Top Banner
16

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

May 18, 2018

Download

Documents

lytruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa
Page 2: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

BKPM Buka Peluang Asing Investasi Bangun Bandara Hingga Pelabuhan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan kemudahan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, salah satunya investasi di sektor transportasi. Dengan demikian, investor asing diperbolehkan melakukan investasi pembangunan bandara batasan kepemilikannya masih dikuasai pemerintah.

Kepala BKPM, Thomas Lembong mengungkapkan peluang investasi asing tidak hanya terbatas dalam pembangunan bandara, melainkan sarana transportasi lainnya.

“Saya sih sangat dukung deregulasi buka lebar peluang investasi bandara atau pelabuhan dan sarana transportasi lainnya. Karena kita butuh modal, butuh keahlian, butuh jaringan internasional,” ujar Lembong di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Lembong juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sedikit tertutup dalam investasi asing. Padahal jika terbuka dengan investasi asing, dapat membantu pembangunan infrastruktur perhubungan di Indonesia.

“Mungkin ada bagusnya saya sampaikan di ASEAN, Indonesia adalah negara paling banyak larangan-larangan investasi. Kita salah satu negara tertutup paling banyak larangan

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 3: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

batasan-batasan investor internasional. Semakin bisa buka daya saing baik untuk negara lain,” ujar Lembong.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan sinyal akan adanya revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Untuk sektor perhubungan setidaknya ada bandar udara (bandara) yang mana asing diperbolehkan melakukan investasi namun batasan kepemilikannya masih dikuasai pemerintah.

Sumber: Detik.com

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 4: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Investor Lirik Peluang Investasi Petrokimia Berbasis Gas

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah investor asing tengah menjajaki peluang investasi pembangunan pabrik petrokimia berbasis gas di Banggai, Sulawesi Tengah dan Bintuni, Papua Barat.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono menyatakan investor asing menunggu kepastian pasokan gas yang bisa didapatkan.

“Salah satu yang hampir pasti ya dari Jerman, Ferrostaal. Beberapa lagi yang dulu menyatakan mundur dari Thailand, Saudi, China, dan Jepang akan kembali penjajakan ulang tahun ini. Mudah mudahan minimal satu jadi realisasi karena mereka mau lihat dulu kepastian pasokan gas,” ujar Fajar kepada Bisnis, Selasa (13/6/2017).

Menurutnya, calon investor melihat tiga lapangan gas di Masela, Bintuni, dan Banggai sebagai tujuan investasi yang menarik. “Dan mereka mau coba garap petrokimia berbasis gas di ketiga daerah itu, tetapi memang sampai sekarang semuanya masih di tahap feasibility study,” ujar dia.

Fajar menyatakan investor melihat peluang investasi petrokimia berbasis gas di Indonesia sebagai kesempatan yang menarik. Sebab permintaan domestik terhadap produk polimer dan monomer masih bergantung pada impor. Pabrikan petrokimia saat ini belum mampu memasok seluruh permintaan domestik yang mencapai 5,6 juta ton per tahun. Indonesia juga belum memiliki basis produksi petrokimia penghasil polimer dan monomer berbasis gas. Pabrikan petrokimia hulu penghasil produk polimer dan monomer eksisting masih sepenuhnya bergantung kepada bahan baku nafta. “Kalau di Petrokimia yang sudah mulai berbasis gas baru sekadar yang produksi pupuk.”

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian memastikan tiga perusahaan akan membangun pabrik petrokimia berbasis gas di Blok Masela, Provinsi Maluku. Harga gas yang ditawarkan sebesar US$5,86 per Mmbtu.

Dari data terakhir Kementerian Perindustrian, ketiga perusahaan tersebut adalah Pupuk Indonesia, Elsoro Multi Prima, dan Sojitz Indonesia. Total kebutuhan untuk ketiganya mencapai 474 MMscfd. Perinciannya adalah Pupuk Indonesia mendapat alokasi 214 MMscfd, Elsoro 160 MMscfd, dan Sojitz sebesar 100 MMscfd.

