ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS INTRANATAL CARE DI RUANG KB RS. TINGKAT II PELAMONIA PENGKAJIAN Nama Mahasiswa : Framita Rahman Tanggal Pengkajian : 5 Oktober 2013 NIM : C12109267 RS/Ruangan : Pelamonia/KB I. DATA UMUM Inisial klien : Ny. R. (21 Th) Nama suami : Tn. A (23 Th) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Anggota TNI Pendidikan Terakhir : SMA Pendidikan Terakhir : SMA Agama : Islam Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa Status perkawinan : Kawin Alamat : Asmil 432 II. DATA UMUM KESEHATAN 1. Tinggi badan / berat badan : 155 Cm/ 63 Kg 2. Berat badan sebelum hamil : 52 Kg
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
INTRANATAL CARE DI RUANG KB RS. TINGKAT II PELAMONIA
PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Framita Rahman Tanggal Pengkajian : 5 Oktober 2013
NIM : C12109267 RS/Ruangan : Pelamonia/KB
I. DATA UMUM
Inisial klien : Ny. R. (21 Th) Nama suami : Tn. A (23 Th)
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Anggota TNI
Pendidikan Terakhir : SMA Pendidikan Terakhir : SMA
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Asmil 432
II. DATA UMUM KESEHATAN
1. Tinggi badan / berat badan : 155 Cm/ 63 Kg
2. Berat badan sebelum hamil : 52 Kg
3. Masalah kesehatan khusus : Tidak ada
4. Obat – obatan : ada, vitamin untuk ibu hamil
5. Alergi ( obat/makanan/bahan tertentu ) : tidak ada
6. Diet khusus : tidak ada
7. Menggunakan : gigi tiruan/ kacamata/ lensa kontak/alat dengar*) : tidak
8. Lain – lain : tidak ada.
9. Frekwensi BAK : 3 - 4 X /hari.
10. Masalah : tidak ada
11. Frekwensi BAB : 1kali/hari
12. Masalah : Tidak ada
13. Kebiasaan waktu tidur : siang 1-2 jam, malam hari : 5-6 jam
III.DATA UMUM KEBIDANAN
1. Kehamilan Sekarang direncanakan : ya
2. Status obstetri: GI P0 A0 Usia kehamilan 39 minggu.
3. HPHT : 3-1-2013, Taksiran partus : 4-10–2013
4. Jumlah anak dirumah : tidak ada
No
.
Jenis Kelamin Cara lahir BB lahir Keadaan saat ini Umur
1.
.
Kehamilan
Sekarang
5. Mengikuti kelas prenatal : Tidak
6. Jumlah kunjungan pada kehamilan ini : 10x kunjungan puskesmas
7. Masalah kehamilan yang lalu : Tidak ada masalah
8. Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada masalah
9. Rencana KB : suntik
10. Makanan bayi sebelumnya : tidak ada
11. Pelajaran yang diinginkan saat ini : (relaksasi), pernafasan/ manfaat ASI, cara
memberi minum botol/ senam nifas/ (metode KB)/ perawatan perineum/ perawatan
payudara.
12. Setelah bayi lahir, siapa yang diharapkan membantu : Orang Tua
6. Karakteristik : Darah segar saat penjahitan perineum dan
stolsel yang ada di uterus
7. Tindakan : Awasi TTV, kontraksi, perdarahan, penurunan
tinggi fundus uteri.
ANALISA DATA KALA I
Nama Klien : Ny. R
Diagnosa Medis : G I P 0 A 0
Ruang Rawat : KB RS Pelamonia
NO DATA MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS :
Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah tembus
ke belakang.
DO :
Ibu tampak meringis, mengerang, memegang-
megang tangan penolong pada saat kontraksi uterus
Kontraksi uterus dalam 10 menit 6 kali his lamanya
25 detik. Makin lama makin meningkat
Perut tampak tegang saat his datang.
