Top Banner
 1 TUGAS MAKALAH INTERAKSI OBAT ”INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT TRADISIONAL” OLEH : KELOMPOK I KELAS A MUH. MUSTARI M. N211 13744 SRI HARTINI. S N211 14010 SUGIATY TALIB N21114001 MARHAMAH IDIL N21114011 NUR AFNI N211 14002 SONIA RANGGA. S N211 14012 SUBAEDAH BAHRI N211 14003 ERNI TODING N211 14013 RINY RUMAKEY N21114004 FATIMAH N21114014 HIJRAH A L KAUTSAR.B N211 14005 SRI MALADEI.B N211 14015 OEI! SHERLY IJOYO N2111400" AURIDHA ISMI N2111401" A.YULIA INDRY A NI N211 14007 SUTOYO N211 14017 SITTI RAHMA S N211 1400# ERINDA D.A.R N211 1401# FAUSIA SUPRATMAN N2111400$ SEMESTER AAL 2014%2015 PROGRA M STUDI PROFESI APOTEKER FA KULTA S FARMASI UNI&ERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
58

IO Dengan obtra

Oct 08, 2015

Download

Documents

5h3r1y

makalah interaksi obat sintetis dengan obat tradisional
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1

TUGAS MAKALAH

INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT DENGAN OBAT TRADISIONAL

OLEH :

KELOMPOK I

KELAS A

MUH. MUSTARI M.N21113744SRI HARTINI. SN21114010

SUGIATY TALIBN21114001MARHAMAH IDIL N21114011

NUR AFNIN21114002SONIA RANGGA. SN21114012

SUBAEDAH BAHRIN21114003ERNI TODING

N21114013

RINY RUMAKEYN21114004FATIMAH

N21114014

HIJRAH AL KAUTSAR.BN21114005SRI MALADEWI.B

N21114015

OEI, SHERLY WIJOYON21114006AURIDHA ISMI

N21114016

A.YULIA INDRYANIN21114007SUTOYO

N21114017

SITTI RAHMA SN21114008ERWINDA D.A.R

N21114018

FAUSIA SUPRATMANN21114009

SEMESTER AWAL 2014/2015

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014BAB I

PENDAHULUAN

Interaksi obat adalah peristiwa di mana aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan. Kemungkinan terjadinya peristiwa interaksi harus selalu dipertimbangkan dalam klinik, manakala dua obat atau lebih diberikan secara bersamaan atau hampir bersamaan. Suatu interaksi terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh kehadiran obat lain seperti obat herbal, makanan, minuman atau agen kimia lainnya dalam lingkungannya. Definisi yang lebih relevan kepada pasien adalah ketika obat bersaing satu dengan yang lainnya, atau apa yang terjadi ketika obat hadir bersama satu dengan yang lainnya. (1)

Pada dasarnya obat tradisional (herbal) telah diterima secara luas di hampir seluruh Negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal) sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika, sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di Negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronis meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam memudahkan standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai diperoleh zat murni. (2)

Kadang kala obat tradisional digunakan secara bersamaan dengan obat modern (obat sintetik) oleh masyarakat awam dengan harapan efek terapi atau proses penyembuhan lebih cepat tercapai dan juga pengetahuan masyarakat bahwa OT tidak mempunyai efek samping sehingga di siapkan alternatif medicine berupa obat tradisional untuk supportif. Penggunaan secara bersamaan ini biasanya digunakan oleh masyarakat untuk penyakit-penyakit kronis dan diharapkan bisa membantu pengobatan modern dan tentunya kombinasi ini mempunyai efek yang sama. Persepsi seperti itu harus diluruskan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengobatan (medication error).

BAB II

ISI

II.1 Interaksi Obat

Berdasarkan akibat, interaksi obat didefinisikan sebagai peristiwa berubahnya efek obat tertentu (obat objek) oleh obat lain (interaktan) yang diberikan sebelumnya atau bersama-sama. Adapun pengertian interaksi obat berdasarkan mekanisme kerjanya adalah peristiwa yang terjadi ketika dua obat atau lebih diberikan bersama-sama, saling mempengaruhi proses farmakokinetika dan/atau farmakodinamika masing-masing obat.

Adapun makna dari definisi di atas adalah :

a. Akibat interaksi obat dapat berupa pergeseran kinerja farmakologi dan/atau toksikologi obat objek

b. Mekanisme (perantara) interaksi mungkin berupa pergeseran kinerja farmakokinetika dan/atau farmakodinamika obat objek

c. Penyebab interaksi mungkin berupa faktor peringkat dosis dan atau lama masa perlakuan interaktan.

Istilah-istilah untuk menerangkan efek interaksi obat :

a. Homoergis yaitu jika sepasang obat menimbulkan efek yang benar-benar sama

b. Heteroergis yaitu jika dari pasangan obat, hanya salah satu yang menimbulkan efek tertentu

c. Homodinamis yaitu jika pasangan obat homoergis dengan mekanisme kerja yang sama

d. Heterodinamis yaitu jika pasangan obat homoergis dengan mekanisme kerja yang berbeda

Dalam perjalanannya, sejak dari proses fabrikasi hingga penggunaannya di dalan tubuh, obat atau senyawa obat dapat mengalami 3 tahap mekanisme interaksi, yaitu :

1. Interaksi Farmasetik, terjadi antara obat atau senyawa obat yang tidak dapat tercampur (inkompatibel). Pencampuran obat yang demikian menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisik maupun kimiawi.

2. Interaksi Farmakokinetik, terjadi bila suatu obat atau senyawa mem-pengaruhi proses ADME (absorbsi, distribusi, metabolisme atau eks-kresi) obat lain sehingga kadar obat di dalam plasma darah meningkat atau menurun yang berakibat pada meningkatnya aktivitas, bahkan tok-sisitas, atau menurunnya efektivitas obat tersebut.

3. Interaksi Farmakodinamik yaitu interaksi antara obat pada saat bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi per-ubahan efek.

Interaksi dapat membawa dampak yang merugikan kalau terjadinya interaksi tersebut sampai tidak dikenali sehingga tidak dapat dilakukan upaya-upaya optimalisasi. Secara ringkas dampak negatif dari interaksi ini kemungkinan akan timbul sebagai:

Terjadinya efek samping

Tidak tercapainya efek terapetik yang diinginkan

Pasien yang rentan terhadap interaksi obat :

Pasien lanjut usia

Pasien yang minum lebih dari satu macam obat

Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan hati

Pasien dengan penyakit akut

Pasien dengan penyakit yang tidak stabil

Pasien yang memiliki karakteristik genetik tertentu

Pasien yang dirawat oleh lebih dari satu dokter

II.2 Obat TradisionalPengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Beberapa obat herbal dapat mengakibatkan kegawatan akibat interaksi kimiawi yang terjadi, sehingga dibutuhkan lebih banyak penelitian laboratorium untuk menilai manfaat, efektivitas, dosis yang tepat, dan reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Karena apabila sesuatu yang asing masuk kedalam tubuh, dapat menimbulkan reaksi yang tidak terduga.

II.3 Interaksi Obat Kimia dengan Obat Tradisional/Herbal

Obat herbal dan obat kimia bekerja dengan cara yang berbeda. Kalau obat-obatan kimia bekerja dengan meredam gejala sakit, obat herbal (baik dalam bentuk suplemen, kapsul, jamu, atau rebusan) umumnya berperan dalam menyeimbangkan fungsi organ tubuh agar kembali bekerja dengan baik. Interaksi Herbal dan obat kimia dapat terjadi, karena obat herbal dan obat kimia mengandung senyawa aktif yang sama-sama dapat mempengaruhi tubuh. Jika obat herbal dan obat kimia ini dikonsumsi secara bersamaan, ada 3 interaksi yang mungkin timbul yaitu efeknya semakin kuat, menjadi berkurang, atau malah hilang sama sekali. Cukup sulit menentukan mana yang paling baik, karena efek yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh jenis penyakit dan kondisi tubuh pasien.

Efek yang ideal adalah ketika obat herbal dan obat kimia bisa saling melengkapi dan disesuaikan dengan penyakit pasien. Misalnya, obat kimia untuk mengatasi gejala flu juga disertai meniran (Phyllanthus nirun), untuk memperkuat daya tahan tubuh. Dengan begitu, obat herbal dan obat kimia akan berbagi tugas, kalau obat kimia akan menghilangkan sakit kepala, meniran akan membangun pertahanan tubuh supaya lebih cepat sembuh. Interaksi yang menguntungkan juga terjadi kalau obat herbal yang dikonsumsi berefek mengurangi efek samping obat. Sementara obat kimia menekan pertumbuhan virus, temulawak bertugas merawat organ hati, yang kerap terganggu akibat mengkonsumsi obat-obatan HIV/AIDS dalam waktu lama. Selain itu, temulawak juga meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki fungsi pencernaan dimana khasiat ini sangat menguntungkan, karena umumnya pasien dengan HIV/AIDS sering kehilangan nafsu makan dan diare.

