Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD N SAPEN 03 KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun oleh: AJI WASITO X7108611 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i
95

IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

Jul 25, 2019

Download

Documents

ledang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN

IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD N

SAPEN 03 KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Disusun oleh:

AJI WASITO

X7108611

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

i

Page 2: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN

IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD N

SAPEN 03 KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Sapen 03 Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo

Tahun Pelajaran 2009/ 2010)

Oleh :

AJI WASITO

NIM : X7108611

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PGSD KUALIFIKASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2010

ii

Page 3: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA

MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD N SAPEN 03

KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/ 2010)

Oleh :

Nama : Aji Wasito

NIM : X7108611

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dra. JENNY I.S POERWANTI, M.PdNIP. 19630125 198703 2 001

Pembimbing II

Dr. PEDUK RINTAYATI, M. Pd NIP. 19540224 198203 2 001

iii

Page 4: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN IPA

MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD N SAPEN 03

KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/ 2010)

Oleh :

Nama : Aji Wasito

NIM : X7108611

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji :

Nama Terang : Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd ………………….

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd ………………….

Anggota I : Dra. Jenny I.S Poerwanti, M. Pd ………………….

Anggota II : Dr. Peduk Rintayati, M. Pd ………………….

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sebelas Maret SurakartaDekan

iv

Page 5: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. PdNIP. 19600727 198702 1 001

ABSTRAK

AJI WASITO, PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA

SISWA KELAS IV SD N SAPEN 03, KECAMATAN MOJOLABAN

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010. SKRIPSI,

SURAKARTA : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET, JULI 2010.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : untuk meningkatkan

kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA melalui metode quantum pada siswa

kelas IV SD Negeri Sapen 03,kecamatan Mojolaban, kabupaten sukoharjo tahun

pelajaran 2009/2010.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus.

Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri

Sapen 03. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumen,

wawancara. Teknik analisis data menggunakan tehnik analisis model interaktif

yang terdiri dari tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Ada peningkatan

kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA melalui metode quantum. Hal ini

ditunjukkan dari nilai rata- rata tes kognitif sebelum tindakan 61,38 dan siswa

belajar tuntas 55,55%, pada siklus I nilai rata- rata tes kognitif 62,22 dan siswa

belajar tuntas 72,22%, pada siklus II nilai rata-rata tes kognitif 73,05 dan siswa

belajar tuntas 100%.

v

Page 6: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

AJI WASITO, IMPROVING THE COGNITIVE ABILITY IN NATURAL

SCIENCE LEARNING THROUGH THE QUANTUM LEARNING METHOD OF

THE STUDENTS IN GRADE IV OF STATE PRIMARY SCHOOL OF SAPEN 03

IN MOJOLABAN SUB-DISTRICT, SUKOHARJO REGENCY, IN THE

ACADEMIC YEAR OF 2009/2010. SKRIPSI: THE FACULTY OF TEACHER

TRAINING AND EDUCATION, SEBELAS MARET UNIVERSITY, SURAKARTA,

JULY 2010.

The objective of this research is to improve the cognitive ability in Natural

Science through the Quantum learning method of the students in Grade IV of

State Primary School of Sapen 03 in Mojolaban Sub-district, Sukoharjo Regency

in the academic year of 2009/2010.

This research is a classroom action one with two cycles. Each cycle

consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and

reflection. The subject of the research was all of the students in grade IV of State

Primary School of Sapen 03 in Mojolaban Sub-district, Sukoharjo Regency in the

academic year of 2009/2010. Its data were gathered through observation,

document analysis (content analysis), and in-depth interview. The data were then

analyzed by using an interactive model of analysis comprising three components,

namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

The result of the research shows that there is an improvement of cognitive

ability in Natural Science of the students in grade IV of State Primary School of

Sapen 03 in Mojolaban Sub-district, Sukoharjo Regency in the academic year of

2009/2010, who were taught with the Quantum learning method. This is indicated

by their cognitive tests. Prior to the treatment, the average score of their cognitive

test is 61.38, and the percentage of the students completing the learning is

vi

Page 7: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55.55%. Following the treatment of cycle I, the average score improves to 62.22

and the percentage of students completing the learning is 72.22%. After the

treatment of cycle II, the average score improves to 73.05, and the percentage of

the students completing the learning is 100%.

MOTTO

Nilai seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab,

mencintai hidup dan pekerjaannya.

(Kahlil Gibran)

Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi

yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang

bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian.

(Henry Van Dyke)

Hakekat hidup di dunia agar tidak bingung berpeganglah pada empat usaha;

pertama contohlah apa yang baik, kedua tirulah kehendak yang baik, ketiga

indahkanlah apa yang nyata, keempat pilihlah apa yang membawa keberhasilan,

itulah bekal hidup

vii

Page 8: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segenap hati yang paling dalam,

Aji Wasito mempersembahkan skripsi ini

kepada :

1. Ayahku Suripto, BA dan Ibuku Tri

murni Wiji Lestari yang saya cintai

yang telah memberikan motivasi,

bimbingan dan kasih sayang dengan

tulus ikhlas serta mendukungku,

menuntunku di setiap langkahku.

2. Rekan-rekan guru SD N Sapen 03.

3. Rekan-rekan S1 PGSD.

4. Almamaterku.

viii

Page 9: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian

tindakan kelas dengan lancar.

Skripsi yang berjudul “Peningkatan kemampuan kognitif pada

pembelajaraan IPA melalui metode quantum pada siswa kelas IV SD N Sapen 03

kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010” ini

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan

berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah

berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan

hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sangat tulus

kepada semua pihak, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M. Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Jenny I.S Poerwanti, M. Pd selaku pembimbing I yang dengan

sabar memberikan motivasi serta bimbingan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

ix

Page 10: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Dr. Peduk Rintayati, M. Pd selaku pembimbing II yang dengan sabar

membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Hj. Dwi Atmini, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Sapen 03

Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang telah memberi

motivasi dan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

7. Rekan-rekan di SD Negeri Sapen 03 yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan, karena keterbatasan dan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya

juga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi

penelitian tindakan kelas ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya

dan para pembaca pada umumnya. Semoga amal kebaikan semua pihak mendapat

pahala dari Allah SWT. Amin.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Aji Wasito

x

Page 11: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………...

HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………..

HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………..

HALAMAN MOTTO………………………………………………………

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………..

KATA PENGANTAR …………………………………………………….

DAFTAR ISI ………………………………………………………………

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………..

C. Tujuan Penelitian …………………………………………..

D. Manfaat Penelitian ………………………………………...

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka …………………………………………..

1. Kemampuan Kognitif ………………………………………

…..

2. Pengertian Metode Quantum ………....................................

xi

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

5

5

6

8

8

13

24

24

27

Page 12: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Penelitian yang Relevan…………………………………….

C. Kerangka Berpikir…………………………………………..

D. Hipotesis Tindakan ………………………………………...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………

B. Bentuk dan Strategi Penelitian …………………………….

C. Subjek Penelitian …………………………………………..

D. Data dan Sumber Data ..…………………………………...

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………...

F. Validitas Data ………………………………………………

G. Teknik Analisis Data ………………………………………

H. Prosedur Penelitian ………………………………………...

I. Indikator Kinerja …………………………………………..

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Awal Kemampuan Menghitung Siswa…………..

B. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………..

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian ………………………...

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ………………...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………….…….

B. Implikasi …………………………………………………..

C. Saran ………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

LAMPIRAN………………………………………………………………...

xii

28

29

29

29

30

31

32

33

39

40

40

41

56

66

67

69

71

73

Page 13: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siswa Materi Pokok

Perubahan kenampakan bumi sebelum tindakan ……………………..

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siswa Materi Pokok

Perubahan Kenampakan Bumi Pada Siklus I ……………………..

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Siswa Materi Pokok

Perubahan Kenampakan Bumi Pada Siklus II ……………………..

Tabel 4. Prosentase siswa yang memperoleh nilai tes kognitif > 63

sebelum dan sesudah tindakan siklus I ................................................

Tabel 5. Prosentase siswa yang memperoleh nilai tes kognitif > 63

sebelum dan sesudah tindakan siklus II ................................................

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Kognitif dengan

Kriteria Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-Rata Nilai

sebelum Tindakan dan setelah Tindakan melalui

Metode Quantum pada siklus I dan II.................................................

xiii

57

59

61

63

64

64

Page 14: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka berpikir ………………………………........

Gambar 2. Model Analisis Interaktif …………………………………………….

Gambar 3. Gambar Model Kemmis dan MC Taggart ................................

Gambar 4. Gambar Media Globe (sebagai Tiruan Bumi) ..........................

Gambar 5. Deskripsi Kenampakan Bumi…………………………...........

Gambar 6. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan

Kenampakan Bumi sebelum Tindakan ………........................

Gambar 7. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan

Kenampakan Bumi pada Siklus I………..................................

Gambar 8. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan

Kenampakan Bumi pada Siklus II ………................................

Gambar 9. Proses Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus I .........

Gambar 10. Proses Pembelajaran pada Pertemuan Kedua Siklus II ...........

Gambar 11. Proses Pembelajaran pada Pertemuan Pertama Siklus II .........

Gambar 12. Proses Pembelajaran pada Pertemuan Kedua Siklus II ............

xiv

26

32

38

43

45

58

60

62

116

117

118

119

Page 15: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kriteria Ketuntasan Minimal ……………………………….....

Lampiran 2. Indikator Materi pokok perubahan kenampakan bumi

dan Silabus .................................................................................

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………….....

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………………....

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan I .................................

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ................................

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan I ...............................

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 ...............................

Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I ...........................................

Lampiran 10. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ..........................................

Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan I ..........................................

Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 .........................................

Lampiran 13. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ............................

Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ............................

Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ...........................

Lampiran 16. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ...........................

Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ……….....

Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 ………....

Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1…………..

Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 …………

Lampiran 21. Lembar Panduan Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I ......

Lampiran 22. Lembar Panduan Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II......

Lampiran 23. Lembar Panduan Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I .......

xv

72

73

76

79

82

83

84

85

86

89

92

95

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

Page 16: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lampiran 24. Lembar Panduan Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II........

Lampiran 25. Lembar Wawancara untuk Siswa ...............................................

Lampiran 26. Lembar Wawancara untuk Guru .................................................

Lampiran 27. Lembar Angket Siswa………………....................................... 113

Lampiran 28. Daftar Nilai Tes Kognitif Materi Pokok

Perubahan Kenampakan Bumi Sebelum Tindakan ......................

Lampiran 29 Daftar Nilai Tes Kognitif Materi Pokok

Perubahan Kenampakan Bumi Pada Siklus I........................

Lampiran 30. Daftar Nilai Tes Kognitif Materi Pokok

Perubahan Kenampakan Bumi Pada Siklus II.........................

Lampiran 31. Foto Kegiatan Penelitian ........................................................

Lampiran 32. Materi Pokok Perubahan kenampakan Bumi

dan Peta Konsep .....................................................................

Lampiran 33. Jadwal Penelitian ....................................................................

Lampiran 34. Jurnal Internasional, Surat Ijin Penelitian dan

Surat Keterangan Penelitian .................................................

xvi

110

111

112

113

114

115

116

120

124

125

Page 17: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pada era globalisasi, perkembangan IPTEK semakin marak di masyarakat.

Maraknya perkembangan IPTEK disebabkan oleh adanya tuntutan manusia untuk

berkembang dan maju dalam berbagai bidang sesuai dengan perkembangan

zaman. Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia

yang dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Dengan demikian, kebutuhan

manusia yang semakin kompleks akan terpenuhi. Selain itu melalui pendidikan

akan dibentuk manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualitas sumber daya

manusia sangat diperlukan dalam menguasai dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga mampu menghadapi persaingan global.

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan

kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan

pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui

peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika

serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena

pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup

menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

keberhasilan pembangunan disegala bidang, hingga kini pendidikan masih

diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang

diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber

daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib

dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman. Masalah

peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah

proses pembelajaran.

1

Page 18: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga

pendidikan terutama untuk sekolah dasar pada pembelajaran IPA masih banyak

yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya. Pembelajaran

IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan

tersebut dapat tercapai, maka pelajaran IPA perlu diajarkan dengan cara yang

tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap

ilmiah. Oleh sebab itu kemampuan kognitif anak sangat diperlukan dalam

pembelajaran IPA.

Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam

melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain

dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-

sekolah.

Akhmad Sudrajat (2009) mengemukakan : di dalam kemampuan kognitif

meliputi berbagai domain diantarannya : pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisa, sintesa dan evaluasi (http://localhost).

Permasalahan yang dihadapi siswa di SD N SAPEN 03, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo adalah rendahnya kemampuan kognitif dalam

pembelajaran IPA terutama kemampuan kognitif pada aspek pengetahuan dan

pemahaman materi pokok perubahan kenampakan bumi, hal ini bisa dilihat dari

rata-rata hasil ulangan harian IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi

yang hanya 61.38 di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk pelajaran

IPA dimana KKM untuk pelajaran IPA yaitu 63.00, salah satu sebab rendahnya

kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA adalah guru kurang menggunakan

metode bervariasi dalam pembelajaran IPA sehingga anak-anak kurang aktif

dalam pembelajaran IPA dan pendapat siswa bahwa pelajaran IPA dianggap sulit

sehingga tidak menarik untuk belajar, sehingga berdampak pada rendahnya

kemampuan kognitif yang diperoleh siswa dan rendahnya pemahaman konsep

pada materi pokok perubahan lingkungan fisik dan pengaruh terhadap daratan.

Page 19: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Para siswa menganggap pelajaran IPA sulit dipahami. Untuk anak-anak

yang taraf berpikirnya masih berada pada tingkat konkret, semua yang diamati,

diraba, dicium, dilihat dan didengar akan kurang berkesan kalau sesuatu itu hanya

diceritakan, karena mereka belum dapat menyerap hal yang bersifat abstrak. Perlu

diketahui bahwa tingkat pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga

kecepatan siswa dalam mencerna bahan pengajaran berbeda. Dalam proses

pembelajaran IPA (sains) kurang adanya penggunaan pendekatan, media dan

metode yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif.

Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan

serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar

tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat

dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah.

Krisna (2009) menyatakan bahwa : belajar adalah proses perubahan

perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui

berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang

dipelajari (http://krisna1.blog.uns.ac.id).

Pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana

yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun

emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih

mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya

guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan

dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapat

membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu

materi.

Pada pembelajaran IPA diperlukan kemampuan guru dalam mengelola

proses belajar dan mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat optimal, sehingga

pada akhirnya berdampak pada kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran

dapat meningkat. Hal tersebut sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari,

siswa tidak pernah lepas dengan dunia IPA (Sains), yang dekat dengan aktivitas

kehidupan mereka. Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan metode yang sesuai

Page 20: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dengan tingkat perkembangan siswa. Dengan pemilihan metode yang tepat dan

efektif diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran

IPA.

Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam

kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuka berbagai pikiran dari siswa yang

bervariasi sehingga siswa dapat mempelajari konsep-konsep dalam

penggunaannya pada aspek yang terkandung dalam mata pelajaran IPA untuk

memecahkan suatu masalah atau persoalan serta mendorong siswa membuat

hubungan antara materi IPA dan penerapannya yang berkaitan dalam kehidupan

sehari-hari.

Di dalam penyampaian materi pelajaran IPA perlu dirancang suatu

strategi pembelajaran yang tepat, yakni anak akan mendapatkan pengalaman baru

dalam belajarnya, selain itu siswa akan merasa nyaman. Perlu diketahui bahwa

tingkat pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam

mencerna bahan pengajaran berbeda. Dengan menerapkan metode quantum, maka

dalam mengusahakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di pendidikan dasar dapat tercapai.

Selain itu juga dapat memperbaiki penerapan kurikulum saat ini dan

meningkatkan pemahaman serta menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk

mengimbangi perkembangan teknologi.

Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan

tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan

dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Untuk

menggali potensi anak agar selalu kreatif dan berkembang perlu diterapkan

pembelajaran yang bermakna yang akan membawa siswa pada pengalaman

belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa makin berkesan

apabila proses pembelajaran yang diperoleh merupakan hasil dari pemahaman dan

penemuan sendiri yaitu proses yang melibatkan siswa sepenuhnya untuk

merumuskan konsep.

Page 21: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Menurut Bobbi dan Mark Reardon (2005:5) quantum adalah interaksi

yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran quantum dengan demikian

adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar

momen belajar. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode quantum akan

membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan.

Siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam

belajarnya, sehingga kemampuan kognitif pada siswa diharapkan dapat tumbuh

dalam kegiatan belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan

judul : “PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI SAPEN 03, KECAMATAN MOJOLABAN,

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009/2010”.

B. Perumusan Masalah.

Berdasarkan pada latar belakang dan data yang diperoleh dari hasil

observasi yang dilakukan peneliti dan untuk membatasi permasalahan yang

telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan di atas, penulis

merumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

“Apakah pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

Quantum dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada siswa kelas IV

SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo tahun

pelajaran 2009/2010 ?”

C. Tujuan Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan pokok di atas, tujuan yang ingin dicapai

peneliti dalam penelitian ini adalah:

“Untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA melalui

metode Quatum pada siswa kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010”

Page 22: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manfaat Hasil Penelitian.

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan

memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai suatu

sistem pendidikan yang mendukung peningkatan proses belajar dan mengajar

siswa.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi

atau masukan kepada pengajar (guru) dalam memberikan pelajaran-

pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima

pelajaran. Metode quantum memberikan cara belajar dalam suasana

yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih

bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

2. Manfaat Praktis.

a. Manfaat bagi Siswa.

1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar IPA terutama

pada materi pokok perubahan kenampakan bumi.

2) Kemampuan kognitif siswa meningkat terutama kemampuan

kognitif pada domain pengetahuan dan pemahaman pada

materi pokok perubahan kenampakan bumi.

3) Siswa lebih dapat mencintai alam sekitar.

b. Bagi Guru.

1) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan metode quantum

sebagai metode pembelajaran.

2) Guru lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan

kelas yang bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan proses

pembelajaran.

3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi

pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran

akan lebih menarik.

Page 23: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Bagi Sekolah.

Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam

rangka perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pendidikan.

d. Bagi Peneliti.

Memberikan sumbangan pengalaman tentang penelitian

tindakan kelas.

Page 24: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka.

1. Kemampuan Kognitif.

a. Pengertian Kemampuan.

Chaplin (1997) mengemukakan bahwa kemampuan (ability) adalah

tenaga/daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan. Kemampuan biasa

merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan/praktek.

(Http:digilib.petra.ac.id/jiunkpe-ns-s1-2008-31403361-9052-hanurda chapter2.)

Robbins (2002) mengemukakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor

yaitu :

1) Kemampuan Intelektual (Intelektual ability).

Kemampuan Intelektual merupakan kemampuan melaukan aktivitas secara

mental .

2) Kemampuan fisik (Physical ability).

Kemampuan fisik merupakan kemampuan melakukan aktivitas

berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik

(Http:digilib.petra.ac.id/jiunkpe-ns-s1-2008-31403361-9052-hanurda

chapter2).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan (ability)

adalah kecakapan/potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan

sejak lahir, atau merupakan hasil latihan dan digunakan untuk mengerjakan

sesuatu yang diwujudkan melalui tindakan.

8

Page 25: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Pengertian Kognitif.

Amin Susilo (2008) mengemukakan bahwa kognitif adalah suatu proses

dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental

seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah,

menciptakan dan berfantasi (Http:etd.eprints.ums.ac.id).

Akhmad Sudrajat (2009) menyatakan : di dalam kemampuan kognitif

meliputi berbagai domain diantarannya : pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisa, sintesa dan evaluasi (http://localhost).

Berdasarkan uraian di atas kognitif adalah suatu proses dan produk pikiran

untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat,

mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan

berfantasi di dalam melakukan suatu kegiatan.

Kegiatan belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia di

antaranya pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh di samping pengetahuan, sikap,

keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Kegiatan belajar yang

dilakukan seorang siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan kognitif anak

tersebut. Kemampuan kognitif siswa dapat dilihat dari keaktifan siswa dan

kemandirian siswa maupun kemampuan siswa dalam pembelajaran. Dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali ditemukan siswa yang

mendapat nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran, ada pula yang dapat nilai

tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka masih kurang mampu

menerapkan dengan baik berupa pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan

situasi yang lain.

Di dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru harus bisa membimbing

anak untuk beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-

kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-

objek seperti mainan, perabot dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri,

orang tua dan teman. Bagaimana cara anak mengelompokan objek-objek untuk

mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk

memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek, peristiwa-

Page 26: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut.

Kognitif merupakan suatu proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan

yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan,

memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.

Dalam pengembangan variasi mengajar tidak sembarangan, tetapi ada

tujuan yang hendak di capai yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian anak

didik terhadap relevensi proses belajar mengajar, memberikan kesempatan

fungsinya motivasi, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

memberikan kemungkinan pilihan, fasilitas belajar individual dan mendorong

anak untuk belajar. Inti pokok dari pembelajaran adalah siswa yang belajar.

Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi.

Perkembangan kognitif sendiri adalah perkembangan fungsi intelek atau

proses-proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak. Kemampuan

kognitif berkaitan dengan pengetahuan kemampuan berfikir dan kemampuan

memecahkan masalah, tanpa kemampuan kognitif sulit dibayangkan seorang

siswa dapat memahami materi-materi pelajaran yang disajikan kepadanya. Upaya

pengembangan kognitif secara terarah, baik oleh orang tua maupun guru sangat

penting.

Piaget memandang perkembangan intelektual berdasarkan perkembangan

struktur kognitif. Piaget mengidentifikasikan empat tahap perkembangan kognitif

anak-anak. Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget

sebagai berikut :

1) Tahap sensorimotor : dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami

dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi

obyek).

2) Tahap pra-operasional : dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki

kecakapan motorik).

3) Tahap operasional konkret : dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai

berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret).

Perkembangan dari satu tahap ke tahap yang lainnya disebabkan oleh

Page 27: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

akumulasi kesalahan di dalam pemahaman anak tentang

lingkungannya pada akhirnya menyebabkan suatu tingkat

ketidakseimbangan kognitif yang perlu ditata ulang oleh struktur

pemikiran (http:id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget).

Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam

menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima

informasi, walaupun proses berfikir dalam konsepsi anak mengenai realitas telah

dimodifikasi oleh pengalaman dengan dunia sekitarnya, namun anak juga

berperan aktif dalam menginterpretasikan informasi yang ia peroleh melalui

pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi

mengenai dunia yang telah ia punyai (http:id.wikipedia.org/wiki/Jean_Piaget).

Piaget percaya bahwa pemikiran anak-anak berkembang menurut tahap-

tahap atau periode-periode yang terus bertambah kompleks. Menurut teori tahapan

Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif yang

bersifat selalu tetap, tidak melompat atau mundur.

Perubahan kualitatif ini terjadi karena tekanan biologis untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur

berpikir. Perilaku individu mencakup segala pernyataan hidup, untuk keperluan

studi tentang perilaku kiranya perlu ada sistematika pengelompokan berdasarkan

kerangka berfikir tertentu (taksonomi). Bloom (1956) mengungkapkan tiga

kawasan (domain) perilaku individu beserta sub kawasan dari masing-masing

kawasan, yakni : kawasan kognitif, kawasan afektif dan kawasan psikomotor

(Http:id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom).

Kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual

atau berfikir/nalar terdiri dari :

1) Pengetahuan (knowledge).

Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi

paling mendasar. Dengan pengetahuan individu dapat mengenal

dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsep, definisi,

nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, atau kesimpulan.

2) Pemahaman (comprehension).

Page 28: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti

merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan

materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari

mengetahui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun

kembali dalam struktur kognitif yang ada.

3) Penerapan (application).

Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau

menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang

dikatakan menguasai kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh,

menggunakan, mengklasifikasikan, memanfaatkan, menyelesaikan

dan mengidentifikasi hal-hal yang sama.

4) Penguraian (analysis).

Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan

hubungan antar bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari

suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang menyokong

suatu pernyataan.

5) Memadukan (synthesis).

Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi

menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru.

Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupakan ciri

kemampuan ini.

6) Penilaian (evaluation).

