Top Banner

of 24

ISI & DP

Jul 17, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

RUANG LINGKUP, METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATANA. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Ruang lingkup atau bidang garapan promosi kesehatan baik sebagai ilmu (teori) maupun sebagai seni (aplikasi) mencakup berbagai bidang atau cabang keilmuan lain. Ilmu-ilmu yang dicakup promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2 bidang, yaitu:a. Ilmu perilaku, yakni ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam membentuk perilaku

manusia, terutama psikologi, antropologi, dan sosiologi.b. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku, antara lain pendidikan

komunikasi, manajemen, kepemimpinan, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2005). Disamping itu, promosi kesehatan juga didasarkan pada 2 dimensi yaitu: dimensi aspek pelayanan kesehatan dan dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2007).1. a)

Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan Promosi kesehatan pada aspek promotif

Sasaran promosi kesehatan pada aspek promotif adalah kelompok orang sehat (80-85% dari populasi). Derajat kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu meskipun seseorang sudah dalam kondisi sehat, tetap perlu dibina kesehatannya agar tetap sehat atau lebih meningkat lagi.

b) Promosi kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan Pada aspek ini upaya promosi kesehatan mencakup tiga upaya atau kegiatan, yaitu:1)

Pencegahan tingkat pertama (Primary prevention)/ tingkat

preventif Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok masyarakat risiko tinggi (misalnya, kelompok ibu hamil dan menyusui, perokok, obesitas,

1

pekerja seks, dan sebagainya). Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.2)

Pencegahan tingkat kedua (Secondary prevention)/ tingkat

kuratif Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah penderita penyakit kronis (misalnya, asma, DM, TBC, rematik, hipertensi, dan sebagainya). Tujuan promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar penderita mampu mencegah penyakitnya bertambah parah.3)

Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary prevention)/ tingkat

rehabilitatif Sasaran promosi kesehatan pada kelompok ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya adalah memungkinkan penderita agar kesehatannya segera pulih kembali dan mengurangi kecacatan seminimal mungkin (rehabilitasi).2.

Ruang Lingkup Berdasarkan Tatanan atau Tempat Pelaksanaan Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan,

maka ruang lingkup promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi: a) Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga) Keluarga adalah unit masyarakat terkecil, oleh sebab itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai di masing-masing keluarga. Di dalam keluargalah mulai terbentuk perilaku-perilaku masyarakat. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan keluarga ini, sasaran utamanya adalah orang tua, terutama ibu yang merupakan peletak dasar perilaku kesehatan pada anak-anaknya sejak lahir.b)

Promosi kesehatan pada tatanan sekolah

Sekolah merupakan tempat perpanjangan tangan keluarga, yaitu tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak, termasuk perilaku kesehatan. Lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sehat, akan sangat berpengaruh terhadap perilaku sehat anak-anak (murid).

2

Dalam pelaksanaan promosi kesehatan pada tatanan sekolah, sasaran utamanya adalah guru. Guru merupakan kunci pendidikan kesehatan di sekolah, oleh sebab itu perilaku guru harus dikondisikan, melalui pelatihan-pelatihan kesehatan, seminar, lokakarya, dan sebagainya.

c)

Promosi kesehatan pada tatanan tempat kerja

Tempat kerja merupakan tempat orang dewasa memperoleh nafkah untuk keluarga. Lingkungan kerja yang sehat (fisik dan nonfisik) akan mendukung kesehatan pekerja atau karyawannya dan akhirnya menghasilkan produktivitas yang optimal. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di tempat kerja, sasaran utamanya adalah pimpinan atau manajer dari institusi tersebut sehingga mereka peduli terhadap kesehatan para pekerjanya dan mengembangkan unit pendidikan kesehatan di tempat kerja, misalnya: menyediakan unit K3, pemasangan poster yang berisi pesan-pesan untuk menghindari kecelakaan kerja, dan sebagainya.d)