Meskipun begitu, interaksi obat herbal dan obat kimia yang menguntungkan juga bisa jadi bumerang. Salah satunya terjadi bila obat herbal yang dikonsumsi mempunyai khasiat yang sama dengan obat, contohnya yang sama-sama berefek hipoglikemik. Pada dosis yang tepat, kombinasi semacam ini membuat kadar gula darah lebih cepat turun ke angka yang diinginkan. Namun kalau melalaikan dosisnya, bisa-bisa kadar gula darah menurun drastis dan justru membahayakan nyawa.

II.4 Mekanisme Interaksi Obat Herbal

Interaksi antara jamu dan obat sintetik dapat disebabkan oleh salah satu mekanisme farmakodinamik atau farmakokinetik. Interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika produk herbal menghasilkan aktivitas tambahan, sinergis, atau antagonis dalam kaitannya dengan kedokteran konvensional dengan tidak mengubah baik konsentrasi plasma atau produk obat herbal. Interaksi farmakodinamik yang terkait dengan aktivitas farmakologis dan dapat mempengaruhi sistem organ, reseptor, atau enzim. Sebuah interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika tumbuhan yang memiliki aktivitas antiplatelet dikelola dengan antiplatelet/pengobatan antikoagulan, sehingga meningkatkan risiko perdarahan. Contoh lain adalah ketika bahan alam yang menekan sistem saraf pusat (SSP), seperti kava, yang diberikan dengan obat depresan SSP atau ketika tumbuhan yang dapat menurunkan glukosa darah diberikan dengan obat antidiabetes. Contoh interaksi antagonis adalah ketika ramuan dengan kadar kafein tinggi, seperti guarana, dilengkapi dengan sedatif-hipnotik. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dengan potensi untuk menyebabkan toksisitas organ dapat menyebabkan risiko lebih lanjut toksisitas ketika obat dengan toksisitas yang sama diberikan bersamaan, seperti Comfrey herbal hepatotoksik ketika diberikan dengan dosis besar dan berkepanjangan acetaminophen Interaksi farmakokinetik terjadi ketika perubahan penyerapan herbal, distribusi, metabolisme, protein yang mengikat, atau ekskresi obat yang berakibat pada perubahan di tingkat obat atau metabolit. Sebagian besar bukti sebagai interaksi obat farmakokinetik melibatkan enzim metabolisme obat dan interaksi obat transporters.20 Walaupun mungkin melibatkan enzim seperti glutathione-transferases S dan uridin transferases diphosphoglucuronyl (UGTs), sebagian besar interaksi obat herbal yang berhubungan dengan metabolisme oksidatif oleh sitokrom P- 450 sistem (CYP) atau dengan efek pada obat herbal transporter penghabisan P-glycoprotein. Sistem CYP adalah jenis enzim monooxygenase terutama ditemukan dalam sel-sel usus dan hati dan mengkatalisis beberapa Tahap I proses metabolisme, termasuk oksidasi, hidroksilasi, S-dan O-demethylation, dan deaminasi oksidatif lebih dari 70% dari obat resep. 22 CYP isoenzim, yang telah ditemukan untuk terlibat dalam reaksi farmakokinetik signifikan pada manusia, termasuk CYP1A2, CYP2C9, CYP2C19, CYP2D6, CYP2E1, dan CYP3A4.Lebih dari separuh dari semua metabolisme obat oleh CYP3A4. Karena beberapa jamu dan obat-obatan mungkin berbagai substrat dari isoenzyme CYP yang sama, produk baik dapat menghambat atau menginduksi aktivitas CYP isoenzyme ketika ditelan secara bersamaan.

Obat transporter P-glikoprotein adalah glikoprotein dikode oleh gen MDR1 dan berfungsi sebagai transporter penghabisan transmembran bahwa pompa obat keluar dari glikoprotein sel, banyak ditemukan dalam jaringan dan terutama di organ yang bertanggung jawab untuk penyerapan obat atau penghapusan, seperti hati, usus, dan ginjal. Dalam saluran usus, molekul obat mencoba untuk lulus dari lumen melalui dinding usus ke dalam sistem darah portal, P-glikoprotein bisa mengangkut molekul kembali ke dalam lumen dan enzim CYP lokal. Obat kemudian dapat dieliminasi dari tubuh.Jadi, obat penghabisan-dimediasi P-glikoprotein memiliki efek membatasi laju dan tingkat penyerapan obat dari saluran usus. Obat sering mempengaruhi substrat CYP3A4-glikoprotein P juga.

Dalam skrining in vitro potensial atau penghambatan induksi enzim CYP oleh berbagai tumbuhan. Selain itu, dalam model-model in vitro digunakan untuk mengevaluasi pengaruh transporter herbal dalam sistem tertentu, termasuk P-glikoprotein transporter MDR1-disandikan.St John's wort mempengaruhi pengangkut baik dikodekan MDR1 dan enzim CYP3A4. Berbagai metode pengujian in vitro untuk menentukan apakah suatu herbal mempengaruhi enzim metabolik atau pembawa obat yang digunakan. Dalam uji in vitro, bagaimanapun, belum tentu sesuai dengan dalam metabolisme vivo dan manusia. Lebih lanjut dalam studi in vivo dan penyelidikan klinis diperlukan untuk memvalidasi dalam interaksi in vitro tanaman obat dan obat sintetis.

Perubahan mekanisme klirens ginjal obat lain potensial untuk menghasilkan interaksi herbal-obat. Herbal yang dapat menghambat penyerapan tubular atau cara lain yang dapat merusak ginjal clearance obat harus dipertimbangkan memiliki potensi untuk menghasilkan interaksi farmakokinetik obat-obatan herbal

a.Herbal terhadap sistem CYP 450

-Herbal yang dapat menginduksi isoform CYP 450

Contoh : St. Johns Wort, teh, sayuran cruciferous, ginkgo.

Herbal yang dapat menginhibisi isoform CYP 450

Contoh :

- Horse chestnut- Kava-kava root

- Echinacea purpurea- Feverfew herb

- Common sage- Devils claw root

- Grapefruit juice- Peppermint oil

- Red clover blossom- Milk thistle (silymarin)

Hasilnya: meningkatkan atau mengurangi metabolisme substrat enzim

ObatCYP

Warfarin / Phenprocoumon1A2, 2C9, 1A2

Simvastatin3A4

Cyclosporin3A4

Kontrasepsi oral3A4

Indinavir3A4

Omeprazole2C9

Amitriptiline3A4

Imitinab3A4

Saquinavir3A4

Midazolam3A4

b.Herbal terhadap Enzim Fase II (UGT)

Enzim Fase II (Konjugasi)

UGT memiliki range metabolisme yang luas terhadap substansi endogenous dan exogenous

Milk Thistle

Bawang putih

c.Herbal terhadap P-Glikoprotein

P-glikoprotein beraksi seperti pompa untuk menghilangkan obat dari sel melawan gradien konsentrasi yang tinggi.

P-glikoprotein berperan penting dalam absorpsi, distribusi, dan eliminasi obat memalui beberapa jaringan.

Curcumin

Ginsenosides

Piperine

Sylimarin

Catechins dan flavonoid (quercetin)

29% obat-obat berinteraksi dengan herbal yang substratnya berupa p-glikoprotein seperti diatas.

Obat-obat yang tidak bisa diberikan yaitu:

Digoxin

Warfarin/phenpoocoumon

Cyclosporine

Fexofenadine

Indinavir

Simvastatin

Irinitecan

d.Herbal Lakstative

-Menurunkan kadar obat dalam darah dengan mengurangi waktu transit di gastrointestinal

-Meningkatkan pelepasan potasium

-Contoh herbal : Aloe, cascara, rhubarb, senna

Pemanfaatan obat herbal bersama dengan obat modern (drugs) harus hati-hati karena dapat terjadi interaksi diantara keduanya (herbal-drug) yang lebih rumit dibandingkan interaksi yang terjadi antara sesama obat modern (drug-drug) karena hanya mengandung senyawa tunggal. Oleh karena itu pada penggunaan klinis, pada beberapa kasus disarankan agar pada saat mengkonsumsi obat herbal dilarang untuk mengkonsumsi obat modern secara bersamaan.

