Top Banner
IPB P a r i w a r a PARIWARA IPB/ Oktober 2015/ Volume 271 Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaludin, Waluya S, Ahsan S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW, Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected] Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Herry Suhardiyanto menandatangani perjanjian kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan BRI Syariah. Penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada hari Jumat (2/10), di IPB International Convention Center (IICC) Bogor. Rektor IPB menyambut baik atas kerjasama yang dilakukan ini. “IPB bersyukur memiliki Program Studi Ekonomi Syariah. Mudah‐mudahan dengan kerjasama ini bisa memperkuat keahlian dan pendidikan di bidang ekonomi syariah,” terang Rektor. Dalam kesempatan ini Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso menyatakan siap untuk bekerjasama dengan IPB baik dalam pengelolaan keuangan ataupun dalam hal pendidikan di bidang ekonomi syariah. “Kami siap menerima adik‐adik Program Studi Ekonomi Syariah untuk bisa magang di tempat kami. Tidak hanya dalam pengelolaan keuangan, tetapi terkait keilmuan ekonomi syariah kami juga dukung,” jelasnya. Tampak hadir dalam acara penandatanganan MoU ini diantaranya Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof. Dr. Hermanto Siregar dan Wakil Rektor bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso. (as) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara melakukan teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan Jumat (2/10), bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. Dalam kesempatan ini Bupati Kabupaten Gorontalo Utara, H. Indra Yasin, SH, MH berharap dengan kerjasama ini Pemkab Gorontalo Utara dapat mengembangkan potensinya di bidang pertanian, peternakan dan kelautan. Bupati juga berharap agar putra‐putri daerahnya dapat menimba ilmu di IPB. “Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi yang besar di bidang pertanian, peternakan dan terlebih kelautan. Namun sayang potensi ini belum mendapat sentuhan‐sentuhan teknologi dalam pemanfaatannya. Di Gorontalo Utara sendiri terdapat dua SMK Kelautan, kami berharap nantinya ada siswa kami yang kuliah di IPB agar dapat mengembangkan potensi‐potensi yang dimiliki Gorontalo Utara ini,” harap Bupati. Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto menyambut baik dan terbuka atas kerjasama ini. “Kami siap menerima putra putri terbaik Gorontalo Utara yang bersemangat untuk belajar pertanian. Silahkan nanti diseleksi yang terbaik dari yang ada,” jelas Rektor. Dalam kesempatan ini Rektor juga mengatakan bahwa IPB siap membantu Pemkab Gorontalo Utara dalam mengembangkan pertaniannya secara luas, termasuk pengembangan peternakan dan kelautan. (as) MoU IPB dengan BRI Syariah MoU IPB dengan Pemkab Gorontalo Utara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan kegiatan Kongres Pemuda Islam (KPI) 2015 dengan tema “Satukan Langkah Menuju Peradaban Gemilang”. Kongres yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa tersebut diselenggarakan pada hari Mingu (4/10), bertempat di Grha Widya Wisuda (GWW), kampus IPB Dramaga, Bogor. Kegiatan KPI 2015 dibuka dengan sambutan oleh Pembina UKM BKIM IPB, Ustad Iin Solihin. “Berkumpulnya kita saat ini bukan karena dunia, bukan karena materi tapi karena kesamaan visi sebagai umat Islam. Selaku pembina kami ucapkan selamat datang kepada para hadirin, semoga dengan kegiatan ini dapat menghasilkan generasi yang memperjuangkan agama Islam,” ujar Ustad Iin Solihin kepada para peserta yang hadir. Menurut Ketua UKM BKIM IPB, Ilham Satyabudi, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Berangkat dari keprihatinan tersebut BKIM ingin membahas akar permasalahan bangsa beserta solusinya. “Dan yang paling penting adalah peran mahasiswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut,” imbuhnya. Rangkaian acara KPI 2015 diisi dengan kegiatan dokusinema, orasi dan dialog kepemudaan dengan narasumber alumni BKIM IPB yakni Asep Supriatna, Felix Siauw dan Agung Wisnu W. Sedangkan peserta yang hadir pada kegiatan ini sebagian besar merupakan mahasiswa dari kampus di Jabodetabek dan Bandung, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Unas Jakarta, Universitas Padjajaran, Unikom Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Ibnu Khaldun, serta mahasiswa IPB. (as) Kongres Pemuda Islam 2015
2

IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 271.pdf · Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ... IPB baik dalam pengelolaan keuangan ataupun dalam

