Top Banner
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/Desember 2015/ Volume 288 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] KAMPUS IPB BARANANGSIANG Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo meminta Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) skala internasional tahun depan. Hal ini disampaikan Presiden dalam pembukaan FBBN 2015 di Kampus IPB Baranang Siang, Bogor, Sabtu (28/11). “Saya perintahkan Menteri Pertanian, agar tahun depan IPB dapat menggelar festival ini dengan skala sangat besar dan dihadiri buyer internasional, sehingga dunia tahu potensi kekuatan buah dan bunga kita. Saya akan kerahkan kedutaan untuk mendatangkan pembeli,” ujarnya. Revolusi Orange adalah inisiatif yang bagus. Indonesia membutuhkan sebuah gerakan revolusioner yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas bunga serta buah nusantara. “Saya bayangkan PTPN menyiapkan 10 ribu hektar untuk menanam buah. Kerjakan secara professional dan ciptakan industri pascapanennya. Selama ini tidak ada yang mengurusi soal pascapanen di tingkat petani. Industri pascapanen harus ada untuk melindungi petani,” ujarnya. Ke depan buah impor itu harus disubtitusi dengan buah lokal. “Saya menyakini bisa, asal ada yang mengawal. Tugas IPB di sini. Perlu ada sinergis antara akademisi, pemerintah dan sisi bisnisnya. Semua bergerak bersama-sama, jadi InsyaAllah tercapai. Butuh proses, tapi Revolusi Orange ini harus dimulai,” lanjutnya. Dalam sambutannya Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc mengatakan, FBBN bertujuan mendorong, memfasilitasi dan mengkampanyekan pengembangan buah dan bunga Nusantara. “Gerakan Revolusi Oranye meliputi revolusi kebijakan, infrastruktur, kepemimpinan dan pembinaan sumber daya manusia, inovasi dan teknologi, serta sistem pengusahaan dan penetrasi pasar buah Nusantara,” jelasnya. Dalam pembukaan festival tahunan ini Bupati Bogor, Bupati Gianyar Bali dan Bupati Mamuju membacakan komitmen beberapa pemimpin daerah yang siap menyediakan lahan di daerahnya untuk memproduksi buah nusantara dan agrowisata.(zul) Presiden Minta IPB Gelar FBBN Skala Internasional IPB Menyongsong 2016: Tahun Reputasi Inovasi dan World Class University Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Amran Sulaiman ikut serta memeriahkan kegiatan Karnaval Buah dan Bunga Nusantara dengan berjalan dalam rombongan karnaval. Karnaval yang berlangsung meriah ini diikuti ribuan peserta, sepuluh mobil hias, enam grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum berbagai pemerintah kota/ Kabupaten serta mahasiswa. Karnaval dimulai dari Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranang Siang melalui rute Jalan Padjajaran - Lapangan Sempur – Balaikota - SMPN 1 Bogor - Pasar Bogor - Tugu Kujang dan berakhir kembali di Kampus IPB Baranangsiang. “Tahun depan Kementerian Pertanian RI akan mendukung penuh kegiatan Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN). Kita berharap ke depannya Indonesia harus menjadi penentu harga ekspor impor buah tropika dunia. Kita harus bisa menekan impor buah dan meningkatkan ekspor buah,” kata Mentan dalam sambutannya. Hal senada juga disampaikan Walikota Bogor, Dr. Bima Arya yang juga mendukung penuh kegiatan ini. Dr. Bima Arya ingin menjadikan FBBN menjadi icon Kota Bogor. “Saya berharap kegiatan serupa juga dapat dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dan menjadi icon Kota Bogor. Bahkan kalau bisa ditingkatkan skalanya menjadi internasional,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc mengajak masyarakat mencintai buah dan bunga Nusantara dengan memproduksi dan mengonsumsi buah serta bunga hasil dalam negeri. Dalam kegiatan ini juga dilangsungkan pembacaan ikrar buah Nusantara yang dipimpin langsung Mentan. FBBN merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan IPB dengan tujuan memfasilitasi dan mengkampanyekan pengembangan buah serta bunga Nusantara. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya rangkaian kegiatan festival ini diakhiri dengan Karnaval Bunga dan Buah Nusantara. (as) Mentan Ikut Meriahkan Karnaval Buah dan Bunga Nusantara
2

IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 288.pdf · menjelaskan presentasi yang bertema 'Revolusi Pengembangan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil

Mar 16, 2019

Download

Documents

hoangkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 288.pdf · menjelaskan presentasi yang bertema 'Revolusi Pengembangan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/Desember 2015/ Volume 288Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB

Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

KAMPUS IPB BARANANGSIANG

Presiden Republik Indonesia

(RI), Joko Widodo meminta

Institut Pertanian Bogor (IPB)

menggelar Festival Bunga dan

Buah Nusantara (FBBN) skala

internasional tahun depan. Hal

ini disampaikan Presiden

dalam pembukaan FBBN 2015

di Kampus IPB Baranang Siang, Bogor, Sabtu (28/11). “Saya perintahkan

Menteri Pertanian, agar tahun depan IPB dapat menggelar festival ini

dengan skala sangat besar dan dihadiri buyer internasional, sehingga

dunia tahu potensi kekuatan buah dan bunga kita. Saya akan kerahkan

kedutaan untuk mendatangkan pembeli,” ujarnya. Revolusi Orange

adalah inisiatif yang bagus. Indonesia membutuhkan sebuah gerakan

revolusioner yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas bunga serta

buah nusantara. “Saya bayangkan PTPN menyiapkan 10 ribu hektar untuk

menanam buah. Kerjakan secara professional dan ciptakan industri

pascapanennya. Selama ini tidak ada yang mengurusi soal pascapanen di

tingkat petani. Industri pascapanen harus ada untuk melindungi petani,”

ujarnya. Ke depan buah impor itu harus disubtitusi dengan buah lokal.

“Saya menyakini bisa, asal ada yang mengawal. Tugas IPB di sini. Perlu ada

sinergis antara akademisi, pemerintah dan sisi bisnisnya. Semua bergerak

bersama-sama, jadi InsyaAllah tercapai. Butuh proses, tapi Revolusi

Orange ini harus dimulai,” lanjutnya.

Dalam sambutannya Rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc

mengatakan, FBBN bertujuan mendorong, memfasilitasi dan

mengkampanyekan pengembangan buah dan bunga Nusantara.

“Gerakan Revolusi Oranye meliputi revolusi kebijakan, infrastruktur,

kepemimpinan dan pembinaan sumber daya manusia, inovasi dan

teknologi, serta sistem pengusahaan dan penetrasi pasar buah

Nusantara,” jelasnya. Dalam pembukaan festival tahunan ini Bupati

Bogor, Bupati Gianyar Bali dan Bupati Mamuju membacakan komitmen

beberapa pemimpin daerah yang siap menyediakan lahan di daerahnya

untuk memproduksi buah nusantara dan agrowisata.(zul)

Presiden Minta IPB Gelar FBBN Skala Internasional

IPB Menyongsong 2016:Tahun Reputasi Inovasi

dan World Class University

Menteri Pertanian Republik

Indonesia (Mentan RI),

Amran Sulaiman ikut serta

memeriahkan kegiatan

Karnaval Buah dan Bunga

Nusantara dengan berjalan

dalam rombongan karnaval.

Karnaval yang berlangsung

meriah ini diikuti ribuan

peserta, sepuluh mobil hias,

enam grup marching band, 55 pertunjukan properti dan kostum berbagai

pemerintah kota/ Kabupaten serta mahasiswa. Karnaval dimulai dari Kampus

Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranang Siang melalui rute Jalan Padjajaran -

Lapangan Sempur – Balaikota - SMPN 1 Bogor - Pasar Bogor - Tugu Kujang dan

berakhir kembali di Kampus IPB Baranangsiang. “Tahun depan Kementerian

Pertanian RI akan mendukung penuh kegiatan Festival Buah dan Bunga

Nusantara (FBBN). Kita berharap ke depannya Indonesia harus menjadi

penentu harga ekspor impor buah tropika dunia. Kita harus bisa menekan

impor buah dan meningkatkan ekspor buah,” kata Mentan dalam

sambutannya.