Kemampuan untuk mempertimbangkan, menilai dan mengambil

keputusan benar/salah, baik-buruk, atau bermanfaat dan tak

bermanfaat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif

maupun kuantitatif .

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

kemampuan kognitif adalah kecakapan/potensi menguasai suatu keahlian suatu

dalam proses berpikir untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental

seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah,

menciptakan dan berfantasi di dalam kegiatan belajar.

Page 29: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2. Pengertian Metode Quantum.

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk

mencapai tujuan (Http : tiptk.blogspirit.com/archive/pengertian-metode).

Charlotte Shelton (1998:1) menjelaskan tentang pengertian quantum

sebagai berikut :

The word quantum literally means a quantity of something, mechanics refers to the study of motion. Quantum mechanic is, therefore, the study of sub atomic particles in motion. It is however, erroneous to think of these subatomic particle as quantities of something. Subatomic particles are not material things, rather, they are probability tendencies-energy with potentiality. The energy, as the term mechanics implies, is never static. It is always in continous motion, uncceasingly changing from wave to particle and particle to wave, forming the atoms and molecules that subsequently create a material world. It is really quite amazing that those seemingly stable and stationary things we observe in the material world ore composed solely of energy.

Kata quantum dalam literatur berarti banyaknya sesuatu, secara

mekanik berarti studi tentang gerakan. Jadi mekanika quantum adalah ilmu

yang mempelajari tentang partikel-partikel sub atom yang bergerak.

Namun demikian kekeliruan berpikir tentang partikel sub atom ini

merupakan banyaknya benda. Partikel sub atom bukan merupakan

kecenderungan energi dengan potensial. Energi sebagai implikasi dalam

istilah mekanika tidak pernah statis. Energi selalu bergerak secara terus

menerus, tidak pernah berhenti berubah dari gelombang menjadi partikel

dan dari partikel menjadi gelombang, membentuk atom-atom dan molekul

yang seterusnya membentuk dunia materi. Ini benar-benar hal yang

menakjubkan yang terlihat stabil dan statis, apabila kita cermati, ternyata

dunia materi ini tersusun energi (http: quantumdc.wordpress.com).

Page 30: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menurut Bobbi dan Mark Reardon (2005:5) quantum adalah interaksi

yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran quantum dengan demikian

adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar

momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif

yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah

kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi

dirinya dan orang lain.

a. Lahirnya Konsep Quantum Learning.

Bobbi DePorter dalam artikelnya yang berjudul The Impact of Quantum

Learning (http://learningforum.com) menjelaskan pengertian Quantum Learning

sebagai berikut :

Quantum Learning adalah keseluruhan model yang mencakup kedua teori

pendidikan dan pelaksanaan di kelas dengan cepat. Ini menggambarkan praktek

dasar penelitian terpadu yang terbaik dalam pendidikan ke dalam keseluruhan,

yang membuat isi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Alwiyah

Abdurrahman 2009:14) bahwa Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi

Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan

apa yang disebutnya dengan suggestology atau suggestopedia (yang menurut

sebagian orang memicu seluruh gerakan accelerated Learning). Prinsipnya adalah

bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail

apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang

digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid

secara nyaman, memasang musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan

partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar

sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik

dalam seni pengajaran sugestif.

Istilah yang hampir dipertukarkan dengan sugestology adalah percepatan

belajar (accelerated learning). Permercepatan belajar didefinisikan sebagai

memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan

Page 31: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Cara ini menyatukan unsur-unsur

yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan : hiburan, permainan,

warna, cara berfikir positif, kebugaran fisik dan kesehatan emosional, namun

semua unsur ini bekerja sama menghasilkan pengalaman belajar yang efektif.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Alwiyah

Abdurrahman 2009:16) Quantum Learning didefinisikan sebagai interaksi-

interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi.

Rumus fisika yang terkenal dalam fisika quantum adalah massa kali kecepatan

cahaya kuadrat sama dengan energi, dan ditulis sebagai E = mc2.

Tubuh manusia secara fisik adalah materi, sebagai pelajar, tujuannya

adalah untuk meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi

agar menghasilkan energi cahaya. Quantum Learning mencakup aspek-aspek

penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang

bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa

dan perilaku yang dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara

siswa dan guru.

Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana

menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif,

merupakan faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif.

Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari

setiap orang, dan menciptakan pegangan dari saat-saat keberhasilan yang

meyakinkan.

Quantum Learning menggabungkan sugestology, teknik pemercepatan

belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode kami sendiri. Termasuk

diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar lain,

seperti : teori otak kanan/kiri, teori otak trione (3 in 1), pilihan modalitas (visual,

audotorial, kinestetik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistic (menyeluruh),

belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan symbol (Metaphoric learning),

simulasi/permainan.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Alwiyah

Abdurrahman 2009:12) dengan belajar menggunakan Quantum Learning akan

Page 32: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

didapatkan berbagai manfaat : bersikap positif, meningkatkan motivasi,

keterampilan belajar seumur hidup, kepercayaan diri, sukses atau hasil belajar

yang meningkat. Di dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning

mempunyai langkah-langkah salah satunya dengan cara : ”Ambak”, ”Ambak”

adalah singkatan dari ”Apa Manfaat Bagi Ku”.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Alwiyah

Abdurrahman 2009:49) ”Ambak” adalah motivasi yang didapat dari pemilihan

secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat

diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk

belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru

dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu

materi, selain itu langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

melalui konsep Quantum Learning yaitu: penataan lingkungan belajar, memupuk

sikap juara, bebaskan gaya belajarnya, membiasakan membaca, jadikan anak lebih

kreatif dan melatih kekuatan memori anak untuk melaksanakan/praktek

pembelajaran metode quantum.

b. Penerapan metode quantum dalam pembelajaran IPA.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2005:6) karakteristik

pembelajaran quantum adalah

1) Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif.

2) Pembelajaran quantum bersifat humanintis, pembelajaran menjadi pusat

perhatiannya, potensi diri dan kemampuan pikiran daya motivasi manusia

diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal.

3) Pembelajaran quantum bersifat konstruktivitas, pembelajaran quantum

bersifat menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan

pembelajaran yang efektif dan optimal yang memudahkan dalam mencapai

keberhasilan tujuan pembelajaran. Pembelajaran quantum berupaya

memadukan faktor potensi diri siswa dengan lingkungan (fisik dan mental)

sebagai konteks pembelajaran.

4) Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada interaksi yang

bermutu dan bermakna bukan sekedar transaksi makna. Pembelajaran

Page 33: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

quantum memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan

akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna yang dapat mengubah

energi kemampuan pikiran dan bakat ilmiah siswa menjadi sesuatu yang

bermanfaat bagi keberhasilan pembelajaran.

5) Pembelajaran quantum menekankan pada alamiah dan kewajaran proses

pembelajaran, sehingga menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat,

rileks, santai dan menyenangkan.

6) Pembelajaran quantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi

pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang

memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mengarahkan

dan rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi suasana

yang memberdayakan, fasilitas, ketrampilan belajar dan ketrampilan

hidup.

7) Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada pembentukan

ketrampilan akademis, ketrampilan dalam hidup dan prestasi. Ketiganya

harus diperhatikan, diperlukan dan dikelola secara seimbang.

8) Pembelajaran quantum menginteraksi totalitas tubuh dan pikran dalam

proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat

pembelajaran biasa langsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi dua faktor utama yakni

faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar siswa atau faktor

lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang

dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil

belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan

mempengaruhi hasil belajar di sekolah, ialah kualitas pengajaran yaitu tinggi

rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar dan mengajar dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Oleh karena itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi

oleh kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran.

Di beberapa sekolah dasar para guru menyadari bahwa setiap orang

mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi baru. Mereka

memahami bahwa beberapa murid perlu diajarkan cara-cara yang lain dari metode

Page 34: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

mengajar standar. Jika dalam mengajar dengan metode standar, maka

kemungkinan kecil mereka dapat memahami apa yang diberikan. Gaya belajar

merupakan suatu kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di

sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi.

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2003:7-8) prinsip

pembelajaran quantum adalah :

1) Prinsip utama

Bawalah dunia mereka (pembelajar) ke dalam dunia kita (pengajar) dan

dunia kita (pengajar) ke dalam dunia mereka (pembelajar).

2) Prinsip dasar

a) Ketahuilah bahwa segalanya berbicara. Dalam pembelajaran quantum

segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran, bahasa tubuh pengajar,

sampai sikap guru, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.

b) Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam

proses pembelajaran mempunyai tujuan.

c) Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan. Proses

pembelajaran paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami

informasi sebelum mereka memperoleh makna untuk apa yang mereka

pelajari. Dikatakan demikian karena otak manusia yang akan

menggerakkan rasa ingin tahu.

d) Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada waktu

siswa melakukan langkah pembelajaran, mereka patut memperoleh

pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka, bahkan

sekalipun siswa melakukan kesalahan perlu diberi pengakuan atas

usaha yang mereka lakukan.

e) Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan

keberhasilannya.

Pembelajaran dengan menggunakan metode quantum lebih mengutamakan

keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui

panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan

pengecapan, sehingga hasil penelitian dengan metode quantum terletak pada

Page 35: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

modus berbuat yaitu katakan dan lakukan, dimana proses pembelajaran quantum

mengutamakan keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktekkan media melalui

kelima inderanya dan kemudian melaporkannya dalam laporan praktikum dan

dapat meningkatkan daya ingat. Semakin banyak indera yang terlibat dalam

interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin bermakna. Selain itu dalam

proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan

dalam belajarnya. Pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan

musik yang diperdengarkan mengganggu konsentrasi belajar siswa.

Siswa dikatakan aktif jika ikut serta mempersiapkan pelajaran, gembira

dalam belajar, mempunyai kemauan dan kreativitas dalam belajar, keberanian

menyampaikan gagasan dan minat, sikap kritis dan ingin tahu, kesungguhan

bekerja sesuai dengan prosedur, pengembangan penalaran induktif dan

pengembangan penalaran deduktif. Belajar akan benar-benar dipahami sebagai

aktivitas kreasi ketika seorang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa

mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan

cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri.

Dalam pembelajaran quantum dikenal dengan pendekatan ”TANDUR”,

”TANDUR” adalah :

T : Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan memuaskan ” Apakah manfaatnya

Bagiku” (AMBAK) dan manfaatkan kehidupan siswa.

A : Alami, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti semua siswa.

N : Namai, sediakan kata kunci, konsep, modal, rumus strategi sebagai

sebuah masukan.

D : Demonstrasikan, sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan

bahwa mereka tahu.

U : Ulangi, tunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan

menegaskan ”aku tahu bahwa aku memang tahu”.

R : Rayakan, bentuk reward yang harus senantiasa diberikan setiap siswa

berhasil dalam pembelajaran (Bobbi DePorter dan Mark Readon

2005:10).

Page 36: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Kemampuan guru sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA, seorang

guru harus pandai di dalam mengelola proses belajar dan mengajar sehingga

keterlibatan siswa dapat optimal, seperti penggunaan metode quantum dalam

pembelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi, dengan adanya

penerapan alat peraga globe dan gambar-gambar benda langit dalam metode

pembelajaran quantum pada pelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan

bumi, siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam

belajarnya, sehingga kemampuan kognitif khususnya aspek pengetahuan dan

pemahaman pada siswa diharapkan dapat tumbuh dalam kegiatan belajar siswa.

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang

dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan

lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.

Selain itu motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya

motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa

akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa

saja setelah mempelajari suatu materi.

Berdasarkan uraian di atas pengertian metode quantum adalah suatu cara

dalam pembelajaran dimana terdapat interaksi-interaksi antara guru dan siswa,

dimana dalam pembelajaran tersebut terdapat pertumbuhan minat, keaktifan

siswa. Semua kehidupan adalah energi, tubuh manusia secara fisik adalah materi,

sebagai pelajar, tujuannya adalah untuk meraih sebanyak mungkin cahaya,

interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya.

Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah.