Nyeri
2. DS :
Ibu mengeluh kesakitan dan selalu ingin mengedan
DO :
Tampak ibu cemas, ekspresi wajah tegang, gelisah,
keringat banyak
TD :110/80 mmHg, nadi : 80 X/Menit, Suhu : 360 C
Respirasi : 24 X/menit
Kecemasan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA I
N
OTGL
DIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 5 Oktober
2013
Nyeri b/d kontraksi uterus
di tandai dengan :
DS :
Klien mengatakan nyeri perut
bagian bawah tembus ke
belakang.
DO :
Ibu tampak meringis,
mengerang, memegang-
megang tangan penolong
pada saat kontraksi uterus
dan menahan sakit.
Kontraksi uterus dalam 10
menit 6 kali his lamanya 40
detik. Makin lama makin
meningkat
Perut tampak tegang saat his
datang.
Klien dapat
beradaptasi dengan
nyeri
kriteria :
Keluhan secara
verbal berkurang.
Klien dapat
menahan
nyerinya.
Klien dapat
mengontrol nyeri
saat kontraksi
datang.
1. Kaji derajat
ketidaknyamanan melalui
isyarat verbal dan non
verbal pada respon nyeri
2. Ajarkan klien dalam
penggunaan tekhnik per-
nafasan atau relaksasi yang
tepat.
3. Anjurkan klien untuk BAK
setiap 1 – 2 jam, palpasi
atas simfisis pubis untuk
menekan distensi.
4. Jelaskan penyebab rasa
nyeri dan beritahu bahwa
nyeri itu adalah hal yang
Reaksi nyeri adalah individual
dan berdasarkan pengalaman
nyeri, latar belakang budaya
juga mentukan. Dengan
mengkaji tingkat nyeri dapat
ditentukan intervensi
selanjutnya.
Dapat memblokir impuls nyeri
dalam kortek serebri melalui
respon kondisi dan stimulasi
kutan dan meningkatkan suplay
O2 intra uterin.
Mempertahankan KK bebas dari
distensi yang dapat
meningkatkan ketidaknyamanan
dan menghalangi turnnya kepala
janin.
Meningkaatkan rasa adaptasi
klien terhadap nyeri
normal.
2. 5 Oktober
2013
Kecemasan b/d kurang
komunikasi / informasi tentang
proses persalinan yang akan
dialami
ditandai dengan:
DS :
Ibu mengeluh kesakitan dan
selalu ingin mengedan
DO :
Tampak ibu cemas, ekspresi
wajah tegang, gelisah,
keringat banyak
TD :110/80 mmHg, nadi : 80
X/Menit, Suhu : 360 C
Respirasi : 24 X/menit
Kecemasan klien
berkurang dengan
kriteria :
Keluhan verbal
tidak ada lagi
Tanda – tanda
vital tetap dalam
normal
Klien tenang.
1. Obsevasi tanda – tanda
vital : TD,N,R,S.
2. Observasi his dan
pembukaan serviks.
3. Observasi DJJ.
4. Kaji tingkat kecemasan
klien.
5. Berikan support mental dan
informasikan bahwa
kecemasan dan takut itu
Mengetahui perkembangan
keadaan klien sehingga dapat
diberikan intervensi yang tepat.
Mengetahui kemajuan
persalinan untuk mrlakukan
intervensi yang tepat.
Mengetahui keadaan bayi dalam
uterus.
Untuk mengidentifikasi tingkat
intervensi yang perlu, cemas
yang berlebihan dapat
meningkatkan persepsi nyeri
dan dapat mempunyai dampak
negatif pada persalinan.
Klien akan mengerti bahwa
respon normal akan mengurangi
normal dalam menghadapi
persalinan.
6. Berikan penjelasan dengan
baik tentang fisiologi kala I
7. Beritahu hasil pemeriksaan
yang didapatkan.
8. Anjurkan keluarga untuk
berpartisipasi memberikan
support dan menemani klien
sementara waktu.
9. Yakinkan bahwa proses
kala I berlangsung baik.
kecemasan.
Informasi yang jelas dan
bijaksana memudahkan ibu
dalam memahami dan mengerti
proses persalinan sehingga
kecemasannya berkurang.
