-
1
JOB SHEET
Mata Kuliah : Sistem Operasi
Dosen : P. Arief Andriyan Syahrul M.
Subyek : Instalasi Ubuntu
Hari/Tanggal : Senin, 3 Februari 2014
Identitas Mahasiswa
Nama: Mirza Rachmad Pratama
NIM: 8111130017
Kelas: PVB-A
Instalasi OS Ubuntu di VirtualBox
1. Pertama kali buka program VirtualBox yang telah terinstal di
komputer. Pada kesempatan
kali ini VirtualBox yang digunakan adalah versi 4.3.3 dan
diinstal di OS Windows 8.1
2. Untuk membuat mesin virtual baru, klik tombol New yang ada di
sebelah kanan atas
jendela utama VirtualBox.
Kemudian akan muncul jendela Create Virtual Machine.
-
2
Dalam bagian Name and operating System ada beberapa pengaturan
dan pilihan sbb.
Name : Beri nama mesin virtual Anda sesuai yang Anda inginkan.
Bila Anda membuat
lebih dari satu mesin virtual disarankan memberikan nama
yang
unik dan berbeda satu dengan yang lain tetapi sistematis
sehingga
tidak menimbulkan kebingungan dan rapi.
Type : Pilih jenis sistem operasi apa yang akan diinstal.
Beberapa tipe
sistem operasi terkenal yang didukung oleh VirtualBox antara
lain
Windows, Linux dan distronya, Mac OS X, Solaris dan beberapa
tipe
yang lain. Untuk kesempatan ini kita akan menginstal Linux.
Version : Dalam satu jenis OS terdapat beberapa versi. Pilih
versi mana yang
akan diinstal. Pada kesempatan ini versi yang akan diinstal
adalah
Ubuntu. Setelah selesai, klik Next.
3. Pada bagian Memory size, pilih jumlah RAM yang akan
dialokasikan untuk mesin virtual.
-
3
Perhatikan bahwa jumlah RAM yang akan dialokasikan untuk mesin
virtual harus
mempertimbangkan kapasitas RAM yang ada di PC serta kebutuhan
minimal dari sistem
yang akan anda instal. Sangat disarankan agar jumlah RAM yang
dialokasikan untuk mesin
virtual tidak lebih dari setengah jumlah RAM komputer. Bila
sistem operasi yang diinstal
di mesin virtual membutuhkan RAM lebih dari jumlah tersebut
mungkin Anda harus
mengupgrade-nya.
Saat dilakukan percobaan ini, jumlah RAM yang ada di komputer
sebesar 2 GB, dan
kebutuhan minimal sistem Ubuntu 12.04 adalah 512 MB. Setelah
selesai, klik Next.
4. Pada bagian Hard Drive, di sini diberikan pilihan apakah Anda
akan membuat hard disk
virtual, menggunakan yang sudah ada atau tidak membuatnya.
-
4
Do not add a virtual hard drive : Mesin virtual akan digunakan
tanpa
menggunakan hard disk virtual, biasanya
digunakan untuk mesin virtual dengan OS
dalam Live CD.
Create a virtual hard drive now : Membuat hard disk virtual yang
akan
digunakan untuk mesin virtual yang sedang
dikonfigurasi ini.
Use an existing virtual hard drive file : Menggunakan berkas
hard disk virtual yang
telah ada dan dikonfigurasi sebelumnya.
Karena kita akan menginstal OS dan belum ada berkas hard disk
virtual yang telah dibuat,
maka kita pilih Create a virtual hard drive now. Kemudian klik
Next.
5. Di bagian Hard drive file type, pilih format hard disk yang
akan digunakan untuk mesin
virtual.
-
5
VDI (VirtualBox Disk Image) : format hard disk virtual milik
VirtualBox,
kompatibel hanya dengan perangkat lunak
virtualisasi Oracle VirtualBox
VMDK (Virtual Machine Disk) : format hard disk virtual milik
aplikasi VMWare,
kompatibel dengan VirtualBox dan VMWare,
khususnya apabila kita ingin mendistribusikan
berkas mesin virtual ke komputer lain dengan
perangkat lunak tersebut.
VHD (Virtual Hard Disk) : format hard disk virtual milik
Microsoft,
kompatibel dengan VirtualBox dan produk
Microsoft yakni Virtual PC dan Hyper-V
Virtualization.
HDD (Parallels Hard Disk) : format hard disk virtual milik
aplikasi Parallels.
Dalam VirtualBox versi ini hard disk virtual HDD
yang didukung adalah versi 2. Kompatibel
dengan VirtualBox dan Parallels.
