Top Banner
Komplikasi pada General Anastesi (Anastesi Umum) •Overdosis (Tergantung pada faktor resiko) •Hipoventilasi pasca operasi/post operasi •Komplikasi akibat intubasi seperti; sakit tenggorokan, suara serak, gigi patah dan kerusakan pita suara •Hipertermia ganas oFaktor presdisposisi genetik oipicu oleh pembiusan seperti halothane
31

Intra Opera t If

Dec 13, 2015

Download

Documents

Ade Herlambang

jh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Intra Opera t If

Komplikasi pada General Anastesi (Anastesi Umum)

•Overdosis (Tergantung pada faktor resiko)•Hipoventilasi pasca operasi/post operasi•Komplikasi akibat intubasi seperti; sakit tenggorokan, suara serak, gigi patah dan kerusakan pita suara•Hipertermia ganas

oFaktor presdisposisi genetikoipicu oleh pembiusan seperti halothane

Page 2: Intra Opera t If

Potensial Komplikasi pada intraoperatif(saat operasi)

Mual dan muntahAnafilaksis(Reaksi alergi)komplikasi pada sistem respirasi

Ventilasi tidak adekuat, sumbatan jalan nafas, intubasi pada esofagus, dan hipoksia

HipotermiaHipertermia ganaskoagulasi intravaskular terganggu

Apa yang diukur untuk mencegah dan mengatasi komplikasi-komplikasi ini ?

Page 3: Intra Opera t If

Intervemsi keperawatanmengkomunikasikan rencana perawatanMengidentifikasi tindakan keperawatanMembuat prioritasmengkoordinasikan perawatan dengan anggota timmengkoordinasikan dengan alat dan persedianKontrol lingkunganpendokumentasian rencana keperawatan

Page 4: Intra Opera t If

Asuhan keperawatan intraoperatif

• Resiko infeksi yang berhubungan dengan prosedur invasif dan paparan patogen

• Resiko cedera yang berhubungan dengan posisi saat pembedahan

• Resiko cedera akibat alat yang tertinggal pada luka operasi

• Resiko cedera akibat ancaman fisik, listrik dan kimiawi

• Resiko terjadinya kerusakan integritas jaringan

• Resiko ketidak seimbangan cairan dan elektrolit yang berhubungan dengan kehilangan daran dan status NPO

Perawat bertanggungjawab menagani 6 area beresiko

Page 5: Intra Opera t If

Proses keperawatan saat intraoperatid

• Intervensi1. Safety2. Advokasi3. Perhitungan intrument, sponse dan jaru

Page 6: Intra Opera t If

Perubahan integritas kulit

• Berapa banyak jahitan?

• Staples, jahitan atau pengeleman

Page 7: Intra Opera t If

Fase postoperasi

Page 8: Intra Opera t If

• Postoperasi- Dimulai dengan transfer ke PACU dan diakhiri dengan

keluarnya pasien dari tempat pembedahan atau rumahsakit

• Intervensi keperawatanKomunikasi terkait pembedahan dengan staf PACUEvaluasi postoperasi di klinik ataupun di rumah

Page 9: Intra Opera t If

Pengkajian keperawatan di ruang pemulihan

• Tanda-tanda vital, saturasi oksigen, tekanan darah, suhu.

• Kemampuan untuk mengikuti perintah, respon pupil• Output urine• Integritas Kulit• Nyeri• Kondisi Luka Operasi• Keadaan IV line (infus)• Posisi pasien

Page 10: Intra Opera t If

Perawatn segera pasca Anastesi Umum

• Airway• Breathing• Circulation

Seberapa sering tanda vital di kaji ?

Page 11: Intra Opera t If

Pengkajian pascaoperasi pada sistem integumen “Keruskan integritas Kulit”

• Hari ke-3 sampai ke-14(atau > hari ke-21)– Proses proliferasi• Kolagen dengan arah membentuk granulasi• Jauhkan dari tekanan dan kerusakan

– Tidak boleh mengangkat berat dan beraktifita berlebihan• Beresiko terjadinya eseverasi

• Hari ke-15 (mingg, bulan, tahun)– Luka semakin kuat– Kekuatan maksimal = 70 – 80%

Page 12: Intra Opera t If

Pengkajian pasca operasi pada sistem pernafasan

• Gangguan Pertukaran Gas• Resiko : Pnemunia, Atelektasis• Pengkajian– Jalan nafas Paten– Saturasi oksigen (what is normal?)– Periksa penggunaan opioid– Monitoring kualitas dan kuantitas pernafasan

