Top Banner
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/November 2015/ Volume 287 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Karya Tulis Ilmiah yang dilaksanakan di Hotel Royal, Kota Bogor (20-22/11). Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan petugas belajar Badan Litbang Pertanian - IPB dalam hal penulisan karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian Dr. Agung Hendriadi, M.Eng. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi fokus Badan Litbang Pertanian dalam peningkatan kapasitas kinerjanya. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kapabilitas SDM tersebut adalah dengan program pendidikan lanjutan ke jenjang Magister (S2) dan Doktor (S3), yang dilaksanakan di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, salah satunya adalah IPB. Berdasarkan surat peraturan Direktorat Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Nomor: 152/E/T/2012 bahwa salah satu syarat kelulusan program Doktoral adalah publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Internasional, maka sangat dimungkinkan para petugas belajar Badan Litbang di IPB mengalami masa studi yang bertambah panjang. Untuk itu sangat dibutuhkan peningkatan kemampuan petugas belajar tersebut dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sehingga pelatihan ini sangat penting untuk dilaksanakan. Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa petugas belajar Badan Litbang Pertanian di IPB. Peserta terdiri dari 13 orang mahasiswa S2 dan 17 orang mahasiswa S3. Materi pelatihan mencakup open mind terhadap pentingnya publikasi dan kegiatan penelitian, bagaimana merancang penelitian yang berpotensi untuk diterbitkan di jurnal nasional dan internasional, pendampingan penulisan dan telaah para reviewer berpengalaman apakah sudah layak untuk diterbitkan di jurnal nasional atau internasional terakreditasi. *** Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi tuan rumah “Simposium Nasional Penyuluhan Pembangunan Berkelanjutan dan Kongres II Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) 2015”, Selasa (24/11) di Auditorium Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto. Rektor berharap kongres PAPPI dapat menghasilkan rumusan yang efektif bagi insan penyuluh untuk terus melakukan pembangunan dari segala bidang. Ketua Panitia, Dr. Siti Amanah menyampaikan bahwa saat ini Millenium Development Goals (MDGs) seharusnya bisa dicapai dan mulai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam kondisi tersebut para penyuluh dapat mengikuti dinamika kondisi saat ini. Namun, di sisi lain perhatian terhadap penyuluh masih terbatas. Ketua Umum PAPPI, Prof. Dr. Sumardjo, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ukuran keberhasilan pembangunan yang berfokus pada manusia adalah berapa banyak proporsi warga negara yang bisa merealisasikan potensi mereka masing-masing, dan proporsi mereka yang ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi. Sejalan dengan pandangan tersebut, tambah Prof. Sumardjo, agar pembangunan di suatu negara bisa berfokus pada manusia, ada tiga pilar proses pembangunan yang harus ada di dalam setiap kegiatan pembangunan, yaitu pemberdayaan, partisipasi dan keberlanjutan. Semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang mempunyai kegiatan yang berpengaruh pada harkat hidup orang banyak perlu memperhatikan ketiga hal ini. Kongres PAPPI menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Ravik Karsidi, dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Ir. Fathan A Rasyid, M.Ag. Turut hadir dalam acara ini diantaranya Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB, Dr. Arif Satria. (awl) IPB Tuan Rumah Kongres Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia FEMA IPB dan Badan Litbang Pertanian Gelar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah KAMPUS IPB BARANANGSIANG
2

IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 287.pdf · adalah publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Internasional, maka sangat ... kurangnya informasi

Mar 10, 2019

Download

Documents

VũMinh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 287.pdf · adalah publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Internasional, maka sangat ... kurangnya informasi

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/November 2015/ Volume 287Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah CP

Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Ahsan S, Aris Solikhah Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : Devi Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB

Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) m e n y e l e n g g a r a k a n kegiatan Pelatihan Karya T u l i s I l m i a h y a n g