Pada hakikatnya sains terdiri atas tiga komponen, yaitu produk, proses dan

sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang

dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran

dalam mempelajari rahasia gejala alam atau peristiwa-peristiwa alam. Ilmu

berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang

Page 37: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

utama yaitu filsafat alam kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural

sciences) dan filsafat moral kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the

social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam

(the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences). Ilmu alam ialah

ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat

mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam bercabang lagi menjadi

fisika, kimia dan astronomi. Ilmu fisika mempelajari massa dan energi, ilmu kimia

mempelajari substansi zat, ilmu astronomi mempelajari benda-benda langit dan

ilmu bumi (the earth sciences) mempelajari bumi kita (http:

id.wikipedia.org/wiki/ilmu pengetahuan alam).

The word science comes from the Latin "scientia," meaning knowledge. How do we define science? According to Webster's New Collegiate Dictionary, the definition of science is "knowledge attained through study or practice," or "knowledge covering general truths of the operation of general laws, esp. as obtained and tested through scientific method and concerned with the physical world" (www. science made simple.com/science-definition. html).

c. Pengertian Pembelajaran IPA (Sains) di SD.

Rochman Natawidjaja dan H.A. Moein Moesa (1991:23) mengemukakan

bahwa : pembelajaran adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa itu

secara sadar dan terarah berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil belajar

sebaik-baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang bersangkutan.

Menurut Gagne dan Briggs (1979:3) pembelajaran adalah suatu sistem

yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan

mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal

(http:blog.persimpangan.com/blog/pengertian-pembelajaran).

Menurut Srini M.Iskandar (2001 : 2) kata IPA merupakan singkatan kata

Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata ilmu pengetahuan alam merupakan

terjemahan dari kata-kata bahasa inggris natural science. Natural artinya alamiah,

berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya

ilmu pengetahuan. Jadi pengertian ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu

secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu alam ini. Ilmu yang mempelajari

Page 38: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Untuk selanjutnya kita akan

menggunakan kata IPA sebagai suatu istilah. IPA merupakan ilmu yang

berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang

tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi

dan eksperimen. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait

dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup,

energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA atau sains berorientasi pada

siswa. Peran guru bergeser dari menentukan apa yang akan dipelajari ke

bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa.

Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk

mengeksploitasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan dan

nara sumber lain. Dalam pembelajaran IPA hendaknya guru dapat merancang dan

mempersiapkan suatu pembelajaran dengan memotivasi awal sehingga dapat

menimbulkan suatu pertanyaan. Dengan begitu, guru dapat mendorong,

membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa dalam melaksanakan

pembelajaran.

Salah satu ciri utama pembelajaran IPA adalah dimulai dengan pertanyaan

atau masalah dilanjutkan dengan arahan guru menggali informasi,

mengkonfirmasikan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki dan mengarahkan

pada tujuan apa yang belum dan harus diketahui. Jadi terlihat bahwa siswa akan

lebih aktif di dalam pembelajaran dan dapat menemukan sendiri jawaban dari

masalah atau pertanyaan yang timbul di awal pembelajaran. Pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh diharapkan tidak dengan jalan mengingat

seperangkat fakta-fakta, tetapi dengan jalan menemukan dan menggeneralisasi

sendiri sebagai hasil kemandiriannya.

d. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) di SD.

Pembelajaran IPA bertujuan membantu siswa memperoleh ide,

pemahaman, dan keterampilan (life skill) sebagai warga negara sehingga siswa

dapat mengaitkan konsep-konsep IPA tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Page 39: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Belajar seperti ini sarat dengan aktivitas, kreativitas, efektivitas, dan membuat

siswa menjadi senang (http: kezia-lophemyself.blogspot.com).

Di dalam pembelajaran, hasil belajar menjadi lebih bermakna bukan

merupakan hafalan yang mudah lupa, tetapi memiliki resistensi di otak lebih lama.

Sains berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar.

Kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu

dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut

sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah

sains. Orang tidak menjadi insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik,

tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam. Bila diajarkan sains

menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang

memberikan kesempatan berpikir kritis, misalnya : sains diajarkan dengan

mengikuti metode menemukan sendiri. Dengan ini anak dihadapkan pada suatu

masalah, umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian : dapatkah

tumbuhan hidup tanpa daun?, anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

Bila sains diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh

anak, maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

Mata pelajaran ini mempunyai: nilai–nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi

yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program

Pengajaran (GBPP) sekolah dasar dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam atau Sains adalah sebagai berikut :

1) Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap teknologi

dan masyarakat.

2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3) Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya IPA (sains)

kehidupan sehari-hari.

Page 40: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

5) Mengalihgunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke

bidang pengajaran lainnya.

6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan

alam.

7) Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam.

Berdasarkan uraian di atas salah satu tujuan dari pembelajaran IPA di SD

adalah menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi seorang

guru di dalam pembelajaran IPA harus bisa menanamkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep sains kepada siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermawan

Widyastantyo ( http : digilib.unnes.ac.id ) menemukan bahwa : Penerapan metode

Quantum Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA bagi

siswa Kelas V SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung.

C. Kerangka Berpikir .

Dalam proses belajar dan mengajar apabila seorang guru menggunakan

metode yang tepat, media pendidikan sebagai alat bantu mengajar, dan dapat

berkomunikasi dengan baik pada saat menyajikan pelajaran, siswa akan lebih

mudah menerima materi yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini pembelajaran

IPA melalui metode quantum merupakan salah satu metode pembelajaran yang

diharapkan akan menjadi metode yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif.

Permasalahan yang dihadapi siswa kelas IV di SD N Sapen 03, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo adalah rendahnya kemampuan kognitif dalam

pembelajaran IPA terutama kemampuan kognitif pada aspek pengetahuan dan

pemahaman materi pokok perubahan kenampakan bumi, hal ini disebabkan

karena guru masih menggunakan metode ceramah, belum menggunakan metode

quantum pada pelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi.

Page 41: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Melihat permasalahan yang dihadapi siswa kelas IV di SD N Sapen 03,

Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo adalah rendahnya kemampuan

kognitif dalam pembelajaran IPA terutama kemampuan kognitif pada aspek

pengetahuan dan pemahaman materi pokok perubahan kenampakan bumi maka

guru melakukan tindakan yaitu dalam pembelajaran IPA materi pokok perubahan

kenampakan bumi, guru menggunakan metode quantum dengan alat peraga globe,

gambar-gambar benda langit, melalui metode quantum guru berharap dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan nilai rata-rata kelas ≥ 63 dan

siswa yang mendapat nilai ≥ 63 mencapai 80%.

Melalui metode quantum dalam pembelajaran IPA dapat menimbulkan

minat siswa, membantu siswa mendapatkan konsep yang jelas dan tepat, bersifat

konkret, menguatkan ingatan siswa, menghindari kesalahpahaman, suasana

pembelajaran IPA menyenangkan dengan media globe dalam pembelajaran IPA

materi pokok kenampakan bumi. Sehingga minat siswa meningkat (siswa tertarik

belajar IPA), dengan demikian, kemampuan kognitif siswa akan meningkat,

terutama aspek pengetahuan dan pemahaman dalam pembelajaran IPA materi

pokok kenampakan bumi. Kegiatan belajar dan mengajar dengan penggunaan

metode quantum dalam pembelajaran IPA dapat menciptakan suasana belajar

yang menarik dan materi akan terkesan pada diri siswa. Hal ini siswa akan

menjadi lebih jelas dalam menerima materi yang disampaikan guru, sehingga

kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA lebih meningkat, terutama

pada materi pokok perubahan kenampakan bumi.

Page 42: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Alur kerangka pemikiran yang ditujukan untuk mengarah jalannya

penelitian tindakan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan seperti pada

Gambar 1 :

Siklus I

Siklus II

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir.

Kondisi awal

Guru masih meggunakan metode ceramah, belum menggunakan metode quantum pada pelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi

Kemampuan kognitif dalam pembelajaran IPA rendah.

Melalui metode quantum dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dengan nilai rata-rata kelas ≥ 63

Tindakan

Dalam pembelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi, guru menggunakan metode quantum quantum dengan alat peraga globe, gambar-gambar benda langit

Kondisi akhir

Melalui metode quantum dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Melalui metode quantum dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa khususnya aspek pengetahuan dan pemahaman dengan nilai rata-rata kelas ≥ 63 dan siswa yang mendapat nilai ≥ 63 mencapai 80%

Page 43: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

D. Hipotesis.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis

tindakan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Penggunaan

metode quantum dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam

pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan,

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

Page 44: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Zainal Aqib (2006:33) metode penelitian adalah tahapan-tahapan

cara dalam melaksanakan penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian

merupakan salah satu bagian dalam yang ikut menentukan tingkat kebenaran hasil

penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Istilah dalam

bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).

A. Tempat dan waktu penelitian.

Penelitan ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 Kecamatan

Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan pada semester 2 tahun

pelajaran 2009/2010. Alasan dipilihnya Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 sebagai

tempat penelitian karena peneliti sebagai guru di SD N Sapen 03, sehingga

peneliti sudah mengetahui seluk beluk Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 yang

dapat membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, latar belakang

intelegensi dan kehidupan sosial siswa yang cenderung heterogen, guru-guru yang

sudah cukup berpengalaman, dan fasilitas sekolah yang cukup memadai, sehingga

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri Sapen 03.

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Maret–Juni tahun 2010 atau

selama 4 bulan. Pelaksanaan dilakukan dengan dua siklus. Penelitian ini adalah

salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPA melalui metode quantum pada siswa kelas IV SD N Sapen 03

Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

28

Page 45: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Menurut Sarwiji Suwandi (2008:15), penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan

oleh siswa.

Strategi dalam penelitian tindakan kelas adalah dengan model siklus.

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Sarwiji Suwandi

(2008:34) ada 4 tahapan yaitu: Perencanaan (planning), Tindakan (acting),

Pengamatan (observing), dan Refleksi (reflecting).

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas IV SDN Sapen 03, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010, yang terdiri dari 18

siswa yaitu 9 putra dan 9 putri yang akan dibagi menjadi 3 kelompok.

D. Data dan Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji

dalam penelitian ini berupa informasi tentang hasil kemampuan kognitif pada

pembelajaran IPA, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran. Adapun sumber data yang akan

dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Informasi data dari narasumber yang terdiri dari siswa kelas IV SD N Sapen

03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.

2. Hasil tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi.

3. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

4. Hasil pengamatan selama pelaksanaan pembelajaran IPA.

Page 46: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi

pengamatan, diskusi, kajian dokumen, dan tes yang masing-masing secara singkat

diuraikan sebagai berikut:

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan itu dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung pada tanggal 21 Mei 2010, selain itu pengamatan juga

dilakukan pada tindakan siklus I pada tanggal 24, 28 Mei 2010 dan pada

siklus II pada tanggal 1 dan 4 Juni 2010 untuk mengetahui tingkat partisipasi

siswa dalam mengikuti pelajaran.

2. Diskusi

Diskusi dengan guru dilaksanakan setelah pengamatan pertama selesai

pembelajaran pada siklus I yaitu pada tanggal 24, 28 Mei 2010 dan pada

siklus II yaitu pada tanggal 1 dan 4 Juni 2010. Diskusi dilakukan untuk

mengetahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran IPA. Diskusi tersebut

dapat peneliti lakukan sampai data yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

3. Kajian dokumen

Kajian dilakukan untuk mencari berbagai dokumen atau arsip data

yang ada seperti kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, silabus,

materi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan nilai pelajaran IPA.

Kajian dokumen dilakukan tanggal 21 Mei 2010, selain itu kajian dokumen

juga dilakukan pada siklus I yaitu pada tanggal 24, 28 Mei 2010 dan pada

siklus II yaitu pada tanggal 1 dan 4 Juni 2010.

Page 47: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4. Tes

Pemberian tes untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa dalam

sebelum maupun setelah penerapan metode quantum. Tes dilakukan pada

dilakukan tanggal 21 Mei 2010, selain itu tes juga dilakukan pada siklus I

yaitu pada tanggal 24, 28 Mei 2010 dan pada siklus II yaitu pada tanggal 1

dan 4 Juni 2010. Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui kemampuan

kemampuan kognitif sesuai dengan siklus yang ada.

F. Validitas Data

Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas

data dipertanggungjawabkan dan dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam

menarik simpulan. Trianggulasi merupakan cara yang digunakan dalam penelitian

kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (1995: 178) trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau pembandingan data itu.

