Top Banner
Studi Integrasi Geodata Sharing via Online GIS Services sebagai Penunjang Pengelolaan Wilayah Pesisir INTEGRASI DATA SPASIAL DARAT DAN LAUT Andrian Libriyono Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan BAKOSURTANAL
12

Integrasi data geospasial darat dan laut

Dec 05, 2014

Download

masandz

Integrasi informasi spasial darat dan laut telah menjadi suatu permasalahan tersendiri di berbagai negara. Hal ini khususnya menjadi permasalahan bagi negara-negara kepulauan, dimana laut adalah ”jembatan penghubung” antara pulau-pulau dalam wilayahnya.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Integrasi data geospasial darat dan laut

Studi Integrasi Geodata Sharing via Online GIS

Services sebagai

Penunjang Pengelolaan Wilayah Pesisir

INTEGRASI DATA SPASIAL DARAT DAN LAUT

Andrian Libriyono

Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan

BAKOSURTANAL

Page 2: Integrasi data geospasial darat dan laut

Pendahuluan

• Integrasi informasi spasial darat dan laut telah menjadi suatu permasalahan

tersendiri di berbagai negara. Hal ini khususnya menjadi permasalahan bagi

negara-negara kepulauan, dimana laut adalah ”jembatan penghubung”

antara pulau-pulau dalam wilayahnya.

• Pembangunan Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) yang sedang

dilakukan, seperti yang telah diamanatkan dalam Rakornas Surta tahun

2000, BAKOSURTANAL merupakan institusi pemerintah sebagai

koordinator pelaksanaan dan pembangunan IDSN serta merupakan salah

satu simpul IDSN.

• Contoh pemanfaatan data spasial darat dan laut dalam rangka

perencanaan dan pengelolaan pembangunan

Page 3: Integrasi data geospasial darat dan laut

Metode

• Pembuatan model sederhana pemanfaatan fasilitas salah satu simpul IDSN untuk pembuatan peta dasar.

• Pengguna memiliki data batimetri yang dikonversi dalam TIN.

• Dibutuhkan data darat (memanfaatkan geodata sharing)

• Tujuan utama adalah memperlihatkan suatu bentuk model geodata sharing untuk lebih mendorong adanya komunikasi yang lebih baik antar institusi pemerintah ataupun swasta yang dapat memfasilitasi suatu proses pengambilan keputusan yang direncanakan secara matang dengan dukungan informasi spatial darat dan laut, dan pemanfaatan oleh publik salah satu layanan geodata sharing.

Page 4: Integrasi data geospasial darat dan laut

Proses Data dan Analisa

• Hasil survei batimetri (skala 1:50.000 dan 1:25.000) yang telah dilakukan

BAKOSURTANAL,

• Data batimetri global dari General Bathymetric Chart of the Oceans

(GEBCO),

• Kedua data batimetri di atas diintegrasikan menjadi suatu data point

kedalaman dan diolah menjadi dataset Triangulated Irregular

Network (TIN), yang memvisualisasikan permukaan dasar laut. .

• Online GIS Services model peta Kawasan Keselamatan Operasi

Penerbangan (KKOP) yang sedang dikembangkan BAKOSURTANAL dan

Departemen Perhubungan.

Data yang tersedia untuk keperluan implementasi integrasi data spasial darat

dan laut yang dilakukan dalam studi ini menggunakan data batimetri, yang

bersumber dari :

Page 5: Integrasi data geospasial darat dan laut

Proses Data dan Analisa

Proses data dilakukan dengan mengintegrasikan data batimetri yang ada, dan

dilakukan analisis spasial/geoprocessing untuk membuat data penunjang

lainnya (contoh: kontur kedalaman).

Page 6: Integrasi data geospasial darat dan laut

Proses Data dan Analisa

Melakukan akses terhadap layanan geodata sharing berupa online GIS services

yang telah dipublikasikan BAKOSURTANAL, untuk visualisasi data darat yang

dibutuhkan.

