Date post: | 24-Oct-2015 |
Category: | Documents |
View: | 97 times |
Download: | 11 times |
Internal Audit Charter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
Daftar Isi
Kata Pengantar 1 BAB I : Pendahuluan .. 2
BAB II : Visi dan Misi, Fungsi . 2 Ruang lingkup, Hak Tujuan dan Sasaran
Satuan Pengawasan Intern 4 2.1. Visi dan Misi ......... 4 2.2. Fungsi 5 2.3. Ruang Lingkup . 5 2.4. Hak 6 2.5. Tujuan 6 2.6. Sasaran .. 6
BAB III : Struktur Organisasi
Satuan Pengawasan Intern .. . 8
BAB IV : Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab
Satuan Pengawasan Intern .. . 13 4.1. Tugas Satuan Pengawasan Intern . 13 4.2. Wewenang Satuan Pengawasan Intern 14
4.3. Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern 15
BAB V : Standar Profesi dan Kode Etik
Satuan Pengawasan Intern 16 5.1. Standar Profesi . 16 5.2. Kode Etik . 16
Internal Audit Charter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
BAB VI : Norma Audit (Pemeriksaan)
Satuan Pengawasan Intern 19 6.1. Norma Audit (Pemeriksaan) . 19 6.2. Norma Umum Audit (Pemeriksaan) . 21
BAB VII : Pola Hubungan Satuan Pengawasan Intern
Dengan Beberapa Pihak 24 A. Hubungan Bagian SPI dengan Auditee 24 B. Hubungan Bagian SPI dg Auditor eksternal 24
C. Hubungan Bagian SPI dengan Komite Audit 25
D. Hubungan Bagian SPI dengan Direksi 25
BAB VIII : Penutup . 27
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
1
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
2
BAB I.
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan Visi PT Perkebunan Nusantara XII
(Persero) untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing
tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan dengan motto
Tumbuh, Lestari dan Bermakna dan selalu menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai SPIRIT - Sinergi, Profesionalitas, Integritas, Responbilitas, Inovasi dan Transparansi serta mewujudkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Per-01/MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tgl. 01
Agustus 2011 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara yang menyebutkan :
Pasal 67.
~ Pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang merupakan aparat Pengawasan Intern Perusahaan.
~ Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
Pasal 68.
Atas permintaan tertulis Komisaris / Dewan Pengawas Direksi
memberikan keterangan hasil audit atau hasil pelaksanaan tugas
Satuan Pengawasan Intern.
Pasal 69.
Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah
yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap
laporan hasil audit yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern.
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
3
Dalam rangka mewujudkan suatu sistem dan untuk menjaga serta
mengamankan harta kekayaan dan kegiatan perusahaan sesuai
kebijakan dan peraturan perusahaan yang berlaku, diperlukan adanya
pedoman yang mengatur kedudukan, ruang lingkup, hak dan
kewajiban, kewenangan & tanggung jawab profesi, metode kerja,
pelaporan dan kode etik untuk Satuan Pengawasan Intern (SPI)
sebagai Bagian yang independen dan professional. Agar pelaksanaan
audit internal berjalan sesuai dengan tujuan yang dapat diterima serta
didukung oleh unit kerja lainnya di perusahaan, maka diperlukan
Internal Audit Charter.
Pedoman ini dimaksudkan untuk mendukung fungsi dan misi Bagian
Satuan Pengawasan Intern PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero),
guna mendorong :
Terciptanya tingkat efisiensi sumber daya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal (konstruktif).
Dimanfaatkannya rekomendasi Satuan Pengawasan Intern sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (konsultatif / preventif).
Terciptanya ketaatan pada kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang berlaku (protektif).
