Top Banner
30

Internal Audit Charter

Oct 24, 2015

Download

Documents

Exsact J-male

international audit charter
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Internal Audit Charter
Page 2: Internal Audit Charter

Internal Audit Charter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………… 1

BAB I : Pendahuluan ……………………………….. 2

BAB II : Visi dan Misi, Fungsi ………………………. 2

Ruang lingkup, Hak Tujuan dan Sasaran

Satuan Pengawasan Intern ………………… 4

2.1. Visi dan Misi ……………………......... 4

2.2. Fungsi ………………………………… 5

2.3. Ruang Lingkup .……………………… 5

2.4. Hak …………………………………… 6

2.5. Tujuan ………………………………… 6

2.6. Sasaran ……………………………….. 6

BAB III : Struktur Organisasi

Satuan Pengawasan Intern ……………….. . 8

BAB IV : Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab

Satuan Pengawasan Intern ……………….. . 13

4.1. Tugas Satuan Pengawasan Intern ……. 13

4.2. Wewenang Satuan Pengawasan Intern 14

4.3. Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern 15

BAB V : Standar Profesi dan Kode Etik

Satuan Pengawasan Intern ………………… 16

5.1. Standar Profesi ………………………. 16

5.2. Kode Etik ……………………………. 16

Page 3: Internal Audit Charter

Internal Audit Charter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

BAB VI : Norma Audit (Pemeriksaan)

Satuan Pengawasan Intern ………………… 19

6.1. Norma Audit (Pemeriksaan) …………. 19

6.2. Norma Umum Audit (Pemeriksaan) …. 21

BAB VII : Pola Hubungan Satuan Pengawasan Intern

Dengan Beberapa Pihak …………………… 24

A. Hubungan Bagian SPI dengan Auditee… 24

B. Hubungan Bagian SPI dg Auditor eksternal 24

C. Hubungan Bagian SPI dengan Komite Audit 25

D. Hubungan Bagian SPI dengan Direksi… 25

BAB VIII : Penutup ……………………………………. 27

Page 4: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

1

Page 5: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

2

BAB I.

PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan Visi PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing

tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan dengan motto

“Tumbuh, Lestari dan Bermakna” dan selalu menjunjung tinggi dan

menerapkan nilai-nilai “SPIRIT - Sinergi, Profesionalitas, Integritas,

Responbilitas, Inovasi dan Transparansi” serta mewujudkan

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Per-01/MBU/2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tgl. 01

Agustus 2011 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19

tahun 2003 tentang badan Usaha Milik Negara yang menyebutkan :

Pasal 67.

~ Pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang

merupakan aparat Pengawasan Intern Perusahaan.

~ Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada

Direktur Utama.

Pasal 68.

Atas permintaan tertulis Komisaris / Dewan Pengawas Direksi

memberikan keterangan hasil audit atau hasil pelaksanaan tugas

Satuan Pengawasan Intern.

Pasal 69.

Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah

yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap

laporan hasil audit yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern.

Page 6: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

3

Dalam rangka mewujudkan suatu sistem dan untuk menjaga serta

mengamankan harta kekayaan dan kegiatan perusahaan sesuai

kebijakan dan peraturan perusahaan yang berlaku, diperlukan adanya

pedoman yang mengatur kedudukan, ruang lingkup, hak dan

kewajiban, kewenangan & tanggung jawab profesi, metode kerja,

pelaporan dan kode etik untuk Satuan Pengawasan Intern (SPI)

sebagai Bagian yang independen dan professional. Agar pelaksanaan

audit internal berjalan sesuai dengan tujuan yang dapat diterima serta

didukung oleh unit kerja lainnya di perusahaan, maka diperlukan

Internal Audit Charter.

Pedoman ini dimaksudkan untuk mendukung fungsi dan misi Bagian

Satuan Pengawasan Intern PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero),

guna mendorong :

Terciptanya tingkat efisiensi sumber daya yang optimal dan

efektivitas hasil yang maksimal (konstruktif).

Dimanfaatkannya rekomendasi Satuan Pengawasan Intern sebagai

penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi (konsultatif / preventif).

Terciptanya ketaatan pada kebijakan, ketentuan, dan peraturan

yang berlaku (protektif).