Feb 02, 2018

Download

Documents

halien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 271.pdf · Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ... IPB baik dalam pengelolaan keuangan ataupun dalam

IPBP a

r i

w a

r a

PARIWARA IPB/ Oktober 2015/ Volume 271Terbit Setiap Senin-Rabu-Jum’at

Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Rio Fatahillah

Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaludin, Waluya S, Ahsan S, Nabila Rizki A Layout : Devi Fotografer: Cecep AW,

Bambang A, Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat

Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Herry Suhardiyanto menandatangani perjanjian kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) dengan BRI Syariah. Penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada hari Jumat (2/10), di IPB International Convention Center ( I ICC) Bogor. Rektor IPB menyambut baik atas kerjasama yang dilakukan ini. “IPB bersyukur memiliki Program Studi Ekonomi Syariah. Mudah‐mudahan dengan kerjasama ini bisa

memperkuat keahlian dan pendidikan di bidang ekonomi syariah,” terang Rektor.

Dalam kesempatan ini Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso menyatakan siap untuk bekerjasama dengan IPB baik dalam pengelolaan keuangan ataupun dalam hal pendidikan di bidang ekonomi syariah. “Kami siap menerima adik‐adik Program Studi Ekonomi Syariah untuk bisa magang di tempat kami. Tidak hanya dalam pengelolaan keuangan, tetapi terkait keilmuan ekonomi syariah kami juga dukung,” jelasnya. Tampak hadir dalam acara penandatanganan MoU ini diantaranya Wakil Rektor bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof. Dr. Hermanto Siregar dan Wakil Rektor bidang Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso. (as)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara

melakukan teken Memorandum of Understanding

(MoU) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan Jumat

(2/10), bertempat di IPB International Convention

Center (IICC), Bogor. Dalam kesempatan ini Bupati

Kabupaten Gorontalo Utara, H. Indra Yasin, SH, MH

berharap dengan kerjasama ini Pemkab Gorontalo Utara dapat mengembangkan potensinya di

bidang pertanian, peternakan dan kelautan. Bupati juga berharap agar putra‐putri daerahnya

dapat menimba ilmu di IPB.

“Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi yang besar di bidang pertanian, peternakan dan

terlebih kelautan. Namun sayang potensi ini belum mendapat sentuhan‐sentuhan teknologi

dalam pemanfaatannya. Di Gorontalo Utara sendiri terdapat dua SMK Kelautan, kami berharap

nantinya ada siswa kami yang kuliah di IPB agar dapat mengembangkan potensi‐potensi yang

dimiliki Gorontalo Utara ini,” harap Bupati. Rektor IPB, Prof. Dr. Herry Suhardiyanto menyambut

baik dan terbuka atas kerjasama ini. “Kami siap menerima putra putri terbaik Gorontalo Utara

yang bersemangat untuk belajar pertanian. Silahkan nanti diseleksi yang terbaik dari yang ada,”

jelas Rektor. Dalam kesempatan ini Rektor juga mengatakan bahwa IPB siap membantu Pemkab

Gorontalo Utara dalam mengembangkan pertaniannya secara luas, termasuk pengembangan

peternakan dan kelautan. (as)

MoU IPB dengan BRI Syariah

MoU IPB dengan Pemkab Gorontalo Utara

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badan Kerohanian Islam Mahas iswa ( B K I M ) Inst i tut Pertan ian Bogor ( I P B ) menyelenggarakan kegiatan Kongres Pemuda Islam (KPI) 2015 dengan tema “Satukan Langkah Menuju Peradaban Gemilang”. Kongres yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa tersebut diselenggarakan pada hari Mingu (4/10), bertempat di Grha Widya Wisuda (GWW), kampus IPB Dramaga, Bogor.

Kegiatan KPI 2015 dibuka dengan sambutan oleh Pembina UKM BKIM IPB, Ustad Iin Solihin. “Berkumpulnya kita saat ini bukan karena dunia, bukan karena materi tapi karena kesamaan visi sebagai umat Islam. Selaku pembina kami ucapkan selamat datang kepada para hadirin, semoga dengan kegiatan ini dapat menghasilkan generasi yang memperjuangkan agama Islam,” ujar Ustad Iin Solihin kepada para peserta yang hadir.

Menurut Ketua UKM BKIM IPB, Ilham Satyabudi, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Berangkat dari kepr ihat inan tersebut B K I M ingin membahas akar permasalahan bangsa beserta solusinya. “Dan yang paling penting adalah peran mahasiswa untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut,” imbuhnya.

