiro, C MGS.321,

C MGS.319,

C MGS.322

18. UKN.200 KUM ITT 6 2 Tim Dosen Lemdimas

19. MGU.227 Kerja Praktek 6 2

S 100sks

N MGU.301,

N MGU.303

Jumlah 40

Jumlah Satuan Kredit Semester : 146 sks

Page 51: Isi Juknis

51

BAB 4

S I L A B U S

Mata kuliah yang disajikan pada Program Studi Teknik Geologi secara

keseluruhan berjumlah 75 mata kuliah yang dikelompokkan atas 6 kelompok utama,

yaitu: (a). Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang terdiri atas 12

matakuliah, (b) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Dasar Teknik (MKK) terdiri atas

10 matakuliah, (c) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan Geologi terdiri atas 11

matakuliah, (d) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) terdiri atas 19 matakuliah, (e)

Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) terdiri atas 17 matakuliah dan (f) Matakuliah

Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) terdiri atas 6 matakuliah. Adapun silabus dari

masing-masing matakuliah tersebut sebagai berikut:

A. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK).

1. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama dan Etika

SKS : 3

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

a. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam dan Etika

Kode Mata Kuliah : UAG. 301

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Menjadi ilmuwan/profesional yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

YME, berakhlak mulia, memiliki etos kerja serta menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan dan kehidupan.

Isi:

Page 52: Isi Juknis

52

Manusia dan agama, sumber ajaran islam, aqidah, syariah, ahlaq, tasawuf,

keluarga islam, masyarakat islam, negara islam, ekonomi islam, filsafat islam

dan ilmu dalam islam

Daftar Pustaka:

Zawawi, Somad, dkk., 2007: Pendidikan Agama Islam, Penerbit Universitas

Trisakti, Jakarta

b. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Kristen dan Etika

Kode Mata Kuliah : UAG. 302

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa dapat memahami ajaran Kristen Protestan lebih baik dan

diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Isi:

Pengetahuan agama dan kerukunan antar umat beragama; Wahyu Allah

dan AlKitab; Doktrin Allah dan Dogmatika; Allah Triitunggal: Allah Bapa,

Allah Anak (Yesus Kristus), Allah Roh Kudus; Manusia an Dosa; Keselamatan;

Gereja; Sakramen Baptisan dan Perjamuan Kudus; Etika Seks dan

Pernikahan; Akhir Zaman

Daftar Pustaka:

Poerwantoro, Edy, dkk., 2012: Pendidikan Agama Kristen Untuk Perguruan

Tinggi dan Umum, Universitas Trisakti, Jakarta

c. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Katholik dan Etika

Kode Mata Kuliah : UAG. 303

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mewujudkan nilai dasar keagamaan dan penerapan

IPTEK/Seni yang dikuasainya dengan sikap tanggung jawab kemanusiaan

kepada Tuhan malalui proses belajar mengajar sepanjang hayat dalam

Page 53: Isi Juknis

53

rangka menjadi sarjana berkepribadian Pancasila dengan mewujudkan nilai-

nilai perikemanusiaan dan berperan sebagai mitra kerja Tuhan, Sang

Pencipta menurut pola hidup Yesus Kristus.

Isi:

1) Pendidikan Agama sebagai sarana pendidikan iman dan moral

komunitas, 2) Ciri-ciri Pokok Kepribadian Sarjana Katholik, 3) Agama Roma

Katholik, 4) Kitab Suci Perjanjian Lama/Kitab Taurat, 5) Kitab Suci Perjanjian

Baru/Injil, 5) Kitab INjio

Daftar Pustaka:

I. Ismartono, SJ., 1995, Kuliah Agama Katholik di Perguruan Tinggi, Obor

Pusat Kajian MKY UNIKA Soegia Pranata, Religiusitas Pendidikan Agama,

Semarang

Satryo S. Brodjonegoro, 1997, Kwalitas SDM Indonesia Wawasan 2010, Dikti

Tim Dosen Agama Katholik Universitas Trisakti, 2006, Pendidikan Agama

Katholik, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta

d. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Budha dan Etika

Kode Mata Kuliah : UAG. 304

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan bertaqwa, berbudi luhur dan bersikap dewasa dalam

menghadapi hidup dan kehidupan.

Isi:

(1) Bagaimana mahasiswa dapat memahami ilmu pengetahuan dengan baik

dan benar; dan (2)Bagaimana menjadi manusia yang memiliki kompetensi,

kesadaran, kepribadian luhur dan menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

Daftar Pustaka:

Parwadi, SAG, MM, MPd, 2005, Suluh Pendidikan Agama Budha Perguruan

Tinggi, CV Yanrico, Jakarta

Page 54: Isi Juknis

54

Widyadharma, 1986, Riwayat Budha Gautama, Yayasan Budis Nalanda,

Jakarta

Widyadharma, 1990, Dharmasari, Yayasan Budhisnalanda, Jakarta

e. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Agama Hindu dan Etika

Kode Mata Kuliah : UAG. 305

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa dapat memahami ajaran agama Hindu lebih baik dan

diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Isi:

Daftar Pustaka:

2. Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

SKS : 3

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UBA. 304

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memiliki ketrampilan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik

dan benar serta mampu menyimak, berbicara, membaca dan menulis secara

akademis.

Isi:

Daftar Pustaka:

Arifin, E. Zainal, E., dan Tasai, S. Amran, 2012, Bahasa Indonesia: Sebagai

Matakuliah Pengembangan Kepribadian, Pustaka Mandiri, Tanggerang

Page 55: Isi Juknis

55

3. Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan/Kadeham

SKS : 3

Semester : 2

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UKW.300

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya dalam beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME, berperikemanusiaan, mendukung persatuan,

mendukung kerakyatan dan mendukung upaya keadilan sosial.

Isi:

Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia; Pancasila

sebagai: sistem filsafat, etika politik, ideologi nasional, ketatanegaraan

Republik Indonesia, Undang-undang Dasar Negara Indonesia, paradigma

kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan Pancasila di

era reformasi.

Daftar Pustaka:

Abdulgani, Ruslan, 1998: Pancasila, Reformasi, Makalah Seminar Nasional,

KAGAMA, 8 Juli, Yogjakarta

Darmodihardjo, Darji, dkk, 1979: Santiaji Pancasila, Usaha Nasional, Surabaya

Darmodihardjo, Darji, dkk, 1979: Pancasila Sebagai Suatu Orientasi, Ces. 8, PN

Balai Pustaka, Jakarta

4. Nama Mata Kuliah : Pancasila

SKS : 2

Semester : 3

Page 56: Isi Juknis

56

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UPA.200

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Indonesia yang perlu dihayati serta diamallkan dalam kehidupan sehari-hari.

Isi:

Pengertian dan pengamalan Sila ke 1-5; Kepemimpinan berdasarkan Pancasila.

Daftar Pustaka:

5. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris 1

SKS : 2

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UBA.201

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Menyegarkan kembali pengetahuan bahasa Inggris selama di SMA dan

Reading Comprehantion.

Isi:

Sentence Structure and Reading Comprehention.

Daftar Pustaka:

Azar, B., S., 1981: Understanding and using English Grammer, Prentice Hall,

Inc., USA

Page 57: Isi Juknis

57

Frank, M., 1972: Modern English, Prentice Hall, New Jersey, USA

6. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris 2

SKS : 2

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Bahasa Inggris 1

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UBA.202

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan membaca literatur berbahasa

Inggris maupun kemampuan berbahasa Inggris.

Isi:

Complex Sentences, Reduced Clauses, Error Analysis and Reading

Comprehantion

Daftar Pustaka:

Azar, B., S., 1981: Understanding and using English Grammer, Prentice Hall,

Inc., USA

Frank, M., 1972: Modern English, Prentice Hall, New Jersey, USA

Press, F., et. al., 2004: Understanding Earth, W. H. Freeman and Company, New

York

7. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris 3

SKS : 2

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Bahasa Inggris 2

Page 58: Isi Juknis

58

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : UBA.203

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu menulis makalah ilmiah dalam Bahasa Inggris dengan

persyaratan tertentu yang harus dipahami. Mahasiswa terlatih untuk

menuliskan kembali artikel berbahasa inggris melalui pemahaman materi

dengan cara yang sederhana sebagai latihan awal membuat makalah ilmiah.

Isi:

Mempelajari struktur penulisan makalah ilmiah secara umum, mempelajari

metode penulisan dengan menggunakan metode pharaphrase, yang

merupakan cara paling efektif dan mudah dicerna dan mempelajari

penggunaan kalimat dalam paragraf.

Daftar Pustaka:

8. Nama Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Kebumian dan Energi

SKS : 2

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MPU. 207

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

(1). Teknik Eksplorasi Migas dan Batubara, (2). Solar, (3) Energi Nuklir, (4)

Geothermal, (5) Biogas, (6) Konversi Energi, (7) Teknik Gas, (8) Ekonomi Migas

dan Energi, (9) Kebijakkan, (10) Peraturan dan Perundangan Eksplorasi, (11)

Energi Angin.

Page 59: Isi Juknis

59

Daftar Pustaka:

B. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan Dasar Teknik

1. Nama Mata Kuliah : Matematika-1

SKS : 3

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : PUM-308

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memiliki pengetahuan matematika yang cukup untuk merumuskan

dan memecahkan masalah-masalah dalam bidang teknologi eksplorasi

geologi

Isi:

Ketidaksamaan nilai mutlak, akar kuadrat, kuadrat, persamaan garis lurus:

grafik persamaan; limit : limit barisan, limit fungsi, bentuk tak tentu;

differensiasi: fungsi aljabar, fungsi exponensial, fungsi logaritma aturan rantai,

fungsi implisit, fungsi transedental, garis singgung, garis normal, maksimum

dan minimum, menggambar grafik, fungsi trigonometrik; integral: integral

sederhana, integral trigonometrik, integral partial.

Daftar Pustaka:

2. Nama Mata Kuliah : Matematika-2

SKS : 3

Semester : 1

Page 60: Isi Juknis

60

Mata Kuliah Prasyarat : Matematika-1

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : PUM-309

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memiliki pengetahuan matematika yang cukup untuk merumuskan

dan memecahkan masalah-masalah dalam bidang teknologi eksplorasi

geologi

Isi:

Mahasiswa diharapkan mampu mengerti mengenai : a) sifat-sifat dan rumus-

rumus dasar integral tak tentu; b) pengintegralan fungsi trigonometri

eksponensiil, logaritmis, rasional, dan irrasional; c) perhitungan luas area

tertutup yang dibatasi oleh garis dengan kurva, isi benda putar, panjang besar,

luas benda putar, titik berat, isi benda; d) integral lipat 2; e) persamaan

differensial orde 1, derajat satu, solusi umum persamaan differensial separabel,

eksak, homogen, linier dan Bernaulli.

Daftar Pustaka:

3. Nama Mata Kuliah : Ilmu Ukur Numerik

SKS : 2

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Matematika-1

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : PUM-210

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Page 61: Isi Juknis

61

Vektor geometri, hasil kali titik, hasil kali vektor, proyeksi vektor, vektor bebas

linier, matrik, determinan dan sifat-sifat determinan, minor dan kofaktor,

teorema Laplace, invers matrik, rank matrik, mencari solusi sjstem persamaan

linier dengan transformasi elementer, eliminasi Gauss, faktorisasi, melalui

iaterasi.

Daftar Pustaka:

Erwin Kreyszig, 1993, Matematika Teknik Lanjutan, Gramedia, Jakarta

Howard Anton, 1993, Aljabar Linier Elementer, Erlangga

RE Carlik and BE Gillet, 1973, Fortran and Computer Mathematics for the

Enginer and Scientist

4. Nama Mata Kuliah : Fisika-1

SKS : 3

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak Ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : IFI-303

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep mekanika, thermodinamika,

kelistrikan dan gelombang.

Isi:

Kinematika dan dinamika partikel, usaha dan energi, impuls dan momentum linier,

gerak sistem partikel, kinematika dan dinamika relativistik, dinamika fluida, teori

genetik gas, hukum-hukum thermodinamika, hukum Coulumb dan Gauss,

potensial, kapasitor, dielektrik, arus searah, gaya lorentz, hukum Biot-Savart, hukum

ampere, GGL imbas, induktansi, kemagnitan bahan, arus bolak balik. Gejala

Page 62: Isi Juknis

62

gelombang, superposisi, interferensi, difraksi, dispersi, gelombang diam dan

resonansi

Daftar Pustaka:

R. Resnick & D. Halliday, 1983, Fisika (terjemahan P. Silaban dan E. Sucipto),

Erlangga.

Sutrisno, 1978, Seri Fisika Dasar, ITB

5. Nama Mata Kuliah : Fisika-2

SKS : 3

Semester : 2

Mata Kuliah Prasyarat : Fisika-1

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : IFI-302

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahmi konsep thermodinamika, bunyi dan cahaya

Isi:

Panas: suhu, pemuaian, kalori, perpindahan panas, perubahan fase, teori-teori

mengenai gas ideal, gas sejati, hukum thermodinamika; Bunyi: gelombang

berjalan, gelombang bunyi dan efek Doppler; optik: cahaya, prinsip Huygen,

lensa, difraksi, polarisasi

Daftar Pustaka:

6. Nama Mata Kuliah : Kimia

SKS : 3

Semester : 1

Page 63: Isi Juknis

63

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak Ada

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MKI-303

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami konsep dasar kimia, perhitungan dalam reaksi

kimia; struktur, wujud, dan sifat zat, serta perubahan energi yang

menyertainya; pengetahuan awal tentang geokimia materi organik.

Isi:

Konsep Dasar Kimia dan Satuan Pengukuran; Stoikiometri dan aplikasinya

dalam pemisahan, pemurnian dan analisis kimia sederhana; Struktur Atom dan

Susunan Berkala serta Pengenalan Kimia Mineral; Ikatan Kimia; Wujud Zat dan

Perubahan Fasa; Sifat Larutan dan Termodinamika Kimia; Pendahuluan

Geokimia Materi Organik

Daftar Pustaka:

7. Nama Mata Kuliah : Kimia Fisika

SKS : 3

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Kimia

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MKI-304

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami kaitan antara keadaan suatu zat (gas, cair,

padat) dengan proses-proses transformasi energi

Isi:

Page 64: Isi Juknis

64

Sifat empiris gas, struktur gas, sifat cairan, konsep dasar kimia, hukum-hukum

thermodinamika no. 1, 2, dan 3; Kimia permukaan dan kesetimbangan fasa.