dilaksanakan di Hotel Royal, Kota Bogor (20-22/11). Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan petugas belajar Badan Litbang Pertanian - IPB dalam hal penulisan karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Badan Litbang Pertanian Dr. Agung Hendriadi, M.Eng. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia menjadi fokus Badan Litbang Pertanian dalam peningkatan kapasitas kinerjanya. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan kapabilitas SDM tersebut adalah dengan program pendidikan lanjutan ke jenjang Magister (S2) dan Doktor (S3), yang dilaksanakan di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, salah satunya adalah IPB. Berdasarkan surat peraturan Direktorat Jendral (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Nomor: 152/E/T/2012 bahwa salah satu syarat kelulusan program Doktoral adalah publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Internasional, maka sangat dimungkinkan para petugas belajar Badan Litbang di IPB mengalami masa studi yang bertambah panjang. Untuk itu sangat dibutuhkan peningkatan kemampuan petugas belajar tersebut dalam penulisan karya tulis ilmiah. Sehingga pelatihan ini sangat penting untuk dilaksanakan.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa petugas belajar Badan Litbang Pertanian di IPB. Peserta terdiri dari 13 orang mahasiswa S2 dan 17 orang mahasiswa S3. Materi pelatihan mencakup open mind terhadap pentingnya publikasi dan kegiatan penelitian, bagaimana merancang penelitian yang berpotensi untuk diterbitkan di jurnal nasional dan internasional, pendampingan penulisan dan telaah para reviewer berpengalaman apakah sudah layak untuk diterbitkan di jurnal nasional atau internasional terakreditasi. ***

Institut Pertanian Bogor ( I P B ) m e n j a d i t u a n r u m a h “ S i m p o s i u m Nasional Penyuluhan P e m b a n g u n a n B e r k e l a n j u t a n d a n Kongres II Perhimpunan A h l i P e n y u l u h a n Pembangunan Indonesia (PAPPI) 2015”, Selasa (24/11) di Auditorium Rektorat Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB

Darmaga. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto. Rektor berharap kongres PAPPI dapat menghasilkan rumusan yang efektif bagi insan penyuluh untuk terus melakukan pembangunan dari segala bidang.

Ketua Panitia, Dr. Siti Amanah menyampaikan bahwa saat ini Millenium Development Goals (MDGs) seharusnya bisa dicapai dan mulai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam kondisi tersebut para penyuluh dapat mengikuti dinamika kondisi saat ini. Namun, di sisi lain perhatian terhadap penyuluh masih terbatas. Ketua Umum PAPPI, Prof. Dr. Sumardjo, dalam sambutannya menjelaskan bahwa ukuran keberhasilan pembangunan yang berfokus pada manusia adalah berapa banyak proporsi warga negara yang bisa merealisasikan potensi mereka masing-masing, dan proporsi mereka yang ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi.

Sejalan dengan pandangan tersebut, tambah Prof. Sumardjo, agar pembangunan di suatu negara bisa berfokus pada manusia, ada tiga pilar proses pembangunan yang harus ada di dalam setiap kegiatan pembangunan, yaitu pemberdayaan, partisipasi dan keberlanjutan. Semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, yang mempunyai kegiatan yang berpengaruh pada harkat hidup orang banyak perlu memperhatikan ketiga hal ini.

Kongres PAPPI menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Dr. Ravik Karsidi, dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Ir. Fathan A Rasyid, M.Ag. Turut hadir dalam acara ini diantaranya Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB, Dr. Arif Satria. (awl)

IPB Tuan Rumah Kongres Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia

FEMA IPB dan Badan Litbang Pertanian Gelar Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

KAMPUS IPB BARANANGSIANG

Page 2: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 287.pdf · adalah publikasi karya tulis ilmiah di Jurnal Internasional, maka sangat ... kurangnya informasi

Memperingati hari jadinya yang ke-10, International Centre for Applied Finance and Economics (InterCAFE) Lembaga Penelitian d a n P e n g a b d i a n k e p a d a Masyarakat (LPPM) Institut P e r t a n i a n B o g o r ( I P B ) menyelenggarakan seminar dan konferensi internasional dengan t e m a “ F r o m R e s e a r c h t o Economic Policy”, Selasa (24/11)

di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. Kegiatan ini hasil kerjasama InterCAFE dengan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof. Dr. Hermanto Siregar. Dalam sambutannya, Prof. Hermanto menyampaikan bahwa penerapan kebijakan yang berdasarkan hasil riset masih rendah, terlebih di negara yang masih berkembang.

“Seminar ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara akademisi, private sector, pemerintah serta masyarakat untuk melanjutkan pengembangan kebijakan berdasarkan hasil riset, agar kebijakan ekonomi yang dicanangkan dapat berjalan efektif. Saya yakin dengan kegiatan ini kita dapat belajar, sharing dan berkontribusi secara positif untuk pengembangan kebijakan ekonomi khususnya di Indonesia,” terang Prof. Hermanto.