Hal senada juga disampaikan Walikota Bogor, Dr. Bima Arya yang juga

mendukung penuh kegiatan ini. Dr. Bima Arya ingin menjadikan FBBN

menjadi icon Kota Bogor. “Saya berharap kegiatan serupa juga dapat

dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dan menjadi icon Kota Bogor.

Bahkan kalau bisa ditingkatkan skalanya menjadi internasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc

mengajak masyarakat mencintai buah dan bunga Nusantara dengan

memproduksi dan mengonsumsi buah serta bunga hasil dalam negeri. Dalam

kegiatan ini juga dilangsungkan pembacaan ikrar buah Nusantara yang

dipimpin langsung Mentan. FBBN merupakan kegiatan tahunan yang

diselenggarakan IPB dengan tujuan memfasilitasi dan mengkampanyekan

pengembangan buah serta bunga Nusantara. Seperti pada tahun-tahun

sebelumnya rangkaian kegiatan festival ini diakhiri dengan Karnaval Bunga

dan Buah Nusantara. (as)

Mentan Ikut Meriahkan Karnaval Buah dan Bunga Nusantara

Page 2: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 288.pdf · menjelaskan presentasi yang bertema 'Revolusi Pengembangan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil

R e k t o r I n s t i t u t Pertanian Bogor (IPB), P r o f. D r. I r. H e r r y Suhardiyanto, M.Sc m e m b e r i k a n penghargaan kepada penggiat yang selalu mendukung percepatan industri bunga dan buah N u s a n t a r a , J u m ' a t

(27/11) dalam kegiatan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2015 di IPB International Convention Center. Penghargaan tersebut diberikan kepada Alm.Prof.Sriani Sujiprihati yang diwakili keluarga sebagai inovator pepaya Callina, Redaktur Majalah Trubus yang konsisten memberitakan tentang pertanian dan Taman Buah Mekarsari yang konsisten melestarikan dan membudidayakan tanaman buah serta buah Nusantara. Dalam kesempatan itu, Guru Besar Hortikultura IPB, Prof. Sobir menjelaskan presentasi yang bertema 'Revolusi Pengembangan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia'. Prof. Sobir menjelaskan kembali visi dan misi Revolusi Oranye yang diantaranya untuk memenuhi konsumsi buah untuk 278 juta penduduk Indonesia. “Buah juga harus menjadi bagian dari diversifikasi pangan masyarakat Indonesia yang menyehatkan,” tuturnya.

Selain itu, ia berharap di masa yang akan datang Indonesia menjadi negara pengekspor buah tropika terbesar se-Asia Tenggara bahkan dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia membutuhkan 2,2 juta hektar lahan untuk menanam dengan target ekspor sekitar 5,95 juta ton. Menurut Prof. Sobir tahun depan untuk pengembangan buah, pemerintah akan menjadikan petani buah sebagai suatu badan usaha milik petani dengan dukungan packing house yang baik. Terkait hal ini, tambah Prof. Sobir, IPB akan mendapat penugasan khusus dari Presiden RI. “Salah satu buah yang sangat potensial dikembangkan untuk komoditas ekspor diantaranya pepaya Callina, durian Pelangi dan jeruk Keprok. Namun perlu gerakan besar dan kerjasama banyak pihak untuk mengembangkan buah Nusantara ini. Salah satunya gerakan mengkampanyekan cinta buah Nusantara,” tandasnya. (dh)

Rektor IPB Beri Penghargaan

Penggiat Percepatan Industri Buah dan Bunga Nusantara

Jeruk Rimau Gerga Libong dan Garifta Merah keluar sebagai juara pertama Kontes Buah Jeruk dan Mangga Unggul dalam kegiatan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2015, Kamis (26/11) , d i Inst i tut P e r t a n i a n B o g o r ( I P B ) International Convention Center.