Promosi kesehatan pada tatanan tempat umum

Tempat-tempat umum mencakup pasar, terminal bus, bandar udara, tempattempat perbelanjaan, tempat-tempat olahraga, taman-taman kota, dan sebagainya. Tempat-tempat umum yang sehat, bukan hanya terjaga kebersihannya tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi, terutama WC umum, sarana air bersih, dan tempat sampah. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan di tempat umum, pengelola tempat umum merupakan sasaran utama yaitu agar mereka melengkapi tempat umum dengan fasilitas yang dimaksud serta melakukan imbauan-imbauan kebersihan dan kesehatan bagi pemakai tempat umum atau masyarakat melalui pengeras suara, pemasangan poster, leaflet, dan sebagainya.e)

Promosi kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan ini mencakup RS, puskesmas, poliklinik, rumah bersalin dan sebagainya. Pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan sasaran utama promosi kesehatan, karena mereka inilah yang bertanggung jawab atas terlaksananya3

pendidikan atau promosi kesehatan di institusinya. Kepada para pemimpin atau manajer institusi pelayanan kesehatan diperlukan kegiatan advokasi, sedangkan bagi para karyawannya diperlukan pelatihan tentang promosi kesehatan. Beberapa RS telah mengembangkan unit pendidikan (penyuluhan) tersendiri yang disebut PKMRS (Penyuluhan/Promosi Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit).3.

Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan

Promosi kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) oleh Leavell dan Clark tahun 1965, yaitu:a)

Health promotion (promosi kesehatan)

Dalam tingkat ini promosi kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan perorangan, dan sebagainya.b)

Specific protection (perlindungan khusus)

Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini, promosi kesehatan sangat diperlukan terutama di negara-negara berkembang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan terhadap penyakit pada orang dewasa maupun anak-anak.c)

Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan

segera) Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka penyakit-penyakit yang terjadi dalam masyarakat sering sulit terdeteksi. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Oleh sebab itu, promosi kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.d)

Disability limitation (pembatasan kemungkinan cacat)

Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, sering mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas, akibatnya yang bersangkutan dapat menjadi

4

cacat atau memiliki keterbatasan dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu promosi kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.e)

Rehabilitation (rehabilitasi)

Promosi kesehatan juga diperlukan pada tahap ini untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengobatan atau terapi pasca terkena suatu penyakit, misalnya melakukan latihan-latihan yang dianjurkan untuk memulihkan kecacatan pasca menderita penyakit tertentu. Pada tahap ini promosi kesehatan dilakukan bukan hanya kepada orang yang menderita penyakit tersebut, tetapi juga untuk masyarakat yang merupakan bagian dari support system.B. Metode dan Media Promosi Kesehatan

1.

Metode Promosi Kesehatan

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan teknik komunikasi, sasaran yang dicapai dan indera penerima dari sasaran promosi kesehatan (Depkes RI, 2004). a) Berdasarkan teknik komunikasi 1) Metode penyuluhan langsung Dalam hal ini, para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dan sebagainya. 2) Metode tidak langsung Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Sebagai contoh publikasi dalam bentuk media cetak, media elektronik, melalui pertunjukan film, dan lainnya. b) Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai 1) Pendekatan perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-lain.5

2) Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain: pertemuan/ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok, pertemuan FGD (focus group discussion), curah pendapat (brainstorming) dan lain-lain. 3) Pendekatan masal Petugas promosi kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah: ceramah umum, pertunjukan kesenian dengan tema kesehatan, penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, pemutaran film, dan lain-lain. c) Berdasarkan indera penerima 1) Metode melihat/memperhatikan Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : penempelan poster, pemasangan gambar/photo, pemasangan koran dinding, pemutaran film. 2) Metode pendengaran Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah, dan lain-lain. 3) Metode kombinasi Dalam hal ini termasuk : demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium, diraba dan dicoba). Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode a) Kunjungan Rumah Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb. Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut : -. Ada maksud dan tujuan tertentu. - Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu. - Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu. - Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil.