Agar diperoleh kesamaan sikap dan pandangan yang konsisten
mengenai fungsi Pengawasan Intern, maka Internal Audit Charter
wajib dipahami dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas oleh
seluruh jajaran Satuan Pengawasan Intern atau pihak-pihak terkait di
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
4
BAB II
VISI DAN MISI, FUNGSI, RUANG LINGKUP
HAK, TUJUAN DAN SASARAN
SATUAN PENGAWASAN INTERN
Pada dasarnya tugas pokok Satuan Pengawasan Intern berfungsi
sebagai pembantu Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII
(Persero) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
berkaitan dengan pengawasan dan service to management terhadap
proses Laporan Keuangan Perusahaan, Sistem Pengendalian Intern,
tingkat kepatuhan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku, manajemen resiko dan review/evaluasi aktivitas
operasional majemen. Selanjutnya dalam mengaktualisasikan, Satuan
Pengawasan Intern telah merumuskan Visi Dan Misi, Ruang Lingkup,
Hak, Tujuan dan Sasaran sebagai berikut :.
2.1. V i s i D a n M i s i
V i s i
Memposisikan Satuan Pengawasan Intern sebagai bagian dari
organisasi perusahaan yang independen dan mandiri dalam
membantu Manajemen untuk mengefektifkan fungsi pengawasan
dan pengendalian intern, sehingga tercipta Tata Kelola
Perusahaan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja PT
Perkebunan Nusantara XII (Persero).
M i s i Menjadi mitra strategis Manajemen dalam memberikan nilai
tambah pada proses bisnis perusahaan, membantu Manajemen
mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap
pelaksanaan kegiatan perusahaan dan mendorong Manajemen
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
5
meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang baik.
2.2. F u n g s i Dalam melaksanakan tugasnya Bagian SPI menjalankan fungsi
sebagai berikut :
Memberikan kenyakinan (assurance) kepada Direksi, Komite Audit dan unit kerja/ bagian terkait atas efektivitas sistem
manajemen risiko.
Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi
atas hasil audit yang dilakukannya.
Mendorong peran serta karyawan /SDM dan masyarakat dalam rangka terciptanya sistem pengawasan dini.
Merupakan konsultan dalam rangka : Peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance.
Pengembangan Teknologi Informasi.
2.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup audit Bagian Satuan Pengawasan Internal
mencakup pemeriksaan, pengkajian dan evaluasi atas kecukupan
dan efektivitas dari sistem pengendalian internal perusahaan
dan mutu kinerja dari pelaksanaan tanggung jawab yang
ditetapkan serta pemeriksaan terhadap pengelolaan resiko.
Bagian SPI berhak menerima informasi atau penjelasan apa saja
yang dianggap perlu guna memenuhi tanggung jawabnya.
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
6
2.4. H a k. Memiliki akses yang tidak terbatas dalam memeriksa catatan,
aset-aset dan sumber daya perusahaan, serta hal-hal yang dianggap
perlu. Hal ini semua harus dilaksanakan dengan tanggung jawab
penuh terutama dalam hal menjaga keamanan dan kerahasiaannya.
2.5. TUJUAN Membantu Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII
(Persero) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang
berhubungan dengan pengelolaan perusahaan, yaitu :
Memberdayakan sumber daya pengawasan secara optimal sehingga terwujudnya operasional excellence.
Laporan keuangan dan berbagai informasi keuangan lain yang memenuhi standar akuntansi yang berlaku.
Sistim pengendalian intern perusahaan yang terkait dengan masalah-masalah keuangan, akuntansi serta kepatuhan kepada
aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Aspek manajemen resiko melalui pengawasan resiko. Tercapainya tujuan strategis perusahaan melalui sistim
pengendalian manajemen.
2.6. S a s a r a n Mendorong penyempurnaan kebijakan perusahaan yang strategis
dan disusun dengan berbasis risiko sehingga fokus audit menjadi
lebih terarah ke area layak audit dengan bobot risiko tinggi
mencakup :
Menyakinkan bahwa risiko bisnis utama telah dikelola secara baik dan sistem pengendalian internal perusahaan telah
berjalan efektif dan berfungsi secara berkesinambungan.
Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
7
Penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai produksi serta penggunaan biaya
produksi yang terkendali berdasarkan RKAP yang telah
ditetapkan, sehingga perusahaan dapat tumbuh, berkembang,
lestari dan bermakna.
Terciptanya sistem pengawasan dini dengan mengoptimalkan peran serta karyawan/ SDM dan masyarakat disekitar
perusahaan.
Terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) dengan nilai yang optimal.
Terlaksananya pengembangan
Click here to load reader