Agar diperoleh kesamaan sikap dan pandangan yang konsisten

mengenai fungsi Pengawasan Intern, maka Internal Audit Charter

wajib dipahami dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas oleh

seluruh jajaran Satuan Pengawasan Intern atau pihak-pihak terkait di

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).

Page 7: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

4

BAB II

VISI DAN MISI, FUNGSI, RUANG LINGKUP

HAK, TUJUAN DAN SASARAN

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Pada dasarnya tugas pokok Satuan Pengawasan Intern berfungsi

sebagai pembantu Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

berkaitan dengan pengawasan dan service to management terhadap

proses Laporan Keuangan Perusahaan, Sistem Pengendalian Intern,

tingkat kepatuhan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku, manajemen resiko dan review/evaluasi aktivitas

operasional majemen. Selanjutnya dalam mengaktualisasikan, Satuan

Pengawasan Intern telah merumuskan Visi Dan Misi, Ruang Lingkup,

Hak, Tujuan dan Sasaran sebagai berikut :.

2.1. V i s i D a n M i s i

V i s i

Memposisikan Satuan Pengawasan Intern sebagai bagian dari

organisasi perusahaan yang independen dan mandiri dalam

membantu Manajemen untuk mengefektifkan fungsi pengawasan

dan pengendalian intern, sehingga tercipta Tata Kelola

Perusahaan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja PT

Perkebunan Nusantara XII (Persero).

M i s i Menjadi mitra strategis Manajemen dalam memberikan nilai

tambah pada proses bisnis perusahaan, membantu Manajemen

mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap

pelaksanaan kegiatan perusahaan dan mendorong Manajemen

Page 8: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

5

meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan

yang baik.

2.2. F u n g s i

Dalam melaksanakan tugasnya Bagian SPI menjalankan fungsi

sebagai berikut :

Memberikan kenyakinan (assurance) kepada Direksi, Komite

Audit dan unit kerja/ bagian terkait atas efektivitas sistem

manajemen risiko.

Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan

perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi

atas hasil audit yang dilakukannya.

Mendorong peran serta karyawan /SDM dan masyarakat

dalam rangka terciptanya sistem pengawasan dini.

Merupakan konsultan dalam rangka :

Peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-

prinsip Good Corporate Governance.

Pengembangan Teknologi Informasi.

2.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup audit Bagian Satuan Pengawasan Internal

mencakup pemeriksaan, pengkajian dan evaluasi atas kecukupan

dan efektivitas dari sistem pengendalian internal perusahaan

dan mutu kinerja dari pelaksanaan tanggung jawab yang

ditetapkan serta pemeriksaan terhadap pengelolaan resiko.

Bagian SPI berhak menerima informasi atau penjelasan apa saja

yang dianggap perlu guna memenuhi tanggung jawabnya.

Page 9: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

6

2.4. H a k.

Memiliki akses yang tidak terbatas dalam memeriksa catatan,

aset-aset dan sumber daya perusahaan, serta hal-hal yang dianggap

perlu. Hal ini semua harus dilaksanakan dengan tanggung jawab

penuh terutama dalam hal menjaga keamanan dan kerahasiaannya.

2.5. TUJUAN

Membantu Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang

berhubungan dengan pengelolaan perusahaan, yaitu :

Memberdayakan sumber daya pengawasan secara optimal

sehingga terwujudnya operasional excellence.

Laporan keuangan dan berbagai informasi keuangan lain yang

memenuhi standar akuntansi yang berlaku.

Sistim pengendalian intern perusahaan yang terkait dengan

masalah-masalah keuangan, akuntansi serta kepatuhan kepada

aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Aspek manajemen resiko melalui pengawasan resiko.

Tercapainya tujuan strategis perusahaan melalui sistim

pengendalian manajemen.

2.6. S a s a r a n

Mendorong penyempurnaan kebijakan perusahaan yang strategis

dan disusun dengan berbasis risiko sehingga fokus audit menjadi

lebih terarah ke area layak audit dengan bobot risiko tinggi

mencakup :

Menyakinkan bahwa risiko bisnis utama telah dikelola secara

baik dan sistem pengendalian internal perusahaan telah

berjalan efektif dan berfungsi secara berkesinambungan.

Page 10: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

7

Penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien

dalam rangka mencapai produksi serta penggunaan biaya

produksi yang terkendali berdasarkan RKAP yang telah

ditetapkan, sehingga perusahaan dapat tumbuh, berkembang,

lestari dan bermakna.