Penggunaan gas dari Blok Masela untuk industri menjadi agenda rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Senin (12/6). Rakor juga menyinggung mengenai penawaran harga gas sebesar US$5,86 per Mmbtu, di atas usulan industri yang meminta harga gas maksimal US$3,5 per Mmbtu. Kepastian harga gas menjadi hal yang dinanti pelaku industri untuk meneruskan rencana investasi di Blok Masela.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan pemerintah sejauh ini belum menyusun skema waktu untuk pendirian pabrik dari eksplorasi gas Masela. Nantinya, lokasi pabrik akan menyesuaikan dengan delivery point di kompleks tersebut.

“Kalau bicara mengenai gas dari Masela untuk industri, komitmen pembeli tentu tergantung pada harga. Baru nanti akan kami bicarakan PJBG [perjanjian jual beli gas],” jelas Airlangga seusai rakor.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 5: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Investasi Perlu Lebih Banyak Ditarik ke Industri Garam

Bisnis.com, JAKAR

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan perbaikan tata kelola garam nasional bisa dimulai dengan meningkatkan realisasi investasi ke sektor industri garam.

“Investor mesti lebih banyak yang diundang masuk ke sektor industri garam,” ujar Airlangga kepada Bisnis di Kementerian Perindustrian, Senin (12/6).

Airlangga menyatakan garam, terutama garam industri, merupakan komoditas strategis karena bukan hanya diserap bagi industri makanan minuman. Garam juga dipergunakan untuk berbagai sektor industri strategis lainnya, seperti misalnya industri petrokimia, kosmetik, dan farmasi. “Tapi ya kembali lagi, untuk meningkatkan produktifitas industri garam, pemerintah harus support secara menyeluruh,” ujar Airlangga.

Bagi dia, syarat utama untuk mengundang lebih banyak investasi ke sektor industri itu adalah dengan menjamin ketersediaan lahan industri garam. Menurutnya, pemerintah mesti menjamin adanya keberlanjutan ekstensifikasi pembukaan lahan baru untuk sentra produksi garam. “Artinya dimulai dengan penyiapan ketersediaan lahan barunya dulu, baru kemudian bicara bagaimana membuat industrinya mapan,” ujar Airlangga.

Saat ini ada satu perusahaan asal Taiwan serius ingin membangun pabrik garam di Nusa Tenggara Timur, yakni Taiyen Biotech Ltd.

Sebelumnya, pemerintah akan segera mengatur ulang tata niaga impor garam bagi kebutuhan industri dan konsumsi guna menyelaraskan aturan lintas Kementerian.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya akan segera membahas tata niaga garam bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian, Menteri BUMN, dan Menteri Kelautan dan Perikanan. “Sementara ini, impor garam berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perindustrian maka kita keluarkan izin,” ujar Enggartiasto akhir pekan kemarin.

Dia menyatakan ingin mengkonsultasikan kepada ahli mengenai perlu dan tidaknya pembedaan jenis garam industri dan garam konsumsi. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga berniat menyelaraskan aturan yang ada di lintas kementerian teknis terkait, termasuk memetakan negara asal impor, dan kebutuhan garam industri serta konsumsi.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 6: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Mantap! Investor Taiwan Siap Investasi di Medan

MEDAN - Investor asal Taiwan dinilai akan sangat tertarik dan siap berinvestasi di Kota Medan, mengingat potensi yang masih banyak bisa dikembangkan di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu. "Setelah melihat langsung kondisi Kota Medan, saya yakin investor Taiwan tertarik untuk berinvestasi di sini. Banyak yang bisa dikerjasamakan dan itu akan saya promosikan," kata Representative of Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) Mr Che Chung di Balai Kota Medan, Kamis (8/6/2017).

Didampingi sejumlah diplomat senior seperti Director William Hsu, Director Robert Lin dan Secretary Roy Hsu, Che Chung mengaku ingin melihat langsung kondisi Kota Medan setelah mendapat informasi bahwa kota itu merupakan kota nomor tiga terbesar di Indonesia.