QED (QEMU enhanced disk) : format hard disk virtual milik
emulator QEMU,
kompatibel dengan VirtualBox dan QEMU
QCOW (QEMU Copy-On-Write) : format hard disk virtual milik
emulator QEMU,
merupakan versi lama dari hard disk virtual
QEMU, kompatibel dengan VirtualBox dan QEMU
Karena kita akan menginstal OS hanya di VirtualBox dan tidak
digunakan untuk mesin
virtual lain, pilih VDI, kemudian klik Next.
-
6
6. Storage on physical hard drive, di bagian ini tentukan apakah
hard disk virtual tersebut
menggunakan ruang hard disk langsung sebanyak yang dialokasikan
(Fixed size) atau
mengikuti penggunaan dari mesin virtual (Dynamically allocated),
dengan catatan
performa hard disk virtual lebih rendah.
Untuk menghemat ruangan hard disk, kita pilih Dynamically
allocated, kemudian klik Next.
7. File location and size, tentukan dimana letak berkas mesin
virtual beserta hard disk virtual
akan disimpan di komputer. Kemudian tentukan besarnya ukuran
hard disk virtual yang
akan digunakan untuk mesin virtual. Setelah selesai, klik
Create.
8. Mesin virtual siap digunakan dan dikonfigurasi. Setelah ini
tentukan letak perangkat lunak
sistem operasi yang akan diinstal. Klik pada bagian Storage di
layar utama VirtualBox.
-
7
Pada bagian Controller: IDE, klik ikon CD bertuliskan Empty.
Karena kita menggunakan
berkas ISO (Citra CD/DVD) dari perangkat lunak OS, pada bagian
Attributes klik ikon CD
kemudian pilih Choose a virtual CD/DVD disk file....
Bila langsung menggunakan CD/DVD fisik, pilih Host Drive
Kemudian cari lokasi berkas ISO dari CD/DVD untuk instalasi OS.
Setelah ditemukan, klik
berkas tersebut kemudian klik Open.
-
8
Berkas ISO telah terpasang untuk mesin virtual. Klik OK.
9. Mesin Virtual siap dijalankan. Klik ikon Start di
VirtualBox.
-
9
10. Proses booting dari OS, tekan sembarang tombol pada keyboard
untuk memasuki menu
instalasi.
11. Pemilihan bahasa untuk instalasi, pilihan English akan
disorot secara default. Setelah
memilih, tekan Enter.
-
10
12. Layar instalasi Ubuntu. Terdapat beberapa pilihan.
Try Ubuntu without installing : menjalankan Ubuntu tanpa
menginstalnya terlebih
dahulu dalam hard disk. Biasa disebut Live CD.
Install Ubuntu : memasang Ubuntu dalam komputer.
Check disk for defects : Memeriksa apakah ada kerusakan pada CD
yang dapat
menyebabkan hilangnya informasi.
Test memory : Melakukan pemeriksaan pada memori RAM.
Boot from first hard disk : Memuat sistem operasi yang telah
terpasang sebelumnya
dalam komputer.
-
11
Karena kita akan memasang OS, maka pilih opsi Install Ubuntu
kemudian tekan Enter.
13. Tunggu proses pemuatan (loading) dari OS.
14. Jendela pertama yang muncul adalah pemilihan bahasa. Bila
pada poin no. 11 dipilih opsi
English maka secara default pada jendela ini akan tersorot
English. Pilih bahasa yang
diinginkan kemudian klik Continue.
-
12
15. Persiapan instalasi Ubuntu. Untuk hasil optimal, disarankan
memiliki ruang kosong hard
disk minimal 4,4 GB dan terkoneksi dengan Internet. Namun untuk
koneksi Internet kita
belum memerlukannya sekarang.
Pada kotak centang bagian bawah bila dipilih Ubuntu akan
memasang plugin codec MP3.
Karena Ubuntu adalah perangkat lunak open source sehingga untuk
menyertakan
perangkat lunak yang bukan open source harus menyertakan
persetujuan pengguna
dahulu.
Apabila selesai, klik Continue.
-
13
16. Tipe Instalasi. Pilihan Erase disk and install Ubuntu akan
menyerahkan pengaturan partisi
di mana Ubuntu akan diinstal kepada sistem, dengan menghapus
seluruh isi hard disk.
Pilih Something else untuk mengatur partisi hard disk secara
manual, kemudian klik
Continue.
17. Pada jendela ini akan ditampilkan hard disk yang terpasang
pada komputer disertai
alamatnya (/dev/sda). Device for bootloader installation
menentukan di hard disk mana file
yang akan digunakan untuk booting komputer diletakkan. Biarkan
secara default.
