Top Banner
Pembimbing : dr. Ika dian anggraini FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
30

INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Aug 12, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pembimbing :• dr. Ika dian anggrainiFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

Page 2: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Latar Belakang

• Kasus keracunan yang banyak ditemukan dalam klinis, terutama kasus keracunan yang disengaja

• Membantu polisi dalam proses penyidikan

• Penelitian retrospkektif dari RSU Adam Malik ( 104 kasus intoksikasi ) :– 51.93 % intoksikasi insektisida– 14.42 % intoksikasi ekstasi– 14.42 % intoksikasi minyak tanah– 13.5 % intoksikasi herbisida

Page 3: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Latar Belakang

berdasarkan kelompok umur :

tersering adalah kelompok 15 – 25 tahun (37.49 % ) dengan rasio perempuan : laki – laki 1.2 : 1

• Mayoritas adalah kasus bunuh diri ( 85.57 % )• Kasus kematian terjadi pada 10 kasus ( 9.62 % ) • Yang terbanyak adalah golongan insektisida,

terdiri dari organofosfat ( 31.73 % ) dan karbamat ( 20.20 % )

Page 4: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Tujuan

1. Memahami hal-hal yang berhubungan dengan forensik toksikologi

2. Mengetahui jenis-jenis racun3. Mengetahui prinsip-prinsip pemeriksaan luar

dan dalam terhadap korban keracunan4. Mampu mengetahui tentang cara – cara

pengiriman sampel

Page 5: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Undang-undang KUHP

KUHP 204:1. Sengaja menjual/menawarkan barang

berbahaya bagi jiwa ( 15 th)2. Mati ( 20 th)

KUHP 338 : Sengaja meracuni mati(15 th)KUHP 340 : Rencana meracuni mati(20 th)KUHP 345 : membantu/hasut bunuh diri (4bln)

Page 6: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Definisi• Toksikologi Forensik

ilmu yang mempelajari tentang penerapan ilmu toksikologi, yang berguna untuk membantu proses peradilan

• Toksikologiilmu yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat racun, gejala gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang didadapatkan pada korban yang meninggal

• Racunsetiap bahan atau zat yang dalam jumlah relatif kecil, bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang akan menyebabkan penyakit atau kematian

Page 7: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Penggolongan

• Sumber– tumbuh – tumbuhan– hewan– mineral

• Tempat– alam bebas– rumah tangga

• Pertanian• Makanan• Industri

Page 8: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

PenggolonganBERDASARKAN MEKANISME KERJA

Racun yang bekerja lokal atau setempat• zat - zat korosif : lisol,asam kuat, basa kuat• zat yang bersifat iritan : arsen, HgCl2• zat yang bersifat anestetik : kokain, asam karbol

Racun yang bekerja secara sistemik• Narkotika, barbiturat dan alkohol, terutama berpengaruh terhadap

susunan syaraf pusat.• Digitalis dan asam oksalat terutama berpengaruh terhadap jantung• CO dan CN, berpengaruh terhadap sistem enzym pernafasan

dalam sel• Insektisida golongan”chlorinated hydrocarbon”, dan golongan fosfor

organik; terutama berpengaruh terhadap hati

Page 9: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Penggolongan• Strychnine, berpengaruh pada medulla spinalis,• Cantharides dan HgCl2, berpengaruh terhadap ginjal.

Racun yang bekerja secara lokal dan sistemik• Asam oksalat• Asam karbol• Arsen• Garam Pb

Racun yang mengikat gugus sulfhidril(-SH) • Pb, berpengaruh pada ATP-ase

Page 10: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Penggolongan

Racun yang membentuk methemoglobin • Nitrat• Nitrit

(nitrat dalam usus oleh flora usus diubah menjadi nitrit)

Page 11: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK
Page 12: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

asam ( HCl, H2SO4) seperti terbakar sekitar mulut, bibir, hidung

aniline ( hypnotic, nitrobenzene ) kulit muka dan leher terlihat gelap

arsenic ( metal, mercuri, tembaga ) berat, diare yang tidak jelas sebabnya

atropine (belladonna) , scopolamine dilatasi pupil

basa seperti terbakar sekitar mulut, bibir, idung

asam karbol bau seperti disinfectan

karbon mono oksida kulit merah terang

cyanida mati cepat, kulit merah, bau seperti buah peach

racun makanan muntah, sakit perut

metal diare, muntah, sakit perut

nikotin Kejang

opiat miosis pupil

asam oksalat bau seperti bawang

natrium fluorida Kejang

strychine kejang, muka dan leher gelap.