Penjelasan tentang hasil
pemeriksaan juga akan
meningkatkan pengetahuan ibu
sehingga kecemasan menurun.
Keluarga sangat dibutuhkan
untuk menenangkan dan
mengambil langkah awal untuk
mengurangi cemas.
Akan membuat ibu tenang dan
kecemasan teratasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KALA I
NO HARI/TGLDX
KEPIMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam :
07.05 s/d
09.20
I 1. Mengkaji derajat ketidaknyamanan melalui isyarat verbal
dan non verbal pada respon nyeri.
Hasil : Pasien mengatakan nyeri perut tembus sampai
kebelakang, perut seakan-akan mau lepas.
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan tekhnik pernafasan
atau relaksasi yang tepat.
Hasil : Klien mulai mencoba melakukan tehnik pernafasan
yang benar.
3. Menganjurkan klien untuk BAK setiap 1 – 2 jam, Melakukan
palpasi atas simfisis pubis untuk mengetahui blass terisi atau
tidak.
Hasil : Ibu melakukan miksi di kamar mandi , baru 1 kali
pada kala 1 ini., palpasi simpisis : kosong/ tidak ada air
seninya
4. Menjelaskan penyebab rasa nyeri dan Memberitahu bahwa
nyeri itu adalah hal yang normal.
Hasil Klien mulai memahami proses terjadinya nyeri
S :
Nyeri perut bagian bawah tembus ke belakang.
Mengeluh nyeri dan selalu ingin mengedan.
O :
Ibu tampak meringis , mengerang, memegang –
megang tangan dan memeluk penolong pada
saat kontraksi uterus dan menahan sakit.
Kontraksi uterus dalam 10 menit terakhir ada 6
kali his lamanya hingga 25’.
Perut tampak tegang saat his datang.
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan intervensi 2
2. Sabtu,
5 Oktober
II 1. Mengobservasi tanda – tanda vital
Hasil : TD :100/ 80 mmHg, nadi : 82 X/Menit, Suhu : 370 C
S : Ibu hanya menjawab singkat atas instruksi
2013
Jam :
07.05 s/d
09.20
Respirasi : 24 X / menit
2. Mengobservasi his dan pembukaan serviks.
Hasil : “His : teratur , dalam 10 menit terakhir ada 6 kali
his ,lamanya 25 detik”.
3. Mengobservasi DJJ setiap 1 jam. “
Hasil : DJJ normal antara 130-134 X/ menit”
4. Mengkaji tingkat kecemasan klien.
Hasil : Tingkat kecemasan sedang ( derajat 2 )
5. Memberikan support mental dan menginformasikan bahwa
kecemasan dan takut itu normal dalam menghadapi
persalinan.
Hasil : Peningkatan pola koping yang baik.
6. Memberikan penjelasan dengan baik tentang fisiologi kala I.
Hasil : Klien mengerti bahwa semakin mendekati persainan
maka klien akan merasakan nyeri yang semakin berat
7. Memberitahu hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Hasil : Setiap pemeriksaan diberitahukan ke klien bahwa
Kontraksi baik, his teraratur, dan klien merasa tenang dengan
penjelasan yang diberikan sambil menahan nyeri yang
semakin sering dirasakan tiap waktu.
8. Menganjurkan keluarga untuk berpartisipasi memberikan
support dan menemani klien sementara waktu.
Hasil : ibu mertua klien selalu mendampingi klien
yang diberikan petugas
O : Ekspresi lebih tenang
A : Memperlihatkan perubahan tingkat kecemasan
kearah yang lebih adekuat.
P : Intervensi dipertahankan
9. Meyakinkan klien bahwa proses kala I berlangsung baik.
Hasil : Klien mulai menunjukkan adanya peningkatan respon
kognisi yang baik.
ANALISA DATA KALA II
Nama Klien : Ny. R
Diagnosa Medis : G I P 0 A 0
Ruang Rawat : KB RS Pelamonia
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1. DS :
Klien mengatakan nyeri perut bagian
bawah tembus ke belakang.
DO:
Ibu tampak meringis, mengerang,
memegang kuat bokong pada saat
kontraksi uterus dan berusaha bernapas
panjang.