Daftar Pustaka:

8. Nama Mata Kuliah : Statistika

SKS : 2

Semester : 2

Mata Kuliah Prasyarat : Matematika-1

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : PUM.208

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Statistik, variabel dan data, ukuran statistik deskriptif (ukuran tendensi sentral

dan deviasi), teori probabilitas, distribusi peluang diskret dan kontinu,

distribusi sampling, estimasi, uji hipotesa satu mean, uji hipotesa dua mean, uji

hipotesa proporsi, analisis regresi dan korelasi, analisis ragam.

Daftar Pustaka:

Dixon, W.J., 1995, Introduction to Statistical Analysis, Mc-Graw Hill

International Student Edition, Tokyo..

Ronald E Walpole, 1995, Pengantar Statistika

9. Nama Mata Kuliah : Teknologi Informasi

SKS : 2

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak Ada

Page 65: Isi Juknis

65

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.223

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Batasan geologi komputer, materi bahasan geologi komputer, konfigurasi

perangkat keras komputer, tahapan pemrograman komputer, bahasa-bahasa

pemrograman, langkah-langkah eksekusi program komputer, algoritma,

diagram alir, program komputer, pernyataan-pernyataan penting dalam

bahasa pemrograman, pemrograman komputer menggunakan bahasa Fortan

dan visual basic, analisa regresi, proyeksi ortografi & stereografi, contoh-

contoh pemrograman komputer untuk aplikasi dalam geologi, perangkat

lunak aplikasi geologi, responsi & latihan promrograman komputer.

Daftar Pustaka:

Etter, D.M., 1995, Structured FORTAN 77 For Engineers and Scientists, The

Benjamin/Commings Publishing Company, Inc., California, USA

LPKBM MadComS Madium, 2002, Seri Panduan Pemrograman MICROSOFT

VISUAL BASIC 6.0, Penerbit ANDI, Yogyakarta, Indonesia

Halawa, E.E.H. & Sakti, S.P., 1995, Pemorgraman Dengan C/C++ dan Aplikasi

Numerik, Penerbit Erlangga, Jakarta

Sitompul, D., 1990, Fortan 77 untuk Mikrokomputer, Penerbit Erlangga, Jakarta

Pramono, D., 2002, Mudah Menguasai Visual Basic 6.0, Penerbit Elex Media

Komputindo, Jakarta

Widodo, Petunjuk Praktikum Geologi Struktur, Departemen S. Geologi ITB,

Bandung.

10. Nama Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

SKS : 3

Page 66: Isi Juknis

66

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak Ada

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGD.328

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengetahui dengan jelas kegunaan peta dan segala

sesuatu yang berhubungan dengan peta, terutama yang berkaitan dengan

bidang geologi

Isi:

Pengantar: maksud dan tujuan mempelajari ilmu ukur tanah, ukuran-ukuran

yang dipergunakan, penempatan titik, dan macam-macam sudut; Peta: cara

pembuatan, macam dan kegunaan, koordinat dan simbol-simbol; Penentuan

posisi dan sudut jurusan: pemotongan kemuka, poligon, trangulasi, GPS,

waterpassing, altimeter, dan penggunaan Boursole; Pengetahuan tentang alat

ukur: theodolite, theodolite boussole, waterpass, GPS, dan plane table;

Tahapan pembuatan peta secara teoristris

Daftar Pustaka:

Hasanuddin Z. Abidin, 1995, Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya

Jacub Rais,1976, Ilmu Ukur Tanah I & II,

Moffit/Bouchard, 1982, Surveying, Seventh Edition

Soetomo Wongsotjitro, 1983, Ilmu Ukur Tanah, Cetakan kedua

Yusuf Gayo, M. dan Suyono Sosrodarsono, 1983, Pengukuran Topografi dan

Teknik Pemetaan, 2nd ed.

C. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan Geologi

1. Nama Mata Kuliah : Geologi Dasar

SKS : 3

Page 67: Isi Juknis

67

Semester : 1

Mata Kuliah Prasyarat : Tidak Ada

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGD.321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami bahwa bumi dalam pergerakannya berada

pada kedudukan yang dinamis.

Isi:

a. Pengetahuan tentang bumi atau proses-proses setelah terbentuknya bumi,

terjadinya mineral, batuan beku dan proses terjadinya, bentuk-bentuk

pembekuan magma, bahan-bahan yg dikeluarkan gunung api, batuan

metamorf, batuan sedimen, geologi struktur, peta, pelapukan, waktu

geologi dan stratigrafi, dasar-dasar geologi minyak

b. Berbagai pandangan para ahli geologi mengenai bumi

c. Susunan bagian dalam bumi yang meliputi kerak bumi hingga inti bumi

d. Perkembangan konsep yang mengulas mengenai kerak bumi yang dinamis

berawal dari tahapan sebelum lahirnya Teori Tektonik Lempeng dan

sesudahnya

e. Gempabumi : fokus gempa dan episentrum, penentuan lokasi dan

pengukuran gempa, Benioff Zone dan seismisitas sepanjang zona subduksi

f. Struktur geologi : kategori struktur, pengertian stress dan strain; struktur

sebagai perekam kejadian geologi masa silam; rekahan dalam batuan dan

aplikasi dalam pencaharian hidrokarbon

g. Tipe-tipe utama gunungapi dan pola sebaranya di dunia (ring of fire)

dikaitkan dengan konsep Tektonik Lempeng

h. Prinsip uniformitarianisme dan pengertian hiatus dalam proses sedimentasi

i. Pengetahuan sumberdaya mineral dan pola sebarannya yang dikaitkan

terhadap konsep Tektonik Lempeng.

Daftar Pustaka:

McGeary & Plummer C., 2001, Physical Geology, McGraw Hill, 578 hal

Page 68: Isi Juknis

68

McGeary & Plummer C., 1992, Physical Geology, Wm. C. Brown Publishers, 550

hal

Pulunggono A., 1984, Geologi Dasar II, FTM – Usakti, 109 hal

William C. Putnam, 1971, Geology, revised by Ann Bradley Bassett New York

Oxford University Press, London, Toronto.

William H. Emmons, George A. Thiel & Clinton R. Stauffer Ira S. Allison, 1955,

Geology Principles & Proesses”, New York, Toronto, London.

2. Nama Mata Kuliah : Mineralogi

SKS : 3

Semester : 2

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGN. 321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Definisi kristal dan mineral serta hubungan keduanya. Tujuh sistim kristal, 32

kelas kristal serta sistim sumbu/symetris. Pengertian mineral secara umum dan

mineral energi. Kegunaan mineral, klassifikasi mineral oksida, sulfida, carbonat,

halogen, sulfat, nitrida dan sebagainya. Sifat-sifat mineral, kimia mineral dan

perhitungan-perhitungan. Cara identifikasi mineral/peragaan mineral

berdasarkan sifat-sifat fisik dan kimia serta kegunaan XRD dalam krisitalografi

dan mineralogi. Genesa mineral, thermodinamika kejadian mineral.

Daftar Pustaka:

3. Nama Mata Kuliah : Mineral Optik

Page 69: Isi Juknis

69

SKS : 3

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Mineralogi

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGN. 306

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi/pemerian karakteristik

sifat optik suatu mineral secara detail, berdasarkan observasi dengan

menggunakan mikroskop polarisasi (pol. mikroskop), meliputi: warna, bentuk,

belahan, relief, indeks bias, bias rangkap, orientasi, pemadaman dan tanda

optik.

Isi:

Mempelajari karakteristik mineral transparan berdasarkan observasi dengan

menggunakan mikroskop polarisasi (pol. microscope), meliputi preparasi

peraga mineral menjadi sayatan tipis, bagian dan fungsi mikroskop polarisasi.

Mempelajari konsep dasar dan sifat cahaya, pembagian mineral secara optik

dan Kristalografi optik mineral. Pengamatan mikroskopik dengan sistim

orthoskopik tanpa nikol (lensa analisator) dan sistim orthoskopik dengan nikol

(lensa analisator). Penentuan jenis mineral plagioklas. Pengamatan

mikroskopik dengan sistim konoskopik, meliputi gambar interferensi kristal

bersumbu optik I dan bersumbu optik II, gambar interferensi bagi sudut 2V,

serta penentuan sifat optik positif dan negatif. Pengenalan mineral secara

cepat.

Daftar Pustaka:

Cornelis Klein & Cornelius S. H., 1993. Manual of Mineralogy, John Wiley and

Sons, Inc.

Ernest, E. Wahlstrom, 1979. Optical Crystallography, John Wiley and Sons.

F. Paul Kerr, 1959. Optical Mineralogy, McGraw Hill Book Company, Inc.

Page 70: Isi Juknis

70

Norris W. Jones & F. Donald Bloss, 1980. Laboratory Manual for Optical

Mineralogy, Burgess Publ. Co.

Wm. Heinrich, 1965. Microscopic Identification of Minerals, Mc Graw-Hill Book

Company.

Wm. Revell Phillips, 1971. Mineral Optic: Principles and Techniques, Freeman

and Company.

W.S. Mackenzie & Guilford, 1986. Atlas of Rock-Forming Minerals in Thin

Section, Longman Group

4. Nama Mata Kuliah : Petrografi

SKS : 3

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Mineral Optik, Petrologi

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGN. 307

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan mampu melakukan identifikasi/pemerian dan

penamaan batuan secara detail, berdasarkan observasi dengan menggunakan

mikroskop polarisasi (pol. microcope), meliputi tekstur, struktur mikro,

komposisi dan klasifikasi, serta genesa/pembentukan batuan itu sendiri

(petrogenic significance).

Isi:

a. Batuan beku (igneous rocks) meliputi magma dan proses kristallisasi,

klasifikasi dan karakteristik batuan beku ultramafik, ultra basa, basa hingga

asam. Pemerian meliputi komposisi mineralogi (jenis mineral yang hadir

dan dinyatakan secara proporsi/modal); warna, tekstur dan struktur mikro,

kenampakan hubungan dari masing masing mineral, derajat kristalisasi, dan

Page 71: Isi Juknis

71

nama batuan. Batuan sedimen (sedimentary rocks), meliputi proses

sedimentasi endapan klastik dan non-klastik, klasifikasi dan karakteristik

mikroskopi antara lain; tekstur, mineralogical maturity, rekristalisasi dan

aspek diagenesis.

b. Batuan metamorf/malihan (metamorphic rocks), meliputi konsep fasies,

himpunan mineral stabil (paragenesis mineral) pada metamorfosis thermal,

dynamo-termal (type Barrow dan Abukuma) dan metamorfosis beban

(burial). Karakteristik fabrik/kemas, tekstur dan klasifikasi.

Daftar Pustaka:

A. J. Barker, 1994. Introduction to Metamorphic Texture and Microstructures,

Blacke Academic & Professional.

H. Williams, F.J. Turner & C.M. Gilbert, 1954. Petrography: An Introduction to

the Study of Rocks in Thin Section, Freeman and Company.

-------------, 1982. Petrography: An Introduction to the Study of Rocks in Thin

Section, Freeman and Company.

H.G.F. Winkler, 1974. Petrogenesis of Metamorphic Rocks, Springer

International Student Edition.

J. P. Bard, 1986. Microtextures of Igneous and Metamorphic Rocks, D. Reidel

Publishing Company.

M.E. Tucker, 1986. Sedimentary Petrology : An Introduction, Blackwell Scientific

Publications.

Peter A. Scholle, 1978. Carbonate Rock Constituents, Textures, Cements and

Porosities, APPG Memoir 27.

Peter A. Scholle, 1979. A Color Illustrated Guide to Constituents, Textures,

Cements and Porosities, APPG Memoir 28.

Robert L. Flok, 1980. Petrology of Sedimentary Rocks, Hemphill Publishing

Company.

5. Nama Mata Kuliah : Sedimentologi dan Stratigrafi

Page 72: Isi Juknis

72

SKS : 3

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGS.323

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Cara terjadinya batuan sedimen, klasifikasi batuan sedimen, struktur,

tekstur, pengertian perlapisan, litifikasi, diagenesis, pembentukan porositas,

cara determinasi batuan sedimen, serta proses-proses terjadinya.

b. Mekanika sedimentasi meliputi sistim arus, traksi turbid, arus pekat,

pengendapan suspensi, analisa lingkungan pengendapan darat, transisi &

laut.

c. Batuan karbonat, tipe utama, klasifikasi, tekstur, diagenesa & lingkungan

pengendapan.

d. Definisi dan perkembangan stratigrafi serta menjelaskan pengertian

stratigrafi dalam hubungannya dengan ruang dan waktu geologi.

e. Objek yang dipelajari dalam ilmu stratigrafi, meliputi genesa dan macam

batuan sedimen dengan segala aspeknya, yaitu meliputi proses

pembentukan lapisan batuan sedimen. Umur geologi: absolut, relatif, posisi

stratigrafi lapisan batuan sedimen dan lingkungan pengendapan, beserta

proses geologi yang mempenga-ruhinya seperti halnya perubahan muka

laut global, transgresi dan regresi. Pembuatan penampang stratigrafi,

beserta perubahannya secara vertikal, sekuen stratigrafi, dan siklus

sedimentasi. Pengelompokan satuan batuan, formal, non-formal, sandi

stratigrafi Indonesia. Teknik korelasi hubungan stratigrafi secara vertikal dan

horisontal, serta pengertian fasies.

Daftar Pustaka:

C.D. Dunbarand J. Rodgers, 1957, Principles of Stratigraphy

Page 73: Isi Juknis

73

David M. Rauf and Stepen M. Stanley, 1971, Principles of Paleontology

George Allen and Unwin, 1985, Principles of Physical Sedimentology

Krumbein and Sloss, 1963, Stratigraphy and Sedimentation

6. Nama Mata Kuliah : Paleontologi

SKS : 3

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGS. 321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mengenal fosil-fosil golongan invertebrata dari beberapa phylum

yang memiliki peranan penting dalam penentuan umur geologi.