6

- Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metodemetode lainnya tidak mungkin. Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti : - Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian. - Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong pembicaraannya. - Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya. - Bicara dalam gaya yang menarik sasaran. - Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana menyenangkan. - Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan. - Jangan memperpanjang mempersilat lidah. - Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik. - Harus jujur dalam mengajar maupun belajar. - Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan. - Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji. - Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga sasaran. Ini akan menjalin persahabatan. Kelebihan metode ini adalah : - Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan. - Membina persahabatan. - Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima. - Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik. - Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang. - Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya. - Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi. Keterbatasannya adalah : - Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas. - Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali.7

- Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka pada keluarga lainnya. b) Pertemuan Umum Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti : - Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang terkait. - Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara. - Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan). - Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu. Hal-hal perlu diperhatikan : - Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara yang segar. - Waktu yang dipilih adalah waktu luang masyarakat. - Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan. - Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan. - Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat. - Anjuran mempergunakan alat-alat peraga. - Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan. - Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir. - Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat. - Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada). - Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan. Kelebihan metode ini adalah : - Banyak orang yang dicapai. - Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya. - Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan.

8

- Segala macam topik/judul dapat diajukan. - Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya. Kekurangan / keterbatasannya adalah : - Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup. - Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali. - Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran. - Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat mengurangi jumlah kehadiran.

c)

Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus ) Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit

pesertanya yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta yang hadir. Biasanya dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yang lebih rinci dan mendetail serta pertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan. Keberhasilan pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk : - Memperkenalkan soal yang dapat perhatian para peserta - Memelihara perhatian yang terus menerus dari para peserta - Memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan menghindari dominasi beberapa orang saja - Membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yang diajukan - Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang tepat. d) Demonstrasi cara atau percontohan Demontrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu kelompok bagaimana melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukanlah suatu percobaan atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang-orang bahwa sesuatu

9

perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu adalah berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu ketrampilan yang baru. Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti : - Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan yang diperlukan. - Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut dalam diskusi. - Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk bertanya-tanya. - Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru. Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi. Anjuran : - Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat. - Demonstrasi dilakukan tepat masanya. - Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian dan peserta. - Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang. - Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut. - Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat. Kelebihan / keuntungan metode ini : - Cara mengajar ketramilan yang efekif. - Merangsasang kegiatan. - Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri. Kekurangan / keterbatasannya : - Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan. - Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk. 2. Media Promosi Kesehatan

10

a) Pengertian Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi (Depkes, 2004). Alat bantu (media) pendidikan adalah alat-alat yang digunakan 2007). oleh

pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran (Notoatmodjo,

b) Manfaat media promosi (pendidikan) Secara rinci, manfaat alat peraga (media) adalah sebagai berikut: 1) Menimbulkan minat sasaran. 2) Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3) Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman. 4) Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain. 5) Memudahkan penyampaikan informasi. 6) Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran. 7) Menurut penelitian, organ yang paling banyak menyalurkan pengetahuan adalah mata. Lebih kurang 7587% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui mata, dan 1325% lainnya tersalurkan melalui indra lain. Oleh sebab itu, dalam aplikasi pembuatan media, disarankan lebih banyak menggunakan alat-alat visual karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi oleh masyarakat. 8) Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami, dan mendapat pengertian yang lebih baik.