Ibu tiba-tiba mengedan dan ketuban keluar
Kontraksi uterus terakhir dalam 10 menit 7
kali his lamanya 40 detik.
Perut tampak tegang saat his datang.
Pada pemeriksaan pada jam 09.20 :
Pembukaan serviks : 10 cm
Ketuban masih utuh keluar melalui
vagina
Portio telah menipis
Presentasi kepala.
Pelepasan darah dan lendir (+)
Kesan panggul normal
Nyeri
2. DS :
DO :
Nampak perineum menonjol
Risiko
Terputusnya kontinuitas jaringan
His kencang 7 kali dalam 10 menit
adanya kemauan ibu untuk meneran.
Nampak ketuban utuh keluar melalui vagina
Setelah ketuban dipecahkan, telah dirasakan
letak kepala anak H5
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA II
N
OHARI/TGL
DIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.20
Nyeri b/d kontraksi uterus
DS :
Klien mengatakan nyeri perut
bagian bawah tembus ke
belakang.
DO:
Ibu tampak meringis, mengerang,
memegang kuat bokong pada saat
kontraksi uterus dan berusaha
bernapas panjang.
Ibu tiba-tiba mengedan dan
ketuban keluar
Kontraksi uterus terakhir dalam
10 menit 4 kali his lamanya 50
detik.
Perut tampak tegang saat his
datang.
Nyeri dapat
teratasi, dengan
kriteria ;
Ibu mengerti
tentang proses
timbul nyeri.
Ibu tidak
terlalu
mengerang
kesakitan.
1. Kaji derajat
ketidaknyamanan melalui
isyarat verbal dan non
verbal pada respon nyeri .
2. Ajarkan klien dalam
penggunaan tekhnik per-
nafasan atau relaksasi
yang tepat.
3. Observasi his dan
pembukaan serviks.
Reaksi nyeri adalah
individual dan berdasarkan
pengalaman nyeri, latar
belakang budaya juga
mentukan. Dengan mengkaji
tingkat nyeri dapat
ditentukan intervensi
selanjutnya.
Dapat memblok impuls nyeri
dalam kortek serebri melalui
respon kondisi dan stimulasi
kutan dan meningkatkan
suplay O2 intra uterin.
Meransang penge-luaran
analgetik endogen
Mengetahui kemajuan
keadaan klien
2. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.47
Risiko terputusnya kontinuitas
jaringan b/d Proses kelahiran
Ditandai dengan :
DS :
DO :
Nampak perineum menonjol
His kencang 7 kali dalam 10 menit
adanya kemauan ibu untuk
meneran.
Nampak ketuban utuh keluar
melalui vagina
Setelah ketuban dipecahkan, telah
dirasakan letak kepala anak H5
Kontuinitas
jaringan tetap
utuh/tidak
ditemukan adanya
cedera
1. Letakan duk steril di
bokong ibu.
2. buka tutup partus set.
3. Pakai sarung tangan
pada kedua tangan.
4. Saat sub oxiput tampak
di bawah sympisis,
tangan kanan lindungi
perineum dengan dialas
lipatan kain dibawah
bokong ibu, sementara
tangan kiri lakukan
tahanan puncak kepala .
5. Periksa adanya lilitan tali
pusat pada leher janin.
Menghindari fixasi yang
kuat agar tangan tidak licin
saat menahan perineum.
Siap untuk melakukan
tindakan pertolongan
persalinan dengan bantuan
alat-alat
Menghindarai proses
penularan dan hiegine
personal , bayi dan ibu.
Menghindari elastisitas
perineum maksimal ,dan
menghindari defleksi spontan
Menghindari adanya cidera
janin, mempermudahan
pengeluaran janin
6. Tunggu hingga kepala
bayi selesai melakukan
putaran paksi luar secara
spontan.
7. Setelah kepala bayi
menghadap ke paha ibu,
tempatkan kedua telapak
tangan pada sisi kepala
bayi, lakukan tarikan
secara hati – hati kearah
bawah sampai bahu
posterior / belakang
lahir.