Isi:

Proses pemfosilan, Phylum Coelenterata, Phylum Porifera, Phylum

Brachiopoda, Klas Gastropoda, Klas Cephalopoda, Klas Pelecypoda dan Phylum

Echinodermata

Daftar Pustaka:

Shrock, Robert, R., 1953: Principles of Invertebrate Paleontology, McGraw-Hill

Book Company

7. Nama Mata Kuliah : Geomorfologi dan Geologi Foto

SKS : 3

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar

Page 74: Isi Juknis

74

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGD. 305

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

a. Mempelajari konsep-konsep dasar terjadinya bentang alam, meliputi

bentuk bentuk konstruksional dan destruksional beserta klasifikasinya.

b. Aspek-aspek genetis pembentuk bentang alam, meliputi litologi, proses-

proses eksogen dan endogen. Proses eksogen akan menghasilkan bentang

alam hasil aktifitas air (sungai), angin, es (glasial), gelombang, karst dan

hasil proses denudasi, serta budidaya manusia. Proses endogen akan

menghasilkan bentang alam hasil aktifitas gaya-gaya dari dalam bumi,

misalnya pegunungan lipatan, patahan, dome (kubah) dan vulkanisme

(gunung api).

c. Tahapan perkembangan dari bentang alam dalam kaitannya dengan siklus

geomorfologi.

Daftar Pustaka:

8. Nama Mata Kuliah : Geologi Struktur

SKS : 3

Semester : 3

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGD. 323

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memahami proses terjadinya gejala-gejala struktur di alam dan

gaya-gaya penyebabnya dari sudut deskriptif, kinematis dan mekanis.

Isi:

Page 75: Isi Juknis

75

Unsur-unsur pokok yang dibahas adalah: asal mula gaya, teknik penyajian

gejala struktur, jenis batuan dan responsnya terhadap gaya, lipatan, rekahan,

analisis struktur, dan sejarah tektonik.

9. Nama Mata Kuliah : Mikropaleontologi

SKS : 3

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Paleontologi

Metode/Sistem : Kuliah dan Praktikum

Kode Mata Kuliah : MGS.322

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengenal fosil-fosil mikro terutama Foraminifera yang

digunakan untuk penunjuk umur dan lingkungan pengendapan serta

peranannya dalam ilmu geologi.

Isi:

Persiapan Penelitian Mikrofosil, Foraminifera Plangtonik, Foraminifera

Bentonik, Penentuan Umur Berdasarkan Foraminifera Plangtonik, Penentuan

Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Foraminifera Bentonik, Biostratigrafi,

Foraminifera Besar, Nannoplangton

Daftar Pustaka:

Brasier, M. D., 1980: Microfossils, George Allen and Unwin, London

Cushman, J. A., 1986: Foraminifera Their Classification and Economic Use,

Harvard University Press, Cambridge, Massachussets, London, England.

Kennett, J. P. and Srinivasan, M. S., 1983: Neogene Planktonic Foraminifera: a

phylogenetic atlas. Hutchison Ross Publishing Company

Loeblich, A. R. Jr, and Tappan, H., 1988: Foraminiferal Genera and Their

Classification, Van Nostrand Reinhold Company, New York.

Page 76: Isi Juknis

76

Pringgoprawiro, H., dan Kapid, R., 2000: Foraminifera: Pengenalan Mikrofosil

dan Aplikasi Biostratigrafi, ITB

10.Nama Mata Kuliah : Penyusunan Laporan Geologi dan Seminar Pemetaan

SKS : 3

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Bahasa Indonesia, Pemetaan Geologi

Metode/Sistem : Kuliah dan Presentasi

Kode Mata Kuliah : MGU.303

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu menyusun Laporan Geologi dan mempresentasikan hasil

pekerjaan lapangannya.

Isi:

Macam-macam Karangan Ilmiah, Plagiarisme, Laporan Geologi, Penyusunan

Daftar Pustaka, Teknik Presentasi

Daftar Pustaka:

Arifin, Zainal, 2000, Penulisan Karya Ilmiah, Grasindo, Jakarta

Azhari, 2000, Penyusunan Laporan Ilmiah, Penerbit Trisakti, Jakarta

Compton, Robert, R., 1962, Manual of Field Geology, John Wiley and Sons, Inc,

United States of America.

Program Studi teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITB, 2006, Pedoman

Penyusunan Tugas Akhir, Bandung

Purbo Hadiwidoyo, MM., 1980, Peristilahan Geologi dan Ilmu Yang

Berhubungan: Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris, ITB, Bandung

Universitas Trisakti, 2000, Petunjuk Teknis Penelitian, Jakarta

Page 77: Isi Juknis

77

D. Mata Kuliah Keahlian Berkarya

1. Nama Mata Kuliah : Pengindraan Jauh

SKS : 2

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Struktur, Geomorfologi dan Geologi Foto

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.231

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar Penginderaan Jauh (Inderaja)

yang relevan dan praktis sehingga diharapkan mampu mengerti dan

memahami penginderaan jauh, mengenal berbagai sistem inderaja, dapat

melakukan interpretasi foto udara dan citra satelit dengan obyek geologi,

sehingga mahasiswa dapat menggunakan inderaja untuk menyelesaikan

persoalan geologi dibidang sumberdaya alam dan bencana.

Isi:

a. Pemahaman peran Penginderaan Jauh (Inderaja) dalam ilmu kebumian

yang berkaitan dengan eksplorasi sumberdaya alam dan mitigasi bencana.

b. Memahami Pengertian citra inderaja, foto udara dan sistem Inderaja,

mengapa inderaja semakin berkembang.

c. Mempelajari dasar-dasar Fisika untuk Inderaja, tenaga dan spektrum

elektromagnetik, hambatan atmosfer, formula gelombang.

d. Dasar-dasar fotogrametri, pengamatan stereokospik, paralaks, Interpretasi

foto udara untuk geologi.

e. Dasar-dasar interpretasi geologi dan unsur-unsur interpretasi citra.

f. Satelit Inderaja, sistem multispektral, RBV, TM, Inderaja sistem Termal,

Azas pancaran, perpindahan panas, variasi pancaran tenaga termal.

g. Inderaja sistem Gelombang Mikro, Side Looking Airborne Radar (SLAR),

Satelit Radar, Interpretasi citra Radar.

h. Pengenalan Image processing dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

DaftarPustaka:

Page 78: Isi Juknis

78

International Institute for Aerial Survey and Earth Science (ITC), 1980,

Fundamentals of Remote Sensing, Continuing Education Administration

Purdue University, USA.

Lillesand, T.M. and R.W. Kiefer, 1979, Remote Sensing and Image

Interpretation, John Wiley and Sons, New York.

Miller, Victor C. and Miller, Calvin F., 1961. Photogeology, Mc Grow-Hill Book

Company inc, New York.

Purwadhi, S.H. 2008. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi

Geografis untuk Penataan Wilayah. PT Grasindo. Jakarta

Purwadhi, S.H. dan T.B. Sanjoto, 2009. Pengantar Interpretasi Citra

Penginderaan Jauh. LAPAN dan UNNES.

Sabins, Floyd F., 1997, Remote Sensing, Principles and Interpretation, W.H.

Freeman and Co, San Francisco.

Siegal, Barry S. and Gillespie, Alen R., 1980, Remote Sensing in Geology,

Wiley, New York.

Sutanto, 1987. Penginderaan Jauh. Gadjah Mada University Press.

Web:

Http://www.ccrs.nrcan.gc.ca/ccrs/tekrd/satsens/sats/noaae.html

Http://www.spot.com

Http://www.tec.army.mil/tio/SPOT.htm

Http://www.mimas.ac.uk/spatial/satellite/spot/characteristics.htm

Http://landsat.gsfc.nasa.gov/project/Comparison.html

Http://telsat.belspo.be/satellites

2. Nama Mata Kuliah : Geologi Sejarah

SKS : 2

Semester : 5

Page 79: Isi Juknis

79

Mata Kuliah Prasyarat : Paleontologi, Mikropaleontologi, Sedimentologi

Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGS.224

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami sejarah bumi yang menyangkut ruang dan

waktu beserta kejadian geologi mulai dari pembentukannya hingga saat ini.

Isi:

a. Membahas tentang pembentukkan dan evolusi bumi mulai dari saat

terbentuknya (yang dikaitkan dengan sistim galaksi/planet lainnya) dimulai

dari Zaman Pra-Kambrium sampai dengan Zaman Kwarter).

b. Menelaah sejarah geologi global, regional maupun lokal yang mencakup

benua dan cekungan sedimentasi yang didasarkan oleh teori tektonik

lempeng, geokronologi, konsep stratigrafi dan paleontologi/fosil.

Disamping itu juga dibahas sejarah geologi beberapa cekungan (lokal) di

Indonesia dengan menggunakan data-data, litologi dan fosil dari sumur

pemboran maupun data peta geologi permukaan dan data lainnya.

Daftar Pustaka:

Darman, H., dan Sidi, H. F., 2000: An Outline of Geology of Indonesia, IAGI

Frank, P. dan Raymaond, S., 1986: Earth, 4th edition, W. H. Freeman and

Company, New York.

Katili, J. A., 1989: Geologi Indonesia, Jurnal IAGI.

Pringgoprawiro, H., 1985: Diktat Geologi Sejarah, Jurusan Teknik Geologi,

Universitas Trisakti. Tidak dipublikasikan.

Robert, H. D. Jr dan Roger, L. B., 1976: Evolution of The Earth, 2nd edition, Mc.

Graw-Hill Co, New York.

Page 80: Isi Juknis

80

3. Nama Mata Kuliah : Geofisika

SKS : 3

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Fisika, Geologi Dasar

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Sifat-sifat fisika bumi dan aplikasinya terhadap ilmu geologi.

b. Konsep dasar geofisika dari teori sampai dengan penerapan dasar

processing dan interpretasi

c. Metode geofisika non-seismik: metode gravitasi, geolistrik, magnetik dan

radioaktif.

d. Pengenalan alat dan praktikum dilaksanakan di lapangan dan laboratorium

untuk membantu pemahaman processing data dan penerapan di lapangan.

Daftar Pustaka:

Dobrin, M. B., 1988, Introduction to Geophysical Prospecting, Mc Graw Hill,

New York

Telford, WM., Geldart LP., Sheriff, RE., 1990, Applied Geophysics, Cambridge

University Press, Cambrigde

Nettleton, L., 1940, Geophysical Prospecting for Oil, McGraw-Hill, New York,

London

4. Nama Mata Kuliah : Geokimia

SKS : 2

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Mineralogi, Petrologi

Page 81: Isi Juknis

81

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.224

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

a. Mahasiswa mampu memperoleh dasar pengetahuan, sehingga memahami

dan mampu menjelaskan mengenai struktur dan komposisi unsur

penyusun bumi dan kulit bumi serta perubahan-perubahan kimiawi yang

terjadi berkaitan dengan proses migrasi dan distribusi serta dispersi unsur

ataupun pembentukan bijih baik di lingkungan deep seated path proses

magmatik/metamorfik maupun di lingkungan surficial path proses

sedimentasi; definisi, kiasifikasi dan karakter dan unsur, jenis batuan,

temperatur, telcanan, serta lingkungan kimiawi yang berkaitan dengan

proses-proses perubahan geokimis, pentingnya peran zona hidrosfir,

atmosfir dan biosfir sebagai media pada proses pelapukan dan

transportasi geokimia.

b. Mahasiswa mampu melakukan/mengelola eksplorasi geokimia untuk

menentukan keberadaan mineralisasi/deposit mineral logam,

mengevaluasi dan memperkirakan potensi deposit secara geologis

berdasarkan data geokimia.

Isi:

a. Pengertian proses-proses dasar geokimia mulai dari struktur dan komposisi

kulit bumi sampai dengan pembentukan bijih dan penggunaan unsur

pathfinder untuk mendeteksi keberadaan anomali geokimia.

b. Pengertian tentang atom sebagai unit dasar dari struktur kristal, prinsip

struktur silikat, tipe ikatan interatom, radius ratio dan koordinasinya, serta

klasifikasi silikat.

c. Pengertian tentang komposisi kimia dan komposisi mineralogi dari batuan

beku, sedimen dan metamorf, serta klasifikasinya berkaitan dengan proses

pembentukannya masing-masing.

d. Pengertian tentang komposisi, kriteria dan peran hidrosfir, atmosfir dan

biosfir sebagai agen/media pelapukan dan transportasi geokimia serta

kriteria endapan biogenetik (biolith).

Page 82: Isi Juknis

82

e. Memberikan pemahaman tentang: lingkungan geokimia dan sifat unsur dan

dispersi unsur kimianya; pengetahuan unsur pandu dan unsur-unsur

asosiasi terhadap mineral logam yang dicari; pengaruh air permukaan dan

air tanah dan morfologi daerah terhadap terbentuknya pola dispersi unsur;

batuan induk (sumber/source rock) unsur logam maupun batuan penerima

(host rock) nya; tahap prospeksi geokimia; berbagai macam percontohan,

teknik sampling dan preparasi conto geokimia; pengolahan data geokimia,

serta interpretasinya.

Daftar Pustaka:

Boyle,R.W., 1974, Elemental Associations in Mineral Deposits and Indicator

Elements of Interest in Geochemical Prospecting Energy, Mines and

Resources, Canada.

Bradshaw P.M.D eS. al., 1979, Exploration Geochemistry, 2nd edition, Barringer

Research, Toronto.

Krauskopf, K.B., 1979, Introduction to Geochemistry, Second edition, Mc. Graw

Hill. Kogakushu, Ltd., Tokyo

Mason, B., et al, 1979, Principles of Geochemistry, 4th ed., John Wiley & Sons,

New York, Chishester, Brisbane, Toronto, Singapore

Rose.A.W et al,1979, Geochemistry in Mineral Exploration, Academic Press,

London, New York etc.