Dari hasil pantauan yang dilakukannya, Che Cung mengatakan, pembangunan di Kota Medan cukup pesat, ditambah lagi Medan merupakan kota pertama di Indonesia yang bandara udaranya terkoneksi langsung dengan kereta api.

Untuk itu, dia melihat banyak investasi yang bisa dilakukan di kota yang memiliki lahan seluas lebih kurang 26.510 hektare tersebut. Selanjutnya dalam pertemuan dengan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin tersebut, Che Cung juga menawarkan kerja sama di bidang pendidikan.

Sebab, Taiwan memiliki banyak perguruan tinggi berkualitas yang siap membantu untuk meningkatkan mutu dan derajat pendidikan di Kota Medan. Sebagai langkah awal, Che Chung menawarkan beasiswa kepada pelajar berprestasi di Kota Medan.

"Syaratnya pelajar itu muda dan berprestasi, kita siap memberikan beasiswa agar mereka dapat menimba ilmu di Taiwan," ucapnya.

Selain pendidikan, Che Chung juga mempromosikan bidang kesehatan yang menurut dia, perawatan kesehatan di Taiwan cukup baik dan didukung peralatan medis yang canggih dan sangat modern. Di samping itu, biayanya pun relatif murah jika dibandingkan berobat ke Singapura maupun Jepang.

"Perawatan berobat di Taiwan lebih murah sepertiga dibandingkan berobat di Singapura atau Jepang," ujarnya.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 7: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Sementara Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, pihaknya merasa bangga atas kunjungan yang dilakukan Che Chung selaku perwakilan Taiwan di Indonesia.

"Kunjungan ini tentunya sangat membanggakan bagi kami, terutama lagi kedatangan ini dalam rangka untuk mempromosikan Kota Medan kepada para investor dari Taiwan sehingga mau berinvestasi di Kota Medan," katanya.

(rzk)

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 8: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Bisnis Properti Medan Diminati Banyak Investor Luar Negeri Sebagai kota metropolitan terbesar ketiga dan pintu masuk wisata di Sumatera Utara, Medan menawarkan investasi properti yang menjanjikan. Peluang ini belum banyak dilirik oleh sebagian besar kalangan, sehingga pasar properti di Medan masih terbuka lebar. Berdasarkan fitur Analisis Wilayah UrbanIndo, harga investasi properti di wilayah Medan, Sumatera Utara selama bulan Februari sampai April 2016 mengalami sedikit penurunan sekitar 0,67%. Penurunan yang terjadi di Medan tentu dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan yang terjadi di masing-masing subsektor properti. Subsektor rumah di Medan mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu mencapai angka 4,95%. Berbeda dengan rumah, subsektor tanah mengalami penurunan yang cukup tinggi karena mencapai angka 9,51%. Kenaikan dan penurunan yang terjadi di Medan pun tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut data yang dihimpun oleh Urban- Indo, terdapat beberapa daerah yang paling banyak dicari di Medan. Daerah tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa daerah Properti yang paling banyak dicari di Medan memiliki rentang harga antara Rp196,57 juta sampai dengan Rp380,14 juta. Harga permintaan memang tidak terlalu tinggi mengingat properti yang banyak dicari di wilayah Medan adalah subsektor rumah. Pencarian properti di wilayah Medan lebih didominasi oleh pencari properti yang berasal dari Medan sendiri. Selanjutnya, banyak juga pencari properti yang berasal dari wilayah lain yang ada di Indonesia, yaitu Jakarta, Padang, Pekanbaru, Semarang, Bandung, dan Pontianak. Bahkan ada pula pencari properti yang berasal dari Banyaknya pencari properti yang berasal dari beberapa kota di Indonesia dan luar negeri membuat permintaan properti di wilayah Medan cukup tinggi. Walaupun harga rumah semakin naik, ternyata subsektor ini paling banyak dicari oleh masyarakat. Buktinya saja, sejak Februari sampai dengan April 2016 permintaan pada subsektor rumah mencapai 78,61%. Menyusul subsektor rumah, subsektor ruko berada di urutan kedua dalam hal permintaan properti tertinggi, yaitu sekitar 8,21%. Selanjutnya disusul oleh permintaan tanah sekitar 5,42%, kos sekitar 3,25%, apartemen sekitar 1,77%, vila sekitar 1,49%, dan komersial sekitar 1,03%. Mengingat wilayah Medan terus mengalami perkembangan, masingmasing subsektor ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan jumlah permintaan. Yang menarik, walaupun rata-rata harga properti mengalami penurunan, wilayah Medan masih sangat potensial untuk dijadikan tempat berinvestasi properti.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 9: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Sebagai buktinya, masih banyak pencari properti yang menginginkan rumah di wilayah Medan. Oleh sebab itu, hal ini tidak menutup kemung kinan bahwa investasi properti di wilayah Medan akan sangat menguntungkan. (PAM – UrbanIndo) sumber:http://propertidata.com Sumber Berita: http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-779--bisnis-properti-medan-diminati-banyak-investor-luar-negeri.html#ixzz4k8EOtfag Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 10: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Tanam Modal Rp 26 Triliun