Diantara pembicara yang hadir dalam konferensi internasional ini antara lain Asisten Menteri Keuangan Republik Indonesia, Dr. Andin Hadiyanto; Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro; serta Guru Besar Ekonomi University of Adelaide Prof. Shandre Thangavelu Ph.D.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan diskusi secara paralel yang diikuti oleh peserta. Topik yang didiskusikan dalam kesempatan ini mencakup topik finansial dan isu global yang sedang hangat dibicarakan, seperti energi dan lingkungan, ekonomi makro dan kebijakan perdagangan, inflasi dan stabilitas finansial, kemiskinan dan ketahanan pangan, ekonomi regional dan desentralisasi hingga pertanian dan produktivitas. (as)

Green TV menyelenggarakan w o r k s h o p d e n g a n t e m a “Penggalian Ide Konten”, Selasa (24/11), di IPB International Convention Center (IICC) Bogor. Kegiatan yang di ikuti oleh perwakilan setiap departemen di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menghadirkan narasumber yang merupakan anggota Dewan Pers Indonesia, Imam Wahyudi.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Green TV, Dr. Anna Fatchya, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan ide dan dokumentasi dari hasil riset IPB dalam bentuk konten audio visual. Menurutnya, produksi Green TV akan terkendala jika tanpa input dari karya dosen dan mahasiswa. Salah satu sebabnya yakni kurangnya informasi mengenai inovasi apa saja yang telah dihasilkan dosen di setiap departemen.

“Untuk itu Bapak Ibu kami undang selain untuk mendapatkan pelatihan menyusun naskah dan menggali ide, kami juga berharap bapak ibu dapat berperan sebagai contact person yang memegang informasi di departemen masing-masing,” ujar Dr. Anna kepada peserta workshop.

“Kalau ada inovasi di departemen yang ingin didokumentasikan bisa menghubungi Bapak Ibu sekalian, untuk nantinya dapat kami dokumentasikan dalam bentuk audio visual. Dengan sistem seperti ini kami harap produksi juga akan semakin baik,” harap Dr. Anna. Lebih lanjut Dr. Anna menjelaskan bahwa Green TV merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) IPB yang berperan sebagai content provider dalam bentuk audio visual. Untuk itu Green TV mengedepankan konten yang berasal dari inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen IPB.

Senada dengan Dr. Anna, narasumber pada kegiatan ini Imam Wahyudi menyampaikan bahwa sebagai content provider, konten merupakan hal yang paling penting, terlepas konten tersebut disiarkan melalui tv, website atau media lainnya. “IPB itu seperti hutan, di dalamnya banyak hal yang dapat kita temui, kalau Bapak Ibu dalami betul mungkin bisa mendapatkan harta karun dari library ataupun dari rak-rak buku yang ada,” jelas Imam. “Konten is the king. Kalau kita bisa menggali konten dengan biak, kita bisa menjadi content provider yang tak terkejar oleh lembaga lain,” ujarnya. (as)

Workshop Green TV, Menggali Ide Hasil InovasiInterCAFE LPPM IPB Gelar Konferensi Internasional

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengambil bagian dalam Ekspedisi Maluku Barat daya tahun 2015. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari WWF Indonesia yang kemudian mengajak berbagai pihak untuk bergabung dan bekerjasama dalam pelaksanaannya. Perjalanan ekspedisi dilakukan pada 1-16 Nopember 2015 di perairan Kabupaten

Maluku Barat Daya.Ekspedisi ini diikuti oleh 16 orang peserta yang terdiri dari 2 tim besar yaitu tim sosial

dan perikanan dan tim ekologi dan occasional observation. Berbagai lembaga yang terlibat antara lain WWF Indonesia, WCS, IPB, UNPATTI, KKP dan Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya.

Pada ekspedisi ini Departemen ITK diwakili oleh Beginer Subhan, M.Si yang bertidak sebagai ahli karang dan biota bentik lainnya. Selain itu juga diikutsertakan sebanyak 2 orang mahasiswa ITK Indra dan Imaniar (ITK 48). “Wilayah Maluku Barat Daya merupakan daerah yang unik dan belum banyak dieksplorasi terutama oleh peneliti dari Indonesia,” ungkap Beginer. Pada kesempatan ini kami juga akan mengambil sampel genetik biota laut dalam rangka menambah informasi tentang konektivitas genetik biota di

Indonesia yang merupakan salah satu penelitian utama di ITK,” imbuh Kepala Laboratorium Selam Ilmiah ITK IPB ini. Marine Science Coordinator WWF- Indonesia, Estradivari mengatakan bahwa ekspedisi ini merupakan survey cepat yang akan melengkapi informasi tentang Bentang Laut Sunda Banda (BLSB). “BLSB merupakan kawasan konservasi perairan prioritas karena terletak di pusat Segitiga Terumbu Karang dan memiliki keanekaragaman hayati laut yang tertinggi di dunia” lanjut Estra.***

ITK FPIK IPB di Ekspedisi Maluku Barat Daya 2015