Top Banner

of 29

IR dan NMR

Jun 02, 2018

Download

Documents

Galenica Isrul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/11/2019 IR dan NMR

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya

    berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau

    dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai

    ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi, definisi spektroskopi

    berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan

    tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik

    dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron,

    fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.

    Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis

    untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau

    yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi

    juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh.

    Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan

    untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek

    astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan

    pergeseran Doppler garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah

    spektroskopi infra merah (IR) dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR).

    Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode

    yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada

    pada daerah panjang gelombang 0,751.000 m atau pada Bilangan Gelombang

    13.00010 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James

    Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan

    gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor

    magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.

    Spektroskopi NMR berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom.

    Teknik spektroskopi adalah salah satu teknik analisis kimia-fisika yang

    mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    2/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH (IR)

    Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang

    mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada

    daerah panjang gelombang 0,751.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000

    10 cm-1

    dengan menggunakan suatu alat yaitu Spektrofotometer Inframerah.

    Metode ini banyak digunakan pada laboratorium analisis industri dan

    laboratorium riset karena dapat memberikan informasi yang berguna untuk

    analisis kualitatif dan kuantitatif, serta membantu penerapan rumus bangun suatu

    senyawa.

    Teori Dasar Absorpsi Infra-Merah

    Berlawanan dengan transisi elektronik dalam molekul dimana absorpsi

    terjadi di daerah sinar UV dan sinar tampak, transisi vibrasi terjadi pada energi

    lebih rendah di daerah infra merah. Untuk menyerap radiasi inframerah, transisi

    vibrasi (seperti peregangan ikatan atar atom) harus menghasilkan perubahan pada

    momen dipol dari molekul yang dapat berinteraksi dengan vektor elektrik radiasi

    yang masuk.

    Contoh:

    Karena HCl merupakan molekul polar, perubahan pada panjang ikatan akan

    menghasilkan perubahan momen dipol sehingga HCl akan menyerap pada daerah

    infra merah.

    Dengan kata lain, molekul non-polar seperti O2, N2 atau Cl2 tidak akan

    menghasilkan perubahan momen dipol sehingga tidak akan menyerap pada daerah

    infra merah.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    3/29

    Karbon dioksida juga merupakan contoh menarik karena mengalami

    peregangan simetri yamg tidak akan menghasilkan perubahan momen dipol dalam

    molekul sehingga tidak akan ada penyerapan infra merah. Sebaliknya vibrasi

    peregangan asimetri akan menyebabkan perubahan pada momen dipol sehingga

    terjadi penyerapan inframerah.

    Struktur Sempurna pada Absorpsi Infra merah

    Transisi rotasi kecil yang masih ada, dilapiskan pada transisi vibrasi maka

    struktur terbaik pengamatan dalam sampel berbentuk gas, tetapi pita lebar hanya

    terjadi di dalam sampel berbentuk cairan dan padatan.

    Transisi lain yang menghasilkan absorpsi Infra merah

    1. Vibrasi Regangan (Streching)

    Dalam vibrasi ini, atom bergerak terus sepanjang ikatan yang

    menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,

    walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu:

    a. Regangan Simetri, yaitu unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam

    satu bidang datar.

    b. Regangan Asimetri, yaitu unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah

    tetapi masih dalam satu bidang datar

    Gambar 1. Regangan Simetri dan asimetri

    2.

    Vibrasi Bengkokan (Bending)

    Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih

    besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    4/29

    mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan

    ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

    a. Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi

    masih dalam bidang datar

    b. Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak mengayun simetri dan

    masih dalam bidang datar

    c. Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak mengibas keluar dari

    bidang datar

    d. Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang

    menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidang datar

    Gambar 2. Vibrasi-vibrasi Bengkokan

    Selain vibrasi peregangan, molekul juga mengalami vibrasi pelenturan yaitu

    rocking, scissoring, wagging dan twisting.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    5/29

    Gambar 3. Vibrasi pelenturan

    Kompleksitas Spektrum Inframerah

    Dengan adanya potensi vibrasi dalam molekul yang lebih besar jumlahnya,

    ini berarti spektrum inframerah akan lebih komplek dibanding UV-tampak dan

    gugus fungsional tertentu mungkin dihubungkan pada pita absorpsi spesifik dalam

    spectrum inframerah.

    Sebagai contoh :

    Absorpsi inframerah dalam molekul akan berada pada daerah pertengahan

    inframerah

    antara 2500 dan 15000 nm. Ini sesuai dengan 2,5 sampai 15 m atau 4000 700

    bilangan gelombang per sentimeter (cm

    -1

    )

    Presentasi Spektrum Inframerah

    Spektrum inframerah mungkin dipresentasikan dalam panjang gelombang

    linier axis dalam m tetapi instrumen modern umumnya memprentasikan

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    6/29

    spektrum dalam 91 skala bilangan gelombang dengan perubahan dalam skala

    2000 cm-1. Ini lebih baik karena pada umumnya spektrum akan lebih detil

    dibawah 2000 cm-1 daripada diatas 2000 cm-1.

    Daerah Spektrum Infra merah

    Spektra yang akan diinterpretasikan harus memenuhi persyaratan berikut :

    1. Resapan satu sama lainnya harus terpisah dan mempunyai intensitas yang

    memadai.