Rangkaian acara KPI 2015 diisi dengan kegiatan dokusinema, orasi dan dialog kepemudaan dengan narasumber alumni BKIM IPB yakni Asep Supriatna, Felix Siauw dan Agung Wisnu W. Sedangkan peserta yang hadir pada kegiatan ini sebagian besar merupakan mahasiswa dari kampus di Jabodetabek dan Bandung, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Unas Jakarta, Universitas Padjajaran, Unikom Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Ibnu Khaldun, serta mahasiswa IPB. (as)

Kongres Pemuda Islam 2015

Page 2: IPB P a r i w a r abiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2015/Pariwara IPB 2015 Vol 271.pdf · Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ... IPB baik dalam pengelolaan keuangan ataupun dalam

P e n g g u n a a n a n t i b i o t i k p a d a hewan ternak dalam jangka panjang dan d e n g a n d o s i s s u b t e r a p i k m e n y e b a b k a n kekebalan bakteri patogen khususnya yang zoonotik, dan bakteri indigenous terhadap antibiotik y a n g d i g u n a k a n . Beberapa penelitian

melaporkan bahwa gen resisten antibiotik dapat ditransfer kepada bakteri patogen khususnya bakteri saluran pencernaan manusia melalui konsumsi produk ternak yang terkontaminasi bakteri, sehingga penggunaan antibiotik sejenis pada manusia tidak mampu membunuh bakteri patogen. Di Indonesia sendiri sudah ada Undang‐undang (UU) yang melarang penggunaan antibiotik, yaitu UU Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 18 tahun 2009 pasal 22 ayat 4c. Namun sampai saat ini UU tersebut belum diturunkan menjadi Peraturan Pemerintah sehingga belum bisa diimplementasikan. Untuk mengurangi penggunaan antibiotik maka perlu dicari alternatif imbuhan pakan yang memiliki peran yang sama dengan antibiotik, tetapi lebih ramah terhadap kesejahteraan manusia dan ternak serta lingkungan. Salah satu alternatif adalah probiotik.

Pemberian probiotik pada ternak ruminansia muda akan membantu menyeimbangkan populasi mikrob saluran pencernaan, disamping mencegah diare dan meningkatkan pertumbuhan. Penggunaan probiotik pada ternak ruminansia dewasa bertujuan untuk mencegah terjadinya kelainan metabolisme yaitu asidosis dan untuk menurunkan produksi gas metana. Ternak domba yang diinokulasi dengan probiotik bakteri pengguna asam laktat S. ruminantium subsp lactilytica sebanyak 108 cfu mampu mencegah terjadinya akumulasi asam laktat di dalam rumen dibanding dengan kontrol.

Penelitian yang dilakukan telah berhasil melakukan isolasi bakteri toleran tanin dari ternak kambing kaligesing yang sudah terbiasa mengkonsumsi kaliandra yang mengandung tanin. Isolat bakteri tersebut sangat potensial dikembangkan sebagai probiotik untuk diberikan pada ternak yang belum diadaptasi dengan pakan yang mengandung tanin. Penggunaan probiotik dalam industri peternakan sangat menjanjikan walaupun masih perlu kajian‐kajian untuk penyempurnaannya. Perkembangan informasi genomik yang pesat memungkinkan kita untuk merakit galur probiotik baru yang mempunyai aktivitas yang lebih tinggi sehingga penggunaan probiotik dapat lebih dioptimalkan, tambahnya.(zul)

Dalam skala dunia, Indonesia tercatat s e b a g a i n e g a r a y a n g m e m i l i k i keanekaragaman jenis satwa liar yang m e n g a g u m k a n . A k a n t e t a p i kontribusi kekayaan s at wa l i a r ya n g t i n g g i t e r s e b u t masih belum terasa secara nyata baik t e r h a d a p

p e r e ko n o m i a n n a s i o n a l m a u p u n d a l a m pemenuhan kebutuhan rakyat sekitarnya (terutama pemenuhan kebutuhan protein hewani).

Terdapat dua permasalahan mendasar sehingga pemenuhan UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayat i dan Ekosistemnya ibarat “jauh panggang dari api”. Pertama adalah larangan melakukan kegiatan pemanenan satwa liar di kawasan konservasi, dan kedua adalah penetapan status jenis satwa dilindungi UU, status kelangkaan/kepunahan oleh CITES atau Red Book IUCN.