UEA Minta Perlindungan Investasi MedanBisnis - Jakarta. Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei dua pekan lalu menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan minat kerja sama senilai US$ 2 miliar alias Rp 26,6 triliun dengan Indonesia.

Sebagai tindak lanjut atas rencana tersebut, perwakilan dari UEA kembali datang ke Kantor Kemenko Perekonomian untuk membicarakan jaminan perlindungan atas investasi mereka di Indonesia. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, yang ditunjuk Jokowi menjadi penghubung investasi Timur Tengah, mengungkapkan UEA ingin mengetahui aturan pasar modal di Indonesia, penyelesaian masalah lewat arbitrase, kebijakan nasionalisasi, dan sebagainya. "Kita bahas investment protection untuk mereka, ini payungnya lah. Misalnya mengenai expropriation, nasionalisasi. Yang krusial berkaitan dengan UU Pasar Modal kita seperti apa, kalau arbitrase nanti seperti apa," kata Arcandra saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/5). Perlindungan investasi untuk UEA akan dituangkan dalam sebuah perjanjian. Saat ini masih pembahasan awal. "Bentuknya nanti investment protection agreement," tukas Arcandra. Perusahaan minyak asal UEA, Mubadala, sudah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan PT Pertamina di sektor hulu migas. Lalu di sektor energi terbarukan, Masdar ingin menggandeng PLN membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata. Kedua rencana investasi itu, kata Arcandra, terus dimatangkan bersama Pertamina dan PLN. Jika sudah ada investment protection agreement, Mubadala dan Masdar tentu lebih nyaman menanamkan uangnya di Indonesia. Arcandra berharap nantinya perusahaan-perusahaan UEA lainnya juga tertarik berinvestasi di Indonesia. "(Rencana investasi Mubadala dan Masdar) Tetap lanjut, ini kan payungnya. Kalau sudah ada payungnya kan dia lebih enak. Saya berharap bisa lebih banyak lagi," ucapnya.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 11: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Tak hanya untuk UEA saja, investor dari negara-negara Timur Tengah lain juga akan diberi pelayanan semaksimal mungkin supaya mau menanam modal di Indonesia."Sekarang kita bahas Emirat dulu, next Qatar dan yang lain-lain. Kita akan selesaikan yang berkaitan dengan investment protection," tuturnya. Dihubungi secara terpisah, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan bahwa PLTS terapung yang akan dibangun Masdar skalanya besar, sampai ratusan megawatt (MW)."Mereka sudah bicara dengan PLN. Tahap pertama kemungkinan mereka bangun sekitar 200 MW," ujarnya. PLTS dibuat terapung di atas waduk agar biaya investasinya murah. Sebab, tak perlu pembebasan tanah. Lokasinya di Jawa, bukan di Indonesia timur, karena pembangkit yang dibangun berkapasitas besar. Kebutuhan listrik di Indonesia timur masih kecil. Jadi pertimbangannya adalah faktor permintaan. Listrik dari PLTS terapung di Waduk Cirata ini akan dijual ke PLN dengan harga sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2017, yaitu maksimal 85% Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik setempat. (dtf)