    2. Spektra harus berasal dari zat murni.

    3. Spektrofotometer harus dikalibrasi.

    4. Tehnik preparasi sampel harus nyata, selain itu posisi resapan, bentuk, dan

    tingkat intensitas sering membantu karna spesifik untuk gugus tertentu.

    Daerah peresapan infra merah dapat dibagi menjadi 3 bagian :

    1. 4000-1300 cm-1

    (2,5-7,7 m) : Functional group region(OH, NH, C=O)

    2.

    1300-909 cm

    -1

    (7,7-11,0 m) : Finger print region, interaksi, vibrasi padakeseluruhan molekul.

    3.

    909-650 cm-1

    (11,0-15,4 m) : Aromatic region, out-of-plane C-H and ring

    bending absorption

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    7/29

    Serapan Khas Beberapa Gugus fungsi

    Gugus Jenis Senyawa Daerah Serapan (cm-1

    )

    C-H alkana 2850-2960, 1350-1470

    C-H alkena 3020-3080, 675-870

    C-H aromatik 3000-3100, 675-870

    C-H alkuna 3300

    C=C alkena 1640-1680

    C=C aromatik (cincin) 1500-1600

    C-O alkohol,eter,asam karboksilat,ester 1080-1300

    C=O aldehida,keton,asam karboksilat, ester 1690-1760

    O-H alkohol,fenol(monomer) 3610-3640

    O-H alkohol, fenol (ikatan H) 2000-3600 (lebar)

    O-H asam karboksilat 3000-3600 (lebar)

    N-H amina 3310-3500

    C-N amina 1180-1360

    -NO2 nitro 1515-1560, 1345-1385

    Frekuensi peresapan infra merah yang khas untuk gugusan-gugusan tertentu

    dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkunahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkunahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Eterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_karboksilathttp://id.wikipedia.org/wiki/Esterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ketonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Fenolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ketonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Aldehidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Esterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_karboksilathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkunahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkana
  • 8/11/2019 IR dan NMR

    8/29

    Aplikasi Spektrometri absorpsi Inframerah

    Spektrofotometer infra merah dapat digunakan untuk beberapa hal berikut

    ini :

    a. Identfikasi gugus fungsional

    b.

    Dengan mempertimbangkan adanya informasi lain seperti titik lebur, titik

    didih, berat molekul dan refractive index maka dapat menentukan stuktur

    dan dapat mengidentifikasi senyawa

    c. Dengan menggunakan komputer, dapat mengidentifikasi senyawa bahkan

    campuran senyawa.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    9/29

    Instrumentasi

    Bagian pokok dari inframerah adalah sumber cahaya inframerah,

    monokromator dan detector. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan,

    dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan

    intensitas dari ferkuensi individu diukur oleh detector.

    Sumber yang paling umum digunakan adalah merupakan batang yang

    dipanaskan oleh listrik yang berupa :

    Nernst glower (campuran oksida dari Zr, Y, Er, dsb).

    Globar (silicon karbida)

    Berbagai bahan keramik

    Monokromator

    Prisma dan grating keduanya dapat digunakan. Kebanyakan prisma yang

    digunakan adalah NaCl, hal ini disebabkan karena NaCl hanya transparan

    dibawah 625 cm-1

    , sedangkan halida logam lainnya harus digunakan pada

    pekerjaan dengan frekuensi yang rendah (misal CsI, atau campuran ThBr dan ThI)

    yang dikenal sebagi KRS-5. Grating dan prisma mempunyai peranan dalm

    meresolusi spektra dan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan. Tabel berikut

    menyatakan hubungan antara bahan prisma dan daerah jangkauan frekuensi.

    Pada umumnya grating memberikan hasil yang lebih baik daripada prisma

    pada frekuensi yang tinggi. Ketidakuntungan terhadap NaCl adalah sifatnya yang

    higroskopis hingga cermin-cermin harus dilindungi dari kondensasi uap.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    10/29

    Detektor

    Alat-alat yang modern kebanyakan memakai detektor Thermopile dasar

    kerja dari thermopile adalah sebagai berikut : Jika dua kawat logam berbeda

    dihubungkan antara ujung kepala dan ekor menyebabkan adanya arus yang

    mengalir dalam kawat. Dalam spektrometer inframerah arus ini akan sebanding

    dengan intensitas radiasi yang jatuh pada thermopile.

    Gambar 4. Instrumen IR

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    11/29

    NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (NMR)

    Sejarah Penemuan NMR

    Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung

    dalambidang kimia organic merasakan kurang puas terhadap apa yang telah

    dicapai dalam analisis instrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari segi

    analisis kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang dirasa banyak

    memberikan informasi. Blonch dan Purcell dua ilmuwan dari USA menemukan

    bahwa inti atom berorientasi terhadap medan magnet. Setiap proton di dalam

    molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi

    orintasi magnet yang berbeda. Ini adalah awal lahirnya Nuclear Magnetic

    Resonance (NMR).

    Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama

    spektrofotometer resonansi magnetic inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat

    penting artinya dalam analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur

    molekul zat 11lectro.