II.5 Tipe-tipe Interaksi Obat kimia dengan Herbal

1. Penurunan bioavailabilitas obat Absorpsi menurun

Metobolisme meningkat (CYP 450 meningkat)

Eliminasi meningkat (herbal laksatif atau diuretik)2. Peningkatan bioavailabilitas obat Absorpsi meningkat (jahe, cabe rawit, merica)

Metobolisme menurun (CYP 450 menurun, contoh: jus buah anggur)

Eliminasi menurun (licorice - antidiuretik)3. Potensiasi obat melalui aktivitas yang samaContoh: obat diuretik dengan herbal diuretik4. Potensiasi obat melalui aktivitas yang saling melengkapi

Sistem p-glikoprotein menurun (contoh: eluthero dan antibiotik)

Contoh: melon, gymnema, fenugreek dengan obat hipoglikemik baik dengan insulin maupun melalui oral

5. Penurunan aktivitas obat akibat aktivitas antagonistik

Contoh : stimulan CNS dengan penghambat CNS

6. Penurunan efek samping obat

Contoh: susu thistle dan obat-obat hepatotoksi, licorice dan kortikosteroid, astragalus dan obat-obat kemoterapi.

II.6 Contoh-contoh Interaksi Obat Kimia dengan Obat Herbal

1. St. Johns Wort (Hypericum perforatum)

Kandungan kimia :

Flavonoids (epigallocatechin, rutin, hyperoside, isoquercetin, quercitrin, quercetin, amentoflavone, biapigenin, astilbin, myricetin, miquelianin, kaempferol, luteolin), Phenolic acids (chlorogenic acid, caffeic acid, p-coumaric acid, ferulic acid, p-hydroxybenzoic acid, vanillic acid), Naphthodianthrones (hypericin, pseudohypericin, protohypericin, protopseudohypericin), Phloroglucinols (hyperforin, adhyperforin), Tannins (unspecified, proanthocyanidins reported), Volatile oils (2-methyloctane, nonane, 2-methyldecane, undecane, -pinene, -pinene, -terpineol, geraniol, myrcene, limonene, caryophyllene, humulene), Saturated fatty acids (isovaleric acid (3-methylbutanoic acid), myristic acid, palmitic acid, stearic acid), Alkanols (e.g. 1-tetracosanol, 1-hexacosanol), Vitamins & their analogues (carotenoids, choline, nicotinamide, nicotinic acid), Miscellaneous others (pectin, -sitosterol, hexadecane, triacontane, kielcorin, norathyriol).

Hiperforin

Khasiat :

Hyperforin berkhasiat sebagai antidepresan dengan mekanisme menghambat ambilan kembali serotonin dan memacu saraf dopaminergik, serta meningkatkan sensitivitas reseptor GABA. Hyperforine menginduksi isoenzim CYP A12, CYP 2C9, CYP C19, CYP 3A4.St. Johns wort telah diujikan untuk kelelahan, membantu penghentian merokok , fibromyalgia, chronic fatigue syndrome (CFS), migraine and sakit kepala lainnya, nyeri otot, nyeri syaraf, and irritable bowel syndrome. Ini juga digunakan untuk kanker, HIV/AIDS dan Hepatitis C.Interaksi Obat :

Pada kasus penggunaan tanaman obat St. Johns wort, penggunaan bersamaan dari obat-obat yang merupakan zat yang dimetabolisme oleh CYP3A4 dengan tanaman ini akan menyebabkan penurunan kadar obat dalam plasma karena tanaman St. Johns wort merupakan penginduksi sitokrom P450 yang sangat kuat. Penurunan kadar dalam plasma dari obat - obat tersebut menyebabkan perlunya dilakukan penyesuaian dosis bila digunakan bersamaan dengan St. Johns wort. Selain dari itu, tanaman ini dapat menginduksi sindrom serotonin, yang mengakibatkan peningkatan penghambatan reuptake serotonin (5-HT), jika diberikan bersama-sama dengan obat-obat inhibitor 5-HT reuptake. Terdapat 45 laporan reaksi obat yang tidak diinginkan yang diduga akibat penggunaan dari St. Johns wort. Reaksi-reaksi yang umum terjadi adalah reaksi gangguan sistem saraf pusat dan perifer dan gangguan kejiwaan. Dua kasus merupakan sindroma serotonin akibat penggunaan yang bersamaan dengan sertralin (inhibitor 5-HT reuptake) dan interaksi dengan venlafaksin. Terdapat dua kasus lainnya yang merupakan kasus mania, akibat interaksi St. Johns wort dengan lithium pada satu kasus dan interaksi dengan bupropion pada kasus lainnya. Efek sinergisme pada obat antidepresan, agonis adrenergik (menyebabkan tremor, sakit kepala, gelisah). Penurunan kadar digoxin jika diberikan bersamaan dengan St. John Wort. Terjadi penolakan pada proses transplantasi jantung jika diberikan bersamaan dengan cyclosporine (Imunosupresive).

Database reaksi obat merugikan dari WHO Collaborating Pusat Pengawasan Obat International telah menerima 67 laporan kasus interaksi obat dengan wort St Yohanes. Laporan-laporan kasus menunjukkan St Johns wort menginduksi CYP3A4 dan p-glikoprotein intestinal. Obat yang mungkin untuk berinteraksi sebagaimana ditentukan oleh laporan kasus atau uji klinis termasuk yang imunosupresan siklosporin dan tacrolimus, HIV PI indinavir, HIV reverse transcriptase inhibitor nevirapine, obat antineoplastik, imatinib mesylate, dan benzodiazepin alprazolam, midazolam, dan quazepam, amitriptylline, digoksin, fenoxfenadine, metadon, simvastatin, omeprazole, teofilin, verapamil dan warfarin. Efektivitas kontrasepsi oral mungkin akan terganggu dengan bersamaan St John wort. Ada sebuah laporan kasus yang dipublikasikan menggunakan Wort St John dan anestesi umum. Bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa semua obat-obatan herbal termasuk Wort St Yohanes harus dihentikan 2 minggu sebelum operasi. Menggabungkan Wort St John dengan re-uptake serotonin selektif inhibitor dan antidepresan lain mungkin meningkatkan risiko syndrome serotonin dan pusat reaksi sistem saraf, dan karena itu harus dihindari. Kasus laporan tentang kemungkinan atau mungkin sindrom serotonin yang terkait dengan penggunaan St Wort telah dilaporkan dengan buspirone, loperamide, nefazodone, paroxetine, sertraline, dan venlaxafine.

2. Asian ginseng (Panax ginseng)

Kandungan kimia:

Lebih dari 25 glikosida saponin triterpenoid yang disebut Ginsenosida (meningkatkan aktivitas protein dan neurotransmitter pada otak). Aksi glikosida pada kelenjar adrenal dapat mencegah hipertropo adrenal.Flavonoid, glycans (panaxans), maltol, peptides, polysaccharide fraction DPG-3-2, vitamins A, vitamins B6 and other B vitamins, volatile oil, Zinc.

Khasiat:Asian ginseng mengandung komponen steroid ginsenoside memiliki khasiat sebagai antiplatelet.Ginsenosides ini memiliki sifat menghambat CYP 2C9 dan CYP 3A4.

Ginsenosides

Interaksi obat:

a) Pengobatan jantung + Asian ginsengTerjadi perubahan efek dari obat-obatan tekanan darah termasuk calcium chanel blokerb) Blood thinning medications + Asian ginsengTerjadi penurunan efektifitas walfarin, selain itu ginseng dapat menghambat aktivitas trombosit.Untuk alasan ini, sebaiknya juga tidak digunakan bersama aspirin.c) Kafein + Asian ginsengKafein dapat merangsang sistem saraf pusat, penggunaan bersama ginseng dapat menambah efek depresen SSP sehingga menyebabkan kegelisahan, berkeringat, insomnia, atau denyut jantung tidak teratur.d) Psychiatric medication + Asian ginseng

Penggunaan bersama akan meningkatkan efek dari obat antipsikotik. Ada laporan tentang kemungkinan interaksi antara ginseng Asia dan obat antidepressan, phenelzine (yang termasuk kelas yang dikenal sebagai inhibitor monoamine oxidase), sehingga gejala mulai dari episode manik-seperti sakit kepala dan tremulousness.

e) Morfin + Asian ginseng

Asian ginseng dapat memblok efek penghilang rasa sakit dari morfin.

Ginseng umumnya tersedia sebagai ginseng Asia (Panax ginseng) dan ginseng Amerika (Panax quinquefolius L.) yang taksonomi tanaman yang sama tetapi berbeda secara kimia dalam hal kandungan ginsenosida dan sedikit berbeda dalam biologi aktivitas (Blumenthal, 2003b). Ada laporan kasus ginseng berinteraksi dengan diuretik loop dan dengan phenelzine (Becker et al, 1996;. Shader dan Greenblatt, 1985; Jones dan Runikis, 1987). Awal studi klinis menunjukkan bahwa ginseng Amerika (Vuksan et al, 2000a, b, 2001;. Sievenpiper et al, 2003.) dan ginseng Asia (Sotaniemi et al., 1995) mungkin meningkatkan risiko hipoglikemia berdasarkan studi awal dan karenanya, seiring penggunaan ginseng dengan obat antidiabetes dapat meningkatkan risiko hipoglikemia.