5. Nama Mata Kuliah : Tektonika

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar, Geologi Struktur

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.224

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Page 83: Isi Juknis

83

Mahasiswa mampu memberikan pengertian tentang berbagai proses dan

gerak-gerak di dalam kerak bumi maupun di selubung atas untuk memahami

berbagai kenampakan serta sebaran struktur bumi yang berukuran besar

seperti benua, cekungan samudera, busur kepulauan, pegunungan, sesar-

sesar, dll. Kajian geotektonik memerlukan pemahaman berbagai disiplin ilmu

kebumian, diantaranya: geologi struktur, stratigrafi, paleontologi, geologi

sejarah, geofisika, geologi kelautan, geokimia.

Isi:

Membahas berbagai kenampakan geotektonik utama bumi, kerak bumi,

sistem pegunungan lipatan, teori dan hipotesis pembentukan pegunungan,

gerak-gerak kerak bumi seperti dimanifestasikan oleh pemekaran lantai

samudera, pembentukan busur kepulauan dan tektonik lempeng.

Daftar Pustaka:

Anderson, J.G.C., 1978. The Structure of Western Europe. Pergamon Press,

Oxford, 250 pp.

Boillot, G., 1979. Les Marges Continentales. English translation by Alwyn Scarth,

Pt Ed., March 1981, Longman Publishing Group, 160 pp.

Boillot, G., 1983. Géologie des Marges Continentales. Editions Masson, Paris,

139 pp.

Cooper, M.A. and Williams, G.D. (eds.), 1993. Inversion Tectonics. Spec. Pubi.

Geol. Soc. London, 375 pp.

Dennis, John G. (ed.), 1982. Orogeny. Benchmark Papers in Geology, Vol. 62,

Hutchinson Ross Publishing Co., Stroudsburg, Pennsylvania, 379 pp.

De Sitter, L.U., 1956. Structural Geology. McGraw-Hill Book Co., Inc., New York,

552 pp.

Ernst, W.G. (ed.), 1975. Metamorphism and Plate Tectonic Regimes. Benchmark

Papers in Geology, Vol. 17, Dowden, Hutchinson & Ross, Inc., Stroudsburg,

Pennsylvania, 440 pp.

Hashimoto, M. and Uyeda, S. (eds.), 1983. Accretion Tectonics in the Circum

Pacffic Regions. Terra Scientific Publishing Co., Tokyo, 358pp.

Heirtzler, J.R., 1968. Sea Floor Spreading. Readings from Scientific American:

Continent A Drift, W.H. Freeman and Company, San Francisco, 68-78.

Page 84: Isi Juknis

84

Howell, David G. (ed.), 1985. Tectono-Stratigraphic terranes of the Circum-

Paciflc region. Circum-Pacific Council for Energy and Mineral Resources,

Earth Sci. Series, No.1, 581 pp.

Kearey, Philip and Vine, Frederick J., 1990. Global Tectonics. Blackwell Scientific

Publications, Oxford, 302 pp.

McCall G.J.H. (ed.), 1983. Ophiolitic and Related Mélanges Benchmark Papers

in Geology, v.66, Hutchinson Ross Publishing Co., Pennsylvania, 441pp

Schwab, F.L. (ed.), 1982. Geosynclines: Concept and Place within Plate

Tectonics. Benchmark Papers in Geology, Vol. 64, Hutchinson Ross

Publishing Company, Stroudsburg, Pennsylvania, 411 pp.

Spencer, Edgar W., 1977. Introduction to the Structure of the Earth, 2nd Ed,

McGraw-Hill Kogakusha, Ltd., Tokyo, 640pp.

Sugimura, A. & Uyeda, 5., 1973. Island Arcs, Japan and Its Environments.

Developments in Geotectonics 3, Elsevier Scientific Publishing Company,

Amsterdam, 247 pp.

Tjia, H.D., 1990. Tektonik. Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia, 320 pp.

Trumpy, Rudolf, 1973. The timing of orogenic events in the Central Alps. In :

Kees A. de Jong and Robert Scholten (eds.), Gravity and Tectonics, John

Wiley & Sons, New York, 229-251.

Uyeda, Seiya, 1978. The New View of the Earth. W.H. Freeman and Company,

San Fransisco, 217 pp.

Von Rad, U., Hinz, K., Samthein, M. and Seibold, E. (eds.), 1982. Geology of the

Northwest African Continental Margin. Springer-Verlag Berlin Heidelberg,

703 pp.

Wright, J.B. (ed.), 1977. Mineral Deposits, Continental Drift and Plate Tectonics.

Benchmark Papers in Geology, Vol. 44, Dowden, Hutchinson & Ross, Inc.,

Stroudsburg, Pennsylvania, 417 pp.

Wyllie, Peter J., 1971. The Dynamic Earth: Textbook in Geosciences. John Wiley

& Sons, Inc., New York, 416 pp.

6. Nama Mata Kuliah : Vulkanologi

SKS : 2

Semester : 4

Page 85: Isi Juknis

85

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar, Petrologi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.225

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami gunung api baik dari proses terbentuk maupun

dampak yang ditimbulkannya.

Isi:

Prinsip-prinsip geodinamika, tektonik global, geokimia, tinjauan kimia dan

fisika yang menjadi dasar pembentukkan gunung api; jenis-jenis erupsi dan

manifestasinya; dampak positif dan negatif erupsi gunung api; mitigasi

bencana gunung api.

Daftar Pustaka:

Alzwar, M., Tarigan, J., Samoedra, H., 1980: Pengantar Dasar Gunung Api, Nova

CV, Bandung

Freeman, W. H., 1980: Earthquake and volcanoes, Scientific American, Inc., San

Fransisco

Hendrajaya, L., dan Laksono, H., 1988: Erupsi Gunung Api Suatu Tinjauan Fisika,

ITB, Bandung

Osamu, H., 1980: Introduction to Description of Volcanoes and Volcanic Rocks,

Pusat Pengembangan Teknologi Mineral

7. Nama Mata Kuliah : Geologi Laut

SKS : 2

Semester : 6

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar, Geologi Struktur, Geomorfologi dan

Geologi Foto

Page 86: Isi Juknis

86

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.228

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Morfologi dan element-element tektonik dari lautan; sejarah pembentukan

laut dan sedimen-sedimen yang menutupi dasar laut.

Daftar Pustaka:

Audley-Charles, M.G., 1975, Mesozoic Evolution of the Margin in the Tethys in

Indonesia and the Philippines : IPA, Proceedings 5th, Annual Convention,

Jakarta

Ben-Avraham, Z., 1975, The Evolution of Marginal Basins and Adjacent Shelves:

East and Southeast Asia. Tectonophysics, 45, 269-288

Ben-Avraham,Z., and K.O. Emery, 1973, Structural framework of Sunda Shelf:

American Association of Petroleum Geologist Bulletin, Vol. 57, 2323-2366

Cox, A., and HART, R. B., 1986, Plate Tectonics: How It Works. Blackwell

Scientific Publication, Inc. Boston, Oxford

Karig, D. E., 1971, Origin and Development of Marginal Basins in the Western

Pacific. J. Geophys., Res., 76, 2542-2561

Karig, D. E and Sharman. G. F., 1975, Subduction and Accretion in Trenches,

Geol. Soc. Am. Bull., Vol. 86, 377-389

McKenzie, D. P., 1978, Some Remarks on the Development of Sedimentary

Basins. Earth Planet, Sci. LetS., 40, 25-32

Molnar P., and Atwater S., 1978, Interarc Spreading and Cordilleran Tectonics

as Alternates Related to the Age of Subducted Oceanic Lithosphere, Earth

and Planetary Science Letters, 41, 330-340

Park, R. G., 1978, Geological Structures And Moving Plates, Blackie & Son,

Glasgow, 337 pp

Page 87: Isi Juknis

87

8. Nama Mata Kuliah : Geologi Indonesia

SKS : 2

Semester : 6

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar, Geologi Struktur

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.208

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Stratigrafi dan tektonik dari Kepulauan Indonesia.

b. Konteks tectono-stratigraphic terranes dari evolusi wilayah Indonesia yang

dimulai sejak Mesozoikum, yang terdiri atas Indonesia Barat dan Indonesia

Timur.

c. Geologi Indonesia Barat yang meliputi Sumatra, Jawa dan Kalimantan, dan

Indonesai Bagian Timur meliputi Sulawesi, Timor, Irian Jaya dan kawasan

Laut Banda.

d. Rincian kawasan paparan Sunda dan Sahul, dan hubungannya dengan

kawasan regional sekelilingnya.

e. Geologi kawasan Indonesia dipandang dari teori klasik dan modern

(tektonik lempeng).

f. Macam-macam busur kawasan, gejala-gejala vulkanisme, seismisitas,

mineraliasasi.

g. Pendapat modern perihal kontinen mikro dan penerapannya di Indonesia.

h. Potensi daerah laut dalam dalam kaitannya terhadap evolusinya dan

potensi yang ada.

Daftar Pustaka:

Daly, M.C., Cooper M.A., Wilson I., Smith D.G., Hooper B.D.G., 1991, Cenozoic

Plate Tectonics and Basin Evolution in Indonesia : “Marine and Petroleum

Geology”, 8 ,No.1,1991, 2-21

Page 88: Isi Juknis

88

Hall R., 1996, Reconstructing Cenozoic SE Asia. In Tectonic Evolution of

Southeast Asia”, edited by R. Hall and D.J Blundell, Geological Society

Special publication No. 106

Guntoro, A 1997, The formation of Makassar Strait in relation to the Evolution

of the separation between Southeast Kalimantan and Southwest Sulawesi

(In Tectonics, Stratigraphy & Petroleum Systems Workshop), at Universiti

Brunei Darusalam), 22-25 Juni 1997

Hamilton, W. 1979; Tectonics of the Indonesian region, US Geol. Surv. Prof.

paper 12078

Hertono, M.H.S, Tjokrosapoetro, S., 1984, “Preliminary Account and

Reconstruction of Indonesia Terranes”. IPA Procedings, 13th Annual

Convention, Jakarta.

Katili J.A., 1978, Past and Present Geotectonic position of Sulawesi, Indonesia”.

Tectonophysics, 45 (1978), 289-322

Sasajima, S., Nishimura, S., Otofuju, Y., Hirooka K., Leeuwen, S.H., and Hehuwat,

F., 1981, Paleo-magnetic Studies combined with Fission-Track Dating on the

Western Arc of Sulawesi, East Indonesia”. The Geol. and TecS. of EasS. Ind,

Geol. Res. and Dev. CenS., Spec. Publ. No.2, 305-311, 1981.

Silver, E.A., Reed,D., Mccaffrey, R., 1983, Back-arc Thrusting in the Eastern

Sunda Arc, Indonesia : A Consequence of Arc-Continent Collision”. J.

Geophys. Res., Vol. 88 No. B9, 7429-7448,1983.

Simandjuntak, S.O. 1990,; “Sedimentology and tectonics of the collision

complex in the east arm of Sulawesi, Indonesia”. Geol. Indon., V 13, n 1, pp.

1-35.

Situmorang, B., 1982,, The Formation and Evolution of the Makassar Basin,

Indonesia”. Ph.D Thesis, Univ. London, 313 pp, (unpublish)

Tapponnier, P., Peltzer, G., Le Dain, Y.Y., Armijo, R. and Cobbing, P., 1982,;

“Propagating extrusion tectonics in Asia: new insights from simple experi-

ments with plasticene”. Geology 10, 611-616.

Page 89: Isi Juknis

89

Van Bemmelen,R.W., 1949,; “The Geology of Indonesia”.

9. Nama Mata Kuliah : Hidrogeologi

SKS : 3

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Sedimentologi Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengetahui konsep umum airtanah, menafsirkan

keberadaan airtanah berdasarkan peta geologi danmengembangkannya

Isi:

a. Gambaran ringkas mengenai hidrogeologi; pemahaman aliran permukaan,

infiltrasi (resapan), airtanah dan mataair (discharge).

b. Analisis geometri akifer/keberadaan airtanah dari peta geologi dan

geometri hidrogeologi.

c. Pengenalan hukum Darcy; specific discharge, gradient hydraulic (i),

hydraulic conductivity (permeabilitas/K), hydraulic head (h), dan pengertian

porositas pada masa sedimen, terjadinya aliran airtanah, serta penentuan

besaran K sedimen dengan permeameter.

d. Aliran airtanah pada sumur, fungsi sumur, asumsi dasar perhitungan

pemompaan dan pengujian akifer. Metode eksplorasi airtanah berbasiskan

data sekunder yang ada.

e. Pemahaman mengenai kimiawi airtanah; unsur utama kation dan anion,

evaluasi ion, tipe utama airtanah dan ploting hasil perhitungan.

f. Pemahaman mengenai intrusi airlaut dan pengendaliannya, serta sekilas

mengenai pencemaran airtanah.

Daftar Pustaka:

Page 90: Isi Juknis

90

Dominico, P.A. & Schwartz, F.W., 1990, Physical and Chemical Hydrogeology,

John Wiley & Son

Erdelyi, M & Galfi, J., 1986, Surface and Subsurface Mapping in Hydrogeology,

John Wiley & Sons

Fetter, C.W., 1994, Applied Hydrogeology, Macmillan College Co. Inc.

Freeze, R.A. & Cherry, J.A., 1979, Groundwater, Prentice Hall, Inc.

Kashef, A.I., 1986, Groundwater Engineering, McGraw-Hill Bok Company

10.Nama Mata Kuliah : Geologi Teknik

SKS : 3

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Petrologi, Geologi Struktur, Geomorfologi dan

Geologi Foto

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.322

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengetahui posisi dan peranan ilmu Geologi Teknik dan

aplikasinya di lapangan.

Isi:

Pengertian umum geologi teknik, posisi dan peranan geologi teknik di antara

ilmu-ilmu teknik lainnya; pembahasan mengenai kiasifikasi tanah, klasifikasi

massa batuan dan airtanah; konsep tegangan, lingkaran mohr, sifat fisik dan

sifat mekanik dan tanah dan batuan; penelitian yang umum dilakukan, baik di

laboratorium maupun di lapangan; aplikasi Ilmu geologi teknik seperti untuk

konstruksi teknik yang berupa dam, terowongan, jembatan; perhitungan

stabilitas lereng, gerakan tanah/longsoran dan lain sebagainya.