    Pengertian Spektrum NMR

    Sebagaimana namanya, Nuclear Magnetic Resonance (NMR) atau biasa

    disebut resonansi electron inti berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom.

    Mempelajari molekul senyawa organik secara spektrometri resonansi magnet inti

    akan memperoleh gambaran perbedaan sifat magnet dan berbagai inti yang ada

    serta untuk menduga letak inti tersebut di dalam suatu mole kul. Berdasarkan

    resonansi magnet proton, akan dapat diperoleh gambaran tentang berapa banyak

    jenis lingkungan hidrogen yang ada dalam molekul dan diperoleh pula gambaran

    tentang jumlah atom hidrogen yang ada pada atom tetangga.

    NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan metode spektroskopi

    yang sangat penting dalam penentuan struktur senyawa organic. Apabila

    spektroskopi inframerah dapat mengindikasikan tentang gugus fungsi yang

    terdapat pada suatu senyawa organik, maka 1H NMR memberikan gambaran

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    12/29

    tentang jumlah setiap tipe hidrogen dan 13C NMR selain memberikan data

    tentang jumlah karbon dalam suatu molekul juga tipe dari karbon tersebut.

    Pada 1H NMR dapat diketahui pergeseran kimia untuk setiap proton

    yang terdapat pada suatu molekul. Ini disebabkan bahwa tidak setiap proton dalam

    molekul beresonansi pada frekuensi yang identik sama. Dalam kenyataan setiap

    proton dalam molekul dikelilingi elektron dan menunjukkan sedikit perbedaan

    lingkungan elektronik dari satu proton dengan proton yang lainnya. Proton-

    proton dilindungi oleh elektron-elektron yang mengelilinginya. Di dalam medan

    magnet, perputaran elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan

    megnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Dengan demikian proton

    dalam molekul dilindungi dari medan megnet yang digunakan dan besarnya

    perlindungan ini tergantung pada kerapatan elek tron yang mengelilinginya.

    Makin besar kerapatan elektron yang mengililingi inti, maka makin besar pula

    medan yang dihasilkan yang melawan medan yang digunakan. Hal ini berakibat

    inti/proton merasakan adanya pengurangan medan yang mengenainya. Karena

    inti merasakan medan magnet yang lebih kecil, maka inti akan mengalami presesi

    pada frekuensi yang lebih rendah dan berlaku juga untuk sebaliknya.

    Pada 13C NMR, pergeseran kimia setiap karbon yang terdapat pada suatu

    molekuljuga dipengaruhi oleh adanya perbedaan lingkungan elektronik dari

    satu karbon dengan karbon yang lainnya, sehingga akan dapat diketahui karbon

    dengan berbagai harga pergeseran kimia. Selain itu akan dapat diketa hui dengan

    pasti berapa banyak jumlah karbon yang ada pada suatu molekul yang akan

    ditentukan strukturnya. Untuk NMR 2D, akan sangat membantu dalam

    penempatan setian unit kecil dalam suatu molekul sehingga dapat diketahui

    struktur molekul suatu senyawa secara pasti. Spektrum NMR 2D yang sering

    digunakan antara lain HMQC, COSY, NOESY, dan HMBC.

    Pengukuran Spektrum Nmr

    Spektrum NMR dapat dihasilkan dengan dua metode. Metode pertama

    mirip dengan cara memperoleh spektrum optis, dengan cara ini sinyal absorpsi

    diukur pada saat frekuensi elektromagnetik divariasikan. Prisma pendispersi atau

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    13/29

    grating tidaklah diperlukan pada frekuensi radio. Oskilator frekuensi radio

    menghasilkan frekuensi radio yang bervariasi antara 1 10 KHz. Metode kedua

    adalah dengan menggunakan oskilator frekuensi radio yang konstan dan

    memvariasikan medan magnet H0secara kontinyu. Instrumen lama menggunakan

    teknik sweep ing ini untuk menghasilkan spektrum. Oskilator sweeping linear

    yang belakangan ini banyak digunakan mempunyai efisiensi yang lebih baik

    dalam menghasilkan spektrum dekopling spin.

    Instrumen NMR dapat berupa NMR resolusi tinggi atau model puncak

    lebar. Hanya NMR resolusi tinggilah yang da pat menguraikan struktur halus yang

    sesuai dengan puncak absorpsi. Instrumen tersebut menggunakan medan magnet

    7000 G. Sedang instrumenberpuncak lebar digunakan untuk analisis unsur secara

    kuantitatif dan menelaah lingkungan fisis suatu inti. Instrumen berpuncak lebar

    menggunakan magnit dengan kekuatan beberapa ribu gauss adalah lebih

    sederhana dan lebih murah daripada NMR resolusi tingi. Untuk spektroskopi

    NMR resolusi tinggi diperlukan model yang canggih.

    Pengukuran sampel untuk mendapatkan spektrum 1H atau 13C NMR dalam

    bentuk larutan. Volume yang diperlukan 0,5 ml dengan jumlah sampel

    beberapa sampai 50 mg. Sampel yang diukur harus dalam keadaan sangat murni.