11

9) Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan

pengetahuan yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama tersimpan dalam ingatan.

c)

Macam-macam media promosi (pendidikan) Pembagian alat peraga secara umum ada 3, yaitu:1) Alat bantu lihat (visual aids). Alat Bantu ini digunakan untuk

membantu menstimulasi indra penglihatan pada saat proses pendidikan. Terdapat dua bentuk alat bantu lihat:a. Alat yang diproyeksikan (misalnya: slide, overhead projector/ OHP,

dan film strip).b. Alat yang tidak diproyeksikan (misalnya, dua dimensi seperti

gambar, peta, dan bagan.Termasuk alat bantu cetak atau tulis, misalnya leaflet, poster, lembar balik, dan buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia, dan boneka).2) Alat bantu dengar (audio

aids). Alat ini digunakan untuk

menstimulasi indra pendengaran (misalnya, piringan hitam, radio, tape, dan CD).3) Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids). Alat ini digunakan untuk

menstimulasi indra penglihatan dan pendengaran, seperti televisi dan video cassette. Disamping pembagian diatas, media juga dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut pembuatannya dan penggunaannya, sebagai berikut:a. Alat peraga yang rumit (complicated), seperti film, film strip, dan slide.

Dalam penggunaannya, alat peraga ini memerlukan listrik dan proyektor. b. Alat peraga yang sederhana/mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan setempat yang mudah diperoleh seperti bambu, karton, kaleng bekas, dan kertas koran. Ciri-ciri alat peraga sederhana adalah:12

Mudah dibuat. Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan lokal. Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat. Ditulis (digambar) dengan sederhana. Bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat.

Memenuhi kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat. Contoh alat peraga sederhana yang dapat digunakan di berbagai sasaran atau tatanan antara lain : Di rumah tangga: leaflet, komik, dan benda nyata (buah-buahan, sayur-sayuran). Di masyarakat: poster, spanduk, leaflet, flannel graph, dan boneka wayang. Di kantor atau sekolah, seperti papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung, dan boneka.

Pembagian alat peraga berdasarkan fungsi dan cara produksinya, yaitu:1) Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan

visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Adapun macam-macamnya adalah: a. Buklet. Media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar. b. Leaflet. Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi. c. Flyer (selebaran), bentuk seperti leaflet, tetapi tidak dilipat. d. Flip chart (lembar balik), biasanya dalam bentuk buku, setiap lembar (halaman) berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut.

13

e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. f. Poster. Bentuk media yang berisi pesan-pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel di dinding, tempat-tempat umum, atau kendaraan umum. Biasanya isinya bersifat pemberitahuan dan propaganda. g. Foto yang mengungkap informasi kesehatan.

Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur. Kelebihan dan kelemahan media cetak, sebagai berikut: a. Kelebihan: Tahan lama. Mencakup banyak orang. Biaya tidak tinggi. Tidak perlu listrik. Dapat dibawa kemana-mana.

Dapat mengungkit rasa keindahan. Mempermudah pemahaman. Meningkatkan gairah belajar. b. Kelemahan: Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak. Mudah terlipat.2) Media elektronik, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat

dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Jenis-jenis media elektronik adalah sebagai berikut :

14

a. Televisi. Penyampaian pesan kesehatan melalui media televisi dapat berbentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi, pidato (ceramah),TV spot, dan kuis atau cerdas cermat. b. Radio. Bentuk penyampaian informasi di radio dapat berupa obrolan (tanya jawab), konsultasi kesehatan, sandiwara radio, dan radio spot. c. Video. Penyampaian informasi kesehatan melalui video. d. Slide. Slide dapat juga digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan. e. Film Strip.

Kelebihan dan kelemahan media elektronik, sebagai berikut: a. Kelebihan: Mengikutsertakan semua panca indera. Lebih mudah dipahami. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak. Bertatap muka. Penyajian dapat dikendalikan. Jangkauan relatif besar. Sebagai alat diskusi yang dapat diulang-ulang.

b. Kelemahan: Biaya lebih tinggi. Sedikit rumit. Perlu listrik. Perlu alat canggih untuk produksinya. Perlu persiapan matang. Peralatan selalu berkembang dan berubah. Perlu keterampilan dalam pengoperasian dan penyimpanannya.