Penetapan status populasi untuk suatu jenis satwa yang berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh UU‐RI, CITES dan IUCN perlu segera direvisi. Demikian pula halnya dengan larangan pemanenan satwa liar di kawasan konservasi yang lebih mendasarkan pada teori. Padahal kegiatan pemanenan sangat diperlukan dalam pengelolaan populasi satwa liar apapun status kawasannya. Pemanenan ditujukan untuk menyeimbangkan sex‐ratio. Pada saat laju pertumbuhan populasi tinggi (terjadi ledakan/telah dianggap “hama”) oleh masyarakat sekitarnya sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat laju pertumbuhan populasi atau keseimbangan rantai makanan.

Selain untuk manajemen populasi, pemanenan juga berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan potein hewani masyarakat lokal/sekitar, sumber pendapatan bagi masyarakat setempat, sebagai wahana rekreasi berburu, dan untuk mengurangi konflik manusia‐satwa. Maka strategi pemanfaatan satwa liar secara optimal dan berkelanjutan berupa: identifikasi/analisis manfaat optimal, revisi kriteria penetapan dan re‐evaluasi status populasi, penetapan kebijakan pemanenan satwa liar di habitat alami, penentuan metoda penghitungan kuota panenan lestari dan penanganan zoonosis perlu segera direncanakan secara cermat dan komprehensif serta dilaksanakan secara sistematik, efektif dan efisien. Dan senantiasa melibatkan masyarakat setempat dan semua pemangku kepentingan. (zul)

B i o d i v e r s i t a s hasil perairan di I n d o n e s i a s a n g a t l a h melimpah, tetapi pemanfaatannya m a s i h m i n i m , y a k n i h a n y a sekitar 20 persen. P a d a h a l i k a n merupakan biota y a n g s a n g a t berkhasiat bagi

kesehatan. Rendahnya konsumsi ikan di Indonesia disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan akan pentingnya makan ikan. Program peningkatan konsumsi ikan akan terwujud jika dilaksanakan oleh semua stakeholder.

Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa masih banyak spesies hasil perairan yang belum tergarap baik fauna maupun floranya. Informasi dasar data bahan baku hasil perairan menjadi berguna untuk pengembangan sumber pangan di masa depan. Data tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk teknik pengolahan produk yang tepat, pengembangan produk sesuai dengan karakteristiknya, dan penerapan teknologi tepat guna yang sesuai dengan profil kandungan bahan baku hasil perairan. Data ini juga bisa digunakan untuk pengembangan alat deteksi yang dapat mengetahui mutu produk secara tepat dan cepat.

Setiap bahan baku mempunyai potensi yang dapat digunakan menjadi bahan pangan konsumsi maupun non konsumsi. Karakteristik bahan baku hasil perairan yang telah diteliti diantaranya ikan air laut, ikan air tawar, moluska, dan krustacea. Kandungan gizi meliputi asam amino, asam lemak, dan komponen bioaktif. Asam amino tertinggi dari krustacea adalah asam g lutamat . Asam g lutamat dapat memberikan rasa umami dan enak sehingga dapat menjadi subtitusi MSG.

Berbagai macam asam amino dari bahan baku hasil perairan dapat dikembangkan menjadi sumber produk pangan baru sebagai substitusi oyster sauce dan bisa dijadikan sebagai pemberi cita rasa alami pada makanan. Informasi ini sangat penting untuk diketahui masyarakat sehingga banyak alternatif konsumsi pangan yang bernilai gizi baik. Hasil riset dasar bahan baku ini dapat menjadi informasi bagi pemerintah sebagai acuan untuk membuat suatu kebijakan yang tepat. Dan dapat menjadikan Indonesia swasembada bahan pangan di masa depan serta mengentaskan gizi buruk.(zul)

Prof. Dr. Ir. I Komang Gede WiryawanGuru Besar Tetap Fakultas Peternakan“Peran Prebiotik dalam Industri Peternakan yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan”

Prof. Dr. Ir. H. Yanto Santosa, DEAGuru Besar Tetap Fakultas Kehutanan “Strategi Pemanfaatan Satwa Liar Secara Optimal dan Berkelanjutan”

Prof. Dr. Ir. Nurjanah, MSGuru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan“Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan sebagai Sumber Pangan Masa Depan Indonesia”

Pada 26 September 2015, IPB menggelar Orasi Ilmiah tiga Guru Besar. Kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Administrasi Pendidikan ini bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion. Berikut ringkasan orasi ilmiah tersebut :

ORASI ILMIAH GURU BESAR