Page 91: Isi Juknis

91

Daftar Pustaka:

Bowies, Joseph E, 1986, Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah, Edisi ke-2

Erlangga, Jakarta.

Braja, M Das, 1994, Principles of Geotechnical Engineering, 3rd, PWS Publishing

Company, Boston

Robert B Johnson, Jerome V De Graft, 1988, Principles of Engineering Geology,

John Wiley & Son, New York, Brisbane, Toronto, Singapore

Shierly, 1987, Penuntun Praktek Geoteknik dan Mekanika Tanah (Penyelidikan

Laboratorium dan Lapangan), Nova, Bandung, Indonesia.

Varness DJ, 1958, Landslide Type and Process, Landslide and Engineering

Practice Higway Research Board, Special report # 29, Washington.

Wesley, LD, 1977, Mekanika Tanah, Cetakan ke-VI, Badan Penerbit Pekerjaan

Umum, Jakarta.

11.Nama Mata Kuliah : Endapan Mineral

SKS : 2

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Dasar, Petrologi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.208

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengerti dan memahami bagaimana proses

pembentukan/genesa mineral ekonomis berkaitan dengan berbagai tatanan

tektonik yang ada, sebagai bagian dari satu sistem yang di bumi ini.

Isi:

Page 92: Isi Juknis

92

Mempelajari cara terjadinya dan keterdapatan mineral ekonomis, sifat-sifatnya,

klasifikasi mineral ekonomis, kaitannya dengan tatatan tektonik, penggunaan

mineral-mineral tersebut bagi manusia dan cara menambangnya

Daftar Pustaka:

Bateman A.M., 1950, Economic Mineral Deposits, John Willey

Guilbert, John M. & Park Jr. C.F., 1986, The Geology of Ore Deposits, W.H.

Freeman and Co.

Jensen M.L. & Bateman A.M., 1980, Economic Mineral Deposits, John Willey

and Sons

Jensen M.L. & Bateman A.M., 1981, Economic Mineral Deposits, John Willey

and Sons

Lingren, 1950, Mineral Deposits, Mc Graw-Hill

Mitchell A.H.G. & Garson M.S., 1981, Mineral Deposit and Global Tectonic

Settings, Academic Press

Park Jr. C.F. & Roy A., 1970, Ore Deposits, Mc Diarmid Freeman Co

Park Jr. C.F. & Roy A., 1970, Ore Deposits, Mc Diarmid Freeman Co

12.Nama Mata Kuliah : Geologi Batubara

SKS : 2

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat : Petrologi, Sedimentologi Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGS.226

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Page 93: Isi Juknis

93

a. Definisi batubara, asosiasi alami material organik dan evolusi flora;

lingkungan pengendapan batubara yang mencakup tipe pengendapan,

komunitas tumbuhan, kondisi pengendapan (pH, aktifitas bakteri dan

sebagainya) dan redoks potensial.

b. Mempelajari mengenai proses penggambutan dan pembatubaraan, faktor-

faktor penyebab-nya yang berkaitan dengan sistem klasifikasi batubara,

serta komposisi petrografi batubara. Membahas aplikasi refleksi vitrinit

yang berhubungan dengan penentuan petroleum generation &

destruction, anchimetamorphosis mineral lempung, dan sebagainya.

Daftar Pustaka:

American Society of Testing Materials (ASTM), D-388 (reapproved, 1977),

Standard Classification of Coals by Rank; American Society of Testing

Materials, Philadelphia.

Bustin, R.M., Cameron, A.R., Grieve, D.A., Kalkreuth, W.D., 1983 ; Coal Petrology :

Its Principle, Methods and Application, Geological Association of Canada

Chandra, D., 1958, Reflectance of Oxidized Coals, Economic Geology, vol. 53

Dow, W., 1977, Kerogen Studies and Geological Interpretations”, Journal of

Geochemical Exploration

Stach, E, Mackowsky, M.Th., Teichmueller, M., Taylor, G.H. Chandra, D.,

Teichmueller, R., 1975; Coal Petrology, 2nd edition, 428 pp., Gebrueder

Borntraeger, Berlin-Stuttgart

13.Nama Mata Kuliah : Geologi Hidrokarbon

SKS : 3

Semester : 5

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Struktur, Sedimentologi Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGS.325

Page 94: Isi Juknis

94

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengerti proses terakumulasinya minyak dan gas bumi

dalam suatu cekungan dan mengetahui keterdapatan minyak dan gas bumi

tersebut dengan menggunakan metode wireline-logging

Isi:

a. Kualitas batuan induk yang berkaitan dengan kuantitas material organik

dan tingkat kematangan, proses migrasi dan pengelompokannya, jenis-

jenis batuan reservoar, tipe-tipe perangkap hidrokarbon, dan batuan

penyekat/seal; Pola sedimentasi dan potensi hidrokarbon pada cekungan-

cekungan sedimen di Indonesia.

b. Pembuatan peta net oil dan gas, penentuan parameter resistivity water

(Rw), geologic correlation, pembacaan data wireline logging, meliputi: log

gamma ray & spontaneous potensial untuk identifikasi litologi, log

resistivity untuk identifikasi kandungan reservoar, log density & log neutron

untuk identifikasi porositas. Perhitungan volumetric menggunakan metoda

trapezoidal dan pyramidal

Daftar Pustaka:

Asquith G., 1982, Basic Well Log Analysis for Geologist, APPG Publishers, 216

hal.

North F.K., 1985, Petroleum Geology, British Library Catalog, 617 hal.

Schlumberger, 1989, Log Interpretation Principles/ Applications, Schlumberger

Educational Services, 345 hal.

Waples D.W, 1985, Geochemistry in Petroleum in Exploration, IHRDC

Publishers, 232 hal.

Welte & Tissot, 1984, Petroleum Formation and Occurrence, Springer-Verlag

Berlin Heildelberg, 699 hal.

14.Nama Mata Kuliah : Geologi Panas Bumi

Page 95: Isi Juknis

95

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geokimia, Geofisika

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.224

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Pemahaman mengenai istilah geothermal serta definisi dan prinsip

geothermal. Asal anomali yang disebabkan oleh suatu potensi panas bumi.

b. Proses perambatan panas di dalam suatu media dengan berbagai sifat fisik

dalam hubungannya dengan panasbumi. Jenis reservoar dari panasbumi.

Daftar Pustaka:

Henley, R.W., and Ellis, A.J., 1983, Geothermal Systems Ancient and Modern “:

A Geochemical Review. Earth Science Review, vol.19, Elsevier Scientific

Publishing Co., Amsterdam, London, NY

15.Nama Mata Kuliah : Geofisika Eksplorasi

SKS : 3

Semester : 6

Mata Kuliah Prasyarat : Geofisika

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.322

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Page 96: Isi Juknis

96

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar mengenai berbagai metoda

geofisika (Seismik, Gravity, Magnetik), mulai dari acquisition, processing dan

interpretasi untuk tujuan eksplorasi dan produksi hidrokarbon serta mineral.

Isi:

a. Memberikan pengertian dasar mengenai sifat-sifat fisika bumi sebagai

target pemelajaran ilmu geofisika

b. Memberikan pengertian dasar metoda acquisisi data geofisika beserta

penentuan parameter lapangan

c. Memberikan pengertian dasar processing data geofisika dengan parameter

yang optimal sesuai target survey

d. Melakukan latihan interpretasi data seismik struktural maupun stratigrafis

serta menentukan lokasi pemboran. Latihan dilakukan secara manual untuk

menghayati kaidah-kaidah interpretasi data.

e. Memberikan pengertian dasar metoda interpretasi data geofisika untuk

tujuan eksplorasi hidrokarbon dan mineral.

f. Mengadakan peninjauan survei seismik di lapangan

16.Nama Mata Kuliah : Geologi Eksplorasi

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geofisika Eksplorasi, Pemetaan Geologi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGU.207

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengaplikasikan secara terpadu konsep-konsep geologi

dan metode geologi, geofisika, geokimia dalam eksplorasi sumber daya alam.

Isi:

Page 97: Isi Juknis

97

a. Konsep eksplorasi sebagai kegiatan teknis dan ekonomi, penyegaran

tentang terbentuknya sumber daya alam, tahap-tahap eksplorasi suatu

sumber daya alam serta masing-masing kegiatan/metode sampling atau

analisa yang di lakukan untuk setiap tahapan eksplorasi, pembekalan

bagaimana pentingnya aturan/Undang-Undang dalam eksplorasi,

penyusunan proposal perencanaan ekplorasi dan nilai ekonomisnya.

b. Studi kasus evaluasi geologi dalam eksplorasi sumber daya alam;

pembuatan proposal eksplorasi, dan simulasi keekonomian eksplorasi.

Daftar Pustaka:

Cameron, E.M., 1994, Journal of Geochemical Exploration, vol 50, Journal of

the Association of Exploration Geochemist

Levorsen, A.I., 2001, Geology of Petroleum, 2nd ed., The AAPG Foundation,

Tulsa, Oklahoma

Mandel. S., Shiftan., Z. L., 1981, Groundwater Resoures Investigation and

Development, Academic Press, New York

Reserve Definition Committee, 1990, Guidelines for Application of Petroleum

Reserve Definitions, SPEE

Sharma P.V., 1990, Geophysical Methods in Geology, 2nd ed., Elsevier, New

York

17.Nama Mata Kuliah : Geologi Tata Lingkungan

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Hidrogeologi, Geologi Teknik

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.223

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Page 98: Isi Juknis

98

Mahasiswa mampu menafsirkan potensi dan kendala fisik suatu kawasan

berdasarkan peta geologi, topografi, airtanah dan data-data lainnya yang akan

digunakan dalam perencanaan suatu kawasan.

Isi:

a. Pemanfaatan kawasan dan sumberdaya alam yang berkaitan dengan

proses geologi, memahami keterbatasan potensi dan batasan atau kendala

geologi serta mampu memberikan informasi geologi yang akan digunakan

dalam perencanaan pemanfaatan kawasan untuk berbagai kegiatan

pembangunan.

b. Informasi potensi dan batasan sumberdaya alam yang diperoleh dari peta

dasar berupa topografi, geologi, geofisika, tektonik, hidrogeologi, geologi

teknik, foto udara/citra landsat dan peta-peta lainnya, serta laporan

ataupun hasil penelitian yang berkaitan dengan sumberdaya alam.

c. Berdasarkan data dasar geologi dapat disusun analisis Secara Kuantitatif

peta Kemampuan Lahan (SKL) dan satu peta hasil ”overlay” peta-peta SKL

yang disebut peta Satuan Kesesuaian Lahan Geologi (SKLG) yang disertai

pula rekomendasi teknisnya.

Daftar Pustaka:

Betz, F. Jr. (edited), 1975, “Environmental Geology” , Dowden, Hutchingson &

Ross

Blyth, F.G.II. & de Freitas, M., 1984, A Geology for Engineers, ELBS/Edward

Arnold

Coates, D.R., 1981, “Environmental Geology”, John Wiley & Sons

Lungdgren, L.,1992, ”Environmental Geologi”, Prentice-Hall, New Jersey

18.Nama Mata Kuliah : Sistim Informasi Geografis

SKS : 2

Semester : 6

Page 99: Isi Juknis

99

Mata Kuliah Prasyarat : Pengindraan Jauh

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.206

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar Sistem Informasi Geografis (SIG)

yang relevan dan praktis sehingga diharapkan mampu mengerti dan

memahami pengertian SIG, mengenal berbagai macam data spasial dan

tabular, dapat melakukan perancangan dan pembangunan data dasar dan

topologi, menganalisis data SIG dengan obyek geologi, sehingga mahasiswa

dapat menggunakan SIG untuk menyelesaikan persoalan geologi ataupun

bidang lain yang diminati.

Isi:

a. Pemahaman peran Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam ilmu

kebumian yang dikaitkan dengan eksplorasi sumberdaya alam dan mitigasi

bencana.

b. Memahami pengertian dan definisi SIG, Subsistem masukan, Model data

spasial (data Raster dan data vektor), data tabular/alfanumerik dan

struktur data, Subsistem Pengelolaan, perancangan SIG dan konversi data,

pembangunan topologi, pemasukan data dan pengelolaan, analisis spasial

dan tabular, Subsistem Penyajian, macam-macam pencetak.

c. Penerapan SIG untuk Geologi, Sumberdaya alam, Tata lingkungan,

Perkotaan, Kelautan, Transmigrasi, Hidrologi, Kehutanan, dll.

Daftar Pustaka:

Burrough, P.A., 1994, Principles of Geographical Information Systems for

Land Resources Assessment, Clarendon Press-Oxford, London.

Bruce E. Davis, 1996. “GIS: A Visual Approach”, OnWord Press

Computer Dept. ITC, 1993, ILWIS 1.4 User's Manual, International Institute

for Aerial Survey and Earth Science (ITC), Netherlands.

ESRI, 1992, Understanding GIS, Redland-USA.

Page 100: Isi Juknis

100

Michael F. Worboys, 1995. “GIS A Computing Perspective”, Taylor & Francis.

Michael N. DeMers, 1997. “Fundamentals of Geographic Information System”,

John Wiley & Sons, Inc.

Suharto, Paul, 1989, Sistem Informasi Geografis (SIG). Apa, Mengapa,

Bagaimana. Survey dan Pemetaan, v.7, no.1, Des.

Remote Sensing and GIS Year Book oleh TISDA-BPPT setahun sekali

Warta Inderaja : Jurnal Penginderaan Jauh dan SIG Berbasis Internet (Mapin)

GIS World: http:www.geoplace.corn

http://www. geocities.com/rsgisforurnjournal/geomatika.html

http:/feature. geography.wisc.edu

http:: www.gis.com

19.Nama Mata Kuliah : Bencana Geologi

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Vulkanologi,

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.228

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami pengertian, macam dan mitigasi bencana

geologi, serta mengenal berbagai macam data spasial dan tabular untuk

melakukan perancangan dan pembangunan database dan topologi, serta

menganalisis data SIG dengan obyek bencana geologi untuk perencanaan

mitigasinya.