Page 7: Integrasi data geospasial darat dan laut

Proses Data dan Analisa

Melakukan overlay data Map Services Model Peta KKOP, yang

merepresentasikan data spasial darat dengan data raster grid (TIN) dan kontur

kedalaman sebagai representasi dari data spasial laut .

Page 8: Integrasi data geospasial darat dan laut

Hasil Model Peta Dasar

Hasil model peta dasar

yang dapat digunakan

misalnya dalam

pengembangan dan

pengelolaan wilayah pesisir,

dengan sumber data dari

Map Services Model Peta

KKOP (data spasial darat)

dengan data raster grid

(TIN) dan kontur kedalaman

sebagai representasi dari

data spasial laut .

Page 9: Integrasi data geospasial darat dan laut

Permasalahan

• Proses penggabungan data batimetri dengan resolusi ketelitian yang

berbeda, dimana jika nantinya terdapat “database” batimetri nasional tentu

perlu kerjasama dan keseriusan berbagai pihak terkait.

• Kebijakan tentang geodata sharing secara nasional juga masih

memerlukan peningkatan dalam masalah teknis peraturan dan dalam

pelaksanaannya oleh institusi yang terkait.

• Institusi penyedia data belum semuanya menyediakan fasilitas GIS

Services yang dapat diakses oleh publik (Web Map Services/Web Feature

Services).

• Dalam pengintegrasian antara data spasial darat dan laut melalui geodata

sharing, terdapat permasalahan yang ke depannya dapat diatasi bersama,

misalnya berkaitan dengan teknologi (ketersediaan koneksi internet yang

cepat dan murah).

Page 10: Integrasi data geospasial darat dan laut

Kesimpulan

• Integrasi antara data spatial darat dan laut dapat dilakukan misalnya untuk memenuhi

kebutuhan dalam perencanaan pengelolaan kawasan pesisir.

• Peningkatan koordinasi dari berbagai macam institusi dalam rangka meningkatkan

kualitas dan kuantitas data spasial yang menunjang dalam pembangunan

Infrastruktur Data Spasial Nasional (IDSN) di Indonesia dalam rangka penyediaan

data spasial bagi publik yang mudah, cepat, dan murah.

• Proses pengambilan keputusan yang direncanakan secara matang dengan

dukungan informasi spatial darat dan laut akan meminimalisasikan keputusan yang

kurang akurat dan meningkatkan efisiensi dalam proses perencanaan tersebut.

• Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dan mendalam tentang integrasi data

spatial darat dan laut sangat diperlukan untuk lebih memberikan gambaran secara

akurat dan pemanfaatannya bagi pembangunan yang berkelanjutan.

• Permasalahan di bidang teknologi dalam mewujudkan integrasi data spatial dan

geodata sharing ini, yang juga memerlukan perhatian yang lebih mendalam.

Page 11: Integrasi data geospasial darat dan laut

Saran

• Integrasi data spasial darat dan laut perlu dikembangkan lagi di

Indonesia sebagai negara kepulauan dimana wilayah pesisir

mendominasi sebagian besar wilayahnya .

• Perlu adanya kesadaran bahwa dengan fasilitas Geodata Sharing tentu

tidak akan mengesampingkan masalah hak cipta atau tentang

keamanan data spasial, bahkan akan semakin memperkaya kualitas

data spasial itu sendiri .

• Publikasi dari data spasial akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat

dan dapat menentukan kualitas perencanaan, pengelolaan, dan

pembangunan yang berkelanjutan dengan pengambilan keputusan

kebijakan yang efisien dan efektif .

• Terkait dengan data batimetri nasional, diharapkan adanya sinergi

antara berbagai macam institusi sebagai wujud peningkatan

pengelolaan dan pemanfaatan data batimetri untuk mendukung

pembangunan berkelanjutan.

Page 12: Integrasi data geospasial darat dan laut

Terima Kasih