Ada laporan kasus interaksi yang mungkin dengan ginseng Siberia(Eleutherococcus senticosus) dan digoksin dikaitkan dengan peningkatan kadar serum digoksin tanpa gejala toksisitas (McRae, 1996). Seorang pria 74 tahun mengkonsumsi digoxin 0,25 mg setiap hari selama lebih dari 10 tahun kadar serum digoksin meningkat setelah menggunakan ginseng Siberia. Kadar digoxin tidak menurun ketika regimen digoksin diturunkan menjadi 0,125 mg dan 0,25 mg/hari atau ketika digoksin dihentikan. Namun, kadar serum digoksin kembali normal ketika ginseng Siberia dihentikan. Setelah rechallenge dengan ginseng Siberia 9 bulan kemudian, kadar digoksin meningkat dan menurun kembali normal saat produk dihentikan. Sifat interaksi tidak diketahui tetapi ginseng Siberia mengandung eleutherosida yang mungkin telah mempengaruhi uji digoksin. Para penulis berspekulasi bahwa kadar digoksin meningkat disebabkan oleh seperti konstituen glikosida jantung sejak produk tersebut diuji dan ditemukan. Namun, produk tidak diuji untuk kehadiran eleutherosida dan karenanya, tidak diketahui apakah produk tersebut benar-benar berisi ginseng Siberian. Seorang ahli herbal terkenal telah membuat hipotesis bahwa produk tersebut mungkin telah tercemar dengan sutra pohon anggur (Periploca sepium) yang dilaporkan mengandung glikosida jantung.3. American ginseng (Panax quinquefolius)

Kandungan kimia:

Ginseng Amerika mengandung ginsenosides jenis dammarane sebagai senyawa aktif biologis utama.ginsenosides tipe Dammarane meliputi 2 klasifikasi: 20 (S)-protopanaxadiol [ppd] dan 20 (S)-protopanaxatriol [ppt] klasifikasi. Ginseng Amerika mengandung tingkat tinggi Rb1, Rd (klasifikasi ppd) dan Re (klasifikasi ppt) ginsenosides - lebih tinggi dari ginseng P. dalam satu penelitian.

Ginsenosides

Khasiat:

Ginseng Amerika mengandung komponen steroid ginsenoside memiliki khasiat sebagai antiplatelet. Ginsenosides ini memiliki sifat menghambat CYP 2C9 dan CYP 3A4.

Interaksi obat:

a) Obat antidiabetes + American ginsengTerjadi penurunan kadar gula darah sehingga mengganggu efektivitas obat antidiabetes termasuk insulin dan agen hipoglikemik oral

b) Blood thinning medication + American ginsengBeberapa laporan menunjukkan bahwa ginsenosides mungkin dapat menurunkan efektivitas warfarin

Ada pula penelitian yang dipublikasikan pada journal Annals of Internal Medicine Juli 2004 yang menyebutkan bahwa ginseng Amerika dapat menurunkan efek antikoagulan dari warfarin. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain randomized, double blind, placebo-control trial dandilakukan selama 4 minggu sertamelibatkan 20 orang sehat yangdiberi warfarin selama 3 hari pada minggu pertama dan keempat.Pada awal minggu kedua, pasiendiberi ginseng Amerika atau placebo. Kemudian INR (International Normalized Ratio) dan kadar warfarin dalam plasma diukur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa INR pasien menurun secara signifikan setelah pemberian ginsengselama 2 minggu dibandingkan dengan placebo. (Perbedaan antara kelompok ginseng da placebo, -0,19 (CI 95%, Deviasi -0,36 s/d -0,07, P= 0,0012). Begitu pula dengan kadar warfarin dalam plasma juga menurun secara signifikan di kelompok ginseng, dibanding dengan kelompok placebo. INR dan kadar warfarin dalam plasma berbanding lurus. Penelitian dilakukan di General Clinical Research Center, University of Chicago, Chicago - Illinois. Walaupun penelitian ini dilakukan pada orang sehat, namun hasil penelitian ini dapat menjadi peringatan bagi para tenaga kesehatan seperti dokter dan apoteker agar menginformasikan kemungkinan terjadinya interaksi antara ginseng dan warfarin kepada pasien yang harus minum warfarin. Pada publikasi Lancet tahun 2000, telah disebutkan pula bahwa kasus perdarahan selain disebabkan oleh penggunaan yang bersamaan antara ginkgo dan warfarin, dapat pula akibat penggunaan yang bersamaan antara warfarin dengan garlic (Allium sativum), dong quai (Angelica sinensis) atau danshen (Salvia miltiorrhiza).4. Bawang Putih (Allium sativum)

Kandungan kimia :

Minyak atsiri, alisin

Khasiat :

Alisin mempunyai spektrum luas, artinya disamping membunuh kuman penyakit juga bisa melicinkan, mencairkan dan memperlancar bekuan darah.Keluhan hipertensi, kolesterol, migrain, stroke, bisa disembuhkan dengan bawang putih tunggal.Scordinin dalam bawang putih tunggal meningkatkan kekebalan dan stamina tubuh.

Interaksi Obat : Antikoagulan/antiplatelet

Bawang putih memperlambat pembekuan darah sehingga dapat meningkatkan resiko pendarahan. Beberapa obat tersebut adalah aspirin, clopidogrel (Plavix), diklofenak (Voltaren, Cataflam) Ibuprofen (Advil, Motrin), heparin, warfarin (Coumadin), dalteparin (Fragmin).

WarfarinAda laporan kasus beberapa pasien yang mengalami spontan perdarahan selama dan setelah operasi yang terkait dengan konsumsi sebelumnya dari bawang putih (Rose dkk, 1990;. Burnham, 1995;. Jerman dkk, 1995). Inhibisi agregasi trombosit oleh konstituen bio-organik bawang putih telah dibuktikan baik secara in vitro (Ariga dkk. 2000; Briggs et al, 2000) dan in vivo (Steiner dan Li,. 2001; Rahman dan Billington, 2000). Sebuah diskusi tentang interaksi bawang putih dengan warfarin akan dibahas lebih lanjut.

Alisin telah dilaporkan berinteraksi dengan warfarin yang menyebabkan efikasi dari warfarin menurun (antagonis). Kasus di salah satu rumah sakit Amerika menyatakan bahwa pasien yang mengkonsumsi warfarin bersama dengan jus bawang putih terjadi penurunan INR (internasional normalized ratio) yakni indikator untuk antikoagulan dalam darah.

Inhibitor Protease

Bawang putih dapat mengurangi kadar inhibitor protease, obat yang digunakan untuk mengobati HIV. Sehingga penggunaan bawang putih dapat menurunkan efektivitas kerja obat inhibitor protease. Inhibitor protease yang termasuk adalah indinavir, ritinavir, dan saquinavir.

Isoniazid Bawang putih dapat mengurangi absorbsi isoniazid dalam tubuh.

Pil KB

Beberapa pil KB mengandung estrogen. Bawang putih dapat meningkatkan pemecahan estrogen. Penggunaan bawang putih bersama pil KB dapat menurunkan efektifitas pil KB sehingga perlu ditambahkan kontrasepsi lain seperti kondom. Beberapa pil KB yang termasuk yaitu etinil estradiol dan levonogestrel (Triphasil), etinil estradiol dan norethindrone.

Obat yang disintesis di hati

Penggunaan bawang putih dengan beberapa obat yang diubah dan diuraikan oleh hati dapat merusak hati dan meningkatkan efek samping dari obat tersebut. Beberapa obat yang diubah di hati (subtrat sitokrom P450 2E1 (CYP2E1)) yaitu acetaminophen, chlorzoxazone (Parafon Forte), etanol, teofilin, dan obat-obatan yang digunakan untuk anestesi selama operasi seperti enflurane (Ethrane), halotan (Fluothane), isoflurane (Forane), dan methoxyflurane (Penthrane).

Obat-obatan yang disintesis di hati (subtrat sitokrom P450 3A4 (CYP3A4)) yaitu obat jantung seperti kasium kanal bloker (diltiazem, nicardipine, verapamil), obat kanker (etoposid, paclitaxel, vinblastine, vinscristine, vindesine), antijamur (ketokonazole, itraconaxole), glukokortikoid, alfentanil (Alfenta), cisapride (Propulsid), fentanil (Sublimaze), lidokain (Xylocaine), losartan (Cozaar), midazolam (Versed).