Terciptanya sistem pengawasan dini dengan mengoptimalkan

peran serta karyawan/ SDM dan masyarakat disekitar

perusahaan.

Terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance/ GCG) dengan nilai yang optimal.

Terlaksananya pengembangan Teknologi Informasi yang

terarah dan berfungsi secara optimal.

Page 11: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

8

BAB III

STUKTUR ORGANISASI

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : Kpts-

002/PTPN/UMUM/02/2006 tanggal 1 Februari 2006 Tentang

Penetapan Struktur Organisasi Dan Job Description Kantor Direksi

Peralihan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dan Surat

Keputusan Direksi nomor : Kpts-011/PTPN/UMUM/06/2007 tanggal

18 Juni 2007 Tentang Perubahan Dan Penambahan Bidang Di Bagian

Satuan Pengawasan Intern Dan Bagian Pemasaran, maka Struktur

Oranisasi Satuan Pengawasan Intern disusun sebagai berikut:

Dalam pelaksanaan audit disesuaikan dengan kebutuhan audit dan

bagan struktural berubah menjadi bagan fungsional yang terinci

sebagai berikut :

Kepala Bagian SPI berfungsi sebagai penanggung jawab dan

sekaligus pengawas audit.

Kepala Bagian

Satuan Pengawasan Intern

Ass.Kabag.

BidangPengawasan

Keuangan

Ass.Kabag

Bidang Pengawasan

Operasional

Ass.Kabag.

Bidang Analisa

Sisdur

Staf Bidang Staf Bidang Staf Bidang

Page 12: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

9

Assisten Kepala Bagian berfungsi sebagai Ketua Tim sekaligus

supervisi audit.

Staf bidang berfungsi sebagai anggota tim audit.

Uraian tugas / Job Discribtion :

I. Kepala Bagian SPI

Fungsi Dan Sasaran Jabatan :

Terkelolanya penilaian terhadap pelaksanaan system pengendalian

manajemen serta memberikan saran perbaikan kepada Direksi.

Tugas Rutin :

- Membuat RKAP Bagian

- Menyusun rencana kerja, prosedur, rincian dan pelaksanaan

bidang pengawasan dan sistim informasi manajemen.

- Melakukan pemeriksaan operasional dan finansial yang

dilaksanakan bersamaan pada setiap kunjungan audit, serta

melakukan audit yang bersifat analisis terhadap peningkatan

efektifitas serta audit khusus.

- Mencari gambaran mengenai perbandingan, realisasi capaian

dari setiap kegiatan dibandingkan dengan RKAP.

Tugas Isidentil :

- Melaksanakan audit khusus.

- Melaksanakan tugas khusus dari atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab :

- Mengelola kegiatan pengawasan di Perusahaan.

- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta

mempertanggungjawabkan kegiatan kerja Bagian SPI.

Page 13: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

10

- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karyawan yang

menjadi tanggung jawabnya.

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan.

II. Asskabag. Bidang Pengawasan Operasional.

Fungsi Dan Sasaran Jabatan :

Terkelolanya perencanaan dan koordinasi tugas audit operasional

sesuai dengan pelaksanaan system dan prosedur yang berlaku.

Tugas rutin

- Merencanakan Program Audit

- Mengevaluasi Laporan Manajemen Kebun/Bagian

- Memeriksa laporan lembar pemeriksaan kebun/unit

- Mengevaluasi surat-surat masuk kepada kepala bagian yang

perlu diberi catatan

- Membuat laporan hasil audit.

Tugas insidentil

- Melaksanakan audit khusus

- Membuat konsep memo/surat dari Kabag kepada Direksi

/Unit lainnya

- Melaksanakan tugas khusus dari atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab :

- Memimpin, mengkordinasikan dan mengawasi serta

mempertanggung jawabkan kegiatan audit operasional.

- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karyawan yang

menjadi tanggung jawabnya.

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan.

Page 14: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

11

III. Asskabag. Bidang Pengawasan Keuangan.

Fungsi Dan Sasaran Jabatan :

Terkelolanya perencanaan dan koordinasi tugas pemeriksaan

keuangan serta penilaian system dan prosedur yang baik.

Tugas rutin :

- Merencanakan program audit.

- Memeriksa konsep laporan audit.

- Membuat konsep surat penugasan audit.

- Mengkomunikasikan hasil temuan pemeriksaan kepada tim

audit.