    Oleh karena yang akan dideteksi adalah proton sehingga diperlukan pelarut yang

    tidak mengandung hidrogen. Dengan demikian pelarut yang ideal harus tidak

    mengandung proton dalam strukturnya dengan kata lain harus terdeuterasi, selain

    itu juga tidak mahal, dan mempunyai titik didih yang rendah, tidak polar dan

    bersifat inert serta cuplikan cukup larut di dalamnya. Pelarut yang se ring

    digunakan untuk pengukuran 13H NMR adalah CCl4, sedangkan pelarut yang luas

    penggunaannya adalah CDCl3, CD3OH, aseton-d6, benzena-d6, piridin-d5,

    DMSO-d6, D2O. Puncak proton tajam dan kecil akan muncul sebagai pengotor

    dari CHCl3pada 7,24 ppm. Untuk pengukuran13C NMR otomatis pelarut yang

    digunakan pada pengukuran 1H-NMRD.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    14/29

    Instrumentasi Dan Teknik NMR

    Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen utama berikut:

    a). Magnet

    b). Generator medan magnet untuk sweeping

    c). Sumber frekuensi radio

    d). Detektor sinyal

    e). Perekaman

    f). Tempat sampel dan kelengkapannya

    Gambar 5. Instrumen NMR

    Cara kerja dari masing-masing komponen peralatannya:

    1) Magnit: akurasi dan kualitas suatu alat NMR yang tergantung pada kekuatan

    magnitnya. Resolusi akan bertambah dengan kenaikkan kekuatan

    medannnya, bila medan magnitnya homogen elektromagnit dan kumpaaran

    superkonduktor (selenoids). Magnit permanen mempunyai kuat medan 7046-

    14002 G, ini sesuai dengan frekuensi oskilator antara 30-60 MHz.

    Termostat yang baik diperlukan karena magnit bersifat peka terhadap

    temperatur. Elektromagnit memerlukan sistem pendingin, elektromagnit

    yang banyak di pasaran mempunyai frekuensi 60, 90 dan 100 MHz untuk

    proton. NMR bersolusi tinggi dan bermagnit superkonduktor dengan

    frekuensi proton beresolusi tinggi dan bermagnit superkonduktor dengan

    frekuensi proton 470 MHz. Pengaruh fluktuasi medan dapat diatasi dengan

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    15/29

    sist em pengunci frekuensi, dapat berupa tipe pengunci eksternal atau

    internal. Pada tipe eksternal wadah senyawa pembanding dengan senyawa

    sampel berada pada tempat terpisah, sedang padatipe internal senyawa

    pembanding larut bersama-sama sampel. Senyawa pembanding biasanya

    tetrametilsilan (TMS).

    2) Generator Medan magnet penyapu : suatu pasangan kumparan terletak

    sejajar terhadap permukaan magnet, diguna kan untuk mengubah medan

    magnit pada suatu range yang sempit. Dengan memvaria sikan arus searah

    melalui kumparan ini, medan efektif dapat diubah- ubah dengan perbedaan

    sekitar 10-3 gauss. Perubahan medan ini disinkronisasikan secara linier

    dengan perubahan waktu. Untuk alat 60 MHz (proton), range sapuannya

    adalah 235 x 10-3gauss. Untuk F19, C13, diperlukan sapuan frekuensi sebesar

    10 KHz.

    3) Sumber frekuensi radio : sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter)

    disalurkan pada sepasang kumparan yang possinya 90 terhadap jalar dan

    magnit. Suatu oskilator yang tetap sebesar 60, 90 atau 100 MHz digu nakan

    dalam NMR beresolusi tinggi.

    4) Detektor sinyal : sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang

    beresolusi dideteksi dengan kumparan yang mengitari sampel dan tegak

    lurus terhadap sumber. Sinyal listrik yang di hasilkan lemah dan biasanya

    dikuatkan dulu sebelum dicatat.

    5)

    Rekorder: pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan,

    rekorder mengendalikan laju sapuan spektrum. Luas puncak dapat digunakan

    untuk menentukan jumlah relatif inti yang mengabsorpsi.

    6)

    Tempat sampel dan probe: tempat sampel merupakan tabung gelas

    berdiameter 5mm dan dapat diisi cairan sampai 0,4 ml. Probe sampel terdiri

    atas tempat kedudukan sampel, sumber frekuensi penyapu dan kumparan

    detector dengan sel pembanding. Detector dan kumparan penerima

    diorientasikan pada 90. Probe sampel menggelilingi tabung sampel pada

    ratusan rpm dengan sumbu longitudinal.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    16/29

    Untuk NMR beresolusi tinggi, sampel tidak boleh terlalu kental.

    Biasanya digunakan konsentrasi larutan 2-15%. Pelarut yang baik unutk NMR

    sebaiknya tidak mengandung proton seperti CS2, CCl4 . Pelarut pelarut

    berdeuterium juga sering digunakan seperti CDCl3 atau C6D6.