Bawang putih dapat menginduksi metabolisme CYP3A4 dari saquinivir menghasilkan kadar plasma obat menurun (Piscitelli et al, 2002.). Sepuluh pasien sehat diberikan 1200 mg dari saquinivir tiga kali sehari dengan makanan pada hari 1-4, 22-25, dan 36-39. Pada hari-hari 5-25 pasien diberi 2 bawang putih kapsul dua kali sehari, masing-masing 4,64 mg mengandung allicin dan 11,2 mg Allin. Area bawah kurva (AUC), konsentrasi maksimum (Cmax) dan 8 jam plasma masing-masing tingkat penurunannya 51%, 54%, dan 49%. AUC, konsentrasi maksimum dan 8 jam kadar plasma masing-masing kembali ke 65%, 61%, dan 71% dari nilai awal, setelah periode washout 10 hari. Para peneliti berhipotesis bahwa induksi metabolisme hepatik CYP3A4 dan atau induksi p-glikoprotein sebagai penyebab kadar plasma saquinivir menurun. Pasien yang memakai saquinivir harus disarankan untuk meminimalkan konsumsi bawang putih atau bawang putih suplemen.

5. Cinnamon (Cinnamomum cassia)

Kandungan kimia:

Kayu manis atau cinnamon memiliki kandungan berbagai senyawa kimia, yaitu minyak atsiri eugenol, safrole, juga kandungan sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar, dan penyamak.

Khasiat :

Kayu manis juga mengandung senyawa kimia yang disebut PTP1B yang bekerja mengaktifkan senyawa di pankreas dengan cara mengaktifkan sel beta yang berfungsi menghasilkan insulin.

PTB 1B

Interaksi obat:

a) Obat-obatan hepatotoksik

Penggunaan dosis besar dari kayu manis mungkin dapat membahayakan hati, terutama pada orang dengan gangguan pada hati. Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan hepatotoksik dapat meningkatkan resiko terjadinya kerusakan hati.Beberapa obat yang dapat membahayakan hati mengandung acetaminophen (Tylenol dan lain-lain), amiodarone (Cordarone), carbamazepine (Tegretol), isoniazid (INH), metotreksat (Rheumatrex), methyldopa (Aldomet), flukonazol (Diflucan), itraconazole (Sporanox), eritromisin (Erythrocin, Ilosone, lain-lain), phenytoin (Dilantin), lovastatin (Mevacor), pravastatin (Pravachol), simvastatin (Zocor), dan banyak lainnya.

b) Obat antidiabetes

Kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah, sementara obat diabetes juga digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. Penggunaan bersamaan menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah sehingga perlu dilakukan monitor secara teratur. Mungkin juga perlu dilakukan penurunan dosis obat diabetes.Beberapa obat yang digunakan untuk diabetes termasuk glimepiride, glyburide, insulin, metformin, pioglitazon, rosiglitazon, klorpropamid, glipizide, tolbutamid, dll. Dosis yang tepat untuk kayu manis tergantung pada beberapa faktor seperti usia, kondisi kesehatan dll. Saat ini belum ada informasi ilmiah yang cukup dalam penentuan dosis yang tepat.

6. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Kandungan kimia:

Batang: Saponin,tanin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam format, peroksidase. Daun: Tanin, sulfur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat, Vitamin K.Khasiat :

Buah Noni mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan serta membersihkan endapan penyebab arteroklerosis dalam pembuluh darah (penyempitan/penyumbatan pembuluh darah).Kandungan vitamin K yang tinggi juga bermanfaat sebagai factor pembekuan darah.

Interaksi Obat :

Kandungan vitamin K pada buah mengkudu (noni jus) telah dilaporkan berinteraksi dengan warfarin yang menyebabkan efikasi dari warfarin menurun ( antagonis ).Kasus di salah satu rumah sakit Amerika menyatakan bahwa pasien yang mengkonsumsi warfarin bersama dengan jus mengkudu terjadi penurunan INR (internasional normalized ratio) yakni indikator untuk antikoagulan dalam darah.

7. Ginkgo Biloba

Kandungan Kimia :

TiklopidinKhasiat :

Untuk meningkatkan memori dan untuk mengobati gangguan peredaran darah.

TiklopidinInteraksi Obat : Obat Antikonvulsan

Pada dosis tinggi Ginkgo bilobadapat menurunkan efektivitas terapi ntikonvulsan seperti carbamazepine (Tegretol) atau asam valporik (Depakote), dalam mengendalikan kejang.

Obat Antidepresan

Penggunaan Ginkgo biloba bersama dengan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) antidepresan-termasuk fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft), paroxetine (Paxit), dan escitalopram (Lexapro) dapat menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi ini ditandai dengan kekakuan, takikardia (denyut jantung cepat), hipertermia (suhu tubuh yang tinggi), gelisah, diaphoresis (berkeringat). Ginkgo biloba dapat meningkatkan efek (baik dan buruk) dari obat antidepresean yang dikenal sebagai MAOIs, seperti phenelzine (Nardil)

Obat Antihipertensi

Ginkgo biloba dapat menurunkan tekanan darah, sehingga penggunaan Ginkgo biloba dengan obat antihipertensi harus dipantau. Telah ada laporan dari interaksi Ginkgo biloba dan nifedipine (Procardia), obat kalsium kanal blocker yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengobati aritmia.

Obat Antikoagulan

Ginkgo biloba memiliki sifat pengencer darah dan karena itu tidak boleh digunakan bersama obat antikoagulan, seperti aspirin, clopidogrel (palvix), heparin, tiklopridin (Ticlid), atau warfarin (Coumadin). Telah dilaporkan penggunaan Ginkgo biloba dengan ibuprofen (Advil), obat antiinflamsi non-steroid (NSAID)

Obat diabetes

Ginkgo biloba dilaporkan meningkatkan kadar insulin untuk orang sehat dan menurunkan kadar insulin pada penderita diabetes melitus sehingga penggunaan suplemen Ginkgo biloba harus di bawah pengawasan dokter.

Cylosporine

Ginkgo biloba dapat membantu melindungi sel-sel tubuh selama pengobatan dengan obat imunosupresif (penurunan kekebalan) sklosporin

Trazodone

Telah ada laporan dari interaksi yang merugikan antara Ginkgo biloba dan trazodone (Desyrel), obat antidepresan dapat mengakibatkan pasien lansia mengalami koma.

8. Kecubung (Datura methel L.)

Kandungan Kimia :

Alkaloid turunan tropane, hiosiamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik.

Khasiat :

Alkaloid turunan tropane dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma.Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat, sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya.Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji.

Skopolamin

Interaksi :

Berdasarkan beberapa penelitian dalam daun kecubung mengandung senyawa alkaloid skopolamina,meteloidina,hiosiamina, norhiosiamina, dan kuskohirgia. Alkaloid-alkaloid tersebut berkhasiat sebagai obat pereda kejang(spasmolitikum), dengan demikian efek sinergisme dapat diperoleh jika dikombinasi dengan obat antikolonergik atau simpatomimetik ( atropine sulfat, nicotine) Efek antagonis dapat diperoleh jika dikombinasikan dengan obat kolinergik (pilokarpine) atau antiadrenergik ( alfa boker, beta blokeR).

9. Willow bark (Salix Alba)

Kandungan kimia :

Asam salisilat

Khasiat :

Analgetikum

Asam salisilat

Interaksi Obat :

Disebabkan Non-selektif 'NSAID menghambat agregasi trombosit dan menyebabkan toksisitas gastrointestinal, yang dapat mengakibatkan pendarahan, risiko yang meningkat pada pasien yang memakai antikoagulan.

10. Gymnema (Gymnema sylvestre)

Kandungan kimia:

Gymnemic acids

Khasiat :

Gymnemic acids yang memiliki efek farmakologi sebagai antidiabetik (menurunkan kadar glukosa darah).

Asam Gymnemic

Interaksi obat:

a) Gymnema sylvestre mempunyai efek yang sinergis ketika dikombinasi dengan glipizide atau insulin, sehingga meningkatkan resiko terjadinya hipoglikemia.b) Efek penurunan kolesterol dari obat-obat seperti crestor, lovastatin, Lipitor, pravastatin, dan zocor dapat meningkat dengan penggunaan bersama Gymnema sylvestre.11. Seledri (Apium graviolens)

Kandungan kimia :

Herba seledri mengandung flavonoid, saponin, tannin 1%, minyak atsiri 0,033%, flavo-glikosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagines, zat pahit, vitamin (A,B dan C).

