IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Oktober 2015/ Volume 272 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaludin, Waluya S, Ahsan S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Menuju IPB Green Campus 2020 Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Nutrition Fair. Nutrition Fair diselenggarakan sebagai ajang tahunan serangkaian kegiatan gizi ilmiah dan populer dalam rangka meningkatkan kesadaran gizi akademisi dan masyarakat. Mengusung tema “Gizi Seimbang dan Gaya Hidup Sehat Menuju Indonesia Sehat Berkualitas”, Nutrition Fair (NF) 2015 memiliki lima rangkaian kegiatan. Pada Crispy Competition, Himagizi mewajibkan pesertanya untuk mengolah bahan baku tempe untuk dikreasikan menjadi berbagai menu masakan. Lomba memasak menu sarapan sehat, aman, bergizi, beragam, dan seimbang ini bertemakan “Kreasi Masakan Indonesia yang Sehat dan Berkualitas sebagai Pemenuhan Gizi Harian”. Bertempat di Taman Rektorat Kampus IPB Darmaga, Minggu (4/10), peserta yang ikut serta adalah mahasiswa, himpunan mahasiswa profesi gizi, himpunan mahasiswa non‐profesi gizi, perusahaan pangan dan non‐pangan, instansi gizi dan kesehatan, serta masyarakat umum. “Pada jaman dahulu, tempe disajikan sebagai hidangan khusus untuk Raja Klaten. Oleh karenanya kami sebagai pengusung tempe sebagai warisan budaya Indonesia ke UNESCO secara resmi 'minta restu' ke Bupati Klaten. Selain itu, kami juga berencana membangun Monumen Tempe di Klaten. Gubernur Jawa Tengah mendukung penuh langkah ini,” ujar Dr. Rimbawan selaku Ketua Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB. (zul) Nutrition Fair 2015, IPB Gagas Monumen Tempe di Klaten Sejak lama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengidam‐idamkan menjadi green campus, kampus hijau yang ramah lingkungan dan minim polusi. Pelan namun pasti IPB berusaha mewujudkan empat elemen green campus yakni: green transportation, green movement, green energy dan green building. “Kami membuat tahapan implementasi menuju IPB green campus yang terdiri dari tahapan persiapan dan sosialisasi (2015), pembangunan kapasitas dan infrastruktur (2016), inisiasi green energy (2017), persiapan manajemen limbah atau waste management preparation (2018), green building reorientation (2019) dan IPB green campus (2020),” papar Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si. Sebagai langkah awal, pada bulan Oktober 2015 ini, lanjut Yatri, IPB melakukan uji coba dan sosialisasi gerakan green transportation melalui integrasi transportasi bus keliling, mobil listrik, sepeda, pedestrian (jalan kaki) dan pengurangan lalu lintas kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor). Kendaraan pribadi diperbolehkan masuk ke kampus pada jalur yang sudah ditentukan. Secara bertahap IPB juga melakukan penambahan jumlah sepeda, pengembangan pedestrian yang menghubungkan seluruh gedung, penambahan jumlah shelter (halte), penyediaan parkir kendaraan pribadi dan charger mobil listrik dengan solar cell (tenaga surya). Saat ini IPB sudah menyediakan sepeda sebanyak 900‐an unit, 44 mobil listrik, dan 22 unit bus keliling. Semua sivitas dapat memakai secara gratis sepeda‐sepeda tersebut untuk beraktivitas di dalam kampus. Selain itu, IPB sedang mengembangkan portal masuk, aplikasi transaksi pembayaran non tunai, penyediaan bengkel dan teknisi. “Dalam pelaksanaan green transportation, IPB akan merekrut pengojek di lingkungan kampus menjadi karyawan sistem green transportasi sebagai sopir mobil listrik, bengkel sepeda/mobil listrik, penjaga shelter, teknisi, dan berbagai pekerjaan yang menunjang kegiatan tersebut. Biaya retribusi pemakaian green transportasi akan digunakan untuk menutupi biaya operasional tersebut, di samping subsidi dari pihak IPB,” lanjut Yatri. Sebagai alat pembayaran menggunakan fasilitas tersebut, IPB bekerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) untuk menyediakan kartu elektronik sebagai alat pembayaran. Nanti hanya tinggal tap atau ditempelkan kartu elektronik tersebut saat naik green transportasi keliling. Pada implementasi green energy, IPB berupaya mengurangi penggunaan energi listrik bersumber dari bahan bakar fosil (khususnya yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara/PLN) dan menggantikan dengan solar cell. “Kami juga sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga air, biogas dan pengembangan riset untuk bioenergi berbasis biomassa untuk kepentingan Kampus IPB Darmaga. Pembangkit listrik tenaga air memakai sumber air dari sungai Ciapus dan Cihideung,” kata Yatri . Sementara untuk implementasi green building dan green open space , IPB membatasi penggunaan Air Conditioner (AC) dengan memperbaiki sistem sirkulasi udara ruangan, penghijauan kembali lahan parkir dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan keindahan kampus dan pengembangan koleksi plasma nutfah pertanian (buah, kayu, dan lain‐lain). “Yang paling penting lagi, IPB tak henti‐hentinya melakukan green movement atau green culture dengan mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku sivitas agar berorientasi kepada keramahan lingkungan melalui kampanye penyadartahuan, gerakan sosial massif, pengembangan green champions dan sebagainya. IPB juga membangun kanopi sebagai koridor untuk pejalan kaki, mewujudkan zero waste campus , pemilahan dan pengolahan limbah (padat, cair, gas, organisme) serta penggunaan bahan yang mudah terdegradasi,” jelas Yatri. (ris)