- menganalisis LM kebun/bagian

- Mengevaluasi surat-surat edaran dan bagian.

Tugas insidentil :

- Melaksanakan audit khusus

- Membuat konsep memo/surat dari Kabag kepada Direksi

/Unit lainnya

- Melaksanakan tugas khusus dari atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab :

- Memimpin, mengkordinasikan dan mengawasi serta

mempertanggung jawabkan kegiatan audit keuangan dan

penilaian pelaksanaan sistem dan prosedur.

- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karyawan yang

menjadi tanggung jawabnya.

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan.

Page 15: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

12

IV. Asskabag. Bidang Analisis Sistem dan Prosedur.

Fungsi Dan Sasaran Jabatan ;

Membantu Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern melakukan

analisa Laporan Manajemen, mengevaluasi dan menyampaikan

usulan penyempurnaan sistim informasi dan prosedur serta

menyusun statistic.

Tugas rutin :

- Melakukan analisa laporan manajemen.

- Mengevaluasi dan atau menyampaikan usul penyempurnaan

sistim informasi dan prosedur.

- Analisis data untuk penyusunan Statistik.

Tugas insidentil :

- Melaksanakan audit khusus

- Membuat konsep memo/surat dari Kabag kepada Direksi/Unit

lainnya

- Melaksanakan tugas khusus dari atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Wewenang Dan Tanggung Jawab :

- Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi serta

mempertanggungjawabkan kegiatan analisa sistim dan prosedur.

- Melaksanakan pembinaan dan pengembangan karyawan yang

menjadi tanggung jawabnya.

- Melakukan penilaian terhadap kinerja bawahan.

Page 16: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

13

BAB IV

TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

SATUAN PENGAWASAN INTERN

4.1. Tugas Satuan Pengawasan Intern.

Tugas - tugas Bagian SPI diatur dalam Audit charter antara lain

sebagai berikut :

Menyusun dan melaksanakan Audit Charter.

Membuat dan menyusun Program Kerja Audit Tahunan

(PKAT).

Mengevaluasi pelaksanaan fungsi internal kontrol perusahaan

secara berkesinambungan

Melakukan Audit Pendahuluan berdasarkan Laporan

Manajemen secara periodik.

Melakukan audit manajemen termasuk audit operasional dan

keuangan.

Melakukan audit khusus.

Membuat dan menerbitkan Laporan Hasil Audit

Membuat laporan setiap triwulan atas realisasi/pelaksanaan

PKAT.

Berperan sebagai pendamping (Counter-Part) pihak Auditor

Ekternal.

Berkoordinasi dengan komite audit.

Memonitor dan mengevaluasi tindak lanjut LHA hasil audit

(internal dan eksternal) serta memberikan saran-saran

perbaikan sistem dan prosedur.

Evaluasi atas program kerja guna memastikan apakah hasilnya

konsisten dengan sasaran yang ingin dicapai (RKAP), dan

apakah program kerja dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Page 17: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

14

Membantu manajemen dalam menilai resiko-resiko yang

dihadapi perusahaan.

Evaluasi peraturan & pelaksanaan Good Corporate

Governance.

Melakukan berbagai upaya untuk menemukan inovasi baru

dalam bidang Satuan Pengawasan Internal.

4.2. Wewenang Satuan Pengawasan Intern

Melakukan audit terhadap kebenaran, kewajaran,

kelengkapan, efisiensi dan efektifitas semua kegiatan

manajemen yang digunakan Perusahaan agar tujuan

Perusahaan tercapai.

Memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap

dokumen, pencatatan, personal, sumber daya/dana fisik

kekayaan Perusahaan lainnya diseluruh unit kerja perusahaan

untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas audit.

Melakukan audit terhadap Anak Perusahaan PT Perkebunan

Nusantara XII (Persero) apabila diminta oleh Bagian Usaha

tersebut dengan persetujuan Direktur Utama.

Melakukan penyelidikan terhadap semua kasus/ masalah pada

setiap aspek dan unsur kegiatan, baik berupa penipuan,

pemalsuan, penggelapan, pencurian, pembongkaran,

perampokan, atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan

kerugian materiil maupun imateriil bagi perusahaan.

Memperbaiki Sistem prosedur Pemeriksaan sesuai dengan

perkembangan kebutuhannya.