Page 13: Intra Opera t If

Pengkajian pasca operasi pada sistem pernafasan

• Intervensi– Turn – Latihan nafas dalam dan

batuk efektif– Sporometri secara

intensive– Latihan ditempat tidur– AMBULASI

Page 14: Intra Opera t If

Pengkajian pascaoperasi pada sistem integumen “Keruskan integritas Kulit”

• Penyembuhan Luka– Bagaimana perbedaan penyembuhan luka pada

kaki dan wajah?• Hari ke-2 (3-5)– Inflamasi v.s Infeksi• Kemerahan, myeri, bengkak, hangat• Kulit distukan oleh darah yang kering

– Hindaari tekanan pada daerah luka

Page 15: Intra Opera t If

Pengkajian pascaoperasi pada sistem kardiovaskuler: Potensial terjadi hiposemia

• Pikirkan terjadinya hipovolemik dan shok hemoragic– Pengkajian:

• Cegah terjadinya venous stattis– apa resikonya?– apa yang harus dilakukan

Page 16: Intra Opera t If

Mencegah Venous Stasis• Menghindari posisi

yang mengakibatkan venous stasis

• Latihan di tempat tidur

• Stocking antiemboli• Sequential

Compression Device• AMBULATION

Page 17: Intra Opera t If

Pengkajian Postoperatif pada sistem persarafan

• Kaji fungsi serebral• Kaji fungsi sensori dan motorik

Page 18: Intra Opera t If

Pengkajian Postop pada cairan dan elektrolit

• Status cairan– Intake– Output

Page 19: Intra Opera t If

Pengkajian posoperasi pada sistem perkemihan

• Anuria • Retensi UrineIntervensi:– Pemberian cairan– AMBULASI– Monitoring cairan secara ketat

Page 20: Intra Opera t If

Pengkajian pascaoperasi pada sistem pencernaan

• Mual dan muntah• Kaji Peristaltik usus• Intervensi:– NGT, Ambulasi dan Puasa

• Diet pada Pascaoperasi

Page 21: Intra Opera t If

Diet Pada Postoperasi• 1. Tanpa cairan• 2. Cair• 3. Lunak• 4. Regular

Page 22: Intra Opera t If

Pengkajian postoperasi pada kulit ”Kerusakan Integritas Kulit”

• R edness : Kemerahan

• E dema : Edema• E cchymosis :

Pembengkakan• D rainage : Drainase• A pproximation :

Perkiraan• Apakah luka operasi

sama kuat dengan kulit asli

Page 23: Intra Opera t If

Kerusakan Integritas Kulit

• Faktor resiko: -Dehiscence-Eviserasi

• Pencegahan:-Pembalutan Luka-Pengikat abdomen-Diet

Page 24: Intra Opera t If

Diagnos Keperawatan

• Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan sekresi akibat nastesi, batuk tidak efektif, nyeri

• Ketidakefektifan pola nafas b.d efek obat dan anastesi, nyeri pada luka insisi

• Nyeri Akut• Retensi Urine• Resiko tinggi terjadi infeksi

Page 25: Intra Opera t If

Tujuan Postoperatif

• Pembentukan kembali keseimbangan fisiologis• Penanganan nyeri• Pencegahan infeksi

Page 26: Intra Opera t If

Manajemen postoperatif

• Jaga kepatenan jalan nafas• Stabilkan tanda-tanda vital• Pastikan keamanan pasien• Manajemen nyeri• Mengenali dan mengatasi terjadinya

komplikasi

Page 27: Intra Opera t If

Ketika merawat asien dengan pasca pembedahan ingat ‘4W’

• Wind: Cegah komplikasi pada pernafasan/sistem respirasi

• Wound: Cegah terjadinya infeksi pada luka

• Water: monitoring input dan output cairan

• Walk: Cegah terjadinya tromboplebitis

Page 28: Intra Opera t If

Komplikasi

• Atelektasis respiratorik, emboli pulmonal• trombosis vena kardovaskuler• Stres ulkus, distensi abdomen dan refluks

gaster• Retensi Urin• Perdarahan pada jahitan yang terbuka• Infeksi pada luka operasi• Efiserasi luka

Page 29: Intra Opera t If

Pengendalian Nyeri Post Operasi

• Apa definisi dari Nyeri ?

• Sebagai perawat, apa yang perlu kita ingat mengenai pengalamn tentang nyeri ?

• Apa kunci utama untuk mengendalikan nyeri pascaoperasi?

Page 30: Intra Opera t If
Page 31: Intra Opera t If

MATUR SUWUN