Untuk menguji validitas data peneliti menggunakan trianggulasi data dan

triangulasi teori.

1. Trianggulasi data

Trianggulasi data juga sering disebut sebagai trianggulasi sumber. Cara ini

mengarahkan agar di dalam mengumpulkan data menggunakan beragam

sumber yang tersedia. Selain itu juga memanfaatkan jenis sumber data yang

berbeda-beda. Untuk menggali data yang sejenis bisa diperoleh dari nara

sumber (manusia), dari kondisi lokasi, dari sumber yang berupa catatan/arsip

yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksud. Dengan

cara ini data yang sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya dari

sumber data yang berbeda-beda. Pada penelitian ini, sumber data yang

digunakan diantaranya adalah arsip daftar nilai, dokumen portofolio siswa,

dan hasil diskusi dengan guru kelas pada tahun pelajaran sebelumnya.

2. Trianggulasi teori

Page 48: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Trianggulasi teori merupakan teknik yang digunakan dengan menggunakan

perspektif lebih dari satu teori dalam membahas masalah yang dikaji. Selain

itu juga digunakan informasi dari informan yang digunakan untuk

menanyakan kembali kepada informan tentang kevalidan data tersebut.

Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data

yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori

telah di jelaskan pada bab II diantaranya adalah teori tentang metode quantum,

kemampuan kognitif dan hakekat pembelajaran IPA.

G. Teknik Analisis Data

Data yang berupa hasil pengamatan atau observasi diklasifikasikan sebagai

data kualitatif. Data ini diinterpertasikan kemudian dihubungkan dengan data

kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran yang telah dilakukan.

Data hasil tes dianalisis secara deskriptif, yakni dengan membandingkan

hasil tes antar siklus. Yang dianalisis adalah perubahan kemampuan kognitif

sebelum dan sesudah mengalami tindakan tergantung dari berapa banyak

siklusnya. Selanjutnya data hasil tes antar siklus dibandingkan sehingga dapat

mencapai batas ketercapaian atau ketuntasan yang diharapkan.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif

Milles dan Hubberman, (1984:15-21) yang terdiri dari tiga komponen analisis,

yaitu Reduksi data, sajian data, penarikan simpulan atau verifikasi. Aktivitas

ketiga komponen tersebut dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses

pengumpulan data sebagai siklus (http:docstoc.com).

Page 49: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 2

Model Analisis Interaktif.

Analisis data adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,

mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional sesuai

dengan tujuan penelitian, serta mendeskripsikan data hasil penelitian itu dengan

menggunakan tabel sebagai alat bantu untuk memudahkan dalam

menginterpretasikan. Kemudian data hasil penelitian pada masing-masing tabel

tersebut diinterpretasikan (pengambilan makna) dalam bentuk naratif (uraian) dan

dilakukan penyimpulan.

Pada dasarnya, analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi

data, penyajian/paparan data dan penyimpulan.

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data hasil penelitian yang

dilakukan melalui proses seleksi, pengelompokkan data sesuai dengan

tujuan penelitian dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang

bermakna.

Pengumpulan Data(Data Collection)

Reduksi Data(Data Reduction)

Kesimpulan-kesimpulanPenarikan/Verifikasi

Penyajian data(Data Display)

Page 50: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2. Penyajian data adalah proses penampilan atau penyajian data secara lebih

sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam bentuk

naratif.

3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari keseluruhan paparan

atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulakan dalam

bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban terhadap tujuan

penelitian.

H. Prosedur Penelitian.

Pada penelitian tindakan kelas ini, direncanakan melalui 2 siklus. Tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang

sudah dibuat dalam variabel penelitian.

Suwarto dan St.Y.Slamet (2007:79) mengemukakan variabel ialah sesuatu

yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Penelitian ini ada dua variabel

yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah suatu variabel

yang dapat mempengaruhi variabel terikat, sedangkan variabel terikat tidak dapat

mempengaruhi variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode

quantum disebut variable X. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan

kognitif disebut variabel Y.

Observasi awal dilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang

diberikan dalam rangka meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa dalam

mempelajari materi pokok perubahan kenampakan bumi dengan menerapkan

quantum sebagai metode pembelajaran.

Dari hasil observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkanlah bahwa

tindakan yang digunakan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode

quantum dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa, khususnya aspek

pengetahuan dan pemahaman. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut

akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur penelitian :

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observe) dan

refleksi (reflecting). Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan beberapa

Page 51: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

instrumen yaitu: 1) Silabus, 2) Rencana Pembelajaran, 3) Media globe, 4) Lembar

Observasi, 5) Angket siswa, 6) Alat evaluasi (tes). Dalam penelitian ini

pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus :

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan

materi untuk siklus I.

2) Tindakan

Proses tindakan dalam siklus I adalah:

a) Tumbuhkan.

Guru menumbuhkan minat siswa dengan cara menugaskan siswa

untuk membaca dan mempelajari materi tentang perubahan

kenampakan bumi sehingga siswa betul-betul merasa butuh akan

materi tentang perubahan kenampakan bumi.

b) Alami.

Dengan kerja kelompok atau individual, siswa dibimbing untuk

mengalami sendiri bagaimana menciptakan konsep tentang perubahan

kenampakan bumi dengan menggunakan alat peraga globe.

c) Namai.

Guru menamai konsep-konsep yang dilaporkan oleh siswa, sehingga

siswa mendapatkan konsep tentang perubahan kenampakan bumi.

d) Demonstrasikan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

kemampuan tentang materi perubahan kenampakan bumi dengan

mendemonstrasikan hasil pekerjaan di depan teman-temannya.

e) Ulangi.

Pada tahapan ini guru menjelaskan secara ulang tentang konsep

perubahan kenampakan bumi, sehingga siswa tahu. Guru memberi soal

latihan yang dikerjakan secara individual.

Page 52: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

f) Rayakan.

Setelah siswa berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum

ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan tepuk tangan

terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat

dalam pembelajaran dengan menggunakan metode quantum.

3) Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

dalam siklus I hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat

belum baik atau belum mengalami peningkatan (lampiran 21), hal ini

ditandai dengan masih adanya siswa dalam pembelajaran dengan metode

quantum yang tidak memperhatikan penjelasan guru, sehingga berdampak

hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat belum maksimal.

4) Analisis dan Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis

dengan komponen analisis data seperti : pengumpulan data, penyajian

data, kesimpulan, reduksi data, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan

yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Hasil analisis

data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan

untuk merencanakan siklus berikutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan

materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Tindakan

Proses tindakan dalam siklus II adalah:

a) Tumbuhkan.

Page 53: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Guru membawa alat peraga globe dan gambar-gambar benda langit

untuk menumbuhkan minat siswa, sehingga siswa betul-betul merasa

butuh akan materi tentang perubahan kenampakan bumi.

b) Alami.

Dengan kerja kelompok atau individual, siswa dibimbing untuk

mengalami sendiri bagaimana menciptakan konsep tentang perubahan

kenampakan bumi dengan menggunakan alat peraga globe dan

gambar-gambar benda langit, sehingga siswa paham dampak-

dampak/pengaruh dari bumi berputar atau perubahan kenampakan

bumi dengan melihat globe dan gambar-gambar benda langit.

c) Namai.

Guru menamai konsep-konsep yang dilaporkan oleh siswa, sehingga

siswa mendapatkan konsep tentang perubahan kenampakan bumi dan

siswa paham dampak-dampak/pengaruh dari perubahan kenampakan

bumi dengan melihat globe dan gambar-gambar benda langit.

d) Demonstrasikan.

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

kemampuan tentang materi perubahan kenampakan bumi dan dampak-

dampak/pengaruh dari perubahan kenampakan bumi dengan

mendemonstrasikan hasil pekerjaan didepan teman-temannya.

e) Ulangi.

Pada tahapan ini guru menjelaskan secara ulang tentang perubahan

kenampakan bumi, sehingga siswa tahu. Guru memberi soal latihan

yang dikerjakan secara individual.

f) Rayakan.

Setelah siswa berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum

ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan memainkan

piano dan bernyanyi, selain itu juga pemberian tepuk tangan terhadap

siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode quantum.

3) Observasi

Page 54: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

dalam siklus II ini memperbaiki perhatian siswa dalam proses

pembelajaran dengan metode quantum dengan cara mengganti posisi

duduk siswa yang sebelumnya di belakang digeser ke depan. Pada siklus II

ini dapat diketahui hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat sudah baik (meningkat), hal ini ditandai dengan kondisi siswa

dalam pembelajaran dengan metode quantum, siswa memperhatikan

penjelasan guru, sehingga berdampak pada hasrat siswa untuk bertanya

dan mengeluarkan pendapat sudah baik atau mengalami peningkatan

(lampiran 22). Peningkatan perhatian siswa dan hasrat siswa untuk

bertanya dan mengeluarkan pendapat ditandai dengan adanya siswa yang

berani bertanya dan mengemukakan konsep perubahan kenampakan bumi

di depan kelas.

4) Analisis dan Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis

dengan komponen analisis data seperti : pengumpulan data, penyajian

data, kesimpulan dan reduksi data, sehingga diperoleh hasil refleksi

kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan

yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi.

Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan

sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Adapun rancangan (desain) penelitian tindakan kelas (PTK) yang

dipergunakan dalam penelitian ini mengacu model Kemmis dan Mc Taggart.

Kemmis dan McTaggart dalam (Zainal Aqib 2006:23) mengemukakan bahwa

penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral (the action research spiral).

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) meliputi empat alur

Page 55: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(langkah): perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. Alur

(langkah) pelaksanaan tindakan dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3 :

Gambar 3

Gambar Model Kemmis dan MC Taggart.

(Zainal Aqib, 2006:23)

Rencana tindakan

Tindakan Pelaksanaan

Tindakan Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Rencana tindakan

Observasi

Refleksi

Rencana tindakan Berikutnya..

Page 56: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

I. Indikator Keberhasilan.

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

dalam menentukan keberhasilan keefektifan penelitian. Indikator kinerja pada

penelitian ini adalah peningkatan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA.

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata kelas ≥ 63 dan dari

jumlah 18 siswa semua siswa dapat memperoleh nilai ≥ 63 atau jumlah siswa yang

belajar tuntas meningkat.

Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila tes kemampuan

kognitif mencapai nilai rata- rata kelas ≥ 63.

Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila tes kemampuan

kognitif mencapai nilai rata- rata kelas ≥ 63 dan siswa yang memperoleh nilai >

63 mencapai 80 % siswa.

Page 57: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Awal Kemampuan Kognitif Siswa .

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran

IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi diperoleh informasi sebagai data

awal bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 sebanyak 18 siswa masih

terdapat 8 siswa atau 44,44% yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 63 dan rata-rata kelas hanya mencapai 61.38, hal ini menandakan

bahwa rata-rata kelas di bawah KKM. Setelah dilakukan pemeriksaan pada

lembar pekerjaan siswa ternyata sebagian besar siswa belum dapat memahami

konsep yang diajarkan oleh guru yaitu perubahan kenampakan bumi. Hal ini

mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif siswa terutama aspek pengetahuan

dan pemahaman pada materi pokok perubahan kanampakan bumi.

Rendahnya kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA materi

pokok perubahan kenampakan bumi dapat dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi

siswa yang tercatat di dalam daftar nilai siswa. Dari jumlah siswa yang ada atau

18 siswa hanya 10 siswa atau 55,55% yang nilainya sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 63.

B. Deskripsi/ Hasil Penelitian.

1. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Sapen 03.

Pada Tahun Pelajaran 2009/ 2010 jumlah siswa SD Negeri Sapen 03

sebanyak 133 siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 29 siswa, kelas II sebanyak

23 siswa, kelas III sebanyak 25 siswa, kelas IV sebanyak 18 siswa, kelas V

sebanyak 19 siswa, dan kelas VI sebanyak 19 siswa. Berdasarkan jumlah tersebut,

Kepala Sekolah beserta guru dan karyawan selalu berusaha meningkatkan mutu

pendidikan SD Negeri Sapen 03 pada khususnya dan peningkatan mutu

pendidikan pada umumnya.

Page 58: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri Sapen 03.

Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 berdiri di atas tanah seluas 1.650 m2

dengan luas bangunan 612 m2. Bangunan yang ada diantaranya 6 ruang kelas, 1

ruang kantor, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1 ruang serba guna untuk UKS dan

menyimpan alat- alat peraga, dan 1 gudang. Selain itu juga ada bangunan WC dan

tempat parkir sepeda bagi siswa dan guru yang letaknya terpisah dengan

bangunan sekolah.

SD Negeri Sapen 03 juga memiliki halaman yang luas yang dapat

digunakan untuk sarana kegiatan pembelajaran penjaskes dan kegiatan

ekstrakurikuler. Selain itu juga memiliki kebun sekolah yang dapat dimanfaatkan

sebagai sumber pembelajaran bagi guru dan siswa.

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian.

1. Tindakan Siklus I.

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (2x35 menit)

selama satu minggu pada akhir bulan mei 2010 yaitu pada tanggal 25 dan 27 mei.

Adapun tahapan - tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPA

yang dilakukan di kelas IV untuk keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

yang dilaksanakan. Di samping itu untuk mencatat hasil belajar siswa berupa nilai

formatif mata pelajaran IPA pada daftar nilai.

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran dan

hasil belajar tersebut seperti yang tercantum pada lampiran data awal nilai tes

kognitif sebelum tindakan, diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa

kelas IV SD Negeri Sapen 03 sebanyak 18 siswa terdapat 8 siswa atau 44,4%

yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 63. Setelah

dilakukan pemeriksaan pada lembar pekerjaan siswa ternyata sebagian besar

siswa belum dapat memahami konsep yang diajarkan oleh guru yaitu perubahan

40

40

Page 59: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kenampakan bumi. Hal ini mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif siswa

terutama aspek pengetahuan dan pemahaman pada materi pokok perubahan

kenampakan bumi, sehingga guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan sehingga akan berdampak pada kemampuan kognitif siswa

meningkat dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 dapat

meningkat.

Dari kenyataan tersebut diadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah

mengenai alternatif peningkatan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA

melalui metode quantum. Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan 2008 Kelas IV tentang materi pokok perubahan kenampakan bumi,

dilakukan langkah-langkah untuk merencanakan pembelajaran IPA melalui

metode quantum antara lain :

1) Memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan materi

perubahan kenampakan bumi. Alasan memilih kompetensi dasar atau

indikator tersebut adalah :

a) Kompetensi dasar atau indikator tentang materi pokok perubahan

kenampakan bumi harus betul- betul dikuasai siswa, karena hal tersebut

merupakan salah satu materi yang dapat mendeskripsikan perubahan

kenampakan bumi dan mengidentifikasi unsur-unsur permukaan bumi.

Sehingga akan mempermudah penguasaan materi pembelajaran IPA

selanjutnya.

b) Kompetensi dasar atau indikator pada materi materi pokok perubahan

kenampakan bumi nantinya dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-

hari.

c) Pemilihan kompetensi dasar atau indikator tentang perubahan kenampakan

bumi didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat

terhadap hasil belajar siswa.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan indikator yang

telah dibuat. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun 2 kali

pertemuan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dilaksanakan dalam satu

Page 60: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

minggu. Mengenai langkah-langkah dan susunan rencana pelaksanaan

pembelajaran terlampir.

3) Menyiapkan media globe yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam tahap ini guru melaksanakan pembelajaran IPA melalui metode

quantum dengan menggunakan media globe, dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan I

Pada pertemuan I materi yang diajarkan adalah mengidentifikasi unsur-

unsur permukaan bumi, mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Kegiatan

diawali dengan berdoa bersama-sama, sebagai kegiatan awal guru menumbuhkan

minat siswa dengan membawa media globe dan guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok belajar. Hal ini dilakukan agar di dalam proses pembelajaran

nantinya ada interaksi siswa yang multi arah. Kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan guru tentang materi pokok perubahan kenampakan bumi.

Contoh:

Gambar 4. Media globe (sebagai tiruan bumi).

Kegiatan dilanjutkan dengan mengajak setiap kelompok untuk melihat

dan memahami media globe, dengan bimbingan dari guru, setiap siswa dalam

kelompok melihat dan memahami media globe. Selanjutnya siswa yang lain

Page 61: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

melihat lembar kerja siswa dan mengerjakan soal yang ada pada lembar kerja

siswa. Hal ini dilakukan secara bergantian agar setiap siswa dalam kelompok

benar-benar mampu memahami konsep tentang materi perubahan kenampakan

bumi. Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode

quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :

Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat

peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi (Tumbuhkan).

Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati

globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan

kenampakan bumi terutama tentang unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi

kenampakan bumi (Alami). Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang

berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi

(Namai). Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan

tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan

deskripsi kenampakan bumi (Demonstrasikan). Guru mengulang materi

mengidentifikasi unsur-unsur permukaan bumi, sehingga siswa paham tentang

unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi (Ulangi). Siswa

yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu

dirayakan dengan cara guru memberikan tepuk tangan terhadap siswa yang

nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode quantum (Rayakan).

Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak selalu rajin

belajar baik di sekolahan maupun di rumah.

2) Pertemuan II

Pada pertemuan II materi IPA yang diajarkan adalah mendeskripsikan

perubahan kenampakan bumi. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama.

Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai, seperti pada pertemuan sebelumnya guru membagi siswa menjadi

beberapa kelompok belajar. Setiap kelompok dengan bimbingan dan arahan guru

menyebutkan tentang contoh-contoh perubahan kenampakan bumi. Selanjutnya

setiap siswa bekerjasama dengan kelompoknya mengerjakan soal. Selanjutnya

Page 62: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

siswa yang lain mengamati globe. Hal ini dilakukan secara bergantian agar setiap

siswa dalam kelompok benar-benar mampu mendeskripsikan tentang perubahan

kenampakan bumi, selanjutnya siswa mengamati gambar deskripsi kenampakan

bumi. setelah siswa dirasa mampu memahami tentang bentuk dan kenampakan

bumi.

Pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan bahwa bumi berputar

pada porosnya, selanjutnya guru menjelaskan unsur-unsur permukaan bumi.

Unsur-unsur permukaan bumi seperti gunung, lembah, laut , daratan dan hutan

sangat berpengaruh terhadap perubahan kenampakan bumi.

Contoh :

Gambar 5.

Deskripsi

kenampakan bumi.

Dengan adanya bumi berputar pada porosnya maka akan ada akibat-

akibat yang ditimbulkan salah satu akibat dari rotasi bumi adalah terjadinya siang

dan malam, selanjutnya guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk

dikerjakan secara berkelompok.

Pada pertemuan II guru dalam pembelajaran menggunakan metode

quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :

Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat

peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi (Tumbuhkan).

Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati

globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan

kenampakan bumi terutama tentang unsur- unsur permukaan bumi dan deskripsi

kenampakan bumi (Alami). Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang

berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi

Page 63: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(Namai). Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan

tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan

deskripsi kenampakan bumi (Demonstrasikan). Guru mengulang materi deskripsi

kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi

dan deskripsi kenampakan bumi (Ulangi). Siswa yang berhasil dalam

mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan dengan cara guru

memberikan tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa

bersemangat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode quantum.

Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin

belajar baik di sekolahan maupun di rumah.

c. Observasi

Dalam tahap ini pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode

quantum, yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa media globe,

lembar observasi dan rekaman dengan kamera foto. Observasi ini dilakukan untuk

memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPA melalui

metode quantum dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun serta mengetahui seberapa besar pembelajaran melalui metode quantum

yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada kemampuan kognitif siswa pada

siswa kelas IV. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas

atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada suasana kelas pada

setiap pertemuan.

Uraian observasi tiap pertemuan pada Siklus I sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

- Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa (Berdasarkan lampiran 21, halaman 106)

a) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru cukup, b) Perhatian

siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c) Siswa dalam cara

penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d) Minat Siswa terhadap

Page 64: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pembelajaran IPA cukup baik, e) Kemauan siswa dalam menerapkan hasil

pelajaran cukup baik, f) Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat cukup baik, g) Semangat siswa dalam KBM cukup baik, h)

Kemauan siswa berdiskusi dengan teman kelompok cukup baik.

2) Kegiatan Guru (Berdasarkan lampiran 23, halaman 108)

a. Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b) Guru dalam penyampaian

materi pelajaran cukup baik, c) Guru dalam cara penggunaan alat dan

media pelajaran sudah baik, d) Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,

e) Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa cukup baik,

f) Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa cukup baik,

g) Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h) Interaksi

guru dengan siswa sudah baik, i) Guru dalam cara memberi bimbingan

individu/kelompok cukup baik, j) Guru dalam cara pengelolaan waktu

cukup baik.

Pertemuan : II (dua)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

a. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar deskripsi kenampakan bumi.

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa (Berdasarkan lampiran 21, halaman 106)

a) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b)

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c) Siswa dalam

cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d) Minat Siswa

terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e) Kemauan siswa dalam menerapkan

hasil pelajaran cukup baik, f) Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat sudah baik, g) Semangat siswa dalam KBM sudah baik, h) Kemauan

siswa berdiskusi dengan teman kelompok cukup baik.

Page 65: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Kegiatan Guru (Berdasarkan lampiran 23, halaman 108)

a) Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b) Guru dalam penyampaian

materi pelajaran sudah baik, c) Guru dalam cara penggunaan alat dan

media pelajaran sudah baik, d) Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,

e) Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa sudah baik, f)

Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa cukup baik, g)

Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h) Interaksi guru

dengan siswa sudah baik, i) Guru dalam cara memberi bimbingan

individu/kelompok sudah baik, j) Guru dalam cara pengelolaan waktu

sudah baik.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan

tindakan belum menunjukkan perubahan, khususnya pada pencapaian kemampuan

kognitif siswa, sehingga semua materi yang telah disampaikan belum

menunjukkan perubahan yang berarti.

Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

- Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung,

siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru.

Namun siswa belum begitu memahami konsep tentang perubahan kenampakan

bumi. Hal ini dikarenakan sebagian siswa belum mampu memahami konsep

tentang perubahan kenampakan bumi, sehingga kemampuan kognitif siswa belum

menunjukkan perubahan yang berarti, hal ini dapat ditandai dengan nilai rata-rata

siswa materi pokok perubahan kenampakan bumi cuma mencapai 61,94 dan siswa

yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 12 siswa atau 66,67% dari 18 siswa.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa materi pokok

perubahan kenampakan bumi dari jumlah 18 siswa, nilai rata-rata kelas mencapai

Page 66: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

≥ 63. Dengan adanya siswa yang memperoleh nilai > 63 hanya 12 siswa atau

66,67%, dengan demikian nilai rata- rata kelas yang mencapai 61,94 dan siswa

yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 12 siswa atau 66,67% dari 18 siswa, hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode quantum belum berhasil.

Pertemuan : II (dua)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

b. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar deskripsi kenampakan bumi.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung,

siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru.

Namun siswa belum begitu memahami konsep tentang perubahan kenampakan

bumi. Hal ini dikarenakan sebagian siswa belum mampu memahami konsep

tentang perubahan kenampakan bumi belum menunjukkan perubahan yang

berarti, karena nilai rata- rata siswa mencapai 62,50 dan siswa yang memperoleh

nilai > 63 sebanyak 13 siswa atau 72,22% dari 18 siswa. Bagi siswa yang nilainya

kurang, siswa tersebut dibimbing secara individu yakni bimbingan cara

mengerjakan soal yang ada dalam LKS (lembar kerja siswa) materi perubahan

kenampakan bumi. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif

siswa meningkat yang ditandai dengan nilai rata-rata kelas ≥ 63. Dengan demikian

nilai rata- rata kelas yang mencapai 62,50 dan siswa yang memperoleh nilai > 63

sebanyak 13 siswa atau 72% dari 18 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan melalui metode quantum belum berhasil.

Berdasarkan nilai pada Siklus I dapat diketahui bahwa materi perubahan

kenampakan bumi belum dipahami siswa secara optimal atau belum berhasil.

Dengan catatan untuk siswa yang nilainya kurang dari 63 dapat diberikan

perbaikan dengan menambah waktu belajar dan latihan soal-soal agar kemampuan

belajarnya meningkat, sehinggga kemampuan kognitif anak juga meningkat.

Pertemuan I dan II belum menunjukkan perubahan yang signifikan, sehingga

Page 67: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pembelajaran dilanjutkan pada Siklus II pada materi perubahan kenampakan

bumi.