Beberapa contoh zat dan gejalanya

Page 13: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keracunan

• Cara masuk– Ditelan (peroral;ingesti)– Terhisap bersama udara pernafasan (Inhalasi)– Melalui penyuntikan (parenteral;injeksi, seperti intravena,

intramuscular, intraperitoneal).– Penyerapan melalui kulit yang sehat atau yang sakit.– Melalui anus atau vagina(perektal, pervaginam)

• Berdasarkan kecepatan kerjanya– inhalasi– intravena– intramuscular– intraperitoneal – kulit

Page 14: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

• Umur– anak – anak– orang tua– bayi prematur

• Kondisi tubuh– sehat– Sakit

• Kebiasaan– alkohol– Morfin

• Waktu Pemberian– sesudah makan– sebelum makan

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keracunan

Page 15: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pengeluaran Racun

• Urin

• Feses

• Keringat

• Susu

• Air liur dan melalui kelenjar mukosa atau serosa

Page 16: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Kriteria Diagnostik

1. Anamnesa adanya kontak antara korban dengan racun

2. Adanya tanda-tanda serta gejala yang sesuai dengan tanda dan gejala dari keracunan racun yang diduga

3. Dari sisa benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa benda bukti tersebut memang racun yang dimaksud

4. Dari bedah mayat dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan yang sesuai dengan keracunan dari racun yang diduga, dan tidak dapat ditemukan adanya penyebab kematian lain

5. Analisis kimia atau pemeriksaan toksikologik harus dapat dibuktikan adanya racun serta metabolitnya, dalam tubuh atau cairan tubuh korban, secara sistemik

Page 17: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan

Yang menunjang suatu kasus toksikologi :

• Pemeriksaan di tempat kejadian

• Otopsi

• Analisis toksikologik

Page 18: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan

Pemeriksaan Luar :

1. Bau yang tercium

2. Busa

3. Bercak

4. Pakaian

5. Lebam mayat

Page 19: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan

Pemeriksaan Dalam :

1. Darah berwarna lebih gelap dan encer

2. Busa halus dalam saluran nafas

3. Organ dalam tubuh lebih berat, warna gelap, jika diiris banyak mengeluarkan darah

4. Ptechiae banyak ditemukan

5. Edema paru

Page 20: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan ToksikologiSampel :• Lambung dengan isinya• Seluruh usus dengan isinya• Darah, yang berasal dari sentral(jantung), dan yang

berasal dari perifer (v.jugularis, a.femoralis)• Hati• Ginjal, diambil keduanya• Otak • Urin• Empedu bersama-sama dengan kantung empedu• Limpa• Paru-paru• Lemak Badan

Page 21: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan Toksikologi

Pengawet yang digunakan :

• alkohol absolute

• larutan garam jenuh

• Natrium fluoride 1%

• Natrium fuorida + natrium sitrat

• Natrium benzoate dan phenyl mercuric nitrate

Page 22: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan Toksikologi

Digunakan minimal 9 wadah, digunakan untuk :

• 2 buah topeles masing-masing 2 liter untuk hati dan usus

• 3 buah topeles masing-masing 1 liter untuk lambung beserta isinya, otak dan ginjal

• 4 buah botol masing-masing 25 ml untuk darah ( 2 buah ), urine dan empedu

Wadah harus dibersihkan terlebih dengan mencuci dengan asam Kromat hangat lalu dibilas dengan Aquades dan dikeringkan

Page 23: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pemeriksaan Toksikologi

• Penentuan kadar AchE

• Kristalografi

• Kromatografi Lapisan Tipis ( TLC )

Page 24: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Cara Pengiriman

• Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan

• Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk control.• Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi label

yang memuat keterangan mengenai tempat pengambilan bahan, nama korban, bahan pengawet dan isinya

• Disertakan hasil pemeriksaan otopsi secara singkat jika mungkin disertakan anamnesis dan gejala klinis

• Surat permintaan pemeriksaan dari penyidik harus disertakan dan memuat identitas korban dengan lengkap dan dugaan racun apa yang menyebabkan intoksikasi

Page 25: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Cara Pengiriman• Hasil otopsi dikemas dalam kotak dan harus dijaga agar

botol tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan tumpah atau pecah pada saat pengiriman. Kotak diikat dengan tali yang setiap persilangannya diikat mati serta diberi lak pengaman

• Penyegelan dilakukan oleh Polisi yang mana juga harus dabuat berita acara penyegelan dan berita acara ini harus disertakan dalam pengiriman. Demikian pula berita acara penyegelan barang bukti lain seperti barang bukti atau obat. Dalam berita acara tersebut harus terdapat contoh kertas pembungkus, segel, atau materai yang digunakan

Page 26: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Cara Pengiriman

• Pada pengambilan contoh bahan dari korban hidup, alcohol tidak dapat dipakai untuk disinfektan local saat

pengambilan darah, hal ini untuk menghilangkan kesulitan dalam penarikan kesimpulan bila kasus

menyangkut alkohol. Sebagai gantinya dapat digunakan sublimate 1% atau mercuri klorida 1%

Page 27: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pengobatan

Yang terutama adalah mengeluarkan racun, dengan memperhatikan kontra indikasi :

- penurunan kesadaran

- racun bersifat korosif

- racun larut dalam minyak

Page 28: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Pengeluaran Racun

• Aspirasi

• Bilas lambung

• Pemberian pencahar

• Kasus inhalasi : keluarkan korban dari ruangan

• Kasus parentral : pasang torniquet

• Kasus topikal : bersihkan dengan air mengalir

Page 29: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK

Terapi Umum Keracunan

• Muntahkan• Bilas lambung.• Pencahar: Na2SO4 30 gr/200cc air.• Dialise• Antidotum: Morfin x nalorfin/narcan.• Demulcen: 3 butir telur/500cc air/susu• Pengobatan simtomatik dan suportif: Kejang – kejang benzodizepam,

Edema paru akibat insektisida sulfas atropine

Page 30: INTRODUKSI TOKSIKOLOGI FORENSIK