Memberikan saran perbaikan atas inefisiensi, inefektivitas

yang telah terjadi maupun resiko yang akan terjadi dimasa

mendatang.

Mengusulkan kebutuhan tenaga SDM.

Page 18: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

15

4.3. Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern.

Tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal adalah memberikan

analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi

mengenai aktivitas yang diperiksa yang dilakukan sesuai dengan

standart audit dan standart perilaku profesional yang dituntut kode

etik.

Tanggung jawab ini juga meliputi koordinasi pelaksanaan audit

yang dilakukan oleh Komite Audit dan Auditor Eksternal

sehingga tujuan audit semua pihak tercapai.

Satuan Pengawasan Intern tidak dibenarkan terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit.

Page 19: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

16

BAB V

STANDAR PROFESI DAN KODE ETIK

SATUAN PENGAWASAN INTERN

5.1. Standar Profesi.

Standar Profesi Auditor Internal adalah standar mutu pelaksanaan

audit dan laporan hasil audit serta kesepakatan mengenai

bagaimana laporan audit disajikan agar bermanfaat bagi

manajemen dan pemakainya.

Anggota Satuan Pengawasan Intern harus mematuhi Standar

Profesi Auditor Internal untuk menjaga kinerja dan hasil audit

dalam melaksanakan tugasnya.

Standar Profesi yang melandasi pelaksanaan tugas Bagian Satuan

Pengawasan Internal adalah Standar Profesi Audit Internal yang

diterbitkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal

tahun 2004.

Pengembangan profesionalisme, meliputi :

Pelatihan

Program pendidikan berkelanjutan

Praktek kerja / Benchmark

Seminar / Lokakarya.

Penetapan auditor Bagian SPI memperhatikan pendidikan,

keahlian, pengalaman dan yang telah mempunyai latar belakang

atau diberikan kesempatan pelatihan audit.

5.2. Kode Etik

Kode etik merupakan panduan tentang arah perilaku yang harus

dituju dan dianut oleh auditor Bagian Satuan Pengawasan Intern

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), agar dapat memenuhi

harapan-harapan stakeholder.

Page 20: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

17

Kode etik Auditor Bagian SPI PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) adalah :

Jujur, Obyektif dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan

tugas dan memenuhi tanggung-jawabnya.

Memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap profesi,

Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern, serta tidak boleh

secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang

menyimpang atau melanggar hukum.

Tidak boleh terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat

mendiskreditkan profesi auditor internal perusahaan.

Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik

kepentingan dengan perusahaan, atau kegiatan yang dapat

menimbulkan prasangka yang meragukan kemampuannya

untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

obyektif.

Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari auditee,

karyawan, ataupun mitra bisnis perusahaan, yang patut diduga

dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

Melaksanakan seluruh penugasan dengan menggunakan

kompetensi profesional yang dimiliki.

Mematuhi sepenuhnya Standar Profesi Audit Internal,

kebijakan dan peraturan perusahaan.

Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk

mendapatkan keuntungan pribadi, melanggar hukum, atau

menimbulkan kerugian terhadap perusahaan.

Mengungkapkan semua fakta-fakta yang jika tidak diungkap

dapat (i) mendistorsi laporan atas kegiatan yang individu,

atau (ii) menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar

hukum.

Page 21: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

18

Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektifitas dan kualitas

pelaksanaan tugasnya, serta wajib mengikuti pendidikan

professional berkelanjutan.

Page 22: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

19

BAB VI

NORMA AUDIT (PEMERIKSAAN)

SATUAN PENGAWASAN INTERN

6.1. Norma Audit (Pemeriksaan).

Pengertian Norma Audit (Pemeriksaan).

Norma pemerikasaan adalah patokan, kaidah atau ukuran yang

harus diikuti dalam rangka melaksanakan fungsi pemeriksaan

agar dicapai mutu pelaksanaan pemeriksaan dan mutu laporan

pemeriksaan yang dikehendaki..

Landasan.

Pemikiran yang menjadi landasan ditetapkannya norma audit

(pemeriksaan) SPI adalah sebagai berikut :

~ Bahwa sesuai dengan tugas SPI yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 tahun

1983, Kep-Men Nomor 117/M-MBU/2002 dan Undang –

undang Nomor 19 tahun 2003. SPI bertugas membantu

pimpinan tertinggi dalam mengadakan penilaian atas sistim

pengendalian manajemen dan pelaksanaannya pada badan

yang bersangkutan serta memberikan saran – saran

perbaikannya.