    Pengaruh Medan magnet terhadap inti atom

    Semua atom mempunyai inti yang bermuatan. Muatan tersebut ber-spin

    (berputar) pada sumbu inti sehingga menghasilkan suatu dipol magnet sepanjang

    sumbu dengan momentum inti . Diantara inti-inti yang lebih umum yang

    memiliki spin meliputi:

    Inti isotop biasa karbon dan oksigen dan

    tidak termasuk yang

    mempunyai spin, tetapi inti atom hydrogen (proton) mempunyai spin. Untuk

    setiap atom yng memiliki spin, jumlah kedudukan spin adalah tertentu dan

    ditentukan oleh bilangan kuantum spin inti, bilangan spin I merupakan bilangan

    bulat genap , maka harga I adalah nol atau kelipatan bulat (0, 1, 2, 3,). Jika

    jumlah proton dan neutron merupakan bilangan ganjil, maka harga I merupakan

    bilangan tengahan (1/2, 1, 3/2, sampai 9/2), tergantung pada macam intinya. Jika

    jumlah proton dan neutron merupakan bilngan genap, maka harga I adalh 0 yang

    berarti idak ada putaran, seperti

    di atas.

    Bilangan spin I menunjukkan jumlah orientasi suatu inti jika menerima

    medan magnet seragam dari luar, yang sesuai dengan rumus 2I + I. Setiap

    orientasi menunjukkan tingkat energi dari inti tersebut. Dengan demikian untuk

    proton akan diperoleh 2 x + 1 = 2 macam orientasi, pararel (searah dengan

    medan magnet luar) yang berenergi rendah (stabil dan yang lain yaitu anti

    pararel (melawan medan magnet dari luar, energi ini merupakan fungsi dari

    momen magnet dan medan magnet dari luar Bo yang dikenakan pada inti

    (Gambar 1). Persamaan pokok yang menghubungkan frekuensi elektromagnet

    dan kuat medan magnet Bo, adalah

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    17/29

    Tetapan dinamakan nilai banding magnet giro dan merupakan tetapan inti yang

    fundamental. Tetapan ini mempunyai hubungan dengan moment magnet dan

    bilangan spin I:

    H adalah tetapan Planck

    Masalahnya adalah bagaimana memberikan energi frekuensi

    elektromagnet ke dalam proton yang berada pada keadaan paralel dalam suatu

    medan magnet dan bagaimana mnegukur energi yang diserap sehingga proton

    tersebut naik ke tingkat nenrgi yang lebih tinggi. Hal ini dapat diterangkan secara

    klasik dimana digambarkan bahwa proton berputar dalam medan magnet dari luar;

    maka sumbu magnet proton akan melakukan presesi pada sumbu medan magnet

    dari luar serupa dengan putaran giroskop yang melakukan presesi yang

    dipengaruhi gravitasi. Kecepatan sudut presesi o adalah stara dengan hasil kali

    dari nilai banding dan kekuatan medan magnet yang digunakan Bo.

    Dan jika dihubungkan dengan persamaan dasar, maka

    Oleh karenanya

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    18/29

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    19/29

    a.

    Faktor Induksi

    Jika suatu atom diletakkan dalam medan magnet yang seragam, maka

    elektron-elektron di sekeliling inti akan beredar mengelilingi inti dan membentuk

    medan magnet sekunder yang berlawanan arah dengan medan magnet yang

    diterima. Pergerakan elektron tersebut menyebabkan inti menjadi terlindung.

    Tetapi jika kerapatan elektron di sekitar suatu atom berkurang karena efek induksi

    dari atom tetangga yang bersifat elektronegatif, maka kuat medan sekunder yang

    timbul juga menurun, sehingga resonansi terjadi pada harga yang lebih besar.

    Hal ini disebabkan elektron menarik dirinya dari proton sebagai akibat dari

    pengaruh atom yang bersifat elektronegatif dan ini menyebabkan proton menjadi

    kurang terlindung. Sebagai contoh proton pada gugus metil yang terikat oksigen

    resonansi pada medan lebih rendah ( lebih besar) dari pada proton gugus metil

    yang terikat pada karbon (Tabel 1).

    Tabel 1 Harga untuk proton metil pada lingkungan yang berbeda

    No Lingkungan metil

    C - 1 CH3 0,9 ppm

    N - 2 CH3 2,3 ppm

    O - 3 CH3 3,3 ppm

    Dengan demikian proton yang sama seperti metil pada Tabel 1 akan

    mempunyai harga pergeseran kimia yang berbeda tergantung lingkungan

    masing-masing.

    b. Anisotropi Ikatan Kimia

    Letak pergeseran kimia ( ) suatu proton yang terikat C = C pada

    alkena lebih tinggi dari pada yang dihitung dengan pengaruh elektronegatif

    saja. Hal ini karena erat hubunganya dengan elektron . Efek ini sangat

    kompleks dan dapat menghasilkan pergeseran paramagnetik dan diamagnetik.

    Efek anisotropi adalah efek medan yang bekerja melalui ruang, sehingga

    berbeda dengan efek induksi yang bekerja melalui ikatan kimia.

    c. Tidak terlindungi Van der Waals

    Jika proton-proton terikat pada atom yang berbeda dan memungkinkan untuk

    bekerja gaya Van der Waals, akan menyebabkan proton tersebut menjadi tidak

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    20/29

    terlindung. Karena itu proton H pada sistem kursi sikloheksana berbentuk

    kaku ak an melakukan resonansi pada medan lebih rendah jika R = CH 3

    daripada R = H. Pergeseran paramagnetik yang disebabkan oleh gaya Van der

    Waals biasanya pada orde 1 ppm atau kurang. Interaksi sterikmenyebabkan

    tidak terlindung, karena perlindungan efektif inti hidrogen menurun pada

    distorsi asimetrik awan elektron. Dengan demikian, efek induksi selalu

    menghasilkan pergeseran paramagnetik yang besarnya beberapa ppm. Begitu

    juga kongesti sterik akan menghasilkan tidak terlindung, tetapi pengaruhnya

    biasanya kurang dari 1 ppm. Efek medan yang disebabkan oleh momen dipol

    dan anisotropi dari gugus kimia merupaka hal yang sangat penting dalam

    penetapan besar kecilnya daerah pergeseran, dengan besar dan arahnya

    tergantung dari jarak dan sudut yang mempengaruhi.

    d.