Isi :

Page 101: Isi Juknis

101

Pengertian dan definisi bencana geologi; mengenal berbagai macam bencana

geologi seperti: gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor,

banjir. Setiap bencana dibahas mengenai pengertian; penyebab; usaha

penggulangan (mitigasi), mulai dari strategi perencanaan, sebelum, pada saat

dan setelah bencana terjadi. Contoh-contoh bencana di Indonesia dan negara

lain, aplikasi perancangan dan pembangunan database dan topologi serta

menganalisis data SIG dengan obyek bencana geologi untuk usaha

penanggulangan mitigasinya.

Daftar Pustaka :

Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB), 2009,

Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia ,

Edisi II Pelaksana Harian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2010a, National Disaster

Management Plan 2010-2014.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2010b. Rencana Kontinjensi

Menghadapi Penanggulangan Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2011. Panduan

Perencanaan Kontijensi Menghadapi Bencana, Edisi II tahun 2011

Bappenas. 2010. National Action Plan For Disaster Risk 2010-2012.

Burraugh, P.A., 1994, Principles of Geographical Information Sistems for land

Resources Assessment, Clerendon Press-Oxford, London.

Michael Michael N. DeMers, 1997. Fundamentals of Geographic Information

System, John Wiley & Sons, Inc.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Departemen Energi dan

Sumber Daya Mineral. 2007. Gempa bumi dan Tsunami.

Majalah GEMA, BNPB

Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, BNPB

www.bnpb.go.id

Page 102: Isi Juknis

102

E. Matakuliah Perilaku Berkarya

1. Nama Mata Kuliah : Geologi Kuarter

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Sejarah, Tektonika

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.225

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Menelaah geologi sejarah secara umum dan kedudukan zaman Kwarter

didalamnya. Membahas ciri-ciri khas zaman Kwarter yang mencakup antara

lain pengesan di bumi belahan utara dan selatan serta kaitannya dengan

turun muka laut di Khatulistiwa, serta pengaruh neo tektonik pada kawasan

tersebut

b. Menghubungkan migrasi fauna dengan jembatan darat yang diakibatkan

oleh turunnya muka laut menjelang dan pada kala Plistosen.

c. Mempelajari teori Gletser yang meliputi genesa undak-undak fluviatil

maupun pantai dan hubungannya dengan perioda-perioda glasial,

interglasial serta interstadial.

d. Membahas teori-teori penentuan umur yang lazim diterapkan untuk

zaman Kwarter dan mempelajari genesa sedimen-sedimen Kwarter di

Indonesia.

Daftar Pustaka:

Bowen, D. Q., 1981, Quaternary Geology : A Stratigraphic Framework for

Multidisciplinary Work, Pergamon Press.

Flint, R. F., 1971, Glacial and Quaternary Geology, New York

Page 103: Isi Juknis

103

Watanabe, N. & Kadar, N., 1985, Quaternary Geology of the Hominid Fossil

Bearing Formations in Java, Geological Research

2. Nama Mata Kuliah : Stratigrafi Terapan

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Sedimentologi Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.225

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Studi terintegrasi dari berbagai dasar klasifikasi stratigrafi yang. Aplikasi

mencakup pengelompokan stratigrafi berdasarkan sekuen pengendapannya

atau berdasarkan genetika sedimen dalam kerangka krono/waktu (umur

lapisan batuan) dan paleoekologi atau facies litologi yang saat ini sering

disebut sebagai konsep “sequence stratigraphy”.

Daftar Pustaka:

Allen, P.A., & Allen, J.R, 1990, Basin Analysis, Principles and Application,

Blackwell Scientific Publication, Oxford-London, 445 h.

Anne, R, & Friedman, G. M.,1981, Exploration For Carbonate Petroleum

Reservoir,’John Wiley & Sons, Inc., New York.

Arthur, J.B., & Carney, R.S., 1981, Principles of Benthic Marine Paleoecology,

Academic Press, New York, London. 463 h.

Baillie, A.D., 1992, Sedimentary Basin Analysis and Petroleum Occurrence,

Program Diklat Tim Pengelola IWPL - MIGAS - IAGI. 231 h.

Page 104: Isi Juknis

104

Beard, J.H., Sangree, J.B., & Smith, L.A., 1982, Quarternary Chronology,

Paleoclimate, Depositional Sequences, and Eustatic Cycles, AAPG, Bulletin, v.

66, no. 2, h. 158-169, 10 fig.

Handford, C. R., 1995, Carbonate Depositional Systems and Sequence

Stratigraphy, New World Horizon, Houston, Texas.

Leeder, M.R., 1983, Sedimentology : Process and Product, George Allen &

Unwin, London, 344 h.

Milton, N., & Bertram, G., 1991, A Dictionary of Sequence Stratigraphic

Terminology, Stratigraphic Studies Group, Glasgow. BP Exploration.

Morley, R.J., 1993, Application of Biostratigraphy to Sequence Stratigraphy,

presented at Trisakti University Jakarta. 23 h.

Sangree, J.B., & Mitchum, R.M., Jr., 1992, Exploration and Production

Applications of Sequence Stratigraphy, Sangree Exploration Inc. 11767 Katy

Freeway, Suite 535, Houston, Tx 77079.

Sarg, J.F., 1988, Carbonate Sequence Stratigraphy, SEPM, Special Publication,

No. 42, h. 154-181.

Seymour, W.P., 1988, Integrated Stratigraphic and Palaeoenvironmental

Studies of Marginal and Non Marine Tertiary Sequence In South East Asia,

Robertson Research International Limited, Singapore.

Whittaker, M.F., Holmes, N.A., & Racey, A., 1992, Biostratigraphy, IPA

Coursebooks, Jakarta.

3. Nama Mata Kuliah : Geofisika Terapan

SKS : 3

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geofisika Eksplorasi

Metode/Sistem : Kuliah

Page 105: Isi Juknis

105

Kode Mata Kuliah : MGF.327

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan mampu mengerjakan suatu studi kasus tentang

eksplorasi geolistrik, mulai dari penyusunan proposal pekerjaan sampai

dengan teknis pengerjaan pekerjaan dan pemodelan geologi untuk data-data

seperti: rekomendasi SDA atau potensi bencana alam, eksplorasi air tanah,

geologi teknik, dan eksplorasi panasbumi.

Isi:

a. Mempelajari penerapan metode geolistrik untuk eksplorasi sumber daya

alam dan prediksi bencana alam. Materi pembelajaran mulai penyegaran

dasar teori dan philosophy geolistrik; tahap-tahap pekerjaan survei

geolistrik yang mempelajari perencanaan survey geolistrik, tahap

pengukuran data di lapangan, pengolahan data, sampai dengan

interpretasi data geolistrik; memberikan pemahaman akan keterbatasan

dan kelebihan yang ada pada data geolistrik serta parameter yang dipakai.

b. Di akhir kuliah peserta akan mengerjakan studi kasus eksplorasi geolistrik

dari penyusunan proposal pekerjaan sampai dengan teknis pengerjaan

pekerjaan dan modeling geologi untuk data-data antara lain: rekomendasi

SDA atau potensi bencana alam, eksplorasi air tanah (hidrogeologi),

geologi teknik, eksplorasi panasbumi.

c. Mempelajari penerapan metode geolistrik untuk eksplorasi sumber daya

alam dan prediksi bencana alam. Materi pembelajaran mulai penyegaran

dasar teori dan philosophy geolistrik; tahap-tahap pekerjaan survei

geolistrik yang mempelajari perencanaan survey geolistrik, tahap

pengukuran data di lapangan, pengolahan data, sampai dengan

interpretasi data geolistrik; memberikan pemahaman akan keterbatasan

dan kelebihan yang ada pada data geolistrik serta parameter yang dipakai.

d. Di akhir kuliah peserta akan mengerjakan studi kasus eksplorasi geolistrik

dari penyusunan proposal pekerjaan sampai dengan teknis pengerjaan

pekerjaan dan modeling geologi untuk data-data antara lain: rekomendasi

SDA atau potensi bencana alam, eksplorasi air tanah (hidrogeologi),

geologi teknik, eksplorasi panasbumi.

Page 106: Isi Juknis

106

e. Pemahaman mengenai tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu

ekplorasi graviti dari pengumpulan data hingga interpretasi data serta

batasan-batasan dari setiap parameter.

f. Dasar pertimbangan dari penggunaan dari suatu ekplorasi dengan

menggunakan metoda graviti.

g. Prosedur pengumpulan data, dari pengenalan setiap alat di lapangan serta

parameter-parameter yang digunakan dan teori dasarnya. Selanjutnya

tahapan di dalam pengolahan data dan akhirnya tahapan di dalam

interpretasi data.

Daftar Pustaka:

Adkins, J., et al., A Regional Gravity Base Station Network for Indonesia, Pub.

Technic-Seri Geofisika, No. 6, Geological Survey of Indonesia, 1978.

Al-Chalabi, M.,Interpretation of Gravity Anomalies by non-linear Optimization,

Geophys. Prosp., 20, 1-16, 1972.

Barker, RD., 1981, The Offset System of Electrical resistivity sounding and its

use with a Multicore Cable”, Geophysics. Prosp. 29, 128-43.

Bowin, C., Aldrich, S.C., Folinsbee, R.A.,; “VSA Gravitymeter System: Test and

Recent Developments, J. Geophys. Res., 77, 2018-33, 1972.

Dobrin, M.B., 1976, Introduction to Geophysical Prospecting, 3rd ed., Mc-Graw

Hill, InS. Book Co, Auckland

Grow, J. A., Bowin, C. O.,Evidence for High-Density Crust and Mantle Beneath

the Chile Trench due to the Descending Lithosphere”. J. Geophys. Res., Vol.

80, 1449-1458, 1972.

Hochstein, M.P., dan Soengkono, S., 1997, Geothermal Exploration for Earth

Scientists–Geophysical Lecture Notes (603)”, 3rd ed., Geothermal Institute,

University of Auckland.

Honkasalo, S., On the Tidal Gravity Correction, Bulletin., Geof. Teor, ed., appl.

VI, 21, 34-36, 1972.

Page 107: Isi Juknis

107

Kearey, P., and Brooks, M., An Introduction to Geophysical Exploration”.

Blackwell Scientific Publications, Cambridge, 1991.

Kearey., P., Brooks., M., 2000, “An Introduction to Geophysical Exploration”,

Oxford, Blackwell Scientific Publ., 3rd ed., London.

Parasnis, D.S., 1986, Principles of Applied Geophysics, 4td ed, Chapman & Hall,

London.

Sharma, P.V., 1986, Geophysical Methods in Geology, 2nd ed., Elsivier, New

York.

Silver, E. A., McCaffrey, R., and Joyodiwiryo, Y., Gravity Result and Emplacement

Geometry of the Sulawesi Ultramafic Belt, Indonesia : The Geology and

Tectonics of Eastern Indonesia, Geological Research and Development

Centre”, Bandung, Special Publication, No. 2, 343-347, 1991.

Talwani, M., Worzel, J.L., Landisman, M., Rapid Gravity Computations for Two-

Dimensional Bodies with Applications to the Mendocino Submarine

Fracture Zones”. J. Geophys. Res., 64, 49-59, 1991.

Telford, WM., Geldart LP., Sheriff, RE., 1991, Applied Geophysics, Cambridge

University Press, Cambrigde, 2nd ed.

4. Nama Mata Kuliah : Geofisika Hidrokarbon

SKS : 3

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geofisika Eksplorasi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.326

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Page 108: Isi Juknis

108

a. Pemahaman mengenai tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu

ekplorasi seismik dari pengumpulan data hingga interpretasi data serta

batasan-batasan dari setiap parameter.

b. Dasar pertimbangan dari penggunaan dari suatu ekplorasi dengan

menggunakan metoda seismik.

c. Prosedur pengumpulan data, dari pengenalan setiap alat di lapangan

serta parameter-parameter yang digunakan dan teori dasarnya.

d. Selanjutnya tahapan di dalam pengolahan data dan akhirnya tahapan di

dalam interpretasi data.

Daftar Pustaka:

Anstey, N.A., Seismic Prospecting Instruments Vol. 1 : Signal Characteristics

and Instrument Specifications, Gerbruder Borntraeger, Berlin, 1976.

Bally, A.W., Seismic Expression of Structural Styles (3 vols.). AAPG Studies in

Geology No. 15, AAPG, Tulsa, 1983

Bally,, A.W., Atlas of Seismic Stratigraphy (3 vols.)”. AAPG Studies in Geology

No. 27, AAPG, Tulsa, 1983

Kearey, P., Brooks, M., An Introduction to Geophysical Exploration, Blackwell

Scientific Publications, Cambridge, 1983

Nettleton, Geophysical Prospecting for Oil, McGraw Hill Book Company, Inc.

New York, London, 1983

Sheriff, R.E., Geldart, L.P.,Exploration Seismology Vol. 1 : History, Theory, and

Data Acquisition, Cambridge University Press, Cambridge, 1982

Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., Keys, D. A., Applied Geophysics”,

Cambridge University Press, 1982

Vail, P. R., Mitchum, R. M., Thompson, S., Seismic Stratigraphy and Global

Changes of Sea-Level, part 4: Global Cycles of Relative Changes of Sea

Level”. Mem. American Association of Petroleum Geologist, v.26., 1977

5. Nama Mata Kuliah : Geokimia Hidrokarbon

Page 109: Isi Juknis

109

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geokimia, Geologi Hidrokarbon

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGS.229

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

a. Pengulangan dasar-dasar kimia organik: Jenis ikatan kimia, reaksi-reaksi

kimia, isotop dan metoda pemisahan

b. Asal dan hakekat minyak dan gas bumi: Petroleum generation, diagenesa,

katagenesa dan metagenesa.

c. Batuan induk: kualitas dan derajat kematangan; Jenis dan potensi batuan

induk, alterasi dan migrasi.

d. Metoda Pengukuran: VR, SCI, TAI, Rock-Eval, gradien geotermal, Lopatin

(TTI), head space gas, komposisi minyak

e. Korelasi geokimia : oil–oil, oil source, biomarker.

Daftar Pustaka:

North F.K., 1985, Petroleum Geology, British Library Catalog”, 617 hal.

