Top Banner

of 34

INTERAKSI MIKROBA-MANUSIA.pptx

Mar 07, 2016

Download

Documents

Deri Kermelita
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

INTERAKSI MIKROBA DENGAN TUMBUHAN DAN HEWAN

INTERAKSI MIKROBA DENGAN MANUSIAOleh:DERI KERMELITA, SKM.MPH

Simbiosis: interaksi antara dua jenis mikroba yang hidup bersama-sama.

Simbiosis dari bahasa Yunani: - sym: untuk- biosis: kehidupan.

Mikroba yang melakukan simbiosis: simbion.Interaksi: menimbulkan pengaruh positif, negatif atau tidak ada pengaruh antar populasi mikroba yang satu dengan yang lain.

Mikroba dijumpai secara normal:a. Kulit: Staphylococcus, Corynebacterium, Pityrosporum, Acinetobacter, Mirococcus.b. Mulut: Streptococcus, Lactobacillus, Fusobacterium, Achtinomycetes.c. Pernafasan: Streptococcus, Staphylococcus, Corynebacterium.d. Pencernaan: Lactobacillus, Clostridium, E.coli.e. Urogenital: E. coli, Proteus, Klebsiella.Keuntungan Interaksi Mikroba dengan Manusia hidup normalMikroba tubuh manusia (mulut,reproduksi).

Contoh: di usus manusia terdapat 8 kg bakteri yaitu bakteri pathogen (Staphylococcus, Clostridium perfringen Salmonella, E.Coli=15%) dan bakteri yang menguntungkan (bifidobakteria= 85%). hidup normal Jika kedua jenis bakteri tubuh sehat

Probiotik: oleh L. Illey dan S. Tillwell (1965) Fungsi: substansi yang dihasilkan oleh suatu organisme, merangsang pertumbuhan organisme lain.

Probiotik dari bahasa Yunani : Probios (untuk kehidupan).yaitu: organisme beserta substansinya yang mendukung keseimbangan mikro-flora dalam saluran pencernaan.

Antibiotik oleh Sperti (1971): untuk ekstrak jaringan yang menstimulasi pertumbuhan bakteri. Dr. Minoru Shirota (1930): mengkultur bakteri asam laktat,memilih satu jenis bakteri (Lactobacillus casei), tahanterhadap cairan pencernaan, menjadi strain baru yang ungul

Bakteri ini mampu:1. Menaklukkan hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu 2. Membantu meningkatkan kesehatan dengan mengaktifkan sel-sel kekebalan3. Meningkatkan jumlah bakteri berguna4. Mengurangi jumlah bakteri pathogen Contoh: minuman susu fermentasi.

Kacang kedelai difermentasi dengan bantuan fungi, ragi, dan bakteri asam laktat. Contoh: ragi: gliserin. bakteri asam laktat dan jamur Aspergilus niger : industri makanan (tempe, tahu, keju).

Antibiotik (penisilin): sekresi fungi, aktinomiset, bakteri untuk mengobati penyakit infeksi bakteri pathogen.

Minyak bumi, gas bumi dan selulosa: didegradasi oleh mikroba dan diubah bahan sel (biomassa).

Senyawa karotenoid dan steroid: fungi. Bakteri Corynebacterium glutamicum : glutamat dan garam amonium untuk membuat asam amino, nukleotida, dan senyawa biokimia lain dalam jumlah besar. Contoh: - amilase: hidrolisis pati - proteinase: pengolahan kulit - pektinase: penjernihan sari buah Rekayasa genetika: memindahkan DNA manusia ke dalam bakteri: sintesis senyawa protein untuk pembuatan hormon, antigen dan antibodi. Kerugian Interaksi Mikroba dengan ManusiaMikroba parasit pathogen.

Hubungan inang-parasit: pathogenitas parasit.Contoh: - kemampuan parasit untuk merusak inang - perlawanan inang terhadap parasit

Pathogenitas tergantung individu pathogen.Ukuran kuantitatif pathogenitas: virulen yaitu jumlah sel yang akan menimbulkan respon pathogen pada inang pada suatu periode waktu.

Virulen dari pathogen perlawanan inang.

Infeksi mikroba menetap & tumbuh pada inang inang dirugikan/dilukai.

Penyakit kerusakan/luka pada inang, melemahkanfungsi inang.

Sistem kekebalan (imun): membunuh pathogen atau minimalkan akibat serangan pathogen.Respon imun:I. Alami (bawaan lahir/non adaptif): non spesifik.Komponen:a. Pertahanan: pembersih Fungsi: membersihkan mikroba, mencegah penyerangan Lokasi: air mata, air kencing, mukosa, air liur, batuk, bersin.

b. Pertahanan: pH Fungsi: mencegah pertumbuhan bakteri Lokasi: asam lemak pada kulit, asam lambung.c. Pertahanan: mekanik Fungsi: mencegah penetrasi bakteri Lokasi: kulit, membran mukosa.

d. Pertahanan: flora normal Fungsi: menyaingi kolonisasi pathogen Lokasi: kulit, permukaan mukosa

e. Pertahanan: protein komplemen Fungsi: memperkuat pagosit, melemahkan bakteri Gram (-) Lokasi: darah, jaringan melalui interaksi antigen-antibodi.

II. Imun didapat (adaptif)Terbentuk antibodi, berupa protein globulin dalam serum yang spesifik terhadap suatu antigen.Contoh: imunisasi (DPT, Hepatitis, BCG).