    Ikatan hidrogen

    Jika suatu proton melakukan ikatan hidrogen, maka hal ini

    menyebabkan pergeseran ke medan lebih bawah relatif terhadap ji ka tidak ada

    ikatan hidrogen. Pergeseran paramagnetik yang berhubungan dengan ikatan

    hidrogen dapat sedemikian besar dan hal ini bukan tak umum untuk proton

    berikatan hidrogen dari fenol dan asam karboksilat untuk muncul pada lebih

    besar dari 10. Pergeseran ke medan lebih tinggi resonansi proton hidroksil dari

    etanol dengan naiknya suhu atau pada pengenceran etanol dengan CCl4

    disebabkan oleh pemutusan ikatan hidrogen intramolekul.

    2.

    Efek resonansi

    Resonansi timbul jika kita dapat menuliskan dua struktur atau lebih untuk

    sebuah molekul dengan susunan elektron yang berbeda tetapi susunan atomnya

    identik. Resonansi dangat berbeda dengan isomeri yang susunan atomnya

    berbeda. Jika resonansi mungkin terjadi, senyawa dikatakan mempunyai struktur

    hibrida resonansi dari beberapa struktur penyumbang (contributing structures).

    a. Resonansi pada senyawa alifatik.

    Suatu proton dari dua molekul yang berbeda dan keduanya dapat

    menyumbangkan bentuk-bentuk resonansinya akan menempati pergeseran kimia

    yang berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh atom yang elektronegatif (menarik

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    21/29

    lektron) yang berhubungan. Apabila efek penarik elektron tersebut menj adi

    berkurang pada bentuk resonansinyanya, maka proton yang berdekatan akan

    menduduki pergeseran kimia yang lebih terlindung (shielding). Namun apabila

    bentuk resonansi tersebut menyebabkan aton penarik elektron semakin kuat, maka

    harga pergeseran kimia protonnya akan menjadi lebih besar karena kurang

    terlindung (deshielding).

    Sebagai contoh: Kita akan bandingkan harga pergeseran kimia dari

    proton metilen pada etena, metoksi etena dan propenil metil ester. Harga

    pergeseran kimia proton pada etena akan terletak diantara kedua senyawa yang

    lain, dan harga pergeseran kimia dari proton metilen pada metoksi etena akan jauh

    lebih terlindung dibandingkan dengan proton metin pada propenil metil ester

    walaupun keduanya mempunyai kedekatan yang sama terhadap atom oksigen.

    Perbedaan ini dikarenakan efek resonansi yang terjadi. Bentuk bentuk resonansi

    dan harga pergeseran kimia pada ketiga contoh senyawa di atas dapat dilihat pada

    Gambar 6.

    Gambar 6. Perbedaaan Nilai geseran Kimia karena efek resonansi pada

    senyawa alifatik

    b.

    Resonansi pada senyawa aromatik.

    Delokalisasi elektron yang terjadi pada senyawa aromatik membuat senyawa

    tersebut mempunyai struktur hibrida resonansi dari beberapa struktur

    penyumbang (contributing structures). Sebagai contoh senyawa fenol mempunyai

    beberapa bentuk resonansi. Dari bentuk resonansi tersebut dapat diketahui pula

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    22/29

    bagaimana distribusi elektron yang terjadi pada cincin aromatik dan juga pada

    posisi orto, para maupun meta. Oleh sebab itu harga pergeseran kimia proton pada

    kedudukan orto, meta dan para menjadi berbeda.

    Gambar 7. Efek Resonansi

    3.

    Efek simetri

    Harga pergeseran kimia proton pada suatu molekul dipengaruhi oleh sifat

    kesimetrisannya. Apabila suatu atom terikat pada molekul yang dapat

    berputar pada bidang, maka atom tersebut akan memiliki sifat kimia yangidentik (magnetic equivalence ).

    HIDROGEN NMR, KARBON NMR, DEPT DAN NMR 2 D

    1. Spektrum 1H NMR

    Fungsi dari spectrum ini adalah mengukur inti proton (1H),

    Menentukan letak dan jumlah proton dalam senyawa

    2. Spektrum 13C NMR

    Spektrum 13C NMR sangat berguna untuk mendapatkan data tentang

    jumlah karbon dan posisi pergeseran kimianya. (yang sesuai dengan

    lingkungannya dalam suatu senyawa Seperti halnya 1H NMR, pergeseran

    kimia atom C pada spektrum 13C NMR juga sesuai dengan lingkungan

    masing-masing. Apabila lingkungan atom C tersebut terlindung (shielding)

    akan mempunyai harga yang rendah, begitu juga sebaliknya seperti yang

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    23/29

    terlihat pada Gambar 1. Rentang nilai pergeseran kimia untuk 1H NMR

    sekitar 015 ppm, sedangkan untuk 13C NMR dari 0220 ppm.