8. Setelah bahu lahir,
tangan kanan menyangga
kepala, leher dan bahu
bayi bagian posterior
dengan posisi ibu jari
pada leher (bagian
bawah kepala) dan
keempat jari pada bahu
dan dada/ punggung
Putaran paksi luar merupakan
fisiologis dalam proses
persalinan
Melahirkan trokanter depan
dan belakang
Melahirkan badan
bayi, sementara tangan
kiri memegang lengan
dan bahu bayi bagian
anterior saat badan dan
lengan lahir.
9. Setelah badan dan
lengan lahir, tangan kiri
lakukan penyusuran
punggung kearah bokong
dan tungkai bawah
( selipkan jari telunjuk
tangan kiri di antara
kedua lutut janin )
10. Setelah seluruh tubuh
lahir, usap kepala dengan
kasa bersih pada hidung
dan mulut janin dari
lendir, darah dan air
ketuban.
Melahirkan badan dan kaki
agar tidak terjadi pengeluaran
spontan, menghindari cidera
anak.
Menghindari terjadi aspirasi
cairan ketuban, dan
membebaskan jalan nafas
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KALA II
NO HARI/TGL DX KEP IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI
1
2.
Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.20
Sabtu
05-10-13
Jam 09.47
I
II
1. Mengkaji derajat ketidak nyamanan melalui isyarat
verbal dan non verbal pada respon nyeri .
Hasil : “Nyeri bawah perut tembus kebelakang”
2. Mengajarkan klien dalam penggunaan teknik
pernafasan atau relaksasi yang tepat.
Hasil : “Klien melakukan anjuran “
3. Observasi his dan pembukaan serviks
Hasi : “his semakin aktif dalam melakukan kontraksi
mengeluarkan bayi melalui jalan lahir”
1. Meletakan duk bersih di bokong ibu.
Hasil : Telah terpasangi duk bersih di bokong ibu
2. Membuka tutup partus set.
Hasi : Semua peralatan partus telah disiapkan dalam
partus set (Gunting Epistiotomi, Umbilical Cord,
Klem, Kateter Latex, Koher ½, Gunting Jaringan) dan
segera dibuka saat telah keluar ketuban ibu
3. Memakai sarung tangan pada kedua tangan.
Hasil : Penolong telah siap dengan sarung tangan
S : Ingin sekali BAB dan keinginan mengedan,
perut masih terasa nyeri sampai kebelakang.
O : Klien tampak mengedan dengan kuat dan
terkoordinasi, lahir Anak perempuan dengan
BB : 2700 gr , PB : 49 cm APGAR 1/5 =
8/10
A : Nyeri masih dirasakan , klien dapat
meningkatkan pola koping yang baik
terhadap nyeri
P : Lanjutkan 1 dan intervensi his untuk kala III
S : -
O : Ada sedikit rebokan perineum
Lahir bayi perempuan dengan BB : 2700 gr
, PB : 49 cm
Plasenta belum lahir
Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat
Kandung kencing telah kosong
Uterus terasa masih agak keras
untuk memecahkan ketuban
4. Mengeluarkan urin menggunakan kateter latex
Hasil : Kandung kemih Ibu berhasil dikosongkan
sebelum memulai melahirkan bayi
5. Saat sub oxiput tampak di bawah sympisis, tangan
kanan Melindungi perineum dengan dialas lipatan
kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri
melakukan tahanan puncak kepala.
Hasil : Tangan telah diposisikan dengan baik
6. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
Hasil : “Tidak ditemukan adanya lilitan tali pusat”
7. Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan
putaran paksi luar secara spontan.
Hasil : Bayi melakukan pergerakan secara fisiologis
untuk keluar dari mulut rahim ibu
8. Setelah kepala bayi menghadap ke paha ibu,
Menenempatkan kedua telapak tangan pada sisi kepala
bayi, lakukan tarikan secara hati – hati kearah bawah
sampai bahu posterior / belakang lahir.
