13 Instrumen Bimbingan Karir Instrumen perlu disediakan oleh pembimbing karir, karena dalam pelayanan bimbingan karir diperlukan untuk pemahaman yang mendalam mengenai klien yang hendak dilayani. Pemahaman yang mendalam mengenai klien ini guna menyelenggarakan bimbingan dan klienng yang memandirikan dan mengembangkan pribadi secara berkelanjutan. Karenanya diperlukan penguasaan dan praktis instrumentasi untuk memahami dan membantu kondisi klien. Khusnudin (2011), secara umum mengklasifikasikan beberapa kemampuan yang perlu dimiliki oleh pembimbing berkaitan dengan instrumen: a) Menguasai hakekat instrumen. b) Memilih teknik instrumentasi sesuai dengan kebutuhan layanan c) Menyusun dan mengembangkan instrumen untuk keperluan bimbingan. d) Mengadministrasikan instrumen untuk mengungkap masalah klien. e) Memilih dan mengadministrasikan teknik instrumen pengungkap kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi klien. f) Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkap kondisi aktual klien berkaitan dengan lingkungan. g) Mengakses data dokumentasi tentang klien dalam pelayanan bimbingan. h) Menggunakan hasil instrumen dalam pelayanan bimbingan. i) Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik instrumentasi.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13 Instrumen
Bimbingan Karir
Instrumen perlu disediakan oleh pembimbing karir, karena dalam
pelayanan bimbingan karir diperlukan untuk pemahaman yang
mendalam mengenai klien yang hendak dilayani. Pemahaman yang
mendalam mengenai klien ini guna menyelenggarakan bimbingan
dan klienng yang memandirikan dan mengembangkan pribadi secara
berkelanjutan. Karenanya diperlukan penguasaan dan praktis
instrumentasi untuk memahami dan membantu kondisi klien.
Khusnudin (2011), secara umum mengklasifikasikan beberapa
kemampuan yang perlu dimiliki oleh pembimbing berkaitan dengan
instrumen:
a) Menguasai hakekat instrumen.
b) Memilih teknik instrumentasi sesuai dengan kebutuhan
layanan
c) Menyusun dan mengembangkan instrumen untuk keperluan
bimbingan.
d) Mengadministrasikan instrumen untuk mengungkap masalah
klien.
e) Memilih dan mengadministrasikan teknik instrumen
pengungkap kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi
klien.
f) Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk
mengungkap kondisi aktual klien berkaitan dengan
lingkungan.
g) Mengakses data dokumentasi tentang klien dalam pelayanan
bimbingan.
h) Menggunakan hasil instrumen dalam pelayanan bimbingan.
i) Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik
instrumentasi.
Lebih jauh khusnudin (2011), istilah instrumen menujukkan pada alat
atau media yang digunakan guna mendapat data dari klien.
Hubungan dengan instrumentasi karir, maka instrumentasi dimaksud
berkaitan dengan keperluan yayanan bimbingan karir. Isi instrumen
dapat berupa suatu atau seperangkat alat yang berisi sejumlah
pertanyaan atau tugas yang harus direspon kilen secara lisan, tulisan,
atau perbuatan. Prosedur pada instrumen berupa suatu prosedur
yang sistematis untuk mengungkap sample perilaku individu, yang
hasilnya ditampilkan dalam bentuk skor atau data kategori. Dilihat dari
bentuk pertanyaan atau tugas, yang jawaban atau responnya dapat
dikategorikan sebagai proses kuantifikasi atribut-atribut (psikologis)
yang harus diukur, proses pengumpulan data baik kuantitatif maupun
kualitatif guna pengambilan keputusan, dan proses pemaknaan dan
penimbangan informasi yang dikumpulkan berdasar pada norma-
norma atau kriteria tertentu guna pengambilan keputusan.
Semua intrumen digunakan oleh pembimbing guna memahami diri
dan lingkungan klien. Segala mengungkap klien, baik yang
menyangkut diri (intelektual, fisik, sosial, emosional), maupun
lingkungan (termasuk lingkungan psikologis). Instrumen sebagai
sebuah alat, dalam penyusunan dan pengembangannya terdiri dari
aspek-aspek yang perlu diakses, jenis data yang perlu dikumpulkan ,
teknik pengumpulan data dan intrepretasi.
• Aspek : menentukan Apa yang perlu diakses?
• Jenis data: Data apa yang perlu dikumpulkan ?
• Teknik Pengumpulan Data : Bagaimana data dikumpulkan?
• Interpretasi/Membaca Data : Bagaimana data ditafsirkan ?
Sifat data pada intrumen ini dapat berupa data permanen atau
konstan (relatif tetap pada orang itu seperti inteligensi dan
kepribadian, dapat pula bersifat temporer (cepat berubah) seperti
minat pekerjaan.