    Gambar 8. Harga pergeseran kimia H dan C

    Kelebihan NMR 13C dibandingkan NMR 1H, yaitu:

    1.

    memberi informasi tentang susunan atom C dalam suatu molekul.

    2. dapat mengamati puncak resonansi tiap atom karbon senyawa organik

    dengan BM 200-400.3. Tidak ada pengaruh atom-atom karbon yang sama terhadap puncak

    spektrum karena jumlahnya sedikit dalam molekul.

    4. Pengaruh proton terhadap puncak spektrum C-13 dapat dihilangkan

    Kelemahan NMR 13C :

    1. Kelimpahan NMR 13C di alam sedikit.

    2. Desain instrumen NMR 13C sangat rumit.

    3.

    Umumnya digunakan untuk menganalisis senyawa organik.

    3. Distortion Less Enhancement Due to Polarization Transfer (DEPT)

    DEPT merupakan spectrum gabungan antara APT (Attached Proton

    Test) dan INEPT (Insensitive Nuclei Enhancement by Polarization Transfer).

    Spektrum DEPT digunakanuntuk membedakan CH3 dengan C kuartener, CH2

    dan CH. Masing masing sinyal karbon tersebut dapat dibedakan selain

    berdasarkan pergeseran kimianya juga posisi signal ke arah positif dan negatif.

    Untuk CH3 dan CH posisi signal ke arah positif, CH2negatif, sedangkan C

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    24/29

    kuartener dapat diketahui dari seli sih total karbon yang ada dengan jumlah

    karbon metil, metin dan metilen.

    Gambar 9. Sinyal karbon yang disortir: teknik DEPT

    Teknik spin dekopling biasa dilakukan untuk mengetahui atom-atom

    yang termasuk dalam satu sistem. Misalnya pada sistem AX yang

    mengalami spliting mempunyai konstanta kopling Jax, setelah A diradiasi

    maka X akan menjadi singlet.4. Spektrum NMR dua dimensi (2D)

    a. Heternuclear Multiple Quantum Coherence (HMQC)

    Spektrum HMQC dapat memberikan indikasi posisi atom H pada C.

    Spektrum ini memberikan korelasi H dengan C dengan jarak satu ikatan

    melalui kontur yang muncul pada spektrum. Dengan demikian dari sp

    ektrum HMQC ini dapat menetapkan nilai pergeseran kimia karbon yang

    memiliki hidrogen.

    b. Correlated Spectroscopy (HH COSY)

    Spektrum HH COSY dapat memberikan korelasi H dengan H

    tetangga (geminal, visinal, jarak jauh (w)) melalui kontur yang muncul

    pada spektrum. Dari spektrum ini dapat diketahui proton-proton yang

    berdekatan pada suatu senyawa.

    c. Nuclear Overhauser Eff ect Spectroscopy (HH NOESY)

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    25/29

    HH NOESY dapat membuktikan hubungan ke dekatan HH dalam

    ruang. Hal ini dapat dilakukan melalui:

    1.Peningkatan intensitas sinyal secara selektif (dengan percobaan

    dekopling, proton diradiasi)

    2.Memanfaatkan peningkatan sinyal proton

    d. Heternuclear Multiple Bond Coherence (HMBC)

    Spektrum HMBC memberikan informasi tentang korelasi jarak jauh

    antara H C maksimal 3 ikatan melalui kontur yang menghubungkan kedua

    signal C dan H. Dari data pada spektrum ini kita dapat membuktikan bahwa

    struktur yang kita usulkan sudah sesuai.

    Langlah-langkah cara mengintepretasi spektra NMR

    1.

    Jumlah sinyal

    yaitu berapa macam perbedaan dari prot on-proton yang terdapat dalam

    molekul

    2.

    Kedudukan sinyal

    yaitu bagaimana lingkungan elektronik dari setiap proton

    3. Kedudukan sinyal

    yaitu berapa banyak proton dari setiap macam proton yang ada

    4. Pemecahan (splitting) si nyal menjadi beberapa puncak

    bagaimana lingkungan dari proton-proton yang berdekatan/tetangga

    Aplikasi NMR

    NMR dapat digunakan dalam analisis kualiatif. Misalkan karakterisasi

    senyawa organic. Nilai pergeseran kimia, spin-spin splitting dan konstanta

    coupling merupakan nilai-nilai yang dapat saling diperbandingkan. Nilai-nilai

    tersebut member juga petunjuk mengenai perbedaan lingkungan suatu atom

    hydrogen di dalam molekul. Studi struktur halus yang berupa puncak-puncak

    berganda, memberikan petunjuk mengenai berbagai tipe H yang saling berdekatan

    satu sama lainnya.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    26/29

    Umumnya untuk karakterisasi suatu senyawa, NMR digunakan bersama-

    sama dengan IR, UV, analisis elementer dan spektroskopi massa. Di dalam

    alcohol, pertukaran proton pada gugus OH sedemikian cepat sehingga proton ini

    tidak melakukan kopel secara spin-spin engan proton terdekatnya. Akibatnya

    hanya tampak satu resonansi pada = 2,58 ppm. Proton-proton metilen

    mengadakan coupling dengan roton-proton metal, memberikan triplet pada =

    1,22 ppm, proton hidroksil tidak menghasilkan splitting tetapi proton metal

    menghasilkan spiliting pada = 3,70 ppm. Karena OH lebih elektronegatif

    daripada karbon, kerapatan electron bergeser dari gugus CH2, sehingga akibatnya

    terjadi efek deshielding diamagnetic ( = 1,20 sampai 1,35 ppm). Demikian juga

    proton pada asetil asetat yang berdekatan dengan gugusan karbonil bersifat kurang