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 12: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Raih Kepercayaan Dunia, BKPM: Momentum Capai Target Pertumbuhan Ekonomi RI

Untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun terakhir, tiga lembaga pemeringkat internasional terkemuka memberikan peringkat investment grade atau layak investasi kepada Indonesia. Status investment grade tersebut menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menilai bahwa kepercayaan dunia ini harus mampu dimanfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menjadi satu dari tiga topik yang akan dibahas. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada dalam kisaran 5,1-5,3%,” ujarnya di sela-sela Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Bogor, Senin (29/5/2017).

Menurut Thomas, sebenarnya ekonomi Indonesia berhasil tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Antara tahun 2004 dan 2014, Bank Dunia mencatat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh dari USD 256,8 miliar menjadi USD 890,5 miliar, atau naik 3,5 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Namun, baru pada masa Presiden Jokowi, Indonesia berhasil meraih investment grade dari S&P,” tutur Tom yang sebelumnya berkarier sebagai fund manager ini.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 13: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Tom optimistis bahwa tren positif perekonomian RI yang diciptakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi akan membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2018 yang dalam RAPBN 2018 dipatok di level 5,4-6,1%.

“Untuk mencapai target tersebut realisasi investasi tahun ini ditargetkan mencapai Rp678 triliun, sementara tahun depan Rp795 triliun atau tumbuh 17%. Ini membutuhkan kerja ekstra keras,” lanjut Tom.

Seperti diketahui pada 19 Mei 2017, Standard & Poor’s (S&P) akhirnya menaikkan sovereign credit rating Indonesia dari BB+ menjadi BBB- dengan outlook stabil. Status investment grade terakhir kali diperoleh Indonesia dari S&P sebelum krisis ekonomi pada 1998.

Indonesia juga telah mendapatkan status investment grade dari dua lembaga pemeringkat internasional lainnya. Moody’s memberikan rating Baa3 dan mengubah outlook menjadi positif sejak Februari 2017. Indonesia juga mengantongi rating BBB- dari Fitch Ratings yang sejak Desember 2016 mengubah outlook Indonesia menjadi positif.

Menurut catatan Bank Indonesia, S&P menaikkan rating Indonesia dari B+ menjadi BB- pada 2006. Pada 2010, lembaga tersebut menaikkan rating Indonesia menjadi BB dan setahun kemudian menjadi BB+. Baru enam tahun setelahnya yaitu pada 2017, peringkat Indonesia kembali direvisi menjadi BBB-. “Ini merupakan bukti bahwa S&P mengapresiasi reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi,” papar Tom.

Tom juga menjelaskan bahwa dalam menentukan peringkat suatu negara, lembaga pemeringkat pada umumnya mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain fundamental ekonomi, kondisi moneter dan keuangan, ketahanan fiskal, ketahanan eksternal, serta kemampuan institusional termasuk reformasi struktural.

“Perbaikan di berbagai hal di Indonesia seperti kondisi makro, fiskal, dan moneter serta berbagai reformasi ekonomi direspons positif oleh lembaga pemeringkat internasional,” pungkasnya.

Dalam keterangannya, S&P mengapresiasi pengelolaan anggaran yang realistis serta keberhasilan amnesti pajak. Amnesti pajak mampu menambah penerimaan negara lebih dari USD 11 miliar yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. S&P juga menilai ekonomi Indonesia saat ini didukung oleh rebound ekspor dan belanja konsumen yang kuat.

Sumber: Okezone.com

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 14: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Invest Manado Jaring Investasi Rp 5,2 Triliun Gelaran Manado International Conference on Tourism (Invest Manado) mampu menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 400 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5,2 triliun. Kesepakatan tersebut terdiri atas kerja sama penanaman modal asing (PMA) dari Cina dengan perusahaan Indonesia.

Kerja sama ini mencakup pembangunan hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan diving center senilai 200 juta dolar AS di Manado Selatan.