2. Tindakan Siklus II.

Tindakan Siklus II dilaksanakan selama satu minggu awal bulan juni

2010 yaitu pada tanggal 01 dan 03 juni 2010. Tindakan dalam siklus II

dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan

pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

Siklus I diketahui bahwa belum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

kognitif terutama aspek pengetahuan dan pemahaman yang ditandai dengan masih

adanya siswa yang nilainya di bawah KKM (di bawah nilai 63). Karena dari

indikator-indikator yang telah ditetapkan belum menunjukkan hasil yang

diharapkan. Oleh karena itu, praktikan dengan pengarahan Kepala Sekolah dan

masukan dari guru-guru yang lain, kembali menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan lebih cermat dan teliti untuk mengulang

pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi.

Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

Siklus II yaitu: memilih atau menentukan kompetensi dasar, hasil belajar, dan

indikator yang hendak dicapai, mempersiapkan alat- alat atau media yang akan

digunakan, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II. Mengingat

analisis pekerjaan siswa pada Siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

masih mengalami kesulitan dalam materi perubahan kenampakan bumi. Maka

rencana kegiatan pembelajaran menekankan pada pemahaman konsep perubahan

kenampakan bumi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dengan menggunakan media globe

dan gambar-gambar benda langit.

1) Pertemuan I

Page 68: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode

quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :

Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat

peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi (Tumbuhkan). Guru memberi

tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati globe, sehingga

siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan kenampakan bumi

terutama tentang unsur- unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi

(Alami). Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang berkaitan dengan

unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi (Namai). Guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-

konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi

kenampakan bumi (Demonstrasikan). Guru mengulang materi deskripsi

kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi,

deskripsi kenampakan bumi dan mampu menyebutkan unsur-unsur yang dapat

mengubah muka bumi (Ulangi). Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal

latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan

tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat

dalam pembelajaran dengan menggunakan metode quantum (Rayakan).

Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin

belajar baik di sekolahan maupun di rumah.

2) Pertemuan II

Pembelajaran dimulai guru mengawali pembelajaran dengan berdoa

bersama, dan mengabsen siswa. kemudian guru menjelaskan kepada siswa tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai, selanjutnya guru menjelaskan tentang unsur-

unsur muka bumi, contoh-contoh perubahan kenampakan bumi, unsur-unsur yang

dapat mengubah muka bumi, dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi, cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode

quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :

Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat

peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi (Tumbuhkan). Guru memberi

Page 69: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati globe, sehingga

siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan kenampakan bumi

terutama tentang unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi

(Alami). Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang berkaitan dengan

unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi (Namai). Guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-

konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi

kenampakan bumi (Demonstrasikan). Guru mengulang materi deskripsi

kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi,

deskripsi kenampakan bumi, mampu menyebutkan unsur-unsur yang dapat

mengubah muka bumi, mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi

(Ulangi). Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum

ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan tepuk tangan terhadap

siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode quantum (Rayakan).

Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin

belajar baik di sekolahan maupun di rumah.

c. Observasi

Guru kelas secara kolaboratif bersama guru kelas yang lain

melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan cermat dan

teliti pada masing- masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada kegiatan guru

dalam melaksanakan pembelajaran maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran

serta suasana pembelajaran. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini

termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk

menganalisis perkembangan kemampuan kognitif materi perubahan kenampakan

bumi dalam diskusi balikan yaitu menganalisis nilai tes kognitif dari tiap-tiap

siklus yang telah dilaksanakan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Adapun uraian hasil observasi Siklus II

sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

Page 70: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

d. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa (Berdasarkan lampiran 22, halaman 107)

a) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b)

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c) Siswa dalam

cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d) Minat Siswa

terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e) Kemauan siswa dalam menerapkan

hasil pelajaran cukup baik, f) Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat cukup baik, g) Semangat siswa dalam KBM cukup baik, h)

Kemauan siswa berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik.

2) Kegiatan Guru (Berdasarkan lampiran 24, halaman 109)

a. Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b) Guru dalam penyampaian

materi pelajaran sudah baik, c) Guru dalam cara penggunaan alat dan

media pelajaran sudah baik, d) Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,

e) Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa cukup baik,

f) Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa sudah baik,

g) Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h) Interaksi

guru dengan siswa sudah baik, i) Guru dalam cara memberi bimbingan

individu/kelompok sudah baik, j) Guru dalam cara pengelolaan waktu

sudah baik.

Pertemuan : II (dua)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

e. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

f. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

Page 71: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa (Berdasarkan lampiran 22, halaman 107)

a) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b)

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru sudah baik, c) Siswa dalam

cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d) Minat Siswa

terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e) Kemauan siswa dalam menerapkan

hasil pelajaran cukup baik, f) Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan

pendapat sudah baik, g) Semangat siswa dalam KBM sudah baik, h) Kemauan

siswa berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik.

2) Kegiatan Guru (Berdasarkan lampiran 24, halaman 109)

a. Penampilan guru di depan kelas sudah baik, b) Guru dalam penyampaian

materi pelajaran sudah baik, c) Guru dalam cara penggunaan alat dan

media pelajaran sudah baik, d) Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,

e) Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa sudah baik, f)

Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa sudah baik, g)

Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h) Interaksi guru

dengan siswa sudah baik, i) Guru dalam cara memberi bimbingan

individu/kelompok sudah baik, j) Guru dalam cara pengelolaan waktu

sudah baik.

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan media Petak Persegi Satuan pada Siklus II dapat diuraikan sebagai

berikut :

Pertemuan : I (Satu).

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

g. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

h. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

Page 72: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.

Hasil Refleksi :

Siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab

pertanyaan guru, siswa dapat mendemonstrasikan konsep tentang perubahan

kenampakan bumi, guru memberikan informasi secara tepat, memberi motivasi,

pujian dan melaksanakan penilaian proses dengan hasil rata-rata kelas mencapai

68,88 dan siswa yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 15 siswa atau 83,66% dari

18 siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa

meningkat hal ini dapat ditandai dengan seluruh siswa mendapat nilai > 63.

Dengan demikian meski nilai rata- rata kelas mencapai 68,88 dan siswa

yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 15 siswa atau 83,66% dari 18 siswa tetapi

masih ada 3 siswa atau 16,67% dari 18 siswa yang nilainya di bawah KKM yang

ditetapkan yaitu 63. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode

quantum sudah berhasil meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama pada

aspek pengetahuan dan pemahaman tetapi masih perlu ditingkatkan agar nilai

rata-rata kelas > 63 dan semua siswa mendapat nilai diatas KKM atau mendapat

nilai > 63.

Pertemuan : II (dua)

Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

i. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

j. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi.

- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.

Hasil Refleksi :

Siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab

pertanyaan guru, siswa dapat mendemonstrasikan konsep tentang perubahan

kenampakan bumi, guru memberikan informasi secara tepat, memberi motivasi,

Page 73: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

pujian dan melaksanakan penilaian proses dengan hasil rata- rata kelas mencapai

76,66 dan siswa yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 18 siswa atau 100% dari

18 siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa

meningkat hal ini dapat ditandai dengan nilai rata-rata kelas mencapai nilai > 63.

Dengan demikian nilai rata-rata kelas mencapai 76,66 dan siswa yang

memperoleh nilai > 63 sebanyak 18 siswa atau 100% dari 18 siswa, hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode quantum sudah berhasil

meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama pada aspek pengetahuan dan

pemahaman terhadap materi perubahan kenampakan bumi.

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II,

secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam

melaksanakan pembelajaran sudah dapat meningkatkan minat dan aktivitas anak

dalam memahami konsep perubahan kenampakan bumi, siswa juga dapat

mendemonstrasikan konsep perubahan kenampakan bumi dengan baik. Prosentase

aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih

banyak memperhatikan dan memahami media globe dan siswa mampu

menyelesaikan soal-soal latihan dan memahami materi perubahan kenampakan

bumi dengan baik, sehingga nilai rata-rata kelas siswa meningkatdan mencapai

nilai rata-rata kelas > 63 dan 100% siswa mendapat nilai > 63.

Melalui metode quantum partisipasi siswa semakin meningkat, suasana

kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, pada akhirnya diharapkan

kemampuan kognitif dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Sapen

03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo meningkat. Berdasarkan

peningkatan kemampuan yang telah dicapai siswa, maka pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dianggap cukup dan diakhiri pada Siklus II.

D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada pembelajaran

menggunakan metode quantum dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa

dalam pembelajaran, serta peningkatan kemampuan kognitif yang ditandai dengan

nilai rata-rata kelas > 63 pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan

Page 74: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Mojalaban, Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran antara lain :

1. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru.

2. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru.

3. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya semakin meningkat.

4. Kerjasama antar siswa meningkat.

5. Siswa lebih aktif dalam mendemonstrasikan konsep IPA materi pokok

perubahan kenampakan bumi.

6. Keterampilan berdiskusi lebih meningkat.

7. Siswa lebih aktif mengerjakan tugas- tugas yang diberikan oleh guru.

Sedangkan untuk peningkatan kemampuan kognitif siswa yang

memperoleh nilai > 63 seperti yang tercantum dalam tabel frekuensi 2, 3, 4 pada

data nilai tes kognitif materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV

SD Negeri Sapen 03 sebelum tindakan, sesudah tindakan Siklus I dan sesudah

tindakan Siklus II.

Tabel 1. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum Tindakan.

NO Interval Nilai Frekuensi Prosentase Kategori1 24,5– 34,5 1 5,55% Kurang sekali2 35,5 – 45,5 3 16,67% Kurang3 46,5– 56,5 3 16,67% Hampir cukup

4 57,5– 67,5 5 27,78% Cukup

5 68,5 – 78,5 3 16,67% Lebih dari cukup

6 79,5 – 90 3 16,67% Baik

Jumlah 18 100%Sumber : Data nilai harian

Dari Tabel 1 di atas tersebut, dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan

tindakan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 1

siswa atau 5,55%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak

3 siswa atau 16,67%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup

Page 75: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

sebanyak 3 siswa atau 16,67%. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

cukup sebanyak 5 siswa atau 27,78%, siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori lebih dari cukup sebanyak 3 siswa atau 16,67%, siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori baik sebanyak 3 siswa atau 16,67%.

Data frekuensi nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi

sebelum tindakan dapat ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 6:

Gambar 6. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SDN Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum Tindakan.

Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 6 tersebut, langkah selanjutnya guru

adalah tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode quantum diperoleh data

hasil tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi seperti pada Tabel 2.

0

1

2

3

4

5

6

Interval nilai

Frekuensi

24,5 35,5 46,5 57,5 68,5 79,5 90

Page 76: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Page 77: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus I.

NO Interval Nilai Frekuensi Prosentase Kategori1 34,5 – 45,5 4 22,22% Kurang

2 46,5 – 56,5 1 5,55% Hampir cukup

3 57,5 – 67,5 4 22,22% Cukup

4 68,5– 78,5 8 44,44% Lebih dari cukup

5 79,5 – 90 1 5,55% Baik

Jumlah 18 100%

Dari Tabel 2 di atas tersebut, dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan

tindakan pada Siklus I siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang

sekali tidak ada. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 4

siswa atau 22,22%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup

sebanyak 1 siswa atau 5,55%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori

cukup sebanyak 4 siswa atau 22,22%, siswa yang memperoleh nilai dengan

kategori lebih dari cukup sebanyak 8 siswa atau 44,44%, siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori baik sebanyak 1 siswa atau 5,55% dan siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori baik sekali sebanyak tidak ada. Jumlah

keseluruhan siswa yang memperoleh nilai > 63 sebanyak 13 siswa atau 72,22%.

Page 78: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Data frekuensi nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi pada

siklus I dapat ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 7:

Gambar 7. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada siklus I.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Interval nilai

Frekuensi nilai

34,5 46,5 68,5 79,5 90 57,5

Page 79: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Untuk data nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi

pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten

Sukoharjo pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3:

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus II.

NO Interval Nilai Frekuensi Prosentase Kategori1 56,5 – 66,5 3 16,67% Cukup

2 67,7– 77,5 13 72,22% Lebih dari cukup

3 78,5 – 88,5 1 5,55% Baik

4 89,5– 100 1 5,55% Baik sekali

Jumlah 18 100%

Dari Tabel 3 di atas tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus II jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai > 63

sebanyak 18 siswa atau 100%.