Waples D.W, 1985, Geochemistry in Petroleum in Exploration, IHRDC

Publishers, 232 hal.

Welte & Tissot, 1984, Petroleum Formation and Occurrence, Springer-Verlag

Berlin Heildelberg, 699 hal.

6. Nama Mata Kuliah : Mekanika Batuan

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Teknik, Geologi Tata Lingkungan

Page 110: Isi Juknis

110

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.224

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui dan dapat menghitung berapa

besar reaksi dan tegangan batuan akibat adanya gaya/beban yang di berikan

path massa batuan di kulit bumi serta aplikasinya aplikasinya di lapangan.

Isi:

Pengertian dan dasar-dasar mekanika batuan, konsep tegangan–regangan,

lingkaran Mohr dan aplikasinya, sifat fisik dan sifat mekanik massa batuan,

macam-macam Pengujian baik insitu maupun di laboratorium. perilaku massa

batuan, klasifikasi massa Batuan dan aplikasi mekanika batuan dalam

pekerjaan di lapangan.

Daftar Pustaka:

Bieniawski, ZT, 1989, Engineering Rock Mass Classification, John Wiley and

Son, New York.

Bieniawski, ZT, 1984, Rock Mechanics Design in Mining and Tunneling, AA

Balkema, Rotterdam.

Brown ET, Brady BHG, 1986, Rock Mechanics for Underground Mining, George

Allen & Unwin, London.

Duvall, WI Obert L, 1967, Rock Mechanics and the Design of Structure in Rock,

John Wiley & Son, NY

Farmer 1W, 1-83, Engineering Behaviour of Rock, second edition, Chapman

and Hall, New York.

Goodman, Richard E, 1989, Introduction of Rock Mechanics, 2nd, John Wiley &

Son, New York.

Jaeger JC and Cook NGW, 1979, Fundamental of Rock Mechanics, 3rd,

Chapman and Hall, London.

Page 111: Isi Juknis

111

Rai, Made Astawa, 1994, Mekanika Batuan, Laboratorium Geoteknik, PAU, Ilmu

Rekayasa ITB

7. Nama Mata Kuliah : Petrogenesa Batuan Sedimen

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Petrologi, Petrografi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.226

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik proses diagenesis pada

batupasir dan batugamping, khususnya dikaitkan dengan pembentukan

porositas dan permebilitas batuan; berdasarkan observasi dengan

menggunakan miroskop polarisasi (Pol. Microscope), meliputi aspek kemas

diagenesis (fabric diagenetic). Selanjutnya mahasiswa dapat mengelompokkan

batuan tersebut dalam Diagenetic Regime dan Regional Diagenetic Trends

yang akhirnya dapat diketahui potensial batuan tersebut sebagai reservoir

rock.

Isi:

a. Observasi tekstur, ukuran, bentuk butiran, pemilahan, grain fabric, textural

maturity, porositas, permeabilitas dan komposisi pembentuk batuan;

karateristik kemas diagenesis (diagenetic fabric) yang meliputi: proses

fisika yang penting di dalam diagenesis ini, yaitu mekanikal dan solution

compaction. Sedangkan hasil dari proses kimia yang terjadi diamati melalui

mineral yang bertindak sebagai semen (cementation), pelarutan butiran

yang tidak stabil dan penggantian butiran oleh mineral lainnya (dissolution

& replacement); serta melakukan observasi secara detail jenis dan

prosentasi porositas yang terbentuk.

Page 112: Isi Juknis

112

b. Klasifikasi penamaan batuan dikemukakan oleh Dunham’s (1962), Embry &

Klovan (1971), Folk (1974), Gilbert (1982) dan Klasifikasi rezim diagenesis

(Diagenetic Regime) yang dikemukakan oleh Choquette & Pray (1970).

Daftar Pustaka:

Boggs, S.Jr., 1987, Principles of Sedimentology and Stratigraphy, Merril Publi.

Co., Columbus, Ohio.

Folk, R.L., 1974. Petrology of Sedimentary Rocks, Hamphill Publishing

Company, Austin, Texas, USA.

H. Williams, F.J. Turner & C.M. Gilbert, 1954. Petrography: An Introduction to

the Study of Rocks in Thin Section, Freeman and Company.

__________________________________________, 1982. Petrography: An Introduction to

The Study of Rocks in Thin Section, Freeman and Co.

M.E. Tucker, 1986. Sedimentary Petrology : An Introduction, Blackwell Scientific

Publications.

McDonald, D.A. & Schmidt, V., 1983. Secondary Reservoir Porosity in the

Course of Sandstone Diagenesis, The AAPRG, Education Course Note Series

No.12, Tusla, Oklahoma, USA.

Moore, C.H.,1989. Carbonate Diagenesis & Porosity, Development in

Sedimentology No.46. Amsterdam.

Peter A. Scholle, 1978. Carbonate Rock Constituents, Textures, Cements &

Porosities, APPG Memoir 27.

8. Nama Mata Kuliah : Petrogenesa Batuan Beku dan Metamorf

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Petrologi, Petrografi

Metode/Sistem : Kuliah

Page 113: Isi Juknis

113

Kode Mata Kuliah : MGN.203

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami bagaimana proses

magmatisme yang terjadi di berbagai tatanan tektonik dan juga proses

metamorfisme yang berkaitan dengan tektonik, sebagai bagian dari satu

sistem yang ada di bumi ini.

Isi:

Mempelajari proses magmatisme di berbagai tatanan tektonik, ciri-ciri dari

magmatisme tersebut, klasifikasi batuan beku dan studi geokimia, proses

metamorfisme, klasifikasi dan ciri-ciri batuan metamorfisme, himpunan

mineral-mineral metamorfosa dan kaitannya dengan tatatan tektonik.

Daftar Pustaka:

Hughes, Charles J., 1982, Igneous Petrology, Elsevier Science Publishers B.V.

Middlemost, Eric A.K., 1985, Magmas and Magmatic Rocks: An Introduction to

Igneous Petrology, Longman Group Limited

Wilson, M., 1989, Igneous Petrology: A Global Tectonic Approach, Unwin

Hyman Inc.

Winkler, H.G., 1974, Petrogenesis of Metamorphic Rocks, 2nd, Springer-Verlag,

NewYork Inc.

Yardley, Bruce W.D., 1989, An Introduction to Metamorphic Petrology,

Longman Group UK Limited

9. Nama Mata Kuliah : Mineral Alterasi

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Endapan Mineral, Petrografi

Page 114: Isi Juknis

114

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.228

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengerti dan memahami bagaimana proses

pembentukan/genesa mineral alterasi terutama berkaitan dengan proses

hidrothermal, sebagai bagian dari satu sistem yang ada di bumi ini

Isi:

Mempelajari pembentukan mineral alterasi yang berkaitan dengan

pembentukan mineral bijih dan geothermal, sifat-sifat mineral alterasi,

kaitannya dengan temperatur dan tekanan fluida hidrothermal serta himpunan

mineral-mineral alterasi.

Daftar Pustaka:

Barner, H.I., Geochemistry of Hydrothermal Ore Deposits, 2nd.

Guilbert, John M. & Park Jr. C.F., 1986, The Geology of Ore Deposits, W.H.

Freeman & Co.

Jensen M.L. & Bateman A.M., 1981, Economic Mineral Deposits, John Willey,

Bulletin of Economic Deposits, Journal of Geochemical Exploration.

10.Nama Mata Kuliah : Karakterisasi Formasi

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geofisika Eksplorasi, Geologi Hidrokarcon

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGF.228

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Page 115: Isi Juknis

115

Mahasiswa mampu secara terpadu memahami karakter formasi dan karakter

fluida dalam sistem akulumasi hidrokarbon serta menganalisa data geologi,

geofisika, dan reservoar untuk menentukan geometri reservoar dan properti

reservoar dari hidrokarbon

Isi:

Pendahuluan; Sejarah dan perkembangan Reservoir Management, Work Flow,

Geology, Geophysics, dan Reservoir; Basic Petrofisik

Daftar Pustaka:

Bally,, A.W., Atlas of Seismic Stratigraphy (3 vols.)”. AAPG Studies in Geology

No. 27, AAPG, Tulsa, 1983

Burcik Emil J, “Properties of Petroleum Reservoir Fluids”, International Human

Resources Development Corporation, Pennsylvania, 1956.

Kearey, P., Brooks, M., An Introduction to Geophysical Exploration, Blackwell

Scientific Publications, Cambridge, 1983

Patton, “Oil Field Water Systems”, Campbell Petroleum Series, Oklahoma, 1977.

Sheriff, R.E., Geldart, L.P.,Exploration Seismology Vol. 1 : History, Theory, and

Data Acquisition, Cambridge University Press, Cambridge, 1982

Sheriff, R.E., Reservoir geophysics, Cambridge University Press, Cambridge,

1998

Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., Keys, D. A., Applied Geophysics”,

Cambridge University Press, 1982

10. Nama Mata Kuliah : Hidrogeologi Lanjut

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Hidrogeologi

Metode/Sistem : Kuliah

Page 116: Isi Juknis

116

Kode Mata Kuliah : MGT.226

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu menggunakan data-data airtanah, peta geologi dan peta

hidrogeologi dalam menafsirkan keberadaan airtanah suatu wilayah, maupun

mengembangkan eksplorasi manejemen airtanah.

Isi:

Melakukan eksplorasi airtanah berdasarkan data-data berupa peta geologi,

hidrogeologi, data pemboran airtanah (log bor, uji pompa dan analisis kimiawi

airtanah) dan menentukan wilayah potensial untuk terdapatnya airtanah,

kemudian mengembangkan lebih lanjut pemetaan dan manejemen airtanah.

Daftar Pustaka:

Dominico, P.A Schwate, F.W., 1990, Physical and Chemical Hydrogeology, John

Wiley & Son.

Freeze, R.A Cherry. J.A., 1979, Groundwater, Prentice Hall, Inc.

Fetter, C.W, 1994, Aplied Hydrogeology, MacMillan College Company. Inc

10. Nama Mata Kuliah : Oceanografi

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Indonesia

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.231

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Page 117: Isi Juknis

117

Mahasiswa mengetahui dan memahami dasar-dasar pengertian oceanografi,

khususnya oceanografi fisik, yaitu mengenai segala sifat dan karakter fisik yang

membangun sistem fluidanya, mengetahui kehidupan laut (organik terumbu

karang), proses-proses yang bekerja di dasar laut hingga pantai dan masalah

lingkungan pesisir laut.

Daftar Pustaka:

Anderson, R. N., 1986, Marine Geology A Planet Earth Prespective, John Wiley

& Sons, New York.

Barnes, R. S. K, and Hughes, R. N., 1988, An Introduction to Marine Ecology, 2nd

ed., Blackwell Science, London.

Komar, P. D., 1976, Beach Processes and Sedimentation, Prentice Hall, Inc.

Englewood Cliff, New Jersey.

Lerman, M., 1986, Marine Biology Environment, Diversity, and Ecology”. The

Menjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California.

Pickard, G, L. 1975, Descriptive Physical Oceanography An Introduction, 2nd ed,

Pergamon Press, Sidney

Pierson, W. J. Jr., Neumann, G., 1966, Principles of Physical Oceanography,

Prenyice-Hall, Inc., Englewood Cliff, New Jersey.

Sears, M., Merriam, D. (ed), 1980, Oceanography : the Past, Springer-Verlag,

New York.

Skinner, B. J., Porter, S. C., 2000, The Dynamic Earth, An Introduction to Physical

Geology, 4th ed, John Wiley & Sons, Inc., New York.

Supangat, Agus dan Susanna, 2004, Pengantar Oseanografi, Pusat Riset

Wilayah Laut, Badan Riset dan Sumberdaya Non-hayati, Badan Riset

Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

13. Nama Mata Kuliah : Mikrofosil Terpadu

SKS : 2

Page 118: Isi Juknis

118

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Paleontologi, Mikropaleontologi, Sedimentologi

Stratigrafi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGS.228

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami kegunaan berbagai mikrofosil dan dapat

mengaplikasikannya untuk stratigrafi dalam dunia industri terutama minyak &

gas bumi

Isi:

Studi mikrofosil terpadu adalah studi dengan menggunakan berbagai

mikrofosil sebagai dasar pendeterminasian permasalahan umur maupun

paleoekologi. Fosil yang umum dipakai adalah foraminifera, nannoplankton,

radiolaria, spora-pollen, dinoflagellata dan diatome serta yang lainnya. Dalam

studi ini dipelajari cara penentuan zonasi biostratigrafi dari keberadaan fosil-

fosil yang terdapat pada “faunal distribution chart” yang terintegrasi. Untuk

paleoekologi atau penentuan lingkungan pengendapan dilakukan dengan

metode kualitatif dan kuantitatif serta hubungan dari masing-masing

mikrofosil. Disamping itu juga dibahas atau dipelajari tentang kelebihan dan

kekurangan dari klasifikasi biozonasi dan zona bathimetri dari beberapa ahli

atas penggunaannya di Indonesia.

Daftar Pustaka:

Bolli, H.M., Saunders, J. B., 1985, Oligocene to Holocene Low Latitude Planktic

Foraminifera. In, Bolli, H.M. Saunders, J. B. and Perch-Nelson, K., eds.,

Plankton Stratigraphy, p. 155-262. Cambridge University Press, Cambridge.

Kennett, J.P., Srinivasan, M.S., 1983, Neogen Planktonic Foraminifera, A

Philogenetic Atlas, Hutchinson Ross Publ. Co., Pennsylvania.

Page 119: Isi Juknis

119

Morley, R. J., 1981, Tertiary Stratigraphic Palynology in South East Asia: Current

Status and New Directions. Geo. Soc. Malaysia, Bulletin 28, November 1991,

pp. 1-36.

Morley, R.J., 1993, Application of Biostratigraphy to Sequence Stratigraphy,

presented at Trisakti University Jakarta. 23 h.

Murray, J. W., 1991, Ecology and Palaeoecology of Benthic Foraminifera,

Longman Group Limited, UK, 293 h

Pringgoprawiro, H., Kapid, R., Barmawijaya, D.M., 1994, Mikrofosil, Buku 1.