Hasil : Bayi melakukan pergerakan secara fisiologis
untuk keluar dari mulut rahim ibu dan lahir bahu
depan dan belakang
Tampak klien ingin meneran
A : Menunjukkan adanya robekan perineum
derajat I. Bayi lahir selamat tanpa ada
cedera
P : Persiapan malahirkan plasenta
9. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala,
leher dan bahu bayi bagian posterior dengan posisi ibu
jari pada leher ( bagian bawah kepala ) dan keempat
jari pada bahu dan dada/ punggung bayi, sementara
tangan kiri memegang lengan dan bahu bayi bagian
anterior saat badan dan lengan lahir.
Hasil : Badan bayi berhasil dilahirkan dan dikeluarkan
secara perlahan dan cepat tanpa harus ibu mengedan
10. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri lakukan
menyusuri punggung kearah bokong dan tungkai
bawah ( selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara
kedua lutut janin ).
Hasil : lahir bayi keseluruhan
11. Setelah kepala lahir Mengusap dengan kasa bersih
pada hidung dan mulut janin dari lendir, darah dan air
ketuban.
Hasil : Setelah lendir bayi dibersihkan, Bayi langsung
menangis, suara bersih dan nyaring.
ANALISA DATA KALA III
Nama Klien : Ny. R
Diagnosa Medis : G I P 0 A 0
Ruang Rawat : KB RS Pelamonia
NO DATA MASALAH
1. DS :
Klien mengatakan masih ingin mengedan
DO :
Plasenta belum Lahir
Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat
Kandung kencing kosong
Uterus terasa masih agak keras
Tampak klien ingin meneran
Risiko difisit volume cairan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KALA III
NOHARI/
TGL
DIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.50
Risiko difisit volume
cairan b/d Endometrium
bekas implantasi plasenta
terbuka
Ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan
masih ingin mengedan
DO :
Plasenta belum Lahir
Tinggi fundus uteri
masih setinggi pusat
Kandung kencing
kosong
Uterus terasa masih
agak keras
Tampak klien ingin
meneran
Haemostasis tubuh
tetap terjaga dengan
Kriteria :
Bibir dan kulit
tidak kering
Tidak rasa haus
berlebih.
1. Periksa fundus uteri untuk
memastikan kehamilan
tunggal / ganda.
2. Beritahu ibu untuk disuntik.
3. Suntik oxytocin 10 unit IM.
4. Pindahkan klem pada
talipusat hingga berjarak 3-5
cm dan vulva.
5. Saat uterus berkontraksi,
regangkan tali pusat ,
sementara tangan yang lain
melakukan dorongan uterus
Pemberian oxitocin sebagai
tindakan selanjutnya harus
dipastikan terlebih dahulu
adanya kehamilan tunggal /
ganda.
Merupakan komunikasi efektif
agar klien lebih kooperatif.
Meningkatkan kontraksi
uterus, dan merangsang
plasenta keluar
Memudahkan tarikan tali pusat
dan perengan lebih dapat
dirasakan, apakah plasenta
sudah lepas / belum
Membantu pengeluaran
plasenta secara manual.
kearah dorso cranial.
6. Jika tali pusat terlihat
bertambah panjang dan terasa
adanya kemajuan plasenta,
minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan
kanan menarik tali pusat
kearah bawah kemudian
keatas hingga plasenta
tampak pada vulva.
7. Saat plasenta tampak pada
vulva, memegang plasenta
dengan kedua tangan dan
melakukan putaran searah
untuk membantu pengeluaran
plasenta .
Memastikan terlepasnya
plasenta. Proses pengeluran
plasenta melalui bantuan dan
kemamampuan ibu dalam
meneran
Mencegah robekan selaput
ketuban
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KALA III
N
OHARI/TGL
DX
KEPIMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.50
I 1. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan
tunggal / ganda.
Hasil : kehamilan tunggal
2. Memberitahu ibu untuk disuntik.
Hasil : Ibu nampak tenang
3. Menyuntikan oxytocin 10 unit IM
Hasil : Oxytoxin telah disuntukkan sesuai dengan dosis
yang telah ditetapkan di paha kanan secara IM
4. Memindahkan klem pada talipusat hingga berjarak 3-5
cm dan vulva.