Selain itu, penyerahan izin perluasan investasi kepada PMA Amerika Serikat terkait akomodasi penginapan dan pariwisata di Raja Ampat senilai 200 juta dolar AS.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, kesepakatan bisnis yang dihasilkan merupakan salah satu bukti nyata menggeliatnya investasi di sektor pariwisata Indonesia.

Nilai yang dihasilkan oleh kesepakatan bisnis tersebut diluar dari kesepakatan yang diperoleh dari kegiatan one-on-one meeting yang hingga kini telah terkonfirmasi diikuti oleh 37 perusahaan dari Cina, Jepang, Singapura, Australia, Persatuan Emirat Arab, dan Korea Selatan.

Dalam forum tersebut, para investor akan dipertemukan dengan perusahaan maupun pemerintah daerah secara langsung. “Pertemuan membahas mengenai minat investasi mereka,” kata Thomas usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman, Rabu (24/5).

Selain itu, terdapat tujuh perwakilan kedutaan besar serta asosiasi bisnis asing dari Tiongkok, Thailand, Australia, dan Jepang yang juga akan memanfaatkan kesempatan forum tersebut dengan berbagai pihak terkait investasi pariwisata di Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, khusus Sulawesi Utara, salah satu poin penting pembahasan adalah mengenai konektivitas. Pembahasan mencakup pembangunan One Belt One Road (OBOR) yang dicanangkan Presiden Cina Xi Jinping yang didalamnya terdapat empat komponen utama yakni kawasan industri, pembangunan kota baru, pembangunan bandara dan pelabuhan baru serta destinasi, pariwisata.

Arief menilai, potensi konektivitas tersebut akan sangat besar, apabila dapat dikapitalisasikan dalam suatu proyek investasi bersama baik dengan Cina maupun dengan investor dari negara-negara lainnya.

Contohnya, kata dia, rute kapal pesiar bisa dikembangkan dari Bali ke Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Banggai, Toegan, kemudian ke Bunaken.

Sumber: Republika

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 15: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Sebuah Kota Baru Akan Dibangun di Medan 29 Mar 2017

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang bergerak di sektor perumahan, yakni Perum Perumnas akan membangun sebuah kota baru dengan biaya investasi sebesar Rp 30 triliun di Kota Medan, Sumatera Utara. Proyek jangka panjang tersebut dikembangkan dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan kota baru tersebut sekarang tengah dalam tahap pengajuan perizinan. Proyek besar ini bakal dibangun di atas lahan seluas 850 hektar. Rencana ini investasi dengan mempertimbangkan tingginya permintaan perumahan di Medan, dengan asumsi terjadi lonjakan permintaan sebesar 10-15 persen per tahunnya.

"Kita siapkan di Medan 850 hektar di daerah Simalingkar, Medan. Mayoritas nanti perumahan landed (rumah tapak) untuk para pegawai PTPN," katanya.

Dikatakan Nawir, selain rumah tapak, pihaknya juga bakal membangun kawasan komersial seperti pusat perbelanjaan, apartemen hingga hotel bintang 3. ‎Menurutnya pengembangan kawasan kota baru ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.

"Rencananya akan digarap dalam waktu 10 tahun. Produk utamanya itu mixed, ada komersial, hunian kelas bawah, hotel juga ada di sana. Lokasinya bersebelahan dengan Kampus USU (Universitas Sumatera Utara) Medan. Pasti nanti bersinergi," jelasnya.

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal

Page 16: INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017 tersebut meliputi Medan Helvetia, Medan Marelan, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Amplas, Medan Barat, Medan Timur, dan beberapa

INVESTMEDAN Info Mini – JUNI 2017

Untuk membangun kawasan tersebut juga tidak membutuhkan dana yang sedikit. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dan diperkirakan bakal memakan investasi sekitar Rp 30 triliun.

"Kurang lebih sampai Rp 30 triliun selama 10 tahun. 850 hektar itu sangat besar," jelasnya. (bn)

Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal Bidang Promosi Penanaman Modal