Foraminifera. Bandung, 147h.

Van Gorsel, J.S., 1988, Biostratigraphy in Indonesia: Methods, Pitfall and New

Direction, Proceeding of 17th Annual Convention Indonesian Petroleum

Association, Jakarta.

Varol, O. 1998: Paleogene. In, Bown, P.R. eds., Calcareous Nannofossil

Biostratigraphy. p. 200-264. Kluwer Academic Publishers, London.

14. Nama Mata Kuliah : Geologi Tanah

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Teknik

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGT.227

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu mengetahui konsep umum dari genesa tanah,

mengidentifikasi keberadaan pelapukkan tanah dan pengembangannya.

Isi:

(1) Genesa tanah dan penyebarannya yang berkaitan dengan sifat-sifat

keteknikan tanah

Page 120: Isi Juknis

120

(2) Parameter derajat pelapukkan tanah

(3) Pemahaman mineral dan geokimia tanah

(4) Pemahaman kemampuan daya dukung dan penurunan tanah

Daftar Pustaka:

Bowles, JE., 1989, Sifat-sifat Fisik dan Geoteknik Tanah, Erlangga.

Das, Braja, M., 1994, Principles of Geotechnical Engineering”, 3rd edition, PWS

Publishing Company, Boston

Sanglerat, Guy, 1984, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Penerbit Erlangga,

Jakarta

Tomlinson, M. J., 1986, Foundation Design and Structure, John, Wiley and

Sons, New York.

15. Nama Mata Kuliah : Geokimia Panas Bumi

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : C untuk Geologi Panas Bumi, Geokimia, Volkanologi

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.219

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi:

Peranan kimia dalam sistem panasbumi; pengenalan jenis, komposisi, asal dan

distribusi fluida panasbumi; pengaruh proses boiling, pencampuran dan

kondensasi pada komposisi fluida panasbumi; memperkirakan temperatur

reservoar berdasarkan komposisi air dan gas; serta pengetahuan tentang isotop

stabil yang digunakan pada sistem panasbumi; membahas monitoring

Page 121: Isi Juknis

121

produksi, memprediksi terbentuknya scaling dan korosi; interaksi antara batuan

dan air panasbumi serta memprediksi aspek lingkungan.

Daftar Pustaka:

Ellis, A.J. and Mahon, W.A.J., 1977, “Chemistry and Geothermal System”,

Academic Press, New York.

Kingston-Morrison, 1995, “An Introduction to Geothermal System”, Kingston-

Morrison, Auckland, NZ.

Nicholson, K., 1993, “Geothermal Fluids: Chemistry and Exploration

Techniques”, Springer-Verlag, Berlin.

Wohletz, K. and Heiken, G., 1992, ”Volcanology and Geothermal Energy”, Univ.

of California Press.

16. Nama Mata Kuliah : Geokimia Mineral

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geokimia

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGN.214

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar geokimia mineral yang relevan

dan praktis agar dapat memahami dan mampu menjelaskan proses dan pola

dispersi primer dan dispersi sekunder dari unsur indikator dan pathfinder

sebagai hasil proses migrasi dari suatu tubuh bijih untuk menentukan

distribusi pola anomali unsur sehingga dapat memprakirakan keberadaan

deposit / mineralisasi bijih yang bernilai ekonomi.

Isi:

Page 122: Isi Juknis

122

Pemahaman peran geokimia dalam eksplorasi mineral sangat penting untuk

menentukan persebaran anomali dari suatu deposit bijih atau unsur2 lain yang

berasosiasi dengan mineralisasi terutama di daerah beriklim ekuatorial-tropis

seperti Indonesia, di mana proses pelapukan sangat tinggi dengan vegetasi

yang lebat sehingga aksesibilitas untuk melakukan pengambilan contoh yang

representatif, efektif dan efisien di daerah yang luas dapat dilakukan dengan

metode geokimia dengan memperhatikan proses2 geologi yang berkaitan erat

dengan keterdapatan deposit/mineralisasi seperti: jenis litologi, struktur

geologi/tektonik, pola migrasi, pola dispersi primer, dispersi sekunder, serta

pola persebaran anomali, yang didasari dengan pengenalan genesis dari setiap

jenis unsur ekonomi serta lingkungan geokimia yang berperan secara

singenetik ataupun postgenetik. Hasil analisis dan interpretasi data anomali

geokimia dapat menjadi petunjuk awal yang penting tentang keberadaan

mineralisasi permukaan ataupun bawah permukan serta persebarannya.

Daftar Pustaka:

Horsnail, R. F. "Geochemical prospecting", in AccessScience@McGraw-Hill,

http://www.accessscience.com, DOI 10.1036/1097-8542.285700, last

modified: March 29, 2001.

Kelley1, D.L. Cameron2, E.M. and Southam3, G. Secondary Geochemical

Dispersion Through Transported Overburden,

Krauskopf, K.B., Introduction to Geochemistry. Second Edition, McGraw-Hill

Kogakusha, Ltd., Tokyo, 1979.

Mason, B.,et al, Principles of Geochemistry. Fourth edition, John Wiley & Sons,

New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore, 1982

M. Beth McClenaghan, Overview of common processing methods for recovery

of indicator minerals from sediment and bedrock in mineral exploration,

Geochemistry: Exploration, Environment, Analysis, Vol. 11 2011, pp. 265–

278 1467-7873/ 11/$15.00 _ 2011 AAG/Geological Society of London DOI

10.1144/1467-7873/10-IM-025

Page 123: Isi Juknis

123

17. Nama Mata Kuliah : Struktur Mineralisasi

SKS : 2

Semester : 6 atau 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geokimia, Geokimia mineral, Petrologi, Mineralogi,

dan Geologi Struktur.

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGD.222

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar dan praktis sehingga memahami

dan mampu melakukan pengamatan dan identifikasi lapangan serta analisis

tektonik dan struktur geologi sebagai kontrol atas model-model karakter

deposit bijih, sehingga dengan dibantu oleh data dan informasi geokimia dan

geofisika serta geologi bawah permukaan, dapat memprakirakan dimensi

persebaran dari deposit mineral bijih.

Isi:

Pengertian tektonik dan struktur geologi untuk memprakirakan dimensi

persebaran deposit mineral bijih sebagai aspek kontrol terhadap model-

model, deposit bijih. Pengertian kontrol tektonik berkaitan dengan gerakan2

tektonik regional (plate tectonics) yang berpengaruh pada tektonik lokal

sesuai ”Riedel system” yang diantaranya bisa membentuk jaringan frakturasi

dengan periode, orientasi dan ukuran yang berbeda-beda. Jaringan frakturasi

terbuka (open fracturation network) diisi larutan mineral membentuk vein

mineralisasi deposit. Analisis tektonik dan struktur didukung data dan

informasi geokimia, geofisika serta geologi bawah permukaan

Daftar Pustaka:

Hamilton,W.,1979, Tectonic of the Indonesian Region, Geological Survey

Professional Paper 1078,US Government Printing Office, Washington,USA

Page 124: Isi Juknis

124

Katili,J.A.,Reunemund,J.A.,1984, Southeast Asia: Tectonic Framework, Earth

Resources and Regional Geological Programs, International Union of

Geological Sciences,Ottawa, Canada

Ramsay,J.G.,Huber,M.I.,1983, The Techniques of Modern Structural Geology-

Volume 1: Strain Analysis, 1983, Academic Press, London

Ramsay,J.G.,Huber,M.I.,1987, The Techniques of Modern Structural Geology-

Volume 2: Folds and Fractures, 1987, Academic Press, London

Passchier Cees W., Trouw.Rudolph A. J. Microtectonics, Library of Congress

Control Number: 2005929132 ISBN-10 3-540-64003-7 Springer Berlin

Heidelberg New York ISBN-13 978-3-540-64003-5 Springer Berlin

Heidelberg New York © Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2005 Printed in

Germany

Vialon,P.,Ruhland,M.,Grolier,J.,1976, Elements de Tectonique Analitique,

Masson, Paris

F. Matakuliah Berkehidupan dan Bermasyarakat

1. Nama Mata Kuliah : Ekonomi Teknik dan Kewirausahaan

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Geologi Indonesia, Endapan Mineral

Metode/Sistem : Kuliah

Kode Mata Kuliah : MGU.225

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu berpengetahuan tentang keekonomian teknik, antara lain:

dasar-dasar dan parameter yang digunakan dalam evaluasi ekonomi proyek

Page 125: Isi Juknis

125

teknik, nilai waktu dari uang, laju pengembalian, depresiasi dan “break even

point”

Isi:

Dasar-dasar pemikiran dan pengetahuan tentang konsep perubahan nilai uang

terhadap waktu; System Pembungaan (“interest”); Pengambilan keputusan dari

beberapa alternatif proyek dengan metode “annual worth” dan “present

worth”, analisa “cash flow” dan indikator-indikator yang digunakan untuk

menilai kelaikan proyek POT, NPV, ROR, PIR, DPIR; menilai kelayikan proyek

yang dipercepat (“accelertaion project”) dari “increment cash flow” dan

“decline rate” (laju penurunan) produksi suatu lapangan, depresiasi dan

penggunaannya alam “cash flow”

Daftar Pustaka:

Chi, U, I, Koku, 1985, Economic Analysis and Investment Decision, The

University of Port Harcourt, John, Wiley and Sons

Franklin, J. Stemole, 1974, Economic Evaluation and Investment Decision

Methods, Colorado School of Mines, Invesment Evaluation Corporation

Thuesen, H. G., Fabrycky, W. J., and Thuesen, G. J., 1981, Engineering Economy

5th Edition, Prentice Hall of Indian Private Limited, New Delhi

Poollen, H. K., 1972, Economics, Lemigas, Indonesia

2. Nama Mata Kuliah : Kuliah Lapangan

SKS : 3

Semester : 4

Mata Kuliah Prasyarat :Memiliki nilai minimal C untuk matakuliah: Geologi

Dasar, Geologi Struktur, Geomorfologi, Mineralogi,

Paleontologi, Petrologi, Sedimentologi Stratigrafi

Metode/Sistem : Melakukan proses belajar di lapangan selama 25 hari.

Page 126: Isi Juknis

126

Kode Mata Kuliah : MGU.321

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan geologi lapangan.

Isi:

Orientasi lapangan, pengamatan singkapan dan pencatatan, survey (kompas

dan langkah), pengenalan geologi struktur, pengukuran stratigrafi,

pengenalan geomorfologi dan sketsa, tectonic section, koreksi peta geologi

Daftar Pustaka:

Compton, R. R., 1962: Manual of Field Geology, John Wiley & Sons Inc.

Compton, R. R., 1985: Geology in Field, John Wiley & Sons Inc.

Lahee, F. H., 1969: Field Geology, Mc Grow-Hill Book Company Inc.

Sukendar, A., 1990: Buku Penuntun Geologi Lapangan, Departemen Teknik

Geologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Tidak dipubliksikan

Wardhana, A. S., (ed), 2012: Modul Kuliah Lapangan 1, Program Studi Teknik

Geologi, Fakulltas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti,

Tidak dipubliksikan

3. Nama Mata Kuliah : Pemetaan Geologi

SKS : 3

Semester : 6

Mata Kuliah Prasyarat : Memiliki minimal nilai C untuk matakuliah Geologi

Sejarah, Kuliah Lapangan, Mikropleontologi, Mineral Optik-Petrografi dan

sudah pernah/sedang mengambil matakuliah Geologi Indonesia.

Metode/Sistem : Melakukan proses belajar di lapangan selama 30 hari

Kode Mata Kuliah : MGD.322

Page 127: Isi Juknis

127

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu melakukan secara mandiri perpetaan geologi

konvensional pada suatu daerah.

Daftar Pustaka:

Compton, R. R., 1962: Manual of Field Geology, John Wiley & Sons Inc.

Compton, R. R., 1985: Geology in Field, John Wiley & Sons Inc.

Lahee, F. H., 1969: Field Geology, Mc Grow-Hill Book Company Inc.

Sukendar, A., 1990: Buku Penuntun Geologi Lapangan, Departemen Teknik

Geologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Tidak dipubliksikan

Wardhana, A. S., (ed), 2012: Modul Kuliah Lapangan 1, Program Studi Teknik

Geologi, Fakulltas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti,

Tidak dipubliksikan

4. Nama Mata Kuliah : Tugas Akhir

SKS : 2

Semester : 7

Mata Kuliah Prasyarat : Sudah menyelesaikan 130sks tanpa nilai D

Metode/Sistem : Mandiri dengan didampingi dosen pembimbing

Kode Mata Kuliah : MGU.523

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu melakukan penelitian guna memecahkan sebuah masalah

dengan menggunakan metoda ilmiah. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa

pemetaan geologi tematik atau pengolahan data-data yang telah ada, baik

yang berasal dari instansi/perusahaan dengan izin resmi. Hasil penelitian

disusun secara tertulis dengan memakai metoda penulisan ilmiah yang baku.

Page 128: Isi Juknis

128

5. Nama Mata Kuliah : KUM ITT

SKS : 2

Semester :

Mata Kuliah Prasyarat :

Metode/Sistem : Peninjauan Lokasi

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang kuliah yang menekankan

pada proses pembelajaran pengabdian kepada masyarakat dengan berpikir

secara multi-disiplin dan lintas sektoral guna memecahkan masalah-masalah

pembangunan di masyarakat desa. Di samping juga melatih kepemimpinan di

antara mahasiswa dan belajar bekerja secara sinergi dengan masyarakat.

Isi:

Kuliah ini ditekankan kepada cara pendekatan masyarakat, penyuluhan kepada

masyarakat, analisis situasi lapangan, pengumpulan data, identifikasi potensi

masalah dan kebutuhan masyarakat dan penyusunan rencana kerja di

lapangan dengan mengambil contoh suatu lokasi desa sebagai tempat praktek

pelaksanaan program-program pembangunan

Daftar Pustaka: -

6. Nama Mata Kuliah : Kerja Praktek

SKS : 2

Semester :

Mata Kuliah Prasyarat :

Metode/Sistem : Kuliah

Kompetensi yang diharapkan dari peserta:

Isi: