BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jakarta memiliki masalah yang sangat beragam dengan jumlah penduduk yang cukup besar dengan luas lahan yang terbatas terutama untuk menampung kegiatan yang beragam tersebut dengan keterbatasan jumlah lahan Untuk mewujudkan Jakarta yang nyaman, aman dan sejahtera untuk semua, maka perlu didukung dari semua sektor kegiatan terutama sektor pembangunan sarana dan prasarana. Agar pembangunan dapat menampung beragam kegiatan masyarakatnya terutama pembangunan rumah tinggal diperlukan adanya perencanaan dan pengawasan pembangunan rumah tinggal tersebut. Agar pelaksanaan pembangunan rumah tinggal dapat berlangsung dengan baik dan terciptanya tertib bangunan di Provinsi DKI Jakarta, maka perlu adanya peningkatan kinerja pelaksanaan pengawasan pembangunan rumah tinggal 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jakarta memiliki masalah yang sangat beragam dengan jumlah
penduduk yang cukup besar dengan luas lahan yang terbatas terutama
untuk menampung kegiatan yang beragam tersebut dengan keterbatasan
jumlah lahan Untuk mewujudkan Jakarta yang nyaman, aman dan
sejahtera untuk semua, maka perlu didukung dari semua sektor kegiatan
terutama sektor pembangunan sarana dan prasarana. Agar pembangunan
dapat menampung beragam kegiatan masyarakatnya terutama
pembangunan rumah tinggal diperlukan adanya perencanaan dan
pengawasan pembangunan rumah tinggal tersebut.
Agar pelaksanaan pembangunan rumah tinggal dapat berlangsung
dengan baik dan terciptanya tertib bangunan di Provinsi DKI Jakarta, maka
perlu adanya peningkatan kinerja pelaksanaan pengawasan pembangunan
rumah tinggal yang merupakan tugas dan fungsi Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam upaya meningkatkan kinerja pengawasan dan penertiban
bangunan di Provinsi DKI Jakarta maka masyarakat harus memahami
tekhnis perencanaan pelaksanaan pembangunan rumah tinggal yang
sesuai dengan pedoman tekhnis dan ketentuan hukum yang berlaku, maka
1
diperlukannya suatu pedoman teknis tentang pelaksanaan pengawasan
pembangunan rumah tinggal.
Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota
Administrasi Jakarta Selatan merupakan salah satu unit kerja dalam
struktur organisasi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi
DKI Jakarta yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pelaksanaan
pengawasan dan penertiban bangunan. Suku Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan Kota Administrasi Jakarta Selatan terdiri dari Sub
Bagian Tata Usaha, Seksi Pengawasan Bangunan, Seksi Penertiban
Bangunan dan Seksi Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kecamatan.
Seksi Pengawasan dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota
Administrasi Jakarta Selatan salah satu kinerjanya adalah melaksanakan
kegiatan pengawasan pelaksanaan bangunan rumah tinggal. Untuk itulah
diperlukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat akan
pentingnya Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk membangun agar
terciptanya tata ruang perkotaan yang sesuai dengan RTRW di Kecamatan
Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan pada khususnya.
Pada dasarnya bangunan yang telah berdiri, dapat diajukan
permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) nya, selama jenis
bangunannya sesuai dengan peruntukan dalam Rencana Kota pada lokasi
bangunan tersebut . Sering terjadi bangunan rumah tinggal dengan luasan
tanah sekitar 100 - 200 M2, tetapi setelah di cek rencana kotanya,
2
peruntukan lokasi adalah WTm (Wisma Taman) yang mempunyai
persyaratan luas tanah minimum 500 M2 dan kepadatan bangunan (KDB)
maksimum 20%. Maka bangunan dimaksud akan kesulitan untuk
pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) nya atau malah tidak dapat
diterbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Demikian juga jangan sampai peruntukan lokasi terkena rencana
jalan atau jalur hijau atau peruntukan yang berbeda dari jenis
bangunannya, sehingga lokasi tanah atau bangunan tidak dapat diajukan
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Masalah penggunaan bangunan, sesuai
ketentuan yang berlaku maka jenis penggunaan bangunan harus sesuai
dengan Peruntukan (Rencana Kota) lokasi dan IMB yang dimiliki. Dengan
demikian Rumah Tinggal tidak dapat digunakan untuk kegiatan Usaha
(Toko atau Kantor atau Industri atau Bengkel atau Klinik, dan sebagainya).
Ketidak sesuaian penggunaan dengan IMB dapat berakibat tidak dapat
dikeluarkannya perizinan berkaitan dengan usaha dimaksud.
Aparat pengawasan yang terbatas baik kuantitas maupun kualitas
akan sangat memberikan dampak yang sama pula terhadap hasil kerja
pengawasan. Sementara itu proses pengawasan yang dilakukan oleh
aparat pengawasan itu sendiri menjadi semakin kurang berarti ketika tidak
adanya petunjuk pedoman pelaksanaan pengawasan, padahal
pengawasan bangunan rumah tinggal memerlukan pengawasan yang
sangat intens dan terpadu. Hal inilah yang menjadi sorotan akhir-akhir ini
3
mengapa produk pengawasan yang dihasilkan menjadi kurang optimal dan
tidak tepat.
Atas dasar itulah penulis memilih judul “ Rencana Kerja
Peningkatan Kinerja Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan Pembangunan Rumah Tinggal Pada Seksi Pengawasan
Dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Admnistrasi Jakarta
Selatan“.
B. Isu Aktual
Agar pembahasan Kertas Kerja Perorangan ini menunjukan ruang
lingkup yang jelas dengan pengertian tidak menyimpang dari masalah yang
akan dikaji, maka penulis dapat mengidentifikasi pokok permasalahannya
sebagai isu aktual yang berkembang di tempat penulis bekerja.
Adapun permasalahan yang dirumuskan sebagai isu aktual dalam
pembahasan pada bab selanjutnya yaitu “belum optimalnya pengawasan
pembangunan rumah tinggal pada Seksi Pengawasan dan Penertiban
Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan”.
Mengenai penyebab permasalahan hingga pemecahannya akan
dibahas lebih lanjut dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan ini.
C. Perumusan Masalah
Dalam menyusun Kertas Kerja Perorangan ini, masalah yang akan
dirumuskan adalah pengawasan pembangunan rumah tinggal pada Seksi
4
Pengawasan dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi
Jakarta Selatan dapat menjadi lebih optimal agar tercapainya tujuan
diinginkan . Adapun pangkal masalah atau penyebab belum tercapainya
kondisi tersebut dapat disebabkan oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
1. Belum jelasnya metode pelaksanaan pembangunan rumah tinggal.
2. Rendahnya pemahaman pegawai terhadap pengawasan pembangunan
rumah tinggal.
3. Belum memadainya kompetensi aparat pengawas.
Adapun faktor penyebab spesifik permasalahan tersebut diatas
sebagai indikator dari permasalahan pokok yang dominan pada point 2
(dua), adalah :
1. Belum sesuainya beban kerja.
2. Belum adanya pedoman kerja pengawasan pembangunan rumah
tinggal.
3. Belum terpenuhinya tenaga pengawas dan penertiban lapangan.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Kertas Kerja Perorangan ini, penulis
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
1. Data sekunder, selain berasal dari materi-materi pembekalan
selama mengikuti diktalpim IV angkatan 68 tahun 2013 juga berasal dari
kajian pustaka, dokumen dan peraturan perundang-undangan.
5
2. Data primer, berasal dari pengalaman kerja dan pengamatan
selama bertugas di Seksi Pengawasan dan Penertiban Kecamatan
Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan.
E. Pengertian dan Lingkup Bahasan
Dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan ini akan dijumpai
beberapa pengertian serta pembatasan dalam lingkup bahasan berikut ini :
1. Pengertian
a. Rencana kerja adalah suatu proses mempersiapkan secara
sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebelum
pekerjaan dimulai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan
mengandung apa yang harus dilakukan, kapan kegiatan
dilaksanakan, dimana kegiatan dilaksanakan, bagaimana dan berapa
dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan.
b. DPPB adalah Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi
DKI Jakarta.
c. Sudin P2B adalah Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan.
d. Seksi P2B adalah Seksi Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan.
e. Kasudin P2B adalah Kepala Dinas Suku Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan.
6
f. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau lebih satuan unit kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur dan terdiri dari sumber daya berupa SDM, literatur,
peraturan, dana.
g. Pengawas adalah suatu pengendalian pelaksanaan dari awal sampai
akhir kegiatan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
h. Pengawasan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan-
tindakan yang akan dilakukan serta melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan tersebut.
i. Aparat Pengawasan adalah aparat fungsional yang memiliki tugas
untuk melakukan kegiatan pengawasan dari mulainya suatu kegiatan
sampai dengan selesainya suatu kegiatan.
j. Pembangunan rumah tinggal adalah suatu bagian ruang yang terdiri
dari daratan dan udara yang telah ditetapkan batasannya
k. Pedoman adalah arahan suatu petunjuk dalam melakukan kegiatan.
l. Peningkatan adalah merupakan upaya-upaya yang diusahakan untuk
mengubah kualitas pegawai dari yang kurang baik menjadi baik dari
yang baik menjadi lebih baik.
m. Tupoksi adalah tugas pokok dan fungsi.
n. IMB adalah ijin mendirikan bangunan.
7
o. Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Diklat adalah
proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil.
p. SDM adalah Sumber Daya manusia yang telah yang telah memenuhi
syarat sesuai peraturan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas sesuai jabatannya.
2. Lingkup Bahasan
Ruang lingkup bahasan dalam penulisan ini mengacu pada masalah
pokok yang dihadapi yaitu rendahnya pemahaman pegawai terhadap
pengawasan pembangunan rumah tinggal. Bertitik tolak dari hal tersebut,
lingkup bahasan terbatas pada upaya penyusunan buku pedoman
pelaksanaan pengawasan bangunan rumah tinggal pada Seksi
Pengawasan dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi
Jakarta Selatan.
F. Sistimatika Penulisan
Dalam penyusunan Kertas Kerja Perorangan ini, sistematika
penulisan yang digunakan terdiri dari beberapa bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, isu aktual, perumusan masalah,
metode pengumpulan data, pengertian dan lingkup bahasan,
8
serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN KEADAAN SEKARANG
Menjelaskan tentang visi dan misi, tugas pokok dan fungsi,
data pendukung, kondisi kerja saat ini dan kondisi kerja yang
diinginkan.
BAB III : MASALAH DAN PEMECAHANNYA
Berisi tentang identifikasi dan analisis masalah, sasaran,
alternatif kegiatan dan langkah-langkah kegiatan.
BAB V : PENUTUP
Merupakan Bab Penutup.
9
BAB II
GAMBARAN KEADAAN SEKARANG
A. Visi dan Misi
Sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 123 Tahun
2009, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan mempunyai visi 2013 -
2017.
1. Visi Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Jakarta :
Terwujudnya tertib penyelenggaraan bangunan gedung di DKI Jakarta.
2. Misi Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Jakarta :
Untuk menuju pada terwujudnya visi tersebut, misi yang harus
dilaksanakan adalah :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan bangunan
gedung.
b. Meningkatkan pelayanan perizinan bangunan gedung yang informatif,
cepat, tepat dan transparan.
c. Mewujudkan sistem informasi pelayanan perizinan, pengawasan dan
penertiban bangunan gedung yang terintegrasi.
d. Melaksanakan peraturan bangunan gedung dengan mengutamakan
pembinaan, pengawasan dan penertiban.
e. Mewujudkan kelembagaan yang profesional dan akuntabel.
10
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 47
Tahun 2002 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penataan dan
Pengawasan Bangunan Provinsi DKI Jakarta dan PERDA Provinsi DKI
Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Bentuk
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi DKI
Jakarta, serta kebijakan ini ditindak lanjuti dengan Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 123 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan.
Struktur Organisasi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta
11
Selanjutnya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Pengawasan
dan Penertiban Bangunan (DPPB) Provinsi DKI Jakarta adalah :
Tugas :
Melaksanakan pengawasan dan penertiban bangunan gedung.
Fungsi :
1. Penyusunan, dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dinas
pengawasan dan penertiban bangunan;
2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan penertiban
Terciptanya pemahaman pegawai terhadap pengawasan pembangunan rumah
tinggal
Terwujudnya kompetensi aparat
pengawasan
Terwujudnya pelaksanaan tugas pada Seksi Pengawasan dan Penertiban Kecamatan
Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Terwujudnya pengawasan pembangunan rumah tinggal pada Seksi Pengawasan dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Terwujudnya produktifitas kerja yang
tinggi
Terciptanya pedoman kerja pengawasan
pembangunan rumah tinggal
Terwujudnya tenaga pengawas dan
penertiban lapangan
AKIBAT
SEBABa b c
a b c
1
4
2
3
Keterangan :
1. Masalah yang dihadapi adalah No.1
2. Penyebab masalah No. 1 adalah masalah pokok No. 2b
3. Penyebab masalah No. 2b adalah masalah spesifik No. 3b
4. Akibat masalah No.1 adalah masalah No.4
C. Alternatif Kegiatan
Berdasarkan hasil analisis sasaran, dimana telah ditentukan sasaran
spesifik yang dominan, yaitu terciptanya pedoman kerja pengawasan
pembangunan rumah tinggal.
Untuk mencapai hal tersebut, maka ada beberapa alternatif kegiatan yang
perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan bahan/materi tentang pengawasan pembangunan rumah
tinggal.
2. Menyusun buku pedoman tentang pengawasan pembangunan rumah
tinggal.
3. Mengirimkan pegawai mengikuti bimbingan teknis.
Yang paling dominan dari ketiga alternatif kegiatan tersebut adalah
menyusun buku pedoman tentang pengawasan pembangunan rumah
tinggal. Untuk lebih jelasnya maka dapat pula dilihat pada tabel-6.
29
Tabel-6.
Pemilihan Alternatif Kegiatan Dengan Teori Tapisan
No AlternatifTapisan
TotalKontribusi Biaya Kelayakan
1
Mengumpulkan bahan/materi tentang pengawasan pembangunan rumah tinggal
4 4 3 11
2
Menyusun buku pedoman tentang pengawasan pembangunan rumah tinggal
5 4 4 13
3Mengirimkan pegawai mengikuti bimbingan teknis
4 3 3 10
Dari pemilihan alternatif penyelesaian masalah di atas dengan teori tapisan
maka nilai terbesar adalah alternatif no. 2 yaitu : menyusun buku pedoman
tentang pengawasan pembangunan rumah tinggal.
Dan uraian diatas, untuk meningkatkan kinerja pada Seksi Pengawasan dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, maka
yang perlu dilakukan dapat digambarkan dengan menggunakan gambaran
pohon alternatif seperti pada gambar-4 berikut ini.
30
Gambar - 4
P O H O N A L T E R N A T I F
31
Terwujudnya pelaksanaan tugas pada Seksi Pengawasan dan Penertiban Kecamatan
Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Terwujudnya pengawasan pembangunan rumah tinggal pada Seksi Pengawasan dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Mengumpulkan bahan/materi tentang
pengawasan pembangunan rumah
tinggal
Menyusun buku pedoman tentang pengawasan pembangunan rumah
tinggal
Mengirimkan pegawai mengikuti bimbingan teknis
Terciptanya pemahaman pegawai terhadap pengawasan pembangunan rumah tinggal
Terciptanya pedoman kerja pengawasan pembangunan rumah tinggal
a b c
Sasaran Umum :
Terciptanya pedoman kerja pengawasan pembangunan rumah tinggal
melalui penyusunan buku pedoman tentang pengawasan pembangunan
rumah tinggal.
D. Langkah-Langkah Kegiatan
Permasalahan sasaran dan alternative kegiatan telah diuraikan oleh
penulis, maka untuk tercapainya validasi sasaran dilakukan dengan
Membuat Matrik Kerja (MRK), paket kerja dan rekapitulasi biaya serta
penjadwalan.
1. Membuat Matrik Rincian Kerja (MRK) yang berisi sasaran, kegiatan,
paket kerja, pokok akhir dan penanggung jawab yang menggambarkan
SiABIDiBa dengan membuat sasaran khusus. Kegiatan dibuat dengan
diperhitungkan saat dimulai dan berakhirnya, jumlah biaya, tempat
kegiatan, menetapkan unit menjadi penanggung jawab dan penanggung
gugat. Matrik Rincian Kerja (MRK) tersebut selanjutnya dilengkapi
dengan pokok kerja, pokok akhir dan penanggungjawab pada setiap
pokok akhir.
2. Membuat paket kerja yang berisi uraian kerja, penanggung jawab dan
penanggung gugat, waktu dan biaya.
3. Membuat rekapitulasi waktu dan biaya diambil dari setiap paket kerja
32
yang telah dibuat.
4. Membuat penjadwalan kerja mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan
dan pengendalian.
Untuk mencapai sasaran yang ditetapkan ditempuh kegiatan yaitu membuat
1 (satu) buah buku pedoman tentang pelaksanaan pengawasan rumah
tinggal selama 13 hari dari tanggal 1 Agustus 2013 s/d 19 Agustus 2013
dengan biaya sebesar Rp. 7.010.000,- (tujuh juta sepuluh ribu rupiah) dari
anggaran rutin Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota
Administrasi Jakarta Selatan dilaksanakan oleh Seksi Pengawasan dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan.
33
Gambar- 5.
MATRIK RINCIAN KERJA
Pelaksanaan Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Rumah Tinggal Pada Seksi Pengawasan Dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa
Tersedianya 1 (satu) buku pedoman tentang pelaksanaan pengawasan rumah tinggal selama 13 hari dari tanggal 1 Agustus 2013 s/d 19 Agustus 2013 dengan biaya sebesar Rp. 7.010.000,- (tujuh juta sepuluh ribu rupiah) dari anggaran rutin Sudin P2B Kota Administrasi Jakarta Selatan dilaksanakan oleh Seksi P2B Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Membuat 1 (satu) buah buku pedoman tentang pelaksanaan pengawasan rumah tinggal selama 13 hari dari tanggal 1 Agustus 2013 s/d 19 Agustus 2013 dengan biaya sebesar Rp. 7.010.000,- (tujuh juta sepuluh ribu rupiah) dari anggaran rutin Sudin P2B Kota Administrasi Jakarta Selatan dilaksanakan oleh Seksi P2B Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan
Persiapan
Pelaksanaan
Pengendalian
Tabel-7.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Pembentukan tim kerja
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 1
Penyelesaian : 2 hari (23 Juli - 24 Juli 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1. Membuat konsep surat tim kerja
Kasie P2B
2. Mengetik surat tim kerja Anwar
3.Memeriksa ketikan dan membubuhkan paraf pada hasil final
Kasie P2B
4.Menandatangani surat tim kerja
Kasudin
2 hari
5.
Menggandakan, penomoran dan penyebaran surat undangan kepada pegawai/pejabat terkait
Penyelesaian : 10 hari (1 Agustus - 14 Agustus 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1.Membuat konsep buku pedoman
Kasie P2B1 hari
2. Mengetik konsep buku pedoman
Anwar 1 hari
3. Mengedit buku pedoman Anwar1 hari
4.Memeriksa dan mengoreksi konsep buku pedoman
Heri 2 hari
5.Mengetik hasil koreksi buku pedoman
Heri
6.
Menggandakan dan mendistribusikan konsep buku pedoman kepada anggota tim
Yani 750.000,-
7. Memeriksa hasil koreksi dan masukan tim
Kasie P2B 1 hari
8. Memperbaiki konsep buku pedoman berdasarkan masukan koreksi tim
Kasie P2B
9. Mengetik draft akhir buku pedoman
Heri 2 hari 500.000,-
10. Memeriksa draft akhir buku pedoman
Kasie P2B 1 hari
11. Menyelesaikan administrasi keuangan
Bendahara 1 hari
Jumlah 5 Orang 10 hari 1.250.000,-
38
Tabel-11.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Percetakan
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 5
Penyelesaian : 2 hari (15 Agustus – 16 Agust 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1.Menghubungi percetakan
Heri
2. Memeriksa lay out Kasie P2B3. Menyetujui lay out Kasie P2B
4.Mengirim dokumen ke percetakan
Yani2 hari
5.Mengambil hasil cetakan
Yani
6. Membayar percetakan Iin 3.000.000,-
7. Menyelesaikan administrasi keuangan
Bendahara
Jumlah 5 Orang 2 hari 3.000.000,-
39
Tabel-12.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Pendistribusian
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 6
Penyelesaian : 1 hari (19 Agustus 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1.Menerima dokumen hasil cetakan
Kasie P2B
2.Membuat hasil cetakan dan usulan pendistribusian ke Kasudin
Kasie P2B
3.Menyetujui hasil laporan dan pendistribusian dokumen
Kasudin 1 hari
4.Mendistribusikan dokumen prosedur SOP tentang pengawasan
Yani 200.000,-
5. Menyelesaikan administrasi keuangan
Bendahara
Jumlah 4 Orang 1 hari 200.000,-
40
Tabel-13.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Pemantauan
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 7
Penyelesaian : 20 hari (23 Juli – 19 Agust 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1.Menentukan waktu pemantauan
Kasie P2B
2.Melaksanakan pencatatan
Yani
3. Mengolah hasil pencatatan
Kasie P2B
4. Pengetikan hasil pemantauan
Yani20 hari
5. Menandatangani hasil pemantauan
Kasie P2B
6. Melaporkan hasil pemantauan
Kasie P2B
Jumlah 2 Orang 20 hari
41
Tabel-14.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Penilaian
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 8
Penyelesaian : 20 hari (23 Juli – 19 Agust 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1. Mempelajari hasil pemantauan
Kasie P2B
2. Melakukan uji petik ke lapangan
Kasie P2B
3. Mengecek waktu pelaksanaan
Kasie P2B 20 hari
4.Mengidentifikasi hambatan dan penyimpangan
Kasie P2B
5. Mengadakan koreksi bila ada penyimpangan
Kasubbag TU
6.Mengendalikan pelaksanaan di lapangan
Kasubbag TU
Jumlah 2 Orang 20 hari
42
Tabel-15.
PAKET KERJA
Pokok Akhir : Pelaporan
Penanggung Gugat : Kasie P2B
Paket Kerja : No. 9
Penyelesaian : 22 hari (23 Juli- 21 Agust 2013)
No Uraian KerjaPenanggung
JawabWaktu(Hari)
Biaya(Rp)
1.Menyiapkan bahan laporan
Kasie P2B
2.Membuat konsep laporan
Kasie P2B
3. Mengetik draft laporan Anwar
4. Meneliti (editing) draft laporan
Kasie PB 22 hari
5. Mengetik laporan final Anwar
6. Meneliti ketikan laporan final
Kasie P2B
7. Menandatangani laporan final
Kasubbag TU
8. Mengirim Laporan finalKasubbag TU
Jumlah 3 Orang 22 hari
43
Tabel-16.
REKAPITULASI BIAYA
Pelaksanaan Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Rumah Tinggal Pada
Seksi Pengawasan Dan Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Admnistrasi Jakarta Selatan
NO URAIAN KERJABIAYA(Rp.)
1 Pembentukan tim kerja Rp. 400.000,-
2 Pengajuan anggaran Rp. 1.000.000,-
3 Penyusunan materi Rp. 410.000,-
4 Pengetikan draft Rp. 1.250.000,-
5 Percetakan Rp. 3.000.000,-
6 Pendistribusian Rp. 200.000,-
7 Pemantauan -
8 Penilaian -
9 Pelaporan -
JUMLAH Rp. 7.010.000,-
44
Gambar-6.
Penjadwalan Pelaksanaan Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Rumah Tinggal Pada Seksi Pengawasan Dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Admnistrasi Jakarta Selatan
Penjadwalan Pelaksanaan Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Penyusunan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Rumah Tinggal Pada Seksi Pengawasan Dan
Penertiban Kecamatan Jagakarsa Kota Admnistrasi Jakarta Selatan