Hasil : Secara perlahan klem dipindahkan
5. Saat uterus berkontraksi, meregangkan tali pusat ,
sementara tangan yang lain mendorong uterus kearah
dorso cranial.
Hasil : Teknik dapat dilakukan dengan baik dan tali
pusat semakin meregang
6. Jika tali pusat terlihat bertambah panjang dan terasa
S : -
O :
Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan
adanya perdarahan hebat
Plasenta lahir lengkap
Kontraksi uterus baik
Uterus teraba keras
Uterus teraba bundar
Tampak adanya laserasi perineum derajat I.
Tampak klien masih basah oleh cairan
Darah keluar ± 100 cc
A : Defisit volume cairan tidak terjadi.
P : Lanjutkan intervensi sesuai kebutuhan tahap
proses persalinan (menjahit perineum)
adanya kemajuan plasenta minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik tali pusat kearah
bawah kemudian keatas hingga plasenta tampak pada
vulva.
Hasil : Ibu membantu meneran dengan sisa tenaga yang
ada
7. Saat plasenta tampak pada vulva, memegang plasenta
dengan kedua tangan dan melakukan putaran searah
untuk membantu pengeluaran plasenta den mencegah
trobeknya selaput ketuban
Hasil :plasenta lahir lengkap : kotiledon, selaput lengkap
ANALISA DATA KALA IV
Nama Klien : Ny. R
Diagnosa Medis : G I P 0 A 0
Ruang Rawat : KB RS Pelamonia
NO DATA MASALAH
1.
DS:
Klien mengatakan nyeri pada bagian kelamin
dan bagian bawah perut.
DO :
Ekspresi wajah tampak meringis.
Tampak robekan kecil sebelah kiri pada
perineum
Uterus terasa bundar dan keras.
Nyeri
RENCANA KEPERAWATAN KALA IV
N
OHARI/TGL
DIAGNOSA
KEPERAWATANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.50
Nyeri b/d luka
perineum
DS:
Klien mengatakan
nyeri pada bagian
kelamin dan bagian
bawah perut.
DO :
Ekspresi wajah
tampak meringis.
Tampak robekan
kecil sebelah kiri
pada perineum
Uterus terasa bundar
dan keras.
Nyeri berkurang
dengan kriteria :
Keluhan secara verbal
berkurang.
Raut wajah tampak
tenang dan ruptur
telah dijahit dengan
baik.
1. Identifikasi derajat
ketidaknyamanan dan
sumbernya.
2. Observasi perdarahan
3. Jelaskan penyebab nyeri
4. Ajarkan klien
menggunakan teknik nafas
dalam.
5. Bersihkan daerah
perineum dan sekitarnya
6. Lakukan penjahitan
Mengklarifikasi kebutuhan
untuk menentukan intervensi
yang tepat.
antisipasi dengan cepat
perdarahan yang akan terjadi
Meningkatkan pemahaman klien
tentang nyeri secara fisiologis.
Dapat memblok impuls nyeri
dalam korteks cerbri melalui
respon kondisi dan stimulasi
kutan serta meningkatkan suplay
O2 ke jaringan.
Memberi rasa nyaman dan
mencegah terjadinya infeksi
Memperbaiki kerusakan
jaringan pada jalan lahir dan
mencegah komplikasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
KALA IV
NOHARI
/TGLEVALUASI DAN HASIL EVALUASI
1. Sabtu,
5 Oktober
2013
Jam 09.50
1. Mengidentifikasi derajat ketidak-nyamanan dan sumbernya.
Hasil : sudah mampu mengatasi nyeri
2. Menjelaskan penyebab nyeri.
Hasil : klien sudah mengetahui penyebab nyeri
3. Mengajarkanjarkan klien menggunakan teknik nafas dalam.
Hasil : Klien masih mengingat teknik yang diajarkan dan melakukannya saat
merasa nyeri ketika di jahit perineumnya
4. Membersihkan daerah perineum dan sekitarnya.
Hasil : Perineum bersih, dibersihkan dengan menggunakan kasa steril
5. Melakukan penjahitan
Hasil : Dilakukan jahitan pada perineum bagian dalam yang robek
sedangkan bagian luar utuh.