~ Bahwa untuk mengetahui apakah tugas telah dilaksanakan

sebagaimana yang seharusnya, maka perlu adanya kriteria

tentang mutu pelaksanaan tugas pemeriksaan intern.

~ Bahwa kriteria tentang ukuran mutu pelaksanaan tugas

pemeriksaan oleh audit internal ditetapkan dalam Norma

Audit SPI.

~ Bahkan agar norma audit dimaksud diketahui, dimengerti

dan dihayati oleh semua auditor internal, maka norma audit

tersebut perlu disosialisasikan.

Page 23: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

20

Tujuan

Tujuan norma audit ini adalah untuk menjamin mutu

pelaksanaan pemeriksaan dan keseragaman pendapat mengenai

bagaimana sebaiknya norma audit disajikan agar bermanfaat

bagi pemakainya. Norma ini juga dimaksudkan untuk dipakai

sebagai dasar dalam menetapkan batas-batas tanggung jawab

pelaksanaan audit bagi SPI.

Materi

Materi norma audit SPI meliputi hal-hal sebagi berikut :

a) Ruang Lingkup Audit Intern

Ruang lingkup audit intern perlu dicantumkan dalam norma

umum audit untuk menetapkan luasnya audit dan

mengarahkan hasil audit yang dikehendaki, yang meliputi :

Audit keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-

undangan.

Penilaian tentang dayaguna dan kehematan dalam

penggunaan sarana yang tersedia.

Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang

direncanakan dari suatu kegiatan atau program.

b) Kriteria Auditor Internal

Kriteria ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi

untuk menjadi seorang auditor internal, karena merupakan

salah satu aspek utama untuk mencapai kualitas

pemeriksaan yang diharapkan.

Page 24: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

21

6.2. Norma Umum Audit (Pemeriksaan).

6.2.1. Tujuan, Kewenangan dan tanggung jawab.

Tujuan, wewenang dan tanggung jawab fungsi audit

internal harus dinyatakan secara formal dalam Internal

Audit Charter, konsisten dengan Standar Profesi Audit

Internal (SPAI) dan mendapat persetujuan dari Pimpinan.

6.2.2. Independensi dan Objektivitas.

Fungsi audit internal harus independen dan auditor internal

harus objektif dalam melaksanakan pekerjaannya.

a) Independensi Organisasi.

Fungsi audit internal harus ditempatkan pada posisi

yang memungkinkan fungsi tersebut memenuhi

tanggung jawabnya. Independensi akan meningkat jika

Auditor Internal memiliki akses komunikasi yang

memadai terhadap pimpinan.

b) Objektivitas Auditor Internal.

Auditor internal harus memiliki sikap mental yang

objektif, tidak memihak dan menghindari kemungkinan

timbulnya pertentangan kepentingan (conflict of

interest).

c) Kendala Terhadap Prinsip Independensi dan

Objektivitas.

Jika prinsip independensi dan objektifitas tidak dapat

dicapai, baik secara fakta maupun dalam kesan, hal ini

harus diungkapkan kepada pihak yang berwenang.

Teknis dan rincian pengungkapan ini tergantung

kepada alasan tidak terpenuhinya prinsip independensi

dan objektivitas tersebut.

Page 25: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

22

6.2.3. Keahlian Dan Kecermatan Profesi.

Penugasan harus dilaksanakan dengan memperhatikan

keahlian dan kecermatan profesional.

Auditor internal harus memiliki pengetahuan,

ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tanggung jawab perorangan. Untuk

melaksanakan fungsi audit, Auditor Internal secara

kolektif harus memiliki atau memperoleh pengetahuan,

ketrampilan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tanggung jawabnya.

Penanggungjawab fungsi audit internal harus

memperoleh saran dan asistensi dari pihak yang

kompeten jika pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi

dari staf auditor internal tidak. memadai untuk

melaksanakan sebagian atau seluruh penugasannya.

Auditor internal harus memiliki pengetahuan yang

memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan menguji

adanya indikasi kecurangan.

6.2.4. Tanggungjawab Pelaporan

Memberikan saran-saran, pendapat dan pertimbangan

berdasarkan kesimpulan atas hasil audit dalam bentuk

laporan hasil audit kepada Direktur Utama, baik diminta

maupun tidak tentang hal yang dipandang perlu guna

mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien.