15

3) Media Luar Ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar

ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya: a. Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan. b. Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat strategis agar dapat dilihat oleh semua orang. c. Pameran. d. Banner. e. TV layar lebar. Kelebihan dan kelemahan media luar ruang, sebagai berikut: a. Kelebihan: Sebagai informasi umum dan hiburan. Mengikutsertakan semua panca indera. Lebih mudah dipahami. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak. Bertatap muka. Penyajian dapat dikendalikan. Jangkauan relatif besar.

b. Kelemahan: Biaya lebih tinggi. Sedikit rumit. Ada yang memerlukan listrik. Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya. Perlu persiapan matang.

Peralatan selalu berkembang dan berubah. Perlu keterampilan dalam pengoperasian dan penyimpanannya.

16

4) Media hiburan Penyampaian informasi kesehatan dapat dilakukan melalui media hiburan, baik di luar gedung (panggung terbuka) maupun dalam gedung, biasanya dalam bentuk dongeng, sosiodrama, kesenian tradisional, dan pameran.

d) Sasaran media promosi (pendidikan) Pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang akan dicapai alat peraga penting untuk dipahami dalam menggunakan alat peraga. Ini berarti penggunaan alat peraga harus berdasarkan pengetahuan tentang sasaran yang ingin dicapai. Hal yang perlu diketahui tentang sasaran adalah sebagai berikut : a. Individu atau kelompok.b. Kategori sasaran, seperti kelompok umur, pendidikan, pekerjaan dan

sebagainya. c. Bahasa yang mereka gunakan.d. Adat istiadat serta kebiasaan.

e. Minat dan perhatian. f. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima. Tempat memasang/menggunakan alat-alat peraga:a. Keluarga, antara lain di dalam kesempatan kunjungan rumah,waktu

menolong persalinan dan merawat bayi, atau menolong orang sakit, dan sebagainya. b. Masyarakat, misalnya waktu perayan hari-hari besar, arisan-arisan, pengajian, dan sebagainya serta dipasang juga di tempat-tempat umum yang strategis.c. Instansi-instansi, antara lain puskesmas, rumah sakit, kantor-kantor,

sekolah-sekolah, dan sebagainya.

17

e)

Media promosi kesehatan Promosi kesehatan masyarakat dapat diberikan kepada sasaran baik secara

langsung maupun melalui media tertentu. Dalam situasi di mana pendidik (sumber) tidak dapat bertemu langsung dengan sasaran, media pendidikan sangat diperlukan. Media promosi kesehatan adalah saluran komunikasi yang dipakai untuk mengirimkan pesan kesehatan. Media yang dapat dipergunakan adalah sebagai berikut.

Media cetak: majalah, koran, selebaran (leaflet dan flyer), booklet, spanduk, poster, flannelgraph, bulletin board.

Media elektronik: radio, televisi, Internel. telepon, telepon genggam (handphone), leleconference.

Media papan (billboard).

Pemilihan media promosi kesehatan ditentukan oleh banyaknya sasaran, keadaan geografis, karakteristik partisipan, dan sumber daya pendukung. Contohnya, di daerah terpencil yang hanya dapat dicapai dengan pesawat terbang khusus dan pendidikan kesehatan yang diinginkan adalah yang mencapai sebanyak mungkin sasaran, maka media yang dipilih adalah flyer atau media elektronik jika sumber dayanya memungkinkan. Beberapa media promosi kesehatan dapat juga dipergunakan sebagai alat peraga jika pendidik kesehatan bertemu langsung dengan partisipan dalam proses promosi kesehatan. Media poster dapat dianggap sebadai alat peraga berupa gambar, demikian juga dengan billlboard dan sebagainya.

Memilih Media Promosi Kesehatan Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan di sini adalah :

18

1.

Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada selera pengelola program.

2. 3. 4.

Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda. Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi dan efektivitas pesan. Berikut ini adalah media dan alat peraga yang dapat dipergunakan dalam

promosi kesehatan: a. Media Elektronik Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan berbeda-beda jenisnya, meliputi: televisi, radio, video, slide, dan film strip. b. Media Cetak Leaflet dan pamflet Merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran yang dapat membaca. Leaflet terdiri atas 200-400 kata dan kadang-kadang berseling dengan gambar. Leaflet berukuran 20 x 30 cm. dan biasanya disajikan dalam bentuk terlipat. Biasanya leaflet diberikan selelah sasaran selesai kuliah atau ceramah agar dapat dipergunakan sebagai pengingat pesan atau dapat juga diberikan sewaktu ceramah untuk memperkuat pesan yang sedang disampaikan. Booklet Media ini herbentuk buku kecil yang berisi tulisan atau gambar atau keduanya. Sasaran booklet adalah masyarakat yang dapat membaca.

Flyer Selebaran berbentuk seperti leafflet tetapi tidak berlipat. Biasanya disebarkan melalui udara (pesawat udara).

19

Poster Merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar. Ukuran poster biasanya sekitar 50 x 60 cm. Karena ukurannya yang terbatas, maka lema dalam poster tidak terlalu banyak, sedapat-dapatnya hanya ada satu tema dalam satu poster. Tata letak kala dan warna dalam poster hendaknya menarik. Kata-kata dalam poster lidak lebih dari tujuh kata dan hurufnya dapat dibaca oleh orang yang lewat dari jarak 6 meter. Poster tidak dapat mengajar dengan sendirinya, karena keterbatasan kata-kata. Oleh sebab itu. poster tidak cocok untuk orang-orang tidak dikenal dengan ide-ide yang dituliskan. Poster sesuai untuk tindak lanjut dari pesan yang sudah disampaikan pada waktu yang lalu. Jadi tujuan poster adalah untuk mengingatkan kembali dan mengarahkan pembaca ke arah tindakan tertentu atau sebagai bahan diskusi kelompok. Flannelgraph Merupakan guntingan-guntingan gambar atau tulisan yang di belakangnya diberi kertas amril (ampelas). Guntingan gambar tersebut kemudian ditempelkan pada papan berlapis kain flannel atau kain berbulu yang lain. Keuntungan menggunakan flannelgraph adalah peserta dapat mendekat dan memilih sendiri gambar atau kata yang diinginkannya untuk ditempelkan di tempat yang ia inginkan. Dengan cara ini para peserta menunjukkan gagasannya sendiri tentang masalah yang sedang didiskusikan. Plannelgraph yang lelah dipergunakan dalam suatu pendidikan juga dapat dipergunakan kenali untuk pendidikan kesehatan dengan topik yang berbeda.

Bulletin board

20

Berupa papan berukuran 90 x 120 cm yang biasanya dipasang di dinding fasilitas umum (puskesmas, rumah sakit, balai desa, dan kantor kecamatan). Pada papan ini dapat ditempelkan gambar-gambar, leaflet, poster, atau media lain yang mengandung informasi penting yang secara berkala diganti dengan topik-topik lain. Lembar balik Merupakan alat peraga yang menyerupai kalender balik bergambar. Lembar balik (flipchart) mempunyai dua ukuran. Ukuran besar terdiri atas lembaran-lembaran yang berukuran 50 x 75 cm, sedangkan ukuran kecil 138 x 50 cm. Lembar balik yang berukuran lebih kecil (21 x 28 cm) disebut flip book atau flip chart meja. Lembaran-lembaran ini disusun dalam urutan tertentu dan dibundel pada ialah satu sisinya. Di bawah gambar, dituliskan pesan-pesan yang dapat dibaca oleh komunikan. Lembar balik digunakan dengan cara membalik lembaran-lembaran bergambar tersebul satu per satu. Lembar balik digunakan untuk pertemuan kelompok dengan jumlah maksimal peserta 30 orang. Flip book biasa dipergunakan untuk pendidikan individu atau kelompok yang lebih kecil (kurang dari 5 orang). Langkah-langkah merancang materi lembar balik adalah sebagai berikut. Pesan yang ingin disampaikan: pencegahan kebutaan pada anak Lembar 1: Lembar 2:

Mata penting bagi anak kita. Lindungilah mata anak. Menghalau lalat dari mata anak dapat mencegah kebutaan.