“Jeruk Rimau Gerga Lebong merupakan jeruk yang dapat bersaing di pasar internasional,” ungkap Arry Supriyanto, juri dari Balai Penelitian Buah Tropika dan Jeruk, Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Juara kedua klaster jeruk diraih Keprok milik H. Tosin dari Garut dan juara ketiga diraih jeruk Siam milik Syaifulloh Aziz. Keunggulan jeruk Keprok H. Tosin, selain manis juga mudah dikupas. Arry mengakui penyelenggaraan kontes kali ini kurang ramai pesertanya. “Hal ini karena jeruk merupakan buah musiman, dimana bulan November bukanlah musimnya. Padahal Indonesia memiliki berbagai ragam jenis jeruk,”

katanya. Sementara untuk klaster mangga, Garifta Merah milik Abdul Gani yang menjadi juara pertama mempunyai keunggulan warna kulit cantik merah, beraroma enak dan manis. Begitu ungkap salah seorang juri klaster mangga, Dr. Muryati dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Juara kedua mangga diraih Gedong Gincu milik Joko asal Cirebon dan juara ketiga diraih Agrimania milik H. Urip dari Indramayu.

Ir. Rahmat Pinem, MM dari Direktorat Budidaya Pascapanen Buah, Kementerian Pertanian RI dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung acara seperti ini. “Dari kontes seperti ini saya berharap IPB dapat ikut serta dalam mengembangkan aneka buah Nusantara. Sebenarnya buah jeruk dan mangga yang menjadi juara kali ini memang merupakan buah unggulan. Seperti Garifta Merah yang sudah mulai dikembangkan pada lahan seribu hektar, namun belum panen. Agrimania juga termasuk mangga langka dan baru akan dikembangkan. Buah-buahan tadi juga mempunyai warna kulit yang menarik sebagai buah khas Nusantara. Semoga suatu saat nanti negara kita menjadi produsen utama buah tropika. Mari kita sama-sama kembangkan buah Nusantara,” pesannya. (ddh)

Rimau Gerga Lebong dan Garifta Merah, Pemenang Kontes Buah Jeruk dan Mangga Unggul

Buah Nusantara sangat

diminati masyarakat dunia,

n a m u n s a y a n g n y a

I n d o n e s i a b e l u m

mengambil peran ini. “Di

Negara Jerman misalnya,

mereka menanyakan buah-

buah tropika. Mereka sudah

bosan dengan apel dan kiwi.

Ini sangat potensial sekali. Sayangnya yang bisa menangkap potensi ini Negara

Vietnam dan Thailand, Indonesia belum,” ungkap Petani Milyader, Gun Soetopo

yang biasa akrab disapa Pakde Gun tersebut saat menjadi narasumber kegiatan

Fruit Got Talent (FGT) 2015, Sabtu (28/11) di IPB Internatonal Convention Center

(IICC), Bogor.

Pakde Gun menjelaskan, Indonesia sebetulnya diuntungkan dengan komoditas

buah yang masyarakatnya sendiri kurang terlalu suka, tetapi justru disukai

masyarakat Eropa. “Buah kita umumnya agak masam, ini justru yang mereka

kehendaki. Kalau orang Indonesia kriteria dalam memilih buah adalah besar, manis

dan murah. Kalau mereka harus berwarna dan ada rasa asamnya,” jelas Alumnus

IPB ini. Pakde Gun juga mengajak para wirausahawan agar tidak menyerah dengan

keadaan dan memanfaatkan segala sumberdaya yang ada. Dalam budidaya buah

naga misalnya, Pakde Gun tidak lagi menyarankan menggunakan lahan ideal.

“Buka lahan karst, buka lahan deposal tambang yang banyak ditinggalkan di

Kalimantan dan Papua. Kita bisa memanfaatkannya,” tegasnya kepada para

peserta.

Fruit Got Talent (FGT) 2015 merupakan ajang penelusuran bakat kewirausahaan di

bidang buah Nusantara dimana peserta membuat perencanaan bisnis buah dan

terbuka untuk umum. FGT 2015 digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan

Festival Buah dan Bunga Nusantara (FBBN) 2015. Dalam ajang ini juga

diselenggarakan business coaching yang diikuti seluruh peserta FGT 2015. Business

coaching yang dimoderatori Ketua Dewan Pakar Himpunan Alumni IPB, Dr. Ir. Dwi

Asmono ini juga menghadirkan Chief Strategy Consultant Arrbey Consulting Firm,

Dr. Handito Joewono dan perwakilan dari BNI, Uus Kadarusman S.E, M.Si yang

memberikan sosialisasi kredit usaha rakyat. (as)

Peluang Eksis Buah Lokal Di Pasar Dunia