Respon imunitas:- Fase pengenalan terhadap antigen- Fase eradikasi: melawan antigen.

Reaksi peradangan : Reaksi respon imun untuk menghadapi infeksi (bengkak, merah, panas, nyeri).

Sel yang terlibat dalam respon imun:a. Sel fagosit: monosit, makrofag, neutrofil.b. Limfosit: B, Tc. Sel sitotoksik: sel NK, eosinofild. Sel auxiliary: basofil, sel mast, platelet (pembekuan darah).

Contoh: a. sel fagosit menangkap antigen, memproses,membawa ke limfosi T. Limfosit T menghasilkan sitokin,mengaktifkan fagosit untuk menghancurkan antigen yang ditelannya.

b. Antibodi dihasilkan limfosit B, terikat pada pathogen, dimanfaatkan fagosit untuk mengenal antigen lebih efektif: opsonisasi.

Beberapa sel berperan sebagai mediator:- Antibodi- Sitokin- Komplemen

Serum mengandung protein untuk respon imun.

Faktor virulen: patogen menyerang inang dengan perangkat untuk melindungi diri, keturunannya dapat selamat.

Tujuan: merusak inang, menyelamatkan mikroba dari serangan inang.

Fungsi faktor virulen:a. Memperantarai kolonisasi bakteri pada permukaan sel inang, memberi kesempatan bakteri untuk memproduksi hasil sekresi guna penyerangan selanjutnya: - Pili: melekat pada permukaan mukosa (kulit). - Adesin non fimbria: mempererat ikatan bakteri pada sel inang.

- protein toksin: membunuh fagosit, mereduksi kekuatan oksidasi. - antigen permukaan: menghindarkan respon antibodi

b. Faktor yang merusak, menghancurkan inang: kerusakan jaringan, gangguan fungsi organ.

Toksin bakteri:a. Toksin: difteri Bakteri penghasil: Clostridium difteria Aksi mekanisme: menghentikan sintesis protein. Penyakit: merusak jantung, organ lain.b. Toksin: cholera Bakteri: Vibrio cholera Mekanisme: merusak kontrol CAMP Penyakit: diare

c. Toksin: tetanus Bakteri: Clostridium tetani Mekanisme: proteolitik Penyakit: spisstik paralysis

d. Toksin: alfa toksin Bakteri: Clostridium perfringens Mekanisme: phospolipase Penyakit: membunuh pagosit, kerusakan jaringan (membran).

e. Toksin: super antigen toxic shock syndrome Bakteri: Staphylococcus aureus Mekanisme: produksi sitokin oleh sel T Penyakit: toxic shock syndrome

Kegagalan sistem imun (imunopatologi): respon imun dalam menghadapi pathogen, menimbulkan penyakit.

Autoimunitas: sistem imun mengenali diri sendiri sebagai benda asing, bereaksi dengan komponen tersebutrespon imun tidak efektif: imunodefisiensi.

Respon imun berlebihan terhadap antigen yang tidak berbahaya: hipersensitivitas.

Penyakit: penyimpangan dari keadaan normal dari struktur atau fungsi tubuh.Gejala: perubahan dari keadaan tersebut.Contoh: pusing, mual: gejala demam.

Penularan penyakit: a. Jalur kompleks 2 faktor Pathogen (virus) manusia: flu.b. Jalur kompleks 3 faktor Pathogen (protozoa) vektor (nyamuk) manusia: malaria.c. Jalur kompleks 4 faktor Pathogen ) bakteri) perantara (tikus) vektor (kutu tikus) manusia: penyakit pes.

vektor (3 faktor) 2 faktor Pathogen Manusia 4 faktor Perantara vektor

Penyakit masuk ke tubuh melalui:a. Penyebab (mikroba): menginfeksi tubuh melalui mulut, air, bahan makanan.b. Penyebab dalam jaringan inangc. Gangguan/kerusakan pada tubuh inang oleh jasad penyebab: - kerusakan secara langsung, jaringan inang sebagai habitat jasad penyebab. - kerusakan secara tidak langsung, jasad penyebab menghasilkan toksin/ senyawa perusak.Sistem penularan:a. Udara: flu, asma, tbcb. Air: kulit, perutc. Makanan: kulit, perutd. Hewan, tanaman, tanah: kulit, pernafasan.e. Kontak antar manusia: kulit, kelamin

Contoh:a. Mulut, alat pernafasan Bakteri: Corynebacterium diphtheriae: difteri Mycobacterium tuberculosis: TBC Fungi: Histoplasma capsulatum: histoplasmosis (jaringan) Virus: Measles: campak Rabies

b. Saluran pencernaan, air seni Bakteri: Clostridium tetani: tetanus Salmonella typhi: tipus Virus: Hepatitis Protozoa: Entamoeba histolytica: disentri amuba Trichomonas hominis: enteritis

c. Peredaran darah, kulit Bakteri: Staphylococcus sp: jerawat bisul Streptococcus sp: tenggorokan. Protozoa: plasmodium: malaria Jamur: Microsporium canis: panu

Keracunan makanan (food borne disease): Bakteri penghasil racun (enterotoksin, eksotoksin): mencemari badan air.Contoh: spora Clostridium perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus masuk ke dalam air melalui debu/tanah, kotoran hewan, makanan, dan limbah. Bakteri mengeluarkan toksin: dikonsumsi menyebabkan keracunan makanan seperti mengganggu alat pencernaan, mengganggu urat saraf tepi.