Setelah menyorot hard disk yang akan digunakan untuk instalasi
Ubuntu, klik New
Partition Table untuk membuat tabel partisi baru pada hard
disk.
-
14
Pada prompt Create new empty partition table on The Service?
klik Continue.
18. Tabel partisi kosong telah tertampil berupa tulisan free
space di bawah alamat hard disk.
Klik Add untuk membuat partisi.
-
15
19. Jendela Create new partition muncul. Penjelasan
bagian-bagiannya adalah sbb.
- Type for the new partition: Tipe partisi yang akan diinstal,
apakah Primary atau Logical.
- New partition size in megabytes (1000000 bytes): Ukuran
partisi yang akan dibuat,
dalam satuan megabyte.
- Location for the new partition: Lokasi partisi baru dalam hard
disk yang akan dibuat,
apakah ada di awal (Beginning) atau di akhir hard disk
(End).
- Use as: Format sistem file yang akan digunakan. Format Ext4
merupakan format default
terbaru untuk Linux seperti halnya NTFS untuk Windows.
- Mount point: partisi tersebut akan digunakan untuk apa. Tanda
/ merupakan simbol
untuk root
Partisi pertama digunakan untuk root dengan ukuran 3.5 GB.
Konfigurasinya sebagai
berikut. Setelah selesai tekan OK.
-
16
20. Setelah selesai dengan root, selanjutnya adalah partisi
swap. Partisi ini berfungsi sebagai
virtual memory untuk menampung kelebihan data yang akan diproses
oleh RAM.
Disarankan ukurannya 2 kali RAM. Hampir sama dengan langkah 18
dan 19, konfigurasinya
sebagai berikut. Selesai, klik OK.
-
17
21. Setelah selesai mengonfigurasi partisi root dan swap,
apabila masih ada sisa partisi hard
disk yang kosong dapat digunakan untuk peruntukan lain, misalnya
untuk direktori /home
tempat usir menyimpan datanya. Seperti langkah 18 dan 19,
konfigurasinya sebagai
berikut. Selesai, klik OK.
-
18
22. Setelah selesai membuat partisi hard disk, instalasi akan
kita mulai. Klik Install Now.
23. Sembari instalasi dijalankan, akan muncul beberapa
pertanyaan. Pada prompt Where are
you? Anda ditanya dimanakah lokasi Anda saat ini. Pertanyaan ini
berhubungan dengan
zona waktu yang akan digunakan di komputer. Tentukan dengan
mengklik peta dunia atau
mengetik kota yang menjadi acuan dalam zona waktu internasional.
Selesai klik Continue.
-
19
24. Pada prompt Keyboard layout pilih tata letak keyboard yang
biasa Anda gunakan. Secara
default yang digunakan secara umum di dunia adalah English (US).
Opsi Detect keyboard
akan mendeteksi layout keyboard yang sedang Anda gunakan.
Selesai, klik Continue.
25. Prompt Who are you? Digunakan untuk mengisi identitas
komputer serta pengguna yang
menggunakannya. Penjelasan bagian-bagiannya sbb.
- Your name: disini Anda dapat mengisikan nama Anda
-
20
- Your computers name: isikan nama komputer yang akan Anda
gunakan, isian ini
berhubungan dengan identifikasi dalam jaringan komputer.
- Pick a username: Nama pengguna komputer yang akan
digunakan
- Choose a password: Kata sandi yang akan digunakan untuk
mengakses komputer.
Disarankan terdiri dari huruf kapital, huruf kecil serta angka
dan karakter alfanumerik
demi keamanan.
- Confirm your password: Ketikkan ulang password yang telah Anda
tentukan
sebelumnya.
Opsi Log in automatically memungkinkan pengguna komputer untuk
mengakses
komputer tanpa harus memasukkan password. Sedangkan opsi Require
my password
to log in merupakan sebaliknya.
Encrypt my home folder. Bila dicentang maka data milik pengguna
pada folder home
akan dienkripsi sehingga tidak bisa diakses pengguna yang tidak
berkepentingan.
Selesai, klik Continue.
26. Selamat menunggu proses instalasi Ubuntu....
-
21
27. Instalasi selesai. Klik Restart now untuk merestart komputer
dan menyelesaikan instalasi.
28. Setelah restart, Anda akan masuk ke layar login Ubuntu.
Masukkan password yang telah
ditentukan sebelumnya, kemudian tekan Enter.
-
22
29. Selamat datang di desktop Ubuntu 12.04 Precise Pangolin