Apigen

Khasiat :

Apigen memiliki efek pelebaran pembuluh darah perifer dan apigenin yaitu senyawa aktif yang dapat menurunkan tekanan darah (berfungsi sebagai kalsium antagonis)

Interaksi Obat :

Pemberian per-oral dan intravena cairan segar seluruh bagian tanaman dapat menurunkan tekanan darah sampai sebesar 50%. Efek penurunan tekanan darah tersebut disebabkan karena terjadinya stimulasi pada reseptor kimia (chemoreceptor) pada "carotid body" dan "aorticarch". Dan efek ini ada kaitannya dengan sistem penghambatan saraf simpatik. Oleh karena itu, tanaman ini bersifat sinergis jika diberikan bersamaan dengan agen kolinergik (pilokarpine, fisostigmin) atau antagonis adrenergic (alfa bloker dan beta bloker). Efek antagonis dapat ditemukan jika dikombinasi dengan antikolinergik (atropine sulfat) atau agonis adrenergik (Epinefrin/Norepinefrin).12. Biji Pinang (Areca catechu L.)

Kandungan kimia:

Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin (C8H13NO2), arekolidin, arekain, arekaidin, guvakolin, guvasine dan isoguvasine, katekin, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam. Nonaka (1989) menyebutkan bahwa biji buah pinang mengandung proantosianidin, yaitu suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid.

arecoline

Khasiat:

Biji pinang biasanya dikunyah bersama dengan daun sirih (Piper betle) dan ditambah kapur. Arecolin mempunyai aktivitas terhadap jaringan lunak, sistem kardiovaskuler, saluran pencernaan dan adanya efek terhadap susunan saraf pusat. Sensasi yang ditimbulkan pada saat mengunyah sirih dengan biji pinang adalah euphoria, salivasi, perasaan panas pada tubuh dan meningkatnya kapasistas dan semangat untuk bekerja. Namun memberikan efek negatif berupa: kebiasaan (habituasi), ketagihan (adiksi) dan withdrawal symptoms. Proantosianidin mempunyai efek antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, antiinflamasi, antialergi, dan vasodilatasi.Interaksi Obat:

Efek obat antikolinergik seperti procyclidine dapat menurun jika dikombinasikan dengan biji pinang atau konstituennya, arekolin. Penggunaan bersama-sama obat kolinergik akan menyebabkan toksisitas. Biji pinang dapat memperlambat atau mempercepat denyut jantung sehingga mengaburkan efek obat-obat yang berkaitan dengan hal tersebut seperti beta bloker, penghambat saluran kalsium, atau digoksin. Biji pinang dapat mempengaruhi kadar gula darah, meningkatkan efek obat-obat inhibitor monoamin oksidase, ACE inhibitor, fenotiazin, obat-obat penurun kolesterol, stimulansia, dan obat-obat tiroid.

13. Buah Cabai (Capsicum annuum)

Kandungan Kimia:

Buah Cabai (Capsicum annuum) adalah buah dari tanaman Cabai suku Solanaceae dan jenis cabai lainnya. mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas dan panas. Kandungan lain pada buah cabai adalah vitamin A dan C, flavonoid dan karotenoid, pigmen yang memberikan warna merah, kuning, dan orange pada tanaman dan memiliki sifat antioksidan.

Khasiat:

Secara tradisional digunakan per oral sebagai karminatifum dan sebagai rubifacient pada pemberian topikal. Efek farmakologi timbul karena capsaicin melepaskan P-faktor dari neuron, sehingga dapat menghilangkan rasa sakit. Capsaicin krim dapat mengurangi gatal dan peradangan dari psoriasis, penyakit kulit tahan lama yang umumnya muncul sebagai bercak merah pada kulit. Bagi pasien dengan gangguan lambung (ulcer), pemberian capsaicin harus dihindari.

Interaksi Obat: ACE Inhibitor

Penggunaan bersama dengan obat-obat ACE inhibitor akan terjadi interaksi obat yang menimbulkan batuk. Obat-obat ini digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Orang-orang yang mengkonsumsi ACE inhibitor harus berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi capsaicin. ACE inhibtor meliputi captopril (Capoten), elaropril (Vasotec), fosinopril (Monopril), lisinopril (Zestril)

Penurun asam lambung

Capsaicin dapat meningkatkan asam lambung, membuat obat ini kurang efektif. Obat yang dimaksudkan adalah cimetidine (Tagamet), esomeprazole (Nexium), famotidine (Pepcid), omeprazole (Prilosec), ranitidine (Zantac), obat-obat over the counter seperti Maalox, Rolaids, Tums

Aspirin

Capsaicin dapat membuat aspirin kurang efektif dalam meredakan nyeri dan meningkatkan efek aspirin sebagai antikoagulan sehingga dapat meningkatkan resiko pendarahan.

Obat diabetes

Capsaicin dapat menurunkan kadar gula darah sehingga dapat meningkatkan resiko hipoglikemia jika diberikan bersama obat diabetes.

Teofilin

Teofilin digunakan sebagai obat asma. Pemberian capsaicin bersama dengan obat Teofilin akan meningkatkan absorbsi dan bioavaibilitas dari obat ini. Hal ini bisa berbahaya karena tubuh terlalu banyak menyerap teofilin.

14. Akar Valerian (Valeriana officinalis)

Kandungan Kimia:

Akar Valerian (Valeriana officinalis) adalah akar yang telah dikeringkan dari tanaman Valeriana officinalis yang mengandung senyawa aktif valepotriat dan seskuiterpene. Keduanya mempunyai sifat sedativum, valepotriat bersifat cytotoksis, sedang senyawa seskuiterpene tidak. Ekstrak air dari akarnya mengandung senyawa GABA yang dapat menginduksi sedasi.

Khasiat:

Akar Valerian (Valeriana officinalis) telah digunakan sejak lama sebagai sedatif-hypnotik pada keadaan insomnia atau pada kasus susah tidur.

Interaksi Obat:

Obat Penenang

Valerian dapat meningkatkan efek dari obat yang memiliki efek menenangkan, termasuk antikonvulsan seperti fenitoin (Dilantin) dan asam valproat (Depakote), barbiturat, benzodiazepin seperti alprazolam (Xanax) dan diazepam (Valium), obat untuk mengobati insomnia seperti zolpidem (Ambien), zaleplon (Sonata), eszopicione (Lunesta), dan Ramelteon (Rozelem), antidepresan trisiklik seperti amitripriline (Elavil) dan alkohol. Hal yang sama berlaku untuk interaksi dengan herbal lainnya dengan efek menenangkan, seperti chamomile, balsem lemon, dan catnip.

Obat anestesi

Valerian dapat meningkatkan efek anestesi sehingga perlu untuk mendiskusikan penggunaannya dengan dokter apabila ingin melakukan operasi.

15. Pare/Bitter melon (Momordica charantia)

Kandungan kimia:

Daun pare mengandung momordisin, momordin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin A dan C serta minyak lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat. Buah pare mengandung alkaloid, momordisin, karoten, glikosida, saponin, terpenoid. Biji Pare mengandung momordisin, saponin, alkaloid, triterpenoid, asam momordial, kukurbitasin, momorkurin, kukurbitin, kukurbitan.Akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat.

Khasiat :

Pare (juga dikenal sebagai bitter melon, bitter gourd, balsam pear, cundeamor) adalah buah Momordica charantia yang berasal dari Asia dan Amerika selatan. Efek penurunan glukosa darah dari pare mungkin karena kandungan dari polipeptida P, suatu peptida penurun glukosa darah, juga dikenal sebagai insulin sayuran (v-insulin). Zat ini efektif jika diberikan subkutan.Tetapi aktivitas oralnya belum pasti.Senyawa penurun glukosa darah lainnya yang telah diisolasi dari karela termasuk charantin (glukosida sterol campuran pada buah) dan suatu vicine pirimidin nukleosida ditemukan pada biji. Buah pare mungkin memiliki kedua efek, insulin-like effect dan perangsangan pengeluaran insulin.

Simak

Baca secara fonetik

Efek hipoglikemik meningkat bila digunakan bersama dengan obat hipoglikemik karena efek yang diamati dalam studi hewan. Namun, laporan kasus masih kurang. Sedikit efek pada enzim sitokrom P450 dan glutathione S-transferase diamati pada1percobaan.

Momordine

Interaksi obat:

Insulin dan obat-obatan hipoglikemia

Penggunaan bersama dapat menyebabkan interaksi aditif

Fenitoin, propranolol dan teofilinDalam uji klinis, piperin telah terbukti meningkatkan bioavailabilitas fenitoin, propranolol dan teofilin. Meskipun dalam studi in vivo pada tikus telah menunjukkan bahwa pengobatan piperin ditekan CYP2E1 ekspresi dan ditingkatkan ekspresi 2B dan 1A. Perlu dicatat bahwa pengamatan klinis disebabkan untuk isoform CYP untuk penelitian lebih lanjut.