Page 80: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada Gambar 8:

Gambar 8: Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus II.

Secara lebih rinci perkembangan hasil tes kognitif materi pokok

perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03,

Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat disajikan pada Tabel 5:

67,50123456789

1011121314

Interval nilai

Frekuensi nilai

89,5 100 78,5 56,5

Page 81: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4. Prosentase Siswa yang memperoleh Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum yang mencapai nilai > 63 pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum dan sesudah Tindakan Siklus I.

NO Materi Pelajaran

Jumlah Siswa yang

Memperoleh Nilai

> 63 (Standar KKM)

Prosentase

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Keterangan

1Perubahan

kenampakan bumi.10 13 55,55% 72,22% Meningkat

Dari Tabel 04 tersebut di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

pembelajaran IPA melalui metode quantum secara klasikal memperlihatkan

adanya peningkatan tetapi secara umum prosentase siswa yang mendapat nilai >

63 belum mengalami peningkatan secara totalitas atau 100%. Dengan demikian

penelitian dilanjutkan pada Siklus II untuk materi perubahan kenampakan bumi.

Setelah dilaksanakan tindakan untuk materi pada materi perubahan kenampakan

bumi siklus II terlihat adanya peningkatan kemampuan berhitung antara sebelum

dan sesudah diadakan tindakan Siklus II. Adapun hasilnya dapat dilihat pada

Tabel 5.

Page 82: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 5. Prosentase Siswa yang memperoleh Nilai Tes Kognitif Materi Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum yang mencapai nilai > 63 pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum dan sesudah Tindakan siklus II.

NO Materi Pelajaran

Jumlah Siswa yang

Memperoleh Nilai

> 63 (Standar KKM)

Prosentase

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Keterangan

1Perubahan

kenampakan bumi.13 18 72,22% 100% Meningkat

Dari tabel 5 tersebut di atas menunjukkan bahwa pembelajaran IPA

melalui metode quantum secara totalitas memperlihatkan adanya peningkatan.

Karena secara umum prosentase siswa yang mendapat nilai > 63 adalah 18 siswa

sesuai dengan jumlah siswa kelas IV yaitu 18 siswa.

Secara lebih rinci perkembangan hasil tes kognitif materi pokok

perubahan kenampakan bumi sebelum tindakan dan setelah tindakan melalui

metode quantum pada siklus I dan II pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03,

Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat disajikan pada Tabel 6:

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Kognitif dengan Kriteria Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-Rata Nilai sebelum Tindakan dan setelah Tindakan melalui Metode Quantum pada Siklus I dan II pada Siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

NO Kriteria Sebelum tindakan

Siklus I

Siklus II

Keterangan

1 Nilai terendah 30 35 65 Meningkat2 Nilai tertinggi 90 80 90 Meningkat3 Rata-Rata nilai 61,38 62,22 73,05 MeningkatKKM (Kriteria ketutasan Minimum) 63 63 63 -

Siswa belajar tuntas Belum tuntas

Belum

tuntas

Tuntas -

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat

disimpulkan bahwa kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA materi pokok

perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan

Page 83: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat ditingkatkan melalui metode

quantum. Hal ini tampak jelas dengan adanya peningkatan-peningkatan nilai pada

tes kognitif yang diperoleh siswa baik secara perorangan maupun klasikal pada

setiap siklus sebagaimana terlihat pada Tabel 2, 3 dan 4, dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa : pembelajaran IPA melalui metode quantum dapat

meningkatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA, siswa kelas IV SD

Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo khususnya dan

siswa kelas IV Sekolah Dasar-Sekolah Dasar lain pada umumnya.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Page 84: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

A. Simpulan.

Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran dengan

metode quantum pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan

Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2009/2010, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Kemampuan kognitif siswa kelas IV SD Negeri Sapan 03 pada materi

pokok perubahan kenampakan bumi meningkat dengan menerapkan metode

quantum pada pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas

terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebasar 61,38, pada siklus I nilai rata-

ratanya yaitu 62,22 dan pada siklus II naik menjadi 73,05. Kemampuan kognitif

secara keseluruhan sudah meningkat, hasil belajarnya bila dilihat dari prosentase

ketuntasan siswa pada siklus II menjadi 100%, setelah dilakukan refleksi, semua

siswa sudah mencapai ketuntasan.

B. Implikasi.

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran quantum dalam

66

Page 85: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pelaksanaan pembelajaran IPA. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah

model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan

pada tanggal 24 mei sampai 29 mei 2010, dan siklus II dilaksanakan pada tanggal

31 Mei sampai 5 Juni 2010. Adapun indikatornya adalah : 1) Menyebutkan unsur-

unsur muka bumi. 2) Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. 3)

Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi. 4) Menyebutkan

dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi. 5) Mengusulkan

cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu

perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini

dilaksanakan berdaur ulang.

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat

diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif

materi pokok perubahan kenampakan bumi baik secara teoretis maupun secara

praktis.

1. Implikasi teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran quantum dapat meningkatkan kemampuan

kognitif siswa pada materi pokok perubahan kenampakan bumi dan mendapat

respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut :

a. Pembelajaran dengan menggunakan metode quantum meningkatkan

kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA karena model

pembelajaran quantum melibatkan interaksi antara siswa dan lingkungan,

kebebasan bertanya dan berpendapat, pujian dan perayaan dari guru saat

siswa berhasil melakukan kegiatan dengan baik dan melibatkan unsuk musik

dalam pembelajaran.

Secara umum telah menunjukkan perubahan signifikan. Guru

dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan

kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontol waktu.

Page 86: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Prosentase hasil belajar tes kognitif meningkat. Hal ini terbukti

adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, adanya peningkatan siswa

mencetuskan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu

mendemonstrasikan, kerja sama dengan kelompok meningkat, dan

menyelesaikan soal-soal latihan.

Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam

pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas menjadi hidup dan

menyenangkan dan pada akhirnya kemampuan kognitif dalam pembelajaran

IPA siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 meningkat.

b. Penerapan pembelajaran quantum secara tepat dan optimal sehingga prestasi

belajar dan kemampuan kognitif siswa meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi, hasil

belajar dan kemampuan kognitif siswa yang akan dicapai. Hasil belajar dan

kemampuan kognitif siswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode

pembelajaran dan media yang tepat bagi siswa.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk

membantu guna dalam menghadapi permasalahan sejenis. Pembelajaran dengan

menggunakan metode quatum pada hakikatnya dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama

untuk mengatasi masalah peningkatan hasil belajar dan kemampuan kognitif

siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian harus diatasi semaksimal mungkin.

Kendala yang dihadapi antara lain, guru akan sulit dalam mengendalikan

siswa sehingga suasana nampak ramai. Untuk itu guru harus kreatif dalam

mengatasi hal tersebut. Guru mengatasinya, misalnya dengan menempatkan siswa

Page 87: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

yang sering ramai di dekat guru, guru harus sering mendekati siswa-siswa

tersebut, Selain itu karena pembelajaran quantum menggunakan permainan alat

musik, bernyanyi bersama dan penuh perayaan maka suasana di dalam kelas

dianggap mengganggu kelas lain.

C. Saran.Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran

quantum pada kelas IV SD Negeri Sapen 03 tahun ajaran 2009/2010, maka saran-

saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu

pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SD

Negeri Sapen 03 pada khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Class-room

Action Research), dengan penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan

mutu pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan hasil belajar materi pokok

perubahan kenampakan bumi diharapkan menggunakan model

pembelajaran quantum.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektivan

pembelajaran diharapkan menerapkan model pembelajaran dengan metode

quantum.

3. Bagi Siswa

a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide

atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil yang optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-

hari.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Sudrajat. 2009 . Taksonomi Perilaku Individu (http://localhost). Diunduh tanggal 03 januari 2010.

70

Page 88: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Amin Susilo. 2008. Pengertian Kognitif. (http:etd.eprints.ums.ac.id). Diunduh tanggal 05 Januari 2010.

Bloom. 1956. Domain Kognitif. (Http:id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom).Diunduh tanggal 11 Januari 2010.

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. 2003. Quantum Learning. Terjemahan Aliyah Abdurahman Cetakan ke -18, Bandung: Kaifa

Bobbi DePorter dan Mark Readon. 2005. Quantum Learning. Terjemahan Aliyah Abdurahman Cetakan ke -18, Bandung: Kaifa

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Alwiyah Abdurrahman 2009). Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : PT Mizan Pustaka.

Bobbi DePorter dan Mark Readon. 2003. Quantum Teaching. Terjemahan Aliyah Abdurahman Cetakan ke -18, Bandung: Kaifa

Charlotte Shelton. 1998. Pengertian Quantum (http: quantum dc . wordpress.com ) . Diunduh pada tanggal 18 Januari 2010.

Chaplin. 1997. Pengertian Kemampuan.(Http: digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1- 2008-31403361-9052-hanurda-chapter2.pdf). Diunduh pada tanggal 17 Januari 2010.

Gagne dan Briggs. 1979. Pengertian Pembelajaran. h ttp: blog . persimpangan.com/blog /.../ pengertian - pembelajaran . Diunduh pada tanggal 22 Januari 2010.

Hermawan Widyastantyo. 2007. Penerapan Metode Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA (SAINS) bagi Siswa Kelas V SD Negeri Kebonsari Kabupaten Temanggung ( http : digilib.unnes.ac.id ). Diunduh pada tanggal 21 Januari 2010.

Http: docstoc.com/docs/22087090/SIM-TESIS-BAB-III . Diunduh pada tanggal 24 Januari 2010.

Http: i d .wikipedia.org/wiki/Jean_ Piaget . Diunduh pada tanggal 21 Januari 2010.

Http: kezia-lophemyself.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 23 Januari 2010.

Http: learningforum.com. Pengertian Quantum Learning. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2010.

Page 89: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Http: science made simple.com/ science - definition . html. Diunduh pada tanggal 13 Januari 2010.

Http : tiptk.blogspirit.com/archive /.../ pengertian - metode . Pengertian Metode. Diunduh pada tanggal 10 Januari 2010.

Krisna. 2009 . Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran. (http: // krisna 1.blog.uns.ac.id ). Diunduh tanggal 07 januari 2010.

Lexy J.Moelong. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Milles dan Hubberman. 1984. Teknik Analisis Data. Http: docstoc.com/docs/22087090/SIM-TESIS-BAB-III . Diunduh pada tanggal 24 Januari 2010.

Milles dan Hubberman. 2007. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI Press).

Piaget 1975. Perkembangan Kognitif. Http: i d .wikipedia.org/wiki/Jean_ Piaget .Diunduh pada tanggal 21 Januari 2010.

Robbins. 2002. Pengertian Kemampuan. (Http: digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns- s1-2008-31403361-9052-hanurda-chapter2.pdf). Diunduh pada tanggal 17 januari 2010.

Rochman Natawidjaja dan H.A. Moein Moesa. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Karya Ilmiah . Surakarta : UNS Press.

Srini M.Iskandar. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV. Maulana.

Suwarto dan St.Y.Slamet. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitan Kuantitatif. Surakarta : Sebelas Maret University.

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV.Yrama Widya.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL(KKM)

Lampiran 1

Page 90: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Nama Sekolah : SD Negeri Sapen 03

Kelas/ Semester : IV/ 2

Tahun Pelajaran : 2009/ 2010

Mata Pelajaran : IPA

Standar Kompetensi : Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan

benda langit.

No Kompetensi Dasar KompleksitasDaya Dukung

Pendidik Sarana

Intake

SiswaKKM

1.

9.1 Mendeskripsikan

perubahan

kenampakan

bumi.

63 63 63 63 63

Jumlah 63 63 63 63 63

Rata-rata 63 63 63 63 63

Page 91: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

INDIKATOR PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI

NO Indikator

1

2

3

4

5

Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.

Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.

Menyebutkan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat perubahan

kenampakan bumi.

Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.

Lampira 2

Page 92: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Page 93: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Page 94: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Page 95: IPA MELALUI METODE QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD …/Tujuan...perpustakaanaunaaaid s digilibaunaaaid s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s T T T T T T T T T T T T T T T T T T T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79