6. Mengobbservasi perdarahan.
Hasil : perdarahan pada saat penjahitan ± 20 cc
S : Nyeri masih terasa
O: Klien tidak tampak terlalu meringis
Ekspresi wajah lebih tenang.
A : Kemampuan klien beradaptasi terhadap
nyeri meningkat
P : Lanjutkan intervensi sesuai kebutuhan
RESUME BAYI BARU LAHIR
Hari/Tanggal pengkajian : Sabtu, 5 Oktober 2013
Hari, Tanggal Lahir : Sabtu, 5 Oktober 2013
Waktu : Pukul. 09.47 WITA
Telah lahir seorang bayi secara normal dengan umur kehamilan 39 minggu, tanpa cacat, berjenis
kelamin perempuan dengan Berat Badan 2700 gram, Panjang Badan 49 cm, Lingkar Lengan
Atas 10 cm, Lingkar kepala 30 cm, Lingkar dada 32 cm, Lingkar perut 31 cm, Apgar Score 8/10,
Ballard Score 37, Nadi 120x/menit, Pernapasan 40x/menit, Suhu 36,70C. Keadaan umum aktif,
menangis kuat, organ eksternal lengkap, tidak ada labiopalatoschizis, gerakan dada dan perut
mengikuti pola napas.
RIWAYAT KELAHIRAN
Pemeriksaan refleks Refleks Moro : Baik Refleks Menggenggam : reflex menggenggam ada tetapi masih belum begitu kuat. Refleks menghisap : kuat, sinkron dengan menelan Refleks tonic neck : (-) Tonus/aktivitas : Cukup aktif Kekuatan Menangis : Sangat kuat
Pemeriksaan Fisik a. Kepala
Bentuk kepala : agak lonjong, tidak ada lecet dikepala, rambut hitam dan tebal Ubun – ubun : sutura teraba dan simetris Mata : Posisi ke-2 mata simetris, alis mata tipis. Telinga : Telinga simetris, lubang telinga normal, tulang rawan pada
pinggir pinna kadang masih lembut, mudah kembali bila dilipat. Hidung : Posisi simetris , lubang hidung lengkap, keluaran tidak ada ,
pernafasan cuping (-) Mulut : simetris, lidah bergerak lincah, kekuatan mengisap baik,
Keadaan Punggung : Lecet (-), Lordosis (-), scoliosis (-), kiposis (-) Fleksisbilitas tulang punggung : Normal
c. Thorax
bentuk dada : ekspansi dada cukup baik, retraksi (-), dan sesak (-) jenis pernafasan : Normal, tidak ada bunyi nafas tambahan, ngorok (-) frekuensi nafas : 56x/menit
d. Abdomen Bentuk abdomen : Gerakan diafragmatik lebih sedikit dari pada gerakan abdominal,
turgor baik, tanda-tanda radang (-), pembuluh darah tidak terlihat jelas. Bising usus : (-)
e. Ekstremitas jari kaki : Lengkap jari tangan : Lengkap pergerakan kaki : cukup aktif, tidak ditemukan adanya kelemahan disalah satu
ekstremitas yang diduga ada trauma persalinan pergerakan tangan : cukup aktif garis telapak kaki : terlihat jelas melebihi 1/3 anterior. warna ekstremitas : kemerahan posisi ekstremitas : posisi kaki dan tangan simetris
f. Alat reproduksi/Genitalia Perempuan, Labia mayora dan minora (+)
g. Fungsi Eliminasi Fungsi miksi : Normal Anus : Berlubang dan mekonium (-)
Perawatan bayi yang dilakukan : Bonding Attacment : meletakkan bayi setelah lahir di atas perut ibu (-). Perawatan mata : mata bayi dibersihkan dengan kasa. Perawatan tali pusat : tali pusat diklem. Pencegahan hipotermi : memakaikan pakaian, sarung tangan dan kaki, menyelimutinya