Lembar 3: Cuci muka dengan bersih, terutama daerah di sekitar mata

dapat mencegah kebutaan. Lembar 4:

Makan buah-buahan dan sayur-sayuran yang berwarna

kuning (tomat, jeruk, minyak sawit, pepaya, wortell dan berwarna hijau tua atau hijau daun (bayam) dapat mencegah kebutaan. Flashcard

21

Merupakan sejumlah kartu bergambar berukuran 25 x 30 cm. Gambargambarnya dapat dibuat dengan tangan atau dicetak dari foto dan diberi nomor urut. Keterangan tentang gambar tercantum di belakang setiap kartu, flashcard dipergunakan untuk sasaran berjumlah kurang dari 30 orang. Apabila pendidik kesehatan ingin membuat sendiri media yang akan dipergunakannya, maka langkah-langkah berikut ini perlu diterapkan. Membuat konsep (draft) pesan yang berisi materi pendidikan kesehatan. Melakukan pre-test terhadap konsep pesan.

Memperbaiki konsep pesan. Konsep pesan perlu dilakukan pretest agar terdapat kesesuaian pesan sehingga pesan tersebut dapat diterima oleh sasaran. Selain itu. agar terdapat kelayakan kultural sehingga pesan tersebut dapat dipergunakan.c. Media papan (Billboard)

Berbentuk papan besar berukuran 2 x 2 m yang berisi tulisan dan/atau gambar yang ditempatkan di pinggir jalan besar yang dapat dibaca atau dilihat oleh pemakai jalan. Tulisan dalam billboard harus cukup besar agar dapat dibaca oleh pengendara yang berkecepatan tinggi tanpa mengganggu konsentrasinya dalam berkendara. Billboard juga dapat berupa gambar besar yang ditempelkan pada kendaraan umum (bus kota) sehingga dapat meraih lebih banyak sasaran.

SIMPULAN

22

Setelah teknik, media, serta alat peraga pendidikan siap, maka dilaksanakan pelatihan bagi pendidik kesehatan (health educator) yang akan bertugas dalam pendidikan kesehatan. Pelatihan dimulai dengan melakukan rekrutmen tenaga. Setelah itu diteruskan dengan penjelasan mengenai tujuan. Kisaran, dan metode yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan. Tenaga pendidik juga dibekali dengan pengetahuan struktur dan proses kelompok serta keterampilan dalam menangani problem kelompok. Bekal ini berguna untuk menghadapi masalah-masalah yang sering kali timbul dari dalam atau dari luar kelompok sasaran penyuluhan. Pra-sekolah: Bahasa sederhana, permainan, musik, dan demonstrasi. Usia sekolah: Bahasa beragam dengan tingkat kemampuan dan

kemampuan kognitif, menggunakan permainan interaktif, teka-teki, mencocokkan, dan roleplay. Remaja: Pembelajaran kooperatif, probhm-based learning, diskusi,

demonstrasi, dan roleplay. Dewasa: Kuliah klasikal, diskusi, demonstrasi, dan roleplay yang

menekankan pada tingkat emosional.

DAFTAR PUSTAKA

23

Departemen Kesehatan RI.(2004).Pusat promosi kesehatan, pengembangan media promosi kesehatan.Jakarta: DepKes RI Efendi, ferry, dkk. (2009).Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam keperawatan.Jakarta: salemba medika. Maulana, Heri.D.J. (2009).Promosi kesehatan.Jakarta: EGC Notoatmodjo,Soekidjo.(2005).Promosi kesehatan: teori dan aplikasi.Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo,Soekidjo.(2007).Promosi kesehatan dan ilmu perilaku.Jakarta: Rineka Cipta

24