Data pada instrumen ini dikumpulkan menggunakan data instrumen
baku dan data instrumen tidak. Data instrumen baku memiliki ciri-
ciri: memiliki pedoman (manual) ataupanduan penggunaan, reliable,
valid dan mampu membedakan. Sedangkan instrumen tidak baku,
sifat khusus hanya bias digunakan pada komunitas khusus dan
digunakan oleh tester yang terbatas pula. Data yang telah diperoleh
dari intrumentasi dapat menjadi keputusan bagi keputusan bagi
lembaga maupun bagi individu. Bagi lembaga menjadi data
pengelompokkan dan dasar pembuatan program. Bagi individu dapat
dijadikan dasar pemilihan pekerjaan dan pemilihan perencanaan karir.
Data dalam instrumentasi bisa digunakan sebagai data mutlak dan
dapat pula komparatif. Teknis instrumentasi bisa dijaring dengan
teknik tes atau teknik non tes, dan dapat pula dengan teknik
pengukuran vs non pengukuran. Teknik tes dan pengukuran
menggunakan prosedur tes dan alat ukur, sedangkan teknis non tes
bisa berupa pengamatan atau portofolio.
Jenis intrumentasi non tes yang dapat digunakan dalam bimbingan
karir anatar lain
Dilihat dari ciri-ciri fisik pada rambut dan tatapan mata dapat
menggambarkan keadaan klien pada fleksibilitas, egoism, sikap
positif-negatif. Sebagai contoh, sebagian orang berangapan rambut
yang tepal dan lurus menunjukkan bawaan pemiliknya memiliki
keinginan yang kuat, tidak gampang menyerah, dan tangguh pada
berbagai rintangan. Demikian dengan golongan darah, dapat melihat
tingkat ketelitian, kemampuan komunikasi antar orang, dan
keluwesan dalam pekerjaan. Golongan darah A dipandang tangguh
pada karir yang berhubungan dominan dengan data, golongan darah
B tangguh pada karir yang berhubungan dengan orang, dan golongan
darah O tangguh pada semua jenis pekerjaan yang berhubungan
dengan data ataupun orang.
Belakangan ini banyak digunakan sidik jari dalam identifikasi
seseorang. Ilmu yang berkenaan dengan garis tangan ini sesebut ilmu
palmistry. Berdasarkan ilmu palmistry garis tangan merupakan
gambaran apa otak manusia. Dalam garis tangan ini ada empat
kelompok garis yang dipandang dapat menggambarkan pemiliknya,
dalam hal nasib, keuangan, berkeluarga, fikiran, kesehatan, dan
kehidupan.
• Nasib
• Cinta-pernikahan
• Pemikiran,
• kesehatan, keuangan
• Jari tangan-otak
• Pemikiran, hitungan, hafalan
• Seni, kreativitas, religi
Demikian juga pada sidik jari, terdapat banyak hal yang membedakan
keadaan pemilik. Pengamatan sidik jari dikenal dengan jari print
dipadang dapat mengungkap kepribadian dan bakat seseorang.
Masih dalam ilmu palmistry dikenal tiga jenis sidik jari, yakni
lingkaran () , busur (arch) dan sangkutan (loop). Ketiga didik jari itu
tersebar pada jari-jari tangan. Makna yang tiap bentuk sidik jari pada
setiap jari mempunyai gambaran tersendiri.
swirl arch loop
Bentuk tulisan baik tulisan tangan maupun tanda tangan dipandang
dapat menggambarkan perbedaan kecenderungan karir seseorang.
Ilmu tentang tulisan tangan ini dikenal dengan nama grafologi.
Tulisan tangan seseorang biasanya miring ke kanan namun pada
sebagian orang yang tulisan tangannya miring ke kiri dan bahkan ada
yang tegak. Orang yang percaya pada grafologi memandang tulisan
yang yang miring ke kiri menggambarkan penulisnya lebih tertarik
pada karir yang berkaitan dengan masa lalu keluarganya. Kehidupan
masa lalu akan menjadi penarik minat dalam karirnya, demikian pula
pada saat ia berhadapan dengan tekanan dalamm pekerjaan ia akan
cenderung pulang kampong (come back).
Jenis intrumen yang tergolong digunakan dalam teknik tes sudah
banyak disusun dan dikomersialkan. Beberapa instrumen karir yang
biasa digunakan di Indonesia antara lain SMP (Skala Minat Pekerjaan)
dari Kuder Richardson dan RMIB (Rother Miller Interest Blank).
Penggolongan Area Pekerjaan berdasar pada pendapat Kuder
Richardson, yang membagi area atau bidang pekerjaan menjadi 10
bidang:
1) Out door : Di luar rumah
2) Mechanical : Berhubungan dengan mesin
3) Computational: Berhubungan dgn operasional bilangan