Menyusun rencana kerja, prosedur, perincian kerja,

pelaksanaan dan pengembangannya yang menyangkut

bidang tugas dan tanggung jawab SPI.

Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta mempelajari peraturan-peraturan dan

Page 26: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

23

pernudang-undangan yang dikeluarkan pemerintah/

instansi yang terkait untuk tujuan peningkatan dan

kesempurnaan tugas-tugas pengawasan.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Direktur Utama.

Page 27: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

24

BAB VII

POLA HUBUNGAN SPI DENGAN

BEBERAPA PIHAK

Bagian Satuan Pengawasan Intern PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) dalam melaksanakan tugasnya selalu berhubungan

dengan pihak internal maupun eksternal :

A. Hubungan Bagian SPI dengan Auditee

Hubungan Bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI) dengan

auditee (Bagian / Kebun / Pabrik / Unit) didasarkan pada

pelaksanaan Surat Tugas dengan sikap kemitraan berupa :

1. Auditee wajib menyampaikan seluruh informasi yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan audit.

2. Auditor bertanggung jawab atas keamanan dan kerahasian

dokumen informasi yang disampaikan auditee.

3. Auditor wajib memberikan kesempatan kepada auditee

untuk memberikan tanggapan atas hasil pelaksaanaan

audit.

4. Auditee wajib menerima hasil audit yang telah disepakati

bersama.

B. Hubungan Bagian SPI dengan Auditor Eksternal

Hubungan Bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI) dengan

Auditor Eksternal seperti Kantor Akuntan Publik (KAP), BPK

dan Unit Pengawasan Fungsional lainnya, adalah sebagai

berikut :

1. Memberikan akses atas Laporan Hasil Audit (LHA)

Bagian SPI dan jika dibutuhkan dapat memberikan Kertas

Kerja Audit Bagian SPI kepada Auditor Eksternal dengan

Page 28: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

25

permintaan secara tertulis, guna menghindari tumpang

tindih pelaksanaan audit.

2. Memonitor hasil temuan Auditor Eksternal yang belum

ditindak lanjuti sekaligus mendorong penanggung jawab

kegiatan melaksanakan tindak lanjut dari temuan tersebut.

C. Hubungan Bagian SPI dengan Komite Audit

Bentuk hubungan Bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI)

dengan Komite Audit yang dilakukan melalui Komisaris,

adalah sebagai berikut :

1. Bagian SPI membantu Komite Audit untuk memastikan

bahwa pedoman Komite Audit, aktivitas dan proses

Komite Audit telah memadai untuk memenuhi tanggung

jawabnya.

2. Komite Audit memastikan bahwa Pedoman Internal Audit,

peranan, dan aktivitas dari audit internal dapat dipahami

dan menjawab kebutuhan Komite Audit dan Komisaris.

3. Memelihara komunikasi yang terbuka dan efektif dengan

Komite Audit, sehingga mekanisme kerja dapat terbentuk

dengan baik.

D. Hubungan Bagian SPI dengan Direksi

Bagian SPI adalah unit pendukung Direksi dalam bidang

pengawasan. Bentuk hubungan tersebut adalah sebagai berikut

:

1. Bagian SPI sebagai mitra Direksi dalam mendiskusikan

hal-hal yang mempengaruhi kegiatan perusahaan baik

keuangan maupun non keuangan.

2. Menilai efektiftas sistem pengendalian intern (internal

control system), termasuk didalamnya memberikan

rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

Page 29: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

26

pengendalian intern dan mengindentifikasikan hal-hal yang

memerlukan perhatian Direksi serta tindak lanjut atas hasil

audit.

3. Membantu Direksi membahas setiap permasalahan yang

ditemukan dalam audit sesuai dengan norma yang ada di

PTPN XII (Persero).

Page 30: Internal Audit Charter

Internal Audit Cahter PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

27

BAB VIII

PENUTUP

Demikian Piagam Internal Audit ini disusun dan ditetapkan

sebagai pedoman bagi Bagian SPI PT Perkebunan Nusantara XII

(Persero) dalam melaksanakan tugas operasionalnya serta untuk

diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

Piagam Internal Audit ini akan diperbaiki dan disempurnakan

secara periodik sesuai dengan perkembangan perusahaan serta

kebutuhan organisasi.