16. Jahe (Zingiber officinale (L.) Rosc.)

Kandungan Kimia :

Jolad et al. (2004) melaporkan bahwa dalam jahe segar telah teridentifikasi 63 senyawa, dimana 31 senyawa pernah dilaporkan dan 20 senyawa baru. Senyawa yang teridentifikasi antara lain gingerol ([4], [6], [8] dan [10]-gingerol), shogaol ([4], [6], [8], [10]-shogaol), [3]- dihidroshogaol, paradol ([6], [7], [8], [9], [10], [11], dan [13]), dihidroparadol, turunan asetil gingerol, gingerdiol, mono dan turunan diasetil gingerdiol, 1-dehidrogingerdion, diarilheptanoid, dan turunan metil eter. Demikian juga dengan senyawa metil [4]-gingerol dan metil [8]- gingerol, metil [4]-, metil [6]- dan metil [8]-shogaol, 5-deoksigingerols dan metil [6]-paradol.

Khasiat :

Beberapa senyawa, termasuk gingerol, shogaol dan zingeron memberikan aktivitas farmakologi dan fisiologis seperti efek antioksidan, antiinflammasi, analgesik, antikarsinogenik dan kardiotonik.Senyawa [6]-gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas sebagai antipiretik, antitusif, hipotensif, antiinflamasi dan analgesik, antitumor, antikanker, antioksidan, antifungal. Selain itu, sangat efektif untuk mencegah sinar ultra violet B (UVB) dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit. Pada konsentrasi rendah ternyata [6]-gingerol and [6] shogaol dapat menurunkan tekanan darah.

Jahe mempunyai kegunaan yang cukup beragam, antara lain sebagai rempah, minyak atsiri, pemberi aroma, ataupun sebagai obat. Secara tradisional, kegunaannya antara lain untuk mengobati penyakit rematik, asma, stroke, sakit gigi, diabetes, sakit otot, tenggorokan, kram, hipertensi, mual, demam dan infeksi .

Interaksi :

Dilaporkan dapat mengurangi aggregasi dari platelet melalui inhibisis kerja enzim thromboksan syntetase. Jahe akan meningkatkan resiko pendarahan bila diberikan bersama dengan obat-obat antikoagulan.

Efek sinergetik jahe dan nifedipin sebagai anti agregasi trombosit pada relawan sehat dan pasien hipertensi telah dipelajari di Taiwan (Young et al., 2006). Ditemukan bahwa persentase agregasi trombosit yang diinduksi oleh kolagen, adenosine difosfat (ADP) dan epinefrin pada pasien hipertensi lebih besar daripada orang normal. Baik itu aspirin atau jahe dapat meningkatkan potensi efek anti agregasi trombosit dari nifedipin pada relawan normal dan pasien hipertensi. Hal ini menunjukkkan bahwa jahe dan nifedipin memiliki efek sinergetik sebagai anti agregasi trombosit. Telah direkomendasikan bahwa kombinasi 1g jahe dengan 10mg nifedipin dapat berguna dalam menghilangkan komplikasi kardiovaskular dan serebrovaskuler akibat agregasi platelet.17. Dong quai (Angelica sinensis)

Kandungan Kimia :

Coumarins,phytosterols,polysaccharides,ferulate, danflavonoid.

Kumarin

Kegunaan/ Khasiat :

Dong quai biasanya digunakan untuk masalah kesehatan wanita, kondisi kardiovaskular, inflamasi, sakit kepala, infeksi, anemia ringan, kelelahan dan hipertensi. Dong quai mengandung senyawa antispasmodik yang dinamakan butylidenephthalide yang dapat meredakan dysmenorrhea kram otot melalui efek relaks pada otot uterus. Biasanya digunakan untuk meredakan gejala vasomotor menopause seperti hot flashes. Memiliki efek antiosteoporosis karena aktivitas estrogennya.

Interaksi Obat :

Dong quai mengandung derivat kumarin dan data dari studi pada kelinci menunjukkan penurunan waktu protrombin secara signifikan ketika Dong quai diberikan secara bersamaan dengan warfarin. Dong quai dapat meningkatkan efek antikoagulan dari obat warfarin dan sebagai konsekuensi dapat meningkatkan resiko perdarahan. Penggunaan bersamaan Dong quai dengan warfarin seharusnya dihindari. Karena efek antiplatelet dan antikoagulannya maka harus diberikan dengan hati-hati dengan herbal atau suplemen yang juga memperlambat pembekuan darah seperti ginkgo, garlic dan jahe untuk mengurangi resiko perdarahan dan memar. Hindari dong quai untuk penanganan hipertensi karena mempunyai aktifitas estrogen.18. Danshen (Salvia miltorrhiza)

Kandungan Kimia :

Antioksidan yang dinamakan asam salvianolic atau salvianolic acid B memiliki proteksi terhadap gangguan serebrovaskular. Dihydrotan-shinone,tanshinone I, dantanshinone IIA.

Tanshinone IIASalvianolic Acid BKhasiat :

Tanshinone IIA adalah satu dari kebanyakan kandungan kimia yang berlimpah dari akar danshen yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, juga digunakan dalam berbagai penyakit/gangguan kardiovaskular dan serebrovaskular, pengobatan disfungsi ginjal.

Danshen digunakan untuk masalah sirkulasi, stroke, nyeri dada (angina pectoris) dan penyakit pembuluh darah dan jantung lainnya. Danshen juga digunakan untuk gangguan menstruasi, penyakit hati kronis. Juga dapat digunakan untuk masalah kulit seperti akne, psoriasis dan eksema, pada memar dan pengobatan luka.

Interaksi Obat :

a) Digoxin (Lanoxin) berinteraksi dengan Danshen

Digoxin (Lanoxin) membantu detak jantung lebih kuat. Danshen juga dapat mempengaruhi jantung. Konsumsi danshen bersama denga digoxin dapat meningkatkan efek dari digoxin dan meningkatkan resiko efek samping.

b) Antikoagulan/antiplatelet berinteraksi dengan Danshen

Danshen dapat memperlambat pembekuan darah sehingga konsumsi danshen bersama dengan obat-obatan antikoagulan yang juga memperlambat pembekuan darah dapat meningkatkan resiko pendarahan dan memar. Beberapa obat yang memperlambat pembekuan darah seperti aspirin, clopidogrel (Plavix), diclofenac (Voltaren, Cataflam), ibuprofen (Advil, Motrin), naproxen (Anaprox, Naprosyn), dalteparin (Fragmin), enoxaparin (Lovenox), heparin, warfarin (Coumadin).

19. Kava (Piper methysticum)

Kandungan Kimia :

Akar kava segar mengandung 80% air. Akar kava kering mengandung aekitar 43% pati, 20% serat, 15% kavalactone, 12% air, 3,2% gula, 3,6^% protein dan 3,2% mineral. Kandungan kavalactone terbesar ada di bagian akar.

kavalactone

Khasiat :

Kava telah digunakan untuk kegelisahan dan stres. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak kava memiliki efek aktivitas anxiolitik dibandingkan terhadap plasebo untuk pengobatan simptomatik untuk anxietas. Dengan demikian, ekstrak kava mungkin merupakan alternatif yang efektif untuk antidepresan trisiklik dan bensodiazepin untuk pengobatan gangguan kecemasan. Kebanyakan studi menggunakan formulasi ekstrak kava WS 1490 terstandarisasi yang mengandung 70% kavalactone. Jerman, Swiss, dan Kanada telah melarang produk yang mengandung kava karena risiko cedera hati. US FDA telah mengeluarkan peringatan keselamatan publik tentang kava dan masalah hati.