    shielding yang akan memeberikan resonansi pada = 203, sedangkan proton

    metilen muncul sebagai kuartet pada = 4,12 ppm.

    Kesebandingan antara luas puncak sinyal dengan banyaknya inti dapat

    dimanfaatkan daam analisis kuantitatif. Bial tidak terdapat tumpang tindih antara

    sinyal, luas puncak dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu

    senyawa, bila luas sinyal tiap proton diketahui. Luas puncak sinyal data

    distandariasi dengan standar dalam. Untuk tujuan ini, senyawa- senyawa turunan

    silicon organic paling tepat digunakan. Masalah utama dalam analisis kuantitatif

    adalah efek saturasi. Efek ini dapat diatasi dengan pengendalian waktu relaksasi,

    sumber dan laju scanning.Dalam analisis kuantitatif, NMR biasanya digunakan

    untukmenentukan air dalam produk makanan, bahan baku kertas dan materi-

    materi hasil pertanian. NMR juga digunakan untuk analisis elemental.

    Kadangkal interpretasi spectrum NMR memerlukan reagen penggeser,

    shiff reagent. Reagen ini dapat menguraikan puncak absorbs an memisahkan

    puncak-puncak yang tumpang tindih, sehingga memudahkan interpretasi. Reagen

    penggeser ini meliputi kompleks dari Eu atau Pr, misalkan kompleks

    dipivalometana Pr(PPM)3. Ion Pr dalam kondisi netral ini mampu memperbesar

    koordinasinya melalui interaksi dengan pasangan elektron sendiri. Pelarut yang

    digunakan biasanya pelarut non polar seperti CCl4, CDCl3, C6D6,Eu(DPM)3

    memberikan pergeseran pada medan yang lebih lema. NMR dapat digunakan

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    27/29

    dalam analisis kuali tatif dan kuantitatif. Dalam analisis kuantitatif, NMR

    memiliki kelebihan, yaitu tidak diperlukannya zat murni. Tetapi yang diperlukan

    adalah pembanding, yaitu standard dalam yang murni. Standar dalam ini dapat

    setiap senyawa yang mempunyai spektrum karakteristik yang tidak tumpangsuh

    dalam sampel.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    28/29

    BAB III

    PENUTUP

    Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang

    mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada

    daerah panjang gelombang 0,751.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000

    10 cm-1

    . Interaksi molekul dapat berubah vibrasi peregangan, juga vibrasi

    pelenturan yaitu rocking, scissoring, wagging dan twisting. Bagian pokok dariinframerah adalah sumber cahaya inframerah, monokromator dan detector.

    Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-

    frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas dari frekuensi individu

    diukur oleh detector.

    NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan metode spektroskopi yang

    sangat penting dalam penentuan struktur senyawa organic. Apabila spektroskopi

    inframerah dapat mengindikasikan tentang gugus fungsi yang terdapat pada suatu

    senyawa organik, maka 1H NMR memberikan gambaran tentang jumlah setiap

    tipe hidrogen dan 13C NMR selain memberikan data tentang jumlah karbon dalam

    suatu molekul juga tipe dari karbon tersebut. Instrumen NMR terdiri atas

    komponen-komponen utama berikut: magnet, generator medan magnet untuk

    sweeping, sumber frekuensi radio, detektor sinyal, perekaman,tempat sampel dan

    kelengkapannya.

  • 8/11/2019 IR dan NMR

    29/29

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonym. 2011. Sejarah Pencitraan Resonansi Magnetik Inti. (online).

    Http://ayobelajarmri.blogspot.com/2011/02/sejarah-pencitraan-resonansi-

    mgnetik.Html.

    Rossifumi, sulist. 2012. Makalah Definisi, Cara Kerja, Prinsip

    Spektrofotometer.(online).Http://sulistrossifumi.blogspot.com/2012/06/mak

    alah-definisi-cara-kerja-prinsip.

    Soekamto, Hariani. 2008. Menentukan Struktur Molekul Senyawa Melalui

    Analisis Data Spektroskopi. Makassar. Jurusan Kimia Fakultas

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin

    Takeuchi, yashito. 2009. Spektroskopi NMR.(online). Http://www. Chem.-is-

    try.org/author/yoshiti_takeuchi/ Spektroskopi NMR _ Chem-Is-Try.Org _

    Situs Kimia Indonesia.html.

    Yazid BZ. 2012. Spektofotometri IR. http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/-

    04/makalah-spektrofotometer.html