Interaksi Obat :

a. Alkohol

Telah dilaporkan bahwa penggunaan bersamaan alkohol dan ekstrak kava memberikan efek sedatif aditif pada tikus. Meskipun efek aditif ini masih belum diujikan pada manusia. Tapi penggunaan kava telah menunjukkan induksi sedasi. Mengenai fungsi kognitif, kava telah menunjukkan adanya perusakan kognitif yang aditif ketika menggunakan dengan alkohol jika dibandingkan terhadap plasebo dan penggunaan alkohol sendiri.

b. Anxiolytics (CNS depressants seperti benzodiazepines dan barbiturates)

Kava memiliki potensi aditif depresan SSP (seperti efek anxiolitik dan sedasi) dengan benzodiazepine dan bariturat.

c. Dopamine Agonist - Levodopa

Satu dari efek samping kronik levodopa dari pengalaman pasien Parkinson adalah on-off fenomena dari fluktuasi gerak dimana aka nada periode osilasi/goyangan antara on dimana pasien mengalami peredaan gejala dan off dimana efek terapetik tiba-tiba menghilang. Ketika menggunakan levodopa dan kava bersama menunjukkan ada peningkatan frekuensi dari fenomena on-off ini.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

a) Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai modifikasi efek suatu obat akibat obat lain yang diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaan; atau bila dua atau lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas suatu obat atau lebih berubah.

b) Interaksi farmakodinamik dapat terjadi ketika produk herbal menghasilkan aktivitas aditif, sinergis, atau antagonis. Interaksi farmakokinetik terjadi ketika produk herbal mengubah absorbsi, distribusi, metabolisme, ikatan protein, atau ekskresi dari obat yang berakibat pada perubahan kadar obat atau metabolitnya. Sebagian besar bukti terkini dari interaksi obat farmakokinetik melibatkan enzim pemetabolisme obat dan transporter obat.

c) Untuk menghindarkan adverse efek yang tidak diduga dan tidak diinginkan, sebaiknya pemberian obat Herbal pada pengobatan, tidak diberikan bersama dengan obat modern. Juga harus dihindari pemberian obat herbal pada wanita hamil dan menyusui serta pada anak-anak, karena data penelitian tentang ini masih belum lengkap.d) Contoh-contoh tanaman obat yang dapat berinteraksi dengan obat kimia yaitu St. Johns wort, Asian ginseng, American ginseng, Mengkudu, Bawang putih, Seledri, Kecubung, Kayu manis, Ginkgo biloba, Willow bark, Gymnema.

DAFTAR PUSTAKA

1. Stockley, A. (2008). Stockleys Drug Interaction. Edisi kedelapan. Great Britain: Pharmaceutical Press. Halaman 1 - 9 2. World Health Organization (WHO)- Leprosy Group 2003. Leprosy. In : Cook GC., Zumla A. (Eds). Mansons Tropical Diseases. 21st ed. Saunders. London. P 1065-10843. Philp,Richard B., Herbal-Drug Interactions and Adverse Effects., New York, Mc Graw Hill. 2004.4. Aslam M, Tan CK, Prayitno A. Farmasi Klinis: Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 2003.

5. Chavez ML. Herbal-Drug Interactions. Department of Pharmacy Practice. Midwestern University College of Pharmacy-Glendale Glendale, Arizona. 2008.

6. Merrily A. Kuhn. Herbal Remedies: Drug-Herb Interactions. American Association of Critical-Care Nurses. 2002.

7. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Obat Tradisional & Suplemen Makanan dengan Efek Mirip Hormon. Volume 10 No 1. Jakarta Pusat. 2009.

8. Yuan, Chun-Su, Wei G, et.al. Brief Communication: American Ginseng Reduces Warfarins Effect in Healthy Patients, Annals of Internal Medicine 2004 July 6, 141 (1), 23-27. Fugh-Berman A, Herb-drug interaction (Abstract), Lancet 2000 Jan 8; 355 (9198): 134-8

9. Qhaseesh M. Herbs-Drugs Interaction. Pharmacology Departement.

10. Ebadi, Manuchair. Pharmacodynamic Basic of Herbal Medicine, second Ed.,London, Taylor & Francis. 2007.11. Capsicum Peppers. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. October 2013. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.

12. Cat's Claw. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. 2007. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.

13. Garlic. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. 2007. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.

14. Ginkgo. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0 2010. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.

15. Valerian. Review of Natural Products. Facts & Comparisons 4.0. 2007. Available from University of Maryland Medical Center (UMMC). Accessed December 25th, 2014.

Tabel Data Interaksi Obat Herbal

HERBALOBATKOMENTARMEKANISME

Boldo (Peumus boldus) (dalam kombinasi dengan fenugreek)WarfarinKonstituen Boldo mempunyai aktivitas antiplatelet risiko perdarahan

Bawang putih (Allium sativum)WarfarinBawang putih memiliki aktivitas antiplatelet efek obat

SaquinavirInduksi enzim CYP3A4 efek obat

Capsicum (Capsicum annuum)ACE inhibitorPeningkatan risiko batuk toksisitas obat

Danshen (Salvia miltorrhiza)WarfarinDanshen menurun paruh warfarin efek obat

Dong quai (Angelica sinensis)WarfarinDong quai mengandung turunan kumarin; Danshen menurun paruh warfarin efek obat

Fenugreek (Trigonella jenis) yang dikombinasikan dengan boldoWarfarinKonstituen Fenugreek mempunyai aktivitas antiplatele risiko perdarahan

FiddleheadWarfarinFiddlehead containsvitaminK efek obat

Ginkgo (Ginkgo biloba)AspirinGinkgo memiliki aktivitas antiplatelet risiko perdarahan

HaloperidolGinkgo dapat mengikat radikal bebas yang dihasilkan oleh aktivitas hyperdopaminergic toksisitas obat

IbuprofenGinkgo memiliki aktivitas antiplatelet risiko perdarahan

OmeprazoleInduksi enzim CYP2C19 efek obat

TrazodoneGinkgo mungkin memiliki aktivitas GABA-ergic efek obat

Valproik asamKontaminasi daun / benih yang mungkin mengandung neurotoksin toksisitas obat

Ginseng, Amerika (Panax quinquefolius)WarfarinTidak diketahui efek obat

Ginseng Asia (Panax ginseng)PhenelzineTidak diketahui toksisitas obat

Ginseng, Siberian (Eleutherococcus senticosus)DigoxinSalah elevasi digoksin mekanisme tidak diketahuiTidak ada efek

Jahe (Zingiber officinale)PhenprocoumonJahe dapat menghambat sintesa tromboksan dan / atau menurunkan agregasi trombosit risiko perdarahan

Juice noni (Morinda citrifolia)WarfarinJus Noni mengandung vitamin K efek obat

Kava (Piper methysticum)AlprazolamEfek aditif depresan SSP efek obat

LevodopaKava mungkin antagonis dopamin efek obat

Kedelai (Glycine max)WarfarinTidak diketahui efek obat

Lycium (Lycium barbarum)WarfarinInduksi CYP2C9 oleh Lycium risiko perdarahan

Minyak peppermint (Mentha piperita)NifedipinMeningkatkan oral bioavailabilitas efek obat

PepayaWarfarinTidak diketahui efek obat

Pinang (Areca catechu)ProcyclidinePinang memiliki aktivitas kolinergik efek obat

Psyllium (Plantago spesies)CarbamzepinePsyllium menurunkan absorbs efek obat

LithiumPsyllium menurunkan absorbs efek obat

St John's Wort (Hypericum perforatum)AlprazolamInduksi CYP3A4 efek obat

AmitriptylineInduksi CYP3A4 efek obat

BuspironeInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

ChlorzoxazoneInduksi CYP2C19 efek obat

SiklosporinInduksi CYP3A4 dan modulasi P-glikoprotein efek obat

DigoxinModulasi P-glikoprotein efek obat

FenoxfenadineModulasi P-glikoprotein efek obat

Generalanesthetic agen (fentanyl, propofol, sevoflurance)Tertunda munculnya mekanisme tidak diketahui toksisitas obat

ImatinibInduksi CYP3A4 efek obat

IndinavirInduksi CYP3A4 efek obat

IrinotecanModulasi P-glikoprotein efek obat

LoperamideInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

MephytoinInduksi CYP2C19 efek obat

MetadonInduksi gejala penarikan (symptoms withdrawal) toksisitas obat

MidazolamInduksi CYP3A4 di usus toksisitas obat

NefazodoneInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

NevirapineInduksi CYP3A4 dan modulasi P-glikoprotein efek obat

OmeprazoleInduksi dari kedua CYP3A4 dan CYP2C19 efek obat

Oral kontrsasepsiInduksi CYP3A4 dan modulasi P-glikoprotein efek obat

ParoxetineInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

PhenprocoumonMenurunkan bioavailabilitas efek obat

St John's Wort (Hypericum perforatum)Induksi CYP3A4 dan modulasi P-glikoprotein efek obat

RosiglitazoneInduksi CYP2C8 efek obat

SertralineInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

SertralineInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

SimvastatinInduksi CYP3A4 efek obat

TacrolimusInduksi CYP3A4 efek obat

TeofilinInduksi CYP1A2 (hanya pada perempuan) efek obat

TrazodoneInduksi sindrom serotonin toksisitas obat

VenlafaxineInduksi CYP3A4 dan modulasi P-glikoprotein efek obat

VerapamilInduksi CYP3A4 di usus efek obat

VorikonazolInduksi CYP2C19, CYP3A4 dan CYP2C9 efek obat

WarfarinInduksi CYP2C9 efek obat

Teh hijau (Camellia sinensis)WarfarinTeh hijau mengandung vitamin K efek obat

1